Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) PADA MATERI TEKS NARASI DI KELAS IV SD/MI Mardhatillah1) 1) Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Bina Bangsa Meulaboh email:
[email protected]
Abstract This research aims to develop ICT-based interactive learning media on narrative text material for Class IV SD N 106161 Laut Dendang. This is the research and development, which use the model of product development Borg and Gall combined with the model of Dick and carey’s learning Development. This learning product development model is a model that is programmed with sequence arranged in a systemic and meet the characteristics of students in learning. This model includes six stages, namely: (1) conduct preliminary research which consists of liteature studies, planning/design development; (2) Set a benchmark reference tests by developing assesment items to measure student’s abilities are estimated in the learning objectives; (3) Development of teaching material; (4) Validation experts; (5) Revision; (6) Testing the final product. Test subject consisted of two subject matter experts Bahasa Indonesia, two intructional design experts, three students for individual trials, nine students for small group trials and thirty student for field testing. Data about the development of product quality are collected by questionnaire or a questionnaire. The data collected were analyzed by cuantitative descriptive analisys techniques.The result showed: (1) bahasa Indonesia test subject matter experts on the feasibility assessment of the contents are in very good criteria (89%); test design expert on the criterion of the learning was very good (89%); (3) field trials are in very good criteria (84%). Keywords: interactive learning media, narrative text. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis TIK pada materi teks narasi di kelas IV SD N 106161 Laut Dendang.Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan Borg & Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick & Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Model ini meliputi 6 tahapan, yakni: (1) melakukan penelitian pendahulan yang terdiri dari studi literatur, perencanaan/ desain pengembangan; (2) menyusun tes acuan patokan dengan mengembangkan butir penilaian untuk mengukur kemampuan siswa yang diperkirakan di dalam tujuan pembelajaran: (3) Pengembangan bahan ajar; (4) Validasi ahli; (5) Revisi; (6) Uji coba produk akhir. Subjek uji coba terdiri dari dua ahli materi pelajaran bahasa Indonesia, dua ahli desain pembelajaran, tiga siswa untuk uji coba perorangan, sembilan siswa untuk uji coba kelompok kecil dan tiga puluh siswa untuk uji coba lapangan. data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket atau kuesioner. Data-data dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini 10
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 menunjukkan (1) Uji coba ahli materi pada penilaian kelayakan isi berada pada kriteria sangat baik (89%); (2) Uji ahli desain pembelajaran berada pada kriteria sangat baik (89%); uji coba perorangan berada pada kriteria sangat baik (83%); (5) uji coba lapangan berada pada kriteria sangat baik (84%). Kata Kunci: media pembelajaran interaktif, teks narasi.
munculnya proses sosial tersebut
1. PENDAHULUAN Perkembangan
Ilmu
dinamakan
konteks
karena
adanya
proses
disebabkan adanya sarana komunikasi
pembelajaran bahasa Indonesia di
yang disebut bahasa, maka kehadiran
Sekolah Dasar. Dalam kurikulum
bahasa dalam konteks situasi tertentu
2013 disebutkan bahwa proses belajar
yang sesuai dengan tujuan sosial yang
mengajar
hendak dicapai itulah yang disebut
kompetensi
dalam
mencakup dasar
bahasa
empat yaitu
sosial
itu
Oleh
pengetahuan dan teknologi menuntut perubahan
proses
situasi.
terjadi
bahasa sebagai teks.
mendengar, membaca, menulis dan
Dalam kompetensi menulis
berbicara. Empat kompetensi dasar
tingkat
tersebut harus bisa dikuasai oleh
diharapkan mampu membangun dan
siswa dengan mengacu pada teks.
manghasilkan
Seperti yang diulas oleh Sufanti
bersama maupun mandiri. Adapun
(2013:38),
bahasa
jenis teks yang dipelajari di SD,
Indonesia dalam kurikulum 2013
misalnya (1) Teks Naratif, yaitu teks
dirancang
yang meceritakan suatu kejadian, (2)
utuh
pembelajaran
pembelajarannya
berbasis
dasar
teks
baik
secara
yang
Teks
berbentuk
lisan
menggambarkan sesuatu objek benda
maupun tulis, bahkan multimodal,
secara individual berdasarkan ciri
seperti gambar ataupun suara. Teks
fisiknya,
menjadi begitu penting dan menjadi
merupakan salah satu jenis teks yang
acuan dalam proses pembelajaran.
mengarahkan
dapat
Deskriptif,
siswa
Teks
dimaksud
teks.
secara
sekolah
(3)
teks
atau
yaitu
prosedur,
mengajarkan
Teks merupakan proses sosial
tentang langkah-langkah yang telah
yang berorientasi pada satu tujuan
ditentukan, (4) teks eksposisi, atau
sosial. Setiap tujuan sosial memiliki
juga disebut teks argumentasi, (5)
ranah pemunculannya. Ranah tempat
teks label, yaitu jenis teks yang
11
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 melambangkan nama dari sebuah
kreatif
benda, dan masih banyak lagi jenis
memberikan pemahaman yang baik
teks lainnya yang diajarkan pada
bagi siswa. Siswa tidak terbiasa
pelajaran bahasa Indonesia di sekolah
belajar dengan diawali permasalahan-
dasar.
permasalahan yang ada, sehingga Hasil
pengamatan
dan
dan
kritis,
kemampuan
serta
berpikir
kurang
siswa
tidak
wawancara terhadap guru dan siswa
dapat dimanfaatkan secara maksimal.
di SD N 106161 Laut Dendang
Akibatnya, hasil belajar yang dicapai
menunjukkan jenis teks yang sulit
oleh siswa masih jauh dari yang
dipelajari oleh siswa adalah jenis teks
diharapkan. Hanya 60% dari siswa
cerita (Teks Naratif) di tandai dengan
yang
sulitnya siswa memahami isi teks
Ketuntasan Minimum (KKM) yang
bacaan, kurangnya kemampuan siswa
telah ditetapkan oleh sekolah tersebut
menyelesaikan
yang
yaitu 64. Sekolah melakukan upaya
yang
pembelajaran
berhubungan
pertanyaan dengan
teks
berhasil
mencapai
Kriteria
remedial
untuk
diberikan serta kemampuan siswa
mencapai KKM. Oleh karena itu,
menulis karangan lemah. Selanjutnya,
perlu
guru dalam proses pembelajarannya
terhadap media pembelajaran bahasa
menggunakan strategi mengajar yang
Indonesia yaitu pengembangan media
cenderung
monoton
pembelajaran interaktif berbasis teks
inovatif,
karena
dan
kurang
guru
lebih
TIK
dilakukan
pengembangan
(Teknologi,
mendominasi terjadinya pembelajaran
Komunikasi)
(berpusat
pada
guru)
dengan
Indonesia.
cenderung
menggunakan
metode
memanfaatkan
Informasi
pada
teks
Karena
bahasa
media
komputer
ini untuk
ceramah dan mendikte dari buku teks.
membuat
Dalam
teks
beragam image dan objek, seperti
hanya
teks, grafik, audio, gambar bergerak
narasi
mengajarkan guru
materi
biasanya
dan
dan
dan
menggabungkan
menggunakan buku pelajaran sebagai
(video
animasi).
media pembelajaran, kondisi seperti
menggabungkan
ini tentu saja menjadikan iklim
sehingga memungkinkan pemakainya
pembelajaran kurang menarik, siswa
untuk
cenderung pasif, kurang responsif,
berinteraksi
link
melakukan dan
Dengan dan
tool
navigasi, berkomunikasi
12
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 (Suyanto,
2003:45).
Dengan
bahasa tersebut, dan menemukan serta
demikian, kemampuan berpikirsiswa
menggunakan kemampuan analisis
akan
dan
semakin
berkembang,
dikarenakan siswa
tertarik dengan
imaginatif
sehingga
mendorong
kemampuan menulis siswa. Berdasarkan
latar
ada
dalam
dirinya.
objek yang ditampilkan oleh media tersebut,
yang
Pembelajaran Indonesia
Bahasa
diarahkan
untuk
meningkatkan kemampuan peserta belakang
didik untuk berkomunikasi dalam
masalah, identifikasi masalah dan
bahasa Indonesia dengan baik dan
pembatasan masalah,
benar, baik secara lisan maupun
maka
yang
menjadi rumusan masalah dalam
secara
penelitian ini adalah: (1) Apakah
apresiasi
media
kesastraan
pembelajaran
interaktif
tulis,
serta
menumbuhkan
terhadap
hasil
manusia
indonesia
berbasis TIK layak digunakan pada
(Depdiknas , 2007 : 124).
materi teks narasi di kelas IV SD N
Multimedia Pembelajaran
106161 Laut Dendang? (2) Apakah
Interaktif
media
pembelajaran
karya
interaktif
Berbagai pemahaman tentang
berbasis TIK layak digunakan pada
multimedia terus berkembang seiring
materi teks narasi di kelas IV SD N
dengan
106161 Laut Dendang?
informasi dan komunikasi baik untuk
Apakah media pembelajaran interaktif
aspek software maupun hardware
berbasis TIK efektif digunakan pada
yang mendukungnya. Seiring dengan
materi teks narasi di kelas IV SD N
perkembangan
106161 Laut dendang?
informasi
Hakikat Pembelajaran Bahasa
multimedia ini semakin bergeser pada
Indonesia
aspek pengintegrasian sistem dan
Pembelajaran
Bahasa
jaringan
perkembangan
teknologi
dunia bahwa
teknologi pemaknaan
serta produser komunikasi
diharapkan membantu peserta didik
dalam
sebuah
perangkat
mengenal dirinya, budayanya dan
seperti televisi, komputer, radio, dan
budaya orang lain, mengemukakan
notebook. Robin dan Linda (dalam
gagasan dan perasaan, partisipasi
Deni,
dalam masyarakat yang menggunakan
“Multimedia sebagai alat yang dapat
2012:32)
khusus
menyebutkan
13
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 menciptakan presentasi yang dinamis
mediaberbasis multimedia dilakukan
dan
dalam 4 tahapan dasar, yaitu : 1)
interaktif
mengkombinasikan
yang teks,
grafik,
planning,
berkaitan
dengan
animasi, audio, dan video”. Dalam
perencanaan data media berdasarkan
konteks komunikasi pembelajaran,
kurikulum dan tujuan instructional, 2)
Hofsteder (dalam Deni, 2012:32)
instructional
menyebutkan
direlaisasikan
dapat
bahwa
dipandang
pemanfaatan
“Multimedia
sebagai
komputer
suatu
rancangan,
untuk
rancangan
design,
perencanaan
dalam 3)
bentuk
prototype,
kemudian
hasil
diwujudkan
membuat dan menggabungkan teks,
dalam bentuk purwarupa dan 4) test,
grafik, audio, gambar bergerak (video
purwarupa yang dihasilkan kemudian
dan animasi) dengan menggabungkan
diujicoba, ujicoba dilakukan untuk
link dan tool yang memungkinkan
menguji reliabilitas, validitas dan
pemakai untuk melakukan navigasi,
objektifitas media.
berinteraksi,
berkreasi,
dan
berkomunikasi”.
atas penentuan tujuan pembelajaran,
Pengembangan pembelajaran
Tahapan perencanaan terdiri
ini
media
sangat
penting
membuat
profil
menentukan data dan menentukan
dalam mengatasi keterbatasan media
biaya
yang ada. Pengembangan media ini
instruksional,
dapat
perencanaan
mengatasi
kekurangtepatan
pengguna,
dan waktu.
Tahap desain
terdiri
atas:
pembelajaran,
desain
dalam penggunaan karena dirancang
peta pembelajaran, pengumpulan isi
sesuai
kondisi
(content),storyboard penulis. Tahapan
lingkungan masing-masing. Manfaat
prototype terdiri atas: user interface,
lain dalam pengembangan media ini
navigasi dan pertemuan 1, 2, 3 dan
dapat meningkatkan kreativitas dan
seterusnya.
kemampuan inovasi para pendidik.
Menulis Teks Naratif
kebutuhan
dan
Teks naratif dapat disebut juga
Prosedur Pengembangan
dengan
Multimedia Interaktif Newby 2010:5),
(dalam
menggambarkan
pengembangan
suatu
Hasurul, proses
instructional
istilah
menyajikan dengan
karangan
hubungan
memperhitungkan
yang
peristiwa unsur
waktu yang dilakukan oleh tokoh-
14
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 tokohnya. Naratif sebagai bentuk
belajar. Model ini meliputi 6 tahapan,
wacana dapat menjadi suatu bentuk
yakni:
tulisan yang berdiri sendiri, tetapi
pendahulan yang terdiri dari studi
dapat pula menyerap bentuk lainnya.
literatur,
Dalam teks naratif dapat dijumpai
pengembangan; (2) menyusun tes
unsur argumentasi, eksposisi, dan
acuan
deskripsi.
mengembangkan
Untuk
mendapatkan
(1)
melakukan
penelitian
perencanaan/
desain
patokan
dengan
butir
penilaian
ilustrasi dari bentuk naratif yang
untuk mengukur kemampuan siswa
memiliki unsur-unsur tersebut dapat
yang diperkirakan di dalam tujuan
kita jumpai dalam sebuah karya
pembelajaran:
contoh roman atau novel.
bahan ajar; (4) Validasi ahli; (5)
Berdasarkan
Pengembangan
beberapa
Revisi; (6) Uji coba produk akhir.
pendapat mengenai karangan naratif
Subjek uji coba terdiri dari dua ahli
dapat
naratif
materi pelajaran bahasa Indonesia,
merupakan sebuah karangan yang
dua ahli desain pembelajaran, tiga
bertujuan untuk menceritakan suatu
siswa untuk uji coba perorangan,
pokok
sembilan
disimpulkan
persoalan.
peristiwa
dalam
dari
(3)
bahwa
Persoalan naratif
atau
siswa
untuk
uji
coba
biasanya
kelompok kecil dan tiga puluh siswa
disampaikan secara kronologis dan
untuk uji coba lapangan. data tentang
mengandung plot
rangkaian
kualitas produk pengembangan ini
cerita yang di dalamnya terdapat
dikumpulkan dengan angket atau
tokoh yang diceritakan.
kuesioner.
2. METODE
dianalisis
atau
Data-data dengan
dikumpulkan
teknik
analisis
Metode penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
penelitian pengembangan Borg &
dilakukan di SD N 106161 Laut
Gall yang dipadu dengan model
Dendang.
pengembangan pembelajaran Dick & Carey. Model pengembangan produk
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran ini merupakan model
Tahap Analisis dan Pengembangan
yang
Media Pembelajaran
disusun
secara
terprogram
dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam
Proses
pelaksanaan
pengembangan media pembelajaran
15
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 ini dilakukan secara bertahap. Proses
guru-guru menyatakan membutuhkan
pertama
media pembelajaran dalam proses
dalam
kegiatan
pengembangan ini adalah melakukan
pembelajaran
analisis kebutuhan di SDN 106161
pembelajaran berjalan lebih efektif,
Laut Dendang dengan memberikan
dan 100% dari siswa menyatakan
angket dan melakukan wawancara
membutuhkan media pembelajaran
kepada 6 orang guru dan 30 orang
sehingga lebih memudahkan siswa
siswa di sekolah tersebut.
memahami penjelasan guru sebagai
Hasil penelusuran dari angket yang diberikan ditemukan 100% dari
sarana
agar
proses
pembelajaran
secara
individual.
Tabel 1 Data Analisis Kebutuhan No 1
Jenis Informasi
Jawaban
Sudah mengenal atau tidak
Frekuensi
Persentase
Guru
Siswa
Jumlah
Ya
6
5
11
27,5 %
Tidak
4
25
29
72,5 %
Ya
2
3
5
12,5 %
Tidak
8
27
35
87,5 %
Ya
10
30
40
100 %
Tidak
0
0
0
0%
mengenal media pembelajaran buku ajar?
2
Menggunakan atau tidak menggunakan media pembelajaran buku ajar dalam proses pembelajaran?
3
Memerlukan atau tidak memerlukan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
Berdasarkan tabel di atas
(27,5%) guru dan siswa
diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Sebagian besar guru maupun siswa (72,5%)
menyatakan
mengenal
media
berupa
media
interaktif
hanya
belum
yang
menyatakan telah mengenal media tersebut. b. 87,5% dari jumlah guru dan siswa
pembelajaran
menyatakan
pembelajaran
menggunakan media pembelajaran
sebagian
tidak
pernah
kecil
16
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 berupa media pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Dengan Kompetesi Dasar (KD) : 3.4 Menggali informasi dari teks cerita
c. Seluruh guru dan siswa menyatakan
petualangan tentang lingkungan dan
memerlukan media pembelajaran
sumber daya alam dengan bantuan guru
interaktif
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan
ajar
dalam
proses
pembelajaran.
dan tulis dengan memilih dan memilah
Berdasarkan hasil analisis awal
kosakata
baku;3.5
Menyajikan
teks
yang dilakukan pokok bahasan yang
cerita petualangan tentang lingkungan
dikembangkan
media
dan sumber daya alam secara mandiri
pembelajaran interaktif ini adalah materi
dalam teks bahasa Indonesia lisan dan
teks narasi pada sub tema 3 : Ayo
tulis dengan memilih dan memilah
Mencintai Lingkungan pada semester 1
kosakata baku.
kelas IV SD/MI. Dengan Kompetensi
Analisis Data Produk
dalam
Inti (KI): (1) Menerima dan menjalankan ajaran
agama
(2)
materi dan ahli desain pembelajaran
disiplin,
pada setiap aspek penilaian secara
tanggung jawab, santun, peduli, dan
keseluruhan ditentukan oleh skor rata-
percaya diri dalam berinteraksi dengan
rata pada kategorinya masing-masing.
keluarga,
Hasil
Memiliki
yang
perilaku
teman,
dianutnya,
Hasil validasi /penilaian oleh ahli
jujur,
dan
guru.
(3)
penilaian
tersebut
kemudian
Memahami pengetahuan faktual dengan
dianalisis untuk menentukan layak atau
cara mengamati [mendengar, melihat,
tidak dilakukan pengembangan media
membaca dan menanya berdasarkan rasa
pembelajaran pada pelajaran bahasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk
Indonesia. Adapun persentase rata-rata
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
dari hasil penilaian ahli materi dan ahli
benda-benda yang dijumpainya di rumah
desain pembelajaran akan diuraikan
dan
sebagai berikut.
di
sekolah,
(4)
Menyajikan
pengetahuan faktual dalam bahasa yang
Analisis Data Hasil Penilaian Ahli
jelas dan logis, dalam karya yang estetis,
Materi/Isi
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan
dalam
tindakan
Berdasarkan data yang diperoleh,
yang
ahli materi menilai media pembelajaran
mencerminkan perilaku anak beriman
interaktif berbasis TIK pada teks narasi
dan berakhlak mulia.
untuk kelas IV SD N 106161 Laut
17
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 Dendangtelah memiliki kelayakan pada
pendukung pembelajaran memiliki rata-
isi
yang
rata 88%. Hal ini berarti media ajar yang
penilaian
telah dikembangkan ini dapat memenuhi
kelayakan
tuntutan kebutuhan pembelajaran. Untuk
isi;diantaranya kesesuaian materi dengan
lebih jelasnya data tersebut dapat dilihat
KI dan KD memiliki persentase rata-rata
dalam tabel 3 berikut:
materi
pembelajaran
menunjukkan
persentase
90%pada
aspek
88%, keakuratan materi 94%; dan materi Tabel 2 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli Materi Terhadap Kelayakan Isi No 1
Kategori
Persentase Rata-Rata
Kesesuaian materi dengan KI
Kriteria
88%
Sangat Baik
dan KD 2
Keakuratan Materi
94%
Sangat baik
3
Materi
88%
Sangat baik
89%
Sangat baik
pendukung
Pembelajaran Rata-rata
Berdasarkan
tabel
di
atas
tentang
presentase rata-rata hasil penilaian ahli
yang
telah
dikembangkan
dapat
digambarkan grafik sebagai berikut:
Persentase
materi terhadap kelayaan isi media ajar
95 94 93 92 91 90 89 88 87 86 85
94 88 Kesesuaian Materi dengan KI dan KD
88 Keakuratan Materi
Materi Pendukung Pembelajaran
Kategori Penilaian
Gambar 1 Persentase Perolehan Skor Empiris Kelayakan Isi Media Pembelajaran Interaktif Berbasis TIK pada teks Narasi kelas IV SD N 106161 Laut Dendang 18
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25
Data keakuratan
di
atas
materi
menunjukkan lebih
tinggi
penyajian materi dengan contoh yang lebih
kontekstual.
Hasil
dibandingkan dengan kategori lainnya
tersebut
yaitu kesesuaian materi dengan KI dan
bahwamateri pada media ajar yang telah
KD dan materi pendukung pembelajaran,
dikembangkan dinyatakan telah layak
hanya
dengan
memerlukan
sedikit
revisi
juga
penilaian
kriteria
menyimpulkan
penilaian
secara
penembahan materi-materi pendukung
keseluruhan sangat baik.
pembelajaran seperti kesesuaian materi
Analisis Data Hasil Penilaian Ahli
perkembangan teknologi terbaru dan
Desain Pembelajaran
Tabel 3 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli Desain Pembelajaran terhadap Kelayakan Penyajian Media Ajar Interaktif berbasis TIK untuk kelas IV SD N 106161 Laut Dendang No
Kategori
Persentase Rata-Rata
1
Teknik Penyajian
94%
Sangat Baik
2
Penyajian Pembelajaran
91%
Sangat Baik
3
Kelengkapan Penyajian
75%
Baik
89%
Sangat Baik
Rata-Rata
Kriteria
Data diatas tentang penilaian ahli
penyajian pembelajaran dan kelengkapan
desain pembelajaran terhadap kelayakan
penyajian dapat digunakan dalam proses
penyajian pada media pembelajaran
pembelajaran
yang
89
khususnya pada materi teks narasi.
%termasuk kategori sangat baik yang
Persentase rata-rata nilai hasil penilaian
berarti penyajian materi pada media
dapat
pembelajaran naik teknik penyajian,
berikut:
disusun
menunjukkan
bahasa
digambarkan
grafik
Indonesia
sebagai
19
Persentase
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 95 94 93 92 91 90 89 88 87 86 85
94 91 88 Teknik Penyajian
Penyajian Pembelajaran
Kelengkapan {Penyajian
Kategori Penilaian
Gambar 2 Persentase Perolehan Skor Empiris Kelayakan Penyajian Media Pembelajaran Interaktif Berbasis TIK pada teks Narasi kelas IV SD/MI Berdasarkan
tanggapan
ahli
perorangan
ini
bertujuan
untuk
desain pembelajaran, dinyatakan bahwa
mengetahui pendapat awal siswa sebagai
media pembelajaran ini layak untuk di
pengguna sebelum dilakukannya uji
ujicoba lapangan dengan revisi sesuai
coba kelompok kecil terhadap media
saran yang dikemukakan. Komentar-
pembelajaran interaktif berbasis TIK
komentar ahli desain pembelajaran yang
untuk kelas IV SD N 106161 Laut
dirangkum
Dendang.
pada
sebelumnya
pembahasan
menunjukkan
media
Perolehan persentase tertinggi
pembelajaran interaktif berbasis TIK
yaitu pada pertanyaan nomor 5 dan 6
pada teks narasi untuk kelas IV SD/MI
tentang media lebih membantu siswa
dapat diterima dan secara umum sangat
untuk belajar dan konten teks yang
baik dengan beberapa perbaikan.
disajikan dekat dengan keseharian siswa
Analisis Data Hasil Uji Coba
dengan persentase rata-rata 92% dan
Perorangan
kriteria Sangat Baik. Sementara pada
Hasil uji coba perorangan yaitu persepsi
siswa
terhadapa
pembelajaran disusun/dikembangkan
media yang
menunjukkan
pertanyaan
8
dan
9
menunjukkan
persentase rata-rata 67 % dengan kriteria Baik,
tentang siswa
pembelajaran
dengan
memudahkan
memperhatikan seksama
kriteria Sangat Baik dengan persentase
media
siswa
rata-rata 81%. jadi, pelaksanaan uji coba
mempresentasikan hasil kerjanya.
dan untuk
20
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 Untuk lebih jelasnya data hasil uji
coba
perorangan
dari
pembelajaran yang dikembangkan dapat
media
digambarkan grafik sebagai berikut:
100
Persentase
80 60 40 20 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nomor Pertanyaan Dalam Angket
Gambar 3 Persentase Perolehan Skor Empiris Uji Coba Perorangan Analisis Data Hasil Uji Coba
kelompok kecil meningkat menjadi 86%
Kelompok Kecil
dengan kriteria Sangat Baik, maka tidak
Hasil penilaian kelompok kecil
perlu diadakan revisi sehingga dapat
menyatakan media pembelajaran yang
dilanjutkan pada uji coba lapangan.
sudah dikembangkan dinyatakan sangat
Analisis
baik dengan persentase skor 83%. Hasil
Lapangan
ini diperoleh sesudah adanya perbaikan
Uji
Data
Hasil
coba
Uji
lapangan
Coba
terbatas
atau revisi kecil dari permasalahan yang
dilakukan kepada 30 siswa kelas IV di
ada pada uji coba perorangan.
SD N 106161 Laut Dendang Medan.
Seperti pada pertanyaan nomor 8 tentang
siswa
memperhatikan
Pada uji coba ini maka diperoleh hasil persepsi
siswa
terhadap
media
pembelajaran dengan antusias mendapat
pembelajaran yang telah dikembangkan
persentase
mendapatkan
67%
pada
uji
coba
perorangan, maka media pembelajaran
dengan
disusun/direvisi susunan tampilan
materi media
langkah-langkah
kembali maupun
kriteria
persentase
sangat
baik,
rata-rata
85%.
baik
dari
Penilaian uji coba lapangan ini menjadi
dari
segi
tahap akhir dari uji coba produk bahan
termasuk
dalam
pembelajaran
ajar
berupa
media
interaktif berbasis
pembelajaran
TIK. Hasil
dari
disesuaikan dengan media pembelajaran
penialaian ini menyimpulkan bahwa
agar siswa tidak mudah jenuh mengikuti
media pembelajaran yang dikembangkan
pembelajaran. Pada tahap uji coba
mendapatkan tanggapan yang sangat
21
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 baik
bagi
siswa sebagai
pengguna
dikembangkan
termasuk
kategori
“Sangat Baik”.
produk.
Hal
pengembangan
4. KESIMPULAN Berdasarkan
ini menunjukkan bahwa
pengembangan
interaktif
media
pembelajaran
berbasis
TIK
dapat
media pembelajaran interaktif berbasis
meningkatkan hasil belajar siswa pada
TIKsebagai media pembelajaran untuk
materi teks narasi di kelas IV SD N
siswa SD N 106161 Laut Dendang kelas
106161 Laut Dendang.
IV dan pembahasan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat
5. REFERENSI
disimpulkan
Abdullah,
penelitian yang dilakukan
menghasilkan
produk
berupa
CD
pembelajaran untuk siswa SD N 106161 Laut Dendang kelas IV menggunakan
Ridwan,
2013.Inovasi
Pembelajaran,
Jakarta:
Bumi
Aksara. Anonim, 2009. Defenition of Computer.
software Microsoft Powerpoint. Kualitas
http://searchwinit.teachtarget.co
produk termasuk kriteria “sangat baik”
m/sDefinition/0,sid_gci2118290.
dengan rata-rata persentase 87% dari
html(diakses
hasil validasi ahli materi, ahli desain
2014).
pembelajaran dan hasil respon siswa.
18
Aritonang, S. 2006. Prosedur Penelitian
Hasil validasi ahli materi menunjukkan
Pendekatan
kriteria “sangat baik” dengan persentase
Bandung: Aksara.
89%.
Hasil
ahli
suatu
Praktek.
desain
Arsyad, 2002. Media Pembelajaran.
kriteria
Jakarta: Rajawali Pers Indonesia.
“sangat baik” dengan persentase 83%.
______, 2005. Pembelajaran. Jakarta:
pembelajaran
validasi
Nopember
menunjukkan
selanjutnya hasil respon siswa pada uji
Rajawali Pers Indonesia.
coba perorangan, kelompok kecil dan lapangan
menunjukkan
persentase
Asyhar,
H.
R,
2011.
Kreatif
perolehan skor dengan rata-rata 84%.
Mengembangkan
Sehingga
Pembelajaran. Jakarta: Gaung
dinyatakan
bahwa
media
pembelajaran interaktif berbasis TIK pada materi teks narasi untuk kelas IV SD N 106161 Laut Dendang yang
Media
Persada Aprilia,
Sari,
2012.
Fator-Faktor
Penyebab dan Upaya Guru untuk
22
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 Mengatasi
Kesulitan
Siswa
Tesis tidak diterbitkan. Medan:
dalam Belajar Menulis Karangan Narasi
Kelas
Lowokwaru
V
Kecamatan
Kota
Fakultas
Ilmu
Malang. Pendidikan
Universitas Negeri Malang.
In
Composition,
Massacustts:
Hasrul,
2010,
Langkah-Langkah
Pengembangan Multimedia
Pembelajaran
Interaktif,
Jurnal
Medtek, Volume 2 Nomor 1
D’Angelo, Frank J. 1980. Process and Tought
Program Pascasarjana Medan.
Winthrop
Publishers, inc
Hipple, 1973. Reading for Teaching English in Secondary School. New York: Macmillan Istriwati, Enita, 2014. Peran Media
Darmawati, 2012. Pengembangan Media
Gambar
Dalam
Pembelajaran
Pembelajaran
Interaktif
pada
Bahasa Indonesisa Berbasis Teks
Pembelajaran
Ekonomi
siswa
di SD,Balai Bahasa Provinsi
kelas X SMAN 12 Medan , Tesis tidak
diterbitkan.
Medan:
Program Pascasarjana Medan. Daryanto, 2012. Media Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Depdiknas, 2007. Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Pusat
Departemen
dan
Hedwig,
dan
Fungsi
Photoshop.
(http://muhamad-
engertian-dan-fungsiphotoshop.html,
diakses:
18
Oktober 2014). Kustandi, 2011. Media Pembelajaran
Pembukuan
Manual dan Digital. Jakarta:
Pendidikan
Ghalia Indonesia
Nasional. Jakarta. Fauziah
Irvansah, Muhammad. 2012. Pengertian
irvansah.blogspot.com/2012/11/p
Deni, 2012. Teknologi Pembelajaran.
Menengah.
Jawa Tengah, 1(1):102-116.
Kemendikbud, R.
(2010).
Pengatar Teknologi Informasi. Maura Indah. Bandung. Franata, Reza, 2012. Pengembangan
2014.
(http://www.kemendikbud.com), Diakses 2 September 2014. Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia
Media Ajar Interaktif Biologi
Pustaka
Berbasis Komputer Pada Materi
Utama.
Monera Untuk Kelas X SMA/M, ,
23
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 Kwartolo, Y. 2010. Teknologi Informasi
Poerwanto, R , 2011. Peningkatan
dan Kominikasi dalam Proses
Motivasi dan Hasil Belajar pada
Pembelajaran,
kompetensi Sistem Koordinasi
Jurnal
Pendidikan.
melalui
Metode
Kooperatif
Ligin, Pengembangan Media Interaktif
Teaching Game Team Terhadap
pada Mata Pelajaran Fisika
Siswa Kelas XI IPA SMA Smart
Siswa Kelas IX MTsN Medan,
Ekselensia, Jurnal Pendidikan
Medan: Teknologi Pendidikan
Dompet Duafa. 1: 1-14
Universitas Negeri Medan. Mahsun,
2014,
Teks
Rita, dalam
2013.
Pengembangan
Pembelajaran
Multimedia
Pembelajarran Bahasa Indonesia
Interaktif
Kurikulum
Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII
2013,
Jakarta:
Rajawali Pers.
tidak
Gambar Teknik. Medan: Jurusan Mesin
FPTK
IKIP
Medan:
Rofiuddin, A.2003. Faktor Kreatifitas dalam
dan
diterbitkan.
Program Pascasarjana Medan.
Medan. Nurhadi
Internet
SMP Chandra Kusuma, Tesis
Mursid. 1997. Pengembangan Buku Ajar
Teknik
Berbasis
Senduk,
Kemampuan
Menulis
Siswa Sekolah Dasar, Jurnal
G.A,2003.Pengembangan
penelitian
bidang
pendidikan
Kontekstual dan Penerapannya
:31(2) Agustus: 72-87.
dalam KBK. Universitas Negeri
Rusman,
Malang.
Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa.
Jakarta
:
PT.
Rajagrafindo Persada.
Hudori,
2013.
Pembelajaran
Model-Model Mengembangkan
Profesionalisme Guru , Jakarta: Rajawali
Purnomo, Suswanto Heru dan Dendi Rahadian
______,
2012.Model-Model
2010.
Pers. Sanjaya, 2006. Strategi Pembelajran
Pembuatan bahan Ajar Interaktif
Berorientasi
dengan
Pendidikan.
PowerPoint.
http://www.tkplb.org/documents/ etraining-media -pembelajaran/ (Diakses 22 Desember 2014).
Standar Jakarta:
Proses Prenada
Media Group. ______, 2011. Pengaruh Penggunaan CD Multimedia Interaktif Quiz
24
Jurnal Bina Gogik Vol. 2, No. 2. September 2015-Februari 2016, hlm 10-25 Creator
untuk
Meningkatkan
Suriamiharja, A., dkk. 1997. Petunjuk
Hasil Belajar Siswa Kelas XI
Praktis
Rekayasa Perangkat Lunak pada
Departemen
Pelajaran Desain Web di SMKN
Kebudayaan, Direktorat Jenderal
4 Tanjung Balai, Medan: FT
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Unimed.
Susilana,
Sigit, M. 2003. Pembelajran berbasis Kompetensi
dan
Kontekstual
Menulis,
Jakarta:
Pendidikan
dan
2009. Media Pembelajaran.
Bandung: Wacana Prima. Suyatno.
2009.
Menjelajah
Bagi Guru, Kepala Sekolah dan
Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo:
Pengawas
Mas Media Buana Pustaka.
Sekolah.
Jakarta:
Rineka Cipta. Sufanti,
Main,
Sholeh, Khabib, 2014. Pengembangan
2013.
Pembelajaran
Teks
Materi
Pembelajaran
Bahasa Indonesia Berbasis Teks.
Bahasa Indonesia dalam Buku
Magister
Ajar
Pengkajian
Bahasa
Pascasarjana UNMS: 36-55.
Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sunarti, M. Subana, 2009. Strategi Mengajar
Multiple
Inteligences dalam Kurikulum
Sugiyono, 2012. Memahami Penelitian
Belajar
Berbasis
Bahasa
2013.
FKIP
Uiversitas
Muhammadiyah Purworejo:144161. Widagdo,
Djoko.
1994.
Pengantar
Indonesia berbagai Pendekatan,
kemahiran Berbahasa. Jakarta:
Metode
PT. Raja Grafindo Persada.
Teknik
Pengajaran.
dan
Bandung:
Media CV.
Pustaka Setia.
25