Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 9 No 2 - 2017
speed.web.id
Analisis Teknologi Informasi menggunakan framework COBIT 4.1 (Studi Kasus:LMS SMK Negeri 2 Kediri ) Agus Pramono Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Cahaya Surya Kediri
[email protected] Abstrak – Teknologi Informasi menjadi salah satu hal yang penting pada saat ini, khususnya di institusi atau lembaga menjadi hal yang utama dikembangkan dengan tujuan diantaranya meningkatkan pelayananan dan persiapan menyongsong era digitalisasi, Teknologi LMS ( Learning Management System) yang merupakan salah satu layanan daring ( belajar dalam Jaringan ) yang berisikan modul kegiatan belajar sampai evaluasi siswa. Untuk mengatur dan menganalisa tingkat keberhasilan dalam evaluasi dan pengembangan Teknologi Informasi di SMK Negeri 2 Kediri yang perlu dilakukan audit yang bertujuan meningkatkan penerapan Teknologi Informasi dan mendapatkan rekomendasi untuk meningkatkan kematangan tata kelola. Analisis dan Audit Teknologi Informasi memerlukan alat ukur baku dan standard yang bertujuan mendapatkan tingkat nilai keberhasilan dalam penerapan teknologi LMS, Framework Audit yang digunakan adalah COBIT 4.1. Analisa tingkat kesuksesan Teknologi Informasi LMS ditentukan berdasar domain yang relevan terhadap tujuan instansi yaitu implementasi Teknologi Informasi terutama pada domain DS ( Delevery & Support) dan ME (Monitoring & Evaluate,penyusunan data kuesioner berdasar wawancara dan atau pengambilan data langsung kepada siswa, petugas LMS dan guru. Hasil kuesioner dihitung dan dianalisa untuk mendapatkan nilai tingkat keberhasilan pada saat ini dan menghasilkan nilai rekomendasi untuk dilaksanakan pada setiap sub domain . Kata kunci: LMS, COBIT 4.1, DSS, Daring Abstrak – Information Technology became one of the important things at the moment, especially in institutions become the primary concern was developed with the aim of which increase service and preparations to welcome the era of digitalization, Technology LMS (Learning management System) which is one of the online services daring ( belajar dalam Jaringan ) which contains an evaluation module Student. For learning to organize and analyze the level of success in the evaluation and development of Information Technology in SMK 2 Kediri need to do an audit which aims to improve the application of information technology and get recommendations for improving governance maturity. Analysis and Audit of Information Technology requires a standard measurement tool and standard which aims to get the value rate of success in the application of LMS technology. Audit Framework used is COBIT 4.1 Analysis of the success rate is determined based on the Information Technology domain LMS relevant to the purpose of the agency is implementation Information Technology especially in the domain d DS ( delevery & Support) and ME ( Monitoring & Evaluate), preparation based on an interview and questionnaire data or retrieval of data directly to students, staff and teachers LMS. The results of the questionnaire are calculated and analyzed to get the value of the current success rate and yield value on held on each sub-domain Keyword : LMS, COBIT 4.1, DSS, Daring 1.a Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini menjadi hal penting di perusahaan dan lembaga dengan tujuan mendukung pencapaian rencana strategis sasaran berdasar visi dan misi, Perusahaan dan lembaga tersebut berupaya menerapkan teknologi informasi guna memenuhi kebutuhan perusahaan atau lembaga guna mencapai tujuan diantaranya meningkatkan kinerja anggota, analisa dan monitoring tingkat penguasaan kemampuan personal.
Learning Management System (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan online, program pembelajaran elektronik (e-learning program), dan Pembelajaran yang dapat berupa pelatihan secara elektronik [1], Applikasi Teknologi Infromasi ini mulai banyak dikembangkan di lembaga pendidikan sekolah dan kampus dengan tujuan meningkatkan kecepatan edukasi,integritas, kemajuan teknologi, dan efisiensi bahan fisik seperti kertas dalam proses dan kegitan belajar, kegiatan mulai pembelajaran yang bisa dikerjakan di manapun,
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
42
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 9 No 2 - 2017
kapanpun sampai proses evaluasi yang bisa dipergunakan acuan dalam menilai tingkat pemahaman dan langkah berikutnya untuk meningkatkan prestasi siswa, dengan LMS juga bukan hal sulit untuk memingkatkan kejujuran dan kreatifitas siswa diantaranya system evaluasi yang bisa dibuat secara variatif / random yang bertujuan mengurangi kerjasama siswa dalam mengerjakan evaluasi ujian. Penerapan LMS di SMK Negeri 2 Kediri sudah berjalan lebih dari 3 tahun dan berhasil menghantarkan ke daftar sekolah berintegritas yang terindex kemdikbud yang dihitung berdasar kosistensi selama 6 tahun sekolah dengan nilai ujian nasional (UN) tertinggi se-indonesia[2], atas dasar tersebut perlunya diadakan analisa system Teknologi Informasi khususnya LMS agar bisa meningkatkan dan mengevaluasi kinerja system TI di SMK Negeri 2 Kediri. Penerapan LMS mempengaruhi pola system dan administrasi di SMK Negeri 2 Kediri, system yang sebelumnya mulai pembelajaran yang dilakukan di kelas mulai dikembangkan dengan elektronik learning berbasis internet dengan membuat Public alamat URL yang berisikan halaman web elearning bisa diakases dari luar sehingga siswa bisa mengikuti pembelajaran secara berlanjut ketika tidak berada disekolah, demikian juga filefile yang berisi master pembelajaran disiapkan dalam repository dengan space yang cukup sehingga bahan pembelajaran bisa di unduh atau dilakuakn preview diweb kapanpun dan dimanapun, khususnya bagi siswa yang mungkin absen dalam kegiatan belajar, pada kegiatan harian dan akhir semester juga disiapkan menu link untuk mempersiapkan tanggal dan hari dalam evaluasi ujian harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester Dalam system admistrasi perubahan yang cukup mencolok adalah berkurangnya kebutuhan kertas ujian, mulai kertas soal sampai lembar jawaban yang sudah tidak diperlukan lagi dikarenakan siswa melihat soal langsung dari layanan web yang ditampilkan dimonitor / display komputer siswa, begitupun untuk menjawab langsung diperoleh dari inputan keyboard dari komputer dan dimasukan di form jawaban yang telah disediakan. Untuk mengetahui kinerja system TI dalam mendukung proses pendidikan di SMK Negeri 2 Kediri perlu dilakukan monitoring dan evaluasi untuk mengetahui tingkat kematangan dalam penerapan TI dengan menggunakan framework
speed.web.id
COBIT berdasar domain yang relevan sesuai tujuan SMK Negeri 2 Kediri yaitu Menerapkan Teknologi LMS untuk meningkatkan prestasi siswa, hasil evaluasi diharapkan bisa digunakan untuk dijadikan masukan ke sekolah sehingga kematangan penggunaan TI bisa terwujud. 2.1. Kajian Pustaka Penelitian tentang analisis Teknologi Informasi pada bidang pendidikan menggunakan framework COBIT pada BINUS university yang dilakukan oleh Wowon Priatna pada tahun 2012 yang berjudul PENGARUH KEMATANGAN, KINERJA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP IMPLEMENTASI SI DI SMK NEGERI JAKARTA TIMUR DENGAN MODEL COBIT FRAMEWORK domain yang menjadi object penelitian ada 4 yaitu Planning and Organise, Aquire and Implement, Deliver and Support (DS), Monitor and Evaluate (ME) penilitian menghasilkan kesimpulan bawa penerapan TI dipengaruhi 5 faktor diantaranya: X1= Availability Manage IT,X2= Availability Manage security,X3 = improvement quality System,X4 = quality information System, X5= manage performance readiness dan dari rumus Multiple Regression Model Implementasi SI diformulakan: Y = a + b1 X1 +b2 X2 + b3 X3 +b4 X4+b5 X5 Dimana nilai a,b1,b2,b3,b4,b5 ditentukan dari hasil implementasi metode umpan balik / back propagation jaringan saraf tiruan sehingga kesimpulan akhir Implementasi Teknologi Informasi berpengaruh kuat terhadap implementasi Sistem Informasi yaitu 84% [3] Penelitian menggunakan Framework COBIT 4.1 mengukur tingkat keberhasilan system informasi managamen sekolah menengah atas SMK Labor Binaan FKIP UNRI oleh Megawati pada tahun 2014 tentang mengukur tingkat keberhasilan penerapan Sistem informasi management yang bertujuan membantu staft sekolah dalam memonitor nilai pelajaran siswa produktif maupun non produktif beserta mengelola informasi pelanggaran yang dilakukan siswa ketika berada disekolah maupun ketika diluar sekolah, domain penelitian berfokus pada domain Delivery and Support (DS) terutama pada proses antara lain: menentukan dan Mengatur tingkat layanan (DS1), Memastikan keamanan system(DS5), Mengelola data (DS11),Mengatur lingkungan fisik (DS12), dan mengelola operasi (DS13). Hasil audit menunjukkan tingkat kematangan proses level 2 yang berarti terjadi perulangan proses. Sedangkan target yang ingin dicapai yaitu level 3
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
43
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 9 No 2 - 2017
setiap proses telah diatur dan di dokumentasikan dengan baik. 3.1 Implementasi Sistem dan Hasil Beberapa tahapan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Melakukan studi lapangan penerapan teknologi informasi Learning Management System dan mendapatkan informasi pendukung meliputi Visi dan Misi Sekolah,struktur organisasi khususnya yang terlibat dalam penerapan LMS,dan strategi sekolah. 2. Pemetaan lingkup Domain DS ( Delevery & Support) dan ME(Monitoring & Evaluate) dalam penerapan sistem informasi LMS. 3. Penyusunan kuesioner dalam cangkupan domain DS dan ME 4. Membuka akses kuesioner kepada siswa, guru dan karyawan secara online sehingga bisa diisi dan dikerjakan kapanpun dan dimanapun berbasis web 5. Pengunduhan hasil kuesioner dari database hasil isian siswa,guru dan karyawan 6. Menganalisa hasil kuesioner untuk menghitung tingkat kematangan 7. Melakukan analisa terhadap aktifitas yang telah dikerjakan 8. Membuat rekomendasi terhadap analisa tingkat kematangan
Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dengan model pengukuran ordinal skala likert, Ukuran dalam model ini meliputi ukuran ordinal dan ukuran nominal. Ukuran ordinal merupakan angka yang diberikan yang mengartikan tingkatan, Ukuran Nominal digunakan untuk mengurutkan obyek dari terendah sampai tingkat tertinggi,Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap obyek tersebut tetapi hanya memberikan urutan tingkatan dari tingkat rendah ketingkat tertinggi saja. Nilai Tingkatan yang digunakan terdapat pada tabel 3.1 Tabel 3.2 Nilai Tingkatan
Domain DELIVER AND SUPPORT
Control Objectives • • • • • • • • • • • • •
DS1 Define and manage Service Levels DS2 Manage Third-party Services DS3 Manage Performance and Capacity DS4Ensure Continuous and service DS5 Ensure System Security DS6 Identy and Allocate Costs DS7 Educate and Train Users DS8 Manage Servce Desk and Incidents DS9 Manage the Configuration DS10 Manage Problems DS11 Manage Data DS12 Manage the Physical Environment DS13 Manage Operations
Nilai
Keterangan
1
Sangat Tidak Bisa
2
Tidak Bisa
3
Cukup
4
Baik
5
Sangat Baik
Sedangkan untuk nilai absolut yang merupakan nilai model maturity dapat dilihat dalam tabel 3.3 berikut Tabel 3.3 Nilai Tingkatan Nilai
Berdasar observasi dan wawancara,pengukuran tingkat kematangan terhadap penggunaaan system LMS di SMK Negeri 2 Kediri dipilih dengan menggunakan Cobit 4.1 domain Deliver and Support dan Monitor and Evaluate Tabel 3.1 Domain Deliver and Support , Monitor and Evaluate
speed.web.id
Keterangan
0
Tidak ada
1
Inisialisasi
2
Dapat diulang
3
Ditetapkan
4
Diatur
5
Dioptimalisasi
Realisasi antara Nilai Tingkatan dan Nilai absolut yang dilakukan dengan membentuk indexs dengan menggunakan rumus matematik sebagai berikut:
Indexs=
Untuk Skala pembuatan indexs dalam pemetaan model maturity berdasar tabel berikut Tabel 3.4 Pembulatan Indexs
MONITOR AND EVALUATE
• ME1 Monitor and Evaluate Performance • ME2 Monitor and Evaluate Internal Control • ME3 Ensure Compliance With External Reqirements • ME4 Provide IT Governance
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
Skala Pembulatan
Tingkat model Maturity
4,51 – 5.00
5 - Dioptimalisasi
3,51 – 4,50
4 - Diatur
2,51 – 3,50
3 - Ditetapkan
44
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 9 No 2 - 2017 1,51 – 2,50
2 – Dapat diulang
0,51 – 1,50
1 - Inisialisasi
0,00 – 0,50
0 – Tidak ada
Tabel 3.7 Tabel Proses ME terhadap Perhitungan Tingkat model Maturity
Hasil Penyebaran kuesioner Hasil perhitungan Kuesioner untuk menentukan tingkat model maturity masing-masing proses adalah sebagai berikut: Hasil Kuesioner dengan responden berjumlah 61 yang terdiri dari siswa , guru beserta karyawan sebagai pengguna system ,Perhitungan Analisis TI terhadap tingkat kematangan LMS SMK NEGERI 2 KEDIRI adalah sebagai berikut Tabel 3.5 Jawaban Responden x pertanyaan terhadap proses Monitor and Evaluate Jumlah Pertanyan
Jumlah Jawaban
ME1
427
1616
ME2
427
1419
ME3
305
1212
ME4
549
1929
Proses
MONITOR AND EVALUATE
Tabel 3.5 Jawaban Responden x pertanyaan terhadap proses Deliver and Support
Jumlah Pertanyan
Jumlah Jawaban
DS1
366
1183
DS2
305
882
DS3
244
780
DS4
244
733
DS5
244
776
DS6
305
951
DS7
366
1285
DS8
183
584
DS9
366
1211
DS10
122
406
DS11
244
856
DS12
244
850
DS13
183
626
Proses
DELIVER AND SUPPORT
speed.web.id
Indexs
Tingkat Model Maturity
MONITOR AND EVALUATE
Proses Monitor
3.78
4
kontrol internal
3.32
3
Kepercayaan
3.97
4
Audit TI
3.51
4
Proses
Berdasar fakta dari analisa perhitungan tingkat Maturity maka analisa dari proses Monitor and Ealuate adalah: 1. ME1 Proses Monitor sesuai dengan data tingkat maturity level dengan nilai 4(Diatur) bahwa monitoring kerja dan kinerja system LMS sudah dilakukan secara terpadu dengan hasil terukur, peningkatan monitring dapat dilakukan agar lebih optimal terhadap kinerja systen. 2. ME2 Kontrol Internal sesuai dengan hasil tingkat level maturity yaitu level 3 (ditetapkan) maka analisa system LMS perlu dibuatkan kembali pengaturan lingkup internal seperti SDM meliputi admin teknisi dan semua yang terlibat dalam system yang lebih terencana agar peningkatan managamen internal lebih baik. 3. ME3 Kepercayaan sesuai dengan nilai maturity level 4(diatur) kepercayaan pengguna yaitu siswa dan guru sudah menggunakan secara baik dan terarah, mengaturan dan pengembangan yang yang dilakukan secara kesinambungan terarah terkontrol dan lebih baik lagi diharapkan akan lebih membuat user merasa puas dan menambah kepercayaan terhadap kinerja dan ketahanan system. 4. ME4 AUDIT TI hasil dari tingkat level maturity yang menunjukan level 4(diatur) maka analisa monitoring dan audit system pada saat ini sudah dilakukan, supaya kinerja dan kehandalan system lebih baik dan bertahan beberapa audit memerlukan suatu rumusan atau solusi agar peningkatan system tetap terjaga dan lebih optimal
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
45
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 9 No 2 - 2017
Tabel 3.8 Tabel Proses DS terhadap Perhitungan Tingkat model Maturity Proses
Index s
Tingkat Model Maturity
DELIVER AND SUPPORT Mengatur tingkat layanan
3.23
3
Mengelola layanan pihak ke3
2.89
3
Mengelola kinerja dan kapasitas Kinerja berkelanjutan Keamanan system Alokasi biaya Training siswa dan guru Layanan dan Insiden Mengelola konfigurasi Mengelola Masalah Mengelola Data Mengelola Lingkungan Mengelola Operasi LMS
3.20 3.00 3.18 3.12 3.51 3.19 3.31 3.33 3.51 3.48 3.42
3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
Dari data fakta analisa perhitungan tingkat Maturity terhadap domain Deliver and Support diatas beserta masukan terhadap managemen LMS : 1. DS1 Mengatur tingkat layanan dengan maturity level memperoleh 3 (ditetapkan) mempunyai kesimpulan pada proses ini beberapa kebijakan sudah mengarah ke hal yang benar, peningkatan dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi dan perbaikan dalam hal khususnya yang menyangkut service kepada user dapat meliputi kondisi jaringan yang terjaga dan kondisi koneksi yang stabil. 2. DS2 Mengelola layanan pihak ketiga dengan maturity level 3 (ditetapkan) mempunyai kondisi system penunjang LMS harus lebih ditingkatkan agar kepuasan user meningkat dalam hal ini contohnya kondisi internet sebagai penunjang akses public harus stabil dan mempunyai bandwith cukup agar kondisi pembelajaran Daring lebih optimal. 3. DS3 Mengelola Kinerja dan Kapasitas dengan maturity level 3(ditetapkan) menggambarkan pengelola system mempunyai kapasitas baik, peningkatan kearah lebih baik dapat dilakukan dengan memberi perhatian tambahan dengan ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
4.
5.
6.
7.
8.
speed.web.id
penambahan tunjangan dan support system oleh pihak top management. DS4 Kinerja Berkelanjutan dengan maturity level 3(ditetapkan) mengartikan penambahan support terhadap jajaran yang terlibat dalam management perlu dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kekuatan, ketahanan system LMS di SMK Negeri 2 Kediri, support bisa meliputi tunjangan honor yang naik dan kebutuhan pergantian peralatan yang sesuai standard perkembangan teknologi. DS5 Keamanan System ,proses ini memperoleh tingkat level maturity 3 (ditetapkan) mempunyai arti bahwa standard keamanan system telah bekerja dengan baik, peningkatan keamanan perlu dilakukan dengan membuat rancangan tambahan filtur agar celah yang dapat mengganggu system bisa di hindari, salah satunya celah keamanan yang berhubungan dengan pola siswa ujian dan pembelajaran jarak jauh agar mempunyai integritas kepercayaan yang lebih tinggi. DS6 Alokasi Biaya maturity level menunjukan nilai 3(ditetapkan) mempunyai arti beberapa kebijakan yang berhubungan dengan pembiayaan perlu dialakukan penetapan ulang agar arah pendanaan lebih baik dan sesuai peruntukan, pembiayaan pengadaan peralatan penunjang teknologi perlu dilakukan pengkajian ulang agar efisiensi dan optimalisasi system lebih baik. DS7 Training Siswa dan Guru dengan maturity level menunjukan level 4(diatur) mengartikan bahwa pembekalan dan pelatihan yang diadakan untuk guru dan siswa diterima dengan baik, training yang meliputi pengoperasian sytem LMS dan pengguanaan Daring oleh siswa berjalan dengan baik, beberapa training yang menunjukan progress baik perlu di lakukan lagi untuk siswa atau karyawan baru pengguna LMS , beberapa kebijakan ditata ulang agar system lebih baik . DS8 Layanan Insiden dengan maturity level menunjukan level 3(ditetapkan) mengartikan beberapa penyebab yang mempengaruhi gangguan dalam system LMS perlu dikaji dan ditetapkan ulang agar gangguan yang menyebabkan system LMS tidak berjalan semestinya 46
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 9 No 2 - 2017
9.
10.
11.
12.
bisa diminimalkan, gangguan terlihat dari putusnya koneksi ketika ujian bersama dilakukan , over load traffic dapat dicegah dengan melakukan pengaturan management router meliputi pengaktifan collision detection dan Traffic queuee management . DS9 Mengelola Konfigurasi nilai maturity level menunjukan level 3(ditetapkan) mempunyai arti bahwa proses konfigurasi yang sudah berjalan baik perlu ditingkatkan diantaranya beberapa konfigurasi dan modifikasi disimpan dan dapat dipilih sesuai keperuntukan , penggunaan LMS diantanya ketika siswa sedang ujian tentu berbeda ketika siswa mendapatkan tugas. DS10 Mengelola Masalah nilai maturity level menunjukan level 3(ditetapkan) mempunyai arti bahwa proses penanganan masalah sudah berjalan dengan baik, beberapa penanganan lain perlu dirumuskan agar terciptanya system LMS yang benar-benar handal, handal dalam artian ketika menghadapi troubleshooting rumusan dan penanganan-penanganan sudah tersedia untuk dikerjakan oleh para teknisi. DS11 Mengelola Data nilai maturity level berada pada level 4 (diatur) mempunyai arti bahawa institusi SMK Negeri 2 Kediri sudah memahami pola menagement data yang baik mulai tanggung jawab dalam pengelolaan data hinga proses menjaga keamanan data, penggunaan standar tools seperti backup, restore dan pengawasan data dilakukan dengan baik, beberapa kebijakan dan perhatian pengelolaan data dapat ditingkatkan dan dimonitoring agar system managemen data dapat lebih optimal. DS12 Pegelolaan Lingkungan Mempunyai maturiry level menunjukan level 3(ditetapkan) menggambarkan managemen lingkungan yang sudah berjalan dengan baik perlu ditingkatkan, beberapa proses secara tidak langsung berhubungan dengan kondisi lingkungan, proses dan kegiatan belajar dengan lingkungan yang bersih akan meningkatkan gairah dan semangat belajar, kondisi jaringan dengan keadaan sekitar yang bersih juga sangat mempengaruhi kondisi perkabelan yang tahan lama dan minimal dari pengaruh gangguan binatang.
speed.web.id
13. DS13 Mengelola Operasi LMS dengan maturity level menunjukan level 3(ditetapkan) mengartikan kondisi yang operasional LMS yang sudah berjalan perlu dilakukan pembenahan untuk mencapai target ke level 4 , pembenahan dapat dilakukan dengan memberikan keputusan/ ketetapan di beberapa sektor khususnya sektor maintenance,sektor kebersihan dan sektor lingkungan yang mengarah ke pemberian tunjangan lebih untuk peningkatan managemen proses operasional. Tabel 3.9 Grafik Tingkat kematangan Domain ME (Monitor And Evaluate)
Tabel 3.10 Grafik Tingkat kematangan Domain DS (Deliver and Support)
4. Penutup 1. Analisa Tingkat kematangan LMS SMK Negeri 2 Kediri Pada Domain ME ( Monitor and Evaluate) pada kondisi saat ini mempunyai ratarata nilai 4,memberikan kesimpulan bahwa applikasi LMS berjalan dengan baik di domain Monitor dan evaluasi, Managemen Sekolah melakukan kegiatan ME sesuai dengan tujuan visi menerapkan teknologi IT di sekolah 2. Domain DS ( Deliver and Service) dengan level tingkat kematangan rata-rata 3 memberikan kondisi Applikasi LMS terserap di lingkungan SMK Negeri 2 dengan kondisi cukup baik, Metode
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
47
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 9 No 2 - 2017
belajar dalam jaringan yang efisien, cepat dan dapat dimana saja memberikan pengaruh proses belajar yang baik khususnya dalam mempersiapkan siswa dalam kegiatan belajar dan evaluasi berbasis IT / Komputer 3. Tingkat kematangan dengan kondisi saat ini dapat dijadikan acuan dalam menetapkan serangkaian rekomendasi agar teknologi IT khususnya LMS dapat dipertahankan dan ditingkatkan kearah yang lebih baik dan optimal.
[11]
[12]
5. Pustaka [1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
COBIT, F. PROGRAM S2 MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA PROGRAM PASCASARJANA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. COBIT, P. T. M. K. P. MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasusdi STMIK AMIKOM Yogyakarta). Effendi, D. (2008). Perancangan IT Governance Pada Layanan Akademik di UNIKOM (Universitas Komputer Indonesia) Menggunakan COBIT (Control objective For Information dan Related Technology) Versi 4.0 (Doctoral dissertation, Tesis pada Institut Teknologi Bandung). Indrajit, E.R. 2001. Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem dan TeknologiInformasi. Aptikom Indrajit, E.R. 2013. Diktat Kuliah : Memahami IT Management dan IT Governance. S2 PJJ Aptikom Jusuf, H. (2009). IT Governance pada Layanan Akademik On-Line di Universitas Nasional Menggunakan COBIT (Control Objectives For Information and Related Technology) versi 4.0. In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). [Kemdikbud 503 sekolah berintegritas. http://www.kemdikbud.go.id/main/search/r esults?q=integritas LMS (Learning Management System). https://id.wikipedia.org/wiki/Learning_Man agement_System Maria, E. (2011). Perbandingan Sistem Informasi Akademik Universitas Satya Wacana menggunakan Cobit Framework. Jurnal Fokus Ekonomi, 10(2). Mulyana, D. PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN KERANGKA KERJA COBIT® 4.1 DI SMKN 1 KAWALI–CIAMIS.
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
speed.web.id
Nugraha, A. 2011. Audit Tata Kelola EGovernment di Pemerintah Daerah Kabupaten Garut MenggunakanFramework COBIT 4.1. Jurnal Tesis Tidak Terpublikasi. Universitas Komputer Indonesia Priatna, W. 2012. Pengaruh Kematangan, Kinerja dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Implementasi SI di SMK Negeri Jakarta Timur dengan Model COBIT Framework Prastiti, N. (2010). AUDIT PENGEMBANGANTEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN STANDARCOBIT 4.1 PADA DOMAIN ACQUIRE AND IMPLEMENT (STUDI KASUS FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS AIRLANGGA). Putra, I. N. B. (2011). AUDIT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.1 DOMAIN ACQUIRE AND IMPLEMENT (STUDI KASUS PADA STIKOM SURABAYA). Ricoida, D. I. (2008). Perancangan tata kelola TI untuk peningkatan layanan sistem informasi akademik: studi kasus STMIK MDP. @ lgoritma, 4(2), 1-6. Sarno, R., & Herdiyanti, A. (2010). Developing information technology policies for enterprise resource planning to improve customer orientation and service. International Journal of Computer Science and Network Security, 10, 82-94. Setiawan, H. (2014). IT Governance & Penggunaan COBIT Framework. Jurnal Sistem Informasi, 2(2). Utomo, A. P., & Mariana, N. (2011). Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi (It Governance) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work Studi Kasus pada Universitas Stikubank Semarang. Dinamik-Jurnal Teknologi Informasi, 16(2). Utomo, A. P., & Mariana, N. (2011). Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi (It Governance) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work Studi Kasus pada Universitas Stikubank Semarang. Dinamik-Jurnal Teknologi Informasi, 16(2). Yuwono, B., & Vijaya, A.(2012).MENGUKUR KORELASI ANTARA TINGKAT KEMAPANAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PRODUKTIVITAS 48
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 9 No 2 - 2017
[20]
[21]
[22]
[23]
speed.web.id
PERUSAHAAN. Jurnal Sistem Informasi, 7(1), 34-41. Suryadi Syamsu, Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Model Maturity Level Menggunakan Framework COBIT 4.1 (Studi Kasus: PT. Suracojaya Abadi Motor), Vol 7, No 4 (2015): Jurnal Speed 28 – 2015 Arliyana, Audit Tata Kelola Sistem Teknologi Informasi Dan Komunikasi Perguruan Tinggi (Studi Kasus: STMIK PALANGKARAYA), Vol 7, No 4 (2015):Jurnal Speed 28 – 2015 M Affan Effendi, Bambang Eka Purnama, Perancangan Sistem Layanan Informasi Akademik Berbasis Short Message Service, Vol 3, No 2 (2011): Speed 10 – 2011 Rizka Liatmaja, Indah Ully Wardati, Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada Lembaga Bimbingan Belajar Be Excellent Pacitan, Vol 2, No 2 (2013): IJNS April 2013
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
49