ISSN No. 1978-3787
Media Bina Ilmiah 23
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIB SD NEGERI 16 CAKRANEGARA MELALUI SUPERVISI KOLABORATIF TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh Ni Wayan Suarni Kepala Sekolah SDN 16 Cakranegara Abstrak: Penelitian ini adalah merupakan Penelitian Tindakan Sekolah yang terdiri dari dua siklus dimana tiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dan terbagi ke dalam empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini adalah penerapan optimalisasi supervisi diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga akhirnya berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memotivasi belajar siswa kelas VIB SD Negeri 16 Cakranegara melalui penerapan supervisi kolaboratif. Tempat penelitian di SD Negeri 16 Cakranegara, selama 4 (empat) bulan dari bulan Agustus sampai dengan bulan November 2014 dengan subyek penelitian guru mata pelajaran bahasa indonesia. Teknik pengambilan data yang digunakan dengan observasi dan evaluasi. Sedangkan Teknik analisa data adalah deskriptif kuantitatif. Kata kunci: Meningkatkan, kemampuan guru, supervisi kolaboratif, memotivasi PENDAHULUAN Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan, yakni memperbaiki pola hubungan sekolah dengan lingkungannya dan dengan pemerintah, pola pengembangan perencanaan serta pola pengembangan manajerialnya, pemberdayaan guru dan restrukturisasi model model pembelajaran. Reformasi pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sektor kurikulum, baik struktur maupun prosedur penulisannya. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Keberhasilan implementasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikan kurikulum tersebut. Tidak jarang kegagalan implementasi kurikulum disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan dan kemampuan guru dalam memahami tugas tugas yang harus dilaksanakannya. Hal itu berarti bahwa guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran menjadi kunci atas keterlaksanaan kurikulum di sekolah. Dalam kurikulum 2006, guru diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, bahkan membuat sendiri silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya, dan menjabarkannya menjadi persiapan mengajar yang siap dijadikan pedoman pembentukan kompetensi peserta didik. Dalam rangka mencapai tuntutan di atas sekolah harus
berupaya meningkatkan mutu proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru di sekolahnya. Kepala sekolah sebagai manajer di sekolah bertanggungjawab terhadap keberhasilan proses belajar mengajar di sekolahnya, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mengadakan kegiatan supervisi kelas terhadap guru, untuk mengetahui kondisi dan fakta dilapangan khusunya guru-guru yang proses pembelajarannya belum mencapai hasil yang diharapkan. Penerapan optimalisasi supervisi diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga akhirnya berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Kelas VIB SD Negeri 16 Cakranegara Melalui Supervisi Kolaboratif Tahun Pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Sekolah ini dilakukan di SD Negeri 16 Cakranegara Mataram. Waktu penelitiannya dari tanggal 04 Agustus 2014 sampai dengan 29 Desember 2015. Penelitian dilaksanakan oleh peneliti sendiri sebagai Kepala Sekolah (sebagai Supervisor) dan dibantu oleh seorang observer ( Ni Nyoman Elly Setiawati, S.S., M.Pd.) Penelitian Tindakan Sekolah ini direncanakan berjalan 2 siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Penelitian tindakan
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 10, No. 6, Juni 2016
24 Media Bina Ilmiah ini dilakukan secara kolaboratif dengan teman sejawat dimana posisi teman sejawat sebagai observer. Adapun tahapan-tahapan disetiap siklusnya adalah tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan refleksi. Jenis data yang dicari dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah data kuantitatif berupa nilai hasil pengamatan baik proses pembelajaran guru bahasa indonesia maupun pelaksanaan supervisi kolaboratif kelas. Indikator keberhasilan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Kemampuan guru memotivasi siswa dalam proses pembelajaran dikatakan berhasil (Keterlaksanaan) apabila mencapai nilai minimal 65% atau minimal memperoleh nilai 65 (Cukup) 2. Penerapan Supervisi Kolaboratif kelas dikatakan berhasil apabila mencapai nilai minimal 80% atau minimal memperoleh nilai 80 (baik) HASIL a.
Siklus I
1.
Hasil Observasi Keterlaksanaan kemampuan Guru Memotivasi Siswa pada Proses Pembelajaran Siklus I Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Observasi Keterlaksanaan Kemampuan Guru Memotivasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Guru Kelas VIB SDN 16 Cakranegara Siklus I.
_____________________________________________ Volume 10, No. 6, Juni 2016
ISSN No. 1978-3787 Kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung dapat diketahui dari lembar observasi di atas. Kegiatan guru yang sudah terlaksana dengan baik antara lain komponen kegiatan nomor (1), (3), (5) dan (8), sedangkan yang masih menunjukkan kekurangan adalah : 1) Memberikan tugas atau kegiatan yang bermakna, sesuai, dan menarik bagi siswa. 2) Menerapkan disiplin secara fleksibel sehingga tercipta situasi pembelajaran yang efektif. 3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai diri 4) Memberikan balikan positif terhdap hasil kerja siswa. Guru sudah memberikan balikan positif terhadap hasil kerja siswa namun belum maksimal. Hal ini terkait dengan kegiatan guru dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif, mengingat dalam proses pembelajarannya guru dalam memberikan kesempatan kepada siswa belum maksimal maka balikan positif terhadap hasil kerja siswapun juga belum maksimal. Dari tabel di atas terlihat pada siklus I diperoleh skor total 332 dengan nilai sebesar 42 (Pembulatan) belum tercapai sesuai dengan nilai standar minimal 65. Oleh karenanya untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru memotivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. 2.
Hasil Observasi Ketercapain Penerapan Optimalisasi Supervisi Kolaboratif Dari hasil observasi yang dilakukan oleh supervisor (Kepala Sekolah) dan observer guru senior diperoleh data yang tidak jauh perbedaanya. Oleh karenanya yang ditampilkan salah satu saja, yaitu dari hasil pengamatan supervisor (Kepala Sekolah) hasilnya terlihat pada tabel 2. Dari hasil penerapan optimalisasi supervisi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di kelas VIB SD Negeri 16 Cakranegara dikelompokkan menjadi 2 kegiatan, yaitu: 1. Kegiatan yang perlu terus dipertahankan, 2. Kegiatan yang perlu ditingkatkan, Dari tabel di atas terlihat pada siklus I diperoleh skor total 1444 dengan nilai sebesar 76 (Pembulatan) belum tercapai sesuai dengan nilai standar minimal 80. Oleh karenanya untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru memotivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran maka penelitian dilanjutkan ke siklus II.
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Tabel 2. Hasil Observasi Ketercapaian Penerapan Optimalisasi Supervisi Terhadap Proses Pembelajaran Guru Kelas VIB SDN 16 Cakranegara Siklus I.
Media Bina Ilmiah 25 Tabel 3. Hasil Observasi Keterlaksanaan Kemampuan Guru Memotivasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Guru Kelas VIB SDN 16 Cakranegara Siklus II
2.
Hasil Observasi Ketercapaian Penerapan Optimalisasi Supervisi Kolaboratif Dari hasil observasi yang dilakukan oleh supervisor (Kepala Sekolah) dan observer diperoleh data yang tidak jauh perbedaanya. Oleh karenanya yang ditampilkan salah satu saja, yaitu dari hasil pengamatan supervisor (Kepala Sekolah) hasilnya terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. Hasil Observasi Ketercapaian Penerapan Optimalisasi Supervisi Terhadap Proses Pembelajaran Guru Kelas VIB SDN 16 Cakranegara Siklus II
b.
Siklus II
1.
Hasil Observasi Keterlaksanaan Kemampuan Guru Memotivasi Siswa pada Proses Pembelajaran Siklus II Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer diperoleh data disajikan dalam tabel 3. Berdasarkan tabel di atas terlihat pada siklus II terjadi peningkatan skor total dari 332 menjadi 668 dan peningkatan nilai dari 42 (Pembulatan) menjadi nilai sebesar 84 (Pembulatan) diatas nilai standar minimal 65
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 10, No. 6, Juni 2016
26 Media Bina Ilmiah Penerapan optimalisasi supervisi kolaboratif yang diberikan oleh Kepala Sekolah pada siklus II sudah dipahami dan dilaksanakan dengan sungguhsungguh oleh guru. Hasil perbaikan-perbaikan yang dilakukan terhadap kekurangan-kekurangan pada komponen-komponen kegiatan di siklus sebelumnya kini mulai tampak, pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar terlihat semakin baik dan terarah. Secara keseluruhan siswa tampak berperan aktif secara timbal-balik bersama guru larut dalam suasana proses pembelajaran. Fakta diatas dibuktikan dari hasil pengamatan supervisor dan observer tidak jauh berbeda. Data yang diperoleh terjadi peningkatan secara signifikan, skor total dari 1444 pada siklus I menjadi 1683 pada siklus II dan nilai yang dicapai dari 76 pada siklus I menjadi 89 pada siklus II, jauh melebihi nilai standar minimal yang ditetapkan yaitu 80 PEMBAHASAN a.
Siklus I
Dari hasil analisis pada siklus I diperoleh jumlah skor total 332 dengan nilai 42 untuk kemampuan guru memotivasi belajar siswa kelas VI B SDN 16 Cakranegara, sedangkan untuk penerapan optimalisasi supervisi kolaboratif guru yang bersangkutan memperoleh jumlah skor total 1444 dengan nilai 76. Upaya yang diperoleh guru tersebut dalam mengajarkan materi bahasa indonesia di kelas VIB SDN 16 Cakranegara masih di bawah standar minimal yang ditetapkan (nilai 65 untuk kemampuan memotivasi belajar siswa dan 80 untuk penerapan optimalisasi supervisi kolaboratif). Hasil yang masih di bawah standar itu dikarenakan guru yang bersangkutan persiapan dan perencanaan mengajar masih kurang, disamping itu penyebabnya adalah guru belum memahami dengan benar pengarahan, petunjuk dan bimbingan Kepala Sekolah dalam supervisi, sehingga proses pembelajaran kualitasnya masih jauh dari tujuan yang diharapkan. Beberapa komponen kegiatan dalam meningkatkan kemampuan memotivasi belajar siswa yang masih belum tercapai antara lain nomor (2), (4), (6) dan (7). Sedangkan untuk penerapan optimalisasi supervisi kelas yang sudah mulai tampak adalah: (1) merumuskan indikator ; (2) mengalokasikan waktu; (3) membuka pelajaran; (4) membimbing diskusi kecil dan (5) menutup pelajaran.
ISSN No. 1978-3787 kurang di siklus sebelumnya (siklus I) antara lain masalah persiapan dan perencanaan sebelum mengajar di kelas. Disamping itu guru harus percaya diri, pandai membaca dan mampu menerapkan tentang semua arahan, petunjuk, bimbingan dan dukungan dari supervisor. Setelah dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II, keterlaksanaan yang diperoleh guru dalam mengajarkan materi bahasa indonesia di kelas VIB SDN 16 Cakranegara mengalami peningkatan yang signifikan yaitu untuk kemampuan memotivasi belajar siswa memperoleh jumlah skor 668 dengan nilai 84 (di atas standar minimal 65) dan untuk ketercapaian penerapan optimalisasi supervisi kolaboratif memperoleh jumlah skor 1683 dengan nilai 89 ( diatas nilai standar minimal 80). Berdasarkan data hasil penelitian siklus I, siklus II terjadi peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II, maka penelitian tindakan sekolah ini dikatakan berhasil dan dapat dihentikan, dan penerapan optimalisasi supervisi kolaboratif dapat menikatkan kemampuan guru dalam memotivasi belajar siswa kelas VIB SD Negeri 16 Cakranegara Kota Mataram. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keterlaksanaan guru kelas VIB SD Negeri 16 Cakranegara dalam meningkatkan kemampuan memotivasi belajar dan ketercapaian menerapkan optimalisasi supervisi kolaboratif cukup berhasil, yaitu mencapai nilai 84 (diatas standar nilai 65) 2. Penerapan optimalisasi supervisi kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan guru kelas VIB SD Negeri 16 Cakranegara dalam memotivasi belajar siswa pada materi pelajaran bahasa indonesia yaitu mencapai nilai 89 (di atas standar minimal 80) 3. Penerapan optimalisasi supervisi kolaboratif sangat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan guru SD Negeri 16 Cakranegara dalam memotivasi belajar siswa kelas VIB pada materi bahasa indonesia semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. DAFTAR PUSTAKA Asep, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. UPI Press Bandung.
Pada siklus II guru dan supervisor bersama melakukan perbaikan-perbaikan yang dianggap
Burhanudin Harahap. 1983. Supervisi Pendidikan yang dilaksanakan oleh Guru Kepala Sekolah, Penilik, dan Pengawas. Jakarta: Damai Jaya
_____________________________________________ Volume 10, No. 6, Juni 2016
http://www.lpsdimataram.com
b.
Siklus II
ISSN No. 1978-3787 Fogg, B. J., Cueller, G., & Danielson, D. 2008 : Motivating, Influencing, and Persuading Users: An Introduction to Captology. Dalam A. Seears, & J. A. Jacko, The Human–Computer Interaction Handbook: Fundamentals, Evolving Technologies, and Emerging Applications (2nd Edition ed., hal. 133-144) : Oxon & New York: Lawrence Erlbaum Associates Taylor & Francis Group. Moreau, Robert A., Powell, Michael J., Fett, William F., Whitaker, Bruce D. 1997. ”The Effect of Ethanol and Oxygen and The Growth of Zymomonas mobilis and The Levels of Hopanoids and Other Membrane Lipids”, Current Microbiology, Vol.35, hal.124-128. Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas terbuka.
Media Bina Ilmiah 27 Management, Teknik Mengimplementasikan Manajemen SDM Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi). Penterjemah: Octa Melia Jalal. Jakarta: PPM Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi (12 ed). Jakarta : Salemba Empat. Roe, R.A. 2001. Competencies and competence management. Paper European Congress for W&O Psychology, Prague, May 1619, 2001. Suciati, dkk 2005. Belajar & Pembelajaran 2. Universitas Terbuka. Jakarta. Soemanto. 1998. Psikologi Pendidikan .Jakarta: Rineka Cipta.
Palan, R. 2007. Competence Management-A Practicionser’s Guide (Competency
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 10, No. 6, Juni 2016