Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CTL (Contextual Teaching and Learning) TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR Evy Fatimah Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) seberapa besar pengaruh model pembelajaran CTL terhadap kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 10 Makassar (2) seberapa besar pengaruh menemukan terhadap kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 10 Makassar. (3) seberapa besar pengaruh pemodelan terhadap kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 10 Makassar. (4) seberapa besar pengaruh refleksi terhadap kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 10 Makassar. (5) seberapa besar pengaruh penilaian terhadap kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 10 Makassar. Jenis penelitian ini adalah dekskriftif kuantitatif. Populasi dalam ini adalah seluruh kelas X dan kelas Xl IPS SMA Negeri 10 Makassar dan sampelnya adalah 217 dari populasi yaitu sebesar 489 siswa. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Data kuantitatif yaitu data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis statistic deskriptif yaitu presentasi dan analisis statistic inferensial yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji linearitas, uji korelasi dan uji regresi dengan bantuan SPSS 20.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji regresi untuk Penggunaan Model Pembelajaran CTL terhadap kemandirian belajar siswa nilai (r) sebesar 0,558 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,312, atau variansi kemandirian belajar siswa 31,2% dapat dijelaskan oleh variabel model pembelajaran CTL. Untuk variabel menemukan terhadap kemandirian belajar nilai (r) sebesar 0,441 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,195, atau variansi kemandirian belajar siswa 19,5 % dapat dijelaskan oleh variabel menemukan. Variabel pemodelan nilai (r) sebesar 0,182 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,033, atau variansi kemandirian belajar siswa 3,3 % dapat dijelaskan oleh variabel pemodelan. Variabel refleksi nilai (r) sebesar 0,456 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,208, atau variansi kemandirian belajar siswa 20,8% dapat dijelaskan oleh variabel refleksi. Dan variabel penilaian nilai (r) sebesar 0,513 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,263, atau variansi kemandirian belajar siswa 26,3% dapat dijelaskan oleh variabel penilaian. Jadi pada variabel X, X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Kata Kunci: CTL, Kemandirian Belajar ABSTRACT The research aims to know: (1) how much regretion to inquiry As independent learning study of SMA 10 Makassar. (2) how much regretion of modeling as independent lesarning study of SMA 22 Makassar. (3) how much reflection for ads independent learning study of SMA 22 Makassar. (4) how much assessment for independent learning teaching of SMA 22 Makassar. (5) how much regretion of modeling teaching CTL for independent learning study of Makassar. Kind of research is research of kuantitatif. Population the research is all class X and class XI IPS SMA 10 Makassar and sample is 217 from population ask 489 study. Collection data that use is angket (kuisioner). Kuantity of date that collection of anality with statistic desckriptive is a achievement and statistic inferential as test normality, test homogeneity, test linearlity, test correlation anda test regretion with helping SPSS 20,0 for windows Achievement of research towards that regretion test for use modeling CTL for independent learning of study that value ( r ) as big as 0, 0558 and value of coefition determination as big as 0,312 or variation independent learning study 31,2 % can description by variable modeling CTL. For variable the inquiry for independent study value ( r) big as 0,312 or variation of independent 31,2 % can by ask by variable CTL. For variable inquiry for independent of value ( r ) as big as 0,441 and value of coefition determination as big as 0, 195, or variansi independent learning study 19,5 % can description by variable inquiry. Variable of modeling value ( r ) as big as 0, 182 and value coefition determination as big as 0, 033 or variant independent leraning study 3,3 % can description by variable of modeling. Variable reflection of value ( r )
Evy Fatimah |
1
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
as big as 0, 456 and value of coefition determination as big as 0, 208, or variant independent of learning study 20,8 % can description by variable reflection. And variable value ( r ) as big as 0, 513 and value of coefition determination as big as 0, 263, or variant independent of learning study 26, 3 % can be descriptive by variable of value. Be, for variable X, XI, X2, X3 and X4 for Y there are regretion that positive and significant. Keyword : CTL, Independent learning Study
PENDAHULUAN Riyanto (2010 :169-76), Suprijono (2009 :85-8) dan Sanjaya (2010 :264-68) mengemukakan bahwa yang paling penting dalam pembelajaran CTL (contextual teaching and learning) pertama adalah menemukan, dimana menemukan dalam model pembelajaran CTL (contextual teaching and learning) sangat penting karena siswa dilatih untuk bisa berfikir bagaimana bisa mendapatkan inti dari pembelajaran yang sudah diberikan, yang kedua pemodelan yaitu membuat siswa aktif dalam pembelajaran, artinya ketika siswa sudah menangkap atau menemukan isi dari materi maka guru memberikan pemodelan agar siswa bisa menghubungkan antara hasil yang telah ditemukan dengan sebuah permainan atau pemodelan, yang ketiga refleksi yaitu dengan menggunakan refleksi maka guru berperan atau mengarahkan siswa untuk mengulangi kembali apa yang sudah dihubungkannya dengan menemukan dan pemodelan sehingga siswa dapat terus mengingat apa yang telah dipelajarinya, dan yang keempat adalah penilaian, dengan adanya penilaian ini maka guru bisa melihat sejauh mana keberhasilan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Ketika siswa mampu belajar secara mandiri maka pendidik sudah tidak lagi kesusahan dalam mengelola kelas karena siswa sudah mampu menangkap materi yang telah diberikan oleh pendidik dengan mengulangi pelajaran di rumah ataupun di saat jam pelajaran istirahat. Namun, belajar mandiri bukan berarti harus belajar secara sendiri. Siswa sering kali menyalahartikan konsep belajar mandiri sebagai belajar sendiri. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif dengan ataupun tanpa guru. Sebagai seorang yang mandiri, siswa tidak harus mengetahui semua hal, tetapi tidak juga diharapkan menjadi siswa yang jenius yang tidak membutuhkan bantuan orang lain. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan model pembelajaran CTL terhadap kemandirian belajar siswa. Populasi pada penelitian ini berjumlah 489 dan sampelnya sebanyak 217 siswa Purwanto (2008 :309). Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket. Sedangkan teknik analisis data ada dua yaitu Analisis Statistic Deskriptif menggunakan rumus 𝑃 =
𝑭 𝑵
× 100 % Arikunto (2013: 299) dan Analisis
Statistik Inferensial yang terdiri dari uji Normalitas, Korelasi Produk Moment dengan menggunakan patokan interpretasi dari Sugiyono (2003: 214) dan Analisi Regresi linear Sederhana. HASIL PENELITIAN Pengaruh Antara menemukan terhadap kemandirian belajar siswa Evy Fatimah |
2
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Nilai korelasi (r) menunjukkan angka sebesar 0,441, adapun koefisien determinasi R Square yaitu sebesar 0,195 menunjukkan bahwa 19,5% perubahan pada variabel kemandirian belajar dapat dijelaskan oleh menemukan sedangkan sisanya 80,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Untuk uji F diketahui Nilai Fhit sebesar 56,542 jauh lebih besar dari pada nilai Ftab yaitu 3,885 pada taraf signifikansi 5 % (α=0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara menemukan terhadap kemandirian belajar siswa menunjukkan pengaruh yang signifikan. Sedangkan uji t diketahui Nilai thit sebesar 8,459 jauh lebih besar dari pada nilai ttab yaitu 1,971 pada taraf signifikansi 5 % (α=0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara menemukan terhadap kemandirian belajar siswa menunjukkan pengaruh yang signifikan. Pengaruh antara Pemodelan Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Nilai korelasi (r) menunjukkan angka sebesar 0,182, adapun koefisien determinasi R Square yaitu sebesar 0,033 menunjukkan bahwa 3,3% perubahan pada variabel kemandirian belajar dapat dijelaskan pemodelan sedangkan sisanya 96,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Untuk uji F diketahui Nilai Fhit sebesar 7,352 jauh lebih besar dari pada nilai Ftab yaitu 3,885 pada taraf signifikansi 5 % (α=0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara pemodelan terhadap kemandirian belajar siswa menunjukkan pengaruh yang signifikan. Sedangkan uji t diketahui Nilai thit sebesar 25,628 jauh lebih besar dari pada nilai Ftab yaitu 1,971 pada taraf signifikansi 5 % (α=0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara pemodelan terhadap kemandirian belajar siswa menunjukkan pengaruh yang signifikan. Pengaruh antara Refleksi Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Nilai korelasi (r) menunjukkan angka sebesar 0,456, adapun koefisien determinasi R Square yaitu sebesar 0,208 menunjukkan bahwa 20,8% perubahan pada variabel kemandirian belajar dapat dijelaskan refleksi sedangkan sisanya 79,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Untuk uji F diketahui Nilai Fhit sebesar 56,542 jauh lebih besar dari pada nilai Ftab yaitu 3,885 pada taraf signifikansi 5 % (α=0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara refleksi terhadap kemandirian belajar siswa menunjukkan pengaruh yang signifikan. Sedangkan untuk uji t diketahui Nilai thit sebesar 8,459 jauh lebih besar dari pada nilai ttab yaitu 1,971 pada taraf signifikansi 5 % (α=0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara refleksi terhadap kemandirian belajar siswa menunjukkan pengaruh yang signifikan. Pengaruh Antara penilaian terhadap kemandirian belajar siswa Nilai korelasi (r) menunjukkan angka sebesar 0,513, adapun koefisien determinasi R Square yaitu sebesar 0,263 menunjukkan bahwa 26,3% perubahan pada variabel kemandirian belajar dapat dijelaskan penilaian sedangkan sisanya 73,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Untuk uji F diketahui Nilai Fhit sebesar 76,891 jauh lebih besar dari pada nilai Ftab yaitu 3,885 pada taraf signifikansi 5 % (α=0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara penilaian terhadap kemandirian belajar siswa menunjukkan pengaruh yang signifikan. Sedangkan uji t diketahui Nilai thit sebesar 6,073 jauh lebih besar dari pada nilai ttab yaitu 1,971 pada taraf signifikansi 5 % (α=0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara penilaian terhadap kemandirian belajar siswa menunjukkan pengaruh yang signifikan. Evy Fatimah |
3
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Pengaruh antara model pembelajaran CTL terhadap kemandirian belajar siswa Nilai korelasi (r) menunjukkan angka sebesar 0,558, adapun koefisien determinasi R Square yaitu sebesar 0,312 menunjukkan bahwa 31,2% perubahan pada variabel kemandirian belajar dapat dijelaskan oleh model pembelajaran CTL sedangkan sisanya 68,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Untuk uji F diketahui Nilai Fhit sebesar 97,396 jauh lebih besar dari pada nilai Ftab yaitu 3,885 pada taraf signifikansi 5 % (α=0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara model pembelajaran CTL terhadap kemandirian belajar siswa menunjukkan pengaruh yang signifikan. Sedangkan uji t diketahui Nilai thit sebesar 2,909 jauh lebih besar dari pada nilai ttab yaitu 1,971 pada taraf signifikansi 5 % (α=0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara model pembelajaran CTL terhadap kemandirian belajar siswa menunjukkan pengaruh yang signifikan. PENUTUP Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara menemukan dengan kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 10 Makassar. Kekuatan pengaruh ditunjukkan melalui nilai r sebesar 0,441 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,195, atau variansi kemandirian belajar siswa 19,5 % dapat dijelaskan oleh variabel menemukan.Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemodelan dengan kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 10 Makassar. Kekuatan pengaruh ditunjukkan melalui nilai r sebesar 0,182 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,033, atau variansi kemandirian belajar siswa 3,3 % dapat dijelaskan oleh variabel pemodelan.Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara refleksi dengan kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 10 Makassar. Kekuatan pengaruh ditunjukkan melalui nilai r sebesar 0,456 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,208, atau variansi kemandirian belajar siswa 20,8% dapat dijelaskan oleh variabel refleksi.Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penilaian dengan kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 10 Makassar. Kekuatan pengaruh ditunjukkan melalui nilai r sebesar 0,513 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,263, atau variansi kemandirian belajar siswa 26,3% dapat dijelaskan oleh variabel penilaian.Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara model pembelajaran CTL dengan kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 10 Makassar. Kekuatan pengaruh ditunjukkan melalui nilai r sebesar 0,558 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,312, atau variansi kemandirian belajar siswa 31,2% dapat dijelaskan oleh variabel model pembelajaran CTL. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Purwanto. 2008. Statistika. Bandung: Pustaka Jaya Riyanto, yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: kencana Suprijono, agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: pustaka pelajar Sanjaya, wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: prenada media group Evy Fatimah |
4
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Evy Fatimah |
5