JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
ISSN 2339-1618
PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
Mangasi Sinurat, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran PMA dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat, untuk mengetahui peran PMA dalam kegiatan investasi, dan untuk mengetahui pengaruh kehadiran PMA dalam berinvestasi terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan dokumentasi. Populasi dari penelitian ini adalah investasi PT. Inalum di Kabupaten Batu Bara pada tahun 2007 -2012. Sampel pada penelitian ini adalah data yang terdapat di BPS pada tahun 2007-2012 yaitu laju pertumbuhan ekonomi dan penanaman modal asing PT. Inalum di Kabupaten Batu Bara. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa Penanaman Modal Asing (PMA) dalam berinvestasi tidak mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan pada PT. Inalum pada tahun 2007-2012. Hal ini terlihat t hitung < t tabel, yaitu 1,036 < 2,570. Maka Ha ditolak.
Kata kunci: Investasi, Penanaman Modal Asing (PMA), Pertumbuhan Ekonomi.
PENDAHULUAN Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat sebagai wujud peningkatan kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan merata. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelolah sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Fenomena yang terjadi di Kabupaten Batu Bara adalah peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita yang cukup tinggi di Kabupaten Batu Bara dan selalu berada di atas PDRB perkapita Sumatera Utara setiap tahunnya, akan tetapi angka tersebut belum dapat menggambarkan pemerataan pendapatan masyarakat di setiap strata ekonomi. Pertumbuhan PDRB yang relatif tinggi tersebut belum tentu mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena hal ini sangat bergantung kepada perkembangan jumlah penduduk.
Dalam lingkup daerah, salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi daerah itu dapat dicerminkan dari perubahan PDRB dalam suatu wilayah dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan PDRB Per Kapita Kabupaten Batu Bara dapat dilihat dari penyajian tabel distribusi PDRB Kabupaten Batu Bara atas dasar harga berlaku pada tahun 2007-2012. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah peran PMA dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat? 2. Apakah PMA berperan dalam kegiatan investasi? 3. Apakah kehadiran PMA berpengaruh dalam berinvestasi terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan? TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah:
9 PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
1. Untuk mengetahui peran PMA dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. 2. Untuk mengetahui peran PMA dalam kegiatan investasi. 3. Untuk mengetahui pengaruh kehadiran PMA dalam berinvestasi terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) secara paling sederhana dapat diartikan sebagai pertambahan out put atau pertambahan pendapatan nasional agregat dalam kurun waktu tertentu, misalkan satu tahun. Perekonomian suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan jika balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar dari pada tahuntahun sebelumnya. Dengan demikian, pengertian pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan kapasitas produksi barang dan jasa secara fisik dalam kurun waktu tertentu (Prasetyo, 2009: 237). Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan out put perkapita dalam jangka panjang, dimana penekanannya pada tiga hal yaitu proses, out put perkapita dan jangka panjang. Pertumbuahan ekonomi merupakan suatu “proses”, bukan merupakan gambaran ekonomi pada suatu saat. Disini dilihat aspek dinamis dari suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan “out put perkapita”. Dalam pengertian ini ada dua sisi yang perlu diperhatikan yaitu out put total dan jumlah penduduk, sebab hanya apabila kedua aspek tersebut dijelaskan, maka perkembangan out put perkapita bisa dijelaskan. Kemudian aspek yang ketiga adalah pertumbuhan ekonomi perspektif waktu jangka panjang, yaitu apabila selama jangka waktu yang cukup panjang tersebut out put perkapita menunjukkan kecendrungan yang jelas untuk naik (Boediono, 2009: 1-2). Berdasarkan dua pengertian pertumbuhan ekonomi di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonommi dapat terjadi jika suatu negara atau suatu daerah mampu menyediakan barang ekonomi bagi penduduknya, akibat dari hasil penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam jangka panjang dan pada
ISSN 2339-1618
akhirnya akan diikuti dengan peningkatan pendapatan perkapita. Menurut teori pertumbuhan ekonomi Neo Klasik ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa. Ketiga faktor tersebut adalah: 1. Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia. 2. Pertumbuhan penduduk, yang pada akhirnya akan memperbanyak jumlah angkatan kerja. 3. Kemajuan teknologi. Model pertumbuhan solow sebenarnya digunakan untuk menjelaskan bagaimana pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi berinteraksi dalam perekonomian, serta bagaimana pengaruhnya terhadap out put barang dan jasa suatu negara secara keseluruhan. B. Pengertian Produk Domestik Bruto (PDRB) Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga yang berlaku atau atas dasar konstan. PDRB di definisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu daerah tertentu, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu daerah. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu waktu tertentu sebagai harga dasar (Widodo, 2006: 78). PDRB merupakan penjumlahan dari semua barang dan jasa akhir atau semua nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu daerah dalam periode waktu tertentu (1 tahun). Untuk menghitung nilai seluruh produksi yang dihasilkan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu dapat digunakan 3 cara perhitungan, yaitu:
10 PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
1.
2.
3.
Cara Produksi Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang atau jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor lapangan usaha pada suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). Cara Pengeluaran Menurut cara ini pendapatan nasional adalah jumlah nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok, dan ekspor neto (ekspor dikurangi impor).
Cara Pendapatan Dalam penghitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional. Data pendapatan regional adalah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang didapat atau diperoleh adalah: 1. PDRB atas dasar harga berlaku/nominal a. Menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar pula. b. Menunjukkan pendapatan yang memungkinkan dapat dinikmati oleh penduduk suatu wilayah. 2. PDRB atas dasar harga konstan a. Menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan/ setiap sektor ekonomi dari tahun ke tahun. b. Mengukur laju pertumbuhan konsumsi, investasi, dan perdagangan luar negeri, perdagangan antar pulau/ antar propinsi. Setelah melihat pada uraian PDRB di atas dapat diambil kesimpulan bahwa PDRB merupakan nilai secara keseluruhan dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat/ warga dalam suatu wilayah atau daerah dala waktu tertentu (1 tahun). PDRB juga merupakan ukuran laju pertumbuhan suatu daerah. PDRB dalam hal ini juga berarti jumlah nilai tambah
ISSN 2339-1618
yang timbul dari semua unit produksi di dalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. C. Pengertian Penanaman Modal Asing Menurut UU no. 1 tahun 1967 dan UU no 11 tahun 1970 tentang PMA, yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah penanaman asing secara langsung yang dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan berdasarkan Undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. Sedangkan pengertian modal asing antara lain: 1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian kekayaan devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia. 2. Alat untuk perusahaan, termasuk penemuan baru milik orang asing dan bahan-bahan yang dimasukan dari luar negeri ke dalam wilayah indonesia selama alat-alat tersebut tidak di biayai dari kekayaan Indonesia. 3. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan undang-undang ini diperkenankan di transfer,tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan indonesia. D. Pengertian Investasi Teori ekonomi mengartikan atau mendefinisikan investasi sebagai pengeluaranpengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di masa depan. Investasi sering kali mengarah pada perubahan dalam keseluruhan permintaan dan mempengaruhi siklus bisnis, selain itu investasi mengarah kepada akumulasi modal yang bisa meningkatkan out put potensial negara dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang (Samuelson, 2003: 137). Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-
11 PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
barang produksi, untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian yang berasal dari investasi dalam negeri mupun investasi asing. Peningkatan investasi akan mendorong peningkatan volume produksi yang selanjutnya akan meningkatkan kesmpatan kerja yang produktif sehingga akan meningkatkan pendapatan perkapita sekaligus bisa meningkatkan keseahteraan masyarakat. Investasi pada hakekatnya merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi. Investasi dapat dilakukan oleh swasta, pemerintah atau kerjasama antara pemerintah dan swasta. Investasi merupakan suatu cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan untuk jangka panjang dapat menaikkan standar hidup masyarakat (Mankiw, 2003: 62). Investasi merupakan komponen utama dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Secara teori peningkatan investasi akan mendorong volume perdagangan dan volume produksi yang selanjutnya akan memperluas kesempatan kerja yang produktif dan berarti akan meningkatkan pendapatan perkapita sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tabel 1 Perkembangan Investasi PMA di PT. INALUM Kabupaten Batu Bara. Periode 2007-2012 PMA Tahun Investasi (juta US $) 2007 575,7 2008 612,6 2009 652,7 2010 712,6 2011 1510 2012 1790 Total 5853,6 Sumber: Indonesia Finance Today diolah tahun 2013
E. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini memuat berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain baik dalam bentuk penelitian biasa, skripsi, tesis, dan jurnal. Penelitian yang ada telah mendasari pemikiran penulis dalam penyusunan skripsi, adapun penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Penelitan yang dilakukan oleh Deddy Rustiono (2008), dengan judul “Analisis Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran
ISSN 2339-1618
2.
Pemerintah terhadap Perumbuhan Ekonomi Jawa Tengah”. Penelitian ini menggunakan model regresi linier dengan metode kuadran terkecil (OLS). Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel (4,449 > 2,81) sehingga Ho diterima dan Ha ditolak berarti secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di jawa tengah. Penelitan yang di lakukan oleh Eko Prasetyo (2011) dengan judul “Analisis Pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Penanaman Modal Asing (PMA), Tenaga Kerja, dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah Periode Tahun 1985-2009”. Penelitian ini menggunakan analisis regresi log linier dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa PMDN, tenaga kerja, ekspor berpengruh positif dan sgnifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa tengah. Sedangkan PMA berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. nilai F-hitung lebih Besar daripada F-tabel (173,7557<1,725). Berarti Ho diterima dan Ha ditolak berarti secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di jawa tengah.
METODE Lokasi Waktu dan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui media internet dan pengambilan data langsung dari Badan Pusat Statistik (BPS) di jalan Medan Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara pada bulan Januari – Maret 2014. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231). Selain datadata laporan tertulis, untuk kepentingan penelitian ini juga digali berbagai data, informasi dan referensi dari berbagai sumber pustaka, media massa dan internet.
12 PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah investasi PT. Inalum di Kabupaten Batu Bara pada tahun 2007-2012. Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini adalah data yang terdapat di BPS pada tahun 2007-2012 yaitu laju pertumbuhan ekonomi dan penanaman modal asing PT. Inalum di Kabupaten Batu Bara. Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Ha : Investasi PMA berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat disekitar perusahaan Inalum pada tahun 2007-2012. Metode Analisis Data Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat: Y= a + bX + € Keterangan: Y = Pertumbuhan ekonomi masyarakat. X = Kehadiran PMA dalam berinvestasi. € = Standart error
Uji t Pengujian terhadap variabel-variabel indipendent secara parsial (individu) digunakan untuk melihat signifikansi dan pengaruh variabel indipenden secara individu terhadap variasi independen lainnya. Hipotesis yang digunakan: Jika t – hitung > t – tabel (df = n-k) maka Ha diterima Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variable dependen dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi. Adapun rumus untuk mencari koefisien determinasi adalah:
ISSN 2339-1618
Kd = r2 x 100% HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Tabel 2 Hasil Analisis Linear Sederhana Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant) Penanaman Modal Asing (PMA) dalam berinvestasi
Standardized Coefficients
Std. Error
4.160
.345
.000
.000
Beta .460
a. Dependent variable: Pertumbuhan Ekonomi masyarakat. Sumber: hasil pengolahan data menggunakan spss 17.
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 4,160 + 0,00X Arti dari persamaan di atas adalah: a = 4,160 mempunyai arti jika nilai X yaitu Penanaman Modal Asing (PMA) dalam berinvestasi = 0, maka nilai Y yaitu pertumbuhan ekonomi masyarakat akan menunjukkan sebesar 4,160. Uji t Tabel 3 Hasil Uji secara Parsial (Uji t) Collinearity Statistics Model 1
T (Constant) Penanaman Modal Asing (PMA) dalam berinvestasi
Sig.
12.045
.000
1.036
.359
Tolerance 1.000
VIF 1.000
Sumber: hasil pengolahan data menggunakan spss 17
Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel berdasarkan tingkat signifikansi (α) = 5% = 0,05/2 = 0,025 dimana df derajat kebebasan pembilang = k dan derajat kebebasan penyebut = n-k-1. Jadi, derajat pembilang = 1 dan derajat penyebut = 6-1 = 5, maka t tabel diperoleh 2,570. Ha diterima apabila t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel, artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan nilai yang sudah diperoleh, terlihat t hitung < t tabel, yaitu 1,036 < 2,570, maka Ha ditolak artinya bahwa variabel Penanaman Modal Asing (PMA) dalam berinvestasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan PT. INALUM di Kabupaten Batu Bara.
13 PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
ISSN 2339-1618
Koefisien Determinasi Tabel 4 Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb Model 1 a.
R .460a
R Adjusted R Std. Error of the Square Square Estimate .211
.014
DurbinWatson
.37686
1.941
Predictors: (Constant), Penanaman Modal Asing (PMA) dalam berinvestasi
b. Dependent Variable: pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumber: hasil pengolahan datamenggunakan spss 17.
Hasil koefisien ditunjukkan oleh nilai R square sebesar 0,211 atau 21.1% ini berarti bahwa variable pertumbuhan ekonomi masyarakat (Y) dipengaruhi oleh variabel Penanaman Modal Asing (PMA) dalam berinvestasi sebesar 21.1% sedangkan sisanya 78,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil pengujian, nilai koefisien variabel Penanaman Modal Asing dalam berinvestasi adalah sebesar 1,036 dan secara statistic tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat disekitar perusahaan PT. INALUM di Kabupaten Batu Bara. Berdasarkan hasil regresi menunjukkan bahwa nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di sekitar perusahaan PT. INALUM di Kabupaten Batu Bara tidak berpengaruh atau tidak mempunyai hubugan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan PT. INALUM di Kabupaten Batu Bara. Hal tersebut disebabkan karena pengembangan Penanaman Modal Asing (PMA) di sekitar perusahaan PT. INALUM di Kabupaten Batu Bara masih terhambat oleh rumitnya pengurusan perijinan akibat birokrasi yang terbelit-belit serta kurangnya keterpaduan koordinasi antar departemen terkait, sehingga investor asing kurang berminat untuk menanamkan modalnya di kabupaten Batu Bara. Hasil dari penelitian ini juga mendukung temuan dari hasil penelitian yaitu penelitian yang dilakukan oleh Eko Prasetyo dalam jurnalnya dengan judul “ Analisis Pengaruh Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN), Penanaman Mdal Asing (PMA), Tenaga Kerja, dan Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah yang menyatakan bahwa PMA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Penanaman Modal Asing (PMA) dalam berinvestasi tidak mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan pada PT. Inalum pada tahun 20072012. Hal ini terlihat t hitung< t tabel, yaitu 1,036 < 2,570. Maka Ha ditolak. Saran Pemerintah daerah diharapkan dapat menarik investasi asing dengan cara menciptakan iklim investasi yang kondusif, penyederhanaan proses perijinan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga diharapkan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) dapat semakin menigkat dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar Perusahaan PT. INALUM di Kabupaten Batu Bara.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Rineka Cipta: Jakarta. Badan Pusat Statistik. Batubara Dalam Angka. BPS Sumatera Utara. Boediono. 2009. Teori Pertumbuhan Ekonomi. BPFE YGM: Yogyakarta. Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga: Jakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metode Kuantitatif Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. UPP STIM YKPN: Yogyakarta. Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi Edisi ke Lima. Jakarta: Erlangga. Prasetyo, P. Eko. 2009. Fundamental Makro Ekonomi. Beta Offset: Yogyakarta. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. CV ALFABETA: Bandung. Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah). UPP STIM YKPN: Yogyakarta. http://www.Indonesia/Finance/Today.com (di akses bulan Agustus 2013).
14 PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)