Jaringan Backbone
[email protected]
Backbone Dalam dunia telekomunikasi Jaringan Backbone berarti Jalur kecepatan tinggi yang membawa lalu lintas data jumlah besar Misal : jalur backbone antar BTS, antar sentral telepon kabel, antar gedung, antar kota sampai kabel FO bawah laut penghubung antar negara
Backbone
Jalur Utama lalu lintas data
Bandwidth Kapasitas besar
Titik transit dari pertemuan banyak jalur
Menggunakan Media Akses Wireline Fiber Optic/Wireless BWA
Why Fiber Optic ?
Kecepatan data paling tinggi dari semua jenis media akses
Pelemahan rendah
Dapat menempuh jarak jauh dengan sedikit penguat
Tahan gangguan Interferensi Gelombang EM
Klasifikasi
LAN Backbone
WAN Backbone
Internet Backbone
LAN Backbone
Internet Backbone
Hirarki Infrastruktur Backbone Internet International Backbone
•Jaringan kabel laut internasional
•Satelit Internasional
•Jaringan kabel optik domestik
Domestic Backbone
•Satelit domestik (VSAT) •Microwave link teresterial
Wired :
Jaringan Akses
•Kabel tembaga (Copper, ADSL)
•Optik (FTTH)
Wireless : •Seluler (GSM, CDMA) •FWA (CDMA) •BWA •Wimax-WiFi •Broadcast •Trunking
Hirarki Jaringan Internet Internasional
Tier1
UUNet
Global Crossing
NTT Communications
Sprint
C&W
Global Internet KDDI
OCN
Tier2
Hutchison
Tier3
STIX
ISP A
ISP G ISP
ANC
ISP C ISP
ISP B ISP
CNC
Reach
ISP
ISP E ISP D
ISP
ISP F ISP
ISP
“Penyelenggara Tier1”: Sbg backbone utama dari global IP network • Jangkauan global • Backbone utama : tidak membeli koneksi ke penyelenggara lain.
Examples
ISP Telkom Speedy menyewa Bandwidth ke Indosat untuk akses International Gateway dan IIX (Domestik Internet) ke APJII
Indosat sebagai NAP (Network Access Provider) menyewa ke NAP Singtel Singapore
NAP Singtel Singapore menyewa bandwitdh ke SPRINT (Tier-1) sebagai penyedia Backbone Internet Global
The Heart of Internet Backbone Apa yang akan terjadi jika banyak Negara di dunia saling berkumpul dan bertukar informasi ?
Yang akan dihasilkan dari kejadian ini adalah INTERNET. Sistem kendali lalu lintas data di dalam backbone jaringan internet yang sangat kompleks di tentukan oleh perangkat Router yang menjalankan fungsi Routing Dinamis BGP
The Heart of Internet Backbone Router Device + Routing Dinamis BGP
BGP – Border Gateway Protokol dikenal sebagai routing protocol yang sangat kompleks dan rumit karena kemampuannya dalam melayani pertukaran rute antarorganisasi yang besar. Routing protocol ini memiliki tingkat skalabilitas yang tinggi karena beberapa organisasi besar dapat dilayaninya dalam melakukan pertukaran routing, sehingga luas sekali jangkauan BGP dalam melayani para pengguna jaringan.
BGP
Apakah BGP? Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP adalah routing protocol yang memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan.
Termasuk dalam Routing jenis EGP – Exterior Gateway Protocol
BGP
EGP - Exterior, routing protocol jenis ini memiliki kemampuan melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal sebuah organisasi atau kelompok tertentu.
Organisasi atau kelompok tertentu diluar organisasi pribadi sering disebut dengan istilah autonomous system (AS). Maksudnya rute-rute yang dimiliki oleh sebuah AS dapat juga dimiliki oleh AS lain yang berbeda kepentingan dan otoritas
Infrastruktur Backbone Internet Indonesia Pengguna Internet masih terkonsentrasi di kota-kota besar, Biaya telekomunikasi (harga/performance) di Indonesia masih relatif mahal Salah satu penyebab kondisi tersebut adalah terbatasnya kapasitas backbone nasional & internasional Tanpa dukungan infrastruktur backbone yang baik Indonesia akan kehilangan peluang untuk pemerataan kesenjangan Sistem Informasi diseluruh wilayah
Problem
Indonesia tidak memiliki koneksi langsung ke jaringan Internasional yang disebut Tier-1.
Koneksi Internet eksisting Indonesia harus melewati dahulu Singapura, HongKong, Hawaii baru ke Amerika
Backbone Internet Nasional juga harus dibenahi terutama dalam peningkatan kapasitas & penambahan jalur baru
Internet Backbone Disaster
27 desember 2006 terjadi gangguan internet massal pengguna internet di Asia yang ingin mengakses situs-situs yang servernya terletak di luar negaranya.
Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa kabel serat optik di bawah laut Taiwan akibat gempa 7.1 SR yang melanda Taiwan pada hari Selasa malam. Padahal kabel serat optik tersebut merupakan backbone jalur utama komunikasi internasional yang menghubungkan beberapa negara Asia ke luar negeri
Internet Backbone Internasional Gateway NOC Lintasarta TB Simatupang – Singapura 155 Mbps Sistem Komunikasi Kabel Laut (Submarine FO)
Interkoneksi Peering Internasional Submarine Fiber Optic SEA-ME-WE-3, APCN dan TIER-1 39 landing points in: 1. Norden, Germany 2. Oostende, Belgium 3. Goonhilly, England, UK 4. Penmarch, France 5. Sesimbra, Portugal 6. Tetuan, Morocco 7. Mazara del Vallo, Italy 8. Chania, Greece 9. Marmaris, Turkey 10. Yeroskipou, Cyprus 11. Alexandria, Egypt 12. Suez, Egypt 13. Jeddah, Saudi Arabia 14. Djibouti, Djibouti 15. Muscat, Oman 16. Fujairah, United Arab Emirates 17. Karachi, Pakistan 18. Mumbai, India 19. Cochin, India 20. Mount Lavinia, Sri Lanka 21. Pyapon, Myanmar 22. Satun, Thailand 23. Penang, Malaysia (Where it meets the SAFE and the FLAG cables.) 24. Medan, Indonesia 25. Tuas, Singapore 26. Jakarta, Indonesia 27. Perth, Australia 28. Mersing, Malaysia 29. Tungku, Brunei 30. Danang, Vietnam 31. Batangas, Philippines 32. Taipa, Macau 33. Deep Water Bay, Hong Kong 34. Shantou, China 35. Fengshan, Taiwan 36. Toucheng, Taiwan 37. Shanghai, China 38. Keoje, South Korea 39. Okinawa, Japan