Network Layer
Jaringan Komputer
n
Bagaimana memindahkan paket data dari source ke destination melalui jalur yang ada n
Network Layer
n
n
Network Layer n
n
n
n
Topologi (subnet) harus diketahui, misalnya berapa banyak router yg ada Memilih lintasan (path) melalui subnet yang sesuai Memperhatikan aspek kepadatan router atau overloading Menangani masalah yang ada jika source dan destination berada pada network yang berbeda (internetworking)
Store & Forward
n
n n n
n
Packet switching dengan store & forward Layanan untuk Transport Layer Implementasi layanan Connectionless Implementasi layanan ConnectionOriented Perbandingan VC dan datagram
Store & Forward
n
n
Lingkungan protokol Network Layer
Layer terbawah yang berkaitan dengan transmisi end-to-end
Beberapa isu desain
n
n
Mungkin perlu melompat (hop) di sejumlah router sepanjang perjalanan Berbeda sekali dengan data link: memindahkan frame data dari ujung sambungan yang satu ke ujung yang lain
Host memiliki paket yang dikirimkan ke router terdekat (lewat LAN atau P2P link) Paket di-store di router tersebut sampai terkirim lengkap dan bisa diverifikasi Kemudian paket di-forward ke router berikutnya sepanjang lintasan hingga sampai ke destination
1
Layanan untuk Transport Layer n
Goal: n
n
n
n n n
n n
n
Layanan harus independen terhadap teknologi router Transport Layer harus tertutup terhadap jumlah, jenis dan topologi router yang ada Network address yang tersedia untuk Transport Layer harus menggunakan pengkodean yang seragam (termasuk antar LAN dan WAN)
Internet Community n
Layanan untuk Transport Layer
Tugas touter adalah memindahkan paket saja Subnet pada dasarnya unreliable Network juga unreliable ( perlu error control & flow control) Layanan network seharusnya connectionless, dengan primitives SEND PACKET, RECEIVE PACKET dan sedikit yang lain Tidak ada urutan paket Setiap paket harus mengandung destination address karena setiap paket bisa lewat lintasan yang berbeda
Implementasi Layanan Connectionless
Network Layer harus menyediakan salah satu dari: n
n
Layanan Connection-oriented – Internet Community Layanan Connectionless - TelCo
TelCo n
n
Subnet seharusnya layanan connectionoriented yang reliable Kualitas layanan merupakan faktor dominan dan kalau bukan connectionoriented kualitas layanan tidak bisa dicapai, terutama untuk lalu lintas data real-time seperti voice dan video
Implementasi Layanan Connectionless n
n n
n n
Paket dimasukkan ke subnet satu-per-satu dan independen satu sama lain Tidak perlu set-up di awal Paket sering disebut datagram (analogi telegram) Subnetnya disebut subnet datagram Algoritma routing diperlukan untuk mengelola tabel dan mengambil pilihan routing
2
Implementasi Layanan Connection-Oriented
Implementasi Layanan Connection-Oriented n
n
n
Implementasi Layanan Connection-Oriented n
n n n n
Perbandingan VC dan Datagram
Route digunakan untuk semua lalu lintas data melalui koneksi tersebut, sama persis seperti sistem telpon Ketika koneksi diputus, maka VC juga terhenti. Dengan VC, setiap paket mengandung identifier VC Konflik yang ada bisa dihindari Router memiliki kemampuan mengganti inditifier koneksi untuk outgoing packet (disebut label switcing)
Perbandingan VC dan Datagram n
Lintasan antara source dengan destination harus dibentuk sebelum data bisa dikirimkan Koneksi ini disebut virtual circuit (VC) sebagai analogi sirkuit sistem telepon Ketika koneksi telah terbentuk, semua data melewati lintasan yang sama
Trade-off antara memory space router dan bandwidth n
n
n
n
Paket VC hanya berisi nomor sirkuit dan bukan destination address yang lengkap Jika paket kecil, address yang panjang jadi overhead dan membuang bandwidth VC perlu space memory router untuk menyimpan table. Biaya ditentukan oleh perbandingan harga srkuit komunikasi dan memory router
Perbandingan VC dan Datagram n
Trade-off waktu setup dan waktu parsing address n
n
VC perlu setup koneksi di awal, tetapi ini relatif lebih mudah dilakukan Dalam Datagram, prosedur pencarian yang dilakukan relatif lebih rumit
3
Perbandingan VC dan Datagram n
Space table yang diperlukan dalam memory router n
n
Subnet Datagram perlu sebuah entry untuk setiap destination yang mungkin Subnet VC hanya perlu sebuah entry untuk setiap VC yang terbentuk
Algoritma Routing n n
n
n
Algoritma Routing n
Datagram n
n
Algoritma Routing n
Route harus selalu ditentukan lagi untuk setiap paket data yang datang, karena route terbaik mungkin berubah-ubah disebabkan sejumlah faktor Pilihan route ditentukan saat VC baru dibentuk. Hal ini sering disebut session routing karena route akan sama untuk sebuah session
Router punya 2 proses: n
n
VC n
Routing adalah fungsi utama Network Layer Pada kebanyakan subnet, paket perlu melewati sejumlah hop untuk sampai tujuan Pengecualian untuk jaringan broadcast, walaupun masih ada routing jika terjadi internetworking Algoritma routing adalah tanggung jawab P/L network layer untuk menentukan ke mana paket yang datang harus diteruskan
n
Forwarding: menangani paket yang masuk dan mencari jalur keluar dari tabel routing Proses lain untuk mengisi dan mengupdate tabel routing. Di sinilah letak algoritma routing
Beberapa sifat dari algoritma routing: Correctness, Simplicity, Robustness, Stability, Fairness dan Optimality
Algoritma Routing
Algoritma Routing
Konflik antara fairness dan optimality
n
2 klasifikasi algoritma routing: n n
Non-adaptive Adaptive
4
Non-adaptive n
n
n
Menentukan route tidak berdasarkan pengukuran atau estimasi dari lalu lintas dan topologi paling mutakhir Pilihan route dihitung di awal, off-line dan disebarkan ke router pada saat proses boot network Kadang disebut static routing
Adaptive n
n
Pilihan route berubah-ubah sesuai dengan perubahan lalu lintas dan topologi Berbeda pada: n
n
n
Algoritma Routing n n n n n n n n n n
The Optimality Principle Shortest Path Routing Flooding Distance Vector Routing Link State Routing Hierarchical Routing Broadcast Routing Multicast Routing Routing for Mobile Hosts Routing in Ad Hoc Networks
Dari mana informasi didapatkan (lokal, tetangga, global) Kapan berubah (setiap perioda waktu, saat beban berubah, atau saat topologi berubah ) Metrik yang dipakai untuk optimasi (jarak, jumlah hop, atau estimasi waktu transit)
Optimality Principle n
n
n
Pernyataan umum tentang ruote optimal (tanpa faktor topologi dan lalu lintas): Jika route J berada pada lintasan optimal dari router I ke K, maka lintasan optimal dari J ke K akan berada di route yang sama Kumpulan dari route optimal dari sembarang source ke sebuah destination akan membentuk pohon (tree) dengan root-nya adalah destination tersebut Pohon itu disebut Sink Tree (dengan metrik jumlah hop)
Optimality Principle
Shortest Path
(a) A subnet. (b) A sink tree for router B
n
n
Menentukan lintasan terpendek dari source ke destination Metrik: n n
Basic: Hops, Physical Distance Advance: Bandwidth, Average Traffic, Communication Cost, Mean Queue Length, Measured Delay
5
Shortest Path (Dijkstra) 5 langkah awal dari A ke D (panah adalah node aktif)
Distance Vector Computing n n
n n n
Dinamis Tiap router menyimpan table yang memberikan jarak terbaik ke tiap destination dan jalur yang harus dipakai. Table ini diupdate dengan pertukaran informasi antar tetangga Tiap router menyimpan routing table terindex unik berdasarkan router lain dalam subnet Tiap entry dari tabel berisi 2 bagian: preferred outgoing line dan estimasi waktu Metrik yang bisa dipakai: hop, delay dsb.
Distance Vector Computing n
n
n
Secara teori bisa dilakukan, tetapi secara praktek ada kekurangan: memang menuju ke tujuan yang benar tetapi sangat lambat. Berita dari tetangga dekat bisa cepat terdengar tetapi dari tetangga jauh akan juga mengalami delay In formasi yang didapat tidak secepat yang dibutuhkan
Flooding n
Setiap paket yang datang dikirim ke semua jalur keluar (kecuali jalur masuk) n
n
n
Cacah hop ada di header tiap paket yang dikurangi pada tiap hop. Paket dihilangkan jika cacah = 0. Cacah bisa diinisialiasi dengan kasus terburuk , misal diameter dari subnet Gunakan nomor urutan untuk menandai paket yang sudah ‘banjir ’ untuk menghindaridikirim lagi
Selective Flooding: n
Pengiriman hanya dilakukan ke jalur-jalur yang mengarah ke destination
Distance Vector Computing (example: delay) (a) A subnet (b) Input from A, I, H, K, and the new routing table for J Estimation: J-A-G = 8+18 = 26 J-I-G = 10+31 = 41 J-H-G = 12+6 = 18 <- best J-K-G = 6+31 = 37
Count to Infinity problem n
n
n
Jika sebuah router (atau path) down, berita akan lambat sampai ke tetangga jauh dan menganggap masih up. Tetangga dekat sudah mendapat informasi yang benar (down) tetapi mendapat informasi yang salah dari tetangga jauh (yang menyebutkan ada jalur yang bisa dilalui) -> bad news travel slowly Masalah: bagaimana menentukan batasan antara router yang down dan yang memiki delay lama?
6
Mencari tetangga (HELLO packet)
Link State Routing n n n
Menggantikan DVR yang tidak memperhitungkan bandwidth (dulu seragam 56kbps) Dipakai untuk internet OSPF (Open Shortest Path First) Setiap router harus melakukan: n
n n
n n
a. Sebuah subnet b. model graf dari a
Mencari tetangganya dan mendapatkan network addressnya. Menghitung delay atau cost ke setiap tetangganya. Membuat link state packet (periodik atau jika ada special event) Mengirim paket tsb ke semua router yang lain. Menghitung shortest path ke setiap router lain.
Menghitung cost atau delay (ECHO packet) n
n
Link State Packet
Diukur atau diestimasi dengan ECHO packet (round trip dibagi dua, atau berulang-ulang dan diambil rata-rata) Masalah: menyertakan load saat penghitungan atau tidak ? n n
Tidak menyertakan: Tidak menggambarkan kondisi sesungguhnya Menyertakan: Osilasi penggunaan route (via CF dan via EI)
Distribusi LSP
Hierarchical Routing n
Ukuran network makin besar: n n
n
n
Ukuran routing table makin besar Waktu / beban CPU untuk proses penghitungan routing table dan distribusinya makin lama / berat
Tidak mungkin setiap router memiliki informasi seluruh router lain -> dilakukan routing secara hierarki: region, cluster, zone, group, dst. Problem: n n
Tidak selalu lintasan optimal Berapa level? 2? 3? Atau lebih ?
7
Hierarchical Routing
Broadcast Routing n
Simplest: source mengirim paket berbeda untuk tiap destination n n
n n n n
Broadcast Routing
Membuang bandwidth Source harus punya list lengkap semua destination
Flooding Multidestination Sink tree / spanning tree Reverse path forwarding
Multicast Routing
a. subnet b. sink tree c. reverse path forwarding tree
n
Beberapa aplikasi kadang memerlukan kerjasama antar proses sehingga terjadi pertukaran pesan antar proses n
n
Jika kelompok proses itu kecil, bisa dilakukan pengiriman pesan point-to-point Jika kelompoknya besar: n n
Spanning tree pruning
Broadcasting (kadang tidak efisien) Spanning Tree Pruning
Routing untuk mobile host (a) (b)
(c) (d)
Subnet Leftmost ST ST grup 1 ST grup 2
n
Masalah dalam mobile host: untuk menyampaikan paket ke mobil host, network harus lebih dulu menemukan host tersebut
8
Routing untuk mobile host n
Saat sedang mobile (roaming): Foreign agent secara periodik mem-broadcast sinyal keberadaannya Jika tidak ada sinyal, mobile host bisa aktif mengirim sinyal menanyakan FA yang ada MH register ke FA + informasi penting FA mengontak Home Agent untuk verifikasi Jika OK, MH bisa registrasi dan berkomunikasi lewat FA
n
n
n n n
Routing untuk mobile host n
Alternatif skema: n
n
n
n
Berdasar pembagian tanggung jawab router dan host (dan di layer mana) Router bisa merekam pemetaan address, jadi paket data dapat di-intercept di awal Visitor punya temporary address, atau temporary address adalah agent yang menghandle semua visitor Pengelolaan forwarding: n n
n
Ubah destination address dan retransmit Enkapsulasi seluruh paket
Route discovery n
n
n
Masalah: Tiap host (atau router) bisa memiliki daya pancar berbeda. A bisa kirim ke B tetapibelum tentu B bisa kirim ke A. Routing secara estafet dengan Route Request dan Route Reply
Route Maintenance n n
Routing dalam Ad Hoc Network Kasus jika routernya mobile, kemungkinan: n Militer dalam perang: tidak ada infrastruktur n Armada kapal di samudra: semua bergerak sepanjang waktu n Darurat saat bencana: infrastruktur hancur n Sekumpulan pengguna notebook: di area tanpa akses 802.11
Aspek security
Routing dalam Ad Hoc Network n
Routing untuk mobile host
Masalah: posisi selalu berubah Untuk update perlu informasi dari Active Neighbors
Congestion Control n n n n n n
Prinsip Congestion Control Policy untuk menghindari Congestion CC dalam subnet VC CC dalam subnet Datagram Load shedding Jitter Control
9
Congestion n
Congestion
Congestion = Penuh Sesak, jika paket data terlalu banyak menyebabkan penurunan performasi
n
Faktor penyebab: n
n n
n
Congestion Control ? Flow Control n
CC: n n
n
n
Subnet dapat menampung lalu lintas yang ada Menyangkut semua komponen subnet: host, router, proses store & forward, dll. Menentukan kapasitas riil dari subnet
FC: n n
Prinsip Congestion Control n
Closed Loop: n n
n
Implicit feedback: deduksi Explicit feedback
Upgrade sebagian tidak akan menyelesaikan masalah hanya memindahkan masalah.
Prinsip Congestion Control n
Solusi: n n
Open Loop: good design Closed Loop: feedback n
Sistem selalu dimonitor n
n
Aliran point-to-point dari pengirim ke penerima Jangan sampai pengirim yang cepat mengirim data terlalu banyak ke penerima yang lambat
Antrian terlalu panjang (input banyak, output sedikit) Prosesor yang lambat Bandwidth kecil
n
Mendeteksi kapan dan di mana terjadi congestion
Berikan informasi kepada pihak atau tempat di mana bisa diambil tindakan Sesuaikan (adjust) operasional sistem untuk menyelesaikan masalah
QUESTIONS n n
Apakah router itu? Apa bedanya dengan switch dan hub?
Congestion pada intinya adalah beban lebih tinggi dari apa yang mampu ditangani resource. Solusinya: n n
Meningkatkan resource Menurunkan beban
10
ANSWERS
ANSWERS
Router: a computer networking device that buffers and forwards data packets across an internetwork toward their destinations, through a process known as routing. Routing occurs at layer 3 (the Network layer e.g. IP) of the OSI seven layer protocol stack
n
n
n
n
a router is working on layer 3 of OSI model, a switch / bridges on layer 2 and a hub / repeater on layer 1. This makes them work for different situations Switch connects devices to form a Local area network (LAN) (which might, in turn, be connected to another network via a router). Hub is a device for connecting multiple twisted pair or fiber optic Ethernet devices together, making them act as a single segment
Policy mencegah congestion (open loop)
CC dalam VC n
Admission Control: n
n
n
n
n
Bisa dipakai juga di VC Treshold: menentukan batas kritis dari penggunaan kapasitas router dan menyalakan warning n
n
n
Warning bit: disisipkan dalam ack , mencegah/mengurangi pengiriman paket berikutnya Choke packet: router mengirim paket khusus ke pengirim Hop-by-hop choke packet: long distances n n
Redrawn subnet, menghindari bagian yang mengalami congestion Negosiasi kesepakatan kualitas VC (reservasi) – cenderung tidak efisien terhadap penggunaan resource
Hop-by-hop choke packet
CC dalam datagram n
Jika sudah ada sinyal congestion, tidak ada lagi pembentukan VC hingga keadaan membaik Crude but simple
n
n
(a) mempengaruhi source saja. (b) mempengaruhi setiap hop yang dilewati.
Affect source Affect each hop
11
Load Shedding n n
n
Random Early Detection
Langkah terakhir router dalam CC jika congestion tidak mereda dengan metoda lain Jika router sudah tidak mampu menangani paket yang datang, maka paket tersebut diabaikan dan dibuang Yang mana yang dibuang?: n n
n
n n n
n
Wine: old is better Milk: new is better, untuk data real-time seperti multimedia Intelligent discard: kerjasama dengan pengirim, menggunakan prioritas paket
n n
Jitter Control n
Jitter: variasi (STD) dalam waktu kedatangan paket
Jitter Control n n
n
Batas toleransi jitter harus ditentukan Saat paket tiba di router, bisa dihitung berapa besar perbedaan dari jadwal (lebih lambat atau lebih cepat) Informasi ini disertakan dalam paket dan diupdate di tiap hop (router) yang dilewati n n
n
n
Kualitas Layanan n
n
n
n
Bagaimana cara memberikan dan menjamin kualitas layanan sesuai kebutuhan aplikasi Tiap aplikasi mensyaratkan kualitas layanan yang berbeda Contoh untuk aplikasi multimedia kualitas layanan mensyaratkan kualitas lebih tinggi daripada aplikasi teks Apakah kualitas layanan itu? n
4 parameter: reliability, delay, jitter, bandwidth
Penanganan sedini mungkin Membuang paket sebelum space buffer penuh Dalam beberapa protokol transport (termasuk TCP), respon dari kehilangan paket adalah dengan memperlambat pengiriman Cara deteksi: treshold rata-rata panjang antrian Paket yang dibuang bisa diambil secara acak Sender akan memperlambat atau menghentikan pengiriman paket jika tidak menerima ack dari pengiriman sebelumnya (paket yang dibuang oleh router)
Jika lebih cepat, ditahan sebentar di router Jika lebih lambat , harus didahulukan agar tidak makin lambat
Untuk aplikasi seperti Video on Demand bisa dilakukan buffering di penerima untuk menghilangkan efek jitter Untuk aplikasi real time, harus dilakukan penyesuaian selama perjalanan karena jitter yang berlebihan tidak boleh terjadi
Teknik pencapaian kualitas layanan n n n n n n n n
Over-provisioning Buffering Traffic Shaping Leaky Bucket Algorithm Token Bucket Algorithm Resource Reservation Proportional Routing Packet Scheduling
12
Over-provisioning n
n
n
Solusi mudah dengan memberikan kapasitas router, buffer space, dan bandwidth besar sehingga packet melaju dengan mudah Masalahnya: mahal dan sulit untuk menentukan berapa besar yang cukup atau ideal? Pada level tertentu, sistem telpon adalah overprovision (tidak sama halnya dengan selular) n
Traffic Shaping
n
Melancarkan lalulintas di sisi server (bukan di sisi client) Mengatur kecepatan rata-rata (dan lonjakan/burst) dari transmisi data n
n
n
n
n
n
Aliran data bisa di-buffer pada saat diterima sebelum dikirimkan kembali Mengurangi efek jitter
Leaky Bucket Algorithm = sistem antrian server tunggal dengan waktu layanan tetap
Bandingkan: protokol sliding window membatasi jumlah data yang transit pada suatu saat, bukan kecepatan pengiriman
Lebih mudah dilakukan di VC
Token Bucket Algorithm n
n
Jarang terjadi tidak ada nada sambung (dial tone) Kapasitas tersedia sangat besar sehinggakebutuhan selalu bisa terpenuhi
n
n
Buffering
Memungkinkan kecepatan ouput naik Untuk transmit packet, perlu capture & destroy token Bisa kirim (max seukuran bucket) sekaligus Token bisa dibuang tetapi tidak dengan data
Resource Reservation n
n
Setelah route dan flow terdefinisi, mungkin dilakukan reservasi resource sepanjang route sehingga kapasitas yang dibutuhkan bisa terpenuhi Ada 3 resource yang bisa di-reserve: n n n
Bandwidth Buffer Space CPU
13
Admission Control n
n
Proportional Routing
Router harus memutuskan, berdasar kapasitasnya dan komitmennya, untuk menerima atau menolak flow Flow harus dinyatakan secara akurat dengan parameter yang bisa dinegosiasikan n
n
n
n
Contoh parameter: token bucket rate, peak data rate, maximum packet size
Packet Scheduling n
n
Fair Queueing
Ada kemungkinan sebuah flow mendominasi router dan flow lain menjadi starving – perlu scheduling Fair Queueing: Router punya antrian terpisah untuk setiap jalur output, satu untuk tiap flow. Ketika jalur idle, router akan men-scan antrian-antrian tersebut secara round robin
Integrated Services / flow -based algorithm n n
Menyediakan kualitas layanan yang lebih baik dengan membagi lalu lintas ke tiap destination melalui banyak lintasan Menggunakan informasi lokal yang tersedia Cara paling mudah adalah dengan membagi sama rata atau dengan proporsi sesuai kapasitas link (outgoing)
Arsitektur untuk streaming multimedia Ditujukan untuk aplikasi unicast dan multicast n
n
Contoh unicast: seorang user streaming video clip dari sebuah site Contoh multicast: sekumpulan stasiun TV digital menyiarkan program ke sejumlah pelanggan lewat IP (IPTV)
Integrated Services n
n
n
Dalam multicast, pengguna bisa berpindah membership secara dinamis (pindah channel) Dalam kondisi ini, pendekatan reservasi bandwidth server di awal tidak bisa dilakukan karena sender harus me-reset koneksi tiap kali ada receiver yang pindah channel Ini tidak bisa dilakukan sama sekali untuk TV dengan jutaan pelanggan
14
RSVP: Resource Reservation Protocol n
Untuk melakukan reservasi n
n
n
n
n
Memungkinkan multiple sender mengirimkan ke multiple group receiver Membolehkan masing-masing receiver berpindah pindah channel Mengoptimasi bandwidth dan menghilangkan congestion
Differentiated Service n
Flow based: n n
n
n
Reservasi dilakukan oleh receiver, terpisah dari source (sender) Router tidak peduli program apa yang ditonton oleh receiver
Solusi yang lebih sederhana: class based / diferentiated services n n n
Differentiated Services Menggunakan sekumpulan router yang membentuk administrative domain Admin ini yang mendefinisikan sekumpulan kelas layanan dan aturan forwardingnya Dari sisi bisnis, kelas layanan bisa memberikan tambahan pemasukan Kelas bisa dibedakan berdasar: delay, jitter, dll. Contoh di industri lain:
n
n
n
n n
n n
n
n
n n
Diimplementasikan lokal di tiap router Tanpa setup di awal Tanpa melibatkan seluruh lintasan
IS vs. DS n
Pada kasus Internet Telephony:
Layanan paket kilat: overnight, 1-day, 3-days Airline: first, businiss, economy class
IS (flow-based): setiap panggilan telpon mendapatkan resourcenya masing-masing dengan kualitas yang mungkin berbeda-beda DS (class-based): semua panggilan telpon mendapat resource yang di-reserve untuk kelas telpon yang dipakai bersama, tetapi tidak akan diambil atau mengambil dari kelas lain ( misal file transfer)
Expedited Forward
Assured Forwarding
Karena paket mungkin beredar antar subnet yang dijalankan oleh operator yang berbeda, maka perlu didefinisikan network-independent service Yang paling sederhana adalah EF: n
Kualitas bagus, reserve resource sesuai kebutuhan Kekurangan pada kebutuhan untuk establish setiap flow (kasus di mana flownyaribuan atau jutaan ) Router menyimpan info setiap flow, kemungkinan crash
2 kelas service: regular dan expedited (transsubnet) 2 antrian (weighted fair queue) Asumsi: regular lebih banyak, expedited sedikit tapi istimewa (bandwidth lebih besar)
n
n
n
n
Dengan 4 kelas prioritas yang masing-masing punya resource sendiri Ada 3 kemungkinan packet discard: low, medium dan high n
n
Ada 4x3 = 12 kelas layanan
Setiap paket akan diklasifikasi dan ditandai kelasnya, kemudian akan dilewatkan ke filter apakah akan langsung dikirimkan, di-delay, hingga di-discard jika perlu
15
Label Switching & MPLS n
n
Label Switching dikembangkan oleh sejumlah vendor router, menambahkan label ke tiap paket dan me-route-kan paket sesuai label (bukan destination address) mirip pada VC IETF (Internet Engineering Task Force) menstandarisasi ide LS dengan nama MPLS (Multiprotocol Label Switching)
Internetworking
MPLS n
Switching ? Routing n
n
n
Routing: mencari dest addr dari tabel untuk menentukan ke mana dikirim Switching: menggunakan label dari paket untuk index pencarian forwarding table
Problem: n
n
Di mana mencantuman label, perlu menambahkan MPLS header di depan IP header Implementasinya rumit
Variasi network
TUGAS n n
n
Cari sejumlah Teknologi Jaringan Klasifikasikan berdasarkan properti seperti di tabel variasi network Contoh: n
X.25 n n n n
Layanan: connection oriented Ukuran paket: … Flow control: … dst.
16