JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
PENGARUH CITRA MEREK MELALUI SIKAP KONSUMEN TERHADAP NIAT BELI ULANG PADA PRODUK BUSANA MUSLIM ZOYA DI SURABAYA1) Nurul Ain Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] Ririn Tri Ratnasari Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Unversitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: This study aims to determine the effect of brand image to re-purchase intention through attitude of consumers to the brand in the Zoya’s Muslim fashion products in Surabaya. This sudy collects primary data from the questionere with 30 sample. The sample is the consumer of Zoya’s products in Surabaya. This study utilizes Consumer characteristics who have ever made a purchase Zoya’s products in Surabaya within the past year. The sampling technique is accidental and purposive sampling. This study utilizes quantitative approach path analysis technique (path analysis). Endogenous variables is re-purchase intention, whereas exogenous variables is brand image and intervening endogenous variable is the attitude of consumers to the brand image. The results indicates that the brand image has a positive and significant impact to the consumer attitudes on Zoyas’s Muslim fashion brand. Other results shows that a significant influence on consumer attitudes and re-purchase intention . Then, the brand image is also has positive and significant impact on re-purchase intention on the Zoya’s Muslim fashion in Surabaya. Based on these findings, Zoya Surabaya branch should maintain and enhance the brand image of Zoya and positive attitudes of consumers towards the Muslim fashion Zoya so as to improve on the consumer's purchase intention on products Moslem Zoya. For the further research, it will be better by adding a moderator variables such as the level of religious knowledge that will get an idea whether the moderator variables will weaken or increase the influence of consumer attitudes to re-purchase intention of consumers on Zoyas’s Muslim fashion brand. Keywords: Brand Image, Brand Top Consumer Attitudes, Re-purchase Intentions tahun 2000an hingga saat ini muslimah
PENDAHULUAN Sejak
dasawarsa
1970an
dengan hijab dan busana Islami sudah
fenomena kebangkitan Islam terjadi di
sangat umum ditemui di kota-kota besar
seluruh
di
dunia. Dampak
terhadap
Islam
mempengaruhi
fenomena
di
agama,
ini
Indonesia politik
Indonesia,
tempat
dan
yang
perkantoran,
seperti lebih
Jakarta
dan
di
heterogen, sepeti
kampus,
instansi,
pusat
keadaan sosial. Selain perubahan dalam
perbelanjaan,
bidang agama, politik dan sosial, salah
memperbolehkan
satu
(www.indonesiaenterpreneur.blogspot.co
perubahan
yang
jelas
adalah
pemakaian busana Muslim. Salah satu
m,2013).
fenomena
busana
perhatian
yang yaitu
juga
cukup
banyaknya
menarik minat
lainnya,
telah
pemakaian
hijab
Mutiara (2014) muslim
menyebutkan mengalami
perkembangan dan peningkatan yang
pengguna busana muslim. Pada awal 1Jurnal
dan
cukup
berarti,
trend
fashion
muslim
ini merupakan bagian dari skripsi dari Nurul Ain, NIM: 041014025 yang diuji pada 18 Februari 2015
553
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
2014 di
Indonesia
berkembang
seiring
pun
semakin
Turki, Brunei Darussalam, Uni Emirat Arab,
waktu
dengan
dan
negara-negara
lainnya
di
semakin banyaknya permintaan pasar
Tengah.
untuk produk busana muslim pria dan
Kementerian Perindustrian, nilai transaksi
wanita. Trend ini ditandai dengan euforia
internasional dari sektor busana muslim
masyarakat
kaum
mencapai 96 milliar dollar AS. Konsumen
yang
muslim di Indonesia merupakan target
wanita
muslim,
muslimah
khususnya
di
Indonesia
Berdasarkan
Timur
semakin senang mengkonsumsi produk
pasar
busana muslim. Hak tersebut menjadi
berkembangnya
sebuah
peluang
tersebut.
bidang
fashion
bagi
pelaku
usaha
yang
catatan
sangat
besar
bagi
bisnis
fashion
Islami
Penduduk
muslim
Indonesia
memenuhi
sangat besar, yaitu sekitar 12,7 persen dari
kebutuhan masyarakat terhadap busana
total Muslim dunia. Pada tahun 2010,
yang menutup aurat dari mulai ujung
penganut Islam di Indonesia sekitar 205
kepala hingga kaki.
juta jiwa atau 88,1 persen dari jumlah
dalam
penduduk
Seiring dengan berkembangnya
(Sucipto,
di
menunjukkan
Indonesia, popularitas busana muslim di
menyediakan
mata
sangat
minat
pengguna
dunia
busana
pun
muslim
semakin
tinggi.
2014).
pasar
Hal
ini
Indonesia
sumber
potensi
yang
untuk
dimasuki
oleh
besar
Perkembangan industri busana muslim
produsen baik dalam negeri maupun luar
makin bergairah sejak Indonesia Islamic
negeri.
Fashion Consortium (IIFC) mewacanakan
Zoya sebagai perusahaan fashion
Indonesia sebagai kiblat fashion muslim
muslim yang sedang berkembang saat ini
dunia
telah
pada
2020
Indonesia sebagai negara dengan muslim
terbesar
tersebut.
dari
Shafira
senantiasa
memberikan
dunia,
keyakinan dan harapan kepada para
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
pelanggannya untuk terus memberikan
bagi
muslim
kepuasan kepada mereka melalui inovasi
(www.femina.co.id,2013). Indonesia turut
dan pengembangan produk-produk yang
menjadi salah satu negara yang aktif
berkualitas dan mempunyai nilai lebih,
dalam transaksi produksi juga konsumsi
sehingga
busana muslim. Menurut Agustine (2011),
produk pesaing (Alif, 2012). Potensi pasar
Pertumbuhan industri busana muslim di
busana
Indonesia
perhatian
terutama di masyarakat kelas menengah,
dunia. Indonesia tercatat memiliki tingkat
menjadi alasan didirikannya Zoya pada
ekspor busana muslim yang besar ke
2005. Zoya sebagai salah satu merek
negara-negara muslim seperti Malaysia,
busana muslim yang besar dan memiliki
perkembangan
ini
juga
di
persaingan
Zoya yang merupakan second branded
(www.lifestyle.okezone.com,2011).
penduduk
menyadari
busana
menarik
554
tampak
muslim
berbeda
yang
sangat
dengan
besar,
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
citra merek yang bagus memantapkan
diharapkan
langkah
untuk
Akibatnya, konsumen akan terus mencari
sebagai
kiblat
Dengan
demikian,
menjadikan fashion
Indonesia
muslim
Zoya
dari
produk
tersebut.
dunia.
merek tersebut dan dan pada tahap
berkembang
inilah konsumen melakukan pembelian
cukup pesat di beberapa daerah di
ulang.
Indonesia, salah satunya di Surabaya
Citra
(http://zoya.co.id/,2014).
menciptakan
merek
yang
kesetiaan
positif
konsumen,
Merek merupakan elemen yang
kepercayaan yang positif terhadap nilai
sangat penting dalam melakukan aktifitas
merek dan minat untuk mencari merek,
bisnis
merek
termasuk pula membantu meningkatkan
menjadi ciri khas dari suatu perusahaan
minat konsumen pada promosi merek di
dalam
masa
dan
pemasaran
memasarkan
karena
produknya,
serta
yang
akan
datang
dan
menjadi salah satu daya tarik konsumen
memperkuat posisi dalam menghadapi
untuk mau membeli produk. Menurut
berbagai
Ranto (2013:1). Membangun merek sudah
dilakukan oleh pesaing. (Schiffman dan
menjadi
keharusan
perusahaan
Kanuk, 2004: 180). Menurut Ogilvy &
untuk
dapat
dengan
Mather dalam Andreani et al., (2012),
perusahaan lain. Persaingan dalam dunia
mengatakan bahwa citra merek yang
bisnis
kuat
yang
bagi bersaing
semakin
ketat,
membuat
kegiatan
dapat
pemasaran
membuat
yang
pelanggan
perusahaan berusaha mencari strategi
melakukan pembelian secara berulang-
yang
ulang.
tepat
dalam
produknya
dan
konsumen.
Konsumen
memasarkan
menarik
niat
akan
beli
Niat
melalui
beli
kecenderungan
ulang untuk
adalah melakukan
beberapa tahap dalam memilih suatu
tindakan pembelian kembali terhadap
merek.
obyek.
Pertama,
konsumen
mencoba
Peter
dan
Olson
(2000:147)
terlebih dahulu suatu merek. Merek dapat
menjelaskan bahwa sikap yang dimiliki
diketahui oleh konsumen melalui media
seseorang
massa atau mendengarkan informasi dari
mempengaruhi
terbentuknya
orang lain. Merek yang mempunyai citra
berperilaku. Sikap
merupakan perasaan
yang kuat biasanya akan mudah dikenali
positif atau negatif terhadap suatu produk
oleh
yang
konsumen.
Pada
tahap
kedua,
secara
merupakan
hasil
langsung
dari
niat
proses
setelah konsumen mencoba suatu merek,
pembelajaran, serta mempunyai sifat terus
mereka akan mengevaluasi pembelian
menerus dan mengarahkan seseorang
tersebut. Konsumen akan menanggapi
pada perilaku spesifik (Assael, 1995:226).
citra
Bila
positif
dari
perusahaan,
jika
suatu telah
merek
atau
seseorang
memliki
sikap
positif
merasakan
terhadap suatu merek, maka dia akan
kecocokan dan memenuhi apa yang
memperhatikan atau berbuat sesuatu,
555
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
misalnya dengan melakukan pembelian.
positif citra merek yang terbentuk maka
(Hawkins et al., 1992:354). Sedangkan
semakin positif pula sikap konsumen atas
menurut
teori
action,
sikap
suatu
faktor
yang
demikian, semakin positif sikap konsumen
membentuk niat. Penelitian Homer dan
atas suatu merek atau produk maka niat
Yoon (1992) mengemukakan bahwa sikap
beli ulang konsumen akan meningkat
positif konsumen pada sebuah merek
pula.
merupakan
reasoned
salah
satu
akan mempengaruhi niat beli konsumen pada
merek
tersebut.
Hal
merek
Menurut
tersebut
cabang
yang
menujukkan
bahwa
sikap
produk.
hasil
Dengan
penelitian
yang
dilakukan Alif (2012) pada store Zoya
diperkuat oleh penelitian Wijaya (2014) meneliti
atau
positif
Bandung
Indah
bahwa
Plaza,
tanggapan
konsumen atas suatu merek akan menarik
responden mengenai merek pada produk
minat
busana muslim Zoya dinilai baik dan
konsumen
untuk
melakukan
pembelian ulang pada merek tersebut.
berpengaruh
Terdapat banyak penelitian yang telah
dilakukan
konsumen
keputusan
produk
busana
mengetahui
muslim Zoya. Menurut Bearman (1995:202),
variabel apa saja yang mempengaruhi
tumbuhnya niat beli ulang konsumen
niat
disebabkan
beli
terhadap
untuk
pembelian
terhadap
ulang suatu
seorang
salah
satunya
yaitu
pencarian informasi mengenai tempat
Sebuah penelitian dari Sondoh et al.,
pembelian, yang menjadi pertimbangan
(2007) menunjukkan bahwa citra merek
konsumen ketika akan membeli barang
berpengaruh positif terhadap niat beli
atau jasa. Sebuah toko yang memiliki citra
ulang konsumen akan suatu produk atau
yang baik dalam pandangan konsumen
merek.
akan
tersebut
atau
oleh
merek.
Hal
produk
konsumen
diperkuat
oleh
merangsang
konsumen
untuk
penelitian Thakur and Singh (2012) yang
berbelanja
menujukkan
Berdasarkan latar belakang yang telah
adanya
hubungan
positif
di
tempat
yang
sama.
antara citra merek dengan niat beli ulang
dijelaskan
konsumen atas suatu merek atau produk.
tertarik untuk mengkaji tentang tentang
Citra merek dibentuk melalui berbagai
“Pengaruh Citra Merek Terhadap Niat Beli
atribut dengan tujuan salah satunya yaitu
Ulang
untuk
Produk Busana Muslim Zoya Surabaya”.
membentuk
sikap
yang
positif
sebelumnya,
Melalui
Sikap
maka
peneliti
Konsumen
Pada
terhadap suatu merek atau produk serta
Pemilihan
membangkitkan
membeli
sebagai obyek penelitian karena Zoya
merek atau produk tersebut. Dengan
merupakan salah satu merek busana
demikian, citra merek merupakan variabel
muslim yang perkembangannya cukup
yang
pesat.
niat
mempengaruhi
untuk
niat
beli
ulang
konsumen, sehingga semakin kuat dan
Outlet
Zoya
ikut
Zoya
di
Surabaya
memberikan
pilihan
dalam berjilbab dan berbusana muslim
556
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
yang simple dengan desain yang up to
Zoya di Surabaya untuk membeli kembali
date bagi kalangan menengah, hingga
produk Zoya yang telah dimilikinya.
kini
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN
semakin
berkembang
dan
telah
memiliki lebih 100 outlet di 62 kota di
HIPOTESIS
Indonesia
mulai
dari
Pemasaran Syariah
Balikpapan,
Bandar
lampung,
Bekasi,
Cirebon,
Bandung,
Depok,
Bogor,
Kartajaya
Jakarta,
dan
Sula
(2006:26)
mendefinisikan pemasaran dalam Islam
Samarinda, Makasar, Pekanbaru, Aceh,
merupakan
Medan, Solo, Yogyakarta, Kediri, Malang,
keseluruhan prosesnya menerapkan nilai-
Surabaya, dan kota-kota besar lainnya
nilai Islam. Kegiatan pemasaran ini harus
(http://zoya.co.id/,2014).
dilandasi semangat ibadah kepada Allah
suatu
proses
bisnis
yang
Perkembangan Zoya di Surabaya
SWT sebagai pencipta dan berusaha
sendiri cukup pesat, hingga saat ini telah
semaksimal mungkin dengan tujuan unuk
memiliki enam cabang outlet. Desain Zoya
kesejahteraan
yang up to date, bergaya modis dengan
disimpulkan bahwa, pemasaran syariah
mengutamakan desain gaya yang ringan
adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
dan penuh warna, serta dibuat dari
mengarahkan
bahan
penawaran, dan perubahan value dari
yang berkualitas dengan harga
terjangkau,
menjadikan
Zoya
bersama.
proses
Jadi
dapat
penciptaan,
mudah
suatu inisiator kepada stakeholder-nya,
diterima oleh konsumen dan mampu
yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
menarik minat konsumen busana muslim
dengan
di Surabaya untuk membeli produk Zoya
muamalah dalam bisnis. Ratnasari (2011)
Zoya
Surabaya
dibeberapa
juga
semakin
dan
prinsip-prinsip
Tersedianya
menambahkan
cabang
syariah merupakan fungsi organisasi dan
(http://zoya.co.id/,2014). outlet
akad
di
memudahkan
suatu
bahwa
susunan
dari
pemasaran
suatu
proses
konsumen dalam memilih dan membeli
menciptakan
produk busana muslim Zoya tersebut.
mengkomunikasikan
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan
dan menyampaikan nilai kepada para
untuk melihat bagaimana citra merek
konsumen dan untuk menangani dengan
produk busana muslim Zoya dimata para
konsumen
konsumen
di
Surabaya
(creating),
agar
(communicating),
menguntungkan
bagi
yang
pernah
organisasi dan stakeholder-nya dan proses
menggunakan
produk
keseluruhannya
membeli
dan
tersebut,
bagaimana
sikap
konsumen
prinsip-prinsip
harus
muamalah
berlandaskan dalam
Islam
terhadap merek busana muslim Zoya,
guna mendapatkan ridha dari Allah SWT.
serta
Citra Merek
sejauh
mana
hal
tersebut
berpengaruh terhadap niat konsumen
Rangkuti
dalam
bukunya
The
Power of Brands (2002:2) mengatakan
557
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
merek merupakan janji penjual untuk secara
konsisten
manfaat,
dan
memberikan
jasa
tertentu
Berdasarkan
teori
fitur,
dikemukakan oleh Biel (1992) dan Engel
kepada
(1995), berikut adalah beberapa indikator
pembeli. Merek terbaik akan memberikan
yang
jaminan kualitas, namun pemberian nama
pengukuran citra merek, yaitu:
atau
merek
pada
yang
suatu
produk
dapat
1. Citra
digunakan
Perusahaan
dalam
(Corporate
hendaknya tidak hanya merupakan suatu
Image), citra yang ada dalam
simbol. Sementara itu, Kartajaya (2006:11)
perusahaan itu sendiri. Perusahaan
mengatakan merek merupakan indikator
sebagai
nilai yang ditawarkan kepada pelanggan
membangun
dan atau aset yang menciptakan nilai
tujuan
bagi pelanggan dengan memperkuat
perusahaan ini bagus, sehingga
loyalitasnya. Sedangkan Kotler (2002:63)
akan mempengaruhi segala hal
mendefinisikan
mengenai apa yang dilakukan
merek
sebagai
nama,
istilah, tanda simbol atau rancangan atau kombinasi
dari
dimaksudkan
hal-hal untuk
tersebut
organisasi
tak
berusaha
citranya lain
dengan
agar
nama
oleh perusahaan.
yang
2. Citra Pemakai (User Image), dapat
mengidentifikasi
dibentuk
langsung
dari
barang atau jasa dari seseorang atau
pengalaman dan kontak dengan
sekelompok dan untuk membedakannya
pengguna merek tersebut serta
dari produk pesaing. Kotler dan Keller
nilai pribadi konsumen terhadap
(2006:268),
adalah
atribut dari produk atau layanan
sekumpulan persepsi dan kepercayaan
yaitu apa yang konsumen pikir
yang dimiliki oleh konsumen, seperti yang
akan
tercermin dalam asosiasi-asosiasi
produk atau layanan tersebut.
citra
merek
yang
mereka
dapatkan
dari
diingat dalam benak konsumen. Citra
3. Citra Produk (Product Image), citra
Merek adalah jenis asosiasi yang muncul
konsumen terhadap suatu produk
di benak konsumen ketika mengingat
yang
sebuah merek tertentu (Shimp, 2010:39).
maupun negatif yang berkaitan
Asosiasi tersebut secara sederhana dapat
dengan
muncul dalam bentuk pemikiran atau
dan harapan konsumen.
citra tertentu yang suatu
merek.
dikonseptualisasi dukungan,
dikaitkan
Asosiasi
kepada
ini
kekuatan,
dan
berdampak
kebutuhan,
positif
keinginan,
4. Citra Toko (Store Image), suatu
dapat
berdasarkan:
dapat
cara
jenis,
menggambarkan
keunikan
bagaimana sebuah
toko
dalam benak konsumen, sebagian
(Shimp, 2003:12).
oleh pancaran atribut psikologis
Pengukuran Citra Merek
dan sebagian lagi oleh kualitas fungsional toko.
558
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
membeli kembali produk tersebut, dan
Sikap Konsumen Sikap merek menurut Assael dalam
sebaliknya. Schifman dan Kanuk (2004:73)
Afian (2007:43) adalah kecenderungan
menjelaskan
yang
dipelajari
bahwa
niat
beli
ulang
oleh
konsumen
untuk
(repurchase intention) adalah rencana
mengevaluasi
merek
dengan
cara
konsumen yang mendorong kesediannya
mendukung
(positif)
atau
tidak
untuk melakukan pembelian kembali atas
mendukung (negatif) secara konsisten.
produk yang telah dibelinya. Menurut
Chaudhuri (1999) mengatakan bahwa
Schiffman
sikap terhadap merek adalah evaluasi
pembelian
keseluruhan konsumen terhadap merek,
menandakan bahwa produk memenuhi
dalam model ekuitas merek ditemukan
persetujuan konsumen dan bahwa ia
bahwa peningkatan pangsa pasar terjadi
bersedia memakainya lagi dan dalam
ketika sikap terhadap merek semakin
jumlah yang lebih besar.
positif, sikap merek akan berpengaruh
dan
Kanuk
(2004:506),
ulangan
Menurut
biasanya
Ferdinand
(2002:129)
terhadap ekuitas merek
salah satu dimensi dari perilaku pembelian
Pengukuran Sikap Konsumen
adalah niat membeli ulang. Berdasarkan
Berdasarkan
yang
teori-teori niat beli ulang yang ada, ia
dikemukakan oleh Till dan Baack (2005);
menyimpulkan bahwa niat beli ulang
Shapiro dan Krishnan (2001); Hyun Seung
dapat diukur melalui indikator-indikator
Jin
sebagai berikut:
(2003),
teori
berikut
adalah
beberapa
indikator yang dapat digunakan dalam pengukuran sikap terhadap merek, yaitu:
1. Niat transaksional
: Niat yang
menggambarkan
perilaku
1. Merek lebih diingat oleh konsumen
seseorang
2. Merek akan mendapatkan nilai
untuk selalu membeli ulang produk
yang
positif
tersebut
apabila
lebih
merek
disukai
oleh
2. Niat referensial:
dipilih
oleh
konsumen
seseorang
yang perilaku
yang
cenderung
mereferensikan produk yang sudah dibelinya agar juga dibeli orang
Niat Beli ulang
tindakan
Niat
menggambarkan
dibandingkan merek pesaing
Niat
berkeinginan
yang telah dikonsumsi.
konsumen 3. Merek
yang
beli pasca
ulang
merupakan
pembelian
lain.
yang
3. Niat preferensial
: Niat yang
disebabkan oleh adanya kepuasan yang
menggambarkan
dirasakan konsumen atas produk yang
seseorang
yang
telah dibeli atau dikonsumsi sebelumnya.
preferensi
utama
Apabila produk tersebut telah memenuhi
yang
harapan
Preferensi ini hanya dapat diganti
konsumen,maka
ia
akan
559
telah
perilaku selalu pada
memiliki produk
dikonsumsinya.
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
apabila terjadi sesuatu dengan
yang lebih baik bagi mereka dan mereka
produk preferensinya.
dipaksa untuk membuat niat pembelian
4. Niat eksploratif:
Niat
menggambarkan
yang
beberapa kali. Sebuah citra yang baik
perilaku
membantu untuk menciptakan hubungan
seseorang yang selalu mencari
jangka
informasi mengenai produk yang
pengguna akhir. Berdasarkan penjelasan
diminatinya dan mencari informasi
tersebut hipotesis yang akan diuji adalah
untuk mendukung sifat-sifat positif
sebagai berikut:
dari produk yang dilangganinya.
H2 : Citra merek Zoya berpengaruh secara
panjang
signifikan
Hipotesis Tamaka
(2013)
menyebutkan
antara
terhadap
produk
niat
beli
dan
ulang
konsumen pada produk busana muslim
bahwa citra merek mempunyai pengaruh
Zoya di Surabaya.
yang signifikan terhadap sikap konsumen.
Sikap atas
merek dapat juga
Teori yang disampaikan oleh Schiffman et
dibentuk
al., (2008) yang menyatakan bahwa sikap
seseorang tentang atribut ekstrinsik dari
terhadap produk atau merek produk
suatu merek dan juga manfaat simbolik
tertentu merupakan fungsi dari ada atau
yang ada di dalamnya (Lutz,1975; Keller,
tidaknya penilaian keyakinan atau sifat-
1998).
sifat
Berdasarkan
menyenangkan (positif) terhadap suatu
penjelasan tersebut hipotesis yang akan
obyek atau merek tertentu, maka dia
diuji adalah sebagai berikut:
akan membantu, memperhatikan dan
HI : Citra merek Zoya berpengaruh secara
berbuat
signifikan
melakukan pembelian. Sebaliknya bila
produk
tertentu.
terhadap
sikap
konsumen
produk busana muslim Zoya di Surabaya. Rangkuti
dalam
bukunya
melalui
Bila
kepercayaan
seseorang
sesuatu,
seseorang
memiliki
misalnya
memiliki
dasar
sikap
dengan
sikap
tidak
menyenangkan (negatif) terhadap suatu
The
Power of Brands (2002:2) mengatakan
obyek atau merek, maka dia
merek merupakan janji pemasar untuk
mencela dan berbuat yang merugikan
secara
obyek
manfaat,
konsisten jasa
(Hawkins
et
al.,
1992:354).
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan
pembeli. Tariq et al., (2013) mengatakan
Wijaya (2014) juga menunjukkan bahwa
bahwa citra merek adalah aspek yang
sikap positif konsumen terhadap suatu
sangat penting terhadap niat pembelian.
merek
Hal
untuk
ulang konsumen atau produk tersebut. Hal
mengkonsumsi nilai lebih pada merek
ini terjadi ketika konsumen merasa puas
tertentu yang memiliki citra yang baik. Ini
terhadap produk/jasa yang di terima dari
membantu konsumen untuk memutuskan
suatu perusahaan penyedia barang/jasa
apakah merek yang dipilih adalah pilihan
tersebut maka sangat besar kemungkinan
mendorong
tertentu
fitur,
kepada
ini
dan
memberikan
akan
konsumen
560
dapat
meningkatkan
niat
beli
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
bagi
konsumen
untuk
Definisi
melakukan
operasional
pembelian ulang. Berdasarkan penjelasan
penelitian ini adalah:
tersebut hipotesis yang akan diuji adalah
1. Citra
merek
variabel
adalah
dalam
sekumpulan
sebagai berikut:
keseluruhan
H3 : Sikap konsumen berpengaruh secara
kepercayaan
signifikan
konsumen mengenai produk busana
terhadap
niat
beli
ulang
konsumen pada produk busana muslim
muslim
Zoya di Surabaya.
Surabaya. 2. Sikap
III. METODE PENELITIAN
presepsi
Zoya
dimiliki
yang
konsumen
keseluruhan
Pendekatan yang akan digunakan
yang
dan
berada
adalah
konsumen
oleh
di
evaluasi
muslim
di
dalam penelitian ini adalah pendekatan
Surabaya terhadap merek baju dan
kuantitatif.
toko Zoya dengan cara mendukung
Pendekatan
ini
dilakukan
dengan mengadakan pengujian hipotesis,
(positif)
pengukuran
(negatif)
data
kesimpulan.
dan
pembuatan
Sugiyono
(2012:14)
atau
tidak
merek
mendukung
tersebut
yang
mencerminkan kecenderungan
suka
mengatakan bahwa tujuan dari penelitian
atau tidak suka terhadap baju dan
kuantitatif adalah menemukan hubungan
toko Zoya.
antarvariabel yang diuji, menguji teori, dan
mencari
generalisasi
3. Niat beli adalah dorongan yang timbul
yang
dalam
diri
konsumen
muslim
di
mempunyai nilai prediktif. Variabel yang
Surabaya untuk bersedia melakukan
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
pembelian kembali busana muslim
tiga variabel, yaitu variabel endogen,
Zoya.
variabel intervening.
eksogen, Variabel
dan
variabel
eksogen
Teknik Analisis
dalam
Teknik
analisis
yang
digunakan
penelitan ini adalah Citra merek (X1),
dalam penelitian ini adalah analisis jalur
variabel
sikap
(path analysis). Persamaan struktural untuk
konsumen ( ), dan variabel endogen
variabel endogen intervening (Z) adalah
tergantung adalah niat beli ulang (Y1).
(Solimun, 2002:97):
intervening
adalah
ini
Z = X+ e
adalah konsumen busana muslim Zoya di
Keterangan :
Surabaya. Konsumen yang menjadi kriteria
Z = Sikap konsumen Zoya
Populasi
dalam
penelitian
= Koefisien path dari variabel eksogen ke
sampling adalah konsumen yang pernah melakukan
pembelian
produk
variabel endogen
Zoya
sebelumnya dalam waktu kurang dari satu
X = Citra merek
tahun terakhir.
e = Standard error
Definisi operasional
561
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
Penelitian ini juga menggunakan persamaan
struktural
untuk
+3 atau -3. Sehingga data tidak ada
variabel
yang dioutlier dan seluruh data dapat
endogen (Y) adalah :
diproses ke tahap selanjutnya. Setelah
Y = Z + X+ e
dilakukan
uji
outlier
maka
univariate
Keterangan :
tahap selanjutnya dilakukan uji outlier
Y = Niat beli ulang konsumen Zoya
multivariate.
= Koefisien path dari variabel endogen
Pengujian
secara
outlier
dilakukan
multivariate
dengan
ke variabel eksogen
menggunakan nilai Mahalanobis dengan
Z = Sikap konsumen Zoya
menggunakan software AMOS. Standar
= Koefisien path dari variabel eksogen ke
outlier
multivariate
dari
Mahalanobis
variabel endogen
adalah menggunakan nilai Chi Square
X = Citra merek
tabel. Berdasarkan tabel nilai Chi Square
e = Standard error
pada 0,001 dan pada jumlah variabel 3
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
adalah 16,42. Hasil pengujian multivariate
Uji Outlier
outlier
Uji
outlier
digunakan
merupakan
secara
uji
bersamaan
Mahalanobis dapat dilihat pada Tabel
untuk
4.16
berdistribusi
normal
data
akan
ditampilkan
Normalitas
terjadi
skor
pada tiap variabel mengikuti distribusi
tidak
normal. Pengujian ini dilakukan dengan
maka
pengamatan
nilai
terdiri
(kemiringan)
dan
outlier
apabila
sudah
diperlukan lagi eliminasi data. Uji outlier dari
pada
Uji Normalitas
dilakukan eliminasi data yang outlier atau jika
yang
halaman selanjutnya.
jika data tidak berdistribusi normal, maka
sebaliknya
menggunakan
yang
mengamati distribusi normal data. Artinya
ekstrim,
dengan
univariate
dan
CR CR
skewness kurtosis
multivariate. Outlier univariate dilakukan
(keruncingan).
dengan mengamati nilai Z score. Data
berdistribusi normal jika mempunyai nilai
dikatakan
jika
CR skewness dan kurtosis sebesar ± 2,58
dan
dengan tingkat signifikansi sebesar 5%.
maksimum Z score kurang dari + 3
Penelitian ini menunjukkan data nilai CR
(Ferdinand,
outlier
skewness dan CR kurtosis dari variabel
secara univariate ini dilakukan dengan
tingkat marjin murabahah (TMM), FDR dan
menggunakan software SPSS,
NPF
mempunyai
tidak nilai
2002).
terjadi
outlier
minimum
Pengujian
Hasil menunjukkan bahwa pada pengujian
outlier
univariate
minimum
dan
masing-masing
dikatakan
berada
dalam batas antara -2,58 sampai 2,58.
dengan
Pengujian Hipotesis
sampel 30 responden menunjukkan nilai z score
sebesar
Data
Setelah
dilakukan
pengujian
maksimum
asumsi, selanjutnya dilakukan pengujian
seluruhnya memenuhi standar maksimum
hipotesis pada data observasi. Pengujian
562
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
hipotesis dilakukan dengan menggunakan software
AMOS
(Analysis
of
variabel citra merek menurun maka niat beli ulang juga akan menurun
Moment
Structure) dan diinterprestasikan melalui
dengan nilai koefisien jalur 0,221.
tabel berikut ini:
3. Jika variabel sikap konsumen berubah Tabel 1.
maka akan menyebabkan perubahan niat
Hasil Estimasi Regression Weights Stand ardiz ed Estim ate Sik
Ni at
<--
Ni at
<--
Citr am ere k Citr am ere k Sika p
.730
Es ti m at e
S . E .
C . R .
P
meningkat, dan sebaliknya apabila variabel
1.1 .19 5.7 ** par_ 46 9 60 * 2
maka
.221
.633
.30 .21 1.3 .1 par_ 1 9 77 68 1
niat
konsumen
beli
ulang
menurun
juga
akan
0,673. Pembahasan Pengaruh Citra Merek Terhadap Sikap
.55 .13 3.9 ** par_ 1 9 53 * 3
Konsumen
konsumen.
Tanda
jika
meningkat
variabel maka
meningkat,
citra
Menurut diperoleh
signifikan
dan
sebaliknya
konsumen
juga
menunjukkan
bahwa
yang citra
terhadap
sikap
konsumen
ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama dapat diterima. Hasil ini sesuai dengan
akan
teori yang dikemukakan oleh Tamaka (2013) bahwa citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap
2. Jika variabel citra merek berubah
konsumen. Kemudian diperkuat oleh hasil
maka akan menyebabkan perubahan
penelitian yang dikemukakan oleh Pujadi
niat beli ulang konsumen. Tanda positif
(2010) yang menyatakan bahwa citra
menunjukkan perubahan yang searah citra
penelitian
signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 maka hal
0,730.
variabel
hasil
lebih kecil dari 0,05. Oleh karena tingkat
menurun dengan nilai koefisien jalur
jika
di
signifikansi diperoleh nilai 0,000, nilai ini
apabila variabel citra merek menurun sikap
Zoya
dengan dengan nilai CR 5,760. Tingkat
merek
konsumen
Muslim
merek busana muslim Zoya berpengaruh
positif
sikap
Busana
Surabaya
menunjukkan perubahan yang searah
yaitu
sikap
menurun dengan nilai koefisien jalur
maka akan menyebabkan perubahan
maka
positif
meningkat maka niat beli ulang akan
1. Jika variabel citra merek berubah
akan
Tanda
yaitu jika variabel sikap konsumen
maka diketahui bahwa :
yaitu
ulang.
menunjukkan perubahan yang searah La be l
Berdasarkan Tabel 4.18 tersebut diatas,
sikap
beli
merek berpengaruh positif terhadap sikap
merek
konsumen
meningkat maka niat beli ulang akan
terhadap
merek.
Hasil
penelitian ini juga diperkuat oleh hasil
meningkat, dan sebaliknya apabila
563
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
penelitian terdahulu, seperti
penelitian
bagus akan meningkatkan sikap positif
Chaundhuri (1999); dan Ruth, Hilliar dan
konsumen atas suatu merek, sebaliknya
Alpert (2002). Ruth, Hilliar dan Alpert (2002)
jika citra merek Zoya yang terbentuk
yang
kurang
menyebutkan
bahwa
sikap
bagus,
maka
sikap
positif
terhadap merek tertentu dipengaruhi oleh
konsumen Zoya akan menurun. Dengan
citra
Dengan
kata lain, citra merek berpengaruh secara
demikian, semakin kuat dan positif citra
signifikan terhadap sikap konsumen Zoya
merek, maka akan semakin positif pula
di Surabaya.
sikap konsumen terhadap sebuah merek,
Pengaruh Citra Merek Terhadap Niat Beli
begitu pula sebaliknya semakin lemah
Ulang Busana Muslim Zoya di Surabaya
dari
merek
tersebut.
dan negatif citra merek yang terbentuk maka
semakin
negatif
pula
Menurut
sikap
diperoleh
konsumen terhadap merek tersebut.
hasil
penelitian
menunjukkan
yang
bahwa
citra
merek busana muslim Zoya yang bagus
Hasil penelitian ini menunjukkan
berpengaruh terhadap niat beli ulang
bahwa citra merek berpengaruh secara
konsumen terhadap busana muslim Zoya
signifikan
konsumen
dengan mobil Lexus dengan nilai CR
busana muslim Zoya. Sikap konsumen
1,377. Tingkat signifikansi diperoleh nilai
yang positif terhadap citra merek terwujud
0,168, nilai ini lebih kecil dari 0,05. Oleh
melalui suatu proses dimana perusahaan
karena tingkat signifikansi ini lebih kecil
yang memproduksi Zoya, yaitu Shafira
dari 0,05 maka citra merek berpengaruh
terhadap
sikap
merupakan
perusahaan
terhadap
niat
beli
fashion terkenal di Indonesia, sehingga hal
dikuatkan
oleh
penelitian
tersebut menjadikan merek Zoya lebih
yang dilakukan oleh Vazquez-Carrasco
mudah
and Foxall dalam Thakur and Singh (2012)
Corporation
dikenal
oleh
konsumen
dan
ulang.
Hasil
ini
sebelumnya
memiliki citra merek yang bagus dibenak
yang
konsumen.
yang
diantara variabel yang digunakan untuk
mendapatkan nilai tertinggi berdasarkan
mengukur adanya pengaruh terhadap
Tabel 4.8 adalah Zoya merupakan merek
niat beli ulang pada suatu produk yang
busana
menjadi obyek pada penelitian tersebut
Adapun
muslim
yang
indikator
diproduksi
oleh
mengatakan
bahwa
bahwa
perusahaan fashion terkenal di Indonesia
yaitu
(X1.1). Dengan demikian, citra merek Zoya
variabel citra merek, penelitian tersebut
yang paling kuat dan melekat di benak
membuktikan terdapat hubungan positif
konsumen adalah Zoya merupakan merek
antara citra merek dengan niat beli ulang.
busana
muslim
yang
diproduksi
oleh
demikian,
satunya
menggunakan
Penelitian ini menujukkan bahwa
perusahaan terkenal di Indonesia. Dengan
salah
dari jawaban responden pada variabel dapat
niat beli ulang dengan indikator ke empat
disimpulkan bahwa citra merek yang
yaitu konsumen akan memberi informasi
564
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
yang positif kepada orang lain tentang
ulang konsumen, sebaliknya jika citra
produk busana muslim Zoya dan dan
merek kurang baik, maka niat beli ulang
variabel kedua, yaitu konsumen berniat
akan menurun. Dengan kata lain, citra
menambah jumlah koleksi produk busana
merek
muslim Zoya yang telah dimiliki. Kedua
terhadap niat beli ulang.
indikator tersebut menunjukkan bahwa
Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Niat
adanya citra merek busana muslim yang
Beli
ada di benak konsumen mempengaruhi
Surabaya
niat
konsumen
untuk
berpengaruh
Ulang
menyebarkan
secara
Busana
Hasil
signifikan
Muslim
penelitian
Zoya
di
menunjukkan
informasi positif tentang produk Zoya ke
bahwa
orang lain juga berniat membeli kembali
berpengaruh secara signifikan terhadap
produk busana muslim Zoya.
niat beli ulang dengan nilai 3,953. Tingkat
pengaruh
sikap
konsumen
Di sisi lain, rendahnya indikator
signifikansi diperoleh nilai 0,000, nilai ini
ketiga dalam variabel citra merek yaitu
lebih kecil dari 0,05. Oleh karena tingkat
ketika hendak membeli busana muslim
signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 maka
lagi,
memilih
sikap konsumen berpengaruh terhadap
produk busana muslim Zoya dibandingkan
niat beli ulang. Hasil ini sesuai dengan hasil
merek lain. Rendahnya indikator tersebut
penelitian Peyrot dan Van Doren (1994)
dikarenakan prefrensi konsumen terhadap
yang
produk busana muslim Zoya belum kuat,
hubungan positif antara sikap terhadap
ada merek busana muslim lain yang
merek terhadap niat beli ulang konsumen.
menjadi
Kemudian diperkuat oleh penelitian yang
konsumen
berniat
pilihan
lebih
konsumen
dalam
menyatakan
bahwa
terdapat
melakukan pembelian busana muslim,
dilakukan
dimana produk tersebut dianggap hampir
menunjukkan
sama atau bahkan lebih baik dari Zoya.
konsumen terhadap suatu merek dapat
Hal ini dapat menjadi masukan bagi Zoya,
meningkatkan niat beli ulang konsumen
bahwa Zoya perlu memberi diskon yang
atau produk tersebut. Niat beli ulang
lebih
pada
besar
meningkatkan
atau
lebih
kualitas
sering,
produk
dan
oleh
Wijaya bahwa
dasarnya
pelanggan
(2014) sikap
adalah
dimana
yang positif
perilaku pelanggan
layanan toko, membuat desain yang lebih
memberikan tanggapan positif terhadap
bagus dan bervariasi. Dengan demikian,
kualitas
konsumen
perusahaan dan berniat mengkonsumsi
akan
menjadikan
prefensi
produk/jasa
utamanya ketika membeli busana muslim,
kembali
maka akan lebih memilih Zoya dari pada
(Cronin,dkk.1992).
merek
lain. Dengan
produk
dari
perusahaan
suatu
tersebut
demikian, dapat
Penelitian ini menunjukkan bahwa
disimpulkan bahwa citra merek yang kuat
sikap konsumen timbul sebagai respon
dan positif akan meningkatkan niat beli
dari
565
konsumen
pada
produk
busana
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
muslim
Zoya
di
Surabaya.
Adanya
kurang baik, maka niat beli ulang akan
pengaruh sikap konsumen tercermin dari
konsumen juga akan menurun. Dengan
jawaban responden pada indikator ketiga
kata lain, sikap konsumen berpengaruh
yaitu konsumen menyukai kesan modern
secara signifikan terhadap niat beli ulang.
Zoya yang sesuai dalam menggambarkan kepribadian konsumen. Konsumen yang DAFTAR PUSTAKA
memiliki sikap positif terhadap suatu merek
Aaker, David A. 1991. Managing Brand
akan menyukai merek tersebut. Selain itu,
Equity. New York: The Free Press.
pada indikator pertama yaitu konsumen
Agustine, Firda lPuri. 2011. Bersiap Jadi
ingat Zoya ketika ingin membeli busana muslim,
indikator
tersebut
Kiblat
juga
mengingat
membuat
merek
Zoya
Keputusan Pembelian Kosnumen Pada Pakaian Musim Wanita merek Zoya di
Di sisi lain, rendahnya indikator
Bandung
keempat dalam variabel sikap konsumen konsumen
lebih
memilih
pilihan
utama
Alma,
pilihan
konsumen
Buchari.
2007.
Manajemen
revisi. Bandung: Penerbit Alfabeta. Biel, A. L. 1992. How brand image drives
Ada beberapa merek busana muslim lain menjadi
tidak
Pemasaran dan Pemasaran Jasa, edisi
bagi
konsumen saat membeli busana muslim.
yang
Skripsi
Plaza.
Universitas Komputer Indonesia.
Rendahnya indikator tersebut karena Zoya menjadi
Indah
diterbitkan. Bandung Fakultas Ekonomi
Zoya
dibanding busana muslim merek lain.
belum
5
Produk dan Ekuistas merek Terhadap
akan
membeli busana muslim.
yaitu,
diakses
Alif, Syifa Utrujjah. 2012. Pengaruh Kualitas
konsumen ketika
Dunia.
Maret 2014).
ada di benak konsumen mengenai merek akan
Muslim
(www.kompasiana.com,
menunjukkan bahwa sikap positif yang
Zoya
Fesyen
brand equity. Journal of Advertising
saat
Research, 32(6), Special edition, RC-6-
melakukan pembelian busana muslim. Hal
RC-12.
ini dapat menjadi masukan bagi Zoya
Chaerunnisa. 2011. Fokus Sebagai Leader,
agar mampu menjadikan Zoya sebagai
Shafira
merek busana muslim pilihan utama bagi
Eksis
22
Tahun.
(www.lifestyle.okezone.com diakses 5
konsumen yang menjadikan konsumen
Maret 2014).
akan sulit berpaling dari merek Zoya.
Chaudhuri, Arjun. 1999. The Effects of
Dengan demikian, secara keseluruhan
Brand Attitudes and Brand Loyalty on
dapat disimpulkan bahwa semakin positif
Brand Performance, in E - European
sikap konsumen yang terbentuk pada
Advances
Zoya maka semakin meningkat pula niat
in
Consumer
Research
Volume 4, eds. Bernard Dubois, Tina M.
beli ulang konsumen, sebaliknya jika sikap
Lowrey,
konsumen yang terbentuk negatif atau
566
and
L.
J.
Shrum,
Marc
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
Vanhuele, Provo, UT : Association for
Kartajaya, Hermawan dan Syakir Sula.
Consumer Research, Pages: 276.
2006.
Chi, Hsin Kuang, Huery Ren Yeh, and Ming
Brand
Endorser,
Equity,
Brand
Price
The
on
Advertising
Multidimentionality
Knowledge.
Purchase Intention-The Mediating Effect of
PT
Keller, Kevin Lane. 2003. Brand Synthesis:
Image,
Promotion,
Bandung:
Islam.
Mizan Pustaka.
Wei Huang. 2008. The Influences of Advertising
Pemasar
Journal
of
of
Brand
Consumer
Research 29 (March) pp. 595-601.
Endorser,
Kotler,
Philip.
2000.
Manajemen
(http://www.jgbm.org/page/29%20Min
Pemasaran-Perencanaan,
g%20Wei%20Huang%20.pdf, diakses 6
Implementasi dan Pengendalian. Jilid 1
April 2014).
dan 2. Edisi Millenium. Salemba Empatprentice Hall.
Cronin, Joseph and Steven A. Taylor. 1992. Measuring
Service
Quality:
A
______, and Kevin L, Keller. 2006. Marketing
Re-
Twelfth
Edition.
examinationand Extention, Journal of
Management.
Marketing Research, 29 (3): pp. 55-68.
Jersey: Pearson Education, Inc.
Engel, James F., Roger D. Blackwell, and Paul
W.
Miniard.
1995.
New
Loudon, David and Albert J. Della Bitta. 1993.
Consumer
Behavior. Edisi 8. Dryden Press.
Consumer
Behavior: Concepts
and Applications Vol 1. McGraw-Hill:
Fandos, C. and Flavian (2006). Intrinsic and
New York.
Extrinsic Quality Attributes, Loyalty and
Meenaghan, Tony. 1995. The Role of
Buying Intention: Annalysis for a PDO
Advertising
Product. British food journal, Vol. 108 (8):
Development. Journal of Product and
pp. 646-662.
Brand Management, Vol. 4 (4): pp. 23-
Ferdinand, A.T. 2000. Structural Equation Modeling
dalam
Penerbit
Universitas
Brand
Image
34. Mutiara, Irna. 2014. Trend Busana Muslim
Penelitian
Semarang:
Manajemen.
in
Badan
Indonesia
Diponegoro
di
Mata
(http://media.shafira.com,
Semarang.
Dunia. diakses
pada 10 Oktober 2014).
Harijanto, Ifan F. 2013. JFW 2014: Pasar
Park, C.W, B. J. Jaworski, dan D. J.
Dunia untuk Busana Muslim Indonesia.
Maclnnis.
(www.news.indonesiakreatif.net diakses
Concept Image Management. Journal
5 Maret 2014).
of marketing, Vol. 50 (Octtober): pp.
Hawkins, Del I., Roger J. Best, and Kenneth
1986.
Strategic
Brand
135-145.
A. Coney. 1992. Consumer Behavior:
Peter, J. P. and Olson J. 2000. Consumer
Implication to Marketing Strategy. Sixth
Behavior
Edition. Chicago: Richard D. Irwin, Inc.
Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
567
Perilaku
Konsumen
dan
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
Pujadi, Bambang. 2010. Studi Tentang
Loyalty Intention in The Context of Color
Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat
Cosmetic.
Beli
Management Journal, Vol. 12 (1): pp.
Melalui
(Kasus
Sikap
Pada
Terhadap
Merek
Merek
Pasta
Asian
Academy
of
83–107.
Gigi
Ciptadent di Semarang. Tesis tidak
Sugiono.
2010.
Metode
Penelitian
diterbitkan. Semarang Program Studi
Tindakan Kelas Pendekatan Kuantitatif,
Magister
Kualitatif,
Manajemen
Universitas
Diponegoro.
dan
R
Bandung:
&D.
Alfabeta.
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of
Tamaka,
Irvandy.
2013.
Citra
Merek,
Brands. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Ekuitas Merek, dan Kualitas Produk
Utama.
Pengaruhnya
Ranto, Dwi Wahyu Pril. 2013. Menciptakan Islamic
Branding
Sebagai
Terhadap
Sikap
Konsumen Pada Produk Daihatsu di PT. Astra Internasional Daihatsu Manado.
Strategi
Menarik Minat Beli Konsumen. Jurnal
Jurnal
Bisnis Manajeman Akuntansi, Vol.1 No.2:
Bisnis, dan Akuntansi, Vol.1 (3): pp.
pp. 1-11.
1317-1328.
Riset
Ekonomi,
Manajemen,
Ratnasari, Ririn Tri dan Mastuti H. Aksa.
Tariq, M. Irfan, Muhammad Rafay Nawaz,
2011. Manajemen Pemasaran Jasa.
Muhammad Musarrat Nawaz, Hashim
Bogor: Ghalia Indonesia.
Awais Butt. 2013. Customer Perceptions
Ratnasari, Ririn Tri. 2014. Modul Manajemen
about
Branding
and
Purchase
Surabaya:
Intention: A Study of FMCG in an
Departemen Ekonomi Syariah Fakultas
Emerging Market. Journal of Basic and
Ekonomi
Applied Scientific Research, Vol. 3 No.2:
Pemasaran
Islam.
dan
Bisnis
Universitas
Airlangga.
pp. 340-347.
Schiffman, Leon G and Leslie L. Kanuk.
Thakur, Satendra and Dr. A. P Singh. 2012.
2004. Consumer Behavior. Eight Edition.
Brand Image, Customer Satisfaction
New Jersey: Pearson Education, Inc.
and Loyalty Intention: A Study in The
Shapiro,
Steward
Khrishnan.
and
2001.
H.
Shanker
Context of Cosmetic Product Among
Memory‐Based
The
People
of
Central
India.
Advertising
International Journal of Multidisciplinary
Effects: A Comparison of Explicit and
Management Studies, Vol.2 (5): pp.
Implicit Memory Effects.
2249 8834.
Measures
for
Assesing
Journal
of Till
Advertising, Vol. 30, No.3, Fall.
and
Baack.
2005.
Recall
and
Persuasion. Journal of Advertising, Vol.
Sondoh, Stephen L, Maznah Wan Omar,
34 (4): Pp. 47-57.
Nabsiah Abdul Wahid, Ishak Ismail dan
Wijaya,
Amran Harun. 2007. Effect of Brand
Himan.
2014.
Consumers’
Perception, Attitude and Repurchase
Image on Overall Satisfaction and
568
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
Intention towards Private Label Staple Goods
Products
in
Indonesia
by
Structural Equation Model–SEM, Tesis tidak
diterbitkan.
Jakarta
Fakultas
Ekonomi Universitas Katolik Atmajaya. www.muslim.or.id www.shafira.com www.zoya.co.id
569