BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Setiap perusahaan di berbagai negara mampu beradaptasi dalam kondisi yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal perusahaan lebih difokuskan pada kinerja perusahaan yang berpengaruh pada profitabilitas suatu perusahaan, seperti: keputusan investasi dan keputusan pendanaan. Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang mempengaruhi perkembangan internal perusahaan, contohnya adalah inflasi, kurs mata uang, suku bunga, kondisi ekonomi global dan lainnya. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah kondisi internal perusahaan itu sendiri. Perusahaan
memiliki
berbagai
aktivitas
untuk
mencapai
tujuan
perusahaan. Namun setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selalu membutuhkan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka panjangnya. Dana yang digunakan untuk kelangsungan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal kerja. Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan, sehingga modal kerja yang telah dikeluarkan itu diharapkan dapat kembali lagi masuk pada perusahaan dalam waktu yang relatif
1
singkat melalui hasil penjualan produksinya. Modal kerja yang berasal dari penjualan produk tersebut akan dikeluarkan lagi untuk membiayai kegiatan operasional selanjutnya. Menurut Weston dan Brigham (1994), modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek, seperti kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, piutang usaha, dan persediaan. Modal kerja dalam perusahaan perlu ditelaah karena modal kerja penting bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan beberapa alasan (Weston dan Brigham, 1994): 1. Tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan operasional sehari-hari. 2. Sebagian besar waktu dari manajer dicurahkan untuk mengelola modal kerja perusahaan. 3. Aktiva lancar dari perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa memiliki jumlah yang cukup besar dari total aktiva perusahaan. Modal kerja dianggap sebagai kekuatan yang memberi hidup kepada entitas ekonomi (Mukhopadhyay, 2004) dan modal kerja yang efisien adalah salah satu syarat untuk keberhasilan suatu perusahaan (Ghosh dan Maji, 2004). Modal kerja tidak terlepas dari keputusan jangka pendek perusahaan. Pengelolaan modal kerja menjadi tugas utama bagi para pimpinan perusahaan untuk menjamin kelangsungan operasional perusahaan.
2
Selain itu, efisensi pengelolaan modal kerja menjadi salah satu tolok ukur ketepatan dalam meminimalkan pembuangan waktu, tenaga dan biaya, sehingga modal kerja tidak dalam taraf kekurangan maupun kelebihan. Efisiensi modal kerja terpenuhi maka akan terwujud kinerja perusahaan yang optimal. Pengelolaan modal kerja perlu memperhatikan tiga elemen utama modal kerja, yaitu kas, piutang dan persediaan. Semua elemen modal kerja dihitung perputarannya. Semakin cepat tingkat perputaran masing-masing elemen modal kerja, maka modal kerja dapat dikatakan efisien, namun sebaliknya saat perputarannya semakin lambat, maka penggunaan modal kerja dalam perusahaan dinyatakan kurang efisien. Penelitian ini lebih menekankan pada investasi modal kerja sehingga modal kerja menjadi sangat efisien dan mampu mencapai nilai perusahan yang maksimal. Perubahan pada investasi modal kerja agar menjadi efisien akan memberikan imbal hasil yang baik bagi operasional perusahaan di masa yang akan datang. Elemen yang masuk dalam investasi modal kerja, yaitu: earnings saat ini, kas saat ini, perubahan aset tetap saat ini, beban bunga saat ini, net working capital (NWC) saat ini, dividend payout ratio (DPR) saat ini, earnings dimasa yang akan datang, kas dimasa yang akan datang, perubahan aset tetap dimasa yang akan datang, beban bunga dimasa yang akan datang, NWC dimasa yang akan datang, dan DPR dimasa yang akan datang. Elemen-elemen inilah
3
yang nantinya akan menjadi indikator seberapa besar nilai perusahaan itu mampu diperoleh perusahaan. Selain itu, dibandingkan dengan investasi dalam aktiva tetap, investasi dalam modal kerja lebih sensitif terhadap kendala pembiayaan (Fazzari et al., 1993). Pengoperasian aktivitas perusahaan tidak dipungkiri bahwa arus kas perlu adanya suntikan dana eksternal untuk faktor penunjang. Menurut Faulkender dan Wang (2006), pengaruh kendala pembiayaan terhadap valuasi saham tunai (cash holding), sehingga studi tentang dampak investasi modal kerja terhadap nilai perusahaan tanpa mempertimbangkan kendala pendanaan mungkin tidak memadai. Investasi modal kerja yang efisien dalam emerging market memiliki karakteristik yang sedang berkembang. Negara yang termasuk dalam emerging market memiliki pengaruh yang besar dalam maksimalisasi pendanaan pada pihak bank dengan segala kondisi kultural tiap-tiap perusahaan tersebut dan akan berpengaruh pada keputusan manajemen modal kerja sebagai bentuk investasi untuk mencapai nilai perusahaan. Namun sebelum melakukan investasi pada kondisi tertentu tak terlepas dari kendala keuangan. Menurut Kaplan dan Zingales (1997), kendala keuangan terjadi bila perusahaan menghadapi perbedaan antara biaya modal dari sumber pendanaan internal dan biaya modal dari sumber pendanaan eksternal.
4
Pengkategorian perusahaan dengan kendala keuangan dan tanpa kendala keuangan akan didasarkan pada rasio keuangan debt to equity ratio. Di Indonesia terdiri dari berbagai macam sektor industri yang berkembang dan beroperasi. Sektor industri manufaktur merupakan salah satu sektor industri di Indonesia yang sangat besar perannya bagi pemenuhan kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia. Sektor industri manufaktur di Indonesia terdiri dari beberapa bagian sub sektor industri yaitu; sub sektor industri dasar dan kimia, sub sektor aneka industri, dan sub sektor industri barang konsumsi. Berikut uraian jumlah masing-masing sub sektor pada tabel 1.1: Tabel 1.1: Sub-sub Sektor Industri Manufaktur 2013-2014 No.
Sub Sektor Industri
Jumlah Perusahaan
1
Sektor industri dasar dan kimia
47
2
Sektor aneka industri
30
3
Sektor industri barang konsumsi
26
TOTAL
103
Sumber: Lampiran 1
Dari penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai perusahaan merupakan hal yang terpenting untuk jangka panjang perusahaan bagi kelangsungan hidup perusahaan, sehingga untuk memaksimalkan nilai maka perusahaan dituntut untuk melakukan working capital investment yang efektif agar menghasilkan nilai perusahaan yang optimal. Namun, tidak semua
5
perusahaan memiliki karakteristik yang sama dalam melakukan working capital investment. Perusahaan dengan kendala keuangan merupakan perusahaan yang menjadi pertimbangan dalam melakukan working capital investment. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh komponenkomponen working capital investment yang diwakilkan dengan earnings saat ini, kas saat ini, perubahan aset tetap saat ini, beban bunga saat ini, net working capital (NWC) saat ini, dividend payout ratio (DPR) saat ini, earnings dimasa yang akan datang, kas dimasa yang akan datang, perubahan aset tetap dimasa yang akan datang, beban bunga dimasa yang akan datang, NWC dimasa yang akan datang, dan DPR dimasa yang akan datang pada perusahaan dengan kendala keuangan dan perusahaan tanpa kendala keuangan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan, maka penulis tertarik
untuk
melakukan
KOMPONEN-KOMPONEN
penelitian
dengan
WORKING
judul
CAPITAL
“PENGARUH INVESTMENT
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DENGAN DAN TANPA KENDALA KEUANGAN”. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh komponen-komponen working
6
capital investment terhadap nilai perusahaan pada perusahaan dengan dan tanpa kendala keuangan. 1.3
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh komponenkomponen working capital investment terhadap nilai perusahaan pada perusahaan dengan dan tanpa kendala keuangan?
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini berdasarkan pertanyaan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh komponen-komponen working capital investment terhadap nilai perusahaan pada perusahaan dengan dan tanpa kendala keuangan.
1.5
Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan serta tujuan penelitian, maka manfaat penelitian yang bisa diambil adalah: 1. Penelitian ini mampu memberikan referensi bagi perusahaan dalam mengelola investasi modal kerja untuk peningkatan nilai perusahaan. 2. Memberikan pengetahuan dalam menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh dalam peningkatkan nilai perusahaan. 3. Menganalisis bahwa nilai perusahaan menjadi ukuran jangka panjang perusahaan dibandingkan profitabilitas.
7
4. Penelitian ini diharapakan berguna menambah pengetahuan atau memberikan informasi tentang penelitian ini sekaligus sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya. 1.6
Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian mengenai working capital investment dan nilai perusahaan mencakup hal yang luas karena dilihat dari berbagai sudut pandang. Oleh karena itu ruang lingkup dan batasan penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini menjadi penelitian pertama untuk pasar di negara Malaysia dan tidak mempertimbangkan beberapa hal yang dapat bekerja di dalam penelitian masa depan. 2. Penelitian ini mempertimbangkan pengaruh kendala keuangan pada hubungan antara modal kerja dan nilai perusahaan, tetapi tidak mempertimbangkan kemungkinan interaksi antara modal kerja dan variabel lain seperti laba, kebijakan dividen, dan kebijakan struktur modal yang dapat memberikan pemahaman tentang dampak langsung atau tidak langsung dari NWC terhadap nilai perusahaan. 3. Penelitian ini juga tidak mempertimbangkan karakteristik organisasi seperti yang dirasakan ketidakpastian lingkungan, kontrol anggaran, struktur organisasi, teknologi informasi, dan budaya organisasi yang dapat memberikan pengaruh lebih baik pada hasil penelitian. 4. Acuan penelitian ini adalah penelitian sebelumnya yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan Malaysia dan kemudian dilakukan penelitian di 8
Indonesia. Keterbatasan pada kondisi yang berbeda antar dua negara dan kurangnya bukti empiris lainnya juga menjadi kendala pada penelitian ini nantinya saat hasilnya berbeda. 1.7
Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan penelitian ini dibagi dalam lima bab. Rinciannya dijelaskan sebagai berikut: BAB 1
: PENDAHULUAN Pada
bab
ini
membahas
mengenai
latar
belakang
permasalahan, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta ruang lingkup dan batasan penelitian dari investasi modal kerja yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan mempertimbangkan kendala keuangan. BAB 2
: TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan mengenai landasan teori dan hipotesis yang mendukung penelitian ini. Pemahaman mengenai investasi modal kerja yang berpengaruh terhadap nilai
perusahaan
dengan
mempertimbangkan
kendala
keuangan. BAB 3
: METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini. Penilaian ini akan dilakukan 9
dengan menggunakan uji statistik mengenai investasi modal kerja yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan mempertimbangkan
kendala
keuangan.
Bab
ini
mengemukakan desain penelitian, definisi istilah atau operasional,
alat
dan
analisis,
sumber
dan
metode
pengumpulan data serta metode analisis data. BAB 4
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan dan pengujian dari kejadian yang akan diteliti sesuai dengan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini. Bab ini berisi gambaran umum mengenai operasional variabel selama penelitian, deskripsi hasil uji empiris, analisis model, dan pembuktian hipotesis serta pembahasan.
BAB 5
:SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengujian yang diperoleh, keterbatasan penelitian, implikasi-implikasi, dan saran bagi penelitian atau pengembangan penelitian selanjutnya.
10