P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
Isolasi (Penetapan Kadar) Metabolit Primer Ratu Anai-anai (Macrotermes gilvus) Hagen., dan Potensi sebagai Obat Luka Bakar Yohannes Alen*, Lakmi Nurul Suci , Orindia Suarmin, Agus Suparman, Ayu Larrasati, Yesi Fitri Yeni; & Febriyenti Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang *Corresponding email:
[email protected] ABSTRAK Rayap telah digunakan dibeberapa negara sebagai makanan dan obat tradisional, namun sedikit diketahui kandungan biokimianya. Secara umum, protein berperan penting pada proses biologis regenerasi sel dan tidak ada literatur yang melaporkan tentang aktivitas potensialnya sebagai penyembuh luka. Analisis proximate dari ratu Anai-anai Macrotermes gilvus Hagen., telah dievaluasi menggunakan metoda standar. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ratu Anai-anai kering hasil freeze drying memberikan total protein tertinggi yaitu 43.55 %, karbohidrat total 23.44 %, total lemak 23.31 %, kadar abu dan kadar air 6.99 % dan 1.22 %. Energi yang diperoleh yaitu 5765.84 Cal/gram. Asam amino dan asam lemak sebagai faktor nutrisi yang dapat menyembuhkan luka (Febriyenti et al., 2011). Kandungan biokimia tersebut terdapat pada ratu Anai-anai. Kata Kunci:
Macrotermes gilvus Hagen., analisis proximat, metabolit primer, freeze drying, penyembuhan luka
PENDAHULUAN
yaitu telah digunakan untuk pengobatan asma,
Insekta (termite) adalah kelompok hewan yang paling produktif dari kingdom hewan, termasuk
kedalam
70%
hewan
agen
antimikroba
dan
antitoksik
pada
keracunan pestisida (Wilsanand, 2005)
yang
Pada penelitian sebelumnya, J.N Afiukwa
terselamatkan. Insekta juga berperan penting
(2013) telah melakukan analisis proximate
dalam nutrisi manusia terutama pada negara
terkait kandungan metabolit primer yang
Afrika, Asia dan Amerika Latin (Mathew, 2013).
terkandung
Rayap merupakan insekta sosial yang hidup
germinatus. Diperoleh persentase proximate
dalam koloni dengan kasta yang berbeda. Ada
dari sampel kering yaitu total protein 41.70 %,
tiga kasta dalam koloni rayap yaitu kasta
lemak 26.35 %, karbohidrat 33.80 %, serat
pekerja, kasta prajurit dan kasta reproduksi.
kasar 16.35 %, kadar air 3.90 %, kadar abu 4.25
Fakta yang telah ditemukan bahwa rayap
%
dan
pada
energi
rayap
total
Trinervitermes
539.15
kCal/102gr.
telah digunakan oleh penduduk India Selatan
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa protein
sebagai makanan dan obat. Masyarakat India
yang terkandung pada rayap yaitu asam amino
menjadikan rayap sebagai sumber makanan
lysine, trypthopan dan threonine (Bukkens,
yang kaya protein. Fakta yang lebih penting
2005), komposisi asam lemak yaitu asam
377
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
palmitat, asam oleat, asam stearat, asam α-
Penelitian
linolenat
kejadian luka bakar terjadi di lingkungan rumah
(Womeni
et
al.,
2009)
dari
Macrotermes sp.
di
Belanda
menunjukkan
70%
tangga, 25% di tempat industri dan kira-kira 5%
Dari hasil studi pustaka diatas telah
akibat kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data
banyak peneliti yang menyebutkan kandungan
statistik unit pelayanan khusus RSUPN Cipto
metabolit primer rayap. Pada penelitian ini,
Mangunkusumo Jakarta, jumlah kasus yang
kami menggunakan ratu Anai-anai sebagai objek
dirawat selama tahun 1998 sebanyak 107 kasus
penelitian yang merupakan kasta reproduksi
atau 26,3% dari seluruh kasus bedah plastik
atau kasta tertinggi dari kelompok rayap untuk
yang dirawat. Pada kasus tersebut terdapat
melihat potensi metabolit primer sebagai obat
lebih dari 40% merupakan luka bakar tipe
luka bakar. Hal ini didukung oleh beberapa
derajat II- III dengan angka kematian 37,38%
penelitian
(Kristanto, 2005).
lain
yang
juga
menggunakan
metabolit primer sebagai obat luka bakar. Salah
Jenis luka bakar dapat beraneka ragam
satu penelitian tersebut yaitu ikan gabus
dan
(Channa striatus) mengandung asam amino dan
tergantung jenis jaringan, tingkat keparahan
asam lemak yang berperan sebagai faktor
dan
nutrisi
tersebut. Luka bakar dibedakan menjadi tiga
untuk
mempercepat
waktu
penyembuhan luka (Febriyenti et al., 2011). Luka
terjadi
berbeda
akibat
luka
tipe yaitu derajat I, derajat II dan derajat III. yang
bakar yang paling parah dan rentan terjadi
disebabkan kontak dengan sumber panas
infeksi. Oleh sebab itu dibutuhkan bahan-bahan
seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan
alami yang mengandung asam amino dan
radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis
protein yang digunakan untuk menyembuhkan
trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi.
luka bakar dengan cara membentuk jaringan
Biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya
baru
pun tinggi (Wim de Jong, 2005).
pertumbuhan serta sebagai sumber energi. Hal
kehilangan
suatu
yang
yang
Luka bakar derajat III merupakan tipe luka
atau
adalah
komplikasi
penanganan
bentuk
kerusakan
bakar
memiliki
jaringan
Luka bakar akan menimbulkan kondisi kerusakan
juga
untuk
ini disebabkan karena penderita luka bakar
mempengaruhi berbagai sistem tubuh. Cedera
berbeda dari orang normal karena umumnya
pada jaringan kulit terutama pada luka bakar
penderita luka bakar mengalami keadaan
masih merupakan penyebab utama kematian
hipermetabolik.
dan disfungsi berat jangka panjang. Luka bakar
mengandung senyawa tersebut adalah ratu
dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh
Anai-anai.
jaringan
itu,
bahan
membutuhkan kuantitas dan kualitas yang
dan
Selain
merupakan
dapat
darah
kulit.
serta
epidermal
Salah
satu
bahan
yang
yang
Penelitian tentang ratu anai-anai sebagai
mengakibatkan kerusakan yang berada di
sumber bahan obat alami untuk pengobatan
tempat yang lebih dalam dan akhir sistem
masih sangat minim. Belum banyak peneliti
persarafan. Berdasarkan data dari The National
yang melihat potensi yang dimiliki oleh ratu
Institute for Burn Medicine, menyebutkan bahwa
anai-anai dalam dunia kefarmasian. Maka kami
sebagian besar pasien luka bakar di Amerika
tertarik untuk melakukan penetapan kadar
Serikat (75%) disebabkan kelalaian korban.
senyawa metabolit primer dari ratu anai-anai 378
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
Macrotermes gilvus Hagen., dan mengetahui
aquadest, larutan NaOH 40 %, indikator MO dan
potensinya dalam menyembuhkan luka bakar.
indikator PP. Bahan yang digunakan dalam pengujian efektifitas terhadap luka bakar yaitu,
METODE PENELITIAN
hewan percobaan (tikus) yang telah diinduksi
Alat
dengan luka bakar, eter, normal saline dan Alat yang dibutuhkan untuk penyiapan
etanol 70 %.
sampel dan analisis proximate adalah Freeze Pengambilan dan pengeringan ratu Anai-
dryer (Routine IMALIFE), labu Kjedahl, Buret
anai Macrotermes gilvus Hagen
mikro, Erlenmeyer, beker gelas, pipet tetes, labu
Ratu
destilasi, oven, tanur, alat sokletasi, penyaring
Macrotermes
gilvus
Hagen., diambil di kebun sawit Muko-Muko,
vakum, lumpang dan alu, botol 100 mL, botol
Sumatera
500 mL, gelas ukur, kertas saring, kurs porselen, timbangan analitik, kempa
Anai-anai
hidrolitik, dan
Kalorimeter. Alat yang digunakan untuk uji
Barat.
ditimbang
dibekukan
dengan
freeze
diperoleh
serbuk
ratu
Laboratorium
efektivitas terhadap luka bakar adalah plat
Sampel
Sentral,
dryer
sampai
Anai-anai
Fakultas
dan di
Farmasi,
Universitas Andalas
aluminium, water bath, thermometer, pinset, electric clipers, stopwatch, kertas bening, dan
Analisis
alat ukur.
proximate
ratu
Anai-anai
kering
didapatkan
analisis
proximate
Macrotermes gilvus Hagen. Setelah
Bahan
kemudian
Bahan yang digunakan untuk penyiapan
dilakukan
meliputi: Penentuan kadar air, penentuan kadar
sampel dan analisis proximate adalah sampel ratu anai-anai Macrotermes gilvus
sampel
abu, penentuan serat kasar, penentuan kadar
Hagen.,
lemak total, penentuan protein total dan energi
pelarut n-hexane, larutan NaOH 1.5 N, Selenium,
total (J.N, Afiukwa et al., 2013).
larutan H2SO4p, larutan H2SO4 0.05 N, aseton,
% Kadar air = berat kurs porselen+sampel (sebelum oven−setelah oven) 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
% Kadar abu = berat kurs porselen+sampel setelah tanur−berat krus 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑢𝑟
% Serat kasar
=
(A – B)
.X 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
% Lemak
=
(A – B)
.X 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
% Total protein = (Va−Vb)x 0.1 N NaOHx 0.01401x10x6.25 .X 100% 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
% Penyembuhan luka = area hari ke 0−area hari ke X .X 100% 𝑎𝑟𝑒𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒 𝑂
379
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
Penentuan kadar air Diukur
dengan
H2SO4p dan dihidrolisis untuk membebaskan
menggunakan
pemanasan
terhadap 10 gram sampel sampai mencapai
NH3 dan ditampung dalam larutan H2SO4 Kemudian dititrasi menggunakan NaOH 0.1N.
berat konstan dengan oven pada suhu 110ºC, kemudian didinginkan dalam desikator dan diukur
beratnya
menggunakan
timbangan
Penentuan energi total Diukur
dengan
menggunakan
analitik.
Kalorimetri (Cal/gr).
Penentuan kadar abu
Uji efektivitas terhadap luka bakar
Diukur dengan menggunakan sampel 3
alat
Hewan uji: Tikus betina galur Wistar
gram yang telah mencapai berat konstan
dewasa
dengan
berat
antara
200-300
g
kemudian dibakar menggunakan alat tanur
(Febriyenti et al., 2011). Tikus dianestesi (eter)
pada suhu 600ºC selama 4 jam.
diberikan secara inhalasi. Bagian punggung dari hewan dicukur dengan electric clipers kemudian
Penentuan serat kasar
dibersihkan dengan etanol 70 % dan normal
Diukur dengan metoda dari Onwunka
saline. Luka bakar dibuat dengan menggunakan
(2005), 2 gram sampel dipanaskan selama 30
metal rod (diameter 1-5 cm) dipanaskan pada
menit menggunakan Larutan H2SO4 0.3 N.
air dengan suhu 95 ± 2ºC dan dipaparkan
Disaring menggunakan kertas saring dicuci
selama 10 detik. Dilakukan perlakukan kepada
dengan menggunakan aquadest panas, sampai
hewan uji. Rentang dosis yang diberikan yaitu
filtrat netral. Kemudian residu dipanaskan
0.5 g/5 g dan 1 g/5 g. Dihitung persentase
kembali menggunakan NaOH 1.5 N kemudian
penyembuhan luka bakar setiap 24 jam.
disaring. Campuran difiltrasi, didinginkan dan residu dikeringkan menggunakan oven 100ºC
Analisis Data
selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam
Persentase penyembuhan luka bakar
desikator dan ditimbang (A), kemudian sampel
dihitung rata-rata ± SD, kemudian dihitung
ditanur dan ditimbang (B).
menggunakan ANOVA satu arah diikuti dengan Duncan post hoc test untuk mengidentifikasi
Penentuan lemak total Diukur
dengan
perbedaan antara tiap kelompok. Hasil akan menggunakan
alat
sokletasi selama 6 jam dari 2 gram sampel
menunjukan perbedaan secara statistik jika P < 0.05 (Febriyenti et al., 2011).
menggunakan n- hexane HASIL DAN DISKUSI Penentuan protein total
Hasil
yang
menjadi
fokus
utama
Ditentukan dengan menggunakan metoda
penelitian adalah kadar lemak dan protein.
Kjeldahl. Total nitrogen (N) pada sampel dan %
Kadar protein yang diperoleh adalah 43.55 %
N
untuk
(lihat tabel 1 hal 5). Protein dari ratu Anai-anai
menghitung % total protein pada sampel karena
yang didapatkan cukup tinggi. Untuk orang
% protein yang terkandung pada makanan rata-
dewasa dengan berat 70 Kg memerlukan 35 gr
rata 16 %. Sampel didestruksi menggunakan
protein perhari (Omotoso, 2015). Maka ratu
dikalikan
dengan
faktor
6.25
380
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
Anai-anai protein
dapat tubuh
menyediakan kita
dengan
kebutuhan
kadar
43.55
tubuh dan memenuhi kebutuhan asam amino essensial
tubuh
dan
berfungsi
sebagai
gram/100 gram serbuk kering. Banyak manfaat
antibiotik. Hasil diatas mengindikasikan bahwa
dari protein dibidang farmasi antara lain
rayap adalah salah satu sumber makanan kaya
penyembuhan luka dengan cara meregenerasi
protein bagi hewan dan manusia.
sel, faktor pertumbuhan, menjaga daya tahan Tabel 1. Hasil analisis proximate Macrotermes gilvus Hagen Parameter Analisis
Macrotermes gilvus Hagen.
Trinervitermes germinatus
Kadar protein Kadar lemak Kadar karbohidrat Kadar air Kadar abu Kalori
43.55 % 23.31 % 23.44 % 1.22 % 6.99 % 5765.84 Cal/gram
41.70 % 26.35 % 33.80 % 3.90 % 4.25 % 763.70 kCal/gram
Disamping kadar protein yang tinggi,
perbedaan kompisisi asam lemak pada masing-
fakta yang lebih menarik yaitu kadar lemak.
masing substrat. Rayap mengandung omega-3
Kadar lemak dari insekta tergantung kepada
yang tinggi. Kadar omega-3 dan omega-6 yang
substrat dimana insekta tersebut memperoleh
tinggi berkaitan dengan kegunaan material
makanan (ecotype). Phenomenon membuat
tersebut sebagai makanan (Omotoso, 2015).
Gambar 1. Tabel perbandingan hasil analisis proximate ratu Anai-anai dengan referensi J.N Afiukwa et al., 2013. Penelitian tentang komposisi asam lemak
Macrotermes
sp.
Didapatkan
persentase
telah dilakukan oleh Womeni et al (2009) dan
kandungan lemaknya adalah 49% dengan
berhasil menginvestigasi komposisi minyak
komposisi utama antara lain asam palmitat
yang telah diekstraksi dari beberapa insekta
(30%), asam oleat (48%) dan asam stearat
yang salah satunya adalah kelompok rayap yaitu
(9%).
381
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
Asam oleat atau omega-9 merupakan
Dari
metoda
yang
telah
dilakukan
asam lemak tak jenuh Mono unsaturated fatty
terhadap pengolahan ratu Anai-anai yang
acid (MUFA). Penelitian yang dilakukan oleh
tadinya
Wood (1993) menyatakan bahwa MUFA dapat
memperlihatkan bentuk tekstur yang sangat
menurunkan LDL dan meningkatkan HDL lebih
menarik menjadi serbuk berwarna krem muda
besar
omega-6
(Lihat gambar 2 ). Selama ini, masyarakat hanya
(polyunsaturated fatty acid/PUFA). Dua jenis
menggunakan berdasarkan jumlah ekor dengan
asam lemak tak jenuh ini memiliki potensi
ini kita dapat menghitung berapa kebutuhan
sebagai
EPA
orang terhadap protein, lemak dan kalori
DHA
terhadap kapsul dengan dosis dan kadar yang
(Docosahexaenoic acid). Beberapa penelitian
terukur. Sementara dengan adanya hal ini,
yang menguji peran EPA atau DHA dalam
mudah sekali untuk dilakukan perhitungan
mengatasi berbagai penyakit yang berbahaya
dosis
telah dilakukan. Dalam hal ini Wibawa (2005)
individu mulai dari anak-anak sampai dewasa
menyatakan
sesuai dengan kebutuhannya.
dari
omega-3
bahan
dasar
(Eicosapentanoic
dan
obat-obatan,
acid)
bahwa
dan
diantaranya
adalah
penghambat atherosklerosis, kanker, inflamasi,
terlihat
terhadap
Dari
mentah
dan
kebutuhan
hasil
uji
masing-masing
(preliminary
menunjukan
pertumbuhan dan kecerdasan, diabetes dan
kecepatan sembuh pada luka bakar hewan uji
anti-fungi.
tikus jantan galur Wistar dibandingkan dengan
energi yang berbeda. Energi yang terkandung
terlihat
study)
jantung, stroke, lupus, hipertensi, gangguan
Pada tabel juga menunjukkan kadar
bahwa
menggelikan
perbedaan
kontrol. Keterbatasan waktu dalam melakukan uji lanjut untuk mempertajam dosis.
dalam ratu Anai-anai adalah 5765.84 Cal/gram. Secara kumulatif, rayap dapat berperan untuk meningkatkan
kalori
kCal/100g.
ini
Hal
sampai
1698.35
diperobolehkan
untuk
KESIMPULAN Dari
analisis
yang
telah
dilakukan
didapatkan:
menambah asupan energi sampai 2500- 3000
1. Kadar protein rata-rata = 43.55 %, ratu Anai-
kCal yang direkomendasikan untuk dewasa
anai dapat menyediakan kebutuhan protein
(Bingham, 1978) meskipun jumlah ini jauh
tubuh kita dengan kadar 43.55 gram/100
berbeda dari yang direkomendasikan oleh FAO
gram serbuk kering.
(800-1200 kCal). Ratu Anai-anai dapat menjadi
2. Kadar lemak rata-rata = 23.31 %, terdapat
sumber energi yang selama ini hanya baru
dalam bentuk asam lemak tidak jenuh
digunakan secara tradisional. Diduga energi ini
dengan
dapat
memperlancar
sistem
atherosklerosis, kanker, inflamasi, jantung,
seperti
meningkatkan
ritme
metabolisme jantung
atau
vasodilatasi pembuluh darah. Uraian diatas menunjukan bahwa perlu
stroke,
manfaat lupus,
adalah hipertensi,
penghambat gangguan
pertumbuhan dan kecerdasan, diabetes dan anti-fungi.
adanya pemanfaatan dan pengolahan lebih
3. Energi total = 5765.84 Cal/gram, Ratu Anai-
lanjut dari ratu Anai-anai untuk mengetahui
anai dapat menjadi sumber energi yang
potensi dalam ekspolarasi sebagai bahan baku
selama ini hanya baru digunakan secara
obat.
tradisional.
382
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
4. Metabolit primer (protein dan lemak) telah
UCAPAN TERIMA KASIH
diketahui kadarnya sehingga dapat dilakukan
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada
perhitungan dosis untuk pengujian pada luka
Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan
bakar.
Tinggi yang telah mendanai penelitian ini dalam
5. Dari
hasil
study)
Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM)- PE
perbedaan
2014/2015. Terimakasih juga kami ucapkan
kecepatan sembuh pada luka bakar hewan
kepada Bapak Syarif di Fakultas Peternakan
uji tikus jantan galur Wistar dibandingkan
yang telah memberikan arahan dan analisis
dengan kontrol.
proximate.
menunjukan
uji bahwa
(preliminary terlihat
DAFTAR PUSTAKA Bingham, S. (1978), Nutrition: A Consumer Guide to good eating. TransWorld, London. pp. 123-127 Bukkens SGF. 1997. The nutritional value of edible insects. Ecol. Food Nutr. 36 :287- 319 George Broughton II and Rod J Rohrich.2007. Wounds and Scars. South Westrern.Baylor University Medical Center. J.N. Afiukwa, C. Okereke, M. O. Odo. 2013. Evaluation of Proximate and mineral contents of Termite (Trinervitermes germinatus) from Abakaliki and Ndiezeizzi, Ebonyi state, Nigeria : American Journal of Food and Nutrition. Kristanto, H. 2005. Perbedaan Efektifitas Perawatan Luka Bakar Derajat II dengan Lendir Lidah Buaya (Aloe Vera) dibandingkan dengan Cairan Fisiologis (Normal Saline 0.9 %) dalam Mempercepat Penyembuhan. Skripsi. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Lia Laila, Febriyenti Febriyenti, Salizawati M Salhimi, Saringat Baie. 2011. Wound healing effect of Haruan (Channa striatus) spray. International Wound Journal. Omotoso, O.T. 2015. Nutrient Composisition, Mineral Analysis and Anti-Nutrient Factors of Oryctes rhinoceros L. (Scarabaeidae : Coleoptera) and winged Termites, Macrotermes nigeriensis Sjostedt. (Termitidae: Isoptera). British Journal of Applied Science and Technology 8(1): 97-106, 2015. Suci, Lakmi Nurul., et al. 2015. Isolasi (Penetapan Kadar) Metabolit Primer ratu Anai-anai (Coptotermes curvinagthus Holmgren.,). Laporan PKM-P Dikti. Fakultas Farmasi UNAND: Padang.
Solavan A, Paulmurugan R, and V Wilsanand. 2007. Antibacterial activity of subterranean termites used in South Indian folk medicine : Indian Journal of Traditional Knowledge. Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta : EGC Teffo LS, Toms RB, Eloff JN. 2007. Preliminary data on the nutritional composition of the edible stink-bug, Encosternumdelegorguei Spinola, comsumed in Limpopo province, South Africa. South Afr. J. Sci. 103 : 434-436 V Wilsanand. 2005. Utilization of termite, Odontotermes formosanus by tribes of South India in medicine and food. Womeni, 2009. Scientific Opinion on Dietary Reference Values for fats, including saturated fatty acids, polyunsaturated fatty acids, monounsaturated fatty acids, transfatty acids and cholesterol. J. European Food safety authority. 8(3): 1461 Wood R, Kubena K, O’Brien B, Tseng S, Martin G. 1993. Effect of butter, mono-and polysatturated fatty acidenriched butter, trans fatty acid margarine and zero trans fatty acid margarine on serum lipids and lipoprotein in healty men. J. lipid Res. ; 34(1) ; 1-11 Wibawa, P.J., Dwi Listiyorini, Enny Fachriyah. 2006. Penentuan Komposisi Asam Lemak Ekstrak Minyak Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) dengan GCMS dan Uji Toksisitasnya Menggunakan Metode BSLT. Jurnal Sains and Math. Vol.14 No.4 Oktober 2006 : 169-17
383