Jumat, 27 Juli 2012
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
KPH YOGYAKARTA
Alamat : Jalan Argulobang No.13 Baciro, Telp (0274) 547740 YOGYAKARTA
PENDAHULUAN 1.
2. 3.
4. 5.
Wilayah KPH Yogyakarta ditetapkan berdasarkan Keputusan Menhut Nomor: 439/Menhut-II/2007 tanggal 13 Desember 2007 dengan luas kawasan ± 16.358,60 Ha Balai KPH Yogyakarta dibentuk berdasarkan Perda Nomor: 6 Tahun 2008 dan Pergub Nomor: 36 Tahun 2008. Keputusan Menteri Kehutanan No.: SK.721/Menhut-II/2011 Tanggal 20 Desember 2011 Tentang Penetapan wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Yogyakarta Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta seluas ± 15.724,50 hektar (Lima Belas Ribu Tujuh Ratus Dua Puluh Empat Ribu Dan Lima Puluh Per Seratus) Balai KPH Yogyakarta merupakan salah satu UPTD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi DIY. Dalam perkembangannya, setelah adanya TNGM, Tahura serta perluasan wilayah kerja BKSDA, dilakukan penataan ulang wilayah kerja BDH dan RPH serta Pabrik MKP.
1
Jumat, 27 Juli 2012
TUGAS POKOK DAN FUNGSI BALAI KPH YOGYAKARTA (Peraturan Gubernur Nomor 40/2008)
TUGAS : Menyelenggarakan pengelolaan hutan produksi dan lindung FUNGSI : 1. Penyusunan program kerja; 2. Penyelenggaraan ketatausahaan; 3. Pelaksanaan produksi dan rehabilitasi hutan produksi; 4. Pelaksanaan rehabilitasi hutan lindung 5. Pelaksanaan penataan dan perlindungan hutan; 6. Pemanfaatan jasa lingkungan; 7. Pelaksanaan pemungutan dan pengolahan hasil hutan kayu dan bukan kayu; 8. Pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana Balai; 9. Penyelenggaraan evaluasi dan penyusunan laporan Balai; 10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya 3
OPERASIONALISASI KPH
4
2
Jumat, 27 Juli 2012
STRUKTUR ORGANISASI BALAI KPH YOGYKARTA (Peraturan Gubernur DIY No. 36/2008) KEPALA BALAI KPH YOGYAKARTA
KEPALA TATA USAHA
Kel. Jab. Fungsional
KEPALA SEKSI REHABILITASI DAN PRODUKSI HUTAN
KEPALA SEKSI PENATAAN DAN PERLINDUNGAN HUTAN
No
BDH
RPH
Pabrik MKP
Kab
1
Karangmojo
5 RPH
Gelaran
Gunungkidul
2
Playen
6 RPH
Sendangmole
Gunungkidul
3
Paliyan
6 RPH
-
Gunungkidul
4
Panggang
4 RPH
-
Gunungkidul
5
Kulonprogo-Btl
4 RPH
Dlingo, Kediwung
Klp, Bantul 5
ORGANISASI BAGIAN DAERAH HUTAN (BDH) SINDER BDH
DIY : -5 BDH -25 RPH
TU BDH
MANTRI RPH
MANDOR MANDOR MANDOR
MANTRI RPH
MANDOR MANDOR MANDOR
KEPALA PABRIK
MANDOR MANDOR MANDOR
6
3
Jumat, 27 Juli 2012
7
HUTAN PRODUKSI Potensi jenis tanaman di BDH Provinsi DIY No Jenis Tanaman
Kabupaten (Ha) Playen
Paliyan
Total
Karangm Panggang ojo
KlpBantul
1.
Jati
2.164,9
3.765,7
1.402,99
2.093,7
848,4
10.275,69
2.
Kayuputih
1.354,2
318,7
2.175,71
30
203,3
4.081,91
3.
Mahoni
53,5
6
10,2
3
32,5
105,2
4.
Akasia Au
9,9
100,85
30,4
0
67,8
208,95
0
0
0
0
130
130
61,3
0
0
0
98
159,3
5.
Pinus
6.
Kemiri
7.
Sono
0
15,1
6,3
91
46,35
158,75
46,0
119
15
202,4
425,1
0
1,5
0
11
180,7
8.
Campur
88,1
9.
Lainnya
168,2
Jumlah
3.899,9
4.252,35
3.746,1
2.232,7
1.639,75
15.724,5
4
Jumat, 27 Juli 2012
ANGGARAN APBD BALAI KPH YOGYAKARTA - 2012 Program 1. Program pelayanan administrasi perkantoran
Kegiatan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
2. Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur
a. b. c. d. e. f.
Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber dqaya air dan listrik Penyediaan jasa pemeliharaan dan peerijinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan jasa administrasi keuangan Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan komponen instalasi Listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan bangunan alat rumah tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan Konsultasi keluar Daerah Pengadaan perlengkapan Gedung Kantor Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/berkala Mebeleur
3. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
a. Pengembangan Hutan Tanaman b. Optimalisasi Tegakan Kayu c. Pengolahan/Penyulingan Minyak Kayu Putih
4. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
a. Optimalisasi Pesanggem dalam Pengelolaan Hutan
5. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
a. b.
6. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
Jumlah :
Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Operasional Perlindungan Hutan
a. Penyusunan Rencana Teknik Tahunan
Anggaran Rp.
459,210,520
1,347,403,900
9
3,411,121,650
40,342,700
662,756,700
144,963,550
6,156,199,020
10
5
Jumat, 27 Juli 2012
Luas Tanaman Kayu Putih No
BDH
RPH
Jml Petak
Jml Sub Petak
Luas (Ha)
1
Karangmojo
Kenet Gelaran Nglipar Candi
8 10 9 2
25 103 27 6
534,10 710,90 690,70 130,70 Jumlah 2066,40
2
Paliyan
Karangmojo
6
19
371,66
3
Kulonprogo-Bantul
Dlingo Mangunan Sermo
3 5 7
11
137,80 110,20 66,40 Jumlah 314,40
4
Bunder Banaran Wonolagi Gubug rubuh Menggoran Kepek
Playen
8 5 6 6 6 6
30 15 16 29 7 6
371,40 251,90 281,82 448,72 233,72 132,70 Jumlah 1720,26 Total 4.472,72
11
Realisasi produksi kayu dan daun kayu putih Produksi kayu Tahun Pertukangan Bakar (sm) (m3)
Produksi daun (ton)
2003
33,877
60,00
4.231,27
2004
27,431
30,25
4.144,98
2005
56,630
44,00
4.157,51
2006
19,895
20,00
4.107,45
2007
6,329
10,00
4.199,81
2008
1.124,323
29,50
4.189,98
2009
67,554
24,00
4.540,00
2010
197,057
11,00
4.746,00
2011
35,59
121
4.667,99
12
6
Jumat, 27 Juli 2012
Produksi minyak kayu putih (liter) Tahun
Jumlah Sendangmole
Gelaran
Dlingo
Kediwung
Sermo
2000
14.249,18
15.738,30
779
499,5
464
31.729,98
2001
15.030,62
19.355,40
754
537
702,4
36,379.38
2002
16.962,11
20.460,70
609
358
390
38.779,81
2003
18.780,18
21.605,46
750
423
260
41.818,64
2004
18.048,00
21.470,00
750
423
260
40.951,00
2005
18.300,00
20.994,00
737
430
260
40.720,00
2006
17.902,00
21.073,00
720
423
260
40,378,00
2007
17.375,00
20.749,00
717
423
260
39.524,00
2008
17.160,00
22.267,00
770
424
260
40.881,00
2009
17.354,00
22.325,00
737,1
415
251,5
41.082,60
2010
17.746,00
24.039,00
780
423
260
43.248
2011
21.076
22.404
871
330
-
44.681 13
REALISASI – RENCANA PRODUKSI KAYU PUTIH SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 No
Tahun
Produksi daun (ton)
Produksi Minyak KP (liter)
Harga (Rp)
1
2009
4.300
40.000
99.500
2
2010
4.800
43.248
117.000
3
2011
4.910
44.681
145.200
4
2012
5.015
46.138
165.000
5
2013
5.120
47.616
6
2014
5.225
49.115
7
Jumat, 27 Juli 2012
Hasil penjualan produksi minyak kayu putih 2004 s.d 2011 dan Prediksi 2012
Tahun
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Produksi minyak kayu Putih (liter)
40.951 35.921 32.278 62.424 40.881 41.082 43.352 44.957 46.138
Pendapatan (Rp)
3.514.278.950 3.181.271.600 2.797.052.750 4.569.110.050 3.686.046.000 4.050.409.200 5.028.309.000 6.473.306.400 7.550.895.000
PSDH (Rp)
22.534.000 13.249.000 14.751.000 17.912.840 17.127.000 14.190.000 15.840.000 15.404.367 16.549.500
15
Hasil penjualan produksi Getah Pinus 2011 dan 2012
Tahun 2011 2012
Produksi Getah(Kg)
83.300,5 20.044
Pendapatan (Rp) 107.987.149 36.554.000
Keterangan 8 bulan Jan - April
16
8
Jumat, 27 Juli 2012
KETERLIBATAN MASYARAKAT PADA PENGOLAHAN KAYU PUTIH 1. Pungut/petik Daun Kayu Putih Kebutuhan daun kayu putih untuk pabrik kayu putih setiap hari 34 ton daun selama 8 bulan. Produktifitas tenaga petik dari pagi sampai siang hari berkisar antara 200 kg s/d 250 kg, sehingga dibutuhkan tenaga sekitar 132 orang per hari 2. Angkut daun Kemampuan angkut daun sekitar 2,5 ton tiap truk, dalam 1 hari mengangkut 2 kali dengan tenaga kerja 4 orang, sehingga dalam 1 hari kebutuhan tenaga angkut sekitar 28 orang. 3. Tenaga pembuat briket bahan bakar Setiap hari dibutuhkan tenaga pembuat briket 5 orang untuk setiap pabrik besar, sehingga tenaga yang dibutuhkan untuk pabrik sendangmole dan Gelaran sebanyak 10 orang. 4. Tenaga Pengolahan Daun Setiap hari pengolahan dibutuhkan 10 orang untuk masing-masing Pabrik Sendangmole dan Pabrik Gelaran, sehingga kebutuhan tenaga pengolah sebanyak 20 orang KEBUTUHAN TENAGA KERJA KESELURUHAN = 190 ORANG/HARI
17
KETERLIBATAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PADA PEMELIHARAAN TANAMAN KAYU PUTIH
Luas hutan kayu putih mencapai 4.000 Ha. Dalam pemeliharaan tanaman kayu putih, melibatkan masyarakat sekitar hutan dengan cara tumpangsari. Kemampuan mengelola tumpangsari untuk setiap orang sekitar 0,25 Ha. Keterlibatan masyarakat sekitar hutan untuk pemeliharaan tanaman kayu putih sekitar 16.000 orang.
18
9
Jumat, 27 Juli 2012
NILAI HASIL TUMPANGSARI TANAMAN PANGAN DALAM KAWASAN KAYU PUTIH Jenis tanaman tumpangsari yang dibudidayakan oleh masyarakat meliputi : Kacang tanah; Kedelai; Jagung; Ketela pohon dll Produksi tumpangsari dalam satu tahun ada 3 kali, meliputi panen MT 1, MT 2,dan Produksi ketela pohon di bulan Juli. Nilai produksi tumpangsari tersebut dalam setiap tahun mencapai 6 juta per Ha. Hasil produksi tumpangsari menjadi hak milik masyarakat pengelola. Total nilai hasil tumpangsari mencapai 24 M
KEGIATAN KEMITRAAN 1. Hutan Kemasyarakatan (HKm) Luas 1.284 Ha meliputi hutan produksi dan hutan lindung. Jumlah kelompok HKm 35 di Gunungkidul, 7 di Kulonprogo Terhimpun dalam 14 koperasi. Pola bagi Hasil : - 60 % Masyarakat - 30 % Provinsi - 10 % Kabupaten 2. Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Pencadangan areal seluas 327,73 Ha. Yang telah diberi ijin seluas 84 Ha. 3. Hutan Desa Rintisan dengan luas 493,29 Ha
10
Jumat, 27 Juli 2012
4. Jati Unggul Nusantara (JUN) Luas areal 30 Ha, ditanam tahun 2010. 20 Ha ditanam bulan Maret 2012 Bagi hasil produksi saat tebangan - 10 % = masyarakat - 30 % = dinas (KPH) - 60 % = pihak ketiga 5. Penyadapan Getah Pinus. Luas tanaman Pinus sekitar 130 Ha. umur tanaman ± 23 tahun. pada tahun 2011 sudah mulai dilakukan uji coba penyadapan getah pinus dengan pihak ke tiga. Bagi hasil : - 26 % = Dinas - 17 % = Mitra (pihak ketiga) - 47 % = Operasional
Rencana Produksi Kayu Kayu Jati Luas Tanaman Jati dari kegiatan GNRHL sekitar 6000 Ha Direncanakan produksi pada saat umur tanaman 15 tahun, sehingga pada tahun 2018 terdapat produksi Kayu Jati sekitar 500 Ha per tahun
11
Jumat, 27 Juli 2012
HAMBATAN 1.
Kelembagaan - Organisasi KPH menurut Perda maupun Permendagri Nomor : 61 tahun 2010 belum bisa menampung sampai pada tingkat tapak (BDH, RPH, MANDOR)
2.
Sumber Daya Manusia -Pelaksana kegiatan di tingkat tapak yang dilakukan oleh tenaga teknis kehutanan (Sinder, Mantri, Mandor) dalam rangka penanaman, pemeliharaan, produksi, pemasaran dan keamanan, tingkat kemampuannya masih rendah. (WI) -Pengetahuan dan kesadaran masyarakat sekitar hutan yang perlu terus ditingkatkan. (Penyuluh) -Pola rekruitmen tenaga teknis ditingkat tapak (mandor) yang tidak bisa memberdayakan masyarakat setempat.
lanjutan 3.
4.
Anggaran Ketersediaan anggaran APBD yang terbatas, sementara alokasi anggaran dari pusat belum langsung ke KPH. Belum sinergisnya kebijakan yang dilakukan oleh pusat dg daerah.
12
Jumat, 27 Juli 2012
TANTANGAN 1.
2.
WIDYA ISWARA - Memberikan bekal yang cukup bagi para petugas ditingkat tapak agar mampu bekerja dengan baik, sesuai dengan standar kompetensi kinerja. PENELITI - Menerapkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk dapat dikembangkan di areal KPH
3.
PENYULUH KEHUTANAN - Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat sekitar hutan agar mau dan mampu mewujudkan hutan lestari masyarakat sejahtera
4.
KPH - Bagaimana agar bisa mewujudkan KPH yang mandiri
Tanaman JUN Tahun 2010
13
Jumat, 27 Juli 2012
Tanaman GNRHL Tahun 2004 27
14
Jumat, 27 Juli 2012
Petak 38 (Sumber Benih KPT)
15
Jumat, 27 Juli 2012
31
16
Jumat, 27 Juli 2012
Rencana pemanenan getah pinus (sistem toreh)
34
17