perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
JURNAL SKRIPSI
PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENKEPOR JPOK FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 2013/2014
SKRIPSI Oleh : MEGA DARMA PRASTIWI NIM. K5610048
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2014 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENKEPOR JPOK FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 2013/2014. Mega Darma Prastiwi Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Alamat Korespondensi : Rt 02 Rw 05 Desa Gumpang, Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah Email :
[email protected] ABSTRAK Mega Darma Prastiwi. PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENKEPOR JPOK FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 2013/2014. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Nopember 2014. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar keterampilan bulutangkis melalui pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan pada mahasiswa putra semester IV program studi penkepor JPOK FKIP UNS Tahun Akademik 2013/2014. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah mahasiswa putra semester IV program studi penkepor JPOK FKIP UNS. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari tim pengajar dan mahasiswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi dan penilaian hasil belajar keterampilan bulutangkis. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan bulutangkis mahasiswa dari siklus I ke siklus II. Proses pembelajaran pada pratindakan tidak menggunakan pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari gerakan keterampilan bulutangkis sehingga keterampilan bulutangkis mahasiswa masih rendah dan hasil belajar keterampilan bulutangkis mahasiswa kurang maksimal. Dari hasil analisis diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, baik pada pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan, mahasiswa yang lulus mencapai 53,33%. Sedangkan pada siklus II, pada pendekatan ketepatan mencapai 93,33%, pada pendekatan kecepatan mencapai 88,67%. Simpulan penelitian ini adalah pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan bulutangkis mahasiswa putra semester IV program studi penkepor JPOK FKIP UNS Tahun Akademik 2013/2014. commit to user
Kata kunci: Ketepatan, Kecepatan, Keterampilan Bulutangkis
perpustakaan.uns.ac.id
PENDAHULUAN
digilib.uns.ac.id
Upaya meningkatkan keterampilan pukulan bulutangkis bagi mahasiswa pemula dibutuhkan cara mengajar yang tepat. Banyaknya metode pengajaran gerak olahraga menuntut seorang pendidik harus cermat dalam memilih dan menentukan metode mengajar. Metode pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan merupakan metode mengajar gerak olahraga yang memiliki karakteristik yang berbeda. Pendekatan ketepatan menggunakan pendekatan yang mendahulukan ketepatan, sedangkan pendekatan kecepatan menggunakan pendekatan yang mendahulukan kecepatan. Baik pendekatan ketepatan maupun pendekatan kecepatan memiliki karakteristik yang berbeda dan masingmasing memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga belum diketahui efektifitasnya terhadap peningkatan keterampilan pukulan dalam permainan bulutangkis. Untuk mengetahui bagaimanakah pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan bulutangkis, maka perlu diadakan suatu penelitian dengan judul, “Pengaruh Pendekatan Ketepatan dan Pendekatan Kecepatan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Bulutangkis Pada Mahasiswa Putra Semester IV Program Studi Penkepor JPOK FKIP UNS Tahun Akademik 2013/2014”.
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak. Tujuan utama pendidikan adalah untuk mengembangkan individu menjadi individu-individu yang kreatif, berdaya cipta, dan mampu menyesuaikan dengan lingkungan. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, emosional, intelektual, sosial, moral dan estetika. Pembelajaran bulutangkis secara formal sangat berguna bagi peserta didik, selain meningkatkan kebugaran jasmani juga membekali peserta didik akan kemampuan teknik dasar bulutangkis untuk menunjang prestasi. Perkembangan pembelajaran bulutangkis dalam pendidikan formal, bukan hanya pada tingkat sekolah dasar dan menengah, namun juga pada tingkat perguruan tinggi. Pada kurikulum perguruan tinggi terutama pada jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan, bulutangkis menjadi salah satu olahraga yang wajib dipelajari. Pembelajaran bulutangkis pada mahasiswa JPOK FKIP UNS perlu dikaji dan METODE PENELITIAN dievaluasi, terutama mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga Penelitian ini merupakan (Penkepor) dikarenakan mahasiswa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penkepor selain diarahkan sebagai calon Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pengajar/guru mereka juga diberikan dasar dari bulan Maret 2014 sampai bulan Juni dalam kepelatihan sehingga diharuskan 2014. Subjek penelitian ini adalah memahami dan menguasai teknik dasar mahasiswa putra semester IV Program bulutangkis. Selain itu perlu dikaji pula Studi Penkepor JPOK FKIP UNS Tahun keefektifan pembelajaran bulutangkis di Akademik 2013/2014 dengan jumlah 60 JPOK UNS dengan sarana dan prasaranacommit to mahasiswa. Data yang digunakan dalam user yang kurang memadai. Penelitian ini adalah data primer dan data
perpustakaan.uns.ac.id
sekunder. Sumber data diperoleh dari tim pengajar dan mahasiswa. Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri atas tes dan observasi. Tes dipergunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk mengukur tingkat penguasaan materi pembelajaran keterampilan bulutangkis. Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar keterampilan bulutangkis mahasiswa dan tentang aktivitas mahasiswa selama mengikuti proses belajar mengajar melalui pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan dalam pembelajaran keterampilan bulutangkis. Teknik pengujian validitas data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan triangulasi data. Triangulasi melibatkan pengumpulan data tentang situasi pengajaran tertentu dari tiga sudut pandang yang berbeda; yakni sudut pandang tim pengajar, mahasiswa, dan observer yang berpartisipasi. Teknik analisis data yang digunakan berupa data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan
digilib.uns.ac.id
keterampilan bulutangkis dari penjelasan tim pengajar (3) Seringkali contoh yang disampaikan oleh tim pengajar melalui peragaan langsung kurang dapat dicermati oleh mahasiswa secara baik, banyak mahasiswa yang terlihat bosan dengan pembelajaran yang diberikan, baik karena kurangnya inovasi ataupun kreativitas tim pengajar dalam mengelola proses pembelajaran (4) tim pengajar sedikit kesulitan menemukan pendekatan pembelajaran yang baik kepada mahasiswa. Model pembelajaran yang monoton atau tradisional mengakibatkan motivasi belajar mahasiswa pemula menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya keterampilan pukulan bulutangkis. Rendahnya keterampilan pukulan bulutangkis mahasiswa dapat menyebabkan kurangnya hasil belajar mahasiswa pemula dalam pembelajaran keterampilan pukulan bulutangkis. SIKLUS I Hasil belajar mahasiswa dalam pembelajaran keterampilan bulutangkis siklus I menunjukkan hasil bahwa baik pada pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan yang mencapai kriteria kelulusan adalah 53,33 %. Dalam hal ini sejumlah 16 mahasiswa yang termasuk dalam kelompok pendekatan ketepatan telah masuk dalam kriteria Lulus, dan 14 mahasiswa Tidak Lulus. Sedangkan pada pendekatan kecepatan, sejumlah 16 mahasiswa termasuk dalam kriteria Lulus, dan 14 mahasiswa Tidak Lulus.
Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada Dalam pelaksanaan siklus I di lapangan. Hasil kegiatan survey awal terdapat kelebihan yang dapat digunakan tersebut adalah sebagai berikut: (1) dalam sebagai tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran keterampilan pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan bulutangkis banyak yang kurang tertarik. dan pelaksanaan siklus I diantaranya : Hal tersebut dikarenakan penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik 1) Sebagian besar mahasiswa merasa untuk mahasiswa (2) penjelasan dari tim tertarik dengan penyampaian materi pengajar yang verbal menyebabkancommit to user keterampilan pukulan bulutangkis mahasiswa hanya membayangkan gerakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menggunakan penerapan pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan. Disamping itu pelaksanaan pembelajaran ini belum pernah digunakan sebelumnya dalam proses pembelajaran mata kuliah teori dan praktek bulutangkis. 2) Mahasiswa mudah dalam menyerap pelaksanaan kegiatan yang di instuksikan peneliti dan pengajar, sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, dan mahasiswa dapat secara cepat mengadaptasi dalam melaksanakan instruksi peneliti dan pengajar. 3) Situasi kelas lebih tenang dan teratur sehingga materi yang diberikan terarah. Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan siklus I tersebut adalah: 1) Mayoritas mahasiswa pemula belum dapat mempraktekan gerakan teknik dasar keterampilan pukulan bulutangkis secara benar. 2) Mahasiswa seringkali lupa dengan teknik gerakan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya, sehingga peneliti dan pengajar seringkali mengulangi pelaksanaan materi pada minggu lalu. 3) Mahasiswa kurang bisa menguasai materi yang disampaikan terutama pada ketepatan perkenaan dan mengarahkan bola. 4) Siswa kurang bisa menguasai materi yang disampaikan kebanyakan pada siswa putri terutama pada ketepatan perkenaan dan mengarahkan bola. 5) Masih banyak mahasiswa yang kurang sungguh-sunguh dalam melaksanakan instruksi peneliti dan pengajar.
SIKLUS II Berdasarkan hasil pengamatan/ observasi selama pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung, dapat diidentifikasi: Hasil belajar mahasiswa dalam materi keterampilan bulutangkis setelah tindakan II dilakukan menunjukkan hasil bahwa, pada pendekatan ketepatan yang mencapai kriteria kelulusan adalah 93,33%. Dari 30 mahasiswa sebanyak 28 mahasiswa mencapai kriteria Lulus, dan 2 mahasiswa Tidak Lulus. Sedangkan pada pendekatan kecepatan, yang mencapai kriteria Lulus adalah 86,67%. Dari 30 mahasiswa sebanyak 26 mahasiswa dinyatakan mencapai kriteria lulus, dan 4 mahasiswa Tidak Lulus. Dalam pelaksanaan Siklus II terdapat kelebihan yang dapat diguanakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan dan pelaksanaan siklus II diantaranya :
1) Banyak dari mahasiswa yang sudah dapat menguasai teknik dasar keterampilan pukulan bulutangkis, meliputi servis panjang, lob, servis pendek, dan smash meskipun belum sempurna. 2) Pelaksanaan proses pembelajaran berjalan dengan lancar karena mahasiswa sudah terarah untuk mempersiapkan segala keperluan untuk pelaksanaan pembelajaran keterampilan pukulan bulutangkis. 3) Dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti dan kolaborator, peneliti tidak kerepotan dalam proses transfer materi kepada mahasiswa pemula. 4) Mahasiswa yang belum bisa belajar sendiri bersama teman-teman yang sudah bisa melakukan keterampilan pukulan bulutangkis. 5) Mahasiswa saling memberi motivasi commit to user antara mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya dalam
perpustakaan.uns.ac.id
melaksanakan keterampilan bulutangkis.
digilib.uns.ac.id
pukulan
Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus II ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus II, adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan siklus II tersebut adalah: 1) Masih ada beberapa mahasiswa yang belum bisa melakukan teknik dasar keterampilan pukulan bulutangkis dengan baik. 2) Pada awal pertemuan siklus II sebagian mahasiswa yang sudah bisa mulai terlihat bosan dengan materi keterampilan pukulan bulutangkis yang diajarkan sebelumnya. SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN
mahasiswa atau 46,67% dalam kategori belum lulus. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar mahasiswa, pada pendekatan ketepatan dalam kategori lulus sebesar 93,33% atau sejumlah 28 mahasiswa, dan 2 mahasiswa belum lulus. Sedangkan pada pendekatan kecepatan, kategori lulus sebesar 86,67% atau sejumlah 26 mahasiswa, dan 4 mahasiswa belum lulus. Dari hasil belajar keterampilan bulutangkis yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui penggunaan pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan bulutangkis pada mahasiswa putra semester IV Program Studi Penkepor JPOK FKIP UNS Tahun Akademik 2013/2014 . B. IMPLIKASI Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pembelajaran keterampilan bulutangkis dengan menggunakan pendekatan ketepatan dan pendekatan dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan bulutangkis. Implikasi yang diberikan bahwa hasil belajar keterampilan bulutangkis dapat meningkat melalui metode pembelajaran yang diberikan. Oleh karena itu, dalam menerapkan suatu pembelajaran yang bertujuan meningkatkan hasil belajar keterampilan bulutangkis menggunakan suatu model pembelajaran yang dapat menambah minat mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran juga dapat mengembangkan kreatifitas guru dalam suatu proses pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas pada mahasiswa putra semester IV Program Studi Penkepor JPOK FKIP UNS Tahun Akademik 2013/2014 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan sebagai berikut: Pendekatan ketepatan dan pendekatan kecepatan dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan pukulan bulutangkis mahasiswa putra semester IV Program Studi Penkepor JPOK FKIP UNS Tahun Akademik C. SARAN 2013/2014. Dari hasil analisis data yang Sesuai dengan simpulan dan telah dilakukan dan pembahasan yang implikasi hasil penelitian, serta dalam telah di paparkan pada BAB IV terdapat rangka ikut menyumbangkan pemikiran peningkatan dari siklus I ke siklus II. bagi tim pengajar, mahasiswa dan institusi Pada siklus I, hasil belajar pendidikan terkait dalam meningkatkan keterampial pukulan bulutangkis pada penguasaan pembelajaran, khususnya mata pendekatan ketepatan mencapai 53,33%commit to kuliah user teori dan praktek bulutangkis di atau 16 mahasiswa dari 30 mahasiswa telah masuk kriteria lulus dan 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
JPOK FKIP UNS Surakarta, maka dapat disampaikan saran-saran: 1. Dalam memilih jenis pendekatan pembelajaran, khususnya untuk meningkatkan hasil belajar keterampilan bulutangkis yang baik, hendaknya memilih jenis pendekatan pembelajaran yang merangsang kemampuan mahasiswa pemula agar keterampilan bulutangkisnya menjadi benar dan lebih baik. 2. Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar keterampilan bulutangkis, pengajar dapat menggunakan pendekatan pembelajaran ketepatan dan kecepatan karena keduanya terbukti dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan bulutangkis.
DAFTAR PUSTAKA Agus
Kristiyanto. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta : UNS Press.
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Benny A. Pribadi. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian Rakyat. Dwi
Hatmisari Ambarukmi. 2007. Pelatihan Olahraga Anak Usia Dini. Jakarta: ASDEP Pengembangan Tenaga dan Pembina Keolahragaan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
Herman
Subardjah. 1999/2000. Bulutangkis. Jakarta: Depdikbud.
Icuk Sugiarto. 2002. Total Badminton. Solo: CV. Setyaki Eka Anugrah. M. Sobry Sutikno. 2009. Belajar dan Pembelajaran Upaya Kreatif Dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Bandung: Prospect. Nana Sudjana. 2005. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. . 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Rusli Lutan & Adang Suherman. 2000. Perancanaan Pembelajaran Penjaskes. Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan commit to user Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sapta Kunta Purnama. 2002. Paedagogia (Jurnal Penelitian Pendidikan Edisi Khusus Olahraga). Surakarta: FKIP UNS. Sudjana. 2002. Metoda Bandung: Tarsito.
Sutrisno Hadi. 2004. Statistik Jilid 3. Yogyakarta: Andi Offset. Tohar,
Statistika.
Sudjarwo. 1995. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta: UNS Press. Sugiyanto & Agus Kristiyanto. 1998. Belajar Gerak II. Surakarta: UNS Press. Sugiyanto. 1995. Metodologi Penelitian. Surakarta: UNS Press. . 1996. Belajar Gerak I. Surakarta: UNS Press. Sunardi. 2002. Paedagogia (Jurnal Penelitian Pendidikan Edisi Khusus Olahraga). Surakarta: FKIP UNS.
1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis. Semarang: IKIP Semarang Press.
Tony Grice. 2002. Petunjuk Praktis Bermain Bulutangkis Untuk Pemula dan Lanjut. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wahjoedi. 1999. Jurnal Iptek Olahraga. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan IPTEK (PPPITOR). Kantor Menteri Negara dan Olahraga.
commit to user