ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
SKRftPSI
RATI ERNAENI
K A ID A H -K A ID A H YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
M IL IK PBRPUSTAKAAN * VNIYERS1TAS AIRLANOOA* '
SURABAYA
I
FAKULTAS H I K L M UNIVKRSITAS
AIRLANGGA
1988
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN i
k
/
i
8
SKRIPSI
Dlajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi s y a r a t - s y a r a t untuk mencapai g e l a r sa rj a n a hukum M ILIK . OLEH
perpustakaan wniversitas air l an o oa
sU Ra B RATI ERNAENI
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGSA S U R A B A Y A
19
Skripsi
8 8
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena
berkatNya jua, pada akhirnya,
saya dapat menyelesaikan pe-
nul isa n s k r i p s i i n i . S k r ip s i i n i dengan judul "Kaidah-Kaidah yang Timbul dalarn Penyelesaian Klaim pada Asuransi Kebakaran'1 dimaksudka.n untuk melengkapi tugas dalam menyelesaikan studi dan meir.peroleh g e l a r kesarjanaan di Fakultas Hukum U n i v er s i t a s A i rl an gg a Surabaya. Pada kesempatan i n i , kepada
saya sampaikan terima kasih
t
1. Eapak Samzari Boentoro,
S.H .,
yang t e l a h berkenan mem-
b i b b i n g saya dalam menyusun s k r i p s i i n i dan atas k e se diaan b e l i a u menjadi p e n g u j i. 2. EapakA'Oemar Wongsodiwirjo, S.H. ,
yang t e l a h b e r s e d ia
menjadi p en g uj i. 3. Eapak Kastawi, Bapak Wilson dan para karyawan lai nn ya d a r i P . T . Asuransi Jasa Indonesia yang t e l a h .bersedia memberi bantuan, b a ik berupa p enj ela san maupun buku-buku. 4. Bapak M.D.G. Leuwol, Direktur P.T.
Asuransi Kumi,
yang
t e l a h .berkenan memberikan beberapa pen je la sa n . 5. Adikku Ari Fibiantono,
a tas semua bantuannya.
6. Eapak dan Ibu sert a semua saudaraku yang telah banyak
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
aemberikan dorongan seniangat maupun bantuan yang berupa materi. Akhir kata,
saya berharap semoga s k r i p s i ' i n i dapat
bermanfaat b a gi p a r a pembaca dan b a gi pengercbangan studi mengenai hukum a su ra n si , meskipun masih terdapat beberapa kekurangan-.
Surabaya ,
Peb ruari 1988
Rati Emaeni
iv
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI
Halaaan KATA PENGANTAR • ......................................................................
D A F T A R I SI
................................ ................
BAB I
PENDAHULUAN
i
ill
v
1. Permasalahan : Latar Belakang dan Perumusannya
............. »... .........*.
1
..........* . . ...................
b
2. Penjelasan Judul
3. Alasan Pemilihan Judul. 4. Tujuan Penulisan 5. Metodologi
........................
....................... .
:
8
.............................................. 8
6. Pertanggungjawaban Sistematika BAB I I
6
..........
9
KLAIM ATAS KERUGIAN YANG DITANGGUNG ASU RANSI KEBAKARAN 1. Pengertian Klaim dalam Asuransi Keba karan
........................................................
2. Persyaratan Timbulnya Klaim
..............
13 15
3- Hilangnya Hak Tertanggung atas Ganti Rugi BAB I I I
f
..........................................................
20
BEEERAPA KAIDAH DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN 1* Pembuktian Adanya Jaminan Penanggung terhadap Barang-Earang yang Terbakar
28
2. Beban Ganti Ru^i atas Biaya Penyela-
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
matan Earanp pada Saat T e r j a d i Ke ru gian
........................................... ................ ..
32
3. Penghitungan Jumlah Ganti Rugi- dalam Asuran si Berganda BAB IV
;
..................
40
PENYELESAIAN PERSELISIKAN AKIBAT ADANYA KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN 1. Lembaga yanfi Berwenang Menyelesaikan P e r s e l i s l h a n dalam Asuransi Kehakarann
4-7
2. Upaya Hukum terhadap Keputusan A r b i tra se EAB V
:
..................................... ........... ..
60
PENUTUP 1. Kesimpulan .2,
Saran-Saran
................................. .............
66
............................................
69
DAFTAR BACAAN LAMPIRAN
vi Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
" UNIVi-.jUi. s'a s
__
a i R LA N Q O A '
SURABAYA
j
J
BAB I PENDAHULUAN
1. Permasalaharv
t
L a t a r Belakanp; dan Perurausannya
Kemajuan perekonomian di negara k i t a sebagai h a s il d a r i Pembangunan Nasional sejak P e l i t a I hingga P e l i t a IV saat i n i t e l a h menciptakan p ra sa ra n a -p ra sa ra n a dan kondis i - k o n d i s i yang menguntungkan b a gi usaha p e r a s u ra n s ia n . Sebaliknya, peranan usaha perasuransian itu. s e n d i r i bagi negara k i t a yang sedang membangun i n i
juga sangat besa r
y a i t u sebagai lembaga yang ikut s e r t a menyelamatkan dan mengembangkan perekonomian negara. Oleh karena i t u , Pemer i n t a h s e l a l u memberikan pengawasan dan pembinaan kepada lembaga i n i untuk l e b i h meningkatkan peranannya dalam menunjang k eb er ha si lan pembangunan. Usaha untuk mewujudkan kebiJaksanaan t e r s e b u t tampak antara l a i n dengan d i t e t a p kannya Ta ri p baru b a gi a su ra n si kebakaran dan st a n d a r d is e s i p o l i s yang mulai b e rl ak u se ja k tahun 198 2 . Penetapan T a r ip baru te rs e b u t bertujuan untuk mengh in d a ri persaingan yang ti d a k seha t antara sesama per usa haan asura nsi di Indonesia dimana hal i n i se ri n g t e r j a d i pada waktu masih digunakannya Tar ip lama.^ Di samping i t u , juga untuk melindungi kepentingan pa ra pemakai j a s a asu-
^Gunanto, Asuransi Kebakaran di In do n es ia , T i r a Pustaka, Jakarta, 1984, h . 6 3 .
1 Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2
r a n s i sebagai pihak yang memerlukan perlindungan yang p a s t i dan mantap d a r i perusahaan a s u r a n s i . Pemerintah juga memberikan sanksi b a g i perusahaan a su ra n si yang melanggar T a r ip baru te rs e but ya it u berupa pencabutan i z i n usaha a suransinya yang diumumkan dalam su rat ka bar . Untuk melaksanakan T a ri p baru t e r s e b u t ,
diperlukan
p o l i s yang sesuai dengan ketentuan dalam T a r ip i t u dimana p o l i s lama yang be rlaku sebelum tahun 1982 t i d a k s e l a l u s e s u a i.
Di samping i t u ,
sebelum tahun 1982 t i d a k ada kese -
ragaman dalam penggunaan p o l i s ,
dalam a r t i penanggung dan
tertanggung dapat memilih salah satu Jenis p o l i s yang b e r laku di pasaran asura nsi kebakaran antara l a i n P o l i s Bursa Amsterdam, p o l i s F ir e O f f i c e s Committee (FOC) I n g g r i s dan P o l i s Kebakaran In donesia. Untuk i t u l a h ditetapkan p o l i s baru y a i t u P o l i s Standard Kebakaran In don esia (PSKI) yang merupakan satu- satunya p o l i s yang sesuai dengan T a r ip baru dan satu-satunya p o l i s yang b e rl ak u di In donesia untuk sa at i n i , S e p e r t i k i t a ketahui, p o l l s memuat p e r j a n j i a n asu r a n s i a n ta ra penanggung dengan tertanggung yang pada das a m y a menyatakan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Ja d i,
apa yang dikehendaki oleh para pihak dalam p e r j a n j i
an asura nsi dituangkan dalam p o l i s .
Demiklan p u l a PSKI,
yang ditetapkan oleh Komisi Tetap T a ri p Asuransi Kebakaran (KOTAP),
Skripsi
juga dibuat dengan memperhatlkan kepentingan para
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3
pihak, penanggung dan tertanggung.
Di samping i t u , PSKI
dibuat untuk mengikuti perkembangan keadaan saat i n i dan untuk menyempumakan p o l i s - p o l i ? yang ada sebelunnya. Oleh karena i t u ,
tidak heran b i l a beberapa ketentuan dalam PSKI
berbeda dengan ketentuan dalam undang-undang. Beberapa ketentuan dalam PSKI i n i merupakan keten tuan yang sebelunnya tidak ada ataupun ada, t e t a p i berbeda dengan undang-undang* Hal. i n i ti d a k h e r a r t i ketentuan-ketentuan te rs e b u t t e l a h menyimpang sama seka li dar i keten tuan undang-undang atau bahkan bertentangan, t e t a p i just ru merupakan pengembangannya dengan menambah atau mengurangi ketentuan dalam undang-undang ya it u terhadap ketentuan yang b e r s i f a t hukum pelengkap (aanvullend r e c h t ) ,
sedang-
kan terhadap ketentuan yang b e r s i f a t hukum menaksa (dw ingen r e c h t ) tetap harus d ip at u h i.
Jadi,. ketentuan dalam
PSKI te rs e b u t bukan merupakan suatu penyimpangan hukum, t e t a p i merupakan kehendak para pihak yang s e l a l u berkembang sesuai dengan s i t u a s i - s i t u a s i yang ada. Oleh karena i t u p u l a , mungkin kelak akan ditetapkan p o l i s baru untuk menggantikan PSKI yang berlaku saat i n i . Dalam s k r i p s i i n i ,
sa 5fa berusaha membahas ketentu-
ketentuan dalam PSKI yang mengenyampingkan ketentuan un~ dang-undang yang b e r s i f a t hukum pelengkap tersebut yaitu dalam hal pelaksanaan penyelesaian klaini, dengan b e r t i t i k t o l a k paca peinnnusan masalah sebagai be ri k u t
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
:
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4
1. Syarat utama apakah yang harus dipenuhi untuk inengajukan klaim dalam asuransi kebakaran ? 2. Apa s a j a yang dapat menyebabkan hilangnya hak t e r t a n g gung a ta s ganti ru g i ? 3« Bagaimana membuktikan bahwa barang -ba ran g yang te rb a ka r te rs e bu t t e l a h dijamin ? 4. Apakah setiap b ia y a penyelamatan barang s e l a l u menjadi tanggung jawab penanggung ? 5. Bagaimana c ara penghitungan ganti ru g i dalam asuransi berganda ?
6 . Bagaimana cara penyelesaian p e r s e l i s l h a n dalam asuransi kebakaran ?
2. Penjelasan Judul S k r i p s i I n i b e r j u d u l "Kaldah-Kaidah yang Timbul da lam Penyelesaian Klaim pada Asuransi Kebakaran". Yang saya maksudkan dengan "kaidah-kaidah yang tim-b u l " te rs e b u t adalah ketentuan-ketentuan baru yang menggantikan ketentuan-ketent-uan lama. Dalam hal i n i ,
ketentu-
an-ketentuan dalam PSKI yang menggantikan ketentuan dalam KUHD mengenai a s u r a n s i . Pengertisn "menggantikan" d i s i n i ti d a k b e r a r t i ketentuan dalam KUHD te rs e b u t ti d a k b er lak u lagi
dan karenanya tida k dipergunakan oleh para pihak da-
lam p e r j a n j i a n a s u r a n s i . berlaku,
Skripsi
Sebenamya, ketentuan i t u tetap
hanya s a j a p a r a pihak menghendaki ketentuan l a i n
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5
dengan mengenyamplngkan ketentuan rial am KUHD yang b e r s i f a t hukum pelengkap. Terhadap ketentuan yang b e r s i f a t hukum memaksa, para pihak tetap t e r i k a t .
Jadi,
yang saya m&ksud-
kan d i s i n i bukanlah kaidah yang timbul karena adanya p e rubahan hukum, t e ta p i kaidah yang timbul karena kehendak p a r a pihak dalain p e r j a n j i a n a su ra n si . Yahg dimaksud dengan "penyelesaian klaim" d i s i n i a dalah pro s es yang t e r j a d i
sejak tertanggung mengajukan
klaim hingga d iba yamya klaim tertanggung t e r s e b u t . hal i n i ,
Dalam
termasuk pula penyelesaian p e r s e l i s i h a n antara
penanggung dengan tertanggung, a p a b i l a dalam pros es t e r s e but timbul p e r s e l i s i h a n .
P e r s e l i s i h a n yang akan saya hahas
nanti bukanlah dalam a r t i a n umum, t e t a p i p e r s e l i s i h a n yang menyangkut h a l - h a l yang be rkaitan dengan p e r j a n j i a n asu r a n s i . P e r s e l i s i h a n asuransi dalam a r t i a n umum, menurut Purwanto Abdul Kadir, Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia, adalah : Ada dua f a k t o r yang b i s a menimbulkan s e l i s i h paham an t a r a nasabah dan perusahaan a s u r a n s i . Faktor pertama, adalah tertanggung s e n d i r i , yang kadang masih buta tentang prosedur pengajuan klaim, bahkan awam samasek a l i terhadap peras ura nsia n. Faktor kedua, ak ib a t ulah perusahaan yang mengulur-ulur waktu pembayaran atau mempersulit pembayaran k l a im . 2 Faktor pertama te rs e b u t timbul karena ti d a k se tia p t e r tanggung s e l a l u membaca. p o l i s pada waktu mengadakan p e r -
2
rtDAI Tak Berwenang Tlndak Anggotanya yang N a k a l " , Surabaya Post, 1.1 Karet 193?, h . I I .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6
janjian asuransi,
sehingga i a tidak mengetahui ketentuan-
ketentuan dalam p o l i s .
Di samping it u ,
raereka juga belum
tentu memahami apa yang dimaksud oleh ketentuan-ketentuan te rs e b u t a p a b i l a tid ak d ij el a sk a n l e b i h dahulu karena tii- . dak se tia p orang mengerti p e r a s u ra n s ia n . Faktor kedua in i l e b i h se ri n g ditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan a su r a n s i yang kurang bon a fid e . Oleh karena i t u , Pemerintah t e r u s mengawasi dan membina perusahaan-perusahaan asura nsi yang ada di Indonesia dengan cara antara l a i h roeningkatkan persya ra ta n p e r iz in a n dan perrnodalannya se rt a mengharuskan pengelolaan yang p r o f e s i o n a l bagi perusahaan-perusahaan tersebut• Jadi,
dar i uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
penger tian judul s k r i p s i in i adalah adanya ketentuan-ke tentuan baru dalam praktek yang tercantum dalam PSKI dima na ketentuan te rs e bu t t e la h mengenyampingkan ketentuan da lam KUHD yang b e r s i f a t hukum pelengkap. y a it u dalam hal prosedur pelaksanaan pengajuan klaim hingga d i t o l a k atau d i b a y a m y a klaim t e r s e b u t . Dengan pen jelasan t e r s e b u t di atas,
saya harapkan tida k timbul penafs ira n yang berbeda
dengan yang saya maksudkan mengenai judul s k r i p s i i n i .
3, Alasan Pemlllhan Judul Pada aasarnya, masalah klaim merupakan masalah yang penting dalam kehidupan a sur an si.
Skripsi
Secara uinum, p e n y e l e s a i -
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
?
an klairn merupakan r e a l i s a s i
dar i pelsyanan yang d i j a n j i -
kan olp.h suatu perusahaan a s u r a n s i . Wajah suatu perusahaan a suran si akan tampak dar i caranya menyelesaikan klaim yang ada,
Di si si l a i n ,
masyarakat l e b i h t e r t a r i k kepada peru
sahaan. .asuran si yang dapat menyelesaikan masalah klairanya secara cepat dan akurat.
Dengan demikian hal i n i dapat pu
l a dianggap sebagai salah satu cara promosi dar i perusaha an a su ra n si yang bersangkutan dalam menarik peser ta yang l e b i h banyak, Eahkan d a r i masalah klaim i n i ..dapat d i k e t a hui pandangan masyarakat terhadap c i t r a ler.br, 5 a asuransi secara keseluruhan.
Hanya karena tindakan satu atau dua
perusahaan asuransi yang roempersulit pembayaran klaimnya, maka masyarakat akan beranggapan bahwa se tia p perusahaan a su ra n si akan be rti n d ak demikian pu la , Secara khusus, penyelesaian klaim merupakan p e l a k sanaan dar i tanggung javjab penanggung a t a s kerugian yang d i d e r i t a tertanggung.
Sebaliknya,
klaim juga merupakan p e -
laksanaan d a r i hak tertanggung at as ganti rugi yang t e l a h di jan jikan oleh penanggung© Ketentuan dalam KUHD, khususnya yang menyangkut a suransi kebakaran, ada-beberapa yang tida k l a g i ngan kehendak p ar a pihak pada saat i n i ,
sesuai de
sehingga mereka
menetapkan s e n d i r i ketentuannya. De:r»ikian3 ah beberapa alasan yang mendorong saya un tuk membahas dan menuli s s k r ip s i
Skripsi
i n i dengan memilib judul
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
a
"Kaidah-Kaic.ah yang Ti~bul cialan, Penyelesaian Klaim pqda Asuransi Kebakaran".
^ . Tujuan Penulisan Dalam menulis s k r i p s i i n i , henaak saya capai> yaitu
ada beberapa tujuan yang
t
1. Untuk mene'nuhi kewajiban sebagai mahasisvca f a k u l t a s hu kum dan untuk melengkapi persyaratan dalam meneapai erel a r kesarjanaan. 2. Untuk memberikan s e d i k i t sumbangan p ik ir e n b a gi bidang studi hukum asuransi pada umumnya dan asuransi kebakar an khususnya. 3. Untuk rcenambah kepustakaan.
5 . Ketodologl a. Pendekatan masalah. Agar sesuai dengan judul dan materi yang akan saya bahas dalam penulisan s k r i p s i i n i ,
maka pendekatan masalah
yang saya gunakan adalah secara y u r i d i s dan p r a k t i s a r t i nya s e l a i n didasarkan pada ketentuan perundangan yang b e r laku juga berdasarkan pada praktek yang dilakukan oleh pe rusahaan a s u ra n s i. b.
Sumber data. Sebagai sumber data dalam penulisan s k r i p s i i n i ,
saya mengambil d a r i 15t e r a t u r e - l i t e r a t u r e yang berhubungan
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
0/
dengan masalah asuransi kebakaran.
Di samping i t u ,
sebagai
penunjangnya, iLengambil d a r i h a s i l p e n e l i t i a n yang telah saya lakukan di F.Te Asuransi Jasa Indonesia. c. Prosedur'ppngumpulan data. Langkah-lanpkah yang saya lakukan guns mempercleh data yang dibutuhkan adalah pertama, melakukan pengamatan untuk memperoleh r.ambaran permasalahan secara lengkap dan jelas,
dengan bantuan studi kepustakaan yang me liputi us a
ha untuk mencari dan neneroukan l i t e r a t u r e - l i t e r a t u r e yang berhubungan dengan asuransi kebakaran. Langkah berikutnya adalah melakukan v?avian c ara dengan nara sumber yang se l an Jutnya digunakan untuk menunjang data yang t e l a h saya p e ro le h sebelunmyac d. A n a li s a data. Setelah semua data terkumpul, kemudian d i a n a l i s a dengan menggunakan metoda deduktif y a it u menarik h a l - h a l yang khusus dar i h a l - h a l yang umum, dan juga secara kompar a t i f y a it u dengan membendingkan an ta ra t e o r i - t e o r i yang ada te rs e but dengan pelaksanaannya dalam praktek.
6 . Pertanggungjawaban Sistematika Untuk keperluan pembahasan yang menyeluruh dan t e r p e r i n c i dengan b e r t i t i k t o l a k pada pokok permasalahan yanp t e l a h saya keir.ukakan sebelumnya, maka penulisan s k r i p s i
i-
ni saya bagi dalam lima bab.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
10
Pada BAB I ,
saya letakkan Pendahuluan yang merupa
kan p enj ela san secara g a r i s be sa r mengenai permasalahan yang akan saya bahas dan merupakan pengantar untuk mengetahui
dan memahami keseluruhan i s i
skripsi in i.
Di dalam-
nya akan dikemukakan mengenai l a t a r belakang permasalahan dan perunusannya, penjelasan judul, alasan pemilihan judul tujuan penulisan dan metodologi se rt a pertanggungjauaban sistematika penulisan s k r i p s i i n i . Pada EAB I I ,
saya membahas mengenai klaim yang t e r
j a d i pada asuransi kebakaran,
sebagai landasan t e o r i untuk
memahami pembahasan saya selanjutnya. Untuk i t u ,
saya mu-
l a i dengan membahas pengertian klaim pada a su ra n si kebaka ran dan selanjutnya mengenai syarat utama untuk mengajukan klaim t e r s e b u t . Tidak setiap klaim tertanggung akan d i b a yar oleh penanggung. Tertanggung dapat kenilangan haknya a t a s ganti r u g i , bshkan kehilangan haknya. untuk mengajukan klaim i n i . Uraian berikutnya adalah mengenai beberapa hal yang dapat mengakibatkan hilangnya hak a t a s - g a n t i rugi tersebut. Pokok pembahasan dalam s k r ip s i i n i pada BAB I I I
saya letakkan
y a it u mengenai beberapa kaidah dalam pe n y el e
saian klaim. Bab i n i hanya membahas ketentuan-ketentuan yang menyangkut penyelesaian klaim dalam PSKI yang menyirapangi ketentuan-ketentuan dalam KUHD yang b e r s i f a t hukum pelengkap s a j a .
Skripsi
Dalam men^ajukan klaim,
tertanggung harus
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
1
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
11
dapat membuktikan bahwa barang-barang yang te rb a ka r t e r s e but t e l a h memperoleh Jaminan dar i penanggung. Untuk i n i , ia harus menyerahkan a l a t - a l a t bukti yang dapat menunjang hal t e r s e b u t . Pengajuan klain: i n i ,
se l ai n mengenai b e s a r -
nya kerugian yang bena r-b en ar d i d e r i t a tertanggung,
dapat
p ul a ditambahkan se g a l a biaya yang dikeluarkan tertanggung dalam hubungannya dengan usaha penyelamatan barang pada waktu t e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran.
Dalam hal i n i ,
Juga a -
kan saya uraikan mengenai besamya tanggung ,jawab penang gung terhadap biaya penyelamatan t e r s e b u t . Ap a b ila seraua a l a t bukt i yang diminta penanggung t e l a h cipenuhi t e r t a n g gung dan penanggung juga te l ah melakukan p e n e l i t i a n klaim, maka mulailah dihitun g be sa m ya ganti rugi yang harus d i baya r penanggung. Dalam hs»l yang asuransi yang diadakan a dalah asuransi tung gal , penghitungan ganti ruginya sesuai dengan ketentuan dalam KUHD. Namun a p a b i l a yang diadakan adalah asura nsi berganda, maka PSKI menentukan cara l a i n yang berbeda dengan ketentuan dalam KUHD. Pembahasan me.-r n.genai i n i merupakan sub bsb t e r a k h i r d a r i BAE I I I . Dalam pros es penyelesaian klaim, tidak tertu tu p ke mungkinan untuk timbulnya p e r s e l i s i h a n antara penanggung dengan tertanggung.
Oleh karena i t u dalam EAE IV,
saya ke-
mukakan mengenai cara penyelesaian p e r s e l i s i h a n terse but y a i t u mengenai lembaga yang berwenang untuk menyelesaikannya. PSKI ir.enghendaki agar p e r s e l i s i h a n tersebut d i s e l e -
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
IP
saikan n e l a l u i lembaga a r b i t r a s e .
Oleh karena i t u p ula,
saya juge meir.bshas mengenal upaya hukum yang harms d i l a k u ken cleh plhak yang rcerasa ti d a k puas terhadap keputusan arbitrase tersebut. EAE V n:erupakan bah te.rakhir dan penutup d a r i ruh rangkaian uralan saya dal am s k r i p s i i n i ,
selu-
b e r i s i kesim-
pulan d a r i seluruh pembahasan dalam s k r i p s i i n i dan saransaran saya sehubunfran aengan pengembangan lembaga asuransi terutama asuransi kebakaran.
M I L I K PERPUSTAKAAN "UNXVERSITAS AIRLANOOA* S U R A B A Y A
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
EAB I I KLAIM ATAS KERUGIAN YANG DITANGGUNG ASURANSI KEEAKARAN
1. Pengertian Klaim dalam Asuransl Kebakaran I s t i l a h klaim se rin g k a l i digunakan dalam hubungannya dengan kerugian ataupun gan tl r u g i . gris,
Dalam bahasa I n g -
"claim* b e r a r t i tuntutan atau hak. Dengan deir.iklan
klaim dapat d ia r t ik a n tuntutan ganti r u g i ataupun p e m y a t.aan hak at as ganti r u g i . Tuntutan ataupun pernyataan hak a ta s g a n ti rugi te rs e bu t timbul karena adanya kewajiban salah satu pihak untuk memberikan ganti r u g i kepada pihak l a i n , Namun juga tida k s e l a l u deraikian, dalam a r t i a p a b i l a kewajiban memberi ganti rugi tersebut timbul a ki ba t adanya p e r ik a ta n karena undang-undarrg s e p e r ti d i a t u r ol e h p a s a l 1365 Kita b Undang-undang Hukum Perdata,
yang menyatakan :
•*Tiap perbuatan yang melanggar hukum, yang membawa k e r u g i an kepada seorang l a i n , mewajibkan orang yang karena s a lahnya menerbitkan kerugian i t u , mengganti kerugian t e r s e but
maka i s t i l a h klaim i n i tidak digunakan. I s t i l a h
klaim l e b i h se ri n g digunakan dalam hubungannya dengan k e wajiban memberi g ant i rugi yang timbul a ki ba t adanya p e r i katan karena p e r j a n j i a n s e p e r ti d i a t u r dalam p a s a l 12^3
3
"\R.Soebekti dan R .T J it ro s ud ib io , Kitab Undang-undang Hukum P e r d a t a . Pradnya Paramita, Jakarta, 19152, h.310 ^untuk selanJutnya diseb t R.Soebekti dan R ^ T j i t r o s u d i b i o
I).
13 Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14.
K it a b Undang-undang Hukum perdata y a it u i Fenggantian b l a y a , rugi dan bunga karena tak d ip enu hi nya suatu p e r ik a t a n , bar ul ah roulai diwajib kan , a p a b i l a s i berutang, s e t e l a h dlnyatakan l a l a i memenuhi p e r i k a tannya, tetap melalaikannya, atau Jika sesuatu yang harus d ib er ika n atau dibuatnya, hanya dapat d iberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang t e l a h melampaukannya,^ Asuransi juga merupakan suatu per ika tan y a i t u p e r i katan yang tirobul karena p e r j a n j i a n an ta ra penanggung dengan tertanggung. P e r j a n j i a n i n i memberikan kewajiban ke pada penanggung untuk melindungi tertanggung d a r i kemungkinan menderita kerugian akiba t t e r j a d i n y a p e r i s t i w a yang disyaratkan dalam p e r j a n j i a n te rs e b u t dengan mengambil a l i h r i s i k o tertanggung i t u . A p a bi la t e m y a t a kemudian r i siko i t u be na r-b e n ar t e r j a d i , maka penanggung harus mengg ant i kerugian yang ' d i d e r i t a tertanggung. Kewajiban in i d i a t u r dalam p a s a l (KUHD) y a it u
Zk6
Kitab Undang-undang Hukum Dagang
t
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu p e r j a n j i a n dengan mana seorang penanggung mengikatkan d i r i kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, un tuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu ke rugia n, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang d i harapkan, yang mungkin akan d id e r it a n y a karena suatu p e r i s t i w a yang tak t e r t e n t u . 5 Namun tida k s e l a l u kerugian tertanggung te r s e b u t d ig a n t i
^I b i d , , h . 292 . ^R.Soebekti dan R . T j i t r o s u d i b i o , K it a b Undang-undanp; Hukum Pahang, Pradnya Paramita, Jakarta, 19tt3, FTT?^ (untuk selanjutn ya dis eb ut R.Soebekti dan R . T J i t r o s u d i b i o II).
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
15
seluruhnya karena tanggung jawab penanggung d i b a t a s i b a lk oleh undang-undang maupun oleh p e r j a n j i a n asuransi i t u sendiri• Dengan demikian d a r i uraian di a t a s , pengertian klaim dalam a su ra n si kebakaran dapat disimpulkan sebagai tuntutan ataupun pernyataan hak tertanggung a tas g ant i r u g i kepada penanggung dalam hubungannya dengan kewajiban penanggung untuk mengganti kerugian tertanggung karena t e r j a d i n y a p e r i s t i w a ti d a k p a s t i yang ditanggung p o l l s a suransi kebakaran.
2. Persyaratan Timbulnya Klaim P e r j a n j i a n asura nsi kebakaran, dan juga asuransi kerugian l a i n n y a , mempunyai n i l a i p a l i n g penting pada waktu tertanggung roengalami kerugian atas barang yang d i a s u ransikannya. Hal i n i karena timbulnya kerugian te rs e bu t merupakan av:al pelaksanaan d ar l tujuan diadakannya p e r j a n j i a n asura nsi te rs e b u t ya it u penanggung harus inenempatkan tertanggung,
s e te l ah mengalami kerugian,' pada keadaan keu-
angan sedekat mungkin dengan keadaannya sesaat sebelum t e r j a d i kerugian.
Ada t i g a j e n i s kerugian dalam asuransi
yaitu : 1. Kerugian yang langsung yaitu kerugian atau kerusakan f i s i k barang i t u s e n d i r i . 2. Kerugian pemakaian yaitu berkurangnya pendapatan
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
16
b e r s i h karena ti d a k dapatnya d ip er ol eh j a s a - j a s a d a r i barang -ba ran g yang mengalami kerusakan t e r s e but . 3. Kerugian b i a y a e k s t r a s e p e r t i b i a y a - b i a y a rumah s a k i t dan pengobatan. Pada pokoknya, asura nsi kebakaran hanya menanggung k e r u g i an secara lang'sung. Undang-undang pun mengatur demikian, yang dapat d i l i h a t dalam p a s a l 290-292 KUHD. Namun penang gung dan tertanggung dapat mengadakan p e r j a n j i a n untuk /
rnemperluas penyebab kerugian yang ditanggung t e r s e b u t . K i salnya, untuk b i a y a - b i a y a perabersihan, yang merupakan ke rugian j e n i s k e t i g a ,
dapat d i p e r j a n j i k a n sebagai sal ah s a -
tu kerugian yang ditanggung. Sesuai dengan ketentuan dalam p a s a l 246 KUHD, maka timbulnya kerugian te rs e b u t harus disebabkan oleh p e r i s t i wa t i d a k p a s t i yang ditanggung dalam p e r j a n j i a n ' a s u r a n s i . Yang dimaksud dengan p e r i s t i w a ti d a k p a s t i i n i adalah p e r l s t i v j a yang menurut pengalaman manusia n or m a lit e r tida k dapat diharapkan t e r j a d i n y a . ^ Mengenal macam p e r i s t i w a t i dak p a s t i yang menjadi penyebab timbulnya kerugian t e r s e but d i a t u r dalam p a s a l 290-292 KUHD. Se p ert i t e l a h saya kemukakan, ketentuan dalam p a s a l - p a s a l i t u tid ak b e r s i f a t membatasi, dalam a r t i dapat d i p e r j a n j i k a n untuk menladakan
^Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Hukum Pertanggungan, Seksi Hukum Dagang Fakultas Hukum UGH, 19&2^ h._51.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
1?
salah satu p e r i s t i w a te rs e b ut atau bahkan menambahnya de ngan p e r i s t i w a di l u a r yang disebutkan dalam p a s a l - p a s a l itu.
Demikian p u l a dengan PSKI yang t e l a h memberikan peng-
aturan s e n d i r i mengenai p e r i s t i w a - p e r i s t i w a te rs e bu t dalam k l a u s u l a Jaminannya y a i t u
t
1 . Kebakaran, yang t e r j a d i karena kesalahan (bukan k e sengajaan) tertanggung s e n d i r i , kesalahan atau kesengajaan orang l a i n , da di s e k i t a m y a ,
juga karena te rb a k a m y a b e n-
dimusnakannya ba ran g- ba ran g yang 4
diasuransikan at as p er in t ah yang b e r w a j i b untuk mencegah menjalamya kebakaran* 2. Sambaran p e t i r . 3. Peledakan y a i t u se g a l a macam peledakan, k e cu al i yang disebabkan oleh tenaga n u k l i r . Kejatuhan pesawat terbang ya it u benturan f i s i k ant a r a pesawat terbang dan atau benda yang jatuh dar i pesawat terbang dengan barang atau bangunan yang b e r i s i barang yang diasuransikan. Dalam Surat Permohonan Pertanggungan Kebakaran (SPPK), keempat macam p e r i s t i w a te rs e bu t di at as digolongkan menjadi satu sebagai p e r i s t i w a kebakaran (untuk se lan jutn ya, pe r i s t i w a - p e r i s t i w a te rs e b u t akan saya singkat p e r i s t i w a ke bakaran s a j a ) .
KUHD membedakan p e r i s t i w a - p e r i s t i w a penye-
bab kerugian terse but menjadi dua y a it u p e r i s t i w a kebaka ran dan p e r i s t i w a yang dipersamakan dengan kebakaran.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Kerugian yang timbul ak ibat p e r l s t i w a - p e r i s t i w a yang tercantum dalam Kl au su la Jamlnan PSKI tersebut merupakan Jamlnan pokok b a g i tertanggung.
Selanjutnya, t e r
tanggung dapat memperoleh jamlnan tambahan (perluasan j a mlnan) dengan membayar prerai tambahan. Jamlnan tambahan i n i dapat d i l i h a t dalam d a f t a r pertanggungan yang dlminta dalam SPPK. Dalam p a s a l 29 I KUHD, p e r l s t l w a hllangnya barang karena pencurian atau sesuatu sebab l a i n
selama dilakukan 4
pemadaman kebakaran disebutkan sebagal p e r l s t l w a yang d i persamakan dengan kebakaran. Namun Klausula Jamlnan PSKI t i d a k menyebutkannya, b a l k dalam r i s l k o yang ditanggung maupun dalam r i s l k o yang d i k e c u a l ik a n . Hal i n i se rin g menimbulkan salah paham pada tertanggung yang menganggap bahwa kerugian karena pencurian terse but tetap ditanggung oleh p o l l s .
Anggapan demlkian i n i timbul karena•adanya ke
tentuan dalam Kl au su la penutup PSKI yang menyatakan bahwa untuk h a l - h a l yang belum cukup d i a t u r dalam p o l l s terse but maka b e rl ak u ketentuan dalam KUHD. Sebenarnya, PSKI t e l a h cukup mengatur mengenal p e r l s t l w a penyebab kerugian i t u , hanya s a j a kurang t e g a s . Tidak disebutkannya p e r l s t l w a pencurian te rs e but karena memang sengaja ditiadakan dan t i d a k l a g i merupakan penyebab kerugian yang ditanggung. Hal i n i dimungkinkan karena ketentuan dalam p a s a l 29 O-292 KUHD te rs e bu t merupakan hukum pelengkap, yang hanya b e r l a -
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
19
ku a p a b i l a para pihak tida k mengatur sebelumnya. Untuk menghilangkan kesalahpahaman tertanggung t e r sebut, maka d iberikan penegasan resmi oleh KOTAP melalui Surat Edaran Mo. ^/KOTAP/ 8 3 t e r t a n g g a l 2 September I 9 8 3 . Surat edaran te rs e b u t mewajibkan kepada s e t ia p penanggung untuk melampirkan pada p o l i s - p o l i s baru dan p o l i s - p o l i s perpanJangan, k l a u s u l a s Pencurian Selama Kebakaran ( W a j ib ) Menyimpang d a r i ketentuan p a s a l 29 I KUHD dan ketentuan dalam p o l l s , dengan i n i dinyatakan bahwa dalam hal t e r j a d i suatu kebakaran, maka kehilangan oleh p e n c u r l an atau sebab l a i n tida k dijamin oleh p o l l s i n i . 7 Untuk p o l i s - p o l i s
sedang b e r j a l a n ,
sudah tentu tida k dapat
dilampirkan k l a u s u l a t e r s e b u t . Namun terhadap Klau sula P e nutup p o l i s - p o l i s
itu,
tetap harus d i t a f s i r k a n bahwa untuk
h a l - h a l yang tida k d i a t u r sama s e k a l i dalam p o l l s b e r l a k u ketentuan dalam KUHD. Hal l a i n ,
yang merupakan perluasan terhadap keten
tuan p a s a l 290-292 KUHD adalah ditanggungnya kerugian yang disebabkan oleh kejatuhan pesawat terbang*
Dicantumkannya
r i s i k o i n i dalam Klausula Jamlnan PSKI adalah untuk menanggung kemungkinan kerugian yang timbul ak ib a t benturan f i s i k antara pesawat terbang dan atau benda yang jatuh da r i pesawat terbang dengan barang yang diasuransikan, t e t a p i benturan te rs e bu t ti d a k menimbulkan kebakran ataupun
n
rtMasalah Pencurian pada Waktu T e r j a d i Kebakaran” , P r o t e k s i « N o. 23 Thn.IV, September-Oktober I 983 , h.2?.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
20
p e le d ak an • Dengan demikian dapat dikatakan bahwa syarat utama b a g ! tertanggung untuk mengajukan klaim adalah a p a b i l a i a t e l a h menderita kerugian a tas barang-barang yang d ia su ra n sikannya ak ib a t p e r l s t l w a kebakaran yang ditanggung oleh polls*
3- Hilangnya Hak Tertanggung at as Ganti Rugi Klaim bukan hanya merupakan tuntutan tertanggung a t a s g a n ti r u g i ,
tetapi
se k a l ig u s sebagai pernyataan haknya
at as g ant i ru g i t e r s e b u t . I n i b e r a r t i tertanggung menganggap bahwa dengan timbulnya kerugian akibat t e r j a d i n y a p e r i s t i w a kebakaran a t a s barang yang diasuransikannya, maka i a mempunyal p iu ta n g kepada penanggung berupa ganti rugi itu,
Hak a tas p iu ta n g tersebut t i d a k dapat dilaksanakan
s e t ia p sa a t,
dalam a r t l hak te rs e but akan g u g u r .a p a b i l a
dalara jangka waktu t e rt e n t u tertanggung tidak raengajukan klaim. Mengenal Jangka waktu i n i ,
dibedakan antara d a l u -
warsa dengan lewatnya waktu yang t e l a h ditetapkan oleh undang-undang atau oleh p e r j a n j i a n . Hak tertanggung atas p iu ta n g te rs e b u t te ta p ada, t e t a p i setelah daluwarsa, maka tertanggung ti d a k berhak l a g i menuntutnya. Eerbeda dengan lewatnya waktu yang t e l a h ditetapkan oleh undang-undang a tau oleh para pihak,
hak tertanggung untuk menuntut maupun
piutangnya akan hapus dengan lewatnya waktu t e rs e bu t.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
21
Daluwarsa terhadap s e g a l a piutang* b a i k yang b e r s i f a t kebendaan maupun perorangan d i a t u r dalam p a s a l 196 ? Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang berbunyi
:
Segala tuntutan hukum, b a ik yang b e r s i f a t perbendaan maupun yang b e r s i f a t perseorangan, hapus karena d a l u warsa dengan lewatnya waktu t i g a puluh tahun, sedangkan si ap a yang menunjukkan akan adanya daluwarsa i t u t i d a k usah mempertunjukkan suatu a l a s hak, l a g i p ul a tak dapatlah dimajukan terhadapnya sesuatu tangkisan yang didasarkan kepada itik adn ya yang buruk .8 Bat as waktu dalam p a s a l terse but t e r l a l u lama karena j i k a tertanggung mengajukan klaim bertahun-tahun se te lah t e r j a 4
dinya p e r i s t i w a kebakaran, maka f a k t a - f a k t a mengenai p e r i s t i w a t e r s e b u t sudah tua dan lapuk. Tentu s a j a i n i akan menyulitkan p e n e l i t i a n klaim yang dilakukan oleh penang gung,
Dengan demikian ba ta s waktu t i g a puluh tahun i n i t i
dak dapat digunakan. Namun undang-undang juga ti d a k memberik an b a t a s waktu untuk mengajukan klaim khusus untuk asu r a n s i kebakaran. Oleh karena i t u , para pihaklah yang menetapkannya dalam p e r j a n j i a n asura ns i y a it u dalam p a s a l X V II I Syarat P o l i s yang menyatakan bahwa hak tertanggung atas g ant i r u g i berdasarkan p o l i s i n i a t a s kerusakan atau keru gian menjadi gugur dengan sendirinya j i k a dalam waktu dua b e l a s bulan sejak t e r j a d i n y a kerusakan atau kerugian t e r sebut ti d a k dlajukan tuntutan g ant i r u g i .
Jadi,
setelah
lewatnya waktu dua b e l a s bulan sej ak t e r j a d i n y a p e r i s t i w a o B.Soebektl dan R . T j i t r o s u d i b l o I ,
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
op. c i t . ,
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
22
kebakaran, hak tertanggung atas ganti ru g i maupun hak un tuk mengajukan klaiic gugur dengan sendirinya. Kilangnya hak tertanggung at&s ganti r u g i bukan hanya karena lewatnya waktu dua b e l a s bulan t e r s e b u t ,
tetapi
Juga karena tertanggung tida k memenuhi kewajiban yang d i tentukan dalam undang-undang maupun dalam p e r j a n j i a n asu ransi.
Hal i n i dapat digunakan oleh penanggung sebagai a -
l as an untuk membatalkan p e r j a n j i a n asuransi ataupun membebaskan d i r i d a r i kewajlban membayar ganti ru g i tanpa harus membatalkan p e r j a n j i a n asuransi tersebut* Dalam p a s a l 246 KUHD, ditentukan bahwa tertanggung w a j i b membayar premi sebagi timbal b a l i k dar i kewajiban penanggung untuk menjamin barang-barang yang d i a s u r a n s i kannya.
Demikian p u l a dalam PSKI,
juga ditentukan bahwa
pelaksanaan pembayaran premi tersebut d i b a t a s l dalam waktu empat b e l a s h a r i s e te l ah p e r j a n j i a n asuransi terbentuk. Ja d i, a p a b i l a tertanggung tidak membayar premi, menurut undang-undang, penanggung dapat membatalkan p e r j a n j i a n a suransi atau membebaskan d i r i d a r i kewajiban membayar gan t i rugi.
PSKI menggunakan cara kedua yaitu b i l a t e r t a n g
gung ti d a k membayar premi dalam tenggang waktu empat b e l a s hari,
maka tertanggung tidak berhak l a g i a tas ga n ti r u g i .
Dalam hal i n i , p e r j a n j i a n asuranslnya tid ak b a t a l ,
hanya
jaminan yang dibe rikan kepada tertanggung ditangguhkan sampai dibayarnya premi yang terhutang t e r s e b u t . Namun da-
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
23
lam prakteknya, penanggung memberikan perlngatan l e b i h dahulu, dan se t e l a h jangka waktu empat b e l a s harl terse but l e w a t , ba ru lah diberitahukan mengenal pembatalan p e r j a n j i an a su ra n si n y a 0 Pada waktu mengajukan permohonan penutupan p e r j a n j i a n a s u r a n s i , tertanggung w a j i b memberitahukan segala s e suatu dengan sebenamya mengenal keadaan barang yang d i a suransikannya. Kewajiban i n i dlkenal dengan " p r i n c i p l e of utmost good f a i t h ” yang se ri n g k a l i d l a rt ik a n asas i t i k a d 4
baik., Gunanto mengartikannya sebagai asas ke jujuran semp u m a untuk membedakan dengan asas i t i k a d b ai k dalam p asa l 1338 ayat 3 Kita b Undang-undang Hukum P e r d a t a . ^ Perbedaannya adalah asas ke juj ura n seropuma menyangkut kewajiban p a r a pihak sebelum p e r j a n j i a n asuransi terbentuk,
sedang-
kan asas i t i k a d b a i k menyangkut kewajiban para pihak dalam pelaksanaan p e r j a n j i a n a s u r a n s i . Pa sal 25 I KUHD'menentukan bahwa j Setiap keterangan yang k e l i r u atau tida k benar, atau pun s e t i a p t i d a k memberitahukan h a l - h a l yang diketahui oleh s i tertanggung, betapapun i t i k a d bai k ada padanya yang demikian s l f a t n y a , sehingga, seandainya s i pe nanggung t e l a h mengetahui keadaan sebenamya, p e r j a n j i a n i t u t i d a k akan ditutup atau tida k ditutup dengan s y a r a t - s y a r a t yang sama, mengakibatkan batalnya p e r tanggungan. Namun ti d a k semua keadaan barang terse but harus d i b e r i t a -
0 7 Gunanto, o p . c l t . t hc38«
10 R.Soebekti dan R . T j i t r o s u d i b i o I I , l o c . c l t .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2:4
hukan, t e t a p i hanya h a l - h a l pentlng yang berhubungan de ngan kemungklnan t e r j a d i n y a p e r i s t i w a kebakaran. A p a bil a penanggung mengadakan p e n e l i t i a n r i s i k o s e n d i r i , maka s e g a l a sesuatu yang dapat d i l i h a t dan d i t e l i t i oleh p e n e l i t i te rs e b u t tid ak p e r l u d ib e ri ta hu ka n . Jadi, tertanggung ha nya memberitahukan sebatas apa yang ditanyakan oleh
pe-
nanggung* Eiasanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah ada dalam SPPK. A p a bi la kewajiban untuk member!tahukan i n i t i d a k dilaksanakan tertanggung, b a ik i t i k a d b a ik maupun i d
t i k a d buruk ada padanya, maka penanggung dapat membatalkan p e r j a n j i a n a s u r a n s i . Namun penanggung dapat p ul a meneruskan p e r j a n j i a n a su ra n si t e r s e b u t , asalkan dengan s y a r a t sy ar at yang bar u. Undang-undang menentukan bahwa pada waktu mengada kan p e r j a n j i a n a s u r a n s i ,
tertanggung harus mempunyai ke -
pentingan terhadap barang yang diasuransikannya, Ketentuan i n i dapat d i l i h a t dalam p asal 250 KUHD yang berbunyi
j
A p a bi la seorang yang t e l a h mengadakan suatu pertang gu ngan untuk d i r i s e n d i r i , atau a p a b il a seorang, yang untuknya t e l a h diadakan suatu pertanggungan, pada saat diadakannya pertanggungan i t u tidak mempunyai k e p e n ti ngan terhadap barang yang dipertanggungkan i t u , maka s i penanggung ti d a k l a h diwajibkan memberikan ga n ti ru g i . *1 Tujuan p a s a l i n i adalah untuk membedakan antara p e r j a n j i a n a su ra n si dengan p e r j u d i a n . Di samping i t u , untuk mengeta-
n ibia.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
25
hui apakah tertanggung dapat menarik manfaat dengan adanya p e r j a n j i a n asuransi dan menderita kerugian a p a b i l a t e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran a ta s barang yang diasuransikannya. Kadang-kadang dalam praktek, ketentuan dalam p a s a l 250 KUHD i n i ti d a k t e r l a l u d ip e r h a t ik a n , dalam a r t i penanggung t i dak t e r l a l u mempersoalkan adanya kepentingan tertanggung pada waktu mengadakan p e r j a n j i a n asura nsi* Namun pada wak tu t e r j a d i n y a p e r i s t i w a kebakaran, adanya kepentingan t e r sebut harus dapat dibuktikan oleh tertanggung, lain ,
Dengan kata
tertanggung harus dapat membuktikan bahwa dengan
t e r j a d i n y a p e r i s t i w a kebakaran i t u ,
i a menderita kerugian.
Hal i n i l a h yang p a l i n g penting dalam p e r j a n j i a n asura nsi karena merupakan salah satu syarat untuk mengajukan klaim. Jadi, ketentuan dalam p a s a l 250 KUHD terse but dapat d i t a f sirkan bahwa adanya kepentingan tertanggung adalah pada saat diadakannya p e r j a n j i a n asura nsi hingga b e r a k h im y a p e r j a n j i a n t e r s e b u t . Atau dapat dikatakan p u l a , adanya. ke pentingan te rs e b u t adalah selama tenggang asuransi dan t e rutama pada saat t e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran.
12
Undang-un
dang membebaskan penanggung d a r i kewajiban membayar ganti r u g i a p a b i l a t e m y a t a tertanggung melanggar ketentuan da lam p a s a l 250 KUHD t e r s e b u t , t e t a p i p e r j a n j i a n asuransinya sendiri tidak batal*
12
Samzari Boentoro, Catatan Kuliah Hukum Daganff I I , 4- p e b r u a ri 1 9 8 5 *
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
26,
S e p e r t i t e l a h saya kemukakan sebelumnya bahwa t e r tanggung baru dapat mengajukan klaim a p a b i l a l a menderita kerugian akibat t e r j a d i n y a p e r i s t i w a tidak p a s t i yang d i tanggung oleh penanggung. Undang-undang maupun p o l l s t e l a h menyebutkan mengenai macam p e r i s t i w a tidak p a s t i tersebutc Dalam Kl au su la Jaminan PSKI, dibedakan antara p e r i s t i w a p e r is t i w a . penyebab kerugian yang menjadi tanggung jawab penanggung dan p e r i s t i w a - p e r i s t i w a yang tidak ditanggung. Jadi,
a p a b i l a tertanggung tidak dapat membuktikan bahwa *
kerugian yang d i d e r l t a n y a disebabkan oleh p e r i s t i w a yang dltanggung, maka penanggung dapat membebaskan d i r i dari kewajibannya membayar ganti r u g i , Kewajiban l a i n yang ditentukan, balk oleh undangundang maupun oleh p o l l s adalah kewajiban tertanggung un tuk melakukan se g a l a usaha guna menyelaraatkan b a ra n g -b a rang yang diasuransikan pada waktu t e r j a d i p e r i s t i w a keba karan dan untuk segera melaporkan t e r j a d i n y a p e r i s t i w a t e r s e b u t . Meskipun kewajiban i n i l e b l h banyak untuk kepentingan penanggung, t e t a p i b a g i tertanggung merupakan bukti bahwa i a mempunyai i t i k a d ba lk dalam p e r j a n j i a n a s u r a n s i nya.
Jadi, b i l a tertanggung tidak melaksanakannya, maka
hak tertanggung a t a s g ant i r u g i h il an g. Dalam hal t e r j a d i n y a kerugian, PSKI juga menentukan beberapa hal yang dapat menyebabkan hilangnya hak t e r t a n g gung at as g ant i r u g i y a it u a p a b i l a tertanggung memberikan
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2?
laporan p al s u dalam hal
i
- dengan sengaja memperbesar jumlah kerugian yang d i derita, - memberitahukan barang yang ti d a k .ada selama t e r j a d i kebakaran sebagai barang yang t e l a h musna atau rusak - menyembunyikan barang yang t e r t o l o n g atau sisanya dan memberitahukan bahwa barang i t u musna, - mempergunakan s u r a t - s u r a t dan a l a t - a l a t bukt i p a l s u , dusta atau tipuan untuk membuktikan kerugian yang d id e r it a n y a , - sengaja membakar, menyuruh membakar, kesalahan b e s a r atau k e l a l a i a n yang melampaui b a ta s . Dalam pro s es penyelesalan klaim,
semua hal terse but
di a tas akan d i t e l i t i oleh penanggung, b a ik m e la l u l penelitian
di tempat kejad ian
(survey on the sp ot ) maupun p e -
n e l i t i a n secara a d m i n l s t r a t i f . H a s i l p e n e l i t i a n i n i l a h yang merupakan das ar d ib ayar atau tidaknya klaim t e r t a n g gung.
I
M I L I ft PERPCSTAKAAN *UN*VEKSITAS ASRLANOOAs u k a b a y a
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB I I I BEBERAPA KAIDAH DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
1 • Perobuktlan Adanya Jaminan Penanggung terhadap BarangBarang yang Terbakar Dengan timbulnya kerugian a klbat terjadinya. p e r i s tiwa kebakaran pada ba ra ng -ba ran g yang diasuransikan, maka tertanggung harus segera melaporkannya kepada penanggung. Namun hanya dengan lapo ran i n i s a j a , ngajukan klaim.
i a belura sianggap me-
Dalam rangka pengajuan klaim, tertanggung
harus p ul a memberikan semua a l a t bukti yang diminta oleh penanggung untuk memperkuat laporannya t a d i . lain,
Dengan kata
a p a b i l a tertanggung menyatakan berhak atas g ant i r u
g i dengan mengajukan klaim kepada penanggung, maka i a ha rus dapat membuktikan adanya hak t e r s e b u t . Hal i n i
sesuai
dengan p a s a l 1865 Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang mengatur mengenai beban pembuktian y a it u : Setiap orang yang mendalilkan bahwa i a mempunyai sesuatu hak, atau, guna meneguhkan haknya se n di ri maupun membantah suatu hak orang l a i n , menunjuk pada suatu p e r i s t i w a , diwajlbkan membuktikan adanya hak atau pe r i s t i w a t e r s e b u t . 13 Hal pertama yang harus dibuktikan oleh tertanggung adalah apakah ba ra n g -b a ra n g yang t e rb a k a r te rs e bu t t e la h
11
^E.Soebekti dan R .T J i t r o s u d l b i o I ,
op. c l t . t h.419.
28
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
29
dijamin oleh penanggung. Untuk mecbuktikan hal i n i ,
maka
menyangkut dua hal y a it u harus dibuktikan adanya p e r j a n j i an asura nsi ant&ra penanggung dengan tertanggung dan harus p u l a dibuktikan bahwa hak dan kewajiban para pihak dalam p e r j a n j i a n te rs e b u t t e l a h ber laku , Untuk menbuktikan ada nya p e r j a n j i a n a s u r a n s i , penanggung menghendaki agar t e r tanggung menyerahkan p o l i s yang dikeluarkannya. Hal in i d i a t u r dalam p a s a l VI b u t i r a Syarat P o l i s ,
Namun ketentu
an te rs e bu t ti d a k b e r a r t i bahvra adanya p e r j a n j i a n asuransi * hanya dapat dibuktikan dengan p o l i s . Terbentuknya p e r j a n j i a n a su ra n si adalah sej ak tercapainya kesepakatan antara penanggung dengan tertanggung, bukan sejak adanya p o l l s . I n i dapat d l l l h a t dalam p a s a l 257 ayat 1 KUHD yang menyatakan bahwa s P e r j a n j i a n pertanggungan d it e rb it k an seketika se te lah i a d itu tu p ; hak-hak dan kewaJiban-kewajiban be rtimba l b a l i k d a r i s i penanggung dan s i tertanggung mulai b e r laku semenjak saat i t u , bahkan sebelum p ol is n y a d i t a n d at an g an i• Selan jut nya,
dalam p a s a l 258 ayat 1 KUHD ditentukan
bahwa ; Untuk membuktikan hal ditutupnya p e r j a n j i a n t e r s e b u t , diperlukan pembuktian dengan t u l i s a n ; namun demikian b o l e h l a h l a i n - l a i n a l a t pembuktian dipergunakan juga, manakala sudah ada suatu permulsan pembuktian dengan tu l is a n * ^ 5
lk
B.Soebektl dan R . T j i t r o s u d i b i o I I ,
o p . c l t . , h.? 6 ,
15 I b i d .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
30
Dari ketentuan dalam p a s a l 258 ayat 1 KUHD t e r s e b u t ,
dapat
aisimpulkan bahwa se gal a macam a l a t bukt i dapat dipergunakan se t e l a h pembuktian secara t e r t u l l s ,
dan p o l i s merupa-
kan salah satu a l a t bukt i t e r t u l i s te rs e bu t s e p e r t i d i t e n tukan dalam p a s a l 255 KUHD yang berbunyi
: "Suatu p e r t a n g -
gungan harus dibuat secara t e r t u l i s dalam suatu akta yang dinamakan-pol.is" .
16
Maksud p a s a l i n i , bukan mengenai saat
terbentuknya p e r j a n j i a n a s u ra n s i, melainkan untuk menegaskan bahwa s e g a l a persyaratan dalam p e r j a n j i a n asuransi s e r t a ketentuan-ketentuan mengenai hak dan kewajiban para pihak harus dibuat dalam bentuk akad p o l i s ,
Jadi,
alasan
penanggung menghendaki a gar p o l i s l a h yang diserahkan seba gai a l a t b uk t i adalah karena p o l i s merupakan a l a t bukt i yang p a l i n g sempurna untuk membuktikan adanya p e r j a n j i a n asuransi• Keskipun t e l a h ada p e r j a n j i a n asuransi an'tara pe nanggung dengan tertanggung,
t e t a p i dapat p u l a semua hak
dan kewajiban p a r a pihak yang tercantum dalam p e r j a n j i a n te rs e but t i d a k dapat dilaksanakan. Pa sa l 257 ayat 1 KUHD menentukan bahwa saat berlakunya hak dan kewajiban pa ra pihak adalah s e ja k adanya p e r j a n j i a n asuransi ya it u se jak adanya kesepak£tan. Jadi,
kewajiban penanggung untuk men-
jamin adalah se ja k saat i t u p u l a , meskipun premi belum d i -
16 I b l d . . h .7 5
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
31
ba ya r. Berbeda dengan ketentuan dalam PSKI y a it u dalam Kl au su la Pembayaran Premi yang menyatakan, dalam b u t i r 1, bahwa secara menyimpang dar i pasal257 KUHD, pertanggungan atau perpanjangannya baru berlaku sejak adanya pembayaran premi dengan tenggang waktu pembayaran selama empat b e l a s h a ri sejak tanggal permulaan atau perpanjangan p e r j a n j i a n a su ra n si t e r s e b u t .
Selanjutnya dalam b u t i r 2, ditentukan
bahwa a p a b i l a dalam tenggang waktu te rs e b u t premi tidak d ib a ya r, maka jaminan b a gi tertanggung ditangguhkan dan 4
tertanggung tid ak berhak at as ganti ru g i sejak tanggal permulaan atau perpanjangan p e r j a n j i a n a s u r a n s i . ftaksud ketentuan dalam k l a u s u l a te rs e but adalah a p a b i l a dalam tenggang waktu terse but premi belum d ib a y a r dan t e l a h t e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran, maka penanggung tetap w a j i b mem ba ya r g ant i r u g i dan tertanggung tetap w a j i b membayar semua premi yang terhutang. Namun a p a b i l a t e l a h l e w a t teng gang waktu te rs e bu t premi belum juga d ib a ya r, maka jaminan \ b a g i tertanggung ditangguhkan sampai d ib a y a m y a premi* E i asanya dalam praktek, penanggung langsung memberitahukan kepada tertanggung rcengenai pembatalan p e r j a n j i a n a sur an sinyac Ketentuan dalam pa sa l 257 ayat 1 KUHD terse but menyebabkan p e r j a n j i a n asuransi hanya sebagai p e r j a n j i a n konsensual be la ka y a it u p e r j a n j i a n yang dianggap sudah timbul dan be rlaku hanya dengan berdasarkan kesepakatan.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
32
Namun dengan adanya Klausula Pembayaran Premi te r s e b u t , maka p e r j a n j i a n a su ra n si menjadi suatu p e r j a n j i a n r i l l ya i t u p e r j a n j i a n yang b sr u berlaku se te lah adanya penyerahan sesuatu, dalam hal i n i adalah pembayaran premi, J adi , pa sa l 257 ayat 1 KUHD dapat d i t a f s i r k a n hanya mengatur me ngenai saat timbulnya p e r j a n j i a n a s u ra n s i,
yang juga meru-
pakan saat timbulnya hak dan kewajiban p a r a pihak. E e r l a kunya atau pelaksanaan hak dan kewajiban i n i d i a t u r oleh polis.
Dengan kata l a i n , p a s a l 257 ayat 1 KUHD menentukan 4
permulaan f o r m i l p e r j a n j i a n a su ra n si ,
sedangkan Klausula
Pembayaran Premi menentukan permulaan m a t e r i i l p e r j a n j i a n asuransi. Dari uraian te rs e b u t di a ta s ,
dapat disimpulkan
bahwa k u i t a n s i pembayaran premi juga merupakan a l a t bukti penting di samping p o l i s dan keduanya s a l i n g menunjang un tuk membuktikan adanya jamlnan penanggung terhadap b ar an gbarang yang t e r b 8ka r tersebutr;
2. Beban Ganti Rugi a t a s Blaya Penyelamatan Earang pada Saat T e r j a d i Kerugian Adanya p e r j a n j i a n asuransi d i samping memberikan hak juga membebankan kewajiban kepada penanggung maupun tertanggung. Oleh karena i t u dengan t e r j a d i n y a kerugian pada tertanggung,
s e l a i n berhak mengajukan klaim,
i a Juga
harus melaksanakan kewajlban-kewajibannya s e p e r t i d i t e n t u -
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3-3
kan dalam p e r j a n j i a n asuransi te r s e b u t , Salah satu kewajiban tertanggung te rs e bu t y a i t u ha rus rcelakukan s e g a l a usaha untuk menyelamatkan barang yang diasuransikanny# pada saat t e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran* Tujuan diadakannya kewajiban i n i adalah untuk mengurangi jumlah kerugian sampai s e ke ci l mungkin* Memang adakalanya seorang tertanggung beranggapan bahwa dengan mengasuransikan barangn 5ra, maka i a akan memp er ol eh perlindungan . yang sempurna dari penanggung.
Dengan
demikian tida k p e r l u l a g i menyelamatkan barang yang d i a s u ransikan ataupun tindakan la i n n ya dalam rangka memperkecil kerugian a p a b i l a t e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran karena t e l a h d i p e r j a n j i k a n bahwa kerugian yang timbul akan d ig a n t i oleh penanggung. Anggapan demikian i n i k e l l r u ,
meskipun barang
te r s e b u t t e l a h d ia s u r a n s ik a n , t e t a p i tanggung jawab tetap pada tertanggung karena barang tersebut adalah hartanya. Oleh karena i t u ,
tertanggung tetap dituntut untuk roenjaga
barangnya s e o l a h - o l a h tida k diasuransikan,
sedangkan p e -
nanggung hanya sebagai pihak yang ikut menjaganya s a j a . Di samping i t u ,
tertanggung te rs e bu t lupa bahwa a -
p a b i l a t e r j a d i kerugian yang memusnaksn seluruh barang yang dia suransikan,
misalnya yang diasuransikan adalah se -
buah p a b r ik b e s e r t a i s i n y a , maka t e r h e n t i l a h pros es p r o duksi p a b r ik i t u untuk jangka waktu yang tida k dapat d i p as ti k a n . Hal i n i
Skripsi
sudah tentu akan memperbesar kerugian
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3k
yang d i a e r i t a tertanggung karena i a akan kehilangan p a s a r an untuk ba ra n g -b a ra n g produksi pabriknya. Dari s e g i p e r j a n j i a n a s u ra n s i,
hal in i berhubungan
dengan a sas i t i k a d ba ik yang harus ada dalam se tia p p e r j a n j i a n . Eaik penanggung maupun tertanggung, harus mempunyai i t i k a d baik dalam mel^kssnakan p e r j a n j i a n a s u r a n s i nya, Hal i n i s e s u a i dengan ketentuan dalam pasal 1338 ayat 3 Kita b Undang-undang Hukum Pe rdata yang berbunyi
t
MP e r -
se tu ju a n -p er se tu ju a n harus dilaksanakan dengan it i k a d b a i k M.
17 '
Oleh karena i t u ,
a p a b i l a tertanggung melalaikan ke
wajiban untuk menyelamatkan barang yang diasuransikannya t e r s e b u t , maka akan menimbulkan keraguan pada penanggung terhadap i t i k a d b a ik tertanggung bahwa t e r j a d i n y a p e r i s t i wa keba.karan i t u mungkin karena adanya unsur kesengajaan d a r i tertanggung. P a s a l V b u t i r 2 Syarat P o l i s mengatur mengenai t i n dakan-tindakan yang harus dilakukan oleh tertanggung pada waktu t e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran terse but yaitu : a. Sedapat-dapatnya menyelamatkan dan mejaga barang yang dipertanggungkan s e r t a mengizinkan orang l a i n raenolong dan menjaga keselamatan barang i t u . J a d i,
s e l a i n berusaha s e n d i r i ,
tertanggung juga harus
b e r s e d i a untuk menerlma s e g a l a bantuan yang ada dalam
^B.Soebektl
Skripsi
dan R . T j i t r o s u d i b i o I ,
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
o p .c lt,, h.307.
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
35
usaha penyelamatan tersebut* b. Memberikan bantuan sepenuhnya kepada penanggung atau wakilnya atau plhak l a i n yang ditunjuknya untuk inelakukan p e n e l i t i a n a t a s kebakaran atau kerusakan yan? t e r jadi, Dalam hal t e l a h diketahui t e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran at as barang yang di asuransikan, maka penanggung akan mengirimkan teain p e n e l i t i d a r i perusahaan s e n d i r i atau dengan minta bantuan pihak l a i n y a it u surveyor ataupun a d j u s t e r untuk mengadakan p e n e l i t i a n di tempat kejadian c . Kenjaga keselamat&n se g a l a sesuatu yang dianggap nasih b e r n i l a i dan t i d a k diperbolehkan untuk raembuang yang ti d a k p e r l u dilakukan. Ketentuan i n i be rk a it a n dengan Klausula Si s a Earang, yang menyatakan bahwa dalam hal t e r j a d i kebakaran atau kerusakan,
s i s a barang tetap menjadi tanggung jawab
tertanggung dan penanggung berhak meminta agar t e r t a n g gung menyimpannya. Namun i n i tid ak b e r a r t i sebagai p e ngakuan tanggung jawab penanggung at as s i s a barang t e r sebut. Jadi, ketentuan-ketantuan terse but di a ta s untuk merrpertegas kewajiban tertanggung untuk menyelanatkan barangnya s e o l a h - o l e h tida k diasuransikan. Kewajiban penyelamatan barang I n i
juga d i a t u r dalam
p a s a l 283 KUHD. Dalam ayat 1 p a s a l t e r s e b u t ,
ditentukan
bahwa b i l a tertanggung ti d a k melakukan kewajiban i t u ,
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
maka
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
36
la. s e n d i r i yang harus memikul b i a y a , ru g i dan bunga yang timbul ak ib a t k e l a l a i a n atau kesengajaannya i t u .
Demikian
pula PSKI yang dengan tegas memberiksn sanksi y a it u k e l a l a i a n atau kesengajaan tertanggung te rs e b u t dapat diguna kan sebagai alasan oleh penanggung untuk membebaskan d i r i d a r i kewajibannya membayar ganti r u g i . Selanjutnya dalam ayat 2 p asal t e r s e b u t , ditentukan bahwa b i a y a yang dikeluarkan untuk usaha-usaha penyelamat-: an te rs e bu t dibebankan kepada penanggung sebagai pihak yang pada akhirnya akan menikmati has ilnya y a it u dengan berkurangnya jumlah ganti rugi yang harus dibayarnya apa b i l a usaha te rs e but b e r h a s i l .
Namun demikian kegagalan
tertanggung dalam memenuhi kewajiban i n i ti d a k akan melepaskan penanggung d a r i keharusan untuk mengganti b i a y a p e nyelamatan yang dikeluarkan oleh tertanggung. Dari keten tuan terse but tampak bahwa merupakan kewajiban penanggung untuk mengganti berapapun t i a y a penyelamatan yang d i k e l u arkan oleh tertanggung dan tid ak p e r lu diadakan p e r j a n j i a n l e b l h dahulu untuk i t u . Berbeda dengan ketentuan dalam PSKI, penanggung memang harus mengganti biaya penyelamatan te rs e b u t sesuai dengan ketentuan undang-undang, namun t i dak s e l a l u demikian. Artinya, penanggung hanya menanggung bia y a penyelamatan terse but a p a b i l a dipsndangnya ti d a k t e r l a l u b e s a r dan w a j a r dibandlnckan dengan jumlah p e r tanggungan. Hal i n i d l a t u r dalam p asa l X I I I b u t i r 2 Syarat
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
37
P olls.
Namun dalam SPPK, M a y a penyelamatan i n i dimasukkan
dalam d a f t a r pertanggungan-pertanggungan. yang diminta. ngan kata l a i n ,
De
a p a b i l a tertanggung menghendaki b l a y a p e -
nyelamatan yang dikeluarkannya d l g a n t i penanggung, maka i a juga harus mengisi d a f t a r terse but untuk b ia y a pe n y el a matan i t u .
Ja d i, penanggung hanya mengganti biaya te rs e but
a p a b i l a sudah dip erJan jikan sebelumnya. P o l l s memang ti d a k mengatur hal t e r s e b u t ,
t e t a p i i n i ti d a k b e r a r t i ketentuan
dalam SPPK t i d a k b e rl ak u dan yang be rla ku ketentuan dalam A
polls.
SPPK merupakan bagian yang tida k terpisahkan d a r i
p o l l s y a it u sebagai das ar pembuatan p o l l s .
Dengan demiklan
d a r i uraian di a t a s ,
dapat dlsimpulkan bahwa untuk b ia y a
yang dipandang k e c i l
san w a j a r , penanggung masih b e r s e d i a
menggantinya, meskipun tertanggung t i d a k mengisi d a f t a r dalam SPPK mengenai b ia y a penyelamatan i t u .
Namun untuk
b i a y a yang dipandang sangat b e s a r , penanggung icendasarkan pada ada tidaknya permintaan tertanggung dalam d a f t a r t e r sebut, Di samping i t u ,
agar dapat d ip e r o l e h kembali b ia y a
penyelamatan t e r s e b u t , maka harus memenuhi syarat sebagai berikut
:
1. Biaya te rs e but harus dikeluarkan pada waktu t e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran. B i a y a - b i a y a yang dikeluarkan tertanggung untuk memelihara barangnya s e o l a h - o l a h ti d a k diasur an sik an,
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
tanpa
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
38
te rj a d in y a p e r i s t i w a kebakaran, tida k termasuk biaya penyelamatan i n i dan tidak akan d i g a n t i penanggung. 2. Biaya terse but harus dikeluarkan untuk t in d ak an -t in d a kan yang memang p e r l u untuk mencegah menjalarnya bahaya kebakaran. Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan dengan raemanggil Pasukan Henjadam Kebakaran
(PKK) ataupun dengan
menggunakan tabung-tabung pemadam kebakaran yang t e r s e dia, 3. Tindakan penyelamatan yang dilakukan oleh tertanggung te rs e bu t harus berir.aksud untuk inengurangi beban penang gung. Hal i n i j e l a s karena ganti r u g i .yang harus d ib aya r p e nanggung makin b e s a r a p a b i l a kerugian yang timbul juga besar. Tuntutan penggantian terhadap bia ya penyelamatan i ni dapat disertakan oleh tertanggung pada waktu mengajukan klaim. Oleh karena i t u ,
kadang-kadang jumlah tuntutan gan
t i ru g i untuk seluruhnya sangat b e s a r , bahkan kemungkinan dapat melampaui juiclah pertanggungannya. Hal i n i dapat d i katakan sebagai pelanggaran terhadap asas indemnitas yang merupakan asas penting dalam asura nsi kerugian y a it u asas yang menghendaki agar tertanggung menerima ganti rugi
se -
b e sa r kerugian yang d i d e r i t a n y a . Banyak p asal dalam KUHD yang inengandung ketentuan mengenai asas i n i sebagai a
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
39
yang ti d a k boleh d l l a n g g a r . Namun j u s t r u dalam p a s a l 283 ayat 2 KUHD tertanggunn; diperbolehkan menerima ganti rugi melebihi Jumlsh pertanggungan setelah ditambah dengan b i a ya penyelamatan, yang a rti n ya sama dengan melebihi jumlah kerugian yang d i d e r i t a sesungguhnya. Mungkin maksud pembuat undang-undang adalah menganggap b ia ya penyelamatan t e r sebut merupakan bagian atau termasuk kerugian yang d i d e r i ta tertanggung ak ib a t p e r i s t i w a kebakaran. Padahal dalam p a s a l 290-292 KUHD, b ia ya penyelamatan terse but ti d a k t e r masuk sebagai penyebab kerugian yang ditanggung. PSKI pun t i d a k meiiipermasalahkan adanya pelanggaran terhadap asas indemnitas i n i .
Suatu ketentuan yang l e b i h
tegas dapat d i l i h a t dalam P o l l s Bursa Amsterdam. DI dalam po lls ini,
diberikan pembatasan untuk jumlah ganti rugi
keseluruhan y a it u jumlah kerugian ditambah biaya ta ksiran maupun b ia y a penyelamatan, ganti ruginya tida k b’oleh mele bihi
jumlah harga pertanggungan. Ketentuan i n i s e l a i n t i
dak bertentangan dengan pasal 283 ayat 2 KUHD, se k a l lg u s juga untuk menegakkan asas indemnitas yang harus ada dalam se tia p p e r j a n j i a n a sur an si.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
40
3* Penghltun«an Jumlah Ganti Rugi dalam Asuransi Pergandn Setelah b^sarnya kerugian dapat dike tahu i,
maka mu-
l a i l a h dihitung jumlah ganti rugi yang harus diba yar oleh penanggung. Penghitungan ganti ru g i i n i dilakukan dengan memperhatikan : 1. Bentuk asuransi y a it u asuransi tunggal atau asuransi berganda. 2. Harga pertanggungan ya it u asuransi di at as harga,
asu
ra n s i penuh atau asuransi di bawah harga. /
3. Tingkat kerugian yaitu kerugian sebagian
(p artial loss)
atau kerugian seluruhnya ( t o t a l l o s s ) . Dalam hal yang diadakan adalah asuransi tung gal , maka t i dak ada masalah. Wamun a p a b i l a yang diadakan adalah asu r a n s i berganda, terdapat perbedaan antara undang-undang dengan PSKI mengenai penghitungan jumlah ganti ru g i yang harus d ib a y a r oleh setiap penanggung. Sistem pertanggungjawaban dalam asuransi berganda adalah a p a b i l a pada saat t e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran yang menimbulkan kerugian pada tertanggung a tas barang-barang yang diasuransikannya, maka ada l e b i h d a r i seorang penang gung yang harus bertanggung jawab at as kerugian t e r s e b u t . Di dalam p a s a l 252 KUHD ditentukan bahwa : Kecuall dalam h a l - h a l yang disebutkan dalam ketentuanketantuan undang-undang, maka tak bol e hl a h diadakan suatu pertanggungan kedua, untuk jangka waktu yan^ sudah dipertanggunorkan untuk harganya penuh, dan demiki an i t u atas anoaman batalnya pertanggungan yang k*=dua
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
41
terse^ b u*t . 18 Emmy Pangaribuan Simanjuntak berpendapat bahwa p a s a l 277 KUHD merupskan pengecualian yang dirr.aksudkan oleh p asa l 252 KUHD t e r s e b u t .
19
Pasal 277 ayat 1 n.enyat&kan bahwa :
A p a b i l a b p rb a ga i pertanggungan dengan i t i k a d b a i k , t e l a h diadakan mengenai satu-satunya barang, sedangkan dalam pertanggungan yang pertama harga sepenuhnya t e la h dipertanggungkan, maka hanya pertanggungan pertana i t u s a j a l a h yang rnengikat, sedangkan para, penanggung yang berikutnya d ib eb ask an. 20 Kenurutnya, pengecualian terse but karena terdapat persama4
an antara asuransi bergands dalam pasal 252 KUHD dengan p a s a l 277 ays.t 1 KUHD y a it u diadakan atas benda yang sana dengan kepentingan yang sama, dengan n i l a i penuh daripada benda, t e t a p i pelanggaran terhadap p a s a l 252 KUHD menyebabkan b a t a l n y a a su ra n si yang berikutnya,
sedangkan t e r h a
dap p a s a l 277 ayat 1 KUHD penanggung berikutnya dibebaskan d a r i kewajibannya membayar ganti r u g i , namun p e r j a n j i a n a suransinya t i d a k l a h b a t a l . Sebenarnya, terdapat perbedaan yang menyebabkan p a s a l 277 ayat 1 KUHD bukanlah perkecual i a n p a s a l 252 KUHD. Pa sa l 252 KUHD mengatur mengenai l a r&ngan mengadakan a s u r a s i berganda dengan harga penuh un tuk a su ra n si yang terdahulu,
sedangkan pa sa l 277 ayat 1
KUHD mengatur mengenai si stem pertanggung javiabannya yaitu
^immy Pangarlbus.n Siman juntak, op. c i t . , b . 6 7 . 20Pi. Soebf^kti dan H.T j i t r o s u d i b i o I I ,
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
cp. c 11 . , h.?9.
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
42
terhadap ssur&nsi berganda yang dikecualikan oleh p a s a l
252 KUHD. Pengecualian terse but a p a bi l a j
21
1.
Dal a hi p o l i s asura nsi H/'berikutnya dicantumkan pen*bebasan penanggung I d a r i ke’*:£jibannya. oleh te r* -’ tanggung l^vrat putusan hakin. (pa sa l 2?2 KUHD). 2, Dalam p o l i s asura nsi II/ber iku tn ya dicantumkan p e r nyataan tertanggung bshvra ia baru akan menuntut e,anti rugi kepada penanggung berikutnya j i k a ia t i dak rr.endapat ganti rugi dar i penanggung 1/sebelumnye (p a s a l 280 KUHD). Dalarr. hal asuransi sebelumnya tid ak diadakan dengan harga penuh, maka b e rl ak u ketentuan dalam pa sa l 277 ayat 2 KUHD yang berbunyi
: ■
A p a b il a dalam pertanggungan yang pertama i t u ti d a k d i pertanggungkan harga sepenuhnya, iraka para, penanggung yang b e r ik u t bertanggung jawab untuk harga yang s e l e bihnya, Eenurut t e r t i b waktu ditutupnya pertanggunganpertanggungan yang b e r ik u t i t u . 22 Jadi, penghitungan beban ganti ruginya diaasarkan pada urut-uruta.n tanggal pembentukan p e r j a n j i a n masing-ma.sing a s u r a n s i . Penanggung yang l*=bih dahulu mengadakan p e r j a n j i an a su ra n si w a j i b rr.embayar ganti rugi l e b i h dahulu pula dari pad a penanggung yang berikutnya,
demikian seterusnya
sampai penanggung tera.khir yang bertanggung jawab membayar ganti r u g i
sebesar sisanya
( j i k a ada) yang tidak dibayar
oleh penanggung sebelumnya. Sebagai contoh untuk menje las kan uraia.n' te rs e bu t
:
Harga r i l l barang Ep 180 juta diasuransikan kepada ;
21
Samzari Eoentoro,
Hukum As ura nsi, bsgian I ,
h.11.
^ H . S o e b e k t i dan R.T j i t r o s u d i b i o XI, 1o r . c i t .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
i±3
Ferusahean asuransi A,
1 Januari 198? - 1 Januari 1988
sebesar Rp 6 0 j u t s , Perusahaan asuransi F, 1988,
1 Pebruari 198? - 1 Peb ruari
sebesar Rp 3° juta,
Perusahaan asuransi C, 1 I'-aret I 987 - 1 Karet 1988, sebesar Rp 20 juta . T e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran pada tanggal 1 Oktober
1987 dengan kerugian sebesar Rp 80 j u t a . Pertanggungjawaban masing-masing perusahaan asuransi sebagai b e ✓
ri k u t
i
Perusahaan asuransi A membayar sebesar Rp 60 Juta, Perusahaan asuransi B membayar sebesar Rp 20 j u t a , Perusahaan asura nsi C dibebaskan dar i kewajiban membayar ganti r u g i . Dari ura ia n te rs e b u t di a ta s , tampak bahwa p a s a l 2?? KUHD l ^ b i h mengutamakan asuransi yang l e b i h dahulu,
sedangkan •
as u ra n si yang berikutnya merupakan asuransi ekses terhadap asura nsi yang terdahulu a r t in y a asuransi yang menanggung kelebihan kerugian yang tidak ditanggung oleh asura nsi te rdahulu. Jadi asas yang berlaku dalam penghitungan ganti ru g i yang harus d ib a y a r setiap penanggung in i adalah asas ekses.
Di samping i t u , pernbagian tanggung jawab untuk mem
ba ya r ga n ti rugi yang didasarkan pada urut-urutan waktu, dalam p a s a l 277 ayat 2 KUHD, menyebabkan asas yang be rlaku juga disebut asas k ro n o l o s is .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Ketentuan ir.engenai penghitungan jumlah ganti rucri dalam a su ra n si berganda menurut KUHD t e r s e b u t ,
dalam prak-
tek ti d a k d i i k u t i . PSKI t e la h menentukan s e n d i r i mengenai hal te rs e b u t y a it u dalam p a s a l IX Syarat P o li s n y a .
Ayat 1
p a s a l te rs e b u t menyatakan bahwa dalam asuransi berganda dengan junlah harga pertanggungan untuk seluruhnya n e l e b i hi harga r i i l b'arang yang diasuransikan,
maka masing-ma-
sing harga pertanggungan dianggap berkurang menurut p e r bandingan jumlah seluruh harga pertanggungan dengan harga 4
r i i l barang t e r s e b u t . Penghitungan i n i hampir sama dengan penghitungan dalam asura nsi tunggal y a it u untuk asuransi di a tas harga. Penghitungan jumlah g ant i ruginya ya it u s e b e s a r kerugian yang timbul dan ir.aksimal sebesar harga r i i l barang, la.
tanpa memperhatikan l a g i harga pertanggungan semu-
Demikian pula ketentuan dalam p a s a l IX Syarat P o l i s
te rs e bu t y a it u dengan wenyesuaikan l e b i h dahulu harga p e r tanggungan pada masing-masing penanggung,
sehingga jumlah
harga pertanggungan seluruhnya menJadi sama dengan harga r i i l barang yang d ia s u r a n s ik a n . Ap a bi la t e r j a d i kerugian total
( s e l u r u h n y a ), maka ganti ruginya adalah sebesar h a r
ga r i i l barang, bukan sebesar jumlah seluruh harga per-.-':.., tanggungan sebelumnya. Jadi, ketentuan i n i dimaksudkan un tuk memangkas asura nsi di a tas harga,
sehingga tertanggung
tida k akan memperoleh ganti ru g i melebihi kerugian yang dideritanya.
Skripsi
Agar l e b i h
jelas,
saya kemukakan contoh seba-
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
^5
gai b e r i k u t
j
Harga r i l l barang Rt> 180 juta diasuransikan kepada : Perusahaan asura nsi A sebesar Rp 100 ju ts , Perusabaan a.suransi P sebesar Rp 150 juta , Perusahaan asura nsi C sebesar Rp 50 j ut a . Kemudian t e r j a d i p e r i s t i w a kebakaran yang meninbulkan kerugian sebesar Rp 3° Juta. T e r l e b i h dahulu,
harga
pertanggungan raasing-masing asuransi harus disesuaikan sebagai b e r ik u t Asuransi A
:
100 -----
X
Rp 180 juta
=
Rp
6 0 juta
Asuransi B
s
-----
X
Rp 180 juta
=
Rp
90 j u t a
Asuransi C
300 150 300
8
50 ------ X
300
Rp 180 jut a
=
Rp
30 juta
--------------Rp 180 Juta
T e r l i h a t bahwa junlah seluruh harga pertanggungan t e la h sesuai dengan harga r i i l barang y a it u Rp 180 j u t a . Dengan penyesuaian harga pertanggungan t e r s e b u t , maka jumlah kerugian yang irenjadi beban se tia p penanggung adalah sebagai b e r i k u t
s
60
Skripsi
Asuransi A
:
Asuransi B
:
Asuransi C
:
----180
X
Rp 30 Juta
=
Rp 10 Juta
90 ----180
X
Rp 30 juta
=
Rp 15 jut a
30 ----180
X
Rt> '
=
Rp 5 juta -----------------Rp 30 juta
JO
Juta
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Dari contoh te rse bu t,
tair.paK bshv;e penghitungan Ini
menyimpang d a r i ketentuan dalam pasal 2?7 KUHD. Penanggung pertama tidak harus membayar ganti rugi l e b i h dahulu d i bandingkan dengan penancgung berikutnya dan ti d a k ada kemungkinan bagl penanggung berikutnya untuk bebas dar i ke wajiban membayar ganti r u g i . Jadi, penibayaran ganti rugi tidak digantun/tkan pada urut-urutan tanggal pembentukan p e r j a n j i a n asura nsi dan tertanggung dapat mengajukan klaim kepada semua penanggung. Oleh karena i t u ,
asas yang b e r l a 4
ku dapat disebut asas pemerataan klaim. Asas i n i disebut juga asas p r o p o r s io n a l karena setiap penanggung b e r t a n g gung jawab menurut proporsinya y a it u sebesar harga p e r tanggungan masing-masing setelah disesuaikan dengan harga r i l l barang.
MILIK PERPUSTAKAAN •VM VBRS1TAS A iR L A N O O A -
SU K a B AY A
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB IV PENYELESAIAN PERSELISIHAN AKIBAT ADANYA KLAIM .PADA ASURANSI KEBAKARAN
1. Lembaga yang Berwenang Henyelesaikan P e r s e l i s l h a n dalam Asuransi Kebakaran Proses penyelesaian klaim, kadang-kadang, ti d a k da pat b e r j a l a n l a n c a r sesuai dengan harapan kedua be la h p i hak. Hal i n i karena t e l a h timbul p e r s e l i s l h a n antara p e 4
nanggung dengan tertanggung. Pada umumnya, p e r s e l i s l h a n terse but menyangkut be sa m ya ganti r u g i y a i t u tertanggung tidaK menyetujul ganti ru g i yang dibayarkan oleh penang gung. Sebenamya, p e r s e l i s l h a n yang timbul dalam pros es penyelesaian klaim ti d a k hanya menyangkut b e s a m y a ganti rug}., ' t e t a p i JuSa menyangkut keabsahan p o l i s dan tanggung gugat penanggung. Dalam hal cara untuk menyelesaikan p e r s e l l s l h a n - p e r s e l i s i h a n t e rs e b u t, tergantung pada kehendak para plhak. Ketentuan dalam KUHD, b a i k yang mengatur mengenai a su ra n si umumnya, maupun yang khusus mengenai asura nsi ke bakaran menghendaki agar p e r s e l i s l h a n antara penanggung dengan tertanggung tersebut d l s e l e s a i k a n melalui p e n g a d i l an n e g e r i . Memang ti d a k terdapat satu p a s a l pun yang secara khusus menentukan demikian. Namun hal i n i dapat disim pulkan d a r i beberapa pasalnya, an ta ra l a i n p a s a l 2 7 0 , 274
4?
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
48
KUHD. Penyelesaian p e r s e l i s l h a n dalam a su ra n si dengan mel a l u l pengadllan n e g e r l I n i , r a perdata b i a s a ,
s e p e r t i halnya p e r k a r a - p e r k a -
dldasrkan pada hukum acara p er dat a yang
b e rl ak u y a i t u HIR (Herziene Indonesisch Reglement) untuk Jawa dan Madura, dan RBg (Rechtsreglement Buitengewesten) untuk l u a r Jawa dan Madura. Hukum i n i mengandung peraturan mengenai pemerlksaan di persidangan ( p a s a l 115-161 HIR, p a s a l 142-188 REg),
Juga menyangkut dokumen-dokumen klaim
sebagi a l a t b uk t i dan p e n i l a l a n terhadap dokumen-dokumen te rs e but
(p a s a l 162-177 HIR, p a s a l 288-314 RBg), mengenai
putusan hakim (p a s a l I 7 8 - I 87 HIR, p a s a l 189-198 RBg) se rt a pelaksanaan putusan te rs e b u t
(p a s a l 195-224 HIR, p a s a l 206
-258 RBg). Juga d i a t u r mengenai upaya hukum oleh sal ah satu pihak yang merasa t i d a k puas terhadap putusan hakim. Memang tida k semua hakim raenguasai hukum a su ra n si menurut paham-paham baku dalam a s u r a n s i . Namun dengan adanya upaya hukum t e r s e b u t , maka dapat dicegah atau d i p e r b a i k i k e k e l i ruan dalam penerapan hakum asura nsi i t u .
DI samping It u ,
dalam p e r s e l i s l h a n mengenai keabsahan p o l i s , menyangkut cacad kehendak,
yang dapat
obyek yang ti d a k h a l a l ,
dan se-
bagainya dimana masalah-masalah terse but merupakan masalah hukum perdata yang pokok dan mendasar, maka memerlukan su atu pemerlksaan yang tuntas. Pemerlksaan demikian i n i t i dak dapat dilakukan hanya menurut peratu ran-p era turan b e r -
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
49
a cara yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan pars pihak ataupun oleh a r b i t e r s e p e r t l dalam p e r a d il a n a r b i t r a s e . Namun diperlukan suatu peraturan hukum yang memang dlbuat untuk menjamin penerapan hukum perdata m a t e r l i l y a i t u de ngan hukum acara p er dat a t e rs e bu t. Tidak dapat disangkal bahwa hukum acara perdata te rs e bu t b e r s i f a t kaku dan f o r m i l ,
sehingga kadang-kadang
pen yel esaian melalui pengadilan n eg er i i n i memerlukan wak tu lama. Namun hal i n i dapat p u l a t e r j a d i pada p e n y e l e s a i an p e r s e l i s i h a n yang dilakukan tanpa menggunakan hukum a cara p er da ta t e r s e b u t
(akan saya Jelaskan pada waktu mem-
bahas pen ye lesaian melalui a r b i t r a s e ) . Meskipun undang-undang menentukan penyelesaian p e r s e l i s i h a n dalam a su ra n si kebakaran i n i melalui pengadilan n e g e r i , namun diperbolehkan b a gi para pihak untuk menyelesaikannya di l u a r pen g ad ila n. PSKI memilih cara p en y el e sa ian di l u a r pengadilan terse but ya it u melalui p e r a d i l a n arbitrase*
Dalam HIR, ti d a k terdapat pengaturan mengenai
t a t a c ara p e r a d i l a n a r b i t r a s e i n i , HIR ditetapkan bahwa
t
t e t a p l dalam p a s a l 37?
"Jika orang bangsa Bumiputera dan
orang Timur a s in g hendak menyuruh memutuskan p e r s e l i s i h a n oleh juru pemisah, maka dalam hal i t u mereka w a j i b menurut 24 peraturan raengadili per kara b a gi bangsa Er o p a ." Peratur-
24
k a rt a ,
Skripsi
R.Tresna, Komentar H . I . R . t Pradnya Paramita, 1982, h.295.
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
Ja
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
50
an yang dimaksud adalah Rv (Reglement op de B u r g e r l i j k e Recht svo rdering) • Kenurut Rv, ada dua c ara untuk mengadakan p e r j a n j i an a r b i t r a s e y a i t u
t
1. Kesepakatan untuk h e r a r b i t r a s e
(yang disebut juga akta
kompronii). Setelah t e r j a d i p e r s e l i s l h a n , kedua be la h pihak b e r s e pakat untuk memilih penyelesaian p e r s e l i s l h a n terse but melalui a r b i t r a s e . Kesepakatan i n i harus dinyatakan s e a
cara t e r t u l i s ,
dengan akta ot en ti k atau akta di bawah
tangan, yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. ngenai i n i ,
Me
d i a t u r dalam p a s a l 618 Rv.
2. Klausulai a r b i t r a s e
(yang disebut juga pactum de compro-
m i t t e n d o ). Merupakan p e r j a n j i a n yang dibuat untuk menyerahkan s e mua p e r s e l i s l h a n yang mungkin timbul di kemudian hari kepada a r b i t r a s e . Klausula a r b i t r a s e i n i , bl as an ya , me rupakan bagian d a r i suatu p e r j a n j i a n yang dibuat oleh par a pihak dan dalam bentuk akta di bawah tangan. Me ngenai hal i n i ,
d i a t u r dalam p a s a l 615 ayat 3 Rv. PSKI
mencantumkan k l a u s u l a a r b i t r a s e i n i dalam p a s a l XXI Syarat p o l i s n y a . B u t i r 1 Klausula A r b i t r a s e PSKI menyatakan bahwa se gal a p e r s e l i s l h a n a ki ba t pelaksanaan dan atau pe n a fs ira n p e r j a n j i a n asuransi dalam p o l i s akan diajukan melalui a r -
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
51
b i t r a s e . Ketentuan i n i serine k a l i menimbulkan anggapan bahvra seraua p e r s e l i s i h a n yang timbul dalam a su ra n si keba karan akan d i s e l e s a i k a n melalui a r b i t r a s e ,
Sebenarnya,
Kl au sula A r b i t r a s e PSKI tersebut hanya ditujukan untuk p e r s e l i s i h a n yang menyangkut pe n a fs ira n dan pelaksanaan perjan jian asuransi.
Jadi, mengenai masalah-rcasalah s e t e -
l a h terbentuknya p e r j a n j i a n a s u ra n s i. Terhadap masalahmasalah yang menyangkut pra pembentukan p e r j a n j i a n asuran s i i t u s e n d i ri t i d a k dapat d i a r b i t r a s e k a n . Se p ert i t e l a h *
saya kemukakan sebelumnya, masalah pra pembentukan p e r j a n ji a n asuransi y a i t u keabsahan p o l i s , merupakan masalah yang sangat y u r i d i s ,
sehingga harus d i p e r i k s a secara y u di -
c i a l p ul a oleh hakim pengadilan* Masalah p en a fs ir a n p e r j a n j i a n asura nsi merupakan masalah yang s u l i t ,
sehingga a r b i t e r dituntut untuk b e n a r -
benar menguasai hukum a su ra n si . Masalah i n i dap&t menyang kut masalah bahaya yang ditanggung dan yang dikecualikan oleh p o l i s ,
dan sebagainya. Untuk setiap bahaya yang d i s e -
butkan dalam p o l i s ,
diperlukan suatu batasan yang khusus
karena memang mempunyai pengertian yang berbeda dengan p e nge rti an umum dan batasan demikian i n i ti d a k s e l a l u ada dalam p o l i s bahkan KUHD pun tidak memberikannya. P o l l s ha nya mmberikan p en je la sa n mengenai pengertian peledakan dan kejatuhan pesawat terbang menurut paham baku a s u ra n s i. Untuk bahaya-bahaya yang l a i n ,
Skripsi
dapat d i c a r i batasannya b a -
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
52'
ik d a r i y u r i s p r u d e n s i , kepustakaan ataupun dari surat edaran KOTAP. Ja d i, p ar a a r b i t e r terse but harus s e l a l u mengikuti perkembangan hukum a s u ra n s i,
sehingga keputusan yang
akan dihasilkannya be n a r- be n ar sesuai dengan hukum asuran si. Masalah l a i n yang dapat d ia rb it ra s e k a n adalah masal a h g ant i r u g i yang merupakan masalah pelaksanaan p e r j a n j i a n a s u r a n s i . Sebenamya, untuk masalah ganti r u g i i n i , PSKI t e l a h p u l a mengatur cara penyelesaiannya dalam p asal yang l a i n y a it u p a s a l X II b u t i r 4 Syarat P o l l s . Pa sa l in i menyatakan bahwa penghitungan jumlah kerugian dapat d i l a kukan oleh seorang atau l e b i h
juru t a k s i r yang disep ak ati
oleh kedua be la h pihak dan taksirannya b e r s i f a t mengikat dan menentukan, k e c u a l i dapat dibuktikan bahwa taksiran te rs e b u t didasarkan pada keterangan yang p a l s u ataupun penghitungan yang s a l a h , maka dapat dilakukan penaksiran ulan g. Namun se ri n g k a l i dalam praktek, untuk menyelesaikan p e r s e l i s l h a n mengenai ganti ru g i i n i , penanggung dan tertanggung cukup puas dengan hanya menggunakan tenaga a d j u s t e r yang keputusannya tid ak mengikat para pihak. Dalam p a s a l 618 ayat 2 Hv, ditentukan bahwa Jumlah a r b i t e r harus s e l a l u g a n j i l .
25 ^ Pengangkatan a r b i t e r dengan
jumlah g a n j i l i n i tentunya bertujuan agar te rc apa i h a s i l
25 ^R.Soekardono, Hukum Dagang In do n es ia , j i l i d (bagian kedua), R a j a w a l i , Jakarta, 1983» h . l b .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
I
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
53
yang maksimal dan l e b i h independen, sehingga keputusan yang dih asilkan oleh a r b i t e r te rs e b u t dapat memuaskan kedua belah pihak. I'engenai berapa jumlah orangnya,
sehingga
harus g a n j i l te rs e bu t ditentukan oleh p a r a pihak. B u t i r 2 Klausula A r b i t r a s e PSKI roenetapkan bahwa jumlah a r b i t e r adalah t i g a orang yang diangkat oleh kedua be la h pihak s e c ara bermusyawarah. Untuk pengangkatan a r b i t e r i n i d i b e r i b a ta s waktu empat minggu se te lah salah satu pihak yang berkepentingan memberitahukan kepada pihak yang l a i n n y a . Selanjutnya p a s a l 619 Kv menetapkan bahwa a p a b i l a para p i hak tid ak b e r h a s i l mencapai persetujuan mengenai pengang katan a r b i t e r i n i , maka a r b i t e r harus diangkat oleh hakim s e h a r i - h a r i yang berwenang memeriksanya.
26
Dalam hal i n i ,
Klausula A r b i t r a s e PSKI menghendaki a r b i t e r te rs e b u t d i angkat oleh Ketua DAI (Dewan Asuransi In do n esi a) ataupun oleh p ej a b at Ketua DAI, a p a b i l a Ketua DAI berhalangan, un tuk mengangkat p e j a b a t l a i n yang berwenang mengangkat a r b i t e r t e r s e b u t . Dari uraian te rs e bu t di a t a s ,
dapat d is im -
pulkan bahwa Kl au su la A r b i t r a s e PSKI tid ak menutup kemungkinan b a g i p ar a pihak untuk menyelesaikan p e r s e li s ih a n n y a melalui BANI (Badan A r b i t r a s e Nasional I n d o n e s i a ) . BANI merupakan badan yang menyediakan sarana a r b i t r a s e s e p e r t i tempat, f o r m u l i r , peraturan aca ra ,
dan sebagainya,
Dalam
Sudikno Kertokusumo,.Hukum Acara Perdata Indone s i a , L i b e r t y , Yogyakarta, 1982, h.219.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5^
hal i n i , pengangkatan k e ti g a a r b i t e r tersebut juga d i l a k u kan oleh kedua b e la h pihak atau dapat pula diserahkan ke pada Ketua BANI. P e r a d i la n a r b i t r a s e merupakan p er ad ila n yang l e b i h banyak didasarkan pada musyawarah para pihak, Demikian pu l a peraturan acara a r b i t r a s e n y a ,
juga ditetapkan oleh para
pihak secara bermusyawarah. Namun b u t i r 4 Klausula A r b i t r a s e PSKI menghendaki a gar a r b i t e r l a h yang menentukan s e n d i r i peraturan ac a ra a r b i t r a s e n y a . Hal in i
juga d i p e r -
bolehkan oleh undang undang ya it u pa sa l 624 Rv yang menyatakan : " A p a b i l a pihak-pihak sen diri belum menyediakan peraturan tentang jalannya pemerlksaan, wasit atau para w a s i t dalam bentuk m a j e l i s berhak menetapkan peraturan p e 27 ra t u r a n p r o s e d u rn y a . " ' Apa bila penyelesaian p e r s e l i s l h a n t e r s e b u t melalui EANI, maka peraturan acara yang digunakan adalah Peraturan Prosedur A r b i t r a s e BANI, tanpa menutup kemungkinan b a g i p ar a pihak untuk menentukan s e n d i r i p r o sedumyfi. Peraturan acara a r b i t r a s e t e rs e bu t, b a i k yang ditetapkan oleh p a r a pihak maupun oleh para a r b i t e r ,
tid ak
bol eh menyimpang d a r i ketentuan undang-undang yang b e r s i f a t memaksa. Sebagai contoh adalah mengenai kewenangan ha kim untuk memeriksa dan menilai a l a t bu kt i.
Dalam p asa l
138 ayat 1 HIR ditentukan bahwa :
27
R.Sopkardono,
o p . c l t . , h .19•
M l\A¥L _ . .11CAAN '© N IV E R SIV A S A iR L A N O O A "
S U R A B A Y A Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
55
Jike salah satu pihak merchantah kebenaran surat k e t e ranp;an yang diserahksn oleh lawannya, maka pengadilan negeri boleh memeriksa hal i t u ; sesudah pemeriksaan 1tu, diputuskannya boleh tidaknya surat i t u dipakai dalam pe rk er a i t u . 2^ Dengan demlklan a p a b i l a terdapat keraguan mengenai kebena ran dokumen-dokumen klaim yang diserahkan kepada a r b i t e r , maka a r b i t e r ti d a k berhak memeriksanya. Dalam hal i n i ,
ar
b i t e r harus mints kepada pihak yang bersangkutan untuk menyerahkan atau menunJukkannya pada pengadilan a gar d l p e riksa.
A p a bila keraguan te rs e but mengenai k e a s l i a n doku-
men-dokumen klaim, maka hakim pidana yang akan memeriksanya, Keputusan hakim pengadilan neg eri i n i
juga penting
karena dapat mempengaruhi pemeriksaan per kara oleh a r b i t e r Oleh karena i t u p u l a untuk menunggu sampai adanya keputus an pengadilan mengenai dokumen-dokumen klaim i n i , maka jangka waktu yang d iberikan untuk acara a r b i t r a s e d i t a n g guhkan dan dimulai l a g i
se te lah keputusan pengadilan yang
bersangkutan mempunyai kekuatan hukum yang p a s t i .
Adanya
perpanjangan b a t a s waktu i n i dapat mengakibatkan acara a r b i t r a s e berlangsung l e b i h lama. Jadu, pandangan bahwa p e r a d i l a n a r b i t r a s e b e r j a l a n l e b i h cepat daripada p e r a d i l a n b i a s a t i d a k l a h s e l a l u benar. Klau sula A r b i t r a s e PSKI tidak memberikan b a t a s waktu untuk acara a r b i t r a s e i n i ,
maka
yang digunakan adalah b a t a s waktu yang ditetapkan oleh un-
?ft R.Tresna,
Skripsi
op. c 1t . , h.1^2.
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
56
dang-undang. Untuk I n i p a s a l 620 Rv menetapkan ba ta s waktu enam bulan se te lah diterimanya pengangkatan a r b i t e r .
29
P a s a l 631 Rv menetapkan bahwa a r b i t e r harus memberikan keputusannya sesuai dengan hukum yang b e r l a k u , ke c u a l i p a r a pihak memberi kebebasan untuk bertin dak sebagai orang-orang b a ik menurut kelayakan. ni,
30
Eerdasarkan p a s a l i -
b u t i r 3 Klausula A r b i t r a s e PSKI memberikan kebebasan
kepada a r b i t e r dalam mengarobil keputusan, asalkan d i l a k u kan secara a d i l di hadapan kedua be la h pihak. A p a bila d i kaitkan dengan p a s a l 631 Rv, maka memutus perkara secara a d i l te rs e b u t dapat dianggap sebagai kebalikan d a r i memu tus pe rk ar a berdasarkan hukum, Dengan kata l a i n ,
seolah-c-
l ah K l a u su l a A r b i t r a s e PSKI terse but menghendaki a r b i t e r memutus p e r k a r a ti d a k berdasarkan hukum yang b e r l a k u . Sebenarnya, maksud p a s a l 631 Rv te rs e bu t ti d a k demikian. Ar b i t e r bebas memutuskan per kara dengan mengenyampingkan hu kum, t e t a p i ti d a k semua hukum dapat dikesampingkan. Kebe basan te rs e b u t hanya berlaku terhadap hukum yang b e r s i f a t pelen gkap,
sedangkan terhadap hukum yang b e r s i f a t memaksa
tetap harus d ip a t u h i.
Selanjutnya, dalam keputusan t e r s e
b u t , a r b i t e r Juga menentukan pihak mana yang harus menanggung sebagian atau seluruh b ia ya untuk mengadakan a r b i t r a -
29
Sudargo Gautama, A r b i t r a s e Dagang I n t e r n a s i o n a l , Alumni, Bandung, 1986 , h . 13 ^
'° I b ld ..
Skripsi
h.139.
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
57
se s e r t a b ia y a pengacara yang mewaklli para pihak ( b u t i r 5 Klau sula A r b i t r a s e PSKI). Sesuai dengan p a s a l 63 ^ Rv, maka b u t i r 6 Klausula A r b i t r a s e PSKI juga menghendaki a gar lembaran a s l i keputu san a r b i t r a s e te rs e bu t didaftarkan oleh a r b i t e r atau oleh pengacara yang d i b e r i vewenang untuk i t u .
Namun terdapat
ke keliruan pada k l a u s u l a t e rs e bu t, meskipun yang dimaksud adalah sama. P a s a l 634 Rv menentukan bahwa keputusan a r b i t r a s e harus didaf ta rka n pada Kepaniteraan Pengadilan Nege r i dimana keputusan a r b i t r a s e terse but d iam bil,
sedangkan
Kl a u su l a A r b i t r a s e PSKI menentukan bahwa keputusan t e r s e but harus did aft ar ka n pada Pengadilan N ege ri. Pendaftaran i n i dimaksudkan untuk memperoleh surat p e r in t a h eksekusi d a r i Ketua Pengadilan Negeri yang bersangkutan. Hal i n i karena pelaksanaan keputusan a r b i t r a s e didasarkan pada ker e l aa n p a r a pihak, dalam a r t i a p a b i l a salah satu pihak t i dak secara suka r e l a melaksanakan keputusan a r b i t r a s e i t u , meskipun t e l a h ditentukan dalam k l a u s u l a a r b i t r a s e bahwa keputusan a r b i t r a s e akan b e r s i f a t menentukan dan mengikat b a g i kedua be la h pihak, namun pihak l ai nny a tida k dapat memaksakan pelaksanaannya. Keputusan a r b i t r a s e demikian i nl baru dapat dilaksanakan se te lah adanya surat p e r in t a h eksekusl d a r i Ketua Pengadilan Negeri karena s i f a t n y a menj a d i s e p e r t i keputusan pengadilan yang l a i n y a it u aapat dipaksakan berlakunya.
Skripsi
Sebaliknya, a p a b i l a para pihak mem-
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
58
punyai kesadaran hukum yang t i n g g i dan dengan suka r e l a melaksanakan keputusan a r b i t r a s e i t u , maka tidak p e r l u l a g i surat p e r in t a h eksekusi t e r s e b u t , Dengan demikian p e r karanya menjadi cepat s e l e s a i p u l a . Nasun untuk mencegah h a l - h a l yang ti d a k dii ngi nka n, maka Klausula A r b it r a s e PSKI tetap mengharuskan pendaftaran keputusan a r b i t r a s e i ni.
Se lanjutnya,
dengan didaftarkannya keputusan a r b i t r a s e
t e r s e b u t , maka b e r a k h i r p u l a wewenang a r b i t e r ( b u t i r 7 Kl au su la A r b i t r a s e PS KI) . Pada dasarnya, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan berakhirnya tugas a r b i t e r ya it u i 1. Putusan t e l a h dijatuhkan yang b e r a r t i perkaranya telah diselesaikan
(pasal
6k9
Rv) ,
2. Lewatnya waktu yang ditetapkan oleh para pihak tanpa menghasilkan putusan ( p a s a l 650 ke 1 Rv), 3* Lewatnya waktu enara bulan se t e l a h a r b i t e r menerima p e ngangkatannya a p a b i l a ti d a k ditetapkan batas waktu ( p a s a l 650 ke 2 Rv), k,
Pencabutan oleh p ar a pihak (p a s a l 65 0 ke 3 Rv),
5 * Keninggalnya seorang a r b i t e r atau karena ditolaknya a r biter
( p a s a l 65 I ayat 1 Rv),
Jadi,
d a r i uraian di a t a s , tampak bahwa digunakan-
nya c a r a pen yelesaian melalui a r b i t r a s e i n i tidak b e r a r t i y u r i s d i k s i pengadilan t e l a h dikesampingkan. Dalam masalahmasalah te rt e nt u yang memerlukan pemeriksaan resmi, maka tetap. pengadilan n eg ^r i yang harus memeriksanya. Namun
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
59
j u s t r u Kl au su la A r b i t r a s e PSKI i n i yang dapat dikesampingkan y a it u a p a b i l a pada waktu mengadakan p e r j a n j i a n asuran si,
tertanggung dengan tegas menyatakan keinginannya agar
se g a l a p e r s e l i s i h a n yang mungkln timbul antara penanggung dengan tertanggung akan d i s e l e s a i k a n melalui pengadilan, Di samping i t u ,
dalam praktek pun sangat s e d i k i t p e r s e l i
sihan dalam asura nsi yang d is e l e s a i k a n melalui p e r a d i l a n arbitrase in i.
Menurut Bapak Wilson :
Sejak adanya Kl au su la A r b i t r a s e PSKI hingga saat i n i , P . T . Asuransi Jasa Indonesia belum pernah menyelesalkan p e r s e l l s i h a n n y a dengan tertanggung melalui p e r a d i l an a r b i t r a s e , bahkan a p a b i l a yang t e r j a d i hanya p e r s e l i s i h a n mengenai b e s a m y a ganti r u g i , maka p ar a p i hak l e b i h senang menyelesaikannya secara bermusyawarah d i a n t a r a mereka s e n d i r i . 31 Yang dimaksud dengan cara musyawarah dalam hal i n i adalah masing-masing pihak mengangkat a d j u s t e r untuk ir.enghitung kerugian yang timbul. Cara penyelesaian demiklan i n i l a h , kadang-kadang, yang menyebabkan pros es penyelesaian klaim berlangsung lama karena keputusan a d j u s t e r b e r s i f a t tidak mengikat,
sehingga masing-masing pihak akan mengangkat a -
d j u s t e r l a i n a p a b i l a keputusan a d j u s t e r yang terdahulu t i dak d i s e t u j u l
sampai tercapainya kesepakatan antara pe
nanggung dengan tertanggung mengenai jumlah kerugian yang timbul.
Dengan demiklan dapat dikatakan bahwa Klausula Ar
b i t r a s e PSKI te rs e bu t sampai saat i n i masih kurang e f e k t i f
-^Wavmncara dengan karyawan P.T. donesia, 15 Junl 1 9 8 7 .
Skripsi
Asuransi Jasa I n
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
M I L I K.
60
PERPUS'l AK AAN " UNXVERSITAS A1RLANOOA
SURABAYA 2. Upaya Hukum terhadap Keputusan Arb itr ase Se p ert i t e l a h saya kemukakan sebelumnya bahv?a p e r a dilan a r b i t r a s e merupakan p e r a d i l a n yang l e b i h banyak d i dasarkan pada musyavarah para pihak, t e t a p i hal i n i tida k menghilangkan kemungkinan b a gi
salah satu pihak untuk me-
ra s a ti d a k puas terhadap keputusan a r b i t r a s e . Eerbeda dengan penyelesaian melalui pengadilan b i a s a dimana pihak yang merasa ti d a k puas terhadap keputusan hakim, terbuka kesempatan untuk melakukan se gal a upaya hukum. Dalam p e r a ✓
d i l a n a r b i t r a s e ditentukan bahwa perlavranan dan ka sa si s e r t a request c i v i l ti d a k diperbolehkan ( p a s a l 636 dan 642 Rv) ,
Oleh karena yang d i l a r a n g hanya i t u , maka banding ma-
sih dimungkinkan, asalkan ketentuan untuk i t u dlcantumkan dalam k l a u s u l a a r b i t r a s e .
Namun Rv s e n d i r i ti d a k mengatur
mengenai masalah banding i n i , 15,
rcelainkan d i a t u r dalam p a s a l
108-111 Undang-undang N o . l Thn.1950 (Undang-undang
Mahkamah Agung). P a s a l 15 undang-undang te rs e but menyata kan i Se lain dar i pada kekuasaan mengadili dalam tingkatan p e r a d i l a n kedua sebagai yang termuat dalam K o n s t i t u s i , maka YiA juga memutus pada tingkatan p e r a d il a n kedua a ta s putusan-putusan w a sl t yang t e m y a t a mengenai n i l a i harga 25*000 rupiah atau l e b i h . 32 Jadi,
terhadap keputusan a r b i t r a s e , banding dapat diminta
langsung kepada Kahkamah Agung. Hal i n i merupakan salah
32
RetnoKulan Sutantlo dan Iskandar Oeripkartawinata Hukum Acara Ferdata dalam Teori dan Praktek, Alumni, Bandung, 1980 , h . 2 7 9 . J
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
61
satu tugas Kahkamah Agung yang t e r l e t a k di l u a r bidang k a sasl. Dalam praktek a r b i t r a s e di Indonesia,
seringkall
upaya hukum banding in i dihilangkan dar i k l a u s u l a a r b i t r a senya.
33 J
Demikian p u l a dengan Klau sula A r b i t r a s e PSKI yang
menentukan bahwa keputusan a r b i t r a s e b e r s i f a t mengikat dan menentukan bagi kedua belah pihak, Adanya ketentuan d en ikian i n i tentunya dengan harapan bahwa p e r s e l i s i h a n akan dapat d i s e l e s a i k a n dengan l e b i h cepat dibanding a p a b i l a /
d i s e l e s a i k a n oleh p e r a d i l a n b i a s a .
Namun j us t ru ketentuan
i n i p u l a yang dapat menimbulkan ketidakpuasan dan k e t i d a k a d i l a n b a gi
salah satu pihak y a it u b i l a terdapat suatu ke-
k e l ir u a n dalam keputusan a r b i t r a s e terse but mengingat a r b i t e r yang diangkat ti d a k s e l a l u menguasai seluruh hukum a su ra n si menurut paharo-paham bakunya, karenanya ti d a k da pat d i p e r b a i k i l a g i • K^tua Pengadilan Negeri pun ti d a k da pat memperbaiki kekeliruan terse but selama pros es pemeriksaan terhadap permohonan f i a t eksekusi keputusan a r b i t r a s e itu.
Hal i n i karena Ketua Pengadilan Negeri hanya melaku-
kan pengawasan fo rm il terhadap s u r a t - s u r a t yang disampaikan kepadanya yang menyangkut keputusan a r b i t r a s e dan p e ngangkatan a r b i t e m y a ,
sedangkan terhadap materi p e r s e l i
sihan, bukanlah wewenangnya* Sebenamya menurut undang-undang, upaya hukum ir.asih
33 ^ S u d a r g o Gautama, op♦c i t , » h ,l 4 4 .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
62
terbuka b a gi pihak yang merasa tida k puas atas keputusan a r b i t r a s e t e r s e b u t , meskipun Klausula A r b it r a s e PSKI raenghilangkan hal i n i .
Pihak yang bersangkutan harus mengaju-
kan permohonan untuk mengenyampingkan keputusan a r b i t r a s e te rs e but y a it u dengan mengajukan gugatan untuk melawan p e netapan Pengadilan Negeri yang menyangkut pemberian at'aupun penolakan f i a t eksekusi keputusan a r b i t r a s e t e r s e b u t . Gugatan ditujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang mengeluarkan penetapan i t u .
Dalam praktek,
sama dengan suatu perlawanan
hal i n i hampir
( v e r z e t ) dalam hukum acara
per dat a. Perlawanan i n i tida k bertentangan dengan p a s a l
636 Rv karena tida k ditujukan secara langsung pada keputu san a r b i t r a s e i t u s e n d i r i ,
t e t a p i pada pelaksanaannya.
Gugatan untuk melawan penetapan Pengadilan Negeri terse but harus a tas das ar h a l - h a l yang ditentukan dalam pa s a l
6k3
Rv yaitu
1. Dalam hal keputusan a r b i t r a s e melanggar b a t a s - b a t a s klausula a r b i t r a s e 0 2. Dalam hal keputusan a r b i t r a s e yang bersangkutan d i ambil berdasarkan k l a u s u l a a r b i t r a s e yang ba ta 1 . 3. Seandainya menurut k l a u s u l a a r b i t r a s e , M a j e l i s ha rus le.ngkap, padahal keputusan a r b i t r a s e diambil o l e h sebuah m a j e l i s yang tida k lengkap* k c Jika m a j e l i s a r b i t r a s e memutus mengenai h a l - h a l yang ti d a k aiminta, atau j ik a keputusannya memberi sesuatu yang melebihl permintaan. 5. Jika keputusan a r b i t r a s e mengandung h a l - h a l yang s a l i n g be rt e nt a n ga n . 6 . Jika m a j e l i s a r b i t r a s e tid ak memperhatikan satu a -
34
Gunanto, "Sal ah Kaprah ( I I ) tentang Kemutlakan A r b i t r a s e As ura nsi ” , P r o t e k s i , N o . 39 Thn.VII, Kei-Juni 1986, h «11. J
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
63
tau l e b i h masalah yang diajukan atau diminta salah satu pihak yang berperkara. ?. Seandainya m a j e l i s diwajibkan memakai hukum acara p er da ta yang b e r l a k u , dan t e r j a d i penyimpangan t e r hadap bentuk-bentuk hukum acara perdata yang b e r s i f a t hukum paksa* 8. Dalam hal t e r j a d i tipu muslihat dalam prosedur dan keputusan didasarkan a tas pertimbangan yang d i l i p u t i hal t e r s e b u t . 9 . Dalam hal keputusan a r b i t r a s e didasarkan pada sur a t - s u r a t b u k t i , yang kemudian t e m y a t a p a l s u . • Di samping sembilan b u t i r dar i Rv tersebut di atas dapatlah juga disebut h a l - h a l tersebut di bawah ini sebagai das ar b a t a l keputusan a r b i t r a s e , yaitu 1 10. Dalam hal keputusan a r b i t r a s e melanggar hukum paksa. 11. Dalam hal sengketa yang dia rb it ra se ka n berkaitan dengan tindak pidana pembunuhan. Terhadap keputusan Pengadilan ne g er i i n i , .nantinya, t e r b u ka upaya hukum banding dan k a s a s i . A p a b i l a dika itka n dengan sistero p e r a d il a n di Indo nesia,
adanya upaya hukum te rs e bu t juga tid ak bertentangan
P a s a l 10 ayat 3 Undang-undang N o . 14 Thn.1970 (Undang-un dang Pokok Kekuasaan Kehakiman ) menyatakan bahwa terhadap putusan-putusan yang dibe rikan tingkat t e r a k h i r oleh penga d i la n - p e n g a d i l a n l a i n d a r i pada Mahkamah Agung, kasasi dapat diminta kepada Mahkamah Agung. Demiklan p ul a pasal
49 ayat 1 Undang-undang N0 . I 3 Thn.1965 yang menyatakan
t
rtMahkamah Agung memutus tentang permohonan kasasi terhadap putusan atau penetapan dalam tingkatan p e r a d i l a n - p e r a d i l a n t e r a k h i r dar i pen gad ll an -p e ng ad il a n dalam semua lingkungan
3c
peradilanJadi,
s e l a i n perlawanan, masih terbuka upaya
3c “^Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartav.-inata op. c 1t . , h . 2 6 7 .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
64
hukum l a i n terhadap penetapan Pengadilan Negeri te rs e but y a it u k a s a s i pada Kahkamah Agung. Namun kasasi hanya d i perbolehkan se te lah dilakukannya upaya hukum b i a s a . hal i n i ,
Dalam
upaya hukum terse but hanya perlawanan karena ban
ding t i d a k diperbolehkan terhadap penetapan Pengadilan Ne geri # Banding baru diperbolehkan setelah adanya keputusan Pengadilan Negeri yang menyangkut penetapan itu s e n d i r i , s e p e r t i yang t e l a h saya kemukakan sebelumnya. Dari uraian te rs e bu t di at as,
tampak bahwa terhadap
penetapan Pengadilan Negeri terse but hanya dimungkinkan upaya hukum perlawanan dan perlawanan i n i hanya menyangkut h a l - h a l yang ditentukan dalam p asal 643 Rv. Dengan kata lain,
a p a b i l a salah satu pihak tidak setuju terhadap jum
l a h g ant i r u g i yang t e l a h ditetapkan oleh m a j e l i s a r b i t r a se ataupun terdapat kekeliruan dalam penerapan paham-paham baku a s u r a n s i , maka tetap tidak dapat dilakukan'upaya hu kum. Berbeda a p a b i l a Klausula A r b it ra s e PSKI memberikan kesempatan untuk banding ke Mahkamah Agung. Meskipun samasama d i p e r i k s a oleh Kahkamah Agung, t e t a p i banding te r h a - dap keputusan a r b i t r a s e
in i sudah tentu berbeda dengan ka
s a s i terhadap keputusan pengadilan.
Dalam banding te rs e b u t
per kara menjadi mentah kembali dan dilakukan pemerlksaan ulangan. Hal i n i dapat d i l i h a t dalam pasal 108 Undang-undang No. l Thn.1950 yang berbunyi
* "Dari putusan w a s it ,
yang menurut p asal 15 dapat dimohonkan pemerlksaan pada
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
65
p e r a d il a n tingkatan kedua, oleh salah satu dari p i h a k - p i hak yang berkepentingan dapat dimohonkan ulangan pemeriksaan oleh Mahkamah Agung.11
Dalam kasasi tidak demiklan,
Mahkamah Agung hanya meneliti masalah pengetrapan hukumnya sa j a . Dengan demiklan suatu k l a u s u l a a r b i t r a s e yang mem berikan kesemp'atan banding b a g i para pihak adalah l e b i h bai k karena s e l a i n dapat memperbaiki kekeliruan yang mungkin terdapat dalam keputusan a r b i t r a s e ,
juga prosedur upa
ya hukunnya l e b i h singkat dan ti d a k b e r b e l i t - b e l i t y a it u langsung ke Kahkamah Agung.
.
‘"su
.1
.VK.AAK , M KLAN u a
1
Y A ____ I
^ Retnovmlan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata o p « c l t . , h . 292 .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
EAB V
FENUTUF
1. Keslmpulan a . Klaim dalam asuransi kebakaran merupakan tuntutan atau pernyataan hak tertanggung at as ganti rugi kepada p e nanggung dalam hubungannya dengan kewajiban penangp^ing untuk mengganti kerugian tertanggung akiba t t e r j a d i n y a p e r i s t i w a tida k p a s t i yang ditanggung oleh p o l i s asu ra n s i kebakaran. b . Tertanggung tidak b e g it u s a ja dapat melaksanakan haknys untuk mengajukan klaim tanpa memenuhi persyaratan yang t e l a h ditentukan oleh undang-undang maupun oleh p e r j a n j ia n asuransinya. Persyaratan utama yang harus dipenuhi adalah tertanggung harus menderita kerugian atas barang yang diasuransikannya dan kerugian te rs e but harus pula disebabkan oleh t e r j a d i n y a p e r i s t i w a kebakaran yang d i sebutkan dan ditanggung oleh p o l is n y a . c. Meskipun t e l a h memenuhi persyaratan untuk mengajukan klaim, t e t a p i hak tertanggung untuk mengajukan klairr terse but tidak dapat dilaksanakan setiap saat,
dalam
a r t ! a p a b i l a t e l a h lewat jangka waktu yang ditentukan ya it u dua b e l a s bulan setelah t e r j a d i n y a p e r i s t i w a ke bakaran tertanggung tidak mengajukan klaim, maks gufturla h haknya t e r s e b u t .
Denman kata l a i n ,
tertanggung t i -
66
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6?
dak berha.k l a g i a tas ganti r u g i .
Hilangnya hak atas
ganti ru g i te rs e bu t tidak hanya disebabkan oleh lev»atnya waktu s a j a , b a i k undang-undang maupun p e r j a n j i a n a suransi menentukan bahwa a p a b i l a tertanggung tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan dalam undang-undang maupun p e r j a n j i a n asuransi te rse bu t, maka penanggung dapat ir.enggunakannya sebagai alasan untuk membebaskan d i r i d a r i kewajibannya mengganti kerugian tertanggung ataupun membatalkan p e r j a n j i a n asuransinya. 4
d. Pembuktian adanya jaminan penanggung a tas barang-barang yang t e r b a k a r te rs e b ut dapat menyangkut dua hal yaitu pembuktian saat terbentuknya p e r j a n j i a n asuransi dan pembuktian saat berlakunya hak dan kewajiban para pihak Untuk membuktikan hal yang pertama, maka tertanggung harus menyerahkan p o l i s sebagai a l a t bukti yang p a l i n g seir.purna, Untuk membuktikan hal yang kedua, tertanggung harus menyerahkan k u i t a n s i pembayaran premi karena pem bayaran premi merupakan das&r berlakunya kewajiban pe~ nanggung untuk mulai menjamin barang-barang yang d ia su ransikan. e. Undang-undang menentukan bahwa penanggung w a j i b mengganti b i a y a yang dikeluarkan tertanggung untuk menyelamatkan barang yang diasuransikan pada waktu t e r j a d i pe r i s t i w a kebakaran, b a i k usaha terse but b e r h a s i l ataupun g&gal. Namun menurut PSKI, penanggung hanya mengganti
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
68
biaya yang diansgapnya wajar ya it u tidak t e r l a l u be sa r dan sesuai dengan harcca pertanggungannya. Untuk biaya yang sangat b e s a r , penanggung dapat menolaknya a p a b i l a tida k d ip e r ja n ji k a n sebelumnya sebagai salah satu r i s i ko yang ditanggung. f.
Menurut undang-undang, penghitungan ganti rugi dalaft asura nsi berganda didas&rkan pada asas kronologi atau asas ekses. Asas kr o no lo g is ya it u se tia p penanggung ha rus membayar ganti rugi berdasarkan urutan ta nggal pembentukan p e r j a n j i a n asuransinya. Asas ekses a r t in y a pe nanggung yang l e b i h dahulu mengadakan p e r j a n j i a n asu ra n s i v*ajib membayar ganti r u g i l e b i h dahulu p u l a d a r i pada penanggung berikutnya,
demikian seterusnya sampai
penanggung t e r a k h i r yang hanya membayar ganti r u g i se b e s a r kelebihan
( s i s a ) kerugian yang tida k dibayar pe
nanggung sebelumnya. B i l a ti d a k ada s i s a ,
maka penang
gung berikutnya dibebaskan d a r i kev?ajiban membayar gan t i r u g i , PSKI ti d a k menggunakan a s a s - a s a s t e r s e b u t ,
te
t a p i dengan berdasarkan pada asas pemerataan klaim atau asas p r o p o r s i o n a l . Asas pemerataan klaim a r t in y a t e r tanggung dapat mengajukan klaim secara merata kepada setiap penanggung dan penanggung pertama tida k harus membayar ganti r u g i l e b i h dahulu daripada penanggung be rikutnya. Asas p ro p o rs io n al yaitu se tia p penanggung harus membayar ganti rugi menurut proporsinya y a it u se-
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
69
be sa r harga pertanggungan masing-masing setelah d i s e s u aikan den ran harga r i i l b* ra n g yang d ia s u r a n s ik a n . g. Undang-undang aenghendaki agar penyelesaian p e r s e l i s i h an dalam asura nsi kebakaran i n i dilakukan melalui peng ad i la n n e g e r i .
Namun demikian tid ak tertutup kemunp.kin-
an b a gi pa ra pihak untuk memilih penyelesaian di l u a r peng adi lan. PSKI n.emilih penyelesaian melalui a r b i t r a s e a p a b i l a dikemudian hnri timbul p e r s e l i s i h a n antara p e nanggung dengan tertanggung. Ketentuan dalair; PSKI t e r sebut tid ak b e r a r t i t e la h mengenyampingkan sama se ka li y u r i s a i k s i p en gad ilan .
Dalam h a l - h a l t e rt e n t u yang me-
ir.erlukan pemeriksaan resmi, maka hakim pengadilan nege r i yang akan memeriksanya. h. PSKI tida k menghendaki adanya upaya hukum terhadap ke putusan a r b i t r a s e .
Namun dalam beberapa hal tertentu
yang' t e l a h ditetapkan oleh undang-undang, maka upaya hukum tetap terbuka b a g i pihak yang merasa ti d a k puas terhadap keputusan a r b i t r a s e t e r s e b u t . Upaya hukum t e r sebut ti d a k ditujukan secara langsung pada keputusan arbitrasenya,
t e t a p i terhadap penetapan pengadilan me
ngenai f i a t eksekusi keputusan t e rs e bu t.
2,
Saran-Saran PSKI yang be rla ku saat i n i masih mempunyai banyp.k
kekurangan. KOTAP, melalui surat edaran-surat edarannya,
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
70
terus berusaha untuk rcemperbaiki kekurangan-kekurangan t e rs e bu t.
Oleh karena i t u ,
a p a b il a kelak ditetapkan p o l l s
bRru untuk inenggantikan PSKI yang berlaku saat i n i ,
maka
a. Pe rl u k i r a n y a dicantumkan ketentuan Eengenai peinbatasan b e s a m y a ganti r u g i terhadap b i a y a penyelamatan. b . Henaaknya ketentuan Tnpn^en^i percilihan a r b i t e r tidak Eengharuskan d i p i l i h t l * a oranp: a r b i t e r , juiulahnya,
asalksn s a n j i l
sehingga para pihak dapat Eemilih hanya seo-
rang a r b i t r a t o r yang bena r-b en ar a h l i dan indepenaen karena s e l a i n biayanya l e b i h hercat,
jugs p e r s e l i r i h a n
dapat d i s e l e s a i k a n l e b i h cepat. c. Kendaknya keriungkinan banding tprh?dap keputusan a r b i t r a s e tidak ditutup.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR EACAAN
Euku
l
Gautama, Sudargo, A r b i t r a s e Dagang I n t e r a a s l o n a l , Alumni, Bandung, 1986 # Gunanto, Asuransi Kebakaran di In do n es ia , T ir a Pustaka, Jak a r t a " ^ T ° W i Siman juntak, Emmy Pangarlbuan, Hukum Pertanggungan, Seksi Hukum Dagang Fakultas Hukum UGM, 1982, Soebekti, R. dan R . T j i t r o s u d i b i o , Kitab Undang-undang Hu kum Darang, Pradnya Paramita, Jakarta, 19&3* _________, Kitab Undang-undang Hukum P er d at a, Pradnya Para mita, •Jakarta, 19^2. Soekardono, kedua),
R . , Hukum Dapantr In don esi a, j i l i d Ra ja v r a l i, Jakarta, 19^3.
I
(baglan
Sudikno Hertokusumo, Hukum Acara Perdata Indo nes ia , L i b e r ty* Yogyakarta, 1982, " Sut antio , Retnowulan dan Iskandar Oeripkartavrinata, Hukum Acara Perdata dalam Teorl dan Prakte k, Alumni, Bandung 19 B0: 9
Tresna,
1982 .
K aja lah
He, Komentar H . I CR . « Pradnya Paramita, Jakarta,
j
Gunanto, "Salah Keprah ( I I ) tentang Kemutlakan Ar bi tr a se As u r a n s i1', P r o t e k s l , No.39 Thn.VII, Kei-Juni 1986. MKasalah Pencurian pada Waktu T e r j a d i Kebakaran*', Proteksi No .23 Thn.IV, September-Cktcber I 983 .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
POLIS STANDAR
K EB A KA R AN
INDONESIA
Y a n g bertanda tangan di baw ah ini, m en an ggu n g — atas dasar pe m b ayaran prem i dan keterangan-keterangan tertulis yang d ib e rik a n oleh Te rtan ggu n g, ya n g m e ru p ak an bagian tid ak terp issh ka n dari p o lis in i — harta benda dan/atau kepentingan sebagaim ana d iu ra ik a n di baw ah ini, terhadap kerugian y a n g dise ba bkan oleh ba h aya-b ah aya y a n g dise butkan , d a n ditegaskan dalam syarat-syarat d a n k on d isi-k o n d isi y a n g tercetak dan/atau dile ka tk an dan/atau d ic a n tu m ka n pada p o lis ini.
IK H T IS A R P E R T A N G G U N G A N
No. P o l i s (Baru/Perpanjangan) * N a m a T e rta n ggu n g
:
.....................................................................
A 1a m a t
....
.......................................................................................
Jangka w a k tu pertanggungan m ulai dari tanggal
:
. . . ( ............... ......................................
. . sam pai
..................................
jam 1 2.00 siang w a k tu setem pat
di m ana o b y e k pertan ggu n gan berada.
Penerangan
Prem i K e b ak aran
K e las K o n st ru k s i
:
Prem i jam inan tam bahan
Jenis R isik o / O k u p a si
Prem i jam inan tam bahan
No. Kode
Prem i jam inan tam bahan
S u k u Prem i
Jam ina n T a m b ah a n
B ia ya polis Pajak Penjualao
No. Kode
Bea M eterai Jum lah
S u k u Prem i
(D E N G A N H U R U F
.................................................
.............................................................................................................................................
.
.
)
Lam piran/syarat-syarat tam bah an :
No.
U raian V a n g D ip e rta n ggu n gk a n
H arga Pertanggungan
Jum la h
D ib u a t di
........................................... pada tanggal
=
. .
Penanggung,
C o r e t y a n g t id a k p e r lu .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
- 2-
M i l : S. P E S rc S T A K A A N
"UNIVER^; - %S AJRLANGUA' RISIKO-RISIKO YANG TERMASUK DALAM PERTANGGUNGAN
S U K
a
B A Y A
J
R is ik o y a n g torm asu k d a la m pertany«}ungan ini a d a lah lis ik o te rjad in ya keru sak an d an /a ta u kerugian p a d a h a rts ben d a d an /a tau kcpcntin g an y a n g d ip e rta n g g u n g k a n y a n g d ise b a b k o n oleh :
1.
KEBAKARAN. Y a n g terjadi karena api se n diri, t id a k b e rh a ti-h a ti, ke sa la h a n atau kejahaten pelayan se n diri, tetangga, m u su h , p e ra m p o k dan Iain-lain a p ap u n juga se b u ta n n y a , atau karena se b ab-seb a b keb akaran lain y a n g t id a k d ike tah u i term asu k . A k ib a t keb a ka ra n y a n g terjadi karena keb a k a ra n b e n d a lain y a n g berd ek atan , seperti keru sakan atau b e rku ra n gn y a harta benda d a n /a ta u k ep en tin gan y a n g d ip e rta n g g u n g k a n karena a ir atau alat-alat lain y a n g d ip e rgu n a k a n u n tu k m en ah a n ata u m e m a d am ka n k e b a ka ra n , d e m ik ia n
juga
ke ru g ian
y a n g d ise b a b k a n o le h d lm u sn a h k a n n y a se lu ru h ata u sebagian barang-barang y a n g diper-
ta n g g u n g k a n atas p e rin tah y a n g b e rw a jib u n t u k m e n g h in d a rk a n m en jalarn ya keb akaran itu.
2. . 3.
P E T IR . PELEDAKAN. Y a itu segala m a c a m le d aka n terkecu ali y a n g d ise b a b k a n oleh tenaga n u k li r. L e d a k a n a dalah se tia p pelepasan tenaga secara tib a -tib a y a n g d ise b a b k a n oleh m e n ge m b a n gn y a gas atau uap. M e le d a k n y a su a tu bejana (ketel u a p , p ip a , d sb ) d ap at d ia n g g a p le d aka n jika d in d in g -d in d in g bejana itu ro b e k te rb u ka se de m ikian rupa se h in gga terjadi k e se im b a n ga n te k a n a n secara tib a -tib a d i d a la m m a u p u n d i lu ar bejana. J ik a led akan itu terjadi,di dalam bejana sebagai a k ib at reaksi k im ia m a k a se tia p k e ru g ian pad a bejana te iscb u t d ap at d ib e rik a n ganti rugi se k alip u n d in d in g -d in d in g bejana tersebut t id a k ro b e k te rb u k a . K e r u g ia n y a n g d ise b a b k a n oleh re n d a h n y a te ka n an tid a k d ija m in oleh polis. K e ru g ia n pad a m e sm p e m b a k a r y a n g d ia k ib a t k a n o lr h le d aka n d i d a la m ru a n g pem b ak ara n atau p a d a b a gian to m b o l sakelar listrik a k ib a t t im b u ln y a teka n an gas, t id a k d ijam in . A p a b ila te rh a d a p rtsiko p e le d ak an d it u t u p juga p e rta n g gu n ga n d e n ga n p o lis jenis la in y a n g k h u su s u n tu k itu, m aka P e n an gg u n g h a n y a m e n a n g g u n g ke ru g ian a k ib a t p e le d a k a n se p an jan g hal tersebut t id a k d ita n g g u n g oleh p o lis jenis la in itu.
4.
KEJA TU H AN PESAW AT TER BAN G . Y a it u b en tu ran p ls ik a n tara p e saw a t te rb a n g d a n /a ta u b e n d a y a n g ja tu h d ari pesaw at terb an g d e n ga n harta ben d a d an /a tau kep en tin gan y a n g d ip e rta n g g u n g k a n ata u d e n ga n b a n gu n a n y a n g b e rltika n harta b e n d a y a n g d ip e rtan gg u n g k a n .
RISIKO-RISIKO YANG DtKECUALIKAN DARI PERTANGGUNGAN D ik e c u a lik a n
dari
p e rta n g u n ga n , se gala
k e ru sa k a n
d a n /a ta u keru gian p a d a harta b e n d a d an /a tau
kepetingan y a n g d ip e rta n g g u n g
kan, y a n g d ise b a b k a n oleh : 1.
K e b a k a ra n a ta u p e le d a k a n y a n g d ise b a b k a n d ari su a tu cacad , k e b u su k a n sendiri ata u y a n g la n gsu n g d itim b u lk a n d ari sifat d an m a c a m b a ra n g itu se ndiri.
2.
Peran g, p e n y e rb u a n , aksi m u su h a sin g, p e rm u su h a n atau kegiatan m e n ye ru p ai su asan a perang (b a ik d e n ga n p e rn y a ta an peran g m a u p u n tid a k ), pe ra n g sa u d ara , p e m b e ro n ta k a n , p c rg o la k a n sipil (h u ru hara) y a n g d ia n g g a p m e ru p a k a n b a gian atau m enjurus k e p ad a p e m b e ro n ta k a n u m u m , p e m b e r o n ta k a n m ilite r, p e m b a n g k ita n , p e n ga ca u a n , revolusi, kek u ata n m iliter, atau pe n ga m b il a lih a n k ek u esaan, ata u p e rb u a ta n se se o ra n g y a n g b e rtin d a k a tas n a m a atau se h u b u n gan d e n ga n su a tu organ isasi d e n ga n kegiatan kegiatan y a n g d ia ra h k a n k e p ad a p e n g g u lin g a n d e n ga n kekerasan d arip a d a P em e rin tah y a n g sa h " d e ju r e " atau " d e f a c t o " , atau m e m p e n g a ru h in y a d e n ga n te ro rism e atau ke k e ra sa n ; te rm a su k a k ib a t dari hal-hal tersebut d iatas b a ik y a n g terjadi secara la n gsu ng m a u p u n tid ak lan gsu ng, D a la m
su a tu
tu n tu ta n , gu ga ta n
atau
perk ara la in n y a , d im a n a P e n a n g g u n g m e n y a ta k a n b a h w a m en u ru t keten tu an -keten tuan
p e rsya ra ta n ini su a tu ke ru sak an . atau ke ru g ian t id a k d ija m in d a la m p e rta n g gu n ga n ini, m aka kew ajiban u n tu k m e m b u k tik a n bahw a keru sak an atau k eru gian terseb u t d ija m in , te rlc ta k p a d a p ih a k T e rta n ggu n g. 1.
K e ru su h an , p e m o g o k a n , a k ib a t pe rb u a ta n jahat, te rta b ra k ken d araan , a sa p ; G e m p a b u m i, letusan gu n u n g berapi; B an jir, genangan air; A n g ln to p a n , b a d a i; K e ru sa k a n karena a ir; B ie y a -b le y a pem b e rsih a n ; G a n g g u a n usaha a k ib a t k e b akaran; kecuali ada pen u tu p a n k h u su s u n tu k itu.
4.
R e a k s i n u k lir, radiasi n u k lir atau p e n c e m a ran ra d io -a k tip , tan p a m e m a n d a n g a p a k a h itu terjadi di d a la m atau d i luar ban gu n an ,
S E L A N J U T N Y A d n e g a sk a n , b a h w a k c cu ali jik a secara tegas d in y a ta k a n la in d a la m P olis ini, m a k a perta n ggu n ga n ini tid a k m e n u tu p : —
B a ra n g-b a ra n g y a n g d isim p a n a tas dasar k e p e rca ya a n atau atas d asar ko m isi.
—
E m a s b a ta n ga n atau b a tu -b a iu p e rm a ta /m u lia y a n g b e lu m d ip asan g.
—
B a ra n g a n tik ata u b a ia n g -b a ra n g kesenian y a n g n ila in y a m eleb ihi R p . 5 0 0 . 0 0 0 , —
—
N a sk a h -n a sk a h , ren cana-rencana. ga m b a r^ ja m b a r atau d isa in -d isain , p ole-po la, m o d e l-m o d e l ata u tuan gan -tu an gan ,
~
E le k -e fe k , O b lig a s i-O b lig a s i atau segala m a c a m d o k u m e n , p e ra n gk o -p e ra n gk o , cek-cek, b u k u -b u k u a k u n ta n si ata u b u k u -b u k u usaha la in n y a , d an ca tatan -catetan sis tim k o m p u te r.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
SYA R A T -S Y A R A T POUS P a s a l I.
PEM BAYARAN
PREM I
1. M e n y i m p a n g d a r i p s s a l 2 5 7 K i t a b U n d a n g U n d a n g H u k u m D a g a n g ( K . U . H . D . I , p i-rt a n g g u n g a n / p e rp a n ja n g a n [H -rta n g g u n g a n in i b a r u a k i n b e r la k u t e r h iiu n g t c i s k d i la k u k a n p o m b a y a r a n p r e m i v a n g b e r s a n g k u t a n , s e b a y a im a n a d ia t u r d a l a m ja d w a t i
J i k a P r e m i t id a k d ib a y a r d a la m 1 4 (e m p a t b e la s) h a r i s e s u d a h ta n g g a t p e r m u la a n a t a u tan gga t p c rp a n ja n g a n , m a k a ja m in a n b a g i T e r t a n g g u n g d it a n g g u h k a n d a n T e r t a n g g u n g l i d a k b e r h a k ata s g a r n i r u g i se ja k t a n g g a l p e r m u la a n / p e r p a n j a n g a n se b a g a im a n a l e r c a n iu m d a la m p o lis/ la m p lra n . J a m i n a n b e r la k u k e m b a li 2 4 ( d u a p u l u ^ e m p a t ) |»m s e s u d a h h a r i d im a n a p re m i d ib a y a r , t a n p a m e n g u r a n g i k e w a jib a n T e r t a n g g u n g u n t u k m e m b a y a r se gala p r e m i y a n g t e rh u t a n g o l e h n y a d ib a w a h p o lis in i. P t 'n u n d a a n t e r se b u t, v a n g t id a k m e r o b a h la n g k a w a k t u p e r t a n g g u n g a n in i se b a g a im a n a t e r c a n t u m d a l a m poli*/larr>p>r»n. t id a k p e r lu d i b e n t a h u k a n le b ih d a h u l u o l e h P e n a n g g u n g .
Paul
II.
P E R T A N G G U N G A N - P E R T A N G G U N G A N L A IN .
1 . P a d a w a k t u p e r t a n g g u n g a n in i d ib u a t , T e r t a n g g u n g h a r u s m e m b e r it a h u k a n k e p a d a P e n a n g g u n g s e g a la p e r t a n g g u n g a n la in m e n g e n a i b a ra n g -b a ra n g y a n g sa m a . 2 . J i k a k e m u d ia n T e r t a n g g u n g m o m b u a t re n is p e r t a n g g u n g a n l a in n y a a t a s b a r a n g -b a ra n g v a n g s a m a , h a l i t u p u n w ajit) d ib e r it a h u k a n ju ga k e p a d a P e n a n g g u n g . P w l t.
III. P E R O B A H A N R IS IK O
J i k a a d a p e r o b a h a n / p o r o m b a k a n ata s b a n g u n a n y a n g d i p e r t a n g g u n g k a n a t a u a t a s t e m p a t b a r i n g - b a r a n g y a n g d i p e r t a n g g u n g k a n , se b a g t a n a t a u s e l u r u h n y a d ip e r g u n a k a n u n t u k k e p e r lu a n la in , a t a u k a la u b a r a n g - b a ra n g la in d i s i m p a n ju g a d i t a n a s e h in g g a b a h e y a k e b a k a r a n a t a u p e le d a k a n m e n ja d i le b ih b e sa r d a n T e n a n g g u n g t a h u a t a u l e h a r u j n y a t a h u a k a n k e a d a a n d e m i k i a n itu . m a k a T e r t a n g g u n g h a r u s d e n g a n t e g e ra m e m b e r it a h u k a n k e p a d a P e n a n g g u n g .
2.
P e n a n g g u n g b e r h a k m e n e t a p k a n , p e r t a n g g u n g a n in i d i t e r u s k a n d e n g a n p r e m i y a n g s u d s h a d a a ia u d e n g a n p re m i y a n g le b ih t in g g i, a t a u h a r u s d i h e n t i k a n s a m a se k a li. K a l a u P e n a n g g u n g t id a k m a u m e n e r u i k e n p e r t a n g g u n g a n in i, m a k a p r e m i y a n g d i b a y a r u n i u k ja n g k a w a k t u y a n g b c lu m h a b is , d i k e m b a h k a n k e p a d a T e rt a n g g u n g .
Pnal 1.
IV . P I N D A H T E M P A T D A N P I N O A H T A N G A N
P e r t a n g g u n g a n t id a k b e r l a k u t e r h a d a p p e r a b o t r u m a h ta n g g a a t a u b a r a n g - b a ra n g la in y a n g d i p e r t a n g g u n g k a n k a la u b a ra n g -b a ra n g It u d i p in d a h k a n k e b a n g u n a n la in d a rip a d a y a n g d is e b u t k a n d a l a m p o lis , k e c u a li k a la u m e n u r u t c a t a t a n d a l a m p o l i s , P e n a n g g u n g se tu ju a k a n p c m i n d a h a n itu .
2.
B i la m a n a b a r a n g - b a r a n g y a n g d i p e r t a n g g u n g k a n p l n d a h t a n g a n , b a ik b e r d a s a r k a n s u a t u p e rs e tu ju a n m a u p u n k a re n a T e r t a n g g u n g m e n in g g a t d u n ia , m a k a m e n y i m p a n g d a r i k e t e n t u a n p t s a l 2 6 3 K . U . H . D . , p e r t a n g g u n g a n b atat d e n g a n s e n d ir i n y a 1 0 ( s e p u lu h ) h a ri se ta k p i n d a h t a n g a n t e rse b u t, k e c u a li a p a b ila P e n a n g g u n g s e t u i u m e l a n j u t k i n p e r t a n g g u n g a n .
Paul V.
K E W A J IB A N T E R T A N G G U N G B IL A T E R J A D I K E B A K A R A N / K E R U S A K A N
1, T e r t a n g g u n g , s e s u d a h m e n g e t a h u i a t a u p a d a w a k t u ia d i a n g g a p s c h a r u s n y a s u d a h m e n g e t a h u i a d a n y a k e b a k a ra n / k e ru s a k a n a t a s k e p e n t in g a n y a n g d ip e r t a n g g u n g k a n d a la m p o lls in i, h a r u s : a. b,
S e g e r a m e m b e r it a h u k a n h a l it u k e p a d a P e n a n g g u n g . D a l a m w a k t u 7 ( t u j u h ) h a r i m e m b e r ik a n k e t e r a n g a n t e r t u lis y a n g m e n y a t a k a n h a l ik h w a l v * n g d ik e t a h u in y a t e n t a n g k e b a k a r a n / k e r u s a k a n it u d a n j ik a k e a d a a n m e m u n g k i n k a n , h e n d a k n y a s u r a s k e t e r a n g a n it u d is e rt a l d e n g a n p e m b e r it a h u a n t e n t a n g se ga la s e s u a t u y a n g t c rb a k a r. m u s n a h , h ila n g . ru s a k , t e r t o lo n g d a n t e n t a n g s e b a b « c b a b k e b a k a r a n / k e r u s a k a n se p a n j a n g y a n g d i k e t a h u in y a d e n g a n s u n g g u h - s u n g g u h a t a u m e n u r u t d u g a a n n y a .
2.
P a d a w a k t u te rja d i k e b a k a r a n / k e r u s a k a n , T e r t a n g g u n g w a j 'b : a.
s e d a p a t - d a p a t n y a m e n y e l a m a t k a n d a n m e n ja g a b a r a n g - b a ra n g y a n g d i p e r t a n g g u n g k a n se rta m e n g ij in k a n o r a n g la in m e n o l o n g d a n m e n ja g a k e s e la m a t a n b a ra n g -b a re n g Itu.
b . m e m b e ii k a n b a n t u s n s e p e n u h n y i k e p * d » P e n a n g g u n g a t a u w a k i l n y a a t a u p i h a k la in v » n g d i t u n i u k n y a , u n t u k m e ta k u V a n p e n e lit ia n a t a i k e b a k a r a n / k e r u s a k a n y a n g te rja d i. c.
m e n ja g a k e s e la m a t a n d a r i s e g a la s e s u a t u y a n g m a i i h b e r n ila i.
B ila m a n a T e r t a n g g u n g t id a k b e r b u a t d e m i k i a n , m a k a h a k n y a a t a s g a n t i ru g i h ila n g ,
Paa al V I . L A P O R A N K E R U G I A N D a la m h a l T e rt a n g g u n g m e n u n t u t ga n ti ru g i b e rd a sa rk a n p o lis in i, m a k a T e rt a n g g u n g h a ru t ; a.
m e n y e r a h k a n p o lis b « e r t a b e r it a a c a r a a t a u p u n s u r a t k e t e r a n g a n y a n g m o n y a t a k a n k e ja d ia n d i m a k s u d , a n t a ra la in d a ri L u r a h d a n P o lrs i se te m p a t.
b . m e n y e r a h k a n la p o r a n t e r p e r in c i y a n g m e n e r a n g k a n s e l e n g k a p J e n g k i p n y a t e n t a n g k e a d a a n y a n g m e n u r u t p e n g e t a h u a n n y a , m e n y e b a b k a n k e b a k a r a n / k e r u s a k a n itu . c.
m c m b e r i k a n se g a la k e t e r a n g a n d a n b u k t i - b u k t i y a n g la in y a n g d i m in t a o le h P e n a n g g u n g ,
P a u l V II.
G ANTI RUGI
1. D a l a m
h a l te rja d i k e b a k a r a n / k e r u s a k a n a t a s h a rt a b e n d a d a n / a t a u k e p e n t in g a n y a n g d i p e r t a n g g u n g k a n , m a k a g a n t i ru g i y a n g m e n ja d i t a n g g u n g ja w a b P e n a n g g u n g s e tin g g l-
t in g g i n y a s e b e sa r H a r g a P e r t a n g g u n g a n . 2,
P e r h it u n g a n g a n t i ru g i d i l a k u k a n d e n g a n m e m b a n d i n g k a n h a r g a s e b e lu m t e r ja d in y a k e b a k a r a n / k e r u s a k a n d e n g a n h a rg a sis a s a k e t ik a s e s u d a h te rja d i k e b a k a ra n / k e ru s a k a n ,
P a u l V III.
K E R U G IA N A T A S B A R A N G
U n t u k k e r u g ia n b a r a n g b e r g e r s k , T e r t a n g g u n g w a j ib d a l a m w a k t u 14 (e m p a t b e la s ) h a r i m e m b e r ik a n : 1 . a,
Y a n g m e n g e n a i p e r a b o t r u m a h t a n g g a ; s e b u a h d a f t a r p e m b e r it a h u a n n a m a b a r a n g -b a ra n g d a n t a k s ir a n h a rg a y a n g d iu r a ik a n se c a ra t e r p e r in c i s a t u d e m i s a t u se su a i d e n g a n h a r g a n y a p a d a u a t s e b e lu m
k e ja d ia n k e b a k a r a n / k e r u M k a n d a n s e b u a h d a f t a r p e m b e r it a h u a n k h u s u s t e n t a n g s is a b a r a n g -b a ra n g itu , s e m u a n y a d i b u a t o le h T e n a n g g u n g .
b.
Y a n g m e n g e n a l b a h a n - b a h a n d a n b a r a n g - b a ra n g d a g a n g a n ; s e b u a h d a f t a r k h u s u s b e risi p e n ila ia n t e n t a n g se g a la s e su a t u y a n g p a d a sa a t s e b e lu m k e ja d ia n k e b a k a r a n / k e r u
c.
B u k u - b u k u T e n a n g g u n g d s n w r » t < u i * l b e r s a n g k u t a n j i k a d i k e h e n d i k i o l e h P e n a n g g u n g d a n k a la u s e m u a n y a it u t id a k a d a , p a V t m - p a k t u r . c a t a ta n a t a u d a fta r y a n g d a p a t
s a k a n d a n d a f t a r k h u s u s t e n t a n g s is a n y a .
m e m b u k t i k a n k e r u g ia n itu . 2.
a.
J ik a b a ra n g -b a ra n g y a n g d ip e r t a n g g u n g k a n d in y a t a k s n
d e n g a n se b u ta n u m u m
d a l a m " p e r a b o t r u m a h t a n g g a " , " m e s i n - m e s i n " a t a u ‘t ia r t a b e n d a " , 'f c a h a n - b a h a n d a n
b a r a n g - b a ra n g d a g a n g a n " , m a k a y a n g d i p e r t a n g g u n g k a n d a l a m p o l i s in i la ia h p e r a b o t r u m a h ta n g g a . m e s in « n e s in a t a u h a r t a b e n d a , b a h a n ^ a h a n d a n b a r a n g - b a ra n g d a g a n g a n y a n g p a d a sa a t te rja d i k e b a k a r a n / k e r u s a k a n a d a d it e m p a t y a n g t e rs e b u t d a l a m p o lis , d e n g a n t id a k m e m a n d a n g a p a k a h s u d a h a d a d is it u a t a u b e l u m k e t ik a p e r t a n g g u n g a n itu d ib u a t . b.
J ik a je n is b a r a n g - b a r a n g v a n j d i p e r t a n g g u n g k a n d is e b u t k a n , m a k a k e t e n t u a n d a l a m a y a t d ia t a s h a n y a b e rla k u , a p a b ila b a r a n g -b a ra n g t e rse b u t b e ra d a d i t e m p a t it u p a d a u a t
c.
K e t e n t u a n J c c t e n t u a n d ia t a ? t id a k b e r l a k u t e r h a d a p b a r a n g y a n g t e r n y a t a d a r i t a k s ir a n y a n g * d * d a la m p o lis , s e b a g a i b a ra n g y a n g t id a k a d a p e n g g a n t m y a .
te rjad i k e b a k a r a n / k e r u s a k a n .
P asal I X . 1.
G ANTI RUGI PERTANGG UNG AN RAN G KAP
M e n y i m p a n g d a r i p a s a l 2 7 7 a y a t 1 K . U . H . D . . m a k a d a 'a m h a l t e n a d i k e r u g ia n a t a s k e p e n t in g a n y a n g d ip e r t a n g g u n g k a n d e n g a n p o lis in i. d im a n a k e p e n t in g a n t e rse b u t s u d a h d i j s m i n p u l a o l e h u t u a t a u l e b ih p e r t a n g g u n g a n la in , d a n j u m la h se g a la p e r t a n g g u n g a n it u le b ih d a r i h a rg a k e p e n t in g a n y a n g d l m a k s u d itu , m a k a j u m la h y a n g d i p e r t a n g g u n g k a n d e n g a n p o l i s m < d ia n g g a p b e r k u r a n g m e n u r u t p c r b a n d i n g a n j u m la h se ga la p e r t a n g g u n g a n d e n g a n h a rg a k e p e n t in g a n y a n g d ip e r t a n g g u n g k a n t e ta p i p re m i t id a k d i k u r a n g i a t a u d ik e m b a iik a n .
2.
P e ra tu r a n y a n g t o r m u a t d a l a m a y a t t e rs e b u t d ia t a s a k a n d iia la n k a n , b i a r p u n se g a la p e r t a n g g u n g a n y a n g d i m a k s u d itu d ib u a t d e n g a n b e b e ra p a p o lis d a n p a d a h a ri y a n g b e rla in a n , d e n g a n t id a k m e n g u r a n g i p e r a t u r a n y a n g t e rs e b u t d a la m p a s a l 2 7 7 K . U . H . D . . y a it u k a la u s e k ir a n y e p e rt a n g g u n g a n itu a t a u se k a lia n p e rt a n g g u n g a n it u t a n g g a ln y e l e b ih d a h u lu d a n ta n g g a t p o l i s m i d a n t id a k b e r is i p e r a t u r a n s e b a g a i y a n g t e r s e b u t d a l a m a y a t te rse b u t d> atas.
3.
K a l a u te rjad i k e r u g ia n , m a k e ata s p o r m in t a a n P e n a n g g u n g y a n g p e r t a m s , T e r t a n g g u n g w a jib m e m b e r it a h u k a n se c a ra t e rtu lis se g a la p e rt a n g g u n g a n la in v a n g s e d a n g b e r la k u atas k e p e n t in g a n y a n g sa m a .
Paul
X.
P E R T A N G G U N G A N D IB A W A H H A R G A
J i k a h a r t a b e n d a y a n g d i p e r t a n g g u n g k a n , p a d a sa a t t e r j a d in y a k e b a k a r a n / k e r u s a k a n o le h s u a t u b a h a y a v a n g d i j e m in d a la m p e rt a n g g u n g a n a t a s h a rta b e n d a t e rs e b u t,n ila l k e s c l u r u h a n n y a le b ih b e s a r d a r ip a d a h a rg a p e r t a n g g u n g a n m a k a T e r t a n g g u n g a k a n d ia n g g a p s e b a g a i P e n a n g g u n g n y a s e n d ir i a t a s s e li s i h n y s d a n m e n a n g g u n g b a g ia n k e ru g ia n s e su a i d e n g a n p e r b a n d in g s n . S u a t u p o l i s j ik a m e n j a m in l e b ih d s r i s a t u je n is b a ra n g , m a k a m a s in g - m a s in g a k a n d i h i t u n g se c a ra t e rp is a h b e r d a u r k a n sy a ra t ini.
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
- 4-
Pasal X I .
LAPO RAN PALSU
T i 'r ia n r iiiu iig y o n y d i-n g a n t e n g s j a m p m | > rrb e sa r j u m la h k f i u g i a n y a n g d i d i 'r i t a n y a ; y a n g m i-m b t.'rita lH ik a n b jn n n g -b a ra n g y a n g t id a k a d s se la m a t e 'j a d i k e b a k a r e n / k e ru s a k e n se b a g a i b s ia n g - b e t a n g y » n a t e l» l\ m u s n a h » -.8 u t u s a k , y a n g m e n y f r n b u n y iK a n b a t a n g -liB ra iv t y a n n t e i t o 'o n g a t a u s i s a n y a d a n m e r n b e r it e h u k a n b a h w a b a ra n g -b a ra n g itu m u s n a h . y a n g m e m p e r g u n a k a n s u ia t - s u r a t a t a u a la t -ela t b u k t i p a ls u . d u s t * a t a u t ip u a n u n t u k m e m b u k t i k a n k e r u g ia n y a n g d i d e n t a n y a ; y a n g m e m b a k a r / m e le d a k k a n / m e r u s a k k a n a t a u m e n y u r u h n ip m b a k a r / m e le d a k k a n a t a u m p n y e b a b k a n k e b a k a r a n / k p r u s f lk a n k a re n a s a la h b e j a i a t a u k r l a l a ia n y a n g m e la m p a u i b a te s, t id a k b e r h a k m e n d a p a t g a n ti rugi. P a ia l X I I . 1.
T A K S IR A N H A R G A D A L A M H A L K E R U G IA N
P o n a k s ir a n d i la k u k a n m e n u r u t h a riia y a i u j s i’ b n n m n y a cla>i b a r a n g - b a r a n g H u , tid a k d c t a m b a h k a r i s iu lik it ju g a d e n g a n la b d n y a .
2 . W a k t u in i-m la i lia ip a b a n g u n a n . b a i k Ir t a k m a u p u n p e n g g u n a a n b a n g u n a ri te rse b u t t u la k a k a n i)ip » -rh a iik a n , 3.
P o n d . n i a t a u h a n g m a n rip b a w a h ta n a ti a p a b ila t id a k d i p c r i n c i se c a ra te g a s t id a k d i h h u n g d a la m t a k t iia n .
4 . D *‘* a i n y a k e r u g ia n d m ia k s u r l d i a i a s d id a s a i k a n n a ria p p n a k s ir a n y a n g d i l a k u k a n o l e h s u o i a n g a'.e u lc b il\ j u i u t a k ii> y a n g t lij c p a k a t i o l e h k r d u a b e la h p ih a k . d a n t a k s ir a n n y a m i'iig r k a t k u d u s b e la h p i h a k , k o c u a ti sa la h s a t u p i h a k d a p a t m n m b u k t i k a n b a h w a t a k s ir a n n u d i d a s a r k a n a i a i k e t e r a n g a n y a n g p a ls u a t a u p e r h it u n o a n y a n g sa la h . d a la m h a l m a n a P u n a n g g u n n a t a u T V rta n g g im c j b i 'r h a k m e m irita p o n a k s ir a n u la n g , 5.
S a ia m i-b a t a t K ], b a h a n - b a h a n d a n b a ia n g - b a r a n g d a y a n g a n riit a k s ir m e n u r u t h a rg a p e m b e lia n p a d a sa a t s c b e i u m n y a te rja d i k e b a k a r a n / k e r u s a k a n .
P asal X I I I . a. b.
B IA Y A Y A N G D IG A N T I
D a l a m h a l ki*i u g ia n , u t n g jasa d a n b ia y a p a ia ju ru t a k s ii d a n a h li y a n g d i t u n j u k b e r d a s a r k a n k e s e p a k a t a n P e n a n g g u n g d a n T e r t a n g g u n g d ib a y a r O le h P e n a n g g u n g . B i a y a b ia y a \ a n y >iajai y a m ] d i k e l u a r k a n o 'r h T e r t a n g g u n g g u n a m e n e e g a h a t a u m c n g u r a n g i k e r u g ia n se b a g a im a n a d i m a k s u d p a d a p a sa l V ay at 2 d a n p a sa l X I V a y a t 2 d ig a n t i o l f h P e n a n g g u n g S P k a N p u n u j M ia y a n g d i l a k u k a n it u t id a k b e rh a sil.
Paul
X IV .
S IS A B A R A N G
1.
D a l a m hal trrjatf> k c b a k a r a n / k o i u s a k a n , s is a b a r a n g j ik a a d a . te ta p m e n ja d i t a n g g u n g ja w a b T e r t a n g g u n g .
2.
P e n a n g g u n g b e r h a k m e m m t a ap a r T e r t a n g g u n g m e n y i m u a n s e lu r u h n y a a t a u s e b a g ia n s is a b a r a n g t e rse b u t.
3 . N a m u n d e m i k i a n d e n g a n m i d it e g a s k a n b a h w a s e s u a t u t in d a k a n d a r i P e n a n g g u n g d a n p e r m in t a a n p e n y im p a n a n se b a g a im a n a d i m a k s u d d ia ta s, s e k a li-k a li t id a k d ia n g g a p se b agai p r n g a k u a n t a n g g u n g ja w a b .
Pasal X V ,
PEM BAYARAN GANTI RUGI
P e n a n g g u n g w a j ib m c l a k u k a n p e m b a y a r a n g a n t i ru g i s e ia m b a H e m b a t n y a 6 l e n a m ) m in g g u s e te la h d ic a p a i k a t a s e p a k a t m e n g e n a i j u m la h g a n t i tu g i. P asal X V I .
SU BRO G ASI
1. S e s u a i d e n g a n p a sa l 2 8 4 K . U . H . O . se t e la h p e m b a y a r a n g a n t i r u g i a ta s h a r t a b e n d a v a n g d i p e n a n g g u n g k a n d a la m P o l i s in i m a k a P e n a n g g u n g m e n g g a n t ik a n T e r t a n g g u n g d a la m se g a la h a k y a n g d ip e r o l c h n y a t e r h a d a p p i h a k k e t ig a s e h u b u n g a n d e n g a n k e r u g ia n t e r s e b u '. S u b r o g a s i t e r m a k s u d d a l a m a y a t d ia t a s b e r l a k u d e n g a n s e n d ir i n y a t a n p a m e m e r lu k a n s e s u a t u s u r a t k u a s a k h u s u s d a r i T e r t a n g g u n g . 2 . T e r t a n g g u n g t e ta p o e r t a n g g u n g ja w a b a t a s i e t i a p p e r b u a t a n y a n g m u n g k i n d a p a t m a r u g i k a n h a k P e n a n g g u n g t e r h a d a p p i h a k ke tlp a . Pasal X V I I .
S IS A J U M L A H P E R T A N G G U N G A N
S t W > t v p e r n b a y a ia n g a r n i t u g i d a la m h a l te rjad i k e b a k a r a n / k e r u s a k a n p a d a b a r a n g y a n g d ip e r t a n g g u n g k a n , m a k a h a rg a p e r t a n g g u n g a n d i k u r a n g i d e n g a n ju m la h g a n t i ru g i. S e t c la h p e m u iih a n k e r u s a k a n , T e r t a n g g u n g d a p a t m e m in t a p p m u t ih a n h a rg a p e r t a n g g u n g a n d e n g a n p e m b a y a r a n t a m b a h a n p re m i.
Paa al X V I I I . G U G U R N Y A H A K G A N T I R U G I H a k T e r t a n g g u n g a ta s g a n t i r u g i b e r d a s a r k a n p o l i s im a ta s k e r u s a k a n / k e r u g ia n m e n ja d i g u g u r d e n g a n t e n d i r in y a j ik a d a l e m w B k \ u 1 2 ( d u a b ela«) b u l » n t ejaV te tja tliriy a K e ru sa k a n / k e r u g ia n t p r se b u t t id a k d ia j u k a n t u n t u t a n g a n ti ru g i.
Pasal X I X .
P E N G H E N T IA N P E R T A N G G U N G A N
1. P e n a n g g u n g m a u p u n t e r t a n g g u n g b e r h a k s e tia p w a k t u m e n g h e n t i k a n p e r t a n g g u n g a n in i t a n p a d i w a j i b k a n m e m b e r it a h u k a n s e b a b n y a . P e n g h e n t ia n d e m ik la n d i la k u k a n se c a ra le rtu iis / t e r c a t a t . P e n a n g g u n g b e b s s d a r i se g a la k e w a j ib a n b e r d a s a r k a n p o lis in i 2 4 (d u a p u i u h ) ja m t e r h i t u n g s e ja k t a n g g a l p e n g ir im a n s u r a l te rca ta t te rse b u t. 2.
D a l a m h a i P e n a n g g u n g y a n g m e m b a t a lk a n m a k a P e n a n g g u n g w a j ib m e n g e m b a l ik a n p r e m i u n t u k j a n g k a w a k t u y a n g b e l u m h a b is se c a ra p ro ra ta . O a la m h a l T e r t a n g g u n g y a n g m e m b a t a lk a n m a k a u n t u k j a n g k a w a k t u y a n g s u d a h d ija ia n i, d i p o r h i t u n g k a n p r e m i m e n u r u t s k a l a s u k u p r e m i p e rt a n g u g n g a n ja n g k a w a k t u k u r a n g d a r i s a t u t a h u n se b a g a im a n a d i t e t a p k a n d a l a m T a r i p P e r t a n g g u n g a n K e b a k a r a n In d o n e s ia y a n g b e r la k u .
Pna!
XX.
P E N G E M B A L IA N P R E M I
T i-n a n < | riu n n t id a k b n h a k a t a s p e n g e m b a lia n p r e m i, k c c u a t i d a l a m h a l y a n g t e rs e b u t p a d a p a t a l I I I . I V , d * n X I X .
Pasal
X X I.
P E R S E L IS IH A N
1. S e p a l* p e r s e n g k e t a a n s e b a g a i a k ib a t p e la k s a n a a n d a n / a t a u p e n a f s ir a n p e rja n jia n p e r t a n g g u n g a n i n i a k a n d i a j u k a n m e la lu la r b lt r a s a k e p a d a t lg a o r a n g ju r u p i i a h . y a n g k e p u t u t a n n y a b c r s if a t m e n e n t u k a n d a n m e n g ik a t . 2.
P i h a k y a n g b e r k o ln g in a n u n t u k m e n g a j u k a n s u a t u p e r k a r a k e p a d a a r b it r a s e h a r u s m e m b e r it a h u k a n m a k t u d n y a t e r s e b u t se c a ra t a r t u lis k e p a d a p i h a k y a n g lain . K e t ig a o r a n g j u r u p is a h d ia n g k a t k e d u a b e la h p i h a k se c a ra b e r m u s y a w a r a h , J i k a d a l a m w a k t u e m n n m in g g u t e r h i t u n g d s r i t a n g g a l p t m b t r h a h u a n l f t u l i s d i m a k s u d , k a d u a b e 'a h p i h a k l i d a V d a p a t m e n c a p a i k a t a t e p a k a t p e rih a l p e m ilih a n k e t ig a o r a n g j u r u p is a h , m a k a p i h a k y a n g le b ih b e r k e p e n t in g a n d a p a t m e n g a j u k a n k e p a d a K e t u a , a u u d i d a l a m h a l K e t u a b e r h a la n g a n , k e p a d a p e ja b a t K e t u a O e w a n A s u r a n s i In d o n e s ia u n t u k m e n u n f u k p e ja b n t y a n g b e r w e n a n g u n t u k m e n g a n g k a t 3 It ig a l o r a n g ju r u p is a h .
3.
P a r a j u r u p is a h b p r k p w a j ib a n u n t u k m e m u t u s k a n p e r k a r a d ih a d a p a n k e d u a b e la h p i h a k y a n g b e r c e n g k e t a s e c a r a a d il.
A.
P a ra ju ru p is a h m e n r t a p k a n P e r a t u r a n P e la k s a n a a n A r b it r a t e .
5.
D a t a m k e p u t u s a n n y a y a n g m e n e n t u k a n , p a re ju r u p i s a h m e m u t u s k a n p i h a k m a n a y a n g h a r u s m e n a n g g u n g s e lu r u h a t a u s e b a g ia n b ia y a p e la k s a n a a n a rb it ra se . t e r m a s u k o n g k o t o n g k o s d a n i m h a la n jasa p a r a j u r u p is a h d a n p a ra p e n g a c a r a y a n g m e w a k ili k e d u a b e la h p ih a k .
6.
P a r a j u r u p is a h a k a n m e n g a m b il se g a la t in d a k a n s e p e r lu n y a a g a r asM d a r i k e p u t u s a n it u d 'd a t t a r k a n p a d a P e n g a d ila n N e g e r i s e t e m p a t d im a n a k e p u t u s a n it u d ia m b il.
7 . W e w e n a n g y « n g d i b e r i k a n k e p a d a p a r a ju r u p i s a h b
\ l a m p s i d i d e h S 'k a n i v y a k e p u t u s a n s e b a g a im a n a d i m a k s u d - d a l a m k e t e n t u a n 6 d ia ta s. Pasal
X X II.
PENUTUP
U n t u k h a l-h a i y a n g b e l u m c u k u p d i a t u r d a l a m p e r ie t u j u a n in i, m a k a b e r la k u K lt a b U n d a n g - U n d a n g H u k u m O a g a n g ( K . U . H . D . ) .
Skripsi
KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI