Kaidah Bahasa Indonesia
Dumilah Ayuningtyas FKM UI
Bahasa laporan lugas, padat, dan jelas Lugas: langsung menunjuk persoalan Padat: hemat dalam kata-kata Jelas: mudah dipahami pembaca
Penguasaan bahasa mencakup
Penguasaan kaidah penyusunan kalimat dan kosakata Mampu memilih gaya yang tepat Memiliki tingkat penalaran yang baik
Paragraf
Paragraf ialah seperangkat kalimat tersusun logissistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan tulisan
Sebuah tulisan terdiri atas sejumlah bab/anak bab, yang terdiri atas paragraf. Jadi paragraf merupakan satuan terkecil sebuah tulisan. Karena itu, jika masih merupakan satu pengertian jangan pindah alinea baru Jangan memulai kalimat dengan: seperti, dan, namun, tetapi, sedangkan.
Kalimat
Satu atau serangkaian kata yang mengungkapkan isi pikiran atau perasaan, diawali huruf kapital dan diakhiri dengan titik, tanda seru atau tanda baca lainnya
Kalimat ? Atau Paragraf? Kacau menyampaikan terlampau banyak maksud. “Akibat pendidikan di universitas-universitas negeri yang terlalu mengejar sasaran pengetahuan yang telah dilimpahkan (tetapi belum tentu dipahami oleh anak didik),penitikberatan yg berlebihan kepada keterampilan dan pengetahuan demi tercapainya gelar agar dapatlah si anak didik memperoleh penghasilan yang lebih baik (=penonjolan aspek ekonomi) dengan melalaikan pendidikan watak bagi mahasiswa, telah menghasilkan situasi sebagaimana dikenal sekarang.”
Kalimat tidak efektif kata-kata mubazir
Penataran ini adalah merupakan bagian dari kegiatan penelitian Mereka membicarakan tentang soal ujian Data yang diperolehnya sangat banyak
sekali
Kalau menurut pendapat saya, rencana itu ya dapat saja dilaksanakan
Jamak
jamak adalah jumlah sesuatu yang lebih dari satu. jamak dapat dinyatakan dengan bentuk ulang atau dengan menambahkan bentuk leksikal tertentu pada kata benda yang diacu. Bentuk leksikal: beberapa, semua, banyak, para, dan kaum.
Jamak yang mubazir 1. Semua murid-murid diharuskan
mengikuti upacara bendera setiap hari Senin 2. Beberapa orang-orang yang tidak setuju dengan keputusan pimpinan keluar dari perusahaan 3. Untuk membangun koperasi ini, banyak persoalan-persoalan intern harus kita selesaikan dahulu
Beberapa, berbagai, dan banyak Beberapa: artinya sedikit, kurang dari tiga Berbagai: banyak Banyak: lebih dari tiga
Judul tulisan/bab yang bersifat umum
tidak perlu bentuk jamak
salah: Hasil-hasil penelitian benar: Hasil penelitian salah: Lesi-lesi psoriasis terutama terdiri atas skuama dan eritema benar: Lesi psoriasis terutama terdiri atas skuama dan eritema
Hemat kata (1)
Penyakit psoriasis bersifat kronis dan residif Penyakit tidak perlu ditulis karena psoriasis adalah penyakit Adapun peranan HIV-I pada patogenesis sarkoma Kaposi ialah sebagai berikut Adapun dan ialah dapat dihilangkan
Hemat Kata (2)
Penderita segan untuk berobat Penderita disertai dengan/oleh demam Setelah demam, segera diikuti dengan timbulnya lesi
Huruf miring (italic)
Menyatakan subjudul Menyatakan kata atau fase asing
Tanda Petik (“)
Digunakan untuk menyatakan kata atau kalimat yang mempunyai konotasi tertentu
Contoh: Lusi adalah perempuan “nakal”
Cetak tebal/bold
Untuk menekankan kata/kalimat
Contoh: pelatihan penulisan artikel bertujuan untuk meningkatkan kemampuan staf dalam menulis artikel penelitian
Pemakaian ini dan itu
ini menunjuk sesuatu yang dekat Ini digunakan untuk mengacu ke bagian yang akan disebutkan“
Contoh: Saya ingin bertanya tentang beberapa hal ini. Di manakah saya dapat mendaftarkan diri? Berapakah uang iuran setiap bulan?
itu menunjuk sesuatu yang jauh
itu digunakan untuk mengacu ke bagian yang telah disebutkan
Contoh:
Jaringan biopsi dapat diperiksa secara langsung. Selain itu, jaringan juga dapat dibuat sediaan histopatologi. Pada umumnya kit komersial memiliki sensitivitas yang tinggi, namun dilaporkan juga terjadinya reaksi positif palsu. Kondisi itu terjadi karena faktor reuma dan keganasan serta infeksi jamur lain.
Pemakaian ini/itu
Ini/itu jangan dipakai sebagai permulaan kalimat, jadi tambahkan kata hal misalnya hal ini/itu
Pembentukan istilah Bahasa Indonesia dari bahasa asing
Istilah dahulu:
Fundamentil Tradisionil kriminal granuler linier
Istilah sekarang:
Fundamental Tradisional Kriminil Granular linear
Pembentukan istilah Bahasa Indonesia dari bahasa asing
Istilah dahulu:
Anamnesa Diagnosa Prognosa Dermatosa Analisa
Istilah sekarang:
Anamnesis Diagnosis Prognosis Dermatosis Analisis
Kata-kata yang benar dan salah
Salah:
Respon Servik Malaese President Object Test
Benar:
Respons Serviks Malese Presiden Obyek Tes
f tetap f bukan p
Contoh positif bukan positip
eu tetap eu
Contoh: -
leukosit bukan lekosit neutrofil bukan netrofil terapeutik bukan terapetik
Akhiran asing age menjadi - ase
Contohnya: - persentage - sondage
persentase sondase
Akhiran asing isch, ic menjadi - ik
- electronisch, electronic elektronik - mechanisch, mechanic mekanik - idiopathisch, idiopathic idiopatik
Akhiran asing sch, -ical menjadi -is
economisch, economical, ekonomis praktisch, practical, praktis logisch, logical, logis klinisch, clinical, klinis medical, medis
z tetap z
ekzem
bukan
eksem
Gunakan yang antihistamin antibiotik sindrom
tersingkat bukan antihistaminika bukan antibiotika bukan sindroma
huruf u tetap u bukan huruf w frekuensi bukan frekwensi ekuivalen bukan ekwivalen adekuat bukan adekwat
antar, anti, non, pasca, semi, pro, sub, intra, ekstra, dsb. disambung dengan kata yang mengikutinya.
Misalnya: antarsel, antituberkulosis, nonpolar, pasca-inflamasi, semisolid, proinflamasi, subungual, intraselular, ekstraselular
Benar
5g 10 km 6l
Salah
5 gr 10 Km 6 Lt
nama obat generik: huruf kecil nama dagang: huruf miring dan diberi tanda® di belakangnya, contoh avil®
Cara menulis nama spesies: - kata I huruf I dengan huruf kapital
- kata II tidak dengan huruf kapital - dicetak dengan huruf miring Contohnya: Pseudomonas aeruginosa
gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai, misalnya: apabila, daripada, padahal. partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya misalnya: - Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus. - Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi. Jika kelompok kata sudah dianggap padu benar maka pun ditulis serangkai, misalnya: meskipun, ataupun, biarpun.
Perbedaan akhiran kan dan i
Akhiran kan dipakai bila obyek bergerak atau berpindah, sedangkan akhiran i digunakan jika obyek tinggal diam.
Kata depan di
tidak dirangkaikan dg kata yang menunjukkan waktu Kata depan di digunakan untuk kata yang menunjukkan tempat Kata depan yang menunjukkan waktu ialah pada. benar: pada kesempatan lain, pada Hari Senin, pada Milenium ke-3 salah: di lain kesempatan, di Hari Senin, di Milenium ke-3
Di + kata kerja: disambung Contoh dikerjakan, dimakan, dibaca
Di + kata selain kata kerja: dipisah Contoh: di rumah, di tempat, di mana
Hukum DM hukum DM: yang diterangkan ditempatkan di depan, yang menerangkan ditempatkan di belakangnya. Misalnya: Down syndrom sindrom down lain penyakit penyakit lain kombinasi terapi terapi kombinasi
Penggunaan kata sandang yang tidak perlu
salah: Sindroma down adalah suatu kelainan yang jarang ditemukan benar: Sindrom down merupakan kelainan yang jarang ditemukan
Adanya: sebaiknya dihilangkan Pada makalah ini dilaporkan adanya hiperlaktemia pada perempuan berusia 74 tahun.
Kalimat yang mengandung kata-kata di mana, pada mana, dengan mana, setelah mana, hal mana, pada siapa, dsb, tidak lazim dalam bahasa Indonesia Misalnya: salah: Kandidiasis sering terjadi pada ibu hamil di mana pada ibu hamil terjadi gangguan hormonal benar: Kandidiasis sering terjadi pada ibu hamil karena pada ibu hamil terjadi gangguan hormonal
Jika hubungan antarkata dalam sebuah kalimat telah jelas tidak perlu dipakai dari/daripada salah: Spektrum dari gejala-gejala klinik kandidiasis benar: Spektrum gejala klinis kandidiasis Selain daripada itu………Selain itu……… Skuamosa yang berlapis-lapis, kasar, dan transparan merupakan gambaran klinis yang khas dari psoriasis. Skuamosa yang berlapis-lapis, kasar dan transparan merupakan gambaran klinis psoriasis yang khas.
Susunan kata yang terpengaruh bahasa asing
salah sedapat mungkin sedalam mungkin secepat mungkin
benar sedapat-dapatnya sedalam-dalamnya secepat-cepatnya
Kata yang kurang benar kurang benar tapi dulu piara bikin bisa
benar tetapi dahulu pelihara buat dapat
salah
mirip kepada berbeda dari dibandingkan dari disebabkan karena cenderung dengan berdasarkan pada merobah tergantung pada resiko
benar
- mirip dengan - berbeda dengan - dibandingkan dengan - disebabkan oleh - cenderung pada - berdasarkan - mengubah - bergantung pada - risiko
pajan bukan papar bila yang dimaksud expose, maka terjemahannya pajan Misalnya: menghindari pajanan sinar matahari. memaparkan, salah satu artinya ialah menguraikan dengan panjang lebar.
Saraf bukan syaraf Metode bukan metoda Tampak bukan nampak Transpor bukan transport
Sensitivitas dan spesifisitas
Sensitivitas berasal dari sensitif. Kata yang berakhir dengan huruf “f” akan berubah menjadi “v”, Spesifisitas berasal dari kata spesifik, jadi tidak berubah menjadi spesivik Aktif menjadi aktivitas
Kata sifat
Beberapa kata sifat yang berasal dari bahasa asing diakhiri dengan osa Misalnya: eritematosa, edematosa, dan ekzematosa. Bukan: eritematus, edematus, dan ekzematus yang dipengaruhi bahasa Barat.
Nyeri dan sakit
Nyeri dalam bahasa Inggris pain, sedangkan sakit ill. Pada tulisan ilmiah sebaiknya dipakai istilah nyeri kepala, nyeri pinggang, nyeri sendi, nyeri otot, dsb. Jadi berbeda dengan bahasa awam yang menggunakan istilah sakit kepala, dsb.
Jangan monoton
Agar tidak bosan, gunakan sinonim Jika, kalau, bila Agar tidak monoton dapat dipakai kalimat yang lain yang maksudnya sama, misalnya: Hasil dicantumkan pada tabel…. Pada tabel…….ternyata bahwa Tabel……menunjukkan bahwa…… Hasil dipresentasikan pada tabel…….
Cara penulisan kata yang disebut berturut-turut
Misalnya: Kelainan kulitnya terdiri atas eritema, papul, vesikel, dan bula. Pada penyebutan terakhir diberi tanda koma serta diikuti dan. Bila hanya dua yang disebut tidak perlu koma. Contohnya: Kelainan kulit hanya berupa vesikel dan bula.
Pasien dan penderita
Pasien semua yang datang ke dokter untuk mendapatkan pelayanan medis Penderita yang menderita „gejala‟ (penderita nyeri kepala, demam, kolik usus) Pengidap penyakit infeksi (pengidap TBC paru, faringitis akut)
Penyandang penyakit kronis, cacat (penyandang DM, skizofren, tunagrahita) Peserta KB, subyek penelitian
Contoh penggunaan Pasien dokter Wisnu yang penyandang DM dan hipertensi itu, juga seorang pengidap TBC paru, dan penderita nyeri kepala kronis. Ia datang kontrol teratur karena menjadi peserta uji klinis obat antihipertensi baru, yang memperoleh imbalan setiap kali datang.
Pemakaian dan penulisan huruf a. Huruf kapital digunakan sebagai: 1. Huruf pertama kata awal kalimat. Misalnya: Apa maksudnya? 2. Huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
3. Huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan keagamaan, kitab suci, nama Tuhan, termasuk kata gantinya. Misalnya: Yang Mahakuasa
4. Huruf pertama gelar kehormatan atau keturunan, yang diikuti nama orang. Misalnya: Haji Agus Salim Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, yang tidak diikuti nama orang. Misalnya: Tahun ini ia pergi naik haji.
5. Huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang. Misal: Gubernur Sutyoso
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan yang tidak diikuti nama orang, atau nama instansi Misalnya: Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
6. Huruf pertama nama orang. Misalnya: Dewi Sartika tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: mesin diesel, sinar roengent, agar sabouraoud
7. Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Misal: Bangsa Indonesia, Suku Sunda tidak dipakai sbg huruf pertama yang dipakai sbg bentuk dasar kata turunan. Misal: mengindonesiakan kata asing 8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya: Tahun Hijriah, Hari Natal Tidak dipakai sbg huruf pertama peristiwa sejarah yg tdk dipakai sbg nama. Misalnya: Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan
9. Huruf pertama nama geografi Misal: Asia Tenggara, Jalan Tambak Tidak dipakai sbg huruf pertama istilah geografi yg tdk menjadi unsur nama Misalnya:- pergi ke arah tenggara - menyeberangi selat Tidak dipakai sbg huruf pertama nama geografi yg digunakan sb nama jenis. Misalnya: gula jawa, pisang ambon
10. Huruf pertama nama badan/lembaga pemerintahan, Misal: Badan Kesejahteraan Ibu Anak Tidak dipakai sbg huruf pertama kata yg bukan nama resmi. Misal: beberapa badan hukum
11. Huruf pertama semua kata pada judul kecuali kata partikel, seperti di, ke, dari, untuk, Misal: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
12. Singkatan nama, gelar dan sapaan. Misal: S.E. 13. Huruf pertama menunjukkan hubungan kekerabatan seperti: bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman Misal: Surat Saudara sudah saya terima.
Tidak dipakai sbg huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yg tdk dipakai dlm pengacuan atau penyapaan. Misal: Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Penulisan kata
Bentuk dasar gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, maka kata itu ditulis serangkai. Misalnya: pertanggungjawaban, menggarisbawahi
Jika bentuk terikat diikuti kata yang awalnya huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Misalnya: non-Indonesia
Bentuk kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misal: buku-buku, menulis-nulis
Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah. Misal: mata pelajaran, rumah sakit umum
Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung Misal: alat pandang-dengar, mesinhitung tangan
Gabungan kata yang dianggap sudah satu, ditulis serangkai. Misalnya: alhamdulillah, beasiswa
Kata ganti ku, kau, mu dan nya ditulis serangkai Misal: Apa yang kumiliki boleh kauambil Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misal: Kain itu terletak di dalam lemari.
Kata si dan sang ditulis terpisah Misal: Harimau itu marah kepada sang Kancil.
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misal: Apa pun yg dimakannya, ia tetap kurus Kelompok kata yang lazim dianggap padu, misalnya andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, ditulis serangkai. Partikel per ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendampinginya. Misal: Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.
Tanda Baca
a. Tanda titik dipakai pada: 1. akhir kalimat Misal: Ayahku tinggal di Solo.
2. singkatan nama orang Misal: Moh. Ridwan, Halim P.K. 3. singkatan gelar, jabatan, pangkat, Misal: Prof. Dr. dr. Endang Susalit 4. memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Misal: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
Tanda titik tidak dipakai: 1. untuk memisahkan angka ribuan, jutaan dst yang tidak menunjukkan jumlah. Misal: Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung. 2. dalam singkatan yang terdiri atas huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat. Misal: TNI, Depdiknas
3. dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran takaran, timbangan, dan mata uang. Misal: CO2, kg, Rp
4. pada akhir judul yang merupakan kepala ilustrasi, tabel, dsb Misal: Salah Asuhan 5. di belakang alamat pengirim. Misal: Kantor Penempatan Tenaga Jalan Cikini 71 Jakarta
Tanda koma dipakai: 1. di antara unsur-unsur dalam suatu pemerian. Misal: Saya membeli kertas, pena, dan tinta. 2. memisahkan kalimat setara Misal: Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
3. memisahkan anak kalimat dan induk kalimat Misal: Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. 4. di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada posisi awal. Misal:… Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
5. di belakang kata-kata seruan Misal: O, begitu? Wah, bukan main! 6. memisahkan petikan langsung dari bagian lain Misal: Kata Ibu, “Saya gembira sekali. 7. di antara unsur-unsur alamat yang ditulis berurutan Misal: Surat dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba 6, Jakarta.
9. di antara tempat penerbitan, nama
penerbit, dan tahun penerbitan. Misal: Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1998.
10. di antara nama orang dan gelar akademik. Misal: B. Ratulangi, S.E.
11. di muka angka persepuluhan. Misal: 12, 5 m 12. untuk mengapit keterangan tambahan Misal: Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. 13. memisahkan petikan langsung dari bagian lain. Misal: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
d. Tanda titik koma dipakai untuk: 1. memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misal: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai. 2. memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misal: Ayah mengurus tanamannya di kebun; Ibu sibuk bekerja di dapur; Adik menghapal nama pahlawan nasional; Saya asyik mendengarkan siaran radio.
Tanda titik dua dipakai 1. pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian Misal: Kita memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. 2. sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misal: Ketua: Yulherina Sekretaris: Rita Riani Bendahara: Tjahjani
dalam teks drama, sesudah kata yang menunjukkan pelaku percakapan. Misal: Ibu: (meletakkan beberapa kopor) “Bawa kopor ini, Mir!” 5. di antara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab suci. Misal: - Tempo, I (1971), 34:7 - Surah Yasin: 9 3.
Tanda hubung dipakai untuk:
menyambung suku-suku kata yang terpisah karena pergantian baris. Misalnya: Kini ada cara baru untuk mengukur panas.
3. menyambung unsur-unsur kata ulang Misalnya: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan 4. menyambung huruf kata yang dieja Misalnya: p-a-n-i-t-i-a
5. memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan. Misalnya: ber-evolusi, dua puluh lima-ribuan
6. merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang mulai dengan huruf kapital, ke dengan angka, Misalnya: seIndonesia, hadiah ke-2, tahun 50-an, mem-PHK-kan, sinar-X 7. merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya : di-smash, pen-tackle-an
Tanda pisah dipakai untuk: 1. membatasi penyisipan kata/kalimat yg memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat. Misal: Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan tercapai – diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri. 2. menegaskan adanya oposisi Misalnya: Rangkaian temuan ini – evolusi, teori kenisbian, – telah mengubah konsepsi tentang alam.
Tanda elipsis (…) digunakan untuk: 1. menggambarkan kalimat yang terputus. Misal: Kalau begitu … ya, marilah kita bergerak. 2. menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan. Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut
Tanda tanya dipakai 1.
pada akhir kalimat tanya Misalnya: Kapan ia berangkat? 2. di antara tanda kurung utk menyatakan bagian kalimat yg disangsikan. Misalnya: Ia dilahirkan pada thn 1983 (?)
Tanda petik dipakai untuk 1.
2.
3.
mengapit petikan langsung Misalnya: “Saya belum siap,” kata Mira. “Tunggu sebentar!” mengapit judul, bila dipakai dalam kalimat. Misalnya: Bacalah “Bola Lampu” dalam buku “Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.” mengapit istilah ilmiah Misalnya: Untuk mengetahui penyakit yang dideritanya, diperlukan “diagnosis” terlebih dahulu.
Ucapan Terima Kasih Paparan disusun merujuk pada berbagai sumber, buku dan pelatihan antara lain : 1. Sungkar, S 2. Utorodewo, Felicia N 3. Suminar 4. Abidin, Z 5. Ayuningtyas,D