Sekolah Ilmiah Pascasarjana 2 | 29 April 2017 | Bandung, Indonesia
Sekolah Ilmiah Pascasarjana
Journal Writing Sparisoma Viridi1, Brian Yuliarto2 1
Physics Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Engineering Physics Department, Faculty of Industrial Technology 1,2 Research Center for Nanosciences and Nanotechnology 1,2 Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia 1 2
[email protected],
[email protected] 2
cara melakukan pengukuran dalam eksperimen, pengerjaan administrasi, pengerjaan riset sebenarnya, sosialisasi hasil 6 penelitian (seminar atau pelatihan), dan lain-lain. Janganlah mulai menulis dengan memikirkan judul yang hebat sehingga upaya kita terlalu keras, membuang banyak energi dan waktu, dan tidak ada jaminan bahwa judul yang hebat itu akan juga muncul.
Writing for publication: you can do it! Menulis makalah yang telah dipublikasikan menjadi keharusan baik untuk lulusan jenjang program Doktor, Magister, maupun Sarjana, yang hanya dibedakan dari jenis jurnalnya (jurnal 1 internasional, jurnal nasional, dan jurnal ilmiah). Dengan demikian mahasiswa pada ketiga jenjang tersebut diharapkan memiliki kemampuan untuk menuliskan artikel ilmiah. Untuk menulis sesuatu yang ilmiah pembelajarannya dapat dimulai juga dari sejak kecil, misalnya dengan menggunakan metode pembelajaran perancah (scaffolding method), yang secara bertahap mengurangi bantuan sehingga peserta ajar dapat 2 berangsur-angsur mandiri. Atau setelah dewasa, seperti 3 dengan diadakannya Sekolah Ilmiah Pascasarjana (SIP) ini.
4-6
Ketiga artikel editorial ini secara tak langsung telah mengatakan bahwa mereka menginginkan pembacanya menulis dan mengirimkan naskahnya ke jurnal mereka. Hal ini tak lain merupakan dampak persaingan dari bisnis publikasi. Dengan semakin banyaknya jurnal, akan semakin sulit suatu jurnal mendapatkan naskah, sehingga perlu upaya seperti dalam ungkapan "menjemput bola". Untuk itulah berbagai artikel editorial dituliskan. Walaupun demikian, tidak berarti artikel berkualitas rendah dapat dipublikasi dalam jurnal yang baik. Dalam hal ini tetap tidak ada belas kasihan dan bantuan berlebihan, bila naskah yang diterima tidak baik, akan tetap terjadi penolakan.
Berbagai jurnal, melalui editornya, memuat artikel singkat yang menyemangati para pembacanya agar mau dan berani untuk menulis di jurnal mereka, bahkan sampai terdapat tiga buah artikel editorial yang berjudul sama, sebagaimana judul 4-6 bagian ini. Ide penelitian
Prosiding ke jurnal (tak selalu sukses)
Dalam suatu tulisan, font jelek dan sulit dibaca membuat tulisannya diperhatikan, dan saat perhatian mulai ada, saat itu pulalah pembaca mulai mencoba untuk mengerti yang tertulis. Suatu studi dilakukan oleh psikolog pada Universitas Princeton, di mana guru sekolah menggunakan catatan dengan font yang mudah dan sulit dibaca untuk berbagai mata pelajaran. Diperoleh hasil bahwa peserta ajar dengan catatan yang mengguna-kan font yang sulit dibaca mendapatkan hasil yang lebih baik pada akhir masa 7 pembelajaran terlepas dari mata pelajarannya.
Metode simulasi fluida dalam pipa yang semula kosong dan kemudian terisi telah dikembangkan, yang diberi nama SFVE (single fluid volume element). Metode ini diturunkan dari hukum II Newton yang diselesaikan menggunakan integrasi numerik Euler. Selama empat tahun meto8 de ini dikembangkan sejak 2010 dan akhirnya disarikan. Sayangnya, saat digunakan dalam sistem geothermal, me9 tode ini tidak terlalu sukses.
Sistematika artikel ilmiah Artikel ilmiah (atau artikel hasil penelitian) merupakan laporan ringkas hasil penelitian yang bercirikan: (a) mengutamakan penyajian temuan penelitian, pembahasan, dan simpulan secara ringkas, sistematis, dan tajam; dan (b) kajian pustaka ditulis secara ringkas dan padat dalam latar belakang masa10 lah. Detil teknis dan uraiannya dapat dilihat pada laporan penelitian sumber dari artikel ilmiah tersebut.
Seringkali hambatan untuk menulis artikel ilmiah bersumber dari penulis itu sendiri, seperti rasa tidak percaya diri, kebiasaan menunda-nunda untuk menulis, merasa tidak ada waktu, takut bila makalahnya nanti ditolak suatu jurnal, dan kurang 4 dukungan dalam pemahaman bidang yang dikaji. Penulis mahasiswa yang umumnya merupakan pemula dapat memulai menulis dari presentasi pada suatu seminar lokal, yang kemudian ditingkatkan ke seminar nasional, lalu ke seminar internasional, dan akhirnya dapat dijadikan naskah untuk jurnal internasional karena telah mendapatkan berbagai masukan saat dipresentasikan berkali-kali dalam perkembang5 an naskahnya. Topik dan ide suatu tulisan dapat berasal dari aktivitas sehari-hari yang telah dimahiri, seperti pengamatan,
Secara umum suatu artikel ilmiah memiliki struktur yang terdiri dari elemen-elemen seperti Judul, Ringkasan, Metodologi, 11 Hasil, Diskusi, Ucapan terima kasih, dan Referensi. Bagian ringkasan kadang terbagi dalam abstrak dan pendahuluan, gambar dan tabel dapat pula menghiasi bagian Hasil, serta Kesimpulan kadang ditambahkan di akhir bagian Diskusi. Sete1
riset. Terkait dengan hipotesis, salah satu kisah yang dapat menginspirasi adalah pengukuran eter oleh Michelson.
lah judul umumnya terdapat nama para penulis, organisasi afiliasinya, dan kontaknya berupa email. Judul dan abstrak merupakan bagian terpenting dari suatu tulisan, di mana editor akan sekilas melihat keduanya sebelum memutuskan untuk langsung ditolak atau dikirimkan ke reviewer, reviewer akan membacanya sebelum memutuskan untuk membaca bagian lainnya, merupakan bagian yang hanya dapat diakses oleh pembaca dari negara berkembang, dan perlu mengandung istilah penting sehingga pembaca dapat mencarinya secara online – juga artikel lainnya yang 12 terkait.
Hipotesis gagal
…
Abstrak sendiri merupakan sari dari suatu artikel ilmiah, suatu "artikel-mini", atau miniatur dari artikel ilmiah, di mana bagian ini akan dibaca setelah judul dan bila menarik, pembaca akan meneruskan ke bagian lainnya. Abstrak harus ditulis secara ringkas-padat akan tetapi juga lengkap. Jumlah kata-kata yang boleh dituangkan kadang-kadang dibatasi, misalnya 150-200 kata atau panjangnya kira-kira 5 % dari keseluruhan panjang artikel lengkap. Hindari untuk menyertakan rujukan dalam abstrak, juga singkatan yang belum dijelaskan. Selain itu terdapat pula komponen tambahan berupa kata-kata kunci dan kode PACS. Abstrak sebaiknya mengandung komponenkomponen yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan 13 seperti: -
Kemudian, Lord Rayleigh menulis surat kepada Michelson, yang memintanya untuk mengulangi pengukurannya dengan akurasi yang lebih baik untuk menguji kembali hipotesis tentang keberadaan eter tersebut. Setelah diulang kembali berkali-kali selama 40 tahun oleh berbagai ilmuan dengan presisi yang semakin lama semakin lebih baik, akan tetapi hasil negatif yang sama tetap diperoleh. Hal ini kemudian membuat eksperimen tahun 1887 tersebut menjadi dasar eksperimental dari konsep relativitas dan membuat Michelson dianugerahi 17 Hadiah Nobel pada tahun 1907. Dengan demikian dapat terlihat bahwa hipotesis tidak harus selalu benar. Hasil apapun yang diperoleh tetaplah optimis, asalkan prosedur yang dilakukan dalam eksperimen telah memenuhi kaidah dan standar ilmiah sehingga hasilnya tidak dapat diragukan. Jangan kuatir untuk memperoleh hasil yang tidak mainstream dalam sains dan teknologi.
Mengapa (melakukan penelitian ini)? terdapat suatu hipotesis yang akan diuji
-
Bagaimana (melakukan pengukurannya)? ungkapkan caranya, metode yang digunakan, bahannya
-
Apa yang diperoleh (dari penelitian ini)? tuliskan hasil yang paling menarik
-
16
Apa kesimpulan utama (dari penelitian ini)? sajikan hal yang membuat tulisan menjadi penting
Apabila keempat pertanyaan tersebut telah tersedia jawabannya dalam abstrak artikel ilmiah yang dibuat, berarti komponen abstrak telah lengkap.
Metodologi memberikan informasi dasar dalam melakukan penelitian (yang meliputi sintesis, pengukuran, survei, ..), parameter lingkungan, bahan / material, cara analisis data, ijin (eksplorasi, etika pasien, ..), dan lain-lain. Saat menggunakan suatu metode sebaiknya merujuk literatur untuk memperkuat alasan menggunakan metode yang sama atau yang telah dimodifikasi. Dan selalulah ingat bahwa pembaca harus dapat mereproduksi-ulang hasil yang diperoleh apabila mengikuti 18 metodologi yang dituliskan dalam artikel ilmiah. Kadang terdapat pula karya ilmiah yang mempublikasikan “metodologinya” sebagai suatu temuan. Hal ini dapat terjadi apabila metodologi yang diusulkan belum ada ataupun merupakan modifikasi dari yang telah ada dan sebagai akibatnya proses pengambilan data menjadi lebih baik dan dapat lebih diandalkan.
Pendahuluan sebaiknya tidak terlalu panjang, hanya sekitar 10-15 % dari panjang artikel keseluruhan, dan perlu dituliskan sedemikian rupa sehingga dapat memukau baik editor, reviewer, maupun pembaca dengan menyajikan latar belakang bidang yang dikaji, mencantumkan hal-hal yang telah diteliti dan yang belum, mengungkapkan mengapa hal-hal yang belum diteliti perlu dan layak diteliti (apa penting dan manfaatnya), serta mengulas tujuan dan rancangan sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian (research question), yang semuanya dilakukan dengan merujuk pada sumber yang 14 relevan dan terkini. Bila memungkinkan cantumkan sumber dari jurnal target dan juga hasil karya sebelumnya penulis. Pertanyaan riset berbeda dengan hipotesis. Pertanyaan riset (PH) bersifat terbuka, sedangkan hipotesis (H) telah bersifat 15 Sebagai tertutup karena penulis telah membatasinya. ilustrasi perhatikan dua kalimat berikut
Hasil dituliskan dengan memadankan bagian-bagiannya dengan bagian dalam Metodoloi, yang disajikan tanpa interpretasi, dilengkapi dengan tabel dan gambar, terdapat teks yang menekankah temuan dalam tabel dan gambar, mengandung statistik kira-kira 95 % dalam selang keyakinan, dan dapat pula menyertakan rujukan materi pendukung tambahan 19 yang dapat diakses secara daring. Bagian ini merupakan bagian yang akan sering dilihat oleh pembaca yang ingin membandingkan hasil diperolehnya dengan hasil yang diperoleh oleh peneliti lain. Upayakan menyajikannya dengan baik sehingga data-datanya dapat disalin dan digunakan, yang pada
PR: Apa saja hambatan dalam menulis artikel ilmiah? H: Jarang membaca literatur merupakan salah satu hambatan dalam menulis artikel ilmiah. Hipotesis akan dapat dibuktikan dalam suatu penelitian, apakah benar atau salah, sedangkan pertanyaan riset merupakan ruang lingkup yang lebih luas. Atau dengan kata lain beberapa hipotesis dapat dibuat dalam satu pertanyaan 2
akhirnya memungkinkan artikel ilmiahnya akan dirujuk orang, setidaknya pada bagian hasilnya.
baik, dan telah memutuskan bahwa menulis tidak menghasil25 kan secara finansial. Setiap orang umumnya punya hobi, bukan? Lalu bagaimana untuk hal ini orang dapat memiliki waktu dan bahkan mau mengeluarkan uang? Mengapa menulis artikel ilmiah tidak bisa menjadi suatu hobi? Bila seseorang memiliki waktu untuk melihat FB, WA, Twitter, SMS, YouTube, seharusnya ia dapat memiliki waktu untuk menulis draft artikel ilmiahnya. Cukup gunakan smartphone atau secarik kertas. J. K. Rowling yang menulis Harry Potter bahkan menuliskan nama rumah-rumah di Hogward pada kantong kertas untuk muntah di pesawat, agar tidak lupa, sesaat ia mendapatkan 26 idenya. Ini mengindikasikan bahwa ia setiap saat selalu berpikir akan karyanya. Orang seharusnya bisa juga melakukannya dalam proses penulisan sebuah artikel ilmiah.
Diskusi akan menyarikan temuan utama, membandingkannya dengan hasil studi lain, membahas kelebihannya serta menjelaskan batasan-batasnnya, mengungkapkan implikasi dari temuan ini, dan yang telah ditunggu-tunggu, yaitu menjawab pertanyaan riset yang telah dituliskan dalam bagian Pendahuluan. Tetaplah terbuka pada keterbatasan penelitian yang dilakukan dan pastikan di akhir bagian ini terdapat suatu kalimat penutup yang jelas, ringkas, padat, dan lengkap, sehingga menjadi suatu pernyataan yang dapat dirujuk (citeable state20 ment). Gambar dan tabel merupakan komponen yang sebaiknya ada dalam suatu artikel ilmiah. Sajikan hasil utama terdapat dalam tabel atau gambar, yang captionnya bersesuaian dengan isinya. Tabel dan gambar sebaiknya bersifat self-explanatory, jelas dan mudah dibaca. Dalam menuliskan teks di sekitar gambar, sebaiknya jangan mengulas kembali tabel dan gambar secara bertele-tele, kecuali untuk menguatkan temu21 an penting yang tidak dapat secara langsung terlihat.
Jadi, hilangkanlah hambatan-hambatan internal tersebut (untuk tidak menulis), pilihlah topik, fokuskan topik tersebut pada suatu hal, identifikasi pembaca dan jurnal yang ditargetkan, buat kerangka tulisan, pilih format, tentukan penulis (sendiri atau kelompok), gunakan kalimat aktif, cantumkan satu ide utama dalam tiap paragraf, tempatkan kalimat topik di awal paragraf, buat transisi yang halus antar paragraf, definisikan singkatan saat pertama kali digunakan, hindari mengawali kalimat dengan "it" dan "this", tuliskan dengan singkat-padat, semakin sedikit kata-kata semakin baik, dan jangan memulai kalimat dengan nomor Arab (1, 2, ..), 27 melainkan gunakan kata-kata (satu, dua, ..) bila terpaksa.
Referensi dalam setiap jurnal memiliki aturan yang berbeda. Taatlah pada gaya penulisan jurnal target dan rujuk hanya sumber original. Dalam merujuk gunakan kalimat sendiri, jangan salin–tempel, yang akan membuat seakan-akan sebagai suatu plagiarisme. Bila terdapat beberapa referensi, pilih yang lebih meyakinkan, open-access, tahun, dan terbit 22 dalam jurnal target. Jangan lupa pula untuk memeriksa ulang item dalam referensi (data-data penulis, judul, jurnal, volume, nomor, halaman, dan lain-lain), sehingga memastikan bahwa bila artikel ilmiah yang ditulis ini terbit, alur perujukan akan terjaga dengan baik. Alur perujukan yang baik dan akurat akan membuat suatu artikel ilmiah masuk ke dalam jejaring literatur sehingga terdapat kemungkin untuk dirujuk oleh peneliti lain yang tidak langsung membaca artikel ilmiah yang terbit, tetapi membaca artikel ilmiah yang merujuk atau dirujuknya.
Cobalah untuk mengatur waktu dan menjaga rasa (mood), misalnya dengan memisahkan proses pemikiran dan penulisan, membuat struktur alur-cerita artikel dengan lengkap, membuat penataan tabel dan gambar kosong, membagi tulisan dalam bagian-bagian kecil yang dapat dikerjakan pada waktu-waktu luang, mengatur sesi menulis dan jedanya pendek / 28 panjang, dan menghargai diri saat suatu sesi selesai. Setelah itu, sesuaikan apa yang akan dituliskan dengan jurnal target. Pikirkan jurnal target sebelum mulai menulis agar kelak tidak perlu lagi mengubah tulisannya. Pertimbangkan antara jurnal umum – khusus, printed – e-journal, akses berlanggan – terbuka, riset dasar – klinis. Masing-masing sifat jurnal akan memiliki syarat dan kebutuhan berbeda-beda yang harus dipenuhi oleh penulis. Seimbangkan pula antara top-quality versus rapid publication. Jurnal dengan top-quality umumnya akan membutuhkan waktu lama dalam mereview makalah yang dikirimkan kepadanya, sedangkan jurnal dengan rapidpulication sebaliknya. Impact factor adalah hal berikutnya yang harus dipertimbankan. PIlihlah jurnal dengan impact factor yang lebih tinggi, akan tetapi jangan sampai terkendala publikasi karena hal ini. Langkah terakhir adalah membuat daftar prioritas jurnal, misalnya tiga sampai lima buah, yang 29 diurutkan prioritas kualitas dan tingkat kesulitannya. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah apabila naskah ditolak dari jurnal urutan pertama, naskah diperbaiki dan kemudian dikirimkan ke jurnal urutan kedua. Bila terjadi lagi penolakan, langkah yang mirip untuk jurnal ketiga sampai kelima dilakukan.
Penulis merupakan aktor dalam menulis karya ilmiah. Bicarakan di awal penulisan artikel, buat kesepakatan siapa saja penulisnya dan urutannya. Masing-masing penulis harus berkontribusi, setidaknya dalam: (a) konsep dan perancangan, akuisisi data, analisis dan interpretasi hasil; (b) penulisan awal atau revisi terkait kandungan intelektual; (c) memberikan persetujuan akhir publikasi. Sebelum dikirim ke editor mintalah penulis pendamping untuk memberikan kritik dan umpanbalik dengan pertanyaan-pertanyaan tertentu dan tetapkan tengat untuk meresponsnya. Juga mintalah penulis pendamping untuk memeriksa data-data mereka (nama, inisial, 23 afiliasi). Ucapan terima kasih dituliskan ringkas, tanpa gelar, dan hanya untuk kontributor dalam penelitian, seperti yang memberikan arahan, berdiskusi, sumber hasil-hasil tak-dipublikasikan, menyediakan sampel atau peralatan, asisten / teknisi yang membantu (mengukur, interpretasi, analisis), juga institusi atau program pemberi dana (lengkapi dengan nomor kontrak, 24 tahun, dan inisial dari awardee).
Berikutnya adalah mengirim naskah ke jurnal yang telah ditargetkan. Sebelum melakukannya baca ulang naskah dari awal sampai akhir dan periksa kembali apakah telah 100 % sesuai dengan syarat jurnal target. Mantapkan submission dengan membuat cover letter yang baik. Ikuti langkah-langkah online submission. Arsipkan semua submission data, seperti email korespondensi. Simpan screen shot layar untuk berjaga-
Strategi menulis Terdapat hambatan internal seseorang untuk menulis artikel ilmiah, seperti merasa bukan penulis berkualifikasi, menganggap tidak ada hal yang layak untuk dituliskan, mengira tidak ada waktu untuk menulis, tidak yakin dapat menulis dengan 3
jaga bila terjadi masalah dalam sistem daring, sehingga dapat ditunjukkan bahwa proses submission telah dilakukan. Pantau tahapan proses naskah oleh jurnal target dengan login ke dalam online submission system. Perhatikan betul notifikasi yang muncul sehingga penulis selalu dapat memenuhi tengat 30 yang diberikan oleh editor. Seringkali terjadi, tentunya dikarenakan kesibukan penulis sendiri, tengat dari editor sampai terlewatkan, sehingga submission harus diulang lagi dari awal. Umumnya editor agak fleksibel masalah tengat bila sebelum tengat jatuh penulis telah meminta perpanjangan waktu, akan tetapi bukan sesudahnya.
rimkan memenuhinya, proses publikasi bisa menjadi cepat. Cobalah untuk memenuhi ini dengan banyak membaca artikelartikel yang diterbitkan oleh jurnal target. Salah satu keadaan yang kadang membingungkan dalam proses menerbitkan artikel ilmiah adalah penolakan dengan komentar revise dan resubmit. Secara umum hal ini berarti perlu dilakukan perbaikan besar-besaran sebelum dikirimkan kembali, yang walaupun demikian hal ini masih merupakan suatu 34 kabar baik. Lakukanlah perbaikan secepatnya sehingga editor masih ingat akan tawarannya tersebut, karena umumnya kesempatan ini tidak ditawarkan oleh editor bila ia tidak tertarik pada naskah yang dikirimkan atau tidak sesuatu yang 35 istimewa dalam naskah tersebut, yang tentu saja belum dielaborasi dengan baik agar sesuai dengan standar dalam jurnal target. Bila perlu buatlah suatu checklist yang meliputi jawaban atau tindakan pada semua komentar editor, konsistensi penulisan naskah, format yang disyaratkan jurnal target, tata bahasa telah diperiksa dengan spell check, persetujuan semua penulis untuk kirim-ulang naskah, dan formulasi yang 36 tepat dalam menanggapi reviewer.
Beberapa jurnal membutuhkan cover letter (CL) bersamasama dengan naskah yang dikirimkan, di mana di dalamnya terkandung judul naskah dan permintaan untuk publikasi, pentingnya temuan dalam bidang yang dikaji ini, relevansi tulisan dengan pembaca dari jurnal target. Selain itu CL dapat pula berisikan informasi-informasi lain yang dibutuhkan editor dalam menilai suatu naskah, yang untuk satu jurnal dengan jurnal lainnya agak berbeda. Setelah itu umumnya dibutuhkan beberapa waktu bagi reviewer melalui editor untuk merespons. Berikan respons point-by-point untuk semua komentar reviewer: (a) jawaban penulis pada reviewer (nada yang sopan), (b) perubahan naskah (apa dan di mana letaknya). Dan selain itu sediakan pula naskah revisi yang ditandai (marked). Sebaiknya minta persetujuan penulis pendamping dalam revisi dan kirim-ulang naskah. Dan bila kemudian naskah ditolak oleh suatu jurnal, sebaiknya jangan frustasi berkepanjangan dan motivasi diri untuk cepat "move on", perbaiki naskah bila memungkinkan berdasarkan komentar dari reviewer, kirimkan kembali versi revisi 31 dalam new sub-mission (bila tidak dilarang oleh editor), atau kirim ke jurnal lain berprioritas berikutnya, sebagaimana sebelumnya telah dibuat daftar urutan prioritas jurnal target. Diterima kurang dari dua bulan
Bila skenario resubmit tidak berhasil, barulah naskah yang sudah diperbaiki dikirimkan ke jurnal lain, yang dalam daftar skala prioritas jurnal target lebih rendah. Ini merupakan suatu skenario yang umum setelah suatu naskah ditolak. Tetapi ada kalanya dapat juga terjadi, bahwa jurnal target yang lebih 37 tinggi dapat dicapai setelah resubmission. Ditolak oleh jurnal Q3 dan resubmisson ke jurnal Q2
37
32
Dalam pengalaman di atas naskah ditolak dari Physics Educa38 tion (Q3, h-index: 11), naskah diperbaiki, dikirimkan ke Euro39 37 pean Journal of Physics (Q2: h-index: 31), dan diterima. Asumsi penulis mengenai ruang lingkup suatu jurnal kadang tidaklah tepat sehingga mendapatkan respons dan kejadian seperti di atas.
Rentang waktu sejak sebuah naskah diterima editor sampai diputuskan untuk dipulikasikan dalam suatu jurnal tidaklah 33 32 sama, dapat sekitar satu tahun atau kurang dari dua bulan. Kondisi yang terakhir ini umumnya dapat terjadi bila topik yang dibahas benar-benar baru sehingga membuat editornya amat tertarik untuk segera menerbitkannya. Jadi apabila selera editor sedikit bisa ditebak dan kebetulah naskah yang diki-
Mencari referensi dan merujuknya Salah satu kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk dapat menulis artikel ilmiah adalah mencari referensi agar 40 dapat dirujuk dalam tulisannya. Situs seperti Scopus atau 41 Web of Science dapat digunakan apabila memiliki akses 4
berbayar pribadi atau institusi, bila tidak cukup menggunakan 42 Google Scholar ataupun Directory of Open Access Journals 43 (DOAJ) .
akses tautan (R), yang akan memberikan tiga cara merujuk (MLA, APA, dan ISO 690) sebagaimana disajikan dalam Gambar 4. Di bagian bawahnya terdapat pula tautan bila format lain diperlukan seperti BibTex, EndNote, RefMan dan RefWorks. Aplikasi untuk membuat sitasi dapat pula diguna44 kan, sperti APA Citation Format Generator atau Citation 45 Builder , yang tampilannya keduanya diberikan dalam Gambar 5.
Suatu contoh menggunakan Google Scholar diberikan dalam Gambar 1. Publikasi karya Lin et al. ini terbit pada tahun 2006 di Journal of Wood Science dan telah dirujuk sebagai 25 kali. Untuk mengetahui tulisan apa saja yang telah merujuknya, ikuti tautan yang ditandai dengan (S) dalam Gambar 1. Setelah tautan tersebut diakses menggunakan penujuk tetikus akan diperoleh hasil seperti dalam Gambar 2, yang salah satunya telah dirujuk dalam artikel yang terbit tahun 2017 ini dalam jurnal Construction and Building Materials.
Gambar 1. Hasil pencarian literatur pada Google Scholar dengan kata kunci "bamboo elasticity" (K), yang memberikan kira-kira 17.500 hasil pencarian (H), tautan ke jurnalnya (J), akses bebas ke artikel pada institusi penulis (A), jumlah sitasi 25 kali (S), dan bagaimana cara merujuk artikel tersebut (R).
Penggunaan artikel dalam Gambar 2 ini dalam naskah publikasi yang akan ditulis, bila memungkinkan dan cocok, akan lebih baik karena tahunnya lebih baru, yang menandakan bahwa penulis selalu mengikuti bidang kajiannya.
Gambar 3. Hasil pencarian dengan menggunakan nama penulis dan bidang keahliannya.
Gambar 2. Salah satu jurnal terkiri yang merujuk makalah dari Lin et al. (lihat teks untuk penjelasannya).
Google Scholar dapat pula digunakan untuk mencari makalah dari suatu penulis tertentu saja. Gunakan kata kunci author, seperti author:lin, cheng-jung bamboo untuk contoh sebelumnya ini. Nama depan penulis cheng-jung dapat dicari dari publikasi yang dapat diakses di institusi penulis (Gambar 1 (A)) dan kata bamboo perlu ditambahkan karena kebetulah bila digunakan hanya author:lin, cj akan mengarah ke orang lain, yaitu Chih-Jen Lin, yang bukan orang yang dicari. Hasil yang benar diberikan dalam Gambar 3, di mana terlihat bahwa penulis memiliki spesialisasi di bidang kayu dan sifat mekanik serta bagaimana mengolahnya. Dengan mengulangi langkahlangkah di atas untuk mencari karya-karya dari seorang penulis yang salah satu karyanya merupakan rujukan utama dari artikel ilmiah yang sedang ditulis, dapat dipantau kemajuan sang penulis sehingga dapat dirujuk karya terkininya.
Gambar 4. Cara merujuk suatu artikel menggunakan fitur yang disediakan oleh Google Scholar.
Selanjutnya adalah bagaimana menuliskan rujukan. Kembali ke Gambar 1, cara merujuk dapat diperoleh dengan meng-
Gambar 5. Dua buah contoh aplikasi daring untuk membuat sitasi dari suatu rujukan.
5
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Penutup Pemaparan mengenai Journal Writing telah dilakukan dalam 46 kegiatan SIP 2 ini, di mana peserta kegiatan diharapkan menjadi lebih memahami bagaimana mempersiapkan dan melaksanakan penulisan jurnal ilmiah, terutama untuk target berupa jurnal internasional bereputasi, dan juga menjadi lebih percaya diri dalam menulis.
Referensi 1.
2. 3.
4. 5. 6. 7.
8.
9.
10. 11. 12. 13. 14. 15.
16. 17.
D. Santoso, "Publikasi Karya Ilmiah", Surat Edaran Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi nomor 152/E/T/ 2012 tanggal 27 Januari 2012, URL http://luk.staff .ugm.ac.id/atur/SKDirjen152-E-T-2012KaryaIlmiah.pdf [20170429]. E. W. Patterson 2001 Int. J. Sci. Educ. 23 1-16. humed, "Akpro: Mari Belajar Menulis dan Publikasi Bersama Sekolah Ilmiah Pascasarjana Kamil ITB 2017", Kamil Pascasarjana ITB, 21 Apr 2017, URL http://kamilpasca.itb.ac.id/akpro-mari-belajarmenulis-dan-publikasi-bersama-sekolah-ilmiahpascasarjana-kamil-itb-2017/ [20170429]. V. A. Miracle 2003 Dimens. Crit. Care. Nurs. 22 31-34. E. H. Winslow 2008 J. Healthc. Qual. 30 12-16. L. L. Pierce 2009 Rehabil. Nurs. 34 3-8. C. Romeo, "If you want people to pay attention, use an ugly font like Comic Sans", Business Insider Indonesia, 5 Mar 2017, URL http://www .businessinsider.co.id/economist-tim-harford-uglyfont-comic-sans-handouts-study-attention-stand-out2017-3 [20170427]. S. Viridi, Novitrian, Nurhayati, W. Hidayat, F. D. E. Latief, F. P. Zen, "Development of Single Fluid Volume Element Method for Simulation of Transient Fluid Flow in Self-Siphons", in 4th International Conference on Advances in Nuclear Science and Engineering2013, edited by S. Zaki et al., AIP Conference Proceedings 1615, American Institute of Physics, Melville, NY, 2014, pp. 199-207. W. Yusman, S. Viridi, S. Rachmat, "Geothermal Well Behaviour Prediction after Air Compress Stimulation using One-Dimensional Transient Numerical Modelling", IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 29, 012008 (2016). T. Budiharso 2007 Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah, Gala Ilmu, Yogyakarta, Cetakan ke-3, p. 77. D. Lindsay 2011 Scientific writing = thinking in words, CSIRO Publishing, Collingwood, p. 16. D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 66 585. D. Lindsay, op. cit., p. 49-51. D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 66 702. D. Liu, Quora, 12 May 2016, URL https://www.quora .com/What-is-the-difference-between-a-researchquestion-and-a-research-hypothesis-State-anexample-within-empirical-software-engineeringresearch/answer/Dong-Liu-19 [20170429]. A. A. Michelson 1881 Am. J. Sci. 22 120-129. C. R. Nave, "The Mysterious Ether", HyperPysics, Georgia State University, 2016, URL http:// hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Relativ/mmhist .html [20170429].
25. 26.
27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
35.
36.
37. 38.
39.
40. 41. 42. 43. 44. 45. 46.
D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 66 817. D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 66 945. D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 66 1064. D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 66 1197. D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 66 1198. D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 66 1319. C. M. Elliott, "Acknowledgments", Department of Physics, University of Illinois 23 May 2014, URL http://people.physics.illinois.edu/Celia/Lectures/Ackn owledgments.pdf [20170429]. P. G. Morton 2013 AACN Adv. Crit. Care. 24 162-168. S. Bibel, "Poof! 5 Little-Known Facts About How J.K. Rowling Brought Harry Potter to Life", Biography, 31 Jul 2014, URL http://www.biography.com/news/jkrowling-harry-potter-facts [20170429]. P. G. Morton 2013 AACN Adv. Crit. Care. 24 370-374. D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 66 397. D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 67 3. D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 67 123. D. Kotz, J. W. L. Cals 2013 J. Clin. Epidemiol. 67 243. H. Rediansyah, Khairurrijal, S. Viridi 2015 Phys. Educ. 50 690-693. R. Kurniadi, A. Waris, S.Viridi 2016 Int. J. Mod. Phys. C 27 1650030. unknown, "Writing the Revise and Resubmit Letter", Global Communication Center, Carnegie Mellon University, https:/www.cmu.edu/gcc/handouts%20 /Responding%20to%20Revise%20and%20Resubmit.p df [20170430]. B. A. Klems, "How Do I Resubmit a Revised Manuscript?", Writer’s Digest, 3 Aug 2012, URL http:// www.writersdigest.com/online-editor/how-do-iresubmit-a-revised-manuscript [20170430]. P. Barbais, "A Checklist: Revising and Resubmitting a Paper for Publication", American Journal Experts, URL http://www.aje.com/en/arc/checklist-revising-andresubmitting-paper-for-publication/ [20170430]. S. N. Khotimah, S. Viridi, Widayani 2017 European J. Phys. 38 025204. "Physics Education", Scimago Journal & Country Rank, URL http://www.scimagojr.com/journalsearch.php? q=144982&tip=sid [20170430]. "European Journal of Physics", Scimago Journal & Country Rank, URL http://www.scimagojr.com /journalsearch.php?q=27536&tip=sid [20170430]. URL https://www.scopus.com/ [20170430]. URL https://webofknowledge.com/ [20170430]. URL https://scholar.google.com/ [20170430]. URL https://doaj.org/ [20170430]. URL http://www.citationmachine.net/apa/cite-awebsite [20170430]. URL https://www.lib.ncsu.edu/citationbuilder/ [20170430]. S. Viridi, B. Yuliarto, "Journal Writing", SlideShare, URL https://www.slideshare.net/sparisoma/journalwriting-75516231 [20170430].
Sparisoma Viridi https://scholar.google.co.id/citations?user=_HjSaE0AAAAJ Brian Yuliarto https://scholar.google.co.id/citations?user=lKZw5g4AAAAJ
6