KAJIAN MUSIKOLOGIS MUSIK PUNKLUNG BERJUDUL “BANGKIT KAWAN” Catur Surya Permana Program Studi (S1) Seni Musik - Fakultas Ilmu Seni dan Sastra – Universitas Pasundan Jl. Dr. Setiabudhi no. 193, Bandung
[email protected] ABSTRAK Perkembangan musik dengan menggunakan medium instrumen bambu semakin bervariasi. Calung sendiri merupakan salah satu instrumen yang diciptakan dari bahan bambu. Calung yang biasa dimainkan oleh para pemuda disela pekerjaannya mengusir burung dan hama di sawah, musik calung juga digunakan untuk kebutuhan upacara memuji Dewi Sri. Di jaman sekarang musik bambu mengalami perubahan bentuk, yang asalnya dimainkan bersama dengan tarawangsa, kini dimainkan dengan konsep kolaboratif dengan memadukan bunyibunyi calung dengan genre musik barat, salah satunya Punk. Grup musik Punklung yang mempunyai markas di cicalengka ini mengadopsi konsep musik Punk yang di padukan dengan instrumen bambu yaitu calung, sehingga nama Punk dan calung bersatu menjadi Punklung. Musik Punk sendiri memiliki idealisme tinggi dengan protes, yang sering kali liriknya menyindir politik, sosial, dan perlawanan. Konsep Punk tersebut digunakan Grup Punklung sebagai ekspresi. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan sumber sekunder berupa lagu dan referensi litelatur. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bentuk dari musik yang digarap grup tersebut dengan menanalisis salah satu karyanya yang berjudul “Bangkit Kawan”. Pendekatan yang digunakan melalui kajian musikologi, analisis terhadap melodi serta harmoni akor yang dipakai. Menggunakan teori Ilmu bentuk dan analisis serta ilmu Harmoni. Kata Kunci : Punk, Calung, Harmoni, Bentuk
ABSTRACT The development of music using bamboo instruments increasingly varied medium. Calung itself is one of the instruments created from bamboo. Calung commonly played by young men interrupted work repel birds and pests in the fields, calung also used for the ceremony praised the Dewi Sri. In today's world of bamboo musical change shape, which was originally played with tarawangsa, is now played by collaborative concept by blending sounds calung with western music genres, one of which Punk. Punklung music group which has headquarters in Cicalengka adopts the concept of punk music in the mix with bamboo instruments that calung, so the name Punk and calung united into Punklung. Punk music itself has high ideals with protest, satirical lyrics often political, social, and resistance. Punk concept is used as an expression Punklung Group. The method used in this study is qualitative, with a secondary source and reference litelatur song. This study aimed to get a form of music that the group worked with analysis one of his works titled "Bangkit Kawan". The approach used by the study of musicology, analysis of the melody and chord harmonies used. Using science theory and analysis Harmoni. Keywords: Punk, Calung, Harmony, Form
genre baru yang disebut dengan punk2.
PENDAHULUAN “ Lestarikeun Budaya urang sorangan,
Musik
Punk
lebih
mengutamakan
lamun lain urang, saha deui. Sing inget ka
pelampiasan energi dan pengungkapan ini
lemah cai. “
hati daripada aspek teknis dalam bermain
“ Lestarikan budaya sendiri, kalau
musik. Musik Punk mengadaptasi struktur
bukan kita, siapa lagi. Ingatlah ke tanah
musik garage rock3.
air”, begitu ungkapan yang dilontarkan
Musik
para
punggawa
Punklung.
Punklung
berkembang
Punk
yang
menjadi
kemudian
musik
yang
didirikan dari tahun 1998 dan baru diakui
bernuansa protes terhadap keadaan sosial
publik di tahun 2004. Grup Punklung ini
dan politik. Ideologi ini berasal dari suatu
merupakan
komunitas
sekelompok
orang
yang
orang-orang
yang
merasa
memiliki hasyrat dalam membangun dan
tertindas (kaum pekerja/golongan bawah)
melestarikan seni yang khususnya adalah
oleh pemerintahan atau oleh golongan atas
seni calung. Grup yang berasal dari daerah
(bangsawan) yang pertama sekali terjadi di
cicalengka
Bandung
kota London, Inggris pada akhir tahun
segelintir
orang-orang
ini,
merupakan asalnya
1970-an. Pada masa itu pemerintahan
pemain musik punk. Musik Punk sendiri
Inggris menetapkan pajak yang sangat
lahir sekitar tahun 60-an, setelah musik
tinggi
rock 50-an,
menimbulkan kemiskinan, kelaparan dan
perlawanan
yang
yang berinisiasi sebagai terhadap
musik
terhadap
rakyatnya
sehingga
tersebut,
kesenjangan sosial. Masyarakat Inggris
dimana musik rock memiliki skill dan
harus hidup dalam tatanan ekonomi yang
tingkat kesulitan yang tinggi, sehingga
mencekik, hingga hidup di jalananpun
sulit untuk diikuti dan dimainkan1.
menjadi pilihan4.
Musik punk dipelopori oleh Mic5
Ideologi
semacam
itulah
yang
dan Iggy and The Stones dikarenakan
diambil oleh grup Punklung. Lirik yang
ketidakpuasan
tersebut
bernuansa protes sosial-politik mengiringi
mereka
lantunan vokal dari
terhadap
musik
musisi-musisi rock
maka
menentang aturan-aturan yang terdapat di dalam musik rock yang mengharuskan seorang musisi rock memiliki pengetahuan dan skill musik yang tinggi. Tanpa sadar kedua band di atas menciptakan suatu
musik yang di
2
http://www.thebrooms28.co.cc/2010/01/sejarah-punkdan-punk-rock/ 3 salah satu cabang musik rock yang terjadi pada tahun 1964 di Amerika. Anak-anak muda Amerika masa itu membentuk band dan melakukan latihan di garasi mereka sendiri. Musiknya mempunyai ciri sederhana, tapi kencang, berpower dan biasanya dengan satu riff gitar yang diulang-ulang. Aliran musik ini merupakan cikal bakal lahirnya musik punk rock. 4
1
http://www.thebrooms28.co.cc/2010/01/sejarah-punkdan-punk-rock/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20123/5/ Chapter%20I.pdf
usungnya.
Hal
tersebut
lantaran
masyarakat yang Punk yang ada di Cicalengka
tersebut
ketidakadilan,
merasa
anak
punk
kebiasaan
kesuburan,
menjadi sekuler dan profan.
adanya
cenderung
penyembahan
Berdasarkan eksistensi
calung
keadaan perlu
itulah,
diperhatikan.
memiliki makna yang negatif, baik dari
Begitu pula alasan sederhana yang mereka
citra yang dibuat dan cibiran yang sering
(Punklung)
terdengar oleh mereka5. Sebagai kelompok
kejenuhan terhadap bunyi distorsi belaka6.
sosial yang minoritas, mereka merasa perlu
Ide ini juga tidak mudah di„amin‟i oleh
adanya cuatan rasa ketidakadilan tersebut
semua personil dan sesepuh punk. Namun
ke dalam musik yang mereka tanam.
hemat kata, demi moto melestarikan
Ide selanjutnya mengenai media calung yang mereka gunakan sebagai alat untuk
menciptakan
Punklung.
Calung
komposisi sendiri
ungkap
bukan
karena
budaya bangsa khususnya seni Sunda tersebut, akhirnya ide ini diterima7.
musik
merupakan
instrumen musik yang dibuat dari bambu. Alat
musik
digunakan
bambu
masyarakat
pada
awalnya
Sunda
sebagai
sarana bersyukur kepada sang pencipta. Kesenian bambu menjadi elemen yang paling penting dalam upacara adat di
Gambar. Punklung – google
bidang pertanian. Perubahan sosio-kultural yang
terjadi
masyarakat
Permasalahan bukan hanya itu saja,
menyebabkan semakin tergerusnya nilai-
melainkan hal yang paling mendasar dari
nilai tradisional, calung merupakan salah
sebuah komposisi musik yaitu tangga
satu yang masih bertahan. Perubahan yang
nada. Urutan nada tentunya akan merujuk
diikuti
kepada
oleh
keilmuan,
dalam
perkembangan
dan
gaya
teknologi,
hidup
manusia
bentuk
merupakan
ilmu
harmoninya. tentang
Harmoni
keselarasan.
mencetuskan berbagai wujud-wujud baru.
Dalam ilmu harmoni barat, harmoni
Konsep
dan
diartikan sebagai paduan dua atau lebih
sudah
nada yang dimainkan bersamaan, atau
musik
pencampuran
kolaborasi
berbagai
disiplin
menjadi hal yang umum, salah satunya calung, yang kini bermetamorfosa dari 5
Hasil wawancara dengan metrotv, yang diunggah ke akun Facebook Punklung.
6
Hasil wawancara dengan metrotv, yang diunggah ke akun Facebook Punklung. 7 Wawancara abah (penggagas Punklung) dalam metrotv, dalam video yang diunggah melalui akun Facebook Punklung.
lebih dikenal sebagai ilmu akor. Akor
tangga nada tradisional sunda (calung)
tersebut terikat dengan aturan tonal, tangga
adalah
nada merupakan pengikatnya. Tangga
keduanya berbeda, bunyi yang dihasilkan
nada yang dimiliki barat dikenal dengan
juga mempunyai perbedaan. Perbedaan
diatonis
tersebut diketahui melalui interval dan cent
(tujuh
solmisasi
nada)
atau
atau
sebagai
do-re-mi-fa-sol-la-si,
da-mi-na-ti-la.
Penyebutan
dari nada ke nada.
sedangkan tangga nada yang dimiliki oleh Perbandingan Interval Nada-nada Musik Barat dengan Musik Sunda (dikutip dari Hermawan, 2002:4)
Musik Barat (tangga nada mayor) do 1
mi 400
Fa 100
sol 200
Si 400
Do 100
Musik Sunda (laras pelog/degung): do
la
Ti
Na
Mi
Da
1
422
106
184
427
85
2
415
105
195
402
107
3
435
95
195
420
85
Musik Sunda (laras sorog/madenda): na
Mi
Da
La
Ti
na
1
414
116
394
196
115
2
404
106
411
197
96
3
370
135
430
170
75
Sumber: No. 1 dan 2 dikutip dari Zanten (1987:243). No. 3 adalah hasil pengukuran dengan menggunakan Boss TU-12H Chromatic Tuner.8
8
Hermawan, Dheni. 2002. Etnomusikologi; Beberapa Permasalahan Dalam Musik Sunda. STSI PRESS. Bandung
METODE Menurut
Hermawan
(2002:1-6)
dalam tulisannya yang berjudul “Antara
Pendekatan yang digunakan dalam
kacapi dan piano: sebuah perkawinan yang
penelitian
harmonis” tersebut diketahui bahwa antara
musikologi, yakni pendekatan dengan
kedua tangga nada tersebut memiliki
pembacaan
perbedaan cent, yang artinya keduanya
bidang keilmuan musik, yang diantaranya
tidak ditemukan kesamaan, yang mungkin
menyangkut bentuk, tekstual musik, serta
bila disatukan atau dipertemukan dalam
konteks musiknya. Pengumpulan sumber
komposisi
tidak
data yang diperoleh berupa lagu rekaman
harmoni atau fals. Tetapi dalam penelitian
berjudul “bangkit kawan” karya Punklung,
itu Hermawan mengambil kasus dari Bubi
serta di terapkan dalam tulisan not balok
Chen seorang pemain piano dan Uking
kemudian dipaparkan hingga tahap analisis
Sukri seorang penabuh kacapi, yang
bentuk.
akor
akan
berbuah
didukung oleh Endang Sukandar dan Dede
ini
adalah
masalah
Metode
yang
pendekatan
terhadap
dipakai
bidang-
dalam
Suparman ini dijelaskan bahwa sebenarnya
penelitin ini adalah kualitatif. Berdasar
sang pemain pianolah yang sebenarnya
kebutuhan atas data yang dikumpulkan,
mencoba mendekati nada ataupun melodi
diolah dan dihasilkan yaitu berupa paparan
yang dimainkan kacapi atas pertimbangan
deskripsi,
kemiripan. Oleh sebab itu musik yang
penelitian kuantitatif yang berupa paparan
dimainkan sebenarnya tidak harmoni bila
statistik, oleh karena itu pemilihan metode
dilihat dari ukuran tersebut.
kualitatif deskriptif merupakan pilihan
Hal inilah yang menjadi pemikiran
yang
membedakan
dengan
yang tepat.
utama dalam mencari fokus permasalahan
Teori-teori yang digunakan antara
yang akan dikaji, yaitu permasalahan
lain ilmu harmoni, dan ilmu bentuk
harmonisasi yang dimainkan oleh calung
analisis
yang berlandaskan laras Sunda tetapi
berdasarkan kebutuhan akan pembedahan
dimainkan dalam genre Punk yang berasal
terhadap kasus yang diteliti, serta capaian
dari barat. Dalam permainan musik lagu
yang diinginkan yaitu mendapatkan bentuk
yang berjudul “Bangkit Kawan” ciptaan
harmoni, tangga nada, dan bentuk musik.
grup Punklung ada kecurigaan harmoni
teori tersebut digunakan dalam proses
nada yang dimainkan melodi vokal dengan
analisis data, melalui teknik reduksi,
permainan iringannya.
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
musik.
Teori
ini
dipilih
PEMBAHASAN
Barat, dikarenakan konsep musik ini yang menggunakan alur musik barat yakni
Dalam keilmuan musik mengenai harmoni, memiliki perbedaan antara iomu harmoni
yang
dari
Ilmu harmoni melingkupi kajian
barat
tangga nada, akor, serta progres akor.
(akor;tangga nada;vertikal) dan sistem
Untuk itu pembedahan akan dimulai dalam
harmoni
wilayah tangga nada. berikut partitur
yang
datang
Punk.
dimiliki
tradisi
lokal
(sunda;melodius;horizontal).
Peneliti
memilih
harmoni
menggunakan
ilmu
melodi vokal beserta liriknya:
Gambar. Partitur lagu Bangkit Kawan karya Punklung (ditulis menggunakan Sibelius oleh penulis) Tempo yang dimainkan berkisar Lagu punklung di atas sebenarnya bukan
menggunakan
tangga
C
KORG pandora) yang terhitung cukup
natural, melainkan E atau mirip dengan E
cepat untuk musik, tepat sekali irama yang
mayor. Namun, penulisan ini di tulis
dimainkan dengan genre musik Punk yan
berdasarkan
diusung.
kemiripannya
nada
120 bpm (diukur menggunakan metronom
dan
dimudahkan dengan tangga nada natural.
Lagu tersebut akan dibedah dengan memecahnya
menjadi
bagian-bagian.
Pertama memecah instrument apa saja yang
dimainkan,
bagainama
melodi
Harmoni diantaranya
pengiring
terdapat
calung
vokal sebagai
utamanya, harmoni pengiringnya, dan
pengiring. Struktur harmoninya bila dalam
pasangan
yang
musik barat akan di ikuti dengan akor,
lainnya. Diharapkan dengan membedahnya
yang biasanya terdiri dari tiga suara atau
dan memecahnya menjadi bagian-bagian
lebih.
struktur
satu
dengan
tersebut, mampu untuk dapat memilah
Pada pembedahan tahap ini akan
mana diantaranya yang termasuk kultur
dilakaukan pemecahan pembahasan yaitu
sebagai orang Sunda (calung) dan Punk
dari struktur lagu itu sendiri antara lain
(barat) yang menyangkut didalam karya
dari bagian overture/intro, verse (pre-
musik tersebut.
chorus)
a. Instrument
dan
reff
(chorus).
Detail
pembahasan sebagai berikut :
Yang digunakan dalam komposisi
a. Bagian satu (overture)
karya lagu bangkit kawan ini setelah diteliti, didengar dan dilihat, didalamnya terdapat
instrument
seperti
calung
sebanyak tiga buah (antara lain calung besar,
sedang,
dan
kecil),
kendang,
tarompet, dan vokal utama (penyanyi). Instrument-instrument tersebut dimainkan
Menyangkut
melodi
utama
yang
dimainkan kita bisa menelaah dari unsur tangga nada yang dipakai.
dalam komposisi tertentu yaitu : Bagian satu : berisi instrument vokal dan kendang saja, bagian dua: berisi vokal, kendang, dan calung sebagai pengiring, bagian tiga: yaitu
bagian
reffnya,
yang
berisi
Dari nada-nada yang dimainkan
instrument kendang, vokal dan calung
pada vokal antara lain didapat nada 1-2-3-
sebagai pengiring.
4-5-6, tangga nada yang dimungkinkan
b. Melodi
cocok adalah tangga nada syailendro 1-2-
Melodi utama pada lagu ini di bentuk oleh vokal (penyanyi) dan bagian
3-5-6, hanya terdapat nada 4 sebagai sisipan.
intro terdapat tarompet sebagai pengganti vokal tersebut. dalam intro utama pada lagu ini dimainkan secara bersama (vokal). c. Harmoni pengiring
b. Bagian dua (verse)
bagian ini adalah tingkat satu (C) – tingkat lima (G) – tingkat dua (Dm) – tingkat lima (G). Dalam progresi sunda pun demikian, bahwa setelah 1 - 3 – 5 – 1, setelah lima Pada bagian kedua ini vokal utama
kemudian ke satu, dalam karya ini pun
terlihat nada-nada yang dipakainya yaitu
demikian.
1-2-3-4 saja, bila ditelaah dengan tangga
iringan musik Sunda didalamnya.
Sehingga
terdapat
struktur
nada pelog dimungkinkan akan diterima, namun perbedaan cent nya tidak sama. Jadi tetap ternyata dalam vokalnya masih
c. Bagian tiga (reff/chorus)
menggunakan diatonis dengan kental. Dalam bagian dua ini instrument yang dipakai antara lain calung (calung besar-kecil),
kendang,
dan
vokal.
Kaitannya dengan pengiring dalam karya
Bagian tiga ini dibumbui oleh
ini adalag calung. Bagaimana struktur
instrument seperti calung, vokal dan juga
pengiringnya (memainkan nada), antara
kendang. Struktur melodi pada bagian ini
lain :
sangat jelas sekali ritmiknya banyak, bernada
lebih
tinggi
dari
bagan
sebelumnya, dan sedikit beritmik cepat. Hal ini bisa diinterpretasikan sebagai Setelah diteliti ternyata calung satu dengan calung lainnya dimainkan secara berpasangan atau saling berpadu padan kan harmoni pengiringnya. Yaitu pada bar pertama terdapat susunan nada 1 dan 7 (kalau dalam musik barat bisa menjadi seventh chord pada tingkat satu), pada bar ke dua terdapat nada 7 dan 2 sebagai nada dominan (dalam musik barat bisa berarti akor tingkat lima), kemudian bar ketiga terdapat nada 2 dan 1, dan terakhir bar ke empat terdapat nada 2 dan 7 (tingkat lima). Jadi susunan progresi akor pada komposisi
bentuk sakralnya dari karya ini. Bentuk transendental nya. Dimana isi dari bagian ini adalah sebuah simbolik yang makna nya sama yaitu yang transendental atau dunia atas. Nada-nada yang dimainkannya pun lebih banyak, tetapi bila dikumpulkan masi terdapat sekitar nada 1-2-3-4-5-6 saja yang dimainkan. Masih kental nuansa diatonisnya. Adapun pengiringnya dapat kita coba pecahkan seperti pada bagian dua yaitu :
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, dan hal yang menyangkut permasalahan
mengenai
harmoni
dan
bentuk musik Punklung adalah komposisi bagian
musik Bangkit Kawan yang di garap oleh
biasanya
grup Punklung ini masih lebih berat
instrument tidak dimainkan sendirian,
menggunakan idiom-idiom musik Barat.
karena tipe permainan calung sendiri
Terlihat dari struktur melodi yang secara
bukan seperti permainan piano yang
menyeluruh menggunakan tangga nada
banyak
diatonis, harmoni akor yang berprogresi
Sama sebelumnya
seperti dalam
nada
bisa
pada calung
dimainkan
secara
bersamaan menjadi bentuk akor pengiring.
dari
Dalam calung harmoni pengiring juga
kebiasaan dari progres akor musik barat,
akan
khususnya
ditemukan
pada
pasangan
akor
I-IV-V
Punk
yang
merupakan
yang
merupakan
harmoninya antara calung satu dengan
kelanjutan dari musik Blues dan Rock,
yang lainnya. Pada bar pertama bagian
serta bentuk musik yang baku khas musik
ketiga ini di dominasi oleh nada 4 dan 6
populer barat yang terlihat dari adanya
(akor
bagian repetitif (verse, reff), serta tema
empat),
kemudian
pada
bar
selanjutnya ada nada 3 dan 5 (akor satu),
yang tetap. Secara garis besar musik yang
kemudian bar selanjutnya ada 2 dan 4 (akor dua), dan terakhir nada 3 dan 5 yang
dimainkan
di padukan (akor satu). Putaran selanjutnya
merupakan musik barat dengan genre Punk
yaitu bar pertama diisi oleh nada yang
yang
sama dengan bar putaran sebelumnya, bar
ekspresinya, hal ini sedikit bertentangan
selanjutnya didominasi oleh nada 3, bar
dengan misinya untuk melestarikan budaya
selanjutnya nada 1, kemudian terakhir di
lokal. Calung yang dimaksud menjadi
dominasi oleh nada 1. Pada bagian ini
hanya citra saja seakan memiliki kekuatan
struktur
harmoni
kental
untuk berkolaborasi, namun pada terapan
dengan
musik
tidak
karyanya belum sepenuhnya mengangkat
pengiringnya Sunda,
karena
oleh
grup
bermedium
Punklung
calung
sebagai
ditemukan elemen akor secara teori barat.
tradisi lokal, yaitu pentatonis Sunda.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan,
Dheni.
Etnomusikologi:Beberapa
ini
2002. Permasalahan
Dalam Musik Sunda. Bandung. STSI Press. Saifuddin, Achmad F. 2005. Antropologi Kontemporer;
Suatu
Pengantar
Kritis
Mengenai Paradigma. Jakarta. Kencana Prenada Media Saebani,
Beni
A.
2012.
Pengantar
Antropologi. Bandung. CV Pustaka Setia Sumardjo, Jacob. 2011. Sunda; Pola Rasionalitas Budaya. Bandung. Kelir Wirawan. 2012. Teori-teori Sosial; Dalam Tiga Paradigma; Fakta Sosial, Definisi Sosial,
dan
Perilaku
Sosial.
Jakarta.
Kencana Tabrani, Primadi. 2006. Kreativitas dan Humanitas; Sebuah Studi Tentang Peranan Kreativitas Dalam Perikehidupan Manusia. Yogyakarta. Jalasutra Hoed,
Benny.
Dinamika
2011.
Sosial
Komunitas Bambu
Semiotik
Budaya.
dan
Jakarta.