Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi daD Liogkungan VIII, 23 -24 Agustus 2000 Puslitbang Keselamatan Radiasi daD Biomedika Nuklir- BATAN
EFEK LAJU DOSIS RADIASI SINAR GAMMA DAN BERKAS ELEKTRON PADA SPORA Bacillus subli/is DALAM BERBAGAI KONDISI Nikham
(;3
Pusat PenelitiSll dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi, BAT AN
ABSTRAK EFEK LAJU DOSIS R,ADIASI SINAR GAMMA DAN BERKAS ELEKTRON PADASPORA Bacillus subtiUs DALAM BERBAGAI KONDISI. Telah dilakukan penelitianefek laju dosis radiasi sinar gamma 6OCO dan berkas elektron terhadapspora B. subtilis. Tujuannya ingin mengetahuiefek laju dosis radiasi terhadapdaya tahan spora tersebut.Bakteri B. subtilis sering mengkontarninasibenangsuterauntuk operasi,kelepjantung manusia untuk tujuan terapi pencangkokandan bahanpangan,sehinggaakanmerugikanbagi kesehatanmanusia. Lagi pula bakteri ini terkenal sangattahan terhadapperlakuanpanaskering dan etilen oksidayang biasa dipakai untuk mensterilkan alatalat kedokteran,namun sterilisasi denganetilen oksida biasanyameninlbulkan residu kimia pada bahan-bahanyang disterilkan. Spora bakteri dari suspensiakuades,talek dantepungkacangtanahdalam kondisi kering, basahdan beku, diradiasi dengansinar ganuna 6OCO dosis0 -10 kGy sertalaju dosis 5 dan 10 kay/jam Sampelspora dalam kondisi kering dan basahdiiradiasi padaberkaselektron dengandosisyang sarnaserta laju dosis5 mNpass dan 10mNpass. Setelahdiradiasi sampelsporaB. ...ubtilisdibiakkanpada~~t~/1e Soya Agar, selanjutnyadiinkubasipada32:!: 2 °c selama 3 hari. Koloni yang tumbuhdihitung dandatanyadigunakanuntuk membuatdiagram dan menentukan nilai Dlosporanya.Hasilnya menunjukkanbahwarelatif tidak ada perbedaanberarti antara nilai D,ospora bakteriyang diradiasi dari suspensiakuades,talek dan tepungkacangtanah. NamunnilaiD.o (lihat Tabel 1) spora bakteri yang diradiasi pada laju dosis 10 kay/jam sinar gammaatau 10 mNpass berkaselektron, cenderunglebib tinggi daripada yang diiradiasi 5 kGy/jain sinar ganuna atau5 mNpass berkaselektron. lni berarti bahwa radiasi denganlaju dosis5 kGy/jain atau 5 mNpass relatif lebih efisien untuk mematikansporaB. subtilis, dibandingkandengan laju dosis 10 kay/jam atau 10mNpass.
ABSTRACT EFFECT OF DOSE RATE OF GAMMA RAYS AND ELECTRON BEAMS RADIAllONS ON Bacillus subtilis SPORES IN VARIOUS CONDlnONS. The investigationof the dose rate effect of gamma rays 6OCO and electron beams radiations onto resistanceof the bacteriaspores has beenobserved.The objective of the researchis to know the effect of radiationdoserates onto resistanceof the bacteriaspores.B. subtilis bacteria often contaminatethe silk suture, humancardiacvalve for the purposesof transplantationtherapyand food material, so that it will be disadvantageto human health. Beside that the bacteria is well known as the most resistant to heat and ethylene oxide treatInents, whereassterilization by ethylene oxide will cause chemical residue on the sterilized materials. The bacteria spores in dry state, wet and frozen conditions in the aquadest,talc and peanut powder suspensionswere irradiated with gammarays at dosesfrom 0 upto 10kay, with doserates of 5 and 10kay/hrs. The samples of spores in dry and wet conditions were irradiated using electron beamsat the samedosesand dose rates were 5 mNpass and 10 mNpass. The spores of B. subtilis was cultured on Tryptone Soya Agar medium and incubatedat of 32 ::!:2 °c for 3 days.The survival colonieswerecalculatedand the~~nea~was-iiSed to establish survival diagr31nin order to deterlnine the 010value of spores.The results show that there is no difference relatively among 0.0 values of bacteria sporesirradiated in aquadest,talc or peanutpowdersuspensions.Neverthelessthe D10 (seeTable 1) of bacteriasporesirradiated at 10kGy/hrs gammarays or 10mNpass electronbe31DS is higherthan that of at doserate 5 kGy/hrs gammarays or 5 mNpass electronbeams.It meansthat radiation at 5 kGy/hrs or 5 mNpass is relatively more efficient than that at doserates 10 kGy/hrs or 10 InNpasSin killing B. subtilis sporas. -3] daIl SaIlgattahan terhadap etilen oksida [4 -6].
PENDAHULUAN
Bakteri ini sering mengkontaminasi benang sutera wltuk operasi [7], kelep jantung manusia Wltuk
Bacillus subtit;,\' adalah bakteri pernbenulk
tujuan terapi pencangkokan [8].
spora Yallg terkenal tallall terhadap pallaSkering [1
72
Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi daD Lingkungan VIII, 23 -24 Agustus 2000 --.~-
KemampUaIl radiasi sinar gamma untuk membunuh mikroorganisme
telah menjadi objek
penelitiaIl yang menaIik
sejak akhir abad 19.
lradiasi
tUllggal menimbulkan
terhadap
berbagai efek
sel
sensitiser terhadap daya tahan spora bakteri. Talek adalah magnesium silikat
alam. kadang-kadang
mengandung sedikit aluminium silikat, berbentuk serbuk halus, belWarna putih dan mudah melekat
sepe11i muta3i gen, perubahaIl
pada k-ulit. BiasaIlya dipakai dalam industri farmasi
pelmiabelitas membran, lJerubahan bentuk, kegagalaIl reproduksi, menghambat biosintesis asam deoksiribonukleat (ADN) atau a.~
sebagai saringatl untuk menjernihkan media cair, campuran bedak [16]. Biji kacang tanah (Arachis
ribonukleat (ARN),
hypogaea L.) mengatldung protein 20 -30
khususnya lJembentukaIl de-
novo (tanpa adaIlya
ADN
atau ARN
acuhan), daIl kematian sel [9 -11].
sebagai
pelicin
di
pabrik
tablet,
sanmg
tangan
dan %,
minyak 42 -55 % sertamineral Ca, P dan Fe [17,
Kematian sel
18]. Kacang tanah biasanya dapat dikonsumsi
disebabkan oleh kerusakaIl dalam ADN bisa berupa
secara langsung seperti direbus, digoreng, untuk
alkilasi, hidrasi, kerusakaIl pada rangkai tUllggal
bumbu, saus dati sambal. Hasil dapat dimanfaatkan
atau
rangkai gaIlda, perubahaIl bentuk, teljadi
unttlk minyak goreng, bungkil untuk dibuat tempe
ikatan silaIlg inter-strand, ikataIl silang proteinADN, daIl kerusakaIl karena .pirimidin climer [12 -
dati makanatl temak [19]. Di luar negeri kacang tanah digunakatl untuk bahatl dasar pembuatan
mentega (peanut butter) dati sebagai hay untuk PerbedaaIl laju dosis diaIltara sumber 6OCO makatlan teL"1lak [20].
13].
terhadap inaktivasi bal'1eri tidak nyata, tetapi ada perbedaaIl nyata diantara laju dosis 60COdaIl mesin
BAHAN DAN METODE
berkas elektron. Laju dosis 6OCOYaIlg sellng dipakai adalah
10 kGy/jam,
sedangkan mesul berkas
Dahan Penelitian.
Sampel bakteri dalam
eleku.on mwlgkin beberapa kGy/menit. Etek laju
penelitian
dosis telah diaplikasikaIl
Puslitbang Biologi-LIPI Bogor. Untuk pembiakan bakteri B. subtilis digunakan r':-edia "Tryptone Soya
pada proses sterilisasi
radiasi yang didemontrasikan oleh EMBORG et al.
ini
adalah
Bacillus
subtilis
dari
terhadap perbedaan respon Streptococcus faecium Agar' ([SA) dengan konsentrasi 40 gram/liter AJ YaIlg diiradiasi pada berkas elektron daIl 6OCO. adalah buatan Merck. Sebagai campuran suspensi Organisme uji disiapkan dalarn kondisi kering pada bakteri digunakall talek daD tepwlg kacang tanah. serum broth yang dibungl'"Us dengaIl ke11as Pallen .S'pora. Bakteri B. subtilis, polietilen.
dilakukaIl
juga
terhadap spora Bacillus
PerCObaaIl serupa
sPhaericus CIA
yang
disiapkan
YaIlg sarna. HasilIlya
dengan
cara
dibiakkall pacta media TSA daD diinkubasi
pacta
subu 32 :t 2 °C selaiDa 3 hari. Selanjutnya spora dipallen dalam ak'Uades steril. Kemudian
spora
menwljukkan bahwa efek laju dosis pada ke dua
dicuci dengall ak'Uades stelil sambil dipusingkan
jenis bakteri tersebut yang radiasi sular gamma
dengall
lebih tinggi dibaIldingkaIl dengaIl berkas eleku"on
kecepatall 3.000 I-pm selama 30 menit. Setelah
[14].
bersih suspensi diatur konsentrasinya sekitar 108 gel
Narnun masih sukar wltuk menyimpulkaIl
alat
"HITACHI
CENTRIFUGE'
pacta
perbedaan renting pada efek letal terhadap baktell
per ml dalam akuades steril. Suspensi dibagi dalam
daI"i hasil-hasil penelitian yang telah dipublikasikan
tiga tabung, yang satu sebagai kontrol, yang lainya
terdahulu [15]. Dengan teknik serupa pellulis ulgin
dicampur dengall talek dall tepung kacang tanah.
mengetahui efek laju dosis radiasi gUlar gaInma dan berkas eleku"on
pada spora B. subtilis, yang
diiradiasi dalaIll kondisi kering, basah daIl beku. Spora bakteri
tersebut dalarn
suspensi
Radiasi .S'pora Dalanl
Kondisi
Kering.
Suspensi spora bakteri sekitar 0,2 rnl diteteskan pacta kertas saling gelas fiber stelil, lalu dikeringkan dalam "laminar flow air " selama 5
akuades, talek dan tepwlg kacang tanah diiradiasi
jam. Setelah kering sampel dimasukkan ke dalam
pada SUlaI"gam'lla daD berkas eleku"on pa~a laju
kalltong plastik, kemudiall diiradiasi dengan dosis
dosis YaIlg berbeda. PemakaiaIl talek daIl tepwlg
0; 2, 4, 6, 8 dall 10 kGy, daD laju dosis 5 kay/jam
kaCaIlg taxlah dimaksUdkaIl apakah
ballaIl
tersebut
3KI{BiN-BA T AN
wltuk
bersifat
mengetallui proteksi
atau
dall 10 kGy/jaiD pada sinar gamma 6OCO,serta 5 mA/pass dan 10 mA/pass pada berkas elektron.
73
Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi daD Lingkun --- gan VIII, 23 -24 Agustus 2000
Tabell. Nilai Dio (kGy) spora D. suhtilisyang diiradiasi pada laju dosis 5 kGy/jam daD 10 kGy/jam pada sinar gamma serta 5mA/passdaDlOrnA/pass pada berkas elektron. Kondisi iradiasi IA.a b
Iradiasi s~ar gamma(kGy)
lradiasi berkas elektron (kGv)
1,79 :t 0,22 1,95 :t 0,33 1,99 :t 0,25
1,90 ::!: 0,17
c
IB.a b c
llA.a b c
IIB.a b c
2,11 :t 2,19 :t 2,21 :t 2,27 :t 1,98 :t 2,48 :t
0,27 0,35 0,20 0,40 0,~5 0,16
2,60
i:
0,12
2,40
i:
0,27
1,82 ::!: 0,26 1,80 ::!: 0,25
2,08 ::!: 0,18
2,10 ::!: 0,17 2,19:t
2,69 i. 0,15 2,80 ::!: 0,11
2,90 :t 0,17 2,83 :t 0,13 2,94 :t 0,12
2,60 i: 0,27
IIIA.a
2,35
i:
0,42
b
2,18
i:
0,15
2,64
i:
0,33
c
IIIB.a b
3,34 :t 0,48 3,12 :t 0,22
c
3,55_:t
KeterangaJl ; a =
0,15
2,78 ::!: 0,21
0,.:02
suspensi al--uades, b = suspensi talek, C = suspensi tepung kacang tanah,
I = diiradiasi
dalam
kondisi
kering, II
= diiI"adiasi dalaJD kondisi basah
III = diiradiasi dalam kondisi beku, A = laju dosis 5 kGy/jaJD gamma, 5 mA/pass berkas eleku"on, B = laju dosis 10 kGy/jam gaJruDa, 10 mNpass berkas elektron
Radiasi .4ipora Dakteri
Da/alll Kondisi
selarna 3 hall. Koloni yarlg ,tumbuh dihitung, lalu
Dasah. Suspensi spora bakteri dimasukkan ke
datanya digwlakan unUIK membuat diagram daD
dalam vial bel1utup ulu., kemudiall diiradiasi pacta
menentukan lulai D,o nya dengan banruan program
dosis dall laju dosis diiradiasi sarna seperti dalam
basic dalam komputer.
~ondisi kering. Radiasi
dibutuhkarl ,4ipora Dakteri
Da/anl Kondisi
Beku. Suspensi spora bakteri dalam vial beltutup
untuk
D,o
ialah dosis yang
mematikan/menginaktivasi
populasi bakteri sejenis sekitar 90 %,
sehingga
yang masih hidup tinggallO %.
ulir, dimasukkan ke dalam termos Yallg berisi es barn, selanjutnya diiradiasi dalaln kondisi sepel1i
HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut di atas. Penganlatan.
Dalam penelitiall ini sampel spora bakteri
Spora bakteri Yallg telah
diiradiasi, dimasukkan dalam tabung reaksi Yallg
diiradiasi
berisi akuaries dengall ditambah tween 80 steril I
Hal ini rnerupakall suatu sirnulasi bahwa untuk
%, lalu diencerkall dan pacta pengenCerall te11entu
aplikasinya di bidang sterilisasi radiasi misal alat
suspensispora sekitar 0,2 rnl dibiakkan pactamedia
kedokterall, SediaaIl fannasi dan obat-obatan dalam
TSA. Kemudiall diill1..'"Ubasipacta suhu 32 :t 2 °C
kondisi kering. Ulltuk pallgall
74
dalam kondisi kering, basah daD beku.
dall
basil
pasteurisasi jamu, bahan
olallalmya
dalam
kondisi
P3KRBiN-BATAN
Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi daD Lingkungan c---c-- VIII, , 23 -24 Agustus ,-~-~ 2000 -~~~
mengandungair serta untuk pasteurisasi udang atau basil laut lainnya dan paba kodok dalam kondisibeku.
perbedaanpada penurunan spora bakteri dalam suspensiakuades,talek dan tepung kacang tanah. Namunnilai Dlo sporabakteri yang diiradiasi pada
Gambar 1. Efek laju dosis 5 kGy/jam (1 -3) daD 10 kGy/jam (4 -6) radiasi sinar gamma pada spora B. subtilis dalam kondisi kering.
Efek /aju dosis sinar gamma daD berkas e/ektron terhadap days Lahan spora B. subfilis dB/am kondisi kering. Hasil perhitunganoilai D1o sporaB. subtilis yang diiradiasi pada sinar gamma daDberkaselektron dapatdilihat padaTabell. Dalam penelitian ioi spora bakteri diiradiasidalam suspensiakuades,talek daDkacang tanah,ingin diketahui apakahbahan-bahantersebut bersifat sebagai sensitizer atau protektor terhadap daya tahan mikroba yang diiradiasi, dengan dihitung oilai D1onya. Pada Tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai D1o spora B. subtilis dari suspensiakuades,talek, tepung kacang tanah yang diiradiasi pada sinar gamma dengan laju dosis 5 kGy/jam adalah 1,79:t 0,22; 1,95:t 0,33 daD1,99 :t 0,25 kGy. Selanjutnyayang diiradiasi pada laju dosis 10 kGy/jam adalah2,11 :t 0,27; 2,19 :t 0,35 daD2,21 :t 0,16 kGy. Hasil dalam bentuk diagram dapatdilihat padaGambar 1. Di sioi dapat dilihat bahwa spora bakteri baik dari suspensiakuades,talek maupun tepung kacangtanah pada dosisl0 kGy/jam dan laju dosis 5 kGy/jam dapat menurunkan daya tahan spora bakteri sekitar4 desimallebih, sedangkanpada laju dosis 10 kGy/jam sekitar 4 desimal. Dari data tersebut dapatdisimpulkan bahwa relatif tidak ada
P3KRBiN-BATAN
laju dosis 10 kGy/jam cen'derung lebih tinggi daripada laju dosis 5 kGy/jam. Hal ini berarti bahwa radiasi dengan laju dosis 5 kGy/jam lebih efektif untuk mematikan spora bakteri tersebut. Hasil perhitungannilai DIGspora B. subtilis yang diiradiasi pada berkas elektron dapat dilihat pada Tabell. PadaTabel tersebutdilihat bahwanilai DIG spora B. subtilis dari suspensi akuades, talek, tepungkacangtanahyang diiradiasi pada laju dosis 5 mNpass adalah 1,90:t 0,17; 1,82 :t 0,26 daD 1,80:t 0,25 kGy. Selanjutnyayang diiradiasi pada laju dosis 10 mNpass adalah2,08 :t 0,18; 2,10 :t 0,17 daD 2,19 :t 0,15 kGy. Hasil dalam bentuk diagramdapatdilihat padaGambar2. Di sini dapat dilihat bahwa spora bakteri baik dari suspensiakuades,talek maupun tepung kacangtanah pada dosis 10 kGy daD laju dosis 5 mNpass dapat menurunkan daya tahan spora bakteri lebih dari 4 desimal, sedangkanpada laju dosis 10 mAlpass sekitar 4 desimal. Dari data tersebutdapatdisimpulkanbahwa relatif tidak ada perbedaanpadapenurunandaya tahan sporabakteri dalam suspensiakuades,talek daD tepung kacang tanah.Namunnilai DIGsporabakteri yang diiradiasi pada laju dosis 10 mNpass cenderunglebih tinggi daripadalaju dosis5 mNpass. Hal ini berarti
75
PreseDtasiUmiah KeseiamataD Radiasi daD LiDgkuDgaD VIII, 23 -24 Agustus 2000
Gambar 2. Efek laju dosis 5 mA/pass (1 -3) daD 10 mA/pass (4 -6) radiasi mesin berkas elektron pada spora B. subtiUsdalam kondisi kering
bahwa radiasi dengan laju dosis 5 mAlpass lebih efektif untuk mematikan spora bakteri B. subtilis daripadadenganlaju dosis 10 mAlpass. Efek /aju dosis sinar gamma daDberkas e/ektron terhadap daya Laban spora B. subli/is, dB/amkondisi basah.Sporabakteri yang diiradiasi dalam kondisi basah,berarti energiradiasi adayang tidak mengnai langsung clan ada yang mengenai langsungtarget yaitu DNA bakteri. Hal ini berarti energiyangtidak langsungmengenaitarget DNA, tetapi akan mengenai air sehingga dapat menghasilkan radiolisis air seperti radikal OR, H2O2,°b O3' clan e-aq..Radikal-radikal tersebut kemudian mempengaruhi target DNA, akibatnya
bisa menimbulkankematiansel. Hasil perhitungan nilai D1osporaB. subtilis dapat dilihat pada Tabel 1. Nilai Dto spora B. subtilis dari suspensi akuades, talek dan tepung kacang tanah yang diiradiasi pada smar gamma dengan laju dosis 5 kGy/jam adalah 2,27:t 0,40; 1,98 :t 0,35 dan 2,48 :t 0,16kGy. Selanjutnya yang diiradiasi pada laju dosis 10 kGy/jam adalah2,60 :t 0,12; 2,40 :t 0,27 dan 2,60 :t 0,27 kGy. Hasil dalam bentuk diagram dapat dilihat padaGambar3. Di sini dapat dilihat bahwa baik dari suspensi akuades,talek maupun tepung kacang tanahpadadosis 10 kGy dan laju dosis 5 kGy/jam
I
Gambar 3. Efek laju dosis 5 kGy/jam (1 -3) daD 10 kGy/jam (4. 6) radiasi siDar gamma pada spora B. subtiJisdalam kODdisibas~h.
76
?3KRBiN-BA TAN
PreseDtasiIlmiah KeselamataD Radiasi daD LiDgkuDgaD VIII, 23 -24 Agustus 2000
dapat menurunkandaya tahan spora bakteri lebih dari 3 desimal, sedangkanlaju dosis 10 kay/jam sekitar3 desimal. Data tersebutdapatdisimpulkan bahwa tidak ada perbedaanpenurunandaya tahan yang berartidiantara bakteri dati suspensiakuades, talek dan kacang tanah. Namun nilai DIGspora bakteri yang diiradiasi pada laju 10 kay/jam cenderung lebih tinggi daripada laju dosis 5 kGy/jam. Hal ini berarti bahwa radiasi denganlaju dosis 5 kay/jam relatif lebih efektif untuk
dosis 10 mAlpass sekitar 3 desimal. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan penurunan daya tahan yang berarti diantara spora bakteri dari suspensiakuades,talek dan kacang tanah. Namun nilai bakteri yang diiradiasi pada laju 10 mAlpass cenderunglebih tinggi daripada laju dosis 5 mAlpass. Nilai Dlo spora bakteri yang diiradiasi pada berkas elektron cenderung lebih tinggi daripada yang diiradiasi pada sinar gamma. Hal ini berarti bahwa radiasi
Gambar 4. Efek laju dosis 5 mA/pass(1 -3) daD 10 mA/pass (4 -6) radiasi mesin berkas elektron pada spora B. subfilis dalam kondisi basah. mematikanspora bakteri tersebutdaripada dengan dengan laju dosis 5 kay/pass relatif lebih efektif laju dosis10kGy/jam. untuk mematikan spora bakteri tersebut daripada Hasil perhitungan nilai D,o spora B. laju dosis 10 mAlpass. subtilis yang diiradiasi pada berkas elektron dapat Efek /aju dosis sinar gamma terhadap dilihat padaTabel I. Nilai D1osporaB. subtilis dari daya tahan spora B. subfilis" da/am kondisi beku. suspensiakuades,talek dan tepung kacang tanah Hasil perhitungan nilai D1o spora B. subtilis yang yang diiradiasi pada laju dosis 5 mAlpass adalah diiradiasi pada smar gamma dapat dilihat pada tabel 2,78 :t 0,21; 2,69 :t 0,15 dan 2,80 :t 0,11 kGy. 1. Nilai D,o spora B. subtilis dari suspensiakuades, Selanjutnya yang diiradiasi pada laju dosis 10 talek clan tepung kacang tanah yang diiradiasi pada mAlpassadalah2,90:t 0,17; 2,83:t 0,13 dan 2,94:t laju dosis 5 kay/jam adalah 2,35 :t 0,42; 2,18 :t 0,12 kGy. Hasil dalam bentukdiagram dapatdilihat 0,15 dan 2,64 :t 0,33 kayo Selanjutnya yang padaGambar4. diiradiasi pada laju dosis 10 kay/jam adalah 3,34 :t Di sini dapat dilihat bahwa baik dari 0,48; 3,12 :t 0,22 clan 3,55 :t 0,42 kay/jam. Hasil suspensi akuades, talek maupun tepung kacang dalam bentuk diagram seperti terlihat pada Gambar tanah yang diiradiasi pada dosis 10 kGy dan laju 5. 'I dosis 5 mAipass dapat menurunkan daya tahan spora bakteri lebih dari 3 desimal, sedangkanlaju
P3KRBiN-BATAN
77
PreseDtasiUmiah KeselamataD Radiasi daD LiDglrungan VIII, 23 -24 Agustus 2000
Gambar 5. Efek laju dosis 5 kGy/jam (1 -3) daD10 kGy/jam (4 -6) radiasi sinar gamma pada spora B. subti/is dalam kondisi beku.
Di sini terlihat bahwa baik spora bakteri untuk berkas elektron, cenderung lebih tinggi dari suspensiakuades,talek maupwl tepungkacang daripada yang diiradiasi dengan laju dosis 5 tanah yang diiradiasi pada dosis 10 kGy dan laju kay/jam dan 5 mAlpass. Hal ini berarti bahwa dosis 5 kGy/jam dapat menurunkan daya tahan radiasi spora dengan laju dosis 5 kGy/jam atau 5 bakteri lebih dari 3 desimal, sedangkanlaju dosis mAlpass relatif lebih efektif untuk mematikan 10 kGy/jam sekitar 2 desimal. Data tersebutdapat spora daripada dengan laju dosis 10 kay/jam disimpulkan bahwa relatif tidak ada perbedaan atau 10 mAlpass. penurunan daya tahan antara spora bakteri dari 2. Tidak ada perbedaan nyata nilai D1O sporn suspensiakuades,talek dan tepung kacang tanah. bakteri yang diiradiasi baik dengan smar gamma Namunnilai D10spora bakteri yang diiradiasi pada maupun berkas elektron. Juga tidak ada laju 10 kGy/jam cenderunglebih tinggi daripada perbedaan nilai D1Osporn yang diiradiasi dalam laju dosis 5 kGy/jam. Nilai D10spora bakteri yang suspensi akuades, talek maupun tepung kacang diiradiasi dalam kondisi beku cenderung lebih tanah. Hal ini menunjukkan bahwa baik talek tinggi daripadabaik yang diiradiasi dalam kondisi maupun kacang tanah tidak bersifat proteksi kering maupun basah. Dari data tersebut di atas atau sensitiser terhadap spora bakteri tersebut. terbukti bahwa radiasi baik dengan sinar gamma 3. Spora bakteri yang diiradiasi dalam kondisi maupun berkas elektron, dalam kondisi kering kering, baik dengan smar gamma maupun relatif lebih efektif untuk mematikanspora bakteri berkas elektron, nilai D1onya lebih rendah dari tersebutdaripadadalam kondisibasahdan beku. pada yang diiradiasi pada smar gamma dalam kondisi basah dan beku. Hal ini berarti bahwa
KESIMPULAN
radiasi dalam kondisi kering relatif lebih efektif untuk mematikan spora daripada dalam kondisi
Dari
data
basil
penelitian
dapat
basah maupun beku.
disimpulkan sebagai beril-ut; I. Jika dilihat dari nilai D1ospora bakteri tersebu!~, I , temyata yanr), diiradiasi dengan laju dosis ;'0 kGy/jam untuk sinar gamma daD 10 mNpass
78
P3KRBiN-BATAN
Presentasi llmiah Keselamalan Radiasi daD Lingkungan VIII, 23 -24 Agustus 2000
DAFTARPUSTAKA
(Proceedings)Lucas Heigh. New South Wales, Austria (1985)1 1. CmuSffiNSEN, E. A. The selection of 11.PAlliL,K.M, "Microbiological aspects of test strains and the choice of methods for radiation sterilization" (UNDP Regiona1/RCA, Preparationof biological monitord for control Industrial Training Demonstration on on radiation sterilization, (Proc. of a Working Radiation Steerilization of Medical Product), Group Meeting on the Revision of the IAEA Compilation of Lectures Isotope,GroupBhabha Recommended-Code of practice for the Atomic ResearchCentre, Bombay,India (1983) Radiation Sterilization of Medical Products), 130 IAEA,Vienna(1974) 67 -87. 12.GRICE, J.P., DNA breakageand rejoining in 2. McKANE, L. and KANDEL, J.. irradiated spores of Clostridium botulinum Microbiology Essentials and Application, strains 62A and 23A, University Microfilms McGraw-HilI Book Company,New York (1986) International, Ann Arbor, Michigan, USA 308. (1983). 3. OSOL, A., Remington's Pilannaceutical 13. TALLENTIRE,A., Microbial responses to Science, Mack Publishing, Company, radiation, Departementof Phannacy, University Easton,Pensylvania(1980)1266. of Manchester, Oxford Road, Manchester,U.K. 4. ADIONO dan PURNOMO, R., Ilrnu (1990) Pangan,UniversitasIndonesia, Jabrta (1985) 14.EMBORG, C.,CHRISlliNSEN, E. A., 233. KALLINGS, L.O., ERIKSEN,W...' H., 5. SUMARNO,Teknik BudidayaTanamanKacang BJERGAKKE,E.,and HOLM, N.W., Control of Tanah,PenerbitSinar Baru Bandung(1987). the microbiological efficiency of radiation 6. DRUMMOND, D. W. and PFLUG, I. J. Drysterilization plants by meansof B. sphaericus heat destructionof Bacillus subtilis spores on strain CIA, Sir. faecium strain A2I and Coli surfaces, Effect of humidity in an open phage TI, presentedat IAEA Working Group Meeting on Revisionof the RecommendedCode system,Application Microbiology 20 (1970)805 of Practicefor Radiation Sterilizationof Medical -809. ProductsRisq (1972). 7. ART ANDI, C. Microbiological control before and after sterilization its effect on sterility 15. LEY, F. J., The effect of ionizing radiation on bacteria.Manual on Radiation Sterilization of assurancein experience,(Proc. of a Working Medical and Biological Materials, lAEA, Vienna Group Meeting on the Revision of the IAEA (1973)37 -63. Recommended -Code of Practice for the 16.SUMAATMADJA, S Pemuliaankacang tanah. Panitia Penyelenggara Latihan KacangRadiation Sterilization of Medical Products), kacangan, LPPP,Bogor (1974) 184. IAEA, Vienna (1974)3 -14. 17. PORlliR D. M., SMITH, D .H. and 8. PLEURETrE, J., TRANSY, M.M.J.and RODRIGUES, Compedium of peanutdisease, MIKAELOFF, P. Sterilization of human The American PhotopathologySociety (1984) cardiac valves by radiation, (Proc. of a 75. Working Group Meeting on the Revision 18.JACOBS, R. A., NICHOLAS, R. C. and .of the IAEA Recommended-Code of PFLUG, I. J. Heat resistance of Bacillus Practice for the Radiation Sterilization of subtilis sporesin atmospheresof different water Medical Products),IAEA, Vienna (1974) 223 contents, Michigan Agr. Expt. Sta. Bull, 48 241. (1965)238-296. 9. NORMAN, W. D., and HENRY, M. R., 19.DOYLE, J.E., McDANIEL, A. W., WEST, K. RadiationTechnolog in Food, Agriculture and L., WHITEBOURNE, J. E., and ERNST, R. Biology, Connecticut, The Avi Publishing R. Ethyleneoxide resistance of nondesiccated Company,Inc. (1980)20 and desiccatLd spores of Bacillus subtilis var. 10.WILL,P .A, "Basic of radiation --nicrobiology nige hermetically sealed in various for food p'ieservation" Commercialization of Ionizing i Energy Treatment of Food, polymeric films, Application Microbiology,20(1970)793 -797.
P3KRBiN-BAX'AN
79
Preseotasi Dmiah Keselamatao Radiasi daD Liogkuogao VIII, 23 -24 Agustus 2000
20. KRISTENSEN. H. Ethylene of microorganisms in dust the resistance of Bacillus Acta Pathologica et Scandinavica78B (1970)1 -7.
oxide resistance gammadan herkaselektron. compared with b. Radiasi dalam kondisi heku hanya dapat subtilis spores, dilakukan pada sinar gamma, aplikasinya untuk Microbiologica pasteurisasibahan pangan misal udang heku, pahakodok hekudll.
DISKUSI
Eko Budi Jumpeno, PusdikIat-BATAN
B. JeanneT
a. Apa yang dimaksud beda nyata ':I Berapa toleransi agar dapat dikatakan tidak/ada beda nyata ':I
Apakahtujuan sebenamyapeneltianBapak ? Apakah tujuan penelitian Bapak untuk sterilisasi b. Apakah penyaji melakukan uji statistik (anova alat-alat kedokteran? Jika ya, bagaimanaaplikasi misalnya untuk menyatakan ada/tidaknya bed~ sesungguhnyananti ? nyata) Nikham, P3TIR-BA TAN Nikham, P3Tffi-BA TAN Tujuan ingin mengetahui efek laju dosis radiasi sinar gamma dan berkas elektron. Ya, aplikasinya basil nilai
P10 yang diperoleb bisa
dipakai dalam menentukan dosis steril untuk alatalat
kedokteran.
sediaan farmasi,
pasteurisasi
a. Menurutpustakayang disebutbedanyataadalah pada dosis tertentu tidak disebutkan berapa, maka untuk itu penulis mencoba melakukan penelitiantersebut. b. Tidak melakukan.
jamur-jamuran obat-obatan, bahan pangan dan basil olahannya.
Iin Kurnia, P3KRBiN-BA TAN
kesehatanmasyarakat?
a. Dalam peneli~ian ini apakah prospek radias~ bakteri Bacillus sutilis sebagai spora patogeu atauuntuk sterilisasimakanan? b. Kalau untuk sterilisasiapakahdengannilai DIO 10 kGy/jam tidak akan merusakkanmakanan tersebut? c. ProspekI hubungannyadengan radiasi bakteri Bacillus Subtilis dan patogenpadamanusia.
Nikham, P3TIR-BATAN
Nikham, P3Tffi-BATAN
Zubaidah, P3KRBiN-BA TAN Setelah diketahui nilai Do dari spora BS dengan berbagai kondisi penyinaran radiasi gamma daD berkas netron kemudian aplikasi apa yang dapat dilakukan berdasarkan basil di atas dalam hubungannya dengan peningkatan keselamatan atau
Aplikasinya untuk sterilisasi alat a. Prospekradiasi y~g diharapkanadalahsebagai ~edokteran, obat-obatan, sediaan fannasi, sterilisasi obat-obatan, alat kedokteran. pasteirisasi bahan pangan dan basil olahannya pasteurisasibahan pangan dan basil olahannya sertajamur-jamuran. sertajamur. b. Nilai Dlo dalam proses sterilisasi adalah Maria Lina merup[akansalah satu unsur unruk menenrukan dosissterilisasi. a. Apa tujuandari penelitianini. c. Bakteri B subtilis bukan merupakan bakteri b. lradiasi spornB subtilusdalam tepungkacang patogen pada manusia namun keberadaannya tanahdalamkeadaanbasah/ bekudengan berkaselektron,untuk aplkasisel?~utnya? dalam suatu produk tidak dikehendaki sedangkan bakteri patogen biasanya unruk Nikham, P3TIR-BATAN membunuhnyatidak dosis tinggi. lngin mengetahui efek laju dosis radiasi sinar
80
P3KRBiN-BATAN
PreseDtasillmiah KeselamalaDRadiasi daD LiDgkuDgaD Vill,
,
23 -24 Agustus 2000
Nor Rohmah, P3KRBiN-BATAN a. Berdasarkan judul
yang saudara buat, maka
saudara ingin mendapatkan efek laju dosis pada spora. Mengapa saudara hanya menggunakan 2 nilai laju dosis untuk mempelajari pengaruh tersebut ?
Apakahpemahdilakukan penyinaran> 10 kGy/jam atau10 mNpass dan iradiasi < 5 kay/jam atau 5 mA/passdan apa yang teljadi ? Dari mana sumberberkaselektron ? Nikham, P3TIR-BATAN
b. Apakah saudara sudah pemah melakukan uji coba tentang pengaruh
laju dosis terhadap
tanggapan dari kedua sumber tersebut ?
Nikham, P3Tffi-BATAN
Belmn
pemah
dilakukan
dengan laju dosis > 10 kay/jam
penyinaran
atau 10 mAlpass
mengingat keterbatasan kemampuan irradiator dan berkas elel'tron, sedangkan iradiasi dengan laju < 5 kay/jam
atau 5 mAlpass, bisa saja dilakukan
a. Ini berdasarkan kondisi iradiator dan mesin namun dari segi waktu terlaIu lama. berkas elektron yang ada di P3TIR sangatsulit untuk mendapatkanlaju dosis yanglain dari laju Nurul, P3KRBiN-BATAN dosistersebut. b. Untuk penelitian ini sudahtapi sebelumnyatidak Mohonpenjelasandari kesimpulan: Dalam kondisi kering : lebih baik dengan elektron pemah. M. Yazid, P3TM-BATAN
ataugamma Dalam kondisi basah : lebih baik dengan elektron ataugamma.
Berapa ketebalan sampel untuk iITadiasi berkas elektron ? Karena LGT berkas elektron Nikham, P3TIR-BATAN berbeda dengan radiasi gamma se~gga perlu Radiasi dalam kondisi kering berarti sel diperhitungkanketebalanefektifnya . mengandung air sedikit sekali maka energi radiasi
Nikham, P3TIR-BATAN
akan langsung mengenai
target
misal
DNA
sehingga lebih efisien sedangkan radiasi dalam
Ketebalan sampel tidak diukur dalam hat ini sampel diteteskan pada kertas saring, dimana sampelyangditeteskansekitar0.2 mI.
kondisi basah energi radiasi tak langsung mengenai target disini
energi
mengenai
air
dan akan
menghasilkan radiolisis air seperti e" aq, H2O2OR, O2dan lain-lain ini juga akan mempengaruhi sel.
M. SolehKosim, P2EN-BATAN
P3KRBiN-BATAN
81