SC Tahun V/Juli - Agustus 2015
Rp 22.500,edi
si
53
SWARACINTA
inspirasi, motivasi, pemberdayaan
Fitri,
Keragaman itu Tumbuh Bersama
2
Sa Red lam aks i
Idul Fitri, Untuk Tumbuh Bersama Pembaca yang budiman, Assalamualaikum Wr. Wb. engiringi 1 Syawal 1436 H/2015 M ini, umat Islam dihadapkan pada dua kondisi sekaligus. Kondisi pertama merupakan kegembiraan karena telah berhasil menyelesaikan tugas ibadah di Ramadhan, sementara situasi lainnya adalah rasa sedih yang mendalam karena Ramadhan meninggalkan kita. Mengapa demikian? Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, puasa itu untuk menangkal kejahatan dari suatu hari yang panjang, di mana amal perbuatan dilipatgandakan pahalanya, ibadah sunah bernilai seperti ibadah wajib, ibadah wajib dikarunia ganjaran berlipat-lipat. Cukuplah kami sebutkan sebagaimana untuk orang yang memahami dan diberi kemudahan untuk memanfaatkan puasa, jika Allah menghendaki. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa merupakan perlindungan dari bencana dunia ini, dan selubung dari hu kuman di akhirat.” Sementara, Idul Fitri akan bersama kita. Idul Fitri akan mengembalikan kita sebagai fitrah kemanusiaan, yaitu kesucian. Tahun ini, bisa jadi sudah puluhan Idul Fitri (Lebaran) kita bersamanya, sebanyak bilangan Ramadhan yang kita lewati. Tapi terdapat satu hal yang masih belum pernah berubah. Setiap datang Idul Fitri, ada di antara keluarga kita, orangtua, teman, tetangga kita yang tidak berlebaran bersama kita. Mereka tidak bisa mempersiapan Idul Fitri. Mereka tidak ikut menggemakan takbir, tasbih, dan tahmid bersama ke tanah lapang. Kita tidak dapat menatap wajah ceria mereka, tidak sanggup kita membahagiakan mereka. Tak bisa kita ulurkan tangan memohon maaf kepada mereka. Mereka telah mendahului kita ke kampung yang abadi. Marilah kita kenang mereka, marilah kita panjatkan doa yang tulus tuk orang-orang yang kita kasihi, di hari penuh berkah ini. Marilah kita bantu mereka dengan melakukan tiga perkara yang tidak putus pahalanya, untuk mereka, kapan pun. Bekal itu adalah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan orang tuanya. Mari kita satukan langkah untuk menggenapi bekal tersebut. Mari satukan visi agar kita bisa menumbuhkan kebersamaan kita terhadap keluarga kita, baik pribadi kita, umat, masyarakat sebangsa dan se-Tanah Air. Mari kita tumbuh bersama demi mewujudkan kemandirian. Dalam kesempatan berlebaran kali ini, keluarga besar Dompet Dhuafa mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H, Taqabblallahu minnaaa wa minkum (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu), shiyamana wa shiyamakum (puasaku dan puasa kalian), minal ‘aidin wal faizin -kami memohon maaf lahir dan batin. Wassalamualaikum Wr. Wb Redaksi
M
Pemimpin Umum: Parni Hadi Pemimpin Redaksi: Ahmad Juwaini Pemimpin Perusahaan: Yuli Pujihardi Dewan Redaksi: Parni Hadi, A. Makmur Makka, Haidar Bagir, Sinansari Ecip, Ahmad Juwaini, Imam Rulyawan, Nana Mintarti, Yuli Pujihardi, Losa Priyaman Redaktur Pelaksana: SS Widodo Staf Redaksi: Romi Ardiansyah, Salman Alfarisi, Taufan Yusuf Nugroho, Etika, Yogi A. Fajar, Shofa Q, Atik Rosyadah Sekretaris Redaksi: Reita Annur Kontributor: Padang; Musvi Yendra, Palembang; Defri Hanas, Riau; Sunarto, Banten; Abdurrahman Usman, Bandung; Dhoni Marland, Jogja; Ajeng R. Indraswari, Semarang; Imam Baihaki, Surabaya; Ilham, Balikpapan; Abdul Samad, Sulawesi Selatan; Andriansyah, Hong Kong; Rovi O, Jepang; Gerald Ensang Trimuda, Australia; Cecep Haji Solehudin Sirkulasi: Danar Dona Penerbit: Dompet Dhuafa Alamat Redaksi: Philanthrophy Building, Jl. Buncit Raya Ujung No. 18, Jakarta Selatan, Indonesia 12540 Telpon: 021-782 1292 Tel/Fax.: 021-780 1983 (Redaksi) IKLAN: Suheng 0812-80797980 Web: www.swaracinta.com Redaksi menerima naskah dengan panjang maksimal 4.500 karakter dikirimkan via e-mail
[email protected]
SC Tahun V/Juli - Agustus 2015
Rp 22.500,ed is
i
53
sWaraCinta
Fitri, Keragaman itu Tumbuh Bersama
inspirasi, motivasi, pemberdayaan
Foto: Taufan YN/Dok.DD
SC inspirasi, motivasi, pemberdayaan
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
3
Klik
W
aktu baru saja berlalu dari pukul 4 sore, tibatiba beberapa anak berlarian menuju sebuah kapal tongkang yang sedang bersandar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. Terlihat 4-5 anak bertelanjang dada, berkulit legam, ternyata anak-anak itu adalah warga sekitar pelabuhan Sunda Kelapa yang sedang menunggu waktu beduk Maghrib tiba untuk berbuka puasa. Anak-anak itu juga sering disebut Anak Koin, karena jika ada pelancong atau wisatawan yang menyinggahi kawasan pelabuhan itu sering diminta untuk melemparkan uang mereka (koin atau lembaran) ke sekitar kapal bersandar dan kemudian anak-anak itu akan beraktraksi untuk mengambil uang yang dilemparkan itu. “Ayo om lempar uang koin ato uang kertasnya…….” teriak anak-anak, dan begitu dilempar mereka langsung me loncat seolah berakrobat, dan byurr…… mengejar uang sampai dapat. Kemudian kembali ke atas kapal dalam kondisi basah kuyup. Kapal tongkang yang besar-besar itu parkir sangat berdekatan, mereka seolah tidak mempedulikan keselamatan. Situasi lebih memilukan karena air tempat mereka “berakrobat” itu terlihat warna hitam yang berkilau, bisa jadi air itu bercampur bahan bakar dari kapal-kapal sekitar mereka. n (Teks dan Foto: David)
Anak Koin Ngabuburit di Pelabuhan Sunda Kelapa
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
4
dr. Lula Kamal, M.Sc Duta kepedulian Matahari dan Dompet Dhuafa
Belanja sambil beramal melalui Raih keberkahan ramadhan dengan berbagi Saatnya belanja sambil beramal melalui matahari seluruh Indonesia. Secara otomatis, donasi anda akan tercantum dalam struk belanja. *Donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk program sosial kemanusiaan melalui Dompet Dhuafa
Periode program 1 Juni - 31 Juli 2015
5
rai
sena
Dompet Dhuafa Kembali Dipercaya Sebagai Lembaga Zakat Pilihan Masyarakat Kelas Menengah
Salam Redaksi 3
Arus Utama
7
Tokoh 18 Program 20
Mata Acara
29
Beranda 36 Nusantara 49 Galeri Daya
51
Lirih 53 Sehat 56 Sosok 62 Kontemplasi 66
JAKARTA - Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan milik bangsa Indonesia berhasil meraih penghargaan sebagai Indonesia Middle-Class Brand Champion (IMBC) 2015 dalam kategori lembaga amal zakat, infak, sedekah nasional, di Jakarta, Kamis (11/6). IMBC 2015 merupakan ajang di mana apresiasi diberikan kepada pemegang dan pemilik merek yang mereknya terbaik dan terpercaya di kelas menengah bedasarkan survei “Perilaku Kelas Mene ngah dan Scorecard Index 2015”. Ikhwan Alim, selaku panitia acara menjelaskan, ada tiga karakteristik kelas menengah. Pertama adalah knowledge ability, social connection (melek teknologi informasi), dan resource atau daya beli yang berlebih. Tiga karakteristik inilah yang yang menjadi tantangan dalam menggarap segmen kelas menengah. “Penghargaan ini diberikan pada perusahaan yang mampu menggarap segmen kelas menengah dengan baik. Dalam hal ini Dompet Dhuafa berhasil menciptakan awarness dan hubungan dengan muzaki”, ungkapnya. Penghargaan yang diraih Dompet Dhuafa berdasarkan hasil survey pada masyarakat kelas menengah pada sem bilan kota besar di Indonesia periode Maret hingga April 2015. Beberapa kota besar di antaranya Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Balikpapan, dan Denpasar. Survei ini pertama kali dilakukan oleh SWA berkolaborasi dengan Inventure pada 2012 dan terus berlangsung hingga tahun ini. “Penghargaan ini merupakan masukan untuk kami dalam mengelola kepercayaan dari donatur”, ucap Salman Alfarisi, Senior Manager Corporate Secretary Communication Dompet Dhuafa. n (DD/erni/uyang/gif)
Surat Pembaca PROGRAM OJEKER
A
ssalamualaikum Dompet Dhuafa, perkenalkan saya mewakili beberapa profesi tukang ojek di daerah seputar Jakarta dan Ciputat Tangerang. Melalui surat pembaca ini, kami mengusulkan semoga Dompet Dhuafa atau rekan-rekan Dompet Dhuafa punya program khusus di bulan Ramadhan untuk tukang-tukang ojek seperti kami. Misalnya saja, seperti mudik bareng, bagi-bagi takjil, pembagian helm atau lainlainnya. Kami mohon maaf kalau surat
6
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
ini sekaligus usulan kami-kami. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf kalau ada salah kata kami-kami. Doa kami semoga Dompet Dhuafa semakin sukses sayang umat. Walaikumsalam. (Aan, Ojeker ITC Fatmawati) Walaikumsalam dan terima kasih atas masukan serta doa Anda. Kami akan mempertimbangkan masukan Anda. Salam sukses selalu dan berkah Allah SWT semoga tercurah untuk Anda berseta rekan-rekan.
ERATA SC Edisi 52
K
ami memohon maaf atas kesalahan tulisan pada SC Edisi 52 Tahun V/ Juni-Juli 2015, yang terdapat di halanan 39 untuk keterangan foto seharusnya tertulis: Program Islamic Learning Center Dompet Dhuafa Kalimantan Timur sebagai pusat layaan belajar Islam bagi publik. Dan, pada halaman 42 tertulis judul Menekan Kemiskinan di Ranah Gadang, seharusnya Menekan Kemiskinan di Tanah Padang.
Arus Utama
Menuju Pesilaturahim Sejati “Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” Surah al-Baqarah ayat 185 tersebut di atas menyebutkan, disunahkan untuk menghidupkan malam dan pagi hari 1 Syawal untuk mengumandangkan takbir.
I
stilah Idul Fitri dikenal dengan berbagai sebutan di negara atau daerah di Indonesia. Masyarakat Indonesia pada umumnya menyebut Idul Fitri sebagai Hari Lebaran. Orang Jawa mengenalnya sebagai Ngaidul Fitri, orang Sunda menyebutnya Boboran Siyam, sedangkan umat Islam di Tanah Rencong, Aceh, menyebutnya Uroe Raya Puasa. Di saat Idul Fitri, di Indonesia lebih dikenal dengan halal bihalal. Saling memaafkan sehingga tidak ada lagi sekat perbedaan. Kegiatan ini ditujukan untuk menjalin tali silaturahim. Di hari raya itu merupakan satu momentum yang tepat untuk kembali merajut benang-benang silaturahim yang pernah putus. Silaturahim adalah menyambung dan memperkokoh hubungan kasih sayang. Hubungan silaturahim pun luas. Tidak saja sesama saudara, melainkan juga terhadap tetangga, kerabat terdekat, elemen masyarakat hingga saudara se-Tanah Air. Bahkan silaturahim antarelemen bangsa bisa merelatkan dan memperkuat sendi-sendi negara sekaligus melunturkan konflik. Sebaliknya, memutus silaturahim berakibat pada sanksi di dunia dan akhirat.
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
7
Arus Utama
URGENSI SILATURAHIM Sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadis Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa, barang siapa yang ingin luas rezeki dan panjang umur, hendaklah menghubungkan tali silaturahim. Silaturahim sejatinya dimaknai sebagai adanya keterikatan batin antar satu individu yang kesulitan menghadapi hidup, memberikan solusi, sehingga muncullah dorongan untuk membangun kepedulian. Timbul kepedulian dan harus ada kasih sayang untuk menjaga kemaslahatan masing-masing. Tidak ada salahnya, jika saat ini yang dimaksud dengan silaturahim yaitu sebagai sebuah kegiatan kunjung-mengunjungi, saling bertegur sapa, saling membantu, dan saling berbuat kebaikan. Silaturahim akan mendorong tumbuhnya solidaritas sekaligus mengangkat harta dan martabat. Karena silaturahim akan mengikis sekat-sekat yang membedakan satu individu dengan lainnya. Kekuasaan, golongan, kekayaan materi tidak lagi membedakan individu. Apalagi, suku, warna kulit, ras, dan lain-lain yang acap sebagai pembatas antar individu. Sehingga silaturahim bisa menjadikan keluarga besar, di mana satu individu maupun kaum lainnya bersaudara. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujarat: 10).
8
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
“Ikatan yang menyatukan itu adalah keimanan. Iman yang sama kepada Allah SWT, Rasulullah, Alquran, dan keimanan yang tercantum dalam rukun Iman itulah yang menyatukan mereka,” kata Ustaz H. Ahmad Shonhaji, LC. Penceramah yang kerap mengisi dakwah di radio ini menjelaskan bahwa, silaturahim sangat penting dilakukan karena menjadikan hubungan sesama Muslim lebih dekat, erat, dan akrab. Yang dibangun adalah semangat kekeluargaan. Kemudian semangat kebersamaan itu diarahkan kepada amal shaleh untuk sesama berdasarkan idealisme hakiki yakni ketakwaan kepada Allah SWT. “Hal inilah yang merekatkan antar Mukmin yang satu dengan yang lainnya, mengenal kelebihan maupun kekurangan masingmasing individu. Dan kedekatan dalam suasana kebersamaan itulah akan menjadikan seseorang Mukmin lebih sering bermuhasabah dan hal itu akan menggugurkan dosa-dosa. Urgensi silaturahim menjadi penting antara hubungan orang yang bersilaturahim dengan orang yang dijumpainya dan itulah nilai kasih sayang,” katanya. Hal ini senada dengan apa yang diibaratkan sebuah hadis, “Perumpamaan seorang beriman dalam berkasih sayang laksana seperti satu tubuh. Jika satu bagian anggota tubuh sakit maka sakitlah seluruh tubuh dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Bukhari Muslim).
Arus Utama PRIORITAS SILATURAHIM Di hari nan fitri itu, tradisi silaturahim dengan beragam media teknologi yang ada saat ini tak tergantikan indahnya dengan saling mengunjungi atau pertemuan langsung. Namun cara-cara itu patut diapresi. Bahkan, satu fenomena seperti ritual mudik tahunan ke kampung halaman, saling berkunjung dan bertemu keluarga atau kerabat, disertai dengan maaf-memaafkan, tidak saja terjadi di Indonesia. Peristiwa serupa pun bisa dijumpai di beberapa negaranegara berpopulasi Muslim. Menjaga tradisi yang baik seperti ritual mudik itulah bagian budaya positif bagi umat Islam. Menjaga silaturahim seperti tu bisa menjadi pondasi persatuan umat. Dengan menjalin silaturahim, jalinan kekeluargaan, jaringan persahabatan, hingga terbukanya koneksivitas bisnis seseorang akan lebih berpeluang dengan berinteraksi bersama saudaranya sesama Muslim. “Dalam hadis banyak diterangkan tentang pentingnya atau esensi silaturahim. Dengan silaturahim bisa memperpanjang umur, melancarkan rezeki. Karena ketika silaturahim satu sama lain saling berdoa, untuk memberikan doa terbaik dari masingmasing mereka,” ujarnya. Hal ini disebutkan dalam hadis, “Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan dilancarkan rezekinya maka jalinlah silaturahim.” (HR Bukhari Muslim). Menyikapi situasi saat ini, di mana sebagian orang, misalnya, lebih mementingkan kolega ketimbang orang tua, atau kakak dan
adik kandung, misalnya. Bahkan, beberapa kalangan mengedepankan rekanan bisnis dan jaringan di birokrasi melebihi prioritasnya dengan keluarga. Padahal hal tersebut, tentu bertolak belakang dengan tuntunan agama Islam. Islam mengajarkan bahwa prioritas silaturahim adalah keluarga inti. Seperti dalam difirman-Nya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan se suatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib- kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat, dan tetangga yang jauh.” (QS an-Nisa’ [4]: 36). Syek Abdullah bin Shalih al-Qushair dalam Tadzkir al-Anam bi Sya’ni Shilalat al-Arham, menyebutkan bahwa, keluarga inti yang menjadi prioritas silaturahim adalah ibu kandung, kemudian ayah kandung. Peringkat selanjutnya adalah anak-anak kandung, kemudian kakek atau nenek. Menyusul kemudian, saudara kandung, baik laki-laki atau perempuan dan segenap kerabat yang masih mahram, seperti paman dan bibi. Demikian tingkatan-tingkatan berikutnya. “Untuk silaturahim ini sebaiknya tidak khusus hanya di bulan Syawal saja, Tapi, Syawal ini menjadi bagian penting dari umat Islam. Sedari akhir Ramadhan sampai Syawal, umat Islam saling berkunjung, bertatap muka dalam kekeluargaan, bersilaturahim antar individu, dan saling mendoakan satu sama lain dengan wujud yang berbagai macam,” ujar Ustaz Shonhaji. n (Gif, dari berbagai sumber)
“Hidup Anda bisa seindah pelangi jika Anda pandai mewarnai. Kami datang setiap hitungan detik, membawa aneka ragam informasi. Beritasatu.com mewarnai hidup Anda dengan informasi aktual-penuh makna.”
Follow us!
BeritaSatu
@BeritaSatu
M E D I A
H O L D I N G S
Impacting Lives Through News You Can Trust
Arus Utama
T Tumbuh Merajut Erat
Bersama
Idul Fitri artinya kembali kepada fitrah kemanusiaan, yaitu kesucian. Idul Fitri merupakan salah satu momentum tepat bagi umat dan bangsa untuk merajut erat benang-benang silaturahim untuk bisa terus tumbuh bersama.
10
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
umbuh bersama sebagai bagian dari manfaat silaturahim adalah menyambung dan memperkuat hubungan harmonis sesama saudara, kerabat, lingkungan, hingga saudara sebangsa dan se-Tanah Air. Banyak faedah dan keberkahan untuk tumbuh bersama di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, memutus pertumbuhan silaturahim memiliki risiko besar dan dampak buruk. Tradisi bersilaturahim dengan berbagai bentuk dan media yang sering dilakukan masyarakat di Tanah Air patut diapresiasi. Pemandangan dalam proses ritual mudik saat Lebaran ke keluarga, saling berkunjung, dan saling bertemu, dibarengi saling maaf-memaafkan memang bisa jadi sebagai salah satu fenomena mengharukan sekaligus membuat kegembiraan. Di hari tersebut banyak keluarga Muslim memiliki tradisi berkumpul bersama keluarga besar seusai shalat Idul Fitri, di momentum itu juga telah menjadi sebuah kehormatan bagi orang tua karena yang lebih muda menyalami yang lebih tua dan men cium tangan kanan orang tua. Setiap keluarga saling mengunjungi sanak keluarga atau kerabat. Bahkan, beberapa hari usai tanggal 1 Syawal sebagai Hari Raya Idul Fitri, banyak kalangan memiliki
Arus Utama tradisi berkumpul bersama keluarga besar seusai perayaan shalat Idul Fitri yang kerap disebut dengan tradisi Halal bihalal. Semua perayaan itu didalamnya tak lain untuk menunjukkan kemurahan hati seraya mengucapkan selamat Idul Fitri. Idul Fitri pun bisa dijadikan sebagai momentum untuk hijrah menjadi lebih baik dan memberikan kebermanfaatan pada orang banyak. Karena hijrah menjadi fitri atau suci bisa dimaknai sebagai upaya perubahan atau pertumbuhan mulai dari lingkup individu, sosial, serta berbangsa dan bernegara. Idul Fitri ditandai dengan keterbukaan hati, yakni keluasaan hati untuk saling maaf memaafkan dan memperkuat silaturahim serta ukhuwah umat Muslim. Melalui, momentum Idul Fitri ini para elemen-elemen antar bangsa bisa memperkokoh sendi-sendi negara sekaligus mengikis benih-benih konflik. “Rasulullah SAW berkata, yang disebut bersilaturahim itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian melainkan menyambungkan apa yang telah putus,” jelas Ustadz Ahmad Shonhaji, General Manager Bidang Sosial Kebudayaan Dompet Dhuafa.
Idul Fitri untuk Tumbuh Bersama Momentum Idul Fitri saat ini menurutnya adalah terbuka hati yang paling dalam untuk kebersamaan demi tumbuh lebih baik. “Mari kita saling mengkoreksi diri kita, apa yang tidak pantas atau kurang harus dilengkapi,” katanya. Berawal dari itulah, Shonhaji menguraikan, Idul Fitri akan menciptakan perubahan, keterbukaan hati sesama, dan berpeluang untuk mengembangkan pertumbuhan bersama demi kemaslahatan umat di saat ini dan di masa mendatang. “Dengan langkah seperti itu maka Idul Fitri bisa merekatkan elemen bangsa untuk tumbuh bersama dalam kebaikan,” paparnya. Memaknai Idul Fitri sebagai kesuciaan, yaitu kembalinya kepada fitrah kemanusiaan. Menampilkan kembali sifat kemanusiaan sesuai seluruh ajaran Islam. Bahwasanya, semua amalan ibadah di bulan suci Ramadhan, shalat, puasa, zakat, ditambah dengan shalat Id bersama dimaksudkan untuk mengembalikan kemanusiaan umat Muslim. Aktualisasi rukun Islam yang lima memberikan pemahaman bahwa kemanusiaan hanya bisa dikembalikan dengan penolakan kepada setiap unsur-unsur kebu rukan atau penindasan, seperti yang diungkapkan dalam kalimat syahadat, sering mengingatkan kebesaran dan keagungan-Nya seperti yang kita lakukan dalam shalat, mengendalikan hawa nafsu dari perbuatan fakhsya’ dan munkar seperti terwujud pada ibadah puasa, mewujudkan rasa solidaritas sosial kepada sesama manusia seperti dalam kewajiban mengeluarkan zakat, dan mengarahkan jalan hidup umat hanya semata kepada Allah SWT seperti tercermin dalam gerakan haji. Semuanya itu dikaitkan dengan Idul Fitri, kembalinya kepada fitrah kemanusiaan.
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
11
Arus Utama niaya, orang-orang yang menderita. Shonhaji memaparkan, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Aisyah, dekatilah orang-orang miskin. Cintai mereka, nanti Allah akan dekat dengan kamu.”.
Agar hidup berkah
Di hari Idul Fitri tersebut kemeriahan Lebaran tampak di banyak tempat, mulai dari gang-gang, perumahan, di daerah-daerah seluruh Nusantara, hingga berbagai negara yang berpenduduk mayoritas Muslim yang merayakannya. “Ditengah kemeriahan dan kegembiraan dalam suasana Idul Fitri tersebut hendaknya umat harus meningkatkan solidaritas sosialnya,” harap Shonhaji. Saat ini, kata dia, umat Muslim harus mengeratkan ukhuwah sesama dengan membantu atau menolong mereka yang sedang membutuhkan dengan menjadi dermawan. Kembali mengutip sabda Rasulullah SAW untuk mengingatkan, “Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dan dekat dengan surga.”, dan “Orang yang bakhil jauh dari Allah SWT, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka.”. Begitu mulianya orang-orang yang dermawan, karena dia akan memperoleh kenikmatan di dalam shalatnya, selain pada tangisan, karena dia akan dijaga oleh para malaikat, diberi cahaya dalam kegelapan, dan memperoleh ilmu secara langsung oleh Allah SWT. Mengutip untaian kata Hotman S. Arifin (alm), semoga berkah Allah SWT menyertai beliau dan keluarganya, “Ketika kita membantu orang-orang miskin, fakir miskin, anak-anak yatim-piatu, janganlah kita berpikir bahwa kita membantu. Pada hakikatnya kitalah yang dibantu mereka. Antara lain kita dibawa lebih dekat kepada Allah SWT.” Baginda Rasulullah SAW menyukai tempat-tempat yang disitu kita menyantuni fakir-miskin, membantu orang-orang yang tera-
12
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
Dengan menjadi dermawan, umat Muslim berpotensi akan mendapatkan pahala. Bersedekah misalnya, akan mendapatkan pahala sedekah yang berlimpah. Allah SWT telah menjanjikan akan dilipatkan pahala bersedekah hingga 700 kali lipat. Melakukan sedekah juga memberikan banyak manfaat, baik ke pihak pemberi sedekah maupun penerima sedekah. Anjuran bersedekah, kata Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Yuli Pujihardi ini, ditujukan kepada semua orang. Baik yang sehat, yang sakit, yang berhutang, yang memiliki keluasan rezeki, yang miskin, semuanya. “Ingin meraih kesuksesan dunia maupun akhirat maka bersedekahlah dan yakinlah Allah SWT akan menggantikannya lebih,” katanya. Baik zakat, infak dan sedekah memiliki persamaan, yakni berkontribusi pada pengikisan kemiskinan. Dari segi hukum, zakat bersifat wajib, sedangkan infak dan sedekah sunat. Sedangkan infak dan sedekah, tak ada nisab. Berbeda dengan zakat. Dalam hadis Rasul yang lain menyebutkan, sedekah juga dapat menghapus dosa dan kesalahan, melancarkan bisnis, dan menjadikan harta terus berkah dan berkembang. Hal ini seperti ditegaskan dalam firman-Nya pada surah as-Saba’ ayat 39. Dengan melakukan sedekah pula, pintu surga terbuka. Yuli mengutarakan, pahala sedekah akan mengalir meski pemberinya telah meninggal. Di antaranya, sedekah mushaf, pembangunan masjid, atau rumah. Menyoal kapan waktu bersedekah, katanya, tak ada ketentuan. Namun, sering kali Ramadhan dijadikan momentum, sebagaimana Rasulullah SAW. Konon, Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan saat bulan suci tiba.
Merengkuh kepercayaan Kini, lembaga pengelola zakat kian dituntut melakukan langkah berkesinambungan dengan meningkatkan sasaran, efesiensi program pemberdayaan mustahik, dan meningkatkan tingkat keberhasilan program.
Arus Utama “Kepercayaan menjadi seuntai kata yang menentukan bagi lembaga pengelola zakat. Buruknya membangun kepercayaan muzaki, maka gagal pula mengentaskan kemiskinan melalui zakat. Dan, peran komunikasi serta layanan juga jangan diabaikan,” kata Direktur Program Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan. Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan milik bangsa Indonesia baru-baru ini telah berhasil kembali meraih penghargaan sebagai Indonesia Middle-Class Brand Champion (IMBC) 2015 dalam kategori lembaga amal zakat, infak, sedekah nasional yang diselenggarakan oleh SWA berkolaborasi dengan Inventure pada 2012 dan terus berlangsung hingga tahun 2015 ini. Ikhwan Alim, selaku panitia ajang Indonesia Middle-Class Brand Champion (IMBC) 2015 menjelaskan, ada tiga karakteristik kelas menengah. Pertama adalah knowledge ability, social connection (melek teknologi informasi), dan resource atau daya beli yang berlebih. Tiga karakteristik inilah yang yang menjadi tantangan dalam menggarap segmen kelas menengah. “Penghargaan ini diberikan pada perusahaan yang mampu menggarap segmen kelas menengah dengan baik. Dalam hal ini Dompet Dhuafa berhasil menciptakan awarness dan hubungan dengan muzaki”, ungkapnya di Jakarta, Kamis (11/6). IMBC 2015 merupakan ajang di mana apresiasi diberikan kepada pemegang dan pemilik merek yang mereknya terbaik dan
terpercaya di kelas menengah bedasarkan survei “Perilaku Kelas Menengah dan Scorecard Index 2015”. Penghargaan yang diraih Dompet Dhuafa berdasarkan hasil survey pada masyarakat kelas menengah pada sembilan kota besar di Indonesia periode Maret hingga April 2015. Beberapa kota besar di antaranya Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Balikpapan, dan Denpasar. “Hasil prestasi yang rengkuh Dompet Dhuafa melalui acara tersebut merupakan buah ikhtiar kami untuk selalu menjaga kepercayaan donatur, menjaga transparansi dan akuntabilitas menjadi konsentrasi utama di Dompet Dhuafa,” ujar Yuli saat menerima penghargaan tersebut. Di Idul Fitri kali ini, dengan mengusung tema “Ambil Berkah nya”, Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang zakat, infaq, dan sedekah terus konsisten untuk membantu masalah kemiskinan yang dihadapi oleh kaum dhuafa, me ngajak dan menyerukan kepada seluruh umat Muslim di Indonesia untuk tumbuh bersama. Dengan bergandeng tangan mewujudkan kemandirian demi kemaslahatan umat melalui program-program pemberdayaan Dompet Dhuafa. Tak hanya masalah ekonomi dan sosial, Dompet Dhuafa juga mengentaskan masalah kesehatan dan pendidikan di Indonesia melalui program pemberdayaan. n (Diz, dioleh dari berbagai sumber)
Ruang Yatim.com Beri ruang di hatimu untuk mereka
Rasulullah SAW bersabda: “Aku dan orang yang mengurus (menanggung) anak yatim (kedudukannya) di dalam surga seperti ini (jari telunjuk dan jari tengah)”. (HR. Imam Al-Bukhari) Mari bergabung menjadi orang tua asuh dan berdonasi melalui :
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
13
Arus Utama
Menjaga Semangat Beribadah Pasca Ramadhan Setelah berpuasa sebulan penuh pada Ramadhan, Syawal merupakan bulan yang dinantikan umat Muslim. Syawal sebagai bulan kemenangan dan kembalinya fitri setelah seseorang ditempa dengan menahan hawa nafsu. Bekal-bekal yang dilakukan dengan semangat perubahan selama Ramadhan itulah harus dijaga dan dilanjutkan pada bulan Syawal. Apa kiat menjaga semangat beramal pasca Ramadhan?
14
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
S
yawal berasal dari kata Syala, yang berarti naik atau meningkat. Bulan Syawal merupakan bulan peningkatan, di mana latihan ibadah yang dikerjakan selama satu bulan Ramadhan harus dapat diimplementasikan ketika Syawal tiba untuk bisa lebih baik dan terjaga amalannya. Menjadi pribadi yang diharapkan akan kembali bersih dan menjadi diri yang lebih baik. Bulan Syawal juga merupakan bulan hari raya. Menjadi pribadi yang lebih baik menjadi mahkluk Allah SWT yang senantiasa mendekat pada seruan-Nya. Begitu pun menjadi harmonis ketika berhubungan dengan sesama manusia. Semakin meningkat rasa simpatinya terhadap orang lain. Ia pun
Arus Utama seseorang di bulan Syawal jangan sampai drop dibanding ketika menjalankan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan. Tidak boleh Ramadhan telah usai, ibadah pun berhenti. Peran keluarga misalnya, ini menjadi penting karena masing-masing keluarga harus saling mengingatkan satu dengan yang lainnya untuk tetap menjaga stamina amalan di Syawal,” ujarnya. Ustadz kelahiran Cirebon ini mengingatkan ketika kebiasaan Ramadhan untuk shalat berjamaah dan membaca Alquran agar dipertahankan di bulan Syawal ini. Ustadz Fauzi menuturkan, bahwa manusia tidak luput dari kesalahan atau kekeliruan dan berbuat dosa. Mungkin saja selama 11 bulan banyak perbuatan atau tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma Allah SWT. Ketika Ramadhan tiba diharapkan untuk melebur semua dosa-dosa. “Setelah diri diberi kesempatan memperoleh ampunan, giliran waktunya untuk menghilangkan dosa-dosa orang lain. Dan di bulan Syawal inilah saatnya untuk meminta maaf dan silaturahim atau menyambung serta memperkuat hubungan kasih sayang untuk melebur dosa sesama. Idul Fitri merupakan salah satu momentum tepat untuk merajut kembali jalinan silaturahim yang pernah putus,” ujarnya.
PUASA SYAWAL
menjadi lebih arif ketika mendapatkan cobaan. Menjadi Mukmin yang paling beriman di hadapan Allah SWT untuk meraih predikat yang paling dicintai oleh Allah SWT. Semakin dekat ia dengan Allah SWT, semakin tinggilah derajat keimanannya. Dalam hadis dari Abu Hurairah RA menyebutkan, “Orang beriman yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah SWT daripada orang beriman yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan.” (HR Muslim).
JAGA STAMINA AMALAN Bulan Syawal ini menjadi pintu masuknya umat Islam ke fitrahnya. Hal ini sering disebut dengan Idul Fitri. Hari pertama pada bulan Syawal itu, yakni hari memperingati kemenangan umat Muslim. “Berpuasalah kami dengan melihat bulan dan berhari rayalah kami dengan melihat bulan,” demikian bunyi hadis shahih. General Manager Dai Ambassador Corp Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), Ustadz Fauzi Qosim mengingatkan agar amalam
Ia berpesan, supaya umat juga tidak boleh terlupa dengan amalan puasa yakni melanjutkan puasa enam hari pada bulan Syawal. “Ganjaran puasanya dihitung setahun penuh. Dan ini ibadah yang pahalanya sangat besar. Jadi puasa enam hari itu merupakan bagian dari bulan Ramadhan untuk melengkapi hakikat puasa itu satu tahun,” terangnya.
UMRAH Bulan Syawal ini oleh Allah SWT sudah dimasukkan sebagai bulan Haji, begitu masuk Syawal, langsung masuk bulan Haji. Dalam firman-Nya yang berbunyi: “Haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi.” (QS al-Baqarah [2]: 197) dan itu termasuk di sana bulan Syawal. Orang yang menunaikan ibadah Umrah pada bulan Syawal, maka dia telah melakukan Umrah Haji, bukan Umrah biasa. Umat Muslim yang datang ke Tanah Suci pada bulan Syawal sudah bisa jika ia melanjutkan dengan Haji sekaligus. Dan, umat Islam di bulan Syawal ini sebenarnya sudah masuk pada bulan-bulan Haji dan dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah atau qiyamul lail, seperti shalat sunah, puasa sunah, shalat Tahajud, membaca Alquran, memperbanyak zikir, istighfar, dan amalan-amalan lainnya. n (Diz, dari berbagai sumber)
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
15
Arus Utama
Tradisi Mudik, Pemantik Perekonomian Desa Hasil analisa Pusat Data Kemiskinan Dompet Dhuafa yang menunjukkan potensi aliran dana mudik dari kota ke desa atau dari kota ke kota mencapai Rp 90,08 triliun. Dan, tahun ini diduga jumlah pemudik akan naik 7 persen dari 2014. Dana pemudik tersebut sayangnya belum mampu mengge rakkan ekonomi daerah.
M
udik merupakan tradisi khas saat Idul Fitri umat Islam tanah air akan bersilaturahim satu sama lain di tempat tujuan mereka. Ritual tahunan berskala masif yang hanya berlangsung di Indonesia ini, mudik memiliki hal-hal unik yang tak terlupakan sepanjang tahun bagi mereka yang melakukannya. Untuk mencapai tujuan di destinasi masing-masing pemudik, beragam cara pun yang ditempuh untuk bisa berlebaran bersama
16
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
di kampung halaman. Baik yang menggunakan jasa angkutan umum, kendaraan pribadi, hingga memang cukup ditempuh dengan perahu atau sampan pun masih digunakan demi eratnya silaturahim mereka. Prosesi mudik pada tahun 2014 berdasarkan estimasi Kemenhub, ada 27 juta jiwa pemudik atau setara dengan 6,8 juta keluarga yang hilir mudik dari kota ke desa (daerah) di tanah air lewat aktivitas mudik Lebaran. Bank Indonesia (2014) memperkirakan, sedikitnya ada Rp 60 triliun dana yang mengalir ke daerah-daerah lewat aktivitas mudik warga dan proses transfer menjelang Le baran. Dan data ini diperkuat hasil analisa Pusat Data Kemiskinan Dompet Dhuafa yang menunjukkan potensi aliran dana mudik dari kota ke desa atau dari kota ke kota mencapai Rp 90, 08 triliun. Dan, tahun ini diduga jumlah pemudik akan naik 7 persen dari 2014. Dana pemudik tersebut sayangnya belum mampu mengge rakkan ekonomi daerah. Umumnya, pemudik memiliki kecende rungan memanfaatkan dana mereka untuk keperluan konsumtif seperti biaya transportasi, jalan-jalan/rekreasi, pakaian, komunikasi, makan dan belanja bersama keluarga, dan sebagainya.
Arus Utama
Di lain pihak, banyaknya masyarakat cenderung suka membelanjakan uang hasil kegiatan mudik ke pusat-pusat perbelanjaan dan jaringan toko-toko modern (yang telah menjamur hingga pelosok pedesaan) menyebabkan aliran uang pemudik kembali terserap ke pusat pemerintahan.
Investasi di Desa Seharusnya besarnya aliran dana mudik tersebut bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi di kampung halaman, dibandingkan menghabiskannya dalam waktu beberapa hari saja tanpa dampak lanjutan. Ini karena minimnya sektor-sektor usaha yang bisa dikembangkan di daerah karena minimnya sarana-prasarana pendukung, dan di antaranya kurang seriusnya perhatian kita dalam membangun desa untuk kepentingan jangka panjang. Padahal desa masih memerlukan perhatian dan partisipasi masyarakat untuk bisa menjadikan desa lebih produktif dan masyarakat desa pun harus lebih berdaya sesuai dengan kondisi dan potensi desanya. Pola membelanjakan dana pemudik di daerah sebaliknya mulai diarahkan ke aktivitas-aktivitas produktif sesuai dengan kondisi di daerahnya. Misalnya, desa dimungkinkan untuk dikembangkan kegiatan peternakan berskala besar maupun kecil melalui dana pemudik. Dan, dengan lahirnya serta berjalannya aktivitas produktif semacam ini, niscaya bisa berdampak terjadinya pekerjaan tambahan, mengurangi tingkat pengangguran di desa. Namun, sebaliknya juga diharapkan para aparat desa (pemda) pun memiliki komitmen untuk membangun desanya dan siap
untuk menerima serta mengelola dana orang desa yang bekerja di kota (pemudik). Pemda harus berpikir inovatif untuk melaksanakan aksesakses atau saluran investasi di desa melalui aliran dana pemudik. Misalnya, alokasi investasi ke obyek wisata daerah yang nantinya diharapkan bisa memantik kegiatan ekonomi di sekitar lokasi. Pemerintah akan memperoleh aliran dana dari hasil pengelolaan retribusi tiket/karcis masuk obyek wisata, retribusi parkir. Masyarakat pun bisa memperoleh pendapatan mereka misalnya dari hasil penjualan barang seperti penjualan hasil kerajinan khas daerah, makanan, pakaian, dan sebagainya. Jika semua bisa disinergikan dengan baik dan saling menguntungkan antara masyarakat, pelaku usaha kecil (UKM), dan pemda; perekonomian desa akan bisa tumbuh dengan baik dan berkelanjutan. Aktivitas produktif yang berkaitan dengan pengembangan desa bisa menimbulkan efek ganda (multiplier effect) dalam berbagai bentuk pertumbuhan kegiatan-kegiatan masyarakat di desa. Semua itu akan mendatangkan nilai tambah dan berdampak pada perbaikan kualitas hidup masyarakat dan desa. Bahkan, desa bisa memaksimalkan fungsi Lembaga-Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pemerintah daerah yang seharusnya bisa memfasilitasi potensi ekonomi mudik tersebut dengan membentuk dana investasi daerah, mengarahkan aliran dana selama mudik pada hal produktif, membuat pola pemberdayaan yang lebih produktif, melestarikan khasanah budaya lokal, menjaga kelesta rian lingkungan, dan sebagainya. n (Gif)
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
17
Tokoh
Nadila, Penyanyi
Bersyukur Terlibat Program Ramadhan Dompet Dhuafa
S
uasana kemeriahan acara Belanja Bareng Anak Yatim yang digelar Dompet Dhuafa semakin bertambah meriah dengan kehadiran aktris dan penyanyi Nadila, yang turut menghibur dengan membawakan lagu-lagu religi. Bagi penyanyi era 90-an ini, terlibat dalam kegiatan sosial saat bulan Ramadhan menjadi keberkahan tersendiri. “Alhamdulillah, bisa terlibat langsung kegiatan sosial bareng Dompet Dhuafa. Jujur, sebelumnya saya belum pernah terlibat dalam dunia sosial,” ujar penyanyi asal Cimahi, Bandung, Jawa Barat, saat ditemui Swaracinta dalam sebuah acara program Ramadhan Dompet Dhuafa di Jakarta beberapa waktu lalu. Meski belum banyak terlibat dalam kegiatan sosial, penyanyi bernama lengkap Laela Rachmawati mengaku, banyak mengetahui kegiatan sosial dari lembaga-lembaga kemanusiaan yang aktif
18
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
dalam merespon bantuan bagi masyarakat yang kurang mampu. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah kegiatan sosial yang dijalankan Dompet Dhuafa seperti Belanja Bareng Anak Yatim. Ini bisa jadi bagi Nadila, merupakan kali pertama keterlibatannya langsung untuk berbagi dengan sesama. Ramadhan menjadi momentum yang tepat, untuk menebar kebaikan dan manfaat bagi sesama. Nadila nampaknya semakin merasakan kenikmatan tersen diri saat bersama Dompet Dhuafa di acara Belanja Bareng Anak Yatim. Acara itu digelar Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Komunitas Pecinta dan Pemerhati Anak Bangsa yang diadakan di Pejaten Village, Jakarta, Sabtu (20/6). Nadila sangat menikmati semua lantunan lagu-lagu religi yang ia bawakan bersama anakanak yatim dari Tangerang Selatan, Banten itu.
Tokoh “Dompet Dhuafa salah satu fokusnya di bidang kemanusiaan. Aksi-aksi kepeduliannya seperti bantu pengungsi Rohingya, korban gempa di Nepal, dan bencana kemanusiaan lainnya. Saya jadi semakin tahu dan paham bahwa Dompet Dhuafa juga concern membantu dan menggerakkan kepeduliaan masyarakat yang tidak saja di level nasional tapi juga dalam lingkup internasional,” papar penyanyi kelahiran 28 Desember 1978. Ditanya mengenai keterlibatannya ke depan dalam dunia sosial, penyanyi yang berhasil meraih kesuksesan dan menggebrak dunia musik saat berduet dengan Fatur lewat lagu Kulakukan semua untukmu ini mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan nantinya akan turut bersinergi, terlibat langsung dalam kegiatan sosial serta aksi-aksi kemanusiaan yang dijalankan Dompet Dhuafa. Terlebih, menapaki dunia sosial menjadi pengalaman berharga yang begitu ingin dirasakan lulusan Universitas Pasundan ini. “Tentu kalau ada kesempatan kerja sama lagi dalam kegiatan sosial, saya senang banget. Paling nggak bisa jadi pengalaman berharga buat saya, karena bisa bermanfaat untuk diri saya pribadi maupun nilai positif bagi orang lain yang membutuhkan,” kesannya. Nadila mulai dikenal sejak merilis album pertamanya yang berjudul Salahkah Aku (1997). Dalam album perdana ini Nadila menghadirkan 9 buah lagu. Lagu yang berjudul sama dengan albumnya, mampu melejitkan nama Nadila. Pada tahun 2000, Nadila kembali mencuri perhatian berkat duetnya dengan Fatur, dalam lagu Kulakukan Semua Untukmu”. n (Ina)
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
19
Program
Tumbuh Bersama Lewat “Infak via Kasir” Dhuafa, saat launching kerjasama Infak via Kasir di SDN 01 Sawangan, Depok, pada Selasa (16/6). Senada dengan Dompet Dhuafa, Danni Konjongian, Direktur Public Relation and Communication PT Matahari Putra Prima mengharapkan, kerja sama yang dibangun selama 10 tahun ini ke depannya dapat terus terjalin, hingga menjangkau program-program pemberdayaan lainnya demi kemaslahatan umat. “Kerja sama ini Penandatanganan kerja sama Program Infak via Kasir Dompet Dhuafa dengan Hypermart (PT Matahari Putra Prima) pada Selasa kebaikan untuk sesama. (16/6), di SDN 01 Sawangan, Depok, Jawa Barat. (Foto:DD/taufan) Selama itu merupakan kebaikan terlebih untuk peduli terhadap masyarakat kurang mampu, tentu Hypermart saAKARTA – Sarana dan Infrastruktur menjadi perhatian ngat senang sekali dan akan terus berkontribusi,” paparnya. utama, untuk mencapai keberhasilan dan tercapainya sebuah pendidikan dengan mutu dan kualitas yang baik. Sembilan tahun tumbuh bersama Namun faktanya, di beberapa wilayah di Indonesia sendiri, Sejak bergulir tahun 2006, program Infak via Kasir memudahmasih ditemui sekolah-sekolah yang kurang layak dalam segi sarana kan masyarakat dalam berdonasi membantu program-program dan infrastruktur. pemberdayaan masyarakat dhuafa sambil berbelanja. Pelanggan Seperti yang terjadi di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Hypermart dapat mendonasikan sisa kembalian belanja, pembulatan tepatnya di SDN 01 Sawangan. Kondisi bangunan sekolah yang kembalian, atau bahkan infak melebihi kembalian dari belanja. cukup memprihatinkan seperti, atap yang jebol, dinding ruang kelas Selama 9 tahun periode kerjasama, total dana pelanggan Hypermart, mulai mengelupas, hingga mushola dan sarana kamar mandi yang Foodmart, dan Boston yang terkumpul mencapai Rp 10.160.275.166. kurang layak, telah berlangsung cukup lama. Selain pendidikan, dana juga dialokasikan untuk program Kondisi tersebutlah yang menginisiasi Dompet Dhuafa bersinpemberdayaan ekonomi dan kesehatan. Di program pemberdayaan ergi dengan Hypermart (PT. Matahari Putra Prima, Tbk) mengguekonomi seperti Pasar Berseri di Magelang, Jawa Tengah, untuk lirkan program Infak via Kasir. Sebuah program yang memfasilitasi korban Gunung Merapi. Di program kesehatan, dialokasikan Perahu masyarakat untuk membantu sesama. Alhamdulillah, dana yang Siap Siaga (perahu karet) dan ambulan untuk Layanan Kesehatan terkumpul tahun lalu sebesar Rp 1.438.128.016 rencananya akan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa di Papua. dialokasikan untuk program pendidikan terutama untuk renovasi Khusus tahun ini Dompet Dhuafa dan Hypermart menargetkan gedung dan pendampingan sekolah. total donasi sejumlah Rp 2 miliar yang akan disalurkan untuk per“Renovasi dilakukan dalam rangka perbaikan gedung dan sarana baikan sekolah tidak layak di seluruh Indonesia yang telah di survei. sekolah, sementara pendampingan sekolah dilakukan untuk memSejak 3 Juni hingga 3 Agustus 2015 pelanggan Hypermart dibuka perbaiki manajemen sekolah melalui pelatihan guru dan peningkapeluang turut berkontribusi untuk program ini. n (DD/uyang/diz) tan kegiatan belajar,” ujar Yuli Pujihardi, Direktur Eksekutif Dompet
J
20
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
Social Entrepreneurship Arus Utama
Tokoh
Raksasa Kebaikan Oleh: Ahmad Juwaini @ahmadjuwaini
S
alah satu tugas besar yang kita emban dalam kehidupan ini adalah bagaimana terus berkontribusi dengan kebaikan. Setiap hari kita ditantang untuk melahirkan karya kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain. Kebaikan yang kita lakukan harus betul-betul nyata kita laksanakan. Bukan semata-mata niat baik yang ada dalam hati kita, tapi harus menjadi tindakan nyata. Betapa banyak orang yang punya niat baik, tetapi niat baik itu hanya berhenti sampai di hati, dan tidak berubah menjadi apa-apa dalam kehidupan ini. Sebagai contoh adalah ketika para pendiri Dompet Dhuafa (DD) memiliki niat baik untuk menolong kaum dhuafa, niat baik ini kemudian diimplementasikan dalam tindakan nyata. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengajak orang-orang untuk peduli dan akhinya mau berbagi. Bukan hanya mengajak orang berdonasi secara temporer, akan tetapi terus menjaga niat dan tindakan baik sehingga bisa terus berkelanjutan. Niat baik dan tindakan baik itu pada tahap selanjutnya disistematisasi dan terus dikembangkan. Hasil dari sistematisasi ini adalah tumbuhnya DD menjadi organisasi yang semakin membesar. Pada tanggal 2 Juli 2015, saat DD genap berusia 22 tahun, begitu banyak perubahan telah terjadi selama waktu yang dilalui tersebut. Jika dibandingkan dengan saat pertama berdirinya, DD pada usianya yang ke-22, menunjukkan perkembangan
organisasi yang pesat. Jika pada tahun 1993 saat pertama kali berdiri, jumlah donatur yang dilayani adalah sebanyak 1.825 orang, maka pada tahun 2015 jumlah donatur yang dilayani sebanyak 145.845 orang. Jika pada tahun 1993 dana yang diterima dari masyarakat Rp 88 juta, pada tahun 2015 dana amanah masyarakat sudah mencapai Rp 251 Milyar. Jika pada tahun 1993 hanya melayani wilayah jabotabek saja, pada tahun 2015 sudah memiliki 17 cabang dan perwakilan dalam negeri, serta memiliki lima cabang di luar negeri. Jika pada tahun 1993 penerima bantuan DD hanya sebanyak 90 orang, Pada tahun 2015 jumlah penerima manfaat bantuan DD mencapai 11.545.738 orang. Sepanjang 22 tahun berdiri tersebut DD telah memberikan bantuan kepada 29 negara di seluruh dunia. Pencapaian dari satu niat baik, kemudian berubah bentuk menjadi organisasi kebaikan, sampai akhirnya tumbuh menjadi organisasi kelas dunia, tentu memerlukan langkah-langkah strategis yang tepat. Perubahan sebuah niat baik, sehingga berubah menjadi entitas kebaikan yang meraksasa, memerlukan tahapan proses yang andal. Dalam mengembangkan niat baik menjadi organisasi kebaikan yang besar, berikut ini tujuh langkah utama yang harus dilakukan : 1. Setiap kali ada niat baik segera ubah menjadi tindakan nyata yaitu kegiatan kebaikan.
2. Kembangkan kegiatan kebaikan menjadi lebih banyak atau lebih luas. 3. Buatlah organisasi untuk mewadahi kegiatan kebaikan sehingga lebih berkelanjutan. 4. Ajaklah masyarakat untuk ikut serta mendukung dan atau mendanai kegiatan tersebut. 5. Gunakan media massa atau sosial media yang akan menjadi sarana bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat. 6. Kembangkan sistem organisasi yang profesional sehingga organisasi berjalan lebih rapi dan berkualitas. 7. Perluas manfaat organisasi dengan meningkatkan jumlah layanan atau mengembangkan cabang. Tentu saja seluruh langkah utama tersebut harus senantiasa dilakukan dengan penuh kesungguhan dan diiringi dengan upaya melakukan perbaikan atas segala kelemahan. Jika langkah-langkah tersebut dilakukan dengan tepat, maka setiap kegiatan kebaikan akan berpotensi menjadi raksasa kebaikan. Sebuah organisasi kebaikan yang meraksasa adalah organisasi kebaikan yang besar dan memberi manfaat luas kepada masyarakat. n
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
21
Program
Semarak Ramadhan di Perbatasan
L
antunan takbir dan shalawat begitu menggema saat dikumandangkan. Ya, kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian Program Ramadhan Ceria di Perbatasan yang digelar Dompet Dhuafa. Puluhan anak-anak di kawasan Kubu Raya, Kalimantan Barat berkeliling kampung, menyemarakkan nuansa Ramadhan, memainkan alat musik rabana, yang semakin menambah keceriaan Ramadhan di kawasan pesisir pantai itu. Pawai Sambut Ramadhan, demikian nama kegiatan yang saat ini mereka jalani. Tak hanya pawai Ramadhan, berbagai kegiatan lainnya seperti Pesantren Anak Ceria, Kado Ramadhan Indah, Pembuatan Papan Afirmasi (Sepanjang Jalan Nasihat Motivasi), dan Buka Bersama diselenggarakan selama satu bulan lamanya. Ahmad Rizal Khadapi, dari Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Dhuafa selaku Koordinator Program, sekaligus relawan guru yang mengabdi di wilayah tersebut mengungkapkan, semangat dan antusiasme anak-anak begitu menggelora, selama mengikuti kegiatan. “Kegiatan berlangsung sejak awal puasa kemarin. Alhamdulillah, semangat anak-anak hingga hari ini masih terlihat,” terangnya, beberapa waktu lalu. Pada Program Pesantren Anak Ceria, Dafi, demikian sapaan
22
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
akrabnya sehari-hari ini menjelaskan, rangkaian kegiatan yang diikuti sebanyak 34 anak di antaranya sholat berjamaah, training motivasi, lomba tahfidz cilik, lomba adzan dan praktik sholat. Menjelang akhir Ramadhan, Program Kado Ramadhan Indah pun siap digulirkan. Kado Ramadhan Indah sendiri merupakan kegiatan berbagi bingkisan sembako kepada masyarakat kurang mampu di kawasan tersebut. “Selama Ramadhan kita juga akan buat kegiatan buka bersama. Untuk mempersiapkan kegiatan Ramadhan ini, Alhamdulillah kita juga banyak dibantu dengan masyarakat setempat,” jelasnya. Ramadhan tahun ini menjadi pengalaman pertama yang berharga bagi Dafi, untuk mengabdi selama satu tahun, menjalani program-program SGI Dompet Dhuafa yang diamanahkan kepadanya. Di sebuah sekolah, tepatnya di SD Negeri 12 Kuburaya, ia menebar manfaat kebaikan sebagai tenaga pengajar. Lewat ilmu pengetahuan dan ilmu agama yang dimilikinya ia bercita-cita, ingin mencerdaskan generasi penerus bangsa di wilayah perbatasan dengan nilai-nilai semangat dakwah islam. “Momentum Ramadhan tahun ini menjadi awal yang tepat untuk saya menebar manfaat. Semoga niat baik ini membawa kebaikan bagi anak-anak didik saya,” pungkasnya. n (amd)
Program
Semarak Ramadhan Bersama Pengungsi Rohingya
A
CEH - Menyemarakkan Ramadhan tahun ini, Dompet Dhuafa berupaya terus menebar kebaikan. Melalui Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggulirkan program Sekolah Ceria bagi anak-anak Pengungsi Rohingya di Posko Pengungsian Langsa, Aceh Timur. Tak hanya Ramadhan, program ini sebelumnya rutin dilaksanakan, dengan tujuan menghibur sekaligus memberikan pendidikan dasar, antara lain asah keterampilan (kerajinan tangan), mempelajari bahasa (Indonesia, Inggris, dan Rohingya), dan kegiatan menarik lainnya. “Kegiatan rutin Sekolah Ceria ini kita fokuskan di 2 titik yakni wilayah Kuala Langsa, dan Bayeun. Sebelum Ramadhan kegiatan ini memang sudah berlangsung sejak sebulan lalu,” ujar Eka Suwandi, Koordinator DMC Dompet Dhuafa, saat dihubungi via telepon, Selasa (23/6). Setiap pagi dan sore hari, pengungsi berkumpul untuk mengasah kemampuan mereka belajar bahasa. Perlahan tapi pasti, mereka mulai menunjukkan perkembangan. Tiga pekan berlalu, relawan Dompet Dhuafa mendampingi pengungsi Rohingya di Langsa untuk memudahkan pelajaran bahasa itu. Pembelajaran bahasa melalui Sekolah Ceria berguna sebagai pemenuhan hak dasar bagi masyarakat etnis Rohingya untuk
mendapatkan pendidikan yang layak. Berbulan-bulan terombangambing di lautan, jangankan untuk belajar, sekadar mencari makan pun sulit mereka lakukan. Selain Sekolah Ceria, DMC Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Gerakan Para Pendongeng untuk Kemanusiaan (GePPUK) Jakarta menggelar kegiatan Dongeng Ceria. Dongeng yang bertujuan menghibur anak-anak pengungsi tersebut menggunakan metode praktik memainkan boneka dari kaos kaki, yang juga merupakan hasil karya anak-anak pengungsi Rohingya saat mengikuti pelatihan keterampilan kerajinan tangan. “Alhamdulillah, mereka begitu menikmati kegiatan yang digulirkan Dompet Dhuafa bersama relawan lainnya,” paparnya. Indonesia sebagai negara yang bersedia menampung mereka juga harus melindungi hak-hak dasar mereka sebagai manusia. Namun, para relawan tak hanya begitu saja mengajar pengungsi. Dompet Dhuafa memberikan Pelatihan Relawan Guru untuk menyiapkan sekolah yang layak bagi masyarakat etnis Rohingya. “Saat ini kita juga dalam tahap pembangunan Training Center, yang nantinya akan difungsikan untuk pelatihan para relawan, baik relawan Dompet Dhuafa maupun lokal, guna mengasah keterampilan mereka, sebelum digulirkan kepada para pengungsi,” pungkasnya. n (DD/uyang/gita/diz)
Keterangan foto: DMC Dompet Dhuafa mengkampanyekan promosi kesehatan tentang cara mencuci tangan dan sikat gigi yang baik di camp Kuala Langsa, Bayeun, dan Kuala Cangkoi. Sekumpulan anak-anak pengungsi Rohingya tengah mengi kuti kegiatan Sekolah Ceria, program DMC Dompet Dhuafa di Langsa, Aceh Timur. Foto-foto: DMC Dompet Dhuafa
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
23
Program
Menghimpun Donasi di Ramadhan Jazz
J
AKARTA- Ribuan penonton memadati arena Plaza Masjid Cut Mutia, Menteng, Jakarta pada Jumat (26/6), dalam acara Ramadhan Jazz Festival (RJF) 2015. Kemeriahan pun mulai terasa ketika sejumlah penyanyi papan atas seperti Raisa, Kunto Aji, Abdul and The Coffee Theory, dan artis kenamaan lainnya turut hadir mengisi acara yang digelar Remaja Masjid Cut Mutia (Ricma), bekerja sama dengan Dompet Dhuafa yang berlangsung selama 2 hari, Jumat-Sabtu (26-27/6). Ramadhan Jazz Festival (RJF) adalah kegiatan musik tahunan yang dilakukan oleh Ricma dengan mengundang musisi kenamaan tanah air. RJF dibuat sebagai bentuk dakwah baru yang dilakukan oleh anak-anak muda yang peduli untuk mengembangkan Islam di Indonesia dengan cara-cara yang kreatif dan persuasif terhadap kalangannya. Muhammad Raihan, Ketua Ramadhan Jazz Festival mengatakan, Ricma melalui RJF ingin memperbaiki image Islam
24
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
yang kini dianggap buruk dan kasar oleh sebagian kalangan melalui kegiatan musik. Selain menampilkan kesenian-kesenian Indonesia untuk berdakwah, Ricma bersama Dompet Dhuafa ingin mengajak remaja untuk berdonasi. “Kita juga ingin menumbuhkan semangat saling berbagi dan kepedulian terhadap sesama dikalangan anak muda, untuk itu kita gandeng Dompet Dhuafa sebagai mitra kerja sama dalam Event ini,” ujarnya. Dalam gelaran musik tersebut, panitia tidak menyediakan tiket masuk sebagaimana layaknya konser musiknya. Melainkan, pengunjung yang ingin menonton cukup berdonasi kepada Dompet Dhuafa, atau menyumbangkan buku sebagai tiket masuk, melalui counter donasi. “Alhamdulillah, untuk gelaran RJF selama 2 hari, total donasi yang terhimpun sebesar Rp 113 juta. Selain itu, sekitar ratusan buku pun telah terhimpun oleh Dompet Dhuafa,” ungkap Trust Manager Infaq Resources Mobilization Dompet Dhuafa. Boy menuturkan, rencananya, hasil donasi yang terhimpun akan digulirkan untuk program Gemari Buku dan Air Untuk Kehidupan. Gemari Buku adalah program Dompet Dhuafa yang menyebarkan buku ke daerah-daerah pelosok yang minim dengan buku. Sedangkan Air Untuk Kehidupan merupakan program pengadaan air untuk wilayah krisis air bersih. “Semoga hari kedua, penghimpunan donasi bisa lebih meningkat lagi. Agar kebaikan terus mengalir demi kemaslahatan umat,” harapnya. n (DD/erni/gita/uyang/gif)
Program
#PrayForNepal
Distribusi Kemanusiaan DD Sampai Pelosok Nepal
N
EPAL – Tim kedua Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa tiba di Nepal sebagai bentuk kepedulian Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan terhadap derita masyarakat Nepal. Tim kedua hampir sepekan berada di Nepal untuk membantu korban gempa bumi berkekuatan 7,9 Skala Richter di negara itu. Menurut Rama Adi Wibowo, Tim Advokasi dan Kebijakan Publik Dompet Dhuafa, tim pertama DMC Dompet Dhuafa telah menyalurkan kebutuhan logistik seperti beras, gula, garam, dan minyak goreng kepada 65 KK di Nepal. Sebagai bentuk penyampaian amanah donatur terhadap bencana tersebut, tim kedua DMC Dompet Dhuafa diberangkatkan
menuju Nepal untuk menyalurkan berbagai bantuan. “Sekarang kita membagikan alat gambar dan mewarnai berfungsi sebagai sarana pengusir kejenuhan bagi anak-anak tersebut karena mereka mengalami trauma, tak sedikit dari mereka yang harus kehilangan keluarganya. Meskipun di pengungsian, kreatifitas anak-anak tersebut harus terus diasah, karena hampir satu bulan mereka tidak dapat bersekolah,” kata Taufan Yusuf Nugroho, Tim Komunikasi Dompet Dhuafa yang bertugas di Nepal, dalam pesan singkatnya melalui Whatsapps, Minggu (24/5). Taufan menambahkan, selain memberikan bantuan berupa kaos jersey dan alat bermain kriket Dompet Dhuafa juga melakukan koordinasi, inventarisasi dan serah terima seluruh barang
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
25
Program
bantuan berupa logistik, barak pengungsian, dan obat-obatan yang ada di posko pengungsian Satungal, Nepal, kepada warga dan tentara nasional Nepal. Taufan juga menyampaikan, Dompet Dhuafa juga menyediakan 330 balting (sebutan untuk ember di Nepal) untuk menampung persediaan air bersih dan membagikan peralatan mandi di posko pengungsian seperti Satungal, Dolu, dan Kalimati serta memberikan air bersih dalam beberapa tangki truk di posko-posko pengungsian yang ada di Nepal.
26
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
Terkait bantuan kemanusiaan kepada warga Nepal yang satu bulan lalu terkena musibah gempa bumi, Taufan mengatakan, tim DMC Dompet Dhuafa berhasil menuju lokasi desa yang berada di distrik Nuwakot, Nepal Tengah, meskipun menempuh perjalanan selama empat jam melalui jalan yang rusak parah dari Kathmandu ke pegunungan Nuwakot pada Selasa (26/5). “Ini merupakan bantuan yang kedua pasca terdampak Gempa Bumi di Nepal. Beratnya medan untuk sampai dilokasi terbayar dengan kegembiraan masyarakat menerima bantuan tersebut,” katanya. n (DD/gita/uyang. Foto: DD/taufan)
Program
#LoveRohingya
Menjaga Asa Manusia Perahu
Bantuan Madrasah pembangunan
A
CEH –Sebanyak 11.491 orang pengungsi Rohingya terdampar di Indonesia sejak meletusnya konflik etnis Rohingya pada tahun 2012 lalu. Jumlah tersebut bertambah pada tahun 2015, sekitar 1700 pengungsi Rohingya asal Myanmar dan Bangladesh pencari suaka terdampar di perairan Aceh dan Sumatra Utara dalam empat periode terakhir. Saat ini, “Manusia Perahu” itu ditempatkan di 4 daerah pengungsian yang berada di wilayah Aceh dan Sumut. Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang zakat, infak, dan sedekah turut menurunkan bantuan untuk pengungsi Rohingya. “Bantuan pangan, susu, pakaian, dan obat-obatan telah didistribusikan ke posko pengungsian. Selain itu, tim medis Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa juga memberikan layanan kesehatan di pengungsian,” diungkapkan oleh tim respon Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa berkomitmen membantu para pengungsi tersebut untuk pemenuhan hak dasar di pengungsian seperti bantuan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan. Sampai saat ini tim relawan Dompet Dhuafa bersinergi dengan
Bantuan masyarakat Indonesia di Australia
Bantuan masyarakat Indonesia di Jepang
Kereta Ceria
berbagai pihak dan masih membantu layanan pendidikan di salah satu pe ngungsian di wilayah Aceh. Syahrul, tim Dompet Dhuafa Waspada di Posko Pengungsian Langsa, Aceh, mengatakan, Tim Relawan Dompet Dhuafa menyediakan beberapa jenis permainan untuk anak-anak pengungsi Rohingya dan kegiatan senam pagi bersama untuk pengungsi usia dewasa. Iskandar, Tim Respon Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menambahkan, Posko Dompet Dhuafa membuka Sekolah Ceria setiap pagi mulai jam 9 sampai jam 11 dan sore hari setelah Ashar sampai jam 5 sore pengungsi belajar bersama. “Untuk anak-anak mereka belajar alphabet, sedangkan remaja dan dewasa mempelajari bahasa seperti bahasa Indonesia, Inggris dan Rohingya, budaya Indonesia dan program belajar ini akan terus dijalankan sampai tiga bulan ke depan,” katanya, Kamis (28/5). Selain itu, imbuh Iskandar, mereka juga diberikan keterampilan sesuai minat dan bakat mereka dan para ibu-ibu pengungsi Rohingya pun telah belajar memasak makanan Indonesia di Dapur Umum Dompet Dhuafa.
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
27
Arus Utama Program Selama satu tahun ke depan pengungsi Rohingya akan berada di Indonesia sebelum ada negara yang mau mengakui kewarganegaraan mereka. “Selama itu pula relawan Dompet Dhuafa berkomitmen untuk mendampingi Rohingya selama berada di sini,” jelas Iskandar. n (DD/erni/gita/diz)
Program keterampilan
Kunjungan Mensos
Pembagian mukenamukena bersama Komunitas One Day One Juz
Sekolah Ceria dewasa
28
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
Mata Acara
Merajut Perdamaian Dunia Melalui Seminar Islam
N
EW YORK – Dompet Dhuafa dan Perserikatan BangsaBangsa (PBB) menyelenggarakan seminar internasional tentang Islam di Gedung PBB, New York, pada 29 Mei lalu. Inilah seminar tentang Islam digelar untuk pertama kalinya di gedung perdamaian dunia itu. Seminar yang diadakan di ruangan Ecosoc Chambers, UN Headquarter ini menghadirkan Imam Shamsi Ali (tokoh Muslim Amerika asal Indonesia), Ahmad Juwaini (Presiden Direktur Dompet Dhuafa Filantropi), Dahlan Iskan (Mantan Menteri BUMN RI), James Hoesterey (Assistance Professor dari Emory Univer-
sity), Chiara Formichi (Associate Professor dari Cornell University), dan Rita Cosby dari CBS TV sebagai moderator. Seminar yang bertajuk “Islam Unity in Diversity, Democracy, and Modernity” ini dihadiri para diplomat dan juga perwakilan lembaga-lembaga mulilateral, serta diikuti oleh lebih dari 150 peserta. “Tujuan dari seminar ini untuk mengenalkan Islam yang Rahmatan Lil 'Alamin kepada dunia”, ujar Ahmad Juwaini. Ahmad Juwaini menuturkan, radikalisme serta terorisme yang terjadi di negara-negara muslim yang terjadi karena kemiskinan bisa dibenahi dengan kegiatan amal dan dan pemberdayaan oleh
organisasi non-profit. Kegiatan tersebut bisa menjembatani perbedaan pemikiran agama. Tokoh Muslim Amerika asal Indonesia, Imam Shamsi Ali menambahkan, dalam Islam terdapat budaya yang menempel pada Muslim. “Oleh karena itu Islam tidak seharusnya dipandang hanya dari sisi warga di negara-negara di Timur Tengah.” Dahlan Iskan menyoroti bahwa media mainstream saat ini masih mendiskreditkan umat Islam. Diharapkan, selepas seminar ini ada tindak lanjut untuk mengubah media mainsteram tersebut. Lebih lanjut lagi Dahlan Iskan mengatakan membangun kekuatan ekonomi merupakan cara paling efektif agar dunia memandang Islam di Indonesia. Terkait timbulnya kesalahpahaman pandangan terhadap Islam dan Umat Islam di negara Barat, James Hoesterey menilai bahwa Islam mengajarkan perdamaian, berperilaku santun, dan hidup damai. “Hal ini jauh berbeda dengan persepsi Barat terhadap Islam.” Chaira Formichi mengatakan, jihad tidak hanya sebatas pada perang, tetapi juga upaya sungguh-sungguh dalam berbagai bidang kehidupan. ”Kesalahpahaman yang terjadi antara muslim dan non-muslim selama ini perlu diubah dengan cara adanya interaksi untuk saling mengenal. Kesalahpahaman pun bisa diminimalisir sehingga kerjasama dalam rangka perbaikan kehi dupan bisa tercipta.” n (DD/erni)
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
29
Mata Acara zakat Indonesia yang berada di wilayah Aceh. “Ini merupakan kesempatan besar bagi para tokoh zakat yang ingin hadir untuk lebih meningkatkan pengetahuan mengenai pengelolaan zakat dunia dan WZF akan berupaya meningkatkan dampak pengelolaan zakat bagi usaha pengentasan kemiskinan dunia,” jelas Ahmad, Selasa (9/6). Dan, seminar itu pun membuat pernyataan sikap terhadap kasus kemanusiaan yang dihadapi oleh masyarakat etnis Rohingya. Di hari ke dua, WZF menyatakan sikap terhadap masalah Rohingya. “Pengungsi Rohingnya memenuhi syarat sebagai penerima manfaat atas zakat, infak, dan sedekah,” ungkap Ahmad. Selanjutnya Ahmad menambahkan, “Kami menyatakan sikap untuk mendorong ASEAN, OKI, PBB dan organisasi multilateral lainnya untuk menjatuhkan sanksi politik atau ekonomi terhadap Myanmar.” Sebagai lembaga kemanusiaan yang berkomitmen untuk membantu masalah
World Zakat Forum (WZF) 2015
Zakat Entaskan Kemiskinan dan Bantu Kemanusiaan Dunia
B
ANDA ACEH – Seminar internasional bertajuk “Membangun Standar Internasional Zakat” digelar di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darusalam. Seminar dihadiri oleh 40 lembaga zakat, termasuk Dompet Dhuafa, dari 16 negara dari lima benua yang tergabung dalam World Zakat Forum (WZF) dan membahas seputar standar manajemen zakat dunia yang diharapkan mampu meningkatkan performa pengelolaan zakat sedunia. Seminar yang berlangsung pada 9-10 Juni itu mengundang pembicara dan peserta dari berbagai negara, seperti India,
30
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
Malaysia, Afrika Selatan, Bosnia, Jordania, Bangladesh, Saudi Arabia, Turki, Tanzania, dan Indonesia. Ahmad Juwaini, Presiden Direktur Dompet Dhuafa yang juga menjadi Sekretaris Jendral WZF berharap agar seminar tersebut dapat dimanfaatkan oleh tokoh
ini, Dompet Dhuafa telah memberikan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi etnis Rohingnya. Sejak satu bulan lalu, Dompet Dhuafa menurunkan bantuan dalam bentuk pendidikan dengan mendirikan Sekolah Ceria di posko Pelabuhan Kuala Langsa. Tak hanya itu, Dompet Dhuafa juga memberikan bantuan logistik, layanan kesehatan, dan peralatan mandi untuk para pengungsi. “Sampai saat ini posko Dompet Dhuafa masih berdiri dan berkegiatan setiap harinya untuk membantu masyarakat Rohingnya di Pelabuhan Kuala Langsa,” pungkasnya. n (DD/gita/diz)
, a g r a h r e B n e m o M a n y a n k i n d a h a Aba k r e b e K ami n k r a i s k a i k i asi d n o d Abadd r e b t dapa a g u j IKLAN a Kini an ISI 02
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
31
Mata Acara
Wisudawan Pemutus Rantai Kemiskinan Umat
Prosesi pelepasan wisuda SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa angkatan VII, pada Sabtu (13/6), di Bumi Pengembangan Insani (BPI), Bogor. Sebanyak 38 siswa dinyatakan lulus, 13 siswa di antaranya telah diterima di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SNMPTN. n (Foto: DD/radinal)
B
OGOR –Sebanyak 38 lulusan SMART Ekselensia Indonesia (SMART) Dompet Dhuafa ang katan VII mengikuti prosesi wisuda, Sabtu (13/6), di Bumi Pengembangan Insani Dompet Dhuafa, Bogor, Jawa Barat. Mereka adalah para siswa dhuafa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Direktur SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa, Mulyadi Saputra menuturkan, sebanyak 13 dari 38 wisudawan sudah diterima melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) di beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, di antaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjajaran (Unpad).
32
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
“Diterima di sebuah PTN merupakan prestasi yang begitu membanggakan yang ditunjukkan siswa-siswa SMART. Semoga ini langkah keberhasilan mereka menuju gerbang kesuksesan selanjutnya,” paparnya. Parni Hadi, Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa dan Nana Mintarti, Direktur Pengembangan Sosial Dompet Dhuafa, hadir dalam acara pelepas-
an wisuda memberikan sambutan dan motivasi kepada para wisudawan. Menurut Nana, bangsa ini membutuhkan generasi cemerlang yang berkarakter dan berakhlak mulia, agar kelak mampu memimpin bangsa ini ke arah yang lebih baik. “Karakter itu harus dibiasakan, pembiasan dan dicontohkan atau diaplikasikan kepada generasi bangsa, itu yang harus selalu ditanamkan,” paparnya. Keharuan memuncak tatkala orang tua wisudawan dari berbagai daerah menyaksikan anak-anaknya tampil satu persatu ke atas panggung sembari dikalungkan medali dan diserahkan piagam kepadanya. Harapan besar orangtua untuk dapat terbebas dari beban kemiskinan, seakan tersemat di pundak para
Mata Acara wisudawan. SMART, sebagai salah satu jejaring Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab moral serta komitmen
untuk mempersiapkan calon pewaris negeri dengan memberikan pendidikan berkualitas melalui penyediaan sekolah bebas biaya, akselerasi, dan berasrama. Sekolah ini diperuntukkan bagi anak dhuafa berprestasi
dari seluruh Indonesia. Berdiri sejak 2004, SMART setiap tahunnya berhasil mengantarkan 100 persen anak didiknya ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terakreditasi A. n (DD/uyang)
Juniar Tirja Pratama, Siswa SMART Asal Papua
Asa Capai Perguruan Tinggi
P
erasaan haru dan bahagia berkecamuk menjadi satu, ketika ia berhasil diterima di Fakultas Ilmu Hukum Universitas Padjajaran (Unpad), melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN). Ya, hal tersebutlah yang tengah dirasakan Juniar Tirja Pratama (14), salah satu siswa SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa. Baginya, melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana menjadi salah satu impian terbesar yang diharapkannya selama ini. “Alhamdulillah, nggak nyangka banget bisa lolos seleksi SMPTN. Insya Allah saya nggak akan sia-siakan kesempatan meneruskan pendidik an yang sudah Allah kasih ke saya,” ujarnya saat ditemui dalam acara pelepasan wisuda SMART Ekselensia beberapa waktu lalu.
Melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan, menurut Juni, demikian sapaan akrabnya sehari-hari ini, bukanlah hal yang mudah. Untuk berhasil diterima di fakultas dan jurusan yang diimpikannya tersebut, ia harus bersaing dengan ribuan pelajar hebat dari berbagai wilayah di Indonesia. “Saya mengikuti beberapa tahap tes, dan banyak sekali saingannya. Tadinya saya merasa pesimis duluan, karena me reka saingan saya juga hebat-hebat. Tapi alhamdulillah, ternyata lolos juga,” papar siswa yang hobi membaca ini. Datang dari Tanah Papua, Juni pun bercerita mengenai perkenalan awalnya dengan SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa. Awalnya ia tak menyangka, berhasil menutut ilmu di sekolah bebas biaya yang diperuntukkan bagi anak-anak dhuafa ini. “Tadinya orangtua saya di Papua
sedikit tidak mengijinkan saya. Tapi ketika saya berhasil lolos seleksi di SMART, akhirnya mengikhlaskan saya untuk bersekolah di sini,” kenangnya bercerita. Tak hanya memperoleh ilmu pendidikan yang bermanfaat, Juni pun mengaku, selama menimba ilmu di SMART, ia mandapati kesan dan pengalaman yang sangat menarik, seperti memperoleh teman-teman baik dari berbagai wilayah di Indonesia. Tak hanya itu, selama bersekolah di SMART, siswa yang aktif dalam ke giatan ekstrakulikuler sekolah ini juga mengukir prestasi dengan mengikuti lomba Sains Nasional tahun 2014 dan berhasil masuk dalam 10 besar pemenang. “Pokoknya banyak kenangan selama saya menuntut ilmu di SMART, pesan saya buat adik-adik kelas harus rajin belajar dan semangat, supaya bisa menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” pesannya. SMART, salah satu jejaring Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab moral serta komitmen untuk mempersiapkan calon pewaris negeri dengan pendidikan berkualitas melalui penyediaan sekolah bebas biaya, akselerasi, dan b erasrama. Sekolah ini diperuntukkan bagi anak dhuafa berprestasi dari seluruh Indonesia. Ber diri sejak 2004, SMART setiap tahunnya berhasil mengantarkan 100 persen anak didiknya ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terakreditasi A. n (Vit)
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
33
Kantor Pusat Dompet Dhuafa Ciputat Indah Permai Blok C 28-29 ,Blok A 2, Jl. Ir. H. Juanda No. 50, Ciputat, Tangerang Selatan 15419 Tlp. 021-741 6040 // Fax. 021-741 6070
Kantor Dompet Dhuafa Warung Buncit Kantor Harian Umum Republika, Jl. Warung Buncit No. 37 Pasar Minggu, Jakarta Tlp. 021-780 3747 Ext 138 // Fax. 021-781 8832
Kantor Dompet Dhuafa Philanthropy Building, Jl. Buncit Raya Ujung No. 14, Jakarta Tlp. 021-7821 292 // Fax. 021-7821 333
Kantor Kas Karawaci Gedung Wardah. Jl. Zaitun Raya No. 2, Perum Ilhami, Islamic Village, Karawaci, Tangerang. Tlp. 021-546 0356
Graha Zakat Ciputat Kantor LPM Dompet Dhuafa Jl. Ir. H. Juanda No 55 A-B, Ciputat, Tangerang Selatan Telp. 021-747 03 703 // Fax. 021-741 7438
Kantor Kas Bekasi Apartement Center Point, Tower A GF 17 Jl. Ahmad Yani Kav. 20, Bekasi. Tlp. 021-2928 6239
KONTER DOMPET DHUAFA JAKARTA PUSAT Mall Sarinah Jl. MH Thamrin No. 11, Menteng | Kementrian Keuangan Badan Kebijakan Fiskal Gd. R.M. Notohamiprodjo Jl. Dr. Wahidin Raya No.1 | FX Sudirman Plaza Jl. Jendral Sudirman, Pintu 1 Senayan, Gelora Bung Karno | Toko Walisongo Jl. Kwitang Raya No.13, Posisi : Selasar Masjid Al-A’raf | Thamrin City Jl. K.H. Mas Mansyur, Kebon Melati, Tanah. Abang Posisi: Lt. Dasar dekat Es Teler 77 | Kementrian Pendidikan Nasional Jl. Raya Jendral Sudirman Pintu 1, Senayan Wisma Nugra Santana JL. Jend. Sudirman, Kav. 7 - 8, Tanah Abang | SS Photo Bendungan Hilir Jl.Bendungan Hilir 19-A RT 011/01 Bendungan Hilir | Plaza Indonesia Jl. M.H. Thamrin No. 28-30 | ZIS Indosat Jl. Medah Merdeka Barat No.21 KONTER DOMPET DHUAFA JAKARTA BARAT Slipi Tower Jl. Jend. S. Parman Kav 22-24 Posisi: Masjid lantai basement | Ciputra Mall Grogol Jl. Arteri S. Parman, Grogol Posisi : Railing utara lantai UG
34
KONTER DOMPET DHUAFA JAKARTA SELATAN Grand Plaza Kali Bata Jl. Pahlawan Kalibata, Rawajati, Pancoran Posisi: ATM BCA Lt. 1 | Pejaten Village Jl. Warung Jati Barat No. 39, Jati Padang, Pasar Minggu Posisi: Musholla, Basement | Kalibata City Square Jl. Kalibata Raya No.1, Rawa Jati, Pancoran | Lotte Mart Ratu Plaza Jl. Jend. Sudirman Kav 9 Posisi: Dekat Kasir ITC Permata Hijau Jl. Letjen Soepono No. 34 Arteri Permata Hijau | Plaza Semanggi Jl. Jend Sudirman Kav. 50, Karet Semanggi | Lottemart Fatmawati Jl. RS. Fatmawati No. 15 Komp. Golden Fatmawati, Gandaria Selatan, Cilandak Posisi: ATM Center Lt. Dasar | Senayan City Jl. Asia Afrika No. 19 | Plaza Senayan Jl. Asia Afrika No. 8 Posisi: Atrium Utama Lt. Dasar | Hijabersmom Store Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
Kantor Kas Rawamangun Jl. Balai Pustaka V No. 3 Rawamangun, Jakarta Timur. Tlp./Fax. 021-470 4704 Kantor DMC Dompet Dhuafa Kantor DMC Dompet Dhuafa, Jl. Pahlawan No 10, Rempoa, TangSel Telp. 021-7369 1736 // Fax. 021-736 1288 Gerai RS. Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Jl. Raya Parung - Bogor Km. 42, Desa Jampang, Kec. Kemang, Parung - Bogor Telp. 0251-861 8651 Gerai RS. Ummi Jl. Empang II No.2, Bogor Telp. 0251-834 1600 // Fax. 0251-834 1606
Jl. Radio dalam No 26 | Pacific Place Jl. Jend. Sudirman Kav. 5253, Senayan Posisi: Foodcourt Lt. 5 | Pondok Indah Mall Jl. Metro Pondok Indah Posisi: North Skywalk, lt.2 | Ranti Pejaten Village Jl . Pejaten Raya, Pasar Minggu Posisi: Lt.UG No.15 | Ranti Gandaria City Jl. Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama Posisi: Lt.1 Unit 123 | SS Foto Kebayoran Lama Jl.Raya Ciputat 21 Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran Lama | SS Foto Pancoran Jl.Raya Mampang Prapatan 29 Kalibata, Pancoran | SS Foto TebetJl.Tebet Brt Raya 29 Tebet Timur, Tebet | SS Foto Setia Budi Jl.Dr Saharjo 90 Pasar Manggis, Setia Budi | SS Foto Jatiwaringin Jl.Jatiwaringin Raya 158 A Jatiwaringin, Pondok Gede KONTER DOMPET DHUAFA JAKARTA TIMUR TIPTOP Rawamangun Jl. Balai Pustaka Timur 31-35, Rawamangun Posisi: Depan Eskalator Lt. 1 | TIPTOP Pondok Bambu Jl. Pahlawan Revolusi No. 25, Pondok Bambu Posisi: Depan Eskalator Lt. 1 | Badan Kepegawaian Negara Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Posisi : Masjid BKN | Kementerian Lingkungan Hidup Jl. DI. Panjaitan KAV. 24, Kebon Nanas | Kramat Jati Indah Plaza Jl. Raya Bogor Km 22 | Ditjen Bea dan Cukai Jl. Jend Ahmad Yani, Rawamangun | Cibubur Junction Jl. Jambore No.1, Ciracas | Ranti Cibubur Junction Jl. Jambore No. 1, Ciracas Posisi: Lt. UG No.5 | Ranti Mall Graha Cijantung Jl. Pendidikan I, Cijantung, Pasar Rebo Posisi: Lt. Dasar No.33 | Ranti Arion Plaza Jl. Pemuda Kav. 3, Rawamangun Posisi: Lt. Dasar No.1 | Ranti Rawamangun Jl. Balai Pustaka No. 17B, Rawamangun | Ranti Pondok Gede | Jl. Raya Pondok Gede, Pinang Ranti | SS Foto Kayu Putih Jl. Pondasi 15 Kayu Putih, Pulo Gadung | SS Foto Jati Jl Paus 84 Jati, Pulo Gadung | SS Foto Rawamangun Jl Balai Pustaka Timur 1-D Blok J/225, Jati, Pulo Gadung
KONTER DOMPET DHUAFA DEPOK - BOGOR Cibinong City Mall Jl. Tegar Beriman No. 1, Pakansari, Cibinong Posisi: Lt. Dasar Dekat Lift & Pintu Timur | Ekalokasari Plaza Jl. Pajajaran No.123, Bogor Kota | Plaza Indah Bogor Jl. Jenderal Sudirman, Cibogor, 69 Posisi: Yogya Dept. Store Junction | D’Pencil Ruko Canadian Broadway CBA 3-5 Kota Wisata Cibubur Al-Azhar Syifa Budi Cibubur | Cibubur-Cileungsi Jl. Transyogi Km.6 Nagrak, Gunung Putri | Al Amin Jl. Raya Pajajaran 9-C Baranangsiang, Bogor Timur KONTER DOMPET DHUAFA TANGERANG SELATAN Tip Top Ciputat Jl. R.E. Martadinata No 5, Cipayung, Ciputat Posisi: Dekat Kasir | Teraskota BSD Jl. Pahlawan Seribu, CBD Lot VII B, Lengkong Gudang Serpong Posisi: ATM Center Lt. Basement | Living World Alam Sutra Jl. Alam Sutra Boulevard Kav. 21, Alam Sutra, Serpong Posisi: Lt. Dasar | Bintaro Plaza Jl. Bintaro Utama Sektor 3A | Alam Sutra Mall Jl. Jalur Sutera Barat kav. 16, Pinang, Alam Sutera | Summarecon Mall Jl. Boulevard Gading Serpong, Sentra Gading Serpong Posisi: Atrium Utama Lt. Dasar | Supermall Karawaci Jl. Bulevar Diponegoro No. 105, Lippo Karawaci | BSD Plaza Jl . Raya Serpong, Sektor IV, BSD Posisi: Lt. Dasar, Eskalator Masuk | Ranti BSD Serpong Ruko MAll WTC Matahari Jl. Raya
Serpong No. 58-59 Serpong | BMT Beringharjo Bintaro Graha Matercella Blok E, No. 81 Bintaro Jaya Sektor III-A | Hello Print JL. Mandar Dalam no.73 , Bintaro | Balekota Mall Jl. Jend. Sudirman KM. 10 | |Metropolis Jl. Hartono Raya Modern, Kelapa Indah, Kota Modern KONTER DOMPET DHUAFA BEKASI Tip Top Pondok Gede Jl. Raya Jati Makmur No.30, Pondok Gede Posisi: Pintu Masuk | Tip Top BekasiJl. Raya Mustika Jaya, Tambun Selatan Posisi: Pintu Samping | Carrefour BLU Plaza Jl. Chairil Anwar No.27-36 Posisi: Dekat Kasir | Summarecon Mal Bekasi Jl. KH. Noer Ali Posisi: Lt. 1 Seberang Star | Carrefour Harapan Indah Jl. Raya Bekasi, Medan Satria Posisi: Dekat Kasir | Bekasi Square Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 1 Posisi: Depan Carrefour | Bekasi Cyber Park Jl. K.H. Noer Ali No.177 | Grand Mall Bekasi Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Kranji Posisi: Eskalator Lt. Dasar | Giant Harapan Indah Jl. Boulevard Harapan Indah, Kota Harapan Indah | Grand Galaxy Park Jl. Galaksi Raya, Blok A No. 1A | Grand Metropolitan Bekasi Jl. K.H. Noer Alie (Samping Pintu Tol Bekasi Barat) Posisi: GF Atrium 4C, Depan Coffe Bean | Hypermall Mega Bekasi Jl. Jend. Ahmad Yani Posisi: Musholla | Ranti Metropolitan Mall Jl. Jend. A. Yani Posisi: Lt. 1
OUR CHANNELS www.dompetdhuafa.org
[email protected]
Dompet Dhuafa
@Dompet_Dhuafa
Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa
2739DA16
+62 21 7416050
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
35
Beranda
“Jubah”, Gerakan Penggugah Kepedulian
B
ANTEN - Dalam pandangan Islam, Jumat merupakan hari yang istimewa. Melakukan kebaikan termasuk sedekah di hari Jumat memiliki kelebihan dan keutamaan dibandingkan hari lainnya. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Dhuafa (DD) cabang Banten menggulirkan gerakan Jumat Berbagi Berkah (Jubah), sebuah gerakan yang berusaha menggugah rasa kepedulian, kedermawanan, dan semangat berbagi kepada sesama di hari Jumat. Gerakan ini bertujuan mengurangi beban masyarakat dhuafa dengan berbagi nasi kepada tukang becak, tukang ojek, pemulung, maupun masyarakat lainnya menjelang waktu shalat Jumat tiba. Selain berbagi makan siang, relawan Dompet Dhuafa yang terjun membagikan makanan tersebut juga mengajak dan mengingatkan tukang becak untuk bersama-sama menunaikan shalat Jumat, seperti yang dilakukan pada Jumat (22/5/2015) lalu di sepanjang jalan protokol Kota Cilegon. “Bagi-bagi nasi ini mungkin kecil
36
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
nilainya bagi kita yang mampu dan berkecukupan, tapi bagi mereka yang membutuhkan, bantuan ini sangat berarti,” ujar Mokhlas Pidono, Manajer Program DD Banten. Melalui gerakan Jumat Berbagi Ber kah, Mokhlas mengajak siapapun untuk berpartisipasi dalam gerakan ini. “DD Banten mengajak masyarakat untuk terlibat dalam gerakan kebaikan ini. Mahasiswa, masyarakat umum, maupun orang kaya bisa berpartisipasi, mulai dari donasi senilai satu bungkus nasi sampai dengan tidak terbatas,” ujarnya. “Paket nasi yang dibagikan kepada dhuafa senilai Rp 15 ribu per bungkus, artinya, donatur bisa berdonasi mulai Rp15 ribu untuk satu paket nasi hinggga kelipatannya. Jika donatur menyumbang Rp 150 ribu, berarti donatur tersebut sudah memberi makan 10 orang fakirmiskin,” jelas Mokhlas. Gerakan Jubah ini dilakukan secara konsisten setiap Jumat, dengan harapan jiwa kedermawanan dan kepedulian masyarakat Banten semakin terasah.
Terlebih di bulan suci Ramadhan, ajakan kepedulian melalui gerakan ini akan semakin ditingkatkan. Berbeda dengan hari biasa, distribusi bantuan dilaksanakan menjelang waktu berbuka puasa dan juga sahur dengan memberikan paket takjil dan makanan kepada dhuafa agar mereka bisa berbuka puasa dengan makanan yang baik, sehingga keberkahan Ramadhan sudah pasti bisa dirasakan oleh banyak manusia yang membutuhkan maupun oleh yang memberi. n (DDBanten/Setiawan Chogah) Dompet Dhuafa Banten Jl. Raya Cilegon No. 7A, Kagungan, Serang, Banten 42112 Telp. (0254) 222-247 Fax. (0254) 254-200-123 Rekening Zakat: Bank BNI Syariah Bank MANDIRI Bank BCA
: 9999.2525.8 : 155.000.2200.221 : 245.4000.331
Rekening Infak: Bank BCA
: 245.4000.551
a.n. Yayasan Dompet Dhuafa Republika Layanan Konsultasi & Jemput Donasi: SMS/ WhatsApp 0859 6655 3585 BBM 79DDC71C
Beranda
Berdayakan Perajin Payung Lukis
K
LATEN – Menjelang Rama dhan, Dompet Dhuafa kembali menjalin sinergi untuk memberdayakan kaum dhuafa. Kali ini sinergi dilakukan bersama Asuransi Astra Syariah. Penandatanganan kerja sama dilakukan pada di Gedung FIF, Jakarta, Rabu (17/6). Penandatanganan dilakukan oleh Yuli Pujihardi, Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa dan Teddy Prio Utomo, Chief Executive Sharia Officer PT. Asuransi Astra Buana. Donasi sosial dari peserta Asuransi Astra Syariah sebesar Rp 392.550.000 itu selanjutnya akan digunakan untuk pemberdayaan perajin payung kertas di Klaten, Jawa Tengah. Ada sebanyak 25 pengrajin yang akan dibina selama dua tahun. Nantinya, perajin akan diberikan pelatihan, pendampingan, hingga mampu mengembangkan usaha perekonomian dari hasil kerajinan yang telah diproduksi.
“Kami sangat yakin program ini dapat berjalan dengan baik”, ujar Teddy optimis. Sinergi antara Dompet Dhuafa dengan Asuransi Astra Syariah ini merupakan yang pertama kali. Dompet Dhuafa sengaja dipilih karena lembaga zakat terpercaya di Indonesia ini memiliki pengalaman dalam memberdayakan ekonomi masyarakat khususnya dalam mengatasi permasalahan kaum dhuafa. Lebih lanjut, Tati Febriyanti, Shariah Bussines Development Senior Vice President Asuransi Astra Shariah mengatakan, bahwa kompetensi ini terbukti dengan program-program di Dompet Dhuafa yang sukses berjalan. Pemberian donasi yang dilakukan awal bulan suci Ramadhan ini disambut baik oleh Dompet Dhuafa. Donasi akan disampaikan kepada perajin pada Ramadhan ini. Pemberdayaan perajin payung kertas tidak hanya mengangkat sisi ekonomi mereka
tetapi juga melestarikan budaya lukis di atas payung tersebut. “Kalau kita terus membina mereka, maka kita berperan dalam mempertahankan budaya dan saya juga berharap ini mempunyai nilai tambah”, ujar Yuli. Semoga dengan dijalinnya sinergi ini mampu meningkatkan sisi ekonomi pengrajin payung kertas di Klaten. n (DDJateng/erni)
Dompet Dhuafa Jawa Tengah Jl. Abdurrahman Saleh Blok D, No. 199, Manyaran, Semarang Telp. (024) 762 3883 Fax. (024) 766 37018 Rekening Zakat: BNI Syariah BCA MANDIRI
: 331 155 7741 : 009 535 9481 : 135 000 9996 909
Rekening Infak: BNI Syariah BCA MANDIRI
: 331 155 7729 : 009 535 9472 : 135 000 9996 875
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
37
Beranda
Mas Subur, Subur Semangatnya Subur Usahanya
G
UNUNG KIDUL – Mas Subur, nama yang sederhana namun bisa sarat makna. Ia adalah penerima manfaat Dompet Dhuafa (DD) Jogja. Mas Subur ini adalah pria sederhana, dan lugas saat ditanya tentang seputar bisnis makanan di wilayah Jogja, khususnya di daerah Gunung Kidul. Laki-laki yang mengenal Dompet Dhuafa sekitar dua tahun ini, ia memiliki beberapa usaha yang ia jalankan bersama teman-teman sekampungnya. Mereka ialah anak muda yang tidak ingin hanya berdiam diri tanpa aktivitas keseharian. Di awal menjalankan usahanya Mas Subur hanya memiliki satu gerobak dan modal awal Rp 400 ribu, ia mulai merintis jualan es pisang ijo di daerah Gunung Kidul. Saat usahanya lumayan berkembang, ia bertemu dengan seorang karyawan BMT Dana Insani, di mana pertemuan tersebut membukakan jalan baginya untuk mengembangkan usaha. Melalui program Madrasah Ekonomi Mandiri, kini Mas Subur bersama DD Jogya bersinergi untuk mengembangkan sayap usahanya itu. Melalui program pemberdayaan DD Jogya tersebut, ia mendapat tambahan
38
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
modal usaha sebesar Rp 1 juta. Semangat nya terus bertambah, hingga akhirnya beliau memutuskan untuk menambah satu lagi gerobak es pisang ijo miliknya. “Karena motivasi dan bantuan dana DD Jogya saya memutuskan untuk menambah kembali gerobaknya menjadi tujuh, karena hal ini juga untuk membantu teman-tema di kampung agar tak terjerat pengangguran yang dapat menambah ang ka kemiskinan,” ujarnya semangat. Dan, lanjutnya, usaha es pisang ijo yang saya rintis itu sudah tersebar di daerah Gunung Kidul, dengan demikian semakin banyak teman di kampungnya yang terbantu. Ternyata usaha Mas Subur tak berhenti sampai di situ. Ia memutuskan
untuk mengembangkan usaha es-nya, kali ini dari bahan yang berbeda yaitu ketela ungu yang akan dibuat dawet atau sejenis cendol. Awal bisnis keduanya ini, Mas Subur punya trik baru untuk memasarkan es dawet ketela ungu itu. “Saya memanfaatkan media BBM, jadi bagi pembeli yang mau berfoto untuk kemudian dijadikan DP (display pictue, red) Blackberry Massanger kemudian (pembeli) akan mendapatkan satu gelas es dawet ketela ungu gratis. Alhamdulillah cara yang saya gunakan ini membuat usaha es dawet ketela ini semakin rame, jadi saya memutuskan untuk membuat gerobak lagi,” terangnya. Tak puas sampai di situ, naluri bisnisnya kian menjalar dalam benaknya. Ia pun sedang merencanakan untuk membuka usaha bakso beberapa waktu mendatang. “Jika mau berwiraswasta, kita harus totalitas dan jangan mau menyerah pada satu usaha saja. Jadi kenapa saya membuat usaha es dawet ketela ungu juga usaha bakso yang mau saya rintis, itu karena saya harus bersiap jika suatu saat salah satu usaha saya turun, masih ada usaha yang bisa saya jalankan,” ujarnya. n (DD-Jogja/hmd)
Dompet Dhuafa Jogja Jl. Kyai Mojo No. 97, Yogyakarta Telp. (0274) 747 8605 Fax. (0274) 622 914 Rekening Zakat: BNI Syariah BCA MANDIRI
: 155 556 666 8 : 802 00 999 42 : 137 001 008 3190
Rekening Infak: BNI Syariah BCA MANDIRI
: 188 889 999 5 : 802 01 587 87 : 137 000 789 0078
Beranda
Tingginya Kekerasan Terhadap Anak
M
AKASSAR – Di Indonesia sejak awal tahun 2013 disinyalir merupakan tahun darurat kekerasan terhadap anak dikarenakan isu mengenai kekerasan terhadap anak banyak sekali muncul di berbagai daerah. Kurangnya perlindungan serta penghormatan hak asasi terhadap anak yang merupakan tanggung jawab semua pihak, menjadi penyebab meningkatnya kekerasan terhadap anak. Menurut data disebutkan, pada tahun 2011 terdapat sejumlah 2.275 kasus, yang di antaranya 887 kasus seksual (Data Komnas Perlindungan Anak Indonesia/ KPAI). Dari sumber yang sama di tahun 2012 menyebutkan bahwa, telah terjadi 3.871 kasus kekerasan terhadap anak dan 1.028 di antaranya merupakan kekerasan seksual terhadap anak. Sedangkan tahun 2013 selama bulan Januari-Februari, KPAI memantau terjadinya 919 kasus kekerasan terhadap anak, yang diantaranya 216 kasus kekerasan seksual. Diperkirakan, dari data yang ditemukan maka masih ada 40.000 anak mengalami eksploitasi seksual baik karena korban trafiking maupun dilacurkan, sekitar
2,5 juta anak korban kekerasan fisik, psikis, seksual maupun sosial, dan 4,5 juta anak dipekerjakan serta 3 juta anak di antaranya melakukan pekerjaan berbahaya di Indonesia, kasus ini belum dilaporkan dan tertangani. Menyikapi dan mengambil langkah untuk pencegahan maraknya kekerasaan seksual terhadap anak yang lebih besar lagi, Dompet Dhuafa menggelar seminar SELARAS (Selamatkan dan Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual) pada awal Juni lalu di kantor penerbitan Erlangga, Makassar, Sulawesi Selatan. “Tahun 2014 ini misalnya, telah terjadi 41 kasus di Sulawesi Selatan yang tersebar diberbagai kabupaten dan peristiwa ini sangat membahayakan serta diperlukan langkah-langkah bersama untuk menyelamatkan anak-anak kita sebagai penerus cita-cita bangsa,” papar Siti Syawaliah, M.Psi dalam acara tersebut. Sebagai seorang psikolog, ini juga menilai bahwa, di tahun ini terdapat 17 kasus kekerasan terhadap anak terjadi di Makassar. “Motif pemerkosaan menduduki peringkat pertama yakni sekitar 56 persen dengan persebaran usia pelaku justru di
dominasi pelaku dibawah umur yakni 1618 tahun,” ungkap perempuan yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Bosowa 45 itu. Dalam kesempatan ini, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar, IPTU Afriyanti Firman menyampaikan, “Kejahatan terhadap anak justru kerap terjadi dengan pelakunya berasal dari orang-orang terdekat seperti paman, tetangga, kakek, bahkan orang tua dari (korban) anak itu sendiri.” Sehingga, lanjut Afriyanti, pentingnya melakukan berbagai upaya-upaya pencegahan dan bimbingan dalam keluarga ataupun lingkungan dengan melibatkan berbagai peran pihak-pihak terkait lainnya. n (DD-Sulsel) Dompet Dhuafa Sulsel Jl. Abdullah Dg. Sirua No. 170 A Makassar, Sulawesi Selatan Telp. (0441) 459 068 Rekening Zakat: MANDIRI MUAMALAT
: 152 0011 76005 1 : 801 00485 27
Rekening Infak: MANDIRI BNI Syariah MUAMALAT
: 152 0022 99929 2 : 015 938 7145 : 801 00485 28
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
39
Beranda
Launching Program Integrated Farming
A
CEH – Dompet Dhuafa Waspada bersama PT Pertamina EP Field Rantau Aceh Tamiang menggelar launching program pemberdayaan peternak sapi Aceh melalui sistem Integrated Farming berbasis Zero Waste Rabu,(13/5). di Desa Payameta, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Aceh Tamiang Iskandar Zulkarnaen, Manager Program Dompet Dhuafa cabang Sumatera Utara (DD Waspada) Halimah Tusa’dyah, Manager Fundraising dan Corcom DD Waspada Sulaiman. Hadir juga Field Manager PT. Pertamina EP Field Rantau Aceh Tamiang Agus Aprianto, Legal And Relation Ast. Manager Jufri, Staff CSR Dedi Zikrian, Direktur Kampoeng Ternak Nusantara (KTN) Dompet Dhuafa Ajat Sudarjat didampingi staf program KTN Dompet Dhuafa Ahmad Dauli,Tim Pembuatan Instalasi Biogas Ismail berserta peternak binaan. Dalam sambutannya Iskandar menyampaikan, bahwa program ini sangat baik guna memberdayakan peternak dan bermanfaat bagi lingkungan di Desa Payameta. “Kelak, peternak di Aceh Tamiang bisa belajar disini dan Payameta bisa jadi sentral
40
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
ternak sapi di Aceh,” harapnya. Pada acara tersebut diserahkan 24 ekor sapi kepada 10 orang penerima manfaat sebagai peternak aktif. Zero Waste adalah mulai dari produksi sampai berakhirnya suatu proses produksi dapat dihindari terjadi produksi sampah atau diminimalisir terjadinya sampah. Konsep Zero Waste ini salah satunya dengan menerapkan prinsip 3 R (Reduce, Reuse, Recycle). Program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat dan masyarakat. Sementara, Sulaiman menerangkan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk masyarakat dan lingkungan sekitar, “Ada sebuah semacam lingkaran yang tak terputus, dalam hal ini ternak lembu, dimana kotoran ternak ini akan diolah
menjadi biogas,” paparnya. Setelah itu, lanjutnya, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga baik memasak, residu dari biogas ini akan digunakan untuk pupuk bagi petani padi dan jagung, batang jagung dan jerami padi diolah lagi untuk pakan ternak. Senada dengan yang disampaikan Sulaiman, Agus berkeyakinan bahwa program ini peternak sapi di Payameta bisa berkembang dan menambah anggota baru sehingga di masa mendatang akan lahir perternakpeternak yang mandiri sehingga Payameta juga bisa menjadi tempat belajar akademisi atau lembaga lainnya terkait zero waste. Rencananya instalasi biogas ini akan disalurkan ke 3 titik rumah warga dan 1 posko. Pembuatan instalasi biogas ini dikerjakan oleh tim ahli biogas yang mengikut sertakan peran peternak, sehingga nantinya ilmu dan keahlian dalam pembuatan instalasi biogas ini dapat diteruskan dan dikembangkan oleh peternak. Penerima manfaat program ini, Sutirno sangat berterima kasih kepada Pertamina, pemerintah setempat, Dompet Dhuafa, KTN dan tim pelaksana instalasi biogas karena telah memperhatikan nasib para peternak lokal disekitar industri perminyakkan ini. “Kami telah mendapatkan wawasan maupun ilmu cara beternak yang baik dan manfaat dari perternakan sapi sehingga pengelolaan kotorannya hingga pengetahuan terkait organisasi,” akunya. n Dompet Dhuafa Waspada Kantor Harian Umum Waspada Jl. Brig. Jend. Katamso No. 1, Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 4511936 Rekening Zakat: BNI Syariah
: 300 300 3144
Rekening Infak: BNI Syariah
: 300 300 3155
Beranda
DD Sumsel Lebarkan Misi Pemberdayaan Petani Banyuasin
B
ANYUASIN - Pertanian masih menjadi konsen penuh Dompet Dhuafa (DD) Sumsel. Melalui mitra penyalur zakat Dompet Sosial Insan Mulia (DSIM), DD Sumsel kembali melebarkan misi pemberdayaan pertanian. Kali ini wilayah yang disasar adalah Desa Nusa Makmur dan Rimba Jaya Banyuasin. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kalangan petani di dua desa tersebut adalah kemampuan untuk menambah luas lahan dikarenakan biaya yang kurang untuk mengolah lahan seluas 1 hektar. Lahan yang dikelola pun bukan milik sendiri tetapi pinjam dengan mereka yang tidak mengolahlahan. Hal tersebut dibenarkan oleh Kemas Ronald Rizky Manager Divisi Program DD Sumsel. “Permasalahan itu terjadi karena beberapa lahan telah terjual ke perusahaan perkebunan sawit. Kita dari DD Sumsel bekerjasama dengan DSIM selaku mitra penyaluran zakat, masuk ke dua desa tersebut untuk meringankan beban permodalan dalam rangka pengolahan lahan pertanian”. Dalam blue print yang telah dibuat, pemberdayaan akan dimulai dengan membantu permodalan bagi 19 orang petani yang berasal dari Desa Nusa Makmur dan Rimba Jaya. “Kita coba memberikan bantuan riil kepada 19
orang yang telah kita seleksi. Target kita, bukan hanya memberikan permodalan dan pendampingan teknis. Namun juga, kita menargetkan dalam empat bulan ke depan mereka sudah menjadi muzakki (pembayar zakat, red)”, ujarnya. Tentu saja, menurut Ronald, program menjadi muzakki adalah jangka pendeknya. Karena, program sinergi ini sendiri telah diinisiasi sejak bulan Mei 2015 lalu dan akan terus berlanjut secara kontinyu selama empat tahun, hingga April 2019. Harapannya, akan muncul desa mandiri baik secara ekonomi maupun sosial. “Tahap pertama program ini kita akan mengedukasi para petani tentang Zakat dan Pertanian. Rencananya, akan berlangsung hingga April 2016. Sasaran yang kita ambil adalah sepuluh orang petani sebagai percontohan program. Tagetnya, mereka dapat mandiri dan mampu membayar zakat pertanian sendiri”, lanjutnya. Lalu pada tahap kedua, DD Sumsel dan DSIM akan mengembangkan konsep Pengembangan Lahan dan Pembinaan Keislaman. Periode waktunya dari April 2016 hingga Oktober 2017. Dengan sasaran minimal sepuluh orang yang rutin mengikuti program pengembangan dan akan berlanjut hingga lima tahun ke depan. Output yang diharap,
petani berhasil mengolah lahan minimal dua kali dalam setahun. “Kemudian, untuk periode ketiga, adalah Edukasi Peningkatan Produksi Lahan yang kita targetkan waktunya dari Oktober 2017 hingga 2018. Sasarannya pun kita tingkatkan menjadi 30 orang petani. Sedangkan outputnya adalah 30 orang petani telah sadar membayar zakat dan memiliki produksi lebih dari 5 ton,” urainya. Sedangkan, dalam periode keempat, masih dalam bentuk Edukasi Peningkatan Produksi Lahan dan Sehat. Yang dijadwalkan akan dilaksanakan sejak Maret 2018 hingga Maret 2019. “Sasaran akan kita lipatduakan menjadi 60 orang petani dan mampu menghasilkan padi yang sehat”, sambungnya. Periode Kelima, adalah menjaga kestabilan harga layak jual gabah dengan sasaran penerima manfaat sebanyak 100 orang petani. Dan jangka waktu pelaksanaannya, Maret 2019 hingga Maret 2020. Ronald menyampaikan bahwah, program pemberdayaan ini adalah yang kedua. Setelah sebelumnya DD Sumsel telah menginisiasi pemberdayaan petani di Desa Mekar Mukti Jalur 8 Banyuasin. “Aksi nyata kita di bidang pemberdayaan petani ini, kita harapkan mampu membantu meningkatkan kesejahteraan para petani. Sebagai upaya mengembalikan desa kepada khittahnya : Desa sebagai sumber pangan Indonesia. Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di sumsel,” tutup Ronald bersemangat. n(DDSumsel/KJ-04)
Dompet Dhuafa Sumatera Selatan Jl. Angkatan 66 No. 435, Ruko Orange Palem bang, Sumsel Telp./Fax. (0711) 814-234 Rekening Zakat: BNI Syariah MANDIRI
: 969 69337 8 : 113 000 765 3482
Rekening Infak: BNI Syariah MANDIRI
: 969 693 356 : 113 000 765 3472
a.n. Dompet Dhuafa Sumsel Infak
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
41
Beranda
Jangan Hanya Membaca
B
ANDUNG – Ahmad Fuadi, penulis novel terkenal Negeri Lima Menara ini hadir dalam acara Panggung Inspirasi 2015 kembali digelar oleh Dompet Dhuafa di Gedung Wahana Bakti Pos, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, (30/5). Ahmad Fuadi merupakan salah satu narasumber dari 12 tokoh inspirasi nasional yang berbagi pengalamannya dalam acara yang juga pernah diadakan di Jakarta beberapa waktu lalu. Mengusung tema “Recharge Your Life”, acara ini diharapkan dapat membangun motivasi hidup dan menularkan energi positif dalam membangun semangat hidup umat dan masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik. Ahmad Fuadi mengenalkan dirinya sebagai seorang pencerita yang menulis melalui novelnya yang kemudian difilmkan. Dalam gelaran ini, Ahmad Fuadi membagikan semangat kepada para peserta untuk selalu mengejar impiannya. “Jangan lupa untuk selalu percaya pada harapan serta doa. Dan, jangan pernah
42
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
meremehkan impian,” ujar lelaki pendiri Komunitas Menara ini. Sejak balita, Ahmad Fuadi yang lahir di Maninjau, Sumatra Barat ini mengaku sudah dikenalkan dengan buku-buku. Di dalam ruangan 3x3 meter kakeknya membuat perpustakaan yang diisi beragam jenis buku. “Kakek membuka mataku tentang dunia,” jelasnya. Dari kesukaannya membaca buku, Ahmad Fuadi yang bercita-cita keliling dunia ini dapat mewujudkan keinginannya. Di tengah-tengah peserta yang berjumlah lebih dari 300 orang, Ahmad Fuadi membagikan kisahkan ketika ia dapat berkeliling ke 40 negara di dunia secara cuma-cuma. Ketika berusia 15 tahun, ia sudah menaruh cita-citanya di langit untuk berkeliling dunia dan dapat menjadi hebat seperti B.J Habibie. Namun, diusia itu pula ia terpaksa menuruti perintah Ibundanya untuk melanjutkan pendidikannya ke pesantren di wilayah Jawa Timur. Dalam benaknya, keputusan yang diambil kala itu dapat menjauhkannya
dari impiannya. “Diusia itu saya dipaksa masuk pesantren yang jauh, tapi di sanalah perubahan hidup saya terjadi,” paparnya. Sejak itulah, ia bertemu dengan guru yang mengajarinya untuk percaya pada kalimat ampuh Man Jadda Wajada yang berarti barang siapa bersungguh-sungguh akan berhasil. Kalimat itu, menurutnya, selalu menjadi penyemangat dan pemberi motivasi dalam menjalani hari-harinya. Dalam akhir pembicaraannya, Ahmad Fuadi berpesan kepada peserta Panggung Inspirasi 2015, “Jangan hanya membaca, tapi menulislah minimal satu buah buku seumur hidupmu,” jelasnya. n (DD-Jabar/Gita) Dompet Dhuafa Jawa Barat Jl. Naripan No. 106 A Blok C, Bandung - Jawa Barat - 40171 Tel. (022) 842 81422 Fax. (22) 426 4971 Rekening Zakat: BNI Syariah MANDIRI
: 6.3333.4444.1 : 130.00.01.878787
Rekening Infak: MANDIRI
: 130.0002.878786
Beranda
“W
a’alaikumsalam,” Sudarma menjawab salam Dompet Dhuafa dengan suara lirih ketika menyambanginya awal Mei lalu di rumahnya di Gunung Binjai, Kecamatan Balikpapan Timur. Tubuh lelaki yang biasa di sapa Ustadz Darma ini terbaring tak berdaya di atas kasur. Sudah dua pekan, lelaki berusia 52 tahun ini menghabiskan waktunya di atas kasur. Dia tidak bisa kemana-mana. Untuk duduk saja tidak bisa. Dokter melarangnya. Darma mengenakan baju lengan panjang dengan motif garis-garis. Sedangkan bagian bawahnya hanya ditutupi sarung. Tampak kesedihan menggelayut di wajah lelaki kelahiran Sragen, Jawa Tengah ini. “Saya sedih karena tidak bisa lagi berdakwah. Padahal, jadwal dakwah saya sangat padat dan di mana-mana,” jelasnya dengan suara mulai terisak. Suara Ustadz Darma kali ini mendadak berubah. Ia berbicara dengan sedikit sesunggukan. Bulir-bulir bening tampak terlihat menetes dari dua kelopak matanya dan perlahan jatuh di pipinya yang mulai berkerut. Sedangkan istrinya, Evi Emilia wati yang duduk di sampingnya hanya menahan sedih. Sesekali air matanya hendak jatuh tapi langsung disekanya. Ustadz Darma sedih bukan karena sakit yang menggerogoti tubuhnya. Ia sedih karena tidak bisa lagi berdakwah. Dakwah, katanya, adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari hidupnya. Dia pun berjanji tidak akan meninggalkan dunia yang telah dilakoninya sejak duduk di bangku SMA itu. “Saya telah kontrak mati dengan dakwah. Saya berjanji akan menghabiskan waktu hidup saya untuk berdakwah fi sabilillah,” tutur alumnus IAIN Wali Songo ini. Ketika masih sehat, setiap hari Ustadz Darma sibuk berdakwah di pelosok Balikpapan. Daerah dakwahnya tidak mengenal waktu dan tempat. Mulai dari daerah perkotaan, pedesaan, hingga perbatasan. Dia tidak pilih-pilih tempat dalam berdak wah. Semuanya digarap. Seperti daerah Bukit Raya, Bringin, Agung, hingga Trans Tiga yang terbilang kawasan pelosok atau
Rindu Umat
pedalaman. Apalagi di sekitar tempatnya tinggal. Jadwal pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak hampir ada setiap pekan. Sekarang saja, ia punya jadwal untuk mengisi Isra Mi’raj. Sayang, karena kondisi kesehatan yang tidak baik, jadwalnya harus diganti dengan orang lain. Jadwal ceramah di bulan Ramadhan saja sudah penuh. “Setiap bakda Ashar saya harus mengajar ngaji 18 anak-anak. Bakda Maghribnya 7 orang. Sedangkan bakda Isya saya harus mengajar ngaji 8 ibu-ibu,” jelasnya. Saking padat jadwal ngajarnya, Ustadz Darma tidak ada waktu lagi untuk istirahat. Sayangnya, kini aktivitas dakwah Ustadz Darma harus terhenti. Sakitnya, berawal dari naiknya tensi darah dan gula darahnya secara drastis. Setelah didiagnosa dokter, Ustadz Darma terkena penyakit hipertensi. Puncaknya, ketika Ustadz Darma jatuh di kamar kecil pada sekitar 9 Mei lalu. Kepalanya terbentur dinding. Sakitnya makin parah. Bahkan, hasil diagnosa dokter, ada gumpalan darah di dalam tempurung kepala. Agar lekas sembuh, Ustadz Darma
harus istirahat total. “Dokter menyarankan agar saya istirahat total selama sebulan. Selama itu, saya tidak boleh bergerak. Bahkan duduk saja dilarang. Inilah hal yang membuat saya harus semakin bersabar menantikan kesembuhan saya, dan saya berharap untuk bisa cepat sembuh supaya saya bisa berdakwah kembali. Saya rindu bisa bersilaturahim dengan umat,” kata lirih. n (SyaifulAnshor, Program Da’i Preneur DD Kaltim)
Dompet Dhuafa Kalimantan Timur Ruko Karangjati Indah No. 1 Jl. Ahmad Yani Karangjati, Balikpapan, Kalimantan Timur Tel. (0542) 441 980 Fax. (0542) 732 590 Rekening Zakat: BSM BMI BCA MANDIRI
: 022 004 000 5 : 601 00107 15 : 1911 3688 33 : 149 000 431 108
Rekening Infak: BMI BNI Syariah MANDIRI
: 601 00108 15 : 009 508174 0 : 149 000 426 3895
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
43
asi
in est
D
Pesona Jejak Letusan Merapi
dari Atas Jeep
D
estinasi kami ke Yogya sebelum Ramadhan ini, menjadi trip yang menantang jiwa-raga. Kalau biasanya berkunjung ke Yogyakarta, lokasi yang kerap dikunjungi Kraton Kesultanan Yogyakarta, Candi Borobudur, pantai Parangtritis, pantai Indrayanti dan deretan pantai disekitarnya, atau wisata ke Jalan Malioboro. Namun kali ini kami memilih wisata petualangan. Lokasi wisata petualangan yang menjadi pilihan kami yaitu menyelusuri jejak-jejak letusan erupsi Merapi melalui jalur offroad bahkan menyeberangi sungai. Sebuah kawasan yang sudah porak-poranda berupa bekas hunian warga yang ambruk, bekas rumah Mbah Maridjan, timbunan material vulkanik berupa pasir, kerikil dan koral, serta batu-batu super besar hasil muntahan dari perut gunung Merapi. Menyenangkan sekaligus menantang.
44
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
Wisata lereng Merapi Wisata petualangan ini menyelusuri lereng Merapi, mulai dari Kaliurang, Kinahrejo, Kalikuning, hingga bunker Kaliadem yang terkenal itu. Lokasi ini berada di dusun Krangkah, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Sesi uniknya lagi, wisatawan diajak menggunakan Jeep klasik di antaranya Willyz, Mambo CJ, Jeep Mitsubishi, Suzuki Katana, serta Toyota Hardtop. Menurut salah satu operator wisata di daerah itu terdapat lebih dari 50 kendaraan jenis offroad untuk melayani pelancong. Kendaraan jenis offroad itulah untuk menyambangi daerahdaerah yang luluh-lantah akibat erupsi Merapi 2010. Tempat-tempat itu memiliki nilai histori kedahsyatan lava dan wedus gembel dari Merapi. Setiba kami di basecamp wisata, kami
banyak menemukan tawaran paket-paket wisata untuk menyelusuri lereng Merapi itu. Beragam paket wisatanya, beragam pi lihan destinasinya, aturan waktu wisatanya. Kesemuanya itu rata-rata harga per paket wisatanya mulai dari Rp 350.000 dengan durasi waktu mulai dari 3 jam termasuk biaya penggunaan kendaraan Jeep dan supirnya dengan maksimal 4 orang wisatawan. Beberapa operator wisata lokal pun menyajikan ragam tawaran paket wisatanya pun dengan harga yang dikenakan per grup wisatawan. Bahkan operator wisata itu bisa melayani permintaan paket wisatanya di booking via internet. Setelah menentukan operator wisata untuk kunjungan kali ini, kami akhirnya berhasil telusuri beberapa destinasi petua langan tersebut.
Dest
inas
Kali Opak Sungai sepanjang lebih dari 12 kilometer yang memisahkan Desa Kepuharjo dan Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, yang semula memiliki kedalaman sekitar 30 meter kini pasca erupsi Merapi pada Oktober tahun 2010 banyak timbunan material pasir dan batu-batu besar yang sebagian menutup Kali Opak itu. Saat erupsi terjadi, Kali Opak dilewati lahar panas ketika gunung Merapi meletus, banyaknya pemukiman warga yang hancur akibat terjangan awan panas, dan matinya tumbuh-tumbuhan.
Museum Sisa HartaKu Museum ini terletak di Dusun Petung, Desa Kepuharjo. Museum ini merupakan satu dari banyak rumah-rumah warga yang hancur akibat erupsi Merapi. Dalam museum kita bisa temui benda-benda yang memiliki kisah tersendiri, seperti jam erupsi, kerangka sepeda motor, benda pusaka, kerangka hewan, gamelan, peralatan rumah tangga yang meleleh akibat keganasan wedus gembel.
Watu (Batu) Alien Batu super besar yang berdiameter sekitar 5 meter itu adalah salah satu batu raksasa yang keluar dari mulut gunung Merapi saat erupsi. Batu ini bentuknya menyerupai wajah (kepala) manusia. Lokasi ini sering dipakai untuk mengabadikan momen tertentu.
Bunker Kaliadem Masih berada di kawasan Desa Kepuharjo, tepatnya di Dusun Kaliadem, terdapat sebuah bunker di lereng gunung Merapi yang
i
dibangun tahun 2005. Bunker tersebut berukuran 12 x 8 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter. Tujuan dibangun bunker se bagai tempat perlindungan atau persembunyian saat erupsi Merapi, di mana di dalamnya dilengkapi sebuah ruang tabung oksigen, kamar mandi, dan lampu untuk penerangan. Sejak dibangun pertama, bunker ini pernah tertimbun dua kali yakni saat erupsi Merapi tahun 2006 dan 2010. Namun hingga saat ini bunker masih kokoh berdiri. Di sekitar lokasi ini kita bisa menikmati hamparan pasir layaknya sebuah gurun.
Makam Mbah Maridjan Makam salah satu tokoh di kawasan Gunung Merapi ini bisa dikunjugi setiap saat. Hanya saja untuk mencapainya, pelancong harus berjalan kaki atau memilih menyewa motor trail karena terjalnya jalur menuju lokasi makam yang terletak di Dusun Srunen, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan.
Wisata Air Kali Kuning Panorama alam di sekitar sungai yang hijau dan terdapat dua sumber mata air itu sungguh mempesona dan menyegarkan mata. Hijaunya pepohonan yang tumbuh disekitar sisi sungai ini. Di sini kita masih bisa melihat deretan bangunan jembatan kuno yang dibangun pemerintah Belanda pada jaman penjajahan dulu. Sel ain kita bisa menikmati wisata petualangan, operator wisata pun memiliki program penyelamatan dan pelestarian lingkungan di sekitar wisata lereng Merapi itu. Kegiatan seperti menanam pohon misalnya, kerap dilakukan sebagai bagian dari program peduli lingkungan asri. Menawan dan membuat penasaran. n (Dzu. Foto: dok pribadi/istimewa)
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
45
46
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
47
LAMPUNG PEDULI Jl. S. Parman No. 19, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung. Telp./Fax. (0721) 2675822
DD JAMBI Jl. Soekarno Hatta No. 42, Pasir Putih, Kota Jambi, Jambi Telp. (0741) 573347
DD SUMSEL Jl. Angkatan 66 No.435, Ruko Orange Palembang, Sumsel Telp./ Fax. (0711) 814 234
DD SINGGALANG Jl. Juanda No. 31 C, Pasar Pagi Padang, Sumatera Barat Telp. (0751) 400 98
DD KOREA SELATAN Gyonggi do, Ansan Si, Danwon Gu, WonGukDong 783-9 South Korea Phone : +821024331213
DD USA 1809 S 32nd Street, Philladelpia, PA-19145, USA
DD BANTEN Jl. Raya Cilegon No. 7A, Kagungan, Serang, Banten Telp. (0254) 2222 47 Fax. (0254) 2222 41
KANTOR BEKASI Apartemen Centre poin Tower A No. GF 17 Jl. Jendral A. Yani Kav. 20 Bekasi Telp. (021) 292 86239
KANTOR KARAWACI Gedung Wardah Jl. Zaitun Raya, Islamic Village, Karawaci Tangerang Telp. (021) 546 0356
KANTOR RAWAMANGUN Jl. Balai Pustaka V No. 3, Rawamangun, Jakarta Timur. Telp./ Fax. (021) 470 4704
DD RIAU Jl. Tuanku Tambusai no.145 Pekanbaru Ph : +62 – 761 – 22078 Fax : +62 – 761 – 24103
DD WASPADA Jl. Brigjend Katamso No. 1, Medan, Sumatera Utara. Telp./Fax. (061) 4511936
KANTOR WARUNG BUNCIT Gedung Harian Umum Republika. Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Ps. Minggu, JakSel Telp. (021) 780 3747 EXT.138 // Fax. (021) 781 8832
KANTOR WARUNG BUNCIT Philanthropy Building Jl. Buncit Raya Ujung No.18 Jakarta Selatan Indonesia 12540 Telp. (021) 7884 5924/25
KANTOR CIPUTAT Jl. Ir. H. Juanda No. 50, Ciputat Indah Permai, C 28 - 29, Ciputat 15419; Telp. (021) 741 6050 // Fax. (021) 741 6070
DD JABAR Jl. Naripan No.106 A Blok C Bandung, Jawa Barat 40171. Telp. (022) 84281422 Fax. (022) 426 4971
DSNI AMANAH Kawasan Industri Batamindo Muka Kuning, Batam (T) +62 - 770 - 611901 (F) +62 - 770 - 611902
DD JOGJA Jl. Kyai Mojo No. 97, Jogjakarta. Telp. (0274) 747 8605 Fax. (0274) 622 914
DOMPET UMMAT Jl. Karimata No. 2A, Kec Pontianak Kota Pontianak, Kalimantan Barat (T) +62 - 561 - 768 190/701 9939 (F) +62 - 561 - 735 978/740 021
www.dompetdhuafa.org
DD AUSTRALIA 178 South Terrace Bankstown, NSW - 2200, Australia Phone : +61 452 186 060 Fax : +61 297 907 618
DD HONGKONG Man Mansion Building 14/F, Jardine Bazaar No.45 Causeway Bay, Hong Kong. Phone: +852 31147536 / 31194707
DD JAPAN 4-5-8 Kami Osaki Shinigawa-ku Sugino Bounryou 3C - 1 Tokyo, Japan, 141-0021 Phone. 03-6431-8614
DD JATENG Jl. Abdurrahman Saleh Blok D/199, Manyaran Semarang, JaTeng Telp. (024) 762 3884 Fax. (024) 766 37018
DD JATIM Jl. Ngagel Jaya Selatan Ruko RMI, Blok B-32, Surabaya Telp. (031) 5023290 Fax. (031) 5026347
DSM BALI Jl. Diponogoro 157 Denpasar - Bali (T) +62 - 361 - 7445221 (F) +62 - 361 - 241376
DASI NTB Jl. Pariwisata No. 9 Lingkungan Pengempel, Kota Mataram, NTB (T) +62 - 370 -6627478
DD SULSEL Jl. Abdullah Daeng Sirua No.170 A, Makassar Telp.(0411) - 459068
DD KALTIM Jl. Ahmad Yani Rt. 4. No. 1, Karang Jati, Balikpapan, Kalimantan Timur 76123. Telp. (0542) 441980 Fax. (0542) 441984
JARINGAN PELAYANAN DOMPET DHUAFA
Laporan Keuangan
YAYASAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA LAPORAN ARUS KAS Periode 01 April - 30 APRIL 2015 Arus Kas DIperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Penerimaan Masyarakat Zakat Infak/Sedekah Wakaf Solidaritas Kemanusiaan Penerimaan Bagi Hasil Pelunasan (Pemberian) Piutang Penggunaan Program Pendidikan Program Kesehatan Program Sosial Masyarakat Program Ekonomi Program Advokasi Program Kebencanaan Program Pengembangan Jaringan Program Sosialisasi Ziswaf Operasional Kantor Piutang penyaluran Uang Muka Kegiatan Asuransi dibayar di Muka Arus kas Bersih dari Aktivitas Operasi Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi Penjualan (Pembelian) Aktiva Tetap Arus kas Bersih dari Aktivitas Investasi Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan Penerimaan (Pelunasan) Hutang Hutang Kepada Jejaring Hutang Jasa Giro Arus kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara kas Kas dan setara Kas per 01 April 2015 Kas dan setara Kas per 30 April 2015
48
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
9,045,172,385 2,051,826,713 622,359,738 184,479,191 50,596,202 222,099,974 (2,640,176,310) (3,197,772,348) (1,057,114,476) (2,425,625,250) (168,724,718) (1,408,137,478) (1,156,361,123) (2,148,554,814) (1,736,567,747) (1,042,190,476) (13,153,196) (4,817,843,733)
(123,432,000) (123,432,000)
229.352.700 440,000 4,288,719 234,081,419 (4,707,194,314) 29,524,937,872 24,817,743,558
Nusantara
Tim Respon DMC Dompet Dhuafa mendistribusikan bantuan berupa kain sarung untuk anak-anak pengungsian di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Sinabung Meletus, Dompet Dhuafa Respon Kebutuhan Pengungsi
K
ARO – Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali meletus dan memuntahkan abu vulkanik pada Sabtu (13/6) lalu. Terjadi 3 kali awan panas guguran dengan visual tertutup kabut. Guguran lava pun terlihat dari puncak sejauh 700-1000 meter ke arah selatan dan 3001000 meter ke arah tenggara. Informasi yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), akibat bencana alam yang terjadi, jumlah total pengungsi saat ini mencapai 10.768 jiwa dari 10 desa dan 1 dusun di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Bencana alam tersebut juga mengakibatkan sekitar ratusan rumah dan ladang pertanian milik warga tertimbun abu vulkanik yang berjarak 5-7 radius kilometer
dari Gunung yang berstatus dari Level III (Siaga), kini berstatus Level IV (Awas). Penduduk sekitar segera diungsikan menuju pengungsian di lokasi KNPI gedung serbaguna dengan total pengungsi saat ini KNPI sampai saat ini, 525 jiwa/175 KK. Para pengungsi berasal dari beberapa desa, di antaranya Desa Pintu Mbesi sebanyak 275 jiwa/76KK, dan dari Desa Sukanalu sebanyak 250 jiwa/99KK. Informasi terakhir yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan jumlah pengungsi akan terus bertambah. Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa melalui tim respon Disaster Management Center (DMC) bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan relawan lokal setempat melakukan respon kebutuhan bagi pengungsi
sejak Jumat (12/6). Tim mendistribusikan kain sarung untuk anak-anak di pengungsi, mendirikan pos hangat yang menyediakan kebutuhan air minum didirikan di lokasi pengungsian Gedung KNPI, menggulirkan bantuan bahan-bahan makanan untuk dapur umum pengungsian, pemberian paket higienic, dan Sekolah Ceria untuk menghibur 96 anak-anak terdampak bencana. “Alhamdulillah, tim respon DMC Dompet Dhuafa bergerak cepat dalam membantu para pengungsi Sinabung. Sinergi yang dilakukan dengan pemerintah daerah dan relawan lokal setempat tentunya mempermudah tim respon kita dalam menggulirkan bantuan kepada para pengungsi,” ujar Asep Beny, Direktur DMC Dompet Dhuafa, pada Kamis (18/6). Tim Respon DMC Dompet Dhuafa Iyus menambahkan, Dompet Dhuafa juga menggulirkan program Ramadhan, berupa pesantren kilat, yang berlangsung selama 2 hingga 3 hari, di Desa Gung Pinto, Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo. Dan kegiatan ini diikuti sebanyak 80 anak dalam kegiatan program Ramadhan tersebut. Terkait respon bencana melestusnya Gunung Sinabung di Tanah Karo tentang bantuan logistik. Tim respon menilai masih diperlukannya persediaan logistik makanan untuk kebutuhan konsumsi pengungsi yang masih berada di pengungsian. “Logistik makanan menjadi prioritas utama yang dibutuhkan para pengungsi,” ujar Iyus. n (DMC-DD/ uyang/diz. Foto: DD)
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
49
1 Beramal di SS Photo
Jakarta
“K
erja sama dalam penggalangan dana sosial kemanusiaan ini semoga semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk beramal. Saat membayar di kasir (SS Foto), program ini semoga bisa saling mengingatkan soal kebaikan,” ujar Owner SS Photo, Taufik Hidayat saat penandatangan kerja sama dengan DompetDhuafa di Jakarta, (13/5). Selain Infak via Kasir, kerja sama lainnya adalah Dompet Dhuafa membuka booth zakat di beberapa cabang SS Photo untuk kemudahan berzakat dan berinfak. “Kami mengapresiasi dan senang bisa bekerja sama dengan SS Photo. Semoga kerja sama ini ini akan terus berlanjut ke depannya,” ungkap Direktur Eksekutif DompetDhuafa, Yuli Pujihardi.
Yuli menuturkan, hasil penghimpunan dari Infak via Kasir tersebut diperuntukkan untuk program pemberdayaan Dompet Dhuafa, baik di bidang ekonomi, kesehatan, maupun pendidikan. n (DD. Foto: DD/uyang)
Jakarta
2
Galeri daya
Pemulangan Jenazah Aktivis Kemanusiaan
A
ri Sunaryanti (50), yang dikenal sebagai seorang pejuang sosial, aktivis kemanusiaan, dan pembela hak-hak buruh telah menghembuskan nafas terakhirnya di RS PGI Cikini Jakarta, Kamis (4/6). Almarhumah yang belum menikah ini meninggal karena penyakit gula basah yang sudah lama diderita.
Pemberangkatan jenazah ke kampung halamannya sempat terhambat. Hal ini terjadi karena pihak rumah sakit meminta biaya untuk penggunaan mobil jenazah. Pihak keluarga pun keberatan karena tidak mampu membayar. Tak lama berselang, Tim BARZAH (Badan Pemulasaran Jenazah) Dompet Dhuafa bisa meringankan beban biaya keluarga almarhumah. Tim BARZAH Dompet Dhuafa memberikan layanan mobil jenazah untuk mengantarkan jenazah almarhumah untuk dikebumikan di kampung halamannya di Desa Kali Gunting, Kec. Mejayan, Madiun, Jawa Timur pada Jum’at (5/6). n (DD/erni/uyang/diz)
Tangerang Selatan, Banten 3 Cordofa untuk 13 Negara
R
amadhan 1436 H ini, Dai Ambassador Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) memberangkatkan 13 orang Dai ke 13 negara untuk mensyiarkan agama Islam di mancanegara seperti Hongkong, Tiongkok, Australia, Jepang, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Ketiga belas Dai tersebut diberangkatkan pada Sabtu, (20/6) ke negara tujuannya masing-masing. “Program Dai Ambassador bermitra dengan negara bersangkutan seperti Kedutaan RI untuk menebar nilai-nilai Islam terlebih di bidang zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf),” terang Fajar Shafari Nugraha, Tim Komunikasi Program Dakwah Cordofa. Ia menjelaskan, program dakwah yang dijalankan selama satu bulan di
50
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
mancanegara itu diharapkan mampu menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin ke seluruh penjuru dunia. Dai Ambassador tidak hanya menyebarkan Islam dengan berdakwah, tetapi juga memberikan konsultasi mengenai Ziswaf. n (DD/gita/uyang/gif)
4
Jakarta
Donasi ADIRA Insurance
D
ompet Dhuafa menerima donasi Rp 50 juta dari PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance). Serah terima donasi dilakukan secara simbolik oleh Boby, Senior Manager Resources Mobilization (Remo) Dompet Dhuafa, dan Indra Baruna, Chief Execu-
uyang/diz)
Jakarta
M
erayakan Milad kelima, BNI Syariah mengadakan “Jejak Sajadah Ramadhan 1436 H” di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta. Acara ini dihadiri anak yatim, masyarakat, dan karyawan BNI Syariah. Acara ini bekerjasama dengan Sindo Group, Askar Kauny, Cinta Qur’an, dan Dompet Dhuafa. “Milad yang bertepatan pada Bulan Ramadhan ini merupakan momentum terbaik untuk mengingatkan umat kembali kepada Al Quran,” kata Dinno Indoano, Direktur Utama BNI Syariah. Dalam rangkaian acara milad itu, BNI Syariah mengandeng Dompet Dhuafa untuk program Parsel Lebaran Dhuafa. Melalui program parsel lebaran ini masyarakat bisa menyumbangkan donasi sebesar Rp 250.000 untuk satu paket lebaran. Paket yang terkumpul akan disalurkan ke dhuafa
di seluruh Indonesia melalui Dompet Dhuafa. “Semoga dengan program ini semakin banyak orang peduli pada Al-Qur’an, berbagi pada program kami untuk dapat mengambil berkah Ramadhan”, ungkap Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi. n (DD/erni/gif)
Galeri daya
5 BNI Syariah Gandeng DD
tive Officer PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance), dalam acara Buka Puasa Bersama Danamon dan Adira dengan Media, Jumat (19/6), di Jakarta. “Donasi yang digulirkan ini akan dimanfaatkan untuk pemberdayaan Dompet Dhuafa yakni membantu modal usaha penyandang disabilitas,” ujar Boby. Dilain pihak, Indra Baruna menilai, berbagai model dan strategi program pemberdayaan Dompet Dhuafa, kebermanfaatannya dirasakan secara meluas, khususnya kaum dhuafa. Hal inilah menjadikan Adira Insurance semangat menebar kebaikan bersama Dompet Dhuafa. n (DD/
6 Tanamkan Pendidikan Antikorupsi Bogor, Jawa Barat
D
ompet Dhuafa bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggulirkan program Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK) dan menggelar bincang cerdas bertajuk “Membangun Keluarga Antikorupsi” bersama Komunitas Saya Perempuan Anti
Korupsi di Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa beberapa waktu lalu. Acara ini bertujuan mengedukasi dan memberikan pengetahuan seputar profil keluarga antikorupsi serta menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada keluarga. Menurut Haniya Rahma, salah satu pembicara acara menyampaikan, “Kita sebagai perempuan perlu menanamkan nilai-nilai antikorupsi dari dalam keluarga untuk membentengi suami dan anak-anak dari korupsi. Dan korupsi tanpa disadari dapat dilakukan dari hal sederhana,” ujarnya. Haniyah menambahkan, kesadaran untuk tidak korupsi harus dimulai dari diri sendiri. “Kita tidak bisa menyuruh orang lain untuk bertindak sesuai dengan keinginan kita tanpa kita melakukannya,” ungkapnya. n (DD/ gita/uyang/gif)
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
51
52
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
53
Lirih
Kasih Ibu Luar Biasa
K
isah besarnya kasih s ayang orang tua dalam menjaga anaknya tak ada habisnya terjadi di RS Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa. Begitupun sebaliknya, rasa terima kasih anak terhadap orang tua dalam bentuk menjaga dan merawat pun takkan termakan waktu di tempat ini. Semua kisah ini berasal dari pasien-pasien dari keluarga dhuafa yang dirawat di rumah sakit yang berlokasi di Parung, Bogor, Jawa Barat. Kasih ibu sepanjang masa ini dituangkan dalam bentuk curahan oleh Aan (44) yang sedang menjaga Muhamad Arli (5), anaknya yang sedang terbaring lemah. Arli, panggilan akrabnya, sedang terbaring sakit di ruang isolasi anak. Arli menderita sakit anemia aplastik atau salah satu jenis anemia yang ditandai dengan adanya pansitopenia (defisit sel darah pada jaringan tubuh). Anemia aplastik berbeda dengan anemia. Anemia yang biasa hanya kekurangan sel darah merah saja, sedangkan anemia
54
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
aplastik mengalami defisit sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Defisit sel darah pada sumsum tulang ini disebabkan karena kurangnya sel induk pluripoten sehingga sumsum tulang gagal membentuk sel-sel darah. Pada Februari 2015, Arli menderita sakit demam berdarah (DBD) dengan gejala demam tinggi selama 10 hari. Hari demi hari trombosit Arli mengalami penurunan hingga hingga dirujuk ke RSUP Fatmawati Jakarta dan dirawat selama satu bulan. Hasil diagnosis menunjukan bahwa Arli terkena anemia aplastik. Aan sudah merasakan tinggal di beberapa rumah sakit demi merawat Arli dan hampir dua minggu sekali Aan rutin melakukan pengobatan rawat jalan di RS RST Dompet Dhuafa. Ibu dari lima anak ini dengan sabar menunggu dan menemani anak bungsunya itu. Tidak ada yang menandingi kasih dan sayang seorang ibu kepada buah hatinya. Berdasarkan keterangan Aan, Arli mengalami down syndrome atau suatu
kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kondisi ini disebabkan karena usia Aan saat mengandung Arli adalah 39 tahun, kehamilan oleh ibu yang berusia diatas 35 tahun berisiko tinggi memiliki anak down syndrom. Karena diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat menyebabkan “non-disjunction” pada kromosom. Arli lahir dengan premature pada usia kandungan delapan bulan. Perjuangan Arli melawan sakit dari dua penyakit sekaligus patut kita jadikan pelajaran untuk lebih memahami dan menghargai nikmat yang telah diberikan. Melalui tatapan matanya, Arli seolah menyampaikan doa untuk disembuhkan. Istri dari tukang jahit keliling ini bertutur “saya berharap doa dan dukungannya untuk kesembuhan Arli”. Doa dan harapan ini semoga diamini oleh semua orang. Mari sama-sama kita doakan semoga Arli diberikan kesembuhan dan beban Aan menjadi berkurang. n (RST-DD/uum)
Bebaskan Muslimah Dari Tak Mengenal Al-Qur’an
BCA 237.300.6343 a/n Yayasan Dompet Dhuafa Republika
Dompet Dhuafa
@Dompet_Dhuafa
2739DA16
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
55
Sehat
Puasa Bentuk Jiwa Sehat Oleh dr. Yahmin Setiawan, MARS (Direktur Utama RST Dompet Dhuafa)
S
etiap kita selalu ingin sehat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan arti sehat itu adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Dalam arti tersebut, terdapat empat komponen penting yaitu: 1. Sehat Jasmani Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal. 2. Sehat Mental/Jiwa Sehat mental atau jiwa dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno: “Dalam jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat” (Men Sana In Corpore Sano). Atribut seorang insan yang memiliki mental atau jiwa yang sehat adalah antara lain: gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan serta dapat bergaul dengan baik dan menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain. 3. Kesejahteraan Sosial Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan, dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan
56
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum. 4. Sehat Spiritual Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siram an rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton. Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.
PUASA MENDORONG DIRI SEHAT Ibadah puasa yang dijalankan kaum mukminin banyak memberikan manfaat untuk kesehatan jasmaniah juga s angat bermanfaat untuk membentuk jiwa
yang sehat. Jiwa yang sehat dikarenakan hubungan dengan Allah SWT semakin kuat begitu pun hubungan sesama manusia pun bisa menjadi lebih baik. Bagi kaum Muslim, puasa Ramadhan selain menjadi tuntutan wajib puasa di bulan ini bisa menyembuhan beberapa penyakit spiritual dan jiwa seseorang, di antaranya adalah: 1. Penyakit KUTIL (kurang tilawah Al Quran) Kaum mukminin berloma-lomba membaca Al Quran sampai khatam 30 juz selama bulan Ramadhan, artinya ditargetkan tilawah Al Quran 1 juz setiap harinya. Bahkan ada yang memiliki target dapat mengkhatamkan Al Quran sampai 3 kali selama bulan Ramadhan. 2. Penyakit KUSTA (kurang shalat tahajud) Di bulan biasa betapa beratnya untuk menegakkan shalat malam atau tahajud. Mulai dari rasa kantuk yang tidak dapat dilawan sampai rasa malas yang sulit ditaklukan menjadi alasan kenapa jarang mene gakkan shalat tahajud. Namun datangnya bulan Ramadhan menggelorakan kaum
Masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
Sehat mukminin untuk dapat menegakkannya, paling tidak pada saat shalat Tarawih. 3. Penyakit KURAP (kurang rasa peduli) Rasulullah SAW mengajarkan memberikan makan/minum saudaranya untuk berbuka ia akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Ini adalah sikap peduli terhadap sesama yang membutuhkan. Kecenderungannya, selama Ramadhan begitu ba nyak kaum mukminin yang melaksanakan ibadah puasa, banyak meningkatkan rasa peduli terhadap sesamanya (terutama yang dhuafa) dengan cara mengeluarkan infak dan sedekah. Tentunya diiringi juga dengan kewajiban mengeluarkan zakat yang ketetapannya sudah ada dalam ajaran agama Islam. Suasana Ramadhan seperti ini sangat mendukung untuk memusnahkan penyakit KURAP dalam komunitas masyarakat Muslim.
4. Penyakit KUDIS (kurang disiplin) Makan sahur serta waktu berbuka yang telah ditetapkan, bagi kaum mukminin menjadi momen untuk belajar disiplin. Disiplin kapan boleh makan dan minum, serta disiplin kapan tidak boleh makan dan minum. Rasa disiplin juga ditunjukkan dengan semakin banyaknya kaum mukmin yang menegakkan shalat wajib tepat waktu dan bahkan senang berjamaah di masjid atau mushallah. 5. Gejala MUNTAH (mudah untuk marah) Puasa menumbuhkan sikap sabar atau tidak mudah untuk marah dari kaum mukminin. Tuntutan untuk menahan diri walaupun sedang menghadapi godaan atau ujian atau hinaan yang tidak menyenangkan sangatlah besar ketika kaum mukmin sedang menjalankan ibadah puasa. Karena sesungguhnya kemenangan yang besar
akan dirasakan ketika kaum mukminin mampu menahan hawa nafsu atau amarahnya. Dengan tidak mudah marah maka akan membuat tekanan darah kita menjadi normal. Apabila seseorang sedang marah, maka kadar zat kathekolamin dalam tubuhnya akan meningkat dan menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, pembuluh darah menjadi sempit dan aliran darah terganggu sehingga menyebabkan tekanan darahnya akan naik. Mari kita semakin sehatkan spiritual dan jiwa sepanjang aktivitas. Berpuasa merupakan satu amalan ibadah yang mampu mewujudkan menyeimbangkan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Seperti sabda Rasulullah SAW, “Puasa merupakan perlindungan dari bencana dunia ini, dan selubung dari hukuman di akhirat.” n
Jumlah Penduduk Indonesia +/- 248 Juta Penduduk
Sehat Milik Semua adalah harapan kita bersama. Masih banyak saudara kita yang membutuhkan bantuan layanan kesehatan yang memadai. AYO! BANTU MEREKA SEHAT
B N I Sy a r i a h 1 1 1 1 . 5 5 5 5 . 6 4 BCA 237.304.5454 a/n. Yayasan Dompet Dhuafa Republika
Dompet Dhuafa
@Dompet_Dhuafa
2739DA16
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
57
Pemberdayaan
Irwandi (24), Alumni Institut Kemandirian Dompet Dhuafa
Api Semangat untuk Mandiri
A
walnya ia pun tak menyangka, kehidupannya yang dulu serba kekurangan, kini berangsurangsur membaik. Berawal dari menjadi pekerja serabutan, ia berjuang, mencari jalan menuju kesuksesan. Kini, ia tetap memantapkan dirinya untuk tetap memilih berwirausaha Namun, keinginannya untuk berwirausaha terus membayangi pikiran dan hatinya selama ini. Memang, belum terlintas dalam pikirannya ide dan gagasan terkait usaha apa yang nantinya akan digeluti. Ya, tak mudah bagi Irwandi (24), alumni Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhuafa ini untuk mewujudkan impiannya membuka usaha. Kendala modal usaha menjadi hambatan yang pernah dira-
58
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
sakannya. Namun, dengan tekad kuat untuk terus bangkit dari keterpurukan membuat pria yang dikenal gigih dalam berwirausaha ini ingin mengikuti kursus pelatihan servis handphone. Ia mengharapkan, suatu saat kelak ia mampu memiliki sebuah konter servis handphone sebagai sumber ekonomi keluarganya. “Siapa tahu nanti bisa punya konter sendiri, kan kita nggak tahu masa depan kita seperti apa. Yang penting sekarang usaha,” ujarnya berapi-api. Irwan, demikian sapaan akrabnya sehari-hari ini menceritakan, tepat di tahun 2012, kemudian akhirnya ia mendapatkan informasi pelatihan servis handphone di IK Dompet Dhuafa dari sahabat karibnya yang juga tengah mengikuti pelatihan
yang bertempat di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten. Ia pun terus mengikuti pelatihan tersebut hingga bisa meningkatkan kompetensinya dalam servis handphone dan lulus dalam pelatihan yang dijalankannya selama setahun itu. Kini berbekal keahliannya tersebut, pemuda ini bersama teman-teman seprofesinya bekerjasama membuka usaha konter servis handphone di bilangan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Ia merasa bersyukur dengan apa yang dicapainya kini. Namun, tak menutup kemungkinan ia suatu saat ia mampu membuka usaha konter sendiri. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa dapat ilmu manfaat dari pelatihan di IK. Mudah-mudahan suatu saat saya bisa buka konter sendiri,” harapnya tersenyum. IK Dompet Dhuafa merupakan salah satu solusi tepat dalam pengentasan penganguran di Indonesia. Tidak hanya itu, IK Dompet Dhuafa juga menjadi pusat pelatihan keterampilan untuk mencetak tenaga praktis yang profesional, amanah dan mampu mandiri untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Setiap tahunnya IK Dompet Dhuafa meluluskan minimal seribu alumni de ngan predikat wirausaha dan pekerja de ngan minimum pendapatan setara UMR. Adapun bidang pelatihan yang diajarkan antara lain pelatihan reguler dengan fasilitas perlengkapan yang dimiliki, di antaranya teknisi otomotif sepeda motor, teknisi telepon seluler, tata busana/menjahit, salon Muslimah, IT desain grafis dan video editing. Selain program-program pelatihan reguler, IK Dompet Dhuafa juga melaksanakan program-program kerjasama dengan pihak mitra. n (amd)
Pemberdayaan
Oyoh (53), Masyarakat Mandiri (MM) Dompet Dhuafa
Ibu Tangguh Pengupas Kerang
S
esekali wanita bertubuh tambun itu menyeka keringat yang menetes di wajahnya. Sambil mengaduk-aduk kerang hijau yang tengah direbusnya, Oyoh demikian nama Ibu Tangguh ini, yang setiap harinya mencari nafkah menjadi kuli pengupas kerang, di wilayah di kawasan Kampung Rujak Beling RT 03/17 Desa Margaluyu, Serang, Banten. Ibu Tangguh merupakan sebuah program yang diusung Dompet Dhuafa dan diperuntukkan bagi para ibu rumah tangga yang mampu meningkatkan potensi diri dengan lingkungannya untuk bisa menambah nilai ekonomi bagi keluarganya. Bersama 10 Ibu Tangguh lainnya, ibu berusia 53 tahun ini terlihat gesit, dalam mengolah tumpukan kerang. Bau amis tidak menyurutkan semangat para ibu rumah tangga ini. Dalam sehari, Oyoh bersama teman-temannya mampu membersihkan kerang sekitar 15 hingga 30 kilo. Aktivitas ini memang sudah biasa ia jalani, kendati memang dirasakannya sangat berat, namun ia tetap bersabar dan berjuang demi mencukupi keluarganya. Selain memperbaiki perekonomian keluarga, Ibu yang terkenal rajin dan ulet ini juga memiliki alasan tersendiri menga pa ia nekat untuk menjadi kuli pengupas kerang. Lantaran melihat sang suami yang berprofesi sebagai nelayan kerang sangat bekerja keras demi meraih penghasilan bagi kesejahteraan keluarga. “Liat suami banting tulang cari duit masa saya diem aja. Ya dari pada saya nganggur di rumah mending saya cari tambahan penghasilan,” ujarnya. Setelah menjalani profesi tersebut, Oyoh merasakan kehidupan ekonominya semakin lebih baik. Dengan upah sebesar Rp 2.500 setiap kilonya, ia nampak
berusaha sekali menyelesaikan olahan kerangnya menjadi pundi-pundi rupiah bagi keberlangungan hidup suami dan 3 orang anaknya. “Alhamdulillah, lumayan dari penghasilan itu dapur saya tetep ngebul. Paling sama nambah uang jajan anak,” ucapnya tersenyum. Demikianlah sekelumit cerita tentang Oyoh, yang juga merupakan penerima manfaat Masyarakat Mandiri (MM) Dompet Dhuafa. Dulunya, Desa Margaluyu, merupakan salah satu kawasan yang dikenal dengan sebutan kampung nelayan di Serang, Banten. Di kawasan ini pula, budidaya kerang hijau menjadi mata
pencaharian utama bagi masyarakatnya. Namun seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat setempat yang beralih ke profesi lain dalam mencari penghasilan seperti, buruh bangunan, ojek, hingga mengais rezeki di negeri orang. Tak ingin pemberdayaan kerang hijau di wilayah tersebut lenyap begitu saja, Dompet Dhuafa melalui Masyarakat Mandiri (MM) berupaya membantu menggairahkan kembali pemberdayaan kerang hijau dengan membentuk sebuah lembaga lokal Ikhtiar Swadaya Mitra (ISM) bernama Sinar Abadi, mengelola, serta melakukan pendampingan program pemberdayaan Dompet Dhuafa. n (ahm)
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
59
Pemberdayaan
SPUW untuk Anak-Anak Dhuafa
S
ekolah Peduli Ummat Waspada (SPUW) Sumatera Utara terletak di Desa Rumah Sumbul, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. SPUW berdiri sejak 2009 atas permintaan masyarakat di daerah minoritas muslim, dengan harapan anak-anak mereka dapat meningkatkan pendidikan islami dan didedikasikan untuk anak-anak dhuafa di wilayah minoritas kaum Muslim. Seluruh keperluan dan biaya operasional dibantu kaum Muslimin melalui Dompet Dhuafa (DD) Waspada. Maka itu sekolah ini milik masyarakat karena terbangun dari infak, sedekah, sumbangan donatur, dan semua pihak yang ingin berkontribusi demi terwujudnya sarana pendidikan bagi warga yang kurang mampu. Dengan menerapkan pola pendidikan berkarakter, antusias masyarakat ingin menyekolahkan anaknya kian meningkat setiap tahunnya sehingga manajemen sekolah memberlakukan sistem seleksi untuk terus menjaga kepercayaan masyarakat dan para donatur. Manajemen sekolah terus berupaya menjaga kualitas pendidikan dan menambah fasilitas sekolah guna menunjang aktivitas belajar mangajar. Kini, SPUW ini memiliki 5 kelas dengan jumlah siswa 217 orang penerima manfaat
60
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
yang kurang mampu dan 17 orang guru. Tentunya semakin bertambahnya jumlah siswa beban dan tanggung jawab pihak sekolah semakin meningkat pula. Namun, hal tersebut menjadikan semangat dan motivasi pihak sekolah untuk terus berusaha menciptakan kualitas proses belajar mengajar di sekolah model ini. Tahun 2015 ini SPUW akan meluluskan siswa TK ke SD dan mempersiapkan kelas untuk SMP/ MTs pada 2016 mendatang. Dorongan kuat untuk melahirkan SMP/MTs ini datang dari para orangtua murid mereka, hal ini untuk menjaga dan menguatkan akidah serta akhlak anak-anak mereka tetap baik sesuai ajaran Islam.
Demi mewujudkan keinginan masyarakat tersebut. Kini, DD Waspada telah melanjutkan untuk pembangunan dua ruang kelas untuk siswa SMP. Namun, untuk merealisasikan pembangunan kelas tersebut masih diperlukannya dukungan pendanaan untuk percepatan penyelesaian pembangunannya. DD Waspada membuka kesempatan kepada semua pihak untuk bersinergi dalam rangka mewujudkan fasilitas dan sarana pendukung pendidikan SPUW tersebut. Karena, pendidikan memiliki peran sentral dan strategis dalam mewujudkan kecerdasan, kemajuan, serta keunggulan daya saing umat dan bangsa. n (DD Waspada)
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
61
Sosok Azzam At-Tsauri, Dai Ambassador Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa)
Dakwah Azzam, Perekat Iman TKI Ilegal
R
amadhan kali ini, Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) menempatkan seorang Dai Ambassador untuk mensyiarkan agama Islam di Negeri Jiran, Malaysia. Dai Ambassador merupakan program dakwah yang diinisiasi Cordofa yang diperuntukkan kepada masyarakat Islam di mancanegara, mereka bergerak meretas dakwah melintas batas. Langkah ini untuk mendorong proses perubahan tatanan mulia yang lebih harmonis. Azzam At-Tsauri, yang kini melangsungkan dakwah di Negeri Jiran ini, rupanya sudah menemukan trik khusus untuk menyampaikan syiar agama Islam bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) maupun komunitas ekspatriat. Sejak diberangkatkan pada Sabtu (20/6) dari Kantor Dompet Dhuafa menuju Malaysia, Azzam, begitu sapaan akrabnya, tanpa menunda waktu langsung berinteraksi dengan para TKI terutama di wilayah perbatasan Negeri Jiran itu. Azzam tidak saja mencoba mendengarkan keluhan
62
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
para TKI ilegal secara blusukan, ia juga mendengar problematika yang dialami TKI ilegal. “Tak hanya mendengar, kami juga berkonsultasi dan berdiskusi dengan beberapa Warga Nasional Indonesia (WNI) di Malaysia yang sudah menetap lama untuk mencari solusi,” ucapnya saat dihubungi melalui pesan singkat Whatsapppada, Senin (22/6). Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencari nafkah di negara-negara tetangga tak hanya meningkatkan devisa negara. Lebih dari itu, gelar pahlawan devisa yang disematkan pada pundak TKI seakan menjadi bumerang atas kehidupan mereka bahkan keluarganya. Sedikitnya lapangan pekerjaan dan rendahnya jenjang pendidikan mereka di Indonesia mengharuskan mereka menjadi pekerja kasar di negeri orang. Menghindar dari petugas imigrasi negara tujuan menjadi langkah awal untuk menggapai harapan mereka. Tak ingin menghidupi keluarga dengan nafkah yang tak halal, menjadi buruh
bangunan, pembantu rumah tangga, dan pekerjaan-pekerjaan kasar lainnya merupakan pilihan yang tepat. “Pekerjaan itu mereka lakukan dengan upah di bawah standar yang ada di Malaysia. Mereka pun harus bekerja sembunyi-sembunyi dari petugas imigrasi,” jelasmya. Kedatangan para TKI ke Malaysia tak sedikit yang melalui jalur resmi, banyak dari para TKI yang masuk ke Malaysia secara ilegal. Bukan tak mendapatkan masalah mereka hidup secara ilegal di negeri orang, hampir setiap waktu mereka merasa dikejar-kejar petugas imigrasi. Sudah jatuh tertimpa tangga agaknya pas untuk disandingkan dengan kehidupan para TKI di sana. Pekerjaan kasar yang dilakukan sehari-hari masih belum ada apaapanya. Selama berbulan-bulan bekerja, mereka kerap kali tak mendapatkan upah. Menurutnya, seringkali kontraktor bekerja sama dengan polisi imigrasi untuk menggeledah tempat penampungan TKI di tempat bangunan untuk merazia izin visa mereka. “Karena mereka ilegal, akhirnya mereka sampai kabur bersembunyi di hutan hingga tak disadari mendekat perbatasan agar tidak ditangkap polisi imigrasi,” terang Azzam. Cara yang Azzam lakukan untuk berdakwah cukup unik. Ia mencoba mengenyangkan perut jamaah agar mau mendengarkan tausiyahnya. “Saya melakukan pendekatan ifthar jama’i, karena saat ifthar jama’i lah saatnya para TKI ilegal bisa makan enak,” jelasnya. Jamaah Azzam tak hanya para TKI ilegal, Azzam juga berdakwah di komunitas ekspatriat. Dalam dakwahnya di kalangan ekspatriat, ia menggunakan pendekatan kajian subuh. “Mereka sudah harus beraktifitas jam 7 pagi, sementara subuh di Malaysia baru selesai jam 6.15. Di sela-sela waktu itu saya berdakwah,” papar Azzam. Meskipun di tengah-tengah kesibukkan mencari nafkah di negeri orang, para TKI menunjukkan sikap yang baik untuk bersama-sama mencari ilmu dalam dakwah yang dijalani Azzam. “Alhamdulillah antusiasme mereka sangat baik, apalagi ditambah dengan acara buka puasa bersama,” imbuh Azzam. n (DD/gita)/uyang/diz)
Unggah
“Kami Tak Mau Pulang ke Myanmar” Kiriman: Ade Fauziah
ngan pertanyaan yang sama “Do you want to come back to Myanmar?” dan mereka memberi jawaban yang sama pula. “No.” Selain Abo To Yub, Rofique juga meng ungkapkan yang ia rasakan, Rofique adalah anak Myanmar yang mempunyai hobi belajar, ia juga tidak mau kembali ke Myanmar dan ingin belajar di Indonesia karena ia sudah putus sekolah sejak 4 tahun yang lalu. Begitu juga dengan M. Hasson, Zai, Zameer, Rosyid dan beberapa orang lainnya yang ingin tetap di Indonesia. Beberapa di antara mereka yang dapat berbicara menggunakan bahasa Inggris dengan terbuka menceritakan apa yang mereka rasakan dan dengan senang hati selalu membantu para relawan untuk menolong para pengungsi. Mereka adalah para remaja Myanmar layaknya para remaja Indonesia yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua mereka masingmasing, tak sedikit dari mereka yang mengatakan bahwa mereka seorang diri di lokasi pengungsian dan merindukan orangtua yang berada di Myanmar. Hassan yang menjadi muadzin dan imam shalat bagi jamaah Myanmar, mem-
H
idup dalam penderitaan menyisakan luka di ingatan dan hati para pengungsi Rohingya, suatu hal yang wajar jika mereka enggan untuk kembali ke Negara asalnya. Beberapa orang yang saya jumpai dan saya tanya mengenai apakah mau kembali ke Myanmar, mereka selalu mengatakan tidak mau kembali ke Myanmar dan ingin tetap di Indonesia karena mereka menyukai Indonesia. ‘’Mother and father in Myanmar, saya suka Indonesia, Indonesia good, no Myanmar, abang dan kakak Indonesia baik,” begitu ungkap Abo To Yub kepada saya yang menjelaskan bahwa orangtuanya di Myanmar dan ia tidak mau kembali ke Myanmar dengan raut wajah yang sedih. Abo To Yub adalah salah satu pengungsi rohingya berusia 21 tahun yang sangat cepat memahami pelajaran yang diberikan dan dengan mudah mempraktikkan bahasa Indonesia. Abo To-Yub adalah satu dari beberapa orang yang saya jumpai de
buatku menitikkan air mata saat ia membacakan ayat suci Al Quran, ia mengatakan bahwa “Allah satu, we are family, Innallah ama’ash shobirin yaukhti” dan ia juga mengatakan bahwa ia tak mau kembali ke Myanmar. Hidup adalah hak setiap manusia, hak atas rasa aman, nyaman dan sejahtera. Hidup harus menjunjung tinggi rasa keadilan. n 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
63
Sosok
Ade Fauziah,
Dompet Dhuafa Volounteer
Berdiri di Samping Mereka, Bantu Mereka Memperindah Masa Depannya
K
eberadaan ratusan “Manusia perahu” berada di tempat penampungan mereka di sekitar Pelabuh an Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Provinsi Aceh, pada Jumat (15/5) telah mengusik seorang Muslimah yang juga merupakan mahasiswi tingkat akhir UIMSU ini. Keterusikkan itu langsung ia jawab dengan bergabungnya Ade Fauziah, darah Muslimah ini, dengan Dompet Dhuafa Waspada dan menjadi Dompet Dhuafa Volounteer (DDV). Ade, sapaan akrab darah ini, bersama 3 orang relawan lainnya dari berbagai universitas tak berselang waktu mereka bertugas ke posko pengungsian etnis Rohingya di Langsa. Para relawan itu mendapatkan mandat menjalankan program pendidikan dan trauma healing dalam bentuk aktivitas “Sekolah Ceria Dompet Dhuafa”. Ade bersama DDV kini telah berada di antara para pengungsi yang jumlah mereka mencapai 790 orang, terdiri dari 420 warga Bangladesh dan 370 warga Myanmar di antaranya 240 laki-laki, 70 perempuan, dan 63 anak-anak, pada Sabtu (23/5). “Masalah utama kita dalam membatu pengungsi Rohingnya adalah bahasa, banyak dari mereka yang tidak pernah sekolah dan tidak bisa berbahasa Inggris, kalau pun ada paling satudua orang yang bisa berbahasa Inggris dan Arab,” ujar Ade. Tetapi, lanjutnya, kami tidak menyerah kami tetap menjalin komunikasi, banyak media yang kami gunakan melalui gerak tubuh, gambar, benda-benda yang ada di sekitar kami. Pengalaman pertama itu, membuat Fauziah bersama rekan relawan lainnya terus melakukan berbagai upaya untuk tetap bisa menjalin hubungan komunikasi dengan sarana dan cara yang bisa saling dipahami antar mereka. “Setelah mereka mulai mengetahui beberapa hal dalam bahasa Indonesia maka kami mulai belajar Alphabet, kami mulai membuat kamus kecil bahasa Indonesia-RohingnyaInggris setiap hari hampir puluhan kata yang kami hapal dan tulis dalam kamus kecil tersebut,” tutur Ade bersemangat sembari menunjukkan “kamus kecil” karyanya itu.
Membangun keceriaan Tak hanya masalah bahasa yang dihadapi oleh pengungsi Rohingnya, mereka masih menyimpan duka dan ketakutan yang mendalam. Pengungsi yang terdiri dari anak-anak itu melihat orang tua mereka dibantai di depan mereka, orangorang dewasa tak berdaya melihat saudara mereka dipukuli
64
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
Sosok
dan dibunuh, rumah-rumah dan kampung mereka dibakar pasukan dan warga negara mereka yang tidak menginginkan etnis Rohingya masih bertahan. Melihat banyaknya permasalahan psikologis tersebut Fauziah bersama DDV juga menggagas program trauma healing. Program ini bertujuan mereduksi nestapa pengungsi akibat trauma masa lalu mereka serta mengembalikan senyum anak-anak pengungsi.
Anak-anak pengungsi Rohingnya dikenalkan dengan bermacam game edukatif. “Mereka diajak bernyanyi sambil berhitung, alhamdulillah senyum anak-anak itu pun kian merekah dan canda tawa anak-anak pengungsi pun semakin kerap terdengar dengan gaya bahasa mereka,” ujar Ade. Tidak saja Fauziah bersama para relawan Dompet Dhuafa memberikan pelajaran bahasa dan trauma healing, mereka pun mengadakan mengadakan aksi tutorial
jilbab untuk para wanita pengungsi Rohingnya. “Kelas” ini pun banyak yang ikut untuk belajar memasang jilbab dan mengikuti ins truksi yang disampaikan Ade dan temanteman relawan di posko pengungsian itu. “Posko ini berhasil membuat para pe ngungsi Rohingya lebih dekat dengan kami, dan mereka melupakan semua beban yang dialami, Ara Bun (kita seperti kakak adik) begitulah ucapan yang keluar dari salah seorang pengungsi kepada kami,” ucap Ade. Keberadaan Ade di antara ratusan pengungsi etnis Rohingya kian mengasah kepeduliannya bagi sesama untuk bisa kembali membangun keceriaan sekaligus harapan bagi mereka. “Berdiri di samping mereka, bantu mereka memperindah masa depannya,” tuturnya. Kini pengungsi Rohingya tidak lagi dalam kesendirian dan dengan jiwa yang rapuh, keberadaan relawan yang mendampingi mereka dengan penuh kasih sayang telah memberikan mereka tumbuh harapan baru bahwa masih ada hari esok yang indah untuk dinikmati bersama. n (ded)
53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015 Swaracinta
65
Sahabat Bumi
66
Swaracinta 53 / Tahun V / Juli - Agustus 2015
PROMO BERLANGGANAN DI BULAN RAMADHAN
25% TAMBAHAN DISCOUNT
yang akan disalurkan kepada Anak Yatim dan Kaum Dhu’afa serta dapatkan voucher menginap satu malam di jaringan hotel Swiss-belhotel International atau Kagum Hotel Group*
2015 n EDISI 003 / TAHUN ke - 11 /
n ED ISI 2015 n EDISI 003 / TAHUN ke - 11 /
SI n EDI
005 /
n ED ISI 002 / TA HU
www.mensobsession.com
menikmati keunikan salar de uyuni dari banua wuhu hingga
Rp.
h m uma t ta r a Seju k raky untu
SI n EDI TAH UN 005 / / 201 5 ke - 11
ik
n un
er 002
.indd
1
ru in ba Pan baru ra PemimP n & Ha anGa TanT
n EDISI 003 / TAHUN ke - 1 / 2015
00,-
Rp. 75.0
tura PEra Enam sahaan ru di pe
1, cov
moro Edi Suk PT KAI Dirut
Dirut
3/11/15 11:10:31 PM
iLaa Ta r Bayk IngIn ang Men -Bay jad ang I
69.000
10 Ka mas rtini a ki ni
no aryo
ens
wuL
an t
1, cover 003.indd 1
ww w.m
the achievers 2015
N ke -1/ 201 5
Rp. 75.000,-
Luxury touring on two wheels
.com
/ TA HU
N ke -1/ 201 5
Surya Paloh
lifetime achievement
ion obsess
002
/ 201 5 ke - 11 TAH UN
,-
ww w.
wome
nsob
n EDISI 003 / TAHUN ke - 1 / 2015
sessi
on.co
m
Lan g lipo sing d en con tou gan r find hap ing tru pines e s
i ia Suparn Indones Semen
4/17/1
e x car n lu e Coutur whE haut meet
5 8:3 3
Rita widy asaR
HUBUNGI : (021) 7818789 (021) 78844744
PM
i
Terus Berkary a www.womens obsess
Rp. 69.000,
-
unik & sens asional dari milan desain wee
k
* Syarat dan ketentuan berlaku: khusus berlangganan 12 edisi dan periode pembayaran hingga Ramadhan 1437H
67
ion.com
insPirasi cina di met gala 2015
Persembuny ian kaum “the hav