--i:\
iS'&) {--
_lr
Proc'eeding
+*
Prcscl)tasi IIasil Peneiitian IIibah program Desentralisasi. Scntralisasi clan IIibah Internal [Jnpas I'ahun 2014
rndentifikasi ringkat Resiko Bencana Gempa Bumi Serta Arahan Mitigasi Di Wilayah Kota Bengkulu
Oleh: Dr.Ir. Fil-rnansyah, Ml'.* Dr. Ir. Budi Heriprmgaclie, M-f Dr.Ir. Oki Oktariadi. M.SI Fakultas Teknik Universitas Pasundan J1. Setiabuclhi 193 Bandung
Abstrak Kota Berlgkulu merupakan kar.vasan vang rnerniliki potensi kawasan yang rawan belcapa gempa dengan intensitas gempa cukup tinggi, karena terletak pada pefterrri,, Grrp"ng tektolik Satnudera Hindia dan Lempeng Tektonik Asia. Pac'la tahLur 2007 ter.jacl selnpa .vane cukup besar cli I(otalSerlgkulu detlgau skala yaitu 7.9 skala Richterdan tercatat scbanvak 6l kalijunilair geurpa yapg terjadi selarna tahun 2007. Tingginya resiko bencana gelnpa burni cli Kota Bengkulu rnernbutr,rhkap upaya untuk menguranginya rnelalui mitigasi bencana. Penelitian ini tnemperhitungkan 3 (tiga) faktor yang rnempengaruhi tin-ekat resiko bencana gempa burri yaitu faktor bairaya, kerentanan clan ketahanan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ir-ri menggunakan metode perhitungan incleks komposit yaitu perhitungan nilai faktor-faktor resiko dengan rnoclel stanclarisasi Daviclson serta rnetode superimpose. Berdasarkan hasil analisis, cliketahui terdapat 4 kecamatan di Kota Bengkulu yang memiliki tingkat resiko bencana gelnpa burli yang tinggi yaitu I(ecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Sarnban, Kecamatan Kampnng Melayu, clan Kecarnatan Gading Cernpaka. Upaya mengurangi resiko bencana gempa bumi dilakukan dengan mengurangi nilai indikatorindikator kerentanan dan menlngkatkan nilai indikator-indikator ketahanan al witayaifota Bengkulu. Koto kunci: Kotu Bengkulu, Gempa Buni, Resilro Bencctna (Disaster Risk).
I.
Latar Belakang
alasan ideologi, religius serta politik.
Bahwa kondisi alam
dan
keanekaragaman penduduk dan budaya di Indonesia menyebabkan timbulnya risiko terjadinya bencana alam, bencana ulah manusia dan kedaruratan kompleks, meskipun disisi lain juga kaya akan sumberdaya alam. Pada umumnya risiko bencana alam meliputi bencana akibat faktor geologi (gempabumi, tsunami dan letusan gunung api), bencana akibat hydrometeorologi (banjir, tanah longsor, kekeringan, angin topan), bencana akibat
faktor biologi (wabah penyakit
manusia,
penyakit tanaman/ternak, hama tanaman) serta kegagalan teknologi (kecelakaan industri, kecelakaan transportasi, radiasi nuklir, pencemaran bahan kimia). Bencana akibat ulah manusia terkait dengan konflik antar manusia akibat perebutan sumberdaya yang terbatas,
t70
Sedangkan kedaruratan koinpleks merupakan kombinasi dari situasi bencana pada suatu daerah konflik.
Kornpleksitas dari pcrrlasalahan bencana tersebut rnemerlukait suatu penataall
atau perencanaall ya11g rnatang dalam
penanggulangannya,
sehingga
dapat
dilaksanakan secara terarah dan terpaclu. Penanggulangan yang dilakukan selarna ini belum didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis dan terencana, sehingga seringkali terjadi tumpang tindih dan bahkan terdapat langkah upaya yang penting tidak tertangani. Guna rner-rghindarkan kerancuan dan mempero leh ef'ekt ifitas dalam penan ggulangan bencana. perlu disusun suatu rencana di tingkat wilayah/daerah masing-masing agat
penanggulangan bencana dapat dilakukan secara terarah. terpadu dan terkoordinasi dalam
Lentbugu Penel itian Llni'et.sitas Pasundan
./7--
l',&
r rt0ceL'Lllt1{
!F!ffi,/ ' / "
Prcsentrsi Ilrsil Pcnelitian Hibah Prograr.n Desentralisasi. Sentralisasi dan I Iihah Irrrernrl Unprs l'rhtrn lrll I
suatll kerangka yang menjadi acuan atau
tinggi terhadap bencana gelnpa burni. Untuk
pedoman bagi semua pihak.
itu sasaran yang ingin di capai adalah
f-aktor-faktor kawasan rawan bencana akibat dari bencana
rawan bencana gempa dengan intensitas gelnpa
cukup tinggi berpotensi terjadi di
2.
Kotu
Bengkulu, Mukomuko, Cump, Mauna, Muara Aman. Kepairiang, Tais, Bintuhan, Ipuh,
Ketenong. I(etal-run. Tes.
i.
Sukaruje.
Masrrarnbang, Masat, Seginirn, Siurpang Tiga, Linau, clan Malakoni. I(esirnpulannya. lviiayah yarlg rnernpunyai itrtensitas gelltpa tinggi terletak di sepanjang pesisir pantai dan
sepallang
(h ttp
:
//wtt
sesar
4.
sernangko
Letak I(ota Bengkulr-r yang
Tennasuk dalam usaha pencegahan adalah perencanaan pemanfaatan lahan serta peraturan yang ketat, penyuluhan, program intensif', penanggulangan teknis, sistem rnonitoring infonnasi. dan peringatan dini. Penelitian rni diupal,akan dapat mengurangi atau meminirnalisir risiko bencana gempa bumi yang akan terjadi.
Identifikasi indikator untuk merrilai sub-sub laktor bencana gerrpa bunri yang telah ditetapkan.
identifikasi kondisi dari f-aktor, sub faktor dan indikator bencana gelnpa burni yang telah ciitetapkan terhaclap bcncana bencana gempa buuri berdasarkan bahaya. kerentanan dan ketahanan.
taktor 6.
Arahan mitigasi berdasarkan kondisi tingkat resiko bencana gernpa burni. Adapun manfaat dari penelitian ini adaiah untuk memberikan arahan mitigasi
untuk Kota Bengkulu, dalam
rangka
meminirnalisasi tingkat resiko bahaya gempa bumi. Selain itu penelitian ini rnerupakan suatu usulan clalam memberikan arahan terhadap rnitigasi bencana gempa bumi di wilayah Kota Bengkulu.
lII.
Landasan Teori
Arvotona (1991)
perlu diperlakukan secara khusus melalui usaha pencegahan.
ditetapkan.
5. Analisis tingkat resiko
lrerepisentnrur cli pertemuan len.rpeng tcktonik Samudera Ilindia clan Lempeng tektonik Asia rnenyebabkan Kota Bengkulu dalarn bebelapa
Kondisi ini akan mengancaln keselamatan jiwa dan harta benda penduduk yang berada di kawasan tersebut. Perencanaan dan pengelolaan kawasan rawan bencana alarn
gempa bumi.
Iclentiflkasi sub faktor clari fhktorfaktor bencana gempa burni yang telali
u ilayah studi.
w. nrp bi. org).
taliun terakhir sering clilanda gempa tektonik. Pada tahun 2007 terjadi gernpa yang cukup besar di Kota Bengkulu yartu 7.9 skala Richter. Namun pada Bulan Juii ticlak tercatat adanya gempa karena tidak beroperasinya alat pengukur gempa. Jumlah gempa yang teqadi selama tahun 2007 tercatat sebanyak 61 kali (Koto BengkulLr Dulqm Angkt 2008).
:
1. Identifikasi
Berdasarkan rencana struktur ruang RTRW Provilsi Bengkulu, kar,vasan yang
memberikan
penjelasan mengenai bahaya alatn (ttuhrrol h o z o rd) sebagai berikut : t i{oturul huzards, {t.\ plrt q/ our ettvironnrcilt, cun occLrr cutyw'here. Eorthtluukes, flootls, volconoes untl yiolent y,eutlter yuriatiorts, tts y,ell os
other extreme rtutttrul eyeilts, cun trigger clisct,sler when they interuct with wtlrterobl.e conclitiols (Awotona,
II.
1997 : r).
Tujuan dan Nlanfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian, rlaka dapat diketahui Wilayah Kota Bengkulu secara potensial rnemiliki resiko bencaua gempa burni. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mengurangi resiko bencana tersebut. Untuk mengurangi resiko, perlu diketahui wilayah-wilayah mana yang beresiko
*
ltlaturol disoster ore the interoction
betyteen notural hazards untl vttlnercrble conclition (socio-econorttic,
.
culturol rtncl political) v,hich
are
ttsuolly crurtecl by hmnun uctiorts. Tlten the clistinction batv,een nctttu'ctl cmcl mun-motle disuster is blurretl; mctny of'
t7t
Letnbcrgcr PeneIitiun Uni,ersitas Posundun
,,',,r*r***E
Proceecling
*l
Presenlasi I lasil I'cnelitian Hibah pro-9rarn Dcsentralrsasi. Sentralisasi tian Hibah Internal Unpas Tahun 2014
the trugic impocts of ntrturol disoster
selalu diakibatkan oleh perbuatan manusia. Jadi perbedaan antara
result from htmon misuse of resottrces
;
inappropriote octions oncl luck oJ' foresight ". (Davis dalam Au,atona.
bencana alam dan bencana yang dibuat oleh manusia rnenjadi kabur. Beberapa
1997: 2).
akibat yang tragis dari bencana alarn berasal dari penyalahgunaan manusia dalarn merlanfhatkan surnber-sumber alatn kareira tindakan-tindakan yang tidak tepat dan kurang mernperhatikan
Teori di atas menjelaskan bahrva bahaya alarn bisa terjadi dirnanapun sebagai bagian dari lingkungan kita. Gempa burni,
banjir, gunung berapi, variasi cuaca
yang
hebat, seperti peristir.va alam lain yang bisa memicu terjadinya bencaua ketika berinteraksi dengan kondisi yang rentan.
Selain itu juga Awotona (1991: 2) memberikan batasan autara bahal,a bencana alarn yaitu:
.i.
alatl clatr
kapan aja. Gernpa bumi, banjir, letusan
gunungapi dan perubahan cuaca yarrg hebat, sebagaimana kejadiarr-kejaclian dapat
menirnbuikan bencana alam apabila
berinteraksi dengan kondisi yang rentan.
*
Dari
beberapa pengertian
tersebr-rt,
clapat ilisimpulkan Uatrlva bencana uerupakan
scbuah peristiri,a yaug terjacli berternunya ancalralt
Bahaya alam adalah bagian dari lingkr-rngan kita dirnana dapat terjacli
alam yang hebat laimrya
u11tuk masa depan.
dari luar
karena terhaclap
kehidupan manusia dengan kerentanan, yaitu kondisi 1,ang meler-nahkan rrasyarakat untuk menangani bencana. Singkatnya ketika ancalratl berdampak merugikan rnanusia dan lingkungan. dan tidak
adanya kemarnpuan masyarakat
untuk
rnenanggulanginya.
Selain itu terdapat pula komponenkornponen dari f-aktor huzcrrd meliputi tipe,
frekuensi, lokasi, durasi
dan
'sev-erity'.
Sedangkan komponen dari faktor wt I nertr b ili tv
Bencana alam adalah interaksi antara bahaya alam dan kondisi rentan sosial
meliputi sosial, ekonomi, bangunan/infrastruktur, dan organisasi.
ekonomi, budaya dan politik) yang Gambat I Faktor Terjadinya Bencana
.ry" * k W* Wi.;:jjw:iE!,wt ,. .s, 'i" H ffi Yry KET-{}LI,_\A_\/ BAE{YA E -dtan:tlru^*, KERElir'L\-t-\ 'P.' ' BExcANA , fn*anir-l (-' }rE'\-'{NGGL'LANGT{+} #, ) .-is#ls.@)\\i;\$r..\$
Faktor lain yang berkaitan dengan "disaster" adalah kapasitas (capocities), yaitu aspek-aspek
positif dari situasi yang ada, yang apabila dimobilisasi dapat mengurangi rislko (ri,si) dengan mengurangi "vulnerabilifl"'. Mengurangi risiko dari "rtcrtural huzqrcl" dapat dideskripsikan sebagai mengurangi "vulnerqbility" danmeningkatkan "ccrpocig:" (Ar.votona, 1997 :150-151).
172
L ent b
a
g
o Pe n e I i ti u n Llniver.sit
cts
Pas
u n cl u
n
Proceeding Presentasi I Iasil i']cnclitian t librh I'rograrn Desentralisasi. Sentralisasi dan Hibah lnternal l.lnpas I ahun ?01.1
IV.
Metodologi
analitik
(Analitycal
Hierurclry
ProcesslAHP).
Pendekatan Studi Metode penclekatan yang dilakukan
dalam penelltian ini rnelalui
4.
beberapa
Perumusan faktor dan Sub faktor yang rnernpengarnhi tingkat resiko bencana gempa bumi. Faktor dan sub faktor ini ditentukan berdasarkan penelitian literatur. Hasil penelitian tersebut maka faktor yang berpengaruh terhadap tingkat resiko bencana gunungapi terdiri atas tiga faktor, yaitu :
a. lraktor
I3ahaya (Hururr.l'), gernpa bluri.
dengan sub laktor yaitu zona bahaya
dengan indikator yaitu
lahar
hujanibarlir dau tsunami. Data ini
dapat diperoleh dari Vulkanologi
dan
dengan sub-faktor yaitu: gempa bumi,
yaitu
zona kawasan
rawan
bencana dengan kerentanan faktor fisik binaan, kerentanan sosial
kependudukan dan
kerentanan
ekonomi.
c. Faktor KetahanarV
Kapasitas
(Capacity), dengan sub f-aktor yaitu (re,sounce
s)
:
dan
mobilitasiaksesibilitas. 2.
Selanjutnya dilakukan
perllmusan
Penentuan bobot dari tiap faktor, sub faktor dan indikator yang telah terbentuk dengan menggunakan proses hierarki
el
it
i un
5.
Melakukan perhitungan incleks resiko dan
nen-uluskan tingkat rcsiko bcncana gempa bumi untuk setiap kelurahan di seluruh wilayah Kota Bengkulu. 6.
Perumusan arahan tir-rdakan rnitigasi yarrg sesuai untuk pengembangan rvilayah I(ota
Bengkulu. lu.rtuk r.nengr-rrangi
kerr.rgian
yang ditirnbuikan akibat bencana gempa br-rmi berdasarkan hasil analisis tingkat resiko bencana alam terscbut.
Metode Analisis Berdasarkan penjelasan atas analisisanalisis yang digunakan akan diuraikan pada bagian berikut ini: 1. Analisis Faktor Bahaya (Huzort{), Faktor Kerentanan (Vulnerability'), dan Faktor Ketahanan (Cupacity)
a. Standarisasi Nilai lndikator, nilai indikator dirnaksudkan untuk menghasilkan nilai baku, sehingga dapat dilakukan periritungan matemrtis
dengan indikator yang lain dengan model standarisasi yang digunakarr untuk indikator yang nilailya bersesuaian dengarl resiko bencana.
indikator-indikator resiko dari setiap subsub faktor yang sebelumnya telah dirumuskan, berdasarkan pengkajian iiteratur.
L ent b o gcr P en
ketahanan.
Direktorat
b. Faktor Kerentanan (Vulnerability),
sumberdaya
resiko
Mitigasi Bencana
Geologr yang berbentuk Peta Kawasan Ra'uvan Berrcarra Gempa Bumi.
dengan sub faktor
nilai
bencana gempa bun-ri, yang terdiri atas tiga faktor yaitu bahaya, kerentanan dan
pentahapan sebagai benkut:
1.
Melakukan perhitungan
Li n i y er.s it ct s P a s u ru I u n
b. Pernbobotan Faktor. Sub Faktor dan Indikator, pembobotan dilakukan
untuk menghasilkan uiiai
resiko
bencana karena setiap faktor dan sub faktor bencana memberikan kontribusi yang berbeda terhadap bencana dengan
menggunakan proses hierarki analitik (An a lytic al Hi er urc h1, P ro ce s s / AHP).
173
Proceec/ing Prcsentasi Hasil Penelitian I Iibah Prosram Descntralisasi. Sentrulisasi dan Hibah lntcrnal tJnpas l ahun 20 1 4
+{
Gambar 2 Kerangka Petnikiran Studi t,:rttr iiE*atlrirr
:. :
r_l",a.r.: r
l:r I.rtqn:r
:er)Aai,,rr
heir.riin
,;.e11-rra f!!11]r.
ii...
lef
tlT:I!- Id$di!
1ryIr.AY,e
5T*
nqr.
.dsFi!t
*1**tLrerilli
EI
r ah hr KEbh*Escr --i ti(:aFC;t t:-,jiarrG r.:5 tsi6 r h+ r. ! I i.rcdr F.'t''','rr =. ,', F-i-n
fiirar1..1d*lik
f :rS E&}r .Lrq
A66S4H
c. Indikator
* c .r.:..La. a!.
I!!rli!*EEr
&1ritrt4sr
:
*r
*e,-o{:a*r
Bf
q r5rt*.
I} ue :
fltaqA
setiap faktor resiko bencana distandarkan (dibakukan), maka dilakukan perhitungan
nilai/indeks resiko bencana letusan gunungapi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai setiap faktor resiko bencana adaiali:
B R
K
:
I WB,X'Bn - WRiX'ur + ........... * Wn,X'rrn : W61X'61 +........... * Wr,,X'x,, WslX's1 + ...........
Dimana:
B
1/4
:
Nilai Faktor Bahal,a (huzorcls)
Lentbaga Penelitian (Jniyersitas Pasunclan
Pt'oceeding Prescnlasi llasil Penelitian Ilibah Prograur Dcsortralisasi. Sentralisasi dan 't I ibah lnternal tJnpas ahun 20 1 4
I
Gambar
2
obot faktor, Sub Faktor dan Indikator
Tingkat Resiko Bencana Gempa Bumi 0.565
Isunami 1Ba1ra1
a lkutan)
I
ipologi Fisik Kc'rrarnpuar) Lrhan
96 ['elcluduk
I sia l-an.jut dan Balita
fusiko Bencana Gernpa Bumi o,1,
Penduduk Pcny'audrng Caca:
'li, Produktivitas Pcrtanian Padi Irigasi : Total [-uas Tanarn
13erpengairan
% Pekerja di Bidang Perikaran Laut
% Pekcrja di Bidang
\on
Pertanian
0.0
l0
t).007
0.009
0.006
0.016 0.02
Vegetasi
Rasio Sarana Keschatal : Pcnclutluk
R:r.i,' Nlobilitas Perduiluk
\rrrnr
.lrlarr : I u.r..
\\ ilr-r:rlr
I{asio Sarana Anckutan ; l'enduduk
llrsio jurnlalr penduduk:orgrlisasi tanggap darurat !ernpa burti Rasio jumiah pcnduduk:intbrnrasi gernpa buni
: : : :
R
K
X" W;
L em bo ga P en
e
Ii ti
0.050
Irelildulg
Rasio Tcnaga Keschatan : l)cnduduk
0.0
l0
0.011 0.007
0.005
0.008
0,007
Nilai Faktor Kerentanan (Vultterability) Nilai Faktor KetahanadKapasitas (Capacity) Nilai Setiap Indikator yang telah dibakukan Bobot Setiap Indikator
on
I'
u
iv ersi tu s P u s unckr n
l
175
Proceeding Prescntasi Hasil Penclitian IIibah program Descntralisasi. Sentralisasi ilan Hibah Internal Unpas 1'ahun 20 l4
2.
+.1
Teknik Superimpose dan Skoring Metode ini digunakan untuk artalisis data spasial non acLninistratif, dengan menggunakar-r analisis pada beberapa layer data spasial yang mewakili setiap inciikator analisis.
V.
Hasil dan Pembahasan
Secara geografis, Kota Bengkulu terletak pada koordinat 30"45'-30o59' Lintang Selatan dan 102"14' - 102o22' Bujur Timur. Posisi geografis tersebut terletak di pantai bagian Barat pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Wilayah Kota Bengkulu terdiri 9 (sembilan) Kecamatan yaitu Kecamatan Selebar, Kecamatan Kampung Melayu, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Ratu Samban, Kecimitan Teiuk Segara, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Muara Bangkahulu dan Kecamatan Singaran Pati. Dengan Batasan wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Seluma, Sebelah Timur berbatasan Kabupaten Bengkulu Tengah, sebelah Barat berbatasan Samudera Hindia. Adapun luas wilayah kecamatan yang ada di Wilayah Kota Bengkulu, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel
I
Luas Wilayah Kota Bengkulu
Menurut Kecamatan Tahun 2010
No
Ketamatan .:
:: I
| ]:i:j:
t:i;tt:::::t -
Luas
(IIa)
i
Kec. Selebar
4.63C
2
Kec. Kampung Melayu
2.314
J
Kec. Gading Cempaka
1.442
4
Kec. Ratu Agung
1.t02
5
Kec. Ratu Samban
284
6
Kec. Teluk Segara
21(
1
Kec. Sungai Serut
1.35
8
Kec. Muara Bangkahulu
2.318
9
Kec. Singaran Pati
JumIah
1.444 1s.170
Sumber : Kotu Benghiu Dalom Angku Tuhun 2013
Berdasarkan hasil analisis tirrgkat bahaya gempa bumi, yang diperoleh dari overlay basis data bahaya goncangan (bahaya langsung) dan bahaya tsunami (bahaya ikutan) dapat diperoleh l-rasil bahwa tingkat bahaya
176
gempa burni tinggi di Wilayah Kota Bengkulr-r yaitu seluas 6.144.513 Ha (sekitar 39,840/o dari
total luas wilayah secara keseluruhan). Berclasarkau hasil analisis tingkat kerenranan
dari rtrerltty basis data sub faktor kereutanarr Lentbugu Penelitian Unit'ersitas Pasuntlun
l@
Proceeding Prescntasi Flasil Penelitian llibah Prograrn Desentralisasi. Scntralisasi dan Hibah Internal lJnpas I-ahun 20l4
fisik, sosial kependudukan dan ekonomi di Kota Bengkulu diperoleh hasil bahwa rvilayah yang memiliki tingkat kerentanan tinggi adalah dengan total seluas 7.144.343 Ha. Berdasarkan lrasil analisis tingkat ketahanan dari ot,erluy basis data sub faktor ketahanan sumberdaya alarni, sumberdaya buatan dan rnobilitas penduduk di Wilayah I(ota Bengkulu diperoleh hasil bahrva rvilayali yang memiliki tingkat ketahanan tinggi adalah dengau total seluas 6.302.261LIa. Berdasarkan hasrl analisis tingkat risiko bencana gempa bumi dari overlcty btsis data faktor bahaya, kerentanan dan ketahanan
di Wilayah Kota Bengkulu, diperoleh
karakteristik tingkat risiko dari faktor-faktor pelrclltu lersebut. Berciasarkan hasil analisrs tingkat risiko bencana gernpa bumi di Wiiayah Kota Bengkulu, diperoleh hasil bahwa lvilayah
yang memiliki tingkat risiko tinggi dengan total seluas
5
.153 ,17
adalah
4 Ha (sekitar
33,42o dari total luas rvilayai-r secara
keseluruhan), yang penyebararutya di 1 (tujuh) Kecamatan yaitu sebagian Kecamatan Gading
Cempaka, Karnpung Melayu, Ieluk Segara, Ratu Samban, Sungai Serut, Ratu Agur-rg dan
L em b
cr
c cr P
e
n el i t i ct n
Li n i t, e r.y i t ct s P u st m tl a n
Muara Bangkahulu, dimana wrlay'ah \ ai,_! paling luas terkena risiko bencana tinggi ratru di wilayah Kecamatan Kampung Mela1.u. serta bagian kecil Kecarnatan Ratu Agung, Gading Cempaka, Sungai Serut dan Muara BangkahLrlu. Sedangkan rvilayah yans memiliki tingkat risiko sedang tcrsebar di sebasian Kecarnatan Gading Cempaka, Ratu
Agung, Muara Bangkahulu, Selebar dan Sungai Scrut. Serta Sebagian Kecil I(ecamatan
Ratu Samban dengan total luas wilayah berisiko sedang yaitu seluas 3.907,069 Ha (sekitar 25,34% dari total luas wilayah secara kescluruhan), sedangkan untuk rvilayah dengarr tingkat risiko rendah tersebar di sebasian besar
Kecarnatan Selebar, Gacling Cempaka dau Nluala Bangkahr-rlu, serta sebagian kccil tersebar di Kecamatan Sungai Serut. yaitr_r dengan total seluas 6.3il.A11 Ha (sekitar. 1l ,25o/o dari total luas lvilayah secara keselr"mhan). Untuk lebih jelasnya urengeuai hasil dari overlay basis untuk rnenentukalr tingkat risiko bencana gempa burni. Berikut ini peta tingkat resiko bencana gempa burni di Kota Bengkulu.
t77
,.K\
d,t:sA,\ \Wffi/ \*__*-/
rro..eeatng Presetttasi Hasil Penelitian Hibah Program Desentralisasi. Sentralisasi dan Hibah lnternal Unpas fahrrn 20 I4
r\ +
rliiiilli*1& nr.;t di{ ,
rjs
gr-u?,
lT qJ$rli FF.tltarr sggil af.nHns BistxrrA
rtitia*iArj sJ, rsat:,i
l{ ltiAtAS
({-r11
&n.i(d$t r,
;!:i-:-s.it
*:srod*xsr*rl{ -r^k&F$, *i* &ei.{*sM -., h;mx'!r€d!a
s:eds1j4L$r crsar&dih* ffi j*n4k*re ",-,* S{:sqS*Per
HX[S.,""-. -::*>, gss:3e.* :e M*-
1*{'N}: r!rFfr,.r;
FFIAI"ISMI H€REg'tri$
KOTAB€I'{}KULU
t78
Lembaga Penelitian (Jniversitas Pasundan
+
Proceeding Presentasi Hasil Penelitian Hibah Program Desentralisasi. Sentralisasi dan Flibah Internal Unpas Tahun 2014
Df{if ,Iffr r*6sr slss} sEr:.sii {igt;e&$, Sfkl}t&S ItN*gas L*!&n$ 6E**tN6
@ ffi
iii'r+&{i*a
--.'$r*r}n*&k$4!*En, _ a1k rr>i*
Lembaga Penelition (Jniyersitas Pasundcm
'.{Efj /*ryI.,
'qt$:.j
",*r:r.t-::';rri*.-" r'lN
179
/':..'r'-.
,i, E lr,tcetrling \SL@,' Ptcsetttrsi I lasil I'cnclitian I
lihirh lnternrrl
180
I nprs
$i
IIihah ProsrAnr Descntralisasi. Sentralisasi dan
fahrrn
]lr |
[
L e m b a gct P en
e I
iti an (Jniyers it a s P asrndan
.'',-ffi\ r'","r \
\&t#'l '\.za:rE/
\,__ _/
fl'oceeLtlns Presentasi lfasil Penelitian l-libah Prograrn Desenrralisasi- Sentralisasi dan Hibah Internrl Unpas Tahun 20 I 4
}li*il}I Pl*B* Af &Sn ;tlr4 itui Bm r! eri:rtil, :frffi{}i {iul*$} si*r;{
ls,lisJE$lli 13r
-.,*
1.*Xt&u
fsia srg*TLLr
ds, &!n!rni tur.l+,t
*'&
siA$fl0w*t€ffi
KST}.S€NGI(UL1J
Lembago Penelitian (Jniversitas Pasundan
tBl
Proc'eecling Presentasi IIasil Penclitian IIibah f'rogram Dcscntralisasi. Sentralisasi dan llibah Internal Unpas 1'ahun 2014
vr.
1.
tinggi (berada pada kawasan budidaya) sehingga diperlukan arahan mitigasi
Kesimpulan Berikut ini kesimpulan dari irasil penelitian: Faktor yang paling mempengaruhi dalam tingkat resiko bahaya gempa br.uri, aclalal-r faktor bahaya dengan bobot 0,701. Hal ini
dikarenakan laktor bahaya sangat berpotensi merusak atau mengancam kehidupan manusia. Selain itr-r dari hasil analisis tingkat resiko bahaya diketahui balnva Kecamatan yang paling tinggi
rnerniliki tingkat resiko bahaya
Samban
dan Kecamatan Gading Cernpaka.
Dengan meningkatkan ketahanan, salah satunya indikator ketahanan yaitu
J.
vegetasi alami yang
Kecamatan
Urnurnnya kecarnatan vang rnempunyai kerentanan yatlg tinggi terdapat pada indikator kerentanan sbsial kependudukan. Hal ini menunjukkan
bahwa kebanyakan rvilayah merupakan wilayair
dengan
kepadatan penduduk yang tinggi pula. 5.
Ketahanan yang rendah dipengaruhi oleh faktor kurangnya pelayanan fasilitas kesehatan-
6.
182
1.
Awotoua, Adenrele (1991). Reconstruction After Disaster : Issues and Practices. Aldershot
:
Ashgate.
2. Dar.,idson, Rachel A (1991). An Urban Earthquake Disaster Risk Index. Stanford : Tlie John A. Blurne Earthquake Engineering Center, Depafiment of Civil Engineerilg 3.
Noor, Djauhari (2006).
Geologi
Lingkungan (Cetakan Pertama, Edisi Pertama). Yogyakarta
:
Graha
Ilmu.
4.
Sanderson, David (1991). Building Bridges to Reduce Risk. Dalarn Reconstruction After Disaster :
Issues and Practices. Awotona. Adenrale (ed) (1997). Aldershor : Ashgate.
dengan
kondisi rawan bencana gempa burni yang
tinggi
Daftar Pustaka A. Buku Teks
Stanlbrd Unir ersity.
Karnpung Melayu. 4.
beresrko terkena gempa dan tsunami ke Iokasi yang lebih aman.
berupa
mengembangkan vegetasi bakau di sempadan pantai di Kota Bengkulu yang terdapat di Kecamatan Teluk Sagara, Kecamatan Ratu Sarnban, Kecamatan
Gading Cempaka dan
bencana berupa relokasi perumahan yang
adalah
Kecarnatan Kampung Melayu, Kecamatan
Teluk Sagara, Kecar.natan Ratu
2.
*_j
Umurnnya kecamatan yang beresiko tinggi terhadap bencana gempa bumi mempakan kawasan dengan presentase lahan terbangun (karvasan pemukiman)
B. JurnaVArtikel/Tesis 1. Rahman R, Firmansyah, Oktariadi, (2010). Penentuan Tingkat Resiko
Bencana Letusan
Gunung Gamalama Puau Ternate Provinsi Nlaluku Utara., Buletin Geologi Tata Lingkungan vo1.20 No.3 Desember 2010. Pusat Lingkungan Geologi. Badan Geologi, Kementerian Energi dan Surnberdava Minelal.
Lentboga Pette/ itian Lrniyersitcts Pasundan
Proceeding Presentasi Hasil Penelitian Hibah program Desentralisasi, Sentralisasi dan Hibah Internal Unpas Tahun 2014
2. Firmansyah, (2011). Identifikasi Tingkat Resiko Bencana Letusan Gllnung Gamalama di Kota Ternate. Jumal Lingkungan dan Bencana Geologi. ISSN 2086-7794 vol.2 No.3 Desember 2011. Bandung. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral.
Arahan Tindakan Mitigasi Bencana
di Wilayah Pesisir
Kabupaten
Sukabumi. Tugas Akhir
Teknik Planologi
:
Jurusan
Universitas
Pasundan Bandung. 6.
Oktariadi (2007), Penentuan Faktor Bahaya Bencana Tsunami
Berdasarkan Analisis Hierarki
3. UNDP (1992). Tinjauan Umum Manajemen Bencana. program
Proses /studi kasus wilayah pesisir Sukabumi, Jawa Barat. Artikel
Pelatihan Manajemen Bencana : Edisi
Jurnal Geologi Indonesia, Badan Geologi Depaftemen Energi dan
kedua.
(h ttp
:
/hnuw. un dp. go. i A
4. Firmansyah (1998). Identifikasi Risiko Bencana Gempa Bumi dan Implikasinya Terhadap penataan Ruang di Kotamadya Daerah
Sumber Daya Mineral 7. Oktariadi (2008),
Identifikasi Tingkat Resiko Bencana Tsunami studi kasus wilayah pesisir Sukabumi, Jawa Barat. Laporan penelitian Pusat
Tingkat II Bandung. Tesis : program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Lingkungan Geologi Indonesia, Badan
Institut Teknologi Bandung.
Geologi Departemen Energi
5. Erwin (2008). Identifikasi Tingkat Risiko Bencana Gempa Bumi serta
L ent h o gu P e n el i t i u
n
Ll n it, er s i t cr s P u s t n cl n u
dan
Sumber Daya Mineral.
/ r9-l