Jurnal & Manajemen $riwrjaya Blsnis Vol. 7, No 13 Juni 2009
fssNretz<sll
PengaruhFaktor FundamentalTerhadtp ReturnSaham Di PT.BursaEfek Jakarta ,IAuJifr" PengaruhPerilakuKepemimpinanTransaksionaldan TransformasionalTerhadap KepuasanKeria,Kineria KaryawanPadaBank SumselPalembanll €s1a fl tfrati, {u sk fi :l{cra'wati
Analisis PengaruhFaktorNilai, Citra, KepuasanYang Dirasakan,LayananKonsumen, JaminanTerhadapLoyalitasKonsumenKecapABC Di Kota Palembang fu furio Wafw6,QriI {anumtsetawati
Cointegrated lndex Mover Stocft and Composite Stock Index at ISE lRandom Walk Analysisl Sukstri
Manajemen Laba,InformasiAsimetriDanUnderpricingDi Bursa**:t"i:J;i:l
PROGRAM PASCASARJANA PROGRAMSTUDI MAGISTER MANAJEIVIEN UNTVERSITAS SRIWIJAYA
g
ISSNt4r2-4521
lssN 1412-4521
JURNAL MAFIAJEMEN DAN BISNIS SRTWIJAYA \
Iffii w Editor Ketua Dr. DiahNataiisa. MBA
Anggota Prof.Dr. Nurimansyah Flasibuan Prof. f)r. Iladia Perizade,MBA Praf. Dr. IBM Santika Prof. Dr. SyamsulAmar Prof. Dr. H. IrnarnSyakir,SE Dr. $iti T,ainabBakir Dr. Syamsurijal, AK Dr. M. Tautiq,SE.MSi Drs. UmarHamdanAJ, MBA flr. Hj. SulastriME, MKom Editor Pelaksana Drs TerJiarloWahyudi,MAFIS Drs.Islahuddinllaud. MM Drs Yusuf Haryono,MM, Ak
Tata {Jsaha M. Welly Nailis, SEMM h4Eko F'itrianto,SE
Terbit PertamaKali Juli 2003 T'erbit dua kali setahunJuni dan Desemher Jumal Manajemen& Bisnis Sriwijaya Vol.7, Ns.l-? Juni 2009
MANAJEMEN LABA, TNFORMAST ASIIWETRIDAN I/NDERPRICIIYG DI BURSAEFEK INDONESIA Oleh : Mohamad Adam DosenFakultas Ekonomi Unsri ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh secara moderator manaiemenlaba terhadap hubunganqntara informasi asimetri dengan underprieing. Metodepenelitianyang digunakonadalah verifikatif denganmengguiapant*pi*otuiy researclt, yaitu penelitian yang akan menguji hipotesi.s-hipotesisyang diajukan sedemihianrupa sehingga dopu menjelask*n mengapasesuatu a"i"t irjadi; dan p eneIi tian kausal -knmparatif,, Hasil perwlitten menuniukkanbslwa man*jernenlaba secarap*rsial berpengoruh terhadapunderpricingdi sektor KEUG. Interpretasi dari fakta hitt penetttian empiris ini menuniukkan bahwa manaiemen laba secart parsial berpengaruh terhidap underpricingsecarapenguiian statistikdi KEUG. Artinys, variabei maiaiemenlaba itu fttenpulryclipengaruh secarfl moderatorterhadap hubunganantars informasi asimetri dengan underpricing. Hasil temuan empiris ini meteigkapt pendipat Richardson Q998) dan Teoh, et.al. (Iggy) mengenaimanajemenlaia iart rlgi prnggunoon manaiemenlaba sebagai variabel moderator terhadap hubungan dtoio tiformast asimetri dengan underpricing dan nilci discretionary aecrials sebagai ukuran manniemenlaba. Implikasi dari fokta hssil penelittan empiris ini menunjutrkanbahwa semakin besar manaiemenloba maka pengaruh hubingan kausal tlari informasi asimetri terhadapunderpricingsemukinmelemah.Dengandemikiandopat disimputkan bahwa manaiemenlaba secara moderator berpengaruhterhadap hubungan antara informasiasimetri denganunderprieingdi sektorKEUG. Kata kunci : Manajemenlab4 informasiasimetri,danunderpricing I. PtrNDAHULUAN Penelitianyang bertujuanuntuk memperolehbukti empirik adanyapengaruhsecara moderator manajemen laba terhadap hubungan antara informasi asim!fti dengan underpricingbelum begitubanyak.Sejauhini, penelitiandi Indonesiahanyamengkaji hubunganmanajemenlaba dan informasi asimetri saj4 seperti peneliti i:*i a*, Sri (2903) yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara informasi asimetri denganmanajemenlaba meskiputt utatt h"Ln j"rr"b,rt sesuai !* dengan,yang diprediksikanyaitu positif. Hasil ini bertentangandenganpenelitian Richardson(1998) yang memberikanbukti terdapatnyahubuigan yaig positif dan signifikan antara infcrmasi asimetri denganmanajemenlaba. Artinya, rI*a.i' besar informasi asimetrimakaperusahaan cenderungmelakukanmanajemenlaba.
ManaiemenLaba,Informasi Asimetri Dan Underyricing di Burca EfekIndonesia
Selain itu, pakar lainnya Beatty (1989) mengemukakanbahwa terjadinya underprictng disebabkan oleh adanya informasi asimetri- Untuk meminimalkan go public terjadinya informasi asimetri antarainvestor denganperusahaanyang akan perusahaanyang akan go pubtic diwajibkan menerbitkanprospektusyang ito, *& Uerisi berbagai informasi-perusahaanyang bersangkutan(Aida,ZAA2)'Agar dapat dipercaya,kporan keuanganyang dimuat dalam prospektusharusdiaudit oleh auditor (*rat'Ln BApEpAM No. lx.Cz. Lampiran KeputusanKetua BAPEPAM Nomor : i(ep-51lpM llgg6 tanggal17 Januari1996,perihal PedomanMengenaiBentukdan Isi prospektusaan erosfJtctusRingkas Dalam Rangka PenawaranUmuxl, butir i.2 dan publik dituntutjuga untuk menjalankantransparansi p.t;. Selainitu, sebagaiperusahaan jawab kepadapublik- Untuk itu, iteieroutaan) di pa# modal sebagaibentuktanggung pasar Modal IBAPEPAM) telah mengeluarkanberbagaiketenhnn iluO* pengawas yang berkar;tandengan aspek transparansi(keterbukaan)antara lain : 1) Peraturan bApepeU No. X.ff. iampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : KepS6lpwllgg6, tanggal 24 Januari 1996, perihal Keterbtkaan Informasi Yang Harus publik SegeraDiumumkii Kepadapublik. Peraturanini mewajibkansetiapperusahaan masyarakat urf,* menyampaikankepada BAPEPAM dan mengumumkankepada secepatmungkin, paling iambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelahkeputusanatau terdapatnyaiiformasi ataufakta materialyang mungkin dapatmempengaruhinilai efek perusahaanatau keputusaninvestasipemodal.2) PeraturanBAPEPAM No. VIII.G.2' LampiranKeputusanKetuaBAPEPAM Nomor : Kep-38lPMll996,tanggal17 Januari 1996,perihaf penyampaianLaporan KeuanganTahunan.Disebutkanbahwa laporan (lima ) teuanganta6gnanrnajil disampaikankepadaBAPEPAM selambatlambatnya5 bulanletelah tahun Luku perusahaanberakhir dan telah diperiksa cleh akuntan. 3) peraturanBApEpAM No. VIII.G.7. LampiranKeputusanKetua BAPEPAM Nomor : Kep-06lPMDAA1, tanggal 13 Maret 2000, perihal Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Ketentuan-ini menetapkanprasyarat mengenai bentuk dan isi laporan maupunyang telah kzuanfan yang harusdisampaikanotehperusahaany-anq-bermaksud menawarkanefeknya kepadamasyarakat,baik untuk disampaikankepada maupunkePadaBAPEPAM. Ketentuan-ketentuandi atas tentunya menuntut adanya tanggungjawab dari perusahaanyang telah berstatus sebagaipenrsahaanpublik itu untuk menjalankan (keierbukaan)kepada publik di pasar modal. Oleh karena publik juga t**rp"r*ri berhak mengetahui bagaimana uang yang mereka investasikan tersebut dikelola. Jelasnya, segala informasi harus terbuka baik mengenai aspek hukum, akuntansi, keuangandan manajemen.Dengan demikian, transparansi(keterbukaan)merupakan publik danbukansekadarbasakesadaranakantanglung jawab mutlak bagi perusahaan data sekadarnyasaja.Terutamasekalijika denganinformasi basi dengan*"*Git* tersebut nitui ,utu* perusahaandapat berubah dan dapat mempengaruhikeputusan seoranginvestor urrtu^kmelakukanatau menolak investasiyang bersangkutan.Lebih tersebutdi atasjuga menuntut adanyatindakan perusahaan jauh, lietentuan-ketentuan "urt,rk tidak melakukanmanipulasilaporankeuanganyang disampaikankepadapublik Jan publik adalahinvestor yang metakukaninvestasidi perusahaantersebut.Artinya, p"**uhuu1 harus benar-benarmemberikan sinyal positif kepada investor. Namun, melihat bagaimanapraktekyang terjadi selamaini tentu berbeda.Beberapaperusahaan yang merugikaninvestor denganmemanipulasiinformasi tertentu *"tutrk*iitta** yang disampaikankepada inestor dan manipulasi informasi ini dapat menyesatkan (1999) investor dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal. Chambers
60 Jurnal Manaiemcn& BtsnisSriwijaya Vol' ?, No 13 Juni 2009
I$ohama.tAdam
menyebutnyasebagaitindakan curang yang dilakukan perusahaandalam melaporkan kinerja tujuan untuk menyesatkan investor dalam menil"i ilg;;;;;. lengan Sebagaimana dikemukakanoleh beberapapakar antara lain feoh, et. al. (199g) bahwa ada upaya perusahaanuntuk memberikansinyal positif kepadapasar tentang perusahaanyang dikelolanya. sinyal positif ini diwujudkan dalam iioerju y*g dilaporkandenganmenggunakanmanajemenlaba. Sehinggapeningkatan laba (incone increasing) meqielang penawaran,memuncak pada saat penawaran dan menurun rytelah penawaranmengindikasikansikap oportunistik manajemenuntuk menaikkan hargasahamyang-ditawarkannya (Teoh,it. oi.,l998b). nerperilakuoport*i*tik berarti manajemen bersifat rasional, sebagaimanainvestor, dan akan memilih kebijakan akuntansiyang sesuaidengankepentilganny,a.Dengankata lain tr*u3"r*n memilih kebijakan akuntansiyang dapat memakiima-lkannilii perusahaanpwi aan sri,2aa3). Pakar latn Healy dan lvohlen (1999) mengemukakanbatrwa moiivasi dilakukannya manajemenlaba karena alasan pgax modal lebih banyak disebabkan oietr adanya axggapanumum bahwe angka-ang*aakunlansi,khususnyalubu, ;;;puk; salahsatu sumberinformasipentingyangdigunakanoleh investoroatammenilai ri*!","rrr*. Begitu iuga Puput (2001) mengemukakanbahwa manqiemenlaia merupakan upaya manajemen untuk manipulasi angka-angkaakuntansi dengan t"fu uffuk memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri sehingga informasi or.*r^Jtansiyang diberikantidak mencerminkanekonomiperusatraanr"6i"rtyu dan dapatmenyesatkan pemakai informasi tefeb{. terjadinya stanaat uimir p"a" sejumlah lebagai "ontott perusahaandi Amerika Serikat, Setya mengemukakanburt*u f"*sahaan-Qaa4i perusahaanbesartertentu yang mencatatkan sahamny-a di New york stoik Exchange telah terbukti memanipulasilaporan keuangannyaseperti Enran y*t ;;anipulasi laporan keuangan dengan mencatatkanlaba US $ 600 .l"ta fiaOaiJ perusahaan mengalamikerugian;danwrordcon yangmenutupipengeluaran-ub s i,g-;-ib* untuk mengesankan perusahaannyamemperoleh labab-puiutut t*yut**yu merugi. adanya manipulasi laporan keuanganj"gu ,o:uai di bursa Ei*t tryPt"l (BEJ)' yaitu kasus PT. Kimia Farm4Tbk puau turr,in 2001 mengindikasikanluturtu adanya praktek manajemenlaba denganmenajkkan raba hingga Rp. 3z,i milyar; dan kasus pada PT. IndoFarma,Tbk yang melakukan p"trggeti;.oungan nilai ialam laporan keuangantriwulan I sampaiTriwulan III, yang m-igambarlian perusahaaan mencatat laba. Padahal,sebenarnyamerugi seSat< tiiwulan ll-sebesar Rp. 20 milyar. Sebagai gambman,dalam tahun 2001 sampaidenganbulan Maret tahun ioo: t rOffi 34 kasus fari fl kasuspelangg.aranlangditanganioleh BAPEPAM berkaitand-"g;; masalah keterbukaaninformasi dan benturankepentingan. II. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah verifikatif dengan menggunakan explanatory research, yaitu penelitian yang akan menguji tripotJsis-rtipoGri, v*s diajukan sedemikianrup1 sehinggadapatm"tl"laskan rnlrrgupusesuatu dapat terjadi; dan penelitian kausal-komparatif. Secura keseluruhan operasionalisasi variabel penelitiantersajipadaTabel l.l. sebagaiberikut :
Jurn*l Manajemen & BhnisSrlwijayaVot.7,No13Juni 2lllD6l
Laba,InformasiAsimetriDanUnderprtcing Manajemen Efek Indonesia Burea di Tabel 1.1.OperasionalisasiVariabel Penelitian Indikator Ukuran Adjusted residual Nilai bid ask Rasb yang ewor dari regresibid spread ask spread dengan disesuaikan penutupan hmga jumlah saham, transaksi saham, deviasi imbal hasil rata-rata sahamo jumlah saham yang tersedia"nilai pasar saham dan variabilitas imbal hasilekspektasi Suatukondisi di manasecara Tingkat imbal hasil Nilai imbal hasil Underpricing normal tidak normal rata-raa harga Pasar saham tidak perusahaan yang baru go (abnormal return) (abnormalreturn\ public, biasanya dalam dari saham yang hitungan hari atau minggu, mungkin terjadi di lebih tinggi dibandingkan sekitar tanggal emisi denganhargapenawarannya sahamperdana(IPO) Nilai ManajemenLaba Upaya manajemenmemilih Discretionary kebijakan akuntansi dalam accraals yang diukur Discretionary proses pelaporan keuangan denganmenggunakan accruals dengan tujuan merubah pefsamaan laporan keuangan yang discreationary disajikanuntuk menyesatkan accruals (mislead) pemakai laPoran keuangan mengertai kinerja sebenarn
Variabel Informasi Asimetri
KonsepVariabel Kondisi di mana antaradua orang atau lebih yang melakukantransaksi,terjadi dalam ketimpangan mengakses dm mengolah informasi sehingga salah satu pihak diuntungkanatau dirugikan
Data penelitian bersumberdari data sekunder dengan menggunakan pengumpulandata dari basis data yang bersumber dari Indonesian Capital Directory, IndonesiaStockExchange(IDE Statistic, Fact Book Bursa Efek Daftax Kurs Efek (DKE), Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia, keuangantahunanberakhir 3l Desember,data itu berupa(a) data Indeks Harga Gabungan(IHSG) dan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia(SBI), (b) hargasaham,(c) data osk Qt:rll)price, btd (beli) price, hargapenutupansaham,j transaksi(volume ) saham,deviasi imbal hasil saham,rata-ratajumlahsaham tersedia, nilai pasar saham, dan variabilitas imbal hasil ekspektasi, (d) data operatingincome,cashflow from operationodansales.Teknik penmikandata menggunakan metode sensus, yaitu seluruh populasi sasaran digunakan penelitian. Populasi sasaranadalah perusahaansektor perdagangandan jasa pertanian(PRTN); konstruksi,properti danreal estote(KPRE), industri dasardan (IDKM); keuangan (KEUG); industri barang konsumsi (IBKS); dan i utilitas dan transportasi(IUTI); pertambangan{PTMB); anekaindustri (ANID). pengambilanpopulasisasarandilakukan secarapemilihannonrandom(nonprobabi dengan menggunakanmetode pengambilan sampel bertujuan (purposive berdasarkankriteria tertentu (Jogiyanto,2005).Kriteria yang harus dipenuhi populasisasaranadalahsebagaiberikut :
62 Jurnal Mamj*men & BisnisSriwijsya VoL 7, No 13 Juni 2fiD :3q::::$ffir.*
llohamad Adam
a. perusahaanyang melalnrkanIPO pada tahun 1994-2004dan masih tercatat di BursaEfek Indonesiasampaidengan31 Desember2004' perusahaanyang sudahmencantumkanlaporanaruskas dalam laporankeuangan pada tahun' tgg+-Za}4 (dimulai tahun 7994, karena Bapepam mewajlbfan seluruh perusahaanyang melalcukanIPO untuk melaporkan arus kas dalam laporankeuangan). c. Pirusahaanyang menerbitkanlaporankeuangantahun 1994-2004. d. perusahaany*g lupor* keuangannyadari tahun 1994-2004tidak berturut-turut rugi. Berdasarkankriteria itu diperoleh sebanyak 164 (seratus enam puluh empat) yang terdiri sektorFpfS 32 perusahaan(19%)-,PRTN 5 perusahaan(3%), perusahaan, 'nfRE Z: perusahaan(14W, IDKM 24 perusahaan(15%), KEUG 32 perusahaan (Iry/o),IBKS 14 perusahaan(g%),IUTI 10 perusahaan(6%), PTMB 8 perusahaan (10olo). (57o), ANID 16perusahaan ' hipotesisdilalcukandengancarasebagaiberikut : uji dan analisis R*"ang* ( 1)
S = nilai bid ask spreadhasil perbandinganaskprice minus bid priee jenis sektorpadaminggUke t dengan ke-i berdasarkan perusahaan askprice plusbid price dibagi dua. = ask price terendah satram perusahaanke-i berdasarkanjenis a sektorpadaminggu ke t. jenis sektor ke-i berdasarkan b * bid price tertinggi sahamperusahaan padaminggu ke t. SJSK,PDJS,...ANID. i= Persamaan(1) digunakan untuk memperoleh rnlan bid-ask spread seluruh jenis sektorperusatraan yang melalrukanIPO padamitggo Fusahaan ke-i berdasarkan b t (b) melakukanpenyesuaiannrlar bid ask spread dengan menggunakanmodel qrcsi berganda. Model regresi berganda untuk menyesuaikan bid ask spread
InSPREAD.= F0 * frr*LTPNCE. + Br" LnTMrf,S,+ f ,* tnVAR. + po* LnDEPTH,+ f LnMktVal.+ fru*LnvarF.+ a ,*
Q)
= nilai bid ask spreaduntuk perusahaanke-i berdasarkanjenis sektor perusahaanyang melakukan emisi saham perdana (IPO) padaminggu ke t. = harga penutupansaham perusahaanke-i berdasarkanjenis sektorpadamingguke t.
Jurml Manrjemen& EisnisSriwijayaVol. ?, No 13Junt 2n0963
ManafemenLabanlnformasi Asimetri Dan Underprtcing di Burca Efek Indonesia
TMNS
VAR
DEPTH
MktVal
VarF
fo fts ldB6
= jumlah fransaksisaham(volume) perusahaanke-i berdasarkan jenis sektorpadamingguke t. : deviasi imbal hasil harian sahamperusahaanke-i berdasarkan jenis sektorpadamingguke t. rata-ratzjumlah saham yang tersedia pada asft ditambah jumlah yang tersediapada saatbid dibagi 2 perusahaanke-i jenis sektorpadaminggu ke t. berdasarkan pasar sahamperusahaanke-i berdasarkanjenis sekta nilai padamingguke t. variabilitas imbal hasil ekspektasi saham perusahaanke-i jenis se*:torpadamingguke t. berdasarkan intersep : koefisienregresimasing-masingvariabelbebasdan kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap nilai informasi asimetri. kesalahanresidu (residuol error) (sebagaiuktuan bid asl spread yang disesuaikan) dan digunakan sebagai proksi informasi asimetri untuk sahamperusahaanke-i berdasarkm jenis sektorpadamingguke t. SJSK,PDJS,...ANID.
(c) menggunakanresiduql error (a) dari hasil regresipersamaan(2) (nilai bid ast spreadyang disesuaikan)sebagaiproksi dari informasi asimetri untuk perusahaankei jenis sektorperusahaan yangmelakukanIPO padaminggu ke t. berdasarkan laba secaramoderatorberpengaruhterhadaphubungn hipotesis manajemen d) Menguji antarc informasi asimetri dengan underpricing, dilakukan dengancara berikut ini : mendeteksi manajemen laba dengan menggunakanpersamaantotal accruals h discretionaryaccrualssebagaiberikut : TACpr = NOI pr - CFFO,T
(3)
Di mana: TACpr : Total Acruals padaperiodetes NOIpr = Net OperatingIncomepadaperiodetes CFFOpT= CashFlow from Operationspadaperiodetes DACpr = VAC* I Salesrr)- (rAC ru I salesoo)
(4)
Di mana: DAC Sales PT PD
- DiscretionaryAccruals = Penjualan(Pendapatan) = Periodetes = Periodedasar
(e) menguji pengaruh secaramoderato: manajemenlaba terhadap hubungan antn informasi asimetri denganunderpricing, denganmembentukstruktur hubungany"'r3
64 Jurnal Manajemen& BisnisSrin'ijaya Vol. ?, No 13Juni 2009
MohamadAdam
menggambarkanadanya pengaruh secaramoderator manajemenlaba (X1) terhadap hubungananlarainformasi asimetri(Y) denganunderpricing(Z) disajikanpadaGambar 1.1.berikut:
Gambar1.1. MenggambarkanAdanyaPengaruh Yang Hubungan Struktur SecaraModeratorXr TerhadapHubunganantaraY denganZ Dari Gambar 1.1. di atas, variabel manajemenlaba (X1) merupakanvariabel moderator, karena dapat melemahkanatau memperkuathubungan antara informasi asimetri(Y) denganunderpricing(Z). Hipotesisoperasionalyang diuji adalah: "Semakin besarmanajemenlaba maka pengaruhhubungankausal dari informasi asimeir:i terhadap underprtbtng semaftir mekmaA. (ebak/rrr.rya*"rra(in (eril manajemenlaba makapengaruhhubungankausaldari informasi asimetriterhadap underpricing semakinmenguat". Pengujianhipotesis operasionalbertujuan untuk menganalisisapakahmanajemen laba (Xr) merupakan pemoderator hubungan arfiara informasi asimetri dengan underpricing,menggunakanuji nilai selisih mutlak denganmodel padaPanelI sebagai berikut: PanelI ;
Z, = Fo* fr*Xr+Fr.Y+ Br'lXr-fl
(s)
di mana: Zi Fo Fr s/d p, Xr Y f Xt-y |
: Underpricing, : Konstanta. = Koefisienregresi. : Stqndardizedmanajemen laba. :Standardizedinformasiasimetri. :ABS,nLia(merupakaninteraksiyang diukur dari nilai absolut perbedaan antara X1 dan Y, dan variabetf X1-V I di atas merupakan variabel moderator yang menggambarkan pengaruhmoderatorvmiabel X1 terhadaphubungany dengan
z).
i
_ SJSK,PDJS,...ANID.
(c) Uji hipotesisstatistik dilakukanuntuk parameterregresisecarasimultan (uji statistik F) dan untuk parameterregresi secaraparsial (uji statistik t) dengan menggunakan tingkat signifikansisebesar5 persen(c = 0,05).
ManajemenLaba,lnformasi Aeimetri Dan Un derpri cing di BurcaEfek Indonesia
III. Hasil dan Pembahasan Untuk pengujianhipotesis penelitian denganmenggunakanuji nilai selisih mutlak moderatormanajemen (1mam,2002) denganmodel(5). Hasil pengujianpengaruhsecaxa laba terhadap hubungan antara inforarasi asimetri dengan underpricing dirangkum dalamTabel1.2. Tabel1.2. DeskripsiStatistik llasil RegresiPengaruhSecaraModerator ManajemenLaba Terhadap Hubungan Antara Informasi Asimetri DenganUnderpricing sig.
Rsquare
Koef Beta
t'value
Coiwtant laba) Zscore(manajemen Zscore(informasiAsimetri) ABSmI-ia
6.259F.42 -0.043 1.842E42 '0.034
l-242 -0.813 0-714 -0.749
4.2r7 0.419 0.417 0.456
PDJS Constant Zscore(manajemenlaba) Zscore(informasiAsimeui) ABSmI-ia
-0.021 -0.127 6.680E-02 0.182
'O.OS8 -0.769 0.517 1,-ll2
0.923 0.456 0.614 0.2E6
PRTN
Corwtant Zscore(manajemenlaba) Zspore(informci Asinetri) ABSmlja
0.387 -0.259 0.433 2.A48F.-02
n.at) n.a q'a n.a
na n.a n.a n.a
Cowtant laba) Zscore(manajemen Zscore(infciimasiAsimetri) ABSmI_ia
-0.039 -0.016 4.022 6.7138-02
'0.546 '0.333 '0.485 0'810
0.600 0.748 0.641 0.,f41
Constant laba) Zscore(manajemen Zscore(informasiAsimetri) ABSml,ia
-0.46 -0.001 0.000 1.480E02
'0.865 -0.033 -0.010 0.506
0.407 0.97s 0.92 0.624
Constant Zscore(manajemenlaba) Zscore(informasiAsimeni) ABSm|-ia
-0.144 -0.271 ,t075 0.112
-2.036 -3.842 ,1.980 1.877
0.053 0.001,1 0.558 0.060*,r 0.073+*
Cowtant Zscore(manajemenlaba) Zseue (iafsiriiasi ASideiri) ABSml,ia
9.069E43 -0.004 4.515E-03 -0.060
0.253 -0.096 0.117 -0.940
0.809 0.927 0.9r0 0.383
Constant Zscore(manajemenlaba) Zscore(informasiAsimetri) ABSml_ia
6.524E44 0.000 0.000 0.000
n,a2) n.a n.a n.a
n.a n.a n.a n.a
Constant Zscore(manajemenlaba) Zscore(informasiAsimetri) ABSml-ia
.167 -0.067 n.a =o.150
n.a2) n.a n.a n.a
n.a n.a n.a n.a
Cowtant Zscore(manajemenlaba)
-0.014 -0,025
-0.505 -1.205
0.640 0.295
Sektor SJSK
KPRE
IDKM
ruTI
PTMB
Keterangan
66 Jurnal Manajemcn& BisnisSriwijaya Vol.7oNo 13 Juni 2lD9
F-test
Sig.
0.115
4.113
0.009*
0.105
0.506
0.685
1.000
n.a
n.at)
0.086
0.249
0.860
0.048
0.168
0.916
9.682
0.000*
0.146
0.342
0.796
1.000
n.a
n.at)
t.000
n.a
n.at)
0.435
1.025
.470
MohamadAdam
Zscore(informasiAsimetri) ABSmI ia
-0.024 -1.504 1.4868-02 0.750
0.207 0.495
* : sipifikan padalevel 5 a/o**- signifikanpadalevel l0 yo ***: signifitcanpadalwel Is x l)
= 0 danjumlahsampel:jumlah parameter not avaiable(n.a)karenadf(derajatkebebasan)
2)
Untuk model final denganvariabel Zscore-manajemenlab4 Zscore-infonnasiasimetri, terdapatsingular matrix variant-covariantsehimgga perhitunganstatistiktidak dapatdihitung.
Pengujianhipotesisyang bertujutmmenganalisisapakahmanajemenlaba secara moderator berpengaruh terhadap hubungan antaxa informasi asimetri dengan underpricingmenunjukkanbahwa 1) berdasarkankeseluruhanjenis sektor (SJSK), secaraparsial manajemenlaba tidak berpengaruhterhadapunderpricing.Hal ini dapat dilihat dari angka signifikansinyasebesar0.419. Arah koefisien beta menunjukkan angka negatif berarti semakin besar manajemen laba, menyebabkanunderpricing semakinrendah.Demikian juga denganinformasi asimetri yang menunjukkanangka signifikansi 0.477, yang berarti tidak signifikan. Hubungan artara manajemenlaba denganinformasi asimetritersebutbukanmerupakanhubunganmoderator,hal ini dapat terlihat dari angkasignifikansinyasebesar0.456.2) berdasarkansektorperdagangan, jasadaninvestasi(PDJS),angkasignikansiuntuk manajemenlabasebesar0.456berarti manajemenlaba secaraparsial tidak dapat menjelaskansecarasignifikan perubahan underpricing, demikian juga dengan informasi asimetri yang menunjukkan angka signifikansi 0.614, yangberartitidak signifikan. Hubungan antaramanajemenlaba dengan informasi asimetri tersebut bukan merupakan hubungan moderator, hal ini dapat terlihat dari angka signifikansinya sebesarA.286yangjauh lebih besardaxi0,05.3) berdasarkan sektorkonstnrksi,properti dart real estate (KPRE), menunjukkan bahwa secaraparsial baik manajemenlaba maupuninformasi asimetri tidak signifikan pada level 0,05. Hal ini dapatdilihat dari angkasignifikansinyamanajemenlabasebesar0.748dansignifikansiinformasiasimetri menunjukkan angka sebesarA.641, yang berarti tidak signifikan. Hubungan antara manajemen laba dengan informasi asimetri tersebut bukan merupakan hubungan moderator, hal ini dapat terlihat dari angka signifikansinya sebesar0.441. 4) berdasarkansektor industri dasar dan kimia (IDKM), secaraparsial manajemenlaba tidak berpengaruh terhadap underpricing. Hal ini dapat dilihat dari angka signifikansinyasebesar0.975. Demikian juga denganinformasi asimetri yang menur{ukkanangkasignifikansi 0.992,yang berartitidak signifikan. Hubunganantaramanajemen labadenganinformasi asimetri tersebut bukan merupakanhubunganmoderator,hal ini dapatterlihat dari angkasignifikansinyasebesarA.624.5) berdasarkanseklor keuangan(KEUG), angka signifikansiuntuk manajemenlabasebesar0.001berartimanajemenlaba secaraparsial berpengaruhterhadapunderpricing. Sedangkaninformasi asimetrimenunjukkanangka signifikansisebesar0.060yangberartitidak signifikan.Namun,jika diambil keputusan pada tingkat signifikansi 10%, informasi asimetri secara parsial mempengaruhi underpricing. Hubungan antara manajemenlaba dengan informasi asimetri tersebut bukanmerupakanhubunganmoderator,hal ini dapatterlihat dari angkasignifikansinya sebesarA.073.Namunojika diambil keputusanpadatingkat signifikansilAYo,hubungan e,rlrtwamanajemen laba dengan informasi asimetri tersebut merupakan hubungan moderator. 6) berdasarkansektor industri barang konsumsi (IBKS), menunjukkan bahwa secaraparsial baik manajemenlaba maupuninformasi asimetri tidak signifikan padalevel 0,05. Hal ini dapatdilihat dari angkasignifikansimanajemenlaba sebesar
Jurnaf Manojemen& BisnisSriwijeya Vol.7, No 13 Juni ZAng67
ilanaiemenLaba,InformasiAsimetriDanUnderprtctng di BurcaEfekIndonesia A.927 dan signifikansi informasi asimetri menun$ukkanangka sebesar0.910, yang berartitidak signifikan. Hubungan antara manajemenlaba dengan informasi asimetri tersebut bukan merupakan hubungan moderator, hal ini dapat terlihat dari angka signifikansinya sebesar0.383. 7) berdasarkansektor anel€ industri (ANID), angka signikansiuntuk manajemenlaba sebesarA.295berarti manajemenlaba secaraparsialtidak berpengaruh terhadapunderpricing. Demikian juga denganinformasi asimetri yang menunjukkan angka signifikansi A.207, yang berarti tidak signifikan. Hubunganantara manajemen laba denganinformasi asimetri tersebutbukan merupakanhubunganmoderator,hal ini dapatterlihat dari angka signifikansinyasebesar0.495 yang jauh lebih besardari 0,05. Sedangkanuntuk pengujian hipotesis ketiga berdasarkanselctorpertanian (PRTN), se*Ior infrastnrktur, utilitas dan transportasi(IUTD dan sektor pertambangan(PTMB) tidak dapatdisimpulkankarenatidakdidukungoleh data. Berdasarkanhasil pengujian hipotesis menunjukkanbahwa berdasarkansektor perdagangan,jasa dan investasi (PDJS), sektor pertanian (PRTN), sekSorkonstruksi, properti dan real estate (KPRE), sektor industri dasar dan kimia (IDKM), sektor industri barangkonsumsi(IBKS), sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi(IUTI), sektor pertambangan(PTMB) dan sektor aneka industri (ANID); tidak ada pengaruh secaramoderatormanajemenlaba terhadaphubunganantarainformasi asimetri dengan underpricing pada tingkat signifikansi 5o/o.Berdasarkankeseluruhanjenis sektor (SJSK),dan sektorkeuangan(KEUG), adapengaruhsecaramoderatormanajemenlaba terhadap hubungan antara informasi asimetri dengan underpricing pada tingkat signifikansi 57o.Berdasarkannilai R squaredan hasil uji ANOVA dengannilai F test yang sigmfikan sebagaimanadisajikan pada Tabel 4.15. memberikanpetunjuk bahwa untuk keseluruhanjenis sektor (SJSK), pengaruhsecaramoderator manajemenlaba menjelaskanvariasi hubungan ar$arainformasi asimetri denganunderpricing adalah sebesarll,Sa/o; unhrk sektorkeuangan(KEUG) pengaruhsecaramoderatormanajemen laba menjelaskan variasi hubungan antara inforrnasi asimetri dengan underprieing adalalrsebesar55,8o/s. Interpretasidari hasil penelitian empiris ini menunjukkanbahwa bahwa secaxa simultanterdapatpengaruhsecaramoderatorman4iemenlabaterhadaphubunganantara informasi asimetridenganunderpricingdi keseluruhanjenis sektor(SJSK)dan di sektor keuangan (KEUG). Implikasi dari fakta hasil penelitian empiris ini menuqiukkan pengaruhsecaramoderatormanajemenlaba dalammenjelaskanvariasi hubunganarfiara informasi asimetri denganunderpricing rendah akibat adanyafaktor lain yang lebih dominan dalam mempengaruhi hubungan antara informasi asimetri dengan underpricing. Faktor lain yang dimaksud dapat benrpa pengaruh dari kinerja fundamentalperusahaanmisalnya operasidan keuangandan struktur dewankomisaris perusahaan.Untuk memperoleh bukti ernpiris yang lebih akuat tentang pengaruh moderator manajemen laba terhadap hubungan antara informasi asimetri dengan underpricing diperlukan adanya penelitian lebih lanjut dengan memasukkanfaktor kinerja fundamental perusahaan dan struktur dewan komisaris sehingga efek penggaoggudapatdiminimalkan. Hasil yang disajikan dalam Tabel 1.2. juga menunjukkan bahwa berdasarkan jasa dan investasi(PDJS),sektor keseluruhanjenis sektor (SJSK), sektorperdagangano pertanian(PRTN), sektor konstruksi, properti dan real estste (KPRE), sektor industi dasardan kimia (IDKM), sektor industi barangkonsumsi(IBKS), sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi(IUTI), sektor pertambangan(PTMB) dan sekcoranekaindustri
68 Jurnal Manajemcn & Bisnis Sriwijaya Vot 7, No 13 Juni 2009
MohamadAdam
(ANID); manajemen laba secara parsi-altidak berpengaruhterhadap underpricing dengantr'ngkatsignifikansi 5%.BerdasarkansektorkeuanganKEUG), manajemenlabi secaraparsial berpengaruhterhadapunderpricing dengantingkat signifikanii 5yo,dan informasi asimetri secaraparsial berpengaruhterhadap underpric{ng dengantinglat signifikansi l}a/o.Interpretasidari fakta hasil penelitianempiris ini aOatatrUahwaOi sektor keuangan (KEUG) manajemen laba dan informasi asimetri secara parsial berpengaruhterhadapunderpricing secarapengujianstatistik. Variabel manajenrentaba tersebutmempunyai pengaruhsecaramoderatorterhadaphubunganantam informasi asimetridenganunderpricingpadatingkat signifikansi 10%.Hasil penelitianempiris ini ruelengk*FlipendapatRiehsrdse*{I99S}dan Teoh,etdr. {IggSt meneff16im*u3*rn"o laba' Implikasi dari fakta hasil penelitianempiris ini menuqiukkanbahwasemakinbesar manajemenlaba maka pengaruh hubungan kausal dari informasi asimetri terhadap underpricing semakin melemah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemenlaba secaramoderator berpengaruhterhadaphubungan*tutu informasi asimetridenganmderpricing di sektorkeuangan(KEUG). IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkananalisis deskriptif dan verifikatif yang telah diuraikan sebelumny4 makadapatditarik beberapakesimpulansebagaiberikut : Man4iernenlaba secaraparsial beqpengaruh terhadapunderpriei*g di sektorKEUG. Interpretasidari fakta hasil penelitianempiris ini menunjukkanbahwamanajemenlaba secaraparsial berpengaruhterhadapunderpricing secarapengujianstatistik di KEUG. Artinya, variabel manajemenlaba itu mempunyaipengaruhsicara moderatorterhadap hubunganantara informasi asimetri {:ng* underpricing. Hasil temuan empiris ini melengkapipendapatRiehardson(1993) dan.Teoh,et.at.(1998u)mengenaimanajemen laba dari segi penggunaanmanajemel laba sebagai variabel mo-aleratorterhadap hutungan antara informasi asimetri dengan underpricing dan nilu discretionary accruals sebagaiukuran manajemenlaba. Implikasi dari fakta hasil penelitian empiris ini menunjukkan bahwa semakin besar manajemenlaba maka pengaruh hubungan kausal dari informasi asimetri terhadap ^underpricing semakin mJemah. nengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen laba secaramoderator berpengaruh terhadaphubunganantarainformasiasimetridenganunderpricilngdi sektorfnUC. Berdasarkanhasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan diuraikan saran berikut ini : 1) Dalam pertimbanganuntuk memilih sahamyang dimasukkandalam portofoliony4 investor dapat dan perlu memasukkanfaktor manajemenlaba (denganukuran nilai discretionaryaccruals)sebagaisalahsatupertimbanganinvestasi. 2) Perlu adanyajustifikasi mengenaipenyajiln dan pengungkapanlaporan keuangan perusahaanyang go public bukan merupakanbentuk informasi yang direkayasa. Untuk itu, kiranya sangatdiperlukanberbagaiupayauntuk rr*p"r.u*ikan persepsi dalam suatu sistem keadilan mengenai tindakan kriminai yang terintegrasi (Integrated Criminal Justice System)di antarapembuatundang-undang(peraturan), penegakhukum (hakim, jaksa, kepolisian,dan BApEPAM-LK), rerta masyarakat pasarmodal.'Tujuannyaadalah paling tidak sistemini nantinyamampumelindungi kepentingan investor dengan meningkatnya akurasi dan kepercayaanterhadip transparansi(keterbukaan)perusahaansebagaimana yang diwajibkan oleh peraturan di bidangpasarmodal.
Jurnal Manajemen& BisnlsSrlwlj*ya Vol. ?, No tl Jrni 2{Xf9 69
ManajemenLaba,Informasi Asimetri Dan Underpricing dl Bursa Efek Indonesia
Daftar Pustaka
Aida Ainul Mardiyah20A2.PengaruhAnomali IPO di PasarPerdanaTerhadapInitial Return: PendekatanWIPO sebuahPerspektifDalam Melihat Anomali. Dalam Susilo, Sri.Y & Miyono, Aris (penyunting).ProceedingSimposiumNasional Bidang llmu Ekonomi,Akuntansi,dan Manajemen"hhn. 219-151.Yogyakarta: PenerbitUniversitasAtma Jaya. Beatty,R.P.1989.Auditor Reputationand The Pricing of Initial Public Offering. Accounting Revi ew,voL64(4).October: 693-709. Chambers,Dennis.J.1999. Earnings management Mi ssalIocatian Wor kingpaper,D esember :1- 16.
and
Capital
Market
Daftar Knrs Efek, BursaEfek Jakarta1993-20A5. KeuanganRI danBapepam,Undang-Undang Departemen RI No.8 Tahun 1995Tentang PasarModal. Dwi Orbaningsih,dan Sri Hastuti. 2003. PengaruhInformasi Asimetri dan Positive AccountingTheotyTerhadapManajemenLaba.,turnal Ekonomidan Monajemen, vo1.4(3): 151-163. PPSProgramMM UniversitasGajayana, FactBook BursaEfek Jakafiatahun 1994-20A5. Healy, Paul dan Wahlen,J.M.1999.A Reviewof Eaming ManagementLiteratureand its Implicationsfor Standard Setting.AccountingHorizons,vol.l3(4): 365-383. Imam Ghoza1i.2002.Aplikasi Analisis Multivariat Dengan MenggunakanProgram ,SP,SS. BadanPenerbitUniversitasDiponegoro. Semarang: IndonesianCapital Market Directory, Bursa Efek Jakartatahun 1994-2005.Investor, Edisi37 Tahun2001danEdisi76 Tahun20A3. JakartaStockExchangeStatistic,BursaEfek Jakarta1994-2005. PasarEJisienSecaraKeputusanJakafta: PT.Gramedia Jogiyanto.2005. PustakaUtama. LaporanKeuanganTahunan1994-2A05Yang SudahDipublikasikan. Puput Tri Komalasari.2001. Informasi Asimetri, Positive Accounting Theory dan Manajemen Laba, Jurnal Ekonomi dan Manajemen. PPS Program MM UniversitasGajayana,vol.2(2): 92-ltl. Richardson,VJ. 1998.InformationAsymmetryandEarningsManagement:Some Evidence.WorkingPaper,Universityof Kansas.
70 Jurnal Manajemen& Bisnis Sriwijaya Yol.7oNo 13Juni 2009
Etrlllllllilllllllillii.
Outside: Effoq WorldCom,danTeori Bad Apple.Madal.EdisiSimulasi Setya,T.2004. :46-49. of EarningsManagementand the Long Run Market Performance Teoh,S.H.oet.al.1998u. vol.53(6) :1935-1974. of Finance, Journal Offering. Public Initiat ,----.1998b.Arc AccrualsDuring An Initial Public Offering Opportunistics?. Rewiewof AccountingStudies,vol.3 :175'208. Bahasa.1999. KamusBesar Tim PenyusunKamusPusatPembinaandan Pengembangan bahasaIndonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Jurnal Manajemen& BisnisSriwiirye Yol.7, No 13 Juni 2lXD7 |