Jurnal EduScience (JES), Vol. 2, No. 2 Juli 2014, Hal. 23-27
ISSN : 2303-355X
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN PKN PADA MATERI MENJELASKAN PENGERTIAN DASAR NEGARA SISWA KELAS X SMK YAYASAN BUDI KABUPATEN LABUHAN BATU Rohana Program Studi Pendidikan PKn, STKIP Labuhan Batu E-mail:
[email protected]
Abstrak Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PKn pada materi dasar negara siswa mengunakan metode role playing dikelas X SMK Yayasan Budi Tahun Pelajaran 2013/2014. untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas X SMK Yayasan budi tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil penelitian, metode pembelajaran role playing yang diberikan kepada siswaSMK Kelas x diperoleh korelasi antara metode role playing dengan minat belajar sebesar 0.75. setelah dilakukan Uji T terdapat korelasi diperoleh hargaT hitung sebesar 8.64 sedngkan harga T tabel dengan sampel 38 0rang pada taraf 5 % adalah sebesar 2.00 ini berarti bahwa harga T hitung lebih besar dari daripada T tabel (8,64.>2.00). jika harga T hitung lebih besar dari pada T tabel maka menyatakan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara metode role playing dengan minat belajar PKn siswa kelas x SMK Yayasan budi kabupaten Labuhanbatu tahun pelajaran 2013/2014 sebesar 75 % dan tuntas secara Klasikal. Kata Kunci: Metode Role Playing, Minat belajar. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kehidupan manusia, bagaimanapun sederhananya peradaban dalam masyarakat di dalamnya terhadap atau berlangsung suatu proses pendidikan. Tujuan pendidikan tidak hanya terbatas pada mengalihkan pengetahuan kepada siswa yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari tetapi juga mengembangkan kemampuan intelektual. Pendidikan formal adalah merupakan salah satu bagian dari pendidikan, untuk itu dalam upaya peningkatan mutu pendidikan pada umumnya tidak terlepas dari pendidikan sekolah yang merupakan bagian dari
pendidikan itu, sehingga mutu pendidikan sekolah perlu ditingkatkan, pendidikan di sekolah, yang mempunyai peranan yang sangat penting. Minat adalah variabel penting yang berpengaruh terhadap tercapainya prestasi atau cita-cita yang diharapkan. Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Pkn pada selama ini ada kemungkinan bidang studi PKn kurang menarik. Hal tersebut terjadi karena, siswa kurang memahami konsep pengajaran PKn, selain itu pelajaran Pkn berada pada les pelajaran terakhir dan siswa juga kurang termotivasi menyelesaikan tugastugas di rumah. Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek(sumadi suryabrata,
Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran PKn Pada Materi Menjelaskan Pengertian Dasar Negara Siswa Kelas X SMK Yayasan Budi Kabupaten Labuhan Batu I Rohana
23
Jurnal EduScience (JES), Vol. 2, No. 2 Juli 2014, Hal. 23-27 2003:109).minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Melihat sedemikian kompleksnya masalah proses belajar mengajar dan peran guru, maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam proses belajar mengajar perlu dikembangkan iklim kandusif yang dapat menumbuhkan sikap dan prilaku belajar secara wajar. Untuk itu pembelajaran dengan menggunakan metode permainan (role playing) dapat dijadikan sebagai alternatif untuk hal tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa melalui pembelajaran role playing dapat menunjang peningkatan prestasi belajar siswa pada umumnya, dan secara spesifik berdampak pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut dengan judul :”penerapan metode pembelajaran role playing untuk meningkatkan minat belajar mata pelajaran pkn pada materi menjelaskan pengertian dasar negara siswa kelas X SMK yayasan budi kabupaten labuhanbatu tahun pelajaran 2013/2014”. Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendidikan memegang peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan prestasi belajar yang baik.prestasi belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai faktor yang mempergaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu, kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola
ISSN : 2303-355X
pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Sedangkan menurut (Zain,2006) role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang didialamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang dalam role playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain. Metode role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembengan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. 1. Siswa melatih dirinya memahami dan mengingat isi bahan yang akan diperankan. Sebagai pemain harus memahai, menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian daya ingatan siswa harus tajam dan tahan lama. 2. Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu bermain peran para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia. 3. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama ari sekolah. 4. Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya. 5. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggungjawab dengan sesamanya.
Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran PKn Pada Materi Menjelaskan Pengertian Dasar Negara Siswa Kelas X SMK Yayasan Budi Kabupaten Labuhan Batu I Rohana
24
Jurnal EduScience (JES), Vol. 2, No. 2 Juli 2014, Hal. 23-27 6. Bahasa lain siswa dapat dibina menjadi bahasa yang lebih baik agar mudah dipahami orang lain. Agar metode role playing atau bermain peran ini dapat mencapai tujuan, maka harus disusun langkah-langkah pembelajaran agar penggunaan metode ini lebih efektif. Langkahlangkah menurut subari, (1994:93-94) tersebut sebagai berikut: 1. Guru menerangkan teknik sosiodrama dengan cara yang mudah dimengerti oleh para siswa. 2. Masalah yang akan dimainkan harus disesuaikan dengan tingkat umur dan kemampuan. 3. Guru mencerikan masalah yang akan dimainkan itu secara sederhana tetapi jelas, untuk mengatur adengan dan memberi kesiapan mental para pemain. 4. Jika sosiodrama itu untuk pertama kali dilakukan sebaiknya para pemerannya ditentukan oleh guru. 5. Guru menetapkan para pendegar, yaitu para siswa yang tidak berperan. 6. Guru menetapkan dengan jelas masalah dan peranan yang harus dimainkan. 7. Guru menyarankan kata-kata prtama yang harus diucapkan pemain untuk memulai permainan. 8. Guru menghentikan permainan di saat situasi sedang mencapai klimaks dan kemudian membuka diskusi umum. 9. Sebagai hasil diskusi, guru dapat meminta siswa untuk menyelesaikan masalah itu dengan cara-cara lain. Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (sumadi suryabrata, 2003:109). Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Apabila seseorang menaruh perhatian terhadap sesuatu, maka minat akan menjadi motif yang kuat untuk berhubungan secara lebih aktif dengan
ISSN : 2303-355X
sesuatu yang menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika disalurkan dalam suatu kegiatan.keterikatan dengan kegiatan tersebut akan semakin menumbuh kembangkan minat. Minat adalah suatu pemusatan perhatian secara tidak sengaja yang terlahir dengan penuh kemauan, rasa ketertarikan, keinginan, dan kesenangan (natawijaya, 2004:94). METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menentukan lokasi penelitian di SMK Yayasan Budi kabupaten labuhanbatu, karena tempat tersebut merupakan lokasi yang baik dan strategis bagi penulis untuk melakukan penelitian. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester II selama satu bulan yaitu dari bulan mei s/d bulan juni tahun 2014. Arikunto (2006:130) menyatakan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau sensus. Subyek penelitian adalah tempat variabel melekat. Variabel penelitian adalah objek penelitian. Alat pengumpulan data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tes Tes dalam penelitian ini ada dua macam yaitu pretes dan postes. Pretes adalah tes yang dilakukan oleh peneliti kepada subjek/responden sebagai bagian dari pengukuran sebelum dilakukan treatment (setiawan 2007:5.4). pretes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sedangkan postes menurut Settiawan(2007:5.4) adalah tes yang dilakukan oleh peneliti kepada subjek/responden sebagai bagian dari pengukuran setelah dilakukan trement. Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk
Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran PKn Pada Materi Menjelaskan Pengertian Dasar Negara Siswa Kelas X SMK Yayasan Budi Kabupaten Labuhan Batu I Rohana
25
Jurnal EduScience (JES), Vol. 2, No. 2 Juli 2014, Hal. 23-27 tes pilihan berganda pada materi tentang pengertian dasar-dasar negara. 2. Angket Siswa Angket siswa digunakan untuk mengukur peningkatan minat belajar siswa terhadap pelajaran PKn dengan penerapan model Role Playing. 3. Lembar Observasi, untuk memperoleh data tentang kondisi pelaksanaan model pembelajaran di kelas. 4. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk pengumpulan data baik berupa tertulis maupun dalam bentuk gambar yaitu photo penelitian pada waktu mengadakan riset di sekolah. HASIL PENELITIAN Tabel 1.Siswa Dapat Mengerti Tentang Materi Pelajaran Yang Diberikan Oleh Guru Option Jawaban A B C
Sangat mengerti Mengerti Tidak mengerti Jumlah
ISSN : 2303-355X
Tabel 2. Tingkat Kepedulian Siswa Terhadap Materi Pelajaran Yang Diberikan Option Jawaban F=68 F % A Baik 34 50% B Biasa 17 25% C Kurang 17 25% Jumlah 68 100% Data tabel diatas menunjukkan bahwa dari 68 orang responden, 34 siswa (50%) tingkat kepedulian siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan baik banyak, sedangkan 17 siswa(25%) tingkat kepedulian siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Dari keterangan pada tabel dapat disimpulkan bahwa tingkat kepedulian siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan baik, hal ini berarti secara umum siswa memahami kegiatan belajar mengajar yang diberikan oleh guru. Tabel3. Gairah Belajar Semakin Meningkat Option
F=68 f 26
% 55%
18 14
25% 20%
68
100%
Pada tabel diatas dari 60 orang siswa ataw responden, yang menyatakan mengerti tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru, 36 siswa(55% ) menyatakan sangat mengerti, 18 orang(25%) menyatakan mengerti tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru dan 14 siswa (20%) orang menyatakan tidak mengerti menyatakan mengerti tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa secara umum responden telah mengerti menyatakan mengerti tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
Jawaban
A Sangat mengigat B meningkat C Tidak meningkat Jumlah
F=68 f 37 17 14 68
% 55% 25% 20% 100%
Dari tabel di atas menunjukkan dari 68 orang siswa sebanyak 49 siswa / 75% menyatakan sangat setuju dengan penerapan metode pembelajaran role playing, sedangkan 12 siswa / 16,66% menyatakan setuju-setuju saja, sedangkan 7 siswa / 8, 34 % menyatakan sebaiknya metode pembelajaran role playing dapat diterapkan kepada siswa. Tabel 4.Metode pembelajaran role playing dapat meningkatkan minat belajar Option
Jawaban
A B
Sangat setuju Setuju-setuju saja Tidak perlu
C jumlah
F= 68 f 49 12
% 75% 16,66%
7 68
8,34% 100%
Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran PKn Pada Materi Menjelaskan Pengertian Dasar Negara Siswa Kelas X SMK Yayasan Budi Kabupaten Labuhan Batu I Rohana
26
Jurnal EduScience (JES), Vol. 2, No. 2 Juli 2014, Hal. 23-27
Dari tabel di atas menunjukkan dari 68 orang siswa sebanyak 49 siswa (75 %) menyatakan sangat setuju dengan penerapan metode pembelajaran role playing dapat meningkatkan minat belajar siswa saja, sedangkan 7 siswa (8,34 %) menyatakan sebaiknya metode pembelajaran role playing dapat di terapkan kepada siswa. KESIMPULAN 1.
Metode role playing dapat meningkatkan minat belajar siswa di kelas X SMK Yayasan budi Kabupaten Labuhanbatu Tahun Pelajaran 2013/2014.hasil belajar siswa dengan menggunakan metode role playing lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang tidak dengan menggunakan metode role playing siswa kelas X SMK Yayasan budi Kabupaten Labuhanbatu Tahun Pelajaran 2013/2014.
2.
Maka berdasarkan persentase jawaban pada option A sebesar 63, 5% sesuai dengan kriteria pembuktian hipotesis yang penulis ajukan di atas berarti bahwa terdapat pengaruh yang singnifikan antara hasil pembelajaran dengan menggunakan metode role playing untuk meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran pkn pada materi menjelaskan pengertian dasar negara pada kelas X SMK Yayasan budi kabupaten labuhanbatu tahun pelajaran 2013/2014
ISSN : 2303-355X
konkrit bagi peningkatan mutu pendidikan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda dan materi yang berbeda pula, dengan memperhatikan penggunaan pendekatan mengajar yang tepat untuk meningkatkan minat dan belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., 2006, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: rinek cipta. Arsyad, azhar. 2002. Media pembelajaran. Jakarta: raja grafindo persada. Djumingin, Sulastriningsih. 2011. Strategi dan aplikasi model pembelajaran inovatif bahasa dan sastra. Makassar: badan penerbit UNM. Djamarah dan zain. 2006. Strategi belajar mengajar. Jakarta: rineka cipta. Dimyati dan mudjiono. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: rineka cipta. Aryulina, D., 2006, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan 1 SMA dan MA untuk kelas X, ,Jakarta :Esis. Hamalik, oemar. 2002. Psikologi belajar dan mengajar. Bandung: Sinar baru. Komalasari, kokom. 2010. Pembelajaran kontekstual. PT refika aditama. Bandung Mulyasa, E. 2004. Implementasi kurikulum 2004: panduan pembelajaran KBK.
Saran Berdasarkan kesimpulan maka ada beberapa saran yang diberikan yaitu: bagi para pengajar yang mengajarkan pendididkan pancasila dan kewarganegaraan pada umumnya dan guru SMP khususnya agar menggunakan metode role playing dalam menyelesaikan materi soal dalam pembelajarannya. bagi peneliti lain hendaknya diadakan penelitian lanjutan sebagai langkah Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran PKn Pada Materi Menjelaskan Pengertian Dasar Negara Siswa Kelas X SMK Yayasan Budi Kabupaten Labuhan Batu I Rohana
27