HINDCASTING GELOMBANG MENGGUNAKAN DATA ANGIN DARI MRI-JMA (METEOROLOGY RESEARCH INSTITUTE/JAPAN METEOROLOGY AGENCY) DALAM KURUN WAKTU 1989 – 2003 (Disampaikan pada tanggal 17 Juli 2013 pada Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Kelautan)
OLEH : Nurul Fitriah 4309100005 JURUSAN TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
Latar Belakang
simulasi iklim 1900-2100 (IPCC,2007 )
Angin
: udara yang bergerak karena bagian-bagian udara didorong dari daerah bertekanan tinggi (suhu dingin) ke daerah yang bertekanan rendah (suhu panas)
Gelombang abrasi Abrasi pantaidi laut overlap didusun Muaro setinggi diKacci-Kaci, persimpangan Aia 6 haji, meter Pessel Desa menghantam Place menatap Ashley perumahan puing-puing Tampalang, di Ocean Springs, penduduk Keca.Tappalang, rumahnya selama di yang tepibadai hancur pantai Kab.Mamuju, Isaac Kabupaten disapu pada 29 gelombang Natuna, Provinsi besar Kepulauan pada November Riau2013 (Kepri). 2008. (2011) Sulawesi Barat Agustus 1425 Januari 2012
secara meteorologis angin di Indonesia mempunyai ketidakteraturan yang tinggi, ditandai dengan sering terjadinya angin puting beliung dapat muncul secara tiba-tiba dan gelombang tinggi di laut. (BMKG,2010) Faktor yang sangat berpengaruh terhadap penyebab kerusakan lingkungan pesisir adalah kondisi gelombang dan hal itu dapat dipelajari dengan memanfaatkan pemodelan gelombang. (Vijaykumar et al, 2004)
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
1. Bagaimana perilaku hindcasting gelombang yang dibangkitkan oleh data angin selama 15 tahun (1989 – 2003) ?
1. Mengetahui perilaku hindcasting gelombang yang dibangkitkan oleh data angin selama 15 tahun (1989 – 2003)
2. Bagaimana keakurasian data tinggi gelombang signifikan hasil analisa hindcasting gelombang dengan data NDBC buoy ?
2. Mengetahui keakurasian data tinggi gelombang signifikan hasil analisa hindcasting gelombang dengan data NDBC buoy
Manfaat Penelitian 1. Memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu teknologi di bidang kelautan khususnya dalam permasalahan perubahan iklim terhadap tinggi gelombang. 2. Dapat memberikan masukan bagi para praktisi dan peneliti guna melakukan tindakan berupa pencegahan terhadap dampak yang terjadi akibat tinggi gelombang pengaruhnya dengan perubahan iklim global.
Batasan Masalah 1. Data angin yang digunakan adalah hasil proyeksi AGCM3.2 model (Mizute et al, 2011) dengan resolusi grid 1x1 selama 15 tahun yaitu dalam kurun waktu 1989 - 2003. 2. Pemodelan tinggi gelombang dilakukan menggunakan koordinat spherical dengan batas 80 Lintang Utara - 80 Lintang Selatan dan 180 Bujur Barat - 180 Bujur Timur 3. Data Bathimetri yang digunakan adalah data dari ETOPO dengan resolusi grid 1x1 milik NOAA 4. Data Bathimetri dalam penelitian ini bersifat stationer yang artinya dari tahun 1989 sampai dengan 2003 tidak mengalami perubahan kontur kedalaman. 5. Kecepatan arus dalam penelitian ini tidak diperhitungkan. 6. Ice coverage diabaikan 7. Efek korelis diabaikan
Apa itu MRI-AGCM3.2 AGCM3.2 adalah versi terbaru dari model yang dibuat oleh MRI (Meteorology Research Institute) bekerja sama dengan JMA (Japan Meteorology Agency) ditujukan untuk simulasi iklim serta prediksi cuaca (Mizuta, et al., 2006). Data input untuk model AGCM sendiri adalah SST (Sea Surface Temperature) dan rata-rata pemanasan SST. MRI-AGCM3.2 sendiri mengalami perbaikan dari versi sebelumnya yaitu versi MRI-AGCM3.1
mulai
Pengumpulan data: Literature pendukung dan data sekunder
Metodologi Penelitian
Analisa data angin dari model AGCM3.2
WAM model
Distribusi tinggi gelombang signifikan tahun 1989-2003
Kalibrasi model
Analisa hasil
Data lapangan tinggi gelombang dari NDBC NOAA
kesimpulan
Menyusun laporan
selesai
Langkah-langkah Data Gelombang Data Gelombang Data Angin
-Hasil output dari Model AGCM 3.2 dari MRI-JMA - medan angin 1 resolusi spasial dibawah skenario emisi A1B.
Berupa binary file
Berupa ASCII file, sehingga dapat dibaca oleh aplikasi notepad
Data Angin
Kapasitas tiap file = 1.09 GB .......
Kapasitas 15 tahun = 16.35 GB
Data Gelombang
Contoh hasil output WAM model tahun 1989
Data Gelombang
Kapasitas tiap file = 3.570 KB Kapasitas 15 tahun = 443 GB
.......
Longitude
Latitude Hs
T
D
U10
WD
.......
Rata-rata Hs per tahun (1989-2003) Tinggi gelombang signifikan (m)
Perilaku hindcasting Hs (m) GLOBAL
Nesting wilayah Pasifik, Atlantik, dan Indonesia untuk rata-rata thn 2003
Buoy station
lokasi buoy lintang
51003
19.018N
51004
17.525N
41002
31.862N
bujur 160.582 W 152.382 W 74.835 W
D (m)
T
4919
lokasi model lintang
bujur
15thn
19
199
5082
15 thn
17
208
4297
15thn
32
285
.......
Probabilitas densitas Hs (m) dan U10 (m/s) model dengan buoy station 51003
Probabilitas densitas Hs (m) dan U10 (m/s) model dengan buoy station 51004
Probabilitas densitas Hs (m) dan U10 (m/s) model dengan buoy station 41002
WAM station
model
buoy NOAA
persentase
RMS
error
error
mean Hs
mean Hs
(m)
(m)
51003
2.2008
2.2076
0.308027
0.0068
51004
2.3089
2.3116
0.116802
0.0027
41002
1.5446
1.8077
14.5541
0.2631
Klik untuk membuka file >>
http://www.prh.noaa.gov/hnl/pages/events/nov_surf/
Hs dan U10 pada tgl 18-23 Nov 2003
Hs (m)
U10 (m/s)
Kesimpulan •
Tinggi gelombang signifikan untuk periode 15 tahun (1989 – 2003) secara global mengalami peningkatan, ditandai dengan semakin bertambah persentase peluang kejadian pada ketinggian antara 1.5m sampai dengan 6.5m sebesar 5%, dan gelombang tertinggi cenderung meningkat tiap tahunnya.
•
Dari hasil analisa akurasi prediksi tinggi gelombang yang dimodelkan menggunakan WAve Model (WAM) dengan data pengukuran buoy dari NDBC (National Data Buoy Center) milik NOAA (National Oceanic and Athmospheric Administration) didapatkan : a. Persentase error untuk station 51003 (Hawaii) sebesar 0.308027%, b. Persentase error untuk station 51004 (Hawaii selatan) sebesar 0.116802 %, c. Persentase error untuk station 41002 (Cape Hatteras, USA) sebesar 14.5541%,
LOGO
1. Tim Dosen Penguji 2. Dosen pembimbing 3. MRI-JMA (METEOROLOGY RESEARCH INSTITUTE/JAPAN METEOROLOGY AGENCY) 4. Yayasan Karya Salemba Empat 5. Dan seluruh pihak-pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah membantu Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS | Sukolilo 60111 Surabaya