JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSES PEMBERIAN KREDIT PADA PT. MANDIRI TUNAS FINANCE KOTA LUBUKLINGGAU Dheo Rimbano (Dosen Tetap STIE Musi Rawas )
ABSTRAK Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : bagaimana sistem pengendalian intern pemberian kredit yang diterapkan Pada PT. Mandiri Tunas Finance. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan sistem pengendalian intern terhadap proses pemberian kredit Pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Kota Lubuklinggau. teknik pengupulan data yang digunakan adalah observasi Sedangkan teknik analisis data mengunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menujukan bahwa evaluasi terhadap proses pemberian kredit Pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Kota Lubuklinggau baik dari segi dokumen, struktur organisasi, sistem otorisasi, praktek yang sehat dan sumber daya manusia yang kompeten yang meliputi prosedur atau standar operasional prosedur Kata Kunci : SPI, Pemberian Kredit. perusahaan.
Pendahuluan Perekonomian semakin maju
Hal
ini
berpengaruh
terhadap strategi perusahaan, baik
dan dunia usaha berkembang pesat
dalam
hal
produktifitas
maupaun
seiring dengan perkembangan ilmu
peningkatan
efektifitas
kerja.
pengetahuan
Pada
Pemberian kredit memiliki sebuah
umumnya perkembangan ini selalu
resiko yaitu adanya kredit macet.
dihadapkan pada situasi persaingan
Kredit macet memberikan dampak
dunia usaha
yang
dan
teknologi.
yang semakin ketat
kurang
baik
bagi
negara,
sehingga perusahaan dituntut lebih
masyarakat, dan perbankan Indonesia.
bekerja
keras
meningkatkan mencapai
tujuan
untuk
lebih
Untuk
kinerjanya
guna
pengendalian intern yang kuat sebagai
diinginkan
dasar kegiatan operasional yang sehat
yang
itu
diperlukan
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
sistem
70
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
dan aman dalam manajemen. pengendalian
intern
Sistem
menurut
ISSN: 1693-4768
prinsip 5C Yaitu charakter (sifat atau
Mulyadi
Watak)
yaitu
meliputi struktur organisasi, metode dan
dimiliki
konsumen,
ukuran-ukuran yang dikoordinasi untuk
belakang keluarga, gaya hidup yang
menjaga kekayaan organisasi, mengecek
dijalani, pekerjaan dan kebiasaan-
ketelitian dan keandalan data akuntansi,
kebiasaan
mendorong
(kemampuan
efisiensi
dan
mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen.
karakter
yang
seperti
lainnya.
latar
Capatity
nasabah
dalam
membayar kredit). ini berhubungan
PT. Mandiri Tunas Finance Cabang
dengan latar belakang pendidikan dan
Lubuklinggau merupakan perusahaan yang
pengalamannya. Capital (modal), ini
bergerak dalam jasa usaha pembiayaan
berhubungan
konsumen.
kepada
dimiliki oleh seseorang pada saat
konsumen melewati proses pengajuan kredit
melaksanakan bisnisnya. Conditional (
dan melalui proses analisis pemberian kredit
kondisi ekonomi dalam usaha ),
terhadap kredit yang diajukan. Setelah
kondisi perekonomian yang tengah
menyelesaikan
berlangsung di suatu Negara seperti
Pemberian
kredit
prosedur
administrasi.
dengan
Analisis yang digunakan adalah analisis 5C
tingkat
Yaitu
tengah terjadi.
character,
capacity,
capital,
pertumbuhan
modal
yang
ekonomiyang
condition, collateral. Tujuan dari analisis
Sebelum
kredit adalah menilai mutu permintaan
kreditnya, terdapat beberapa langkah
kredit baru yang diajukan oleh calon debitur
kerja surveyor dalam melakukan tuags
ataupun
nya sebagai berikut :
permintaan
tambahan
kredit
terhadap kredit yang yang sudah diberikan yang diajukan oleh calon debitur. Pemberian kredit oleh PT. Mandiri Tunas
Finance
Cabang
Lubuklinggau
kepada konsumen telah menerapkan
konsumen
diberikan
a) Surveyor menerima data minimal calon konsumen berupa fotocopy KTP b) Sebelum survey,
melakukan survey
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
proses
wajib
71
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
melakukan konfirmasi lewat telpon
disurveynya
dengan
angsuran ke-6 dengan cara ikut
pemohon
mengenai
kebenaran rencana pengajuan kredit.
sampai
dengan
menangih dengan collection.
c) Survey mengkonfirmasi langsung dengan
pemohon
mengenai
perhitungan kreditnya. d) Survey
Dalam pelaksanaan pemberian kredit,
memberikan
formulir
resiko
merupakan
kemacetan
masalah
yang
sangat
pemohon kredit untuk di isi dengan
berpengaruh
lengkap. Menjelaskan isi dokumen
kredit. Oleh karena itu, dibutuhkan
perjanjian yaitu besar angsuran,
sistem pengendalian intern untuk
jatuh tempo, denda keterlambatan
menilai
dan ditanda tangani olek pemohon
internal serta mengetahui kebijakan
(konsumen)
manajemen
e) Surveyor
wajib
meminta
terhadap
kredit
pelaksaan
kesehatan
pengawasan
dalam
menjalankan
tugasnya. PT. Mandiri Tunas Finance
kelengkapan data kepada pemohon
(MTF)
atau konsumen seperti fotocofy
pembayaran angsuran dengan jangka
KTP pemohon( suami dan istri),
waktu satu satu sampai dengan tujuh
fotocofy kartu keluarga atau buku
tahun. Tidak semua costumer dapat
nikah, fotocofy PBB atau rekening
melunasi
listrik dan slip gaji.
dengan baik, hal ini dapat dilihat dari
f) Melakukan survey lingkungan agar
Lubuklinggau
klasifikasi
menetapkan
angsuran
angka
pembayaran
kredit
yang
mendapat informasi yang sebanyak-
bermasalah pada PT. Mandiri Tunas
banyaknya
calon
Finance (MTF) Lubuklinggau yang
konsume. Survey ikut bertanggung
masih saja terdapat tunggakan dari
jawab
tahun ke tahun.
mengenai
terhadap
pembayaran
kelancaran
angsuran
yang
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
72
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Tabel 1 Klasifikasi Angka Kredit Bermasalah PT. Mandiri Tunas Finance Kota Lubuklinggau Tahun 2012 BERMASALAH total overdue Not Yet Due LANCAR MACET WO TANGGAL 1-30 Hari 31-80 Hari > 180 hari unit
%
Total
unit
%
unit
%
unit
%
unit
%
unit
%
31-Jan-12
678
4,1 378
2,3
17
0,1
1.073
6,5
14.442
93,5
15.515
100
28-Feb-12
767
4,7 382
2,4
47
0,3
1.196
7,4
15.054
92,6
16.250
100
31-Mar-12
632
4 403
2,5
78
0,5
1.113
7
14.868
93
15.981
100
30-Apr-12
637
4,1 381
2,4
111
0,7
1.129
7,2
14.557
92,8
15.686
100
31-Mei-12
534
3,5 434
2,8
152
1
1.120
7,3
14.318
92,7
15.438
100
30-Jun-12
604
4 355
2,3
187
1,2
1.146
7,5
14.116
92,5
15.262
100
31-Jul-12
507
3,4 279
1,9
171
1,2
957
6,5
13.906
93,6
14.863
100
31-Agu-12
493
3,3 261
1,8
194
1,3
948
6,4
13.874
93,6
14.822
100
30-Sep-12
893
6,1 279
1,9
222
1,5
1.394
9,5
13.326
90,5
14.720
100
31-Okt-12
437
3
319
2,2
236
1,6
992
6,8
13.385
93,1
14.377
100
30-Nov-12
705
5 304
2,2
223
1,6
1.232
8,8
12.781
91,2
14.013
100
31-Des-12
412
3 328
2,4
235
1,7
975
7,1
12.539
92,8
13.514
100
Sumber : Data Angka Kredit Bermasalah 2012
Dari tabel 1 dapat kita lihat bahwa bulan bermasalah secara terus-menerus dimulai Januari 2012 total angka kredit bermasalah angka 1.113, 1.129, 1.120, 1.146, 957, 948. berjumlah 1.073 unit atau sebesar 6,5%
Hingga pada bulan September 2012
dari total penjualan sebanyak 16.515 unit.
angka kredit bermasalah kembali
Pada
angkanya
melonjak mencapai 1.394 unit atau
meningkat menjadi 1.196 unit atau sebesar
sebesar 9,5% dari penjualan 14.720 ,
7,4 % dari total penjualan 15.981. tetapi
dan pada bulan Oktober hingga bulan
pada bulan Maret hingga bulan Agustus
Desember perusahaan kembali lagi
2012 perusahaan mengalami situasi yang
mengalami situasi
bulan
Februari
2012
bisa dikatakan tidak stabil karena terjadi penurunan dan
kenaikan
angka kredit
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
73
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
yang bisa dikatakan tidak stabil karena
terjadi
penurunan
dan
kenaikan angka kredit bermasalah. Tabel 2 Klasifikasi Angka Kredit Bermasalah PT. Mandiri Tunas Finance Kota Lubuklinggau Tahun 2013 BERMASALAH total overdue Not Yet Due Total LANCAR MACET WO TANGGAL 1-30 Hari 31-80 Hari > 180 hari unit % unit % unit % unit % unit % unit % 31-Jan-13
557
4,2
321
2,4
256
1,9
1.134
8,5 12.090
91,4 13.224
100
28-Feb-13
710
5,4
326
2,5
283
2,1
1.319
10 11.920
90 13.239
100
31-Mar-13
513
3,9
360
2,7
317
2,4
1.190
9 12.065
91 13.255
100
30-Apr-13
495
3,7
353
2,7
330
2,5
1.178
8,9 12.027
91,1 13.205
100
31-Mei-13
534
4,1
373
2,9
361
2,8
1.268
9,8 11.800
90,3 13.068
100
30-Jun-13
529
4,1
384
3
388
3
1.301
10,1 11.701
90 13.002
100
31-Jul-13
464
3,6
401
3,1
401
3,1
1.266
9,8 11.704
90,2 12.970
100
31-Agu-13
475
3,7
382
3
428
3,3
1.285
10 11.664
90,1 12.949
100
30-Sep-13
692
5,3
416
3,2
436
3,4
1.544
11,9 11.415
88,1 12.959
100
31-Okt-13
446
3,5
487
3,8
472
3,7
1.405
11 11.433
89,1 12.838
100
30-Nov-13
568
4,4
507
4
509
4
1.584
12,4 11.235
87,6 12.819
100
31-Des-13
434
3,5
527
4,2
505
4
1.466
11,7 11.088
88,3 12.554
100
Sumber : Data Angka Kredit Bermasalah 2013
Jika dibandingkan dengan tabel 2
penjualan 13.239 unit. Kondisi pada
kondisi angka kredit bermasalah yang
bulan Maret sampai bulan Desember
terjadi di tahun 2013 tak jauh beda.
perusahaan mengalami situasi yang
Hal ini dapat dilihat dari total angka
bisa dikatakan tidak stabil karena
kredit overdue pada Januari 2013 yang
terjadinya penurunan dan kenaikan
mengalami kenaikan 60 unit atau
angka kredit bermasalah secara terus
sebesar 2,1% dari bulan Januari tahun
menerus dari dimulai angka 1.190,
2012. Selain iu, total angka overdue
1.178, 1.268, 1.301, 1.266, 1.285,
bulan Februari mengalami kenaikan
1.544, 1.405, 1.584, 1.466.
yang cukup tinggi hingga mencapai 1.319 unit atau sebesar 10% dari total
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
74
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Penggolongan kredit bermasalah menurut
pemberian kredit pada PT. Mandiri
Iswi Hariyani (2011, h. 36) yaitu sebagai
Tunas
berikut :
Lubuklinggau.
Finance
(MTF)
Kota
a) Golongan Lancar ( pass) b) Golongan (special
dalam
perhatian
mention)
yaitu
khusus
tunggakan
belum melampaui 90 hari
Tinjauan Pustaka Definisi
Sistem
Pengendalian
Intern
c) Kredit kurang lancar (substandard) yaitu tunggakan angsuran melampaui 90 hari
Diana dan Setiawati (2011, h. 82) pengendalian intern adalah sebuah
d) Kredit diragukan ( doubtful ) yaitu
rencana organisasional, metode dan
tunggakan angsuran melampaui 180
pengukuran yang dipilih oleh suatu
hari
kegiatan usaha untuk
e) Kredit
macet
(
bad-debt
)
yaitu
harta
mengamankan
kekayaan,
tunggakan angsuran melampaui 279
mengecek
hari
keandalan tersebut,
keakuratan data
akuntansi
meningkatkan
dan usaha efisiensi
Rumusan Masalah
operasional,
dan
mendukung
Berdasarkan uraian masalah diatas, maka
dipatuhinya
kebijakan
manajerial
perumusan masalah dalam penelitian ini :
yang telah ditetapkan.
“Bagaimana sistem
pengendalian intern
Menurut Mulyadi (2013, h.
pemberian kredit yang diterapkan Pada PT.
163)
sistem
Mandiri Tunas Finance ?
meliputi struktur organisasi untuk menjaga
pengendalian
kekayaan
intern
organisasi,
Tujuan Penelitian
mengecek ketelitian dan keandalan
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah
data akuntasi, mendorong efisiensi
untuk
dan
mengetahui
pengendalian
intern
penerapan terhadap
sistem proses
mendorong
dipatuhinya
kebijakan manajemen.
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
75
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Berdasarkan dari defenisi – defenisi
Unsur-Unsur
diatas, maka pada prinsipnya para ahli
Intern
mempunyai
pandangan
Menurut Mulyadi (2013, h. 164)
tentang pengendalian intern adalah
unsur pokok pengendalian intern
struktur organisasi yang baik maka
adalah sebagai berikut:
sistem pengendalian intern tersebut
1) Struktur
persamaan
Pengendalian
organiasasi
yang
tanggung
jawab
harus meliputi prosedur – prosedur
memisahkan
yang
fungsional secara tegas.
dapat
menemukan
tentang
terjadinya kejanggalan – kejanggalan dalam
sistem
pertanggungjawaban
2) Struktur
organisasi
merupakan
rerangka (framework) pembagian
atas transaksi atau kekayaan dalam
tanggung
jawab
rangka mencapai tujuan perusahaan.
kepada unit-unit organisasi yang dibentuk
fungsional
untuk
melaksanakan
Tujuan Pengendalian Intern
kegiatan-kegiatan
pokok
Tujuan pengendalian intern menurut
perusahaan.
Mulyadi (2013, h.164) adalah sebagai
3) Sistem wewenang dan prosedur
berikut :
pencatatan
1) Menjaga kekayaan organisasi
perlindungan
2) Mengecek ketelitian dan keandalan
terhadap
data akuntansi 3) Mendorong efisiensi 4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
yang
memberikan
yang
cukup
kekayaan,
utang
pendapatan dan biaya. 4) Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki
wewenang 5) untuk
menyetujui
terjadinya
transaksi tersebut.
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
76
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
6) Praktik yang atau nilai sehat dalam
ataupun perusahaan kecil, harus
melaksanakan tugas dan fungsi setiap
memiliki lingkungan pengendalian
unit organisasi.
yang
7) Pembagian tanggung jawab fungsional
kuat.
pengendalian
Lingkungan yang
lemah
dan sistem wewenang dan prosedur
kemungkinan besar diikuti dengan
pencatatan yang telah ditetapkan tidak
kelemahan
akan terlaksana dengan baik jika tidak
pengendalian internal yang lain.
diciptakan cara-cara untuk menjamin
Lingkungan pengendalian, sebagai
praktik
komponen
yang
sehat
dalam
pelaksanaannya.
pertama
8) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. 9) Jika perusahaan memiliki karyawan
pengendalian
yang
lain
dapat
batas
komponen
pengendalian meliputi
yang
faktor-faktor
sebagai berikut : a.
yang kompeten dan jujur, unsur
dalam
Filosophi manajemen dan gaya operasi
b.
Komitmen
terhadap
integritas dan nilai-nilai etika
dikurangi
sampai
yang
c.
Komitmen terhadap potensi
minimum
dan perusahaan tetap
d.
Komite audit dari dewan
mampu
menghasilkan
direksi
pertanggungjawaban keuangan yang
e.
Struktur organisasi
dapat di andalkan.
f.
Metode penetapan otoritas dan tanggung jawab
Komponen Pengendalian Intern Menurut Diana dan Setiawati (2011, h. 83) ada lima komponen dalam pengendalian
g.
Kebijakan
dan
praktik
sumber daya manusia 2) Penaksiran Resiko
COSO adalah :
Semua
1) Lingkungan Pengendalian
besar maupun kecil, pasti
Setiap organisasi, tidak perlu apakah
perusahaan,
baik
menghadapi resiko internal
organisasi tersebut perusahaan besar
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
77
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
maupun eksternal dalam usaha
pemalsuan
mencapai
untuk menutupi kecurangan yang
tujuan
perusahaan.
Resiko tersebut bersumber dari: a. Tindakan
tidak
catatan
akuntansi
dilakukan.
sengaja
seperti:
c. Bencana alam atau kerusuhan
1) Kesalahan yang disebabkan
politik,
seperti
kebakaran,
oleh kecerobohan karyawan,
banjir, gempa bumi, tsunami,
kegagalan
angin
karyawan
untuk
mengikuti prosedur tertentu, dan karyawan yang tidak atau kurang terlatih 2) Kesalahan
ribut,
tidak
di
sengaja.
atau
kerusuhan masa, d. Kesalahan perangkat lunak dan
yang
perang,
kegagalan
peralatan
computer, 1) Kerusakan hardware
3) Kesalahan dalam meng-copy data.
2) Kurusakan system operasi 3) Kerusakan
4) Sistem
yang
tidak
memenuhi
dapat
kebutuhan
perusahaan atau tidak mampu
perangkat
lunak 4) Arus listrik yang tidak stabil
menangani tujuan yang telah ditetapkan.
3) Aktivitas pengendalian
b. Tindakan sengaja 1) Sabotase, sengaja
Aktivitas
tindakan merusak
karyawan
terkait pelaporan keuangan antara
system
lain meliputi : a. Desain dokumen yang baik
dengan
mencuri atau menyalahgunakan harta
perusahaan.
tindakan
ini
yang
dengan
informasi akuntansi. 2) Kecurangan
pengendalian
dan bernomor urut tercetak b. Pemisahaan tugas
Adakalanya
diikuti
dengan
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
78
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
c. Otorisasi yang memadai atas
d.
setiap transaksi bisnis yang
Mencatat
transaksi
e. Menyajikan harta
dan
dalam
4) Menciptakan adanya pengecekan atas
pekerjaan
keuangan
secara tepat. 6) Pengawasan kinerja utama
dalam
pengawasan kinerja meliputi:
5) Informasi dan Komunikasi harus
dan
terkait
laporan
Kegiatan
karyawan lain.
Informasi
transaksi
pengungkapan
catatan perusahaan
independen
pada
periode akuntansi yang tepat
terjadi d. Mengamankan
ISSN: 1693-4768
diidentifikasi,
a. Supervise yang aktif
diproses, dan dikomunikasikan ke
Supervise
personil yang tepat sehingga setiap
meliputi
pelatihan
orang
terhadap
karyawan,
dalam
perusahaan
dapat
yang
melaksanakan tanggung jawab mereka
memonitoring
dengan
karyawan,
baik,
system
informasi
efektif
kinerja
mengkoreksi
akuntansi karus bisa menghasilkan
kesalahan yang mereka
laporan keuangan yang andal.
lakukan,
serta
mengamanakan
harta
Tujuan informasi
utama
sebuah
akuntansi
system
antara
meliputi : a.
semua
dan transaksi
yang valid b.
c.
dengan
mengawasi
karyawan yang memiliki
Mengidentifikasi mencatat
lain
akses
terhadap
harta
perusahaan. b. Akuntansi
Mengklasifikasikan transaksi
Pertanggungjawaban
sebagaimana seharusnya
System
Mencatat
pertanggung
transaksi
sesuai
dengan nilai moneter yang
informasi jawaban
meliputi :
tepat
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
79
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
1) Penyusunan anggaran, kuota, penjadwalan,
harga
pokok
standar, dan standar kualitas. 2) Laporan
kinerja
ISSN: 1693-4768
Kredit Pengertian Kredit Menurut undang-undang perbankan
yang
nomor 10 tahun 1998 (2012, h. 112)
membandingkan kinerja actual
kredit adalah penyediaan uang atau
dengan
dan
tagihan yang di dapat dipersamakan
ada
dengan itu, berdasarkan persetujuan
rencana
menginformasikan
jika
penyimpangan yng signifikan 3) Prosedur kondisi
untuk yang
atau kesepakatan pinjam meminjam
mengkoreksi
melunasi utangnya setelah jangka
menyebabkan
waktu tertentu dengan pemberi bunga.
terjadinya penyimpangan tersebut. c. Pengauditan internal
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
Pengauditan internal mencakup :
dengan itu, berdasarkan persetujuan
1) Review terhadap reliabilitas dan
atau kesepakatan antara bank dengan
intengritas informasi operasional
pihak lain yang mewajibkan pihak
dan informasi financial
yang dibiayai untuk mengembalikan
2) Penilaian
terhadap
efektivitas
pengendalian internal 3) Evaluasi
kepatuhan
uang atau tagihan tersebut dalam setelah jangka waktu tertentu dengan
karyawan
imbalan atau bagi hasil.
terhadap kebijakan dan prosedur
Unsur-unsur Kredit
manajemen
Dalam
dan terhadap aturan
dan regulasi yang berlaku 4) Evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi manajemen
kata
kredit
mengandung
berbagai maksud atau dengan kata lain dalam kata kredit terkandung unsure-unsur yang direkatkan menjadi satu. Sehingga jika kita bicara kredit, maka termasuk membicarakan unsurunsur yang terkandung didalamnya.
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
80
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Menurut kasmir (2012, h. 112) unsur–unsur
dalam
suatu
perjanjian
yang terkandung dalam pemberian suatu
mana masing-masing pihak
fasilitas kredit adalan sebagai berikut :
menandatangani
1) Kepercayaan
kewajibannya masing-masing.
hak
dan
yaitu suatu keyakinan bagi kreditur
Kesepakatan
bahwa kredit yang diberikan ( baik
dituangkan dalam akad kredit
berupa uang, jasa atau barang ) akan
dan
benar–benar
belah pihak sebelum kredit
diterimanya
kembali
ini
di
kemudian
ditandatangani
dimasa yang akan datang sesuai jangka
dikucurkan.
waktu kredit. kepercayaan diberikan
3) Jangka waktu
kedua
oleh bank sebagai dasar utama yang
Setiap kredit yang diberikan
dilandasi mengapa suatu kredit berani
memiliki
dikucurkan. Oleh karena itu, sebelum
tertentu,jangka
kredit
mencakup
dikucurkan
harus
dilakukan
jangka
waktu
waktu
itu
merupakan batas
penelitian dan penyelidikan lebih dulu
waktu pengembalian angsuran
secara
kredit
mendalam
tentang
konsidi
yang
telah
nasabah, baik secara interen maupun
disepakati.jangka
eksteren. Penelitian dan penyelidikan
tersebut bisa berbentuk jangka
tentang
pendek ( dibawah 1 tahun ),
kondisi
pemohon
kredit
waktu
sekarang dan amsa lalu, untuk menilai
jangka menengah
kesungguhan dan etika baik nasabah
tahun ) dan jangka panjang (
terhadap bank.
di atas 3 tahun ).
2) Kesepakatan
Jangka
waktu
merupakan
Di samping unsur percaya di
batas
dalam kredit juga mengandung
angsuran kredit yang sudah
unsur
disepakati kedua belah pihak.
kesepakatan
antara
si
waktu
(ampai 3
pengembalian
pemberi kredit dengan si penerima kredit. kesepatan ini di
tuangkan
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
81
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
4) Resiko
ISSN: 1693-4768
Tujuan Kredit
Akibat adanya tenggang waktu,
Pemberian
maka pengembalian kredit akan
tujuan tertentu. Menurut Kasmir
memungkinkan suatu resiko tidak
(2012. h, 115)
tertagihnya atau macet pemberian
pemberian kredit adalah sebagai
suatu kredit. semakin panjang
berikut :
jangka
1) Mencari keuntungan
waktu
kredit,
maka
kredit
mempunyai
Tujuan utama
semakin
besar
resikonya,
Tujuan
demikian
nuga
sebaliknya.
adalah
tanggungan
keuntungan. Hasil keuntungan ini di
bank, baik risiko yang disengaja
peroleh dalam bentuk bunga yang
oleh nasabah, maupun risiko
diterima oleh bank sebagai balas jasa
yang tidak sengaja.
dan biaya administrasi kredit yang
Risiko ini menjadi
5) Balas jasa
utama
pemberian
untuk
dibebankan
memperoleh
kepada
nasabah.
Bagi bank balas jasa merupakan
Keuntungan
keuntungan atau pendapatan atas
kelangsungan hidup bank, disamping
pemberian suatu kredit. dalam
itu
bank jenis konvensional balas
membesarkan usaha bank. Bagi bank
jasa kita kenal dengan nama
yang
bunga. Di samping balas jasa
kerugian, maka besar kemungkinan
dalam bentuk bunga bank juga
bank
membebankan kepada nasabah
dibubarkan). Oleh karena itu, sangat
biaya administrasi kredit yang
penting
juga
memperbesar
bank.
merupakan Bagi
berdasarkan
keuntungan bank
pringsip
yang syariah
ini
kredit
penting
keuntungan
juga
terus-menerus
tersebut
bagi
akan
bank
untuk
dapat
menderita
dilikuidir(
untuk
keuntungannya
mengingat biaya operasional bank juga relative cukup besar.
balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
82
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
2) Membantu usaha nasabah Tujuan
selanjutnya
membantu
usaha
Dengan
adalah
untuk
nasabah
yang
adanya
ISSN: 1693-4768
kredit
dapat
meningkatkan daya guna uang 2) maksudnya
jika
uang
hanya
membutuhkan dana, baik dana untuk
disimpan saja tidak menghasilkan
investasi maupun dana untuk modal
sesuatu yang berguna. Dengan
kerja.Dengan data itu maka pihak
diberikannya kredit uang tersebut
debitur dapat mengembangkan dan
menjadi
memperluas usahanya. Dalam hal ini
menghasilkan barang atau jasa
baik bank maupun nasabah sama-sama
oleh si penerima kredit.
diuntungkan.
lainnya
untuk
3) Untuk meningkatkan peredaran
3) Membantu pemerintah Tujuan
berguna
dan lalu lintas uang
adalah
membantu
4) Dalam
hal
ini
uang
yang
pemerintah dalam berbagai bidang. Bagi
diberikan atau disalurkan akan
pemerintah semakin banyak kredit yang
beredar dari satu wilayah ke
disalurkan oleh pihak perbankan, maka
wilayah lainnya sehingga suatu
semakin
semakin
daerah yang kekurangan uang
banyak kredit berate adanya kucuran
dengan memperoleh kredit maka
dana
daerah tersebut akan memperoleh
baik,
dalam
mengingat
rangka
peningkatan
pembanguan diberbagai sector, terutama
tambahan
sector rill.
lainnya.
Fungsi kredit
uang
dari
daerah
5) Untuk meningkatkan daya guna
Menurut Kasmir (2012. h, 89) selain
barang Kredit yang diberikan
memiliki tujuan pemberian, suatu fasilitas
oleh
kredit juga memiliki beberapa fungsi, antara
digunakan oleh debitur untuk
lain :
mengolah barang yang tidak
1) Untuk meningkatkan daya guna
berguna menjadi berguna atau
uang
pihak bank akan dapat
bermanfaat.
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
83
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
6) Meningkatkan peredaran barang
ISSN: 1693-4768
9) Untuk meningkatkan pemerataan
Kredit dapat pula menambah atau
pendapatan
memperlancar arus barang dari
Semakin
satu wilayah ke wilayah lainnya,
disalurkan
sehingga jumlah barang beredar
terutama dalam hal meningkatkan
dari satu wilayah ke wilayah
pendapatan. Jika sebuah kredit
lainnya bertambah atau kredit
diberikan
dapat pula meningkatkan jumlah
pabrik, maka pabrik tersebut tentu
barang yang beredar.
membutuhkan
7) Sebagai alat stabilitas ekonomi
banyak
kredit
yang
akan
semakin
baik
untuk
membangun
tenaga
kerja
sehingga dapat pula mengurangi
Dengan memberikan kredit dapat
pengangguran. Di samping itu,
dikatakan
masyarakat sekitar pabrik juga
sebagai
stabilitas
ekonomi karena dengan adanya
akan
kredit
pendapatannya dengan membuka
yang
diberikan
akan
dapat
menambah jumlah barang yang
warung
diperlukan
oleh
kontrakan atau jasa lainnya.
Kemudian
kredit
dapat
membantu
dalam
mengekspor
masyarakat. pula
10) Untuk
atau
meningkatkan
menyewa
meningkatkan
rumah
hubungan
internasional
barang dari dalam negeri ke luar
Dalam hal pinjaman internasional
negeri
akan dapat meningkatkan saling
sehingga
meningkatkan
devisa negara. 8) Untuk meningkatkan kegairahan
membutuhkan antara si penerima kredit
dengan
pemberi
kredit.
berusaha
Pemberian kredit oleh negara lain
Bagi si penerima kredit tentu akan
akan meningkatkan kerja sama di
dapat meningkatkan kegairahan
bidang lainnya.
berusaha, apalagi bagi nasabah yang memiliki modal yang paspasan.
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
84
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Jenis-jenis Kredit
untuk menghasilkan barang atau
Menurut Kasmir (2012, h. 90) jenis-
jasa.
jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut :
b) Kredit Konsumtif Kredit yang digunakan untuk
1. Dilihat dari segi kegunaan
dikonsumsi
a) Kredit Investasi
secara
pribadi.
Dalam kredit ini tidak ada
Biasanya digunakan untuk keperluan
pertambahan barang atau jasa
perluasan usaha atau membangun
yang
proyek/pabrik
memang
baru
atau
untuk
dihasilkan,
karena
digunakan
keperluan rehabilitasi. Contoh kredit
konsumen
investasi misalnya untuk membangun
konsumtif misalnya pembelian
pabrik atau membeli mesin-mesin.
kendaraan bermotor, renovasi
Masa pemakaiannya untuk periode
rumah, pembelian tanah.
yang lebih lama.
Kredit yang digunakan untuk
untuk
meningkatkan
keperluan
produksi
dalam
perdagangan, biasanya untuk membeli
operasionalnya. Sebagai contoh kredit
yang
modal kerja diberikan untuk membeli
diharapkan
bahan baku, membayar gaji pegawai
penjualan
atau
tersebut.
biaya-biaya
lainnya
berkaitan dengan proses
yang
produksi
perusahaan.
barang
dagangan
pembayarannya dari barang
hasil dagangn
3. Dilihat dari segi jangka waktu a) Kredit Jangka Pendek
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
Merupakan
a) Kredit Produktif Kredit
tujuan
c) Kredit Perdagangan
b) Kredit modal kerja Digunakan
untuk
oleh
yang
memiliki digunakan
kredit jangka
yang waktu
untuk
kurang dari 1 tahun atau
peningkatan usaha atau produksi
paling lama 1 tahun, dan
atau investasi. Kredit ini diberikan
biasanya
digunakan
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
untuk
85
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
keperluan
modal
kerja.
jumlah kredit yang diajukan si calon
Contohnya
kredit
untuk
debitur.
peternakan ayam.
b) Kredit tanpa jaminan
b) Kredit Jangka Menengah Merupakan
yang
tanpa jaminan barang atau orang
memiliki jangka waktu kredit
tertentu. Kredit jenis ini diberikan
berkisar antara 1 tahun sampai
dengan
dengan 3 tahun, dan biasanya
karakter, serta loyalitas atau nama
kredit
baik
ini
kredit
Merupakan kredit yang diberikan
digunakan
untuk
melakukan investasi.
kredit
calon
prospek
debitur
dengan
usaha,
selama
bank
atau
pihak lain. yang
pengembaliannya
paling
Kredit
panjang
jangka
si
berhubungan
c) Kredit Jangka Panjang Merupakan
melihat
masa
Prinsip pemberian kredit
panjang.
Ada beberapa pringsip penilaian
waktu
kredit yang sering dilakukan yaitu
pengembaliannya di atas 3 tahun atau
dengan analisis 5C dan 7P.
5 tahun. Misalnya kredit untuk
Penilaian
perkebunan karet, manufaktur atau
menggunakan 5C adalah sebagai
kredit
berikut :
konsumtif
seperti
pembangunan perumahan.
kredit
dengan
1) Character
4. Segi Jaminan
Character
a) Kredit dengan jaminan
merupakan
sifat
atau
watak seseorang. Sifat atau watak
Merupakan kredit yang diberikan
dari
dengan suatu jaminan. Jaminan
diberikan kredit benar-benar harus
tersebut
atau
dapat dipercaya. Untuk membaca
jaminan orang. Artinya setiap kredit
watak atau sifat dari calon debitur
yang dikeluarkan akan dilindungi
dapat dilihat dari latar belakang si
minimal
nasabah. Baik yang bersifat latar
tidak
senilai
berwujud
jaminan
atau
jaminan tersebut harus melebihi
orang-orang
yang
akan
belakang pekerjaan maupun yang
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
86
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
bersifat latar belakang pekerjaan maupun
dijalankan, berapa modal sendiri dan
yang bersifat pribadi.
berapa modal pinjaman.
2) Capacity
4) Condition
Capacity
adalah
analisis
untuk
Dalam menilai kredit hendaknya juga
mengetahui kemampuan nasabah dalam
dinilai kondisi ekonimi, social dan
membayar kredit. dari penilaian ini
politik yang ada sekarang dan prediksi
terlihat
untuk dimasa yang akan dating.
kemampuan
mengolah
bisnis.
nasabah
dalam ini
Penilaian kondisi atau prospek bidang
belakang
usaha yang dibiayai hendaknya benar-
pendidikan dan pengalamannya selama
benar memiliki prospek yang baik,
ini dalam mengolah usahanya. Sehingga
sehingga kemungkinan kredit tersebut
akan
bermasalah relatif kecil.
dihubungkan
Kemampuan
dengan
terlihat
latar
kemampuan
dalam
mengembalikan kredit yang disalurkan.
5) Collateral
Capacity sering disebut dengan nama
Merupakan jaminan yang diberikan
Capability
calon nasabah baik yang bersifat fisik
3) Capital Untuk
melihat
penggunaan
modal
maupun
nonfisik.
Jaminan
hendaknya
melebihi jumlah kredit
apakah efektif atau tidak, dapat dilihat
yang diberikan. Jaminan juga harus
dari laporan keuangan (neraca dan
diteliti
laporan laba rugi ) yang disajikan
kesempurnaannya,
dengan melakukan pengukuran seperti
terjadi suatu masalah, maka jaminan
dari segi likuiditas dan solvabilitasnya,
yang
rentabilitas
dipergunakan
Analisis
dan
ukuran
capital
lainnya.
juga
harus
menganalisis dari mana saja modal yang
ada
persentase
sekarang modal
ini,
yang
termasuk digunakan
untuk membiayai proyek yang akan
keabsahan
dititipkan
dan
sehingga
akan
secepat
jika
dapat mungkin.
Penilaian kredit dengan menggunakan 7P adalah sebagai berikut : 1) Personality Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadianya atau tingkah laku
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
87
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
sehari-hari maupun kepribadian masa
prospek atau sebaliknya. Hal ini
lalu.
penting mengingat jika suatu fasilitas
Penilaian
personality
juga
mencakup sikap, emosi, tingkah laku,
yang dibiayai tanpa
dan
dalam
mempunyai prospek, bukan hanya
dan
bank yang rugi, akan tetapi juga
tindakan
menghadapi
nasabah
suatu
masalah
menyelesaikannya.
nasabah.
2) Party
5) Payment
Yaitu mengklasifikasi nasabah ke
Merupakan ukuran bagaimana cara
dalam
atau
nasabah mengembalikan kredit yang
golongan tertentu berdasarkan modal,
telah diambil atau dari sumber mana
loyalitas serta karakternya. Nasabah
saja dana untuk untuk pengembalian
yang digolongkan ke dalam golongan
kredit.
tertentu akan mendapatkan fasilitas
penghasilan
yang berbeda dari bank.
semakin baik. Sehingga jika salah
klasifikasi
tertentu
3) Purpose
semakin
banyak
debitur,
sumber
maka
akan
satu usahanya merugi akan dapat
Untuk mengetahui tujuan nasabah
ditutupi oleh usaha lainnya.
dalam mengambil kredit, termasuk
6) Profitability
jenis kredit yang di inginkan nasabah.
Untuk
Tujuan
dapat
kemampuan nasabah dalam mencari
sesuai
laba. Profitability diukur dari period
pengambilan
bermacam
-
kredit
macam
kebutuhan. Sebagai contoh
menganalisis
ke periode, apakah akan tetap sama
apakah untuk modal kerja, investasi,
atau
konsumtif, produktif dan lain-lain.
Apalagi
4) Prospect
yang akan diperolehnya.
Untuk menilai usaha nasabah dimasa
yang
akan
semakin
meningkat.
dengan tambahan kredit
7) Protection
datang
Tujuannya adalah bagaimana menjaga
menguntungkan atau tidak atau
agar kredit yang diberikan mendapat
dengan
jaminan
kata
akan
bagaimana
lain mempunyai
perlindungan,
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
sehingga
88
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
kredit yang diberikan benar-benar
barang atau orang atau jaminan
aman. Perlindungan yang diberikan
asuransi.
oleh debitur dapat berupa jaminan
Kerangka Pemikiran Penerapan sistem pengendalian intern terhadap pemberian kredit 1. Adanya struktur organisasi 2. Sistem Otorisasi dan prosedur pencatatan 3. Praktik Yang Sehat 4. Sumber Daya Manusia Yang kompeten 5. pengawasan aktivitas karyawan Gambarkredit 1 : Kerangka Pemikiran 6. meminimalisir macet
Pemberian kredit
Metode Penelitian
orang, objek atau kegiatan yang
Variabel Penelitian dan Defenisi
mempunyai
Operasional Variabel
yang ditetapkan oleh peneliti
Menurut Sugiyono (2012, h. 3)
untuk mempelajari atau ditarik
mendefenisikan sebagai atribut
kesimpulan.
seseorang, atau objek
variasi
tertentu
yang
mempunyai variasi antara satu orang
dengan
yang
Variabel adalah suatu atau
sifat
lain. atribut
atau nilai dari
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
89
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Tabel 3 Operasionalisasi Variabel Variabel
Devenisi Operasional
Efektifitas
sistem Sistem
pengendalian intern
Indikator
pengendalian a. Adanya
intern meliputi struktur
pemberian organisasi untuk menjaga
kredit
kekayaan
struktur
organisasi penjualan kredit.
organisasi, b. Adanya
sistem
mengecek ketelitian dan
otorisasi
keandalan data akuntasi,
pemberian kredit.
mendorong efisiensi dan c. Adanya mendorong
dipatuhinya
kebijakan manajemen.
praktik
yang sehat. d. Adanya
sumber
daya manusia yang kompeten. e. Adanya pengawasan aktivitas karyawan. f. Meminimalisir kredit macet
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Sumber Data Menurut Nur Indrianto dan Bambang
Data primer merupakan sumber
(2009,
sumber
data penelitian yang diperoleh
dapat
secara langsung dari sumber
h.
pengambilannya,
146) data
dibedakan menjadi dua yaitu :
penelitinya.
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
90
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
2. Data Sekunder
pernyataan tertulis kepada responden
Data sekunder merupakan sumber data peneliti yang di peroleh
peneliti
langsung
ISSN: 1693-4768
untuk dijawabnya. 3. Observasi ( Pengamatan )
secara
melalui
tidak
media
Observasi
adalah
teknik
pengumpulan data yang mempunyai
Perantara (diperoleh dan dicatat oleh
ciri yang spesifik bila dibandingkan
pihak lain). Data sekunder umumnya
dengan teknik
berupa bukti, catatan atau
wawancara dan kuesioner.
laporan
yang lain,
yaitu
historis yang telah di susun dalam
4. Dokumentasi
arsip (data dokumen).
Dokumentasi
Dari sumber data di atas penelitian
untuk memperoleh data langsung
menggunakan sumber data primer
dari peneliti meliputi buku-buku
yaitu dokumen PT. Mandiri Tunas
yang relevan, laporan kegiatan, foto-
Finance (MTF) Lubuklinggau.
foto serta data yang relevan.
adalah
ditunjukan
Teknik
pengumpulan
Teknik pengumpulan data
peneliti
gunakan
Menurut Sugiono (2010, h. 137) metode
observasi melalui pengumpulan data
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
dokumen pada proses pemberian dan
1. Interview ( Wawancara )
penagihan kredit PT. Mandiri Tunas
Interview
merupakan
pengumpulan bertanya
data
metode
dengan
langsung
cara
dengan
responden.
seperangkat
teknik
Finance (MTF) Lubuklinggau. Teknik Analisis Data Analisis
282)
merupakan
teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan
adalah
yang
data
menurut
Suharsimin Arikunto (2010, h.
2. Kuesioner ( Angket ) Kuesioner
data
cara
dibedakan
menjadi
2
(dua), yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif
memberikan
pertanyaan
atau
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
91
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
inter terhadap pemberian kredit
a. Analisis Kuantitatif Analisis
kuantitatif
diartikan
sebagai
penelitian
yang
ISSN: 1693-4768
dapat metode
pada
PT.
Mandiri
Tunas
Finance (MTF) Lubuklinggau.
berbentuk
Adapun teknik analisis data yang
angka – angka. data yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
diperoleh
dari
angket dan
penyebaran
dikelompokkan
1) Struktur
organiasasi
memisahkan
tanggung
sesuai dengan bentuk intrumen
fungsional secara tegas.
yang digunakan.
Struktur
organisasi
jawab
merupakan
rerangka (framework) pembagian
b. Analisis Kualitatif Analisis
yang
kualitatif
adalah
tanggung jawab fungsional kepada
metode yang penelitian yang
unit-unit organisasi yang dibentuk
berbentuk kata – kata atau
untuk
simbol. dimana data kualitatif
kegiatan pokok perusahaan.
yang berbentuk kata – kata tersebut
disisihkan
untuk
melaksanakan
kegiatan-
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan
yang
memberikan
sementara, karena akan sangat
perlindungan yang cukup terhadap
berguna untuk menyertai dan
kekayaan, utang pendapatan dan
melengkapi
yang
biaya.
data
Dalam organisasi setiap transaksi
gambaran
diperoleh dari
analisis
kuantitatif.
hanya terjadi atas dasar otorisasi
Dari kedua data teknis analisis
dari
data
wewenang
di
atas,
peneliti
menggunakan analisis kualitatif. Analisis
data
lakukan melakukan
yang
adalah
peneliti dengan
pengamatan
pejabat
yang untuk
memiliki menyetujui
terjadinya transaksi tersebut. 3) Praktik
yang
sehat
dalam
melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
terhadap system pengendalian
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
92
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Pembagian tanggung jawab fungsional
dan kompetitif bagi konsumen untuk
dan sistem wewenang dan prosedur
memiliki mobil (baru dan bekas),
pencatatan yang telah ditetapkan tidak
sepeda
akan terlaksana dengan baik jika tidak
tertentu), dan kendaraanniaga baik
diciptakan cara-cara untuk menjamin
untuk perorangan maupun korperasi.
praktik
yang
sehat
(khusus
daerah
dalam
pelaksanaannya. 4) Karyawan
motor
Visi dan Misi Perusahaan
yang
mutunya
sesuai
Visi Perusahaan
dengan tanggung jawabnya.
Menjadi
Jika perusahaan memiliki karyawan
Pembiayaan Otomotif Terbaik,
yang kompeten dan jujur, unsur
Terbesar dan Terpercaya di
pengendalian
Indonesia.
yang
lain
dapat
Perusahaan
dikurangi sampai batas yang minimum dan
perusahaan
menghasilkan
tetap
mampu
pertanggungjawaban
keuangan yang dapat di andalkan.
Misi Perusahaan a) Berorientasi
kepada
pemenuhan
kebutuhan
pasar Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Umum Lokasi Penelitian PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) adalah untuk membiayai kendaraan yang
beralamatkan
yossudarso
RT.006
di
jalan Kelurahan
Majapahit Kecamatan Lubuklinggau Timur I. PT Mandiri Tunas Finance adalah
dengan
service
excellent. b) Mengembangkan
sumber
daya manusia profesional. c) Ikut berkontribusi positif dalam
perekonomian
nasional. d) Memberi keuntungan yang maksimal
bagi
stakeholders.
perusahaan yang memberikan solusi pembiayaan yang mudah, inovatif
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
93
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Tujuan Perusahaan
kepada pelanggan dalam rangka
Tujuan dari PT. Mandiri Tunas
untuk mendapatkan laba yang
Finance (MTF) Lubuklinggau
sebesar-besarnya.
adalah untuk memberikan kredit yang
sebanyak-banyaknya
Struktur Organisasi PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklingga Kepala Cabang
Customer Care&services supervisor ( Kantor Pusat )
Operation Head
Customer Servis
Insurance
Credit Head
Cashier
Sales Head
Collection Head
Finance
Custodion Officer
Gambar 1 Struktur Organisasi 2) Bertanggung
jawab
terhadap
Berdasarkan bagan struktur organisasi
target penjualan yang telah di
pada PT. Mandiri Tunas Finance
tetapkan
(MTF)
Lubuklinggau,
maka
3) Memberikan
motivasi
kerja
selanjutnya akan dijelaskan tugas dan
kepada supervisor dan kepala
tanggung jawab sebagai berikut :
administrasi
Kepala cabang 1) Bertanggung jawab pada direktur marketing
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
94
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
4) Mencari informasi mengenai leasing untuk kemajuan perusahaan
4) Customer Service Bertugas
5) Menyetujui calon debitur secara selektif
ISSN: 1693-4768
berhadapan
dengan
customer baik secara langsung
dengan menandatangani aplikasi kredit
maupun
sesuai dengan peraturan yang telah di
bertanggungjawab atas pelayanan
tetapkan.
yang
6) Memperhatikan
fasilitas
yang
tidak
langsung
memuaskan
dan
kepada
customer.
diperlukan demi kelancaran jalannya perusahaan.
Operation Head Fungsi OH adalah membantu Kepala
Bagian pemasaran
Cabang
dalam
1) Supervisor marketing
operasional
segala
aktivitas
perusahaan (non
Bertugas memgawasi kegiatan yang ada
marketing) baik Internal maupun
dibagian pemasaran demi tercapainya
Eksternal sesuai dengan sistem dan
tujuan perusahaan
prosedur yang berlaku.
2) Account officer
Tugas OH
Memasarkan produk perusahaan dan
1) Melakukan
verifikasi
seluruh
memenuhi semua kebutuhan keperluan
dokumen keuangan, baik dari segi
customer
nilai maupun lampirannya.
yang
akan
menggunakan
produk perusahaan tersebut. 3) Reaper Order Cordinator Bertugas melakukan query (mencari
2) Menandatangani seluruh dokumen dan laporan keuangan. 3) Mengawasi
data) dari komputer untuk mendapatkan
dokumen
customer yang pembayarannya baik
number.
untuk selanjutnya ditawarkan kembali
4) Mengawasi
seluruh cetakan
pemakaian yang
pemakaian
pre-
ATK,
produk-produk milik PT. Mandiri Tunas
cetakan, biaya listrik dan biaya
Finance (MTF) Lubuklinggau.
telepon (efisiensi budget biaya).
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
95
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
5) Memonitor dan memfollow up
ISSN: 1693-4768
14) Bertanggung
jawab
atas
claim asuransi yang masih
keamanan , kenyamanan dan
outstanding.
kebersihan lingkungan kerja.
6) Memonitor dan memfollow up
15) Mengusulkan dan menerapkan
BPKB dan STNK yang masih
hal-hal yang dianggap perlu
outstanding.
untuk menambah efisiensi dan
7) Memonitor dan memfollow up atas overdue A/R
efektifitas
dari
seluruh
kegiatan operasional cabang,
8) Bertanggung jawab terhadap sistem filing yang rapih dan aman.
tanpa
harus
melanggar
peraturan yang ada. 16) Bertanggung
9) Bertanggung jawab terhadap
berjalannya
jawab
atas
sistem
dan
seluruh pekerjaan dari divisi
prosedur
yang dibawahinya.
yang telah ditetapkan oleh kantor
10) Menjaga
sinkronisasi
kerja
dengan divisi lain yang terkait ( operasional ).
pusat. Bagian Kredit 1) Supervisor Credit Analyst
11) Mendelegasikan
dan
mengawasi
rutin
tugas
daripada bawahannya.
Bertugas menganalisa
dan
tugas
yang
dilakukan oleh credit anlyst.
12) Melaporkan seluruh pekerjaan
2) Credit Analist
yang dilakukan kepada kepala
Bertugas
cabang.
menganalisa
13) Menjaga
mengawasi
memeriksa, serta
melakukan
kekompakan
survey untuk dibuatkan scoring guna diajukan kepada kredit
,motivasi
dan
kedisiplinan
kerja
dari
seluruh
komite.
bawahannya.
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
96
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016 5) Bertanggung
Sales Head 1) Membuat target penjualan dan strategi pencapaiannya.
tahunan
untuk
mencapai
target
penjualan.
jawab
jawab
dan
menggerakan
masing-masing team supervisor sesuai rencana aktifitas disesuaikan dengan segmentasi dan target market.
membuat laporan setiap harinya.
masing team terhadap target penjualan perbaikan
harian
penerimaan kas besar dan pengeluaran kas kecil. 8) Membuat laporan bulanan penerimaan kas besar dan
4) Setiap hari memonitor aktifitas masin-
tindakan
terhadap
penggunaan kwitansi kasir serta
7) Membuat laporan
3) Mengarahkan
terhadap
penggunaan dana petty cash, 6) Bertanggung
2) Membuat activity plan bulanan dan
dan
ISSN: 1693-4768
dan
pengembangan personal supervisor dan wiraniaga.
pengeluaran kas kecil. Finance 1) Menarik
mutasi
Bank
minimal sehari 2 kali. 2) Melakukan
penginputan
Casier
pembayaran
1) Menerima dan melakukan penginputan
melalui bank dan giro.
pembayaran angsuran customer dan collectorsecara tunai. 2) Melakukan pencetakan kwitansi sebagai alat bukti pembayaran untuk customer, 3) Melakukan
transfer
account
kasir
minimum sehari 2 kali.
/
collector
yang
akan
disetorkan ke Bank minimum sehari 2 kali,
3) Melakukan
request
pembayaran
autopayment
untuk
dan
PO
getting
showroom serta verifikasi dan validasi data dokumen. 4) Membuat payment voucher
4) Menyiapkan uang hasil penerimaan dari customer
Customer
untuk pembayaran rutin dan non rutin. 5) Menginput / request by system pembayaran yang
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
97
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
menggunakan budget Opex
3) Menerimaan laporan klaim dari
maupun Capex.
customer dan melaporkan klaim
6) Bertanggung
jawab
tersebut ke pihak asuransi.
terhadap penyimpanan dan
Head Collection
pencairan giro,
1) Bertanggung jawab kepada kepala
7) Menarik bukti Pembayaran
cabang.
(PV) setiap 3 kali sehari, 8) Melakukan
2) Bertanggung jawab terhadap Over
penginputan
Due
perubahan nomor rekening
3) Membuat Laporan overdue untuk
showroom dan sales, 9) Filling
semua
kepala cabang.
dokumen
4) Memeriksa
finance dengan baik,
pengganti
kebenaran
informasi
dari Collection dan Eksecutor.
10) Membuat laporan harian, 11) Sebagai
ISSN: 1693-4768
5) Memeriksa customer yang ada di
Kasir
Surat Keterangan Tarik (SKT).
jika kasir berhalangan.
6) Membuat LP untuk customer macet
12) Membuat laporan bulanan.
dan sayembara. 7) Menyelesaikan
perkara
di
kepolisian.
Insurance 1) Melakukan pengcoveran asuransi secara sistem terhadap kontrak
8) Memotifasi
dan
mengawasi
pelaksanaan tugas para staff-nya.
yang sudah di Golive sampai print SPPA,
Hasil Penelitian
2) Melakukan follow up terhadap
Adapun hasil uraian diatas sistem
penerimaan polis dari perusahaan
pengendalian intern terhadap proses
asuransi ke cabang MTF dan
pemberian kredit pada PT. Mandiri
melakukan
Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau
received date,
penginputan
polis
yaitu :
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
98
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Struktur organisasi yang memisahkan
oleh supervisor marketing yang dapat
tanggung jawab fungsional secara tegas
mengakibatkan kerugian perusahaan.
Sudah adanya pemisahan tugas antara orang
Dampak
yang berwenang dibagian nya masing-
penyalahgunaan
masing sesuai dengan struktur organisasi.
disebabkan belum bakunya penetapan
Sehingga
kecurangan-
SOP (Sistem Operasional Prosedur)
kecurangan yang dapat dilakukan oleh
dan uraian tugas-tugas yang mengikat
karyawan yang dapat mengakibatkan pihak
seluruh karyawan PT. Mandiri Tunas
manajemen
mengambil
Finance (MTF) Lubuklinggau dalam
keputusan karena kurangnya informasi yang
melakukan tugas mereka masing-
dibutuhkan serta merugikan perusahaan.
masing.
tidak
terjadinya
tidak
dapat
kelemahan
atas
pemberian
kredit
Karena rasionalisasi dari pemisahan tugas adalah bahwa tugas dari seorang karyawan
Prosedur
seharusnya dapat memberikan dasar yang
Mandiri
memadai untuk mengevaluasi pekerjaan
Kota Lubuklinggau
karyawan lainnya. Jadi, hasil pekerjaan
Kurangnya ketelitian karyawan dalam
seorang karyawan dapat diperiksa silang
hal pencatatan nomor urut. Karena
(cross check) kebenarannya oleh karyawan
prosedur pencatatan ke dalam catatan
lainnya.
akuntansi
harus
dokumen
sumber
pencatatan Tunas
Pada
Finance
(MCF)
didasarkan yang
PT.
atas
dilampiri
Sistem otorisasi Pada PT. Mandiri Tunas
dengan dokumen pendukung yang
Finance (MTF)
lengkap.
Penyalahgunaan pemberian
wewenang/otorisasi
kredit
jatuh
tempo
yang
Praktik
yang
sehat
pada
PT.
dilakukan oleh unit marketing dengan
mandiri Tunas Finance (MTF) kota
membubuhkan
lubuklinggau
tanda
tangan
yang
merupakan tembusan surat order dalam
Kurangnya
persetujuan yang seharusnya diotorisasikan
ketelitian
pengecekan atas
dokumen
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
Sehingga sebagai
99
JURNAL MEDIA EKONOMI sumber
bukti
Vol. 21, No.3 Desember 2016
(pendukung)
ISSN: 1693-4768
atas
pemasaran bertugas dalam melakukan
pemberian tidak terkontrol dengan
kegiatan yang ada di bagian pemasaran
baik yang membantu untuk mencegah
demi tercapainya tujuan pemasaran.
terjadinya transaksi yang tidak dicatat.
Fungsi
operation
Head
adalah
membantu kepala cabang dalam segala Sumber
Daya
Manusia
Yang
PT.
mandiri
Tunas
Kompeten
aktivitas operasional perusahan (non marketing)
baik
internal
maupun
Finance (MTF) kota lubuklinggau
eksternal sesuai dengan prosedur yang
Kurangnya tuntutan pengembangan
berlaku.
pendidikan karyawan yang sesuai
mengawasi, memeriksa, menganalisa,
dengan
dan
jabatannya,
kurangnya
sehingga
kemampuan
Bagian
melakukan
kredit
survey
bertugas
untuk
di
karyawan
buatkan scoring guna diajukan kepada
dalam melakukan tanggung jawab
credit komite. Kasir bertugas menerima
sesuai tuntutan perusahaan.
dan
melakukan
penginputan
pembayaran angsuran customer dan colektor secara tunai. Finance menarik
Pembahasan Struktur Mandiri
Organisasi Tunas
Pada
Finance
PT.
(MTF)
mutasi
bank minimal sehari
dua kali dan melakukan pengimputan
Lubuklinggau
pembayara customer melalui bank dan
Pada PT. Mandiri Tunas Finance
giro.
(MTF) Lubuklinggau dalam uraian
pengcoperan asuransi secara sistem
tugas dalam masing-masing unit dalam
terhadap
struktur organisasi perusahaan sudah
live sampai prin SPPA. Head colection
sesuai dengan struktur organisasi yang
bertanggung jawab tehadap overdue
ada dalam perusahaan.dalam hal ini
accounts receivables dan membuat
fungsi kepala cabang yaitu bertanggung
laporan overdue untuk kepala cabang.
jawab pada seluruh karyawan yang ada
Berdasarkan hasil evaluasi peneliti
di
selama melakukan penelitian pada PT.
dalam
perusahaan.
Bagian
Incurance
melakukan
kontrak yang sudah di go-
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
100
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau
ditandatangani sales officer sales
struktur
Organisasi
head dan credit risk head dan
tersebut
masing-masing
pada
perusahaahn
karyawan
telah
melakukan fungsi dan tugas nya sesuai dengan standar operasional yang berlaku.
data customer lainnya. b.
Melakukan pengimputan data / dokumen customer pada system e-star menu kredit
Sistem
Otorisasi
Pemberian
Kredit
Kendaraan Mobil Pada PT. Mandiri
3. Credit Risk Head (CRH) a. Melakuakn
verifikasi
dan
Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau
kelengkapan
Proses persetujuan kredit customer PT.
dengan yang dipersyaratakan
Mandiri Tunas Finance (MTF) adalah
dalam SOP Pembiayaan.
sebagai berikut :
b. Apabila
1. Sales Head (SH)
lengkap
serta validasi kelengkapan dokumen
dokumen
persyaratan
CRH
kredit
customer
khususnya yabg bersifat wajib.
khususnya
yang
wajib
mengendalikan tersebut
untuk
dilengkapi oleh SH dan team
formulir lembar hasil survey yang
nya.
sudah ditanda tangani oleh sales
c. Dalam
officer
untuk
mandatory maka
dokumen
b. Memeriksa kelengkapan pengisian
rangka
penerapan
prinsip kehati-hatian, credit
c. Melakukan analisa ulang untuk setiap yang
rekomendasikan
tidak persetujuan
wajib
oleh
costumer yang terdapat di bank
mandiri
departemen
a. Menerima formulir lembar kerja yang
manager
melakukan validasi rekening
2. Credit Administration (CA)
(LKS)
head/brach
di
kredit risk head.
survey
dokumen
sesuai
diserahkan oleh SH belum
a. Menerima dan melakukan verifikasi
aplikasi
data
produk
melalui dan
operations risk
sudah
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
101
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
4. Branch Manager (BM) a. Melakukan
fasilitas
analisa
ulang
cek
ke
customer
pembiayaan
konsumen (SPPPFPK) dan
terhadap aplikasi customer b. Lakukan
ISSN: 1693-4768
purchas order (PO) b. Melakukan
penyimpanan
apabila ditemukan hal-hal yang
seluruh dokumen yang berkaitan
perlu dilakukan cross check
dengan pembiayaan secara baik
ulang secara on the spot.
dan tertib.
c. Melakukan
approved/rejected
pada system e-star sesuai limit wewenang
member
7. Sales officer (SO) a. Menginformasikan
kredit
customer dan Showroom/deler
(WMK) yang dimiliki
atas
5. Credit risk regional (CRR) a. Melakukana analisa ulang
persetujuan
aplikasi
pembiayaan b. Bersama dengan sales head
tehadap aplikasi customer
bertanggung
b. Melakukan re-check ke customer
ke
jawab
atas
pemenuhan/pelaksanaa diposisi
apabila
atau catatan dari komite kredit.
ditemukan hal-hal yang
baik sebelum maupun setelah
perlu
proses go-live.
dilakukan
cross
check ulang secara on the
Berdasarkan
sport
selama melakukan penelitian pada PT.
c. Melakukan
Mandiri
approved/rejected
pada
hasil
Tunas
Lubuklinggau
evaluasi
Finance telah
system e-star sesuai limit
langkah-langkah
WMK yang dimiliki
persetujuan pemberian
6. Credit
documentasi
reviewer
(CDR) a. Cetak
harus
peneliti
dilakukan
(MTF)
menetapkan
dalam
langkap
kredit
oleh
yang
karyawan
sehingga tidak terjadinya kecurangan surat
persetujuan
pemberitahuan pemberian
atau resiko
internal dalam mencapai
tujuan perusahaan.
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
102
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Sistem Informasi Akuntansi Pemberian
dengan menentukan PT. Mandiri Tunas
Kredit
Finance (MTF) Lubuklinggau sebagai
Kendaraan
Mandiri
Tunas
Mobil
Pada
Finance
PT.
(MTF)
Prosedur kredit adalah tahapan yang harus dilalui sebelum kredit diberikan untuk kelayakan
calon
debitur.
Berdasarkan hasil evaluasi penulis selama melaksanakan penelitian pada PT. Mandiri Tunas
Finance
didalam
(MTF)
prosedur
Lubuklinggau,
pemberian
kredit
kendaraan bermotor menetapkan langkahlangkah yang harus ditempuh oleh calon debitur mulai dari pengajuan permohonan untuk pemberian kredit sampai dengan tahap pencairan kredit. Berikut ini adalah prosedur dari pemberian kredit kendaraan mobil pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau : A. Tahap permohonan kredit dari dealer ke
PT.
yang
mendanai
fasilitas
pembiayaan tersebut.
Lubuklinggau
menilai
pihak
Mandiri
Tunas
Finance
Lubuklinggau. Calon debitur pertama-tama datang ke dealer atau showroom PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau untuk membeli kendaraan bermotor dengan cara pembayaran secara kredit,
Dalam tahap ini setelah pihak dealer menerima pesanan kendaraan bermotor dari debitur (dokumen terlampir), pihak dealer
akan
mengajukan
surat
permohonan kredit kepada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau, dimana PT. Mandiri Tunas Finance (MTF)
Lubuklinggau
merupakan
lembaga pembiayaan yang bertugas untuk memperhitungkan besarnya kredit dan
banyaknya
dibebankan
angsuran
kepada
pihak
yang debitur
(dokumen terlampir). B. Tahap Permohonan Pembiayaan Kemudian calon debitur akan mengisi form aplikasi (dokumen terlampir) dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan untuk kemudian diajukan kepada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau. C. Tahap
Pengecekan
Atau
Survey Berdasarkan
aplikasi
dari
permohonan, maka section operational
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
103
JURNAL MEDIA EKONOMI akan
melakukan
Vol. 21, No.3 Desember 2016
pengecekan
atas
ISSN: 1693-4768
D. Tahap Analisis Kredit
kebenaran dari pengisian formulir
Bagian credit head akan menganalisis
aplikasi tersebut dengan melakukan
dan
analisis dan evaluasi terhadap data dan
mengenai
informasi yang telah diterima, dengan
berdasarkan
melakukan pekerjaan sebagai berikut :
lapangan yang dilakukan oleh section
1. Kunjungan
ketempat
calon
peminjam.
laporan
kesimpulan hasil
hasil
survey
pemeriksaan
operational. Dalam pemberian kredit PT. Mandiri Tunas Finance (MTF)
2. Pengecekan
ke
tempat
lain,
misalnya tempat usaha. 3. Observasi
memberikan
secara
Lubuklinggau sangat terpaku pada prinsip 5C yaitu :
umum
atau
khusus
1. Character Penilaian ini berdasarkan reputasi
Laporan hasil survey ini kemudian
konsumen dan latar belakang atas
diserahkan oleh section operasional
pengalaman calon konsumen dalam
kepada credit head untuk dianalisis.
memenuhi
Apabila hasil
perusahaan, selain itu pemohon tidak
survey menunjukan
kewajibannya
bahwa keadaan calon debitur tidak
termasuk
sesuai
maksudnya pemohon tidak pernah
dengan
tercantum
dalam
permohonan
data-data form
pembiayaan,
yang aplikasi maka
dalam
terhadap
daftar
hitam
terdaftar kredit macet pada bank lain. 2. Capacity
section operasional dapat langsung
Penilaian
menolak
kemampuan calon debitur untuk dapat
permohonan
pembiayaan
ini
diutamakan
angsuran
yang
pada
tanpa melalui persetujuan koordinator
membayar
telah
credit head dan kepala cabang PT.
ditetapkan perusahaan sesuai dengan
Mandiri Tunas Finance.
jangka waktu yang telah ditentukan. 3. Capital Penilaian atas modal yang disetor dapat berupa uang muka
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
yang
104
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
diberikan oleh konsumen atau pemohon
kepala
kepada
mempertimbangkan hasil survey dan
pihak
PT.
Mandiri
Tunas
Finance (MTF) Lubuklinggau.
dengan
analisis yang teah dilakukan. Apabila
4. Collateral Pada
cabang
permohonan pembiayaan ditolak, maka
umunya
setiap
aktivitas
konsumen akan diberitahu melalui
pemberian kredit diperlukan suatu
surat penolakan, sedangkan apabila
agunan yang digunakan sebagai
disetujui maka PT. Mandiri Tunas
suatu sumber pembayaran kembali
Finance (MTF) Lubuklinggau siap
kredit jika konsumen mengalami
mengadakan
kesulitan
perjanjian pembiayaan konsumen.
dalam
memenuhi
pengikatan
kontrak
kewajibannya dikemudian hari. 5. Condition
E. Tahap
Pengikatan
Penilaian ini dititikberatkan pada
Perjanjian
kondisi
Konsumen
atau
keadaan
politik,
Kontrak
Pembiayaan
social, ekonomi dan budaya yang
Setelah
akan mempengaruhi pada suatu
disetujui oleh kepala cabang, maka
saat maupun untuk kurun waktu
tahap
tertentu
yang kemungkinan
pengikatan kontrak perjanjian yang
mempengaruhi kelancaran
harus diisi oleh calon debitur adalah
dapat
pengembalian
kredit yang telah
diberikan.
laporan hasil survey diberikan kepada coordinator
credit
direkomendasikan
head
untuk
kepada
kepala
berikutnya
pembiayaan
adalah
tahap
sebagai berikut : 1. Surat
Setelah selesai dianalisis, data-data
permohonan
perjanjian
pembiayaan
konsumen dengan penyerahan 2. hak
milik
menerangkan
secara fasilitas
fisudia dana
pembiayaan kepada debitur.
cabang apakah pemohonan tersebut
3. Surat pernyataan debitur dimana
disetujui atau ditolak. Persetujuan atau
surat ini terdiri dari tiga jenis surat
penolakan pembiayaan ditentukan oleh
pernyataan
telah
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
diperolehnya
105
JURNAL MEDIA EKONOMI fasilitas
pembiayaan
Mandiri
Tunas
Lubuklinggau, telah
BPKB,
surat
PT.
3.
(MTF)
debitur
STNK
pernyataan
dan yang
ISSN: 1693-4768
Bukti pengiriman dan surat tanda penerimaan
pernyataan
calon
namakan surat
dari
Finance
bersedianya
membalik
Vol. 21, No.3 Desember 2016
barang
(dokumen
terlampir). 4.
Surat pernyataan Pemberian kuasa khusus
BPKB
(dokumen
terlampir).
memberikan persetujuannya untuk mengadakan pemblokiran atas hak sampai seluruh hutang-hutangnya dibayar lunas (dokumen terlampir). 4. Surat
pernyataan
bersama
G. Tahap
Penagihan
Atau
Monitoring Pembayaran Setelah seluruh proses pembayaran kepada
dealer
dilakukan,
merupakan perjanjian antara PT.
selanjutnya
Mandiri Tunas Finance (MTF)
angsuran dari debitur sesuai dengan
Lubuklinggau
jadwal
dengan
dealer
(dokumen terlampir) F. Tahap
Pembayaran
yang
Collection Kepada
adalah
proses
mengawasi
telah
pembayaran
ditentukan.
department pembayaran
akan angsuran
berdasarkan jatuh tempo pembayaran
Dealer Setelah barang diserahkan oleh dealer
yang telah ditentukan dan berdasarkan
kepada debitur, selanjutnya dealer
system pembayaran yang diterapkan
akan melakukan penagihan kepada PT.
PT. Mandiri Tunas Finance.
Mandiri
(MTF)
Apabila seluruh kewajiban debitur
Lubuklinggau dengan melampirkan
telah dilunasi, maka kreditur akan
hal-hal sebagai berikut :
mengembalikan semua surat-surat dan
Tunas
1. Kuitansi
Finance
penuh
(dokumen
terlampir).
bukti-bukti
pemilikan
kendaraan
termasuk BPKB.
2. Kuitansi uang muka dan atau bukti pelunasan uang muka (dokumen terlampir).
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
106
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
dalam
Serahkan permohon customer dan
Pemberian Kredit Kendaraan Mobil
dokumen persyaratan kredit dalam
Pada PT. Mandiri Tunas Finance
map aplikasi.
Praktek
yang
sehat
(MTF) Lubuklinggau.
c. Jika customer tidak terdaftar dalam
Prosedur persetujuan kredit customer
daftar blacklist customer atas proses
PT. Mandiri Tunas Finance (MTF)
pembiayaan bisa dilanjutkan, maka
adalah sebagai berikut :
lakukan proses selanjutnya.
1. Sales officer (SO) a.
d. Siapkan
aplikasi
berisikan
Pemeriksa
dokumen yang harus ditandatangani
Kelengkapan dokumen
oleh customer dalam pemeriksaan
persyaratan kredit jika
dokumen.
dokumen
pembiayaan
belum
lengkap,
catat
kekurangan
dokumen
informasikan data-data. f. Lanjutkan dengan proses pelaksanaan survey.
untuk
ditindaklanjuti
Berdasarkan hasil evaluasi peneliti
pada
saat
selama melakukan penelitian pada PT.
survey
kunjungan
ke
Jika customer terdaftar dalam customer
Mandiri
Tunas
Lubuklinggau
customer.
blacklist
e. Hubungi customer untuk mengatur jadwal dan tempat kunjungan dan
persyaratan
b.
map
dan
termasuk
di
Finance
(MTF)
dalam
proses
pemberian kredit ini aplikasi yang digunakan marketing belum
kriteria yang harus di tolak.
menggunakan penomoran sehingga
Cantumkan keterangan tolak/rejeck
membuat kesulitan untuk mengetahui
Beritahu
berapa aplikasi yang sudah terpakai
penolakan
customer
perihal permohonan
dan yang batal atau reject.
pembiayaan.
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
107
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
Sumber
Yang
Daya
Manusia
Simpulan dan Saran
Kompeten Pada PT. Mandiri Tunas
Simpulan
Finance (MTF) Lubuklinggau
1. Struktur
Dalam
perusahaan
sumber
daya
manusia (SDM) adalah asset bagi perusahaan untuk mencapai suatu tujuan
perusahaan,
tanpa
sumber daya manusia
adanya
yang handal
perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Sumber daya manusia yang ada pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF)
Lubuklinggau,
penelitian
ke
dari
hasil
masing-masing
karyawan, bahwa sudah
adanya
pemberdayaan karyawan dalam hal pelatihan
karyawan
untuk
meningkatkan skill karyawan dan cara kerja karyawan pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau sudah
sesuai
berlaku
pada
dengan SOP yang perusahaan
tersebut
namun untuk dalam bidang pendidikan
ISSN: 1693-4768
organisasi
pada
PT.
Mandiri Tunas Finance Sudah Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit.
2. Sistem otorisasi pada PT. Mandiri Tunas Finance dalam persetujuan pemberian
kredit
dilakukan
oleh
pertama
sales
head
kemudian setelah konsumen layak diberikan kredit maka dokumen langsung diberikan ke pada kredit administrator
untuk
dilakukan
pengimputan, kredit risk head melakukan verifiaksi data ulang dan branch manager melakukan opproved
atau
rejected
pada
pemberian kredit yang sesuai atau tidak dengan limit WMK dan kelayak costumer.
masih ada yang menyimpang dalam penempatan posisi karyawan.
3. Sistem
Informasi
Pemberian Kredit
Akuntansi Pada PT.
Mandiri Tunas Finance (MTF) meliputi
tahap-tahap
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
atau
108
JURNAL MEDIA EKONOMI prosedur
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
permohonan
perusahaan. Karena pada perusahaan
kredit, tahap pembiayaan, Tahap
PT. Mandiri Tunas Finance selalu
Pengecekan Atau Survey, tahap
diadakan
analisi kredit, Tahap Pengikatan
sesuai dengan tugas masing-masing.
training
atau
sosialisasi
Kontrak Perjanjian Pembiayaan Konsumen,
Tahap
Pengikatan
Kontrak Perjanjian Pembiayaan Konsumen, terhadap
tahap dealer
Penagihan
pembayaran dan
Atau
Tahap
Monitoring
Pembayaran Dan setiap tahap
Saran 1. Struktur
organisasi
Pada
PT.
Mandiri Tunas Finance (MTF) harus lebih
ditingkatkan lagi
supaya lebih terkonrol dengan baik.
dilakukan dengan menggunakan dokumen yang sesuai tahapan yang ada.
2. Sistem otorisasi pada PT. Mandiri Tunas
Finance
(MTF)
dalam
sistem pemberian kredit sudah 4. Praktek yang sehat pada PT. Mandiri
terlaksana dengan baik.
Tunas Finance sales office melakukan pemeriksaan costomer dan kelengkapan
3. Sebaiknya PT. Mandiri Tunas
dokumen credit sebelum melakukan
Finance
survey.
lebih
Selesai
dilaporkan
melakukan
kepada
survey
meringankan
Lubuklinggau dalam
hal
untuk
ketentuan kredit sehingga calon
dilakukan pertimbangan dan keputusan
debitur tidak akan mengalami
untuk
kesulitan
menerima
pimpinan
(MTF)
dan
menolak
pemberian kredit.
kompeten dalam melakukan tanggung sesuai
memenuhi
ketentuan yang telah ditetapkan
5. Sumber daya manusia yang sudah
jawab
dalam
dengan
PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau.
tuntutan
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
109
JURNAL MEDIA EKONOMI 4. Ketelitian
bagian
operational tahap
Vol. 21, No.3 Desember 2016
dalam
section melakukan
pengecekan
untuk
menentukan para pemohon kredit
ISSN: 1693-4768
Hesti Harun. 2013.Penerapan SPI Dalam Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit Usaha Pada BRI KC Boulevard Manado. Jurnal yang tidak dipublikasikan.
yang layak dan tidak layak agar lebih ditingkatkan karena untuk menyesuaikan
informasi
telah
dalam
didapat
yang
formulir
aplikasi.
5. Sumber daya manusia diadakan training atau sosialisasi sesuai dengan
tugas
masing-masing
secara berulang-ulang kali.
Indriantoro, Nur. Bambang. 2009. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Penerbit BPFEYogyakarta
Iza Azmi Alfinovita. 2013. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit UMKM Pada PT. BPR Nusumma Jatim. Jurnal yang tidak dipublikasikan
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir.
Arikunto. Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Luh
Diana.
Anatasia, Setiawati. Lilies 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Hariyani Iswi. 2010. Restrukturisasi Dan Penghapusan Kredit Macet. Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia. Jakarta
2012. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Rajawali pers
Artining Miradewi. 2014. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pada PT. Bank Pembangunan Daerah bali kantor cabang seririt. Jurnal yang tidak dipublikasikan
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
110
JURNAL MEDIA EKONOMI
Vol. 21, No.3 Desember 2016
ISSN: 1693-4768
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta Bandung.
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016
111