IMPLEMENTASI APLIKASI MONITORING LCD PROYEKTOR TERPUSAT BERBASIS JARINGAN TCP/IP Ardy Mochdia Werda Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara JL. Rawasari No.75. Tanjungpinang 29113, Kepulauan Riau, Indonesia 083893338545
[email protected]
Dwiputera Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara JL. M.T Haryono No.32, Tanjungpinang 29111, Kepulauan Riau, Indonesia 08982259874
[email protected]
Robby Saleh, S.Kom., M.T. Sistem Komputer, Universitas Bina Nusantara, JL. Kramat RT/RW: 004/003, Neroktog, Pinang 15145, Tanggerang
ABSTRAK
Penggunaan LCD proyektor sudah sangat luas dan dalam skala yang besar, dimulai dari sekolah, universitas, maupun perusahaan-perusahaan yang besar, sehingga perawatan LCD proyektor menjadi penting untuk memaksimalkan kinerja dari LCD proyektor itu sendiri. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi literature dari penelitian yang sebelumnya. Tujuan penelitian untuk merancang suatu sistem monitoring yang dapat memperoleh informasi dari LCD proyektor. Informasi yang dapat diperoleh adalah status lampu dan status error dari proyektor. Sistem yang dibangun terdiri dari komputer pusat yang digunakan sebagai kontroler dan proyektor sebagai perangkat yang dikontrol dengan berbasis jaringan TCP/IP. LCD proyektor yang dikontrol harus memenuhi protokol PJLink. Pengujian dilakukan dengan cara mengukur waktu respon yang dibutuhkan oleh program sequence dan program non-sequence untuk melakukan cek status terhadap LCD proyektor dan akurasi program untuk pengiriman setiap perintah. Hasil yang dicapai adalah program non-sequence memiliki waktu respon sebesar 456,1 ms yang 39,33% lebih cepat dibandingkan dengan program sequence. Akurasi program untuk setiap pengiriman command adalah 100%. Kata kunci: LCD Proyektor, PJLink, TCP/IP, Monitoring
ABSTRACT
Usage of LCD Projector is very high and in a large-scale starting from schools, universities, and large enterprise, thus the maintenance of LCD projector become essential to maximizing the performance of the LCD projector. Method used in this research is the study of literature from previous research. The purpose of the research is to design a monitoring system that can obtain information from the LCD projector. Information that can be obtained are the status of the lamps and the error status of the projector. The system consists of a computer server which is used as a controller and a projector as the controlled device using networkbased TCP/IP protocol. The LCD projectors must comply with PJLink protocol. Testing is done by measuring the response time required by the sequence program and non-program sequence to perform a check status of the LCD projector and the accuracy of the program for sending PJLink commands to LCD projector. The achieved results are the non-sequence program has 456,1 ms response time which is 39,33% faster than the program sequence, and the accuracy of program for sending PJLink commands are 100%. Keyword: LCD Proyektor, PJLink, TCP/IP, Monitoring
Pendahuluan Liquid Crystal Display (LCD) proyektor merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menampilkan tampilan dari komputer agar pengguna komputer dapat melihat tampilannya terutama untuk membantu proses pembelajaran maupun digunakan untuk memberikan presentasi terhadap suatu objek. Perangkat tersebut sudah digunakan hampir di semua tempat seperti sekolah-sekolah, universitas, dan terutama pada perusahaan besar yang menggunakannya dalam jumlah yang besar. Dalam penggunaan dalam jumlah yang besar, seringkali pengelolaan dan pemeliharaan menjadi lebih sulit dan menghabiskan waktu yang banyak. Oleh karena itu, penelitian ini membahas mengenai “Implementasi Aplikasi Monitoring LCD Proyektor Terpusat Berbasis Jaringan TCP/IP”. Penelitian ini dilakukan di BINUS UNIVERSITY karena merupakan Universitas yang sangat besar dimana terdapat LCD proyektor pada setiap ruangan kelasnya yang berjumlah sekitar 135 buah. Umumnya LCD proyektor ini digunakan oleh dosen dalam memberikan kuliah, baik untuk memberikan presentasi maupun contoh-contoh untuk pembelajaran. Penggunaan LCD proyektor yang sangat tinggi pada setiap proses pembelajaran di BINUS UNIVERSITY menyebabkan pengelolaan dan pemeliharaan pada proyektor menjadi hal yang sangat penting untuk menghindari masalah-masalah teknis yang mungkin akan terjadi pada saat proses perkuliahan. LCD proyektor yang tidak berfungsi merupakan permasalahan yang harus dihindari, karena dapat menghambat proses perkuliahan. LCD proyektor yang tidak berfungsi bisa disebabkan oleh kerusakan pada alat, lampu yang sudah habis masa nyalanya, atau pengoperasian teknis yang tidak benar oleh dosen serta lupa untuk mematikan LCD sehingga umur lampunya menjadi berkurang. Kerusakan-kerusakan tersebut akan membuat dosen harus memanggil petugas untuk melakukan pengecekan ataupun perbaikan pada LCD yang tentunya menghabiskan waktu. Untuk dapat meminimalisir masalah-masalah teknis yang mungkin akan terjadi, penelitian ini akan membuat suatu sistem berbasis jaringan TCP/IP untuk dapat memantau dan mengontrol LCD proyektor di kelas secara remote dan terpusat. LCD Proyektor akan dipantau dari suatu tempat tertentu dan tiap LCD proyektor dapat dikontrol dari tempat tersebut. Pengendalian ini membuat tiap LCD proyektor dapat dinyalakan maupun dimatikan secara remote dan dapat memantau aktivitas penggunaan LCD proyektor tersebut seperti status proyektor ON/OFF, sudah berapa usia lampu, dan error status. Ketika sewaktu-waktu terdapat masalah pada LCD proyektor yang dipantau ini, maka akan dapat segera diketahui oleh pihak yang bertugas. Berikut merupakan rumusan masalah penelitian: 1. Apakah pemantauan LCD proyektor secara terpusat dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja LCD?
Berikut merupakan tujuan penelitian: 1. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu sistem yang dapat memantau dan mengontrol LCD proyektor secara remote dan terpusat yang berbasis pada jaringan TCP/IP. Berikut merupakan manfaat penelitian: 1. Memantau dan mengontrol LCD proyektor pada ruang kelas secara remote dan terpusat. 2. Mempermudah perawatan LCD proyektor khusunya lampu. 3. Membantu pihak Maintenance Engineering dalam perawatan dan merespon kerusakan yang terjadi. 4. Dapat mengalokasikan dana untuk pemasokan lampu. Metode yang digunakan adalah metode analisis. Metode analisis merupakan pengumpulan data dan informasi dengan menggunakan teknik pengumpulan fakta yang terdiri atas studi literature dari penelitian sebelumnya. Sistematika penulisan meliputi lima bagian yang terdiri atas pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil dan pembahasan serta simpulan dan saran.
METODE PENELITIAN Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian “Implementasi Aplikasi Monitoring LCD Proyektor terpusat berbasis jaringan TCP/IP” adalah sebagai berikut:
1.
Mempelajari Penelitian Sebelumnya
Tahap ini adalah tahap studi literatur terhadap penelitian sebelumnya, yaitu penelitian pada tahun 2008 yang berjudul “Perancangan Sistem Monitoring LCD Proyektor dan Komputer Secara Terpusat” yang ditulis oleh Andri Effendy; Nabil; Yanti. Dan penelitian pada tahun 2010 dengan judul “Pengontrolan dan Monitoring Ruang Kelas dengan Menggunakan Controller Board ARM2368” yang ditulis oleh Stephen; Daniel Giovanni; Erick Dermawan.
2.
Mewawancarai Pihak Maintenance Engineering BINUS University
Tahap ini adalah tahap fact finding yang merupakan pencarian fakta tentang prosedurprosedur yang dilakukan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh pihak Maintenance Engineering untuk melakukan restock lampu LCD proyektor serta pendataan dan perawatan terhadap proyektorproyektor yang terdapat pada setiap kelas kampus anggrek BINUS University.
3.
Mempelajari Protokol PJLink
Tahap ini mempelajari bagaimana cara untuk berkomunikasi dengan proyektor dengan menggunakan protokol PJLink, dari cara otentikasi, enkripsi, pengiriman command, serta receiving.
4.
Pembuatan dan Percobaan Program
Pembuatan program untuk pengontrolan LCD proyektor secara terpusat menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.NET dimana bahasa pemrograman tersebut menyediakan fungsifungsi untuk melakukan komunikasi dengan hardware dengan protokol TCP/IP. Pada tahap ini juga dilakukan uji coba program yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan program.
5.
Pengambilan Data
Pengambilan data pada proyektor terbagi menjadi 2, yaitu data response time yaitu dimana kecepatan program untuk menyelesaikan komunikasi dengan proyektor dan data akurasi program untuk mendapatkan akurasi dari program mengirimkan command ke proyektor.
6.
Penulisan
Tahap penulisan merukapan tahap yang paling terakhir dari penelitian ini. Penulisan sendiri terbagi menjadi 5 BAB yang meliputi pendahuluan, dasar teori, metodologi penelitian, evaluasi, dan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian pertama yang dilakukan adalah pengujian response time dari sistem dimana pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama program mengirim command dan menerima hasil dari command yang dikirim. Setiap proyektor dikirim sebanyak 2 command PJLink, yaitu “LAMP ?”; “ERST ?”. Pengujian response time yang dimaksud adalah seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh program untuk menyelesaikan pengiriman command dengan prosedur otentikasi dari PJLink. Program yang diuji adalah program sequence dan program non-sequence. Pengujian ini dilakukan pada kampus Anggrek BINUS UNIVERSITY dengan mengirimkan 2 command PJLink ke 10 proyektor. Pengambilan data diambil sebanyak 10 kali dan dihitung rata-ratanya seperti pada tabel 1.
Tabel 1 Rata-Rata Response Time Program Proyektor PT-LB2VEA Program Sequence Program Non-Sequence Percobaan ke Response time (ms) Response time (ms) 1
712
464
2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-Rata
598 656 585 655 558 618 704 587 682 635,5 ms
421 467 389 473 525 513 437 425 447 456,1 ms
Percobaan yang sama dilakukan untuk mencari response time dari satu buah proyektor PTLB90NT dengan banyaknya percobaan sebanyak 10 kali pada tabel 2.
Tabel 2 Rata-Rata Response time Program Proyektor PT-LB90NT Program Sequence Program Non-Sequence Percobaan ke Response time (ms) Response time (ms) 1 121 98 2 120 87 3 131 92 4 117 78 5 123 85 6 113 103 7 121 92 8 132 85 9 129 87 10 117 96 Rata-Rata 122,4 ms 90,3 ms
Pada program non-sequence pengiriman perintah ke proyektor selanjutnya tidak bergantung pada penerimaan hasil dari perintah yang dikirimkan kepada proyektor sebelumnya, sedangkan pengiriman perintah pada program sequence harus menunggu hasil dari perintah yang dikirim sebelumnya. Hal ini menyebabkan program menjadi idle dan menghabiskan waktu yang hanya dikarenakan oleh menunggu jawaban dari proyektor.
Dari data diatas untuk pengecekan status pada 10 kelas, program sequence membutuhkan waktu sekitar 635,5 ms, sedangkan program non-sequence hanya memerlukan waktu sekitar 456,1 ms. Pada pengujian response time dapat dilihat bahwa program non-sequence lebih cepat 39,33% lebih cepat dibandingkan dengan program sequence. Pengujian yang kedua adalah pengujian akurasi program dalam mengirimkan command PJLink terhadap proyektor. dengan tipe PT-LB2VEA dan PT-LB90NT Command yang dikirim adalah “POWR 1”; “POWR 0”; “LAMP ?”; “ERST ?”. Masing-masing command diuji sebanyak 10 kali. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4.
Percobaan ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Success Rate
Tabel 3 Tingkat Akurasi Program Proyektor PT-LB2VEA POWR 0 POWR 1 LAMP ? Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 100% 100% 100%
ERST ? Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 100%
Percobaan ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Success Rate
Tabel 4 Tingkat Akurasi Program Proyektor PT-LB90NT POWR 0 POWR 1 LAMP ? Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 100% 100% 100%
ERST ? Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 100%
Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa pengiriman command “POWR 1”; “POWR 0”; “LAMP ?”; “ERST ?” kepada 1 buah proyektor memiliki success rate sebesar 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap command yang dikirim oleh program kepada proyektor berhasil semua. Berikutnya akan dijelaskan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan implementasi dari aplikasi pemantauan LCD proyektor terpusat berbasis jaringan TCP/IP pada kampus Anggrek BINUS UNIVERSITY. Perhitungan biaya yang dimaksud adalah penarikan kabel dari proyektor ke smart panel atau switch yang berada di meja dosen setiap kelas.
Kampus anggrek memiliki 135 ruangan kelas dengan perincian sebagai berikut pada tabel 5:
Tabel 5 Jumlah Ruangam Setiap Lantai Lantai 3 25 ruangan Lantai 4 27 ruangan Lantai 5 23 ruangan Lantai 6 24 ruangan Lantai 7 18 ruangan Lantai 8
18 ruangan
Total
135 ruangan
Setiap kelas membutuhkan rata-rata 15 meter kabel UTP, 2 buah konektor RJ-45, dan jasa penarikan kabel untuk menghubungkan proyektor ke smart panel atau switch, sehingga perincian biaya adalah seperti berikut. Kebutuhan biaya instalasi per-kelas: 1. Kabel Rp. 5000/Meter x 15 Meter 2. Konektor Rp. 3000/Buah x 2 Buah 3. Jasa Rp. 10.000/Meter x 15 Meter
= Rp. 75.000 = Rp. 6.000 = Rp 150.000 = Rp. 231.000
Total biaya yang dibutuhkan untuk menginstalasi 135 ruang kelas: Rp. 231.000,- x 135 kelas = Rp. 31.185.000,Perhitungan biaya implementasi yang didapatkan dalam perancangan sistem pengontrolan LCD proyektor ini berkisaran Rp. 31.185.000. Dengan implementasi sistem perancangan tersebut, manfaat yang didapatkan berupa : - Membantu pihak Maintenance Engineering dalam perawatan dan merespon kerusakan yang terjadi. - Menghemat waktu dalam proses perawatan proyektor - Pemasokan lampu dapat diperhitungkan sehingga anggaran lampu proyektor dapat dialihkan. - Semua proyektor dapat dikontrol secara terpusat dalam satu server.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari percobaan yang dilakukan terhadap sistem, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem pemantauan yang dibuat dapat dimanfaatkan untuk memantau dan mengontrol proyektor disetiap ruangan secara terpusat. 2. Program non-sequence memiliki response time sebesar 456,1 ms yang 39,33% lebih cepat dibandingkan dengan program sequence. 3. Akurasi program untuk setiap pengiriman command adalah 100% 4. Mempunyai manfaat seperti berikut : - Membantu pihak Maintenance Engineering dalam perawatan dan merespon kerusakan yang terjadi. - Menghemat waktu dalam proses perawatan proyektor . - Pemasokan lampu dapat diperhitungkan sehingga anggaran lampu proyektor dapat dialihkan. - Semua proyektor dapat dikontrol secara terpusat dalam satu server. Berikut beberapa saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan yang lebih lanjut: 1. Integrasi aplikasi untuk menjadi smart class control. 2. Otomatisasi program sesuai dengan jadwal kuliah.
REFERENSI Caves, E., Altarac, H., & Ilgun, K. (2009). Network Security and Scalability in TCP/IP Networks. CONTROLLING ARP PACKET TRAFFIC TO ENHANCE NETWORK SECURITY AND SCALABILITY IN TCP/IP NETWORKS, 9-10. Effendy, A., Nabil, & Yanti. (2008). Perancangan Sistem Monitoring LCD Proyektor dan Komputer Secara Terpusat. 47-130. Groth, D., McBee, J., & Barnett, D. (2001). Cabling: The Complete Guide to Network Wiring. United States of America: SYBEX. Howell Schwartz, Samuel Nicklaus D'Alessio, Subramanian Jayaram, Harold Guy Melton, Stanley Osgood. (Jan.2, 2007). SYSTEM AND METHOD FOR MANAGING PROJECTOR BULB LIFE, 6. JBMIA, J. B. (2005, 11 24). PJLink Specifications. Japan. Li, M.-S., & Na, W. (2011). Network Monitoring in Local Area Network. Study of Network Monitoring Theory in Switched Ethernet, 585. Panasonic Corporation. (n.d.). LCD Projector Operating Instructions. New York, United States of America. Ravindran, M., & Bhaskaran, R. (2009). TCP/IP. A NOVEL DETECTION OF NETWORK ERRORS BY STUDY OF RAW TCP/IP PACKETS, 372. RJ45
Connector. (n.d.). Retrieved January http://www.directron.com/rj45connector.html
25,
2015,
from
Directron:
Schuehler, D. V., & Lockwood, J. (2002). TCP/IP. TCP-Splitter: A TCP/IP Flow Monitor in Reconfigurable Hardware, 1. Sexton, D., Hershey, J., & Hartman, M. (2009). Local Area Network. METHODS AND SYSTEMS FOR PRIORITIZING DATA TRANSFERRED ON A LOCAL AREA NETWORK, 12. Solutions, L. A. (n.d.). No Skew UTP RGB Video 23 AWG 4 pair U/UTP cable. Retrieved January 24, 2015, from Liberty AV Solutions: http://www.libertycable.com/products/Liberty-Wire-andCable/TRUPHASE/No-Skew-UTP-RGB-Video-23-AWG-4-pair-U-UTP-cable Stephen, Giovanni, D., & Dermawan, E. (2010). Pengontrolan dan Monitoring Ruang Kelas dengan Menggunakan Controller Board ARM 2368, 30-72. Subramanian, J., & Layton, J. S. (2011). LCD Projector. SYSTEM AND METHOD FOR AUTOMATED PROJECTOR LAMP MANAGEMENT, 4. Sugeng, W., & Adipatria, C. (2012). PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAUAN BANDWIDTH USAGE JARINGAN KOMPUTER. Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2012, (p. 19). Bandung, Jakarta. Thomas, J. (2008). Four Layers of TCP/IP model, Comparison and Difference between TCP/IP and OSI models. Retrieved February 2, 2015, from OmniSecu.com: http://www.omnisecu.com/tcpip/tcpip-model.php
RIWAYAT PENULIS Ardy Mochdia Werda lahir di Tanjungpinang, Kepulauan Riau pada tanggal 23 Oktober 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang Sistem Komputer pada tahun 2015. Dwiputera lahir di Tanjungpinang, Kepulauan Riau pada tanggal 14 September 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang Sistem Komputer pada tahun 2015.