AB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian ini mendeskripsikan tentang keefektifan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Wates yang terletak di Jalan Wakhid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon Progo. Penelitian ini dilakukan di kelas VII pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2015. Tabel 3. Waktu Penelitian Kelas Kontrol (VII A)
Kelas Eksperimen (VII B)
Pretest
Selasa, 17 Maret 2015
Selasa, 17 Maret 2015
Pertemuan I
Selasa, 31 Maret 2015
Selasa, 31 Maret 2015
Pertemuan II
Sabtu, 4 April 2015
Selasa, 14 April 2015
Pertemuan III
Selasa, 14 April 2015
Jumat, 17 April 2015
Pertemuan IV
Sabtu, 18 April 2015
Selasa, 21 April 2015
Pertemuan V
Selasa, 21 April 2015
Jumat, 24 April 2015
Pertemuan VI
Sabtu, 25 April 2015
Selasa, 28 April 2015
Posttest
Selasa, 28 April 2015
Jumat, 8 Mei 2015
39
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMPN 2 Wates, Kulon Progo tahun ajaran 2014/2015. Terdapat 4 kelas di SMPN 2 Wates yaitu VII A, VII B, VII C, dan VII D. 2.
Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini dipilih dari 4 kelas secara acak yaitu kelas VII A, VII B, VII C, dan VII D. Setelah dilakukan undian diperoleh kelas VII A dan VII B. Hasil pengundian lagi kelas kontrol yaitu kelas VII A yang berjumlah 32 anak dan kelas eksperimen adalah kelas VII B yang berjumlah 31 anak. D. Variabel Penelitian 1.
Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendakatan saintifik. Kelas eksperimen menggunakan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended. Kelas kontrol menggunakan pendekatan saintifik. 2.
Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik. Data kemampuan berpikir kreatif diperoleh dari tes yang dilaksanakan selama penelitian. Data rasa ingin tahu peserta didik diperoleh dari lembar angket.
40
3.
Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah jumlah jam mata pelajaran, materi yang diajarkan, dan guru yang mengajar. Jumlah jam mata pelajaran sama yaitu
jam pelajaran. Materi yang diajarkan sama yaitu tentang
luas dan keliling segitiga dan segiempat. Guru yang juga sama yaitu peneliti. E. Definisi Operasional Penelitian ini memberi batasan definisi operasional sebagai berikut: 1.
Pendekatan saintifik berbasis masalah open ended adalah pendekatan pembelajaran dengan masalah terbuka sebagai dasarnya yang melibatkan keterampilan
proses
seperti
mengamati,
mengklasifikasi,
mengukur,
meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan sehingga masalah tersebut dapat terselesaikan. Pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah: a. mengamati masalah-masalah terbuka (open ended), b. menanya pertanyaan-pertanyaan terbuka, c. mengumpulkan informasi yang bersifat jamak, d. mengasosiasi/menalar dengan berbagai cara, e. mengkomunikasikan. 2.
Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan keterampilan
proses
seperti
mengamati,
mengklasifikasi,
mengukur,
meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan sehingga suatu masalah dapat diselesaikan, yang dalam penelitian ini dilaksanakan dengan langkahlangkah: 41
a. mengamati, b. menanya, c. mengumpulkan informasi, d. mengasosiasi/menalar, e. mengkomunikasikan. 3.
Kemampuan berpikir kreatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan dalam memahami masalah dan menemukan penyelesaiannya dengan cara, metode, ide serta perspektif yang baru. Penulis menggunakan tiga indikator dalam penelitian ini yaitu kelancaran, keluwesan, serta kebaruan. Data kemampuan berpikir kreatif diperoleh dari hasil pretest dan posttest.
4.
Rasa ingin tahu adalah adalah cara berpikir, sikap, dan perilaku yang selalu terdorong untuk mengetahui segala sesuatu secara lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Aspek rasa ingin tahu yang digunakan dalam penelitian ini meliputi mempertanyakan segala sesuatu, menjawab pertanyaan yang muncul selama pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru, memiliki inisiatif dan antusias, memberikan kontribusi dalam diskusi, mencari informasi dari berbagai sumber, serta tidak takut mencoba sesuatu yang baru. Data ini diperoleh dari lembar angket yang berisi pernyataan positif dan negatif yang diperoleh sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik.
42
F. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Tabel 4. Desain Penelitian Kelompok A B
Sebelum Perlakuan Pretest Angket Pretest Angket
Perlakuan X Y
Setelah Perlakuan Posttest Angket Posttest Angket
Keterangan: A = Kelas yang diberi perlakuan dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended. B = Kelas yang menggunakan pendekatan saintifik. X = Pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended. Y = Pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Menentukan sampel yakni sampel kelas yang menggunakan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dengan kelas yang menggunakan pendekatan saintifik saja. b) Memberikan pretest dan angket awal rasa ingin tahu untuk kedua kelas sampel. c) Memberikan perlakuan dengan menerapkan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik. d) Memberikan posttest dan angket akhir rasa ingin tahu pada kedua kelas sampel. 43
e) Menghitung hasil posttest dan angket akhir rasa ingin tahu kedua kelas sampel dan menganalisisnya. G. Perangkat Pembelajaran 1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perangkat pembelajaran yang digunakan yaitu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP terdiri dari 2 jenis yaitu dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik. RPP ini disusun oleh peneliti dan telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. RPP dapat dilihat pada lampiran 1.1 dan 1.2. 2.
Lembar Kerja Peserta didik (LKS) LKS dibuat untuk kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
LKS didominasi dengan masalah-masalah yang bersifat terbuka sedangkan untuk kelas kontrol LKS didominasi dengan masalah-masalah yang bersifat tertutup. LKS ini didesain oleh peneliti dan telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. LKS dapat dilihat pada lampiran 2.1 dan 2.2. H. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan kegiatan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui. 1.
Metode Tes Tes yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kreatif yang terdiri dari
pretest dan posttest sebagaimana terlampir pada lampiran 3.2 dan 3.3. Pretest dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis 44
masalah open ended dan pendekatan saintifik. Pretest ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif awal peserta didik dalam belajar matematika. Posttest dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik. Posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif akhir peserta didik. Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal dalam bentuk uraian yang terdiri dari 3 nomor yang disusun berdasarkan kisi-kisi yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah diajarkan serta memuat indikator-indikator kemampuan berpikir kreatif sebagimana terlampir pada lampiran 3.1. Soal tes tersebut dikerjakan dalam waktu
menit. Rentang nilai pada tes tersebut
adalah 0-100. Adapun penilaian tes kemampuan berpikir kreatif sesuai dengan rubrik penskoran pada lampiran 3.4. 2.
Metode Non Tes
a.
Observasi Metode ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
dilaksanakan untuk setiap pertemuan. Metode observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik serta untuk melihat informasi yang berkaitan dengan perilaku yang muncul dari peserta didik.
45
Observasi dalam penelitian ini berupa lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik. Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 3.7. Kriteria untuk mengisi lembar observasi adalah dengan memberi tanda checklist (√) pada kolom “ya” jika aspek yang diamati terlaksana dan memberi checklist (√) pada kolom “tidak” jika aspek yang diamati tidak terlaksana. b. Angket Angket digunakan dengan cara memberikan pernyataan-pernyataan positif dan negatif yang berhubungan dengan rasa ingin tahu yang berbentuk pilihan. Angket diberikan dua kali, pertama ketika peserta didik belum diberi perlakuan yang bertujuan untuk mengetahui rasa ingin tahu awal dan kedua setelah diberi perlakuan untuk mengetahui rasa ingin tahu akhir. Instrumen angket rasa ingin tahu disusun peneliti sesuai dengan indikator dan beberapa aspek yang mengungkap rasa ingin tahu peserta didik. Kisi-kisi angket rasa ingin tahu dapat dilihat pada lampiran 3.5. Lembar angket ini berisikan jawaban “SL” untuk jawaban selalu, ”SR” untuk jawaban sering, ”JR” untuk jawaban jarang, dan “TP” untuk jawaban tidak pernah. Selengkapnya angket rasa ingin tahu dapat dilihat pada lampiran 3.6. Sedangkan contoh hasil pekerjaan peserta didik dapat dilihat pada lampiran 3.9. Skor penilaian angket untuk pernyataan positif dikategorikan menjadi “SL”= 4, “SR”= 3, “JR”= 2,”TP”= 1, sedangkan untuk pernyataan negatif dikategorikan menjadi “SL” = 1, “SR” = 2, “JR” = 3, dan “TP” = 4. Skor maksimumnya 80
46
sedangkan skor minimumnya 20. Pedoman kategorisasi keefektifan berdasarkan pada kategori menurut Eko Putro Widoyoko (2009: 238), dengan rentang 20-80. Untuk menentukan kriteria hasil pengukuran digunakan klasifikasi berdasarkan rata-rata ideal ̅ dan simpangan baku ideal (Sbi). ̅ = (skor maksimal + skor minimal)/2 Sbi = (skor maksimal – skor minimal)/6 Untuk lebih jelasnya, kategori penilaian rasa ingin tahu peserta didik disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 5. Kategorisasi Rasa Ingin Tahu Interval
Nilai
> ̅ + 1,8 Sbi
Sangat Baik
> 68
̅ + 0,6 Sbi
̅ + 1,8 Sbi
56
68
Baik
̅ – 0,6 Sbi
̅ + 0,6 Sbi
44
56
Cukup
̅ – 1,8 Sbi
̅ – 0,6 Sbi
32
44
Kurang
< ̅ – 1,8 Sbi c.
Kriteria
< 32
Sangat Kurang
Dokumentasi Dokumentasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Dokumentasi
digunakan
untuk memperkuat data yang diperoleh dalam pengamatan dan
memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan pembelajaran peserta didik. Dokumentasi kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 3.8. I.
Validitas Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu perlu adanya
validitas. Instrumen pretest dan posttest yang digunakan harus valid. Validitas 47
yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Untuk mendapatkan validitas isi, instrumen dikonsultasikan kepada para ahli (expert judge) untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis apakah instrumen tersebut telah mewakili apa yang diukur. Para ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing dan dosen validator. Setelah divalidasi, instrumen direvisi sesuai dengan masukan validator. Adapun surat keterangan validasi dan lembar validasi terlampir pada lampiran 5.1 dan 5.1. J.
Teknik Analisis Data Untuk memperoleh bukti adanya keefektifan penggunaan pendekatan saintifik
berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu, perlu dilakukan analisis data. Tahap-tahap analisis data yang telah terkumpul meliputi (1) analisis deskriptif, (2) pengujian asumsi analisis, dan (3) pengujian hipotesis. Tahap-tahap analisis data adalah sebagai berikut. 1.
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data hasil pretest dan
posttest untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif peserta didik sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik serta data angket untuk mengetahui rasa ingin tahu awal dan akhir peserta didik.
48
Untuk mendeskripsikan data berupa kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu digunakan teknik statistik yang meliputi rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, rentang, ragam (variansi), dan simpangan baku. 2.
Uji Asumsi Analisis Pada uji asumsi analisis dilakukan uji normalitas, uji homogenitas serta
kemampuan awal peserta didik. Uji ini dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. a.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui populasi darimana data diambil
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan dari hasil tes dan angket peserta didik kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Uji normalitas yang dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan software SPSS. Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji normalitas adalah sebagai berikut. H0 : Populasi darimana data diambil berdistribusi normal. H1 : Populasi darimana data diambil tidak berdistribuasi normal. Nilai signifikansi yang digunakan adalah ditolak jika nilai signifikansi lebih kecil dari
49
dengan kriteria keputusan atau
.
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki variansi yang sama atau tidak. Untuk uji homogenitas dilakukan menggunakan uji F dengan bantuan software SPSS 16. Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji homogenitas untuk adalah sebagai berikut: H0 :
(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai variansi yang
sama atau homogen) H1 :
(Kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak mempunyai variansi
yang sama atau tidak homogen) Kriteria keputusan pengujian homogenitas adalah H0 ditolak jika
.
Rumus
Keterangan: : varians kelas eksperimen : varians kelas kontrol c.
Uji Kemampuan Awal Uji kemampuan awal bertujuan untuk melihat kelas eksperimen dan kelas
kontrol memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak. Uji kemampuan awal ini menggunakan data pretest dan angket awal yang telah dilakukan pada kedua kelas.
50
Perumusan hipotesis untuk uji kemampuan awal adalah sebagai berikut: (Kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama) (Kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal berbeda) Dengan taraf nyata: atau
dan kriteria keputusan:
ditolak jika
. Statistik uji (Walpole, 1995: 305) jika variansi kelas
eksperimen dan kelas kontrol sama atau ̅
̅
√
dengan
√
dan
Jika variansi kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda atau
̅
̅
(
maka
)
dengan
√
(
)
(
)
Keterangan: ̅ = rata-rata skor pretest kelas eksperimen dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended ̅ = rata-rata skor pretest kelas kontrol dengan pendekatan saintifik = variansi skor pretest kelas eksperimen dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended 51
= variansi skor pretest kelas kontrol dengan pendekatan saintifik = banyaknya peserta didik kelas eksperimen dengan pendekatan saintifik berbasis masalah open ended = banyaknya peserta didik kelas kontrol dengan pendekatan saintifik 3.
Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas, homogenitas, dan kemampuan awal,
diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama sehingga dapat dilanjutkan dengan uji hipotesis. a.
Uji Hipotesis Rumusan Masalah Pertama Rumusan masalah yang pertama yaitu apakah pendekatan saintifik berbasis
masalah open ended efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Untuk menguji rumusan masalah tersebut dilakukan 2 uji hipotesis yaitu: 1) menguji apakah rata-rata nilai posttest lebih dari rata-rata nilai pretest, 2) menguji apakah rata-rata nilai posttest lebih dari 74,99. Pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dikatakan efektif terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik jika rata-rata nilai posttest lebih besar daripada rata-rata nilai pretest dan jika rata-rata nilai posttest lebih dari 74,99. 1) Uji-1 (rata-rata nilai posttest tidak lebih besar daripada rata-rata nilai pretest) (rata-rata nilai posttest lebih besar daripada rata-rata nilai pretest) 52
Taraf signifikansi
. Kriteria keputusan pada uji hipotesis adalah
ditolak jika
. Statistik uji yang digunakan adalah sebagai
berikut. ̅ ⁄ √ ( Walpole, 1995: 305) Keterangan: ̅ = rata-rata
, dimana
= selisih nilai (posttest - pretest) masing-masing
individu = standar deviasi = jumlah responden 2) Uji-2 (rata-rata nilai posttest tidak lebih dari 74,99) (rata-rata nilai posttest lebih dari 74,99) Taraf signifikansi
. Kriteria keputusan pada uji hipotesis adalah
ditolak jika
. Statistik uji yang digunakan adalah sebagai
berikut. ̅ √ Keterangan: ̅
= rata-rata nilai posttest = kriteria ketuntasan minimal yaitu lebih dari 74,99 = standar deviasi posttest = banyak peserta didik yang mengikuti posttest 53
b. Uji Hipotesis Rumusan Masalah Kedua Rumusan masalah yang kedua yaitu apakah pendekatan saintifik berbasis masalah open ended efektif ditinjau dari rasa ingin tahu peserta didik. Untuk menguji rumusan masalah tersebut dilakukan 2 uji hipotesis yaitu: 1) menguji apakah rata-rata skor ingin tahu akhir lebih besar daripada ratarata skor ingin tahu awal, 2) menguji apakah rata-rata skor ingin tahu akhir lebih dari 56. Pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dikatakan efektif terhadap rasa ingin tahu peserta didik jika rata-rata skor ingin tahu akhir lebih besar daripada rata-rata skor ingin tahu awal dan rata-rata skor ingin tahu akhir lebih dari 56. 1) Uji-1 (rata-rata skor ingin tahu akhir tidak lebih besar daripada ratarata skor ingin tahu awal) (rata-rata skor ingin tahu akhir lebih besar daripada rata-rata skor ingin tahu awal) Taraf signifikansi ditolak jika
. Kriteria keputusan pada uji hipotesis adalah . Statistik uji yang digunakan adalah sebagai
berikut. ̅ ⁄ √ ( Walpole, 1995: 305) Keterangan:
54
̅ = rata-rata
, dimana
= selisih nilai (angket akhir – angket awal)
masing-masing individu = standar deviasi = jumlah responden 2) Uji-2 (rata-rata skor ingin tahu akhir tidak lebih dari 56) (rata-rata skor ingin tahu akhir lebih dari 56) Taraf signifikansi ditolak jika
. Kriteria keputusan pada uji hipotesis adalah . Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut. ̅ √
Keterangan: ̅ = rata-rata skor ingin tahu akhir = kriteria ketuntasan minimal yaitu 56 = standar deviasi rasa ingin tahu akhir = banyak peserta didik yang mengisi angket akhir
c. Uji Hipotesis Rumusan Masalah Ketiga Rumusan masalah yang ketiga yaitu apakah pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Untuk menguji rumusan masalah tersebut dilakukan 2 uji hipotesis yaitu: 1) menguji apakah rata-rata nilai posttest lebih dari rata-rata nilai pretest, 2) menguji apakah rata-rata nilai posttest lebih dari 74,99
55
Pendekatan saintifik dikatakan efektif terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik jika rata-rata nilai posttest lebih besar daripada rata-rata nilai pretest dan jika rata-rata nilai posttest lebih dari 74,99. 1) Uji-1 (rata-rata nilai posttest tidak lebih besar daripada rata-rata nilai pretest) (rata-rata nilai posttest lebih besar daripada rata-rata nilai pretest) Taraf signifikansi ditolak jika
. Kriteria keputusan pada uji hipotesis adalah . Statistik uji yang digunakan adalah sebagai
berikut. ̅ ⁄ √ ( Walpole, 1995: 305) Keterangan: ̅ = rata-rata
, dimana
= selisih nilai (posttest - pretest) masing-masing
individu = standar deviasi = jumlah responden 2) Uji-2 (rata-rata nilai posttest tidak lebih dari 74,99) (rata-rata nilai posttest lebih dari 74,99)
56
Taraf signifikansi ditolak jika
. Kriteria keputusan pada uji hipotesis adalah . Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut. ̅ √
Keterangan: ̅ = rata-rata nilai posttest = kriteria ketuntasan minimal yaitu lebih dari 74,99 = standar deviasi posttest = banyak peserta didik yang mengikuti posttest
d. Uji Hipotesis Rumusan Masalah Keempat Rumusan masalah yang keempat yaitu apakah pendekatan saintifik efektif ditinjau dari rasa ingin tahu peserta didik. Untuk menguji rumusan masalah tersebut dilakukan 2 uji hipotesis yaitu: 1) menguji apakah rata-rata skor ingin tahu akhir lebih besar daripada ratarata skor ingin tahu awal, 2) menguji apakah rata-rata skor rasa ingin tahu akhir lebih besar dari 56. Pendekatan saintifik dikatakan efektif terhadap rasa ingin tahu peserta didik jika rata-rata skor ingin tahu akhir lebih besar daripada rata-rata skor ingin tahu awal dan rata-rata skor ingin tahu akhir lebih dari 56. 1) Uji-1 (rata-rata skor ingin tahu akhir tidak lebih besar daripada ratarata skor ingin tahu awal) 57
(rata-rata skor ingin tahu akhir lebih besar daripada rata-rata skor ingin tahu awal) Taraf signifikansi
. Kriteria keputusan pada uji hipotesis adalah
ditolak jika
. Statistik uji yang digunakan adalah sebagai
berikut. ̅ ⁄ √ ( Walpole, 1995: 305) Keterangan: ̅ = rata-rata
, dimana
= selisih nilai (angket akhir – angket awal)
masing-masing individu = standar deviasi = jumlah responden 2) Uji-2 (rata-rata skor ingin tahu akhir tidak lebih dari 56) (rata-rata skor ingin tahu akhir lebih dari 56) Taraf signifikansi ditolak jika
. Kriteria keputusan pada uji hipotesis adalah . Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut. ̅ √
Keterangan: ̅ = rata-rata skor ingin tahu akhir = kriteria ketuntasan minimal yaitu 56
58
= standar deviasi rasa ingin tahu akhir = banyak peserta didik yang mengisi angket akhir
e.
Uji Hipotesis Rumusan Masalah Kelima Rumusan masalah kelima adalah jika keduanya efektif ditinjau dari
kemampuan berpikir kreatif, manakah yang lebih efektif diantara pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik. Untuk menguji rumusan masalah tersebut dilakukan uji beda rata-rata. H0 :
(rata-rata nilai posttest kelas eksperimen tidak lebih dari rata-
rata nilai posttest kelas kontrol) H1
:
(rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih dari rata-rata
nilai posttest kelas kontrol) Pengujian hipotesis menggunakan rumus uji t. ̅
̅
,
√
( Walpole, 1995: 305) Keterangan: ̅ : rata-rata nilai kelas eksperimen ̅ : rata-rata nilai kelas kontrol : variansi nilai kelas eksperimen : variansi nilai kelas kontrol : banyaknya peserta didik kelas eksperimen : banyaknya peserta didik kelas kontrol 59
Kriteria keputusan pengujian hipotesis adalah H0 ditolak jika
,
dengan taraf signifikansi = 0,05.
f.
Uji Hipotesis Rumusan Masalah Keenam Rumusan masalah keenam yaitu jika keduanya efektif ditinjau dari rasa ingin
tahu, manakah yang lebih efektif diantara pendekatan saintifik berbasis masalah open ended dan pendekatan saintifik. Untuk menguji rumusan masalah tersebut dilakukan uji beda rata-rata. H0
:
(rata-rata skor akhir rasa ingin tahu pada kelas eksperimen
tidak lebih dari rata-rata skor akhir rasa ingin tahu pada kelas kontrol) H1
:
(rata-rata skor akhir rasa ingin tahu pada kelas eksperimen
lebih dari rata-rata skor akhir rasa ingin tahu pada kelas kontrol) Pengujian hipotesis menggunakan rumus uji t. ̅
̅
,
√
( Walpole, 1995: 305) Keterangan: ̅ : rata-rata skor kelas eksperimen ̅ : rata-rata skor kelas kontrol : variansi skor kelas eksperimen : variansi skor kelas kontrol : banyaknya peserta didik kelas eksperimen
60
: banyaknya peserta didik kelas kontrol Kriteria keputusan pengujian hipotesis adalah H0 ditolak jika dengan taraf signifikansi = 0,05.
61
,