Rekarencana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional
© Teknik Sipil Itenas | No.1 | Vol. XVI Januari 2016
Kajian Pengendalian Mutu Lapis Permukaan Landas Pacu Bandara Kuala Pembuang Palangkaraya, Kalimantan Tengah 1
Rifky Novriandi Putra1, Ir.Silvia Sukirman2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Itenas, Bandung Email:
[email protected]
ABSTR AK Bandara Kuala Pembuang dioperasikan sebagai bandara domestik yang merupakan pusat penyebaran dan sebagai bandara alternatif apabila terjadi musim asap dari kebakaran hutan dimusim kemarau karena letaknya dekat laut Jawa. Dalam pelaksanaan konstruksi lapis permukaan landas pacu Bandar Udara Kuala Pembuang dibutuhkan pengendalian mutu agar sesuai rencana dan spesifikasi teknis. Spesifikasi yang digunakan adalah KP 576 “Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara Bandara Udara”. Beberapa parameter yang digunakan sebagai penunjuk mutu pekerjaan lapis permukaan yaitu pengujian ekstraksi, pengujian analisis ayakan campuran, pengujian Marshall, dan pengujian kepadatan lapangan. Didapatkan kadar aspal hasil dari pengujian ekstraksi rata-rata sebesar 6,2%. Hasil yang diperoleh pada pengendalian mutu lapis permukaan landas pacu yaitu pengujian ekstraksi, pengujian analisis ayakan campuran, Pengujian marshall, dan pengujian kepadatan lapangan telah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan untuk pekerjaan perkerasan jalan sisi udara bandara. K ata k unci : landas pacu, lapis permukaan, pengendalan mutu, KP 576.
ABSTR ACT Kuala Pembuang operated as a domestic airport that is central deployment and as an alternative airport in case the season smoke from forest fires in the dry season because of its location near Java Sea. In the surface layer of the construction of the runway airport Kuala Pembuang needed to match the quality control plans and technical specifications. Specification used is KP 576 “Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara Bandara Udara”. Some parameters are used as indicators of quality of work, namely the surface layer extraction testing, test sieve analysis mixture, Marshall testing, and field density testing. Obtained asphalt content extraction results from testing an average of 6.2%. The results obtained in the surface layers of quality control testing of the runway ie extraction, mix sieve analysis testing, Testing marshall and field density testing has met predetermined specifications for road pavement work airside airport. K eyw ords : Runway, surface, quality control, KP 576
Rekarencana – 1
Rifky Novriandi Putra, Ir.Silvia Sukirman
1. PENDAHULUAN Bandar udara menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization) adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. Definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandarabandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Wilayah Kabupaten Seruyan yang merupakan salah satu dari 13 Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah yang terletak di bagian Selatan Pulau Kalimantan yang terdiri dari 5 Kecamatan, 91 Desa dengan pertumbuhan rata-rata 5,59 % serta luas wilayah ±16.404 Km2. Kelapa sawit merupakan aset perkebunan utama Kabupaten Seruyan selain sektor kehutanan (luas areal hutan ± 1.020.440 Ha), sedangkan luas lahan perkebunan kelapa sawit ± 748.483 Ha yang dipunyai oleh 48 Perusahaan perkebunan milik swasta telah berkembang di Kabupaten Seruyan. Pembangunan Bandar Udara Kuala Pembuang di Kabupaten Seruyan merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting, terutama dalam menunjang kelancaran arus transportasi udara. Bandar Udara Kuala Pembuang mempunyai peranan sebagai Bandara Umum dan berstatus Bandara Domestik yang merupakan pusat penyebaran dan penyelenggaraannya bisa berfungsi sebagai Bandara alternative apabila terjadi musim asap dari kebakaran hutan dimusim kemarau karena letaknya dekat laut Jawa. Jenis pesawat yang beroperasi adalah Twin Otter DHC-6/300 milik Maskapai PT.AVIASTAR MANDIRI, kapasitas penumpang 18 seat, dengan frekuensi penerbangan 1 kali dalam seminggu (setiap hari Rabu) dengan rute Kuala Pembuang - Palangka Raya (PP). Pelaksanaan landas pacu Bandar Udara Kuala Pembuang dilakukan sesuai rencana dan spesifikasi teknis, agar hasil pelaksanaan sesuai spesifikasi teknis maka dibutuhkan pengendalian mutu. Pengendalian mutu adalah semua usaha untuk menjamin agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana. Tujuan dilakukannya pengendalian mutu ini adalah menjaga kualitas dari pembangunan Bandar Udara Kuala Pembuang agar Bandar Udara memenuhi syarat spesifikasi teknis bandar udara. Dari permasalahan seperti tertera pada latar belakang dapat dirumuskan bahwa pengendalian mutu dibutuhkan untuk pekerjaan-perkejaan sisi udara bandara khususnya lapis permukaan landasan pacu (runway). Pengendalian mutu dilakukan sesuai peraturan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis data hasil pengujian benda uji inti untuk mengetahui kesesuaian hasil pekerjaan beton aspal dengan spesifikasi teknis. 2. Menyimpulkan hasil analisis hasil uji kadar aspal, gradasi agregat, parameter marshall, dan kepadatan lapangan.
Rekarencana – 2
Kajian Pengendalian Mutu Lapis Permukaan Landas Pacu Bandara Kuala Pembuang Palangkaraya, Kalimantan Tengah
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu: 1. Bermanfaat untuk mengetahui tentang proses pengendalian mutu lapis permukaan landasan pacu pembangunan bandar udara Kuala Pembuang. 2. Bermanfaat untuk mengetahui proses pengendalian mutu pekerjaan beton aspal. Dalam penulisan Tugas Akhir ini, ruang lingkup penelitian, yaitu : 1. Studi Tugas Akhir ini adalah lapis permukaan landasan pacu pada Bandar Udara Kuala Pembuang Palangkaraya Kalimantan Tengah. 2. Analisis dilakukan bedasarkan data sekunder berupa rancangan kerja (jobmix), hasil uji ekstraksi, hasil uji analisis ayakan, hasil uji marshall, dan hasil uji kepadatan lapangan yang diperoleh dari PT. Duta Polindo Cipta. 3. Spesifikasi yang digunakan adalah spesifikasi teknis dari proyek dan KP 576 “Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara” yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Lokasi Bandar Udara Kuala Pembuang ini terletak di Jl.Tjilik Riwut, kecamatan Seruyan Hilir, kabupaten Seruyan, provinsi Kalimantan Tengah seperti yang ditunjukan pada Gambar 1
Gambar 1. Lokasi Bandar Udara Kuala Pembuang
Rekarencana – 3
Rifky Novriandi Putra, Ir.Silvia Sukirman
2. METODE PENELITIAN Tugas Akhir ini membahas tentang pengendalian mutu lapis permukaan dilandasan pacu Bandara Kuala Pembuang. Dalam bab ini, diuraikan penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dengan metode penelitian secara sistematik. Setiap langkah harus dilalui dengan cermat agar tujuan dari penelitian ini tercapai. Adapun bagan alir dari tahapan penelitian, adalah: 1. Mulai 2. Identifikasi dan Perumusan Masalah 3. Studi Pustaka 4. Pengumpulan Data Sekunder 5. Analisis Data dan Pembahan 6. Kesimpulan dan Saran 7. Selesai 2.1 Studi Pustaka Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan-bahan yang dibutuhkan sebagai referensi dalam menganalisis data pada tahap selanjutnya. Sumber referensi yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini berasal dari buku-buku maupun artikel-artikel yang sesuai dengan tema penelitian. Studi pustaka bisa dilihat di Bab 2 Tinjauan Pustaka. 2.2 Pengumpulan Data Sekunder Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang berupa data sekunder dan data asumsi. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau instansi terkait. Data sekunder pada Tugas Akhir ini, adalah : 1. Rancangan Jobmix 2. Data hasil uji ekstraksi 3. Data hasil uji analisis ayakan 4. Data hasil uji marshall 5. Data hasil uji kepadatan lapangan 2.3 Format dari Dokumen Pada tahap ini dilakukan pengolahan data, tahapan yang dilakukan adalah: 1. Pengambilan data sekunder Data sekunder yang diambil adalah data bacaan. 2. Perhitungan kembali Perhitungan kembali dari data bacaan. 3. Kendali mutu Pengecekan kesesuaian data dengan spesifikasi 4. Pembahasan Pada pembahasan dilakukan menguraikan masalah yang terjadi dalam analisis dan pengolahan data.
Rekarencana – 4
Kajian Pengendalian Mutu Lapis Permukaan Landas Pacu Bandara Kuala Pembuang Palangkaraya, Kalimantan Tengah
3. ANALISIS 3.1 Data Rancangan Kerja Rancangan kerja (Jobmix) dibutuhkan dalam pekerjaan konstruksi jalan karena menjadi pedoman kerja ketika memproduksi beton aspal. Komposisi pelaksanaan pekerjaan seperti agregat kasar, agregat medium, dan abu batu selain itu dibutuhkan kadar aspal optimum, kadar aspal efektif, dan parameter Marshall. Data rekap dari desain Jobmix terdapat pada Tabel 1 Tabel 1. Rekap dari Desain Jobmix No.
Uraian
Rekap dari Jobmix
1
Agregat Kasar
%
28
2
Agregat Medium
%
29
3
Abu Batu
%
43
4
Kadar Aspal Optimum
%
6,45
5
Kadar Aspal Efektif
%
6,3
6
Data Pengujan Marshall untuk KA = 6,45% a
Teori Maksimum Kepadatan
gr/cm3
2,396
b
Berat Jenis Bulk
gr/cm3
2,312
c
Stabilitas
Kg
1067
Lbs
2350
d
Flow
mm
3,3
e
Marshall Quotient (Qm.)
Kg/mm
321
%
3,5
%
80
%
17,5
%
0,17
gr/cc
2,412
f g h i j
Volume Rongga dalam Beton Aspal Padat (VIM) Volume Rongga antara Butir Agregat yang Terisi Aspal (VFA) Volume Rongga dalam Agregat Campuran (VMA) Kadar Aspal yang Menyerap ke dalam Pori (Pba) Berat Jenis Campuran
3.2 Hasil Uji Ekstraksi Pengujian ekstraksi berfungsi untuk mengetahui kadar aspal pada satu benda uji. Hasil Uji ekstraksi untuk ke 15 benda uji seperti pada Tabel 2. Kadar aspal berdasakan jobmix adalah 6,45%, sedangkan dari uji ekstraksi kadar aspal 6,19 % - 6,24 %. Tidak terdapat data standar kadar aspal, namun karena data berbeda kurang 0,5% dari kadar aspal di jobmix, dapat dianggap memenuhi syarat.
Rekarencana – 5
Rifky Novriandi Putra, Ir.Silvia Sukirman
3.3 Hasil Uji Analisis Ayakan Campuran Pada laporan hasil uji analisis ayakan campuran terdapat spesifikasi yang berbeda dengan spesifikasi KP 576, jadi pada analisis ini dilakukan pengecekan kesesuaian data terhadap spesifikasi proyek Kuala Pembuang dan spesifikasi KP 576. Analsis data dari pengujian analisa ayakan terdapat pada Tabel 3. Tabel tersebut melihatkan bahwa beberapa benda uji tidak memenuhi syarat pada spesifikasi KP 576 yaitu benda uji 5, benda uji 6 dan benda uji 8. Namun apabila data disesuaikan dengan spesifikasi proyek semua benda uji memenuhi syarat. 3.4 Hasil Uji Marshall Pada analisis pengujian Marshall dilakukan pengecekan kesesuaian data terhadap spesifikasi KP 576. Analisis pengujian marshall terdapat pada Tabel 4. Tabel tersebut menunjukan bahwa hasil uji Marshall telah memenuhi syarat pada spesifikasi. 3.5 Hasil Uji Kepadatan Lapangan Pada analisis pengujian kepadatan lapangan dilakukan pengecekan kesesuaian data terhadap spesifikasi KP 576. Analisis pengujian kepadatan lapangan terdapat pada Tabel 5. Tabel tersebut menunjukan bahwa hasil uji kepadatan lapangan telah memenuhi syarat pada spesifikasi.
Tabel 2. Hasil Uji Ekstraksi Benda uji inti
Berat agregat (gr)
Berat Aspal (gr)
1
443,6
29,3
6,20
2
305,6
20,3
6,24
3
461,9
30,6
6,21
4
410,4
27,2
6,21
5
346,7
23,0
6,22
6
478,1
31,6
6,20
7
347,6
23,0
6,21
8
416,3
27,5
6,21
9
391,0
26,0
6,23
10
368,1
24,3
6,19
11
391,0
25,9
6,20
12
411,3
27,2
6,21
13
345,0
22,9
6,23
14
411,5
27,2
6,21
15
478,0
31,6
6,20
Rekarencana – 6
Kadar Aspal (%)
Kajian Pengendalian Mutu Lapis Permukaan Landas Pacu Bandara Kuala Pembuang Palangkaraya, Kalimantan Tengah
Tabel 3. Analisis Pengujian Analisa Ayakan Campuran Spesifikasi Spesifikasi Ayakan Bukaan KP 576 proyek No. (mm) (%) lolos (%) lolos 1' 25 3/4' 19 100 100 1/2' 12,5 77-99 75-95 3/8' 9,5 68-88 60-82 4 4,75 48-68 42-70 10 2 33-53 30-60 40 0,42 9,0-21 15-40 80 0,18 6,0-16 8,0-26 200 0,075 3,0-6 3,0-8
Persen Lolos (%) Benda Uji Inti 1 -
2 100 92 78 55 38 20 13 4
3 100 87 78 56 38 21 13 5
4 100 91 75 55 38 19 13 5
5 100 92 76 58 40 21 13 6
6 100 90 79 57 39 23 13 4
7 100 90 76 55 39 23 14 5
8 100 91 78 58 40 20 14 6
9 100 90 76 55 38 22 13 5
100 91 77 58 38 20 13 5
10 100 91 79 58 40 21 13 4
11 100 90 75 60 43 21 13 5
12 100 90 78 56 40 21 14 5
13 100 92 77 57 39 21 12 4
14 100 92 78 59 40 21 12 5
Tabel 4. Hasil Uji Marshall Deskripsi
Kadar Aspal
Gmm
Kepadatan
VMA
VIM
VFA
Satuan
%
gr/cm2
%
%
%
%
Spesifikasi
-
-
Min 2,3
-
3-4
76-82
1
6,20
2,405
2,319
17,1
3,6
2
6,23
2,403
2,322
17,0
3
6,21
2,404
2,319
17,1
4
6,19
2,405
2,320
5
6,22
2,404
6
6,20
7
Stabilitas lbs
Flow
Qm.
Kg
mm
kg/mm
-
2-4
-
78,9
Min 2200 3012,7
1366,5
3,07
445,13
3,4
80
3120,7
1415,5
3,07
461,08
3,5
79,5
3179,5
1442,2
3,03
475,97
17,0
3,5
79,4
3209,0
1455,6
3,10
469,54
2,321
17,0
3,4
80
3150,1
1428,9
2,97
481,10
2,404
2,319
17,1
3,5
79,5
3150,1
1428,9
3,10
460,92
6,21
2,404
2,320
17,1
3,5
79,5
3336,5
1513,4
3,03
499,48
8
6,20
2,405
2,318
17,1
3,6
78,9
3326,7
1509,0
2,93
515,01
9
6,24
2,403
2,317
17,2
3,6
79,1
3346,3
1517,9
3,10
489,63
10
6,19
2,405
2,320
17,0
3,5
79,4
3375,8
1531,2
2,93
522,61
11
6,21
2,404
2,318
17,1
3,6
78,9
3424,9
1553,5
3,17
490,07
12
6,20
2,404
2,317
17,1
3,6
78,9
3277,7
1486,7
2,90
512,67
13
6,22
2,404
2,319
17,1
3,5
79,5
3417,0
1549,9
2,97
521,86
14
6,20
2,404
2,319
17,1
3,5
79,5
3366,0
1526,8
3,07
497,33
15
6,20
2,404
2,320
17,0
3,5
79,4
3395,4
1540,1
3,07
501,67
Rekarencana – 7
15 100 90 78 56 40 20 13 6
Rifky Novriandi Putra, Ir.Silvia Sukirman
Tabel 5. Analsis Pengujian Kepadatan Lapangan No.
Stasion / Kode
spesifikasi KP 576 derajat kepadatan (%)
Kepadatan Bulk di lapangan
Kepadatan Bulk di lab.
Derajat Kepadatan (%)
Catatan
1
AC - I
> 94
2,285
2,396
95,3
Memenuhi
2
AC - II
> 94
2,303
2,396
96,1
Memenuhi
3
AC - III
> 94
2,295
2,396
95,8
Memenuhi
4
AC - IV
> 94
2,282
2,396
95,3
Memenuhi
5
AC - I
> 94
2,286
2,396
95,4
Memenuhi
6
AC - II
> 94
2,298
2,396
95,9
Memenuhi
7
AC - III
> 94
2,290
2,396
95,6
Memenuhi
8
AC - IV
> 94
2,305
2,396
96,2
Memenuhi
9
AC - V
> 94
2,286
2,396
95,4
Memenuhi
10
AC - VI
> 94
2,302
2,396
96,1
Memenuhi
11
AC - VII
> 94
2,288
2,396
95,5
Memenuhi
12
AC - VIII
> 94
2,286
2,396
95,4
Memenuhi
13
AC - IX
> 94
2,302
2,396
96,1
Memenuhi
14
AC - 1
> 94
2,306
2,396
96,2
Memenuhi
15
AC - 2
> 94
2,291
2,396
95,6
Memenuhi
16
AC - 3
> 94
2,308
2,396
96,3
Memenuhi
17
AC - 4
> 94
2,316
2,396
96,6
Memenuhi
18
AC - 5
> 94
2,286
2,396
95,4
Memenuhi
19
AC - 6
> 94
2,305
2,396
96,2
Memenuhi
20
AC - 7
> 94
2,300
2,396
96,0
Memenuhi
21
AC - 8
> 94
2,284
2,396
95,3
Memenuhi
22
AC - 9
> 94
2,291
2,396
95,6
Memenuhi
23
AC - 10
> 94
2,299
2,396
95,9
Memenuhi
24
AC - 11
> 94
2,303
2,396
96,1
Memenuhi
25
AC - 12
> 94
2,313
2,396
96,6
Memenuhi
26
AC - 13
> 94
2,301
2,396
96,0
Memenuhi
27
AC - 14
> 94
2,287
2,396
95,5
Memenuhi
28
AC - 15
> 94
2,290
2,396
95,6
Memenuhi
29
AC - 16
> 94
2,309
2,396
96,4
Memenuhi
30
AC - 17
> 94
2,303
2,396
96,1
Memenuhi
31
AC - 18
> 94
2,288
2,396
95,5
Memenuhi
32
AC - 19
> 94
2,280
2,396
95,2
Memenuhi
33
AC - 20
> 94
2,289
2,396
95,5
Memenuhi
Rekarencana – 8
Kajian Pengendalian Mutu Lapis Permukaan Landas Pacu Bandara Kuala Pembuang Palangkaraya, Kalimantan Tengah
4. SIMPULAN Berdasarkan pengolahan data dan analisis data pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan spesifikasi antara spesifikasi proyek dengan spesifikasi KP 576, dimana gradasi proyek lebih halus dari gradasi KP 576 2. Pada pengujian analisis ayakan campuran 100% dari benda uji memenuhi persyaratan gradasi spesifikasi proyek, namun 20% benda uji tidak memenuhi spesifikasi KP 576 3. Pada pengujian marshall 100% benda uji memenuhi syarat spesifkasi KP 576 4. Pada pengujian kepadatan lapangan 100% benda uji memenuhi syarat spesifkasi KP 576 5. Kadar aspal hasil ekstraksi memenuhi syarat kadar aspal optimum.
DAFTAR PUSTAKA [Online]id.wikipedia.org, Bandar Udara [Diakses 23 Oktober 2015]. [Online]kalteng.go.id, ogi [Diakses 28 Desember 2015]. [Online]sadegaonito.wordpress.com, 2015, jenis-jenis perkerasan jalan [Diakses 22 Oktober 2015]. [Online]www.bandarakualapembuang.wordpress.com, Profil [Diakses 23 Oktober 2015]. Kementrian Perhubungan, Direktur Jendral Perhubungan Udara, 2014, KP 576 "Pedoman
Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara ". PT. Duta Polindo Cipta, 2014, Laporan Hasil Pengujian Sisi Udara Bandara Kuala Pembuang, Palangkaraya. Sukirman, S., 1992, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung. Sukirman, S., 2012, Beton Aspal Campuran Panas, Granit, Jakarta. Sukirman, S., 2014, Rekayasa Bandar Udara, Itenas, Bandung. Wahid, A., 2014, Rancangan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur Landas Pacu Bandara
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Itenas, Bandung.
Rekarencana – 9