PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM TERHADAP SIKAP AKUNTAN INTERNAL ATAS PERUBAHAN ORGANISASI: KOMITMEN PROFESI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI
Jurica Lucyanda Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920
Titis Witri Pramesti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920 Abstrak Artikel ini bertujuan menginvestigasi pengaruh etika kerja Islam terhadap sikap akuntan internal atas perubahan pada organisasi dengan komitmen organisasional dan komitmen profesional sebagai variabel pemediasi. Penelitian ini menghipotesiskan bahwa etika kerja Islam berpengaruh tidak langsung terhadap sikap akuntan internal atas perubahan pada organisasi melalui komitmen organisasionaal dan komitmen profesional sebagai variabel pemediasi. Data dikumpulkan melalui metoda survei dengan responden adalah internal akuntan di organisasi syariah. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 responden. Data diolah menggunakan partial least square (PLS). Hasil menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh tidak langsung terhadap sikap akuntan internal atas perubahan pada organisasi. Temuan lain menemukan bahwa komitmen profesional memediasi hubungan etika kerja Islam dengan sikap akuntan internal atas perubahan pada organisasi sedangkan komitmen organisasionaal tidak mampu memediasi hubungan etika kerja Islam dengan sikap akuntan internal atas perubahan pada organisasi. Kata kunci: etika kerja Islam, komitmen organisasional, komitmen profesional, sikap akuntan internal atas perubahan pada organisasi
Abstract This study aimed to investigate the influence of Islamic work ethic on the internal accountant’s attitude toward organizational change with organizational commitment and professional commitment as intervening variable.This study hypothesized that Islamic work ethic has indirect effect on accountant’s attitude toward organizational change through
78
organizational commitment and professional commitment as intervening variable. Data were collected through a survey to internal accountants that working in sharia entity. The number of samples that used was 60 respondents. The data obtained were analyzed by using Partial Least Square (PLS) software. The results showed that the Islamic work ethic has no direct effect to attitude toward organizational change. Furthermore the findings that professional commitment mediates the effects of the Islamic work ethic on attitude toward organizational change, but organizational commitment do not mediates the effects of the Islamic work ethic on attitude toward organizational change. Key Words: Islamic work ethic, professional commitment, organizational commitment, attitude toward organizational change
manusia saja, melainkan melihat perilaku
PENDAHULUAN Etika adalah bagian dari filsafat yang
dan kehidupan manusia sebagai manusia
membahas secara rasional dan kritis
dalam bidang kehidupan dan kegiatan
tentang nilai, norma dan moralitas. Etika
khusus
menekankan
profesi-profesi yang ada di masyarakat
pendekatan
yang
kritis
sehubungan
(Keraf,
norma
permasalahan-
dikeluarkan oleh organisasi profesi dalam
permasalahan yang timbul dalam kaitan
bentuk kode etik untuk mengatur tingkah
dengan nilai dan norma moral (Aji &
laku
Sabeni, 2003). Etika terbagi atas etika
praktek profesinya kepada masyarakat.
serta
anggotanya
Etika
kegiatan
dalam melihat dan mengamati nilai dan moral
1998).
dengan
dalam
profesional
menjalankan
umum dan etika khusus. Etika umum
Salah satu profesi yang berkaitan
berbicara mengenai norma dan nilai
dengan kode etik adalah akuntan internal.
moral, kondisi kondisi dasar bagi manusia
Dalam menjalankan profesinya seorang
untuk bertindak secara etis, bagaimana
akuntan
manusia mengambil keputusan etis, teori-
adanya aturan etika profesi
teori etika, lembaga-lembaga normatif,
berpedoman pada kode etik akuntan
dan semacamnya.
Indonesia.
Etika
khusus
adalah
internal
tidak
Akuntan
terlepas
internal
dari yang
dalam
penerapan
menjalankan tugasnya sering menghadapi
prinsip-prinsip atau norma-norma moral
situasi yang dilematis, yaitu di samping
dasar dalam bidang kehidupan yang
harus
khusus. Etika tidak lagi sekedar melihat
bekerja juga harus menghadapi tuntutan
perilaku dan kehidupan manusia sebagai
masyarakat untuk memberikan laporan
patuh
pada
pimpinan
tempat
79
yang jujur (fairness) sehingga sering
Menurut Kidron (1978), etika kerja
terjadi
Protestan lebih menekankan peran aktif
pelanggaran-pelanggaran
etika
individu secara dinamis dan otonom
(Westra, 1986). Islam dipandang sebagai pedoman
dalam meraih keutamaan moral.
antara
Keutamaan moral di sini secara
perbuatan yang baik dan buruk sehingga
universal manusia sepakat sebagai suatu
tercermin pula dalam perilaku sehari-hari
kebaikan
tak
menjalankan
berorientasi pada penyelamatan individu
profesinya (Al Khayyat, 2000). Menurut
di akhirat dibandingkan agama lain yang
Ali (1988) bahwa etika kerja Islam lebih
lebih mengacu pada kebahagiaan di
bersumber
dunia.
hidup
yang
membedakan
terkecuali
dalam
dari
niat
(accompanying
hidup.
Adanya
Etika
kerja
keyakinan
ini
mendorong
work). Etika kerja Islam bukan hanya
memiliki komitmen yang kuat terhadap
berorientasi pada dunia, tetapi juga
profesi maupun organisasinya semata-
akhirat. Islam bahkan mengkategorikan
mata sebagai bentuk ibadah kepada Allah
bekerja
SWT (Ali, 1988).
ibadah,
yang
diperintahkan oleh Allah dalam surat At
akuntan
akan
intention) daripada hasil kerja (result of
sebagai
seorang
Islam
untuk
Caplow (1983) menjelaskan bahwa setiap organisasi harus memberikan apa
Taubah:105. Beberapa penelitian etika kerja di
yang diminta oleh lingkungannya, dan
barat memfokuskan penelitiannya pada
permintaan tersebut bervariasi sejalan
etika kerja Protestan. Kidron (1978)
dengan perubahan lingkungan. Menurut
mengungkapkan
Robbins (2003), terdapat enam kekuatan
bahwa
etika
kerja
Protestan dikembangkan oleh Weber
spesifik
(2000)
yang
perangsang
kausal
antara
mengajukan
hubungan
yang
bertindak
perubahan,
dan
angkatan
kerja,
pengembangan kapitalisme di masyarakat
ekonomi,
persaingan,
barat.
sosial,
Teori
etika
protestan
Weber
tersebut
dan
yaitu:
teknologi,
politik
sebagai sifat kejutan
kecendrungan dunia.
Sebagai
perhatian
sangat
menghubungkan kesuksesan dalam bisnis
konsekuensinya,
dengan kepercayaan agama (Robbins,
ditekankan
2003). Terdapat perbedaan antara etika
memengaruhi sikap individual terhadap
kerja Protestan dengan etika kerja Islam.
perubahan.
pada
faktor
yang
80
mengungkapkan
terhadap sikap akuntan atas perubahan
bahwa mereka yang menerapkan etika
organisasi dengan komitmen profesi dan
kerja Islam lebih berkomitmen terhadap
komitmen organisasi sebagai variabel
organisasinya
pemediasi.
Yousef
(2000)
dan
selanjutnya
lebih
Penelitian
sebelumnya
mungkin menerima perubahan
dilakukan oleh Yuteva (2010) yang
selama tidak berpotensi mengubah nilai
menguji pengaruh etika kerja Islam
dasar dan tujuan (goals) organisasi dan
terhadap
dianggap bermanfaat bagi organisasi.
auditor, komitmen organisasi dan sikap
Komitmen organisasi dengan berbagai
perubahan organisasi.
korelasinya (kepuasan kerja, motivasi, job
komitmen
Perbedaan
profesi
penelitian
ini
internal
dengan
involvement, prestasi kerja) telah banyak
penelitian Yuteva (2010) adalah pada
menarik
peneliti
sampel yang digunakan. Sampel yang
(Allen dan Meyer, 1990; Aranya dan
digunakan dalam penelitian ini adalah
Jacobson, 1975; Begley dan Czajka,
akuntan internal yang bekerja pada
1993; Cohen, 1999; Dunham et al., 1994;
organisasi-organisasi
Hackett et al., 1994; Meyer et al., 1993;
yang meliputi perbankan syariah, unit
Mowday et al., 1979; Shore dan Wayne,
usaha syariah, asuransi syariah, dan
1993).
rumah sakit Islam di wilayah Jakarta dan
perhatian
Penelitian
sejumlah
peran
komitmen
berbasis
organisasi sebagai mediator hubungan
Depok,
antara etika kerja (khususnya etika kerja
menggunakan auditor internal perbankan
Islam)
syariah di kota Semarang dan Jakarta.
dengan
sikap-sikap
terhadap
sedangkan
Yuteva
syariah
(2010)
perubahan masih jarang ditemukan di
Tujuan penelitian ini adalah menguji
dalam literatur (Yousef, 2000), serta
secara empiris: (a) pengaruh etika kerja
penelitian sehubungan komitmen profesi
Islam terhadap sikap akuntan internal atas
sebagai mediator hubungan etika kerja
perubahan
Islam
syariah, (b) pengaruh etika kerja Islam
dengan
sikap
akuntan
atas
pada
organisasi
berbasis
terhadap sikap akuntan internal atas
perubahan organisasi. Sehubungan penelitian etika kerja
perubahan
pada
organisasi
berbasis
perlu
syariah melalui komitmen organisasi
dilakukan penelitian untuk memperoleh
sebagai variabel pemediasi, dan (c)
bukti empiris pengaruh etika kerja Islam
pengaruh etika kerja Islam terhadap sikap
Islam
masih
terbatas
maka
81
akuntan internal atas perubahan pada
akhlak (ethic) merupakan tata cara dalam
organisasi
berbasis
komitmen
profesi
pemediasi.
Penelitian
dapat
memberikan
memperkaya
syariah
melalui
melakukan sesuatu yang meliputi ihsan
sebagai
variabel
(baik), ahsan (lebih baik), dan ihtisan
ini
diharapkan
baik).
Hubungan
antara
dalam
aqidah, syariah dan akhlak dalam sistem
akuntansi
Islam terjalin sedemikian rupa sehingga
kontribusi
penelitian
(dipandang
keperilakuan sehubungan dengan etika
merupakan
sebuah
kerja Islam.
komprehensif.
sistem
yang
Syariah Islam terbagi dua macam, TINJAUN
PUSTAKA
DAN
yaitu ibadah dan muamalah. Konsep etika
HIPOTESIS
kerja Islam bersumber dari syariah yang
Etika Kerja Islam
terdiri dari Al-Quran, Sunnah Hadist,
Muhammad (2004) menjelaskan ada
Ijma, dan Qiyas. Etika syariah bagi umat
beberapa konsep dasar yang berhubungan
Islam
dengan etika, yaitu: (a) etika adalah
serangkaian
norma manusia harus berjalan, bersikap
membedakan mana yang benar (haq) dan
sesuai nilai atau norma yang ada; (b)
mana yang buruk (bathil). Dalam Islam
moral
nilai
pengertian kerja dapat dibagi dalam dua
kemanusiaan (human conduct & value),
bagian: (1) kerja dalam arti umum yaitu
seperti sikap, perilaku, dan nilai; (c) etika
semua bentuk usaha yang dilakukan
adalah tata krama atau sopan santun yang
manusia baik dalam hal materi atau non
dianut oleh suatu masyarakat dalam
materi, intelektual atau fisik maupun hal-
kehidupannya;
adalah
hal yang berkaitan dengan masalah
penetapan harga sesuatu sehingga sesuatu
keduniaan dan keakhiratan; dan (2) kerja
itu memiliki nilai yang terukur. Sebagai
dalam arti sempit ialah kerja untuk
ajaran
memenuhi tuntutan hidup manusia berupa
merupakan
dan
yang
aturan
(d)
dan
nilai
komprehensif,
Islam
berfungsi
memiliki 3 pilar utama ajaran, yaitu (1)
sandang,
aqidah
merupakan
(faith)
yang
merupakan
sebagai
kriteria-kriteria
pangan
dan
kebutuhan
sumber untuk
papan
yang
bagi
setiap
kepercayaan terhadap eksistensi Tuhan;
manusia dan muaranya adalah ibadah
(2) syariah (law) merupakan hukum-
(Triyuwono, 2000).
hukum yang dibebankan ke umat; dan (3) 82
Islam menempatkan kerja sebagai
Komitmen Organisasi
kewajiban setiap muslim. Kerja bukan
Komitmen
organisasi
merupakan
sekedar upaya mendapatkan rezeki yang
suatu perpaduan antara sikap dan perilaku
halal guna memenuhi kebutuhan hidup,
(Aranya & Ferris, 1983). Komitmen
tetapi mengandung makna ibadah seorang
organisasi menyangkut tiga sikap yaitu,
hamba kepada Allah, menuju sukses di
rasa
akhirat kelak. Oleh sebab itu, seorang
organisasi, rasa keterlibatan dengan tugas
muslim
sebagai
organisasi, dan rasa kesetiaan kepada
kesadaran spiritualnya yang transenden
organisasi (Aranya & Jacobson, 1982).
(agama Allah). Dengan semangat ini,
Komitmen
setiap muslim akan berupaya maksimal
sebagai
dalam melakukan pekerjaannya.
penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan
menjadikan
kerja
Mewujudkan nilai-nilai ibadah dalam
mengidentifikasi
dengan
organisasi sebuah
nilai-nilai
dari
tujuan
didefinisikan
kepercayaan
organisasi,
dan
sebuah
bekerja yang dilakukan oleh setiap insan,
kemauan untuk menggunakan usaha yang
diperlukan
sungguh-sungguh
adab
membingkainya,
dan
etika
sehingga
yang
nilai-nilai
guna
kepentingan
organisasi, dan sebuah keinginan untuk
luhur tersebut tidak hilang. Muhammad
memelihara
(2004) dan Bisri (2008) menjelaskan adab
organisasi
keanggotaan
dalam
dan etika bekerja dalam Islam adalah: (1)
Meyer et al. (1990) mengemukakan
bekerja dengan ikhlas karena Allah; (2)
tiga komponen komitmen organisasi: (1)
itqon, tekun dan sungguh-sungguh dalam
affective
bekerja; (3) jujur dan amanah; (4)
karyawan ingin menjadi bagian dari
menjaga etika sebagai seorang muslim;
organisasi karena adanya ikatan emosi;
(5)
(2)
tidak
melanggar
prinsip-prinsip
commitment
continuance
terjadi
apabila
commitment
terjadi
syariah; (6) menghindari syubhat; dan (7)
apabila karyawan tetap bertahan pada
menjaga ukhuwah Islamiyah. Islam tidak
suatu organisasi karena membutuhkan
mengenal pekerjaan yang mendurhakai
gaji dan keuntungan-keuntungan lain,
Allah, sehingga sifat pekerja seorang
dengan
muslim adalah kuat dan dapat dipercaya
membutuhkan
(need
serta
normative
commitment
2000).
profesionalisme
(Al-khayyath,
kata
lain,
karena to);
dia
dan
(3)
terjadi
berdasarkan nilai-nilai diri karyawan, 83
karyawan
bertahan
menjadi
anggota
menjadi
lain.
Perubahan
terencana
organisasi karena ada kesadaran bahwa
merupakan kegiatan perubahan
berkomitmen
disengaja dan berorientasi pada tujuan.
terhadap
organisasi
perubahan
yang
merupakan hal yang memang seharusnya
Mengelola
dilakukan, jadi karena kewajiban.
membutuhkan waktu terutama karena menggabungkan
kemampuan
sumber
daya manusia dengan kondisi organisasi
Komitmen Profesi Aranya
organisasi
dan
Jacobson
(1982)
yang baru membutuhkan waktu. Proses
menjelaskan bahwa komitmen profesi
perubahan
itu
sendiri
dan
membutuhkan waktu karena organisasi
penerimaan terhadap tujuan dan nilai-
merupakan sistem yang kompleks dengan
nilai profesi, sebuah kemauan untuk
berbagai
menggunakan
mengadakan
adalah
sebuah
kepercayaan
usaha
yang
sungguh-
ketergantungan,
dengan
perubahan,
berarti
sungguh guna kepentingan profesi, dan
kolaborasi dan kemitraan antar manajer
sebuah
lini,
keinginan
untuk
memelihara
professional
SDM,
dan
semua
keanggotaan dalam profesi. Komitmen
karyawan. Idealnya, kerjasama ini terjadi
profesi merupakan kekuatan identifikasi
selama
individual dengan keterlibatannya secara
perubahan,
khusus dengan suatu profesi, individual
terhadap sifat perubahan organisasi itu
dengan komitmen profesional yang tinggi
sendiri
dikarakteristikkan sebagai berikut: (a)
perencanaan,
adanya
dan
kembali,
(b)
sumber
keyakinan
yang
kuat
penerimaan atas tujuan profesi; kesediaan
untuk
berusaha
sebesar-
berlangsungnya dimulai
dan
terus
semua
dari
pengertian
berlanjut
pelaksanaan,
dan daya
fase
penilaian
penyesuaian manusia
pada
kembali
(Schuler
&
Jakcson, 1997).
besarnya untuk profesi; dan (c) adanya keinginan yang pasti untuk keikutsertaan
Etika Kerja Islam dan Sikap Akuntan
dalam profesi (Mowday et al., 1979).
atas Perubahan Organisasi Hasil
Sikap atas Perubahan Organisasi Robbins (2008) menjelaskan bahwa perubahan
adalah
membuat
sesuatu
penelitian
Yousef
(2000)
menyimpulkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh cognitive,
positif affective,
terhadap dan
dimensi
behavioral 84
tendency atas sikap perubahan organisasi.
intrinsik lebih erat hubungannya dengan
Hasil ini didukung oleh penelitian Anik
komitmen organisasi dibandingkan etika
dan Arifuddin (2003); Fitria (2003); Aji
kerja pengukur global (global measure)
dan Sabeni (2003); Sulistiyo (2005); Dewi
atau ekstrinsik etika kerja. Penelitian
dan Bawono (2008); dan Yuteva (2010)
Morrow
yang menunjukkan bahwa etika kerja Islam
menghasilkan
berpengaruh positif terhadap sikap akuntan
berpengaruh
atas
organisasi.
perubahan
organisasi.
Penelitian
dan
Mc
Elroy
bahwa
etika
terhadap Hasil
(1986) kerja
komitmen
penelitian
Yousef
Suhaili dan Anwar (2007) menemukan
(2000); Sulistiyo (2004); Mar’ati (2006);
bahwa etika kerja Islam berpengaruh
Jamil (2007); Suhaili dan Anwar (2007);
positif terhadap sikap tenaga pengajar atas
Mahiyaddin
perubahan organisasi. Berbeda dengan
Gunawan (2010); dan Mujihati (2011)
hasil penelitian Januarti dan Bunyaanudin
menyimpulkan bahwa etika kerja Islam
(2006); Mar’ati (2006) dan Jamil (2007)
berpengaruh positif terhadap komitmen
yang menyimpulkan bahwa etika kerja
organisasi.
Islam tidak berpengaruh terhadap sikap
Menurut
(2009);
Novianti
Meyer
et
al.
dan
(1993)
atas perubahan organisasi. Berdasarkan
occupational commitment dan komitmen
hasil penelitian sebelumnya maka hipotesis
organisasi memberikan kontribusi secara
yang diajukan:
independen terhadap
H1: Etika kerja Islam berpengaruh positif
profesional dan perilaku kerja. Iverson
terhadap
sikap
akuntan
atas
perubahan organisasi.
prediksi aktivitas
(1996) dengan model Guest (1995) melaporkan bahwa komitmen organisasi sebagai mediator pengaruh kausal total
Komitmen
dari positive affectivity, keamanan kerja,
Organisasi, dan Sikap Akuntan atas
kepuasan kerja, motivasi kerja, dan
Perubahan Organisasi
kesempatan
Etika
Kerja
Islam,
Penelitian Oliver (1990) dan Saks et al. (1996) menemukan bahwa etika kerja
lingkungan
terhadap
perubahan organisasi. Penelitian
Yousef
(2000)
bahwa
affective
mempunyai hubungan dengan komitmen
menyimpulkan
organisasi. Hasil penelitian Putti et al.
commitment secara langsung dan positif
(1989) menunjukkan bahwa etika kerja
memengaruhi
dimensi
affective
dan 85
behavioral tendency dari sikap terhadap
penelitian sebelumnya maka hipotesis
perubahan
yang diajukan:
organisasi,
dan
bahwa
continuance commitment secara langsung dan
negative
memengaruhi
dimensi
H2: Etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap
sikap
akuntan
cognitive dan behavioral tendency dari
perubahan
sikap terhadap perubahan organisasi,
komitmen organisasi sebagai variabel
sementara normative commitment secara
pemediasi.
langsung
dan
positif
organisasi
atas melalui
memengaruhi
dimensi cognitive dari sikap terhadap
Etika Kerja Islam, Komitmen Profesi,
perubahan organisasi.
dan Sikap Akuntan atas Perubahan
Penelitian Sulistiyo (2004); Mar’ati (2006); Suhaili dan Anwar (2007); dan Yuteva
(2010)
menunjukkan
Organisasi Komitmen profesi diartikan sebagai
bahwa
intensitas identifikasi dan keterlibatan
komitmen organisasi memediasi pengaruh
kerja individu dengan profesi tertentu.
etika kerja Islam terhadap sikap individu
Identifikasi ini membutuhkan beberapa
pada perubahan organisasional. Penelitian
tingkat kesepakatan dengan tujuan dan
Jamil (2007) menunjukkan normative
nilai profesi termasuk nilai moral dan
commitment mampu memediasi pengaruh
etika (Mowday et al., 1979). Komitmen
etika kerja Islam terhadap sikap atas
pada
perubahan organisasi, sedangkan affective
mengikuti
commitment dan continuance commitment
menyertai masuknya profesi, yang bisa
tidak mampu memediasi pengaruh etika
terjadi
kerja Islam terhadap sikap atas perubahan
perguruan tinggi dan selama permulaan
organisasi.
hasil
masuk karier. Selama periode itu afiliasi
penelitian Anik dan Arifuddin (2003) dan
dengan nilai profesional dikembangkan
Januarti dan Bunyaanudin (2006), yang
dengan kuat (Aranya et al., 1984). Hal ini
menemukan bahwa komitmen organisasi
juga dikemukakan oleh Larson (1997)
tidak dapat memediasi hubungan etika
dan Jeffrey dan Weatherbolt (1996)
kerja Islam dengan sikap atas perubahan
bahwa komitmen profesi berkembang
organisasi. Berdasarkan tinjauan hasil
selama proses sosialisasi ke dalam profesi
Berbeda
dengan
yang
profesi
dikembangkan
proses
selama
dipilih
sosialisasi
mengikuti
bilamana
selama yang
kuliah
di
penekanan86
penekanan
diberikan
pada
nilai-nilai
Berdasarkan tinjauan hasil penelitian sebelumnya
profesi. Ponemon (1992) menyatakan bahwa komitmen profesi bisa dihasilkan dari
maka
hipotesis
yang
diajukan: H3:
Etika Kerja Islam berpengaruh
proses akulturasi dan asimilasi pada saat
terhadap
sikap
perubahan
masuk dan memilih untuk tetap dalam
organisasi
melalui
komitmen
profesi yang bersangkutan dan juga
profesi
sebagai
variabel
menyimpulkan
pemediasi.
bahwa
perilaku
etik
auditor berhubungan dengan tingginya komitmen auditor pada profesi. Dalam
METODE PENELITIAN
hal
Populasi,
menjalankan
profesi,
akan
ada
pertanggungjawaban tidak hanya pada pimpinan tetapi juga bertanggungjawab pada
Allah,
karena
manusia
hanya
Sampling,
dan
Teknik
Pengumpulan Data Populasi dari penelitian ini adalah akuntan internal yang bekerja pada
sekedar hamba-Nya dengan tujuan untuk
organisasi-organisasi
mewujudkan keadilan sosio ekonomi di
yang meliputi perbankan syariah, unit
dunia dan di akhirat (Burhanudin, 1996).
usaha syariah, asuransi syariah, dan
Penelitian Aji dan Sabeni (2003) menghasilkan pertanggungjawaban keadilan
dalam
dan
etika
kerja
berbasis
syariah
rumah sakit Islam di wilayah Jakarta dan
dimensi
Depok. Penelitian ini melibatkan 12
dimensi
organisasi berbasis syariah di Jakarta dan
Islam
Depok.
Pengambilan
sampel
dalam
berpengaruh positif terhadap komitmen
penelitian ini menggunakan teknik atau
profesi. Hasil ini diperkuat oleh penelitian
metode
Sulistiyo (2005) dan Yuteva (2010) yang
penelitian sampel adalah: (1) responden
menyimpulkan bahwa etika kerja Islam
adalah akuntan internal yang bekerja
berpengaruh positif terhadap komitmen
perbankan syariah, unit usaha syariah,
profesi. Hasil penelitian Sulistiyo (2004)
asuransi syariah, rumah sakit Islam yang
dan Yuteva (2010) menunjukkan juga
sudah
komitmen profesi mampu memediasi
minimal 1 tahun, dan (2) responden
hubungan etika kerja Islam dengan sikap
adalah akuntan internal yang beragama
auditor
Islam.
atas
perubahan
organisasi.
purposive
memiliki
sampling.
masa
kerja
Kriteria
selama
87
Sumber data penelitian ini adalah
dan Fitria (2003). Instrumen ini terdiri
data primer dengan teknis pengumpulan
dari 17 item dengan menggunakan skala
data menggunakan kuesioner. Kuesioner
likert 5 poin.
tersebut akan dikirimkan secara langsung
Komitmen
organisasi
dalam
ke perbankan syariah, unit usaha syariah,
penelitian ini adalah keinginan yang kuat
rumah sakit Islam serta asuransi syariah
untuk tetap mempertahankan keinginan
di wilayah Jakarta dan Depok dan harus
dirinya dalam organisasi dan bersedia
diisi langsung oleh para akuntan internal
untuk melakukan usaha yang tinggi bagi
tersebut.
yang
pencapaian organisasi (Newstroom, 1989
dibagikan untuk setiap lembaga berbasis
dalam Fitria, 2003). Komitmen organisasi
syariah berkisar antara 1─20 kuesioner,
dibedakan menjadi tiga dimensi, yaitu:
disesuaikan dengan permintaan organisasi
affective
tersebut. Dari jumlah total kuesioner yang
commitment, dan normative commitment
disebar dan dikirim, yaitu 120 kuesioner,
(Meyer et. al 1993). Untuk mengukur
jumlah
komitmen
Jumlah
kuesioner
dikembalikan
kuesioner
yang
dan
menggunakan
instrumen yang digunakan oleh Meyer et.
yang
al (1991). Instrumen terdiri atas 24 item
dikembalikan tetapi tidak diisi lengkap
yang terdiri dari tiga sub-skala yaitu
sebanyak 10 kuesioner, dan yang tidak
affective, continuance, dan normative
kembali adalah sebanyak 50 kuesioner.
dengan skala Likert 5 poin.
Jumlah
sebanyak
organisasi
continuance
60
kuesioner.
adalah
diisi
commitment,
kuesioner
Komitmen profesi adalah tingkat Definisi
Operasional
Variabel
loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut
Penelitian Etika kerja Islam yang dimaksud
(Restuningdiah,
2009).
dalam penelitian ini adalah etika kerja
komitmen
yang bersumber dari Al Quran dan
individu pada etika profesi yang harus
Hadits,
ditaati di samping etika keagamaan.
yang
mendedikasikan
kerja
profesi
Pengukuran
merepresentasikan
sebagai suatu kebajikan (Yousef, 2000).
Pengukuran
komitmen
profesi
Variabel etika kerja Islam ini diukur
menggunakan
instrumen
penelitian
dengan menggunakan instrumen yang
Aranya (1984) yang terdiri atas 6 item
digunakan dalam penelitian Ali (1988)
pertanyaan dengan skala Likert 5 poin. 88
Sikap
terhadap
perubahan organisasi
kedua menghasilkan estimasi untuk inner
dalam penelitian ini menunjukkan derajat
model dan outer model, dan tahap ketiga
seberapa
menghasilkan estimasi means dan lokasi
besar
dukungan
individu
terhadap perubahan yang terjadi dalam
(Ghozali, 2006).
organisasi (Robbins, 1996 dalam Fitria, 2003).
Sikap
terhadap
perubahan
HASIL DAN PEMBAHASAN
organisasi diukur dengan menggunakan
Pengujian Outer Model dan Inner
instrumen
yang
Model
penelitian
Dunham
digunakan et
al.
dalam (1989).
Nilai outer model atau korelasi antara
Instrumen ini menggunakan skala Likert
konstruk dengan variabel pada awalnya
5 point terdiri atas 18 item pertanyaan.
belum
memenuhi
convergen
validity
karena masih cukup banyak indikator yang memiliki nilai loading factor di bawah
Metode Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data menggunakan
Partial
Least
Square
0,60. Modifikasi model dilakukan dengan mengeluarkan
indikator-indikator
yang
(PLS). Estimasi parameter yang didapat
memiliki nilai loading factor di bawah
dengan PLS dapat dikategorikan menjadi
0,60.
tiga tahapan. Pertama, adalah weight
bahwa semua loading factor memiliki nilai
estimate
untuk
di atas 0,60, sehingga konstruk untuk
menciptakan skor variable laten. Kedua,
semua variabel sudah tidak ada yang
mencerminkan
dieliminasi dari model (Lampiran 2).
yang
digunakan
estimasi
jalur
(path
Model
modifikasi
menunjukkan
estimate) yang menghubungkan variabel
Hasil pengujian juga menunjukkan
laten dan antar variabel laten dan
nilai loading factor untuk setiap indikator
indikatornya (loading). Ketiga, berkaitan
dari masing-masing variabel laten sudah
dengan means dan lokasi parameter (nilai
memiliki nilai loading factor yang paling
konstanta regresi) untuk indikator dan
besar dibandingkan dengan nilai loading
variabel laten. Untuk memperoleh ketiga
ketika dihubungkan dengan variabel laten
estimasi ini, PLS menggunakan proses
lainnya (Lampiran 3). Hal ini dapat
iterasi 3 tahap dan setiap tahap iterasi
disimpulkan bahwa setiap variabel laten
menghasilkan estimasi. Tahap pertama,
telah memiliki discriminant validity yang
menghasilkan weight estimate, tahap
baik 89
Kriteria validitas dan reliabilitas juga
seluruh variabel di atas 0,70 dan AVE
dapat dilihat dari nilai reliabilitas suatu
diatas 0,50 sebagaimana kriteria yang
konstruk dan nilai Average Variance
direkomendasikan terkecuali variabel STO
Extracted
masing-masing
(0,491). Untuk variabel STO meskipun
konstruk (Tabel 1). Konstruk dikatakan
dibawah 0,50 namun nilai tersebut sudah
memiliki reliabilitas yang tinggi jika
hampir
nilainya 0,70 dan AVE berada diatas 0,50.
direkomendasi,
Nilai Composite Reliability dan AVE untuk
batas toleransi.
EKI KP KO STO
(AVE)
dari
mendekati sehingga
nilai masih
yang dalam
Tabel 1. Composite Reliability dan Average Variance Extracted Composite Reliability Average Variance Extracted (AVE) 0.900 0.564 0.779 0.541 0.882 0.560 0.885 0.491
Selanjutnya pengujian inner model
dengan menggunakan R- square untuk
atau model struktural dilakukan untuk
konstruk dependen uji t serta signifikansi
melihat hubungan antara konstruk, nilai
dari koefisien parameter jalur struktural.
signifikansi dan R-square dari model
Hasil pengujian model struktural dapat
penelitian. Model struktural dievaluasi
dilihat dari gambar 1 dibawah ini.
90
KP 4
KP 1 0.675
KP 6
0.751
0.777
KP STO 7 STO 9 EKI 4 EKI 5
0.645
0.508
0.337
0.750
0.806
EKI 10 EKI 11
0.759
STO 12 0.718
EKI
0.228
STO
0.657
EKI 13
STO 14
0.662 0.604
0.789
EKI 12
STO 11
0.648
0.829
STO 15 0.667
0.720
0.114
0.342
0.698
STO 16
0.681
STO 17
EKI 16
KO 0.668 0.675
KO 2
KO 4
0.807
KO 6
0.862
0.825
KO 7
0.618
KO 8
KO 10
Gambar 1. Model Struktural Dalam menilai model dengan PLS
nilai R-square untuk variabel KP diperoleh
dimulai dengan melihat R-square untuk
sebesar 0,258, untuk variabel KO diperoleh
setiap variabel laten dependen. Penelitian
sebesar 0,166 dan untuk variabel STO
ini menggunakan 3 buah variabel yang
diperoleh
dipengaruhi oleh variabel lainnya yaitu
menunjukkan
variabel komitmen profesi (KP) yang
komitmen profesi (KP) dapat dipengaruhi
dipengaruhi oleh etika kerja Islam, variabel
oleh variabel etika kerja Islam (EKI),
komitmen
16,6% variabel komitmen organisasi (KO)
organisasi
(KO)
yang
sebesar
0,213.
bahwa
oleh
Hasil
25,8%
variabel
dipengaruhi oleh Komitmen Profesi (KP)
dipengaruhi
dan sikap terhadap perubahan organisasi
profesi (KP) dan 21,3% variabel sikap
(STO) yang dipengaruhi oleh Komitmen
terhadap
Organisasi (KO). Tabel 2 menunjukkan
dipengaruhi oleh komitmen organisasi.
perubahan
variabel
ini
komitmen
organisasi
(STO)
91
Tabel 2. Nilai R-Square Variabel KP KO STO
R-Square 0.258 0.166 0.213
Pengujian Hipotesis Hasil pengujian tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dijelaskan dan disimpulkan dalam tabel 3 berikut ini.
EKI → KP EKI →STO KO → STO EKI → KO KP → STO
Tabel 3. Output Estimasi untuk Pengujian Model Struktural original sample mean of Standard estimate subsamples deviation 0.508 0.544 0.095 0.228 0.264 0.165 0.342 0.372 0.156 0.114 0.139 0.173 0.337 0.337 0.137
Hipotesis pertama dalam penelitian ini
(2008);
dan
Yuteva
T-Statistic 5.356 1.382 2.194 0.660 2.455 (2010)
yang
adalah etika kerja Islam berpengaruh
menunjukkan bahwa etika kerja Islam
positif
atas
berpengaruh positif terhadap sikap akuntan
PLS
atas perubahan organisasi.
terhadap
perubahan
sikap
organisasi.
akuntan Hasil
uji
menunjukkan nilai t-statistic 1,382 ˂ 2,00,
Alasan penolakan hipotesis ini terjadi
dengan demikian hipotesis H1 ditolak.
karena
Penelitian ini mendukung hasil penelitian
budaya organisasi. Lingkungan budaya
Januarti dan Bunyaanudin (2006); Mar’ati
organisasi
(2006)
karakteristik-karakteristik permanen dan
dan
Jamil
(2007)
yang
berkaitan
dengan
cenderung
Selain
sudah
relatif
tidak berpengaruh terhadap sikap atas
anggota-anggota organisasi menginginkan
perubahan organisasi. Penelitian ini tidak
kondisi yang stabil di mana pada kondisi
mendukung
ini akan memberi suatu tingkat stabilitas
disebabkan
Arifuddin (2003); Fitria (2003); Aji dan
dan
Sabeni (2003); Sulistiyo (2005); Suhaili
diperkirakan walaupun dengan penolakan
dan Anwar (2007); Dewi dan Bawono
perilaku-perilaku
itu
memiliki
menyimpulkan bahwa etika kerja Islam
hasil penelitian Anik dan
stabil.
lingkungan
yang
dapat
ini
akan
menghambat
adaptasi
dan
mengetahui pengujian pengaruh variabel
kemajuan organisasi (Robbins, 2003). Berdasarkan Tabel 3, etika kerja Islam tidak
berpengaruh
terhadap
hipotesis kedua ini dilakukan dengan
komitmen
etika kerja Islam terhadap komitmen organisasi
dan
pengaruh
komitmen
organisasi, hal ini dapat dilihat dari nilai t-
organisasi terhadap
sikap akuntan atas
statistic yang menunjukkan 0,660 ˂ 2,00.
perubahan
Tidak berpengaruhnya etika kerja Islan
pengaruh
terhadap komitmen organisasi ini diduga
komitmen organisasi menunjukkan nilai
karena seorang akuntan internal yang
koefisien jalur sebesar 0,114 dan nilai t
memiliki etika kerja Islam yang tinggi
0,660 ˂ 2,00.
organisasi. etika
Hasil
kerja
pengujian
Islam
terhadap
tidak selalu memiliki komitmen yang
Hasil ini menjelaskan bahwa etika
tinggi pula terhadap organisasinya. Selain
kerja Islam tidak berpengaruh terhadap
itu adanya sifat-sifat etika kerja islam
komitmen organisasi. Pengaruh komitmen
seperti yang dinyatakan oleh Muhammad
organisasi terhadap sikap atas perubahan
(2008)
seperti
organisasi menunjukkan hasil koefisien
menghindari syubhat, jujur, amanah, tidak
jalur sebesar 0,342 dengan nilai t 2,194 ˃
melanggar
syari’at
2,00. Hasil ini menunjukkan komitmen
internal
organisasi berpengaruh terhadap sikap
muslim mendasarkan komitmennya pada
akuntan atas perubahan organisasi. Dari
sifat tersebut, sehingga apabila terdapat
kedua hasil ini dapat disimpulkan bahwa
perubahan regulasi atau perubahan lainnya
komitmen
di dalam organisasi yang tidak sesuai
memediasi etika kerja Islam terhadap sikap
dengan pedoman etika kerja Islam yang dia
akuntan atas perubahan organisasi.
dan
Bisri
(2008)
prinsip-prinsip
menjadikan
seorang
akuntan
pegang, tidak akan menjadikan dirinya mudah
untuk
berkomitmen
terhadap
organisasi
Penelitian
ini
tidak
mendukung
mampu
hasil
penelitian Januarti dan Bunyanudin (2006) serta Suhaili dan Anwar (2007) yang
organisasinya. Hipotesis kedua dalam penelitian ini
menyimpulkan bahwa komitmen organisasi
Islam
tidak mampu memediasi hubungan etika
terhadap sikap akuntan atas perubahan
kerja Islam dengan sikap atas perubahan
organisasi dengan komitmen organisasi
organisasi. Penelitian ini tidak mendukung
sebagai
hasil penelitian Sulistiyo (2004); Mar’ati
menguji
pengaruh
variabel
etika
kerja
pemediasi.
Pengujian
93
(2006);
dan
Yuteva
(2010)
yang
menunjukkan bahwa komitmen organisasi
mengetahui pengaruh komitmen profesi terhadap komitmen organisasi.
memediasi pengaruh etika kerja Islam
Berdasarkan hasil pengujian, pengaruh
terhadap sikap individu pada perubahan
EKI terhadap KP menunjukkan nilai
organisasi. Hasil yang tidak konsisten
koefisien jalur sebesar 0,508 dengan nilai t
dengan penelitian Sulistiyo (2004); Mar’ati
sebesar 5,356 > 2,00,
(2006); dan Yuteva (2010) disebabkan
berpengaruh terhadap komitmen profesi
banyaknya
organisasi
akuntan internal. Selanjutnya pengujian
membuat akuntan dapat meninggalkan
pengaruh komitmen profesi (KP) terhadap
organisasinya kapan saja dan pindah ke
komitmen
organisasi lain ketika adanya perubahan
menunjukkan koefisien jalur sebesar 0,337
dalam organisasi (Yousef, 2000).
dengan nilai t sebesar 2,455 > 2,00. Hasil
alternatif
Berdasarkan
diluar
hasil
pengujian
organisasi
sehingga EKI
(KO)
adalah
ini menunjukkan bahwa H3 diterima. Hasil
menunjukkan hasil nilai t-statistic sebesar
penelitian ini
5,356 (Tabel 3). Nilai 5,356 ˃ 2,00, dengan
penelitian Sulistiyo (2004) dan Yuteva
demikian etika kerja Islam berpengaruh
(2010) yang menyatakan bahwa etika kerja
positif terhadap komitmen profesi. Hasil
Islam berpengaruh terhadap sikap akuntan
penelitian ini sejalan dengan penelitian
atas
Sulistiyo (2004); Mar’ati (2006); Jamil
komitmen
(2007);
pemediasi.
Suhaili
Mahiyaddin
dan
(2009);
Anwar
(2007);
Novianti
konsisten dengan
perubahan
hasil
organisasi
melalui
sebagai
variabel
profesi
dan
Gunawan (2010); dan Mujihati (2011) yang
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN
menyimpulkan bahwa etika kerja Islam
SARAN
berpengaruh
positif terhadap komitmen
profesi seorang akuntan.
Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat
Pengujian terhadap hipotesis ketiga
ditarik simpulan bahwa etika kerja Islam
yaitu pengaruh etika kerja Islam terhadap
tidak berpengaruh langsung terhadap sikap
sikap
perubahan
organisasi
dengan
akuntan atas perubahan organisasi, tetapi
sebagai
variabel
melalui komitmen profesi sebagai variabel
komitmen
profesi
pemediasi
diterima.
dilakukan
dengan
Pengujian terlebih
ini
dahulu
pemediasi.
Penelitian
masih
memiliki
beberapa keterbatasan yaitu: (1) rendahnya 94
eksternal validitas karena kuesioner hanya didistribusikan di lembaga berbasis syariah Kota Depok dan Jakarta; (2) kuesioner disampaikan kepada responden melalui divisi Human Resource di setiap lembaga berbasis syariah, sehingga responden tidak didampingi langsung pada saat pengisian kuesioner. Berdasarkan penelitian selanjutnya: penelitian,
ini, (a) yaitu
keterbatasan diharapkan
penelitian
memperluas dengan
dalam
penelitian,
dan
(b)
Anik, S., dan Arifuddin. 2002. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi dan Keterlibatan Kerja Terhadap Hubungan Antara Etika Kerja Islam Dengan Sikap Perubahan Organisasi. JAAI, Volume 7 No. 2. Desember: 159-182.
populasi
memperluas
lembaga berbasis syariah yang dijadikan objek
Allen, N. J., dan Meyer., J. P. 1990. The Maesurement and The Antecedents of Affective, Continuance, and Normative Commitment to The Organization. Journal of Occupational Psychology, Vol. 63: 1-18.
menambah
Aranya, N., dan Jacobson, D. 1982. An Empirical Study of Theories of Organizational an Occoupational Commitment. The journal of social psychology, 97(1): 15-22.
variabel lain seperti keterlibatan kerja, yang mungkin dapat memediasi hubungan etika kerja Islam dengan sikap akuntan atas perubahan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA Aji, G., dan Sabeni, A. 2003. Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Komitmen Organisasi Dengan Komitmen Profesi Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi VI. Oktober 2003. Surabaya. Al-khayyath, A. A. 2000. Etika Bekerja dalam Islam. Gema Insani Press: Jakarta. Ali, A. 1988. Scaling an Islamic Work Ethic. The Journal of Social Psychology, 128 (5): 575-583.
Aranya, N., Lachman, R., dan Amernic, J. 1984. Accountants, Job Satisfactions: A Path Analysis. Accounting Organizations and Society, Volume 7(3): 201-215. Aranya, R. L., dan Ferris, Reexamination of Organizational Conflict. Accounting 59 No.1: 1-12.
K.R. 1983. Accountant Professional Review. Vol
Bisri, S. R. 2008. Memahami Perbandingan Etika Bisnis Untuk Menghadapi Globalisasi. Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol 1, (Januari): 5976. Begley, T. M., dan Czajka, J. M. 1993. Panel Analysis of The Moderating Effects of Commitment on Job Satisfaction, Intent to Quit, and Health Following Organizational
95
Change. Journal of Psychology, 78: 552-556.
Burhanudin, S. 1996. Etika Sosial, Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Caplow, T. 1983. Psychologycal Foundations of Organisasional Behavioral. Glenview IL Scott, Foresman and company. Cohen, A. 1999. Relationships among Five Forms of Commitment: An Empirical Asssessment. Journal of Organizational Behavior, 20: 285308. Dewi, S. S., dan Bawono, I. R. 2008. Analisis Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Sikap Karyawan Bagian Akuntansi Dalam Perubahan Organisasi. JAAI Volume 12 No.1: 65-78. Dunham, R. B., Grube, J. A., Gardner, D. G., Cummings, L. L., dan Pierce, J. L. 1989. The Development of An Attitude Toward Change Instrument. Masters. Paper presented at Academy of Management Annual Meeting. Washington D. C. Fitria, A. 2003. Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Sikap Akuntan dalam Perubahan Organisasi Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi Vol. 3 Edisi Agustus 2003: 14-35. Gozali,
Square (Edisi 2). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Applied
I. 2006. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least
Guest,
D. (1995). Human Resource Management, Industrial Relations and Trade Unions, in Storey, J. (Eds). Human Resource Management: A Critical Text. London: Routledge.
Hackett, R. D., Bycio, P., dan Hausdorf, P. A. 1994. Further Assessment of Meyer and Allens’s (1991) ThreeComponent Model of Organizational Commitment. Journal of Applied Psychology, 79: 15-23. Iverson, R. D. 1996. Employee Acceptance of Organizational Change: The Role of Organizational Commitment. The International Journal of Human Resource Management, Vol. 7(2): 122-149. Jamil, A. 2007. Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Sikap-Sikap Pada Perubahan Organisasi: Komitmen Organisasi Sebagai Mediator. Masters. Thesis. Universitas Diponegoro, Semarang. Januarti, I., & Bunyaanudin, A. 2006. Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Keterlibatan Kerja Terhadap Hubungan Antara Etika Kerja Islam Dengan Sikap Terhadap Perubahan Organisasi. JAAI, Volume 10, No.1: 17-35. Jeffrey, C., dan Weatherbolt. 1996. Ethical Development, Professional Commitment, and Rule Observance Attitudes; A Study of CPAs and Corporate Accountants. Behavioral 96
Research in Accounting. Vol. 8: 929.
Occupational Behaviour, Vol 7 (2): 139-145.
Keraf, S. 1998. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius.
Mowday, R. T, Steers, R. M., dan Porter, L. W. 1979. The Measurement of Organizational Commitment. Journal of Vocational Behaviour, 14: 224-247.
Kidron, A. G. 1978. Work Value and Organizational Commitment. Academy of Management Journal, Vol. 21 No. 2: 239-247. Larson, E.W. 1997. Commitment to Company and Union: Parallel Models. Journal of Applied Psychology, Vol. 69, No. 3: 367371. Mahiyaddin, R. 2009. Hubungan Etika Kerja Islam dengan Komitmen Organisasi Karyawan: Kajian Dikalangan Kakitangan Lembaga urusan Tabung Haji. Master. Thesis. Universitas Utara Malaysia, Malaysia. Mar’ati, F. S. 2006. Pengaruh Etika Kerja Islam terhadap Sikap pada Perubahan Organisasional: Keterlibatan Kerja dan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Mediasi. Master. Tesis.Universitas Diponegoro, Semarang. Meyer, J. P., Allen, N. J., dan Smith, C. A. 1991. Commitment to Organizational and Occupation: Extension and Test of ThreeComponent Conceptualization. Journal of Applied Psychology. 78: 538-551. Morrow, P. C., dan McElroy, J. C. 1986. On Assesing Measure of Work Commitment. Journal of
Mujiharti, S. 2011. Pengaruh Etika Kerja Islam dan Iklim Etis terhadap Komitmen Organisasi Karyawan (Kajian Bank Syariah dan Ban Kovensional). Master. Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Muhammad. 2004. Etika Bisnis Islami. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Novianti, L., dan Gunawan, H. 2010. Pengaruh Etika Kerja Islam dan Etika Bisnis terhadap Komitmen Organisasi dengan Komitmen Profesi sebagai Variabel Intervening. Journal Manajemen Teori dan Terapan. Tahun 3, No. 2: 170-188. Oliver, N. 1990. Reward, Inverstment, Alternative, and Organizational Commitment: Empirical evidence and Theoritical Development. Journal of Occupational Psychology. Vol 63: 19-31. Putti, J. M., Aryee, S., dan Liang, T. K. 1989. Work Value and Organizational Commitment: A Study in the Asian Context. Journal of Human Relation, Vol 42 (3): 275-88.
97
Ponemon, L. A. 1992. Auditor Underreporting of Time and Moral Reasoning: An Experimental Study. Contemporary Accounting Research, 9: 171-189. Robbins, S. P., dan Judge. T. A. 2000. Organizational Behavior. 13/E. Prentice Hall. Saks, A. M., Mudrack, P. E. dan Asforth, B. E. 1996. The Relationship Between the Work Ethic, Job Attitude, Intention to Quit and Turnover for Temporary Service Employee. Canadian Journal of Administrative Sciences. Vol 13 (3): 226-41. Shore, L. M., dan Wayne, S. J. 1993. Commitment and Employee Behavior: Comparison of Affective Commitment and Continuance Commitment with Perceived Organizational Support. Journal of Applied Psychology, 78: 774-780. Suhaili, A., dan Anwar, K. 2007. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi dan Keterlibatan Kerja terhadap Hubungan antara Etika Kerja Islam dengan Sikap Perubahan Organisasi. Journal Ekonomi Pembangunan Manajemen dan Akuntansi. Volume 4, No. 2: 125155.
Variabel Intervening dalam Hubungan antara Etika Kerja Islam dan Sikap terhadap Perubahan Organisasi (Studi pada Auditor Internal di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta) . Journal Akuntansi Keuangan. Volume 6, No. 3: 265278. Triyuwono, I. 2000. Organisasi dan Akuntansi Syariah. Yogyakarta: LkiS. Yousef, D. A. 2000. Organizational Commitment as A Mediator of The Relationship Between Islamic Work Ethics and Attitudes toward Organizational Change. Jurnal of Human Relation. Vol 53(4): 513537. Yuteva, S. A. 2010. Analisis Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Komitmen Profesi Internal Auditor, Komitmen Organisasi, Dan Sikap Perubahan Organisasi. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang. Weber, M. 2000. Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme. Surabaya : Pustaka Promethea. Westra, P. 1986. Ensiklopedi Administrasi. Jakarta : Gunung Agung.
Sulistiyo, A. B. 2005. Komitmen Profesi dan Komitmen Organisasi sebagai
98
LAMPIRAN Lampiran 1. Profil Responden Keterangan Jumlah sampel Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Usia : 21 – 30 tahun > 30 tahun Pendidikan: Diploma S1 Lama bekerja : < 3 tahun > 3 tahun
EKI 1 EKI 2 EKI 3 EKI 4 EKI 5 EKI 6 EKI 7 EKI 8 EKI 9 EKI 10 EKI 11 EKI 12 EKI 13 EKI 14 EKI 15 EKI 16 EKI 17 KP 1 KP 2 KP 3 KP 4 KP 5 KP 6
Total 60 32 28 15 45 26 34 17 43
Presentase 100% 53% 47% 25% 75% 43% 57% 28.3 % 71.7%
Lampiran 2. Outer Loadings (Measuremet Model) Model Awal Modifikasi Etika Kerja Islam (EKI) 0.078 0.452 0.552 0.747 0.829 0.737 0.806 0.468 0.536 0.462 0.499 0.670 0.759 0.615 0.657 0.758 0.789 0.701 0.720 0.530 0.564 0.681 0.681 0.413 Komitmen Profesi (KP) 0.711 0.675 -0.527 -0.559 0.698 0.751 -0.108 0.712 0.777
99
KO 1 KO 2 KO 3 KO 4 KO 5 KO 6 KO 7 KO 8 KO 9 KO 10 KO 11 KO 12 KO 13 KO 14 KO 15 KO 16 KO 17 KO 18 KO 19 KO 20 KO 21 KO 22 KO 23 KO 24 STO 1 STO 2 STO 3 STO 4 STO 5 STO 6 STO 7 STO 8 STO 9 STO 10 STO 11 STO 12 STO 13 STO 14 STO 15 STO 16 STO 17 STO 18
Komitmen Organisasi (KO) 0.571 0.619 0.668 0.337 0.631 0.675 0.381 0.658 0.807 0.736 0.862 0.659 0.825 0.164 0.635 0.618 0.499 0.535 0.586 0.549 0.364 0.630 0.260 0.541 0.487 0.668 0.558 0.534 0.491 0.544 Sikap terhadap Perubahan Organisasi (STO) -0.340 -0.593 -0.483 -0.656 -0.725 -0.610 0.613 0.645 0.531 0.664 0.648 0.476 0.713 0.750 0.723 0.718 0.383 0.623 0.662 0.789 0.804 0.625 0.667 0.685 0.696 0.555
100
Lampiran 3. Nilai Discriminant Validity (Cross Loading) EKI KP STO KO EKI 4 0.829 0.203 0.242 0.122 EKI 5 0.806 0.328 0.346 0.326 EKI 10 0.759 0.274 0.189 0.295 EKI 11 0.657 0.251 0.157 0.148 EKI 12 0.789 0.407 0.315 0.251 EKI 13 0.720 0.213 0.077 0.252 EKI 16 0.681 0.273 0.176 0.175 KP 1 0.412 0.675 0.445 0.254 KP 4 0.361 0.751 0.266 0.485 KP 6 0.358 0.777 0.278 0.148 KO 2 0.116 0.409 0.317 0.668 KO 4 0.259 0.215 0.227 0.675 KO 6 0.230 0.156 0.325 0.807 KO 7 0.373 0.271 0.331 0.862 KO 8 0.260 0.193 0.346 0.825 KO 10 0.085 0.184 0.164 0.618 STO 7 0.205 0.300 0.645 0.409 STO 9 0.001 0.199 0.648 0.308 STO 11 0.238 0.312 0.750 0.306 STO 12 0.378 0.253 0.718 0.269 STO 14 0.101 0.131 0.662 0.191 STO 15 0.105 0.316 0.804 0.212 STO 16 0.283 0.198 0.667 0.302 STO 17 0.283 0.200 0.696 0.204 Lampiran 4. Composite Reliability dan Average Variance Extracted Composite Reliability Average Variance Extracted (AVE) EKI 0.900 0.564 KP 0.779 0.541 KO 0.882 0.560 STO 0.885 0.491 Lampiran 5. Nilai R-Square Variabel KP KO STO
R-Square 0.258 0.166 0.213
101
Lampiran 6. Uutput estimasi untuk pengujian model struktural. original sample mean of Standard Testimate subsamples deviation Statistic EKI → KP 0.508 0.544 0.095 5.356 EKI →STO 0.228 0.264 0.165 1.382 KO → STO 0.342 0.372 0.156 2.194 EKI → KO 0.114 0.139 0.173 0.660 KP → STO 0.337 0.337 0.137 2.455
102