UJI AKTIVITAS PERASAN BROKOLI (Brassica (Brassica oleracea var. Italica)) TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR TROMBOSITOPENIA YANG DIINDUKSI KOTRIMOKSAZOL ARTIKEL L
Oleh ENDANG HERMAWATI NIM. 051313a005
PROGRAM STUDI FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN FEBRUARI, 2016 201
i
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL
Artikel dengan judul “Uji Aktivitas Perasan
Var. Italica) Terhadap
Brokoli (Brassica Oleracea
Jumlah Trombosit Tikus Putih Jantan Galur
Wistar Trombositopenia Yang Diinduksi Kotrimoksazol” yang disusun oleh: Nama
: ENDANG HERMAWATI
NIM
: 051313a005
Program Studi : FARMASI Telah disetujui untuk diujikan dihadapan tim penguji skripsi Program Studi Farmasi
Ungaran, Februari 2016 Pembimbing Utama
Drs. Jatmiko Susilo, Apt., M.Kes NIDN : 0610066102
ii
THE ACTIVITY TEST OF BROCCOLI (Brassica oleracea var. Italica) JUICE TO THROMBOCYT AMOUNT IN WHITE MALE MICE OF THROMBOCYTOPENIA WISTAR STRAIN INDUCED BY COTRIMOXAZOLE Jatmiko Susilo, Nova Hasani Furdiyanti, Endang Hermawati
[email protected] ABSTRACT Background : Folic acid in broccoli (Brassica oleracea var. Italica) flowers is alleged to have an activity in increasing thrombocyt amount. Objectives : Determine the activity of broccoli juice to the thrombocyt amount in white male mice of thrombocytopenia wistar strain-induced by cotrimoxazole. Metode : This research was purely experimental research (true experimental) and research design used Pre and Post Test Control Only Design. This study used 30 male mice divided into 5 groups: normal control, negative control (distilled water + CMCNa 1%), and the juice of broccoli (Brassica oleracea var. Italica) with the doses of 25% v / v, 50% v / v and 75% v / v. On day 0, all platelet levels of the animals were measured by using automated hematology analyzer. On day-1, they were induced by the dose of cotrimoxazole of 172.8 mg / kg orally for 8 days in each group except the normal control. On day 9, the measurement of platelet levels in all test animals were done, followed by giving of broccoli juice orally for 3 days. On day 12, the platelet levels of each animal were re-measured. Results : The results show that the broccoli juice with the lowest concentration of 25% v/v has been able to increase the number of platelets into the normal range as well as the concentration of 50% v/v and 75% v/v, but they have not been able to increase the number of platelets same as control normal. Conclusion : Brokoli juice have the activity of increasing the number of platelets of mice induced cotrimoxazole.
Keywords : Broccoli (Brassica oleracea var. Italica) juice, cotrimoxazole, platelet.
iii
UJI AKTIVITAS PERASAN BROKOLI (Brassica oleracea var. Italica) TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR TROMBOSITOPENIA YANG DIINDUKSI KOTRIMOKSAZOL Jatmiko Susilo, Nova Hasani Furdiyanti, Endang Hermawati
[email protected] ABSTRAK Latar Belakang : Bunga Brokoli (Brassica oleracea var. Italica) mengandung senyawa asam folat yang diduga memiliki aktivitas meningkatkan jumlah trombosit. Tujuan : Untuk mengetahui aktivitas perasan brokoli terhadap kenaikan jumlah trombosit tikus putih jantan galur wistar trombositopenia yang diinduksi kotrimoksazol. Metode : Penelitian murni (true experimental) dengan desain penelitian Pre & Post Test Control Only Design, menggunakan tikus jantan 30 ekor dibagi menjadi 5 kelompok secara acak yaitu kontrol normal, kontrol negatif (aquadest+CMC-Na 1%), dan perasan brokoli (Brassica oleracea var. Italica) dosis 25% v/v, 50% v/v dan 75% v/v. Pada hari ke-0 semua tikus diukur menggunakan. Hari ke-1 tikus diberi induksi kotrimoksazol 172,8 mg/kgBB secara oral selama 8 hari kecuali kontrol normal. Kadar trombosit setelah induksi diukur hari ke-9 (pretest) selanjutnya diberi perasan brokoli secara oral selama 3 hari, hari ke-12 kadar trombosit diukur lagi pada semua hewan uji, dilanjutkan dengan pemberian perasan brokoli secara oral selama 3 hari. Hari ke-12 kadar trombosit masing-masing hewan uji kembali diukur (postest) menggunakan automated hematology analyzer. Hasil : Perasan brokoli dengan konsentrasi 25% v/v, 50% v/v, dan 75%v/v mampu meningkatkan jumlah trombosit. Simpulan : Perasan brokoli memiliki aktivitas terhadap peningkatan jumlah trombosit tikus yang diinduksi kotrimoksazol. Kata kunci : Perasan brokoli (Brassica oleracea var. Italica), kotrimoksazol, trombosit.
iv
PENDAHULUAN Trombosit adalah bagian terkecil dari unsur seluler sumsum tulang dan sangat penting peranannya dalam hemostasis dan proses pembekuan darah. Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanik selama respon hemostasis normal terhadap cedera vaskular. Jumlah trombosit kurang dari 150.000/µ dikategorikan sebagai trombositopenia (Rena dkk, 2009). Kotrimoksazol merupakan kemoterapik kombinasi dari trimetropim dan sulfametoksazol, trimetoprim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat. Kotrimoksazol bila digunakan dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan jumlah trombosit menurun akibat defisiensi asam folat (Ganiswara, 1995). Salah satu penyebab trombositopenia adalah defisiensi asam folat (Guyton dan Hall, 2007). Trombositopenia disebabkan oleh beberapa hal antara lain adalah kegagalan produksi trombosit, peningkatan konsumsi trombosit, distribusi trombosit abnormal, dan kehilangan akibat dilusi. Penggunaan obat-obat tertentu juga dapat menyebabkan trombositopenia, salah satunya adalah kotrimoksazol (Hoffbrand dkk, 2007). Brokoli mengandung vitamin B, vitamin C, asam folat dan beta karoten yang tinggi. Selain itu, brokoli juga mengandung beberapa mineral, seperti kalsium, zat besi, fosfor, potasium dan sulfur (Bangun, 2012). Kandungan asam folat dari brokoli diduga dapat meningkatkan jumlah trombosit akibat defisensi asam folat. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Alat Neraca analitik, mortar dan stamper, gelas ukur, juicer, Automated Hematology Analyzer. Bahan Brokoli (Brassica oleracea var. Italica), EDTA, kotrimoksazol, CMC-Na 1%, dan aquadest, tikus putih jantan sebanyak 30 ekor umur 2-3 bulan dengan berat badan rata-rata 212,43. Cara Penelitian 1. Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematika Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang. 2. Pembuatan perasan brokoli Brokoli dilakukan sortasi basah kemudian dihaluskan menggunakan juicer, diperas menggunakan kain flannel sehingga diperoleh sari yang segar. Pembuatan perasan brokoli dilakukan tiap hari tiap 100 gram bunga brokoli diperoleh sari sebanyak 39 ml.
1
HASIL PENELITIAN 1. Determinasi brokoli Kunci Determinasi : 1b-2b 2b-3b-4b-12b 12b-13b-14b-17b 17b-18b-19b--20b-21b-22b 22b-23b-24a-25a 25a-26b-27a 27a28b-29b 29b-30b-31a 31a-32a-33b-34a 34a-35a-36d--37b-38b-39b 39b-41b-42b-44b 44b-45b-46e 46e50b-51b 51b-53b-54b 54b-56b-57b-58b 58b-59b-72b 72b-73b-74a-75b 75b-76a-77a-78b 78b-103c104b-106b-107a 104b -108a-109a--110b-115b--119a-120b-122a 122a-(Famili (Famili 32. Brassicaceae) 1b-6b-7b-10b 1b 10b (Genus. Brassica)-species: Brassica) species: Brassica oleracea olera var. Italica (Backer & Backuizen, 1968). 2. Pengukuran Jumlah Trombosit (Mean ± SD) Kelompok Jumlah trombosit Jumlah trombosit Jumlah trombosit hari ke-0 hari ke-9 ke hari ke-12 ke kontrol normal kontrol negative Perasan brokoli 25% Perasan brokoli 50% Perasan brokoli 75%
Gambar.4.1
319265±1771,49 1771,49
319192±1025,46 319192±1025,46
319310±1046,5
319175±1681,35 1681,35
101167±648,92 101167±648,92
100605± 100605±285,00
317965±959,81 959,81
100708±655,48 100708±655,48
158555± 158555±1144,60
317762±2700,29
101013±624,3 101013±624,3
231645± 231645±3553,47
319097±1045,21 1045,21
101988±1554,1 101988±1554,1
278763± 278763±3816,57
Grafik jumlah trombosit hari ke-00 dan hari ke-9 ke setelah diinduksi kotrimoksazol
3. Analisis Data Tabel 4.2
Uji Mann-Whitney Mann Whitney Kadar Kotrimoksazol hari ke-9 ke
Pasangan perlakuan
Sig.
2
Trombosit
Kesimpulan
Setelah
diinduksi
PI vs PII PI vs PIII PI vs PIV PI vs PV PII vs PIII PII vs PIV PII vs PV PIII vs PIV PIII vs PV PIV vs PV
0,004 0,004 0,004 0,004 0,262 0,873 0,423 0,555 0,150 0,337
Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda tidak bermakna Berbeda tidak bermakna Berbeda tidak bermakna Berbeda tidak bermakna Berbeda tidak bermakna Berbeda tidak bermakna
Tabel 4.3 Uji Mann-Whitney Kadar Perasan Brokoli hari ke-12 Pasangan perlakuan Sig. PI vs PII 0,004 PI vs PIII 0,004 PI vs PIV 0,004 PI vs PV 0,004 PII vs PIII 0,004 PII vs PIV 0,004 PII vs PV 0,004 PIII vs PIV 0,004 PIII vs PV 0,004 PIV vs PV 0,004 Keterangan : PI PII PIII PIV PV
Trombosit Setelah diberi Perlakuan Kesimpulan Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna
= Kelompok kontrol normal = Kelompok kontrol negatif = Kelompok perasan brokoli 25% v/v = Kelompok perasan brokoli 50% v/v = Kelompok perasan brokoli 75% v/v
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil bahan yang digunakan pada penelitian brokoli (Brassica oleracea var. Italica) ini telah dideterminasi sebagai brokoli. Hewan uji yang digunakan berasal dari satu galur yaitu galur wistar berumur 2-3 bulan dengan berat badan rata-rata 212,43±9,52. Hari ke-0 dilakukan pengukuran jumlah trombosit awal sebelum diinduksi kotrimoksazol menggunakan alat Automated Hematology
3
Analyzer, Kadar trombosit hewan uji dalam penelitian antara 314280 - 322200/µl darah. Cara perlakuan kelima kelompok adalah sebagai berikut : Kelompok I : Kontrol normal dengan pemberian aquadest + CMC-Na 1% 2,5 ml/200 g BB per oral. Kelompok II : Kontrol negatif diberi kotrimoksazol 172,8 mg/kgBB + CMC-Na 1% per oral. Kelompok III : Diberikan kotrimoksazol 172,8 mg/kgBB + CMC-Na 1% per oral dan perasan brokoli (Brassica oleracea var. Italica) dosis 3,125 ml/kgBB + CMC-Na 1% per oral. Kelompok IV : Diberikan kotrimoksazol 172,8 mg/kgBB + CMC-Na 1% per oral dan perasan brokoli (Brassica oleracea var. Italica) dosis 6,25 ml/kg BB + CMC-Na 1% per oral. Kelompok V : Diberikan kotrimoksazol 172,8 mg/kgBB + CMC-Na 1% per oral dan perasan brokoli (Brassica oleracea var. Italica) dosis 9,375 ml/kg BB + CMC-Na 1% per oral Hari ke 1-8 semua kelompok diinduksi menggunakan kotrimoksazol kecuali kontrol normal, dosis yang digunakan adalah 172,8 mg/kgBB. Pada hari ke-9 darah tikus kembali diambil melalui vena orbitalis sebagai data pretest untuk mengetahui jumlah trombosit setelah diinduksi kotrimoksazol. Hari ke 9-11 diberi perlakuan perasan brokoli (Brassica oleracea var. Italica) kecuali kontrol normal dan kontrol negatif, pada kelompok III dengan konsentrasi 25%, kelompok IV 50%, dan kelompok V 75% secara peroral. Pada hari ke-12 diukur peningkatan jumlah trombosit tikus. Berdasarkan hasil uji menggunakan Kruskal-Wallis pengukuran jumlah trombosit pada hari ke-9 diketahui bahwa terjadi penurunan jumlah trombosit secara bermakna kecuali pada kelompok kontrol normal. Berdasarkan uji menggunakan Kruskal-Wallis, kelima kelompok perlakuan setelah diberi perlakuan perasan brokoli didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan secara bermakna setelah diberi perlakuan perasan brokoli dalam meningkatkan jumlah trombosit tikus. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Perasan Brokoli (Brassica oleracea var. italica) memiliki aktivitas meningkatkan jumlah trombosit tikus putih jantan galur wistar trombositopenia yang diinduksi kotrimoksazole. 2. Perasan Brokoli (Brassica oleracea var. italica) pada konsentrasi terendah yaitu 25% v/v sudah efektif meningkatkan jumlah trombosit tikus putih jantan galur wistar trombositopenia yang diinduksi kotrimoksazol, begitupun dengan konsentrasi 50% v/v dan 75%v/v.
4
Saran 1. Perlu dilakukan uji toksisitas Perasan Brokoli (Brassica oleracea var. italica) pada hewan uji agar penggunaannya dapat lebih aman dan efektif. 2. Perlu dilakukan isolasi zat aktif asam folat yang terkandung dalam perasan brokoli (Brassica oleracea var. italica) untuk meningkatkan jumlah trombosit. 3. Pada penelitian selanjutnya perlu analisis regresi untuk memperkirakan dosis yang dapat meningkatkan jumlah trombosit yang sebanding dengan kontrol normal. DAFTAR PUSTAKA 1. Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga 2. Ganiswara, R. G. (2000). Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Gaya Baru 3. Guyton dan Hall. (2007). Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC 4. Hoffbrand, A V., Pettit J E., dan Moss P A H. Editors. (2006). Platelets, Blood Coagulation and Haemostasis. Dalam: Essential hematology. Edisi 5. New York: Blackwell Publishing 5. Rena, N M., Utama S., dan Parwati, T. (2009). Kelainan Hematologi pada Demam Berdarah Dengue. Jurnal Penyakit Dalam :Denpasar
5