Jurnal Pendidikan Hayati Vol. 2 No.1 (2016) : 7-16
ISSN : 2443-3608
MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MELALUI PENERAPAN PBL DIPADU MIND MAP BERBASIS LESSON STUDY PADA MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN MAHASISWA S1 PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2015 Mardiana 1. Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5, Malang Email:
[email protected]
Abstrak Menghadapi kehidupan abad 21 yang sangat kompetitif dan menuntut sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki kompetensi dalam berbagai bidang kehidupan maka dalam pembelajaran harus diupayakan pengembangan kecakapan hidup abad 21. Sebaiknya pembelajaran di sekolah atau perguruan tinggi tidak hanya menanamkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga membentuk manusia yang mampu berpikir kritis, memecahkan masalah, memiliki kreativitas, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi. Kreativitas merupakan hal yang sangat penting karena dengan hal tersebut peserta didik dapat mengembangkan pengetahuannya secara mandiri. Selanjutnya di samping itu motivasi belajar juga hal yang penting untuk ditingkatkan yaitu salah satunya dengan cara memanfaatkan multimedia sehingga hasil belajar tercapai dengan baik. PBL merupakan model pembelajaran yang disarankan untuk digunakan dalam meningkatkan kecakapan hidup abad 21 karena dalam PBL, menggunakan pendekatan konstruktivistik untuk pengajaran secara aktif mengkonstruksi pengetahuan, sehingga diharapkan mampu berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Tujuan penelitian yaitu, 1) Untuk mengetahui pelaksanaan PBL dipadu Mind Map berbasis LS 2) Untuk mengetahui peningkatan kreativitas mahasiswa dengan penerapan PBL dipadu Mind Map berbasis LS 3) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif mahasiswa dengan penerapan PBL dipadu Mind Map berbasis LS. Penelitian ini merupakan penelitian lesson study yang terdiri dari 3 tahap yaitu plan, do, dan see. Subyek penelitian adalah mahasiswa pengantar pendidikan offering C Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang. Teknik pengumpulkan data dilakukan dengan teknik observasi dan dokumentasi LS (tahap plan, do, see). Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) taraf persentase pelaksanaan PBL dipadu Mind Map berbasis LS sangat baik, 2) Terdapat peningkatan kreativitas mahasiswa dengan penerapan PBL dipadu Mind Map berbasis LS sebesar 8,6%.3)Terdapat peningkatan hasil belajar kognitif mahasiswa dengan penerapan PBL dipadu Mind Map berbasis Multimedia dan LS sebesar 6,7%.. Kata Kunci: PBL dipadu Mind Map, Lesson Study, Kreativitas, Hasil belajar
Published : Maret 2016
PENDAHULUAN Menghadapi kehidupan abad 21 yang sangat kompetitif dan menuntut sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki kompetensi dalam berbagai bidang kehidupan maka sebaiknya dalam pembelajaran harus selalu diupayakan pengembangan kecakapan hidup abad 21. Pembelajaran di Abad ke-21 sekarang ini hendaknya disesuaikan dengan kemajuan dan tuntutan yang ada. pembelajaran di sekolah atau perguruan tinggi harusnya tidak hanya menanamkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga membentuk manusia yang mampu berpikir kritis, memecahkan masalah,
7
Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Kognitif Melalui Penerapan PBL Dipadu Mind Map Berbasis Lesson Study Pada Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Tahun 2015 memiliki kreativitas, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi. Kreativitas merupakan hal yang sangat penting karena dengan hal tersebut peserta didik dapat mengembangkan pengetahuannya secara mandiri. Selanjutnya di samping itu hasil belajar juga hal yang penting untuk ditingkatkan yaitu penerapan Model Pembelajaran Problem based Learning (PBL). PBL merupakan model pembelajaran yang disarankan untuk digunakan dalam meningkatkan kecakapan hidup abad 21 karena dalam PBL, menggunakan pendekatan konstruktivistik untuk pengajaran secara aktif mengkonstruksi pengetahuan, sehingga diharapkan mampu berpikir kritis dalam memecahkan masalah sehingga mahasiswa dapat mengasai konsep dari materi. Tujuan penelitian yaitu,
Untuk mengetahui
pelaksanaan PBL dipadu Mind map berbasis LS, mengetahui peningkatan kreativitas mahasiswa dengan penerapan PBL dipadu Mind map LS serta untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif mahasiswa dengan penerapan PBL dipadu Mind map berbasis LS.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengimplementasikan Lesson Study. Adapun subyek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Angkatan 2014 yang menempuh mata kuliah Pengantar Pendidikan berjumlah 24 mahasiswa. Model pembelajaran yang dipilih yaitu model Pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL) dipadu Maind Map berbasis Lesson Study (LS) diterapkan pada setiap pertemuan. Pengimplementasian Lesson Study ini dilakukan dalam 4 kali pertemuan. Tahapan pelaksanaan lesson study terdiri dari 3 tahapan yaitu: (1) tahap perencanaan (plan), perencanaan dilakukan bersama tim lesson study untuk menentukan materi yang akan diajarkan, dosen model dan instrumen pengamatan yang akan dipakai serta materi yang dipilih untuk diajarkan. Dari hasil diskusi, materi yang di pilih adalah Aliran-aliran Pendidikan, Pendidikan Seumur Hidup, Perintis-perntis pendidikan Nasional dan Hubungan timbal balik pendidikan dan pembangunan nasional. (2) tahap pelaksanaan (do), tahap pelaksanaan merupakan pengimplementasian tahapan plan yang telah dirancang secara tim dan (3) tahap refleksi (see), refleksi digunakan untuk melihat apakah pengimplementasian lesson study telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau perlu adanya perbaikan dari beberapa aspek tertentu guna penyempurnaan kegiatan lesson study. Data yang dikumpulkan berupa data pelaksanaan KPL berbasis lesson study, kreativitas mahasiswa. Yang diukur dari hasil penilaian mind map. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa lembar observasi keterlaksanaan lesson study, lembar penilaian mind map untuk kreativitas mahasiswa, Soal tes siklus 1 dan siklus II. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, paparan data, dan kesimpulan/verifikasi data.
8
Mardiana / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.1 (2016) : 7-16 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keterlaksanaan Pembelajaran Data observasi keterlaksanaan pembelajaran diperoleh dari penerapan model pembelajaran PBL dipadu mind map berbasis lesson study dalam penelitian ini ditujukan pada mahasiswa offering C program studi Pendidikan Biologi semester ganji 2015/2016. Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dan 4.9 dapat diperoleh rekapitulasi persentase data keterlaksanaan pembelajaran yang dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Rekapituasi Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Pencapaian (%)
Indikator Keterlaksanaan Pembelajaran
Siklus I
Siklus II
100
100
Berdasarkan Tabel 3.1. dapat dibuat grafik peningkatan hasil belajar kognitif mahasiswa berdasarkan jumlah mahasiswa pada Gambar 4.1. Keterlaksanaan Pembelajaran 120 100 80 60 40 20 0
Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I
Siklus II
Pencapaian (%)
Berdasarkan perolehan data dapat diketahui keterlaksanaan pembelajaran PBL dipadu mind map berjalan dengan baik karena pelaksanaannya berbasis lesson study sehingga pembelajaran selalu mengalami perbaikan dari kekurangn pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran yang dirancang bersama-sama
sehingga
banyak
ide
kreatif
sebagai
masukan
dalam
memperbaiki
dan
menyempurnakan desain pembelajaran yang akan dilakukan. Hal ini terjadi dikarenakan semua kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik dan sesuai dengan aspek yang ada di lembar observasi juga didukung dengan dosen model merancang sendiri skenario pembelajaran di setiap siklusnya sehingga benar-benar mengetahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung dan dosen model selalu membawa panduan langkah-langkah pembelajaran beserta alokasi waktu yang akan dilakukan yang tertulis pada selembar kertas
yang bisa di bawa kemana-mana sebagai pengingat dan agar semua kegiatan
terlaksana dengan baik
9
Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Kognitif Melalui Penerapan PBL Dipadu Mind Map Berbasis Lesson Study Pada Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Tahun 2015 2. Keterlaksanaan Lesson Study Tahapan LS dianalisis setiap pertemuan, dalam penelitian ini terdapat 4 kali putaran LS dengan rincian setiap LS terdapat langkah plan, do dan see. Rekapitulasi data keterlaksanaan LS tahap plan, do, dan see siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Rekapitulasi Data Keterlaksanaan LS Tahap Plan, Do, dan See Siklus I dan Siklus II Siklus
Pertemuan 1
I 2 3 II 4
Keterlaksanaan LS (%) See Kriteria 96,8 Sangat terlaksana
Plan 100
Do 93,7
100
94,7
98,4
(Sangat terlaksana)
100
95,5
98
Sangat terlaksana
100
100
100
Sangat terlaksana
Berdasarkan hasil pengamatan keterlaksanaan LS dapat diketahui bahwa tahapan LS (plan, do, see) terlaksana dengan sangat baik di setiap pertemuan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan para observer pada lembar monitoring LS. Tahapan LS yang pertama adalah kegiatan plan, berdasarkan hasil pengamatan pada tahap plan, memperoleh keterlaksanaan dengan sangat baik di semua pertemuan karena semua kegiatan sudah sangat sesuai dengan lembar monitoring plan. Pada kegiatan plan dilakukan perancangan pembelajaran yang akan dilakukan pada tahap Do dan juga mendiskusikan hal yang perlu diperbaiki demi tercapainya tujuan pembelajaran meliputi perangkat pembelajaran, media yang digunakan dalam pembelajaran, alat evaluasi, serta instrumen observasi dengan memperhatikan kegiatan pembelajaran yang meliputi diskusi pemicu masalah dalam PBL dan trik-taktik yang akan digunakan. Pada tahap ini beberapa pendidik dapat berkolaborasi untuk mengemukakan berbagai ide terkait dengan rancangan pembelajaran yang akan dihasilkan, baik dalam aspek pengorganisasian bahan ajar, aspek pedagogis, maupun aspek penyiapan alat bantu pembelajaran. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Catherine Lewis (dalam Syamsuri dan Ibrohim, 2008) bahwa LS sangat efektif bagi dosen model untuk mengkaji tentang hal-hal terbaik yang dapat digunakan dalam pembelajaran melalui belajar dari para dosen model lain, mengembangkan keahlian dalam mengajar, baik pada saat merencanakan pembelajaran maupun selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Sehingga dosen model bisa belajar dengan baik dan melakukan improvisasi disetiap kegiatan pembelajaran karena adanya kegiatan LS ini. Melalui LS dosen model dapat memikirkan secara mendalam tentang bagaimana tujuan-tujuan pembelajaran agar tercapai dengan berbagai ide dan inovasi pembelajaran.
10
Mardiana / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.1 (2016) : 7-16 Kegiatan LS (plan, do, see) mampu menghasilkan strategi belajar mengajar yang kreatif dan inovatif. Pelaksanaan LS yang dilakukan berdasarkan sintaks yang tepat akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang baik. Kegiatan LS dilaksanakan dengan tujuan utama meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mahamahasiswa. Kegiatan LS meliputi tahap plan, do, see, maka setiap dosen model akan terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut. Dosen model memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi masalah pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran, memilih alternatif model pembelajaran, mengobservasi pelaksanaan pembelajaran, melakukan refleksi secara bersamasama, serta mengambil pelajaran berharga dari setiap proses yang dilakukan untuk kepentingan peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran (Susilo, 2012). 3. Kreativitas Data yang diperoleh pada siklus I dan siklus II tampak bahwa kreativitas
mahasiswa
mengalami peningkatan. Peningkatan kreativitas belajar mahasiswa berdasarkan lembar observasi kreativitas belajar mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16. kreativitas belajar mahasiswa siklus 1 dan siklus II.
Siklus I Aspek
Kata kunci Hubungan cabang utama dengan cabang lainnya Desain warna Simbol gambar dan garis lengkung Kelengkapan materi Total
Siklus II
Ratarata (%) 83,7 73,1
Kriteria
Rata-rata (%)
Kriteria
Baik Cukup baik
93,6 87,4
Sangat baik Baik
84,2 78,9
Baik Cukup baik
91,3 83,6
Sangat baik Baik
77,4 79,46
Cukup baik Cukup baik
84,7 88,12
Sangat baik Sangat baik
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dibuat grafik peningkatan kreativitas mahasiswa berdasarkan jumlah mahasiswa pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 grafik peningkatan kreativitas mahasiswa dari siklus I ke siklus II 100 80 60 40 20 0
Siklus I Siklus II
11
Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Kognitif Melalui Penerapan PBL Dipadu Mind Map Berbasis Lesson Study Pada Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Tahun 2015 Berdasarkan hasil pengamatan
dapat diketahuai bahwa kreativitas mahamahasiswa
mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari hasil penilaian mind map berdasarkan beberapa indikator pengamatan. Indikataor-indikator tersebut yaitu. 1) Kata kunci Kata kunci dalam hal ini merupakan sesuatu yang menunjukkan ide dalam bentuk kata yang sangat efektif bukan kalimat. Jadi yang terdapat dalam mind map adalah kata kunci secara singkat dan mudah dipahami dalam mewakili suatu konsep. Pada siklus I aspek kata kunci mengalami peningkatan dari 83,7 % menjadi 93,6 % pada siklus II. Hal ini menandakan kreativitas mahamahasiswa meningkat. 2). Hubungan cabang utama dengan cabang lainnya Aspek ini merupakan hal yang menjelaskan hubungan antar cabang dan juga mencapai jumlah banyak cabang. Semakin banyak cabang maka akan menandakan mahamahasiswa semakin tinggi kreativitasnya. Berdasarkan hasil pengamatan terjadi peningkatan pada aspek ini yaitu dari 73,1 % pada siklus I menjadi 87,4 % pada siklus II. Hal ini menandakan kreativitas mahamahasiswa meningkat. 3). Desain warna Desain warna merupakan aspek yang menunjukan daya seni dan penguasaan konsep dalam mennjukkan hubungan beberapa topik. Penggunaan
warna pada mind map sangat menentukan
kreativitas mahamahasiswa karena dengan melalui warna kita bisa mengenal suatu konsep dari beberapa uraian atau penjelasan dari suatu materi. Berdasarkan hasil perolehan desain warna mengalami peningkatan
dari siklus I sebesar 84,2% menjadi
91,3% pada siklus II. Hal ini
menandakan kreativitas mahamahasiswa meningkat. 4). Simbol gambar dan garis lengkung Simbol gambar dan garis lengkung maksudnya penggunaan gambar atau simbol pada ide sentral, cabang utama dan cabang lainnya yang dihubungkan dengan garis lengkung. Hal ini menandakan ide kreatif dalam menggunakan simbol sebagai perwakilan dari suatu konsep sehingga mudah dipahami. Berdasarkan hasil temuan perolehan data aspek ini mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus 2 yaitu dari 78, 9 menjadi 83,6. 5). Kelengkapan materi Kelengkapan materi merupakan peta pikiran yang menunjukkan materi yang kompleks dan mencakup semua konsep materi. Hasil yang diperoleh dari siklus I mengalami peningkatan yaitu dari 77,4 menjadi 84,7. Hal ini menandakan kreativitas mahamahasiswa meningkat. Secara garis besar dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut mengindikasikan adanya peningkatan kreativitas pembuatan
mahamahasiswa dalam
mind map. Melalui mind map mahamahasiswa dapat menguasai konsep dan
12
Mardiana / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.1 (2016) : 7-16 meningkatkan pemahaman mereka. Hal ini sesuai dengan literatur (Buzan, Tony. 2008). Dengan menggunakan Mind map dapat menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sesuai cara kerja alami otak yang dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi menjadi lebih mudah dan dapat diandalkan jika dibandingkan dengan pencatatan tardisional. Mind map juga mengupayakan seorang mahasiswa mampu menggali ide-ide kreatif dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Mind map merupakan suatu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh guru untuk meningkatkan daya hafal mahasiswa dan pemahaman konsep mahasiswa dan dapat meningkat daya kreatifitas mahasiswa karena suatu teknik grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dalam belajar (Munandar, U. 2012). Kombinasi antara model PBL dengan mind map dapat berjalan dengan baik. Mahamahasiswa dapat bekerja lebih aktif karena fase-fase model PBL menuntut adanya keaktifan mahamahasiswa. Selain itu, dalam pembelajaran mahasiswa menyusun hasil temuan atau hasil diskusi pada kelompok, serta mengaitkan dengan pengetahuan-pengetahuan yang telah mereka miliki sebelumnya. Model PBL dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan dosen secara berkelompok dan saling berbagi informasi yang telah mereka miliki untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada LKM. Pembelajaran model PBL dipadu mind map
menjadikan pembelajaran berpusat pada
mahamahasiswa, sehingga dapat mengembangkan pengendalian diri mahasiswa, mengajarkan membuat rencana yang porspektif dalam menghadapi realitas dan mengekspresikan emosi, model ini memungkinkan mahasiswa untuk melihat peristiwa secara multidimensional dengan perspektif yang lebih dalam, mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam pemecahan masalah, mendorong mahasiswa untuk belajar bahan dan konsep baru dalam memecahkan masalah, mengembangkan kerjasama dan keterampilan berkomunikasi mahasiswa yang memungkinkan mereka untuk belajar dan bekerja dalam kelompok (Akinoglu, O & R.O Tandogan, 2007). 4. Hasil Belajar Kognitif Data lengkap hasil belajar kognitif untuk siklus I dan II dapat dilihat pada Lampiran 11 . Rekapitulasi secara keseluruhan hasil belajar kognitif dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Rekapitulasi Secara Keseluruhan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan II Jumlah Siswa
Siklus
Persentase Pencapaian Klasikal (%)
I
84,5
II
91,2
24
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dibuat grafik peningkatan hasil belajar kognitif mahasiswa berdasarkan jumlah mahasiswa dan kriteria penilaian pada Gambar 4.3. 13
Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Kognitif Melalui Penerapan PBL Dipadu Mind Map Berbasis Lesson Study Pada Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Tahun 2015 Gambar 4.3. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa dari Siklus 1 ke Siklus II
95 90 85 80 siklus 1
siklus 2
Berdasarkan hasil temuan penelitian yang telah dianalisis, menunjukkan hasil yang sangat baik dan terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut terlihat dari kedua Siklus yang menunjukan ketuntasan belajar mahamahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi offering C yang mengikuti matakuliah Pengantar Pendidikan sebesar 100% tuntas, dengan rata-rata nilai di siklus I sebesar 84,5 % dan di siklus II sebesar 91,2 %. Hal tersebut membuktikan terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 7,7 % dan ketuntasan tersebut menandakan bahwa penerapan PBL diapadu mind map berbasis leson study telah terlaksana dengan baik dan sesuai yang direncanakan. Akinoglu & Tandogan (2007) menjelaskan PBL merubah mahasiswa dari penerima informasi yang pasif menjadi aktif, mahasiswa belajar mandiri dan mampu memecahkan masalah dan mampu meningkatkan pengetahuan konsep yang dipelajari mahasiswa. Pada gilirannya mahasiswa yang memiliki pengetahuan tinggi, sikap, dan keterampilan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan mereka akan terwujud. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hasanah, (2012) PBL memiliki keunggulan sebagai model pembelajaran yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran, menantang kemampuan mahasiswa untuk menemukan pengetahuan baru, meningkatkan aktivitas pembelajaran mahasiswa serta dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk memecahkan masalah. Selanjutnya penelitian Handriani (2014) mengungkapkan bahwa selain dapat meningkatkan prestasi belajar IPA, PBL juga mampu meningkatkan sikap peduli lingkungan yang dibuktikan dengan peningkatan secara signifikan dari siklus 1 ke siklus 2 dengan mampunya Mahasiswa memecahkan masalah secara ilmiah melalui perhatian dan tindakan mereka terhadap lingkungan. Selain itu Median (2012) menyimpulkan terdapat pengaruh penggunaan model PBL melalui metode Eksperimen di Laboratorium dan Lapangan terhadap Kemampuan Menganalisis, Sikap Peduli Lingkungan, dan interaksinya terhadap prestasi belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik mahasiswa. SIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Keterlaksanaan Pembelajaran PBL dipadu mind map berbasis LS. Persentase keterlaksanaan pembelajaran siklus I sebesar 100% dan untuk siklus II keterlaksanaan pembelajaran juga sebesar
14
Mardiana / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.1 (2016) : 7-16 2. 100%. Keterlaksanaan pembelajaran ini bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan karena dosen model memahami sintaks sendiri. 3. Keterlaksanaan Lesson Study terlaksana dengan kategori sangat baik disetiap putarannya. Kegiatan lesson study dapat membentuk tim mengajar yang lebih baik, kreatif dan inovatif. karena dalam tim lesson study terjadi kolaborasi ide dan pikiran dari anggota tim dalam merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi suatu pembelajaran yang akan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. 4. Kreativitas mahasiswa meningkat baik berdasarkan dari hasil penilaian mind map oleh diri sendiri, teman dan dosen ditandai dengan peningkatan nilai klasikal hasil penilain mind map dari siklus pertama ke siklus kedua. Nilai klasikal pada siklus pertama sebesar 79,46% dan pada siklus kedua sebesar 88,12%, sehingga terjadi peningkatan nilai klasikal keterampilan sosial siswa sebesar 8,66%. 5. Hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan dengan ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada siklus pertama adalah sebesar 84,5 % dan pada siklus kedua sebesar 91,2%, terjadi peningkatan nilai klasikal hasil belajar siswa dari siklus pertama ke siklus kedua sebesar 6,7%. 6. Hasil penelitian menunjukan bahwa meningkatnya kreativitas belajar mahasiswa dengan penerapan model pembelajaran PBL dipadu mind map berbasis leason study akan berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa. DAFTAR RUJUKAN Abidin, Y. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Adikarya. Akinoglu. O., & Tandagon. R. O. 2007. The Effects Of Problem-Based Active Learning In Science Education On Students Academic Achievement, Attitude And Concept Learning. Eurasia Journal Of Mathematics, Science & Technology Education, Volume 3, Nomer 1, 71-81. Amir, T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group. Anderson, W. L., & Krathwohl, R. D. 2010. A Taxonomy For Learning, and Assesing: A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of Education Objectives. Penerjemah: Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arends, R. I. 2008. Learning To Teach. Penerjemah: Helly Prajitno & Sri Mulyani. New York: McGraw Hill Company. . Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak. Gramedia: Jakarta. Greenstein, L. 2012. Assesing 21st Century Skills: A Guide To Evaluating Mastery And Authentic Learning. California: Thousand Oaks. Handriani, D. 2014. Implementasi kurikulum 2013 dengan model problem based learning ntuk meningkatkan sikap peduli lingkngan dan prestasi belajar ipa materi lingkngan kelas VII H SMP Negeri 1 Surakarta Tahun pelajaran 2013/2014. Prosiding Seminar Biologi Vol 11, No 1 (2014). 15
Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Kognitif Melalui Penerapan PBL Dipadu Mind Map Berbasis Lesson Study Pada Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Tahun 2015 Hasanah, N. 2012. Penerapan Probelm-Based Learning Melalui Strategi Belajar Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis, Hasil Belajar Kognitif, Dan Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas VII SMPN 18 Balikpapan. Tesis Tidak Diterbitkan. Malang. Universitas Negeri Malang. Ibrohim & Syamsuri, I. 2010. Lesson Study sebagai Pola Alternatif untuk Meningkatkan Efektivitas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Calon Guru. Makalah disajikan dalam Workshop Lesson Study untuk Mahasiswa, Guru, dan dosen FMIPA Universitas Negeri Malang Semester Genap 2010/2011, Jurusan Biologi FMIPA UM, Malang 7 januari 2011. Median, A.2012. Pembelajaran Biologi mengg nunakan model problem based learning melalui metode ekperimen laboratorim dan lapangan ditinja dari keberagam kemampuan berpikir analitis dan sikap peduli lingkungan. Prosiding Seminar Biologi. Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi. Munandar, U. 2012 . Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakart:Rineka Cipta Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Sudjana, N. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Silberman. 2001. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. (diterjemahkan oleh Raisul Muttaqien, 2001). Yogyakarta: YAPPENDIS. Suratmi.2013. Penggunaan Mind Map sebagai Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Konsep Sistem Reproduksi di SMPN 1 Anyar. Prosiding Semirata FMIPA UNILA. Susilo, Herawati. 2010. Lesson Study Berbasis MGMP sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru. Malang: Surya Pena Gemilang. Syamsuri dan Ibrohim. 2008. Lesson Study (Studi Pembelajaran). Malang: FMIPA UM. Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wulandari, N., Sjarkawi., & Damris. 2011. Pengaruh Problem Based Learning dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Tekno-Pedagogi, Vol. 1, No. 1, 1424.
16