Tugas
OSI LAYER DAN TCP/IP
Nama : inyoman artha yasa Nim : 10310891
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUKASI (PTIK) FATEK UNIVERSITAS NEGERI MANADO (UNIMA) 2012 1
Tcp/ ip model
Osi model APPLICATION
APPLICATION PRESENTATION SESSION
TRANSPORT
TRANSPORT INTERNET
NETWORK DATA LINK
NETWORK ACCESS
PHYSICAL
MODEL REFERENSI OSI Osi memberikan pandangan yang „abstrak‟ dari arsitektur jaringan yang di bagi dalam ketujuh lapisan. Model ini di ciptakan berdasarkan sebuah proposal yang di buat oleh International Standard Organization (ISO) sebagian langkah awal menuju standarrisai protokol internasional yang di gunakan pada berbagai layer. Ketika data di transfer melalui jaringan, sebelum data terseburt harus melewati ketujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer Aplikasi sampai layer physical, kemudian di sisis penerima, data tersebut melewati layer physical sampai pplication. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahjkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dilepaskan sesuai dengan layernya. Prinsip – prinsip di gunakan bagi ke tujuh layer tersebut adalah : 1. 2. 3. 4.
Sebuah layer harus dibuat apa bola di perlukan tingkat abstraksi yang berbeda Setiap layer harus memilki fungsi tertentu Fungsi layer dibawah adalah mendukung fungsi layer diatasnya. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protokol internasional. 5. Batas-batas setiap layer diusahakan untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati antarmuka. 6. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer di luar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga di usahakan sedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
2
Model OSI tujuan utaman penggunaan model OSI adalah untuk membantu designer jaringan memahami fungsi dari tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protocol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 Layer, dengan karakteristtik dan fungsintya masing masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui sederetan protocol dan standar. Fungsi masing-masing dari tiap layer pada OSI : A. Application Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program computer, seperti program e-mail dan servis lain yang berjalan di jaringan seperti server printer atau aplikasi computer lainnya. Berfungsi sebagai antar muka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Contoh Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
B. ·Presentation Presentation layer bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi. Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Contoh Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software). Seperti layanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).
C. Session Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer di
3
sebut “session”. Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Contoh RPG (Remote Procedure Call) Protokol yang mengeksekusi program pada komputer remote dan memberikan nilai balik kepada komputer lokal sebgai hasil eksekusi tersebut. Netbios Api : Sesison layer application programming interface NFS (Network File System) SQL (Structured Query Language)
D. Transport Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end – to _ end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling) Berfungsi untuk memecahkan data kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan yang telah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan. Contoh Service-point addressing Segmentasion dan reassembly Connection Control Flow Control Error Control
E. Network Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian tafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”. Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan router dan switch layer. Contoh dimana Network memiliki dua tugas pokok diantaranya: Logical addressing Routing F. Datalink Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara system koneksi 4
dengan penaganan error. Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras( seperti halnya di Media Access Control Address ( MAC Address), dan menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level; ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC)dan lapisan Media Access Control (MAC). Contohya : Topologi bus Topologi ring G. Physical Physical layer bertyanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik antar system. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau token Ring), Contoh topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Networl Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
MODEL TCP/IP A. TCP (Transmission Control Protokol) merima pesan dari elektronik dengan panjang sembarang dan membaginya kedalam bagian-bagian berukuran 64 kb. Dengan pembagian pesan menjadi bagian-bagian, perangkat lunak yang mengontrol kemudian jaringan dapat mengerim setiap bagian dan menyerahkan prosedur pemeriksaan bagiandemi bagian. Apabila satu bagian mengalami kerusakan selama tranmisi, maka program pengiriman hanya perlu mengulang transmisi bagian itu dan tidak perlu mengulang dari awal. B. IP (Internet Protokol) pengambilan bagian-bagian, memeriksa ketepatan bagian-bagian, pengalamatan kesasaran yang dituju, memastikan apakah bagian-bagaian tersebut sudah di kirim susuai dengan urutan yang benar. IP memiliki informasi tentang berbagai skema pengelamatan yang berbeda-beda. C. Internet Layer adalah penentu alamat paket dan protokol resmi yang disebut IP. Tugas Internet Layer adalah mengirimkan paket-paket IP yang berisi informasi tujuan paket tersebut. D. Transport Layer yang berada diatas internet layerpada model TCP/IP adalah transport layer. Ada dua jenis transport layer : -transmission control Protokol yang mempunyai fungsi untuk memecah data menjadi paket-paket dan meneruskannya keinternet layer dan user 5
-datagram Protokol yang merupakan protokol yang tidak bisa diandalkan bagi aplikasi – aplikasi yang tidak memerlukan pengurutan TCP. E. APPLICATION LAYER Tidak memiliki sessioan layer dan presentation Application Layer terdapat dipuncak model TCP/IP, Layer ini berisi bermacam-macam protokol tingkat tinggi, contoh TELNET,FTP,SMTP, DNS, HTTP, DAN WWW. Hubungan OSI dan TCP/IP Model OSI dan TCP/IP pada dasarnya tidak memiliki keterkaitan secara langsung. Mereka berjalan secara sendiri-sendiri. Standar untuk TCP/IP sebenarnya tidak memenuhi standar OSi. Namun tujuan dari kedua model tersebut adalah untuk menstandarkan protocol jaringan untuk menghin Model OSI adalah standar internasional yang secara umum didefinisikan sebagai model jaringan yang lengkap. Model OSI menyediakan kerangka pada pembuatan protocol jaringan yang dibutuhkan oleh peralatan jaringan yang dapat digunakan di semua tempat OSI dan TCP/IP memiliki persamaan yaitu :Seluruh dunia. Sedangkan model TCP/IP bukan merupakan standar internasional dimana memiliki definisi yang berbeda-beda. Kelebihan dari TCP/IP yaitu sering dipakai pada jaringan internet dikarenakan jumlah layer yang lebih sedikit dibandingkan OSI sehingga lebih mudah dimeng erti. dari kerumitan. OSI dan TCP/IP adalah hanya sebuah standar yang disepakati, namun tidak untuk pengimplementasiannya. Kedua model tersebut memiliki control dalam menangani masalah control kesalahan dan control kesalahan dalam pengalamatan secara logical dan fungsi routing. Kedua model tersebut memiliki lapisan atau layer. Layer yang OSI dan TCP/IP miliki adalah Application layer, Transport Layer, dan Network Layer. Kedua model tersebut menggunakan teknologi packet switching. Kedua model tersebut juga tidak menggunakan circuit switching. Circuit switching biasa digunakan pada telepon.
OSI dan TCP/IP juga memiliki perbedaan yaitu : Biarpun sama-sama memiliki layer, namun jumlah layer yang mereka miliki berbeda. OSI memiliki 7 layer, sedangkan TCP/IP memiliki 4 layer. Layer TCP/IP merupakan “specific layer” sedangkan layer pada OSI merupakan “independent layer” 6
Hubungan OSI dengan TCP/IP OSI (Open System Interconnection) merupakan suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977. TCP/IP TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan salah satu jenis protokol jaringan yang dapat memberikan keleluasaan dalam berkomunikasi antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam satu jaringan walaupun platform yang digunakan pada komputer-komputer tersebut berbeda satu sama lain. Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer aphysical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya. TCP/IP Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah. Perbedaan OSI dengan TCP/IP Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol dependen”. Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame – frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up model yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Referensi http://gigihsoak.wordpress.com/2012/03/18/hubungan-osi-dengan-tcpip/ http://fajarmuser.wordpress.com/2012/03/18/hubungan-osi-dan-tcpip/ http://blog.uad.ac.id/hasni/2011/04/11/pengertian-osi-dan-tcpip/
7
: