Jurnal
aintis
ISSN: 1410-7783
Volume 13 Nomor 1, April 2013, 44-57
Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal dan Karakteristik Perjalanan Mahasiswa di Kota Bandung Location Recidence Choice Behavior and Travel Characteristic of Students in Bandung
Rona Muliana Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Riau Jalan Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru 28284 Subhan
[email protected]
Abstrak Perjalanan mahasiswa mempunyai karakteristik unik yang berbeda dengan karakteristik perjalanan primer lainnya. Pengetahuan mengenai karakteristik perjalanan mahasiswa dianggap perlu untuk mendukung transportasi di kawasan kampus yang berkelanjutan. Lokasi tempat tinggal mahasiswa diduga sebagai faktor yang mempengaruhi karakteristik perjalanan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi karakteristik lokasi tempat tinggal mahasiswa; (2) mengidentifikasi karakteristik perjalanan mahasiswa; (3) mengidentifikasi hubungan lokasi tempat tinggal mahasiswa dengan karakteristik perjalanan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola distribusi lokasi tempat tinggal mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga bersifat terkonsentrasi mendekati kawasan kampus. Hal ini dikarenakan prioritas utama dalam pemilihan lokasi tempat tinggal oleh mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga adalah jarak yang dekat terhadap kampus. Karakteristik perjalanan mahasiswa cenderung motorized. Adapun perjalanan ke kampus bukan perjalanan tunggal. Selain perjalanan tujuan kampus, mahasiswa juga melakukan perjalanan dengan tujuan selain kampus dalam rantai perjalanan menuju dan pulang dari kampus. Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan ke kampus berbeda dengan perjalanan primer lainnya dan perjalanan ke kampus bersifat lebih fleksibel. Lokasi tempat tinggal merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan mahasiswa. Jarak rumah terhadap kampus yang dekat memberikan kontribusi dalam mewujudkan transportasi di kawasan kampus yang berkelanjutan. Kata-kata kunci : Transportasi berkelanjutan, Karakteristik perjalanan, Lokasi tempat tinggal
Abstract Students travel has unique characteristic that is different from other primary travel characteristic. Knowledge about travel characteristic is deemed necessary to support sustainable transportation in campus area. Students residence location is judged as a factor affecting student travel characteristic. This study aims: (1) identify the characteristic of the students residence, (2) identify the student travel characteristic, (3) identify the relationship of students residence and students travel characteristic. The results show that the distribution pattern of students residence location is concentrated near the campus. This is because the main priority in students site location is close proximity to the campus. Students travel characteristic is likely to motorized. In addition to the campus destination, students also travel to the other destination in the chain traveling to and from campus. This shows that travel to campus is different from other primary travel and travel to the campus to be more flexible. Students residence location is a factor that greatly affects the student travel characteristic. Distance home to a campus that is near to contribute in the realization of sustainable transportation in campus area. Key Words: Sustainable transportation, Travel characteristic, Location of residence
Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana) PENDAHULUAN Dewasa ini, kesadaran mengenai pembangunan berkelanjutan mencakup ke dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam bidang transportasi dikenal istilah transportasi berkelanjutan. Kebijakan transportasi berkelanjutan ini perlu untuk diterapkan pada kawasan pendidikan perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan perguruan tinggi, merupakan kawasan yang menimbulkan tarikan perjalanan skala regional. Sehingga permasalahan transportasi yang ditimbulkan dari lokasi kawasan pendidikan perguruan tinggi, memberikan kontribusi yang signifikan dalam menimbulkan permasalahan transportasi dalam suatu kota. Oleh karena itu, diperlukan manajemen penanganan transportasi pada lingkup kawasan pendidikan perguruan tinggi. Untuk menerapkan transportasi berkelanjutan pada kawasan pendidikan perguruan tinggi, diperlukan pengetahuan tentang karakteristik perjalanan mahasiswa yang merupakan pelaku perjalanan yang dominan dalam suatu kawasan pendidikan perguruan tinggi. Karakteristik perjalanan merupakan bentuk dari pilihan-pilihan pergerakan yang dilakukan. Bentuk dari pilihan pergerakan adalah pilihan panjang perjalanan, pilihan moda transportasi, pilihan biaya transportasi dan bentuk pilihan pergerakan lainnya. Pilihan-pilihan pergerakan ini, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Jarak diduga sebagai faktor dominan yang mempengaruhi pilihan–pilihan pergerakan. Perjalanan untuk aktivitas wajib (bekerja dan sekolah) merupakan perjalanan yang rutin dilakukan dan signifikan dalam mempengaruhi total perjalanan suatu kota. Perjalanan tujuan pendidikan merupakan perjalanan wajib atau primer. Perjalanan mahasiswa mempunyai karakteristik unik yang berbeda dengan perjalanan primer lainnya. Hal ini dikarenakan perguruan tinggi yang merupakan tempat aktivitas utama mahasiswa, merupakan fasilitas regional. Karakteristik fasilitas regional adalah: (1) jangkauan pelayanan skala regional sehingga menarik perjalanan dalam jangkauan yang luas; (2) menentukan lokasi tempat tinggal pihak yang dilayani. Intervensi pada karakteristik perjalanan mahasiswa tentunya akan berkontribusi pada perwujudan idealisme pembangunan berkelanjutan. Untuk melakukan intervensi pada karakteristik perjalanan mahasiswa, maka dibutuhkan pengetahuan tentang karakteristik perjalanan mahasiswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik perjalanan tersebut. Bandung adalah kota yang terkenal dengan julukan kota pendidikan. Beberapa perguruan tinggi negeri ternama di tingkat nasional terletak di kota ini. Selain itu, perguruan tinggi swasta banyak tersebar di kota ini. Sejalan dengan banyaknya jumlah perguruan tinggi di Kota Bandung, keberadaan mahasiswa pun cukup mempengaruhi aktivitas perjalanan di Kota Bandung. Sehingga yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik perjalanan mahasiswa di Kota Bandung, dikaitkan dengan lokasi tempat tinggal mahasiswa sebagai salah satu faktor yang diyakini berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan mahasiswa. Adapun sasaran penelitian adalah sebagai berikut: (1) mengidentifikasi karakteristik lokasi tempat tinggal mahasiswa; (2) mengidentifikasi karakteristik perjalanan mahasiswa; dan (3) mengidentifikasi hubungan lokasi tempat tinggal mahasiswa dan karakteristik perjalanan mahasiswa. Karakteristik perjalanan terdiri dari supply dan demand. Pada penelitian ini menekankan karakteristik perjalanan dari sisi demand. Hal ini sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, dimana solusi dari permasalahan transportasi dilakukan melalui intervensi pada sisi demand atau kebutuhan akan transportasi (Domencich dan Mcfadden, 1975).
45
J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: 44-57 Lokasi merupakan tingkat pemisahan antara kegiatan manusia atau jarak. Menurut teori geografi transportasi dan ekonomi transportasi, perjalanan menuju tujuan-tujuan yang berbeda dipengaruhi alasan lokasi yang menarik pada satu sisi dan ketidaknyamanan melakukan perjalanan menuju suatu lokasi (hambatan jarak) pada sisi lainnya. Hambatan jarak merupakan hambatan yang terjadi karena tempat, objek dan orang terpisah secara spasial (Lloyd dan Dicken, 1977 dalam Naess, 2004). Dengan menciptakan kedekatan dan juga jarak antara aktivitas serta dengan memfasilitasi munculnya moda perjalanan yang bervariasi, akan mendorong terbentuknya karakteristik perjalanan tertentu dan menghambat karakteristik perjalanan yang lain (Naess, 2004). Dari berbagai teori, diketahui bahwa lokasi tempat tinggal penduduk relatif terhadap pusat kota sangat berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan penduduk. Jadi, variabel lokasi merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan penduduk. Selain unsur lokasi, beberapa teori juga menyebutkan bahwa karakteristik sosial ekonomi juga mempengaruhi karakteristik perjalanan. Berikut gambar yang menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik perjalanan:
KARAKTERISTIK PERJALANAN
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI
LOKASI ATAU JARAK
Gambar 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Perjalanan
Untuk konteks mahasiswa, maka variabel yang diduga berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan mahasiswa adalah lokasi tempat tinggal mahasiswa relatif terhadap lokasi perguruan tinggi. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini: Hipotesa 1: Perjalanan ke kampus bukan perjalanan tunggal Hipotesa 2: Karakteristik perjalanan mahasiswa lebih dipengaruhi oleh lokasi tempat tinggal mahasiswa dibandingkan karakteristik sosial ekonomi mahasiswa
46
Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana) Adapun variabel penelitian disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Penelitian Lokasi Tempat Tinggal, Karakteristik Sosial Ekonomi dan Karakteristik Perjalanan Mahasiswa No
1
Variabel Penelitian
Keterangan
Skala Ukur
Lokasi Tempat Tinggal
a
b
Jarak tempat tinggal
Jarak yang ditempuh antara lokasi tempat tinggal dengan
ke kampus
kampus
Preferensi pemilihan
Alasan/selera mahasiswa dalam memilih lokasi tempat
lokasi tempat tinggal
tinggal (kedekatan dengan kampus, harga/sewa rumah,
Rasio
Ordinal
kedekatan dengan fasilitas lokal, kondisi jaringan jalan dan kemudahan akses ke angkutan umum, lingkungan tempat tinggal yang nyaman, dekat dengan teman atau saudara) 2
Karakteristik Sosial Ekonomi
a.
Status tempat tinggal
Status tempat tinggal mahasiswa, yakni tinggal bersama
Kategori
orang tua atau tinggal terpisah dari orang tua b.
Strata pendidikan
3
Karakteristik
Jenjang pendidikan yang ditempuh, yakni D3, S1, S2, S3
Kategori
Perjalanan a.
Waktu tempuh
Waktu tempuh perjalanan tujuan kampus
Rasio
b.
Pilihan Moda
Jumlah mahasiswa dengan moda perjalanan ke kampus
Rasio
Transportasi
dengan berjalan kaki, bersepeda, naik angkutan umum, mengendarai motor, mengendarai mobil
c.
Biaya Transportasi
Jumlah pengeluaran (Rp) untuk kegiatan transportasi per
Rasio
minggu d.
Tujuan Perjalanan
Tujuan perjalanan dalam rantai perjalanan menuju dan pulang dari kampus, yang terdiri dari tujuan kampus (primary destination) dan tujuan selain kampus (other destination)
Sumber : Hasil Analisis
47
Kategori
J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: 44-57 METODE PENELITIAN Paradigma penelitian yang diacu dalam penelitian ini adalah paradigma rasionalistik. Paradigma rasionalistik meyakini bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal, dimana empiris hanya berfungsi meneguhkan pengetahuan yang diperoleh dari akal. Sehingga dalam penelitian ini, lokasi tempat tinggal mahasiswa, karakteristik sosial ekonomi mahasiswa dan karakteristik perjalanan mahasiswa di tataran empiris hanyalah sebuah obyek yang kemudian diproses dengan logika teori yang berkembang. Metode penelitian yang diacu dalam penelitian ini adalah metode penelitian deduktif kuantitatif. Metode deduktif dilakukan dengan deduksi teori pemilihan lokasi tempat tinggal dan karakteristik perjalanan. Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui survei dan kuisioner. Wilayah studi dalam penelitian ini adalah Kota Bandung, dengan populasi perguruan tinggi dan mahasiswa di Kota Bandung. Pemilihan sampel perguruan tinggi dilakukan dengan metode purposive sampling. Adapun perguruan tinggi terpilih adalah perguruan tinggi Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) dan Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB). Alasan pemilihan perguruan tinggi terpilih adalah karena lokasi perguruan tinggi yang berdekatan, sehingga membentuk aglomerasi kawasan perguruan tinggi. Hal ini akan menjadikan lokasi kawasan perguruan tinggi terpilih sebagai pusat tarikan pergerakan mahasiswa. Adapun mahasiswa yang akan dijadikan sampel ditentukan berdasarkan stratified random sampling. Jumlah sampel mahasiswa adalah 217 mahasiswa, dengan komposisi mahasiswa D3/S1 sebanyak 56,7 % dan mahasiswa S2/S3 sebanyak 43,3 %.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Lokasi Tempat Tinggal Mahasiswa Rata-rata jarak lokasi tempat tinggal mahasiswa terhadap kampus adalah 4,85 Km. Pola distribusi lokasi tempat tinggal mahasiswa adalah bersifat terkonsentrasi mendekati kawasan kampus. Sebagian besar mahasiswa (52 %) tinggal di Kecamatan Coblong yang merupakan lokasi sampel kawasan perguruan tinggi. Adapun mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga, 97,8 % tinggal di Kecamatan Coblong. Selain terkonsentrasi di Kecamatan Coblong, lokasi tempat tinggal mahasiswa juga tersebar di kecamatan-kecamatan lainnya di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Jarak terjauh lokasi tempat tinggal mahasiswa adalah 25 Km. Berikut peta yang menunjukkan karakteristik jarak lokasi tempat tinggal mahasiswa terhadap kampus dan sebarannya:
48
Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana)
Sumber : Hasil Analisis
Gambar 2. Peta Distribusi Lokasi Tempat Tinggal Mahasiswa
49
J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: 44-57 Prioritas utama dalam pemilihan lokasi tempat tinggal oleh mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga adalah jarak yang dekat terhadap kampus. Jadi, keberadaan perguruan tinggi menentukan lokasi tempat tinggal mahasiswa. Berikut grafik preferensi pemilihan lokasi tempat tinggal oleh mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga:
Sumber : Hasil Analisis
Gambar 3. Grafik Urutan Prioritas Preferensi Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal
Karakteristik Perjalanan Mahasiswa Rata-rata waktu tempuh perjalanan ke kampus adalah 25 menit. Adapun mahasiswa yang terpisah dari keluarga, 55,6 %, menempuh perjalanan ke kampus ≤ 10 menit. Rata-rata biaya transportasi per minggu adalah Rp 28.000,00. Adapun 84,1 % mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga, mempunyai biaya transportasi ≤ Rp 20.000 per minggu. Penggunaan moda non motorized oleh mahasiswa adalah sebesar 27,2 %. Penggunaan moda non motorized dipilih oleh 82 % mahasiswa yang tinggal pada jarak walking distance ke kampus. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik perjalanan mahasiswa cenderung motorized. Namun, terdapat peluang peningkatan penggunaan moda non motorized dengan mendekatkan lokasi tempat tinggal mahasiswa pada jarak walking distance ke kampus. Adapun mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga, 45,2 % memilih menggunakan non motorized transportation. Berikut gambar yang menunjukkan karakteristik perjalanan mahasiswa tujuan kampus:
50
Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana)
Gambar 4. Grafik Karakteristik Perjalanan Mahasiswa Tujuan Kampus (Primary Destination) Perjalanan ke kampus bukan perjalanan tunggal. Selain perjalanan tujuan kampus, mahasiswa juga melakukan perjalanan dengan tujuan selain kampus dalam rantai perjalanan menuju dan pulang dari kampus. Perjalanan tujuan selain kampus dalam rantai perjalanan menuju dan pulang dari kampus, umumnya terdiri dari : (a) bekerja sebelum ke kampus; (b) meninggalkan kampus untuk sementara dengan tujuan istirahat di kos/rumah dan makan; (c) rekreasi dan aktivitas sosial setelah pulang dari kampus. Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan ke kampus berbeda dengan perjalanan primer (perjalanan untuk aktivitas wajib) lainnya dan perjalanan ke kampus bersifat lebih fleksibel.
51
J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: 44-57 Berikut tabel yang menunjukkan pola tujuan perjalanan mahasiswa dan pola aktivitas mahasiswa di luar kawasan kampus: Tabel 2. Karakteristik Pola Tujuan Perjalanan Mahasiswa No
Tujuan Perjalanan
Persen (%)
1
Perjalanan hanya tujuan kampus (no other destination)
47,9
2
Perjalanan tujuan kampus dan perjalanan tujuan selain kampus
52,1
(primary destination and other destination) a. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, sebelum
2,8
berangkat ke kampus b. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, setelah dari
17,5
kampus c. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, sebelum
2,3
berangkat ke kampus dan setelah dari kampus d. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, pada saat
18,4
meninggalkan kawasan kampus untuk sementara e. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, sebelum
2,3
berangkat ke kampus dan juga melakukan perjalanan tujuan selain kampus, pada saat meninggalkan kawasan kampus untuk sementara f. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, pada saat
8,3
meninggalkan kawasan kampus untuk sementara dan juga melakukan perjalanan tujuan selain kampus, setelah dari kampus g. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, sebelum
0,5
berangkat ke kampus dan juga melakukan perjalanan tujuan selain kampus, pada saat meninggalkan kawasan kampus untuk sementara Total (%)
100
N = 217 Sumber: Hasil Analisis
52
Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana) Tabel 3. Pola Aktivitas Mahasiswa di Luar Kawasan Kampus No 1 2 3
4
5 6
7
Aktivitas Mahasiswa di Luar Kawasan Kampus Rekreasi (olahraga, nonton bioskop, jalan-jalan) Makan Istirahat di kos/rumah (tidur, makan, beribadah dan nonton di kos/rumah) Aktivitas sosial (mengunjungi teman/keluarga, mengikuti kegiatan komunitas/klub, diskusi pelajaran kuliah) Kerja Belanja (belanja alat tulis, belanja makanan harian, belanja buku, belanja pakaian) Kursus (mengikuti belajar tambahan di tempat kursus atau universitas lain) Beribadah
8 Total Sumber: Hasil Analisis
Sebelum ke kampus
Frekuensi (%) Meninggalkan Setelah dari kampus untuk kampus sementara
Total
-
5,59
15,38
20,98
1,40
10,49
7,69
19,58
-
19,58
-
19,58
1,40
3,50
9,79
14,69
6,99
1,40
4,90
13,29
0,70
3,50
4,20
8,39
0,70
0,70
0,70
2,10
-
-
1,40 100,00
1,40 12,59
44,76
42,66
Hubungan Lokasi Tempat Tinggal dan Karakteristik Perjalanan Mahasiswa Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik perjalanan mahasiswa adalah lokasi tempat tinggal dan status tempat tinggal mahasiswa. Adapun pengaruh lokasi tempat tinggal terhadap karakteristik perjalanan lebih kuat daripada pengaruh status tempat tinggal terhadap karakteristik perjalanan. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien kontingensi hubungan lokasi tempat tinggal dengan karakteristik perjalanan lebih besar daripada koefisien kontingensi hubungan status tempat tinggal dengan karakteristik perjalanan.Berikut grafik yang menunjukkan koefisien kontingensi hubungan lokasi dan karakteristik sosial ekonomi dengan karakteristik perjalanan: LOKASI Jarak Lokasi Tempat Tinggal 0,70 7
0,5
95
KARAKTERISTIK PERJALANAN Waktu Tempuh
5 0, 73 0,6
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI
10
Pilihan Moda
1 0,43
Status Tempat Tinggal
0,528
Biaya Transportasi
Strata Pendidikan
Gambar 5. Koefisien Kontingensi Hubungan Lokasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Mahasiswa dengan Karakteristik Perjalanan Mahasiswa 53
J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: 44-57 Apabila dilihat hubungan lokasi tempat tinggal dan status tempat tinggal, terdapat kaitan antara 2 variabel independen tersebut. Lokasi tempat tinggal dan status tempat tinggal mahasiswa sangat berkaitan, dimana mahasiswa dengan status tempat tinggal terpisah dari keluarga, tinggal mendekati kampus, sementara mahasiswa yang tinggal bersama keluarga, tinggal tersebar. Berikut grafik yang menunjukkan hubungan lokasi tempat tinggal dan status tempat tinggal:
Sumber. Hasil Analisis
Gambar 6. Grafik Keterkaitan Hubungan Lokasi Tempat Tinggal dan Status Tempat Tinggal Mahasiswa Selanjutnya, hubungan lokasi tempat tinggal, status tempat tinggal dan karakteristik perjalanan mahasiswa dilihat dalam bentuk hubungan dengan status tempat tinggal sebagai variabel kontrol dan dianalisis dengan analisis chi-square. Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa lokasi tempat tinggal berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan, baik pada mahasiswa dengan status tempat tinggal terpisah dari keluarga maupun mahasiswa dengan status tempat tinggal bersama keluarga. Hasil analisis chi-square hubungan lokasi dan karakteristik perjalanan dengan variabel kontrol status tempat tinggal dapat dilihat pada Tabel 4 (lampiran).
54
Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana) SIMPULAN Simpulan 1. Lokasi tempat tinggal mahasiswa bersifat: (1) terkonsentrasi di Kecamatan Coblong bagi mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga; (2) tersebar di kecamatankecamatan lainnya di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat bagi mahasiswa yang tinggal bersama keluarga. 2. Lokasi tempat tinggal merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan mahasiswa dibandingkan karakteristik sosial ekonomi mahasiswa. Lokasi tempat tinggal yang dekat dengan kampus berimplikasi pada waktu tempuh perjalanan ke kampus yang singkat, peluang penggunaan moda non motorized, dan biaya transportasi yang murah. 3. Dalam melakukan perjalanan primer/utama ke kampus, mahasiswa juga melakukan perjalanan-perjalanan ikutan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan ke kampus bukan perjalanan tunggal dan perjalanan ke kampus bersifat fleksibel. Rekomendasi Dengan mengacu pada hasil analisis dan pembahasan, berikut ini beberapa hal yang perlu dijadikan rekomendasi, antara lain: 1. Merekomendasikan pola pembangunan terkonsentrasi antara lokasi tempat tinggal mahasiswa dengan lokasi kampus, sehingga mendukung perwujudan kawasan pendidikan perguruan tinggi yang kompak dan berwawasan lingkungan. Hal ini sejalan dengan fenomena yang ada dimana lokasi tempat tinggal mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga cenderung mendekati kampus. Begitu pula dengan preferensi mahasiswa dalam memilih lokasi tempat tinggal, yakni kedekatan jarak tempat tinggal terhadap kampus sebagai prioritas utama. Untuk itu dalam merencanakan lokasi perguruan tinggi, perlu mengalokasikan ruang di sekitar perguruan tinggi (jarak walking distance) untuk lokasi tempat tinggal mahasiswa. Dengan adanya kedekatan antara lokasi tempat tinggal mahasiswa dan lokasi perguruan tinggi akan terbentuk karakteristik perjalanan yang berwawasan lingkungan. Dengan meminimalisasi jarak rumah terhadap kampus, maka waktu tempuh perjalanan semakin singkat, penggunaan moda non motorized lebih memungkinkan, biaya transportasi lebih murah sehingga meminimalisasi polusi kendaraan bermotor, meminimalisasi konsumsi energi, gaya hidup sehat dan cost yang layak secara ekonomi. 2. Menciptakan kemudahan akses antara kampus dengan sarana rekreasi dan olahraga. Kemudahan akses dapat diciptakan melalui kemudahan jalur angkutan umum dari kampus ke sarana rekreasi dan olahraga; kedekatan jarak kampus terhadap sarana rekreasi dan olahraga. Hal ini sejalan dengan terdapatnya perjalanan ganda dalam rantai perjalanan ke kampus. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa melakukan perjalanan untuk aktivitas rekreasi dan aktivitas sosial setelah pulang dari kampus. 3. Memberlakukan konsep manajemen kebutuhan transportasi (MKT) atau transport demand management (TDM) pada kawasan pendidikan perguruan tinggi. Konsep transport demand management (TDM) dapat dilakukan melalui: (1) penyediaan dan perbaikan fasilitas bagi pejalan kaki dan sepeda untuk mendukung non motorized transportation; (2) perbaikan kualitas angkutan mahasiswa untuk mendukung pengurangan penggunaan kendaraan bermotor. 55
J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: 44-57 DAFTAR PUSTAKA Andriani, Rina (2008). Studi Kemungkinan Penerapan Angkutan Mahasiswa Sebagai Alternatif Moda Transportasi (Studi Kasus: ITB-UNPAD-UNIKOM-UNISBA). Tugas Akhir Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Institut Teknologi Bandung, Bandung. ―Bandung Termasuk Kota Pendidikan, Sejauh Mana Sekarang ini Perkembangan Dunia Pendidikan Di Bandung Masa Lalu, Mulai Dari TK Sampai Perguruan Tinggi ?‖. www.bandung.go.id, diakses tanggal 5 April 2012. Bestari, Adinda Melodie (2009). ―Identifikasi dan Perencanaan Rute Angkutan Mahasiswa di Kawasan Pendidikan Bandung Utara. Studi Kasus: ITB-UNPAD-UNIKOM-UNISBA. Tugas Akhir Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Institut Teknologi Bandung, Bandung. Curtis, Carey dan Montgomery, Melanie (2006). Housing Mobility and Location Choice: A Review of the Literature. Working Paper No 2. Department of Urban and Regional Planning, Curtin University. Domencich, Thomas A dan Mcfadden, Daniel (1975). Urban Travel Demand: a behavioral analysis. Eom, Jin Ki.; Stone, John R. dan Ghosh, Sujit K. (2009). ―Daily Activity Patterns of University Students‖, Journal of Urban Planning and Development. Erli H., Ketut Dewi Martha (2009). ―Studi Pengaruh Bentuk Kota (Urban Form) Terhadap Perilaku Perjalanan Anak Sekolah Dasar di Kota Bandung‖, Tesis Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Institut Teknologi Bandung, Bandung. Govicic, Joran (2001). ―Activity Based Travel Demand Modelling. A literature study.‖ Naess, Petter (2004). ―Residential location affects travel behavior—but how and why? The case of Copenhagen metropolitan area‖. Primerano, Frank; Taylor, Michael; Pitaksringkam, Ladda; Tisato, Peter (2008). ―Defining and Understanding Trip Chaining Behavior‖. Journal of Transportation. Tamin, Ofyar Z (2008). Perencanaan, Pemodelan dan Rekayasa Transportasi: Teori, Contoh Soal dan Aplikasi. Penerbit ITB, Bandung. University of Toronto Transportation Engineering and Planning (2011). Sustainable Transportation. www.civ.utoronto.ca, diakses tanggal 12 juli 2012.
56
Tabel 4 Hasil Analisis Chi-Square Hubungan Lokasi dan Karakteristik Perjalanan (Variabel Kontrol Status Tempat Tinggal) Variabel Kontrol
Variabel
Variabel
Dependen
Independen
Tinggal Bersama
Jarak Lokasi
Waktu
Keluarga
Tempat Tinggal
Tempuh
Tinggal Terpisah
Jarak Lokasi
Waktu
dari Keluarga
Tempat Tinggal
Tempuh
Tinggal Bersama
Jarak Lokasi
Pilihan Moda
Keluarga
Tempat Tinggal
Tinggal Terpisah
Jarak Lokasi
dari Keluarga
Tempat Tinggal
Tinggal Bersama
Jarak Lokasi
Biaya
Keluarga
Tempat Tinggal
Transportasi
X2
64,516
signifi
Koefisien
signifi
kansi
kontingensi
kansi
0,000
0,644
0,000
Kesimpulan
Status tempat tinggal berpengaruh pada hubungan lokasi dan waktu tempuh
78,444
0,000
0,619
0,000
Status tempat tinggal berpengaruh pada hubungan lokasi dan waktu tempuh
91,000
0,000
0,707
0,000
Status tempat tinggal berpengaruh pada hubungan lokasi dan pilihan moda
Pilihan Moda
53,453
0,000
0,546
0,000
Status tempat tinggal berpengaruh pada hubungan lokasi dan pilihan moda
18,976
0,270
0,415
0,270
Tidak ada hubungan antara lokasi dan biaya transportasi untuk mahasiswa yang tinggal bersama keluarga
Tinggal Terpisah
Jarak Lokasi
Biaya
dari Keluarga
Tempat Tinggal
Transportasi
54,439
0,000
0,549
0,000
Ada hubungan antara lokasi dan biaya transportasi untuk mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga
Sumber: Hasil Analisis