ISSN 2087-6920
JURNAL TEKNOLOGI & INDUSTRI Vol. 3 No. 1; Juni 2014
Additional Paper PENGUATAN INTEGRITAS APARATUR DALAM MEWUJUDKAN PERENCANAAN PENDIDIKAN YANG BERMUTU DI POLITEKNIK TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN *SIHABUDDIN CHALID1 Direktur Politeknik Negeri Tanah Laut Naskah diterima: 02 Mei 2014; Naskah disetujui: 26 Mei 2014
ABSTRAK Tulisan ini dipersiapkan dalam rangka Penegerian Politeknik Negeri Tanah Laut Th. 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, sebagai evaluasi perjalanan 5 tahun berdirinya Politeknik Tanah Laut. Pemaparan yang disampaikan pada tulisan ini dari analis is penulis yang terlibat langsung dalam pendirian institusi Politeknik Tanah Laut dari awal berdirinya. Kemudian dilakukan dengan analisis melalui progrm Vensim dan Pemecahan Masalah menggunakan Causal Loop Diagram. Suatu cara yang digunakan dalam berpikir sistem (system thingking).
PENDAHULUAN Sebagaimana yang tertuang dalam UU No.25/2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah, bahwa setiap daerah diwajibkan menyusun perencanaan pembangunan daerah. Perencanaan adalah awal kegiatan dari sebuah program, yang sangat menentukan untuk dijadikan acuan dalam proses kegiatan dan sebagai alat evaluasi terhadap keberhasilannya, yaitu berupa output dan outcome yang telah ditentukan. Pada sebuah institusi Pendidikan dalam hal ini Perguruan Tinggi, yaitu Politeknik Tanah Laut, yang lebih bersifat kepada lembaga pendidikan vokasi, Politeknik Tanah Laut yang saat ini berstatus swasta, yang dibina oleh pemerintah daerah melalui pengelolaannya Yayasan Pendidikan Tuntung Pandang Berseri, maka perencanaan merupakan hal sangat penting, karena pendidikan bukan saja terkait masalah masa depan tapi ia adalah mesin vertikal produk ekonomi, politik, sosial dan budaya, yang tidak akan ada proses ulang. Pada umumnya sebuah perencanaan institusi yang baik terdiri dari beberapa buah dokumen, yaitu adanya Rencana Induk Pengembangan (RIP), yang pencapaiannya berlaku sampai 25 tahun, selanjutnya Rencana Stratejik (renstra untuk 5 tahun) , didalamnya memuat visi, misi tujuan, sasaran dan kebijakan, hal ini haruslah didasari oleh adanya Visi Misi Bupati sebagai pimpinan/kepala daerah, Visi dan Misi tersebut dituangkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), yang mengacu pada RPJP, kemudian tindaklanjuti dengan Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yaitu Renstra Dinas Pendidikan, yang dijabarkan melalui program dan rencana kerja, sampai kepada yang lebih mendetail pada Rencana Kerja Anggaran (RKA).
*Korespondensi penulis: Telepon/nomor faks Email
: 0512-21537 :
[email protected]
[78]
Keterkaitan Politeknik Tanah Laut dengan perencanaan daerah dan SKPD dalam hal ini Dinas Pendidikan, dikarenakan Politeknik secara operasional pembiayaan berada dibawah Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Pendidikan Tanah Laut, padahal bila dilihat secara yuridis politeknik sebagai sebuah lembaga Pendidikan Tinggi, adalah merupakan tanggungjawab pemerintah pusat yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, baik tanggungjawab pembiayaannya maupun pembinaan manajemennya. Namun Politeknik Tanah Laut yang didirikan atas kebutuhan daerah sehingga dilakukan pengelolaan melalui dana APBD dan kontribusi beberapa Dunia Usaha dan Dunia Industri melalui dana Community Social Responsibility (CSR). Dari hal diatas itulah politeknik Tanah Laut tidak terlepas dari kebijakan daerah, sangat terkait dengan pembangunan Sumber Daya Manusia, di bidang pendidikan, yang sejak berdirinya bagian dari pembangunan daerah Kabupaten Tanah Laut, sampai terbit Peraturan Bupati Nomor 67 tahun 2010 tentang UPT Politeknik Tanah Laut. Dalam perjalanan pembangunan politeknik Tanah Laut terutama dalam pemenuhan infrastruktur di Kabupaten Tanah Laut pada saat ini masih belum menggembirakan, hal ini sejak Tahun 2009 belum memperlihatkan suatu gedung yang menjadi kebanggaan atau multi fungsi dari sebuah Lembaga Perguruan Tinggi, yang satu-satunya dimiliki oleh Kabupaten Tanah Laut. Beberapa perencanaan yang termuat dalam RIP dan Renstra Politeknik Tanah Laut belum bisa direalisasikan secara terencana dan terukur, diantaranya bangunan dan gedungn yang menjadi kebutuhan secara riil sebagai politeknik adalah sebagai berikut : 1. Gedung Kuliah Teori Teknik Informatika 2. Gedung Kuliah Teori Teknik Industri Pertanian 3. Gedung Kuliah Teori Mesin Otomotif 4. Gedung Workshop Mesin Otomotif 5. Gedung Praktik Komputer & Ruang ICT 6. Gedung Laboratorium Teknik Industri Pertanian 7. Gedung Rektorat 8. Gedung Perpustakaan 9. Gedung Aula Serba Guna 10. Masjid Kampus 11. Asrama Mahasiswa dan 12. Perumahan dosen Dari sejumlah kebutuhan di atas hanya 2 gedung yang baru terealisasi melalui anggaran APBD dan sebagian dari sumbangan dana CSR, yaitu 2 buah gedung teori teknik informatika dan teknik industri pertanian, maka masih ada 10 item yang belum terealisasi. Kalau dilihat dari APBD pemerintah Kabupaten yang memiliki cukup besar anggaran, setiap tahunnya selalu memberikan dana yang cukup banyak untuk politeknik Tanah Laut, hal ini tentu bisa direncanakan dan dianggarkan untuk kebutuhan infrastruktur yang sangat diperlukan. Namun kenyataannya belum mampu untuk merealisasikan. Bahkan pada dua tahun terakhir beberapa anggaran yang sudah tertuang didalam DPA Politeknik Tanah Laut, tidak dapat dilaksanakan dengan alasan teknis yang tidak sesuai dengan prosedur pelaksanaan kegiatan dan sistem keuangan daerah.
[79]
Kendala lain yang juga memberikan dampak tidak bisa terealisasi perencanaan institusi dengan baik, karena kurang mampunya mengadakan kordinasi dan
negosiasi ke pusat untuk mendapatkan dana
pemerintah pusat, baik dana block grant maupun hibah kepada Perguruan Tinggi Swasta. Maka muncul suatu pertanyaan dari kasus tersebut timbul suatu pertanyaan, apakah karena perencanaannya yang salah atau karena memang SDM yang belum mampu melaksanakan amanah yang diberikan tersebut. Dari kedua hal tersebut, maka penulis memperkirakan SDM yang belum memiliki integritas yang kuat, yang dimulai dari kepemimpinan sampai bawahannya, karena apabila SDM yang berintegritas tinggi, akan memiliki pula rasa tanggungjawab yang besar, akuntabel, transparansi dalam melaksanakan program, tumbuh sikap profesional, responsibiltas dan budaya kerja yang tinggi, selalu melakukan koordinasi, sehingga akan melahirkan kepercayaan masyarakat. Untuk itulah penulis merasa perlu untuk membahas masalah ini dalam suatu Kajian Paradigma yang menggunakan berpikir sistem, yaitu untuk melihat suatu permasalahan ini dengan bagian-bagian yang terkait, sehingga dapat dicarikan pengungkit yang menjadi solusi terbaik.
MASALAH POKOK Berkaitan dengan uraian di atas, permasalahan pokok yang dihadapi adalah rendahnya integritas aparatur dalam perencanaan dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu di Politeknik Tanah Laut.
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH Analisis Berpikir sistem dinamik, dasarnya adalah berpikir sebab akibat. Akibat yang ditimbulkan bisa positif dan bisa negatif. Untuk menyeimbangkan akibat negaif perlu ada penguat (Reinforcement) dan penyeimbang (Balancing). Dalam hal ini apabila aparatur pada perencanaan di Politeknik Tanah Laut di Kabupaten Tanah Laut memiliki integritas yang kuat, yang diindikasikan dengan adanya nilai-nilai integritas, maka juga akan dapat menghasilkan perencanaan yang baik, namun jika
belum
dapat dibangun maka pelaksanaan
perencanaan pendidikan belum menghasilkan perencanaan yang bermutu, apabila perencanaan sudah asalasalan maka mutu pendidikan akan dapat capai dan belum optimal dilaksanakan. Sebaliknya apabila SDM berintegritas maka perencanaan pendidikan di Politeknik Tanah Laut di kabupaten Tanah Laut akan lebih baik.
Pemecahan Masalah a.
Causal Loop Diagram 1) Variabel CLD a)
Peran Kepemimpinan.
b)
Kualitas SDM Aparatur
c)
Responsibilitas aparatur
d)
Pelayanan Publik
e)
Transparansi dan akuntabilitas.
f)
Koordinasi.
[80]
b.
g)
Kepercayaan masyarakat.
h)
Profesionalisme.
Causal Loop Diagram (CLD)
Kualitas SDM Aparatur Responsibilitas Pelayanan Publik Peran Kepemimpinan Akuntabilitas & Transparansi
Koordinasi Profesionalisme Kepercayaan Masyarakat
Gambar 1. Causal loop diagram c.
Penjumlahan Variabel Loop
[81]
I. TABEL 1. JUMLAH LOOPNO
II. VARIABEL
III. JUMLAH LOOP
IV. RANGKING
V. 1
VI. PERAN KEPEMIMPINAN.
VII. 184
VIII. I
IX. 2
X. KUALITAS SDM APARATUR
XI. 156
XII. III
XIII. 3
XIV. RESPONSIBILITAS
XV. 124
XVI. V
XVII. 4
XVIII. PELAYANAN PUBLIK
XIX. 79
XX. VIII
XXI. 5
XXII. AKUNTABILITAS &
XXIII. 178
XXIV. II
TRANSPARANSI
XXV. 6
XXVI. KOORDINASI.
XXVII. 89
XXVIII. VII
XXIX. 7
XXX. KEPERCAYAAN MASYARAKAT.
XXXI. 152
XXXII. IV
XXXIV. PROFESIONALISME
XXXV. 123
XXXVI. VI
XXXIII. 8
Setelah dijumlahkan melalui program vensim diatas, maka dapat diketahui panjang loop untuk dijadikan sebagai leverage/pengungkit yaitu Peran Kepemimpinan (184), dengan hubungan variabel sebagai berikut :
d.
Hubungan antar variabel
Koordinasi (Kualitas SDM Aparatur) (Peran Kepemimpinan)
Akuntabilitas & Transparansi
(Profesionalisme) Responsibilitas (Akuntabilitas & Transparansi) Pelayanan Publik Kepercayaan Masyarakat (Peran Kepemimpinan) Peran Kepemimpinan (Profesionalisme) (Akuntabilitas & Transparansi) (Peran Kepemimpinan) Kualitas SDM Aparatur (Profesionalisme) (Responsibilitas) (Akuntabilitas & Transparansi) (Kualitas SDM Aparatur)
Profesionalisme
(Peran Kepemimpinan)
Gambar 2. Variabel Kunci : Peran Kepemimpinan (Causes Tree)
[82]
(Kepercay aan Masy arakat) (Kualitas SDM Aparatur) Akuntabilitas & Transparansi
(Pelay anan Publik) (Peran Kepemim pinan) (Profesionalism e)
Kepercay aan Masy arakat Koordinasi
(Peran Kepem impinan)
(Akuntabilitas & Transparansi) (Akuntabilitas & Transparansi) (Koordinasi) (Pelay anan Publik)
Kualitas SDM Aparatur (Peran Kepem im pinan) (Profesionalism e) Peran Kepemim pinan
(Responsibilitas) Pelay anan Publik
(Kepercay aan Masy arakat) (Akuntabilitas & Transparansi) (Kepercay aan Masy arakat) (Koordinasi)
Profesionalism e
(Kualitas SDM Aparatur) (Pelay anan Publik) (Peran Kepem im pinan) (Responsibilitas) (Akuntabilitas & Transparansi) (Koordinasi)
Responsibilitas (Kualitas SDM Aparatur) (Pelay anan Publik)
Gambar 3. Variabel Kunci : Peran Kepemimpinan(Uses Tree)
KESIMPULAN Dari hasil analisis dan pemecahan masalah, maka yang menjadi simpulan adalah adanya peran pemimpin aparatur, akuntabel dan transparansi serta kualitas SDM Aparatur dengan menempati tiga urutan yang sangat dominan dalam peningkatan integritas aparatur dalam mewujudkan perencanan yang baik.
REKOMENDASI Untuk meningkatkan penguatan integritas aparatur, maka sangat diperlukan, Peran Kepemimpinan, yaitu pemimpin yang bisa menggarakkan dan menjadi teladan, akuntabilitas dan transparansi, yaitu memberikan tanggungjawab dan wewenang serta keterbukaan, dan adanya kualitas SDM aparatur, yaitu kemampuan bekerja tepat waktu, tepat ukuran dan tepat sasaran dengan tugas yang dilaksanakan.
[83]
DAFTAR PUSTAKA
Aminullah, Erman, 2001, Cara Berfikir Sistemik, Jakarta; Diktat SPAMEN. Mustopadidjaja, AR, Prof, Dr. Paradigma-Paradigma Pembangunan, Lembaga Administrasi Negara. Nuh, Muhammad, 2013, Menyemai Kreator Peradaban, Renungan tentang Pendidikan, Agama dan Budaya, Jakarta, Zaman. Politeknik Tanah Laut, 2009, Rencana Stratejik Politeknik Tanah Laut, Politeknik Tanah Laut, Pelaihari. Politeknik Tanah Laut, 2009, Rencana Induk Pengembangan Politeknik Industri Tanah Laut, Pelaihari Seng, Peter, 1990, The Fift Disipline, New York; Doubleday Trilestari EW, & Almamalik L, System Thingking, Jakarta, LAN
[84]