ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 10-16, Sept. 2011
ISSN 2087-3581 METODE PELATIHAN GUNA MENGGEMBANGKAN KREATIVITAS SISWA PADA BIDANG STUDI TEKNOLOGI MEKANIK DI SMK NEGERI MANADO Jenly D.I. Manongko1 ABSTRACT Training methods which is also called the method of training is a good way of teaching to inculcate certain habits. Also as a means to maintain good habits. In addition, this method can also be used to acquire a dexterity, precision, opportunity and skills. The method used in this study is correlational method, a method that is used to find relationships between variables are studied based on the correlation coefficient. And based on the results of research and discussion of the influence and found that there was a linear relationship between training method terhadapa learning outcomes.
Keywords: Training, kreastivitas, field of study, learning outcomes ABSTRAK Metode latihan yang juga disebut metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang digunakan untuk mencari hubungan antara variable-variabel yang diteliti berdasarkan koefisien korelasi dan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan bahwa ada pengaruh dan hubungan yang linier antara metode pelatihan terhadapa hasil belajar. Kata Kunci : Pelatihan, kreastivitas, bidang studi, hasil belajar
1
Ir. Jenly D.I. Manongko, M.Eng adalah Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fatek UNIMA,
[email protected] Manongko, Metode Pelatihan Guna Menggembangkan Kreativitas Siswa pada Bidang Studi Teknologi Mekanik di SMK Negeri Manado
10
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
berbeda. Kedua metode tersebut yaitu
PENDAHULUAN Pendidikan urgensinya
formal
ketika
metode ceramah dan metode pelatihan.
dirasa
keluarga
Metode
tidak
wajar
kepada
proses
kemanusiaan
pelajaran,
dipacu
diterapkan oleh calon guru.
dapat dimili anak didik, akan ditentukan
Metode
oleh krelevansian penggunaan suatu
menanamkan
dan
kebiasaan-kebiasaan
memelihara kebiasaan-kebiasaan yang
peserta didik. Peserta didik cenderung
baik. Selain itu, metode ini dapat juga
dituntut untuk memberikan jawaban
digunakan untuk memperoleh suatu
yang benar menurut guru dan kurang
ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan
diberi kesempatan untuk memberikan
keterampilan.
tertentu
Elemen
yang membutuhkan kreativitasnya. sementara
yang diperoleh melalui hasil analisis
yang terpaut
proses
pelatihan
dengan
berbagai
dalam
dikombinasikan cara.
Cara
itu
diarahkan untuk menciptakan kondisi
secara bertahap, dengan dua metode kelas
juga
tertentu. Juga sebagai sarana untuk
berkembangnya kemampuan kreativitas
pada
yang
suatu cara mengajar yang baik untuk
Pendidikan di sekolah masih
diterapkan
latihan
disebut metode training, merupakan
metode yang sesuai dengan tujuan.
yang
berkreasi
teknik melalui suatu pelatihan yang
mengajar. Kemampuan yang diharapkan
kesimpulan
dapat
khususnya pada bidang studi mekanika
cukup besar dalam kegaiatan belajar
Pada
untuk
pemecahan masalah yang dihadapi,
Metode mempunyai andil yang
jawaban
mengalami
menemukan sendiri hal-hal baru dalam
netral.
alternatif-alternatif
juga
percaya diri apabila diarahkan serta
pendidikan formal yang benar-benar
tumbuh
dan
memiliki antusias dan merasa lebih
Dalam perjalannnya, ternyata tidak ada
menunjang
diberikan
kejenuhan. Pada faktor lain, siswa
dan
pemanusiaan kedua setelah keluarga.
kurang
yang
lebih banyak pasif dalam mengikuti
anak-anaknya.
Lembaga ini akhirnya diterima sebagai wahana
ceramah
ternyata mengakibatkan para siswa
mampu lagi memberikan pendidikan yang
Volume 2, Nomor 2, hal 10-16, Sept. 2011
pengembangan profesional dalam irama
yang
Manongko, Metode Pelatihan Guna Menggembangkan Kreativitas Siswa pada Bidang Studi Teknologi Mekanik di SMK Negeri Manado
11
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 10-16, Sept. 2011
masa depan yang baik, atas dasar gaya-
memperoleh
suatu
gaya
ketepatan,
kesempatan
atau
penguasaan
pendekatan-
ketangkasan,
pendekatan baru. Baik sendiri-sendiri
keterampilan.
maupun
dengan
kombinasinya,
berasal dari Herbart yang terkenal
komponen
pelatihan
mengkontribusi
dengan teori asosiasinya yang pada
terhadap
aktivitas
pelatihan
secara
Semula
dan
metode
ini
pokoknya berpendapat bahwa dengan
sekuensial.
mengulang-ulang
pelajaran
akan
memperkuat tanggapan dan ingatan para murid. (Alpandie, I, 1984)
Dasar Teori Metode merupakan jalan yang
Metode Pelatihan memiliki kelebihan
berkaitan dengan cara kerja dalam
antara lain : -
mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunaannya, memahami
sehingga
objek
sasaran
Untuk memperoleh kecakapan
dapat
motoris,
yang
melafalkan huruf, kata-kata atau
seperti
menulis,
dikehendaki dalam upaya mencapai
kalimat,
sasaran atau tujuan pemecahan masalah,
menggunakan alat-alat -
(Subagyo, J. 2004). Sedangkan menurut ohoitimur,
Y
(1997)
mengatakan
membuat
alat-alat,
Untuk memperoleh kecakapan metode seperti dalam perkalian,
metode mendapatkan arti yaitu jalan
penjumlahan,
yang sistimatis atau istimewa untuk
pembagian, tanda-tanda (simbol)
mendapatkan pengetahuan.
dan sebaginya, -
Latihan dapat diartikan sebagi suatu cara
mengajar
dimana
pengurangan,
Pembentukan kebiasaan yang
siswa
dilakukan
dan
menambah
melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan
ketepatan
serta
kecepatan
agar siswa memiliki ketangkasan atau
pelaksanaan.
keterampilan yang lebih tinggi dari apa
Kreativitas, menurut Munandar
yang telah dipelajari (Roestiah, 2001). Metode
pelatihan
(1996) dapat ditinjau dalam 4 aspek
merupakan
yaitu : -
suatu cara yang sistimatis melalui kegiatan-kegiatan
latihan,
untuk
Krerativitas dari aspek pribadi, muncul dari keunikan pribadi
Manongko, Metode Pelatihan Guna Menggembangkan Kreativitas Siswa pada Bidang Studi Teknologi Mekanik di SMK Negeri Manado
12
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
Setiap
METODE
anak
Metode yang digunakan dalam
memiliki bakat kreativ, namun
penelitian
masing-masing dalam bidang
korelasional,
dan kadar yang berbeda-beda.
digunakan untuk mencari hubungan
Orang
pendidik
antara variable-variabel yang diteliti
hendaknya menemukenali dan
berdasarkan koefisien korelasi. Dengan
menghargai bakat kreatif anak
disain penelitiaan sebagai berikut :
dan
tua
dan
memberikan
yaitu
metode
metode
yang
Hasil Belajar (Y)
Kriativiats ditinjau dari aspek pendorong
menunjuk
Variabel dalam penelitian ini
pada
dibatasi pada dua variabel yaitu :
perlunya dorongan dari dalam
1. Metode
individu (berupa minta, hasrta
Pelatihan
(variabel
dan motivasi) dan dari luar
bebas) dengan simbol “X “
(lingkungan keluarga, sekolah
dan
dan
kreativitas dan inovasi.
masyarakat. Agar bakat
indikator
2. Peningkatan
kreatif dapat diwujudkan. Orang
hasil
variabel
belajar
tua dan pendidik diharapkan
mahasiswa sebagai variabel
dapat memberikan dukungan,
dependen
perhatian, serta sarana-prasarana
dengan simbol “Y” Populasi
yang diperlukan.
-
adalah
Metode Pelatihan (X)
optimal.
-
ini
kesempatan
untuk mengembangkan secara -
Volume 2, Nomor 2, hal 10-16, Sept. 2011
(variabel
terikat)
dalam penelitian ini
Kreativitas sebagai proses diri
adalah seluruh siswa kelas 1 jurusan
secara kreatif
Teknik Mesin SMK Negeri 2 Manado. produk,
Sedangkan sampel adalah seluruh siswa
merupakan suatu ciptaan yang
kelas 1 satu dan kelas 1 empat Jurusan
baru dan bermakna.
Teknik Mresin SMK Negeri 2 Manado
Kreativitas
sebagai
Teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :
Manongko, Metode Pelatihan Guna Menggembangkan Kreativitas Siswa pada Bidang Studi Teknologi Mekanik di SMK Negeri Manado
13
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
-
-
Volume 2, Nomor 2, hal 10-16, Sept. 2011
Untuk data metode pelatihan,
bahwa metode pelatihan bukan salah
data dikupulkan melalui angket
satunya menjadi penentu keberhasilan
yang djalankan kepada siswa
pada bidang studi teknologi mekanika .
Untuk data hasil belajar di ambil
Setelah ditanyakan kembali ternyata
data nilai ujian akhir mata kuliah
yang mendapatkan hasil 30% (9 orang)
teknologi
kebingungan
mekanik
semester
latihan
genap.
soal
matematikanya
penelitian
dan
dikarenakan kurang
baik.
latihandasar Hasil
perhitungan rata-rata data X sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
menghadapi
47,03 ini menyatakan
hasil
pengolahan data X dapat dilihat pada
pelatihan
tabel distribusi frekwensi berikut ini :
menyelesaikan
bahwa metode
diperlukan persolan
dalam yang
menyangkut bidang studi teknologi mekanik.
Tabel 1. Distribusi Frekwensi Interval
F
F (%)
Hasil pengolahan data Y dapat
39 - 41
4
13,4
dilihat pada tabel distribus frekwensi
42 – 44
5
16,6
berikut ini :
45 – 47
6
20
48 - 50
8
26,7
51 – 53
5
16,6
54 - 56
2
6,7
Interval
F
F (%)
Total
30
100
5 – 5,5
4
13,3
6 – 6,5
12
40
7 – 7,5
11
36,7
metode
8 – 8,5
3
10
dalam
Total
30
100
Tabel 2. Hasil Belajar Teknologi Mekanik
Dari tabel di atas terlihat bahwa siswa
yang
pelatihan
menganggap
sangat
diperlukan
menyelesaikan persoalan-persoaln yang menyangkut bidang studi teknologi
Dari tabel di terlihat bahwa hasil
mekanika sebesar 70% (21 orang) dan
belajar siswa yang mendapatkan nilai
sisanya 30% (9 orang) menganggap
rendah sebesar 13,3% (4 orang) dan
Manongko, Metode Pelatihan Guna Menggembangkan Kreativitas Siswa pada Bidang Studi Teknologi Mekanik di SMK Negeri Manado
14
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 10-16, Sept. 2011
yang mendapatkan nilai cukup sebesar
34% dan sisanya 66% dipengaruhi oleh
40% (12 orang) dan yang mendapatkan
faktor-faktor
nilai tinggi sebesar 46,7% (14 orang).
keluarga,
Dengan
demikian
bahwa
lingkungan dan lain-lain.
pelatihan
sangat
menunjang
metode hasil
lain,
faktor
Pengaruh
seperti
faktor
ekonomi,
faktor
antara
metode
belajar Teknologi mekanik yang baik.
pelatihan terhadap hasil belajar dapat
Hasil nilai rata-rata teknologi mekanik
dilihat persamaan regresinya sebagai
adalah
berikut :
6,43,
ini
menandakan
ada
kenaikan sebagian besar siswa setelah
Y = bx + a maka
diberikan metode pelatihan. Dan ketika
Y = 0,11x + 1,39.
metode ini belum dilakukan nilai rata-
Dari
ratanya adalah 5.
bahwa
persamaan
jika
ini
metode
terlihat pelatihan
Hasil perhitungan korelasi dan
mendapatkan nilai satu maka hasil
regresi antara metode pelatihan adalah
belajar akan naik sebesar 1,39, hasil ini
sebagai berikut :
menunjukan bahwa metode pelatihan sangat
Tabel 3. Daftar Korelasi dan Regresi Korela si (r) 0,58
Koefisien
Determina
Regresi
0,34
a
b
Beberap kesimpulan yang dapat
1,3
0,1
diambil dari hasil penelitian ini adalah
9
1
sebagai berikut :
metode
sebesar
yang
linier
regresei yaitu : Y = 0,11X + 1,39 2.
hubungan ini cukup baik. Dengan determinasi
pengaruh
hasil belajar dengan persamaan
pelatihan
dengan hasil belajar sebesar 0,58 (58%)
koefisien
Terdapat
entara metode pelatihan terhadap
Dari tabe di atas dapat dilihat antara
hasil
SIMPULAN
1.
hubungan
terhadap
belajar.
Koefisien si (r2)
berpengaruh
Terdapat hubungan antar metode pelatihan
0,34
dengan
hasil
belajar
metode
sebesar r = 0,85 dan koefisien
pelatihan terhadap hasil belajar sebesar
determinasi r2 sebesar 0,34 dan ini
menunjukan
pengaruhnya
Manongko, Metode Pelatihan Guna Menggembangkan Kreativitas Siswa pada Bidang Studi Teknologi Mekanik di SMK Negeri Manado
15
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 10-16, Sept. 2011
menyatakan hasil belajar teknologi Poerwadarminto, W. J. S. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
mekanik 34% berhubungan dengan metode pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
Pasaribu, I. L. dan Simanjuntak, B. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito
Danim, S. 2002. Inovasi Pendidikan (Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan). Bandung : Pustaka Setia.
Rostiah, K. N. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Sinsuw, L. A. 1980. Teknologi Pendidikan, Bahan Penataran Dosen. Manado: IKIP
Moedjadi dan Hasibuan. 1986. Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV Remaja Karya
Soedjana. 1989. Metode Bandung : Tarsito.
Nasution S, 1982, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Statistik.
Suharsimi Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:Bina Aksara
Nasution, S. 1982. Teknologi Pendidikan. Bandung
Suharsimi Arikunto, 1989, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bina Aksara
Ohoitimur, Y. 1997. Pengantar Berfilsafat. Jakarta : Yayasan Gapura.
Manongko, Metode Pelatihan Guna Menggembangkan Kreativitas Siswa pada Bidang Studi Teknologi Mekanik di SMK Negeri Manado
16