Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
1
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN UTANG, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN Kardianah
[email protected] Soedjono SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA ABSTRACT Based on the result of simultaneous test Fcount as much as 11.750 is obtained with significant rate as much as 0.000 is smaller than < 0.05 it indicates that independent variables which consist of institutional ownership, the size of a company, debt policy, profitability and liquidity have significant influence to the dividend policy, R2 determination coefficient as much as 0.781 or 78% which means that the contribution of independent variables simultaneous have significant influence to the dividend policy has a strong relation. Partially, only liquidity variable obtains tcount value as much as -2.104 with significant value as much as 0.070 is bigger than significant value which is as much as 0.05. It indicates that the liquidity variable has no significant influence to the dividend policy. The institutional ownership, the company size, debt policy, profitability variables have significant influence to the dividend policy.The result of partial (r2) determination coefficient test indicates that debt policy variable has the highest partial determination coefficient value as much as 50.55%. It indicates that debt policy variable has dominant influence to the dividend policy. Keywords:
Institutional Ownership, Debt Policy, Company Size, Profitability and Liquidity. INTISARI
Berdasarkan hasil pengujian secara simultan didapatkan Fhitung sebesar 11.750 dengan tingkat signifikansi 0,000lebih kecil< 0,05, hal menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, kebijakan utang,profitabilitas dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR), koefisien determinasi R2 sebesar 0,781 atau 78% yang berarti bahwa sumbangan atau kontribusi dari variabel independen secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR) memiliki hubungan yang cukup kuat. Sedangkan secara parsial hanya variabel likuiditas (CR) didapatkan nilai thitung sebesar -2.104 dengan tingkat signifikansi 0.070 lebih besar dari nilai signifikan 0.05, hal ini menunjukkan bahwa tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap terhadap kebijakan dividen. Sedangkan variabel kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, kebijakanutang,profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Hasil pengujian koefisien determinasi parsial (r2) menunjukkan variabel kebijakan hutang (DAR) yang memiliki nilai koefisien determinasi parsial paling tinggi sebesar 50,55%. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh yang dominan terhadap kebijakan dividen. Kata Kunci : Kepemilikan institusional, kebijakan utang, ukuran perusahaan, profitabilitas dan likuiditas.
1
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
2
PENDAHULUAN Menurut Hidayati (2006) pembagian dividen dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor daripada dengan bentuk lainnya, karena pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian dalam melaksanakan investasinya pada suatu perusahaan. Demikian pula, stabilitas dividen yang dibayarkan juga akan mengurangi ketidakstabilan profitabilitas perusahaan, sehingga stabilitas dividen juga merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan. Wahidahwati (2002) juga mengungkapkan bahwa pembagian dividen juga dipengaruhi oleh kebijakan utang. Apabila penggunaan utang tinggi maka akan menyebabkan pembayaran beban tetap berupa biaya bunga sehingga menyebabkan tingkat rasio pembayaran dividen menurun. Jika perusahaan memiliki keterbatasan laba ditahan maka perusahaan akan cenderung memanfaakan utang untuk pembiayaan atau investasi. Penelitian tersebut juga didukung oleh Nurfauziah (2007) dan Nuriningsih (2005). Sebaliknya, Setyaningrum (2009) berpendapat bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio. Penelitian yang dilakukan Nurfauziah (2007) sependapat dengan Hanafi (2004:378) yang menjelaskan bahwa profitabilitas juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Hal ini dikarenakan dividen adalah sebagai laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti menganggap perlu dilakukan penelitian guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen, dengan mengangkat judul ”Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan Utang, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011”. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, permasalahan yang dirumuskan pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah variabel kepemilikan institusional, kebijakan utang, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen? 2. Apakah variabel kepemilikan institusional, kebijakan utang, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap kebijakan dividen? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kepemilikan institusional, kebijakan utang, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
3
2. Untuk mengetahui kepemilikan institusional, kebijakan utang, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang fakto-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. 2. Bagi Investor Membantu memberi informasi kepada investor yang dapat dijadikan pertimbangan untuk membuat keputusan dalam berinvestasi. 3. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan mengenai kebijakan dividen agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan dan mensejahterakan pemegang sahamnya. 4. Bagi Mahasiswa dan Kalangan Akademis Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah bahan referensi yang telah ada serta sebagai sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian merupakan pembatasan atas suatu pembahasan. Dengan melihat pokok masalah yang dihadapi dan untuk mempermudah pembahasan selanjutnya, maka peneliti hanya membahas tentang ”Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan Utang,Ukuran Perusahaan, Probabilitas, dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan saham yang dimiliki (Baridwan, 1997:434). Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, pembagian keuntungan bagi para pemilik adalah tujuan utama suatu bisnis. Nilai dan waktu pembayaran dividen ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kebijakan Dividen Dalam perusahaan, manajemen memiliki dua alternatif perlakuan terhadap penghasilan bersih (laba) setelah pajak (earning after tax/EAT), yaitu laba tersebut akan diinvestasikan kembali keperusahaan sebagai laba ditahan (retained earning) atau dapat juga dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Pembuat keputusan tentang dividen ini disebut kebijakan dividen (dividen policy) (Astuti, 2004:145). Ada beberapa variabel yang dapat digunakan untuk memproksikan kebijakan dividen dalam penelitian ini, diantaranya yaitu: a) Dividend per share (DPS), adalah dividen yang dibagikan tiap lembar saham yang dimiliki pemegang saham.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
4
b)
Dividen yield ratio, adalah rasio yang menunjukkan perbandingan dividen per lembar saham yang dibagikan dengan harga pasar saham pada akhir periode yang dilaporkan (Subekti, 2000:68). Dividend per share (DPS) Dividend yield ratio = Closing price
c)
Dividend payout ratio (DPR), adalah rasio antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih perusahaan (Fakharuddin dan Hadianto, 2001:313). Dividend per share(DPS) Dividend payout ratio = Earning per share (EPS)
Profitabilitas (ROI) Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Profitabilitas juga merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan (Sudarmadji dan Sularto, 2007:54). Menurut Purwohandoko dan Asandimitra (2006:32) ada beberapa jenis rasio profitabilitas, antara lain: 1. Net Profit Margin on Sales Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio maka semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Earning After Tax (EAT) Net Profit Margin on Sales = Sales 2. Basic Earning Power (BEP) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Earning Before Interest and Tax (EBIT) Basic Earning Power (BEP) = Total Assets 3. Return on Investment (ROI)atau Return on Total Asset (ROA) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Earning After Tax ROI = Total Assets
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
5
4. Return on Common Equity (ROE) Rasio ini menunjukkan berapa persen yang diperoleh dari laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Earning After Tax (EAT) ROE = Common Equity Likuiditas (CR) Sedangkan Munawir (2002:93) likuiditas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Secara khusus jika ditinjau dari kebijakan yang dilakukan manajer dalam mengatur aktiva perusahaan, maka likuiditas dapat diartikan sebagi aktiva perusahaan yang diinvestasikan kedalam kas dan marketable securities (surat berharga). Ada beberapa variabel yang dapat digunakan untuk memproksikan likuiditas, antara lain: 1. Current Ratio Current Assets Current Ratio = Current Liabilities 2. Quick Ratio Current Assets - Inventory Quick Ratio = Current Liabilities 3. Cash Ratio Cash dan Cash Equivalen Cash Ratio = Current Liabilities Penelitian Terdahulu 1. Nurfauziah (2007) ”Analisis Hubungan Simultan Antara Kepemilikan manajerial, Risiko, Kebijakan Utang, dan Kebijakan Dividen dalam Masalah Agensi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara simultan antara kepemilikan manajerial, risiko, kebijakan utang, dan kebijakan dividen. 2. Setyaningrum (2009) “ Pengaruh Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow, dan Kebijakan Utang terhadap Dividend Payout Ratio (Studi pada PerusahaanPerusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio (DPR), hal ini dikarenakan dengan adanya peningkatan kepemilikan institusional menyebabkan kinerja manajemen diawasi secara optimal. 3. Westri (2008) “Analisa Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional, terhadap Kebijakan Dividend dan Kebijakan Utang”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kebijakan dividen dan kebijakan utang suatu perusahaan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
6
Kerangka Berpikir
Perusahaan Manufaktur
shareholder
debtholder
Manajer
Agency Problem
Kepemilikan Institusional (KIN)
Kebijakan Utang (DAR)
Ukuran Perusahaan (TA)
Profitabilitas (ROI)
Likuiditas (CR)
Kebijakan Dividen (DPR) Gambar 1 Kerangka Berpikir (Diolah penulis) Keterangan: KIN TA DPR
= kepemilikan institusional; DAR = debt to asset ratio; = total aset; ROI = return on investment; CR = cash ratio; = dividend payout ratio
Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori, dan tinjauan dari peneliti terdahulu maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut : H1 : Kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. H2a : Kepemilikan institusional secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. H2b : Kebijakan utang secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. H2c : Ukuran perusahaan secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. H2d : Profitabilitas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. H2e : Likuiditas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
7
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Menurut jenisnya, data penelitian termasuk data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk numerik atau angka, atau dapat diukur dengan pasti, dan dinyatakan dalam bentuk angka (Turmidi dan Harini, 2008). Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain, yaitu data kepemilikan saham institusional (KIN), debt to assets ratio (DAR), total aset (TA), return on investment (ROI), cash ratio (CR), dan dividend payout ratio (DPR). Dalam penelitian ini, data tersebut berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2007-2008 dan Laporan Keuangan tahun 2009 yang disalin (copy)dari Bursa Efek Indonesia (BEI) kantor Surabaya. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI. Sampel penelitian ditetapkan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan mengambil obyek penelitian yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi (foto copy) dari Indonesian Capital Market Directory tahun 2008-2011 yang dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pencatatan atas laporan keuangan perusahaan sampel tahun 2011 dari kantor perwakilan BEI di Surabaya. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik Regresi Uji Asumsi Normalitas Rumus JB Test: S² (K – 3)² JB = n + 6 24 Keterangan: JB = Nilai Jarque-Bera. S = Nilai Skewness. K = Nilai Kurtosis. Uji Asumsi Linieritas Uji linieritas pada penelitian ini diolah dengan menggunakan Lagrange Multiplier (LM) Test. Rumus LM Test: LM = n R² Keterangan: LM = Nilai Lagrange Multiplier. n = Jumlah data penelitian. R² = Koefisien determinasi majemuk. 2.Uji Asumsi Multikolinearitas Uji multikolinearitas penelitian ini menggunakan Collinearity Statistics. Apabila nilai Tolerance> 0,1 dan VIF (Variance Inflation Factor) < 10,0, maka variabel-variabel bebas penelitian tidak terjadi multikolinearitas. Apabila terjadi multikolinearitas, maka salah satu variabel bebas dibuang (Hair, 1998:193).
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
8
3. Uji Asumsi Autokorelasi (Independence of Error) Uji asumsi autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah data penelitian yang disusun secara time series terjadi korelasi otomatis antara satu data dengan data berikutnya, atau apakah munculnya suatu data (t) dipengaruhi oleh data sebelumnya (t-1) (Santoso, 2002:216). 4. Uji Asumsi Heterokedastisitas Uji asumsi heteroskedastisitas pada dasarnya ingin menguji apakah sebuah kelompok data mempunyai varians residual yang sama di antara data pengamatan pada model, seperti yang dikehendaki dalam persamaan regresi(Santoso, 2002:208). Uji heteroskedastisitas penelitian ini menggunakan analisis residual berupa grafik (Linear Regressions Plots). Analisis Regresi Berganda Adapun rumus dari regresi linier berganda (multiple linier regresion) secara umum sebagai berikut: Y = a + b1 X1 +b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e Persamaan regresi berganda yang telah diaplikasikan dengan proksi variabel-variabel penelitian adalah (Malhotra, 2005:231): DPR = a + b1 KIN + b2 DAR + b3 TA + b4 ROI + b5 CR + e Keterangan: DPR = rasio pembayaran dividen (dividen payout ratio) KIN = proporsi kepemilikan saham investor institusional DAR = rasio antara total utang terhadap total aset TA = simbol dari ukuran perusahaan, yang diukur dengan Ln total aset ROI = rasio antara laba setelah pajak terhadap total aset CR = rasio antara kas dan setara kas terhadap utang jangka pendek a = Bilangan konstanta bi = Koefisien regresi, yang menunjukkan pengaruh variabelvariabel bebas terhadap DPR e = Kesalahan baku estimasi Uji Hipotesis Analisis Koefesien Korelasi Simultan (uji F ) Rumus uji F apabila dihitung secara manual ditunjukkan sebagai berikut (Malhotra, 2005:235): SSReg / (k) Fhitung = SSRes / (n – k – 1) Keterangan: Fhitung = Nilai F hitung hasil perhitungan SPSS. SSReg = Regression sum of squares. SSRes = Residual sum of squares. n = Jumlah data yang dianalisis. k = Jumlah variabel bebas yang dianalisis.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
9
Koefesien Determinasi Simultan ( Uji R2 ) Rumus menghitung nilai R² (Malhotra, 2005:234): SSReg R² = SSTotal Keterangan: R² = Koefisien determinasi berganda. SSReg = Regression sum of squares. SSTotal = Residual sum of total. Koefesien Korelasi Parsial ( Uji t ) Rumus menghitung nilai t hitung (Malhotra, 2005:236): bi thitung = i = 1, 2, 3, 4, dan 5. Sbi Keterangan: thitung = Nilai thitung dari koefisien regresi ke-i bi = Koefisien regresi dari variabel ke-i. Sbi = Simpangan baku kesalahan koefisien regresi ke-i. Koefesien dertiminasi parsial ( Uji r2 ) Koefesien korelasi parsial antara X1 dan Y jika X2 konstan Ry1-(ry2)(r12) ry1.2 = √(1-r2y1 ) ( i-r2 y12 ) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PT. Bursa Efek Indonesia didirikan pada tanggal 30 Maret 1989 berdasarkan Akte Notaris No.73 dari Kartini Mulyadi, SH (Notaris dijakarta) dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Juni 1989 melalui Surat Keputusan No.C2.5101/HT/01/1989 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No.66 tanggal 18 Agustus 1989. Ijin usaha penyelenggara Bursa Efek Indonesia ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman No.654/KMK/10/1989 tanggal 14 Juni 1989. PT. Bursa Efek Indonesia secara resmi mulai beroperasi pada tanggal 16 juni 1989 dan diresmikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan adanya Akte No. 566 dari Wachid Hasyim, SH pada tanggal 22 April 1996 beserta perubahannya Akte No. 10 tanggal 7 Agustus 1996 dihadapan Notaris yang sama. Akte tersebut telah disahkan oleh BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) dalam Surat Keputusan No.8907/HT /01/04/1996 pada tanggal 12 September 1996 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 85 tanggal 22 Oktober 1996. Deskripsi Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang diperoleh dari BEI (tahun 2008-2011), dengan krieteria sebagai berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
10
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 1 Perusahaan-Perusahaan Manufaktur di BEI Yang Diteliti Nama Perusahaan Kode PT. Astra Internasional Tbk. ASII PT. Astra Otopart Tbk. AUTO PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF PT. Indocement Tungngal Perkasa Tbk. INTP PT. Kimia Farma Tbk. KAEF PT. Semen Gresik Tbk. SMGR
Sumber Data : Bursa Efek Indonesia
Analisis Hasil Pembahasan 1. Kepemilikan Institusional Perhitungan INST yang masuk dalam kelompok perusahaan sampel BEI tahun 2008 – 2011 disajikan dalam tabel 2.
Kode Perusahaan (ASII) (AUTO) (INDF) (INTP) (KAEF) (SMGR)
Tabel 2 Kepemilikan Institusional Tahun 2008-2011 Tahun 2008 2009 0.35 0.35 0.31 0.31 0.25 0.35 0.13 0.13 0.45 0.43 0.81 0.81
2010 0.35 0.38 0.35 0.13 0.43 0.79
2011 0.35 0.35 0.35 0.13 0.43 0.79
Sumber data : Laporan Keuangan Tahunan, diolah
2. Kebijakan Hutang Semakin besar Debt to Asset Ratio (DAR) menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban utang (biaya bunga) yang harus dibayar perusahaan (Parthington, 1989) disajikan dalam tabel 3 :
Kode Perusahaan (ASII) (AUTO) (INDF) (INTP) (KAEF) (SMGR)
Tabel 3 Kebijakan Hutang Tahun 2008-2011 Tahun 2008 2009 0,50 0,35 0,33 0,31 0,67 0,62 0,25 0,20 0,24 0,26 0,24 0,20
Sumber data : Laporan Keuangan Tahunan, diolah
2010 0,48 0.27 0.48 0.15 0.33 0.22
2011 0.51 0.32 0.41 0.13 0.30 0.26
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
11
3. Ukuran Perusahaan Rumus perhitungan untuk ukuran perusahaan (size) sebagai berikut (Chen dan Steiner, 1999 dalam Almilia dan Silvy, 2006:9). Size = Ln Total Assets (natural log of total asset) dengan hasil dapat disajikan dalam tabel 4 : Tabel 4 Ukuran Perusahaan Tahun 2008-2011 Kode Tahun Perusahaan 2008 2009 2010 2011 (ASII) 11,30 11,63 11,63 11.94 (AUTO) 15,20 15,35 15.54 15.76 (INDF) 17,49 17,51 17.67 17.80 (INTP) 23,15 23,31 16.55 16.71 (KAEF) 22,46 22,59 21.23 21.31 (SMGR) 16,18 16,18 16.56 16.79 Sumber data : Laporan Keuangan Tahunan, diolah
4. Profitabilitas (ROI) ROI ditetapkan sebagai proksi dari profitabilitas didasarkan suatu pertimbangan bahwa ROI lebih mencerminkan dalam pengukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari suatu kesempatan investasi yang dilakukan perusahaan dalam periode akuntansi dari pada rasio profitabilitas lainnya, sebagai mana yang dilakukan Suharli (2007)dengan hasil dapat disajikan dalam tabel 5 : Tabel 5 Profitabilitas Tahun 2008-2011 Kode Perusahaan (ASII) (AUTO) (INDF) (INTP) (KAEF) (SMGR)
2008 0,11 0,14 0,03 0,15 0,12 0,24
Tahun 2009 0,09 0,17 0,05 0,21 0,14 0,26
2010 0,15 0.22 0.09 0.23 0.08 0.24
2011 0.14 0.16 0.09 0.18 0.10 0.20
Sumber data : Laporan Keuangan Tahunan, diolah
5. Likuiditas Pengukuran data cash ratiomenggunakan skala rasio, yang dinyatakan dengan satuan persen (%). dengan hasil dapat disajikan dalam tabel 6 : Tabel 6 Likuiditas Tahun 2008-2011 Kode Tahun Perusahaan 2008 2009 2010 2011 (ASII) 0,22 0,22 0,13 0.17 (AUTO) 0,40 0,54 0.33 0.16 (INDF) 0,16 0,18 0.47 0.31 (INTP) 0,28 1,01 2.09 1.00 (KAEF) 0,97 0,92 0.49 0.37 (SMGR) 1,50 1,30 1.07 0.67 Sumber data : Laporan Keuangan Tahunan, diolah
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
12
6. Kebijakan Dividen Pengukuran DPR menggunakan skala rasio, yang dinyatakan dengan satuan persen, dimana besarnya dapat dihitung secara manual dengan rumus (Bringham dan Gapenski, 2000:313)dengan hasil dapat disajikan dalam tabel 7 : Tabel 7 Kebijakan Dividen Tahun 2008-2011 Kode Tahun Perusahaan 2008 2009 2010 2011 (ASII) 0,35 0,35 0,38 0.39 (AUTO) 0,44 0,30 0.40 0.41 (INDF) 0,35 0,20 0.20 0.23 (INTP) 0,08 0,20 2.23 0.30 (KAEF) 0,14 0,14 0.14 0.16 (SMGR) 0,35 0,48 0.50 0.38 Sumber data : Laporan Keuangan Tahunan, diolah
Statistik Deskriptif Data yang diperoleh dari hasil analisis statistik deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi (maximum), nilai terindah (minimum), rata-rata (mean), dan standart deviasi dari semua variabel. Tabel 8 Statistik Deskriptif N
Minimum
Kep. INSTL 24 .13 DAR 24 .13 Ln SIZE 24 11.30 ROI 24 .03 CR 24 .13 DPR 24 .08 Valid N (Listwise 24 Sumber : Hasil penelitian, diolah dengan SPSS 17
Maximum
Mean
Std. Deviation
.81 .67 23.31 .26 2.09 .50
.3963 .3346 17.1600 .1496 .6233 .2958
.20809 .14265 3.63204 .06342 .50834 .11963
Berdasarkan tabel 8, jumlah data yang digunakan di dalam penelitian ini berjumlah 24 observasi. Kepemilikan Institusional memiliki nilai terendah 0,13 yaitu PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk pada tahun 2008-2011, sedangkan nilia tertinggi 0,81 juga pada PT. Semen Gresik Tbk tahun 2008-2009, Nilai ratarata sebesar 0.3963 yang berada dibawah satu. Hal ini menunjukkan bahwa ratarata kepemilikan institusional dalam suatu perusahaan masih dikatakan sangat kecil, dengan standar deviasi 0.20809. Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas Apabila residual menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Berikut adalah Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual dari model regresi
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
13
Sumber: Data Th. 2008 – 2011 diolah, (Lampiran 2) Gambar 2 Normal Probability Plot
Uji normalitas grafik dapat menyesatkan jika tidak berhati-hati secaravisual kelihatan normal, padahal secara statistik belum tentu normal. Oleh karenaitu dilakukan pengujian statistik dengan cara melakukan uji one sample tesKolmogrov-Smirnov. Uji ini digunakan untuk menghasilkan angka yang lebihdetail, apakah suatu persamaan regresi yang akan dipakai lolos normalitas. Suatupersamaan regresi dikatakan lolos normalitas apabila nilai signifikasi ujiKolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2006). Tabel 9 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov N Normal Parametersa.b Most Extreme Differences
a. b.
Kolmogorov-Smimov Z Asymp.Sig. 92-tailed)
Kep. INSTL
24 .3962 .20809 .231 .231 -.137 1.134 .153
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Test distribution is Normal Calculated from data
DAR 24 .3346 .14265 .179 179 -.096 .879 .422
Ln SIZE 24 17.1600 3.63204 .180 .180 -.128 .882 .416
ROI 24 .1496 .06342 .081 .081 -.080 .395 .998
CR
DPR
24 .6233 .50834 .190 .190 -.166 .931 .351
24 .2958 .11963 .175 .126 -.175 .856 .457
Sumber: Data Th. 2008 – 2011 diolah, (Lampiran 2)
Hasil Uji Multikoloniaritas Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerace < 0,1 atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor ( VIF ) > 10 serta suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah korelasi antar variabel independennya harus lemah. Jika antara variabel bebas ada korelasi cukup tinggi (umumnya diatas 0,90) maka hal ini merupakan adanya multikolinearitas.Hasil uji multikolinearitas pada tabel berikut: Tabel 10
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
14
Model
Hasil Uji Multikolinearitas Collinery Statistic Tolerance VIF
(Constant) Kep. INSTL Ln SIZE DAR ROI CR a.
.797 .248 .625 .251 .887
1.254 4.039 1.600 3.990 1.153
Dependent Variable : DPR
Sumber: Data Th. 2008 – 2011 diolah, (Lampiran 2)
Berdasarkan Tabel 10tersebut di atas terlihat bahwa seluruh variabelindependen yang terdiri dari kepemilikan Institusi, Ukuran perusahaan, Kebijakan hutang, profitabilitas dan likuiditas memiliki angka Variance Inflation Factors(VIF) di bawah 10 dengan angka tolerance yang menunjukkan nilai lebih dari0,10. Uji Autokorelasi Jika terjadi korelasi, maka diidentifikasi terjadi masalah autokorelasi. Menurut Santoso, 2001 : 218, deteksi adanya autokorelasi bisa dilihat pada tabel Durbin-Watson, secara umum bisa diambil sesuai patokannya, yaitu : Tabel 11 Hasil Uji Autokorelasi Model
Durbin-Watson
1
1.903
a. Predictor : (Constant), CR, Kep. INSTL, LnSIZE, DAR, ROI b. Dependent Variable : DPR
Sumber: Data Th. 2008 – 2011 diolah, (Lampiran 2)
Dalam hasil analisis penelitian didapat bahwa angka statistik Durbin Watson adalah 1,903 dengan N = 24 dan k = 5, taraf signifikansi yang digunakan (α) adalah 5 % diperoleh dL = 1,634 dan dU=1,715 serta 4-dU = 2,285 dan 4-dL = 2,366 yang dilihat pada tabel 12. Tabel 12 Batas-batas Daerah Test Durbin Watson Distribusi DW < 1,903 1,634 ≤ DW < 1,715 1,715 ≤ DW < 2,285 2,285 ≤ DW < 2,366 DW ≥ 2,366
Interprestasi Autokorelasi positif Daerah keragu-raguan/ Incilclusif Tidak ada autokorelasi Daerah keragu-raguan/ Incilclusif Autokorelasi negatif
Sumber: Data diolah SPSS
Daerah keraguraguan/ Incilclusif
Daerah keraguraguan/ Incilclusif
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
15
Non Autokorelasi
Autokorelasi positif
0
dL 1,634
dU 1,715
Autokorelasi negatif
4-dU 2,285
4
4-dL 2,366
DW 1,903
Gambar 3 Kurva Distribusi Nilai Durbin Watson Uji Heteroskedastisitas Menurut Santoso (2001:210), jika sebaran titik-titik berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik pengujian heteroskedastisitas disajikan berikut:
Sumber: Data Th. 2008 – 2011 diolah, (Lampiran 2)
Gambar 3 Scatterplot
Analisis Regresi Berganda Hasil regresi yang digunakan disajikan dalam tabel 13 dibawah ini : Tabel 13 Coefficientsa Model 1
a.
(Constant) Kep. INSTL LnSIZE DAR ROI CR
Unstnadardized Coefficient B
Dependent Variable : DPR
Sumber: Data Th. 2008 – 2011 diolah, (Lampiran 2)
.395 .232 .302 .120 .144 -.256
Std. Eror .176 .173 192 .125 .430 .143
Standardized Coefficients Beta .229 .237 .620 .482 -.472
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
16
Dari tabel diatas, maka didapatksn persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: DPR = 0.395 + 0,232Kep.INSTL + 0,302LnSIZE + 0,120DAR + 0,144ROI 0,256CR Hipotesis Pengujian Pengaruh Simultan dengan Uji F Uji signifikansi model ini dapat dilihat pada nilai Fhitung yang telah diperoleh dari program SPSS 17 sebagai berikut: Tabel 14 Analisis of Varians Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
.252
5
.050
11.750
.000a
Residual
.077
18
.004
Toatl
.329
23
Model 1
a.
Predictor : (Constant), CR, Kep. INSTL, LnSIZE, DAR, ROI
b.
Dependent Variable : DPR
Sumber: Data Th. 2008 – 2011 diolah, (Lampiran 2)
Hasil uji ANOVA atau uji F menunjukkan Fhitung sebesar 11.750 dengan tingkat signifikansi 0,000lebih kecil< 0,05, menunjukkan bahwa semua varabel independen yang terdiri dari: kepemilikan institusional, kebijakan utang, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas, seluruh variabel interaksi memiliki signifikansi model yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Analisis Koefisien Determinasi dan Korelasi Dari hasil uji koefisien korelasi dan koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 15 berikut : Tabel 15 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Dan Koefisien Determinasi Adjusted R Model R RSquare Std. Error Square 1 .884 .781 .720 .06326 a.
Predictor : (Constant), CR, Kep. INSTL, LnSIZE, DAR, ROI
Sumber: Data Th. 2008 – 2011 diolah, (Lampiran 2)
Pengujian Pengaruh Parsial dengan Uji t Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan Program SPSS 17 diperoleh hasil output thitung sebagai berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
17
Tabel 16 Uji Parsial (Uji t) Model (Cosntant) Kep. INSTL Ln SIZE DAR DOI CR b. Dependent Variable : DPR
t
Sig.
3.955 3.128 3.295 4.295 2.901 -2.104
.009 .025 .015 .000 .049 .070
Sumber: Data Th. 2008 – 2011 diolah, (Lampiran 2)
Koefisien Determinasi Partial Tingkat koefisien determinasi masing-masing variabel tersebut sebagai berikut : Tabel 17 Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial Variabel Nilai r r2 Kepemilikan Institusional 0,389 0,1513 Ukuran Perusahaan (Lnsize) 0,237 0,0562 Kebijakan Hutang (DAR) 0,711 0,5055 Profitabilitas (ROI) 0,446 0,1989 Likuiditas (CR) -0,138 0,0190 Sumber: Data Th. 2008 – 2011 diolah, (Lampiran 2) Pembahasan Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap kebijakan dividen Kepemilikan Institusional, berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil ini sejalan dengan penelitian Setyaningrum (2009) dengan judul ; Pengaruh Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow, dan Kebijakan Utang terhadap Dividend Payout Ratio (Studi pada PerusahaanPerusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap kebijakan dividen Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil ini sejalan dengan penelitian Nurfauziah (2007) ”Analisis Hubungan Simultan Antara Kepemilikan manajerial, Risiko, Kebijakan Utang, dan Kebijakan Dividen dalam Masalah Agensi”.Pada persamaan dividen menghasilkan hubungan positif tidak signifikan terhadap kepemilikan manajerial; hubungan negatif tidak signifikan terhadap utang dan risiko; hubungan positif signifikan terhadap ukuran perusahaan; dan hubungan positif signifikan terhadap profit. Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap kebijakan dividen
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
18
Dalam melakukan kebijakan utang, perusahaan selalu dihadapkan dalam masalah penentuan struktur modal yang optimal. Artinya, hasil penelitian ini mendukung teori dalam Balancing Theory dinyatakan bahwa, perusahaan yang memiliki laba sebelum bunga dan pajak (Earning Before Interest and Tax) yang besar akan memiliki jumlah utang yang besar untuk mengurangi pembayaran pajak. perusahaan yang menerapkan Balancing Theory, cenderung mendapatkan atau memiliki utang yang besar meskipun dalam operasionalnya memperoleh laba yang besar, karena beban bunga akan mengurangi pajak. Pengaruh Profitabilitas terhadap kebijakan dividen Hasil ini sejalan dengan penelitian Suharli (2007) “ Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2003)”.Hasil penelitian ini merumuskan bahwa profitabilitas dan kesempatan investasi mempengaruhi keputusan jumlah pembagian dividen perusahaan go public di BEJ. Bedanya adalah profitabilitas berpengaruh secara positif sedangkan kesempatan investasi berpengaruh secara negatif. Artinya, hasil penelitian ini mendukung teori profitabilitas juga merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. (Sudarmadji dan Sularto, 2007:54). Pengaruh Likuiditas terhadap kebijakan dividen Hasil ini sejalan dengan penelitian Baidori (2008) ”Pengaruh Insider Ownership, Collateralizable Assets, Growth In Net Assets, dan Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2004”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa insider ownership berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen; growth in net assets dan likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen; collateralizable assets berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.Pernyataan tersebut didukung oleh Baidori (2008),tidak adanya pengaruh ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang memiliki cas ratio yang tinggi namun memiliki kebijakan dividen yang relatif rendah. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh positif variabel ukuran perusahaan (size) terhadap dividend payout ratio dalam penelitian ini dapat terbukti. Dengan kata lain hasil ini sesuai atau mendukung hipotesis yang ada yaitu H2c bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap DPR. 2. Kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio (DPR) terbukti. Hasil pengujian ini mendukung H2b bahwa kebijakan hutang (DAR) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa kebijakan hutang (DAR)dalam penelitian ini merupakan sinyal positif bagi para investor
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
19
mengenai dividen yang akan diterima. Nilai kebijakan hutang (DAR) yaitu dalam melakukan kebijakan utang, perusahaan selalu dihadapkan dalam masalah penentuan struktur modal yang optimal. 3. Variabel profitabilitas dalam penelitian ini berpengaruh positif terhadap 5.Variabel likuiditas yang diukur dengan current ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Dengan kata lain, hasil ini tidak mendukung H2e yang menyatakan bahwa variabel current ratio berpengaruh positif terhadap DPR. 6. Dari hasil koefisien determinasi parsial dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan adalah kebijakan hutang (DAR). Karena memiliki nilai koefisien determinasi parsial paling tinggi 50,55% dibandingkan dengan variabel kepemilikan institusional, Ukuran perusahaan, profitabilitas (ROI) dan likuiditas (CR). Saran 1. Penelitian ini menggunakan lima variabel sebagai prediktor. Sedangkan dalam kenyataannya masih banyak variabel yang lainnya yang bisa mempengaruhi jumlah dividend payout ratio (DPR). Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya disarankan agar mengikutsertakan variabel lainnya yang masih relevan dengan penelitian. 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya tiga variabel yaitu kepemilikan institusional, Ukuran perusahaan, kebijakan hutang dan profitabilitas (ROI) yang mampu menjelaskan variasi DPR secara signifikan. Namun, untuk variabel current ratio (CR) dalam penelitian ini berpengaruh negatif meskipun secara signifikan. Dengan demikian, bagi pihak manajemen yang ingin memaksimumkan pembayaran DPR kepada pemegang saham diharapkan dapat fokus pada ketiga variabel tersebut. 3. Bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di suatu perusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang lebih menginginkan dividen daripada capital gain, disarankan untuk mempertimbangkan variabel kepemilikan institusional, Ukuran perusahaan, kebijakan hutang dan profitabilitas (ROI) dan variabel likuiditas dalam mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya. 4. Penelitian ini hanya sebatas pada pengamatan terhadap 24 sampel. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan rentang periode yang lebih panjang dan sampel yang lebih banyak. Sehingga diharapkan dapat diperoleh kesimpulan yang lebih umum atau dapat dilakukan generalisasi. DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Astuti, D. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Baidori. 2008. Pengaruh Insider Ownership, Collateralizable Assets, Growth In Net Assets, dan Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2006. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 6, No. 3, Desember, hal. 474-482.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
20
Baridwan, Z. 1997. Intermediate Accounting. Edisi 7. Jogja: BPFE. Brigham, E. F. dan L. C. Gapenski. 2000.Financial Management: Theory and Practice. Orlando, Florida: The Dryden Press. Brigham, E.F dan J.F. rtgb54Houston, 2001. Manajemen Keuangan. Buku II. Edisi Kedelapan. Terjemahan Suharto. Jakarta: Erlangga. Easterbrook, F.H . 1984. Two Agency Cost Explantion of Dividens. The American Economic Review, (Online), (http://search.epnet.com,). Fakhruddin, M dan Hadianto, M.Sopian. 2001. Perangakat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Ghozali, I. 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.) Hair, dkk. Multivariate Data Analysis. 5th edition. Prentice Hall International Inc. Hanafi, Mamduh. M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Hanafi, Mamduh. M. 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Hatta, Atika Jauhari. 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen: Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder. JAAI, Vol. 6, No. 2, Desember, hal. 1-22. Hidayati. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta, (Online), (http://www.pdf-searh-engine.com,). Jensen. 1992. Simultaneours Determination of Insider Ownership, Debt, and Dividen Policies. Journal of Financial and Quarantine Analysis, Vol. 27 No. 2, pp. 247-263. Malhotra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran. Edisi Keempat. Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks. Munawir. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Nurfauziah, dkk. 2007. Analisis Hubungan Simultan antara Kepemilikan Manajerial, Risiko, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Dividen Dalam Masalah Agensi, Sinergi, Vol. 9, No. 2, Juni, hal. 157-166. Nuriningsih, K. 2005. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen: Studi 1995-1996, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol 2, No. 2, pp. 103-123. Parthington,Graham H,1989,Variables Influincing Dividend Policy In Australia : Survey Results, Jurnal Òf Business Finance and Accounting,16 (2). Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Santoso, Singgih. 2002. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Setyaningrum, Anggun Prima. 2009. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow, dan Kebijakan Hutang Terhadap Dividend Payout Ratio, (Online), (http://karyailmiah.um.ac.id,). Subekti, A. K. I. 2000. Investigasi Motivasi dan Strategi Manajemen Laba pada Perusahaan Publik di Indonesia. Kumpulan Makalah, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X, Makassar, 26–27 Juli, hal. 1–26.) Sudarsih, Sri. 2002. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio Pada Industri Perbankan Yang Listed Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jurnal Bisnis dan Ekonomi, hal. 1-17.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 1 (2013)
21
Suharli, Michell. 2007. Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2008-2011). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9, No. 1, Mei, hal. 9-17. Sudarmadji, A.M. dan L. Sularto, 2007. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan”, Proceeding PESAT, Volume 2. Suryandari. 2005. Analisis Interdependensi Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, Kebijakan dividen, dan Kepemilikan Institusional Dalam Teori Keagenan, (Online), (http://www.pdf-search-engine.com,). Turmidi dan Harini. 2008. Metode Statistik : Pendekatan Teoritis dan Aplikatif. Malang, UIN. Malang Press. Wahidahwati. 2002. Kepemilikan Manajerial dan Agency Conflicts: Analisis Persamaan Simultan Non Linier dari Kepemilikan Manajerial, Penerimaan Risiko (Risk Taking), Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen. Makalah Simposium Nasional Akuntansi V. Universitas Diponegoro. Van Horne, J.C dan Wachowicz Jr, J.M. 1998. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku Dua. Edisi Kesembilan. Terjemahan. Sutojo, Heru. Jakarta: Salemba Empat. Westri, Lisya Hayuning. 2008. Analisa Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Dividen dan Kebijakan Hutang, (Online), (http://digilib.uns.ac.id,).