Jurnal Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
ANALISIS KINERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA Deden M Haris, Juliannes Cadith , Listyaningsih
[email protected] Prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Raya Jakarta Km 4 Serang
Abstract : Stigma about the determinants of the quality of education that many factors taken into account only - factor the quality of teachers, availability of funds and adequate facilities and infrastructure, while the role of employees in educational institutions as one significant factor is ignored. Departing from the question of the purpose of this study was to determine how much the performance of employees at the University of sultan Ageng Tirtayasa, study design used is descriptive quantitative research. Population of 171, Determination of the sample using simple random sampling technique the number of 114 samples, using a table Isaac and Michael with a 5% error level of data analysis technique used is descriptive analysis with quantitative approach, the interpretation using the calculation formula according Slabovitz as follows: M = ∑ f (x) / n, the interpretation of the results of the calculation of the numbers visible from the eight indicators, the average value of each indicator. 3.79 for the good category. This means that the performance of employees at the University of Sultan Ageng Tirtayasa in either category, but not optimal. Keywords: Employees, Performance
mutu pendidikan kita selalu dihadapkan pada
PENDAHULUAN Pegawai pada lembaga pendidikan
faktor-faktor seperti: kualitas tenaga pengajar,
tinggi merupakan salah satu subyek dalam
ketersediaan dana serta sarana dan prasarana
penyelenggaraan
yang
pendidikan yang memadai. Dan pada saat yang
keberadaannya nyaris “termarginalkan” karena
sama nyaris tidak pernah disebutkan tentang
nyaris
pentingnya tenaga pendukung pendidikan
tidak
pendidikan
pernah
diperhitungkan mutu
lainnya, seperti: pegawai, laboran, pustakawan
pendidikan. Ini dibuktikan dengan kenyataan
dan sebagainya. Betapapun proses pendidikan
minimnya penelitian tentang kinerja pegawai
tersebut secara langsung memang terkait
dalam kaitannya dengan peningkatan mutu
dengan mutu eksistensi ketiga unsur di atas,
pendidikan, khususnya di Universitas Sultan
namun dalam kerangka berpikir sistemik
Ageng Tirtayasa. Kondisi tersebut kemudian
keberadaan
menciptakan stigma, bahwa berbicara tentang
pendidikan lainnya tersebut merupakan bagian
kontribusinya
dalam
meningkatkan
unsur-unsur
pendukung
dari sub sistem pendidikan tinggi yang
12
Jurnal Adminsitrasi Publik
kontribusinya
pun
kemajuan
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
signifikan
maupun
terhadap
dan hanya 14,48% S0, 40,34% SMA, serta
kemunduran
0,69% SMP; (diolah dari Data Kepegawaian
penyelenggaraan pendidikan tinggi, khususnya
Untirta, Maret 2010).
di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Rendahnya
perhatian
Gambaran di atas tentu saja
terhadap
pembinaan kualitas pegawai administrasi di Untirta
paling
tidak
tergambarkan
dari
mengindikasikan gejala kontradiktif dengan sisi idealitasnya bahwa dalam
beberapa kenyataan berikut ini: Pertama,
organisasi perguruan tinggi, pegawai
komposisi golongan/kepangkatan pegawai di
merupakan individu yang mempunyai
Untirta menggambarkan kesenjangan yang
peranan penting dalam menciptakan
lebar dimana dari 171 pegawai 46,21%
sistem dukungan yang memadai bagi
terkonsentrasi pada pangkat/golongan III; 53,10% golongan II; dan hanya 0,69%
berlangsungnya
proses
belajar
golongan IV. Kondisi ini tidak berubah sejak 5
mengajar yang berkualitas. Untuk
tahun terakhir, yang berarti menggambarkan
mencapai atau melaksanakan tugas dan
pula adanya kemandegan dalam pembinaan
pekerjaan
karir pegawai; Kedua, sebagai implikasi dari
mempunyai
pembinaan
karir
yang
mandeg
tersebut,
terdapat pula kenyataan bahwa 95% jabatan
itu,
pegawai
harus
kemampuan
yang
memadai yang perwujudannya akan
struktural setingkat Kepala Bagian belum terisi
tampak
karena belum ada pegawai yang memenuhi
Efektivitas kerja tidak lahir dengan
syarat untuk menduduki jabatan setingkat
sendirinya, akan tetapi dipengaruhi
eselon IV. Dari 11 jabatan kepala bagian,
oleh
hanya 5 jabatan yang terisi (45,50%). Pun demikian pada tingkat Kepala Biro. Hingga
dalam
suatu
diantaranya
prestasi
motif dapat
kerjanya.
berprestasi,
dilihat
melalui
saat ini hanya terdapat 2 (dua) orang yang
semangat kerja yang tinggi dan suka
telah memenuhi syarat untuk menduduki
bekerja untuk mencapai penampilan
kepala biro sehingga praktis jabatan kepala
dan hasil kerja yang sebaik-baiknya.
biro sejak lima tahun terakhir tidak berubah.
Dalam
Kondisi ini pun nyaris tidak banyak berubah sejak 5 tahun terakhir. Ketiga, 2 kondisi tentu
pegawai
melaksanakan berusaha
tugasnya,
menyelesaikan
dapat dipandang kontradiktif bila melihat
pekerjaannya atas usaha sendiri secara
potensi tingkat pendidikan pegawai yang
optimistik, tidak spekulatif serta tidak
44,89% adalah sarjana strata-1 hingga strata-2,
13
Jurnal Adminsitrasi Publik
mudah
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
menyerah
atau
peneliti menggeneralisasi suatu gejala sosial atau variabel sosial tertentu atau
menggantungkan diri pada nasib. Kinerja merupakan efek atau
variabel sosial dengan populasi yang
akibat dari berlakunya suatu kondisi
lebih
tertentu
suatu
menggunakan
suatu
instrumen
atau
terpenuhinya
prasyarat
tertentu
dalam
organisasi.
Kinerja
tidak
muncul
besar.
Penelitian kuesioner
ini sebagai
penelitian.
ditambahkan
dengan
Dan
mengunakan
dengan sendirinya melainkan hasil dari
teknik lain untuk mendapatkan data
usaha, aksi, ataupun stimulasi yang
tambahan
diberikan terhadap pegawai dalam
penelitian. Populasi penelitian adalah
suatu organisasi. Dengan demikian
keseluruhan pegawai Negeri Sipil di
kinerja lebih merupakan faktor yang
Lingkungan Universitas Sultan Ageng
sangat
keberadaannya
Tirtayasa Banten yang berjumlah 171
(dependent variable), dan kondisional
orang dan menyebar di beberapa unit
sifatnya. Kinerja pegawai baru akan
di lingkungan Sultan Ageng Tirtayasa.
eksis bila sejumlah kondisi tertentu
peneliti menarik sampel dilakukan
yang menjadi faktor pendorongnya
dengan menggunakan teknik simple
eksis pula dalam suatu organisasi.
random sampling. Dalam penentuan
Adapun Tujuan penelitian ini untuk
jumlah sampel peneliti menggunakan
mengetahui seberapa besar kinerja
tabel Isaac dan Michael, maka untuk
pegawai di Universitas Sultan Ageng
populasi 171 orang dengan taraf
Tirtayasa.
kesalahan
tergantung
yang
5%
orang.Teknik
mendukung
sebesar
analisis
data
hasil
114 yang
METODE PENELITIAN
digunakan adalah analisis deskriptif
Rancangan penelitian yang digunakan
dengan pendekatan kuantitatif. Hal ini
adalah penelitian kuantitatif deskriptif,
berarti jawaban responden atas yang
Kemudian
berupa
dalam
penelitian
ini
data
menggunakan format survei, karena
menjadi
dalam
menggunakan skala Likert.
format
ini
dimungkinkan
data
kualitatif
dikonversi
kuantitatif
dengan
14
Jurnal Adminsitrasi Publik
-
Menentukan
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
skor
untuk
pertanyaan–pertanyaan
yang
dibuat
dalam
perhitungan menurut Slabovitz (1993:35) sebagai berikut : M = ∑ f(x) / n
kuesioner,
kemudian diklasifikasikan, -
Dari pemberian skor diatas
HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh interval antara satu
Penelitian ini dilakukan terhadap 114
kriteria yang lainnya
sebesar
orang responden. Jumlah ini didapat
0,8 Dengan demikian, untuk
berdasarkan tabel Isaac Michael bahwa
pengambilan
keputusan
untuk derajat kesalahan 5% dari 177
kriteria
orang maka jumlah responden yang
ditentukan
-
dengan
penafsiran tersebut
dibutuhkan sebanyak 114 orang yang
tingkat kategori jawaban yang
tersebar di berbagai unit di lingkungan
selanjutnya untuk memperoleh
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
angka
Adapun
penafsiran
atau
interprestasi digunakan rumus
berdasarkan
sebaran
responden
identitasnya
adalah
sebagai berikut : Tabel 1 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No
Tingkat Pendidikan
Jumlah N
%
1
SMP/SLTP
0
0
2
SMA/SLTA
27
23.69
3
D1
0
0
4
D3
17
14.91
5
S1
57
50.00
6
S2
13
11.40
Jumlah
114
100
Sumber : Kuesioner Penelitian
15
Jurnal Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
Berdasarkan tabel di atas terlihat
proporsional
sebaran responden berdasarkan tingkat
karena
pendidikan cukup representatif dan
pendidikan responden
No
mewakili
hampir
populasi,
semua
tingkat
Tabel 2 Identitas Respionden Berdasarkan Usia Jumlah Usia n %
1
20-30
28
24.56
2
31-40
67
58.77
3
41-50
19
16.67
4
51-60
-
-
Jumlah
114
100
Sumber : Kuesioner Penelitian
Tabel
2
tentang
jumlah
merupakan
perguruan
tinggi
baru
responden berdasarkan usia di atas
sehingga pengangkatan pegawai juga
menunjukan bahwa sebagian besar
baru
responden berada pada kelompok usia
berdampak pada rata-rata usia pegwai
31 – 40 tahun yaitu sebanyak 67 orang,
20 – 40 tahun. Melihat kondisi ini
sementara 28 orang berada pada
sebenarnya Untirta memiliki potensi
kelompok usia 20 – 30 tahun, dan 19
yang sangat besar berkaitan dengan
orang pada kelompok usia 41 – 50
pegawai yang berada pada kelompok
tahun. Hal ini dapat dipahami bahwa
usia produktif
dilaksanakan.
Sehingga
Universitas Sultan Ageng Tirtasaya
Tabel 3 Jumlah Responden Berdasarkan Golongan
16
Jurnal Adminsitrasi Publik
No
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
Golongan
Jumlah n
%
1
IV
2
1.75
2
III
77
67.65
3
II
35
30.70
Jumlah
114
100
Sumber : Kuesioner Penelitian Berdasarkan tabel 5.6 di atas menunjukan
bahwa
Penilaian Prestasi Pegwai yang telah
responden
baku digunakan seorang atas untuk
berdasarkan golongan sebagian berasa
menilai kinerja bawahannya. Yang
pada golongan III yaitu sebanyak 77
membedakan adalah biasanya yang
orang, 35 orang pada golongan II dan
melakukan penilaian adalah atasannya
hanya 2 orang pada golongan IV.
dan cenderung kurang obyektif karena terikat ketentuan, maka kali ini yang
Kemudian, bermaksud
penelitian
untuk
ini
mendeskripsikan
melakukan penilaian adalah rekan sejawat. Dalam penelitian ini kinerja
kinerja pegawai yang diterjemahkan yaitu
yang dinilai menurut H. Nainggolan
meliputi: kesetiaan, prestasi kerja,
dalam bukunya “Pembinaan Pegawai
tanggung jawab, ketaatan, kejujuran,
Negeri
kerjasama, prakarsa dan kepemimpin.
sebagai berikut :
melalui
beberapa
Banyak
indikator
teori
yang
bisa
Sipil”
(2003:104)
adalah
1) Kesetiaan
digunakan untuk mengukur kinerja
Kesetiaan yang dimaksud adalah
pegawai di Universitas Sultan Ageng
kesetiaan, ketaatan dan pengabdian
Tirtayasa, namun dalam penelitian ini,
kepada Pancasila, Undang-Undang
peneliti
Dasar
sengaja
melakukan
1945,
Negara
dan
pengukuran kinerja pegawai atas dasar
Pemerintah. Dari hasil penelitian
aturan
menunjukan bahwa pegawai rata-
pemerintah
dengan
Daftar
17
Jurnal Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
rata memiliki kesetiaan kepada
menunjukkan
instansi dimana mereka bekerja
pegwai
yaitu Universitas Sultan Ageng
optimal dalam pemenuhan target
Tirtayasa, yang ditunjukan pada
kerja. Hal ini tergambar saat
angka 4.02 yang berarti masuk ke
mereka diajukan pertanyaan yang
dalam kategori baik. Meskipun
berkaitan dengan pencapaian target
mendapat
di
kerja hanya 57,9% yang menjawab
tempat lain dengan gaji lebih besar.
setuju dan sangat setuju. Berarti
Hal ini dapat dipahami bahwa
masih terdapat 42,1% yang belum
responden
Pegawai
bisa memenuhi target kerja. Angka
Negeri Sipil, yang oleh sebagian
ini sebenarnya berkaitan dengan
orang menganggap bahwa status
tingkat pendidikan yang dimiliki
PNS masuk ke dalam “zona aman”
oleh pegawai Untirta. Diketahui
bagi perkembangan dunia yang
bahwa masih ada pegawai yang
tidak pasti. Jadi sangat wajar bila
memiliki kualifikasi pendidikan
responden tidak tertarik pada jenis
yang
pekerjaan lain meskipun gajinya
menjadi staf administrasi bagi
besar.
sebuah perguruan tinggi negeri,
penawaran
merupakan
kerja
bahwa
Untirta
belum
rata-rata
dinilai
memadai
belum
untuk
diantaranya 12 orang yang tamat
2) Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah hasil kerja
SMP, 41 orang tamat SMA, 1
yang dicapai seorang Pegawai
orang tamat D1 dan sebanyak 18
Negeri Sipul dalam melaksanakan
orang yang tamat D3. Tingkat
tugas yang dibebankan kepadanya.
pendidikan
Pada
umumnya
seorang
keterampilan, kesungguhan bersangkutan.
kurang
bisa
prestasi
kerja
memahami pekerjaanya.
Negeri
Sipil
Di sisi lain, berdasarkan hasil
kecakapan,
observasi di lapangan ternyata
Pegwai
dipengaruhi
yang
oleh
dan
prinsip the right man on the right
yang
place belum diterapkan di Untirta.
penelitian
Tenaga administrasi seharusnya
pengalaman PNS Hasil
18
Jurnal Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
diisi oleh orang-orang yang benar-
lambannya
benar paham di bidangnya, namun
dilakukan oleh pegawai terutama
kenyataannya tidak demikian.
pelayanan
Negeri
adlah
4) Ketaatan
Pegawai
Ketaatan
jawab
kesanggupan
yang
yang
berhubungan
dengan mahasiswa.
3) Tanggung jawab Tanggung
pelayanan
seorang
Sipil
menyelesaikan
adalah
seorang
kesanggupan
Pegawai
Negeri
Sipil
diserahkan
untuk mentaati segala peraturan
kepadanya dengan sebaik-baiknya
perundang-undangan dan peraturan
dan tepat pada waktunya serta
kedinasan yang berlaku, mentaati
berani
atas
perintah kedinasan yang diberikan
keputusan yang diambilnya atau
oleh atasan yang berwenang, serta
tindakan yang dilakukannya. Hasil
kesanggupan
penelitian
bahwa
melanggar
sebagian besar responden mengaku
ditentukan.
telah
Hasil penelitian menunjukkan rata-
pekerjaan
yang
memikul
resiko
menunjukkan
menyelesaikan
pekerjaan
tidak
larangan
yang
dengan sebaik-baiknya, meskipun
rata
masih
terdapat
mencapi 3.96 berarti masuk ke
merasa
belum
pegwai
yang
menyelesaikan
dalam
ketaatan
untuk
pegawai
kategori
cukup
Untirta
baik.
Terdapat 72,2% responden yang
pekerjaannya dengan baik. berani
memiliki ketaatan atas peraturan
mengambil resiko atas keputusan
perundang-undangan yang berlaku,
yang
dengan
meskipun masuh terdapat pegwai
ini
yang tidak mentaati peraturan,
Kemudian
dalam
berkaitan
pekerjaannya. menunjukkan masih
hal
Hal bahwa
memiliki
rasa
pegawai
kemudian
sebanyak
takutdan
responden menyatakan sanggup menjalankan
79.8%
kurang bertanggung jawab atas
untuk
pekerjaannya. Hal ini diperkuat
kedinasan yang diberikan atasan.
dengan keluhan mahasiswa atas
Meskipun
kecil
perintah
prosentase 19
Jurnal Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
responden yang kurang memiliki
kepadanya.
ketaatan terhadap tugas namun
sangat
keberadaanya akan berdampak luas
Kondisi
demikian
dibutuhkan
kebijakan
institusi
berupa
keberanian
jika tidak segera diperbaiki oleh
pimpinan
untuk
memberikan
institusi.
contoh yang baik dan memberikan sanksi
5) Kejujuran
kepada
Pada umumnya yang dimaksud
melakukan
dengan kejujuran adalah ketulusan
wewenang
hati seorang Pegawai Negeri Sipil
kepadanya.
dalam melaksanakan tugas dan
6) Kerjasama
kemampuan
untuk
tidak
pegawai
yang
penyalahgunaan
Kerjasama
yang
diberikan
adalah
kemampuan
menyalahgunakan wewenang yang
seorang
Pegawai
Negeri
diberikan
untuk
bekerja
bersama-sama
kepadanya.
Hasil
penelitian menunjukkan sebagian
dengan
besar pegawai Untirta yaitu 71%
menyelesaikan suatu tugas yang
responden memiliki ketulusan hati
ditentukan, sehingga tercapai daya
dalam menjalankan pekerjaannya.
guna dan hasil guna yang sebesar-
Kemudian
sebanyak
76,3%
besarnya.
responden
menyatakan
bahwa
menunjukkan
pegawai
Untirta
memiliki
jawaban responden berada pada
untuk
memegang
posisi 4.06. hal ini menunjukkan
amanahm dan rahasia jabatan yang
bahwa kerjasama yang ditampilkan
menjadi
jawabnya.
oleh pegawi masuk dalam kategori
Namun demikian ternyata masih
baik dalam hal kerjasama, artinya
terdapat responden yang belum
pegawai
berani mengemban amanah dan
mengoptimalkan
belum
memmiliki
yang dimiliki, kemampuan untuk
untuk
tidak
kemampuan
tanggung
wewenang
kemampuan
menyalahgunakan yang
diberikan
berbagi dan
orang
lain
Sipil
Hasil
rata-rata
kemampuan
sumber
informasi,
sumber
penelitian
bahwa
memiliki
dalam
daya
daya
pengetauhan pendukung 20
Jurnal Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
lainnya, menghilangka rasa ego
menunjukan baru 65.8% responden
pribadi, menempatkan kepentingan
yang
organisasi di atas kepentingan
menyelesaikan pekerjaan sebelum
pribadi. Meskipun masih terdapat
waktu yang ditetapkan. Berarti
sebagian kecil 17,5% responden
masih banyak pegawai yang belum
mengaku tidak atau belum bisa
terbiasa menyelesaikan pekerjaan
melaksanakan kerja sama dengan
tepat waktu bahwa sebelum waktu
rekan sejawat, hal dapat dipahami
yang telah ditetapkan. Hal ini
bahwa terdapat hambatan yang
diakui
ditemui
dalam
terutama dalam pemberian layanan
di
kepada dosen dan mahasiswa. Hal
antaranya adalah komunikasi yang
lain yang memperkuat kurangnya
kurang efektif di anatara para
prakarsa yaitu dari hasil penelitian
pegawai, sehingga menyebabkan
menunjukkan bahwa baru 52.5%
keterlambatan
responden
oleh
pegwai
menjalankan
pekerjaan. pekerjaan
kerjasama,
penyelesaian Serta
yang
memiliki
oleh
inisiatif
beberapa
yang
untuk
pegawai
menyatakan
prosedur
bahwa mereka memiliki inisiatif
efektif
melaksanakan pekerjaan sebelum
belum
ternyata juga menghambat proses
adanya
kerjasama di antara para pegawai
artinya masih terdapat 47.3% yang
Untirta.
menunggu instruksi atasan bila mereka
7) Prakarsa Prakarsa
instruksi
adalah
seorang
Pegawai
untuk
mengambil
kemampuan Negeri
Sipil
keputusan,
akan
dari
atasan,
melakukan
pekerkaannya. Sehingga banyak dijumpai
pegawai
yang masih
duduk santai di loraong-loraong
langkah-langkah atau melaksankan
depan
suatu tindakan yang diperlukan
berbincang-bincang dengan sesama
dalam melaksanakan tugas pokok
rekannya.
tanpa menunggu atasan.
Hasil
perintah
dari
ruang
kerjanya
sambil
8) Kepemimpinan
penelitian 21
Jurnal Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
Kepemimpinan adalah kemampuan
mereka yang rata-rata memiliki
seorang
jabatan
untuk
Pegawai
Negeri
kepada
sub
bagian. Sementara pegwai yang
sehingga dapat dikerahkan secara
belum PNS rata-rata merupakan
maksimal
pegwai kontrak atau belum PNS.
untuk
pokok.
menunjukkan besar
orang
minimal
lain
tugas
meyakinkan
Sipil
melaksanakan
Hasil
penelitian
Jadi sangatlah wajar bila responden
bahwa
sebagian
dengan sangat mudah memberikan
mengaku
arahan
responden
memiliki
kemampuan
untuk
mempengaruhi rekan sejawat dan
atau
bawahannya
pengaruh atau
kepada
kepada
staf
lainnya.
bawahannya, dengan pencapaian rata-rata sebesar 3.66. Hal ini dapat
Untuk melihat nilai rata-rata seluruh
dipahami di Untirta merupakan
indikator dari variabel kinerja ini,
universitas yang baru 9 tahun
maka
menjadi negeri. Sehingga pegwai
bentuk tabel berikut di bawah ini :
peneliti
menyajikan
dalam
yang sudah berstatus PNS adalah
No
Tabel 4 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Indikator Indikator Nilai Keterangan
1
Kesetiaan
3,98
Baik
2
Prestasi Kerja
3,40
Cukup baik
3
Tanggung Jawab
3,72
Baik
4
Ketaatan
2,95
Cukup baik
5
Kejujuran
3,93
Baik
6
Kerjasama
4,02
Baik
7
Prakarsa
3,60
Baik
8
Kepemimpinan
3,74
Baik
Nilai Rata-Rata
3,79
Baik
Sumber: Olah Data Peneliti
22
Jurnal Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
Dari tabel di atas terlihat dari 8
a. Pimpinan
Universitas
indikator yang diambil untuk melihat
Ageng
angka secara keseluruhan rata-rata
penghargaan kepada pegawai yang
yang didapat dari nilai rata-rata setiap
berprestasi
indikator. Secara rata-rata nilai yang
dorongan kepada pegawai yang
diperoleh seluruh indikator sebesar
belum berprestasi.
Tirtayasa
dan
Sultan
memberikan
memberikan
3.79 yang termasuk kategori baik. Hal
b. Memberikan
pengawasan
ini berarti bahwa kinerja pegawai pada
konsisten
melekat
Universitar Sultan Ageng Tirtayasa
pegawai
dalam kategori baik, namun belum
pekerjaannya untuk meningkatkan
optimal.
rasa
Ketidakoptimalan ini dapat terlihat
terhadap pekerjaannya.
dari adanya nilai beberapa indikator
dan yang
tanggung
c. Memberikan
lalai
jawab
pelatihan
yang kepada dari
pegawai
dengan
yang nilai rata-ratanya berada di
konsep yang terarah kepada tujuan
bawah
nilai
guna
(3,79).
Indikator-indikator
adalah
Prestasi
Jawab,
rata-rata
keseluruhan
Kerja,
Ketaatan,
meningkatkan
prakarsa
tersebut
pegawai dalam rangka peningkatan
Tanggung
kinerja pegawai di lingkungan
Prakarsa
dan
Universitas
Sultan
Ageng
Tirtayasa.
Kepemimpinan.
SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Simpulan Berdasarkan
paparan
yang
telah
disajikan , maka hasil penelitian dapat
Arikunto, Suharsimi, 2002, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
disimpulkan bahwa kinerja pegwai negeri
sipil
di
Untirta
termasuk
kategori baik terutama dalam hal kesetiaan, ketaatan, kejujuran, dan kerjasama. Meskipun demikian masih terdapat beberapa hal yang masih terus harus
dilakuikan
pembenahan Prestasi
pembinaan
Handayaningrat, Soewarno, 1988, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, Jakarta: PT Gita Karya.
dan
di
antaranya
adalah
Kerja,
Tanggung
Jawab,
Ketaatan, Prakarsa dan Kepemimpinan
Ndraha, Taliziduhu, 2004, Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru) buku 1, Bandung: PT. Renika Cipta. ------------------------, 2005, Teori Budaya Organisasi, Jakarta: PT Rineka Cipta
Saran Berdasarkan
Garna, Judistira, K. 2003, Dasar dan Proses Penelitian Sosial, Bandung: Primco Akademika.
hasil
analisis
data
penelitian maka, peneliti memberikan beberapa rekomendasi antara lain :
Robbins, Stephen P., 1994, Teori Organisasi (Struktur, Desain & Aplikasi), Jakarta: Arcan.
23
Jurnal Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
-------------------------, 2003, Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Indeks.
Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta.
-------------------------, 1997, Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jakarta: PT. Prenhallindo.
Soekarno, K., 1996, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: Miswar Suradinata. Ermaya, 1995, Psikologi Kepegawaian dan Peranan Pimpinan dalam Motivasi Kerja, Bandung: Ramadha.
Siegel. Sidney, 1992, Statistik Non Parametrik (Untuk Ilmu-Ilmu Sosial), Jakarta: LP3ES Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi, 1989, Metode Penelitian Survey, Jakarta:LP3ES
Umar. Husein, 2003, Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, Jakarta: PT.Gramedia.
24