perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DALAM PANTUN ADAT JAMBI SERTA RELEVANSI DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP
Mohd. Norma Sampoerno1, Sumarlam2, Suyitno3 Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Email:
[email protected]
Abstract: This study contains about the complexity of ideas, the complexity of the activity, and the complexity of culture results, religious character of the educational value that is contained in Jambi traditional poem and the relevance to learning literature in junior high school. This study is a qualitative research, using descriptive analytic method, the data in this study is the review of documents Jambi traditional poem. Sources of data in this study is divided into two secondary data and primary data. Sources of primary data in this study a textbook poem in Jambi traditional poem book. Secondary data sources in this study is the source of the data obtained from informants, journal, books and research relevant to literary anthropology. Data collection techniques used in this research is documentation and depth interviews with informants. The validity of the data using data triangulation and triangulation theory. The analysis technique using an interactive model. The results of this study indicate the complexity of ideas, activities and culture results in Jambi traditional poem; found the values of the religious character education contained in Jambi traditional poem, it is appropriate when used as teaching materials of literary study in junior high school, because the values of character education that can be applied to everyday life and it has relevance in terms of language. The language used in Jambi traditional poem was an easy language to understand by students because it uses everyday language, if there are any special term local Jambi language, therefore in Jambi traditional poem There are explanations intent of the language that difficult to understand. Kata kunci: pantun Adat Jambi, nilai pendidikan karakter, pembelajaran sastra, relevansi
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia PPs UNS Dosen Program Studi Linguistik PPs UNS (Pembimbing I) 3 to user PPs UNS Dosen Program Studi Pendidikan commit Bahasa Indonesia (Pembimbing II) 2
1
perpustakaan.uns.ac.id
Karya
digilib.uns.ac.id
sastra
merupakan
Penelitian
tentang
pantun
ciptaan yang disampaikan secara
yang sebelumnya pernah dilakukan
komunikatif dengan maksud penulis
oleh Abdoel Gafar (2012). Penelitian
untuk
tentang Seloko dalam upacara adat
tujuan
estetika,
yang
merupakan ciptaan manusia dengan
perkawinan
bahasa
memiliki
sebagai
perpaduan
medianya
dan
yang harmonis,
yaitu
masyarakat
Jambi
(sebelas)
tahapan
11
pelaksanaannya dan ditemukan tujuh
antara isi dengan bahasa (bagus, dan
peranan
baik/indah susunan katanya) dan
pada
tahapan
pelaksanaan
upacara
adat
bagaimana cara mengungkapkannya,
perkawinan
masyarakat
Jambi.
yang
nilai-nilai
Seloko adat sendiri hampir sama
kebaikan yang ditulis dengan bahasa
dengan pantun, yang membedakan
yang indah. Melalui karya sastra itu
keduanya yakni pantun merupakan
sendiri pengarang ataupun sastrawan
bagian dari sastra yang merupakan
ingin
atau
bentuk puisi lama dengan sampiran
yang
dan
mengandung
mengungkapkan
menjelaskan
nilai-nilai
terkandung di dalam karya tersebut. Karya
sastra
juga
dapat
seloko
isi
sedangkan
seloka
memperlihatkan hubungan yang erat dengan pribahasa dan dari segi
berupa tulisan (buku atau media
bentuk
cetak lain bermain cerita tanpa
gurindam, talibun, teromba, mantra
perubahan) atau lisan (diwariskan
dan seloka yang mengnadung kiasan
dari generasi ke generasi dan sering
atau ibarat.
berubah dari waktu ke waktu, seperti
seloka
Penelitian
seperti
serupa
juga
Purnawan,
dkk
legenda atau mitos). Kesusastraan
dilakukan
biasanya
daerah
(2015) penelitian tentang rendahnya
geografis atau bahasa. Jadi, yang
keterampilan siswa menulis pantun
termasuk
sastra
dikelas IV SDN Pipikoro. Untuk
cerita/cerpen
mengatasi masalah tersebut, peneliti
adalah:
dibagi
dalam novel
(tertulis/lisan), sandiwara/drama, kaligrafi.
menurut
kategori
syair, dan
pantun,
oleh
sama
melakukan penelitian tindakan kelas
lukisan/ (PTK) dengan penerapan teknik commit to user balas pantun. Metode pembelajaran
2
perpustakaan.uns.ac.id
ini
digilib.uns.ac.id
bertujuan
meningkatkan
sosial berfungsi dan mengabadikan
keterampilan siswa menulis pantun
diri. Bukan hanya ada atau tidak
dikelas IV SDN Pipikoro.
adanya
Penelitian
sebelumnya
tertentu
dipahami
atribut,
sebagai
budaya
dinamika
dan
dilakukan oleh Maja Nazaruk, (2011)
berkembang realitas sosial dibangun
menjelaskan
yang ada di benak anggota kelompok
makna
bahwa
pemeriksaan
refleksivitas
antropologi
hermeneutis
untuk
sosial. Kemudian Budaya adalah
atau
sebuah konsep yang kompleks dan
pengakuan, yang telah mewabah di
beragam,
ilmu sosial sejak publikasi buku
membutuhkan model konseptual dan
harian
metode
Malinowski
dan
meneliti
dan
yang
penelitian
studi
yang
dapat
sebuah wacana budaya. Kemudian
mencerminkan
timbulnya krisis berulang dan terus-
yang
menerus dari objektivitas dan bahwa
beberapa pandangan dan suara.
antropologi tidak lagi menjadi satu
Fathur (2014)
antropologi
menjelaskan
untuk
dan
eksistensi
dari
mengakui
sisi, egois, ilmu obyektif. Hari ditafsirkan
kompleksitas
Rokhmana,
dalam
dkk
penelitiannya
tentang
lembaga
subjektivitas dan kelipatannya wajah
pendidikan tidak lagi tempat untuk
yang menciptakan
mentransfer pengetahuan saja, tetapi
refleksi mozaik
antropolog dan peneliti.
juga
tempat
untuk
membentuk
juga
pemuda sikap, perilaku, karakter, dan
dilakukan oleh Patricia M. Hudelson,
kepemimpinan. Oleh karena itu,
(2004)
dibenarkan
Penelitian
menjelaskan
Antropologi yang
tentang
sebagai pendekatan
berbeda
Kebanyakan
untuk
bersama
budaya
aturan
memungkinkan
Indonesia dan menumbuhkan mereka
akan
untuk semua generasi muda dalam
sebagai
(implisit
dan
bentuk
pembangunan
karakter
bangsa melalui pendidikan. Kajian teori yang digunakan
dalam landalan teoritis ini meliputi: yang commit to user 1) hakikat pantun, 2) hakikat kelompok
perilaku suatu
mencerminkan
beberapa nilai dasar dan karakter
eksplisit) nilai-nilai, ide-ide, konsep, dan
untuk
budaya.
antropologi
mendefinisikan satuan
serupa
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pendekatan antropologi sastra, 3)
yang berarti benang dan atuntun
hakikat
yang berarti teratur dan matuntun
hakikat
pendidikan
karakter,
pembelajaran.
4)
Pantun
yang
berarti
memimpin;
dalam
merupakan puisi panjang berasal dari
bahasa Batak Toba ada juga kata
Sumatera, Indonesia, sajak dan puisi
pantun
terikat oleh baris, pada setiap baris
kehormatan.
yang
berarti
kesopanan,
dengan rumus a-b-a-b pada pertama
Pantun dapat dibedakan atas
dan kedua baris adalah sampiran,
beberapa jenis. Jenis pantun tersebut
sedangkan baris ketiga dan keempat
terdiri dari pantun anak-anak, pantun
adalah isi. Winstedt (dalam Fang,
muda-mudi, pantun tua. Penggunaan
2011:556) menyatakan pantun adalah
pantun
kata-kata yang mempunyai akar kata
penggunaannya atau sesuai dengan
yang berarti “baris, garis,” lama-
konteksnya. Menurut Rani (2006:23-
kelamaan memperoleh arti yang
27) mengklasifikasikan jenis-jenis
baru, yaitu “kata-kata yang tersusun”
pantun berdasarkan isinya yakni; 1)
baik dalam bentuk prosa maupun
Pantun
puisi. Seloko adat Jambi tidak hanya
pantun anak-anak jenaka, pantun
sekedar peribahasa, pepatah-petitih
anak kedukaan, dan pantun anak
atau pantun-pantun, lebih dalam lagi
teka-teki,
seloko
terdiri
adat
Jambi
merupakan
harus
sesuai
anak-anak,
terdiri
dengan
dari:
2)
Pantun
muda-mudi
dari:
pantun
muda-mudi
pandangan hidup atau pandangan
kejenakaan,
dunia
dagang, pantun muda-mudi cinta
yang
mendasari
seluruh
kebudayaan Jambi.
pantun
muda-mudi
kasih, dan pantun muda-mudi ejekan,
Menurut Brandstetter (dalam Fang,
3) Pantun tua terdiri dari: pantun tua
2011:556) kata pantun berasal dari akar kata
kiasan, pantun tua nasihat, pantun tua
tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa
adat, pantun tua agama, dan pantun
Nusantara, misalnya dalam bahasa Pampanga,
tua dagang.
tuntun yang berarti teratur; dalam bahasa Tagalog
ada
tonton
yang
berarti
Ikatan pantun terdiri atas empat baris yang bersajak a-b-a-b,
bercakap menurut aturan tertentu; kadang-kadang juga terdiri dari enam commit to user dalam bahasa Jawa Kuno, tuntun baris atau delapan baris, maka
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sajaknya a-b-c-a-b-c dan a-b-c-d.
berkembang
Rani (2006:23) mengatakan bahwa
dizaman kerajaan Melayu Jambi,
ciri-ciri pantun sebagai berikut: (1)
sejalan
Terdiri atas empat baris;
kerajaan Jambi.
(2) Tiap
ditengah
dengan
Pantun
baris terdiri atas 9 sampai 10 suku
masyarakat
perkembangan
Adat
Jambi
kata; (3) Dua baris pertama disebut
merupakan hasil karya sastra lama
sampiran dan dua baris berikutnya
yang dihasilkan oleh masyarakat
berisi maksud pemantun. Bagian ini
Melayu Jambi, dikarenakan pantun
disebut isi pantun; dan (4) Pantun
sendiri selalu dipakai dalam acara
mementingkan rima akhir dan rumus
adat maupun acara pernikahan. Syam
rima itu disebut dengan abjad /ab-
(2010:8)
ab/. Pantun mempunyai bentuk dan
Melayu
struktur tertentu, diantaranya yang
karakteristik seperti berikut: 1) setiap
terpenting
baris
adalah
sejajar
dan
menyatakan Jambi
pantun
“Pantun
pun
memiliki
Melayu
Jambi
berpasangan, semetris, dan resiprokal
menunjukkan kenyataan (fakta) di
M.
tengah-tengah masyarakat atau alam
Haji
Salleh
(dalam
Abror,
atau lingkungan, 2) pantun Jambi
2009:100-101). Pantun Adat Jambi berisikan petuah-petuah
atau
nasihat
dan
merupakan bagian tak terpisahkan dengan
sistem
komunikasi
pandangan hidup yang lebih baik.
masyarakat, 3) pantun Jambi mudah
Pantun Adat Jambi juga banyak
dimengerti, enak didengar, sederhana
mengandung nilai-nilai yang dapat
bahasanya, 4) pantun Jambi dapat
dipelajari di dalamnya dan pantun
diringi dengan alat musik tradisional
Adat Jambi biasanya dipergunakan
seperti
diupacara-upacara Adat, pertemuan
ataupun serdam. Antropologi
Adat dan dipernikahan. Menurut Lembaga
Adat
Propinsi
(2001:6)
sastra Adat
merupakan
sastra
dalam
sejarah
Sumatera.
Sastra
melayu
cangor,
kelintang
kayu
membahas
Jambi
bidang kajian yang sangat luas.
Jambi
Antropologi membahas di dalamnya
kuno
tentang manusia dengan keseluruhan
aktivitasnya, baik secara jasmaniah Melayu commit to user maupun rohaniah, maka antropologi Adat Jambi
sastra
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
(2013:1) antropologi sastra berupaya
antropologi fisik dan antropologi non
meneliti sikap dan perilaku yang
fisik. Ratna (2012:351) menjelaskan
muncul sebagai budaya dalam karya
ada tiga macam bentuk kebudayaan
sastra. Pendidikan
yang dihasilkan oleh manusia, yaitu:
karakter
pada
kompleks ide, kompleks aktivitas,
hakikatnya suatu konsep dasar yang
dan kompleks hasil budaya, maka
diterapkan
antropologi memusatkan perhatian
seseorang, agar seseorang tersebut
pada kompleks ide. Menurut Ratna
memiliki
(2011:52) antropologi adalah ilmu
Pendidikan
pengetahuan yang berkaitan dengan
positif apa saja yang dilakukan guru
manusia.
dan berpengaruh kepada karakter
ke
dalam
akhlak
pemikiran
yang
karakter
baik.
adalah
hal
(2000:36)
siswa yang diajarkannya (Samani
yang menyatakan bahwa antropologi
dan Hariyanto, 2012:41). Menurut
merupakan satu-satunya ilmu yang
Winton
mampu menyelami masalah aneka
Hariyanto,
warna mahluk manusia itu. Menurut
karakter adalah upaya sadar dan
Ihromi (2006:1) bahwa antropologi
sungguh-sungguh dari seorang guru
merupakan
untuk
Koentjaraningrat
suatu
disiplin
yang
(dalam
Semani
2012:43)
dan
pendidikan
mengajarkan
nilai-nilai
berdasarkan rasa ingin tahu yang
kepada siswanya. Wibowo (2012:36)
tiada henti-hentinya tentang umat
menyatakan
manusia. Menurut Ratna (2011:31)
yaitu pendidikan yang menanamkan
antropologi sastra adalah analisis dan
dan
pemahaman terhadap karya sastra
karakter luhur kepada anak didik,
dalam kaitannya dengan kebudayaan.
sehingga mereka memiliki karakter
Endraswara
luhur
(2011:4)
juga
pendidikan
mengembangkan
itu,
karakter,
karakter-
menerapkan
dan
mengemukakan bahwa antropologi
mempraktikan dalam kehidupannya,
sastra adalah penelitian terhadap
baik dalam keluarga, sebagai anggota
pengaruh timbal balik antara sastra
masyarakat
dan
warga
negara.
Karakter dapat diangap sebagai nilaidan kebudayaan. Sejalan dengan commit to user nilai perilaku manusia yang pendapat tersebut Endraswara
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berhubungan dengan Tuhan Yang
memberikan
Maha Esa, diri sendiri, sesama
sastra.
manusia,
mendapatkan pembinaan apresiasi
lingkungan,
dan
Jika
pengetahuan para
dengan
tentang
siswa
baik,
sudah
kebangsaan yang terwujud dalam
sastra
dengan
pikiran, sikap, perasan, perkataan,
sendirinya mereka akan terdorong
dan perbuatan berdasarkan norma-
untuk memperluas pengetahuannya
norma agama, hukum, tata krama,
mengenai sastra.
budaya, adat istiadat, dan estetika
Kegiatan
pembelajaran
pantun sangat menarik untuk dibahas
(Samani dan Hariyanto, 2012:41). di
ataupun dikaji secara mendalam. Ini
sekolah sangatlah penting. Ini dilihat
terlihat dari beberapa lingkungan
dari keaktifan siswa dalam proses
SMP dan SMA pantun menjadi
belajar.
sastra
materi pelajaran sastra. Pembelajaran
disekolah menengah pertama tidak
bahasa Indonesia, pantun mengkaji
hanya
puisi,
makna yang terkandung di dalamnya
Proses
dan bagaimana cara menulis pantun.
Pembelajaran
sastra
Pembelajaran
difokuskan
novel
atupun
dengan pantun.
pembelajaran di sekolah menengah
Hal
pertama
kompetensi
sendiri
haruslah
ini
terlihat 8
pada yang
standar berisikan
menggunakan pembelajaran aktif dan
mengekspresikan pikiran, perasaan,
kreatif.
dan pengalaman melalui pantun dan
Ardian
(2007:58)
mengemukakan bahwa pembelajaran
dongeng.
sastra
akan
mengekspresikan pikirannya melalui
dua
pantun dan dongeng. Penelitian ini
pembelajaran
juga tidak hanya dilihat dari segi isi
teori sastra, termasuk sejarah sastra,
yang terkandung di dalamnya saja,
dan pembelajaran apresiasi sastra.
akan tetapi pantun adat Jambi juga
Jamaluddin
(2003:41)
memliki relevansi dari segi bahasa.
mengemukakan bahwa pada proses
bahasa yang digunakan atau dipakai
pembelajaran di kelas, pembinaan
dalam pantun adat Jambi ialah
pada
berhadapan kemungkinan
umumnya dengan yaitu
Siswa
dituntut
untuk
bahasa yang mudah dipahami siswa seharusnya commit to user karena menggunakan bahasa seharidilaksanakan lebih dahulu sebelum apresiasi
sastra
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hari, jika pun terdapat istilah khusus
ketua adat Jambi, guru, siswa serta
yang menggunakan bahasa daerah
jurnal, buku-buku dan penelitian
Jambi, maka di dalam pantun adat
yang relevan dengan antropologi
Jambi terdapat penjelasan maksud
sastra. Teknik
dari bahasa yang sulit dimengerti.
pengumpulan
data
METODE PENELITIAN
yang digunakan dalam penelitian ini
Penelitian
adalah
penelitian
ini
merupakan
kualitatif
yang
teknik
wawancara
dokumentasi mendalam
dan
kepada
menganalisis data dokumen berupa
informan. Teknik wawancara yang
naskah (teks) sastra, buku pantun
digunakan
Adat Jambi sebagai objek penelitian
relevansi kajian pantun Adat Jambi
ini. Jenis metode kualitatif yang
dengan pembelajaran sastra di SMP.
digunakan
Burhan
pada
penelitian
ini
untuk
mengetahui
(2010:108)
metode
analitik yang mengkaji
wawancara mendalam adalah sama
makna dalam pantun Adat Jambi.
seperti metode wawancara lainya,
Menurut Ratna (2010:335) metode
hanya
deskriptif analitik merupakan metode
wawancara, peran informan, dan cara
dengan cara menguraikan sekaligus
melakukan wawancara yang berbeda
menganalisis dengan menggunakan
degan
kedua cara secara bersama-sama
wawancara
diharapkan objek dapat diberikan
berkali-kali dan membutuhkan waktu
makna secara maksimal.
yang
deskriptif
Pendekatan yang digunakan
peran
pewancara,
wawancara
lama
Validitas
lainya
mendalam
bersama data
tujuan
adalah
dilakukan
informan.
penelitian
ini
adalah
menggunakan trianggulasi data dan
pendekatan antropologi sastra. Data
triangulasi teori. Teknik analisis data
dalam penelitian ini berupa hasil
yang digunakan dalam penelitian ini
telaah buku teks pantun Adat Jambi.
adalah model analisis interaktif.
dalam
penelitian
ini
Sumber data primer dalam penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
ini berupa buku teks pantun Adat
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kebudayaan Jambi. Sumber data sekunder dalam commit to user yang ada di dalam pantun Adat penelitian ini adalah informan berupa
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengumpulkan
Adat, karena Adat sendiri sebagai
pantun Adat Jambi yang akan diteliti
pengatur hidup mereka. Masyarakat
ke dalam beberapa permasalahan
Jambi sangat memegang teguh Adat
yakni kompleksitas ide, kompleksitas
sebagai aturan hidup nya, agar
aktivitas, kompleksitas hasil budaya,
selamat hidup di dunia maupun di
nilai pendidikan karakter religius dan
akhirat.
relevansi
sangat
Jambi.
Peneliti
terhadap
pembelajaran
Masyarakat
Jambi
juga
memegang teguh norma-
sastra di SMP. Kompleksitas ide
norma yang berlaku dikehidupannya
merupakan suatu pandangan hidup
yang terkandung di dalam Adat. Kebudayaan
tersebut bersifat abstrak atau tidak
yang
terkait
jelas, seperti pandangan hidup yang
dengan kompleksitas ide tentang
mengatur
tersebut,
hakikat kedudukan manusia ruang
memberikan
dan waktu yang terkandung di dalam
arahan pola perilaku dan perbuatan.
pantun Adat Jambi. Hakikat hidup
Terkait dengan pandangan hidup
tersebut
terhadap
ide,
berorientasi pada masa lampau dan
pandangan kehidupan ini menjadikan
sekarang. Pandangan tersebut yang
pola kehidupan manusia itu sendiri
terkait
menjadi berubah dari yang buruk
sekarang
menjadi lebih baik. Kebudayaan
kehidupan sehari-hari. Pandangan
yang terkait dengan kompleksitas ide
masyarakat Jambi tentang ruang dan
tentang hakikat hidup manusia yang
waktu terlihat pada yang selalu
terkandung di dalam pantun Adat
menepati janji yang sudah lama yang
Jambi.
telah dibuat. Ini dikarenakan pantun
kehidupan
mengendalikan,
dan
kompleksitas
Hakikat hidup manusia pada
pada
masyarakat
masa lampau ini
Jambi
dan masa
berkaitan
dengan
Adat Jambi menjelaskan haruslah
sangatlah
menepati janji yang telah dibuat,
beragam, dari hal yang beragam
karena janji adalah hutang apabila
itulah terbentuknya hakikat hidup
tidak ditepati.
masyarakat
Jambi
Pandangan terhadap hakikat
yang positif di dalam masyarakat
karya manusia pada pantun Adat masyarakat commit to user Jambi ditemukan dalam bentuk Jambi sangatlah menjunjung tinggi Jambi.
Sikap
hidup
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kesenian yang berupa seloko adat
Temuan data pada pantun
yang dihasilkan oleh nenek moyang
Adat Jambi tentang nilai estetika
terdahulu. Seloko sendiri bisa juga
terlihat dengan adanya seseorang
berpengaruh dalam pembangunan
yang rindu suatu tempat dan ingin
yang ada di daerah Jambi, apabila
berkunjung kesana, namun apa daya
seloko itu sendiri sudah di tinggalkan
dia tidak punya kesempatan atau
maka pembangunan yang terjadi
waktu ingin mengunjungi kampung
maka akan berantakan atau kacau.
halaman. Karena kampung halaman
Ini dapat dilihat dari isi seloko itu
merupakan
sendiri yang berisi nasehat ataupun
sekali mengandung makna yang
petuah untuk kehidupan masyarakat
tersimpan di dalamnya yang tidak di
yang lebih baik. Sistem kekerabatan
temukan ditempat lainnya.
merupakan wujud kebudayaan yang
Pandangan
tempat
yang banyak
aktivitas
sangat penting bagi terbentuknya
kekerabatan
suatu
Aktivitas
dalam pantun Adat Jambi yakni
kekerabatan sudah terbentuk dari
berupa aktivitas religi. Aktivitas
sejak dulu yaitu dari nenek moyang,
religi
karena aktivitas kekerabatan sangat
langsung berhubungan dengan tuhan
penting bagi kehidupan sehari-hari.
atau
Aktivitas kekerabatan yang terdapat
keyakinan
di dalam pantun Adat Jambi terjadi
aktivitas religi yang terdapat dalam
karena
antar
pantun Adat Jambi meliputi salat,
sesama manusia atau masyarakat.
dan hari raya Idul Fitri bagi umat
Kekerabatan
terjadi
muslim. Masyarakat Jambi mayoritas
yang
beragama Islam yang sangat dan
kebudayaan.
adanya
berdasarkan
hubungan
yang dengan
memegang peranan penting
dalam
Adat
yang sangat
rangka
menjalin
hubungan yang rukun serta damai
patuh
yang terkandung di
merupakan
yang
sekali
kegiatan
berhubungan seseorang.
menjalan
yang
dengan Kegiatan
peraturan
agama Islam yang telah ada sejak zaman Nabi. Pandangan aktivitas politik
antar sesama manusia.
yang terkandung bagian commit to user pemerintahan yang terdapat dalam
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pantun Adat Jambi menunjukkan
tujuan
beberapa
menyampaikan
data
yang
ditemukan.
tertentu
dan
ingin
sesuatu
dengan
sindiran
terlebih
Aktivitas politik merupakan bagian
menggunakan
dari keseharian dalam interaksi antar
dahulu.
warga negara dengan pemerintah,
mempunyai karakteristik di dalam
institusi-institusi di luar pemerintah,
masyarakat Jambi sendiri.
Kebiasaan
tersebut
Selanjutnya, bahasa di dalam
telah menghasilkan dan membentuk variasi pendapat. Ini terlihat pada
pantun
Adat
Jambi
merupakan
aktivitas
bahasa
yang
telah
mengalami
politik
dilakukan
usaha
para
yang petinggi
modifikasi. Daerah Jambi sangat
adat
beragam sekali suku yang terdapat di
Jambi
dalamnya, dikarenakan bahasa Jambi
yang telah di ambil oleh orang lain
agar mudah untuk dimengerti oleh
atau daerah lain. Selanjutnya, daerah
semua kalangan baik masyarakat
Jambi menjadi perhatian penuh dari
Jambi asli ataupun masyarakat bukan
pemerintah pusat.
asli
pemerintahan
dan
lembaga
dalam merebut hak daerah
Hasil
budaya
berbentuk
bahasa merupakan sesuatu
yang
Jambi.
Sistem
pengetahuan
terkait pantun Adat Jambi yakni orang suku anak dalam dan orang
berawal dari hanya sebuah kode,
kota
tulisan hingga berubah sebagai lisan
kesempatan belajar yang sama dan
untuk
komunikasi
tidak dibeda-bedakan. Suku anak
antar sesama manusia. Setiap daerah
dalam sangatlah memerlukan ilmu
di dunia terutama sekali di Indonesia
pengetahuan alam yang berguna
memiliki
untuk menanam atau menjual hasil
mempermudah
beragam
bahasa
yang
haruslah
digunakan disetiap daerahnya. Ciri
bumi
khas bahasa dalam daerah Jambi
perbedaan
dalam berkomunikasi yakni dengan
belajarnya ini akan menyebabkan
menggunakan
kesenjangan sosial antara orang kota
sindiran
terlebih
dahulu. Ini terlihat dalam pantun
mereka.
mendapatkan
Apabila
terdapat
mendapatkan
proses
dan suku anak dalam.
Sistem peralatan hidup menjelaskan tentang datang bukan commit to user teknologi pada pantun Adat Jambi sembarang datang yang mempunyai
11
perpustakaan.uns.ac.id
merupakan
digilib.uns.ac.id
sistem
yang
Nilai
timbul
pendidikan
karakter
karena manusia mampu menciptakan
religius yang terdapat dalam pantun
barang-barang sesuatu yang baru
adat Jambi terlihat pada masyarakat
agar dapat memenuhi kebutuhan
Jambi
hidup dan membedakan manusia
masyarakat Jambi memeluk atau
dengan makhluk hidup yang lain.
beragama
Kebudayaan di dalam masyarakat
mengajak masyarakat Jambi untuk
selalu memiliki bentuk yang selalu
senantiasa mengingat Tuhan dan
unik
pada
berdoa kepadanya atau bertawakal
yang
kepada-Nya. Pantun Adat Jambi juga
terdapat di dalam pantun Adat Jambi.
mengajarkan tentang makna yang
Sistem peralatan hidup masyarakat
terdapat pada bulan Ramadhan dan
Jambi tidak terlepas dari nelayan dan
hari raya Idul Fitri. Pantun Adat
bercocok tanam.Ini berguna untuk
Jambi
menunjang kinerja pekerjaan sehari-
masyarakat
hari. Berikut data pantun yang terkait
menjalankan kehidupan sehari-hari.
yang
peralatan
tergambarkan
hidup
teknologi
itu
sendiri,
Islam.
mayoritas
Pantun
merupakan
aturan
Jambi
Jambi
bagi untuk
Pantun Adat Jambi ini sangat
sistem peralatan hidup teknologi. Sistem peralatan hidup yang
cocok dengan SK dan KD yang
terdapat di dalam pantun adat Jambi
terdapat pada silabus pembelajaran
sangatlah beragam yakni tentang
kelas VII dengan kompetensi dasar
tinggal ditepian disini yakni tinggal
8.1 yakni menulis pantun yang sesuai
ditepian
berarti
dengan syarat-syarat pantun dan
bergantung
dengan materi pelajaran penulisan
sungai
kehidupannya
yang
masih
pada sungai ataupun perairan dan
pantun.
tempat mandi disini berupa jamban,
kembangkan pola belajar tentang
yang berarti tempat cuci, mandi,
pantun, selama ini siswa selalu
buang hajat. Jamban disini bisa
diajarkan materi pantun yang biasa.
digunakan untuk peralatan hidup
Sedangkan,
yakni
Adat Jambi sangat baru bagi siswa
untuk
memancing
ataupun menangkap ikan.
ikan
Ini
dapat
menumbuh
pembelajaran
pantun
dan siswa dapat mengenali khazanah commit to user budaya yang ada di Jambi. Pantun
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adat Jambi merupakan pantun yang
kompleksitas ide, aktivitas, dan hasil
memiliki unsur-unsur kebudayaan
budaya
yang kental serta sangat kaya akan
pantun adat Jambi. Nilai pendidikan
nilai pendidikan karakter religius
karakter yang terkandung di dalam
yang
pantun
terkandung
yang
terkandung
Adat
Jambi
dalam
mewakili
di
dalamnya.
dilakukannya
wawancara
kehidupan masyarakat Jambi yang
terhadap guru serta ketua Adat Jambi
sendiri yang mayoritas memeluk
dapat diambil manfaatnya terkait
agama Islam. Nilai religius yang
dengan pembelajaran sastra bagi
paling banyak ditemukan dalam
siswa sekolah menengah pertama.
pantun Adat Jambi sendiri mengenai
Dengan
Kompleksitas
kebudayaan
ketuhanan, yang mengajak orang lain
dan nilai pendidikan karakter religius
berbuat
dalam pantun Adat Jambi dapat
Kompleksitas
dijadikan pembelajaran
baik
antar ide,
sesama.
kompleksitas
sebagai
media
aktivitas, kompleksitas hasil budaya,
atau
bahan
dan nilai pendidikan karakter religius
pembelajaran
sastra
di
menengah
pertama.
sekolah Selain
wawancara yang telah dilakukan
yang memiliki
relevansi
dengan
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP. Relevansi yang pertama pada
secara intensif, diharapkan pada pembelajaran sastra terutama pantun
penelitian
dapat membuat siswa lebih mengenal
komplesitas ide, aktivitas, dan hasil
kebudayaan daearahnya sendiri.
budaya yang merupakan bagian dari materi
SIMPULAN Sesuai
dengan
hasil
sekolah.
ini
yakni
pembelajaran Kedua,
tentang
Sastra
relevansi
di nilai
penelitian dan temuan analisis data
pendidikan karakter religius dalam
pantun
pantun
Adat
Jambi,
peneliti
Adat
Jambi
dapat
penelitian
meningkatkan kualitas pengajaran
dengan tujuan untuk mempermudah
dan pembelajaran Bahasa dan Sastra
dan
Indonesia di SMP
menyimpulkan
laporan
mempertegas
efektivitas
karena dapat
memberikan pengetahuan tentang penelitian yang peneliti lakukan. commit to user pendidikan religius kepada guru dan Penelitian ini menemukan
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
siswa. Relevasi ketiga, pantun Adat
karakter religius, ini dikarenakan
Jambi sangat cocok sekali untuk
banyak sekali siswa pada saat ini
pembelajaran
karena
sudah melupakan pantun Adat Jambi
banyak sekali mengandung unsur-
dan pantun tersebut sangat cocok
unsur kebudayaan terutama budaya
untuk
di
sekolah
Jambi dan nilai-nilai pendidikan
commit to user
14
di
pembelajaran
SMP.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Abd. Rachman Abror. 2009. Pantun Melayu: Titik Temu Islam dan Budaya Lokal Nusantara. Yogyakarta: Lkis. Abdul, Rani, Supratman. 2006. Intisari Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Adrian. 2007.Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa. Yogyakarta: Artikel Universitas Negeri Yogyakarta. Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS. _________________. 2013. Metodologi Penelitian Antropologi Sastra. Yogyakarta: Ombak. Fang, Y. Liaw. 2011. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Gafar, Abdoel. (2012). “Peranan Seloko Dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Di Kota Jambi”.Jurnal Pena. Vol. 2 No. 3 Desember 2012.ISSN 20893973.Yusdin, dkk. (2015). “Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun Di Kelas IV SDN Pipikoro”. Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 5 No. 8. ISSN 2345-614X. Hudelson. M, Patricia. (2004). “Culture and quality: an anthropological perspective”. International Journal for Quality in Health Care. Volume 16. Number 5: pp. 345-346. Ihromi, T. O. 2006. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Jamaluddin. 2003. Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Adicita Nusa. Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Lembaga Adat Provinsi Jambi. 2001. Jilid III Sastra Adat Jambi. Jambi: Dinas Pendidikan Muaro Jambi. Nazaruk, Maja. (2011). “Reflexivity in anthropological discourse analysis”. Slovene Anthropological Society. 17 (1): 73-83. ISSN 1408-032X. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
_____________. 2011. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Yogyakarta. Pustaka Pelajar. _____________. 2012. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rokhman, Fathur, dkk. (2013). “Character Education For Golden Generation 2045 (NationalCharacter Building for Indonesian Golden Years)”. ScienceDirectProcedia-Social and Behavioral Sciences. 141 (2014) 1161-1165. Semani, dkk. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syam, H. K. dkk. 2010. Sejarah Adat Jambi. Jambi: Lembaga Adat Provinsi Jambi. Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yusdin, dkk. (2015). “Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun Di Kelas IV SDN Pipikoro”. Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 5 No. 8. ISSN 2345-614 X.
commit to user
16