Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 6 (2) (2017)
Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr
IDENTIFIKASI RUANG TERBUKA OLAHRAGA DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Ipang Setiawan, 2Endro Puji Purwono, 3Cahyo Yuwono, 4Dhimas Bagus Dharmawan
1
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 4 Program Studi Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 1.2.3
Info Artikel
Abstrak
Sejarah Artikel: Diterima May 2017 Disetujui May 2017 Dipublikasikan June 2017
Tujuan penelitian ini adalah untuk identifikasi dan mengkaji mengenai ruang terbuka olahraga yang dimiliki oleh Unnes dalam menunjang konservasi kualitas fisik civitas akademika. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yang ditinjau dari Sport Development Index (SDI). Sumber data penelitian ini diperoleh dari sampel dan informan Keywords: penelitian, teknik yang dipakai adalah teknik Puposive dan Snowball Sampling Open Space Area Sport; Civitas Academicians; Universitas Negeri dan instrument penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara, seSemarang lanjutnya Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis SDI dari dimensi ruang terbuka. Hasil penelitian ini adalah berupa data jumlah ruang terbuka olahraga yang ada di Unnes adalah 24 buah dengan total luas 31.161,72 m2, sedangkan jumlah populasi civitas akademika berjumlah 37.700 jiwa, selanjutnya didapatlah indeks ruang terbuka olahraga di Unnes adalah 0,236. Dapat disimpulkan nilai indeks ruang terbuka yang didapat menunjukkan bahwa jika di tinjau dari norma SDI (Sport Development Index) ketersediaan ruang terbuka olahraga di Unnes masih dalam kategori rendah.
Abstract The purpose of this research is to identify and review about open space sport owned by the Unnes support the conservation of the physical quality of the civitas academica. In this study the method used is descriptive survey method with a quantitative approach in terms of Sport Development Index (SDI). The source of this research data obtained from the sample and research the informant, the technique used is the Puposive and Snowball Sampling and research instrument used is the interview, observation and data analysis used in this research is quantitative approach with the use of SDI analysis dimension of open space. The results of this research data is a number of open spaces sports that are on the Unnes is 24 temples with a total area of 31,161.72 m2, while the total population of civitas academica totaled 37,700 souls, next in the index could open space sport in Unnes is 0.236. The index values can be summed up open space obtained shows that if in the review of the norms of SDI (Sport Development Index) the availability of open space at Unnes is still in the low category.
© 2017 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: Gd. F1, Lt. 2, Kampus FIK Unnes, Sekaran, Gunungpati, 50229 E-mail:
[email protected] / 082134717574
ISSN 2252-6773 (online) ISSN 2460-724X (cetak)
134
Ipang Setiawan / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation (2) (2017)
PENDAHULUAN Olahraga dapat memberikan kontribusi nyata yang sangat berharga dan memberikan inspirasi bagi kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia dari aspek jasmani, rohani dan sosial. Makna yang terkandung dalam aktivitas olahraga ini tidak sekedar pendidikan dan prestasi yang bersifat fisik, tetapi lebih luas terkait dengan tujuan secara menyeluruh, serta dapat memberikan kontribusi terhadap kehidupan bagi setiap individu dalam aspek fisik, mental dan sosial. Olahraga saat ini sudah menjadi sebuah trend atau gaya hidup bagi sebagian orang, bahkan untuk sebagian orang yang lain olahraga menjadi sebuah kebutuhan mendasar dalam hidupnya. Olahraga yang sebelumnya dipandang sebelah mata dan merupakan sebuah aktivitas rekreasi semata, seiring perkembangan jaman dan kemajuan ilmu pengetahuan olahraga menjelma menjadi sesuatu yang memiliki nilai vital dalam kehidupan seharihari umat manusia. Olahraga menjadi sangat penting karena tidak terlepas dari kebutuhan mendasar manusia itu sendiri yang pada prinsipnya selalu bergerak. Olahraga itu sendiri merupakan serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang bertujuan untuk mempertahankan hidup serta meningkatkan kualitas hidup seseorang. Adalah sebuah keniscayaan apabila kita, Bangsa Indonesia, menaruh perhatian besar terhadap olahraga dan mengakui pentingnya nilai nilai olahraga. Keyakinan tersebut pada dasarnya bersandar pada kesepakatan yang universal, seperti tertuang dalam butir butir mukadimah Piagam Internasional tentang Pendidikan Jasmani dan Olahraga (The International Charter Of Physical Education and Sport) yang dideklarasikan oleh UNESCO tahun 1978, hasil pertemuan antara menteri menteri dan pejabat senior dalam pendidikan jasmani dan olahraga di Paris. Butir ke-1 dan ke-3 dalam mukadimah piagam tersebut menyatakan bahwa “Satu kegiatan untuk mengaktualisasikan hak-hak asasi manusia adalah kesempatan untuk mengembangkan dan mempertahankan kemampuan fisik, mental dan moral; dank arena itu, setiap orang harus memiliki akses terhadap pendidikan jasmani dan olahraga” “Pendidikan Jasmani dan Olahraga dapat memberikan sumbangan bagi penguasaan nilainilai kemanusiaan yang mendasar yang menjadi landasan bagi perkembangan sepenuhnya pada setiap makluk manusia” (sumber: http:// www.unesco.org/education/nfsunesco/pdf / SPORT_E.PDF/ diunduh pada 09/02 /2017. 11.58) Untuk dapat melakukan aktivitas olahraga dengan optimal maka dibutuhkan sarana dan prasarana olahraga termasuk diantaranya yaitu
ruang terbuka yang bisa diakses untuk berolahraga agar dapat leluasa dengan gerak tanpa ada hambatan. Ruang terbuka dalam olahraga merupakan kebutuhan dasar untuk melakukan aktivitas olahraga. Tanpa adanya ruang terbuka yang memadai dan sempit sulit untuk mengharapkan partisipasi seseorang dalam melakukan aktivitas olahraga. Menurut Ali Maksum (2004, p. 66) bahwa semakin banyak sarana dan prasarana olahraga publik yang tersedia, semakin mudah masyarakat menggunakan dan memanfaatkan-nya untuk kegiatan olahraga. Sebaliknya, semakin terbatas sarana dan prasarana olahraga publik yang tersedia, semakin terbatas pula kesempatan masyarakat menggunakan dan memanfaatkan untuk kegiatan olahraga. Dengan demikian, ketersediaan sarana dan prasarana olahraga publik akan mempengaruhi tingkat dan pola partisipasi masyarakat dalam berolahraga. Kesadaran para civitas akademika Unnes terhadap pola aktivitasnya yang semakin hari kian relatif meningkat, membuat aktivitas jasmani di area kampus Unnes Sekaran, Gunungpati saat ini kian hari semakin terjadi perkembangan dan peningkatan populasi yang cukup pesat, kesejukan dan kenyamanan membuat para civitas akademika ingin meluangkan waktunya untuk berolahraga demi menjaga kebugaran tubuhnya agar tetap bisa melakukan aktivitas di jam kerja maupun di jam perkuliahan dengan optimal. Pola aktivitas civitas akademika yang stabil di perguruan tinggi mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan visi dan misi yang telah dibuat. Unnes kian hari selalu berusaha melakukan terobosan untuk mewujudkan visinya sebagai universitas yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional dari mulai membangun dan mengevaluasi sistem perkuliahan, sistem kerja dan sistem kinerja bagi mahasiswa, dosen dan tendik/karyawan serta mendirikan dan mengembangkan gedung-gedung untuk menunjang sistem manajemen yang lebih optimal. Saat ini rasio jumlah civitas akademika di Unnes termasuk dosen, karyawan dan mahasiswa ada 36.082 orang yang diantaranya adalah dosen berjumlah 1.114 orang, tendik/karyawan 885 orang, dan mahasiswa 34.083 orang (laporan data dosen, tendik, dan mahasiswa tahun 2016, Sumber: http://data. unnes.ac.id/ diakses pada tanggal 23/02/2017/ 19.30). Dengan jumlah rasio kuantitas civitas akademika yang relatif cukup banyak dalam melakukan aktivitas olahraga dan agar memberikan kenyamanan untuk bisa menjaga budaya berolahraga pada civitas akademika, maka memerlukan ketersediaan ruang terbuka yang dapat diakses untuk bisa berolahraga dengan keleluasaan gerak tanpa ada hambatan, serta harapan netralitas kecukupan oksigen tanpa polusi yang diperlukan oleh para pelaku dalam melaksanakan aktivitas
Ipang Setiawan / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation (2) (2017)
olahraga sehingga dapat tercukupi. Disamping itu juga menjaga ekologi lingkungan yang menjamin lingkungan dapat memberi kontribusi terhadap civitas akademika dalam kehidupannya. Tidak menuntut kemungkinan jumlah rasio tersebut akan terus bertambah pada tiap tahunnya seiring dengan kebutuhan demi menunjang terlaksananya visi dan misi Unnes kedepan. Namun walaupun demikian keadaan tata ruang terbuka yang ada di Unnes pengelolaannya sudah cukup baik, pada tahun 2017 yang merupakan tahun reputasi bagi Universitas Negeri Semarang (Unnes), untuk mengawali tahun ini menurut Rektor Unnes masih sangat diperlukan penataan kembali sarana dan prasarana di seluruh lingkungan kampus Unnes (Sumber: http:// unnes.ac.id/ berita/rektor-meng-awali-tahunreputasi-perlu-penataan-lingkungankampus/ diakses pada tanggal 25/02/2017/ 21.05). Hal tersebut juga ditegaskan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Moch Fahmi, dkk (2016), bahwa berdasarkan wawancara dengan beberapa responden juga ada sebagian responden yang menyampaikan potensi lingkungan yang diakses untuk aktivitas olahraga pada sore hari di sekitar area Taman Sutera Unnes menurut responden area terbukanya masih kurang luas dan belum ada Ruang Terbuka Olahraga (RTO) yang mempunyai fasilitas khusus olahraga yang menjadi pilihan. Menurut Agus Kristiyanto (2012, p.189) korelasi antara ruang terbuka publik dengan aktivitas olahraga di masyarakat adalah secara timbal balik dan saling memperkuat. Bisa diartikan bahwa tersedianya ruang terbuka publik dapat memicu motivasi berolahraga bagi masyarakat, sebaliknya antusiasme masyarakat yang tinggi untuk beraktivitas olahraga akan melahirkan kreativitas dalam pemanfaatan ruang terbuka. Berdasarkan fakta yang terungkap di lapangan maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk identifikasi dan mengkaji mengenai ruang terbuka yang dimiliki oleh Unnes dalam menunjang konservasi kualitas fisik civitas akademika yang dapat diukur berdasarkan rasio luas ruang terbuka yang ada dengan jumlah populasi yang ada berusia 7 tahun keatas, karena angka standar ruang terbuka yang diadopsi oleh Komite Olympiade adalah 3,5 m2/orang. METODE Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yang ditinjau dari Sport Development Index (SDI). Metode penelitian deskriptif kuantitatif dipilih karena sesuai dengan substansi dan fokus dalam penelitian ini, yaitu kajian tentang indeks ruang terbuka olahraga yang ada di Universitas Negeri Semarang, dimana hasil dari ketersedian ruang terbuka dan
135
populasi yang ada diungkapkan melalui indeks yang sajian datanya berupa angka kemudian di deskripsikan. Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian ini diperoleh dari sampel dan informan penelitian. Sampel dalam penelitian ini merupakan pusat perhatian atau sasaran peneliti. Sampel penelitian dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik sendiri. Teknik yang dipakai adalah teknik Puposive dan Snowball Sampling. Peneliti hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel, karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan subjek. Perolehan sampel penelitian dalam penelitian ini adalah terhadap pelaku yang memanfaatkan ruang terbuka untuk aktivitas olahraga yaitu para civitas akademika Unnes, karena merekalah yang menggunakan, memanfaatkan serta merasakan ruangruang terbuka di Unnes untuk melakukan aktivitas olahraga sehingga penentuan sampel tersebut dirasa cocok dan tepat sebagai sumber data. Sedangkan informan adalah individuindividu tertentu yang diwawancarai untuk keperluan informasi. Dalam penelitian ini adalah pegawai UPT Pengembangan Konservasi Unnes bagian Arsitektur Hijau, UPT Kearsipan Unnes, Unit Informasi dan Manajemen Rumah Tangga Unnes, Bagian Hukum Kepegawaian Unnes, dan Bagian Kemahasiswaan. Instrumen Pengumpulan Data Data yang diambil dalam penelitian ini adalah informasi tentang ruang terbuka olahraga dan jumlah populasi yang ada di Universitas Negeri Semarang. Menurut Mutohir dan Maksum (2007: p.62) data SDI menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data ruang terbuka olahraga, sedangkan data sekunder diantaranya adalah jumlah populasi, luas wilayah, dan potensi keolahragaan. Menurut Sugiyono (2015: p.62) sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Maka teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen sebagai berikut: 1. Observasi, data yang akan dikumpulkan melalui observasi adalah data sekunder yaitu tentang luas wilayah, jumlah populasi, dan potensi keolahragaan sebagai data kontrol, sedangkan data primer yaitu data tentang ruang terbuka yang tersedia. 2. Interview/wawancara, digunakan untuk menggali informasi dari para narasumber
136
Ipang Setiawan / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation (2) (2017)
yang kredibel sebagai data penguat dari data yang diobservasi sumber data dalam penilain ini diperoleh dari informan. Kedua teknik pengumpulan data yang digunakan mempunyai instrumen masing-masing. Instrumen pengumpulan data di atas akan diperkuat dengan hasil wawancara dari beberapa para narasumber yang dapat dipercaya sebagai tambahan informasi. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data memiliki validitas yang tinggi karena alat ukur yang digunakan merupakan standar yang telah dipatenkan dalam Sport Development Index (SDI) yang tercantum dalam kuesioner versi SDI tahun 2007 SDI KKOR 2006. (dalam Mutohir dan Maksum, 2007: p.171-183). Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis SDI dari dimensi ruang terbuka. Yang menurut Mutohir dan Maksum (2007: p.88) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. Penjelasan analisis data dalam penelitian ini adalah ketika ingin menghitung indeks ruang terbuka, maka yang pertama dilakukan adalah menghitung rasio luas ruang terbuka olahraga dibagi dengan jumlah penduduk yang berusia 7 tahun keatas untuk mendapatkan nilai aktual. Angka standar ruang terbuka adalah 3,5m2/orang seperti yang sudah dijelaskan di atas. Artinya nilai maksimum dimensi ruang terbuka adalah 3,5 dan nilai minimum adalah 0. selanjutnya setelah mendapatkan nilai indeks maka tahap terakhir adalah menentukan kategori atau norma dari nilai indeks yang didapat untuk memberikan justifikasi. Norma SDI yang digunakan adalah:
Index Open Space Area Sport = (Nilai Aktual-Nilai Minimum) (Nilai Maximum-Nilai Minimum) Tabel 1. Norma indeks pembangunan olahraga
Angka Indeks
Norma/Kategori
0.800 – 1.000
Tinggi
0.500 – 0.799
Menengah
0.000 – 0.499
Rendah
Sumber : Mutohir dan Maksum, 2007:p. 67
HASIL DAN PEMBAHASAN Secara administratif Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sekaran, Gunungpati memiliki luas wilayah 1.251.416 m2. Data mengenai luas ruang terbuka olahraga yang berada di Unnes tersebar di beberapa tempat yaitu di 8 fakultas, rektorat, auditorium, dan perpustakaan. Berikut data ruang terbuka olahraga yang berada di Unnes yang sering di manfaat para civitas akademika sebagai aktivitas olahraga di waktu luang: Dari hasil observasi lapangan yang dilakukan tentang jumlah dan luas ruang terbuka olahraga, didapatkan bahwa ada 24 ruang terbuka olahraga dengan jumlah luas keseluruhan ruang terbuka olahraga di Unnes yaitu seluas 31.161,72 m2 yang dapat diakses oleh para civitas akademika dalam melakukan aktivitas olahraga setiap harinya dan ruang terbuka yang terluas berada di Kawasan Lapangan Softball/Baseball dan Hoki (Lab. Prof. Dumadi). Kedua selanjutnya data yang diperlukan untuk mengetahui indeks ruang terbuka olahraga adalah jumlah populasi, dalam hal ini pupulasi yang diambil adalah data civitas akademika di Unnes yaitu mahasiswa, dosen serta karyawan
Tabel 2. Ruang Terbuka Olahraga di Unnes No.
Nama Lapangan
Jenis (Terbuka/ Tertutup)
Lokasi
Luas (m2)
1.
Lapangan Voli
Terbuka
FIP
170 m2
2.
Lapangan Tonnis dan Futsal
Terbuka
FIP
653 m2
3.
Lapangan Futsal
Terbuka
FBS
1.075 m2
4.
Lapangan Tonnis
Terbuka
FBS
81,74 m2
5.
Lapangan Basket mini
Terbuka
FBS
375 m2
6.
Lapangan Voli
Terbuka
FIS, FE, FH
175 m2
7.
Lapangan Voli
Terbuka
FIS, FE, FH
175 m2
8.
Lapangan Terbuka Upacara
Terbuka
FIS, FE, FH
2.596 m2
9.
Lapangan Tonnis
Terbuka
FIS, FE, FH
81,74 m2
Ipang Setiawan / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation (2) (2017)
137
10.
Lapangan Basket Mini
Terbuka
FMIPA
165 m2
11.
Lapangan Tonnis
Terbuka
FMIPA
81,74 m2
12.
Lapangan Voli
Terbuka
FT
170 m2
13.
Kawasan Lapangan Atletik dan Sepak Bola (Lab. Prof. Dirham)
Terbuka
FIK
3.600 m2
14.
Kawasan Lapangan Tenis (Lab. Prof. M. Sanjoto)
Terbuka dan Tertutup
FIK
3.000 m2
15.
Kawasan Lapangan Tonnis depan Lab. Prof. Soegijono
Terbuka
FIK
500 m2
16.
Kawasan Lapangan Voli depan Lab. Prof. Soegijono
Terbuka
FIK
350 m2
17.
Kawasan Lapangan Basket, Voli, Futsal, Takraw, Bulutangkis (Lab. Prof. Soegijono)
Tertutup
FIK
1.100 m2
18.
Kawasan Lapangan Mini Golf
Terbuka
FIK
4.000 m2
19.
Kawasan Lapangan Voli, Basket, Futsal dan Hoki (Lab. Prof. Kamiso)
Terbuka
FIK
510 m2
20.
Kawasan Lapangan Softball/Baseball, Hoki (Lab. Prof. Dumadi)
Terbuka
FIK
4.800 m2
21.
Kawasan Kolam Renang Tirta Sekar
Terbuka
FIK
3.700 m2
22.
Lapangan Terbuka Upacara
Terbuka
Rektorat
3.272,5 m2
23.
Kawasan Lapangan Tonnis
Terbuka
Rektorat
190 m2
24.
Kawasan Lapangan Tonnis
Terbuka
Auditorium
340 m2
Jumlah
31.161,72 m2
Sumber: Data Penelitian
karena dalam hal ini penelitian ini dilakukan untuk mengeidentifikasi apakah rasio ruang terbuka olahraga dan populasi yang ada di Unnes sebanding atau tidak. Berikut data populasi civitas akademika di Unnes. Tabel 3. Data Jumlah Populasi Civitas Akademika di Unnes
No.
Jenis Populasi
1.
Mahasiswa
2.
Dosen
3.
Karyawan Jumlah
Jumlah (Jiwa) 35.701 1.114 885 37.700
Sumber: Laporan Data Mahasiswa, Dosen, dan Karyawan tahun 2017, diakses melalui laman http://data. unnes.ac.id/)
Selanjutnya hasil observasi ruang terbuka olahraga kemudian akan dibagi dengan jumlah populasi civitas akademika yang berada di Unnes untuk mendapatkan nilai aktual. Setelah nilai aktual didapatkan kemudian baru dapat diketahui indeks ruang terbukanya. Nilai maksimum ruang terbuka adalah 3,5 sedangkan nilai minimumnya adalah 0. Nilai aktual akan didapatkan dari jumlah luas ruang terbuka olahraga di Unnes dibagi jumlah jumlah populasi civitas akademika yang ada di wilayah. Jumlah luas ruang terbuka olahraga di Unnes
adalah 31.161,72 m2, sedangkan jumlah populasi civitas akademikanya adalah 37.700 jiwa. Maka nilai aktual yang didapat adalah : Actual Value =
31.161,72 37.700
= 0,826
Setelah mendapatkan nilai aktual selanjutnya adalah menghitung indeks ruang terbuka olahraga di Unnes dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan pada penjelasan di metode penelitian, maka indeks ruang terbuka olahrag di Unnes adalah sebagai berikut: Index Open Space Sport (0,826-0) =0,236 (3,5-0) Maka didapatlah indeks ruang terbuka olahraga di Unnes adalah 0,236. Nilai indeks ruang terbuka yang didapat menunjukkan bahwa jika di tinjau dari norma SDI (Sport Development Index) ketersediaan ruang terbuka olahraga di Unnes masih dalam kategori rendah. Dengan wilayah yang sangat luas, Unnes bisa berpotensi untuk pengembangan dan pembangunan ruang terbuka olahraga untuk memfasilitasi para civitas akademika dalam melakukan aktivitas olahraga agar dapat memenuhi standar ruang terbuka
138
Ipang Setiawan / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation (2) (2017)
yang ditetapkan oleh Komite Olympiade yaitu 3,5 per orang. Selanjutnya berdasarkan pengamatan peneliti bentuk aktivitas olahraga yang menjadi pilihan civitas akademik adalah seperti jogging untuk laki-laki dan perempuan, aktivitas jalan untuk laki-laki dan perempuan, aktivitas bersepeda untuk laki-laki dan perempuan, sepatu roda untuk laki-laki dan perempuan, skateboard untuk laki-laki, sepak bola untuk laki-laki, bola voli untuk laki-laki dan perempuan, beladiri (pencak silat) untuk laki-laki dan perempuan, bulutangkis untuk mahasiswa laki-laki dan perempuan, dan tonnis untuk laki-laki. Para civitas akademika dalam melakukan aktivitas olahraga di Unnes ini biasa dilakukan secara kelompok dan individu. Kelompok bisa bersama komunitas, teman dan koleka, terdapat nilai kesenangan, kegembiraan terpancar dalam raut wajah, karena harapan tetap sehat, bugar dan rasa aman serta nyaman melakukan aktivitas olahraga selalu tergiang hingga tetap semangat. Pembahasan yang dapat dikaji dan disampaikan berdasarkan dari hasil penelitian di atas adalah bahwa Unnes masih perlu untuk mengembangkan pembangunan ruang terbuka olahraga mengingat potensi luas wilayah yang masih cukup luas. Namun, sejauh ini langkah Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang mempunyai visi menjadi Universitas berwawasan konservasi dan bereputasi internasional sudah cukup baik untuk tata pengelolaan ruangnya dan pelestarian lingkungannya, dimana pada setiap area ruang yang ada di sekitarnya terdapat ruang-ruang terbuka, tata pengelolaan ruang dan pelestarian lingkungan yang cukup baik membuat ruang-ruang terbuka di sekitar area kampus Unnes Sekaran, Gunungpati menjadi mayoritas sebagai pusat aktivitas jasmani yang cukupnya nyaman dan baik bagi publik di hari libur saat pagi dan sore hari untuk mengisi waktu luangnya terutama bagi civitas akademika Unnes seperti mahasiswa, dosen dan tendik/karyawan yang telah selesai melakukan rutinitas di jam kerja maupun perkuliahan. Gagasan Unnes dalam mewujudkan kebijakan bagi para civitas akademika untuk membudayakan gerak berolahraga saat ini dengan adanya jogging track yang bisa digunakan dengan berjalan kaki atau bersepeda, lapangan tonnis serta menciptakan tata ruang terbuka yang sesuai dengan konstitusi Unnes, semua kebijakan tersebut dibuat demi mewujudkan konservasi lingkungan dan konservasi fisik. Dengan memanfaatkan prasarana olahraga disela kesibukannya para civitas akademika Unnes bisa tetap sehat dan bugar dan dampak yang diperoleh adalah kinerja serta aktivitas civitas akademika yang akan semakin efektif, terkontrol dan optimal, sehingga mampu mempertahankan optimalisasi langkah
Unnes sebagai Universitas berwawasan konservasi dan bereputasi internasional. Kebijakan Unnes tersebut disambut dengan tanggapan positif oleh para civitas akademika karena dengan fasilitasi Unnes tersebut seluruh civitas akademika yang mayoritas bertempat tinggal di sekitar kampus Unnes dapat menyalurkan aktivitas olahraga dengan mudah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fahmi, Bagus, dan Putri (2016) mengenai studi motivasi mahasiswa terhadap aktivitas olahraga pada sore hari di sekitar area Taman Sutera Universitas Negeri Semarang menunjukan bahwa hasil penelitian yang dihimpun menggunakan kuesioner terhadap 150 orang mahasiswa yang sedang melakukan aktivitas olahraga pada sore hari di sekitar area Taman Sutera Unnes 87,61% motivasinya karena kebutuhan rasa aman saat melakukan olahraga, kebutuhan rasa aman ini ditandai bahwa di sekitar area Taman Sutera Unnes untuk melakukan aktivitas olahraga tempatnya aman karena adanya partisipasi pihak yang berwajib, lokasinya dekat, cuacanya sejuk, dan suasana yang rindang. Potensi lingkungan di Unnes yang memberikan nuansa sehat dari ketersediaan O2 (oksigen), sinar matahari, lingkungan yang hijau dan bersih, membuat para civitas akademika termotivasi untuk melakukan aktivitas olahraga agar dapat mempertahankan kondisi fisiknya, sekaligus menjaga konsistensi mental dan sosialnya. Namun walaupun demikian keadaan tata ruang terbuka yang ada di Unnes pengelolaannya sudah cukup baik, pada tahun 2017 yang merupakan tahun reputasi bagi Universitas Negeri Semarang (Unnes), untuk mengawali tahun ini menurut Rektor Unnes masih sangat diperlukan penataan kembali sarana dan prasarana di seluruh lingkungan kampus Unnes (Sumber: http:// unnes.ac.id/ berita/rektor-mengawali-tahun-reputasi-perlu-penataan-lingkungan-kampus.html. Diakses pada tanggal 25 Febuari 2017). Hal tersebut juga ditegaskan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Fahmi, Bagus, dan Putri (2016), bahwa berdasarkan wawancara dengan beberapa responden sebagian responden menyampaikan potensi lingkungan yang diakses untuk aktivitas olahraga pada sore hari di sekitar area Taman Sutera Unnes menurut responden area terbukanya masih kurang luas dan belum ada Ruang Terbuka Olahraga (RTO) yang mempunyai fasilitas khusus olahraga yang menjadi pilihan. Menurut Agus Kristiyanto (2012: p.189) korelasi antara ruang terbuka publik dengan aktivitas olahraga di masyarakat adalah secara timbal balik dan saling memperkuat. Bisa diartikan bahwa tersedianya ruang terbuka publik dapat memicu motivasi berolahraga bagi masyarakat, sebaliknya antusiasme masyarakat yang tinggi
Ipang Setiawan / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation (2) (2017)
untuk beraktivitas olahraga akan melahirkan kreativitas dalam pemanfaatan ruang terbuka. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan tinjauan dari SDI (Sport Development Index) ketersediaan ruang terbuka olahraga di Unnes masih dalam kategori rendah. Dengan wilayah yang sangat luas, Unnes bisa berpotensi untuk pengembangan dan pembangunan ruang terbuka olahraga untuk memfasilitasi para civitas akademika dalam melakukan aktivitas olahraga agar dapat memenuhi standar ruang terbuka yang ditetapkan oleh Komite Olympiade yaitu 3,5 per orang. Namun demikian apabila akses ruang untuk berolahraga berkurang hendaknya para civitas akademika baik di Unnes maupun di seluruh perguruan tinggi harus dapat mengambil tindakan alernatif untuk dapat berolahraga. Karena berolahraga dapat menstabilkan kebugaran tubuh. Pola kerja civitas akademika yang stabil di perguruan tinggi mempunyai peran yang penting dalam mewujudkan visi dan misi yang telah dibuat. Dengan pengelolaan pola kerja di setiap perguruan tinggi yang semakin efektif, dimana di setiap elemenya mempunyai peran masing-masing, baik yang memimpin dan yang dipimpin. Oleh sebab itu situasi ini membutuhkan dosen dan karyawan yang tangguh, sehat dan bugar dalam bekerja untuk selalu mengembangkan setiap perguruan tinggi, dengan memanfaatkan keterampilan dan pengetahuannya, dengan ritme kerja yang tinggi, dipandu dengan karakter baik dan wawasan yang luas. Maka para sumber daya manusia di perguruan tinggi harus memiliki kondisi fisik yang sehat dan bugar. DAFTAR PUSTAKA Abdulaziz, M. F., Dharmawan, D. B., & Putri, D. T.
139
(2016). Motivasi Mahasiswa terhadap Aktivitas Olahraga pada Sore Hari di Sekitar Area Taman Sutera Universitas Negeri Semarang. Journal of Physical Education Health and Sport, 3(2). Agus Kristiyanto. 2012. Pembangunan Olahraga untuk Kesejahteraan Rakyat dan Kejayaan Bangsa. Yuma Pressindo. Ali Maksum, et all. 2004. Pengkajian Sport Development Index (SDI), Proyek Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Olahraga Dirjen Olahraga Depdiknas dan Pusat Studi Olahraga lembaga Penelitian Universitas Surabaya : Jakarta. Diego Satriawan. 2015. Survei Minat Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Sebagai Tempat Berolahraga Di Kota Salatiga Tahun 2013. Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations. Vol. 4, No. 3, pp. 1666-1672. From: https://journal.unnes. ac.id/sju/index.php/peshr/article/view/4674 http://unnes.ac.id/berita/rektor-mengawali-tahunreputasi-perlu-penataan-lingkungan-kampus/ accessed 21.05. 25/02/2017 Laporan data dosen, tendik, dan mahasiswa tahun 2016/diakses melalui laman http://data. unnes.ac.id/ accessed 19.30. 23/02/2017) Moch Fahmi Abdulaziz, Dhimas Bagus Dharmawan, Dwi Tiga Putri. (2016). Motivasi Mahasiswa Terhadap Aktivitas Olahraga pada Sore Hari di Sekitar Area Taman Sutera Universitas Negeri Semarang. Journal of Physical Education, Health and Sport. Vol. 3, No. 2. pp. 113 - 120. From: https://journal.unnes.ac.id/nju/index. php/jpehs/article/view/7594 Ristanto, B. A. (2014). SURVEI MOTIVASI MASYARAKAT BERAKTIVITAS GERAK OLAHRAGA MENYONGSONG KEBIJAKAN CAR FREE DAY. ACTIVE: Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation, 3(6). The International Charter Of Physical Education and Sport. Accessed on http://www.unesco.org/ education/nfsunesco/pdf/SPORT_E.PDF/ diunduh pada 09/02 /2017. 11.58 Toho Cholik Mutohir. (2011). Dimensi Pedagogi Olahraga. Wineka Media. Malang Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum. (2007). Sport Development Index. Jakarta : PT. Indeks
Gambar 1. Aktivitas Olahraga yang di Lakukan Oleh Civitas Akademika di Kawasan Ruang Terbuka Olahraga di Unnes