ANALYSIS OF RATIO OF FUNDAMENTAL, FINANCIAL PERFORMANCE OF BANK, AND MARKET RISK EFFECT IN THE BANKING INDUSTRY IN INDONESIA STOCK EXCHANGE ON THE CHANGE OF COMBINED STOCK PRICE INDEX (IHSG) Johnny Jerry, DR. Lana Sularto, SE., MMSI. Undergraduate Program, Faculty of Economy, 2008 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keyword : Fundamental Ratio, Monetary Performance, Market Risk, and IHSG. ABSTRACT One of the very interesting investment types is share. All investor have to conduct the analysis exhaustively to investment type which wish selected, as a mean to minimize risk. More emphasized Fundamental analysis in this writing that is with analyzing influence of ratio of finance DER, ROE, ROA, PER, and PBV to movement IHSG. Target of this research is to know whether fundamental Ratio, Monetary Performance, and Market Risk have the real influence to IHSG and which variable or factor having influence significant and dominant. Method used in this research is the simple linear regression analyze, the doubled linear regression analyze, coefficient correlation, and coefficient determination. Conclusion got by that is movement IHSG by significant is influenced by variable LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, and SBI, while ROA, DER, Inflation And Exchange Rate do not influence the IHSG by significant. PBV is the most dominant factor and significant.
NPM : 21204177 Nama : Johnny Jerry Pembimbing : DR. Lana Sularto, SE., MMSI. Tahun Sidang : 2008 Subjek : , Judul ANALISIS PENGARUH RASIO FUNDAMENTAL, KINERJA KEUANGAN BANK, DAN RISIKO PASAR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA TERHADAP PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN Abstraksi Saat ini Indonesia sedang bangkit dari keterpurukan krisis ekonomi yang telah melanda. Karena itu Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk membangun kembali perekonomian. Peranan Pasar Modal Indonesia sebagai alternatif lembaga intermediasi keuangan lebih dituntut untuk maju dan berkembang. Salah satu jenis investasi yang sangat menarik adalah saham. Para investor harus melakukan analisis secara mendalam terhadap jenis investasi yang ingin dipilih, dengan tujuan untuk meminimisasi risiko. Analisis fundamental yang lebih ditekankan dalam penulisan ini yaitu dengan menganalisis pengaruh rasio keuangan DER, ROE, ROA, PER, dan PBV terhadap pergerakan IHSG. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah Rasio Fundamental, KinerjaKeuangan, dan Risiko Pasar mempunyai pengaruh yang nyata terhadap IHSG dan faktor atau variabel mana yang mempunyai pengaruh signifikan dan dominan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear sederhana, analisis regresi linear berganda, koefisien korelasional, dan koefisien determinasi. Kesimpulan yang didapat yaitu pergerakan IHSG secara signifikan dipengaruhi oleh variabel LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, dan SBI.. Nilai R square menunjukkan bahwa pergerakan IHSG dapat dijelaskan oleh variabel LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, dan SBI, sedangkan ROA, DER, Inflasi dan Nilai Tukar Kurs tidak mempengaruhi IHSG secara signifikan. PBV sebagai faktor yang paling dominan dan signifikan mempengaruhi IHSG.
ANALISIS PENGARUH RASIO FUNDAMENTAL, KINERJA KEUANGAN, DAN RISIKO PASAR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA TERHADAP PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN Johnny Jerry Mahasiswa, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma ABSTRAK Salah satu jenis investasi yang sangat menarik adalah saham. Para investor harus melakukan analisis secara mendalam terhadap jenis investasi yang ingin dipilih, dengan tujuan untuk meminimisasi risiko. Analisis fundamental yang lebih ditekankan dalam penulisan ini yaitu dengan menganalisis pengaruh rasio keuangan DER, ROE, ROA, PER, dan PBV terhadap pergerakan IHSG. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah Rasio Fundamental, Kinerja Keuangan, dan Risiko Pasar mempunyai pengaruh yang nyata terhadap IHSG dan faktor atau variabel mana yang mempunyai pengaruh signifikan dan dominan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear sederhana, analisis regresi linear berganda, koefisien korelasional, dan koefisien determinasi. Kesimpulan yang didapat yaitu pergerakan IHSG secara signifikan dipengaruhi oleh variabel LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, dan SBI, sedangkan ROA, DER, Inflasi dan Nilai Tukar Kurs tidak mempengaruhi IHSG secara signifikan. PBV sebagai faktor yang paling dominan dan signifikan. Kata Kunci : Rasio Fundamental, Kinerja Keuangan, Risiko Pasar, dan IHSG.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Salah satu penggolongan saham yang menjanjikan return saham yang menarik adalah saham yang termasuk dalam kategori LQ45. Saham jenis ini memiliki prospek yang bagus bila dilihat dari kinerja perusahaannya. Dari segi industri, saham bisa dibagi menjadi 9 jenis. Dalam penelitian ini peneliti memilih saham dari industri finance, tepatnya pada Bank yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia. Pada dasarnya, para investor yang melakukan investasi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (return). Namun juga bisa menghasilkan kerugian (risk). Oleh karena itu para investor harus melakukan analisis secara mendalam terhadap jenis investasi yang ingin dipilih, dengan tujuan untuk meminimisasi risiko. Analisis yang biasa digunakan adalah analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental menganggap bahwa harga saham merupakan refleksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian suatu saham melalui pendekatan fundamental dapat digunakan informasi akuntansi dengan teknik analisis rasio keuangan yang merupakan hasil perhitungan lebih lanjut dari laporan keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam melakukan analisis fundamental ada berbagai macam. Namun dalam penulisan ini, analisis fundamental hanya terbatas pada lima jenis rasio keuangan yang menggambarkan perusahaan baik dari segi profit, leverage, maupun saham. Faktor eksternal yang mempengaruhi perekonomian seperti nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS dan juga tingkat suku bunga SBI juga dibahas dalam penulisan ini. Berdasarkan hal – hal tersebut maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut “Apakah Rasio Fundamental, Kinerja Keuangan, dan Risiko Pasar mempengaruhi pergerakan IHSG baik secara simultan maupun parsial?”
1.2 Landasan Teori Analisis fundamental merupakan bagian dari proses investasi yang hasilnya dapat digunakan untuk memeilih sekuritas yang terbaik bagi pemodal dengan melihat kinerja perusahaan. Oleh sebab itu analisis fundamental merupakan refleksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan. Rasio keuangan tersebut terdiri dari ( Selamet Riyadi : 2003) : 1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansial jangka pendek. Rasio-rasio itu antara lain : current ratio, cash ratio, quick ratio, dan net working capital. 2. Rasio Leverage, adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai utang atau dibiayai oleh pihak luar. Rasio-rasio tersebut antara lain : debt ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio, fixed charge coverage ratio, dan debt service coverage. 3. Rasio Aktivitas, merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki, atau seberapa jauh efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk memperoleh penjualan. Rasio-rasio aktivitas antara lain : periode pengumpulan piutang, perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, dan perputaran total aktiva. 4. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset, maupun laba dan modal sendiri. Rasio rasio profitabilitas antara lain : gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, return on investment (ROI) atau return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan earning power. 5. Rasio Saham, yaitu rasio yang menunjukkan bagian dari laba perusahaan, deviden, dan modal yang dibagikan pada setiap saham. Rasio-rasionya antara lain : price earning ratio (PER), earning per share (EPS), dividend yield, dividend payout ratio, nilai buku per saham, dan price to book value. 6. Rasio Perbaikan Asset, yang terdiri dari Non Performing Loan (NPL) Gross dan Non Performing Loan (NPL) Net. 7. Rasio Kehati-hatian, terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Netto (PDN), dan Loan Concentration. 8. Loan to Deposit Ratio (LDR). Dari rasio keuangan yang diperoleh, dapat diketahui nilai intrinsik perusahaan. Nilai intrinsik ini yang nantinya akan mempengaruhi investor terhadap perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan investasi, yang implikasinya adalah pembentukkan harga saham di bursa berdasarkan mekanisme harga. Fenomena inilah yang dimaksud dengan nilai intrinsic perusahaan dicerminkan oleh harga saham. Dalam analisis teknikal, investor adalah makhluk yang irrasional. Masing-masing investor memiliki motif yang berbeda-beda dalam berinvestasi. Ada yang fokus pada pendapatan jangka panjang, namun ada juga yang lebih tertarik pada pendapatan jangka pendek. Bagi para investor yang lebih menekankan pada capital gain (pendapatan jangka pendek), maka analisis teknikal adalah pendekatan yang tepat untuk digunakan. Berdasarkan penelitian dan model-model teoritis yang digunakan untuk menilai harga saham, banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, baik yang terkait dengan faktor fundamental maupun faktor teknikal. Namun pada intinya menurut Fuller & Farrell (1987:205) : “The key determinant of security price is expectations concerning the firm’s earning and dividends and their associated risk.”
Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi harga saham dikembangkan dari pendekatan Dividend Discount Model (DDM) yang constant growth yaitu : )( )( gr D Deviden Po = Dimana : D = EPS x b EPS = EAT / Total Saham b = payout ratio = D / EPS Po = harga saham r = required rate of return Model (1) disubstitusikan, sehingga menjadi sbb : )( )( gr b EPSx Po = EPS = EAT / Total Saham = ROE x (book value) BVS = ekuitas / total share Model (2) disubstitusikan, sehingga menjadi sbb : )( )()( gr b x BV ROEx Po = Model (3) disubstitusikan, sehingga menjadi sbb : )( )(1 gr b xBVx Equity Debt ROAx Po -
+ = Selanjutnya adalah turunan faktor growth, Fuller & Farrel (1987:197) menyebutkan bahwa growth rate didefinisikan sbb : oD DDg01= dimana : D1 = EPS1 x (payout ratio) Do = EPSo x (payout ratio) Jika payout ratio (b) adalah konstan, maka : 0 01 EPS EPS EPS g = dimana : EPS1 = ROE x Book Valuet EPSo = ROE x Book Valuet – 1 Jika ROE adalah konstan, maka : 0 10 BV BV BV g t- = Jika tidak ada penambahan dana (emisi), maka perubahan nilai buku (BV0–BVt– 1) sama dengan EPSo – Do = EPSo x (1 – b), dengan demikian, maka : )1( )1( 1 0 1 0 b BV EPS BV
b x EPS g tt -= = -Jadi g = ROE x (1 – b) Kemudian model (2, 3, 4) disubstitusikan menjadi : )1( )(1 b ROE r b xBVx Equity Debt ROAx Po --
+ = 1.3 Hipotesis H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel independen (X1 sampai dengan X11) terhadap variabel dependen (Y). H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel independen (X1 sampai dengan X11) terhadap variabel dependen (Y). METODE PENELITIAN Yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan yang termasuk industri keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003 sampai dengan 2007 dan masuk kategori LQ45. Data yang digunakan dalam penelitian bersifat kuantitatif dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal di BEI yang meliputi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan Laporan Keuangan Tahunan periode 2003-2007. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel terikat atau dependent (Y), yaitu IHSG dan sebelas variabel bebas atau independent (X), yaitu DER, ROE, ROA, PER, PBV, NPL, CAR, LDR, Kurs, Inflasi, dan SBI. Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan regresi linier berganda perlu dilakukan pengujian data yang disebut juga dengan istilah uji asumsi klasik. Hal yang mendasari tentang perlunya melakukan uji asumsi klasik yaitu agar besaran atau koefisien statistik yang diperoleh benar-benar merupakan pendugaan parameter yang memang dapat dipertanggungjawabkan atau akurat. Pengujiandata yang akan dilakukan yaitu: uji normalitas, uji autokorelasi, uji
heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas. Bentuk model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = á + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7 + b8x8 + b9x9 + b10x10 + b11x11 e Dimana : Y = IHSG á = Konstanta x1 = DER x2 = ROE x3 = ROA x4 = PER x5 = PBV x6 = NPL x7 = LDR x8 = CAR x9 = Kurs x10 = Inflasi x11 = SBI e = Kesalahan Pengganggu b1-10 = Koefisien Korelasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
-
Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expected Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: IHSG Uji Multikolinearitas
-
! !"
#
$
!
Coefficients(a) Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 LDR .482 2.074 NPL .598 1.673 CAR .241 4.144 ROA .230 4.355 ROE .234 4.277 PER .520 1.925 PBV .412 2.430 DER .292 3.423 KURS .770 1.299 SBI .799 1.251 a Dependent Variable: IHSG Uji Autokorelasi % & '
(
')
&
*
! +, . /,
'
-
&
*
#
/ .
'
! .++ 0
! .!
! +, ( ! .! - ! .++ - !+,)
Model Summary(e) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .836(a) .700 .672 338.22116 2 .836(b) .700 .675 336.67108 3 .836(c) .699 .677 335.34132 4 .834(d) .696 .677 335.79225 1.265 Uji Heteroskedastisitas $
&
%
1 !/
&
&
*
234 5 ( 2 3
) Regression Standardized Predicted Value 4 2 0 -2 IHSG 3000.00 2500.00 2000.00 1500.00 1000.00 500.00 Scatterplot Dependent Variable: IHSG
3.2 Hasil Estimasi Regresi Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis pengaruh 11 (sebelas) variabel independen yaitu LDR, NPL, CAR, ROA, ROE, PER, PBV, DER, Inflasi, SBI, dan Kurs terhadap IHSG. Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan pada variabel LDR, NPL, CAR, ROA, ROE, PER, PBV, DER, Inflasi, SBI, dan Kurs diperoleh hasil sebagai berikut. Variables Entered / Removed Dari Tabel diatas dapat kita lihat variabel apa saja yang dimasukkan ke dalam persamaan regresi, dan juga variabel apa saja yang dikeluarkan. Anova Coefficients Maka persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut : IHSG = 1616.840 + 5.016 LDR – 45.260 NPL – 16.356 CAR – 28.845 ROE + 18.576 PER + 289.576 PBV – 27.003 SBI Dari persamaan matematis diatas, dapat dilihat bahwa variabel LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, dan SBI pada Industri Keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia. Jadi apabila dari masing-masing variabel independen tidak ada upaya penambahan atau pengurangan, maka nilai IHSG sebesar nilai konstanta, yaitu 1616.840. Untuk LDR, setiap ada upaya penambahan satuan LDR, akan menambah nilai IHSG sebesar 5.016. Apabila ada upaya penambahan satuan NPL, maka akan ada pengurangan terhadap nilai IHSG sebesar 45.260. Hal yang sama juga berlaku untuk CAR, bila ada upaya penambahan satuan CAR, akan mengurangi nilai IHSG sebesar 16.356. Begitu juga dengan ROE, setiap ada upaya penambahan satuan ROE akan mengurangi nilai IHSG sebesar 28.845. Untuk PER, setiap ada upaya penambahan satuan PER akan menambah nilai IHSG sebesar 18.576. Hal yang sama juga berlaku untuk PBV, setiap ada upaya penambahan satuan PBV akan menambah nilai IHSG sebesar 289. 576. Sedangkan untuk SBI, setiap ada upaya penambahan satuan SBI akan mengurangi nilai IHSG sebesar 27.003. Berdasarkan hasil analisis yang ditampilkan pada Tabel Model Summary, diperoleh nilai koefisien korelasi R sebesar 0.834. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup berpengaruh antara variabel LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, dan SBI terhadap IHSG.
Berdasarkan data pada Tabel Anova diperoleh nilai F statistik sebesar 36.263 pada alpha sebesar 0.05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang berarti persamaan regresi tersebut adalah signifikan. Kesimpulannya berarti variabel independen LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, dan SBI ternyata secara bersama-sama memberi pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen IHSG. Selain menggunakan nilai koefisien F, hubungan tersebut juga dapat dilihat dengan menggunakan signifikansi F dengan nilai sebesar 0.000 yang berada jauh lebih kecil daripada alpha yang telah ditetapkan yaitu 0.05, maka model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi IHSG. Sedangkan nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted R square) sebesar 0.696 menunjukkan bahwa IHSG dapat dijelaskan oleh variabel independen LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, dan SBI hanya sebesar 69.6 % dan sisanya sebesar 30.4 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dapat dijelaskan. Berdasarkan Tabel Coefficients dapat dilihat pengaruh variabel independen yaitu LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, dan SBI terhadap variabel dependennya yaitu IHSG secara parsial. Dari Tabel tersebut terlihat bahwa PBV berpengaruh dominan terhadap IHSG dengan angka korelasi parsial yang paling tinggi sebesar 0.527 atau 52.7 %. Sedangkan PER mempengaruhi IHSG sebesar 0.321 atau 32.1%. Dilanjutkan dengan LDR sebesar 0.253 atau 25.3%. Selain itu ROE sebesar –0.562 atau 56.2%, NPL sebesar -0.340 atau 34%, SBI -0.303 atau 30.3%, dan CAR sebesar -0.283 atau 28.3% masing-masing juga mempengaruhi IHSG. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pergerakan IHSG di BEI secara signifikan dipengaruhi oleh faktor-faktor fundamental dan risiko pasar dari industri keuangan yaitu LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, dan risiko pasar yaitu SBI. Dengan demikian, kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari rasio fundamental seperti LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV serta faktor risiko pasar SBI dapat djiadikan indikator penting untuk memprediksi pergerakan IHSG. 2. Nilai R square sebesar 69.6% menunjukkan bahwa pergerakan IHSG dapat dijelaskan oleh faktor-faktor fundamental yaitu LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, dan risiko pasar SBI. Tetapi pengaruh ini tidak sepenuhnya, karena faktor-faktor eksternal lain juga ikut mempengaruhi pergerakan IHSG yang tidak dijelaskan dalam penulisan ini. Nilai korelasi parsial PBV sebesar 52.7% menunjukkan bahwa PBV adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi IHSG. Hal in membuktikan bahwa nilai buku perusahaan dalam industri perbankan sangat diutamakan dalam memprediksi IHSG. Saran 1. Bagi para pengamat pasar modal, dalam mengamati pergerakan IHSG, hendaknya memperhatikan kinerja perusahaan di setiap industri yang ada di BEI serta kebijakan di luar perusahaan. Hal ini bisa dilihat dari LDR, NPL, CAR, ROE, PER, PBV, dan SBI karena pengaruhnya signifikan terhadap pergerakan IHSG. 2. Industri perbankan di BEI harus lebih baik lagi memperhatikan kinerja dari masingmasing perusahaan didalamnya. Terutama menjaga nilai LDR, NPL, CAR, ROE, PER, dan PBV agar harga sahamnya overvalued. Selain itu juga memperhatikan kebijakan pemerintah, dalam hal ini tingkat Suku Bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Sehingga dengan demikian dapat meningkatkan IHSG di BEI. 3. Bagi penulis lain bisa menggunakan industri lain untuk melihat pengaruhnya terhadap
pergerakan IHSG. Disarankan menggunakan rasio fundamental yang lain atau faktor eksternal (indeks asing) yang cukup bisa diandalkan mempengaruhi IHSG.
DAFTAR PUSTAKA Dwi Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta : Mediakom Fakhruddin, M, dan Sopian Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal, Buku Satu. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia. Francis, Jack Clark.1988. Management of Investment, Second Edition, McGraw- Hill, International Editions Financial Series, Singapore. Fuller, Russel. J & Farrel James L. Jr, 1987. Modern Investment and Security Analysis, McGraw-Hill, International Editions Financial Series, Singapore. Jakarta Stock Exchange. 2003 – 2007. JSX : Yearly Statistic. Lukas Setia Atmaja. 1999. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Andi. Kamaruddin Ahmad. 1996. Dasar-dasar Manajemen Investasi. Jakarta : Rineka Cipta Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta : Ekonisia. Selamet Riyadi. 2006. Banking Assets and Liability Management, Edisi Ketiga. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Suad Husnan. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. V. Wiratna Sujarweni. 2007. Panduan Mudah Menggunakan SPSS & Contoh Penelitian Bidang Ekonomi.Yogyakarta : Ardana Media. www.jsx.co.id www.bi.go.id