Jaringan Komputer CIDR (Classles Inter Domain Routing)
Joko Christian, S.Kom
Latar Belakang • Classless Inter Domain Routing – diadopsi untuk membantu mengurangi beban pada router backbone (misalnya pada router jalur internet) yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah routing table. • routing table yang besar memiliki beberapa efek, yaitu : 1. 2.
3.
•
Router memerlukan lebih banyak memori untuk menyimpan dan memanipulasi routing table pada akhirnya akan meningkatkan biaya operasi. Routing latency meningkat (waktu yang diperlukan untuk mengarahkan sebuah paket data ke jalur yang benar) karena banyaknya data yang terdapat pada routing table. Penggunaan bandwith meningkat karena banyaknya routing update saat router saling menukar isi routing table nya.
Solusi dari masalah ini ialah penggunaan CIDR. CIDR memungkinkan proses IP Address aggregation (Agregasi /penggabungan IP address) yang mengakibatkan turunnya jumlah routing table yang digunakan.
IP Address Aggregation • • •
Jadi apa maksudnya IP Address Aggregation? Sederhana, IP Address Aggregation memungkinkan beberapa network disatukan dalam satu routing entry. Contoh: Sebuah router harus mengatur lalulintas 8 network terpisah, semua network tersebut menggunakan gateway yang sama untuk terkoneksi ke internet, yaitu 194.1.1.1: Berikut adalah isi dari routing table router tersebut ip route 66.100.50.0
255.255.255.224 194.1.1.1
ip route 66.100.50.32
255.255.255.224 194.1.1.1
ip route 66.100.50.64
255.255.255.224 194.1.1.1
ip route 66.100.50.96
255.255.255.224 194.1.1.1
ip route 66.100.50.128
255.255.255.224 194.1.1.1
ip route 66.100.50.160
255.255.255.224 194.1.1.1
ip route 66.100.50.192
255.255.255.224 194.1.1.1
ip route 66.100.50.224
255.255.255.224 194.1.1.1
IP Address Aggregation • Tanpa CIDR, dalam routing table harus menangani entri terpisah untuk masing-masing jaringan. • Jika dianalisa, kedelapan network tersebut bersambung. Dan bila dianalisa secara biner, memiliki kesamaan hingga bit ke 24 66.100.50.0
=
01000010.01100100.00110010.00000000
66.100.50.32
=
01000010.01100100.00110010.00100000
66.100.50.64
=
01000010.01100100.00110010.01000000
66.100.50.96
=
01000010.01100100.00110010.01100000
66.100.50.128
=
01000010.01100100.00110010.10000000
66.100.50.160
=
01000010.01100100.00110010.10100000
66.100.50.192
=
01000010.01100100.00110010.11000000
66.100.50.224
=
01000010.01100100.00110010.11100000
IP Address Aggregation •
•
• • •
Kita dapat mengenkapsulasi kedelapan network tersebut menjadi satu jalur CIDR dengan cara mengubah subnet masknya, sehingga isi routing table dapat diubah menjadi: ip route 66.100.50.0 255.255.255.0 194.1.1.1 Dapat dilihat keuntungan dari IP Address Aggregation and CIDR saat kita melihat perbedaan pada isi routing ttable sebelum dan sesudah CIDR. Ini adalah contoh kasus yang sederhana, namun dapat mudah dibayangkan manfaat dari CIDR pada aplikasi dunia nyata dengan aggregasi yang lebih banyak. CIDR menggunakan notasi penyederhanaan notasi IP network address. Notasi CIDR menggunakan prefix, yang menunjukkan berapa banyak bit yang digunakan untuk network portion. Penulisannya setelah alamat ip menggunakan tanda slash ("/") diikuti dengan jumlah bit masking. Sebagai contoh, menggunakan contoh diatas, bentuk CIDRnya ialah: 66.100.50.0 255.255.255.0 menjadi 66.100.50.0/24
Menentukan tipe alamat IP • IP address memiliki 3 jenis dasar, yaitu : 1. IP Network (network address) merupakan alamat IP yang digunakan sebagai pengenal jaringan Semua bit pada porsi host bernilai 0 2. IP Host (host address) merupakan alamat IP yang dapat diberikan pada perangkat jaringan host (PC, laptop, CCTV, NIC, dsb) Bit pada porsi host bernilai kombinasi 0 dan 1 3. IP Broadcast (broadcast address) merupakan alamat IP khusus untuk mengirim paket data yang ditujukan untuk semua host dalam satu jaringan. Semua Bit pada porsi host bernilai 1
Menentukan tipe alamat IP • Berikut adalah langkah-langkah menentukan jenis IP 1. Tuliskan alamat IP secara biner 2. Tuliskan masking secara biner (konversi dari nilai prefix atau dotted decimal jika diperlukan) sejajar dengan hasil langkah 1 3. Tentukan batas network portion 4. Analisa nilai biner host portion dari IP tersebut. Gunakan aturan berikut: a) b) c)
Jika semuanya 0, maka IP tersebut ialah network address Jika semuanya 1, maka IP tersebut ialah broadcast address. Jika merupakan kombinasi 0 dan 1, maka IP tersebut ialah host address
contoh • Tentukan jenis apakah IP berikut: 192.168.15.127 255.255.255.0 Jawab: 1. (Langkah 1) 11100000.10101000.00001111.01111111 2. (langkah 2) 11100000.10101000.00001111.01111111 11111111.11111111.11111111.00000000
Binary IP
Binary IP masking
contoh 3. (langkah 3) 11100000.10101000.00001111.01111111 11111111.11111111.11111111.00000000
Binary IP masking
Network portion
4. (langkah 4) 11100000.10101000.00001111.01111111 11111111.11111111.11111111.00000000
Binary IP
masking
Network portion
Kombinasi dari 0 dan 1 Host address
Contoh (2) • Tentukan jenis apakah IP berikut: 192.168.15.127 /25 Jawab
11000000.10101000.00001111.01111111 11111111.11111111.11111111.10000000
Binary IP masking
Network portion
Semuanya 1 broadcast address
Contoh (3) • Tentukan jenis apakah IP berikut: 192.168.15.192 /27 jawab 11000000.10101000.00001111.11000000 11111111.11111111.11111111.11100000 Network portion
Semuanya 0 network address
Binary IP masking
Menentukan network dan broadcast address • Jika suatu IP merupakan host address, berapakah network dan broadcast address nya? • Ingat!, host address selalu diapit oleh network address (nilai lebih kecil) dan broadcast address (nilai lebih besar) • Jika kita mengetahui network address dan broadcast address, dapat dengan mudah ditentukan range (jangkauan) dari host address untuk network tersebut
Menentukan network dan broadcast address • Langkah pengerjaan: • Gunakan langkah 1-4 untuk memastikan kebenaran host address, lalu : 5. (langkah 5-menentukan network address) Lakukan proses ANDing bit per bit secara vertikal antara nilai biner IP dengan nilai biner masking, tuliskan hasilnya dibawah 6. (langkah 6-menentukan broadcast address) Copy seluruh nilai biner IP hingga batas network portion, lalu ganti semua host portion dengan angka 1
Contoh(4) • Tentukan jenis apakah IP berikut, jika host, maka tentukan network dan broadcast addressnya: 192.168.15.187 /27 jawab
11000000.10101000.00001111. 10111011 11111111.11111111.11111111.11100000
Binary IP masking
Network portion
Kombinasi 0 dan 1 terbukti host address
Contoh(4) Langkah 5 Network portion
11000000.10101000.00001111.10111011 11111111.11111111.11111111.11100000
Binary IP
masking
lakukan proses AND ing untuk tiap bit
11000000.10101000.00001111.10100000 = 192 168 15 160
Network address
Contoh (4) • Langkah 6 Network portion
11000000.10101000.00001111.10111011 11111111.11111111.11111111.11100000 Copy kan nilai network portion, ubah host portion jadi satu
Binary IP
masking
Ubah menjadi 1
11000000.10101000.00001111.10111111 = 192 168 15 191
Broadcast address
Contoh (4) • Jadi, ip 192.168.15.187 /27 merupakan host address yang memiliki • Network address= 192.168.15.160 • Broadcast address=192.168.15.191 • Range host address = 192.168.15.161192.168.15.190
Latihan • Tentukan jenis IP nya, jika IP host, berapakah network,broadcast dan range host addressnya? 1. 192.168.14.13 255.255.255.128 2. 141.118.100.35 /20 3. 10.10.15.45 /10