JURNAL INFORMATIKA
IMPLEMENTASI MODEL MULTIMEDIA INTERAKTIF SKENARIO TIMELINE TREE PADA SIMULASI IBADAH WAJIB DALAM AGAMA ISLAM Youllia Indrawaty[1], DewiRosmala[2], Ramadhani[3] JurusanTeknikInformatika Institut Teknologi Nasional Bandung ABSTRAK Dari serangkaian ibadah wajib yang diperintahkan dalam agama Islam, terkadang masyarakat, khususnya yang kurang memperhatikan makna dari kewajiban-kewajiban tersebut, melaksanakan ibadah hanya untuk menggugurkan kewajibannya saja. Dengan begitu, nilai yang terkandung dalam ibadah wajib yang dikerjakan seringkali tidak tersampaikan dengan baik. Salah satu ibadah wajib yang diperintahkan agama Islam adalah perintah untuk mendirikan Shalat. Untuk itu, penulis membuat simulasi tuntunan Shalat dalam bentuk multimedia interaktif yang dapat dijadikan sebagai media alternatif oleh para pengguna untuk mempelajari tata cara melaksanakan Ibadah Shalat. Simulasi Multimedia Interaktif ini dibuat dengan perangkat lunak macromedia Flash Professional 8 yang disertai tampilan 3D, sehingga pengguna akan dapat melihat seluruh gerakan Shalat dari semua sisi, baik dari depan, samping maupun belakang. Simulasi ini juga akan dilengkapi dengan suara serta bacaan, sehingga akan memudahkan pengguna untuk menghafalkan bacaan-bacaan dalam Shalat. Kata kunci : Simulasi, Ibadah wajib, Multimedia Interaktif, Flash 8
ABSTRACT From a series of worship shall be instructed in the religion of Islam, sometimes people, especially those less attention to the significance of these obligations, carry out religious duties only to abort it. So, the values contained in the compulsory worship is done is often not conveyed properly. One shall worship the religion of Islam is the command was ordered to establish prayer. Therefore, the authors simulated the guidance of prayer in the form of interactive multimedia that can be used as an alternative media by the users to learn the procedures for implementing Worship Prayer. Interactive Multimedia Simulation software was created with Macromedia Flash Professional 8 is accompanied by a 3D display, so users will be able to see the whole movement of prayer from all sides, both from the front, side and rear. Simulation will also be equipped with sound and reading, so it will be easier for users to memorize passages in prayer. Keywords: Simulation, Worship mandatory, Multimedia Interactive, Flash 8
No.3 , Vol. 3, September – Desember 2012
1
JURNAL INFORMATIKA
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
untuk menghafalkan bacaan-bacaan dalam Shalat.
Dari serangkaian ibadah wajib yang diperintahkan dalam agama Islam, terkadang masyarakat, khususnya yang kurang memperhatikan makna dari kewajiban-kewajiban tersebut, melaksanakan ibadah hanya untuk menggugurkan kewajibannya saja. Dengan begitu, nilai yang terkandung dalam ibadah wajib yang dikerjakan seringkali tidak tersampaikan dengan baik. Mengingat begitu pentingnya menjalankan ibadah wajib dengan cara yang benar, maka perlu adanya pendidikan khusus untuk mempelajarinya, baik itu pendidikan formal maupun non-formal. Untuk pendidikan non-formal di zaman sekarang ini, seharusnya materi mengenai menjalankan ibadah wajib dapat dengan mudah didapatkan apalagi pengetahuan mengenai teknologi khususnya di Indonesia sudah dimiliki kebanyakan masyarakat dari berbagai kalangan. Materi yang dapat diberikan kepada masyarakat pada zaman sekarang ini salah satunya adalah dengan multimedia. Perkembangan multimedia di Indonesia sudah sangat pesat, dan penggunanya pun sudah mencakup berbagai kalangan. Dari fenomena tersebut, penulis memanfaatkan multimedia untuk membangun sebuah aplikasi simulasi ibadah wajib, dengan mengangkat salah satu topiknya yaitu Shalat, dengan menggunakan multimedia interaktif. Dengan adanya simulasi ini, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mempelajari tata cara dalam melaksanakan ibadah wajib terutama Shalat. Simulasi Multimedia Interaktif ini dibuat dengan perangkat lunak macromedia Flash Professional 8 yang disertai tampilan 3D, sehingga pengguna akan dapat melihat seluruh gerakan Shalat dari semua sisi, baik dari depan, samping maupun belakang. Simulasi ini juga akan dilengkapi dengan suara serta bacaan, sehingga akan memudahkan pengguna
Rumusan Masalah Dari penjelasan latar belakang masalah yang terjadi, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut di bawah ini. 1. Bagaimana agar belajar Shalat dapat menjadi lebih mudah dengan Multimedia Interaktif. 2. Bagaimana agar belajar Shalat dapat dilakukan kapanpun, dimanapun dan oleh siapapun dengan Multimedia Interaktif. 3. Bagaimana agar media Multimedia Interaktif dapat membantu untuk mendapatkan tuntunan Shalat.
No.3 , Vol. 3, September – Desember 2012
Tujuan dan Sasaran Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat simulasi tata cara Shalat dengan Skenario Multimedia Interaktif dengan menggunakan model Timeline Tree. Batasan Masalah Dalam pembuatan simulasi ini, penulis akan memberikan beberapa batasan masalah, diantaranya adalah : 1. Simulasi dibangun menggunakan macromedia Flash Professional 8 dan Blender untuk model 3D. 2. Mazhab yang digunakan dalam simulasi Multimedia Interaktif ini adalah Mazhab Syafi’i. 3. Pengguna ideal untuk simulasi ini adalah pengguna yang berumur antara 8 (delapan) hingga 16 (enam belas) tahun dengan asumsi pada umur tersebut pengguna sudah mampu menggunakan komputer.
2
JURNAL INFORMATIKA
LANDASAN TEORI Multimedia Pembelajaran Interaktif Perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang di dalamnya bersamaan dengan perkembangan teknologi multimedia, menjadikan produkproduk TIK semakin beragam. Pada pertengahan dekade tahun 1980-an, saat teknologi komputer multimedia mulai diperkenalkan, maka sejak saat itu multimedia pembelajaran berbasis komputer pun dimulai. Terdapat berbagai sebutan untuk media pembelajaran berbasis komputer seperti CAI (Computer Assited Instruction), MPI (Multimedia Pembelajaran Interaktif), softwarepembelajaran mandiri, media presentasi berbantuan komputer, dan lainlain. Setiap penyebutan tentu saja mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengembangnya (Wahono, 2006: 6). Mulai saat itu MPI sudah menjadi bahan pembicaraan di kalangan dunia. Peristilahan MPI di Indonesia baru muncul ke permukaan sekitar tahun 2005-an setelah diadakan lomba pembuatan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk SMA dan sederajat oleh Dikmenum, walaupun kegiatan merancang MPI telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya oleh Production House atau institusi tertentu. Sebenarnya pembuatan bahan ajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah dirintis oleh Direktorat Pembinaan SMA sejak tahun 1990, dimulai dengan pelatihan guru-guru MIPA (matematika dan ilmu pengetahuan alam) dalam pembuatan multimedia pembelajaran. Kegiatan tersebut berlanjut dan berkembang hingga sekarang dengan bentuk dan nama kegiatan yang berbeda. Selama kurun waktu tersebut telah dihasilkan banyak multimedia pembelajaran (bahan ajar berbasis TIK) (Wahono, 2006: 7).
No.3 , Vol. 3, September – Desember 2012
Macromedia FLASH Professional 8 Macromedia FLASH Professional 8, merupakan sebuah software multimedia milik macromedia (sekarang milik Adobe) dimana di dalamnya terdapat semua kelengkapan yang dibutuhkan. Mulai dari fitur menggambar, ilustrasi, mewarnai, animasi, dan programming. Selain fiturfitur tersebut, Flash juga mampu digunakan sebagai software pendukung untuk mendesain sebuah web, bahkan untuk membuat aplikasi ponsel. Selain untuk mendesain web, Flash 8 mendukung pembuatan aplikasi atau simulasi yang dijalankan di komputer(desktop based). Agar tampilan akhir lebih menarik, Flash juga mampu meng-importbeberapa tipe file gambar, seperti png, jpeg, dan gif. ActionScript[3] ActionScript adalah bahasa pemrograman yang dibuat berdasarkan ECMAScript, yang digunakan dalam pengembangan situs web dan perangkat lunak menggunakan platformAdobe Flash Player. ActionScript juga dipakai pada beberapa aplikasi basis data, seperti Alpha Five. Bahasa yang terpengaruh oleh bahasa pemrograman JavaScript dan Java ini awalnya dikembangkan oleh macromedia, tapi kini sudah dimiliki dan dilanjutkan perkembangannya oleh Adobe, yang membeli macromedia pada tahun 2005. ActionScript dimulai sebagai bahasa scripting yang dimiliki oleh macromedia Flash, sekarang dikembangkan oleh Adobe Systems seperti Adobe Flash. Pada tiga versi awal, Flash menyediakan fitur interaktivitas yang terbatas. Pada awalnya, para pengembang Flash dapat melampirkan perintah sederhana, disebut "action", pada tombol atau bingkai yang merupakan kontrol navigasi dasar seperti "play", "stop", "getURL", dan "gotoAndPlay". Seiring dirilisnya Flash 4 pada tahun 1999, maka “action” di atas ditetapkan sebagai suatu bahasa pemrograman sederhana. Kemampuan baru mulai diperkenalkan untuk Flash 4 3
JURNAL INFORMATIKA
mulai dari variabel, ekspresi, operator, pengandaian / if statement, dan loop. Para pengguna dan pengembang Flash terus menerus menggunakan “action” untuk membangun seperangkat perintah dan akhirnya “action” disebut sebagai “ActionScript”. Waterfall Model[3] Waterfall Model merupakan model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Karakteristik dari model waterfall ini meliputi beberapa bagian, yaitu : • Aktivitas mengalir dari satu fase ke fase lainnya secara berurutan. • Setiap fase dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, jika sudah selesai baru mulai menuju fase berikutnya. Sedangkan kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka Software Engineering dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Alasan utama penulis memilih model ini karena topik yang diangkat oleh penulis, yaitu Shalat Wajib, merupakan suatu materi yang memiliki bentuk baku karena aturan-aturan dalam melaksanakan Shalat Wajib tidak akan pernah berubah. Oleh karena itu, proses pembuatan sistem tidak akan mudah berubah dan model waterfall ini cocok dalam menangani hal tersebut. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini, analisis dan perancangan terhadap sistem yang dibuat akan mengikuti urutan yang ada pada model waterfall. Project Definition Pada tahapan ini, dilakukan sebuah pencarian kebutuhan sistem secara menyeluruh sehingga diharapkan langkahlangkah selanjutnya akan lebih mudah dilakukan. Kebutuhan sistem yang
No.3 , Vol. 3, September – Desember 2012
dimaksud akan dipaparkan sebagai berikut di bawah ini. Sistem yangdibuat yaitu berupa simulasi, dalam hal ini media pembelajaran interaktif, yang berfungsi sebagai media informasi yang dapat digunakan oleh pengguna dalam mempelajari tata cara dan mengenal bacaan Shalat. Dalam simulasi ini akan di simulasikan setiap gerakan langkah-langkah dalam mengerjakan Shalat, dan akan ditampilkan pula seluruh gerakan Shalat Maghrib secara keseluruhan untuk mengetahui seluruh gerakan Shalat dari awal sampai akhir. Software Requirements Analysis Setelah melakukan pencarian kebutuhan sistem secara menyeluruh, maka dilakukanlah tahap berikutnya, yaitu tahap Software Requirements Analysis, dimana kebutuhan yang sudah didefinisikan pada tahap sebelumnya dianalisa kembali kebutuhannya, namun yang sedikit berbeda adalah kebutuhan yang dimaksud pada tahap ini, yaitu kebutuhan untuk software yang akan digunakan dalam pembangunan sistem. Pada pembuatan sistem ini, software yang akan digunakan adalah sebagai berikut di bawah ini. 1. Pembuatan Animasi 3D (Tiga Dimensi) Software yang digunakan untuk membuat animasi 3D pada sistem ini adalah Blender. Salah satu file yang dihasilkan berupa image sequence yang nantinya akan dimasukkan ke dalam frame Flash dengan cara memasukkan satu persatu image tersebut agar didapat gerakan 360o (teknik frame by frame). 2. Dubbing Suara Pembuatan narasi pada sistem ini menggunakan software bawaan dari Windows, yaitu Sound Recorder, dan untuk menghilangkan noise setelah proses perekaman, penulis menggunakan software Studio One. 3. Pembuatan Simulasi Software yang digunakan untuk membuat sistem secara keseluruhan adalah 4
JURNAL INFORMATIKA
macromedia Flash Professional 8, dimana image sequence yang dihasilkan blender, dan file mp3 dari Studio One digabungkan pada software ini. Selain itu, pada software ini penulis membuat program (script) untuk menjalankan sistem keseluruhan. Design Pada tahap ini, dilakukan sebuah perancangan berdasarkan tahapan-tahapan sebelumnya. Dokumentasi mengenai perancangan tersebut dapat dilihat pada beberapa proses yang ada pada halaman berikutnya. Storyline Storyline adalah suatu tulisan mengenai konsep dari ide / gagasan yang didapatkan untuk diimplementasikan dalam storyboard dan perancangan sistem lainnya. Pada penelitian ini, penulis menuangkan konsep dari ide yang didapatkan ke dalam sebuah storyline sebagai berikut di bawah ini. Sistem yang akan dibuat yaitu berupa simulasi, dalam hal ini media pembelajaran interaktif, yang berfungsi sebagai media informasi yang dapat digunakan oleh pengguna dalam mempelajari tata cara dan mengenal bacaan shalat. Jenis shalat yang akan disajikan dalam simulasi ini yaitu shalat wajib. Shalat wajib yang akan disajikan dalam simulasi ini adalah shalat maghrib. Untuk Shalat Maghrib akan disajikan secara full (gerakan shalat dari awal hingga akhir. Sistem juga akan menyajikan gerakan shalat berupa langkah-langkah gerakan sehingga dapat dipelajari oleh pengguna dengan lebih detail. Konten yang disajikan dalam sistem ini berupa animasi 3D (tiga dimensi) dimana pada keadaan tertentu pengguna dapat memutar objek sebanyak 360° (tiga ratus enam puluh derajat) sehingga posisi gerakan shalat dapat terlihat lebih jelas. Agar pengguna dapat mengetahui lebih jelas mengenai bacaan shalat, konten yang disajikan untuk bacaan shalat ini dilengkapi dengan tulisan (text) arab dan No.3 , Vol. 3, September – Desember 2012
terjemahannya, serta suara (audio) bacaan shalat. Saat pengguna menjalankan aplikasi ini, halaman awal yang disajikan adalah halaman beranda, dimana pada halaman tersebut terdapat judul besar aplikasi ini dan juga tombol navigasi yang dapat menuntun pengguna dalam menjalankan aplikasi ini. Selain itu, ditampilkan pula halaman materi yang merupakan halaman dari langkah-langkah shalat. Dalam halaman tersebut terdapat materi mengenai langkah shalat yang dipilih oleh pengguna dan pada halaman tersebut juga disediakan tombol “LIHAT HADIST TERKAIT” yang membawa pengguna untuk melihat hadist yang terkait dengan materi yang disajikan, serta tombol “LIHAT GERAKAN” untuk melihat gerakan shalat sesuai dengan langkah yang sudah dipilih. StoryboardBerdasarkan storyline di atas, maka dapat dibuat storyboard sebagai berikut di bawah ini :
Gambar 4. Storyboard tampilan beranda dan menu utama
Gambar 5. Storyboard halaman materi dan preview gerakan 5
JURNAL INFORMATIKA
Perancangan Skenario Multimedia Interaktif Dari hasil storyboard pada subbab sebelumn, maka dapat dirancang suatu skenario multimedia interaktif menggunakan model Timeline Tree yang terdiri dari skenario multimedia interaktif tampilan beranda, menu utama, shalat wajib beserta langkah shalat seperti berikut di bawah ini.
Skenario Multimedia Interaktif Halaman Materi Berikut ini adalah skenario multimedia interaktif berdasarkan storyboard pada Gambar 5 baris pertama. Skenario multimedia interaktif ini dapat dilihat sebagai berikut di bawah ini.
Skenario Multimedia Interaktif Tampilan Beranda Berikut ini adalah skenario multimedia interaktif berdasarkan storyboard pada Gambar 4 baris pertama.
Gambar 8. Skenario Multimedia Interaktif Halaman Materi
Gambar 6. Skenario Multimedia Interaktif Tampilan Beranda
Skenario Multimedia Interaktif Halaman Preview Gerakan Berikut ini adalah skenario multimedia interaktif berdasarkan storyboard pada Gambar 5 baris kedua.
Skenario Multimedia Interaktif Halaman Menu Utama Berikut ini adalah skenario multimedia interaktif berdasarkan storyboard pada Gambar 4 baris kedua.
Gambar 9. Interaktif Gerakan
Gambar 7. Skenario Multimedia Interaktif Halaman Menu Utama
No.3 , Vol. 3, September – Desember 2012
Skenario Multimedia Halaman Preview
Perancangan Sistem Berikut ini adalah flowchart diagram mengenai sistem secara keseluruhan dimana halaman beranda disajikan saat pengguna menjalankan aplikasi.
6
JURNAL INFORMATIKA
Flowchart Diagram Sistem Keseluruhan
Gambar 10. Flowchart diagram untuk keseluruhan sistem
Flowchart Diagram Menu Utama Berikut ini adalah flowchart diagram mengenai menu utama.
Gambar 11. Flowchart diagram untuk Menu Utama No.3 , Vol. 3, September – Desember 2012
7
JURNAL INFORMATIKA
Flowchart Diagram Halaman Pembuat Berikut ini adalah flowchart diagram mengenai halaman pembuat.
Gambar 12. Flowchart diagram untuk Halaman Pembuat
KESIMPULAN Berdasarkan maka dapat disimpulkan bahwa Implementasi Model Multimedia Interaktif Skenario Timeline Tree Pada Simulasi Tuntunan Shalat Wajib Dan Sunnah telah berhasil dilakukan. DAFTAR PUSTAKA 1. DiMarco, John, 2003, ”Computer Graphics and Multimedia Applications, Problem, and Solutions”, Idea Group Publishing. 2. Pressman, Roger S., 2001, “Software Engineering : a Practiotioner’s Approach, 5th ed.”, McGraw Hill. 3. Ramadhani, Indrawaty N, Youllia, Rosmala, Dewi, Agustus 2012,
No.3 , Vol. 3, September – Desember 2012
“Kumpulan Situs Website Teori Penunjang”. 4. Surya, Mohamad, 12 Desember 2006, “Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di Kelas”, Depdiknas. 5. Utoro, Rio Korio, dan Sugeng, Winarno, Mei 2009, “Pembuatan Game Berbasis Edutainment Untuk Tingkat Sekolah Dasar Menggunakan macromedia® Flash® Profesional 8”, Riset & Seminar II Jurusan Teknik Informatika ITENAS periode 2009/2010
8