JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010
Latar Belakang • Hampir sebagian besar industri-industri yang bergerak
dibidang penyimpanan dan pengiriman makanan memerlukan proses pendinginan. • Sistem pendinginan pada container merupakan salah satu fasilitas pendukung distribusi produk suatu industri makanan dan hasil laut guna menjaga ketahanan dan kesegaran produk tersebut
Perumusan Masalah Bagaimana distribusi temperatur yang terjadi di dalam
container setelah divariasikan dengan penambahan difuser. Dan membandingkan hasil analisisnya dengan inlet yang tidak menggunakan diffuser.
Tujuan Penelitian Mengetahui distribusi temperatur yang terjadi di dalam
container. Mengetahui pengaruh penambahan diffuser.
Manfaat Penelitian Memberikan informasi mengenai pengaruh penambahan
diffuser Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi distribusi temperatur pada ruangan didalam container Memberikan gambaran singkat tentang penggunaan metode numerik (khususnya berbasis perangkat lunak) dan pengaplikasiannya dalam proses penelitian terhadap suatu model
Batasan Masalah Obyek yang diamati adalah ruangan didalam container. Analisis tiga dimensi dengan menggunakan perangkat
lunak Fluent 6.2.16. Diffuser yang digunakan adalah tipe square diffuser dengan panjang sisi-sisinya 12x12 inch
Penelitian Terdahulu Dari hasil simulasi dan
eksperimen bahwa penggunaan air-ducts system meningkatkan overall homogeneity dari ventilasi didalam truk dan mencegah timbulnya stagnant zone dan kecepatan rendah pada belakang dari muatan. Aspek ini yang berkontribusi mengurangi perbedaan temperatur antar kargo sehingga dapat menjaga kualitas serta safety dari produk
Metode Distribusi Udara Diruangan Sistem distribusi di dalam ruangan terbagi atas tiga hal, yaitu: sistem campuran sistem perpindahan sistem setempat
Sistem Campuran Kelompok A
Keluaran dipasang pada langit-langit atau dekat langit-langit yang mengalirkan udara secara mendatar.
Sistem Campuran Kelompok B
Keluaran dipasang pada lantai atau dekat lantai yang mengalirkan udara secara tegak dengan semburan yang tidak menyebar.
Sistem Campuran Kelompok C
Keluaran dipasang pada lantai atau dekat dengan lantai yang mengalirkan udara secara tegak dengan semburan yang menyebar.
Sistem Campuran Kelompok D
Keluaran dipasang pada lantai atau dekat lantai yang mengalirkan udara secara mendatar.
Sistem Campuran Kelompok E
Keluaran dipasang pada langit – langit yang mengalirkan udara primer secara vertikal.
Sistem Perpindahan Keluaran ditempatkan pada lantai atau dekat dengan lantai dan
udara masukan dialirkan langsung ke daerah yang dikondisikan. Difuser udara balik ditempatkan dekat langit – langit atau pada langit – langit dimana udara panas ruangan dikeluarkan
Sistem Setempat Udara dialirkan secara
setempat pada daerah yang dikondisikan, seperti pada bangku kantor, tempat duduk di gedung – gedung pertunjukan dan gedung – gedung bioskop, atau tempat – tempat kerja pada gedung industri
Letak Keluaran Udara Letak tempat dari alat pendistribusi udara didalam ruangan adalah hal yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan distribusi udara yang baik. Berikut ini adalah macam-macam letak saluran alat distribusi udara: (a) Dinding atas (b) Atap (c) Dinding bawah (d) Lantai. (b)
(a)
(d)
Posisi Pallets Posisi peletakan pallets
merupakan hal yang harus diperhatikan karena jika peletakan salah atau tidak sesuai dengan yang telah ditentukan maka akan mengganggu pola aliran yang terjadi sehingga dapat mengganggu distribusi temperaturnya dan juga dapat menyebabkan posisi truk yang tidak seimbang
Metodologi Penelitian
Obyek penelitian
Bentuk standard container memiliki panjang 11554 mm, tinggi 2505 mm, dan lebar 2286 mm. Udara keluaran evaporator memiliki suhu -18 oC dengan kecepatan 7.02 m/s
Metodologi Penelitian Bentuk model I (standar)
outlet
inlet
Metodologi Penelitian Bentuk model II (5 diffuser merata) ikan outlet
inlet
Metodologi Penelitian Bentuk model III (3 diffuser ditengah)
outlet
inlet
Metodologi Penelitian Bentuk model IV (3 diffuser merata)
outlet
inlet
Metodologi Penelitian Meshing Model
Boundary Condition Outflow
Symmetry
Velocity inlet
Langkah-langkah di FLUENT Pemilihan model
Langkah-langkah di FLUENT Pemilihan material
Langkah-langkah di FLUENT Boundary condition
Langkah-langkah di FLUENT Solution
Langkah-langkah di FLUENT Monitor
Langkah-langkah di FLUENT Grid Independency Grid independensi adalah solusi yang konvergen yang ditentukan dari perhitungan CFD dan tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah cell meshing
mulai Perumusan masalah
Flowchart Penelitian
Menentukan domain face Menentukan daerah analisis Study Literatur
Pemodelan tiga dimensi Meshing pada domain
Meshing tercapai
tidak
Ya
Penentuan model, kondisi batas, dan asumsi yang digunakan Pelaksanaan proses iterasi Konvergensi tercapai Ya tidak
Grid Independency Study Ya
Menampilkan hasil Kesimpulan Selesai
tidak