Equity Valuation 19 Desember 2013
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama
Target Harga Terendah 580
Tertinggi 655
Dokumen Berpengaman Property Kinerja Saham JTPE 450
IHSG 5,500 5,300 5,100
400
4,900 4,700
350
4,500 4,300
Bukan Perusahaan Percetakan Dokumen Biasa
300
4,100 3,900
IHSG
250
JTPE
3,700 3,500
200
Sumber: Bloomberg
Informasi Saham
Rp
Kode Saham
JTPE
Harga saham per 19 Desember 2013
305
Harga Tertinggi 52 minggu terakhir
400
Harga Terendah 52 minggu terakhir
295
Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 minggu (miliar) Kapitalisasi Pasar Terendah 52 minggu (miliar)
708 522
Market Value Added & Market Risk 300.0
1.4
200.0
1.2
100.0
1.0
0.0
0.8 9M11
9M12
9M13
-100.0
0.6
-200.0
0.4
-300.0
MVA
Market risk
-400.0
0.2 0.0
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pemegang Saham PT Jasuindo Multi Investama Tn. Yongki Wijaya Tn. Oei, Allan Wibisono Publik (masing-masing dibawah 5% kepemilikan)
(%) 65,67 4,38 0,73 29,22
Kontak : Equity & Index Valuation Division Phone : (6221) 7278 2380
[email protected]
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ("JTPE") adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang dokumen komersial terpadu, yaitu security document, non-security document, smart card, hologram dan jasa document management. JTPE didirikan pada 10 November 1990 dengan lokasi kantor pusat di Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam melakukan bisnisnya, JTPE memiliki beberapa segmen pelanggan, yaitu Pemerintah, bank, manufaktur, penerbangan dan lain-lain. Sejak tahun lalu, JTPE sudah mendapat lisensi dari Visa dan MasterCard untuk memproduksi bank card (contohnya, kartu kredit dan kartu debit). Berkat kinerja yang luar biasa, JTPE dianugerahi oleh majalah Forbes sebagai Best of the Best Top 50 Performing Indonesian Companies pada bulan November 2013.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
Halaman ke 1 dari 13 halaman
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PARAMETER INVESTASI Banyak Faktor Mendukung Pertumbuhan JTPE di Masa Datang Kami memperkirakan banyak faktor yang dapat mendukung pertumbuhan JTPE di masa depan. Faktor-faktor tersebut adalah: Pertumbuhan penjualan mobil domestik memicu permintaan untuk pencetakan security document. Peningkatan jumlah kepemilikan smart card perbankan (khususnya kartu debit) sebesar 16% YoY hingga 8M13, membuat prospek JTPE di industri ini tetap cerah. Kepemilikan smartphone dan mobile phone di Indonesia terus bertambah. Hal ini membuat permintaan produk smart card dari perusahaan telekomunikasi juga meningkat. Pemilihan Umum tahun 2014 memberikan peluang besar bagi JTPE, seiring permintaan untuk produk general printing dapat meningkat tahun depan. Belanja Modal yang Lebih Besar Untuk Pertumbuhan Masa Depan JTPE berencana untuk menginvestasikan sekitar Rp50 miliar pada 2013 untuk belanja modal. Investasi tersebut akan digunakan untuk penambahan mesin, pemeliharaan alat-alat dan pengembangan bangunan. Kami percaya investasi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan yang akan datang karena sekitar 85% dari kapasitas mesin general printing sudah terpakai pada tahun 2012, serta sebagai persiapan untuk memenuhi permintaan akan datang dari pemilihan umum nasional pada tahun 2014. Kondisi Keuangan yang Tetap Aman Setelah Memperoleh Pinjaman Baru Pinjaman modal kerja JTPE per September 2013 tercatat sebesar Rp120 miliar, meningkat signifikan dari Rp1,3 miliar pada akhir Desember 2012. Hal ini membuat interest bearing debt to equity ratio (DER) naik menjadi 80,51% di 9M13, jauh lebih tinggi dari tahun 2012 21,3%. Namun, kami berpandangan bahwa meskipun utang meningkat, kondisi keuangan mereka masih dalam posisi aman karena utang-utang tersebut didukung oleh persediaan dan piutang yang cukup. Prospek Usaha Pada 2013, perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang besar, defisit transaksi berjalan yang melebar menjadi 3,8% dari PDB pada September 2013, lebih tinggi secara signifikan dari rata-rata 2% di tahun 2012. Peningkatan inflasi mendorong BI Rate mencapai 7,5%. Ditambah dengan perlambatan ekspor, membuat pertumbuhan ekonomi diekspektasikan turun menjadi 5,8% pada tahun 2013. Namun, kami melihat bahwa kondisi ini akan berbalik pada tahun 2014. Defisit transaksi berjalan menjadi lebih kecil karena Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk menurunkan impor bahan bakar. Sebagai hasilnya, kami melihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan pulih menjadi 5,9% pada tahun 2014. Ditambah dengan kegiatan pemilu nasional yang akan berlangsung sampai Juli 2014, permintaan untuk pencetakan dokumen akan secara signifikan lebih baik. Sebagai hasilnya, kami melihat bahwa prospek JTPE akan lebih menarik, dan membuat kami percaya bahwa pendapatan JTPE akan tumbuh sebesar CAGR 10,6% YoY pada tahun 2012 - 2017. Tabel 1 : Ringkasan Kinerja 2010
2011
2012
2013P
2014P
Pendapatan [Rp miliar]
446
507
413
500
525
Laba sebelum pajak [Rp miliar]
101
106
56
68
72
Laba bersih [Rp miliar]
76
80
43
52
55
44
47
25
30
32
197,7
5,5
(46,6)
21
6,9
P/E [x]
5,3
6,4
14,9
10,1*
9,5
P/BV [x]
2,6
2,8
3,1
2,0*
2,0*
EPS [Rp] Pertumbuhan EPS [%] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
19 Desember 2013
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing *) Berdasarkan harga saham JTPE tanggal 19 Desember 2013 – Rp305/saham
Halaman ke 2 dari 13 halaman
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk GROWTH-VALUE MAP Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu: Excellent Value Managers (Q-1) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebihi benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan. Expectation Builders (Q-2) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark. Traditionalists (Q-3) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka profitabilitas yang baik dalam jangka pendek. Asset-Loaded Value Managers (Q-4) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4.
pertumbuhan menunjukkan
profitabilitas
dan
Gambar 1: Growth-Value Map (JTPE, Sektor Periklanan, Percetakan dan Media)
6
Q-2
Q-1
5
Growth Expectations
4 3
MNCN
2
ABBA
JTPE
1 0
FORU TMPO
-1
LPLI
Q-4
-2 0
1
2
Q-3 3
4
Current Performance (CP) Sumber :Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
JTPE dikelompokkan dalam klaster Excellent Value Managers (Q-1). JTPE terletak di kelompok dimana pasar melihat kinerja Perusahaan saat ini dan peluang pertumbuhannya di atas rata-rata. Kami berharap JTPE untuk tetap dalam posisi ini dengan terus memperkuat kemampuan pertumbuhan internal dan melakukan tindakan yang mendorong persepsi pasar akan keberhasilannya. “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
19 Desember 2013
Halaman ke 3 dari 13 halaman
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk INFORMASI BISNIS Profil Usaha PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), adalah perusahaan percetakan dokumen nasional yang didirikan pada tanggal 10 November 1990. Kantor pusat dan pabrik utama JTPE terletak di Sidoarjo, Jawa Timur. Pada awalnya, JTPE aktif dalam general printing dengan keahlian mencetak pada kertas continuous form menggunakan web printing machines. Pada tahun 1996, Perusahaan menerima lisensi dari BOTASUPAL (biro nasional beroperasi di bawah Badan Intelijen Negara), untuk beroperasi di industri security printing. JTPE juga menjadi anggota dari Asosiasi Security Printing Indonesia, sebuah komunitas yang beranggotakan 17 perusahaan sejenis . JTPE memliki tiga anak perusahaan, yaitu: PT Jasuindo Informatika Pramata (JIP) JIP didirikan pada tanggal 13 September 2001, dan secara aktif terlibat dalam penyediaan layanan solusi teknologi informasi. Per tanggal 30 September 2013, JTPE memiliki 99,96% saham JIP . PT Djakarta Computer Supplies (DCS) Pada tanggal 4 Desember 2003, JTPE membeli 99% saham DCS, sebuah perusahaan yang secara aktif terlibat dalam produksi sticky notes dan dokumen non-security pada kertas continuous form. PT Cardsindo Tiga Perkasa (CTP) CTP adalah anak perusahaan langsung JTPE dengan kepemilikan saham 85%. CTP fokus pada usaha menghasilkan kartu telepon dan smart card. Produk-produk dan jasa JTPE dapat dikelompokkan menjadi: Security Document Security Document merupakan produk Perusahaan yang dibuat dengan menggunakan bahan dan desain yang khusus. Termasuk dalam produk ini adalah kartu kredit, kartu ATM, kartu tol, slip deposito, dll. General Printing Document Dokumen jenis ini adalah non-security document yang merupakan bentuk dasar dari sebuah dokumen, contohnya invoice, direct mail, voucher, lembar tagihan, dll. Sticky Notes Merupakan jenis non-security document, yang memiliki perekat di setiap lembarnya. Jasa Solusi Teknologi Informasi Merupakan jasa JTPE dalam menyediakan jasa solusi teknologi informasi terkait pengelolaan dokumen. Gambar 2: JTPE Produk dan Jasa
JTPE General Printing
Security Document
Sticky Notes
Jasa Solusi Teknologi Informasi
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
19 Desember 2013
Halaman ke 4 dari 13 halamn
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Makro Ekonomi Indonesia: Perlambatan di 2013, Sedikit Rebound di 2014 Pada tanggal 12 November 2013, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak 25 basis points (bps) menjadi 7,5%, sejalan dengan tingkat suku bunga Lending Facility dan Deposit Facility yang naik menjadi 7,5% dan 5,75%. Hal ini merupakan ke lima kalinya BI telah menaikkan tingkat suku bunga acuan dari titik terendahnya 5,75% di Mei 2013. Langkah antisipasi ini dibuat untuk melindungi kejatuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013 akibat dari dihentikannya stimulus di Amerika Serikat, dan juga untuk mempersempit defisit neraca berjalan. Sebagai hasilnya, kami memprediksikan ekonomi Indonesia akan melambat menjadi 5,8% YoY di tahun 2013. Di tahun 2014, kami memprediksi konsumsi rumah tangga masih menjadi mesin pendorong bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia selain aktivitas Pemilihan Umum yang akan berlangsung hingga Juli 2014. Oleh karenanya, perekonomian Indonesia diekspektasikan tumbuh 5,9% di 2014. Inflasi diproyeksikan mencapai 5,5%, seiring dengan permintaan barang akan turun dengan peningkatan BI Rate. Tabel 2: Indikator Ekonomi Indonesia Pertumbuhan PDB (%, YoY) Tingkat inflasi (%, YoY) Nilai tukar (Rp/USD) BI rate (%)
2012 6,2 4,3 9.670 5,75
2013* 5,8 8,5 11.900 7,5*
2014P* 5,9 5,5 10.700 7,0
Sumber: Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Peningkatan Penjualan Mobil Domestik dan Smart Card dari Perbankan, Memberikan Dukungan Bagi Industri Security Document Penjualan mobil di Indonesia selama Januari – Oktober 2013 naik menjadi 1,02 juta unit, atau naik 10,5% YoY dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Berdasarkan hal ini, kami proyeksikan penjualan mobil di Indonesia bisa mencapai 1,2 juta unit di tahun 2013, atau memecahkan rekor penjualan mobil nasional. Pertumbuhan yang baik ini dapat mengkompensasi penurunan penjualan motor di Indonesia selama tahun 2013, dimana diekspektasikan hanya mencapai 6,5 juta unit, turun 7,9% YoY, sebagai akibat peningkatan uang muka dan harga bahan bakar bersubsidi. Gambar 3: Penjualan Mobil Domestik, 2010 – Okt’13 1,200,000
Gambar 4: Penjualan Motor Domestik, 2010 – 2013P 9,000,000
1,116,230 1,020,389
1,000,000
800,000
923,071
894,164
7,064,457
6,505,267
6,000,000 5,000,000
4,000,000 3,000,000
400,000
2,000,000
200,000
1,000,000 -
2010
2011
2012
10M12
Penjualan mobil domestik (unit) Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
19 Desember 2013
8,012,540 7,372,989
7,000,000
764,710
600,000
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
8,000,000
10M13
2010
2011
2012
2013P
Penjualan sepeda motor domestik (unit) Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Selain industri tersebut, industri security document domestik dimana JTPE adalah salah satu pemainnya, juga dipengaruhi oleh pertumbuhan di industri perbankan. Hingga Agustus 2013, jumlah smart card dari perbankan, khususnya kartu debit dan kartu ATM telah mencapai 79,1 juta kartu, naik 16% YoY dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini mengobati penurunan jumlah kartu kredit perbankan dari 15,6 juta di 8M12 menjadi 14,8 juta kartu di 8M13.
Halaman ke 5 dari 13 halaman
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk
Gambar 5: Jumlah Kartu Debit dan ATM di Perbankan,
Gambar 6: Jumlah Kartu Kredit Perbankan,
Agust’12 – Agust’13
Agust’12 – Agust’13
Kartu
Kartu 15,800,000
79,103,850
80,000,000 78,000,000
15,400,000
74,000,000
15,200,000
72,000,000 70,000,000
15,590,119
15,600,000
76,000,000
68,192,974
15,000,000
68,000,000
14,749,024
14,800,000
66,000,000
14,600,000
64,000,000 62,000,000 Jan-Agust 2012
14,400,000
Jan-Agust 2013
Jan-Agust 2012
14,200,000
Jan-Agust 2013
Jan-Agust 2012
Sumber: Bank Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Jan-Agust 2013
Sumber: Bank Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Banyak Ruang Bagi Produk SIM Card Untuk Tumbuh Melalui anak perusahaannya, PT Cardsindo Tiga Perkasa (CTP), Perusahaan memproduksi smart card untuk SIM card telepon genggam dengan jaringan GSM. Berdasarkan studi dari sebuah perusahaan riset pasar di Australia, yaitu Roy Morgan Research, kepemilikan smartphone meningkat dua kali lipat dari 12% total populasi menjadi 24%. Sementara kepemilikan mobile phone naik 10%, mencapai 84% dari total populasi di Maret 2013. Hanya untuk periode tersebut, jumlah SIM Card yang dibutuhkan adalah sekitar 55 juta. Gambar 7: Penetrasi Kepemilikan Mobile Phone dan Smart Phone, Maret’08 – Maret’13 84%
90% 74%
80% 65%
70% 60%
47%
50%
40%
39% 30%
24%
30%
12%
20% 10%
0% Jan-08
Jan-09
Jan-10
Jan-11
Jan-12
Jan-13
Penetrasi kepemilikan mobile phone di Indonesia (%) Penetrasi kepemilikan smart phone di Indonesia (%) Sumber: Roy Morgan Research, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Soft Launching Produk Security yaitu Hologram Di tahun 2013, JTPE meluncurkan jenis produk security baru, yaitu hologram. Produk jenis ini memberikan tambahan keamanan bagi dokumen sehingga membuatnya sulit untuk ditiru, sekaligus juga meningkatkan kesempurnaan dari produk security document. Namun, di tahun 2013 JTPE belum menjual produk hologram tersebut kepada pihak lain. Sebagai awal, produk hologram tersebut hanya akan digunakan untuk kebutuhan internal.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
19 Desember 2013
Pemilihan Umum 2014 Memberikan Peluang Besar Kami melihat bahwa Pemilihan Umum memberikan efek yang signifikan bagi produk non-security document JTPE, khususnya produk general printing. Di 2009, saat Pemilihan Umum berlangsung, pendapatan JTPE dari produk general printing naik secara signifikan sebesar 52% YoY menjadi Rp 155,5 miliar. Setelah itu, Halaman ke 6 dari 13 halaman
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk pendapatan dari produk tersebut turun menjadi Rp80,9 miliar dan Rp61,1 di tahun 2010 dan 2011. Kami perkirakan bahwa peningkatan permintaan non-security document, terutama dari partai-partai dan juga individu terlibat dalam Pemilihan Umum, akan memberikan kontribusi yang besar di 2014.
miliar untuk yang tahun
Gambar 8: Pendapatan JTPE dari Produk General Printing
180.00
155.47
160.00
151.27
140.00 120.00
102.51
100.00
80.93
80.00
61.06
60.00
40.00 20.00
2008
2009
2010
2011
2012
Pendapatan dari produk general printing (Rp, miliar) Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Penyesuaian Belanja Modal untuk Pertumbuhan di Masa Depan Di tahun 2013, JTPE mengalokasikan sebanyak Rp50 miliar untuk belanja modal, dan hingga 9M13 Perusahaan telah menghabiskan sekitar 50% dari total target belanja modal. Hingga 9M13 belanja modal Perusahaan dihabiskan untuk penambahan mesin-mesin, pemeliharaan alat, dan pengembangan bangunan. Kami percaya bahwa langkah JTPE untuk menyesuaikan jumlah belanja modal di tahun 2013 sangat penting, karena sekitar 85% dari kapasitas produksi produk general printing telah terpakai, dan juga sebagai antisipasi peningkatan aktivitas dari Pemilihan Umum yang dapat memicu peningkatan permintaan produk general printing. Gambar 9: Kapasitas Produksi dan Volume Produksi Produk General Printing JTPE, Tahun 2012
Box 540,000
529,121
520,000 500,000 480,000 453,498
460,000 440,000 420,000 400,000 Kapasitas produksi untuk produk general printing (box) “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
19 Desember 2013
Volume produksi untuk produk general printing (box)
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Halaman ke 7 dari 13 halaman
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk
Tidak Hanya Perusahaan Percetakan Biasa Secara umum, keahlian JTPE adalah di bidang pencetakan dokumen. Namun, kami melihat bahwa JTPE tidak hanya sebuah perusahaan percetakan biasa. Dengan didukung oleh kantor pemasarannya di Sidoarjo, Jakarta dan Denpasar, kami melihat bahwa JTPE telah memiliki jaringan pemasaran yang terintegrasi, yang membuatnya berbeda dengan perusahaan percetakan biasa. Kantor pemasaran di Jakarta mendistribusikan produk JTPE ke Sumatera dan Jawa Barat, kantor pemasaran Sidoarjo melayani wilayah Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat dan Jawa Timur, sementara kantor pemasaran Denpasar melayani beberapa area lain di Indonesia Timur. Gambar 10: Jaringan Distribusi JTPE
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
JTPE juga merupakan satu-satunya perusahaan pencetakan dokumen di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sehingga membuat mereka lebih dekat ke sumber pendanaan. Melanjutkan Penghargaan di Tahun 2012 Sebagai pengakuan atas kinerjanya, JTPE menerima beberapa penghargaan pada tahun 2012. Majalah Forbes Singapura menetapkan JTPE sebagai Asia 200 Best Under a Billion Tahun 2012 dan Best of the Best Top Fifty Performing Indonesian Companies. Kedua penghargaan tersebut diterima pada bulan November dan Desember 2012. Penghargaan ini memperkuat kehadiran JTPE dan juga menegaskan Perusahaan sebagai pemain terkemuka di industri pencetakan dokumen di Indonesia. Penghargaan ini berlanjut, dimana JTPE kembali masuk sebagai salah satu Perusahaan Best of the Best Top Fifty Performing Indonesian Companies versi Majalah Forbes Singapura di Bulan November 2013.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
19 Desember 2013
Halaman ke 8 dari 13 halaman
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk KEUANGAN Penurunan Pendapatan Sementara di 9M13 Pada periode 9M13, JTPE mengalami tren penurunan pendapatan. Dari Rp190,8 miliar pada periode 9M12, pendapatan JTPE turun sebesar 13% YoY di 9M13 menjadi hanya Rp166 miliar. Penurunan volume penjualan security document menyebabkan penurunan tersebut. Pendapatan dari produk tersebut turun dari Rp138,9 miliar pada 9M12 menjadi hanya Rp97,7 miliar pada 9M13. Persaingan yang semakin ketat di industri tersebut juga membuat terjadinya penurunan pendapatan JTPE. Gambar 11: Pendapatan JTPE, 2010 – Sept’13
Gambar 12: Pendapatan JTPE dari Security Document, Sept’12 – Sept’13
Rp, miliar 600.0
Rp, miliar 160.0
500.0
140.0
139.0
120.0
400.0
97.7
100.0
300.0
80.0 60.0
200.0
40.0
100.0
20.0 0.0
0.0 2010
2011
2012
9M12
9M12
9M13
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
9M13
Pendapatan dari security documents (Rp, miliar)
Pendapatan JTPE (Rp, miliar)
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Efisiensi adalah Kunci Meskipun pendapatan menunjukkan tren menurun, namun berkat efisiensi, marjin JTPE mengalami kecenderungan peningkatan selama 9M13. Marjin laba kotor, operasional dan laba bersih Perusahaan semua naik hingga 34,8%, 15,8%, dan 9,76% pada 9M13, naik dari 30,7%, 14,6% dan 9,02% pada 9M12. Efisiensi yang dilakukan antara lain: Melakukan substitusi bahan baku. Memperpendek proses produksi. Mempercepat waktu set-up mesin dengan merubah cara penjadwalan. Melakukan combining beberapa desain sehingga bisa menurunkan waste materials. Gambar 13: Marjin JTPE, 9M12 vs 9M13 % 40.0% 35.0% 30.0%
Rp, miliar 143.2
160.0
34.8%
140.0
30.7% 109.3
25.0%
100.0
20.0% 15.0% 10.0% 5.0%
120.0
14.6%
15.8%
9.0%
10.0%
9M12
9M13
80.0 60.0 40.0 20.0
0.0%
0.0
Biaya bahan baku (Rp, miliar)
Marjin laba kotor (%)
Marjin laba operasional (%)
Marjin laba bersih (%)
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
19 Desember 2013
Memperoleh Pinjaman Berbunga yang Baru, tetapi Tetap Aman Selama periode 9M13, JTPE mendapatkan pinjaman baru berupa fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri. Hal ini memicu kredit modal kerja JTPE melompat Halaman ke 9 dari 13 halaman
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk secara signifikan menjadi Rp120 miliar per September 2013 dari hanya Rp1,3 miliar pada akhir 2012. Peningkatan pinjaman yang tajam ini dibutuhkan untuk menutupi peningkatan piutang, persediaan bahan baku dan barang jadi. Hal ini membawa rasio interest bearing debt to equity (DER) JTPE naik hingga 80,51% di 9M13, jauh lebih tinggi dari tahun 2012, yaitu 21,3%. Namun, kami percaya bahwa tingkat utang berbunga JTPE adalah masih dalam posisi aman karena utang-utang tersebut dilindungi oleh persediaan dan piutang yang cukup.
Gambar 14: Interest Bearing Debt vs Piutang dan Persediaan, 2010 – 9M13 Rp, miliar 400.0
358.6
350.0
300.0 250.0 200.0
153.9
169.5
150.0 100.0
50.0
24.4 24.2
18.0 30.8
2010
2011
43.8
0.0 Interest bearing debt (Rp, miliar)
2012
9M13
Piutang, Persediaan (Rp, miliar)
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
ANALISA SWOT Tabel 3: Analisa SWOT Kekuatan (Strengths)
Kelemahan (Weaknesses)
Pengalaman panjang sebagai perusahaan pencetakan dokumen. Satu-satunya perusahaan percetakan di Indonesia yang terdaftar di BEI. Memiliki jaringan distribusi yang luas. Peningkatan kapasitas produksi. Soft launching produk hologram. Peluang (Opportunities)
Beberapa jenis bahan bakunya masih diimpor. Utang yang meningkat.
Pemilihan Umum yang akan berlangsung tahun depan. Pertumbuhan stabil dari industri otomotif. Peningkatan jumlah kartu debit dan kartu ATM perbankan. Peningkatan permintaan dari industri telekomunikasi.
Penghapusan lisensi dari BOTASUPAL dan Bank Indonesia. Peraturan terkait maksimal jumlah kartu kredit yang boleh dimiliki individu.
Ancaman (Threats)
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
19 Desember 2013
Halaman ke 10 dari 13 halaman
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk TARGET HARGA VALUASI Metodologi Kami menerapkan Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah pengendali nilai JTPE bukan pertumbuhan aset. Kami tidak mengkombinasikan perhitungan DCF ini dengan metoda Guideline Company (GCM) karena tidak ada perusahaan sejenis yang memenuhi syarat untuk dibandingkan dengan JTPE di BEI. Penilaian ini didasarkan pada harga 100% saham tanggal 19 Desember 2013, dengan menggunakan laporan keuangan JTPE tanggal 30 September 2013, sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental. Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital 9,08% dan Cost of Equity of 9,75% berdasarkan asumsi berikut: Tabel 4: Asumsi Risk free rate (%)* Risk premium (%)* Beta (x)* Cost of Equity (%) Marginal tax rate (%) Interest Bearing Debt to Equity Ratio WACC (%)
8,44 1,75 0,75 9,75 25,00 0,81 9,08
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * per tanggal 19 Desember 2013 ** Berdasarkan laporan PEFINDO Beta Saham tanggal 19 Desember 2013
Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi valuasi pada tanggal 19 Desember 2013 menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 9,08% adalah berkisar Rp580 hingga Rp655 per saham. Tabel 5: Ringkasan Penilaian Metode DCF PV of Free Cash Flows – [Rp, miliar] PV Terminal Value – [Rp miliar] Non-Operating Assets – [Rp, miliar] Net Debt – [Rp, miliar] Total Equity Value – [Rp miliar] Number of Share, [juta saham] Fair Value per Share, [Rp]
Konservatif
Moderat
Agresif
175
184
193
988 4
1.040 4
1.092 4
(170) 997 1.713 580
(170) 1.058 1.713 620
(170) 1.119 1.713 655
Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
19 Desember 2013
Halaman ke 11 dari 13 halaman
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Tabel 6: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
Gambar 15: P/E dan P/BV (Rp miliar)
2010 Pendapatan
446
Biaya penjualan
(295)
Laba kotor
151
2011
2012
2013P
2014P
P/E 8.00
P/BV 4.00
507
419
500
525
7.00
3.50
(344)
(311)
(364)
(379)
6.00
3.00
163
108
136
145
5.00
2.50
4.00
2.00
Biaya operasional
(48)
(56)
(42)
(56)
(59)
Laba operasional Pendapatan (biaya) lain
103
107
67
80
86
3.00
1.50
(2)
(1)
(10)
(13)
(14)
2.00
1.00
Laba sebelum pajak
101
106
56
68
72
Pajak
1.00
0.50
(25)
(26)
(14)
(16)
(17)
0,0
0,0
0,2
0,2
0,2
Hak minoritas Laba bersih
76
80
43
52
0.00
0.00 2010
2011
2012
P/E
55
P/BV
Sumber : PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 16: ROA, ROE dan TAT
Tabel 7: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Rp miliar) 2010
2011
2012
2013P
2014P
ROA & ROE 25.0
TAT 2.0 1.8
20.0
Aset
1.4
Kas dan setara kas
79
83
37
43
27
Piutang
16
16
98
117
122
8
15
56
130
135
28
52
63
58
61
104
145
188
224
235
1
2
5
6
7
Persediaan Aset jk pendek lain Aset tetap Aset tidak lancar lain Total Aset
1.6
236
312
447
577
588
15.0
1.2 1.0
10.0
0.8 0.6
5.0
0.4
0.2 0.0
0.0 2010 ROA
Kewajiban Hutang dagang
25
76
161
225
235
Utang jangka pendek
2
5
11
11
12
Kewajiban jk pendek
31
30
13
40
42
Utang jangka panjang
23
13
49
37
32
Kewajiban jk panjang
3
3
6
6
6
83
126
240
319
326
153
186
207
258
262
Total Kewajiban Total Ekuitas
2011
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
2012
ROE
TAT
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 8: Rasio Kunci Rasio
2010
2011
2012
2013P
2014P
64,6
13,8
(17,5)
19,5
4,9
Laba operasional
173,7
4,5
(37,9)
20,5
7,5
EBITDA
154,5
9,4
(38,1)
24,7
7,3
Laba bersih
197,7
5,5
(46,6)
21,4
6,9
Laba Kotor
33,8
32,2
25,8
27,3
27,7
Laba Operasi
23,0
21,1
15,9
16,0
16,4
Marjin EBITDA
24,6
23,7
17,8
18,5
19,0
Laba bersih
16,9
15,7
10,2
10,3
10,5
ROA
32,0
25,6
9,5
9,0
9,4
ROE
49,1
43,0
20,6
20,0
21,1
Debt to Equity
0,5
0,7
1,2
1,2
1,2
Debt to Asset
0,3
0,4
0,5
0,6
0,6
Current ratio
2,3
1,5
1,4
1,3
1,2
Quick ratio
1,1
1,7
2,4
1,4
1,3
Pertumbuhan [%] Pendapatan
Profitabilitas [%]
Solvabilitas [X]
Likuiditas [X]
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
19 Desember 2013
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Halaman ke 12 dari 13 halaman
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan, Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya, Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil ber dasarkan laporan ini, Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini, Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan, Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu , Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor, Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini, Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamka n, Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi, Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal, Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investa si. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang -undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak ters ebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi, Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkata n untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis, PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis, Keseluruhan pr oses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp. 20.000.000, - masing-masing dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun, Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing, Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia .
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO.com
19 Desember 2013
Halaman ke 13 dari 13 halaman