Equity Valuation
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk
19 November 2015 Target Harga Terendah 589
Laporan Utama
Tertinggi 668
Percetakan Dokumen
Kinerja Saham
Tantangan Jangka Pendek, Masa Depan Menjanjikan
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Informasi Saham
Rp
Kode Saham
JTPE
Harga saham 18 November 2015
211
Harga saham tertinggi – 52 minggu
382
Harga saham terendah – 52 minggu
208
Kapitalisasi pasar tertinggi – 52 minggu (miliar)
676
Kapitalisasi pasar terendah– 52 minggu (miliar)
368
Harga dan Volume 4 Minggu Terakhir
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Harga Saham Tertinggi
Terakhir 650
Sekarang 668
Terendah
575
589
Pemegang Saham PT Jasuindo Multi Investama
(%) 65,67
Syailendra Equity Opportunity
5,13
Publik (dibawah 5% kepemilikan)
29,2
Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7884 0200
[email protected] “Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ("JTPE" atau "Perusahaan") adalah sebuah perusahaan percetakan dokumen komersial terpadu Indonesia. Produk Perusahaan diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu security document, non security document, dan kartu (baik elektronik ataupun kartu magnetik). JTPE memiliki basis pelanggan yang beragam, mencakup pemerintahan, perbankan, penerbangan, manufaktur, dan telekomunikasi dengan hubungan yang kuat. JTPE didirikan pada 10 Juli 1991 dan berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur, dengan kantor perwakilan yang tersebar di Jakarta, Bali, dan Amerika Utara. JTPE dimiliki oleh PT Multi Investama Jasuindo (65,67%), Syailendra Equity Opportunity (5,13%) dan publik (29,2%). JTPE memiliki 3 anak perusahaan yang bergerak di bidang penyedia informasi teknologi (PT Jasuindo Informasi Pratama), produsen kartu sim GSM untuk industri telekomunikasi (PT Cardsindo Tiga Perkasa) dan paspor elektronik (PT Jasuindo Arjowiggins Security), yang didirikan pada Oktober 2013. Pada tahun 2014, JTPE menjual 99% kepemilikannya atas anak usahanya, PT Djakarta Supplies Komputer, yang terus melaporkan kerugian sejak diakuisisi pada tahun 2003. Konsistensi dalam menjaga kualitas produk berhasil membuat JTPE dianugerahi penghargaan dari "Asia 200 Best Under A Billion” oleh majalah Forbes dan juga kategori "Best of the Best Indonesian Top 50 Best-Performing Companies" dan diberikan penghargaan Trifeca sebagai prestasi keberhasilan Perusahaan mempertahankan kategori tersebut selama tiga tahun berturut-turut. Halaman 1 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PARAMETER INVESTASI Diversifikasi Bisnis yang Semakin Kuat Kami melihat bahwa salah satu kunci keunggulan kompetitif JTPE adalah memiliki portfolio bisnis yang terdiversifikasi. Meskipun kontribusi pendapatan didominasi oleh segmen pencetakan security document, JTPE terus mengembangkan usaha di bidang percetakan dokumen lainnya, antara lain: o Memperluas ke bisnis percetakan security document lainnya (e-paspor) melalui pendirian PT Jasuindo Arjowiggins Security (JAWS), serta produksi hologram secara internal. Hologram adalah komponen utama untuk memproduksi security document. Dengan memproduksi secara internal, JTPE akan menikmati efisiensi biaya yang akan meningkatkan profitabilitas Perusahaan di tahun-tahun mendatang. o Didukung oleh pertumbuhan penjualan pencetakan non security document sebesar 46% di 2Q15 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Meskipun non security document memberikan marjin keuntungan yang lebih tipis dibandingkan security document (27,0% vs 47,4%), kami tetap optimis segmen ini mampu meningkatkan pendapatan JTPE di masa depan. Didukung oleh Berkembangnya Permintaan dari Basis Pelanggan yang Kuat dan Terdiversifikasi Pelanggan JTPE dapat dikategorikan menjadi enam sektor, sektor yaitu pemerintahan, perbankan, penerbangan, manufaktur, penyedia layanan telekomunikasi, dan lain-lain. Industri ini merupakan industri yang dianggap menguntungkan JTPE. o Sektor pemerintahanan: adanya peningkatan permintaan untuk dokumen lisensi, sertifikat tanah, didorong oleh meningkatnya investasi properti di Indonesia. o Perbankan: terutama percetakan security document (buku tabungan, form transaksi, buku cek bank), yang bertumbuh sebesar 20% YoY selama tiga tahun terakhir. o Telekomunikasi: terutama pembuatan kartu sim GSM, didorong oleh permintaan akan layanan selular di Indonesia yang bertumbuh cepat, khususnya pengguna kartu prabayar. o Manufaktur: terutama pencetakan non security document, seperti pencetakan faktur dan formulir pembelian, dan beberapa dokumen lainnya. o Maskapai Penerbangan: terutama untuk label bagasi dan tiket pesawat yang merupakan salah satu persyaratan utama untuk industri penerbangan. o Industri lainnya seperti ritel, transportasi, rekreasi dan hiburan, kesehatan, dan e-paspor untuk tujuan ekspor. Penurunan Profitabilitas Sementara Meskipun JTPE membukukan pertumbuhan pendapatan yang signifikan untuk periode 2014 dan 2Q15 (39,7% dan 42,5% YoY), marjin mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh adanya tekanan pada harga bahan baku dan biaya operasi yang lebih tinggi. Prospek Usaha Kami percaya prospek industri percetakan security document dan non security document, serta industri kartu tetap menarik karena pasar yang sangat besar baik di dalam negeri maupun pasar ekspor. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia akan menjadi pemacu pertumbuhan pelanggan JTPE. Pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat mendorong pertumbuhan golongan kelas menengah yang akhirnya akan akan mendorong pertumbuhan permintaan barang konsumsi (produk habis pakai dan produk tahan lama), jasa keuangan, serta peningkatan kebutuhan untuk bepergian ke luar negeri.
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Menurut Nielsen, Indonesia terdepan dalam pertumbuhan kelas menengah. Jumlah masyarakat kelas menengah diperkirakan akan meningkat dua kali lipat di tahun 2020. Dipicu oleh optimisme di Indonesia, konsumen di pasar ini telah berkembang dan lebih menghargai barang premium. Selanjutnya, konsistensi Halaman 2 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk JTPE dalam memberikan solusi end-to-end untuk pelanggan melalui ekspansi yang berkelanjutan akan memungkinkan JTPE memanfaatkan peluang dan menikmati pertumbuhan yang berkelanjutan ke depan. Tabel 1: Ringkasan Kinerja 2012
2013
2014
2015P
2016P
419
597
834
923
1.016
Laba Setelah Pajak [Rp miliar]
56
55
67
78
87
Laba Bersih [Rp miliar]
43
41
54
59
66
Penjualan [Rp miliar]
EPS [Rp]
24
23
30
33
37
(46,6)
(4,0)
32,4
10,2
10,6
P/E [x]
15,4
13,2
12,4
6,3*
5,7*
PBV [x]
3,2
2,2
1,3
1,0*
1,0*
Pertumbuhan EPS [%]
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing * berdasarkan harga saham pada tanggal 18 November 2015 – Rp211/lembar
MAKROEKONOMI & INDUSTRI Sedikit Pengaruh dari Perlambatan Perekonomian Ekonomi Indonesia melemah lebih dari dua kuartal berturut – turut, ditandai dengan turunnya pengeluaran ekspor dan pemerintah. Ekonomi bertumbuh hanya 4,71% YoY di 2Q15, turun dari 5,01% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ini adalah pertumbuhan paling lambat sejak kuartal ketiga tahun 2009, peningkatan investasi tidak dapat mengimbangi penurunan ekspor dan perlambatan konsumsi pemerintah yang berkelanjutan. Tidak seperti industri lain yang banyak terpengaruh oleh perlambatan ekonomi, kondisi tersebut tidak berpengaruh secara signifikan bagi kinerja JTPE. Pendapatan JTPE tetap bertumbuh di hampir 40% YoY pada tahun 2014 dan 42,5% YoY di 2Q15. Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya permintaan dari sektor pemerintahanan dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), terutama untuk security document. Segmen ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total pendapatan Perusahaan. Sektor pemerintahan menyumbang tidak kurang dari 60% dari total pendapatan per tahun. Selama tiga tahun terakhir (2012-2014), dilaporkan menyumbang masing – masing 65%, 70% dan 62% dari total pendapatan. Gambar 1: Pertumbuhan PDB Indonesia dibandingkan dengan Pertumbuhan JTPE
Sumber: BPS, PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Program Pemerintah Menguntungkan Perusahaan Pencetak Kartu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan Keputusan Presiden No.166 tahun 2014 tentang percepatan program pengurangan kemiskinan. Keputusan ini memberikan dasar hukum bagi pemerintah untuk melaksanakan program penanggulangan kemiskinan yang lebih luas dengan mengeluarkan tiga kartu, yang disebut-sebut sebagai "Kartu Sakti", yang terdiri dari Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Dan Kartu Keluarga Sejahtera (KSS). Pemerintah telah Halaman 3 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk mendesak beberapa produsen kartu Indonesia untuk mendukung program peningkatan kapasitas produksi oleh setidaknya 20%, agar dapat memenuhi kebutuhan nasional akan kartu. Penetrasi Transaksi Non-tunai di Indonesia Masih Rendah namun Berpotensi akan Meningkat Menurut Bank Indonesia, transaksi non-tunai di seluruh Indonesia telah meningkat dari 5% tahun lalu menjadi lebih dari 10% di 2Q2015, meskipun tetap dominasi pembayaran tunai sebesar 89,7%. Dari total keseluruhan transaksi non tunai tersebut, transaksi kartu debit menyumbang sebesar 5,6% sedangkan kartu kredit 3,8%. Di seluruh wilayah, meskipun dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda, pembayaran elektronik (pembayaran menggunakan kartu, transfer kredit dan debet langsung) terus berkembang, mengurangi penggunaan transaksi tunai. Indonesia mencatatkan jumlah transaksi non-tunai kedua terendah di Asia Pasifik setelah India pada tahun 2012 (jumlah transaksi tunai sebesar 99,5%), dan jumlah transaksi non-tunai diperkirakan akan tumbuh signifikan sebesar 23% hingga tahun 2015. Melihat tingginya transaksi non-tunai (pembayaran kartu, transfer kredit dan debet langsung) dibandingkan dengan uang tunai di negara berkembang (termasuk Indonesia), prospek industri pembuatan kartu akan bertumbuh lebih baik. Terlebih lagi, Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) melaporkan tren positif untuk pertumbuhan jumlah kartu kredit dan jumlah transaksinya, mencatatkan masing – masing pertumbuhan sebesar 118% dan 157% dalam lima tahun terakhir. Gambar 2: Pertumbuhan Pesat Transaksi Nontunai di Asia Pasifik
Sumber: McKinsey, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 3: Pertumbuhan Transaksi Kartu Kredit di Indonesia
Sumber: Asosiasi Kartu Kredit Indonesia, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Halaman 4 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Industri Otomotif Membaik Menurut GAIKINDO, industri otomotif di periode Januari-Agustus 2015 memproduksi 740.385 unit kendaraan baru dan menjual sebanyak 671.641 unit selama periode tersebut. Penjualan didominasi oleh jenis 4X2 sebesar 54%, diikuti oleh jenis pick-up (26%) dan mobil hemat energi terjangkau (16%). Terjadi penurunan dibandingkan tahun lalu (produksi 878.750 unit dan 830.106 unit terjual). Namun, kami percaya bahwa industri akan bertumbuh sebesar 7,5% 8% per tahun dalam jangka menengah karena alasan berikut: Komitmen investasi dari pemain otomotif utama yang akan memperluas kapasitas mereka dengan mendirikan pabrik baru. Misalnya, Honda Prospect Motor, dengan komitmen investasi sebesar Rp3 triliun, akan membangun pabrik kedua di Karawang; Toyota Group berkomitmen untuk mengalokasikan Rp26 triliun investasi untuk tiga tahun ke depan; dan Suzuki akan membiayai rencana ekspansi sebesar Rp13 triliun dalam waktu dekat. Penetrasi otomotif yang relatif rendah di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia (di Indonesia, tingkat penetrasi adalah 80 kendaraan / 1.000 orang vs 330 kendaraan Malaysia / 1.000 orang). Gambar 4: Volume Produksi dan Penjualan Mobil, Januari – Agustus 2015
Sumber: Gaikindo, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham dan Indexing
Gambar 5: Produksi Mobil Berdasarkan Tipe, Januari – Agustus 2015
Sumber: Gaikindo, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham dan Indexing
Gambar 6: Produksi Sepeda Motor 2010 – 2014
Sumber: Gaikindo, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham dan Indexing
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Halaman 5 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk INFORMASI BISNIS Sekilas Tentang PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) JTPE adalah perusahaan berbasis di Indonesia yang bergerak dalam bidang pencetakan dokumen dan pembuatan kartu. Bisnis percetakan menghasilkan sejumlah produk, mencakup security document, non security document, dan dokumen manajemen. Security document, adalah produk dengan desain dan bahan baku khusus, misalnya produk Visa dan Mastercard, kartu ATM, hologram, kartu tol, cek, kartu sim, sertifikat (sertifikat tanah, akta jual beli, akta keluarga, dan akta lain), polis asuransi. Non security document dibagi menjadi dokumen tradisional dan modern. Dokumen tradisional termasuk slip EDC, faktur, surat langsung, voucher, surat tagihan, dan lainnya, sedangkan dokumen moderen termasuk label, form kartu terintegrasi, integrated self mail, catatan tempel, kartu bermain, tiket pertandingan, dan lain sebagainya. Dokumen Manajemen, memberikan total solusi untuk membuat dokumen komersial terpadu dengan sistem informasi yang tersedia. JTPE dimiliki oleh PT Jasuindo Multi Investama (65,67%), Syailendra Equity Opportunity (5,13%) dan publik (29,2%). JTPE memiliki 3 (tiga) anak perusahaan, masin – masing bergerak di bidang penyedia layanan teknologi informasi (PT Jasuindo Informatika Pratama), pembuatan kartu SIM GSM untuk industri telekomunikasi (PT Cardsindo Tiga Perkasa) dan paspor elektronik (PT Jasuindo Arjowiggins Security) yang didirikan pada bulan Oktober 2013. Pada tahun 2014, JTPE menjual 99% kepemilikannya di anak perusahaan, PT Djakarta Supplies Komputer yang terus membukukan rugi sejak akuisisi pada tahun 2003. Gambar 7: Struktur Grup JTPE
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 8: Kejadian Penting JTPE
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Halaman 6 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Ekspansi Kapasitas Menopang Pertumbuhan Perusahaan saat ini mengoperasikan tiga pabrik, dua di antaranya terletak di Sidoarjo (Jawa Timur) dan satu pabrik berada di Tangerang. Pabrik Sidoarjo menghasilkan security document dan non security document, kartu pintar, hologram dan e-paspor, sementara pabrik Tangerang memproduksi kartu sim GSM. Perusahaan terus meningkatkan kapasitas produksi, khususnya dalam proses finishing, dan fokus pada penyediaan solusi dokumen modern untuk pelanggan, yang saat ini hanya sedikit digarap oleh pesaing. Gambar 9: Kapasitas Produksi
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 10: Utilisasi Produksi
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Seperti yang terlihat dari Gambar 11, kapasitas produksi telah ditingkatkan dalam empat tahun terakhir sebesar 41,12% untuk security document dan non security document dan 363,1% untuk pencetakan kartu. Pada tahun 2013, Perusahaan berinvestasi pada divisi kartu sim sehingga kapasitas produksi mengalami peningkatan sebesar 50% dalam tiga tahun terakhir. Setelah pembentukan divisi e-paspor pada tahun 2014, kapasitas diharapkan untuk akan meningkat sebesar 88% YoY pada akhir tahun 2015. Selain itu, JTPE juga terus meningkatkan efisiensi produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Integrasi Vertikal Meningkatkan Efisiensi Marjin Pada tahun 2015, Perusahaan mengalokasikan modal sebesar Rp52,3 miliar, terutama untuk pembelian mesin (Rp33,4 miliar) dan untuk menyelesaikan konstruksi bangunan pabrik Lingkar Timur. Lini produksi baru JTPE untuk hologram telah didirikan. Hologram digunakan dalam produksi percetakan security document. Perusahaan memutuskan untuk memproduksi internal sebagai strategi integrasi ke belakang yang diyakini akan menghemat biaya bahan baku. Oleh karena itu, setelah beroperasinya divisi pembuatan hologram, profitabilitas JTPE akan meningkat. Pada akhir 2015, JTPE diestimasikan akan sanggup memproduksi hingga 690 juta lembar hologram secara internal. Perusahaan Baru, Kesempatan Baru Anak Perusahaan yang baru didirikan, PT Jasuindo Arjowiggins Security ("JAWS") mulai beroperasi secara komersial pada bulan Februari 2014. Melalui perusahaan patungan, JTPE memegang 51% kepemilikan, sementara Arjowiggins Security SAS memegang 49%. Kegiatan utama JAWS adalah menghasilkan percetakan dokumen khusus, yaitu e-paspor. Pada awal operasinya, JAWS mampu menghasilkan 11,61 juta e-paspor pada tahun 2014 dan kemudian berhasil menggandakan ke 21,88 juta e-paspor pada akhir 2015. E-paspor juga akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan JTPE dalam penjualan ekspor. Tabel 2: Kapasitas Produksi dan Penjualan JAWS Deskripsi Kapasitas Produksi (juta lembar) Realisasi Produksi (juta lembar) Total Penjualan
2014 11.616.000 6.231.680 62.156.896.682
2015P 21.888.000 8.963.520 91.193.302.332
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Didukung oleh meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah dan meningkatnya permintaan perjalanan ke luar negeri, kami percaya bahwa e-paspor akan membantu pertumbuhan pendapatan JTPE di tahun yang akan datang. Kami berharap bahwa pendapatan produk e-paspor akan tumbuh setidaknya dua dijit dalam tiga tahun ke depan (2015-2018) dan akan memberikan kontribusi 10% 13% terhadap total pendapatan JTPE. Halaman 7 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Gambar 11: Proyeksi Pendapatan E-Paspor dan Kontribusi
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
KEUANGAN Pendapatan Bertumbuh Pesat, Marjin Laba Kotor Meningkat di 2Q15 Kami melihat adanya pertumbuhan pendapatan sebesar 39,7% YoY di periode 2014 dan 42,5% YoY untuk periode 2Q15. Hal ini merupakan pertumbuhan pendapatan tertinggi selama 5 tahun terakhir setelah 2013. Pertumbuhan bisnis non security document berkontribusi terhadap pertumbuhan secara keseluruhan pada tahun 2014 dan 2Q15; berkat permintaan yang kuat dari sektor pemerintahan dan perbankan. Meskipun pendapatan bertumbuh kuat, marjin laba kotor menurun di tahun 2014 dari 23,5% menjadi 17,8%. Biaya bahan baku, yang sebagian diimpor dalam USD dan CHF, adalah salah satu penyebab penurunan marjin. Namun, marjin laba kotor kembali meningkat di 2Q15 secara signifikan menjadi 28,5%, peningkatan dari periode yang sama sebelumnya pada kisaran 28,1%. Peningkatan marjin ini dipicu oleh peningkatan pendapatan dari produksi kartu. Produksi kartu memberikan marjin yang lebih baik daripada dokumen percetakan bisnis lainnya oleh karena JTPE mampu melakukan seluruh proses produksi secara internal. Kami percaya bahwa marjin laba kotor Perusahaan akan terus membaik mengingat nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang mulai stabil dalam jangka menengah serta didukung oleh pertumbuhan kontribusi dari pendapatan divisi pembuatan kartu.
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Halaman 8 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Gambar 12: Pendapatan dan Marjin Laba Kotor JTPE
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pergerakan Marjin EBITDA seiring dengan Peningkatan Marjin Laba Kotor Setelah penurunan tajam pada marjin EBITDA Perusahaan di 2Q14 (18,0%) menjadi 13,2% di akhir 2014, marjin EBITDA kembali membaik menjadi 16,0% di 2Q15 seiring dengan peningkatan marjin laba kotor. Meskipun terjadi peningkatan marjin EBITDA dan marjin labar kotor di 2Q15, marjin laba bersih Perusahaan turun dari 6,8% di 2Q14 menjadi hanya 4,2% di 2Q15. Secara nominal, laba bersih Perusahaan turun 10,0% dari Rp10,2 miliar di 2Q14 vs Rp9,2 miliar di 2Q15. Penurunan marjin laba bersih terutama disebabkan biaya bunga yang lebih tinggi, yang meningkat dari Rp8,3 miliar di 2Q14 menjadi Rp11,1 miliar di 2Q15. Sebagai perbandingan, biaya bunga di akhir tahun 2013 adalah Rp13,4 miliar, meningkat hingga Rp22,1 pada akhir tahun 2014. Gambar 13: Marjin EBITDA dan Marjin Laba Bersih JTPE
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Peningkatan Hutang untuk Pertumbuhan, Rasio Hutang dalam Batas yang Wajar Pada bulan April 2015, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri dengan batas maksimum Rp100 miliar untuk modal kerja, termasuk penerbitan L/C impor dan loadkal (SKBDN). Kebutuhan modal kerja meningkat seiring dengan pertumbuhan Perusahaan. Pemanfaatan fasilitas pinjaman tambahan meningkatkan total pinjaman bank jangka pendek mencapai Rp302 miliar di 2Q2015, atau tiga kali lipat peningkatan dibandingkan 2014. Peningkatan hutang bank jangka pendek mendorong rasio hutang Perusahaan dari 0,42x pada tahun 2014 menjadi 1,09x di 2Q15. Selanjutnya, penambahan pinjaman telah Halaman 9 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk menurunkan rasio lancar Perusahaan ke 1,1x di 2Q15 dari sebelumnya 1,3x pada tahun 2014, yang berdampak penurunan pada likuiditas JTPE. Gambar 14: Hutang Bank JTPE
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 15: DER dan Rasio Lancar JTPE
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Peningkatan Persediaan tidak Menjadi Masalah Terdapat peningkatan yang signifikan dalam total persediaan di 2Q15 sebesar 46,6% YoY dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan bahan baku, sehingga perputaran persediaan mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir. Kenaikan harga bahan baku yang diimpor yang diakibatkan translasi melemahnya nilai tukar Rupiah merupakan penyebab terjadinya kenaikan. Kami berpendapat bahwa turunnya perputaran persediaan ini tidak akan banyak mempengaruhi kinerja JTPE. Kenaikan pendapatan secara pesat terjadi pada tahun 2014 dan 2Q15, menyebabkan posisi persediaan barang jadi yang meningkat secara wajar (25,4% YoY) dibandingkan tahun lalu (lihat Gambar 16).
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Halaman 10 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Gambar 16: Posisi Persediaan JTPE
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
ANALISA SWOT Tabel 3: Analisa SWOT Kekuatan (Strength)
Kelemahan Weakness)
Rekam jejak yang kuat dan terbukti di industri, didukung oleh tim manajemen yang berpengalaman dan kemampuan produksi yang kuat Salah satu perusahaan percetakan security document dari delapan perusahaan yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia Kapasitas produksi yang cukup untuk mempertahankan pertumbuhan, dengan rekam jejak ekspansi yang berhasil Portofolio produk dan jasa yang terdiversifikasi Basis pelanggan yang terdiversifikasi dari berbagai sektor Hubungan baik dengan sektor pemerintahan Peluang (Opportunity)
Kenaikan pinjaman bank jangka pendek telah melemah likuiditas Perusahaan Beberapa bahan baku JTPE masih diimpor dari luar negeri sehingga memberikan eksposur pada JTPE atas fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing
Pertumbuhan masyarakat kelas menengah sebagai pemicu pertumbuhan pelanggan Rendahnya penetrasi transaksi non tunai di Indonesia Permintaan yang tinggi untuk security document terutama dari sektor pemerintahan Insentif pemerintah untuk penjualan ekspor melalui pembebasan PPN dan restitusi untuk bahan baku yang dibeli di luar negeri
Peningkatan biaya bahan baku dalam termin Rupiah Persaingan dari pemain utama seperti Peruri (BUMN)
Ancaman (Threat)
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Halaman 11 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk TARGET HARGA Penilaian Metodologi
Kami mengaplikasikan metode discounted cash flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) bagi JTPE jika dibandingkan dengan pertumbuhan aset. Kami tidak mengkombinasikan perhitungan DCF ini dengan metode Guideline Company Method (GCM) di dalam valuasi ini, disebabkan tidak terdapat pesaing setara yang benar-benar dapat diperbandingkan dengan JTPE di Bursa Efek Indonesia. Penilaian ini berdasarkan pada nilai 100% saham JTPE per 19 November 2015, menggunakan laporan keuangan GEMA per 30 Juni 2015 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental. Estimasi Nilai
Kami menggunakan cost of equity sebesar 11,6% dan cost of capital sebesar 10,2% berdasarkan asumsi sebagai berikut: Tabel 4: Asumsi Risk free rate [%]*
8,6
Risk premium [%]*
6,5
Beta [x]**
0,4
Cost of equity [%]
11,6
Marjinal tax rate [%]
25,0
WACC [%]
10,2
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing (estimasi) * per 18 November, 2015 ** Berdasarkan laporan PEFINDO’s Beta Saham – Tanggal 12 November, 2015
Target harga untuk 12 bulan kedepan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 19 November 2015 dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 10,2% adalah antara Rp589 dan Rp668 per saham. Tabel 5: Ringkasan Penilaian Metode DCF PV of free cash flows – [Rp miliar] PV terminal value – [Rp miliar] Non-operating assets – [Rp miliar] Interest bearing debt – [Rp miliar] Total equity value – [Rp miliar] Number of shares – [juta saham] Fair value per share – [Rp]
Konservatif
Moderat
Agresif
318 1.007 53 (336) 1.042 1.770 589
334 1.061 53 (336) 1.112 1.770 628
351 1.114 53 (336) 1.181 1.770 668
Sumber: PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing (estimasi)
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Halaman 12 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Tabel 6: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi (IDR bn)
2012
2013
2014
2015P
2016P
Pendapatan 419 597 834 923 Biaya Penjualan (311) (456) (685) (757) Laba Kotor 108 140 148 166 Biaya Operasional (42) (52) (71) (76) Laba Operasional 67 88 78 90 Pendapatan (Biaya) Lain (10) (34) (10) (11) Laba Sebelum Pajak 56 55 67 78 Pajak (14) (14) (13) (19) Kepentingan Non0.0 pengendali 0.2 0.2 0.0 Laba Bersih 43 41 54 59 Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Valuasi Saham & Indexing (estimasi)
Tabel 7: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Gambar17: Nilai Tambah Pasar dan Risiko Pasar
1,016 (833) 183 (84) 99 (12) 87 (21) (0.0) 66 Divisi
(IDR bn)
2012
2013
2014
2015P
2016P
Kas dan Setara Kas
37
112
69
109
148
Piutang
85
18
60
66
67
Persediaan
56
103
151
124
137
Aset
Aset Lancar Lainnya
76
121
126
138
149
188
217
237
252
253
5
4
16
19
23
447
575
659
709
777
Hutang Usaha Pinjaman Jk. Pendek Kewajiban Jk. Pendek Pinjaman Jk. Panjang Kewajiban Jk. Panjang
161 10 14 33 22
235 31 7 35 25
184 75 36 44 35
207 37 46 41 33
217 38 51 85 36
Total Kewajiban
240
333
374
365
426
Total Ekuitas
206
242
285
344
350
Aset Tetap Aset Jk. Panjang Lainnya
Total aset
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 18: Historis ROA, ROE and total asset turnover
Kewajiban
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing (estimasi)
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 8: Rasio Kunci 2012
2013
2014
2015P
2016P
Penjualan
(17,5)
Laba Usaha
(37,9)
42,5
39,7
10,7
10,1
32,5
(12,5)
15,5
EBITDA
10,6
Laba Bersih
(38,1)
3,8
37,3
10,2
9,9
(46,6)
(4,0)
31,4
10,3
10,7
Laba Kotor
25,8
23,5
17,8
18,0
18,0
Laba Usaha
15,9
14,8
9,3
9,7
9,8
EBITDA
17,8
12,9
12,7
13,2
13,2
Laba Bersih
10,2
6,9
6,5
6,4
6,5
Pertumbuhan [%]
Profitabilitas [%]
ROA
9,5
7,1
8,2
8,4
8,5
ROE
20,6
16,8
18,9
17,3
18,8
Liabilities to Equity
1,2
1,4
1,3
1,1
1,2
Liabilities to Asset
0,5
0,6
0,6
0,5
0,5
Solvabilitas [x]
Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing (estimasi)
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Halaman 13 dari 14
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber -sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan, Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya, Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini, Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut -off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini, Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan, Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu, Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor, Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu -waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per ta nggal diterbitkan laporan ini, Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan, Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi, Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal, Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil s uatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang -undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PT Pefindo Riset Konsultasi (PRK) atau PEFINDO Riset dan Konsultasi bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PRK yang behubung an dengan cakupan Jasa Pefindo kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi, Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemer ingkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis, PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis, Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PRK dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PRK akan menerima imbalan dari BEI dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo-consulting.co.id Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek IndonesiaLaporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing, Di Ind onesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.
“Pernyataan “disclaimer” pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
19 November 2015
Halaman 14 dari 14