Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 84~88 84
KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA Yopi Handrianto AMIK BSI Bandung e-mail :
[email protected] Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki seberapa efektivitas pemanfaatan eLearning e-dukasi.net pada siswa SMA. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan kuesioner untuk Siswa SMA, Guru dan Wali Siswa di 5 (lima) wilayah acak di Jakarta yang telah menggunakan e-dukasi.net. Secara umum, model penelitian berdasarkan model Delone & McLean yang telah diperbaharui (2003) dan untuk perbedaan ragam pengguna e-Learning edukasi.net didasarkan pada model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology), yang dikembangkan oleh Venkatesh et al. (2003). Model akhir yang diperoleh dalam penelitian ini adalah model keberhasilan dari sistem Teknologi Informasi yang dikembangkan oleh Delone & McLean yang telah diperbarui (2003) yang menurut penelitian ini adalah variable meliputi : Variabel Kualitas Layanan (KL) berpengaruh langsung terhadap variabel Intensitas Pemakai (IP) sebesar 0,15. (15 %), Intensitas Pemakai (IP) secara langsung mempengaruhi Variabel Manfaat (M) pada 0,43 (43%), Ragam Pengguna (RP) langsung mempengaruhi hubungan Intensive Pemakai (IP) dan Manfaat (M). Keywords: e-Learning, e-dukasi.net, Teknologi Informasi, Delone & McLean, UTAUT
1. Pendahuluan e-dukasi.net adalah sebuah e-Learning yang disiapkan oleh pemerintah sebagai sarana informasi tambahan untuk para Siswa, Guru dan Orang Tua Siswa. Kajian secara teoritis terhadap kualias layanan eLearning edukasi.net sangat penting. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat diambil kesimpulan yang nantinya bisa dijadikan acuan untuk memperbaiki kualitas eLearning e-dukasi.net tersebut. Kajian efektivitas pemanfaatan e-Learning edukasi.net ini (http://www.e-dukasi.net) diteliti berdasarkan model DeLone & McLean dibeberapa Sekolah Menengah Atas di Jakarta. Efektivitas Teknologi Informasi Pengukuran Efektivitas Sistem Informasi Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan sistem teknologi informasi. Salah satu penelitian yang terkenal di area ini adalah penelitian yang dilakukan oleh DeLone & McLean (1992). Weber (1999) menggunakan system quality, information quality, perceived usefulness, computer self-efficacy, per-ceived ease of use, use (amount, type), IS satisfaction, individual impact, dan organizational impact
sebagai variabel-variabel yang menentukan efektivitas suatu sistem informasi. Pengukuran Keberhasilan system Informasi Model pengukuran keberhasilan sistem informasi yang lain dikemukakan oleh William H. DeLone dan Ephraim R. McLean, yang dikenal dengan D&M IS Success Model (DeLone dan McLean, 1992). Setelah Model D&M diperkenalkan pada tahun 1992, beberapa peneliti melakukan pengujian terhadap model ini, antara lain Peter B. Seddon yang melakukan reformulasi atas Model D&M menjadi dua variance model yang terpisah (Seddon, 1997). Dalam model barunya Seddon menggantikan variabel use dengan perceived usefulness. Selain itu Seddon juga menambahkan variabel societal impact. Dari kontribusi-kontribusi penelitianpenelitian sebelumnya dan akibat perubahan-perubahan dari peran dan penanganan sistem informasi yang telah berkembang, DeLone & McLean (2003) memperbarui modelnya dan menyebutnya sebagai model kesuksesan sistem informasi D&M yang diperbarui (updated D&M IS Success model). Hal-hal yang diperbarui ini adalah sebagai berikut ini.
Diterima 13 Januari 2013; Revisi 10 Februari 2013; Disetujui 15 Maret 2013
ISBN: 978-602-61242-1-0
1. Menambah dimensi kualitas pelayanan (service quality). 2. Menggabungkan dampak individual (individual impact) dan dampak organisasional (organizational impact) menjadi satu variabel yaitu manfaatmanfaat bersih (net benefits). 3. Menambahkan dimensi minat memakai (intention to use) Dengan adanya beberapa penambahan variable pada model, maka model DeLone & McLean yang telah diperbaharui (2003) tampak pada Gambar 1.
Gambar 1. Model Kesuksesan Sistem Informasi D&M Diperbaharui (Sumber: DeLone dan McLean, 2003)
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Venkatesh, et.al. (2003) melakukan review terhadap model-model penerimaan yang ada dan telah dipublikasikan dari berbagai perspektif teori mengenai user acceptance dan usage. Faktor-faktor yang diidentifikasi, memiliki kemiripan di bagian-bagian tertentu, yang kemudian diseragamkan dalam empat faktor. Model yang menggambarkan relasi antar factor hasil penyeragaman tersebut dinamakan dengan model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology) 2. Metode Penelitian Penelitian ini dibatasi dengan variabel penelitian yang terdiri dari dua jenis variabel yang tidak dapat diukur secara langsung (variabel laten) yaitu : laten variabel eksogen (construct exogen) sebagai variable independen (X) dan laten variabel endogen (construct endogen) sebagai variabel dependen (Y). Konstruk eksogen berupa Kualitas Informasi (KI), Kualitas Sistem (KS) dan Kualitas Layanan (KL) sedangkan konstruk endogennya adalah Tingkat Penggunaan (TP), Tingkat Kepuasan (TK) dan Manfaat (M). Penelitian dilakukan dengan kuesioner atau angket yang menggunakan skala pengukuran diferensial semantic (semantic differential scale) dengan range 1 sampai 5 untuk jawaban sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Model yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kepuasan
pengguna eLearning e-dukasi.net ini adalah DeLone & McLean dengan analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) pada perangkat lunak Analisys of MOment Structure (AMOS) versi 7.0. 3. Pembahasan Interpretasi Dan Modifikasi Model Tujuan langkah ini adalah untuk memutuskan bentuk perlakuan lanjutan setelah dilakukan evaluasi asumsi dan uji kesesuaian model. Jika model dinyatakan cukup baik, maka langkah berikutnya adalah melakukan interpretasi. Namun jika model dinyatakan belum baik atau tidak memenuhi syarat pengujian, maka perlu diadakan modifikasi. Setelah model diestimasi, residualnya harus kecil atau mendekati nol dan distribusi frekuensi dari kovarians residual harus bersifat simetrik
Keterangan: KI = Kualitas Informasi , KP = Tingkat Kepuasan, KS = Kualitas Sistem, IP = Intensitas Pemakai, KL = Kualitas Layanan, M = Manfaat, RP = Ragam Pengguna
Gambar 2. Model Pemanfaatan eLearning e-dukasi.net (Sumber: DeLone dan McLean, 2003 dan Venkatesh, et.al, 2003) Tabel 1. Populasi Yang Dijadikan Sampel No Jenis Sampel Jumlah 1 Guru 32 2 Siswa 69 3 Wali Siswa 68 Total Responden 169 Populasi dan Sampel penelitian Secara terperinci jumlah sampel penelitian dapat dilihat dari Tabel 1. Teknik Analisis Data Analisa statistik deskriptif dilakukan untuk menelaah distribusi frekuensi ukuran pemusatan dan penyebaran data tentang karakteristik sampel (responden) dan indikator-indikator variabel Kualitas Informasi (KI), Kualitas Sistem (KS), Kualitas Layanan (KL), Intensitas Pemakai (IP), Tingkat Kepuasan (KP) dan Manfaat (M). Ukuran pemusatan yang ditelaah meliputi Mean, Median dan Modus. Ukuran
KNiST, 30 Maret 2013 85
ISBN: 978-602-61242-1-0
penyebaran yang ditelaah adalah Maksimum, Minimum, Standar Deviasi dan Varian. Analisa statistik inferensial dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan tujuan untuk memperoleh model yang sesuai bagi permasalahan yang sedang diteliti, selain itu analisis dengan SEM dapat juga dilakukan untuk mengetahui hubungan kausal antara variabel dependen dan independen dalam penelitian ini. Pengembangan Model Berbasis Teori Pengembangan model dalam penelitian ini mengembangkan konstruk (faktor yang diteliti) dengan indikator-indikator sebagai berikut : a. Konstruk Eksogen (X) Kualitas Informasi (KI), Kualitas Sistem (KS), Kualitas Layanan (KL). b. Konstruk Endogen (Y) Intensitas Pemakai (IP), Tingkat Kepuasan (KP) dan Manfaat (M). Penyusunan Diagram Alur Setelah diketahui konstruk dan indikatornya, maka langkah selanjutnya adalah pengembangan model diagram alur yang memudahkan peneliti melihat hubungan antara konstruk, indikator dan error atau residunya. Model selengkapnya digambarkan dalam Gambar 3. Selanjutnya pada Gambar 4 dan Gambar 5 merupakan sub model satu dan sub model dua dari model yang diajukan dalam penelitian ini.
Gambar 3. Diagram Alur Model Kesuksesan Sistem Informasi D&M Diperbaharui (Sumber: DeLone dan McLean, 2003)
Gambar 4. Sub Model 1 Model Kesusksesan Sistem Informasi D&M Diperbaharui (Sumber: DeLone dan McLean, 2003)
Gambar 5. Sub Model 2 UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) (Venkatesh et al.: 2003) Analisis Statistik Deskriptif Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai skewness dan kurtosis dalam kisaran yang direkomendasikan yaituantara -2,58 sampai 2,58 (Santoso, 2007). Pengolahan dalam Model Persamaan Struktural 1. Pengujian Berbasis Teori Berdasarkan Gambar 6, diperlihatkan bahwa model teori yang diajukan pada penelitian ini tidak sesuai dengan model populasi yang di observasi, karena 196 diketahui bahwa nilai Probability (P) tidak memenuhi persyaratan karena hasilnya dibawah nilai yang direkomendasikan yaitu > 0.05 (Ghozali : 2008). Berdasarkan justifikasi teoritis yang telah ada, maka dilakukan modifikasi model dengan asumsi perubahan model struktural harus dilandasi dengan teori yang kuat (Ghozali : 2008). Setelah dilakukan uji validasi variabel indicator terhadap variabel laten, maka didapatkan model sementara seperti yang tertera pada Gambar 7. 2. Uji Normalitas Hasil uji normalitas disajikan pada Tabel Assesment of Normality yang terdapat pada, dapat dilihat bahwa nilai yang berada pada kolom c.r. semuanya berada dalam kisaran nilai yang direkomendasikan yaitu antara -2.58 sampai 2.58. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa data terdistribusi secara normal. Uji Kesesuaian Model Berdasarkan Gambar 6, diperlihatkan bahwa model teori yang diajukan pada penelitian ini tidak sesuai dengan model populasi yang diobservasi, karena diketahui bahwa nilai probability (P) tidak memenuhi persyaratan karena hasilnya dibawah nilai yang direkomendasikan yaitu > 0.05 (Ghozali : 2008). Kriteria fit atau tidaknya model menyangkut criteria lain yang meliputi ukuran Absolut Fit Measures, Incremental Fit Measures dan Parsimonious Fit Measaures. Untuk membandingkan nilai yang didapat pada model ini dengan batas
KNiST, 30 Maret 2013 86
ISBN: 978-602-61242-1-0
nilai kritis pada masingmasing kriteria pengukuran tersebut, maka dapat dilihat pada Tabel 2, Tabel 2. Analisa Statistik Deskriptif MIN
MAX
2
5
Standar Deviasi 0,72
Varian
Kurtosis
Skewness
0,51
0,62
0,06
Gambar 7. Modifikasi Akhir Sub Model 1
Gambar 8. Hasil Analisis Sub-Group Model Moderating Ragam Pengguna (RP) Guru, Siswa dan Wali Siswa Gambar 6. Hasil Model Awal Penelitian
Tabel 3. Uji Kesesuaian Perbandingan Model Ukuran Keseriusan 1. Absolute Fit Measures - Chi-S quares X2 (CMIN) - Probability - Chi-S quares X2 (CMIN/DF) - GFI - RMSEA 2. Incremental Fit Measures - AGFI - TLI - NFI - CFI 3.Parsimonius Fit Measures - PNFI - PGFI
Batas Nilai Kritis = X2
Hasil Model 13202,109
Ket Tidak Baik
df = 0.05 = 2.0
0 5,425
Tidak Baik Tidak Baik
= 0.90 = 0.08
0.626 0.162
Tidak Baik Tidak Baik
= 0.90 = 0.95 = 0.90 = 0.95
0.533 0.560 0.573 0.617
Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik
= 0.60 = 0.60
0.498 0.501
Tidak Baik Tidak Baik
Berdasarkan Tabel 3, dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan model dinyatakan tidak fit (tidak sesuai). model yang diajukan pada penelitian ini didukung oleh fakta dilapangan. Pada penelitian ini dilakukan analisis model CFA (Confirmatory Factor Analysis). Analisis model CFA dapat dilihat pada Uji Confirmatory Factor Analysis. Dari hasil uji kesesuaian model diketahui bahwa model tidak sesuai, maka langkah berikutnya membuat model jalur (path analysis). Model Jalur (Path Analysis) Gambar yang berkaitan dengan pembuatan model ini disajikan pada Gambar 7 dan hasilnya disajikan pada Gambar 8.
4. Simpulan Berdasarkan pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa analisa pengaruh konstruk terhadap pemanfaatan eLearning e-dukasi.net pada siswa SMU berdasarkan model DeLone & McLean yang telah diperbarui (2003) bahwa pemanfaatan eLearning e-dukasi.net siswa SMU di Jakarta telah berjalan efektif untuk sampel dan bukan untuk seluruh populasi. Selain itu mengacu pada model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology), yang dikembangkan oleh Venkatesh et al. (2003), pendapat antar Ragam Pengguna (RP) terlihat angka probability level (0,000) yang jauh dibawah 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara pengguna antar Guru, Siswa dan Wali Siswa dan menunjukkan bahwa variabel Ragam Pengguna (RP) merupakan variabel moderating. Referensi DeLone, William H. and Ephraim R. McLean, Information Systems Success: The Quest for Dependent Variable. Journal of Information Systems Research. The Institute of Management Sciences.1992. DeLone, William H. and Ephraim R. McLean. The DeLone and McLean Model of Information Systems Success: A Ten-Year Update, Journal of Management Information Systems, 19(4), 9-30. 2003
KNiST, 30 Maret 2013 87
ISBN: 978-602-61242-1-0
Ghozali, Imam A., Model Persamaan Struktural – konsep dan aplikasi dengan program AMOS Ver 16.0, BP UNDIP, Semarang, 2008. Seddon, P.B., “A Respecification and Extension of the DeLone and McLean Model of IS Success,” Information System Research, Vol.8, No.3, September, h.240-253. 1997 Singgih, Santoso, Structural Equation Modelling Konsep dan Aplikasi dengan AMOS, 2007. Vekantesh, Unified Theory of Acceptance and UseofTechnology,[http://www.cis.gs u.edu/~ghubona/info790/VenkEtAlM IQ03.pdf#search='U TAUT', The complete Venkatesh et. al. 2003. Weber, Ron. Information Systems Control and Audit. New Jersey: Prentice Hall, Inc. 1999.
KNiST, 30 Maret 2013 88