1
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari Andi Susilawati Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Halu Oleo ABSTRACT Regional Revenue Office Kendari budgeting system using bottom up with involving all employees in the Regional Revenue Office of Kendari. By involving all employees is expected to improve managerial performance. This study aims to determine whether the involvement of all employees in the Department of Revenue can improve managerial performance. Data retrieval technique using questionnaires with sampling methods using purposive sampling method with the results of a sample of 24 people. The analysis model used in this study is a model of simple linear regression analysis was performed with a computer program SPSS version 16.0 for Windows The results showed that the significant test of individual parameters (t test) showed that the variables significantly affect budgetary participation on managerial performance with tcount of 10,345 and a significance value of 0.000. Keywords: budget participation, managerial performance. I.
PENDAHULUAN Pada era otonomi, daerah diberi wewenang dan tanggung jawab yang besar untuk mengelola sumber-sumber keuangan (desentralisasi administratif) demi kemakmuran rakyat di daerahnya. Desentralisasi administratif tersebut, dimaksudkan untuk mendistribusikan kewenangan, tanggung jawab, dan pengelolaan sumber-sumber keuangan untuk menyediakan pelayanan public (Coralie dalam Rohman, 2007). Setiap organisasi termasuk pemerintah pusat maupun daerah dalam melaksanakan tugas yang diemban mutlak mempunyai rencana-rencana yang disusun dan dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas negara. Sejalan dengan tugas yang diemban tersebut, maka pemerintah merumuskan berbagai kebijakan yang dituangkan dalam bentuk anggaran. Melalui anggaran, akan diketahui seberapa besar kemampuan pemerintah dalam melaksanakan berbagai urusan pemerintahan yang menjadi wewenangnya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Anggaran merupakan salah satu elemen penting dalam perencanaan agar dapat melakukan pengendalian terhadap pencapaian tujuan organisasi dalam hal ini pemerintah daerah. Anggaran pada sektor pemerintahan terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana di setiap program dan aktivitas. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Dalam perencanaan anggaran ada beberapa karakteristik sasaran anggaran. Menurut Kenis (1979) karakteristik sasaran anggaran yaitu partisipasi anggaran (budgetary participation), kejelasan sasaran anggaran (budget goal clarity), umpan balik
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 1
2
anggaran (budgetary feedback), evaluasi anggaran (budgetary evaluation) dan kesulitan sasaran anggaran (budget goal difficulty). Keberhasilan proses penyusunan anggaran salah satunya dapat dipengaruhi oleh sikap/perilaku pihak yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen. Partisipasi juga dapat meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang dapat berfungsi untuk meningkatkan kerja sama antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan, hal ini dikemukakan oleh Setiawan (2009) dalam Arsad (2013). Dalam rangka memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat, maka karyawan dituntut dapat meningkatkan kinerjanya. Kinerja para karyawan akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif dalam proses penyusunan anggaran pada unit organisasi dimana mereka bekerja. Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari, merupakan dinas yang mengelola tentang pendapatan asli daerah. Terdapat perbedaan jumlah anggaran dilihat dari tahun 2010 – 2012. Pada tahun 2010-2012 mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011 dimana, dapat dilihat persentase realisasi pada tahun 2010 96,98% dan di tahun 2011 turun menjadi 68,87% atau dapat dikatakan mengalami penurunan sebesar 28,11%. Kemudian pada tahun 2012 kembali mengalami kenaikan sebesar 17,62%. Dari realisasi ini kita akan melihat dan mengetahui seberapa besar pengaruh partisipasi anggaran dalam pencapaian kinerja. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian di Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari dengan tujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang saling berpengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : “Apakah partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial?” Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : Bagi Pemerintah Kota Kendari khususnya Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam menyikapi fenomena yang berkembang sehubungan dengan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
II.
KAJIAN TEORI
1.
Anggaran Menurut The Chartered Institute of Management Accountant (1996), akuntansi manajemen mencakup beberapa aktivitas inti, salah satunya adalah partisipasi dalam proses perencanaan pada tingkatan strategis dan operasional. Hal ini melibatkan pembuatan kebijakan, penentuan rencana sampai dengan penyusunan anggaran yang dinyatakan secara kuantitatif. Teknik-teknik dalam akuntansi manajemen membantu manajemen dalam menjalankan fungsi manajemen. Misalnya menyusun anggaran (budget). Dari penjelasan diatas terlihat bahawa Budgeting merupakan bagian dari akuntansi manajemen. Budgeting dalam akuntansi manajemen memegang peranan dalam perencanaan dan pengendalian sebagai dua bagian yang tak terpisahkan. Perencanaan berarti melihat kedepan, yaitu menentukan tindakantindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu.
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 2
3
Sebaliknya, pengendalian adalah melihat kebelakang yang berarti menilai apa yang telah dihasilkan dan membandingkan dengan rencana yang telah disusun (Hansen & Mowen :2005). Anggaran adalah sebuah rencana yang disusun dalam bentuk kuantitatif dalam satuan moneter untuk satu periode. Periode anggaran biasanya dalam jangka waktu setahun. Dari anggaran dapat diketahui apa yang akan dilakukan oleh manajemen, prioritas, target dan bagaimana memenuhi target tersebut. Kata “anggaran” merupakan terjemahan dari kata “budget” dalam bahasa inggris. Definisi anggaran yang dibuat oleh The National Committee on Govermental Accounting yang saat ini telah diubah menjadi Govermental Accounting Standards Board (GASB) adalah sebagai berikut : “anggaran merupakan rencana operasi keuangan yang mencakup estimasi pengeluaran yang disusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu (Indra Bastian, 2010:191). Menurut Mulyadi (2001), “Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standard dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kerja jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program (programming)”. Indra Bastian (2010 : 191) anggaran berfungsi sebagai berikut : 1. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja. 2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa datang. 3. Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme kerja antara atasan dan bawahan. 4. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja. 5. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam pencapaian visi organisasi. 6. Anggaran merupakan instrument politik. 7. Anggaran merupakan instrument kebijakan fiskal. 2.
Partisipasi Anggaran Partisipasi anggaran merupakan suatu proses yang melibatkan individuindividu secara langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh terhadap penyusunan tujuan anggaran yang prestasinya akan dinilai dan kemungkinan akan dihargai atas dasar pencapaian tujuan anggaran mereka (Brownell dalam Kunwaviyah 2010). Partisipasi anggaran adalah tahap partisipasi pengurus dalam menyusun anggaran dan pengaruh anggaran tersebut terhadap pusat pertanggungjawaban. Anggaran adalah suatu proses partisipasi individu akan dinilai dan mungkin diberi penghargaan atas prestasi mereka pada tujuan yang dianggarkan, dan mereka terlibat dalam proses tersebut dan mempunyai pengaruh pada penentuan tujuan tersebut. Definisi partisipasi dalam anggaran secara terperinci yaitu (Kunwaviyah, 2010) : 1. Sejauh mana anggaran dipengaruhi oleh keterlibatan para pengurus. 2. Alasan-alasan pihak manajer pada saat anggaran diproses. 3. Keinginan memberikan partisipasi anggaran kepada pihak manajer tanpa diminta. 4. Sejauh mana manajer mempunyai pengaruh dalam anggaran akhir. 5. Kepentingan manajer dalam partisipasinya terhadap anggaran.
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 3
4
6. Anggaran didiskusikan antara pihak manajer puncak dengan manajer pusat pertanggungjawaban pada saat anggaran disusun. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan keterlibatan yang meliputi pemberian pendapat, pertimbangan dan usulan dari bawahan kepada pemimpin dalam mempersiapkan dan merevisi anggaran. Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran merupakan suatu proses kerjasama dalam pembuatan keputusan yang melibatkan dua kelompok atau lebih yang berpengaruh pada pembuatan keputusan di masa yang akan datang.Disini partisipasi menjadi salah satu unsur yang sangat penting yang menekankan pada proses kerjasama dari berbagai pihak, baik bawahan maupun manajer level atas. Penerapan partisipasi dalam penyusunan anggaran memberikan banyak manfaat antara lain (Siegel & Marconi, 1989 : 139 dalam Niken Safitri, 2006) : a. Partisipan (orang yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran) menjadi ego-involved tidak hanya task-involved dalam kerja mereka. b. Partisipasi akan menaikkan rasa kebersamaan dalam kelompok, yang akibatnya akan menaikkan kerja sama anggota kelompok di dalam penetapan sasaran. c. Partisipasi dapat mengurangi rasa tertekan akibat adanya anggaran d. Partisipasi dapat mengurangi rasa ketidaksamaan di dalam alokasi sumber daya di antara bagian-bagian organisasi. Selain manfaat, terdapat sejumlah keunggulan yang biasanya diungkapkan atas anggaran partisipasi adalah : a. Setiap orang pada semua tingkatan diakui sebagai anggota tim yang pandangan dan penilaiannya dihargai oleh manajer puncak. b. Orang yang berkaitan langsung dengan suatu aktivitas mempunyai kedudukan terpenting dalam pembuatan estimasi anggaran. c. Orang lebih cenderung untuk mencapai anggaran yang penyusunnya melibatkan orang tersebut. Proses penyusunan anggaran bisa dari atas ke bawah bisa juga sebaliknya dan ada pula yang menggunakan gabungan keduanya. Berikut penjelasan mengenai pendekatan dalam proses penyusunan anggaran : a. Top-down Approach (pendekatan dari atas ke bawah) Dalam pendekatan ini proses penyusunan anggaran dimulai dari manajer puncak. Anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan anggaran harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya. b. Bottom-up Approach (pendekatan dari bawah ke atas) Dalam pendekatan ini anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Anggaran disusun mulai bawahan sampai ke atasan. Bawahan diserahkan sepenuhnya untuk menyusun anggaran yang akan dicapainya di masa yang akan datang. c. Participative Budget (anggaran partisipasi) Pendekatan penganggaran yang melibatkan manajer level menengah dalam pembuatan estimasi anggaran disebut participative budget. Anggaran partisipasi adalah anggaran yang dibuat dengan kerjasama dan partisipasi penuh dari manajer pada semua tingkatan. 3.
Kinerja Manajerial Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pada suatu periode tertentu. Menurut Stoner (1986:477) dalam Syafrial (2009) kinerja (performance) merupakan kuantitas dan kualitas pekerjaan yang diselesaikan
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 4
5
oleh individu, kelompok atau organisasi. Pada sektor pemerintahan, kinerja dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai oleh pegawai pemerintah atau instansi pemerintah dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu periode. Kinerja akan dikatakan efektif apabila pihak-pihak bawahan mendapat kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Ketika suatu anggaran dirancang secara partisipasi maka karyawan akan memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapai standar yang ditetapkan karena mereka ikut serta terlibat dalam proses penyusunannya yang akan berpengaruh pada tingkat kinerja. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses mencatat dan mengukur pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian sasaran, tujuan, visi, dan misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan ataupun proses pelaksanaan suatu kegiatan. Pengukuran kinerja juga berarti membandingkan antara standar yang telah ditetapkan dengan kinerja yang sebenarnya terjadi. Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas organisasi (T.Hani Handoko, 1996:34). Kinerja manajerial adalah kemampuan atau prestasi kerja yang telah dicapai oleh para personil yang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, untuk melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan operasional perusahaan (dalam Mangasi, 2009). Menurut Mahoney dkk (1963) yang dimaksud dengan kinerja adalah kemampuan manajer dalam melaksanakan kegiatan manajerial, antara lain : perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staf (staffing), negosiasi dan representasi. Untuk mengukur dan mengevalusi, manajer unit bisnis menggunakan berbagai ukuran, baik keuangan maupun nonkeuangan. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses mencatat dan mengukur pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian sasaran, tujuan, visi, dan misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan ataupun proses pelaksanaan suatu kegiatan. Pengukuran kinerja juga berarti membandingkan antara standar yang telah ditetapkan dengan kinerja yang sebenarnya terjadi. Kinerja aparat pemerintahan dinilai dari bagaimana anggota-anggota dalam sektor pemerintahan berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik dengan mendayagunakan sumberdaya yang ada di organisasinya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat sebagai pihak yang dilayani (Nur Endah,2011). Proses manajemen kinerja yang beroperasi secara efektif akan menghasilkan sebagai berikut (Niken,2006): 1. Tujuan yang jelas bagi organisasi dan proses yang benar untuk mengidentifikasi, mengembangkan, mengukur dan membahas tujuan tersebut. 2. Integrasi antara tujuan secara luas yang dibuat oleh manajemen senior dengan tujuan masing-masing. 3. Kejelasan yang lebih baik tentang aspirasi dan tujuan organisasi 4. Pengembangan budaya kinerja dimana prioritas utama terletak pada hasil dari aspek kosmetik fungsi organisasi, seperti penyesuaian terhadap prosedur standar. 5. Pelaksanaan dialog berkelanjutan antara manajemen dengan pekerja, dan dengan sendirinya penekanannya lebih besar pada kebutuhan individu. 6. Pengembangan lingkungan yang lebih terbuka dan terpelajar, dimana ide dan kesimpulan diletakkan digaris depan dan didiskusikan dalam situasi yang tidak menghakimi dengan konsekuensi pengembangan dalam budaya belajar.
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 5
6
7. Suatu organisasi yang dapat membuat sesuatu terjadi dan mencapai hasil. 8. Mendorong pengembangan pribadi. Adapun indikator-indikator kinerja manajemen menurut Siegel dan Marconi dalam Diah Octavia (2009), adalah : perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, tanggung jawab dan komunikasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari motivasi, kemampuan, pengetahuan, keahlian, pendidikan, pengalaman, pelatihan, minat, sikap kepribadian kondisi-kondisi fisik dan kebutuhan fisiologi, kebutuhan sosial dan kebutuhan egoistik.Sedangkan menurut Mahsun (2006) ada beberapa elemen pokok dalam kinerja yaitu : 1. Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi 2. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja 3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi 4. Evaluasi kinerja/feed back, penilaian kemajuan organisasi, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. 4.
Penelitian terdahulu Penelitian sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini antara lain yang dilakukan oleh : a. Mangasi Sinurat (2009) judul penelitian “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Job Relevant Information (JRI) dan Komunikasi Sebagai Variabel Moderating ”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (a) partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif terhadap kinerja manajerial (b) Partisipasi, Job Relevant Information dan PK (interaksi antara partisipasi dengan JRI) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial (c) Partisipasi, komunikasi (interaksi antara partisipasi dengan komunikasi organisasi) secara bersama-sama menunjukkan pengaruh positif terhadap kinerja manajerial dengan demikian komunikasi organisasi sebagai variabel moderating (d) Partisipasi, JRI, komunikasi organisasi (interaksi antara partisipasi dengan JRI dan komunikasi organisasi) secara bersama-sama menunjukkan pengaruh positif terhadap kinerja manajerial, dengan demikian JRI dan komunikasi adalah variabel moderating. b. Rizki Mulyana Bustam (2012) judul penelitian “Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajemen Dalam Konteks Satuan Kerja Non Vertikal (Studi Pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Kendari)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (a) Secara parsial, partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajemen (b) Secara parsial, kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajemen pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Kendari (c) Secara simultan, partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajemen.
5.
Paradigma Penelitian Partisipasi anggaran dapat diartikan sebagai keikutsertaan pegawai dalam penyusunan anggaran. Partisipasi anggaran adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran, serta proses dimana bawahan/pelaksana anggaran diberikan kesempatan untuk terlibat dan mempunyai pengaruh dalam proses penyusunan anggaran. Menurut
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 6
7
Indriantoro (1993) dan Supomo (1998) dalam Ratnawati Kurnia, (2004) bahwa kinerja dikatakan efektif apabila tujuan anggaran tercapai dan bawahan mendapat kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran serta memotivasi bawahan menerima kesepakatan anggaran dan melaksanakannya sehingga dapat menghindarkan dampak negatif anggaran yaitu faktor kriteria kinerja, sistem penghargaan (reward) dan konflik. Berdasarkan hasil kajian teori dan penelitian terdahulu, maka dapat dibuat paradigma penelitian sebagai berikut : Skema 1 Paradigma Penelitian
Partisipasi Anggaran
ε
Kinerja Manajerial
Berdasarkan paradigma penelitian di atas dapat dilihat bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Selain itu dapat juga dilihat bahwa masih terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial selain partisipasi anggaran. 6.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis penelitian adalah “Partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.”
III. METODOLOGI PENELITIAN Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari, yang bertempat di Jalan Abunawas No.7. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh PNS yang berjumlah 91 orang, dengan 90 PNS dan 1 non PNS di Dinas Pendapatan Daerah. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sample. Dengan kriteria (1) memiliki jabatan, (2) lama kerja 5-10 tahun bahkan lebih dari 10 tahun. Dari hasil kriteria tersebut maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 orang dalam Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berupa angka atau bilangan, yakni laporan realisasi pendapatan asli daerah dan data kualitatif adalah data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah dalam bentuk informasi yang bukan dalam bentuk angka-angka. Data kualitatif ini seperti sejarah berdirinya dan struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari.. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer merupakan data yang diperoleh langsung ke Dinas Pendapatan Daerah. Seperti jumlah pegawai Dinas Pendapatan Daerah. Dan data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, yaitu data yang
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 7
8
diperoleh dalam bentuk sudah jadi, telah dikumpulkan dan diolah pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan realisasi pendapatan asli daerah. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Dokumentasi, yaitu merupakan sumber pelengkap dengan cara pengumpulan data dalam memperbanyak data yang dibutuhkan untuk penelitian dengan maksud agar data yang dikumpulkan dapat lebih akurat. b. Kuesioner yaitu dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang dibuat dalam suatu pernyataan penelitian, yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan objek yang diteliti, dengan tujuan untuk mendapatkan tanggapan dari responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif. Dengan menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan metode analisis regresi sederhana. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Gambaran Umum Responden Dari 24 kuesioner yang dibagikan, terdapat jawaban responden sebagai berikut :
Pertanyaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
SS(5) 14 11 14 8 10 10 13 10
Tabel 1. Jawaban Responden Partisipasi Anggaran Kinerja Manajerial S(4) N(3) TS(2) STS(1) SS(5) S(4) N(3) TS(2) STS(1) 4 6 6 5 9 4 7 4 2 11 4 5 4 4 6 14 4 6 7 7 2 11 7 4 2 6 6 2 10 9 3 1 5 9 13 8 3 8 3 10 6 8 6 8 14 3 7 -
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari 8 pertanyaan yang diberikan pada partisipasi anggaran maka dapat dilihat banyak responden yang menjawab sangat setuju, dengan rata-rata sekitar 11 responden dari 24 responden yang menjawab sangat setuju di tiap pertanyaannya. Oleh karena itu sekilas dapat diketahui bahwa partisipasi anggaran pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari masih tinggi Pada kinerja manajerial, dapat dilihat juga banyak responden yang menjawab sangat setuju dengan rata-rata sebesar 11 responden dari 24 responden yang menjawab sangat setuju pada tiap pertanyaan. Oleh karena itu secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa kinerja manajerial pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari juga dalam kategori tinggi atau kuat. b.
Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi alat ukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode statistic Product moment person. Bila dari hasil pengujian, koefisien korelasi lebih besar dari 0,30 instrumen dikatakan valid. Dari hasil pengujian validitas, maka dapat diketahui bahwa setiap
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 8
9
item pernyataan kuesioner pada masing-masing indikator penelitian untuk variabel partisipasi anggaran (X) telah valid. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi masing-masing item pernyataan berada di atas 0,30 dengan tingkat signifikansi (0,000). Begitu pula dengan hasil pengujian validitas untuk variabel Kinerja Manajerial (Y) telah valid. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi masing-masing item pernyataan berada di atas 0,30 dengan tingkat signifikansi (0,000). Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas instrumen dapat diuji menggunakan teknik cronbach’s alpha. Bila dari hasil pengujian instrumen diperoleh nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60 maka instrumen yang digunakan adalah reliabel. Dari hasil pengujian reliabilitas, maka dapat diketahui bahwa masing-masing indikator pada variabel penelitian telah reliabel. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian cronbach’s alpha setiap variabel yang berada diatas 0,60. 2. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: y = 2,435 + 0,919X + ε Berdasarkan persamaan di atas, menunjukkan bahwa : a. b.
Nilai konstanta (a) yaitu sebesar 2,435. Hal ini berarti bahwa jika partisipasi anggaran (X) nilainya adalah 0, maka nilai kinerja manajerial (Y) akan konstan sebesar 2,435. Koefisien regresi variabel partisipasi anggaran (X) sebesar 0,919 artinya bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan satuan partisipasi anggaran maka akan terjadi kenaikan kinerja manajerial sebesar 0,919.
3. Hasil Pengujian Hipotesis a. Uji Koefisien determinasi (R2) Berdasarkan hasil uji (dapat dilihat pada lampiran) diketahui bahwa nilai koefisien determinasi atau R2 adalah sebesar 0,829 atau sebesar 82,9%. Artinya bahwa variebel independen dalam hal ini partisipasi anggaran memiliki pengaruh atas perubahan variabel dependen dalam hal ini kinerja manajerial sebesar 82,9%. Sementara, nilai koefisien korelasi (R) dalam penelitian ini adalah sebesar 0,911 atau sebesar 91,1%. Artinya bahwa variabel independen dalam hal ini partisipasi anggaran memiliki hubungan langsung atas variabel dependen dalam hal ini kinerja manajerial sebesar 91,1%. b. Uji t
Untuk membuktikan apakah variabel partisipasi anggaran mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial digunakan uji t. pengujian secara parsial (uji t) dilakukan dengan membandingkan probabilitasnya pada tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan lampiran diketahui bahwa nilai t tabel pada tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,717 dan nilai t hitung = 10,345. Sementara nilaii signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 berarti bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajeriall signifikan.
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 9
10
c.
Pembahasan Hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Pendapatan Daerah menyimpulkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada Dinas Pendapatan Daerah. Adanya pengaruh yang signifikan antara variabel partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dikarenakan semua pegawai (yang terlibat dalam penyusunan anggaran) ikut berpartisipasi pada saat penyusunan anggaran. Pihak yang terlibat pada penyusunan anggaran adalah pihak yang memiliki jabatan pada Dinas Pendapatan daerah. Partisipasi anggaran merupakan sarana bagi karyawan untuk dapat lebih mengerti terhadap apa yang mereka kerjakan. Selanjutnya, partisipasi anggaran akan membantu karyawan untuk memperbaiki kinerja mereka dengan mengetahui target anggaran. Partisipasi juga sangat mudah diterima oleh semua khalayak karena mengandung azas musyawarah dan mufakat, sehingga terdapat keinginan untuk terus berjalan dalam melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama baik tanpa pimpinannya ada atau tidak disamping mereka karena pada umumnya semakin besar keterlibatan para atasan maupun bawahan dalam merumuskan suatu hal yang dapat menghasilkan keputusan dalam organisasi, maka sangat tinggi rasa tanggung jawab mereka untuk menyukseskan kesepakatan atau keputusan tersebut terlaksana dengan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizky Mulyana Bustam (2012) yang menyatakan bahwa secara parsial partisipasi anggaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial dan teori yang di kemukakan oleh Nur Indriantoro (1993) dalam Poerwati (2002) berpendapat bahwa : “Kinerja dinyatakan efektif apabila tujuan anggaran tercapai dan bawahan mendapat kesempatan terlibat dan berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran serta memotivasi bawahan mengidentifikasi dan melakukan negosiasi dengan atasan mengenai target anggaran, menerima kesepakatan anggaran dan melaksanakannya sehingga dapat menghindarkan dampak negative anggaran yaitu faktor kriteria kinerja, sistem penghargaan (reward) dan konflik. Berpengaruhnya partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial menunjukkan bahwa meningkat atau menurunnya kinerja manajerial pada Dinas Pendapatan Daerah bergantung dari partisipasi dalam penyusunan anggaran. Hasil signifikan menunjukkan bahwa partisipasi anggaran memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan kinerja manajerial.
V. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis tentang “Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial” maka dapat ditarik kesimpulan yaitu partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial secara signifikan. Atau dapat dikatakan bahwa partisipasi anggaran mampu meningkatkan kinerja manajerial. Hal ini di karenakan partisipasi para pegawai dalam penyusunan anggaran sudah kuat yang artinya para pegawai telah dilibatkan saat penyusunan anggaran, besarnya pengaruh pegawai pada saat penyusunan anggaran, serta adanya kontribusi atau peran pegawai dalam penyusunan anggaran. Ini dapat dilihat dari hasil persentase jawaban para responden. Dimana hasil persentase dikategorikan kuat dan sangat kuat. Yang artinya partisipasi anggaran yang mencakup 3 komponen diatas masih bisa ditingkatkan (kategori kuat) dan di pertahankan (kategori sangat kuat) agar hasil atau kinerja manajerial dapat berjalan secara lebih maksimal lagi.
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 10
11
Rekomendasi untuk penelitian mendatang diharapkan dapat menambahkan variabel lain. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui variabel lain yang mempengaruhi kinerja manajerial secara tepat dan sesuai, misal evaluasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran. Bagi Pemerintah Kota Kendari khususnya Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari sebaiknya meningkatkan keterlibatan, pengaruh serta kontribusi para pegawai dalam penyusunan anggaran untuk mencapai kinerja yang lebih baik lagi. Partisipasi dalam penyusunan anggaran sangat dibutuhkan karena merupakan sarana bagi karyawan untuk dapat lebih mengerti terhadap apa yang mereka kerjakan serta partisipasi penyusunan anggaran akan membantu karyawan untuk memperbaiki kinerja mereka dengan mengetahui target anggaran. Daftar Pustaka Abd. Halim,M.B.A,Akt,Prof,Dr & Theresia Damayanti,S.E,M.Si,Akt. Seri Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah (Pengelolaan Keuangan Daerah). Jogyakarta: UPP STIM YKPN Arsad. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Skripsi. Kendari: Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo. Brownell,P & M.McInnes.1958. Budgetary Participation, Motivation, and Managerial Performance. The Accounting Review. Vol. LXI (4).October:587-600. Deddi Nordiawan. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Diyah Octavia. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT.Pos Indonesia (Persero) Medan.Skripsi.Sumatera Utara:Program Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Hansen & Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen. Jakarta:Salemba Empat. Indra Bastian. 2010. Akuntansi Sektor Publik:Suatu Pengantar (Edisi Ketiga). Jakarta: Erlangga. Kenis, I. 1979. Effects on Budgetary Goal Characteristic on Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review LIV (4).707-721. Kunwaviyah. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Organisasi Dan Persepsi Inovasi Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Semarang: Program Sarjana (S1) Universitas Diponegoro. Mahsun. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta. Mangasi Sinurat. 2009. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Job Relevant Information (JRI) Dan Komunikasi Sebagai Variabel Moderating Pada PDAM Di Propinsi Sumatera Utara. Tesis. Medan: Sekolah PascaSarjana Universitas Sumatera Utara. Niken Safitri.2006.Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan : Job Relevant Information (JRI) Sebagai Variabel Antara (Studi Pada PT. Merapi Utama Pharma Cabang Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: Sarjana Strata-1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 11
12
Nur Endah Wulandari. 2011.Pengaruh Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah : Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak). Skripsi. Semarang: Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.22 Tahun 1999.tentang Pemerintah Daerah. Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.25 Tahun 1999.tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.32 Tahun 2004.tentang Pemerintah Daerah. Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.33 Tahun 2004.tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Riduwan. 2008. Belajar Mudah Meneliti Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: CV Alfabeta. Rizki Mulyana Bustam. 2012. Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajemen Dalam Konteks Satuan Kerja Non Vertikal (Studi Pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Kendari). Skripsi. Kendari: Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo. Syafrial.2009.Pengaruh Ketetapan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Yogi Adrianto.2008. Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Kepuasan Kerja, Job Relevant Information dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Rumah Sakit Swasta Di Wilayah Kota Semarang. Tesis. Semarang: Program Studi Magister Sains Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Yose Arista. 2005. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Job Relevant Information (JRI) dan Volatilitas Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Manufaktur. Skripsi. Semarang: Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata. Yulia Handayani. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Asimetri Informasi Dengan Job Relevant Information (JRI) Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Rumah Sakit Umum Yang Sudah BLU Di Sumatera Barat). Skripsi. Padang: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang T. Hani Handoko.1996.Manajemen.BPFE. Yogyakarta.
Jurnal Akuntansi (JAk)
Page 12