Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : 72 – 77
ISSN 2303-100X
STRATEGI PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA KARYAWAN PT BANK MUAMALAT INDONESIA TBK CABANG MAKASSAR The Implementation Strategy of Knowledge Management on the Omployees of PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Makassar Branch
Sitti Rahmi Utami, Muhammad Ali, Mursalim Nohong Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (E-Mail:
[email protected])
ABSTRAK Perkembangan bisnis perbankan tersebut membawa dampak pada pentingnya pengembangan sumber daya manusia atau karyawan yang berbasis pengetahuan untuk menunjang setiap aktivitas yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesiapan penerapan knowledge management dalam meningkatkan daya saing perusahaan, mengidentifikasi kualitas pengetahuan, kuaitas pembelajaran, dan kualitas pengelola pengetahuan yang dimiliki PT Bank Muamalat Indonesia, tbk cabang Makassar. Penelitian ini dilakukan dikantor cabang PT Bank muamalat indonsia, tbk cabang Makassar dengan mengambil sampel beberapa karyawan. Pengumpulan data dilakukan denan cara menyebarkan kuesioner dan mengambil beberapa literature perusahaan. Data dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif metode analisis deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara konseptual, audit manajemen pengetahuan dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai pengetahuan yang dimilki dan dibutuhkan oleh organisasi, kesiapan organisasi memfasilitasi pembelajaran, dan kualitas proses-proses pengelolaan pengetahuan. Hasi kueioner menujukkan proses identifikasi kualitas pengetahuan memiliki persentase sebesar 70,6%, proses identifikasi kualitas pembelajaran 73,5%, dan proses identifikasi kualitas pengelolaan pengetahuan 64,5% dengan emperoleh skor rata-rata 50%, secara kriteria PT Bank Muamalat Indonesia sudah siap menerapkan knowledge management dalam perusahaannya. Dengan penerapan knowledge management diperusahaan PT Bank Muamalat, tbkcabang Makassar akan mampu menjadi leader dalam bisnis perbankan syariah dalam skala nasional. Kata Kunci: Knowledge Management, Kualitas Pengetahuan, Kualitas Pembelajaran, Kualitas Pengelolaan Pengetahuan ABSTRACT The development of the banking business had an impact on the importance of human resource development or employee-based knowledge to support any activity undertaken. This research aimed (1) to analyze the preparation of the knowledge management implementation in increasing the firm competitive power; (2) to identify the quality of the knowledge, the learning, and the knowledge management of PT. Bank Muamalat Indonesia, Makassar branch. The research was conducted in the branch office of PT Bank Muamalat Indonesia, Makassar branch by choosing some samples from the employees. The data were collected by distribution questionnaires and studying some of the firm’s literature. The data were then analyzed using the qualitative approach and the descriptive analysis. The research result indicated that conceptually, the of the knowledge management was out in order to get a picture of the knowledge already owned and needed by the organization, the readiness of the organization to facilitate learning, and quality of the knowledge management processes. The result of the questionnaires revealed that the process of identifying the knowledge quality was 70,6%, the process of identifying the learning quality was 73,5%, and the process of identifying the knowledge management was 64,5%. Thus, because the mean score was above 50%, PT. Bank Muamalat Indonesia was categorized as ready to implement the knowledge management in the firm. With the implementation of the knowledge management in the firm, PT. Muamalat Indonesia, Tbk, Makassar Branch would be able to because a leader in biasness of sharia banking in the national scale. Keywords: Knowledge Management, Knowledge Quality, Learning Quality, Knowledge Management Quality
72
Knowledge Management, Kualitas Pengetahuan, Kualitas Pembelajaran
ISSN 2303-100X
seksi pelayanan Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Kondisi keuangan yang menurun lima tahun terakhir yang mengalami penurunan dari tahuntahun sebelumnya tidak boleh dibiarkan begitu saja. Apabila hal tersebut dibiarkan, bukan tidak mungkin posisi Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar sebagai salah satu bank syariah terbesar akan terancam dengan kehadiran bank-bank syariah lainnya. Oleh sebab itu, sudah menjadi keharusan dari manajeman Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar untuk memberikan perhatian lebih kepada kemampuan dan pengetahuan karyawan mereka agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam pekerjaan mereka yang akhirnya akan berdampak kepada berkembangnya Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan mengetahui strategi Penerapan Knowledge Management Pada Karyawan Pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Makassar.
PENDAHULUAN Persaingan dalam bisnis perbankan sangatlah pesat, yang dibarengi dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan yang cepat. Hal ini akan membuat pihak bank yang tidak mengembangkan diri dan sumber daya yang dimilikinya akan tertinggal oleh bank-bank lain. Di Indonesia, bisnis perbankan terbagi atas dua bagian besar yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah. Saat ini, perbankan syariah di Indonesia mempunyai market share yang sangat kecil yaitu dibawah 5% dibandingkan dengan perbankan konvensional. Perkembangan bisnis perbankan tersebut membawa dampak pada pentingnya pengembangan sumber daya manusia atau karyawan yang berbasis pengetahuan untuk menunjang setiap aktivitas yang dilakukan. Di sisi lain, perkembangan tersebut membuat terjadinya perubahan paradigma dari perbankan. Perubahan paradigma yang dimaksud adalah berubah dari resources-based competitiveness (keunggulan berdasarkan sumber daya yang dimiliki) menjadi knowledge-based competitiveness (keunggulan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki). Konsep pertama bertumpu pada keunggulan sumber daya alam, lokasi dan kondisi geografis, sedangkan konsep kedua bertumpu pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan sumber daya manusia perusahaan yang biasa disebut dengan sumber daya tak berwujud (intangible resource) atau intelectual capital (Munir, 2008). Untuk mengetahui pengetahuan yang harus dimiliki oleh perusahaaan agar di peroleh manfaat sebesar-besarnya dari pengetahuan tersebut, maka perusahaan tersebut harus mengelola pengetahuannya melalui manajemen pengetahuan atau yang lebih dikenal dengan Knowledge Management (KM) (Tiwana, 2000). Tiwana dalam Munir (2008), mengemukakan bahwa Knowledge Management adalah pengelolaan pengetahuan organisasi untuk menciptakan nilai dan menghasilkan keunggulan bersaing atau kinerja prima. Thaharah (2014), menunjukkan bahwa personal learning, learning organization, job procedure, dan technology berpengaruh terhadap kinerja karyawan seksi pelayanan Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Diperoleh pula bahwa job procedure merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
BAHAN DAN METODE Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai sebuah penelitian yang menggunakan metode kualitatif yang dikombinasikan dengan metode kuantitatif sederhana. Dalam hal ini, metode kuantitatif digunakan hanya sebagai pendukung dalam mendeskripsikan hasil penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil informan dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada wilayah kerja operasional Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar melalui pengamatan dan penyebaran sejumlah kuesioner pada karyawan. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan efektif sejak bulan Maret 2015 yang berupa penelitian pendahuluan dan dilanjutkan dengan pengumpulan dan pengolahan data. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknis (1) Dilakukan melalui studi 73
Sitti Rahmi Utami
ISSN 2303-100X
kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan datadata atau literatur dari hasil penelitian yang pernah dilakukan untuk memecahkan masalah yang akan dihadapi. (2) Kuesioner adalah : teknik pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden. (3) Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung dengan responden. (4) Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung di lapangan.
sebesar 73,5. Atau sekitar 73,5% dari skor maksimum sebesar 100. Kuesioner identifikasi kualitas pembelajaran memiliki skor rata-rata 2,9 atau dengan kategori mempunyai kualitas pembelajaran yang sedang. Tapi dengan persentase sebesar 70,4% dan skor rata-rata 2,9 (menghampiri 3,0 dengan kategori tinggi) dapat menunjukkan bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar merupakan organisasi yang telah memiliki karakteristik yang baik untuk menjadi organisasi pembelajar atau organisasi yang mampu mengubah prilakunya sesuai dengan hasil pembelajarannya. Ada beberapa hal penting dan menjadi fokus utama dalam kuesioner tersebut dalam menentukan apakah organisasi tersebut adalah organisasi pembelajar. Itu dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut. Ada kebiasaan diantara karyawan untuk saling berbagi pengetahuan (pernyataan nomor 1 dengan ratarata skor 2.9) yang didapatkan dari berbagai macam sumber. Hal ini sangat didukung apabila hubungan antara karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia atas dasar saling percaya (trust). Hubungan antar karyawan yang berbasis trust (pernyataan nomor 2 dengan rata-rata skor 3.2) merupakan prasyarat bagi efektivitas proses sharing knowledge. Total jumlah skor rata-rata proses identifikasi kualitas pengelolaan pengetahuan karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar yaitu sebesar 41,4 atau sekitar 64,8% dari skor maksimum sebesar 64. Kuesioner identifikasi kualitas pengelolaan pengetahuan memiliki skor rata-rata 2,6 atau dengan kategori mempunyai kualitas pembelajaran yang sedang. Dengan persentase pemenuhan skor kualitas pengetahuan diatas 50% dibandingkan dengan maksimum skor yang didapatkan, dapat menunjukkan bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar merupakan organisasi yang mempunyai pengelolaan pengetahuan yang baik.
Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini terdiri atas data kualitatif yakni data berupa persepsi karyawan tentang proses pengelolaan pengetahuan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Makassar, pengetahuan yang dimiliki dan dibutuhkan. Data diperoleh dari dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan panduan wawancara dan penyebaran kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data literatur yang diperlukan dari PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Makassar. Teknik Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yang merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data hasil olahan dari kuesioner yang disebarkan. HASIL Total jumlah skor rata-rata proses identifikasi kualitas pengetahuan pada karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar yaitu sebesar 42,4. Atau sekitar 70,6% dari skor maksimum sebesar 60. Hasil kuesioner itu juga memiliki skor rata-rata 2,8 dengan kategori mempunyai kualitas pengetahuan yang “sedang”. Dan dari 15 pertanyaan kuesioner, hanya 2 pertanyaan yang memiliki kategori skor tinggi dan yang lainnya memiliki kategori skor sedang. Hal ini menyatakan bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar memiliki karyawan yang mempunyai kualitas pengetahuan dengan kategori “cukup”. Total jumlah skor rata-rata proses identifikasi kualitas pembelajaran karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar yaitu
PEMBAHASAN Dari hasil penilaian yang didapatkan melalui kuesioner didapatkan bahwa komponen kualitas pengelolaan pengetahuan menempati posisi yang paling rendah dibanding dengan komponen knowledge management lainnya, baik dari sisi perolehan skor rata-rata maupun dari sisi persentase nilai yang didapatkan. Hal ini 74
Knowledge Management, Kualitas Pengetahuan, Kualitas Pembelajaran
menunjukkan bahwa sistem pengelolaan pengetahuan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar masih kurang. Hal ini lebih disebabkan kurang tersedianya ruang yang cukup representative sebagai sarana bagi karyawan maupun pihak lain untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan. Sedangkan untuk komponen lainnya, secara relatif memiliki nilai yang hampir sama. Jika dikaitkan dengan hasil penelitian Buang (2010), “Pengembangan Knowledge Management Pada Process Engineer di PT. Inco Tbk” mendapatkan hasil persentase sebesar 57% untuk kualitas pengetahuan, 61% untuk kualitas pembelajaran, dan 56% untuk kualitas pengelolaan pengetahuan. Apabila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan saat ini maka penelitian sekarang menunjukkan hasil yang lebih baik. Dan jika dikaitkan dengan teori bahwa penerapan knowledge management dapat meningkatkan daya saing perusahaan (Gottschalk, 2005), hasil penelitian ini sangat sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lim Bui Ho, Bawa Wuryaningtyas, dan Ronald serta penelitian yang dilakukan oleh Aldo Alinto, Yulianti, dan Desy Iba Recoida yang penelitian mereka menyimpulkan bahwa dengan penerapan knowledge management dapat membuat perusahaan mencapai keunggulan kompetitif yang mendorong klien ketingkat yang lebih tinggi dan proses berbagi pengetahuan mampu memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik kepada pelanggan. Kedua hal tersebut diatas merupakan penunjang dalam peningkatan daya saing perusahaan dalam area bisnis yang dijalankan. Manfaat yang diharapkan oleh perusahaan dalam menerapkan manajemen pengetahuan adalah: (1) meningkatkan kolaborasi dalam perusahaan, (2) meningkatkan keterampilan karyawan, dan (3) meningkatkan mutu produk dan layanan. Dengan penerapan manajemen pengetahuan diperusahaan maka secara langsung akan berpengaruh terhadap daya saing perusahaan (Liebowitz, 2012). Karena penerapan manajemen pengetahuan berdampak langsung kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan (Malhotra, 2000). Setiap karyawan memiliki tingkat pengetahuan yang sangat baik dalam bidang
ISSN 2303-100X
pekerjaannya, dengan ini maka setiap karyawan mampu melaksanakan perkerjaannya dengan baik dalam menunjang kegiatan-kegiatan operasional perusahaan setiap hari. Nawawi (2012), dalam bukunya menjelaskan tipe pekerja ini disebut dengan tipe perkerja yang berbasis pengetahuan (knowledge worker), karena dianggap lebih mampu memberikan kepada organisasi daya saing yang berkelanjutan. Sehubungan dengan peningkatan kualitas pengetahuan para karyawannya, maka PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar terus melakukan program-program pengembangan secara berjenjang melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan karir. Berbagai program itu Secara rutin tiap bulannya, melakukan pertemuan antara bagian operasional terutama frontliners demi membahas masalahmasalah yang dihadapi, berbagi pengalaman, dan juga membahas produk-produk terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal ini berguna untuk menambah pengalaman dan pengetahuan pada karyawan operasional agar dapat lebih maksimal melakukan pelayanan kepada nasabah. Sales Training, adalah pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar khususnya para marketing. Pelatihan ini memang merupakan program rutin yang dilaksanakan tiap tahunnya untuk meningkatkan skill menjual produk-produk perusahaan kepada nasabah. Pendekatan manajemen pengetahuan dalam rangka upaya meningkatkan daya saing perusahaan, semakin diakui oleh para perusahaan. Meskipun demikian, konsep pengukuran (audit manajemen pengetahuan) dalam hal ini masih menjadi hal yang relative baru. Metode yang digunakan bukanlah sesuatu yang baku sehingga masing-masing perusahaan dapat berkreasi dan mengembangkan metode tertentu dengan tujuan tertentu pula. Dalam rangka penelitian ini, peneliti hanya melakukan pengukuran terhadap penerapan knowledge management di tingkat perusahaan. Hal ini terkait dengan kondisi perusahaan saat ini dan perkembangan perusahaan yang akan datang. Munir (2008), dalam Knowledge Management Audit menjelaskan mengenai audit kualitas pengetahuan, dimana yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai ragam kelompok pengetahuan yang dibutuhkan beserta tingkatannya, ragam kelompok 75
Sitti Rahmi Utami
ISSN 2303-100X
pengetahuan yang sudah dimiliki beserta tingkatannya, dan ragam pengetahuan yang perlu diakuisisi, tingkatan, dan prioritasnya. Apabila dihubungkan dengan penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa penelitian yang dilakukan mengambil fungsi yang kedua dan ketiga yaitu menentukan ragam kelompok pengetahuan yang sudah dimiliki beserta tingkatannya dan ragam pengetahuan yang perlu diakuisisi, tingkatan, dan prioritasnya (Maier, 2004). Sedangkan ragam kelompok pengetahuan yang dibutuhkan beserta tingkatannya merupakan kelompok pengetahuan yang saat ini sudah ada dalam perusahaan dan diyakini merupakan dasar dari pengetahuan yang ada pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar. Toffler dalam Nawawi (2012), mengatakan bahwa pengetahuan adalah sumber kekuasaan yang paling berkualitas dan kunci pergeseran kekuasaan ke depan, pengetahuan menjadi sumber daya yang sangat penting bagi daya saing perusahaan. Manajemen pengetahuan lebih ditujukan pada upaya untuk mengembangkan dan mempertahankan daya saing perusahaan. Dalam membangun dan memelihara daya saing, modal intelektual harus ada dalam berbagai bidang dalam perusahaan. Dengan semakin meningkatnya spesialisasi dalam perusahaan, peran manajemen pengetahuan semakin dibutuhkan dalam berbagai aspek dalam perusahaan (Wallace, 2007). Jumlah skor rata-rata nilai dari 45 responden yang diteliti mengenai identifikasi kualitas pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2.9 (kategori sedang) dengan hasil total skor rata-rata sebesar 73,5 atau 73,5% dari skor maksimum 100. Hal ini memperlihatkan bahwa perusahaan telah memiliki dasar yang baik untuk menjadi organisasi pembelajaran. Organisasi pembelajaran adalah sebuah organisasi yang membangun kapasitas menyesuaikan dan berubah secara terus menerus. Sebagai organisasi yang secara terus menerus mengubah dirinya agar lebih baik dalam mengelola pengetahuan, memanfaatkan teknologi, memberdayakan karyawan, dan memperluas pembelajaran agar lebih baik dalam beradaptasi dan berhasil dalam lingkungan yang selalu berubah. Senge dalam Buang (2010), sebagai pakar yang mempopulerkan organisasi pembelajaran menjelaskan bahwa “organisasi
pembelajaran bertujuan dimana orang secara kontinyu memperluas kapasitasnya dan menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola-pola berpikir baru maupun perluasan pola berpikir dipelihara, aspirasi kolektif disusun dengan leluasa dan orang secara berkelanjutan belajar mengenai bagaimana belajar secara bersama-sama”. Sehubungan dengan proses pengelolaan pengetahuan, dari kuesioner yang dibagikan kepada 45 responden terdapat 4 (empat) komponen utama, masing-masing komponen berisikan 4 (empat) pernyataan mengenai proses pengelolaan pengetahuan. Total jumlah skor ratarata proses identifikasi kualitas pengelolaan pengetahuan sebesar 41,3 atau sekitar 64,5% dari skor maksimum sebesar 64. Dengan persentase diatas 50% dapat menunjukkan bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar merupakan organisasi yang mempunyai pengelolaan pengetahuan yang cukup baik. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa dengan hasil proses identifikasi kualitas pengetahuan (70,6%), identifikasi kualitas pembelajaran (73,5%), dan identifikasi kualitas pengelolaan pengetahuan (64,5%) yang memperoleh skor rata-rata diatas 50%, maka PT. Bank Muamalat Indonesia telah menerapkan knowledge management dalam perusahaannya. Secara konseptual, audit manajemen pengetahuan dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai pengetahuan yang dimiliki dan dibutuhkan oleh organisasi, kesiapan organisasi memfasilitasi pembelajaran, dan kualitas proses-proses pengelolaan pengetahuan. Secara kriteria, PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar sudah memenuhi ketiga syarat diatas. Dengan penerapan knowledge management diperusahaan, akan mampu meningkatkan daya saing perusahaan. PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Makassar harus memberikan penghargaan kepada karyawannya yang menyumbang karya-karya atau gagasangagasan yang berdampak positif bagi jalannya bisnis perusahaan. Kedepannya, penghargaan ini akan menjadi pemicu bagi karyawan-karyawan lain untuk berlomba-lomba membuat gagasangagasan positif bagi perusahaan, yang berdampak pada peningkatan daya saing perusahaan. 76
Knowledge Management, Kualitas Pengetahuan, Kualitas Pembelajaran
ISSN 2303-100X
Munir N. (2008). Knowledge Management Audit : Pedoman Evaluasi Kesiapan Organisasi Mengelola Pengetahuan. Penerbit PPm, Jakarta. Nawawi H.I. (2012). Manajemen Pengetahuan: Teori Dan Aplikasi Dalam Mewujudkan Daya Saing Organisasi Bisnis Dan Publik. Ghalia Indonesia, Bogor. Thaharah E. (2014). Analisis Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan Pada Seksi Pelayanan Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Tesis. Makassar: Program Magister Manajemen Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin. Tiwana A. (2000). The Knowledge Management Toolkit : Orchestrating IT, strategy and Knowledge Platform. Pearson Prentice Hall, Inc. New Jersey. Wallace D.P. (2007). Knowledge Management: Historical and Cross-Disciplinary Themes. Greenwood Publishing Group, USA.
DAFTAR PUSTAKA Buang S. (2010). Strategi Pengembangan Knowledge Management Pada Process Engineer Di PT. Inco Tbk. Tesis. Makassar: Program Magister Manajemen Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin. Gottschalk P. (2005). Strategic Knowledge Management Technology. Ide Group Publishing. USA. Liebowitz J. (2012). Knowledge Management Handbook: Collaboration And Social Networking. CRC Press, USA. Maier R. (2004). Knowledge Management Systems: Information and Communication Technologies for Knowledge Management. Springer, Berlin. Malhotra Y. (2000). Knowledge Management and Virtual Organizations. Idea Group Publishing, USA.
77