JURNAL HIDROSFIR INDONESIA Terbll 3 klnnl.hun, mula' April 2006 ISSN 1901.1043 Akreditasi : 3601AU11P2MBII0712011
Volume 6 Nomor 2, Agultus 2011 Pembln.ll Oeputi Ketua BIdang Teknologl Pengembangan SumbetlSaya Alam. BPPT Ptfl.IIng9un9 Jawab:
Direktur Pusat Teknolog Ungkuogan Ketul TIm Penlltl Matert Am Owi SantO$O, M.Eng f Oseaoografl.BioIogi Anggo!. TIm Penltal Mater! OR • Husnl AmalUllah f 8io-Oseanografi; OR . $uhendar I. Sachoemar I Oseanografi Ora. Amila I. Sitomurni, MScJ Kimla Ungkungan: DR . Me Her1ambang , Hidrologi; om. Wage Komarawidjaja, MSi I Ekotoksikologi PMairan;
Mitra Beatari Prof. OR . Yudhi SoeIri$l'\O Gamol Umnolog l
Dr. Ikhwanuddln Mawardll Hidrologl, Or. If. Djumanto f LlngkonQan Perairan OR . /lQus Setiawan I Oseanograli FiSiQ; Dr. Uun Yaouhar I Bioleknologi, Managemen Sumberdaya Petairan
Pelauana Rad.1Is1 Arif Perm8na A1amat Redaksi
Posat Teknologi Ungkungan BPPT Gedung II Lanta119. JI MH. Themrin 8 Jakarta 10340 Telp. 021·3169737 FlU;; 021 ·3169760 lHI'I8i1:
[email protected]
Kata Pengantar Dengan randah hali dan penuh syukur kehadirat Tuhan YME, Jumal Hidrosfir Indonesia kembali kami lerbitkan. Redaksi mengucapkan leoma kasih alas dukungan semua plhak salama Ini yang salalu benJsaha menjadikan Jumal Hidrosfir Indonesia n semakin menarik dan diminati oIeh semua kalangan. Edisi kali Inl bahasan yang ditampllakan Jumal Hidrosfir Indonesia memuat 6 karya tulls ilmiah hasil litbangyasa dan telaah IImlah yang masing-masing bertopik: potensi pencemaran limbah, anaUsis berkelanjutan pengelolaan danau, sla tus kualitas situ, anallsis ekohidrolik pengendalian banjir, pengukuran laJu aliran permukaan dan konsentrasi lOgam bera! di muara sungaJ.
Kami bertlarap JHI mampu menambah penguasaan IPTEK bidang Kebumian dan berguna bagi pembaca.Akhlmya, lak sungkan kami selalu mengundang pembaca sekalian untuk mempublikasikan !emuan dan pemikiran pembaca pada bldang Kebumlan di Jumal Hidrosfir Indonesia kila ini. Terima kasih. (ar/redaksl).
JURNAL IDDROSFIR INDONESIA Volume 6 Nomer 2, Agustus 2011 Halaman
Kata Pengarrtar Daftar lsi 1.
2. 3.
4.
5.
Patensi Pencemaran Limbah Industri terhadap Kesehatan Masyarakat dan Biota Air di Wilayah Peslslr Cilegon
"
Ja'far Salim
61 -70
Analisis Kebenanjutan Pengelolaan Danau Limboto, Provinsi Gorontalo Haslm, Asap Sapel, Sugeng Budiharsono dan YusJl Wardiatno
71 - 79
Status Kuailtas Peralran Situ Cisanti Subdas Cirasea - Das Citarum Hulu Bandung Selatan Wage Komarawldjaja, Agung R1yadi dan TItiresmi
81 - 88
Analisis Ekohidrolik delam Pengendalian Banjir Studi Kasus di Sungai Lawo Kabupaten Soppang Sulawesi Selatan Nurlita Pertiwl, Asep Sapel, Yanu8r J. Purwanto dan I. Wayan Astika
89·96
PenguKuran Laju Aliran Permukaan
Dengan Metode Kekekalan Massa Perunut Paston Sidauruk 6.
Konsentrasi Logam Berat (Hg, Cd, Pb) pada Air dan Sedimen dl Muera Sungai Angke, Jakarta Cordova M. R. dan Etty Rlanl
97 - 105
107 -112
IJ . Hld ro,fl r Indonesia 1
Vol.
61
No.2
1Hel.107 .1'"2'1" J"·C':·crt·:·C""",,":":'":"C2:0C'C'---,c::'S:S:N:....c'90=7C-C'04 ::..c3:..JI
KONSENTRASI LOGAM BERAT (Hg, Cd, Pb) PADA AIR OAN SEOIMEN 01 MUARA SUNGAI ANGKE, JAKARTA Cordova M.R· dan EHt Riani' Oepertemen IImu dan Teknologi Kolauten, Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan IPB email: mreZ
kata kuncl: Logam Berat, Merkuri, Kadmium, Tmbal, Sungai Angk.e, Jakarta Abstract Angke River /s one river which had downstnJam in Jakarta Bay, and until rec&ntly used as a waste disposal sita water treatment processing, this condmon wllliowar watar quality of Angke RIver. The purpose of this study Is to examine how the concentration of heavy m etals in watar end its accumulation on sediment in Angke River, .Jskarta. This research used fl8fd survey methodology by teke water samp/a in Muara Angke, Jakarta. The nbseNed parameters ware heavy metal (rtI6rcUI)f, cadmium and le8d) in water and on sedlmant. The concentration of heavy matals marcury (Hg), cedmium (Cd) and lead (PO) in water In II row is 0.086 mr;'I, 0.011 m¢ and 0.105 mr;'I. Accumulation of heavy metals In sediment for Hg 2.363 ppm; metailHXumuJatJon of Cd 1.169 ppm and 1.171 ppm PD. The concentration of haavy metals Hg, Cd IHId Pb both contained ill the water and In sediments are exc&edlng a specifl8d threshold. The c:oncentration of heavy rtl6tais cornained In the Angke RiWN had not yef entered the acute concentration, howeYer, has entered the chronic concentration. ThIs situation could be avoided by the development IHId implementetlon of the Waste Water TreaJmenl Plant to treat the waste water bafore being discharged to the river stream. keywords: Heavy metals, mercul)f, cadmium, lead, a09ka river, Jakarta
Kosentrasi Logam BeraL .. J . Hidrosfir. Vol. 6 (2) 107 -112
107
I.
PENDAHULUAN
Oaerah Khusus Ibu Kota Jakarta merupakan pusat pemerintahan sekaligus menjadi pusat ekonomi negara, sehingga memiliki kontribusi dalam menunjang kehidupan, namun di lain pihak OKI Jakarta juga memiliki banyak permasalahan lingkungan. Salah satu permasalahan lingkungan yang dihadapi OKI Jakarta adalah menurunnya kualitas lingkungan perairan. Adanya buangan dari berbagai kegiatan antropogenik, baik berupa limbah organik maupun anorganik yang berakibat pada menurunnya kualitas badan air. Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya limbah domestik yang lang sung dibuang ke ekosislem perairan tanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu dapat memperberat pencemaran pada ekosislem perairan yang menerimanya. Selain ilu, banyaknya indus!ri yang lokasinya berada dalam salu kawasan indus!ri di OKI Jakarta, dan membuang langsung limbahnya ke dalam badan air juga akan samakin menurunkan kemampuan air unluk mempurifikasi diri. Umbah industri pada umumnya mengandung berbagai bahan yang sulit unluk diuraikan bahkan masuk pade kategori bahan berbahaya dan beracun (83).Adapun salah satujenis limbah B3 yang cukup ditakuti berbagai kalangan karena mempunyai daya racun yang tinggi anlara lain adelah logam berat. limbah industri yang mengandung Iogam bera! ini pada umumnya langsung dibuang ke lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Napitupilu (2009) (1) yang mengatakan bahwa dari induslri yang ada di DKI Jakarta, hanya kurang lebih 5% yang mempunyai IPAL, sehingga 95% industri tersebut akan membuang limbahnya ke delam badan air (sungai) dengan tanpa pengolahan terlebih dahulu. Salah sa!u badan air yang menerima limbah industri tersebu! adalah Sungai Allgke. Sungai Angke adalah salah salu sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta, dan hingga saat ini masih dijadikan sebagai tempa! pembuangan limbah (domestik dan industri) yang umumnya lanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu. Kondis! tersebul pada akhirnya mengakiba!kan lerganggunya kualitas air di Sungai Angke.
108
Adanya industri yang membuang limbahnya ke Sungai Angke relatif tanpa mengalamf pengolahan lerlebih dahulu dapat mengakibatkan sungai ini tercemarlogam berat. Berbeda dengan informasi pencemaran logam berat di Teluk Jakarta, informasi mengenai pencemaran logam berat di Sungai Angke masih sanga! minim. Di lain pihak te~adinya pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta pada umumnya berasal dari bahanbahan pencemar yang dibawa oleh sungai yang bermuara ke dalamnya. Oleh karena ilu maka perlu dilakukan penelilian tentang keberadaan logam berat di muara sungai yang bermuara di Teluk Jakarta, seperti pada SungaiAngke. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji keberadaan logam berat pada air dan akumulasinya pada sedimen di muara Sungai Angke, OKI Jakarta.
II.
METODA PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di muara Sungai Angke selama 4 bulan yailu pada bulan November 2010 - Februari 2011. AlaI dan bahan yang digunakan dalam pengamb:lan dan pengukuran contoh merupakan alat dan bahan pendukung daiam pengambilan, penanganan dan analisis sampaL Alai yang digunakan lerdiri dari ekman grab, vandorn water sampler, botol contoh volume 500 ml dan 300 ml; pH meter merk Hanna Instrument tipe pHel1; GPS merk Garmin GPSmap 60CSx; refraktometer merek atago 51 MilLE; coolbox; oven; AAS merek ZEE tipe nit 700. Bahan yang digunakan lerdiri dari pengawet sampel (HzSO., HCI, HN03, Na-EDTA), larutanpH 7, larulan slandar logam (Hg, Cd, dan Pb), larutan buffer (N H.CI dan NH.oH), serta reagen untuk analisa oksigen terlaru!. Pengukuran parameter fisik dan kimia dilakukan dengan dua cara, yakni cara langsung (insitu) dan analisa laboratorium. Pengamatan dan pengukuran langsung insitu di!akukan lerhadap parameter suhu, pH, salinitas dan oksigen !erlarut. Analisa laboratorium untuk parameter BOD, COO, logam berat pada air dan sedimen dilaksanakan di laboratorium Balai Pengujian Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan dan Kelautan Provinsi OKI Jakarta.
Cardova, 2011
III.
HASll DAN PEMBAHASAN
Kandung an logam berat pada air dan sedimen di tokasi penelitlan, yakni metlcuri (Hg) kadmium (Cd) dan timbal (Pb) serta debit Sungai Angke dapat dilihat pada Tabel 1.
membahayakan lingkungan dan organ isme pereiran yang hidup pada ekosistem terse but. Tingginya Hg pada sedimen diduga karena Hg yang terdapal pada kolom air bereaksi dengan partikel organik dan anorganik yang terdapat dalam perniran, dan seJanjutnya akan mengendap
Tabel1. Konsentarsi togam berat di muara Sungoi Angke NO Parameter
Air Sunga! Angke 8M Air Sung3i Sedimen Sungai Angke Baku Mutu (level target)
1
Mel1luri (mgII)
0,086
0,001
2,363
0,03
2
Kadmium (mgII)
0,011
0,01
1,169
0,8
3
Timbal (mgll)
0,105
0,1
1,171
85
Katerangan: Baku mutu (BM) Iogam beratdi dalam lumpur atau sedimen di Indonesia belum ditetapkan, sehingga 6M Iogam berat pada sedimen IAOC (Intomational Association of Drilling Contractors) I CEDA (Central Dredging Association) (1997) level target yang berarti jiks konsentrasl kontaminan yang ada pads sedimen memiliki nilai yang lebih kecil dar! nilai level target, maka substansi yang ada pada sedimen tidak lertalu berbahaya bagi Ungkungan. Pada umumnya konsenirasi logaf!l beret dalam sualu kawasan ekosistem perairan berkaitan dengan Umbah logam berat yang masuk pada kawasan lersebul, sehingga semakin linggi masukan limbah logam, cenderung semakin meningkalkan ekumulasinya dalam ekosislem perairan. Logam berat yang masuk pada sualu ekosistem perairan akan mengalami berbagai proses yakni pengendapan, pengenceran, dispersi dan absorpsi oleh organisme yang tinggal pada habitat kawasan ekosislem perairan tersebut
ke dasar pereiran dan bersatu dengan sOOimen. Selain itu rendahnya pH perairan juga diduga memicu tingginya merkuri dalam sedimen baik di SungaiAngke. Pada saat penelitian, pH sedimeo 5,44. Hal ini sesuai pemyataan Sanusi (2006)(") dan Asonye el al. (20071'2), Begum et at. (2009) ( '3) sarta Danazumi dan Biehi (L:010Y') bahwa pH merupakan faklor yang mempengaruhi kapasitas adsorpsi sedimen lerhadap Hg~·. Rendahnya pH pada sedimen juga akan memicu peningkatan toksisitas Hg bagi organisme yang habitatnya di lokasi penelitiao. Terdapatnya merkuri di tokasi penelitian diduga karena secara alami, merkuri di pereiran bersumber dari pelapukan batuan dan tanah yang kemudlan dlbawa oleh aliran air namun jumlahnya sangal sedikil(6). Selaln itu merkuri diduga berasal dan kegialan induslri yang bereda di sakitar Teluk Jakarta, lerutama yang berada di kawasan industri Muara Angke. Hal ini sesuai dengan pendapatVolesky (1990)«1) dan Oarmono (2001 )(7) yang menyalakan bahwa lingginya paran Hg sebagai bahan campuran dan ulama, dalam sagala bidang, terutama industri, akan meningkatkan masukan metlcuri dalam perairan.
Kosentrasi logam Seral... J. Hidrosfir. Vol. 6 (2) 107 -112
Hl.
Selain hallersebut melkuri yang berada di lokasi penelilian juga diduga berasal dari kegialan pertanian (pestisida) yang lerdapal di daerah hulunya. Hal ini sesuai pemyataan Baird (1995) 1$) Darmono (1995)1'41 Effendi (2003~'$1 Volesky ( 1990r l dan Fardiaz (2005)<'1 yang mengatakan bahwa merkuri dan komponen-komponennya juga sering dipakai sebagai bahan produksi pestisida. Sumber melkuri lainnya diduga dari sampah plaslik yang melimpah di Sungai Angke. Hal ini disebabkan logam melkuti serlng dipakai sebagai katalls dalam proses di industri·indusln kimia, lerutama pada industri vinil khlorida yang merupakan bahan dasar dan berbagai plastiJ
110
adsorpsi logam berat. Pada konsentrasi !ersebut. Cd memiliki patensi bahaya bagi biola yang hidup di Sungai Angke. TIOgginya konsenlrasi kadmium disebabkan tingginya aklivilas induslrjl'1.l·11) pada wilayah Jakarta dan sekitarnya. lingginya buangan sampah keramik, plaslik, baterai, benda elektronik dan penggunaan plat besi dan baja pada kapal pada wilayah Muara Angke dan Sungai Angke serla asap rokok juga menyebabkan meningkatnya kadmium di lingkungan diduga menjadi sumber pencemar kadmium. hal ini sesuai pemyalaan Baird, (1 9951~); Darmono ( 1995~" IVolesky (1990) Itl dan lu (2006)1tl. Cd memilikl efek toksik yang berbahaya diantaranya meningkalkan tekanan darah, kerusakan ginjal, perusakan jaringan testis dan merusak seI darah merah. Menurut Manahan (20011'1) efek toksik Cd pacta manusia tetjadi karena tergantinya Zn pada enzim oIeh Cd sehingga timbul efek yang sangat fatal. Berdasarkan hallersebut. maka keberadaan Cd ini di perairan muara Sungai Angke pada khususnya perlu mendapal perhatian yang sangat serius mengingat konsentrosi Cd walaupun lidak mematikan (akut), namun akan menimbulkan bert>agai masalah teruIama terjadinya kerusakan pada berbagai Otgan wOOh, sehingga akan mengganggu kehidupan biota yang ada di daJam perairan ini. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa konsentrasi logam Pb di Sungai Angke 0,105 mg/l. Nilai tersebut memperlihalkan bahwa konsentrasi Pb di lokasi penelitian cukup linggi dan meleblhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 0,1 mgll untuk air sungai. Tingginya konsentrasi timbal memiliki akibal juga pada kandungan Pb pada secllmen, yang juga sudah melewati baku mutu (Ievellimil ) yang ditetapkan oIeh IADClCEDA(19971'01. Adapun penyebaboya, diduga faktor yang sarna mempengaruhi tingginya Hg dan Cd pada sedimen , yakni tingginya konsentrasi Pb di air Sungal. banyaknya partikel organik dan anorganik di peralran serta rendahnya nilai pH yang memicu kemungkinan proses adsorpsi logam berat lebih tinggi(' 2.l3.o.2!ll pH perairan membual timbal mengalami proses hidrolisi menjadi Pb(OH)+ terlaruil'S.21.2U3l.
cardova, 2011
Kondisi lersebut memperlihalkan bahwa Perairan Muara Angke lelah lercemar oleh Iogam barat timbal, sehingga kebaradaan logam berat terse but sangst per1u diwaspadai, karena akan mengganggu kehidupan biota yang hidup di dalamnya. Kegiatan yang diduga banyak membatikan sumbangan Pb diduga berassl dati penggunaan bahan bakar kapal (solar) nelayan unluk kegiatan meneari ikan , untuk pulang pergi ke lokasi penangkapan ikan serta dati kegiatan transportasi di Muara Angke. Hal ini sesuai dengan pendapat Volesky (1990)"1 yang mengatakan bahwa pencemaran Pb yang tinggi barasal dati pembakaran BBM dati kendaraan bermotor, karena pada solarterdapat timah hitam (Pb) sehingga dapal memberiksn sumbangan yang signifikan pada pamiran. Bahkan Pb bukan hanya berasal dati Iransportasi di [aut, namun juga berssal dati lalulintas di jalan raya, sehingga pencemarsn Pb di permukaan laut dapat le~adi dari uds ra sekitarnya, bahkan berasal dari lalulintas yang jaraknya lebih dati 25 km($). Selain sumber tersebut, dali wawancara penulis dengan masyarakal r. alayan Muara Angke terungkap bahwa masyarakat umumnya akan membuang aki (baterai kendaraan bermotor) yang sudah tidak terpakai lagi ke dalam sungai atau laut. Di lain pihak, elelctroda dati aki yang dibuang oleh penduduk sekitar lersebut dapat menjadi sumber peneemar Pb. Sumber Pb lainnya diduga berssal dati cat pelapis kayo, mengingat timah hitam merupakan bahan campuran cat yang digunakan untuk melapisi kapal!u,,). Organlsme persiran yang terpapar tlmbal akan mengalami pengaruh negatif, seperti pada larva Mytilus edulis, Crasostrea gigas dan Cancer magistermengakibalkan te~adinya pertumbuhan abnormal, namun pada makro alga memberikan efek subletal(21}. Hal ini terjadi karena logam Pb merupakan racun metabolisme umum dan inhibitor pada enzim, dalam hal ini Pb memiliki kemampuan untuk berikatan dengan sel dan dengan biomolekul seperti enzim dan hormon!'·}. Soetrisno (2008)(2') menambahkan timbal menjadi beracun karena dapat menggantikan kation· kation Iogam yang aktif biologls, seperti kalsium
dan %ink, dari protein-proteinnya. Darmono (1995) ('I) menambahkan timbal dapa! menghambat aktifitas enzim yang ler1ibat dalam pembentukan hemoglobin yang dapat menyebabkan penyakit anemia. Gejala yang diakibatkan dati keracunan logam timbal adalah kurangnya nafsu makan, kejang, lesu dan lemah, muntah serta pusingpusing. Timbal juga dapsl menyerang susunan saraf, saluran pencemaan serta mengakibatkan terjadinya depresi.
IV.
KESIMPULAN
Kondisi eksisting perairan Muara Sungal Angke telah melampaui baku mutu air yang telah diletapkan pemerintah RI serta baku mutu sedimen yang ditetapkan IAOC. Sumber pencemarsn Iogam barat pada Sungai Angke diduga berasal dari kegiatan antropogenik, terutama kegiatan industri maupun domestik yang membuang limbah relatif tanpa pengolahan ter1ebih dahulu.
v.
SARAN
Hendaknya Pemerintah Indonesia segers menetapkan baku mutu pencemaran pads sedimen terutama Iogam berst dengan didahului oIeh kajian ilmiah (bioassay), mengingat bahao-hahan lersebut berbahaya bagi biota yang hidup di dalamnya. Hendaknya seluruh kegiatan antropogenik yang membuang limbah eaimya ke Sungai Angke metakukan pengoIahan limbah cair tersebut teriebih dahukJ sebelum dibuang ke Sungsi Angke. DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
Napitupulu A. 2009 . Pengembangan model kebijakan pengelolaan lingkungan berkelanjutan pada PT (Persero) Kawasan Berikal Nusantara . Disertasi. Sekol ah Pascasarjana. IPB. Begor Hutagalung HP. 1964. logam Bers! dalam lingkungan Laut. Pewarta Oceana IX (1):
12·19 3.
Dahuri R. 2003. Keanekaragaman Hayali Laut; Aset Pembangunan Berkelanjutan. PT.
Kosentrasi Logam Berst... J . Hidrosfir. vol. 6 (2) 107 - 112
4.
5. 6.
7.
8. 9.
10.
11.
12.
13.
14.
112
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Danazumi S, Bichi MH. 2010. Industrial Pollution and Heavy Metals Profile of ChaJlawa River in Kano, Nigeria. J Appl Sci Envi Sanitation 5(1);23-29. Baird C. 1995. Environmental Chemistry. W.H. Freeman and Company. New York. Amerika Senka! Volesky B. 1990. Biosorption of Heavy Metals. Volesky (editor). CRC Press. Inc. Boca Raton, Florida Darmono. 1995. logam Dalam Sislem Biologi Mahluk Hidup. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Fardiaz S. 2005. Polusi air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta lu FC. 2006. Toksikologi Oasar: Asas, Organ Sasaran dan Penilaian Resiko. Pene~emah Edi NugrohO; Pendamping Zunilda S. Bustani dan Iwan Darmansyah. UI Press. Jakarta IADC/CEDA. 1997. Convention, Codes, and Conditions: Manne Disposal. Environmental Aspects of Dredging 2a. 71 hal Sanusi HS. 2006. Kimia Laul, Proses Fisik Kimia dan Interaksinya dalam Lingkungan. Departemen IImu dan Teknologi Kelautan. Fakullas Perikanan dan IImu Kelautan. Institut Pertanian Bogor Asonye CC, Okolie NP, Okenwa EE , Iwuanyanwu UG. 2007. Some Physicochemical Characteristics and Heavy Metal Profiles of Nigerian Rivers, Streams and Waterways. Afr J Biotechnol 6(5):617-624 Begum A, Ramaiah M, Hankrishna, Khan I, Veena K. 2009. Heavy Metal Pollution and Chemical Profile of Cauvery River Water. J Chem 6(1):47-52. Darmono. 200 1. lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungan dengan Toksikologi Senyawa logam . Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
15. Effendi H. 2003. Telaah Kuali tas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 16. Oe-Faverney C, Devaux A, Lafaurie M, Girrard JP, Bailly B, Rahmani R. 2001 . Mercury Induces Apoptosis and Genotoxicity In Rainbow Trout Hepatocytes through Generation of Reactive Oxygen Species. Aqua! Toxico! 53 (1): 65--76. 17. Nordberg JF, Parizek J, Pershagen G, Gerhardsson l. 1986. Factor Influencing Effect and Dose-Respons Relationships of Metals. Handbook on the Toxicology of Metals. New York: Elsevier_ 18. Paasivirta, J. 2000. Chemical Ecotoxicology. lewis Publishers: Florida. 19. Manahan SE. 2001 . Fundamental Of Environmental Chemistry. Second Edition. lewis Publishers: United State of America. 20. Olubun mi FE , Olorunsola DE. 2010. Evaluation of the Status of Heavy Metal Pollution of Sediment of Agbabu Bitumen Deposit Area, Nigeria. European J Sci Res 41 (3):373-382 21. Neff JM. 2002. Bioacumullation in Marine Organisme. Effect of Contaminants from Oil Well Produced Wator. Elsevier Ltd .: Ameslerdam. 22. Sanusi HS, Putranto S. 200S. Kimia laul dan Pencemaran. Proses Fisika Kimia dan Interaksinya dengan Lingkungan.IPB : Bogar. 23. Man JC, Abdulrahman Ft, Yusuf E. 2010. Physical and Chemical Parameters in Abattoir Wastewater Sample. Maiduguri MetropoliS, Nigeria. Pacific J Sci Techn 11(1): 640-648 24. Soetnsno. 2008. Mengapa Timbal Beracun? Teori Kuantum Menjawabnya. http:// www.chem-is-try.org/artikeLkimia/klmia_ anorsaniklmengapa-timbal-beracun-teorikuantum-menjawabnyal (6 Mel 2010)
Cardova, 2011