REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
RABU, 29 DESEMBER 2010
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8594 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
JBA-25
INDEKS SAHAM 28 Desember 2010
IHSG: 3,659.99 ▲ 34.73 (0.96%) BISNIS-27: 319.72 ▲ 2.02 (0.64%) Hang Seng: 22,621.73 ▼ 212.07 (0.93%) KLSE: 1,517.44 ▲ 5.72 (0.38%)
IHSG
31.420,81
Nikkei: 10,292.63 ▼ 63.36 (0.61%) STI: 3,183.70 ▲ 24.34 (0.77%) DJIA*): 11,555.03 ▼ 18.46 (0.16%) FTSE*): 6,008.92 ▲ 12.85 (0.21%)
Keterangan: *) Posisi tanggal 27 Desember 2010
31.914,09 3.659,99
3.637,45 LQ45
BISNIS-27 653,85
651,98
319,72
319,98 21/12
22/12 23/12 27/12 28/12
KURS TENGAH VALAS
Euro/Rp US$/Rp
28 Desember 2010
EUR: 11,948.16 ▲ 89.93 (0.76%) GBP: 13,976.64 ▲ 46.59 (0.33%) HKD: 1,160.71 ▼ 1.17 (0.10%) JPY (100): 10,932.75 ▲ 28.70 (0.26%)
11.948,16
SGD: 6,964.45 ▲ 4.33 (0.06%) USD: 9,032.00 ▼ 9.00 (0.10%) AUD: 9,089.16 ▲ 23.22 (0.26%) THB: 299.24 ▼ 0.20 (0.07%)
11.864,98
9.032,00 9.041,00
21/12 22/12 23/12 27/12 28/12
Kurs Bea Masuk 27 Des 2010—2 Jan 2011, Rp9.044,00/US$
Investor domestik jadi prioritas Hak pemerintah dalam rights issue Bank Mandiri dialihkan ke Danareksa OLEH BAMBANG P. JATMIKO & HERY TRIANTO Bisnis Indonesia
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
PERMINTAAN MENINGKAT: Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto menjawab pertanyaan pada sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. Dalam kesempatan yang lain Joko Trisanyoto mengatakan permintaan produk truk dan pikap Toyota terus meningkat, tetapi pasokan kendaraan niaga itu sangat terbatas. • Penuhi pesanan Hal. 9
NAVIGASI Modal minimum bank: Bank Indonesia mengungkapkan bahwa masih ada satu bank yang belum memenuhi ketentuan modal minimum Rp100 miliar. (Hal. 3)
Regulasi modal ventura: Pembahasan peraturan menteri keuangan tentang modal ventura selesai pada Januari 2011. (Hal. 4)
TAJUK
emerintah hendaknya tidak hanya menyusun target pertumbuhan industri 2011, tetapi juga perlu menyiapkan rencana darurat untuk membantu industri ketika indikator makro dan global ternyata bergerak melenceng jauh dari asumsi. (Hal. 11)
P
Upah minimum: Nilai upah minimum pekerja di daerah pada 2011 dipastikan mengalami kenaikan rata-rata 10%. (Hal. 6)
Tumbuh 15%: Industri elektronik nasional diproyeksikan tumbuh 15% pada tahun depan. (Hal. 8)
Semen Baturaja IPO: Pemerintah akhirnya hanya merekomendasikan PT Semen Baturaja untuk melaksanakan program penawaran publik perdana. (Hal. f1) Diultimatum soal izin: Bapepam-LK mengultimatum perusahaan sekuritas segera mengembalikan izin. (Hal. f2) Privatisasi kliring ditunda: Kementerian BUMN menunda pelaksanaan privatisasi PT Kliring Berjangka Indonesia. (Hal. f8)
BHP frekuensi penyiaran: Pemerintah akan menaikkan biaya hak penggunaan frekuensi penyiaran untuk mencegah pemborosan penggunaan spektrum. (Hal. i3)
Rekomendasi KNKT: Komite Nasional Keselamatan Transportasi meminta adanya institusi yang menekan operator angkutan penumpang. (Hal. i4) Swasembada daging: Realisasi volume daging impor yang masuk per September 2010 mencapai 104.356 ton, sehingga menyalahi skenario program swasembada daging. (Hal. i6)
Eceran:
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
Aksi korporasi yang tertunda
JAKARTA: Investor domestik mendapatkan jatah mayoritas dalam penerbitan 2,33 miliar saham baru (rights issue) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyusul keputusan pemerintah untuk tidak mengeksekusi haknya di bank tersebut.
Sejatinya, Bank Mandiri berniat menerbitkan saham baru tahun ini di tengah maraknya pasar modal dan derasnya dana dari investor asing masuk ke Indonesia. Namun, pemerintah lebih memprioritaskan aksi serupa oleh bank BUMN lain, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk. Dalam aksi korporasi yang tertunda ini, manajemen Bank Mandiri berharap meraih sukses serupa sebagaimana ‘saudara tuanya’ BNI. Ini didasarkan pada prediksi pasar modal awal 2011 yang kondisinya masih sebaik satu atau dua bulan lalu.
Saham Sebelum dan sesudah publik rights issue (%) Saham pemerintah Sesudah Sebelum 40
33,3 66,7
60
Total saham:
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan pihaknya telah meminta kepada underwriter yang menangani rights issue Bank Mandiri memprioritaskan investor dalam negeri, baik ritel maupun institusi. PT Mandiri Sekuritas dan Danareksa Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi sekaligus pembeli siaga. “Karena ini BUMN, harus mengutamakan investor dalam negeri. Kami juga meminta agar harga ditetapkan di level yang paling baik,” katanya, kemarin. Sementara itu, Deputi Menteri BUMN Bidang Privatisasi dan Restrukturisasi Pandu Djajanto memastikan pemerintah tidak akan menyerap saham baru yang diterbitkan Mandiri. Pihaknya akan melepas hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights) atas saham baru itu kepada investor lain. Menurut Pandu, saat ini harga rights masih dalam proses pembahasan, dan akan segera diumumkan dalam beberapa waktu ke depan. “Mekanisme penjualannya persis dengan privatisasi BNI. Hanya saja harga rights yang akan dilepas berbeda. Saat ini masih dalam pembahasan.” Pada rights issue BNI, hak pemerintah dilepas premium Rp300 dari harga penetapan di level Rp3.100. Atas pelepasan ini, pemerintah meraih gain Rp741 miliar. Bank Mandiri tidak mencantumkan harga rights pemerin-
20,99 miliar (sebelum) 23,33 miliar (sesudah)
Neraca keuangan Oktober (Rp triliun)
Pergerakan saham Bank Mandiri
6.450
Tertinggi 22 Nov 2010 Terendah 3 Agst 2010 Rata-rata
Jun 30
Jul 30
Agst 31 Sept 31
Okt 29
6.450 5.650 6.464
Nov 30 Des 15
Keterangan: * dengan meperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar Sumber: Prospektus Bank Mandiri, Bloomberg 2010
tah dalam prospektus sebagaimana yang dilakukan oleh BNI. Pemerintah kini memiliki 66,7% saham dengan HMETD pada rights issue ini sekitar 1,558 miliar lembar saham. Hak tersebut dialihkan kepada Mandiri Sekuritas dan Danareksa Sekuritas selaku agen penjual. Selanjutnya saham hasil HMETD itu akan dijual melalui penawaran terbatas. Bank Mandiri akan menerbitkan sekitar 2,33 miliar lembar saham baru. Setelah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, HMETD diperdagangkan pada 14-21 Februari 2011. Salah satu eksekutif yang mengetahui transaksi ini mengatakan kemungkinan besar Kementerian BUMN menjadikan harga premium BNI sebagai patokan dalam rights issue Mandiri. Hal ini karena karakter dua bank itu yang banyak memiliki kesamaan.
6.200 6.000 5.800 5.600
2010 7,32 230 411 322 39,9
Laba bersih Kredit Aset Dana Ekuitas
2009 5,47 188 364 292 33,86
Rasio (%) Marjin bunga bersih Kredit bermasalah (gross) Kredit bermasalah (nett) CAR*
“Soalnya kalau sampai beda treatment nanti investor pasti tanya mengapa. Yang pasti pemerintah menginginkan hak memesan efek terlebih dahulu juga dihargai,” tuturnya. Dalam prospektusnya, kemarin, Bank Mandiri menawarkan penerbitan harga saham baru Rp4.000-Rp6.150 per lembar saham. Bank pelat merah itu membidik dana Rp9,3 triliun hingga Rp14,4 triliun. Setiap pemegang 8.985 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham per 10 Februari 2011, berhak atas 1.000 lembar saham dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu. Batas penawaran bawah merupakan diskon 38% dari harga saham Bank Mandiri pada penutupan pasar Senin, sehari sebelum prospektus dirilis pada level Rp6.500. Adapun batas harga atas setara dengan diskon 5,4%.
2010 5,3 2,7 0,9 13,5
2009 5,1 3,8 0,8 -
BISNIS/HTR/HUSIN PARAPAT
Kemarin saham bank berkode BMRI tersebut ditutup pada level 6.450, melemah Rp50. Dengan harga saham terakhir, Bank Mandiri memiliki kapitalisasi pasar Rp135,43 triliun dan telah mencatat gain 37% sepanjang tahun ini.
Murah Kepala Riset Reliance Securities Andrew Sihar menilai penawaran harga saham baru Bank Mandiri Tbk terlalu murah, karena harga pada level teratas masih lebih rendah dari ratarata harga pasar. Dia mengatakan belum mengetahui maksud dari manajemen bank pelat merah itu dengan memasang harga rights issue dalam rentang yang lebar. “Saya belum memahami range yang diberikan manajemen. Tapi, Bank Mandiri memberikan diskon yang cukup besar, bahkan kalau level 4.000-
6.000, sampai batas teratas diskon juga,” ujarnya kepada Bisnis, tadi malam. Menurut Andrew, pemberian diskon itu bukanlah ‘pemanis’, karena secara fundamental kinerja Bank Mandiri cukup bagus. Oleh sebab itu, dia memperkirakan respons pasar akan cukup bagus. Analis Mega Capital Libria Sefita Dewi mengutarakan bahwa momentum rights issue pada kuartal I/2011 cukup bagus, meskipun dalam waktu bersamaan sejumlah bank akan masuk ke pasar modal untuk mencari pendanaan. “Memang banyak bank akan masuk, seperti Niaga dan Bukopin mau rights issue. Tapi, Bank Mandiri secara kapasitas tentu masih menarik,” katanya. Rights issue ini, kemarin telah didaftarkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK). Transaksi yang ditujukan untuk menunjang pengembangan usaha dan pertumbuhan kredit perseroan tersebut diharapkan tuntas pada kuartal pertama 2011. “Momentum pertumbuhan Bank Mandiri mengalami akselerasi dalam beberapa tahun terakhir. Momentum ini perlu dipertahankan dan untuk itu dibutuhkan penguatan modal,” ungkap Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini dalam siaran persnya. Menurut dia, selama 2010 Bank Mandiri l mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi dari pertumbuhan kredit nasional. Sampai dengan akhir triwulan III/2010 kredit Mandiri tumbuh 23,1%. Adapun pertumbuhan kredit nasional tercatat 21,2%. Menanggapi rencana rights issue tersebut, Rosan Roeslani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan, Keuangan dan Pasar Modal menyebutnya sebagai ‘momentum tepat karena investor global saat ini fokus ke emerging market khususnya di Asia’. (05/HENDRI T. ASWORO/ NENENG HERBAWATI) (bambang.
[email protected]/hery.trianto@ bisnis.co.id)
Cuaca dingin panaskan harga minyak BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Spekulasi peningkatan permintaan minyak di tengah cuaca dingin di Amerika Serikat dan Eropa mengantarkan harga komoditas itu ke level tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Pada saat yang sama, harga tembaga juga mencapai rekor baru di New York dan emas mendaki dalam 3 hari terakhir. Cadangan minyak AS yang diperkirakan turun ke level terendah sejak Desember 2006 dan badai salju di sejumlah negara maju menyuburkan spekulasi peningkatan harga emas hitam itu. Namun, sejumlah analis melihat pergerakan harga pada perdagangan kemarin belum mencerminkan tren naik atau turun sebelum laporan stok resmi diterbitkan Departemen Energi AS. Sampai saat ini rekor harga minyak masih bertahan di posisi
tahun depan dipengaruhi US$145,29 per barel pada pasokan dan permintaan 7 April 2008. serta kekhawatiran invesPada perdagangan ketor terhadap pasar modal marin, berdasarkan data 91,51 global. Bloomberg, harga minyak Perkembangan harga “Investor cenderung mentah untuk pengiminyak y mentah (US$/barel) mengalihkan dananya ke riman Februari berada di pasar komoditas karena level US$91,12 per barel 80 8 dipicu kekhawatiran teratau naik US$0,12 di New hadap kecenderungan York Mercantile Exchange 60 yang terjadi pada pasar 6 pada pukul 09.17 waktu modal global bukan semaLondon. Tertinggi 4 Jul 2008 145,29 Harga minyak brent Terendah 19 Des 2008 33,87 4 40 ta-mata pelemahan satu jenis mata uang,” ujarnya, mentah untuk pengirimRata-rata 76,07 kemarin. an Februari juga mening2008 2009 2010 Pada saat ini, tambahkat US$0,30 atau 0,3% Sumber: Bloomberg BISNIS/HUSIN PARAPAT nya, spekulan terbagi menjadi US$94,15 per barel di bursa ICE Futures Eropa lam 3 hari terakhir. Investor menjadi dua kutub yang memyang berbasis di London. Kenaik- mengharapkan peningkatan har- perkirakan pasokan komoditas an harga minyak itu, mendorong ga komoditas memperbaiki pen- dunia lebih rendah daripada permintaan dan spekulan yang mepenguatan nilai kontrak sejumlah dapatan sejumlah produsen. Ekonom Lembaga Ilmu Penge- mandang investasi di pasar mokomoditas. Penguatan harga minyak juga tahuan Indonesia (LIPI) Latief dal sedang penuh risiko. Kedua jenis spekulan tersebut, memulihkan kurs mata uang dan Adam memperkirakan tren keharga saham di negara berkem- naikan harga sejumlah komodi- ujarnya, cenderung mengambil bang untuk pertama kalinya da- tas masih akan berlangsung pada aksi serupa membeli komoditas
sehingga mendorong peningkatan harga. Menurut Adam, kenaikan harga komoditas dunia menguntungkan sejumlah negara produsen. Perkembangan harga minyak di pasar internasional itu dinilai belum membahayakan pasar dalam negeri. Menteri Keuangan Agus Martowardojo memprediksi tren harga komoditas energi itu menguat karena cuaca. Dia memperhitungkan setiap kenaikan harga minyak Indonesia (ICP) US$1 per barel akan membengkakkan belanja subsidi Rp900 miliar. Meski demikian, Menkeu mengingatkan peningkatan nilai kontrak minyak juga menambah penerimaan negara. Menkeu optimistis rata-rata ICP masih relevan dengan asumsi APBN 2011 yaitu di kisaran US$80 per barel. (T04/02/14/AGUST SUPRIADI/YUSRAN YUNUS/LUTFI ZAENUDIN) (
[email protected])
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
BUMN iuran dana stabilisasi bond
DINAMIKA Fiskal luar negeri dihapus 2011 JAKARTA: Direktorat Jenderal Pajak menegaskan penghapusan kebijakan pengenaan fiskal ke luar negeri berlaku terhitung sejak pukul 00.00 waktu setempat 1 Januari 2011. Ketentuan ini diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-141/ PJ/2010 tanggal 17 Desember 2010. Penentuan waktu 00.00 waktu setempat tersebut didasarkan pada waktu yang tertera pada boarding pass untuk keberangkatan ke luar negeri. Ketentuan penghapusan kebijakan pengenaan fiskal ke luar negeri tersebut merupakan amanat dari Pasal 25 Ayat 8a UndangUndang No. 36/2008 tentang Pajak Penghasilan. Pada 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2010, wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang tidak memiliki nomor pokok wajib pajak dan telah berusia 21 tahun yang bertolak ke luar negeri wajib membayar fiskal sebesar Rp2,5 juta bagi pengguna pesawat udara dan Rp1 juta bagi pengguna angkutan laut. (BISNIS/ACA)
Presiden prioritaskan 11 agenda JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ada 11 prioritas agenda pembangunan 2011 yang diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Kesebelas prioritas itu dikembangkan di bawah tema besar Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkeadilan Didukung Pemantapan Tata Kelola Dan Sinergi Pusat Daerah. Hal itu disampaikan Presiden dalam pidato pengantar saat penyerahan daftar isian pelaksanaan anggaran 2011 kepada menteri dan gubernur penerima anggaran tersebut di Istana Negara, kemarin. (BISNIS/IRS)
Investor asing akan dirayu dengan paket insentif OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
Posisi kepemilikan SBN per 30 Nov 2010
JAKARTA: Pemerintah akan manggalang dana stabilisasi obligasi negara (bond stabilization fund/BSF) dari perusahaan-perusahaan pelat merah guna memitigasi risiko dari pergerakan arus modal asing.
Rp triliun 700
Investor SBN semakin terdiversifikasi, tercermin dari berkurangnya kepemilikan oleh bank dan meningkatnya kepemilikan oleh lembaga keuangan non-bank, serta investor ritel dan asing Tren peningkatan kepemilikan oleh asing menunjukkan 30% peningkatan kepercayaan pasar terhadap SBN
600
25%
500 20% 400 15% 300 10%
200
5%
100
Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menjelaskan pemerintah bersama Bank Indonesia sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk memitigasi risiko aliran masuk modal asing (capital inflow). Salah satu yang tengah dirumuskan pemerintah adalah membuat protokol penanganan krisis yang di dalamnya kebijakan pengumpulan dana BUMN guna menstabilkan surat utang negara. “Kami masih punya kesepakatan dengan Kementerian BUMN di mana Indonesia ada bond stabilization fund. Itu semacam fungsi koordinasi dan kami sudah punya protokol bagaimana ini akan bereaksi apabila terjadi risiko terhadap portfolio bond atau SUN yang dimiliki Indonesia,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Menurut dia, BSF merupakan
Jan 2010
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Keterangan: Non-bank termasuk institusi Pemerintah
Bank
Non-bank
Persentase kepemilikan asing terhadap total
Sumber: Ditjen Pengelolaan Utang
BISNIS/ILHAM NESABANA
lapisan kebijakan pengelolaan capital inflow yang dimiliki pemerintah dan Bank Indonesia. Kumpulan dana tersebut diharapkan dapat mendampingi cadangan devisa yang dikelola bank sentral. Menkeu menjelaskan posisi cadangan devisa saat ini relatif tinggi sebesar US$93 miliar. “Kalau ada apa-apa [cadangan devisa] ini bisa digunakan untuk stabilisasi SUN. Di pemerintah pun kami punya bond stabilization fund untuk jaga-jaga SUN kalau ada suatu risiko di situ.” Agus Suprijanto, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, menjelaskan BSF ini semacam protokol penanganan krisis yang merupakan
koordinasi antara beberapa BUMN yang berkomitmen menyediakan sejumlah dana. Dana tersebut tidak ditarik menjadi satu atau dikumpulkan, tetapi dianggarkan dalam neraca perusahaan pelat merah tersebut. “Mereka berjanji berdasarkan ketentuan yang disepakati bersama kalau terjadi krisis atau reversal dan sebagainya mereka bersedia untuk melakukan pembelian SUN. Tentu nanti akan dilihat berapa jumlah yang dibutuhkan dan sebagainya. Dari sekarang sudah mulai dikoordinasikan,” katanya. Pemerintah, ujar Agus, tidak mematok berapa besar dana yang harus disediakan BUMN ke da-
lam BSF, tetapi disesuaikan dengan kemampuan dan ukuran daripada perusahaan tersebut. Dia melanjutkan dana yang disetorkan BUMN tersebut tidak boleh mengganggu neraca dari setiap BUMN yang terlibat. “Yang saya tahu BUMN bank seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, itu pasti [berkomitmen]. Kemudian ada Taspen, ada LPS. Yang pasti lima itu akan kami koordinasikan dengan persetujuan Kementerian BUMN,” tuturnya. Agus menambahkan pemerintah belum menetapkan berapa besar BSF yang diperlukan untuk memitigasi risiko krisis. Namun, berdasarkan pengalaman krisis keuangan pada 2008, tidak banyak anggaran yang diperlukan untuk membeli kembali surat utang negara. “Pada krisis 2008 jumlah modal asing yang keluar sekitar Rp20 triliun, tidak sampai Rp22 triliun. Lalu dana buyback yang kami gunakan untuk membeli kembali dari APBN saja sudah cukup. Itu tidak sampai menggunakan dana cadangan yang lain. Ini nanti masih dalam pembicaraan. Saya belum bisa kasih ancer-ancer angkanya,” katanya.
Bukan prioritas Kepala BKF itu mengatakan BSF bukan prioritas untuk melakukan buyback SUN karena ada alokasi khusus di APBN. Jika BSF masih kurang, masih bisa meng-
gunakan saldo anggaran lebih (SAL) yang merupakan kumulatif sisa anggaran tiap tahunnya. “Sekarang sudah mulai pembahasan, tahun depan sudah mulai rapat. Namun, komitmennya belum dituangkan dalam dokumen crisis manajemen protocol,” ujar Agus. Menteri Keuangan menambahkan pada prinsipnya Indonesia sangat terbuka dengan permodalan asing, tetapi alirannya dijaga agar berimplikasi positif terhadap perekonomian. Aliran modal asing, kata Menkeu, perlu diarahkan masuk ke sektor usaha produktif dan jangka panjang. Agus menjamin pemerintah akan menjaga agar posisi fiskal tetap sehat dan bank dikelola dengan baik. “Posisi kompotetif terjaga atau membaik. Jadi mereka dapat investasi dengan nyaman. Penting juga jaga neraca pembayaran supaya positif dan sehat,” jelasnya. Pada kesempatan itu, Menkeu juga menjelaskan upaya pemerintah mengarahkan arus modal asing untuk masuk ke investasi di sektor riil. Untuk itu, pemerintah akan menyediakan paket insentif dan stimulus guna menarik minat investor masuk ke sana. “Kami dalam tahap akhir perumusan dan akan dimintakan persetujuan presiden untuk mendukung tax holiday." (14) (agust.
[email protected])
Ekonomi Thailand diproyeksikan melambat BLOOMBERG
BANGKOK: Kementerian Keuangan Thailand memperkirakan laju produk domestik bruto (PDB) negara itu melambat pada 2011 akibat penurunan kinerja ekspor. “Pertumbuhan [ekonomi] pada tahun depan akan kembali ke pola normal,” ujar Naris Chaiyasoot, Kepala Kantor Kebijakan Fiskal Kemenkeu Thailand, kemarin. Dia mengemukakan konsumsi dan investasi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, sementara ekspor, yang menopang sebagian besar pertumbuhan pada 2010, akan melemah akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Estimasi laju PDB 2011 Negeri Gajah Putih versi Kemenkeu adalah sebesar 4,5%. Adapun proyeksinya untuk 2010, dinaikkan dari sebelumnya 7,5% menjadi 7,8%. Ketergantungan Thailand pada perdagangan luar negeri, yang mencakup 60% dari PDB, membuat ekonomi negeri ini rentan terhadap gejolak atas permintaan dunia. Kantor Ekonomi Industri mencatat pertumbuhan produksi manufaktur pada November melambat menjadi 5,6% (yearon-year), setelah tumbuh 6% pada Ok-
tober. Capaian itu juga lebih rendah dari estimasi tengah 12 ekonom yang disurvei Bloomberg sebesar 6,8%. “Pertumbuhan industri melemah karena pemulihan [lambat] di AS dan Eropa memukul permintaan produk elektronik. Iklim moneter lebih ketat bisa melemahkan investasi swasta dan pesanan untuk bulan depan,” tutur Chandara Lim, ekonom Moody’s Analytics di Sydney.
Baht menguat Baht telah menguat lebih dari 10% pada tahun ini, terkuat di Asia setelah yen dan ringgit. Situasi ini membuat khawatir para eksportir Thailand karena harga produk mereka menjadi lebih mahal dibandingkan dengan pesaingnya. General Motors Co, Ford Motor Co dan Banpu Pcl telah mengajukan keberatan atas penguatan baht karena berdampak pada ekspor. Pada 15 Desember, Menkeu Korn Chatikavanij mengatakan baht kemungkinan terus menguat pada 2011. Aliran modal akan membuat mata uang bergejolak. Pada bulan ini, bank sentral setempat (Bank of Thailand/BoJ) telah menaikkan suku bunga repo 1 hari sebanyak 25 basis poin menjadi 2%. (DEA)
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
PREDIKSI CADANGAN DEVISA: Menteri Keuangan Agus Marto-
diksi cadangan devisa pada 2011 akan mencapai US$110 miliar. Angka tersebut memperhitungkan peningkatan proyeksi cadangan devisa sampai akhir 2010 sebesar US$ 95 miliar.
wardojo (kanan) bersama Wakil Menteri Anny Ratnawati, dan Dirjen Perbendaharaan Hery Purnomo, menjawab pertanyaan wartawan di kantor Kementerian Keuangan Jakarta, kemarin. Kementerian Keuangan mempre-
Setoran bea tanah bisa hilang Rp2,4 triliun OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Indonesia berisiko kehilangan penerimaan dari setoran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) sekitar Rp2,4 triliun pada 2011 menyusul ketidaksiapan 332 daerah pemungut salah satu jenis pajak tersebut. Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menuturkan efektif per 1 Januari 2011 wewenang memungut BPHTB dialihkan sepenuhnya ke pemerintah daerah yang jumlahnya mencapai 492 daerah. Namun, hingga 23 Desember 2010, baru 160 daerah yang siap memungut BPHTB karena telah menyusun peraturan daerah, sedangkan 108 daerah masih dalam proses penyusunan dan 224 belum
kan semua perangkat kebutuhan dalam pemungutan tersebut. “BPHTB untuk pajak jual beli tanah, per 2011, pusat tidak boleh pungut. Daerah sebelum pungut harus ada perda, mereka harus bikin sistem pengendalian, SDM, infrastruktur,” katanya. Menkeu menambahkan jika BPHTB tidak dipungut daerah akan menghambat proses jual beli tanah. Pasalnya, jika BPHTB tidak dibayar, notaris tidak bisa menyetujui akta penjualan tanah atau bangunan.
ada informasi apa pun. “Perda BPHTB yang sudah siap ada 160 daerah. Ternyata itu baru mencerminkan 66,6 % dari total penerimaan negara dari BPHTB tahun lalu yang sebesar Rp7,3 triliun. Jadi, ada sisa 33% daerah yang belum punya perda,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Agus menyayangkan kelambatan daerah dalam penyusunan Perda BPHTB, padahal 2011 tinggal hitungan hari. Pasalnya, untuk memungut BPHTB daerah harus mempunyai prosedur operasi standar. Dia meminta keseriusan daerah dalam menjalankan amanat Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) tersebut. Menurut dia, secara ideal pada 1 Januari 2011 daerah sudah menerbitkan Perda BPHTB dan menyiap-
Silpa 2010 Sementara itu, pemerintah memproyeksikan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) tahun ini akan mencapai Rp23,2 triliun dan akan diutamakan untuk menutup kekurangan subsidi listrik
pada 2009 sebesar Rp4,6 triliun. Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan SILPA juga akan digunakan untuk membayar kekurangan subsidi listrik tahun ini dan menjaga risiko fiskal tambahan beban subsidi listrik tahun depan. “Proyeksi akhir tahun kelebihan Rp23,2 triliun karena penerimaan negara juga tinggi. Kami merencanakan untuk 2011 diutamakan untuk bayar kekurangan subsidi listrik 2009 yang sudah ada audit BPK-nya sekitar Rp4,6 triliun,” katanya. Selain itu, SILPA juga akan digunakan untuk membayar kekurangan subsidi listrik 2010 yang disebabkan oleh fuel mix akibat naiknya subsidi dan sebagai upaya mengurangi pemadaman di daerah. (14/ACHMAD ARIS)
China pangkas kuota ekspor OLEH DEWI ASTUTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: China memangkas kuota ekspor untuk bahan baku industri dari hasil bumi sebesar 11% pada paruh pertama 2011 dari kuota 2010 sehingga diperkirakan memperparah kekurangan kebutuhan mineral dunia. Data Kementerian Perdagangan China kemarin menyebutkan ekspor bahan baku hasil bumi mentah negara itu pada tahun depan akan dilakukan oleh 31 perusahaan dengan jumlah total 14.446 ton. China membagi perhitungan ekspor dua putaran per tahun. Ekspor barang sejenis pada semester I/2010 mencapai 16.304 ton dan selama semester II volume ekspor diturunkan sebesar 72% menjadi 7.976 ton.
Pertumbuhan ekspor China selama 5 tahun (% year-on-year) 34,9
51,7
50 0
-26,4
40 0 30 20 10
-2 -20 3 -30 2005
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: Bloomberg
BISNIS/ILHAM NESABANA
Lebih dari 90% sumber bahan baku mineral dunia dipenuhi oleh China. Negara yang diperkirakan paling terpukul dengan kebijakan
ini adalah Jepang sebagai pengguna bahan baku mineral terbesar. Perusahaan pengguna terbesar bahan baku jenis ini di negara itu antara lain Hitachi Metals Ltd dan Mitsubishi Materials Corp. Bahkan kedua perusahaan telah membentuk usaha gabungan untuk mengamankan ketersediaan mineral. “Inti dari kebijakan resmi pemerintah adalah China perlu melindungi lingkungan dan sumber daya alam,” jelas Chen Jiazuo, analis Antaike Information Development Co, perusahaan penelitian logam di Beijing, kemarin, seperti dikutip Bloomberg. Dia mengemukakan tema pemerintah atas kebijakan itu adalah memastikan kelanjutan dari pengawasan kapasitas produksi domestik, produksi, dan ekspor.
Pemangkasan kuota ekspor itu diperkirakan tidak akan menurunkan pasokan barang-barang dari China ke luar negeri, mengingat Negeri Panda semakin giat meningkatkan pengiriman barang jadi ke pasar internasional. Ekspor China tumbuh 34,9% pada November (year-on-year). Meskipun belum mencapai rekor selama 5 tahun terakhir, yaitu sebesar 51,7%, pada Februari 2010, angka itu jauh di atas posisi pada Mei 2009 atau sewaktu dunia masuk ke dalam resesi. Mei 2009, ekspor Chian turun 26,4%. Sementaran itu, bursa saham China diperkirakan mengalami kebangkitan pada kuartal I/2011 setelah terpuruk sepanjang 2010 dengan ditopang oleh pelemahan inflasi dan akselerasi pertumbuhan ekonomi.
PERBANKAN
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010 BJBR
BBNI
1.460
BMRI 3.700
20 1.510
6.450 50
3.725
21/ 12 22/ 12 23/ 12 27/ 12 28/ 12
BBRI
6.450
21/ 12 22/ 12 23/ 12 27/ 12 28/ 12
PNIN 10.600
50
AMAG 560
400 10.300
21/ 12 22/ 12 23/ 12 27/ 12 28/ 12
3 141 10
550
24/ 30/ 12 27/ 5/ 112 28/ 6/ 112 21/ 12 26/ 22/1212 23/
PNLF 215 3
145
21/ 12 22/ 12 23/ 12 27/ 12 28/ 12
CFIN 660 5
205
21/ 12 22/ 12 23/ 12 27/ 12 28/ 12
30 680
21/ 12 22/ 12 23/ 12 27/ 12 28/ 12
21/ 12 22/ 12 23/ 12 27/ 12 28/ 12
Bank Liman terancam turun status
MEDIASI BI belum terima rencana bisnis JAKARTA: Bank Indonesia belum menerima laporan terkait dengan rencana bisnis bank (RBB) tahun depan, meski batas akhir penyerahan tinggal beberapa hari lagi. Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah mengungkapkan hingga saat ini belum ada bank yang menyerahkan RBB. Padahal, bank wajib menyerahkan RBB sebelum akhir tahun. "Sampai sekarang belum ada bank yang menyerahkan RBB. Masih ada waktu sebelum batas akhir tahun, " katanya kemarin (BISNIS/07)
Kredit korporasi BRI tumbuh 22% JAKARTA: Kredit korporasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tumbuh sekitar 22% sepanjang tahun ini dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bawah 3%. Direktur Bisnis Kelembagaan BRI Asmawi Syam pada awal pekan ini mengatakan kredit korporasi yang telah dikucurkan perseroan mencapai Rp33 triliun. Dia menjelaskan kredit korporasi senilai Rp25 triliun dikucurkan kepada badan usaha milik negara (BUMN) dengan tingkat NPL 0%. “Kalau untuk keseluruhan kredit korporasi NPL di bawah 3%,” kata dia. (BISNIS/20)
BSM kucurkan KUR Rp413 miliar JAKARTA: Pengucuran kredit untuk rakyat (KUR) PT Bank Syariah Mandiri hingga 22 Desember telah mencapai Rp413 miliar. Direktur BSM Hanawijaya mengatakan KUR yang telah disalurkan tersebut melampaui target dari pemerintah yang sebesar Rp400 miliar. “Target bisa terpenuhi karena ada kelonggaran kebijakan pengucuran lewat linkage hingga Rp1 miliar,” katanya belum lama ini. (BISNIS/20)
Bukan sebulan Koreksi: Pada berita Sebulan, TKI kirim Rp17,6 miliar, di halaman ini edisi 28 Desember, tertulis Sebulan seharusnya Sehari. Mohon maaf atas kesalahan tersebut. • Redaksi
Investor masih berminat untuk membantu permodalan OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bank Indonesia mengungkapkan bahwa masih ada satu bank yang belum memenuhi ketentuan modal minimum Rp100 miliar. PT Bank Liman Internasional disebut-sebut terancam turun status menjadi bank perkreditan rakyat (BPR) apabila tidak memenuhi ketentuan tersebut. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan hingga pengujung tahun ini masih ada satu bank nasional yang belum memenuhi ketentuan modal minimal Rp100 miliar. Tenggat pemenuhan aturan itu per 31 Desember 2010. “Kemungkinan hanya satu [yang tidak memenuhi modal minimal Rp100 miliar],” ujarnya dalam pesan tertulis kepada Bisnis, Senin. Dia menolak menyebutkan na-
ma bank tersebut. Namun, tadi malam Muliaman tidak membantah ketika dikonfirmasi lagi mengenai nama Bank Liman. Menurut dia, peluang bank itu memenuhi ketentuan modal minimal Rp100 miliar masih ada. “Pemiliknya jungkir balik cari uang, kayaknya bakal semua [bank] lolos.” Hal senada disampaikan oleh Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah. Menurut dia, hanya satu bank yang belum memenuhi modal minimal. Salah satu eksekutif yang mengetahui perkembangan permodalan bank mengungkapkan Bank Liman mungkin salah satu bank yang gagal memenuhi ketentuan modal minimal. Pasalnya, kata dia, ada resistansi di kalangan internal bank tersebut dalam menambah modal atau mencari investor. “Memang ada pemodal yang mau masuk, tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” jelasnya. Deputi Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Suhaedi tak membantah jika Bank Liman belum meme-
lakukan transaksi perbankan melalui mesin ATM di salah satu cabang PT Bank CIMB Niaga di Jakarta, belum lama ini. Obli-
OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Virtual holding bagi perbankan BUMN sudah bisa dilaksanakan pada awal tahun depan. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan pihaknya telah mengajukan konsep final kepada Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. Saat ini, lanjut
dia, konsep itu telah disetujui. “Saya sudah tanda tangani konsep finalnya, dan kami sudah kirim ke Menkeu dan BI. Pada prinsipnya sudah disepakati. Awal tahun depan saya kira sudah bisa diterapkan,” ujarnya, kemarin. Dia mengatakan dalam konsep virtual holding itu akan dibentuk sebuah komite yang terdiri atas komisaris utama dari masing-masing bank pelat merah. Rencana-
gasi subordinasi PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp1,6 triliun yang mulai didaftarkan di Bursa Efek Indonesia pada Senin, mengalami kelebihan pemesanan sebanyak tiga kali.
Lebong Tandai raih pinjaman US$300 juta OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Merukh Enterprises melalui anak perusahaan PT Lebong Tandai meraih pinjaman US$300 juta yang diatur oleh Bank SarasinRabo Limited Singapura untuk pembayaran pengalihan saham dan aset Avocet Mining Plc di Asia Tenggara. Penandatanganan pinjaman melalui penerbitan bond tersebut dilakukan oleh Chairman PT Lebong Tandai Jusuf Merukh di Singapura, kemarin. Menurut Jusuf, sebanyak US$200 juta dari pinjaman itu akan digunakan untuk membayar akuisisi aset Avocet Mining Plc di Asia Tenggara, sesuai dengan kesepakatan jual beli berdasarkan rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Avocet Bolaang Mongondow pada 26 April 2009. Sisanya US$100 juta, akan digunakan untuk konsolidasi dan peningkatan produksi tambang emas di Bolaang Mongondow dan Penjom, di Kesultanan Pahang Malaysia. “Dana pinjaman itu akan digunakan untuk membayar pengalihan saham dan aset Avocet Mining Plc di Asia Tenggara. Sisanya, untuk konsolidasi dan peningkatan produksi dua tambang emas yang ada,” tutur
Wajib mengumumkan perubahan izin usaha bank umum ke izin usaha BPR atau BPR Syariah (BPRS) ke nasabah
Menghentikan kepesertaan bank dalam kegiatan sistem pembayaran kecuali dalam penyelesaian transaksi yang telah berjalan
Menghentikan transaksi produk dan jasa bank umum yang dilarang dilakukan oleh BPR kecuali dalam rangka penyelesaian.
Menjalankan fungsi kantor pengelola daftar hitam nasional sampai dengan masa sanksi pencantuman terhadap nasabah bank umum yang diubah izin usahanya menjadi BPR atau BPRS berakhir
Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham (RUPS) Menyesuaikan kegiatan usaha. Menutup rekening giro bank di BI dan menihilkan saldo dengan memperhitungkan kewajiban pembayaran ke bank sentral Sumber: SE BI No. 12/36/DPNP
nuhi ketentuan modal Rp100 miliar. Namun, dia masih berharap semua perbankan bisa memenuhi ketentuan modal Rp100 miliar. “Dalam beberapa hari ini masih bisa mencukupi untuk memenuhi modalnya, karena sebenarnya tinggal sedikit kekurangannya,” katanya, tadi malam. Berdasarkan laporan keuangan per September 2010, Bank Liman memiliki modal inti sebesar
Menghentikan kegiatan bank di bidang Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) dan menyelesaikan hak dan kewajiban kecuali kegiatan transaksi tunai menggunakan ATM yang bersifat stand alone. BISNIS/ILHAM NESABANA
Rp93,14 miliar, meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp90,52 miliar. Bank yang mayoritas sahamnya dikuasai ahli waris (alm) Anugerah Liman (24%) itu masih kekurangan modal sekitar Rp6,86 miliar untuk memenuhi ketentuan modal regulator sebesar Rp100 miliar. Pemegang saham lain di bank itu
adalah Hadi Susanto Sidharta 23,75%, Hadi Widjaja Sidharta 23,75%, Herry Harsini Widjaja 5% dan perorangan lainnya 23,5%. Saat Bisnis meminta konfirmasi kepada Wakil Komisaris Utama Bank Liman Haryono Waskito melalui telepon kantornya, kemarin, dia sedang tak ada di tempat. Bank Liman pada September 2010 memiliki aset sebesar Rp216,56 miliar, turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp234,47 miliar. Penurunan aset itu karena dana pihak ketiga merosot dari Rp130,1 miliar menjadi Rp114,8 miliar. Adapun kredit mencatatkan kenaikan menjadi Rp112,9 miliar dari sebelumnya Rp94,66 miliar. Suhaedi mengatakan bank sentral tak ingin bank yang belum memenuhi modal Rp100 miliar merugikan nasabah, sehingga BI telah menyiapkan payung hukum bagi perbankan yang statusnya turun menjadi BPR. “Dari sisi regulasi kami sudah menyiapkan kalau tidak memenuhi modal ada penurunan status.” (
[email protected])
Virtual holding bank BUMN berlaku awal tahun depan
BISNIS/DEDI GUNAWAN
KELEBIHAN PEMESANAN: Sejumlah nasabah me-
Kebijakan bank yang tidak memenuhi modal Rp100 miliar
dia melalui siaran pers, kemarin. Menurut dia, pihaknya telah mengirim salinan perjanjian pinjaman antara PT Lebong Tandai dan Bank Sarasin kepada manajemen Avocet Mining Plc di London. Langkah ini ditempuh supaya proses transfer saham dan aset yang sempat tertunda sesuai struktur pelunasan jual beli aset tersebut segera terlaksana. Sebelumnya, manajemen Avocet Mining Plc bersama Lebong Tandai sebagai pemegang saham PT Avocet Bolaang Mongondow telah sepakat melakukan transaksi jual beli aset Avocet di Indonesia dan di Penjom Malaysia.
Jual saham Kesepakatan itu dilakukan dalam RUPS pada 26 April 2009, yang juga memutuskan bahwa Avocet akan menjual seluruh asetnya yang tersebar di seluruh dunia kepada Lebong Tandai. Aset Avocet Mining Plc yang termasuk dalam akuisisi itu antara lain 100% saham tambang di Penjom Malaysia, 80% saham PT Avocet Bolaang Mongondow, 51% saham Blok Seruyung, 60% saham Blok Doup, 75% saham PT Gorontalo Sejahtera Mining, 100% saham PT Avocet
Mining Services, dan 100% saham Avocet Mining (Malaysia) OHQ Sdn Bhd. Menurut Manager Government & Public Relation Merukh Enterprises Alexander Yopi, hingga kini Lebong Tandai memang belum melepaskan hak membeli pertama (first right of refusal) sebagai pemegang 20% saham atas aset Avocet di Indonesia, Malaysia, maupun aset Avocet yang tersebar di negara lain. Namun, kata dia, seluruh aset Avocet baik di Indonesia, Malaysia, dan lainnya, dibiayai sebagian dari arus kas PT Avocet Bolaang Mongondow, yang di dalamnya termasuk 20% saham Lebong Tandai. “Lebong Tandai dan Avocet juga memiliki perjanjian eksklusif melalui joint venture agreement [JVA] dalam kontrak karya yang disepakati pada 2006, dimana Avocet harus menjual seluruh asetnya kepada PT Lebong Tandai apabila pihaknya berencana melepaskan aset tersebut,” tutur dia. Dia menambahkan dalam artikel 8 ayat 4 anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) serta kontrak karya pertambangan Indonesia yang sifatnya lex specialist disebutkan bahwa semua aset itu harus dijual kepada Lebong Tandai.
nya, komite tersebut yang akan melakukan koordinasi dengan empat bank pelat merah itu. Namun, Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah justru mengaku bank sentral belum menerima permohonan resmi dari Kementerian BUMN. “ Memang sudah berkonsultasi secara informal tetapi belum ada permintaan resmi.” Sebelumnya, Deputi Menteri BUMN Bidang Jasa Parikesit Su-
prapto menjelaskan virtual holding yang dibentuk itu akan menjalankan fungsi-fungsi sebagai perusahaan induk. Namun demikian virtual holding ini tidak akan memegang saham empat bank BUMN yang dibawahinya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah koordinasi di antara empat bank BUMN yang ada, yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk
(BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Parikesit juga menjelaskan keempat bank tersebut sudah berstatus perusahaan terbuka dan memiliki core business berbeda maka membentuk virtual holding menjadi pilihan sebagai upaya menjalankan ketentuan BI mengenai kepemilikan tunggal terhadap bank. (05/M. MUNIR HAIKAL)
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
5
ASURANSI & PEMBIAYAAN
4 PROTEKSI Klaim Jasa Raharja Rp1,3 triliun JAKARTA: PT Jasa Raharja mencatat pembayaran santunan mencapai Rp1,31 triliun hingga November 2010. Direktur Utama Jasa Raharja Diding S. Anwar mengatakan santunan tersebut meliputi santunan meninggal dunia mencapai Rp844,93 miliar, luka-luka Rp441,24 miliar, cacat tetap Rp22,29 miliar dan biaya penguburan Rp1,16 miliar. Menurut dia, jumlah tersebut menunjukkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang harus terus diantisipasi guna menekan jumlah korban. “Total santunan yang dibayarkan sudah mencapai Rp4,73 triliun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sampai November 2010. Kami bersama dengan mitra terkait, khususnya kepolisian terus berupaya meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas,” ujarnya kemarin. (BISNIS/04)
InHealth garap asuransi DPR JAKARTA: PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia membidik pengelolaan risiko kesehatan bagi seluruh anggota DPR pada 2011. Direktur Utama InHealth Rosa Ch Ginting mengatakan kerja sama tahunan asuransi kesehatan tersebut memberikan proteksi pelayanan kesehatan anggota DPR, beserta anggota keluarga di seluruh rumah sakit atau klinik kesehatan di wilayah Indonesia. “Kami mendapat premi Rp30 miliar dari pengelolaan risiko kesehatan anggota DPR. Kami berharap bisa memenangkan lagi tender kerja sama itu pada 2011, mengingat kerja sama yang telah berjalan baik tahun ini,” ujarnya baru-baru ini. (BISNIS/04)
Indomobil optimalkan cabang JAKARTA: Penetrasi bisnis PT Indomobil Finance Indonesia disokong oleh 210 cabang pada tahun ini atau meningkat dari akhir tahun lalu sebanyak 195 cabang. Perseroan baru memiliki 70 cabang pada 2004 dan bertambah menjadi 156 cabang pada 2006. Hingga semester I/2010, perseroan menambah sebanyak 15 cabang guna memperluas jaringan bisnis pembiayaan. Direktur Indomobil Finance Gunawan mengatakan penambahan jaringan bisnis merupakan salah satu upaya utama dalam meningkatkan penyaluran pembiayaan baru. Adapun, total penyaluran pembiayaan baru (booking) sepanjang Januari-Oktober tahun ini meningkat signifikan menjadi di atas Rp2 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (BISNIS/MTS)
Perusahaan patungan Verena beroperasi OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT IBJ Verena Finance, perusahaan pembiayaan patungan PT Verena Oto Finance Tbk dan IBJ Leasing Co Ltd, akhirnya beroperasi dengan fokus pembiayaan sewa guna usaha (leasing) alat berat. Perseroan mendapatkan izin usaha multifinance dari Kementerian Keuangan pada akhir Oktober 2010 dengan modal disetor sebesar Rp100 miliar. Direktur Utama Verena Oto Finance Hadi Budiman mengungkapkan perseroan menyokong pendanaan modal disetor sebesar 20%, sedangkan sisanya dipenuhi mitra IBJ Leasing. “Verena menyokong sebesar 20% dan IBJ Leasing lebih besar, yaitu 80% dari modal disetor. Saat ini, perusahaan sudah beroperasi dengan fokus utama pada segmen leasing, terutama alat berat,” katanya kepada Bisnis kemarin. Perseroan juga sudah masuk dalam keanggotaan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia. Susunan direksi perseroan, yaitu direktur utama dijabat oleh Shunsuke Horiuchi dan didukung oleh dua direksi lain yakni Shunsuke Kojima dan Cecilia Aryani Jap. Hadi belum mengungkapkan target pembiayaan baru (booking) anak usaha patungan tersebut. Pembentukan anak usaha patungan itu disetujui oleh pemegang saham pada rapat umum pemegang saham tahunan pada 30 Juni 2010. Saat itu, rapat pemegang saham juga menyetujui pengangkatan kembali seluruh anggota direksi perseroan, yakni Hadi Budiman sebagai direktur utama, Iman Santoso Iskandar sebagai direktur dan Andi Harjono sebagai direktur.
IBJ Leasing Co. Ltd adalah sebuah perusahaan pembiayaan yang berdiri lebih dari 40 tahun dan terdaftar pada Tokyo Stock Exchange sejak 2004. Perusahaan ini juga merupakan bagian dari Mizuho Financial Group. Mizuho adalah salah satu lembaga finansial terbesar di Jepang. Pembentukan multifinance tersebut menyedot suntikan modal disetor sebesar Rp100 miliar, seperti persyaratan pendirian multifinance dalam Peraturan Menteri Keuangan No.84/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan. Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan kepada Bursa Efek Indonesia pada 30 Juni 2010, pembentukan perusahaan akan dimulai pada Agustus dan mulai beroperasi pada awal Oktober. Tahun lalu, booking Verena Oto Finance hanya mencapai 10.000 unit atau sekitar Rp740 miliar. Pada tahun ini, target booking anak usaha PT Bank Panin Tbk itu dipatok sebesar 11.000 hingga 15.000 unit kendaraan roda empat bekas atau setara dengan Rp1,3 triliun apabila sebuah mobil bekas diasumsikan senilai Rp100 juta hingga Rp150 juta. Per Januari-September 2010, emiten berkode saham VRNA ini membukukan penyaluran pembiayaan baru Rp900 miliar atau mencapai 70% dari target pembiayaan tahun ini sebesar Rp1,3 triliun. Pencapaian tersebut meningkat 22% dibandingkan dengan pencapaian booking sepanjang tahun lalu sebesar Rp740 miliar, sehingga perseroan optimistis target tahun ini tercapai. Dia menuturkan perseroan juga berkomitmen untuk memperkuat permodalan guna menopang ekspansi pembiayaan pada 2011.
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
Regulasi modal ventura selesai Januari 2011 Insentif pajak industri penyertaan dikaji OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pembahasan peraturan menteri keuangan tentang modal ventura diperkirakan selesai pada Januari 2011, menyusul perbedaan persepsi pemerintah terhadap tujuan regulasi. Biro Pembiayaan dan Penjaminan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menginginkan peraturan tersebut memperketat industri penyertaan modal tersebut. Namun, pemerintah juga ingin menumbuhkembangkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan memberikan kelonggaran regulasi yang tidak mengekang industri. Kepala Bagian Pemeriksaan Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam-LK Jongki Artezi mengatakan pemerintah memang sudah menyelesaikan rancangan peraturan tersebut, tetapi pihaknya menilai perlu ada penyempurnaan kajian melalui lembaga independen. Dia memaparkan apabila kajian selesai dilaksanakan, rancangan peraturan menteri keuangan (PMK) itu akan diserahkan kepada Menteri Keuangan untuk disahkan menjadi sebuah regulasi bagi industri modal ventura. “Draf PMK sudah selesai dan kami optimistis kajian selesai pada Januari 2011 dan bisa langsung ditandatangani oleh Menteri Keuangan,” katanya kepada Bisnis kemarin. Pembahasan peraturan tersebut dimulai sejak awal tahun ini, padahal dalam Instruksi Presiden No.5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi 2008-2009 pada bagian Penguatan Lembaga Keuangan Non-Bank disebutkan perlunya penguatan perusahaan modal ventura guna mendukung perkembangan UMKM. Penguatan tersebut juga termasuk peningkatan modal disetor minimum. Jongki mengatakan poin mengenai permodalan modal ventura masih dikaji, setelah pada pemerintah mengundang pemangku kepentingan a.l. dari Asosiasi Modal Ventura Indonesia (AMVI) dan sejumlah akademisi pada 9 Desember 2010.
Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam-LK M. Ihsanuddin mengatakan pembahasan regulasi yang berkaitan dengan usaha mikro dinilai tak mudah, karena ada keinginan menerapkan pengetatan peraturan dan sekaligus mengembangkan UMKM. “Sekitar separuh dari perusahaan modal ventura bisa tutup apabila peraturan perusahaan modal ventura diperketat, seperti pada perusahaan pembiayaan,” kata Ihsanuddin belum lama ini. Adapun, AMVI mencatat anggota asosiasi itu mencapai 40 perusahaan modal ventura. Jumlah tersebut belum termasuk perusahaan yang belum bergabung dengan asosiasi. Ihsanuddin mengatakan draf peraturan tersebut juga mengatur jumlah modal minimum perusahaan modal ventura. Jika perusahaan pembiayaan itu tidak berbeda antara perusahaan patungan (joint venture) dan nasional yakni Rp100 miliar, tetapi moda ventura untuk joint venture mencapai Rp15 miliar, sementara swasta nasional Rp10 miliar.
Insentif pajak Jongki mengatakan pemerintah mengkaji kemungkinan insentif pajak bagi industri penyertaan modal dituangkan dalam peraturan tersebut guna mendukung rencana pemerintah mengembangkan industri. Saat ini, peraturan modal ventura hanya berdasarkan Perpres No. 9/2009 tentang Lembaga Pembiayaan, KMK No.1251/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, KMK No. 469/1995 tentang Pendirian dan Pembinaan Usaha Modal Ventura, dan KMK No.58/1999 tentang Pengawasan Kegiatan Perusahaan Modal Ventura Daerah. Ketua Umum AMVI yang baru Joseph Tobing belum berani berkomentar mengenai pembahasan peraturan modal ventura. Direktur Utama PT Bahana Artha Ventura Hesty Purwanti sebelumnya mengharapkan peraturan tersebut segera terbit, sehingga perusahaan modal ventura memiliki payung hukum yang ketat dan kuat. Selama ini, katanya, perusahaan modal ventura tidak banyak berkembang akibat terkendala regulasi yang belum ketat dan belum ada kesesuaian antara sumber dana dan penyaluran dana tersebut. (tahir.
[email protected])
Apa itu modal ventura? Berdasarkan Peraturan Presiden No.9/2009 tentang Lembaga Pembiayaan, perusahaan modal ventura (venture capital company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan atau penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan (investee company). Penyertaan tersebut berjangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
Kegiatan usaha perusahaan modal ventura meliputi : a. Penyertaan saham b. Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi c. Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
Rp BISNIS/ILHAM NESABANA
Sumber: Bapepam-LK
BISNIS/RAHMATULLAH
PERTUMBUHAN PREMI Seorang karyawati PT Avrist Assurance melayani nasabah di Jakarta, kemarin. Avrist menargetkan pertumbuhan premi lebih dari 80% pada 2011 dibandingkan dengan 2010. Pendapatan premi Avrist hingga November 2010 mencapai lebih dari Rp1,5 triliun.
Aset Dapen Garuda capai Rp1,04 triliun OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Aset dana pensiun Garuda Indonesia (Dapen Garuda) mencapai Rp1,04 triliun per 31 Oktober 2010 atau meningkat 15% dibandingkan dengan aset pada akhir tahun lalu, yaitu Rp912,6 miliar. Direktur Utama Dapen Garuda Muchit Sudirman mengatakan kenaikan aset dana pensiun itu seiring dengan peningkatan hasil investasi, menyusul tingginya indeks harga saham gabungan (IHSG). Tahun lalu, aktiva bersih tumbuh 19% menjadi Rp912,6 miliar atau naik dibandingkan dengan 2008 yakni Rp767,2 miliar. Bahkan pada 2005, aset kelolaan baru mencapai Rp535,5 miliar. Pada awal tahun ini, manajemen Dapen Garuda berencana memperbesar investasi dengan horizon jangka panjang sesuai dengan prinsip dana pensiun. “Aset kami sudah naik hingga Rp1 triliun dengan investasi terbesar masih pada surat utang, baik itu surat utang negara maupun obligasi korporasi,” katanya kepada Bisnis kemarin. Muchit mengatakan pihaknya tetap memandang investasi dana pensiun selaras dengan prinsip dana dalam jangka panjang. Instrumen yang menjadi andalan dapen tersebut, yaitu obligasi, saham, dan reksa dana. “Kami akan lebih aktif berinvestasi pada instrumen saham dan reksa dana pada tahun ini, menyusul pertumbuhan positif pasar modal sejak akhir tahun lalu hingga saat ini,” katanya. Investasi Dapen Garuda per 31 Oktober tersebut masih didominasi oleh portofolio investasi pada obligasi sebesar 51,93%, saham 23,98%, deposito 17,77%, reksa dana 3,7%, dan sebesar 2,62% dialokasikan pada portofolio penyertaan. Jika dibandingkan dengan posisi pada semester I/2010, instrumen investasi Dapen Garuda tidak banyak berubah dan masih didominasi surat utang, meski porsi obligasi mencapai 57,5% pada paruh
pertama tahun ini. Adapun, porsi deposito 12,1%, penyertaan 2,8%, reksa dana 4,6%, dan instrumen saham cenderung stagnan pada level 23% pada semester I/2010. Alokasi obligasi sempat lebih tinggi hingga 60% pada triwulan I/2010, sedangkan deposito hanya 10,5%, penyertaan langsung 2,7%, reksa dana 4,5%, dan saham sebesar 22,5%. Porsi deposito bahkan sebelumnya sempat berada sekitar 11%. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mencatat indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan 29 Desember 2009 ditutup pada posisi 2.518,99 poin atau naik 85,85% dibandingkan dengan indeks penutupan pada akhir hari perdagangan 2008 yang berada pada posisi 1.355,40. Peningkatan serupa juga dialami indeks utama beberapa bursa efek di kawasan Asia Pasifik. Adapun, posisi IHSG pada perdagangan kemarin ditutup pada level 3.659,99 atau tumbuh 45%. Kondisi ini juga mendorong pertumbuhan investasi dari sejumlah dana pensiun, termasuk Dapen Garuda.
Hasil usaha Berdasarkan keterangan resmi perseroan, Dapen Garuda juga membukukan sisa hasil usaha sepanjang Januari-Oktober tahun ini sebesar Rp18,6 miliar atau naik dari sisa hasil usaha pada akhir tahun lalu Rp7,9 miliar. Selain didirikan oleh Garuda Indonesia, tiga mitra pendiri yang bergabung, yaitu PT Gapura Angkasa dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, dan PT Aero Systems Indonesia. Jumlah total peserta aktif hingga Oktober tahun ini mencapai 9.019 orang. Menurut dia, pola investasi pada tahun depan tetap menuju pada investasi jangka panjang melalui investasi pada surat utang dan saham. Pada Juli 1999, Garuda Indonesia mengubah program pensiun dari Program Pensiun Manfaat Pasti menjadi Program Pensiun Iuran Pasti.
ASURANSI KESEHATAN: (Dari kiri) Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Boedi Djatmiko dan Dirut Maryoso Sumaryono berbincang dengan General Affair Manager PT YKK Fastening Indonesia Group Yulizar serta Senior Manager Kemal Priarso seusai penandatanganan naskah perjanjian kerja sama fasilitas kesehatan senilai Rp5,4 miliar, kemarin. BISNIS/KELIK TARYONO
Tri Pakarta bidik kenaikan premi 25% BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Asuransi Tri Pakarta membidik pertumbuhan premi sekitar 25% pada 2011 menjadi Rp511,25 miliar dari proyeksi hingga akhir tahun ini sebesar Rp409 miliar. Direktur Marketing Tri Pakarta G.M.S. Poetiray mengatakan premi perseroan hingga 30 November 2010 mencapai Rp365 miliar, naik sekitar 17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sedangkan posisi akhir 2009 sebesar Rp345 miliar. Menurut dia, pendapatan premi tersebut masih ditopang oleh lini bisnis properti dengan kontribusi sekitar 50%, disusul oleh bisnis kendaraan bermotor sekitar 30%, dan sisanya pada sejum-
lah bisnis lain, seperti asuransi kesehatan. “Kami akan meluncurkan sejumlah produk baru guna mencapai target pertumbuhan premi sebesar 20% hingga 25% pada 2011. Target pertumbuhan tahun depan itu mengingat pertumbuhan tahun ini sekitar 17%,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Poetiray menuturkan pihaknya sedang mempersiapkan 13 produk baru yang akan diluncurkan secara bertahap pada tahun depan. Dia memaparkan sejumlah produk sebenarnya bisa diluncurkan pada tahun ini, tetapi terkendala proses konsolidasi, terutama pada perbaikan sistem informasi teknologi perusahaan dan pemasaran.
Produk yang akan diluncurkan tersebut, a.l. asuransi kecelakaan yang dikombinasikan dengan beberapa asuransi, seperti kebakaran dan kendaraan bermotor. “Selain itu, produk yang akan diluncurkan pada tahun depan juga berupa produk bundling dengan bank yang memiliki bisnis kartu kredit,” katanya. Poetiray menyatakan jalur distribusi kerja sama dengan bank (bancassurance) tercatat mendominasi perolehan premi perseroan dengan kontribusi sekitar 50%, meski baru dijalin dengan BNI sebagai induk perusahaan. Saat ini, pihaknya menjajaki kerja sama dengan dua bank lain untuk terus meningkatkan pema-
saran melalui jalur itu. Perseroan juga menggenjot premi melalui jalus distribusi, yaitu broker dengan kontribusi sekitar 25%, sisanya melalui direct marketing, agen, dan kerja sama dengan perusahaan pembiayaan. “Kerja sama dengan bank merupakan bagian dari rencana ekspansi jalur distribusi bancassurance yang akan dilakukan pada 2011. Selain itu, kami juga akan membuka satu kantor cabang dan tiga kantor pemasaran,” katanya. Saat ini, perseroan memiliki 15 kantor cabang dan 17 kantor pemasaran. Poetiray mengungkapkan pertumbuhan laba mencapai 250% menjadi Rp30 miliar pada November 2010 dari posisi tahun la-
lu Rp12 miliar. Pertumbuhan laba tersebut lebih didukung oleh upaya meningkatkan kehati-hatian dalam bisnis, sehingga hasil pengelolaan risiko (underwriting) membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Posisi modal perseroan saat ini juga tercatat mengalami pertumbuhan menjadi Rp165 miliar dari posisi tahun lalu Rp150 miliar dengan aset sebesar Rp360 miliar dari tahun lalu sekitar Rp350 miliar. “Surplus underwriting yang tinggi menyebabkan laba melonjak 250% pada tahun ini. Ke depan, kami juga tetap akan menerapkan prinsip kehati-hatian untuk memperoleh hasil lebih baik,” jelasnya. (04)
MANUFAKTUR
8 Sektor manufaktur Rusia menggeliat MOSKWA: Ekspansi sektor manufaktur Rusia berakselerasi pada Desember, tumbuh lebih cepat sejak Maret 2009, ungkap HSBC Holdings Plc. Purchasing Managers Index (PMI) naik menjadi 53,5 dari 51,1 pada November, ungkap HSBC dalam laporannya kemarin, mengutip data yang dihimpun oleh Markit Economics. Indeks berbasis survei itu mengindikasikan kontraksi atau penurunan apabila berada di bawah 50 dan pertumbuhan jika di atas 50.
Kinerja manufaktur Rusia Nov-Des 2010 November November
51,1*
Keterangan: *) Purchasing Managers Index Sumber: HSBC Holdings Plc
53,5*
BISNIS/HL/HUSIN PARAPAT
AKSELERASI Stok aluminium China menipis BEIJING: Kesulitan industri aluminium China meningkatkan produksi akibat pembatasan penggunaan energi diperkirakan berlanjut hingga pertengahan 2011. Stagnasi ini akan menyebabkan stok aluminium semakin menipis dan mendorong harga logam itu semakin tinggi tahun depan. Pembatasan penggunaan listrik oleh pemerintah mengurangi persediaan aluminium di China dari 1,3 juta ton pada Mei lalu menjadi 600.000 ton pada akhir tahun ini. Pemerintah China membatasi penggunaan energi pada industri yang mengonsumsi listrik dalam jumlah besar pada akhir tahun untuk memenuhi target pengurangan emisi. Pabrik-pabrik di Guangzi, Guizhou, Henan dan Hunan dengan kapasitas lebih dari 2 juta ton aluminium harus berhenti berproduksi. (BLOOMBERG/11)
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
Proyek butadiena Chandra Asri perkuat industri ban OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Rencana PT Chandra Asri membangun pabrik butadiena diyakini mampu memperkuat industri petrokimia nasional dan mengurangi ketergantungan impor bahan baku ban. Chandra Asri, melalui anak perusahaannya PT Petrokimia Butadiena Indonesia (PBI), segera memulai pembangunan pabrik butadiena di Cilegon, Banten, dengan menyiapkan investasi US$100 juta. Pabrik itu dirancang memiliki kapasitas 100.000 ton per tahun. Ketua Umum Asosiasi Produsen Ban Indonesia (APBI) A.Azis Pane mengatakan asosiasi mendukung dan siap membantu terealisasinya pembangunan pabrik butadiena tersebut. Pabrik itu diyakini akan mengurangi ketergantungan industri ban di dalam negeri terhadap bahan baku impor. Selama ini, kata Azis, produsen ban di dalam negeri masih mengimpor butadiena dari Korea Selatan, Taiwan, dan China. “Kami dukung dan bantu. Industri karet nasional tidak akan maju kalau tidak ada industri pendukungnya, termasuk butadiena. Kami juga mengimbau investor lain berinvestasi di bidang bahan baku ban, agar industri hilir maju,” katanya kemarin. Butadiena merupakan bahan campuran untuk membuat karet sintetis yang selanjutnya menjadi komponen untuk membuat ban, baik ban dalam maupun luar. Kendati tidak dapat memastikan volume impor butadiena secara nasional, Azis meyakini tren impor
bahan baku ini terus bergerak naik seiring produksi dan pasar ban yang berkembang. “Kalau bisa, kami juga mengharapkan ada investasi untuk bahan baku ban lainnya seperti rubber chemical, carbon black hingga bed wire di dalam negeri. Selama ini, kami masih mengimpor bahan baku itu. Bahkan kami mendorong kalau bisa PT Krakatau Steel (KS) memproduksi bed wire,” ungkapnya. BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
Perkuat industri Dukungan atas masuknya investasi di sektor petrokimia juga disampaikan oleh Kementerian Perindustrian. Adanya investasi pabrik butadiena diprediksi bisa membangkitkan sektor industri hilir di Indonesia sehingga memperkuat struktur industri nasional dan memberi nilai tambah. “Ini hal positif bagi sektor industri ban nasional. Karena kalau kebutuhan butadiena yang selama ini diimpor bisa dipenuhi dari dalam negeri tentunya biaya produksi bisa ditekan, bisa menghemat devisa, selain itu industri yang baru itu juga akan menyerap tenaga kerja yang besar dari dalam negeri,” kata Direktur Industri Kimia Dasar Kemenperin Toni F. Tanduk. Menurut Toni, terobosan investasi yang dilakukan Chandra Asri tersebut patut didukung karena bisa meningkatkan daya saing sektor industri hilir yakni industri ban nasional. “Harapan kami ke depan akan semakin banyak investasi semacam ini, agar sektor industri hilir kita juga memiliki daya saing serta bisa mengurangi ketergantungan pasokan bahan baku dari impor.”
DONGKRAK KAPASITAS: Sejumlah pekerja mengawasi pengisian semen Holcim ke dalam truk di Jakarta, belum lama ini. PT Holcim Indonesia Tbk, menginvestasikan dana US$450 juta untuk mendongkrak kapasitas produksi menjadi 10 juta
ton per tahun dengan membangun pabrik semen terbaru berkapasitas 1,7 juta ton per tahun dan fasilitas pendukungnya di Tuban, Jawa Timur.
Elektronik diprediksi tumbuh 15% Penjualan domestik akan capai Rp30 triliun OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Industri elektronik nasional diproyeksikan tumbuh 15% pada tahun depan, didorong oleh peningkatan permintaan di pasar domestik. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik Indonesia (Gabel) Ali Soebroto Oentaryo mengatakan tingkat permintaan yang tinggi dengan jumlah rumah tangga yang besar di Indonesia akan mendorong industri elektronik terus bertumbuh. Hal tersebut juga didorong oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi membaik pada tahun depan. “Populasi Indonesia sekitar 230 juta jiwa, penetrasi televisi sudah hampir 100% karena semua orang punya. Pada satu rumah tangga sudah memiliki lebih dari satu televisi. Kalau untuk lemari es masih 60%, mesin cuci sudah 50%,” kata Ali kemarin. GfK (Growth from Knowledge) Indonesia, perusahaan riset internasional bermarkas di Jerman, dalam laporan market insight terbarunya menyatakan tingkat keyakinan konsumen di dalam negeri selama Oktober naik 4,4 poin menjadi 112. Kondisi ini disebabkan oleh optimisme masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja dalam 6 bulan mendatang. Selain itu, dipe-
ngaruhi perkiraan penurunan harga dalam 3 bulan mendatang. “Penurunan harga pada beberapa produk elektronik rumah tangga memicu peningkatan penjualan produk ini. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menyebabkan turunnya biaya produksi dari material atau komponen yang diimpor, sehingga harga jual produk ini semakin murah,” kata Guntur Sanjoyo, General Manager GfK Indonesia. GfK mencatat tingginya permintaan terhadap air conditioner (AC) berdampak positif pada pertumbuhan penjualan produk ini. Pada Oktober, penjualan produk AC melonjak 47% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Kenaikan penjualan produk ini juga dipicu oleh gencarnya program tukar tambah yang diluncurkan oleh produsen. Menurut Guntur, selama 2010, monitor LCD mengalami pertumbuhan yang positif, di mana LCD di bawah 17 inci menguasai pangsa pasar 54% dan pertumbuhan 127%. “Akan tetapi, pada masa yang akan datang, kami perkirakan LCD ukuran 18-21 inci akan menggantikan LCD di bawah 17 inci. Ini terlihat dari tingkat pertumbuhan yang signifikan yakni 189%, dibandingkan dengan penjualan year to date 2010 dengan periode yang sama 2009.”
Penjualan domestik Lebih lanjut, Ali memprediksikan omzet industri elektronik di pasar domestik akan meningkat 30%
menjadi Rp30 triliun pada 2011 dibandingkan dengan pencapaian tahun ini sekitar Rp23 triliun. Namun, dia belum bisa memastikan nilai ekspor elektronik. Dia hanya memastikan bahwa nilai ekspor produk elektronik Indonesia memang tidak terlalu besar. Kegiatan ekspor ini, jelas Ali, lebih didorong oleh relokasi pabrik sejumlah perusahaan elektronik dunia ke Indonesia, seperti PT LG Electronic Indonesia (LGEIN) dan PT Panasonic Corporation. “Pertumbuhan ekspor elektronik tidak terlalu bagus. Belum ada perubahan ekosistemnya,” ujarnya. Dia mengungkapkan pada tahun depan belum ada lagi rencana relokasi pabrik elektronik asing ke Indonesia. Setidaknya, masih ada beberapa kendala yang harus diperbaiki oleh pemerintah, seperti fleksibilitas Undang-Undang No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan dan infrastruktur khususnya soal pembebasan tanah. Mengenai pasokan listrik, Ali menegaskan hal tersebut tidak lagi menjadi hambatan dalam pertumbuhan industri elektronik nasional pada tahun depan. Pasalnya, PT PLN (Persero) sudah menjamin tambahan pasokan listrik bagi sektor industri dan bisnis. “Ada satu pabrik di Jawa Barat yang meminta pasokan listrik 230 megawatt, langsung diberikan oleh PLN. Adapun untuk masalah pembebasan tanah, itu lebih kepada implementasi undang-undang.” (siti.
[email protected])
Kinerja industri mebel rotan melemah OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kinerja industri mebel rotan di dalam negeri pada 2011 diperkirakan menurun, dibayangi oleh kondisi perekonomian Uni Eropa dan Amerika Serikat yang belum sepenuhnya pulih. Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Hatta Sinatra mengatakan pertumbuhan ekspor produk rotan sulit dicapai selama kondisi ekonomi Eropa dan AS belum membaik. “Ekspor mebel rotan pada tahun depan diperkirakan masih tumbuh negatif dan nilainya turun menjadi US$150 juta,” katanya kemarin. Sekitar 98,8% produk rotan Indonesia dipasarkan ke luar negeri, yang 90% di antaranya diserap oleh
pasar Eropa dan Amerika. Tahun ini nilai ekspor produk jadi rotan diproyeksikan US$160 juta, turun dari tahun lalu US$188 juta. Angka ini turun drastis dibandingkan dengan ekspor pada 2005 yang mencapai US$347 juta. Selain faktor perekonomian negara importir yang diperkirakan belum membaik, penurunan kinerja ekspor rotan nasional juga dipengaruhi oleh agresivitas negara-negara pesaing, terutama China dan Vietnam “Industri pengolahan rotan di China dan Vietnam yang berkembang pesat telah merebut pangsa pasar dan potensi ekspor produk rotan nasional.” Sebagai gambaran, tutur Hatta, di pasar furnitur AS, produk Indonesia saat ini kalah dibandingkan dengan Vietnam dalam merebut pangsa
pasar di negara itu. “Pangsa pasar produk Vietnam di atas Indonesia. Ini sangat memalukan. Kami akan melakukan kampanye secara berkelanjutan untuk memasarkan produk mebel rotan di pasar internasional, untuk membangkitkan kembali industri ini.” Selama 2005-2009, kapasitas terpasang di industri furnitur rotan nasional stagnan di level 551.585 ton per tahun, sedangkan volume produksi terus menyusut dari 386.180 ton (2005) menjadi hanya 174.385 ton (2009). Turunnya daya saing dan pangsa pasar produk rotan nasional di luar negeri disertai dengan minimnya penyerapan konsumsi dalam negeri menyebabkan kebutuhan bahan baku rotan terus menurun menjadi hanya 104.632 ton (2009).
PROPERTI
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
PILAR Pasar apartemen meningkat JAKARTA: Menjelang akhir 2010, permintaan pasar apartemen sewa diyakini meningkat dibandingkan dengan 2009. Keadaan ini diharapkan bisa berdampak pada peningkatan transaksi sewa dan hunian 2011. Analis Senior dari Cushman and Wakefield Indonesia (CWI) Elizabeth Tanti mengatakan pasokan kumulatif apartemen sewa pada 2010 meningkat sekitar 7% dibandingkan dengan 2009 menjadi sekitar 39.300 unit. Penambahan pasokan ini terutama berasal dari kondominium sewa yang berjumlah sekitar 2.500 unit. Namun, pasokan apartemen sewa dan servis turun tipis 52 unit. “Penurunan ini bisa dimaklumi karena terjadi konversi unit-unit sewa di Menara Budi dan Residence at Puri Casablanca menjadi unit-unit strata-title [hak milik]. Pasokan baru apartemen sewa pada 2011 diperkirakan masih berasal dari apartemen servis atau unit kondotel,” katanya, pekan ini. Menurut dia, tingkat hunian fisik unit-unit kondominium sewa yang telah selesai dibangun pada 2010 diperkirakan juga meningkat pada semester II/2011. Pada umumnya dibutuhkan waktu minimal 6 bulan untuk proses serah terima, fit-out dan pemasaran unit untuk disewakan. “Penyewa-penyewa lokal diperkirakan mendorong peningkatan permintaan, terutama untuk kondominium sewa yang terletak berdekatan dengan tempat kerja atau kampus,” katanya. (BISNIS/YUW)
Pemenuhan rumah masih lama JAKARTA: Kemenpera sampai saat ini masih belum menetapkan target waktu dalam upaya penanganan kekurangan rumah (backlog), yang sampai akhir tahun ini angkanya mencapai 8 juta unit. Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa ketika ditanyakan mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam upaya penanganan backlog menyatakan Indonesia harus banyak belajar dari Singapura. Dia mengumpamakan Singapura dengan kebutuhan rumah untuk 4 juta orang saja butuh waktu 50 tahun untuk upaya penuntasan kekurangan rumah. Untuk Indonesia, dia mengharapkan waktunya tidak akan selama itu dan bisa lebih cepat. Menpera enggan menyebutkan secara terperinci target waktu penyelesaian backlog yang akan dilakukan oleh instansinya. Suharso yakin Indonesia akan dapat lebih cepat dalam upaya penanganan backlog dibandingkan dengan Singapura karena adanya strategi sinergi dengan daerah dalam upaya pembangunan rumah swadaya. (BISNIS/17)
Target hunian 2010 hanya tercapai 60% Kebijakan baru dinilai lambat terealisasi OLEH YUSUF WALUYO JATI BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Realisasi pembangunan rumah sejahtera bagi masyarakat berpenghasilan rendah sepanjang 2010 dipastikan tak mencapai sasaran Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Dari target yang ditetapkan sebanyak 180.000 unit, semestinya pemerintah dan pengembang bisa mendorong realisasi pembangunan rumah sejahtera tapak (landed house) sebesar 150.000 unit dan rumah susun sederhana milik (rusunami) 30.000 unit. Namun, Kemenpera memastikan hanya sekitar 96.000 unit atau sekitar 64% rumah sejahtera tapak yang terealisasi, sedangkan rusunami hanya sekitar 18.000 unit (60%) per Desember 2010. “Untuk realisasi [target perumahan] memang sangat sedikit,” kata Menteri Perumahan (Menpera) Suharso Monoarfa dalam Refleksi Perumahan Akhir Tahun, kemarin. Menurut dia, tak tercapainya target produksi perumahan bukan semata-mata beban Kemenpera, melainkan beban kolektif dari seluruh pemangku kepentingan. Menpera menduga minimnya realiasi target produksi perumahan rakyat lantaran pengembang kurang bersungguhsungguh dalam mengatasi masalah akumulasi defisit (backlog) perumahan. Akibatnya, stimulus subsidi perumahan belum dapat dimanfaatkan sesuai dengan target. “Kalau target produksi rumah tak tercapai seakan-akan kantor ini [Kemenpera] tak sukses membangun rumah. Perspektif ini perlu diperbaiki. Tanyakan juga masalah ini ke Perumnas, Apersi, dan REI, termasuk produksi dan pengadaan tanahnya.” Untuk pelaksanaan program perumah-
an, ujarnya, Kemenpera berperan sebagai regulator dan fasilitator, sehingga bertanggung jawab memberikan stimulus penyediaan dana subsidi. “Namun, manakala pemerintah sediakan dana subsidi, bukan otomatis bisa langsung digunakan. Harus ada verifikasi dari perbankan,” lanjutnya. Ketika dikonfirmasi, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo tak sependapat apabila tersendatnya masalah produksi perumahan akibat minimnya komitmen pengembang mengejar target pembangunan. “Sebagai pengembang dan pengusaha, kami pasti akan selalu mengejar peluang. Terkatung-katungnya program perumahan justru kami nilai lantaran kebijakan baru FLPP yang telah disusun pemerintah lambat direalisasikan sehingga kami sulit melakukan akad kredit,” katanya, kemarin.
Alokasi subsidi Dalam rencana strategis (renstra) Kemenpera 2010 – 2014, alokasi subsidi untuk perumahan mencapai Rp3,24 triliun. Selain itu, Kemenpera juga mengalokasikan dana masa transisi subsidi perumahan sebesar Rp923,51 miliar. Dana masa transisi merupakan program Kemenpera untuk menanggung beban subsidi selisih suku bunga dan uang muka yang sempat dikeluarkan pengembang sebelum terjadi perubahan subsidi dengan pola baru dalam fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Kendati tak mencapai target produksi perumahan, Menpera mengklaim kemampuan penyerapan alokasi anggaran pada 2010 sangat baik. Realisasi dana subsidi hingga akhir 2010 diperkirakan mencapai 96,5% atau setara dengan Rp2,99 triliun dari total pagu Rp3,24 triliun. Kemenpera memastikan besarnya penyerapan subsidi perumahan karena dana tersebut telah dialokasikan untuk program pembiayaan baru FLPP. (
[email protected])
Perumnas targetkan pendapatan naik 22,89% OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perum Perumnas (Perumnas) menargetkan pendapatan pada tahun depan naik 22,89% dibandingkan dengan proyeksi tahun ini dari Rp830 miliar menjadi Rp1,02 triliun. Direktur Pemasaran Perumnas Teddy Robinson Siahaan mengatakan peningkatan target pendapatan tersebut sejalan dengan upaya perusahaan melakukan reformasi internal baik dari sisi manajemen, sumber daya manusia, maupun keuangan. Upaya tersebut untuk merespons membaiknya pertumbuhan ekonomi yang berpotensi memicu
7
perbaikan daya beli masyarakat. Beberapa langkah yang akan ditempuh Perumnas di antaranya meningkatkan pembebasan lahan untuk memacu pembangunan rumah sejahtera. Menurut Teddy, Perumnas menargetkan membebaskan lahan sekitar 90 hektare senilai Rp36 miliar–Rp50 miliar pada 2011. Hingga kini, BUMN perumahan itu menguasai lahan (landbank) sekitar 2.100 ha di seluruh Indonesia. “Sebelumnya, kami hanya mampu membebaskan rerata 35 ha–40 ha per tahun dari target 75 ha yang akan dibebaskan. Pada tahun depan, sesuai dengan RKAP [rencana kerja anggaran perusa-
haan], kami menargetkan bisa membebaskan sekitar 90 ha,” katanya kemarin. Pasokan lahan baru tersebut akan digunakan untuk membangun sekitar 13.000 unit perumahan baru yang sekitar 85% atau setara dengan 11.050 unit dialokasikan untuk perumahan sejahtera tapak, selebihnya untuk perumahan kelas menengah. Dengan target tersebut, Perumnas mengincar pendapatan tumbuh menjadi Rp1,02 triliun dengan proyeksi laba bersih berkisar Rp55 miliar–Rp60 miliar. Teddy mengklaim Perumnas mampu membangun sekitar 11.000 unit rumah yang sebagian besar merupakan rumah sejahtera
tapak untuk masyarakat berpenghasilan rendah pada 2010. “Pendapatan dari berbagai proyek sepanjang tahun ini kami prediksi masih bisa mencapai Rp830 miliar dengan perkiraan laba bersih sebesar Rp40 miliar. Pada 27 Desember, pendapatan usaha kami telah mencapai Rp770 miliar. Kami yakin hingga akhir tahun ini target pendapatan Rp830 miliar bisa kami capai,” ujarnya. Agar target perusahaan pada 2011 dapat tercapai, Perumnas berupaya meningkatkan kemitraan dengan pemerintah daerah. Dia menilai saat ini aparat di sejumlah daerah belum memprioritaskan penyediaan hunian dalam program kerja.
BISNIS/KELIK TARYONO
REFLEKSI AKHIR TAHUN: Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa (kanan)
menjawab pertanyaan wartawan didampingi Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat Iskandar Saleh di sela-sela acara Refleksi Perumahan Akhir Tahun di Jakarta, kemarin. Pemerintah mengalokasikan pembangunan perumahan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 meningkat hampir lima kali lipat dibandingkan dengan alokasi pada RPJMN periode 2005-2009.
Penanganan daerah kumuh tak lagi pakai APBN BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pemerintah mengungkapkan kewenangan pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan dan permukiman kumuh saat ini dilakukan oleh pemerintah daerah dan tidak lagi menggunakan alokasi dana APBN. Menpera Suharso Monoarfa menyatakan apabila dulu penanganan dan pencegahan daerah kumuh menggunakan dana APBN, sekarang berdasarkan UU Perumahan dan Kawasan Permukiman akan menggunakan dana dari pemerintah daerah khususnya dari fiskal daerah. “Pemda punya kewenangan secara administratif untuk menetapkan suatu daerah dikategorikan kumuh atau tidak, setelah itu pemda juga punya kewenangan untuk mengatasi daerah kumuh dan juga melakukan pencegahan atas timbulnya kekumuhan,” ujarnya di sela-sela refleksi akhir tahun kementerian itu, kemarin. Dia menambahkan Kemenpera akan melakukan sosialisasi dengan pihak daerah. Daerah paling tidak mengalokasikan sebagian dari fiskal yang diterimanya untuk pencegahan dan penanganan masalah kekumuhan. Apabila daerah tidak dapat mengatasinya, pemerintah pusat lewat Kemenpera baru akan melakukan tindak-
an. Tindakan itu berupa pengalokasian dana fiskal pusat ke daerah untuk peningkatan kualitas daerah kumuh. Saat ini kewenangan sepenuhnya ada pemerintah daerah. Selain pengawasan dan pengendalian akan dilakukan juga pemberdayaan terhadap masyarakat. Pemberdayaan dilakukan dengan melakukan pendampingan dan pelayanan informasi terhadap pemangku kepentingan bidang perumahan dan kawasan permukiman. Sampai dengan 2014 Suharso menyatakan Kemenpera paling tidak akan memberikan fasilitas dan simulasi penataan lingkungan permukiman kumuh untuk kawasan seluas 655 hektare. Dari target tersebut sampai dengan tahun ini pengerjaannya baru mencapai 30 hektare saja. Kawasan kumuh tumbuh sangat cepat dari tahun ke tahun. Pada 2004 luasnya 54.000 hektare dan meningkat menjadi 57.800 hektare pada 2009. Kemenpera telah melakukan tindakantindakan seperti memberikan bantuan stimulan fisik berupa dana prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) yang tahun ini dialokasikan untuk 20 lokasi dengan nilai Rp75 miliar. Tahun depan Kemenpera menargetkan akan memberikan dana ini pada 45 lokasi dengan nilai Rp160 miliar. (17)
OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
Penjualan mobil Thailand naik 38% BANGKOK: Penjualan mobil di Thailand selama bulan lalu mencapai 78.874 unit, tertinggi dalam 47 bulan terakhir. Jumlah itu melonjak 38,3% dari periode yang sama 2009 dan lebih besar 9,53% dibandingkan dengan penjualan Oktober. Sepanjang Januari-November 2010, sebanyak 707.235 unit mobil terjual di Thailand atau tumbuh Pertumbuhan 1.507.013 48,3% dari tahun mobil di Thailand lalu. Jan-Nov 2010 Produksi mobil Thailand pada Penjualan bulan lalu Produksi merupakan jumlah yang terbesar sejak 1961. Sebanyak 157.094 unit mobil 887.679 diproduksi pabrik-pabrik mobil di Negeri Gajah 707.235 Putih itu. Produksi mobil periode 476.895 Januari-No vember 2010, mencapai 1.507.013 unit, melonjak 69,77% dari 2009. Sumber: Federation of Thai Industries Automotive Industry Club
2009
9
JK Tyre incar Mega Rubber Pabrik Mega Safe Tire juga berpotensi diakuisisi OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: JK Tyre and Industries Ltd (JK Tyre), produsen ban asal India, berminat menanamkan modal di Indonesia dengan membeli pabrik ban milik PT Mega Rubber di Semarang, Jawa Tengah. Potensi investasi yang bisa ditarik industri ban nasional dengan masuknya JK Tyre ke Tanah Air diperkirakan mencapai US$210 juta. JK Tyre merupakan salah satu produsen sekaligus eksportir ban terbesar dari India dengan basis konsumen global di lebih dari 80 negara dan enam benua. Pabrikan ini memperkuat penetrasinya di pasar global dengan mengakuisisi pemain utama industri ban di Meksiko, Tornel, pada 2008. “JK Tyre telah menemui Pak Agus Tjahajana [Dirjen Industri Kerjasama Internasional Kementerian Perindustrian] dan minta
difasilitasi untuk bertemu Mega Rubber. Mereka mendengar pabrik Mega Rubber mau dijual jadi berminat untuk investasi. Mereka juga akan bertemu dengan saya,” kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Ban Indonesia (APBI) A. Azis Pane kepada Bisnis kemarin. Pabrik ban Mega Rubber di Semarang berhenti operasi sejak 2006 silam. Pabrik ini memproduksi ban motor dan mobil. Selain pabrik Mega Rubber, satu pabrik ban lainnya yakni milik PT Mega Safe Tire di Salatiga juga dalam kondisi menganggur. Kedua pabrik yang berada dalam satu Grup Damatex ini telah berhenti beroperasi dan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya sejak 4 tahun lalu. Azis menyarankan kepada JK Tyre agar membeli sekaligus menghidupkan kembali kedua pabrik yang telah lama tidak beroperasi tersebut. Memiliki total gabungan kapasitas terpasang 1.500 unit per hari, pengoperasian kembali kedua pabrik ini diyakini dapat menjawab peningkatan permintaan pasar ban pada masa mendatang.
“Sebaiknya diambil [dibeli] but telah dirumahkan pada 2006 dua-duanya, JK Tyre dapat mem- setelah pabrik berhenti operasi. buat kantor di Semarang dan Fasilitas produksi ini mempropabrik di Salatiga. Pabrik di duksi lima jenis ban yang dieksSalatiga teknologinya sudah ting- por ke berbagai negara. “Apabila JK Tyre masuk, meregi, sedangkan di Semarang tidak dapat dikembangkan karena la- ka tidak akan merusak pasar han yang terbatas dan teknologi dalam negeri. Saya sarankan mereka fokus dan memanfaatkan out of date,” katanya. Menurut Azis, potensi investasi pasar ekspor Mega Rubber. yang dapat ditarik apabila JK Tyre Sebelum tutup, pabrik di Jawa Tengah ini memerealisasikan “Sebaiknya diambil mang menggaminatnya diperkirakan US$210 [dibeli] dua-duanya, rap pasar ekspor ban mobil, khujuta. Angka ini JK Tyre dapat susnya di kadidasarkan pada asumsi kebumembuat kantor di wasan Timur Tengah dengan tuhan investasi untuk memoder- Semarang dan pabrik produk Mega Tire,” jelasnya. nisasi pabrik di di Salatiga.” Salatiga dan Semarang, serta harga dua pabrik itu Tambahan pabrik yang ditaksir US$60 juta. Azis sebelumnya menegaskan “Mereka mesti memperbaiki Indonesia membutuhkan tambamesin pabrik di Semarang dan han dua hingga tiga pabrik ban Salatiga karena sekarang teknolo- baru, termasuk fasilitas manufakgi industri ban sudah berkem- tur ban sepeda motor, guna merebang pesat, mengarah pada eco spons permintaan pasar yang tyre. Kedua pabrik itu belum eco terus berkembang. tyre, termasuk di Salatiga yang Tahun ini, pasar ban nasional mesin-mesinnya terbilang baru,” terus bergerak naik seiring dentutur Azis. gan penjualan produk otomotif Berdasarkan catatan, hampir yang bergairah dan permintaan 1.700 karyawan dua pabrik terse- pasar ekspor yang menguat.
Penjualan ban ke pabrikan mobil hingga November tahun ini meningkat signifikan. Berdasarkan data terbaru APBI, penjualan ban mobil penumpang (PCR) jenis OE tahun ini naik 51,6% dibandingkan dengan tahun lalu, sementara penjualan ban besar (bias) melonjak 73%. Dalam laman resmi perusahaan, produk yang dihasilkan JK Tyre dipasarkan dengan merek JK Tyre dan Vikrant dan bersaing dengan pemain lain di pasar internasional. Perusahaan ini memiliki lima pabrik modern di India yang berlokasi di Karnataka (3 unit), Madhya Pradesh, dan Rajasthan, serta tiga pabrik di Meksiko, menyusul aksi korporasinya dengan mengakuisisi perusahaan ban di negara tersebut, Tornel. Menurut Automotive Tyre Manufacturers Association (ATMA), JK Tyre menguasai 22% dari total ekspor ban (berdasarkan nilai FOB) di tingkat dunia sepanjang tahun fiskal 20082009 (April-Maret). Pabrikan ini juga mengklaim sebagai eksportir terbesar dari India, untuk ban jenis truk dan bus. (
[email protected])
2010 BLOOMBERG/11/HUSIN PARAPAT
TRANSMISI Daimler pisahkan divisi truk STUTTGART: Daimler AG mempertimbangkan untuk memisahkan divisi produksi truk dari struktur perusahaan inti tersebut. Wacana ini kembali muncul walau perusahaan tersebut masih memiliki 2 tahun untuk memenuhi target finansial yang telah ditetapkan untuk bisnis truknya. Pabrikan pemilik merek Mercedes-Benz itu merupakan produsen kendaraan berat terbesar di dunia. Daimler memiliki target untuk mengembalikan keuntungan divisi truk menjadi 8% dalam 3 tahun ke depan. (BLOOMBERG/11)
Hyundai bangun pabrik mesin SEOUL: Hyundai Motor Co, produsen mobil terbesar Korea Selatan, mengumumkan rencana membangun pusat produksi mesin diesel di India. Pabrik tersebut akan memproduksi 150.000 unit mesin per tahun dan ditargetkan rampung pada 2013. Hyundai adalah produsen mobil terbesar keenam di India, tahun ini penjualan domestiknya diperkirakan mencapai 600.000 unit. Perusahaan tersebut berencana mengembangkan produksinya hingga 670.000 unit pada tahun ini, tetapi terhambat oleh merosotnya ekspor ke Eropa. (BLOOMBERG/11)
China hapus insentif mobil mini BEIJING: China akan mengakhiri insentif yang diberikan untuk mobil bermesin kecil pada akhir tahun ini. Pajak penjualan akan dinaikkan menjadi 10% mulai tahun depan. Sebelumnya produk-produk tersebut menikmati pajak 7,5%, lebih rendah dari mobil lainnya. Pemerintah China memberikan subsidi sebesar US$440 untuk pembelian mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1,6 liter dan mengonsumsi bahan bakar 20% lebih sedikit dari standar yang berlaku di pasar otomotif terbesar dunia tersebut. (BLOOMBERG/11)
MOBIL EMAS TATA: Artis India Jennifer Kotwal berpose di sisi gambar mobil Nano pada pengenalan desain terakhir Goldplus Nano di Bangalore, India, pekan lalu. Untuk merayakan 5000 tahun Goldplus sebuah perusahaan perhiasan India, Tata, produsen kendaraan negara tersebut akan menghiasi mobil ultra-murah Tata Nano produksinya dengan emas di seluruh bodi kendaraan tersebut yang akan diluncurkan pada Mei 2011 dan akan diberi nama Goldplus Nano. AP/AIJAZ RAHI
Program BBG mobil butuh persiapan matang OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Program konversi bahan bakar minyak ke gas bagi kendaraan bermotor membutuhkan persiapan dan kajian yang matang dari pemerintah, termasuk ketersediaan infrastruktur pengisian bahan bakar yang memadai. Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto mengatakan keberhasilan program konversi bahan bakar gas (BBG) pada kendaraan sangat bergantung pada infrastruktur yang dibangun dan dikembangkan oleh pemerintah. “Kalau mobil pribadi tentunya infrastruktur yang dibangun harus menyebar ke daerah-daerah karena kendaraan pribadi berkeliaran ke mana-mana. Untuk kendaraan umum infrastruktur bisa terpusat. Jadi bergantung pada aturan yang dikeluarkan pemerintah,” katanya kepada Bisnis kemarin. Ketua I Gabungan Industri Kenda-
raan Bermotor (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan kalangan agen tunggal pemegang merek siap melakukan konversi ke BBG. Namun, menurut dia, hal terpenting yang harus dilakukan pemerintah adalah membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) secara merata dan memadai, sehingga pengguna kendaraan mudah menjangkau infrastruktur ini. Selain itu, lanjut Jongkie, supaya tingkat efisiensi tercapai, harus ada perbedaan harga antara bensin (premium/diesel) dan gas dengan kisaran 40%. Ini karena harga converter kit saat ini mencapai Rp15 juta, tergantung merek dan volume tangki. “Kalau mau subsidi harus tepat sasaran. Tidak ada gunanya menyubsidi konverter kalau tidak ada SPBG-nya karena pengguna yang sudah memasang mau mengisi bahan bakar di mana? Kalau mengisi bahan bakar masih jauh, konsumen akan kembali menggunakan bensin karena bisa dual system,” tutur
Jongkie. Apabila syarat-syarat itu diperhatikan, dia yakin konsumen akan memasang konverter dan beralih menggunakan BBG karena biaya operasi jauh lebih rendah dan tanpa harus diminta oleh pemerintah. Joko menambahkan secara kelayakan, penerapan konversi BBG pada tahap awal lebih mudah untuk diterapkan pada kendaraan umum, karena infrastruktur yang dibangun dapat dipusatkan pada satu daerah atau titik tertentu. “Lalu apakah nanti kebijakan yang diterapkan penuh konversi BBG atau sistem campuran [antara BBG dan BBM] yang menggunakan converter kit. Kalau menggunakan konverter, mobil masih bisa mengonsumsi BBM dan BBG, ini lebih mudah secara aplikasi,” paparnya. Joko mengingatkan penggunaan konverter harus memperhatikan faktor kualitas dan keselamatan karena peralatan ini dapat dijual bebas atau tidak harus disediakan oleh ATPM.
Toyota kewalahan penuhi pesanan truk dan pikap OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
BLOOMBERG/ ED LALLO
MOBIL SEWA: Sebuah Daimler AG Smart Car yang merupakan bagian dari program car2go parkir di salah satu sudut kota Austin, Texas, AS, Minggu. Layanan car2go Daimler's memungkinkan konsumen mengemudikan sendiri mobil sewa dan meninggalkannya di lokasi parkir terdekat di tempat tujuan.
JAKARTA : PT Toyota Astra Motor (TAM) mengakui kewalahan memenuhi order kendaraan niaga jenis truk dan pikap, karena produksi pabrik di Indonesia dan Thailand tidak dapat mengimbangi peningkatan permintaan. Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto mengatakan permintaan produk truk dan pikap Toyota terus meningkat, tetapi pasokan kendaraan niaga itu sangat terbatas. “Permintaan banyak tetapi tidak ada barang, baik truk Dyna maupun pikap. Khusus untuk pikap, cukup sulit suplainya karena pabrik di Thailand sudah meningkatkan kapasitas produksi tetapi pasar negaranegara lain juga berkembang,” katanya kepada Bisnis, Senin. Dia mengungkapkan stok Toyota Dyna saat ini semakin tipis, bahkan nyaris kosong, padahal pada paruh pertama tahun ini posisi stok berada
di kisaran 3 bulan. “Ini karena permintaan dari pasar fleet [korporasi] tinggi, kemungkinan karena tren akhir tahun banyak yang merealisasikan belanja. Model truk heavy duty dan truk empat roda yang banyak dicari,” ujarnya. Truk Dyna diproduksi di pabrik Purwakarta, hasil kolaborasi Toyota dengan Hino. Adapun model pikap (baik single maupun kabin ganda) Hilux dipasok dari pabrik di Thailand.
Naik pesat CEO PT Astra International TbkToyota Sales Operation (Auto2000) Jodjana Jody mengatakan permintaan terhadap truk kategori 2 ton dalam 3 bulan terakhir memang mengalami kenaikan yang luar biasa. “Bahkan pada November, pemesanan di Auto2000 menembus 2.000 unit, padahal 3 bulan sepanjang semester I hanya 900 unit,” katanya. Kondisi serupa, kata Jody, dialami oleh model Hilux. Namun, tingginya pemesanan kendaraan pikap ini
tidak dapat diimbangi oleh suplai. Kondisi ini menyebabkan pasar yang berkembang tersebut tidak dapat ditangkap secara maksimal oleh Toyota, karena konsumen di segmen komersial umumnya menginginkan proses pengiriman kendaraan berlangsung cepat. “Potensi banyak tapi karena suplai tidak ada, konsumen tidak mau menunggu, khususnya di Kalimantan dan Sumatra. Ini karena sektor sawit dan pertambangan naik pesat.” Jody menegaskan pada tahun depan, khususnya permintaan model Hilux, diperkirakan belum bisa dipenuhi secara penuh oleh Toyota karena pabrik di Thailand sudah dioperasikan dalam kapasitas penuh. “Dyna, karena diproduksi lokal, akan digenjot produksinya pada Februari dan Maret, sehingga masih memungkinkan,” tuturnya. Sepanjang Januari-November, penjualan truk Dyna menembus 13.986 unit, melonjak 99,4% dibandingkan dengan periode yang sama 2009.
Suzuki pacu penjualan 40% OLEH CHAMDAN PURWOKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Suzuki Indomobil Sales, agen tunggal pemegang merek mobil Suzuki, memasang target penjualan sedikitnya 100.000 unit pada 2011 atau naik signifikan hampir 40% dibandingkan dengan pencapaian tahun ini yang proyeksikan 72.000 unit. Penetapan target yang cukup tinggi tersebut tidak terlepas dari kinerja penjualan sepanjang 11 bulan terakhir (Januari-November) yang tercatat 65.044 unit atau melonjak sekitar 55% dibandingkan dengan posisi pada periode sama 2009 sekitar 40.000 unit. “Target penjualan 2011 ini sudah diperhitungkan dengan matang. Penjualan Suzuki terus mengalami tren kenaikan. Dengan situasi pasar otomotif nasional pada tahun depan yang diperkirakan tumbuh bagus, kami tidak ragu memasang target 100.000 unit,” ujar Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (ISI) Endro Nugroho, di sela-sela acara Suzuki Penalty Kick di lapangan bola Senayan, kemarin. Suzuki Penalty Kick kemarin memperebutkan dua unit mobil yakni SX4 dan Splash lewat tendangan penalti oleh empat pembeli Suzuki yang terjaring lewat undian. Menurut dia, penjualan Suzuki yang pada kuartal pertama rata-rata sekitar 4.000-5.000 unit per bulan, terus mengalami tren peningkatan menjadi 6.000 unit per bulan pada kuartal berikutnya. Memasuki kuartal terakhir 2010, penjualan merek ini tercatat rata-rata mencapai 7.000 unit per bulan. Berdasarkan data SIS, volume penjualan pada Oktober tercatat 7.015 unit, November 7.003 unit dan pada Desember diperkirakan
Penjualan mobil Suzuki Tahun
Penjualan (unit)
2007 2008 2009 2010
58.095 73.066 44.689 65.044
Sumber: PT Suzuki Indomobil Sales
sekitar 7.000 unit. “Meskipun pada Desember banyak terdapat hari libur, kami berharap bisa membukukan angka 7.000 unit,” katanya. Permintaan yang meningkat tajam itu, membuat SIS kehabisan stok untuk beberapa model seperti Estilo dan Splash yang keduanya diimpor dari India. Begitu pula untuk model Carry pikap dan APV yang kini dirakit di dalam negeri dan menjadi andalan penjualan Suzuki, juga menipis stoknya.
Sponsor AFF Tren kenaikan penjualan pada kuartal terakhir, katanya, tidak terlepas dari peningkatan citra merek Suzuki sebagai sponsor utama Piala AFF yang sekaligus merupakan bagian dari kampanye global ‘Way of Life’. Dia mengakui tidak mudah untuk meraih target penjualan 2011 sebanyak 100.000 unit mengingat ada sejumlah kendala antara lain rencana penerapan kebijakan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk kendaraan pelat hitam dan pengenaan pajak progresif serta harga minyak dunia yang berpotensi melonjak tinggi. Namun, lanjut Endro, sepanjang tingkat suku bunga acuan (BI Rate) dipertahankan pada level 6,5% dan kurs tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada pada kisaran Rp9.000 maka semua hambatan tersebut tidak berpengaruh terlalu signifikan. (11)
NIAGA & JASA
6 1.269,02
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
1.502,43
924,24
Neraca perdagangan kakao (US$juta)
Ekspor Impor
119,13
83,24 2007
131,51
2008
2009
Harga kakao di tingkat petani naik JAKARTA: Dalam 2 hari belakangan ini, harga biji kakao di tingkat pedagang pengumpul terus mengalami kenaikan. Termasuk di sentra produksi kakao di Palu, Sulawesi Tengah. Di Sulteng, yang setiap tahun mengekspor kakao ke sejumlah negara di Asia, Eropa, dan Amerika rata-rata di atas 150.000 ton, sudah naik sebesar Rp1.200 per kilogram atau dari Rp21.600 pada Senin menjadi Rp22.800 per kilogram kemarin. Kenaikan harga kakao di tingkat pengumpul karena harga pembelian eksportir naik. “Otomatis, jika harga pembelian eksportir naik, pengumpul juga ikut menyesuaikan harga. Begitu juga sebaliknya," kata Hanny, seorang pengumpul. Sumber: Kementerian Pertanian
PATROLI RAMAH LINGKUNGAN: Petugas Unit Pelaksana Teknis Malioboro menjalankan tugas patroli dengan menggunakan sepeda sebagai alat transportasi di Jalan Mataram, Yogyakarta, kemarin. Selain tidak memerlukan tempat parkir yang luas dan ramah lingkungan, patroli sepeda ini juga dapat menimbulkan rasa nyaman dan aman para wisatawan yang berkunjung ke wilayah tersebut. JIBI/HARIAN JOGJA/DESI SURYANTO
Daerah naikkan upah minimum Kenaikan upah melambat sejak terbit UU Ketenagakerjaan
BISNIS/MSB/ILHAM NESABANA
KUOTA Permintaan sayur Singapura besar JAKARTA: Permintaan produk hortikultura seperti sayuran pakcay dari Singapura masih belum mampu dipenuhi oleh para petani. Termasuk oleh petani di Indramayu, Jawa Barat. “Sekali kirim, Singapura minta kepada kami 10 ton. Namun, yang kami penuhi baru 1 ton. Sebab sistem budi daya tanaman tersebut perlu perlakuan khusus,” ujar Ketua Sayuran Dataran Rendah Muhadi, kemarin. Menurut dia, pakcay merupakan tanaman dataran tinggi, tetapi dengan perlakuan khusus kini sayuran itu tumbuh baik di dataran rendah Indramayu. Kesulitan memenuhi permintaan tersebut karena petani belum terbiasa menggunakan net sebagai penutup tanaman. (BISNIS/MSB)
Tanjung Jabung ekspor udang JAMBI: Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi menyumbang 80.000 ton udang yang diekspor Indonesia ke berbagai negara, yang dihasilkan dari budi daya petambak. “Udang merupakan komoditas ekpor terbesar dari kawasan pantai timur yang jumlahnya mencapai 80.000 ton per tahun,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Zabur Roestam, kemarin. Dia menyebutkan animo nelayan setempat untuk mengembangkan udang putih dan udang windu kini terus meningkat sehingga pendapatan mereka pun terus bertambah. Kawasan pantai timur ini memiliki potensi lahan air payau yang belum dikelola secara optimal. Kini secara bertahap terus dimanfaatkan untuk pengembangan budi daya udang windu dan udang putih, juga komoditas ekspor andalan ke Singapura, Malaysia dan Jepang. (ANTARA)
OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Nilai upah minimum pekerja di berbagai daerah pada 2011 dipastikan mengalami kenaikan rata-rata 10%, karena ada kenaikan inflasi hingga 6% pada tahun depan yang dipicu oleh melonjaknya harga sejumlah barang kebutuhan pokok. Bahkan, ada provinsi yang menaikkan upah minimum (UM) sampai 15% dibandingkan dengan nilai UM pada 2010, tetapi ada juga pemda yang hingga akhir November lalu belum memutuskan nilai standar upah pekerja di wilayahnya. Dari 33 provinsi di Indonesia, berdasarkan data Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Perusahaan Indonesia (DPN Apindo), hingga akhir November 2010 baru tercatat 13 provinsi yang mengalami kenaikan nilai upah minimum provinsi (UMP). Ketua Umum DPN Apindo Sofjan Wanandi mengatakan kenaikan rata-rata nilai UM hingga 10% itu banyak dikarenakan ada perkiraan kenaikan sejumlah barang kebutuhan pokok. “Untuk itu, diharapkan pekerja dan para pengusaha di berbagai daerah dapat saling bekerja sama meningkatkan produktivitas dan kinerjanya agar mampu memperbaiki pertumbuhan ekonomi pada umumnya,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Dari data Apindo itu Daftar upah minimum 33 provinsi (Rp) tercatat DKI Jakarta menetapkan UMP 2011 se2010 2011 (%) besar Rp1.290.000 atau No. Provinsi 3,5 naik 15,4%, sedangkan 1. D.I. Nangroe Aceh Darussalam 1.300.000 1.350.000 965.000 1.035.500 7,3 Provinsi Jawa Tengah 2. Sumatra Utara 1.016.000 --tidak menetapkan UMP 3. Riau 4. Kepulauan Riau 925.000 --2011 dan hanya meng5. Sumatra Barat 940.000 --ambil nilai tertinggi dan 6. Jambi 900.000 1.028.000 14,2 terendah upah mini- 7. Bengkulu 780.000 815.000 4,5 mum kabupaten/kota 8. Sumatra Selatan 927.825 --(UMK). 9. Bangka Belitung 910.000 --767.500 --Nilai UMK tertinggi 10. Lampung 955.300 1.000.000 4,7 di Provinsi Jawa Tengah 11. Banten 1.118.000 1.290.000 15,38 ada di Kota Semarang 12. DKI Jakarta Jawa Barat*) sebesar Rp961.000, se- 13. Tertinggi 1.168.974 1.286.421 10 dangkan terendah di Terendah 671.500 741.800 10,5 Kab. Banjarnegara de- 14. Jawa Tengah**) Ket: ngan nilai Rp717.000. Tertinggi 939.756 961.323 2,2 *) = UMP Terendah 662.000 717.000 8,3 Kondisi serupa juga tertinggi di Kab. 745.694 --terjadi di Provinsi Jawa 15. D.I. Yogyakarta Bekasi dan terendah di Kab. 16. Jawa Timur***) Timur dan Jawa Barat Sukabumi. Tertinggi 1.031.500 1.133.000 9,9 yang tidak menetapkan **) = UMP Terendah 630.000 705.000 11,9 tertinggi di Kota UMP, melainkan mene- 17. Bali 1.110.000 --Semarang dan terendah di Kab. tapkan ketentuan se- 18. Nusa Tenggara Barat 890.000 --Banjarnegara. suai UMK terendah dan 19. Nusa Tenggara Timur 800.000 --***) = UMP tertinggi. 20. Kalimantan Barat 741.000 802.500 8,3 tertinggi di Kota Surabaya dan 986.590 1.134.580 15 Namun, dari data ter- 21. Kalimantan Tengah terendah di Kab. 22. Kalimantan Timur 1.002.000 --Pacitan. sebut ternyata masih 1.024.000 --ada 21 provinsi yang 23. Kalimantan Selatan 1.000.000 --belum menetapkan 24. Sulawesi Utara 25. Gorontalo 710.000 --UMP 2011 bagi wilayah- 26. Sulawesi Barat 944.000 --nya, padahal mulai 27. Sulawesi Tengah 777.000 --Januari 2011 ketentuan 28. Sulawesi Selatan 1.000.000 --upah minimum terbaru 29. Sulawesi Tenggara 860.000 --30. Maluku Utara 847.000 --harus direalisasikan. 800.000 900.000 9,5 Pjs Ketua Umum 31. Maluku 1.316.500 --Konfederasi Serikat Pe- 32. Papua 33. Papua Barat 1.210.000 --kerja Seluruh Indonesia Sumber: DPN Apindo, akhir November 2010. BISNIS/ILHAM NESABANA (KSPSI) Mathias Tambing menilai keterlambatan pemda dalam merespons di daerahnya sesuai ketentuan nya kepada Bisnis, belum lama ini. perbaikan nilai UM sangat me- yang berlaku setiap tahun. Dia menjelaskan kondisi ini “Jika hingga kini untuk menerugikan pekerja. Padahal, perbaikan nilai UM tapkan upah minimum di daerah sangat merugikan pekerja, kareadalah hak dasar dari pekerja, se- saja belum dapat direalisasikan na pekerja membutuhkan kepashingga secepatnya pemda harus oleh pemda, maka sama artinya tian dan situasi mengambang melakukan perbaikan nilai upah prestasi pemerintah anjlok,” kata- seperti ini dapat memengaruhi
produktivitas kerja. Mathias menambahkan untuk yang ketentuan standar tenaga kerja berupa UM tidak dapat dipenuhi tepat waktu dalam bentuk peraturan pemda, maka dapat dipastikan sulit juga memenuhi 100% sesuai dengan standar kebutuhan hidup layak (KHL).
Melambat Sementara itu, data Bank Dunia (World Bank) dalam Laporan Ketenagakerjaan di Indonesia edisi Juni 2010 menyebutkan kenaikan UM mulai melambat sejak diterbitkannya UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Bahkan, menurut data tersebut, sejak 2005 UM para pekerja tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan kenaikan upah rata-rata yang diterima pekerja setiap bulannya. “Dewan Pengupahan yang dibentuk sejak 2001 kemungkinan berperan lebih besar dalam membatasi pertumbuhan upah minimum riil dengan menegosiasikan kenaikan upah minimum yang kecil berdasarkan survei harga, bukan perundingan,” jelas laporan itu. Bahkan, Bank Dunia menilai terdapat tren ketidakpatuhan dari perusahaan dalam memberlakukan ketentuan UM itudengan rata-rata tiap tahun ketidakpatuhan itu naik 2,6%. Menurut data tersebut, UM di Indonesia tampaknya lebih dipakai sebagai mekanisme penentu upah daripada jejaring pengaman sosial bagi para pekerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. (
[email protected])
Target pengadaan beras Bulog tahun depan 3,2 juta ton BISNIS INDONESIA
Target pengadaan & persediaan beras Perum Bulog 2010
biasanya pada November-Desember. Akhir tahun sudah biasa harga melambung tinggi,” ujar Sutarto. Namun, jika persoalan berasal dari produktivitas dalam negeri yang menurun, impor beras harus dilakukan secepatnya, yaitu ketika angka ramalan II mulai diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar Juni 2011. “Ini untuk mengantisipasi tingginya harga beras pada akhir tahun di pasar internasional,”
JAKARTA: Perum Bulog menetapkan pengadaan beras Pengadaan pada 2011 akan mencapai 3,2 • Prognosis: 3,2 juta ton setara beras juta ton dan diupayakan dari • Realisasi: 3,01 juta ton setara beras dalam negeri. (94,09% dari prognosis) Direktur Utama Perum Bu- 1,931 juta ton pengadaan dalam negeri log Sutarto Alimoeso optimis- 1,08 juta ton pengadaan impor tis pengadaan beras Bulog se(28 Desember 2010 masuk 516.000 ton) banyak itu akan dicapai dan Persediaan meningkat dibandingkan de-Stok awal 1,62 juta ton ngan pengadaan 2010 yang -Stok awal ditambah pengadaan 4,631 juta ton mencapai 3,01 juta ton, sudah -Kebutuhan penyaluran 2010 3,247 juta ton termasuk dari impor 1,08 juta - Posisi stok saat ini 1,384 juta ton ton. - Target stok akhir 1,5 juta ton “Produksi [beras di Tanah Sumber: Perum Bulog Air] awal tahun depan diprediksi baik, ditambah dengan ketersediaan cadangan akhir Menurut Sutarto, sebelum mela- tuturnya. tahun ini 1,5 juta ton,” ujar Sutarto kukan impor, misalnya, pihaknya Selain itu, sebagai antisipasi naikdi Jakarta, kemarin. Apalagi, kata Sutarto, pemerintah akan menganalisis lebih dahulu. nya harga, Sutarto menegaskan setelah menetapkan peningkatan pro- Terutama yang terkait dengan apa- baiknya rencana impor tidak dikah produksi memang tidak dapat umumkan. duksi beras setiap tahun 3,2%. “Jujur saja. Sebenarnya, sejak “Peningkatan produksi beras mencukupi ataukah karena per2011,saya yakin dapat menyentuh soalan harga yang melambung awal rencana impor saya pada tahun ini 1 juta ton, tetapi saya tidak 4% sehingga target 3,2% dapat ter- tinggi. pernah mengumumkan. Kalau necapai dengan mudah.” gara produsen tahu kita butuh beras “Apalagi akan dikeluarkan inpres Gangguan produksi baru tentang Bulog yang memung“Pada 2011, banyak yang mem- banyak, mereka pasti menaikkan kinkan Bulog punya fleksibilitas un- prediksi harga naik, tetapi dari harga,” kata dia. Pada tahun ini, Bulog telah mengtuk membeli beras dari berbagai diskusi di Thailand, Vietnam, dan kualitas. Jadi, kalau 3,2 juta ton, sa- Pakistan ada kemungkinan produk- impor 1,23 juta ton beras dari Thaiya kira kita tidak perlu impor. Ka- si bagus pada awal 2011. Di Indo- land dan Vietnam. Rinciannya rena cadangan 1,5 juta ton sudah nesia, mudah-mudahan, Januari Fe- 800.000 ton dari Thailand terdiri cukup,” tambahnya. bruari tidak terjadi banjir besar yang dari 700.000 ton broken 15% dan Sutarto mengatakan pihaknya dapat mengganggu produksi,” tutur 100.000 ton broken 5%. Sementara itu, dari Vietnam, Buakan melakukan berbagai macam Sutarto. cara untuk memenuhi target itu. “[Namun] Kalau harga yang men- log mengimpor 280.000 ton bro“Jika pengadaan 3,2 juta ton sulit jadi persoalan, Bulog akan melaku- ken 5%, dan tambahan 150.000 dipenuhi dari dalam negeri, Bulog kan OP [operasi pasar] pada Juli se- ton. Namun, tambahan tersebut akan mengimpor, tetapi dengan perti yang terjadi pada 2010. Itu luar masih dalam proses tawar-menabeberapa syarat,” ujarnya. biasa, karena dalam sejarah, OP war harga. (13)
HUKUM BISNIS
10 757
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
Permohonan merek asing ke Indonesia Jan-Okt 2010 585 475
444
466 407 327
324 249 153
Jan
Feb
Mar Apr
Mei
Jun
Jul Agst Sept Okt
Pendaftaran merek asing ke RI cenderung meningkat JAKARTA: Jumlah permohonan merek asing ke Indonesia selama 3 bulan terakhir tahun ini mulai menunjukkan peningkatan signifikan dari bulan ke bulan. Menurut data Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, sejak September sudah terlihat tanda-tanda peningkatan. Pada Agustus tahun ini hanya tercatat 249 permohonan pendaftaran merek ke Indonesia, sebulan kemudian naik menjadi 327, sedangkan selama Oktober sudah mencapai 466. (lihat grafis). Pendaftaran permohonan merek asing itu tersebar melalui beberapa konsultan hak atas kekayaan intelektual (HaKI) yang terdaftar di dalam negeri. UU Merek mensyaratkan bahwa pendaftaran merek asing harus dilakukan melalui konsultan HaKI di dalam negeri. Sumber: Ditjen HaKI
BISNIS/SU/HUSIN PARAPAT
KLAUSUL KPPU periksa saksi ahli JAKARTA: Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mulai melakukan pemeriksaan tambahan kasus dugaan kartel minyak goreng dan penetapan harga fuel surcharge sesuai dengan putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Bagian Advokasi Biro Humas KPPU, Zaki Zein Badroen mengatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan saksi ahli terkait dengan perkara tersebut. Menurut dia, setelah pemeriksaan tambahan selesai, KPPU akan mengembalikan kembali berkas dokumen ke PN Jakarta Pusat. “Pengadilan Negeri tidak berwenang meminta dokumen yang menjadi dasar putusan KPPU. Hal ini sesuai Peraturan MA No. 3/ 2005 tentang Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan terhadap Putusan KPPU sehingga pemeriksaan tambahan dilakukan oleh KPPU,” jelas Zaki, kemarin. (BISNIS/08)
MENGAJUKAN PERMOHONAN: Sejumlah tamu berkunjung ke kantor pusat SAP AG di Walldorf, Jerman, belum lama ini. SAP AG mengajukan permohonan kepada pengadilan distrik California, AS untuk tidak membayar bunga senilai US$211,7 juta atas klaim pelanggaran hak cipta milik Oracle Corp senilai US$1,3 miliar yang telah diputuskan juri bulan lalu. BLOOMBERG/WOLFGANG VON BRAUCHITSCH
6 Produk didaftar ke Ditjen HaKI Pendaftaran indikasi geografis bagian dari strategi marketing OLEH SUWANTIN OEMAR Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah hingga kini diketahui menerima enam permohonan baru produk indikasi geografis untuk didaftarkan di Ditjen Hak Kekayaan Intelektual guna mendapatkan perlindungan hukum atas produk tersebut. Menurut Saky Septiono, Kasi Pemeriksaan formalitas Indikasi Geografis, Direktorat Merek Ditjen Hak Kekayaan Intelektual, bahwa keenam produk tersebut adalah kopi hitam Sumedang, kopi mole Sumedang, melinjo Jawa, lada hitam cahaya negeri (Lampung), getuk goreng Sukaraja dan kopi sidikalang. Dia menjelaskan bahwa pihaknya kini masih melakukan peme-
riksaan apakah produk tersebut sudah memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan oleh undang-undang. “Kopi sidikalang sudah melengkapi persyaratan, kini tinggal pemeriksaan di tempat. Ini tampaknya yang lebih dahulu siap,” ujarnya. Dia menyambut baik mulai banyak pendaftaran produk indikasi geografis. Namun, kata Saky, beberapa produk yang sebenarnya diharapkan untuk didaftarkan hingga sekarang belum juga muncul. Pemerintah, ujarnya, sudah melakukan sosialisasi kepada daerah-daerah penghasil produk perkebunan yang sudah terkenal di kalangan konsumen, akan tetapi belum ada respons dari daerah penghasil tersebut. Dia memberi contoh seperti pala Banda dan tembakau Deli. “Dua komoditas tersebut sudah terkenal oleh konsumen di luar negeri, tapi sampai sekarang produk tersebut belum juga didaftarkan ke Ditjen HaKI,”ujarnya.
Dia tidak mengetahui apa penyebab daerah penghasil kedua komoditas tersebut belum juga mendaftarkannya. “Kita [Ditjen Hak Kekayaan Intelektual] sudah melakukan sosialisasi akan pentingnya arti pendaftaran itu. Mungkin mereka belum siap.”
Peningkatan permohonan Dia mengakui akhir-akhirnya ada peningkatan permohonan pendaftatan produk indikasi geografis karena mulai timbul kesadaran dari daerah-daerah pentingnya arti pendaftaran produk unggulan mereka. Selain itu, ujarnya, sosialisasi yang dilakukan oleh Ditjen Hak Kekayaan Intelektual ke daerahdaerah yang memiliki potensi produk indikasi geografis cukup berhasil meyakinkan pihak daerah mendaftarkan produk unggulan mereka. Dia mengungkapkan bahwa, pemerintah sudah menerbitkan sertifikat kepada empat produk indikasi geografis dari dalam
negeri dan dua dari luar negeri. Keempat produk dalam negeri tersebut adalah kopi Kintamani (Bali), kopi gayo (Nanggroe Aceh Darussalam), mebel ukir Jepara (Jawa Tengah) dan lada putih Muntok (Bangka). Dia mengemukakan bahwa pemerintah juga sudah menolak permohonan pendaftaran produk kambing kaligesing (Jawa Tengah) karena bukan objek dari perlindungan indikasi geografis. Selain itu, tambahnya dua lagi produk yaitu kerupuk tenggiri (Jepara) dan blenyim emplak (Jepara) ditarik dari permohonan pendaftaran oleh pemohon. Menurut Saky, pendaftaran produk berindikasi geografis itu merupakan bagian dari strategi marketing, sehingga produknya bisa lebih mahal dari produk sejenis. Konsumen, katanya, bersedia membeli harga komoditas bersertifikat indikasi geografis lebih mahal karena sudah ada standar kualitas dan keunikan dari produk itu sendiri.
Produk pertanian dan produk manufaktur lainnya bisa didaftarkan sebagai indikasi geografis asalkan memenuhi persyaratan antara lain produk itu harus memiliki ciri khas dan atau kualitas tertentu yang hanya ada di suatu daerah tertentu. Menurut dia, minat derah untuk mendaftarkan produk indikasi geografis cukup tinggi. Akan tetapi, katanya, masih banyak di antara mereka yang perlu bimbingan, terutama dalam penyusunan buku persyaratan. Produk pertanian dan produk manufaktur lainnya, menurut dia, bisa didaftarkan sebagai indikasi geografis asalkan memenuhi persyaratan antara lain produk itu harus memiliki ciri khas. Karakteristik khas pada produk itu muncul karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, manusia atau kombinasi dari keduanya sehingga memberikan ciri khas dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan. (
[email protected])
Prima & Trisna masih debat soal kewenangan pengadilan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Perdebatan kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memeriksa perkara antara PT Prima Lestari Segarapratama dan PT Trisna Samudra Perdana soal jual beli kapal belum juga kunjung selesai. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan baru akan membuat putusan sela soal kewenangan mengadili gugatan tersebut pada 6 Januari 2011. Namun PT Prima tetap berkukuh bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang memeriksa dan mengadili gugatan wanprestasi yang dilayangkan PT Trisna Samudra Perdana. Kuasa hukum PT Prima Lestari, Harun Rasyid, mengatakan sesuai kesepakatan pada 31 Januari 2007 yang ditandatangani oleh PT Prima Lestari dan PT Trisna Samudra dinyatakan bahwa apabila musyawarah tidak tercapai, para pihak akan memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menyelesaikan perkara.
“Dalam kesepakatan bersama pada 26 Desember 2006 memang ada kesepakatan apabila terjadi sengketa akan diselesaikan di PN Jakarta Selatan, tetapi pada waktu itu bukan dengan PT Trisna Samudra melainkan dengan PT Pelayaran Samudramas Nugraha. Kami tetap berpegang pada kesepakatan 31 Januari 2007 yang telah ditandatangani bersama,” tutur Harun, kemarin.
Dapat dibatalkan Selain itu, Harun berkukuh bahwa jual beli kapal Prima Lestari (PL I) cacat hukum dan dapat dibatalkan karena jual beli kapal PL I merupakan performa agar penggugat diyakini sebagai pemilik kapal guna mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon sebesar Rp5 miliar. “Balik nama kapal PL I dilakukan agar pihak bank mau mencairkan kreditnya. Sebenarnya sudah ada komitmen bersama bahwa PT Prima Lestari akan menjual kapal Prima Lestari VII (PL VII) bukan kapal PL I,” jelas Harun.
Namun, lanjut Harun, karena surat kapal PL VII belum lengkap. Sebagai pengganti sementara diberikan kapal PL I yang suratnya sudah lengkap agar penggugat segera mendapatkan fasilitas kredit dari Bank Danamon Sebelumnya PT Trisna Samudra melalui kuasa hukumnya, Jefferson Dau berkukuh bahwa gugatan wanprestasi terhadap PT Prima Lestari terkait kisruh jual beli kapal dapat diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Menurut Jefferson, hal itu berdasarkan kesepakatan bersama tertanggal 26 Desember 2006 yang menyatakan bila terjadi sengketa akan diselesaikan melalui Kantor Panitera PN Jakarta Selatan atau memilih PN Jakarta Selatan. Dia menjelaskan pada 26 Desember 2006 telah ditandatangani kesepakatan bersama, PT Prima Lestari memberikan surat kuasa khusus kepada PT Trisna Samudra, yang pada waktu itu penggugat bertindak atas nama PT Pelayaran Samudramas Nugraha. (08)
PT AP I digugat soal rumah dinas BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Sebanyak 15 orang pensiunan PT Angkasa Pura I diketahui menggugat perusahaan pengelola bandara itu terkait pembelian rumah dinas. Kuasa hukum penggugat, Domingus Maurits Luitnan, mengatakan PT Angkasa Pura I (AP I) dinilai telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan menerbitkan surat perintah pengosongan secara paksa rumah yang ditempati penggugat tanpa memberikan kesempatan membeli rumah dinas tersebut. Dia menjelaskan bahwa sebelumnya ada putusan Direksi PT Angkasa Pura I bahwa kliennya diberikan kesempatan membeli rumah dinas itu. Mengingat PT Angkasa Pura I berada di bawah menteri BUMN, maka kliennya mengajukan izin pembelian rumah dinas ke Menteri BUMN. “Menteri BUMN sendiri belum mengeluarkan izin, tetapi Dirut PT Angkasa Pura I mengeluarkan surat pengosongan paksa,” jelas Domingus saat ditemui Bisnis belum lama. Menurut Domingus, fasilitas rumah dinas yang diberikan berdasarkan SKEP No. 675/tk.00.4.3/1990
dan surat keputusan sejenis yang dikeluarkan oleh Direksi PT Angkasa Pura I. Berdasarkan keputusan Kementerian Keuangan RI No. 89/KMK/ 013/1991 tertanggal 25 Juni 1991 tentang Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN jo Surat Menteri BUMN Negara No.01/M.MBU/2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemindahtanganan Aktiva Tetap berupa rumah dinas BUMN. Para penggugat pun telah memenuhi syarat untuk membeli rumah dinas tersebut. Lebih lanjut, dia menuturkan ada pergantian Menteri BUMN, maka kedudukan rumah dinas itu status quo, artinya Dirut PT Angkasa Pura I tidak dapat melakukan keputusan apa pun terkait rumah dinas yang ditempati para penggugat.
Surat pengosongan “Ada surat dari Menteri BUMN bahwa pembelian itu dikembalikan ke Direksi PT Angkasa Pura I, itu artinya sudah ada putusan mengenai pembelian. Tetapi tiba-tiba Dirut Angkasa Pura I malah mengeluarkan surat pengosongan,” katanya. Menurut dia, tindakan Dirut PT Angkasa Pura I dengan mengambil keputusan membuat surat pengosongan kepada para penggugat merupakan tindakan diskriminatif, ti-
dak adil serta perlakuan tidak sama dihadapan hukum. Penggugat memohon melalui pengadilan supaya majelis hakim memerintahkan Menteri BUMN untuk memberikan izin membeli rumah dinas yang ditempati penggugat dan menyatakan bahwa surat pengosongan rumah yang dikeluarkan tergugat I tidak sah secara hukum. Sementara itu, dalam berkas jawaban yang diterima Bisnis, kuasa hukum Dirut PT Angkasa Pura I dari kantor hukum Benny Joesoef, SH & Associates mengatakan bahwa pihaknya menolak gugatan pensiunan itu karena ada 3 orang yang bukan pensiunan PT Angkasa Pura I. Selain itu, dalam berkas jawaban itu disebutkan berdasarkan Pasal 1 dan Pasal 11 UU No. 19/2003 tentang BUMN, PT Angkasa Pura I merupakan BUMN berbentuk perseroan yang kekayaannya dipisahkan dari kekayaan negara dan terhadapnya berlaku pula ketentuan perseroan pada umumnya. “Berdasarkan keputusan Direksi PT Angkasa Pura I, rumah dinas yang sekarang ditempati para penggugat adalah rumah dinas milik PT Angkasa Pura I bukan rumah dinas milik Departemen Perhubungan atau pun rumah negara,” jelasnya. (08)
OPINI
Rabu, 29 Desember 2010
Istigasah hampiri sepak bola
Menjaga kinerja industri
K
ementerian Perindustrian baru-baru ini memproyeksikan industri pengolahan (sektor manufaktur) nasional bisa tumbuh 5,2% - 6,1% pada 2011. Meskipun angka ini sebenarnya tergolong biasa saja, target tersebut meningkat dibandingkan dengan pencapaian tahun ini yang tercatat 4,7%. Dengan pertumbuhan sebesar itu sektor industri diperkirakan mampu membuka lapangan kerja baru bagi 14,91 juta orang, yang berarti jumlah pengangguran bisa sedikit ditekan. Tidak hanya pemerintah yang optimistis, dunia usaha juga membuat prediksi serupa. Proyeksi ini tentunya tidak terlepas dari keyakinan bahwa kondisi perekonomian nasional dan global pada tahun depan akan lebih baik. Perekonomian nasional yang diproyeksikan tumbuh 6%-6,5% dengan tingkat inflasi yang dapat dijaga pada kisaran 5%, memang memberikan optimisme yang kuat dalam menapaki 2011. Untuk meraih target pertumbuhan industri, Kementerian Perindustrian menetapkan enam sektor prioritas yang akan memperoleh perhatian serius, yakni industri padat karya, industri kecil menengah, industri barang modal, industri berbasis sumber daya alam, industri pertumbuhan tinggi, dan industri prioritas khusus. Selain itu, sejumlah insentif fiskal termasuk rencana memberikan tax holiday bagi sektor-sektor usaha tertentu juga sedang dimatangkan. Sampai di sini tidak ada yang salah dengan angka-angka proyeksi tadi. Juga tidak ada yang keliru dengan langkah dan rencana kebijakan yang akan ditempuh pemerintah. Namun pertanyaannya, sudahkah pemerintah menyiapkan skenario darurat (contingency plan) apabila indikator-indikator makro dan global yang menjadi acuan dasar ternyata bergerak melenceng jauh dari asumsi. Pertanyaan ini patut mengemuka mengingat ada ancaman cukup serius yang berpotensi mengubur harapan dan angka-angka proyeksi tadi, terutama kemungkinan melonjaknya harga minyak mentah dunia. Saat ini, harga minyak mentah jenis brent telah menembus rekor tertinggi dalam 2 tahun terakhir yakni mencapai US$94,15 per barel, dan semakin mendekati level psikologis US$100 per barel. Jika level psikologis ini terlewati, bukan tidak mungkin akan terjadi lompatan harga dalam waktu singkat yang menyulitkan gerak sektor industri. Lonjakan harga minyak sudah pasti berdampak besar pada kinerja industri nasional karena harga bahan baku produksi ikut meroket. Padahal hingga sekarang industri nasional masih bergantung pada pasokan bahan baku impor. Dampak berikutnya, harga pangan akan naik drastis yang membuat inflasi melambung sehingga berdampak langsung pada daya beli. Oleh karena itu, di samping membuat target pertumbuhan, pemerintah mesti juga menyiapkan skenario cadangan dan langkah darurat untuk membantu industri secara cepat dan menjaga pertumbuhannya ketika situasi ekonomi bergerak tidak sesuai dengan harapan.
TAJUK UTAMA
Doa dari pencinta timnas sudah lebih dari cukup OLEH FAJAR KURNIANTO Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Universitas Paramadina, Jakarta
Keberhasilan timnas sepak bola Indonesia menembus babak final Piala AFF 2010 membuat masyarakat semakin antusias mendukung dengan berbagai bentuk.
D
ari mulai nonton bareng layar lebar di berbagai tempat, antre berdesak-desakan demi mendapatkan tiket, hingga mendoakan timnas melalui istigasah, seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Assidhiqiyah, Jakarta belum lama ini. Istigasah untuk timnas memberikan gambaran bagaimana olahraga dan agama memiliki keterkaitan. Agama di satu sisi memang mendorong umatnya untuk hidup sehat, baik itu secara jasmani maupun rohani, melalui berbagai upaya, salah satunya adalah olahraga. Di sisi lain, olahraga jika diniatkan untuk tujuan yang baik juga akan berefek baik. Rasulullah sendiri mengarahkan umat Islam untuk berolahraga. Ketika itu, olahraga yang dianjurkan adalah memanah, renang, dan berkuda. Dalam konteks sekarang, tiga bentuk olahraga itu dapat diperluas, salah satunya adalah sepak bola. Sejauh ini belum ditemukan sumber sejarah yang mengungkap apakah sepak bola dikenal masyarakat Jazirah Arab pada awal masa Islam periode Rasulullah. Padahal, seperti yang disebutkan oleh Bill Muray, salah seorang sejarawan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, per-
“
VERBATIM
”
A
TAJUK TAMU
“Lebih bagus negara yang memberikan.” Wakil Ketua DPR Anis Matta soal apresiasi kepada Timnas bila menjuarai Piala AFF 2010.
• International Herald Tribune, 27 Desember
Perang Afghanistan
K
apankan perang di Afghanistan benar-benar berakhir? Presiden AS Barack Obama baru saja mengeluarkan tinjauan dari strategi barunya untuk Afghanistan yang diumumkan setahun lalu. Dalam menelaah situasi saat ini di Afghanistan, laporan itu mengatakan ada kemajuan tetapi masih rapuh dan mungkin berbalik arah. Apakah pemerintahan Obama mencapai tujuan strategis membongkar organisasi teroris internasional Al-Qaida sekaligus mengembalikan stabilitas di Afghanistan? Ada banyak pertanyaan mengenai konflik tersebut, yang dapat disebut sebagai “perang Obama.” Strategi Obama untuk Afghanistan—termasuk meningkatkan jumlah tentara AS yang beroperasi di sana sebanyak 30.000 orang— bertujuan memastikan bahwa dia dapat memenuhi janjinya untuk menarik pasukan AS dari negara tersebut pada Juli 2011. Ini adalah tindakan penyeimbang yang halus, tetapi masih menunggu waktu untuk membuktikan efektivitasnya. • The Asahi Shimbun, 28 Desember
mainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu, masyarakat Mesir kuno sudah mengenal teknik membawa
dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen. Sejarah Yunani purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada reliefrelief di dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan memainkannya dengan paha. FIFA sebagai badan sepak bola dunia secara resmi menyatakan bahwa sepak bola lahir dari daratan China, yaitu berawal dari permainan masyarakat China abad ke-2 sampai dengan ke-3 SM. Olah raga ini saat itu dikenal dengan sebutan tsu chu. Di Jepang dikenal pula permainan semacam tsu-chu sekitar 500-600 tahun kemudian yang bernama Kemari, meskipun tidak kompetitif seperti di China. Di Yunani dengan ‘episkyros’, di Romawi (Italia) dengan ‘haspartum’, dan di Prancis dengan ‘choule’. Di dalam sumber ajaran Islam memang tidak dikenal olahraga sepak bola tapi itu bukan berarti olahraga ini dilarang. Mayoritas
ulama sepakat berpendapat bahwa sepak bola hukumnya boleh, selama itu tidak menimbulkan ekses-ekses negatif dan tujuantujuan yang tidak baik, seperti untuk menimbulkan permusuhan, pertikaian, dan peperangan. Saat ini, justru sepak bola sering dijadikan sebagai medium mempererat persahabatan dan kerja sama antarbangsa. Sepak bola juga
sering dijadikan sebagai medium kampanye antirasial, pesan perdamaian, dan laga amal sosial. Ini tentunya sangat baik. Tanpa menutup mata bahwa ekses negatif, tidak hanya pada sepak bola saja tapi juga yang lainnya, selalu ada. Karena hukum asal sepak bola itu boleh maka mendoakan para pemain sepak bola untuk tujuan kebaikan juga pada dasarnya tidak terlarang. Istigasah sebagai salah satu bentuk doa dengan demikian juga tidak ada masalah. Istigasah adalah doa minta tolong kepada Allah agar yang didoakan itu selalu mendapat perlindungan Allah
“Beberapa hari lagi akan selesai.” Menkominfo Tifatul Sembiring mengenai pencapaian target skema USO 2010 ke seluruh kecamatan.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Cicilan ganda kartu kredit Bank Mandiri Pada awal September saya memesan satu unit Blackberry Bold 9700 dari Trikomsel–Oke Shop melalui Ibu Lala. Sesuai dengan kesepakatan, barang akan diantar ke rumah dan pembayaran dilakukan dengan paket promo Bank Mandiri, berupa cicilan selama 12 bulan tanpa bunga. Pada 8 September malam, barang diantar ke rumah. Pembayaran juga dilakukan di rumah karena pengantar barang membawa mesin EDC wireless. Pada saat menerima lembar tagihan kartu kredit Bank Mandiri yang jatuh tempo 27 Oktober, ternyata terdapat dua kali pembebanan cicilan untuk pembelian Blackberry tersebut. Pada 21 Oktober sekitar jam 14:20 saya menghubungi customer service kartu kredit Bank Mandiri. Petugas menginformasikan kepada saya bahwa bank akan melakukan koreksi atas kesalahan pembebanan cicilan ganda tersebut dalam waktu 7 hari kerja. Ternyata pada lembar tagihan kartu kredit yang jatuh tempo tanggal 27 November, belum ada koreksi seperti yang dijanjikan. Bahkan cicilan kedua juga dibebankan sebanyak dua kali. Pada 16 November sekitar jam 10:00 saya kembali menghubungi customer service Bank Mandiri dan diterima oleh Sdr. Lesti. Anehnya petugas tidak dapat menemukan laporan pengaduan saya sebelumnya. Pada hari itu juga saya mengirimkan surat sanggahan sebagaimana disarankan petugas. Untuk memastikan, maka pada tanggal 24 November saya menghubungi customer service Bank Mandiri dan diterima oleh Sdri
dari segala keburukan, terlepas dari segala kesulitan, atau diberi ketabahan saat mendapatkan musibah. Oleh karena itu, istigasah secara substantif merupakan tradisi yang baik. Di negeri ini, istigasah memang bukan hal aneh. Selain istigasah untuk olahraga (baca: sepak bola), ada cukup
BISNIS/YAYAN INDRAYANA
banyak istigasah yang digelar untuk keperluan-keperluan tertentu. Bahkan, istigasah untuk mendukung salah satu tokoh politik pun ada. Istigasah tampaknya telah mengalami pergeseran,
dari yang murni untuk tujuan memohon pertolongan kepada Allah dari segala keburukan, menjadi semacam ritual untuk hal-hal yang lebih dari sekadar itu.
Posisi murni Selain istigasah untuk kesuksesan timnas, sebut saja ada istigasah untuk kepentingan politik. Misalnya, istigasah agar seorang calon memenangi sebuah pertarungan politik. Istigasah perlu dikembalikan pada posisi murninya, yakni sebagai doa kepada Allah bagi kemaslahatan manusia baik yang sifatnya duniawi maupun ukhrawi. Dalam istilah Alquran, ‘kebaikan di dunia dan di akhirat’, bukan semata-mata kebaikan di dunia, apalagi itu sifatnya temporal atau kepentingan sesaat. Sepak bola hanya permainan (just a game). Kalah dan menang itu biasa. Karena itu, menggelar istigasah sematamata hanya untuk tujuan agar timnas memenangi permainan dan menjuarai turnamen atau untuk kepentingan politik pragmatis, justru mereduksi fungsi istigasah yang bertujuan lebih besar dan luas daripada itu. Dalam segala hal, doa memang penting. Sebagai wujud kesadaran akan adanya kekuatan di luar manusia yang lebih besar dan kuat yang diharapkan pertolongannya. Semua pencinta timnas dapat dipastikan berdoa, setidaknya berharap—harapan sendiri adalah doa—agar timnas menang. Para pemain juga berdoa. Itu semua sudah lebih dari cukup bagi timnas. Selebihnya, usaha maksimal timnas sendiri untuk memenangi pertandingan. Wallahu a’lam.
Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan
Langkah menuju keadilan merika Serikat harus membayar mahal untuk keamanan dan reputasi setelah sejumlah pelanggaran hukum internasional di Teluk Guantánamo, Kuba yang terjadi saat pemerintahan Bush. Setelah lebih dari setahun peninjauan, pemerintahan Obama mempersiapkan perintah eksekutif yang bertujuan untuk menyelesaikan kasus dari empat lusin tahanan penjara itu yang terperangkap hukum. Mereka tidak dapat dibebaskan karena dianggap berpotensi sebagai ancaman teroris dan juga tidak dapat diadili karena bukti terhadap mereka tergolong rahasia atau didapat dengan cara tidak wajar. Perintah yang diajukan tersebut dapat memberikan sebuah bentuk perwakilan hukum dan sebuah sistem untuk memeriksa kembali kasus mereka. Namun, hal ini tidak akan menghilangkan noda dalam sistem hukum yang memenjarakan orang tanpa diadili lebih dahulu.
11
PEMBACA MENULIS
Najua. Saya menanyakan apakah pengaduan saya per 16 November sudah tercatat pada bagian customer service? Ternyata petugas juga tidak dapat mengetahuinya. Saya berkesimpulan bahwa pengaduan yang disampaikan oleh nasabah Bank Mandiri tidak dimonitor sebagaimana seharusnya. Saya juga sudah dua kali mengirimkan email pengaduan yang serupa kepada Trikomsel – Oke Shop melalui websitenya berturut-turut pada tanggal 16 dan 24 November, tetapi mereka sama sekali tidak memberikan tanggapan. Sampai dengan lembar tagihan kartu kredit Bank Mandiri yang jatuh tempo pada 27 Desember, cicilan ketiga juga dibebankan sebanyak dua kali. Berarti sudah ada enam kali pembebanan cicilan untuk 3 bulan pertama. Saya hanya berharap bahwa kasus ini bukanlah merupakan kesengajaan dari pihak Bank Mandiri atau Trikomsel – Oke Shop. Winata Wirjaputra Jl. Kembang Permai IV Blok i-1 No. 8 Jakarta
Pentingnya toleransi antarumat beragama Pada 25 Desember lalu saudara kita umat Kristiani merayakan Natal dengan penuh khidmat. Peringatan Natal mengingatkan kita pada pentingnya berserah diri kepada Tuhan. Berserah diri diperlukan, mengingat akhir-akhir ini bangsa Indonesia sedang menghadapi cobaan bencana alam seperti
letusan Gunung Merapi di Yogyakarta, tsunami di Mentawai, dan longsor di Wasior, Papua Barat. Musibah tadi mengingatkan kita untuk memohon kepada Tuhan agar bangsa Indonesia terhindar dari bencana. Natal yang sarat dengan pesan kedamaian dan kasih adalah semangat yang luar biasa bagi bangsa untuk menatap tahun depan yang lebih baik. Terutama pentingnya menjaga toleransi antarumat beragama, menghormati perbedaan, serta menjaga keharmonisan yang sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia. Natal juga mengingatkan kita akan pentingnya saling menyayangi segenap komponen bangsa untuk senantiasa bahu-membahu memecahkan problem kehidupan berbangsa dan bernegara yang memerlukan ketahanan fisik dan mental. Pemberantasan korupsi, penegakan hukum, memerangi kemiskinan dan kebodohan memerlukan kerja keras seluruh elemen masyarakat, termasuk peran tokoh-tokoh agama. Komunikasi dan kerja sama yang baik antarpemeluk agama merupakan landasan penting bagi pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan. Sangat tidak mungkin membangun kesejahteraan di tengah suasana saling curiga, saling tidak percaya dan saling menyalahkan. Pesan Natal sekaligus memberi inspirasi dalam mengarungi perjalanan 1 tahun ke depan. Mari kita sama-sama merenungi segala kekurangan pada tahun ini dan melakukan perbaikan pada 2011 yang berada di depan mata. Masrur Syu’di Serdang, Kemayoran Jakarta
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erna Sari Ulina Girsang, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hendra Wibawa, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nana Oktavia Musliana, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Munawaroh, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Andry T. Kurniady, Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Agus Taufik Ridho, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp33.500/mm kolom, berwarna Rp50.500/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp20.000/mm kolom, berwarna Rp33.500/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
Pertanian
Industri dasar
Pertambangan
2.231,39
3.225,33
33,66
389,22
43,68
2.185,55 21/12 22/12 23/12 27/12 28/12
21/12 22/12 23/12 27/12 28/12
950,34
6,19
3.132,32
Industri konsumsi
Aneka industri
385,79
1.071,94
0,36
21/12 22/12 23/12 27/12 28/12
199,37
17,82
937,82
21/12 22/12 23/12 27/12 28/12
Infrastruktur
Properti
810,19
0,55
1.069,93
810,72
21/12 22/12 23/12 27/12 28/12
Perdagangan
464,28
4,92
200,36
21/12 22/12 23/12 27/12 28/12
Keuangan
465,59
3,18
812,99
5,08
467,65
21/12 22/12 23/12 27/12 28/12
Manufaktur
460,26
21/12 22/12 23/12 27/12 28/12
9,15 807,04
21/12 22/12 23/12 27/12 28/12
21/12 22/12 23/12 27/12 28/12
REKOMENDASI e-Trading Securities ada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.630–3.690. P Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain BUMI, ICBP, INDF, dan BBRI. Adapun, pada perdagangan kemarin, indeks ditutup menguat 0,96% atau 34,73 poin ke level 3.659,99. Menguatnya indeks kemarin diduga akibat adanya window dressing (upaya untuk menaikkan harga menjelang tutup buku pada akhir tahun) pada beberapa saham.
Trimegah Securities ntuk perdagangan hari ini, indeks diprediksi bergerak di kisaran 3.631-3.680. Saham yang dapat dipilih untuk transaksi hari ini antara lain AALI, ISAT, dan MYOR. Namun, dengan semakin mendekati pergantian tahun, patut diwaspadai munculnya tekanan jual dari pelaku pasar yang mulai merealisasikan keuntungannya.
U
Erdikha Sekuritas ecara teknikal, indeks masih mencoba melanjutkan penguatan terbatas dan berS gerak di kisaran 3.610-3.700. Saham yang direkomendasi antara lain INDF, KLBF, dan BDMN. Kemarin, penguatan hampir seluruh sektor saham yang ditopang oleh saham sektor industri dasar dan perkebunan.
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
PTPP akuisisi 49% saham Sepoetih Daya OLEH FIRMAN HIDRANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT PP (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi dan investasi, melakukan akuisisi 49% kepemilikan saham PT Sepoetih Daya Prima, pemilik proyek PLTU berdaya 2x7 megawatt (MW) dan 2x30 MW di Lampung Tengah. Direktur Utama PTPP Musyanif mengemukakan perseroan telah merealisasikan bisnis investasi di bidang pembangkit listrik dengan mengakuisisi 49% saham perusahaan itu. Sepoetih Daya Prima merupakan perusahaan yang memiliki power purchase agreement (PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk membangun PLTU 2x7 MW yang dapat dikembangkan menjadi 72 MW di Lampung Tengah. “Investasi pembangkit listrik ini sebagai langkah diversifikasi bisnis kami yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan laba konstruksi serta menjadi sumber recurrent income saat mulai beroperasi pada 2012,” ujarnya kemarin. Menurut dia, nilai investasi proyek PLTU 2X7 MW + 2X30 MW bernilai berkisar Rp 930 miliar dan akan mulai dilaksanakan pada kuartal pertama 2011. Saat ini, tambahnya, proyek PLTU itu sedang dalam tahap proses desain EPC (engineering procurement construction). Sebelumnya, emiten BUMN konstruksi itu telah melakukan investasi pada jalan tol Depok Antasari sepanjang 21,7 km yang saat ini dalam tahap pembebasan lahan, melalui penyertaan saham sebesar 12,5% pada perusahaan patungan PT Citra-
waspphutowa. Musyanif menilai potensi pertumbuhan sektor konstruksi tahun depan masih cukup menjanjikan seiring dengan komitmen pemerintah untuk mendorong pembangunan infrastruktur melalui dana APBN dan ABPD. Beberapa proyek itu seperti proyek investasi pelabuhan, toll road, cruise terminal, railway, water supply, solid waste serta proyek EPC PLN. “Beberapa proyek itu akan dijalankan melalui skema public private partnership yang sudah siap ditawarkan pada 2011” ujar Musyanif .
Kontrak baru Berkaitan dengan perolehan hingga bulan ini, dia menjelaskan perseroan mengharapkan bisa memperoleh kontrak baru sebesar Rp3,7 triliun sehingga kontrak baru itu bisa menambah pendapatan perseroan pada 2010 ini dan sebagai carry over pada 2011. Dengan penambahan kontrak baru ini, PTPP bisa meraih order book hingga Desember 2010 ditargetkan sebesar Rp 11,5 triliun untuk mendongkrak pendapatan sebesar Rp 4,5 triliun serta target baba bersih 2010 diproyeksikan sebesar Rp201 miliar, atau naik 23,3% dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada 2009. “Dengan demikian, kami mengharapkan bisa meraih margin laba bersih mencapai 4,45% mengalami kenaikan sebesar 14,69% dibandingkan dengan tahun lalu. Perbaikan margin laba bersih ini menunjukkan keberhasilan efisiensi dan inovasi yang terus-menerus,” tegasnya.
SAHAM BARU: Sejumlah karyawan menumpuk pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 di kantor pusat PT Bank Mandiri Tbk, Jakarta, kemarin. Bank pelat merah itu berencana menerbitkan saham baru sebanyak 2,337 miliar lembar yang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 14 Februari 2011. BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Semen Baturaja IPO, 3 BUMN ditunda Saham minoritas di sejumlah perusahaan dilepas OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
PT Hutama Karya PT Industri Telekomunikasi Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia PT Semen Baturaja
JAKARTA: Dari empat BUMN yang disebut-sebut masuk program privatisasi BUMN 2011, pemerintah akhirnya hanya merekomendasikan PT Semen Baturaja untuk melaksanakan program penawaran publik perdana (IPO).
4 BUMN masuk privatisasi 2011
Saham minoritas yang akan dilepas
Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN Achiran Pandu Djajanto mengatakan kementerian telah memutuskan untuk mengkaji perusahaan pelat merah yang masuk program privatisasi BUMN 2011. “Kami telah melakukan rapat pada minggu lalu. Kami harus mengkaji lagi nama BUMN yang masuk program privatisasi. Dari empat BUMN, PT Semen Baturaja yang berpotensi untuk IPO,” ujarnya kemarin. Dalam program Kementerian BUMN, ada sebanyak empat perusahaan BUMN masuk program privatisasi. Keempat perusahaan itu adalah PT Hutama Karya, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), dan PT Semen Baturaja. “Yang berpotensi hanya Semen Baturaja.” Khusus tiga BUMN lainnya, Pandu menjelaskan ada beberapa kendala yang mengganjal untuk melepas ke pasar modal. Hutama Karya misalnya BUMN itu kini masih terganjal masalah hukum terkait dengan kasus jalan tol lingkar luar Jakarta (JORR). Saat ini masalah itu masih berada di Mahkamah Agung. Begitu juga dengan PT Inti, tambahnya, kementerian berencana
36%
PT Atmindo
PT Prasada Pamuna Limbah Industri
5%
PT Jakarta International Hotels & Development Tbk PT Kertas Basuki Rachmat Tbk Sumber: Kementerian BUMN
1,3% 0,38%
BISNIS/AGUS TAUFIK
menyinergikan industri itu dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Adapun Jasindo masih akan dilihat lagi kebutuhan dananya. Berkaitan dengan IPO Semen Baturaja, dia menjelaskan tingginya pembangunan infrastruktur pada tahun depan menjadi pertimbangan memasukkan perusahaan itu ke pasar modal. “Prospeknya cukup bagus, baik dari sisi industrinya maupun perusahaannya.”
Penerbitan obligasi Khusus yang tidak masuk ke pasar modal, Kementerian BUMN tengah mencari instrumen pasar lain untuk penggalian dana bagi BUMN yang ditunda untuk pelaksanaan
Penerbitan bond PLN tunggu restu BISNIS INDONESIA
IPO. Salah satunya opsi instrumen itu adalah penerbitan obligasi. Contohnya, bila perusahaan itu hanya membutuhkan dana Rp300 miliar—Rp600 miliar, pemerintah menyarankan untuk menerbitkan obligasi. “Kami mengupayakan saham pemerintah bertahan seperti saat ini dan tidak berkurang hanya karena ingin mencari dana yang tidak terlalu besar, sekitar Rp300 miliarRp600 miliar. Bila hanya sebesar itu, pemerintah menyarankan penerbitan obligasi saja. Bagaimanapun, kita harus memanfaatkan momen pada kuartal I/ 2011,” ujar Pandu. Selain program privatisasi, pemerintah juga berencana untuk melepas kepemilikan saham minoritas di sejumlah perusahaan. Dari pelepasan saham, pemerintah mengharapkan bisa meraih dana Rp500 miliar dari pelepasan kepemilikan saham minoritas di sejumlah perusahaan tersebut. Beberapa perusahaan yang masih memiliki saham pemerintah adalah PT Kertas Basuki Rachmat Tbk (038%), PT Atmindo (36%), PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (1,3%), PT Prasada Pamuna Limbah Industri sebesar 5%. Sebelumnya, pemerintah telah melepas sahamnya di sejumlah perusahaan, seperti di PT Kertas Blabak dan PT Intirub Ban. Porsi pemerintah di Kertas Blabak hanya 0,84% dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp540 juta, sedangkan Intirub Ban mencapai 9% saham dan mendapat dana sebesar Rp7 triliun. “Blabak dan Intirub sudah selesai [dilepas], kami akan lakukan eksekusi pelepasan saham di Basuki Rahmat. Ada juga di perusahaan lainnya dan porsi sahamnya tidak besar,” tutupnya. (05) (bambang.jatmiko@ bisnis.co.id)
JAKARTA: Rencana penerbitan obligasi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tahun depan untuk menambal belanja modal (capital expenditure/capex) 2011 sebesar Rp60 triliun masih harus menunggu persetujuan pemerintah. Dirut PLN Dahlan Iskan mengemukakan perseroan membutuhkan dana yang cukup besar untuk kepentingan investasi tahun depan, dan salah satu andalan untuk menambal kebutuhan dana itu berasal dari penerbitan obligasi. “Kami tentu perlu membangun. Di sisi lain, ketersediaan dana PLN juga terbatas. Oleh karena itu, salah satu instrumen memenuhi kebutuhan itu berasal dari penerbitan bond. Jadi harusnya ada bond pada 2011,” ujarnya Selasa malam. Dalam kesempatan yang sama, tambah Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo, belum bisa ditetapkan jadwal waktunya. Sebenarnya, dia menjelaskan, perusahaan pelat merah listrik itu telah meminta persetujuan dari pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas untuk mengeluarkan obligasi pada tahun depan. “Meski demikian persetujuan dari pemerintah lewat RUPS belum juga diberikan hingga saat ini.” Atas kondisi ini, sambungnya, PLN tidak bisa memastikan kapan obligasi akan dikeluarkan dan berapa nilainya. “Kita mengajukan ke RUPS. Bentuknya apa, kan bergantung pada
persetujuan di sana [pemerintah] dan tergantung market-nya. Jadi belum ketahuan.” Setio juga belum bersedia menyebutkan bentuk obligasi yang akan diterbitkan, baik nominal dolar (global bond) atau dalam nominal rupiah. “Yang jelas, saya tidak bisa memastikan kapan persetujuan keluar. Saya juga belum tahu kapan RUPS akan dilakukan,” tegasnya mengelak. Seperti telah diberitakan sebelumnya, PLN berencana menerbitkan obligasi PLN pada tahun depan yang dibutuhkan untuk melengkapi belanja modal yang mencapai Rp60 triliun. Kebutuhan capex PLN memang sangat besar karena masih meneruskan pembangunan listrik 10.000 MW tahap II setelah mega proyek tahap I sudah mendekati tuntas. Pada 2010, PLN juga menerbitkan Obligasi PLN XII senilai Rp2,5 triliun dan Sukuk Ijarah PLN V sebesar Rp500 miliar. PLN menggunakan dana tersebut untuk membiayai kegiatan investasi jaringan distribusi tenaga listrik. Hingga semester I-2010, PLN mencatat penurunan laba bersih sebesar 1,89% menjadi Rp6,14 triliun, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu Rp6,26 triliun. Turunnya laba bersih PLN akibat naiknya beban usaha hingga 11,78% menjadi sebanyak Rp70,21 triliun dibandingkan dengan semester I-2009 yang hanya Rp62,81 triliun. (20)
Dana AS US$1 triliun berpeluang masuk bursa BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pasar modal Indonesia berpotensi menampung sekitar US$1 triliun dana dari Amerika Serikat (AS) hingga kuartal II/ 2011 terkait dengan besaran suku bunganya yang masih bertahan rendah 0%-0,25%. Analis Samuel Securitas Indonesia Lana Soelistianingsih menyatakan murahnya suku bunga AS dalam 2 tahun terakhir membuat biaya peminjaman melandai hinnga mengakibatkan mata uang AS yang digunakan untuk investasi mendongkrak efek di negara berkembang. “Kendati begitu, pemulihan ekonomi AS yang terlihat konsisten dalam 5 bulan terakhir ini juga jadi ancaman penarikan arus dana asing di pasar Indonesia, sebab saat perekonomiannya tumbuh baik, dana tersebut akan kembali ke AS,” ujarnya kemarin.
Lana menjelaskan selain kondisi perekonomian AS, pasar modal Indonesia 2011 masih akan dibayang-bayangi faktor regional, khususnya pertumbuhan ekonomi China dan India yang masingmasing tumbuh 9,8% dan 8%. Capaian kedua negara yang menguasai 36% penduduk dunia itu akan mendorong permintaan energi dan komoditas. Situasi ini otomatis menguntungkan Indonesia sebagai pemasok batu bara, hingga memberikan sentimen positif pada saham emiten batu bara dan sawit. Analis Samuel Securitas Indonesia Andrianus Bias Prasuryo memperkirakan sentimen positif itu pula yang akan membuat emiten di sektor batu bara dan sawit dapat membukukan capaian atau pertumbuhan laba tertinggi selama 2011. “Ketika harga komoditas naik, akan ada tambahan peendapatan
Pergerakan indeks menjelang tutup tahun
Rp3.659 3 3.800 3.600 9 Des.
3.400
Rp3.786
2 Jul.
Rp2.871
3.200 3.000 2.800
30 Jun.
30 Jul.
31 Agt.
30 Sept.
Sumber: Bloomberg
per kapita terutama pada kelompok penduduk menengah. Imbasnya, penjualan mobil dan motor akan terpicu. Jadi, situasi ini juga merupakan potensi bagi emiten dari sektor otomotif bergerak naik,” ujarnya. Lana menambahkan dengan meningkatnya pendapatan penduduk kelas menengah ini, yang ditaksir sekitar 4%, juga akan
29 Okt.
30 Nov. 15 Des. BISNIS/AGUS TAUFIK
mendorong konsumsi domestik yang memberikan kontribusi 64% dari produk domestik bruto (PDB). “Makin kuat kemampuan ekonomi kelompok kelas menengah ini, makin kuat pula dukungan ke produk finansial non konvensional seperti asuransi dan reksadana. Jadi, peran investor lokal di Bursa Efek Indonesia juga akan
naik, sehingga voladitas pasar semakin kecil.” Data Kustodian Sentra Efek Indonesia menyebutkan porsi investor lokal terhadap total nilai nominal saham mencapai 41%, dan sisanya asing. Komposisi itu lebih baik dari posisi akhir 2009 dengan 61% asing dan sisanya lokal. Namun, sambung Lana, tidak dipungkiri apabila sentimen pasar 2011 masih akan digerakkan oleh investor asing. “Yang menarik, asing masih akan datang ke Indonesia karena selain ada faktor fundamental yang membaik, situasi makro dan politik relatif stabil dan terkendali.” Beberapa analis optimistis indeks hingga akhir tahun berpeluang tembus ke level 3.750. Sementara itu, untuk tahun depan, indeks diyakini bisa bergerak pada level 4.200-4.300. (16)
BURSA
f2
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
PREDIKSI
Sekuritas diultimatum soal izin
Indeks berpeluang tetap menguat
Tidak ada tambahan waktu pemisahan MI dari sekuritas Finalisasi kewajiban spin off unit manajer investasi
OLEH ARIF GUNAWAN S. & IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan pada hari ini dan bergerak pada kisaran 3.614-3.633 pada support level dan 3.691 untuk resistance. Analis PT eTrading Securities Betrand Raynaldi mengatakan peningkatan itu terjadi seiring dengan dimulainya window dressing menjelang akhir tahun. Sementara dia tidak melihat adanya sentimen dari dalam maupun luar negeri yang berpengaruh pada pergerakan indeks. “Hari ini [kemarin] sudah mulai terlihat adanya window dressing. Volume tidak seperti biasa, tetapi indeks naik banyak. Kemungkinan besok juga terus berlanjut,” ujarnya. Adapun sektor saham yang menopang pergerakan indeks pada hari ini adalah dari sektor batu bara dan plantation. Sementara untuk akhir tahun ini, Betrand masih menyatakan optimistis indeks bisa terus naik dan menembus level 3.750. sedangkan untuk tahun depan diyakini indeks bisa bergerak pada level 4.200-4.300. “Window dressing ini terus terjadi hingga akhir tahun. Kalau dalam 2 hari terakhir [pada 2010] terus naik 30%, maka 3.700-3.750 bisa tercapai di akhir tahun,” ungkapnya. Pada perdagangan kemarin, IHSG masih berada dalam teritori positif melanjutkan penguatan sehari sebelumnya. Naiknya harga minyak dunia yang diduga mengakhiri krisis global membawa optimisme baru bagi bursa. Tercatat pada perdagangan kemarin, indeks menguat 0,96% ke level 3.659,99. Sementara itu indeks BISNIS-27 hanya terangkat 0,64% ke level 319,72, lebih rendah dari IHSG. Penguatan harga komoditas yang dipicu oleh tindakan The Fed yang melonggarkan kebijakannya mampu membuat pelaku pasar mulai beralih ke komoditas. Apalagi dengan kenaikan harga crude palm oil (CPO) yang berada pada posisi tertingginya dalam 33 bulan terakhir membuat daya tarik tersendiri untuk mengoleksi saham-saham komoditas. Kebijakan The Fed tersebut juga membawa imbas bagi saham pertambangan. Harga minyak mentah diprediksi meningkat kembali setelah adanya badai yang meningkatkan permintaan minyak pemanas. Kenaikan minyak ditopang juga oleh kebijakan OPEC yang belum akan menambah pasokan minyak dunia karena dinilai masih mencukupi. Saat ini minyak mentah diperdagangkan pada US$91,24 per barel untuk pengiriman Februari. (05)
JAKARTA: BapepamLK mengultimatum perusahaan sekuritas segera mengembalikan izin, jika merasa tidak sanggup memenuhi kewajiban pemisahan bisnis manajemen investasi. Padahal, beberapa perusahaan sekuritas yang memiliki izin manajer investasi (MI) mengaku belum siap memisahkan divisi pengelolaan produk investasi tersebut pada akhir tahun ini sesuai dengan peraturan. Kepala Biro Pengelolaan Investasi (PI) Bapepam-LK Djoko Hendratto berskukuh tenggat pemisahan bisnis MI di perusahaan sekuritas tetap harus dipenuhi pada Desember tahun ini, alias 3 hari lagi. “Sesuai dengan peraturan, pemisahan harus dilakukan akhir tahun ini, tidak ada perpanjangan. Jika mereka merasa tidak sanggup, solusinya gampang. Kembalikan saja izin MI-nya, yang mencari [izin MI] banyak
Landasan spin off unit manajer investasi adalah Peraturan No.V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Manajer Investasi. kewajiban pemisahan divisi manajer investasi dengan perusahaan efek yang sudah memiliki izin sebagai pialang atau penjamin emisi.
Tenggat waktu efektif setahun sejak peraturan itu diterbitkan, atau hingga akhir 2010. Berdasarkan catatan Bisnis, baru satu dari 33 perusahaan efek berizin manajer investasi, baru satu perusahaan yang telah melakukan spin off.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
kok,” tuturnya kepada Bisnis, kemarin. Namun perlu dicatat, lanjutnya, otoritas pasar modal tidak mewajibkan divestasi (spin off) divisi MI sebagai solusi satu-satunya. Otoritas pasar modal hanya mewajibkan sekuritas mematuhi peraturan V.D.3 dan V.D.11 untuk memisahkan bisnis MI mereka. Djoko mengatakan perusahaan sekuritas yang belum bisa memenuhi kewajiban tersebut sesuai dengan tenggat sebaiknya mengajukan pembekuan izin kegiatan MI secara sukarela (voluntary suspension) dan mempersiapkan realisasi pemisahan divisi MInya. “Kalau mereka berkomitmen memenuhi ketentuan itu namun
BISNIS/AGUS TAUFIK
belum bisa memenuhi tenggat, sebaiknya mengajukan pembekuan kegiatan untuk sementara waktu,” ujarnya. Peraturan V.D.11 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi MI mengindikasikan kewajiban pemisahan divisi MI dari perusahaan efek yang memiliki izin sebagai pialang atau penjamin emisi. Terbit pada 30 Desember 2009, peraturan tersebut harus dipenuhi akhir tahun ini. Pasal 12 peraturan tersebut menyatakan MI yang masih tergabung dengan kegiatan usaha penjamin emisi efek dan atau perantara pedagang efek di perusahaan yang sama, SOP (standard operating procedures) fungsi MI wajib dipisah dengan SOP perusahaan efek.
Pasal 13 juga mewajibkan MI memisahkan pelaksanaan antar fungsi investasi, fungsi perdagangan (dealing) dan fungsi penyelesaian transaksi efek. Demikian juga dengan pemisahan fungsi kepatuhan yang ditekankan dalam pasal 14. Kepada Bisnis, Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Abiprayadi Riyanto mengatakan peraturan V.D.11 tidak dapat dipukulratakan pada masing-masing MI karena kondisinya yang berbeda-beda. Masing-masing kemampuan sekuritas memisahkan divisi MI dinilai tidak sama, terkait dengan pembinaan dari otoritas pasar modal yang menunjukkan ketatnya pengawasan otoritas pasar modal terhadap tiap MI yang berbeda. “Masing-masing sudah berkonsultasi dengan regulator mengenai time-frame [gambaran waktu] dan tindak lanjutnya,” ujarnya belum lama ini.
Siap penuhi Djoko mengatakan sejauh ini sudah ada lima sekuritas yang telah menyatakan mampu memenuhi ketentuan tersebut sesuai dengan tenggat, dari total 33 perusahaan efek yang memiliki izin manajer investasi. Satu perusahaan yang sudah
harga saham melalui layar monitor di PT Bahana Sekuritas, Jakarta, kemarin. Indeks harga saham gabungan pada per-
dagangan kemarin ditutup naik 34,73 poin (0,96%) ke level 3.659,99.
Kresna bidik dana hingga Rp550 miliar car dari penjaminan emisi tersebut serta nama perusahaan yang akan menggelar aksi korporasi. “Itu nantilah, yang pasti ada beberapa yang sedang kita jajaki baik yang mau IPO maupun penerbitan obligasi,” tambahnya. Sepanjang tahun ini, Kresna Graha Sekurindo telah menangani penjaminan emisi aksi korporasi seperti PT BCA Finance, PT Bank Danamon Tbk, PT BW Plantation Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, dan PT Federal International Finance (FIF). Perusahaan sekuritas dengan kode saham KREN ini sepanjang Januari—September 2010 membukukan laba bersih senilai Rp29,46 miliar, melesat 136,82% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp12,44 miliar. Pendapatan usaha yang dibukukan perusahaan tersebut tercatat mencapai Rp95,08 miliar di-
akan dilakukan setelah perusahaan sekuritas tersebut menyelesaikan rights issue. “Tentunya setelah rights issue, karena debt equity ratio bagus,” tuturnya. Rencana aksi korporasi Kresna Graha Sekurindo ini sebenarnya sudah dilemparkan pada pertengahan 2009. Dana aksi korporasi ini, dia menambahkan akan digunakan untuk memperkuat struktur modal penjaminan emisi (underwriter) serta modal kerja bersih disesuaikan (MKBD). “Ini kan bisnis padat modal jadi kita butuh dana besar untuk ekspansi bisnis dan modal kerja,” tuturnya. Dia mengaku tengah menjajaki upaya untuk bertindak selaku penjamin emisi initial public offering (IPO) dan penerbitan obligasi tahun depan. Namun, Michael Steven belum bersedia menjelaskan nilai dana yang diin-
PEMBERITAHUAN MTN SUBNOTES SYARIAH MUDHARABAH BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN 2007 TAHAP KETIGA Dengan rasa syukur PT Bank Syariah Mandiri memenuhi kewajiban kepada Pemegang MTN Subnotes Syariah Mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2007 Tahap Ketiga yaitu Pendapatan Bagi Hasil ke–15 untuk periode tanggal 05 Oktober 2010 s/d 04 Januari 2011 dengan nilai sebesar Rp 1.048.838.297,10 dengan persentase pendapatan bagi hasil yang diterima sebesar 13,98%, sesuai rincian sebagai berikut: No.
Bulan Dasar L/K
bisnis.co.id/
[email protected])
OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
INDEKS NAIK: Seorang karyawan memantau pergerakan
JAKARTA: PT Kresna Graha Sekurindo Tbk mengincar dana Rp450 miliar—Rp550 miliar dari penawaran umum terbatas (rights issue) dan penerbitan obligasi paling cepat pada semester I/2011 atau mundur dari rencana semula. Presiden Direktur Kresna Graha Sekurindo Michael Steven memperkirakan nilai dana yang akan diperoleh dari rights issue berkisar Rp200 miliar—Rp250 miliar. “Kami masih mengkaji rencana menggelar rights issue paling lambat semester I tahun depan, setelah itu kami juga akan menerbitkan obligasi dengan dana yang diincar sekitar Rp250 miliar—Rp300 miliar,” ujarnya seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), kemarin. Penerbitan obligasi, lanjutnya
(FAHMI ACHMAD) (arif.gunawan@
Kupon efek BTN ditawarkan 9,25%
BISNIS/RAHMATULLAH
BISNIS INDONESIA
memisahkan divisi MI menjadi anak perusahaan baru adalah PT Trimegah Secutities Tbk. Sekuritas yang dipimpin Omar S. Anwar itu mendapat izin dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk mendirikan anak usaha baru, PT Trimegah Asset Management, serta mengubah AD/RT. “Selain Trimegah, ada empat sekuritas lain yang sudah siap memisahkan fungsi MI mereka. Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu,” ujar Djoko. Namun, otoritas pasar modal tidak dapat langsung mencabut izin MI dari sekuritas yang belum memisahkan divisinya, mengingat masih ada evaluasi produk kontrak pengelolaan dana (KPD) semua manajer investasi yang akan selesai April 2011. Direktur PT Sinarmas Sekuritas Hermawan Hosein mengatakan pihaknya masih memproses pemisahan divisi pengelolaan produk investasi dari perusahaan efek. Proses ini ditargetkan selesai pada awal kuartal I/2011. Direktur Utama AAA Securities Th. Andri Rukminto mengatakan perusahaan menetapkan batas paling akhir pelaksanaan RUPSLB dan pemisahan manajer investasinya pada Februari tahun depan.
Bulan Bayar
Pendapatan Bagi Hasil
Persentase (%) pendapatan
Bagi Hasil
yang diterima (Rp)
Bagi Hasil yang diterima
1
Juli 2010
Pertama
360.341.402,46
14,41%
2
Agustus 2010
Kedua
336.118.727,82
13,44%
3
September 2010
Ketiga
352.378.166,82
14,10%
1.048.838.297,10
13,98%
Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil ke-15 tersebut akan dibagikan kepada masing-masing Pemegang MTN Subnotes Syariah Mudharabah Bank Syariah Mandiri secara proporsional sesuai dengan porsi kepemilikan MTN Subnotes Syariah Mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2007 Tahap Ketiga pada tanggal 05 Januari 2011 melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai Agen Pembayar. Jakarta, 29 Desember 2010 EMITEN
WALI AMANAT
PT BANK SYARIAH MANDIRI
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK
mana bisnis jasa manajer investasi menyumbang Rp12,74 miliar, sementara jasa penjaminan emisi dan penjualan efek tercatat Rp2,27 miliar. Hingga pengujung tahun ini, Steven memperkirakan laba bersih yang diraup perusahaan mencapai lebih dari Rp30 miliar.
Kinerja Samuel Sementara itu, PT Samuel Aset Manajemen menargetkan dana kelolaan perusahaan tumbuh sebesar Rp2 triliun dari Rp13 triliun pada akhir tahun ini menjadi Rp15 triliun pada tahun depan. Direktur Utama Samuel Aset Manajemen Agus Basuki Yanuar mengatakan dana kelolaan yang saat ini sekitar Rp13 triliun itu terdiri dari reksa dana dan discretionary fund (kontrak pengelolaan dana/KPD). Menurut dia, upaya untuk meningkatkan dana kelolaan itu
adalah dari peningkatan dana kelolaan dari investornya dan penjualan produk baru. “[Untuk produk baru,] kami berencana menerbitkan reksa dana saham dan RDPT [reksa dana penyertaan terbatas],” ujarnya. Dia mengatakan perseroan berencana menerbitkan reksa dana saham pada Februari tahun depan dan menargetkan dana kelolaan bagi produk reksa dana terbuka itu sebesar Rp150 miliar. Lalu untuk RDPT yang akan diterbitkan akan melirik dana sebesar Rp500 miliar dan akan memiliki aset dasar (underlying asset) sebuah proyek dari sektor riil. Namun dia tidak memerinci jenis proyek yang sedang perusahaan bidik untuk dibiayai itu. Berdasarkan data Bapepam-LK, dana kelolaan reksa dana Samuel Aset Manajemen berada pada level Rp626,36 miliar per akhir November. (09/16/IRVIN AVRIANO A.)
JAKARTA: Kupon efek beragun aset (EBA) I/2010 PT Danareksa Investment Management-PT Bank Tabungan Negara Tbk (Danareksa-BTN) ditawarkan sebesar 9,25% per tahun, dengan nilai penawaran Rp688,5 miliar. Sekretaris Perusahaan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Sony Wisaksono Nugroho mengatakan pernyataan efektif untuk EBA senilai Rp750 miliar telah diberikan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada Kamis pekan lalu. “Pernyataan efektif baru diberikan Kamis 23 Desember,” ujarnya melalui layanan pesan singkat pekan ini. SMF merupakan peningkat kualitas kredit EBA I/2010. Dalam penerbitan itu, Danareksa Investment menjadi manajer investasi yang membeli KPR dari BTN, yang lalu disekuritisasi bersama dengan PT Bank Mandiri Tbk sebagai kustodian. Betindak sebagai penjamin emisi penerbitan EBA yang terbit untuk ketiga kalinya itu adalah PT Trimegah Securities Tbk, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, dan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas. EBA sebelumnya yang bernama DSMF-BTN I/ 2009 dan DSMF-BTN II/ 2009 diterbikan senilai Rp500 miliar. Dalam keterbukaan informasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pekan ini ditunjukkan kupon sebesar 9,25% itu akan dibagikan kepada investornya setiap 3 bulan sekali.
Dari jumlah Rp750 miliar yang disekuritisasi, hanya sebanyak Rp688,5 miliar, yaitu yang masuk klasifikasi kelas A penerbitan itu, yang akan ditawarkan langsung kepada investornya. Lalu sisanya yaitu kelas B akan diserap BTN untuk penjamin kualitas EBA kelas A agar risiko investor semakin kecil. Risiko yang semakin kecil itu dan adanya peningkatan kualitas kredit menjadi faktor diberikannya peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Porsi serapan Direktur Utama SMF Erica Soeroto menambahkan porsi EBA yang diserap perusahaannya sebagai pembeli siaga kurang dari Rp200 miliar. Hal itu, tuturnya, juga didukung laporan dari penjamin emisi yang menunjukkan investor pasar modal sudah melirik EBA sebagai instrumen investasi, setelah sebelumnya belum dapat diakses beberapa investor karena belum mengubah kebijakan investasinya. “Ada bank, dana pensiun, dan asuransi yang membeli EBA itu, besok [hari ini] akan dicatatkan di bursa efek. Untuk EBA I dan II yang sudah terbit milik kami sudah hampir habis.” Sebagian dari EBA DSMF-BTN II yang sudah terbit dan diserap SMF, dibeli reksa dana terproteksi Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Seri 6 yang dikelola PT Mandiri Manajemen Investasi dan akan ditawarkan kepada investor ritel pada awal tahun depan.
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
EKSPOSE
f3
Kinerja tertekan faktor cuaca
Rajiv pimpin UBS Indonesia JAKARTA: Pada pekan lalu, UBS menunjuk Rajiv Louis sebagai country head untuk Indonesia. Rajiv saat ini menduduki jabatan sebagai head of investment banking division di Indonesia. Dalam 7 tahun terakhir, dia memimpin divisi investment banking UBS Indonesia. “Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan penunjukan Rajiv ini mempertegas komitmen jangka panjang bisnis kami di Indonesia,” ujar Alex Wilmot-Sitwell, Co-Chairman and C-CFO UBS Group Asia Pacific, dalam rilis yang diterima Bisnis, kemarin. Dalam rilis itu disebutkan Rajiv memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun dalam industri jasa keuangan di Asia. Adapun, UBS juga menyediakan berbagai layanan investasi melalui anak perusahaannya di Indonesia yakni PT UBS Securities Indonesia. (BISNIS/YES)
PTPN VII terbitkan MTN JAKARTA: PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII) menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) IV/2010 senilai Rp300 miliar pada awal pekan ini. Dalam publikasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Senin lalu disebutkan efek utang itu akan jatuh tempo pada 12 Januari 2012. Kupon MTN tersebut ditetapkan 9,3% dan akan dibayarkan setiap 3 bulan. Sebelum PTPN VII, perusahaan yang baru menerbitkan MTN adalah Perum Perumnas. Perusahaan ini menerbitkan MTN III/2010 seri C senilai Rp30 miliar yang akan jatuh tempo pada Maret 2012. MTN merupakan efek utang yang dapat diterbitkan tanpa melalui penawaran umum, sehingga penerbitannya lebih efisien. Efek utang itu juga dapat diperingkat oleh lembaga pemeringkat, tetapi memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan emisi efek utang lain karena tidak dapat dipantau oleh publik dan jarang diperdagangkan. (BISNIS/IAA)
Laba bersih MITI naik JAKARTA: Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih Rp1 miliar, naik 20,13% dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu Rp838,93 juta. Perseroan menyerahkan laporan keuangan kuartal III/2010 yang telah diaudit kepada PT Bursa Efek Indonesia kemarin. Adapun, laporan keuangan kuartal III/2009 yang dijadikan pembanding merupakan laporan keuangan yang belum diaudit. Laporan keuangan tersebut menunjukkan penjualan perseroan sepanjang 9 bulan pertama tahun ini tercatat Rp55,74 miliar, naik tipis dibandingkan dengan Rp55,29 miliar pada tahun lalu. Namun, laba kotor tercatat naik menjadi Rp19,48 miliar dibandingkan dengan sebelumnya Rp15,7 miliar. Hal itu didukung oleh beban pokok penjualan yang turun menjadi Rp36,26 miliar dibandingkan dengan Rp39,59 miliar pada periode 9 bulan pertama 2009. (BISNIS/16/YES)
Adaro Energy dongkrak belanja modal OLEH BAMBANG P. JATMIKO Wartawan Bisnis Indonesia
Sepanjang kuartal III tahun ini, operasional perusahaan batu bara nasional terganggu oleh tingginya curah hujan, sehingga menekan kinerja keuangan. Namun, peluang tetap terbuka lebar untuk industri tersebut. emakin terbukanya pasar batu bara akan mendorong pelaku bisnis di sektor itu meraup peruntungan yang signifikan, menyusul naiknya permintaan dari India karena pemerintah setempat akan membangun pembangkit listrik yang sangat besar, berkapasitas 9x4.000 megawatt. Proyek yang bertitel Ultra Mega Power Project ini membutuhkan pasokan batu bara yang sangat besar, yaitu mencapai 15 juta ton per tahun per unitnya. Dengan proyek ini, Pemerintah India berupaya mengimbangi permintaan dengan pasokan yang dibutuhkan. Di luar itu, permintaan batu bara dari pasar China juga terus tumbuh, di samping juga permintaan dari pembangkit listrik domestik. Sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia, PT Adaro Energy Tbk sangat diuntungkan oleh kondisi tersebut. Analis PT Danareksa Peter P. Sutedja, dalam risetnya yang dipublikasikan pada 9 Desember, menyebutkan Adaro bisa mencatat kinerja yang jauh lebih baik pada masa mendatang, de-
S
ngan beberapa pertimbangan. Selain didorong oleh harga batu bara yang cenderung naik di pasaran, potensi kenaikan kinerja Adaro juga disumbang dari efisiensi perseroan lantaran kegiatan bisnisnya terintegrasi. “Kami memperkirakan biaya untuk pengangkutan batu bara tetap di kisaran US$30,4 hingga US$31,3 per ton, meskipun OLC [overland conveyor] tidak jadi dibangun. Ongkos tersebut masih terbilang rendah. Namun, yang perlu diperhatikan adalah tingginya biaya untuk bahan bakar minyak akibat proyek OLC dibatalkan serta sangat riskan dengan fluktuasi harga minyak,” tulis Peter. Seperti diketahui, Adaro membatalkan pembangunan OLC dan menggantinya dengan out pit crushing conveyor (OPCC). Peter Sutedja memperkirakan kinerja Adaro pada tahun depan akan mulai pulih, bahkan melonjak signifikan dibandingkan dengan pencapaian pada tahun lalu, meskipun hingga akhir 2010, pendapatan maupun laba bersih emiten berkode ADRO ini diprediksi turun dibandingkan dengan kinerja pada 2009, akibat cuaca yang tidak mendukung. Pendapatan Adaro pada 2011 diproyeksikan bisa menembus Rp31,56 triliun atau naik 28,92% dibandingkan dengan proyeksi akhir tahun ini Rp24,48 triliun. Laba bersih perseroan diprediksi menembus Rp4,9 triliun atau naik 98,39% dari akhir 2010 yang diperkirakan Rp2,49 triliun. Kinerja akhir tahun ini masih tertekan oleh masalah cuaca yang di luar perkiraan perseroan. Akibatnya, pendapatan hingga akhir tahun ini turun 9,09% dan
PT Adaro Energy Tbk
Komposisi pemegang saham (%)
Pemegang saham
Kepemilikan
PT Adaro Strategic Investment Publik Garibaldi Thohir Edwin Soeryadjaya Saratoga Investama Sedaya TP Rachmat Sandiaga Uno Beny Subianto PT Trinugraha Thohir PT Triputra Investindo Arya PT Persada Capital Investama
43,91 36,35 6,46 4,25 3,01 2,21 2,07 1,3 0,25 0,17 0,02
Rp2.500 2600 260
Sumber: Berbagai sumber, Adaro Energy, diolah
2400
Pergerakan harga saham 2200
8 Des.
Rp2.625
2000
2 Sept. 1800
Rp1.790 30 Jun.
30 Jul.
31 Agt.
30 Sept.
29 Okt.
30 Nov.
Ikhtisar kinerja keuangan Keterangan Pendapatan (Rp miliar) EBITDA (Rp miliar) Laba bersih (Rp miliar) Core profit (Rp miliar) Core EPS (Rp) Core EPS growth (%) Core PER (x) EV/EBITDA (x)
2008 18.093 4.455 887 1.548 48,41 491,8 54,2 20,6
2009 26.938 11.017 4.531 4.572 142,93 195,2 18,4 8,0
2010* 24.487 8.452 2.492 2.719 85,02 (40,5) 30,9 10,5
2011* 31.568 12.588 4.948 5.041 157,61 85,4 16,7 6,8
2012* 39.207 16.214 6.499 6.845 214,01 35,8 12,3 4,9
Keterangan: *Proyeksi; EBITDA: laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan mortisasi; EPS: laba bersih per saham; PER: harga saham dibandingkan laba bersih per saham. Sumber: Riset PT Danareksa, 9 Desember 2010 Sumber: Riset PT Danareksa, 9 Desember 2010
laba bersih anjlok 45,03%.
Perbesar belanja modal Untuk mengejar ketertinggalan selama tahun buku 2010, Adaro memilih memperbesar belanja modal pada 2011 menjadi US$603
BISNIS/AGUS TAUFIK
juta-US$628 juta pada 2011. Sumber dana berasal dari kas internal, hasil penerbitan obligasi, dan fasilitas pinjaman siaga. Dari belanja modal tersebut, Adaro akan membiayai pengeluaran rutin, pembelian alat
berat US$175 juta hingga US$250 juta, proyek OPCC sepanjang 5 kilometer mendapat alokasi dana US$125 jutaUS$150 juta, dan kelanjutan proyek pembangkit listrik mulut tambang berkapasitas 2x30 megawatt sebesar US$53 juta. Belanja modal untuk proyek OPCC dalam 2 tahun, periode 2011 dan 2012, diproyeksikan mencapai US$250 juta-US$300 juta, sedangkan untuk pembangkit listrik dalam 2 tahun mencapai US$106 juta. Khusus untuk biaya pembangunan pembangkit listrik yang nilai totalnya US$160 juta, perseroan sudah mengeluarkan US$54 juta dan selebihnya US$106 juta akan dialokasikan dalam 2 tahun ke depan. Di luar itu, perseroan juga menyiapkan dana untuk keperluan pengangkutan batu bara serta membiayai kegiatan bisnis perusahaan patungan PT IndoMet Coal US$100 juta-US$140 juta. Proyek IndoMet Coal merupakan patungan antara anak usaha Adaro yakni PT Alam Tri Abadi sebesar 25% dan selebihnya dimiliki oleh BHP Billiton. Proyek IndoMet Coal terdiri dari tujuh perusahaan patungan yang memegang tujuh konsesi di Kalteng dan Kaltim. Perseroan menargetkan bisa mencatat produksi batu bara 48 juta ton pada 2011, atau naik dari 2010 yang diproyeksikan sebesar 42 juta ton. “Adaro cukup prospektif ke depannya, menyusul naiknya harga minyak serta perusahaan yang relatif lebih efisien dibandingkan dengan perusahaan batu bara lainnya,” tulis Peter. Dia merekomendasikan beli untuk saham Adaro, dengan target harga Rp2.950 per saham. (
[email protected])
Megapolitan pertahankan porsi IPO OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Megapolitan Development Tbk tidak menaikkan jumlah saham yang dilepas ke publik melalui pencatatan saham perdana (IPO), meskipun membukukan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 3,7 kali. Sekretaris Perusahaan Megapolitan Wahyu Brataningrum mengatakan sejauh ini belum ada rencana untuk menambah jumlah saham yang dilepas, yakni sebanyak 850 juta saham, meski investor mengajukan permintaan hingga 3,14 miliar saham atau
3,7 kali dari porsi tersebut. “Sampai sekarang kami belum berencana menambah total saham yang akan dilepas yakni sebanyak 850 juta saham dengan harga Rp250 per unit,” tuturnya kepada Bisnis kemarin. Perseroan, lanjutnya, tengah menyiapkan dokumen efektif penawaran umum sebelum memastikan porsi alokasi saham perdana perseroan yang pencatatannya dijadwalkan pada 3 Januari 2011. PT Henan Putihrai Securities bertindak sebagai penjamin emisi. Megapolitan selama ini dikenal sebagai pengembang kawasan Cinere Jakarta Selatan. Perseroan membidik pendapatan Rp300
miliar pada tahun depan, pascapencatatan perdana yang membidik dana hingga Rp212,5 miliar tersebut. Akhir tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan Rp185 miliar dan sampai dengan November telah mencapai Rp160 miliar. Laba bersih diharapkan menembus Rp26 miliar pada akhir tahun ini, dan tumbuh 61,54% menjadi Rp42 miliar pada tahun depan. Tahun depan, perseroan akan mengembangkan tiga proyek utama yakni apartemen Urbana Cinere Depok, Cimandala City Bogor, dan Urabana Karawaci. Wahyu optimistis pemodal meminati saham emiten properti tersebut
karena faktor capaian laba yang tinggi. Direktur Utama Megapolitan Melani Lowas mengatakan sebagian besar dana hasil pencatatan perdana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha dan sebagian kecil untuk modal kerja. “Penawaran saham ini dilakukan untuk memperoleh dana ekspansi usaha perseroan, mengingat potensi pertumbuhan sektor properti tahun depan terus meningkat dan berkembang,” tuturnya dalam paparan publik baru-baru ini. Menurut rencana, sekitar 60% dana hasil IPO digunakan untuk pengembangan proyek, dengan
rincian 36% untuk membangun apartemen, pusat gaya hidup, dan hypermarket proyek Puri Cinere Depok dan 24% untuk mendanai proyek Cimandala City Sentul. Sebanyak 40% dialokasikan untuk modal kerja pengembangan proyek lainnya yakni Tatya Asri Sentul dan Graha Cinere Depok, termasuk sarana dan prasarana penunjang. Bisnis mencatat Megapolitan memiliki nilai aktiva bersih (NAV) sebesar Rp1,69 triliun per 31 Agustus 2009, hanya 6,01% dari aset emiten properti terbesar yakni PT Lippo Karawaci Tbk yang mencapai Rp28,1 triliun.
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
BURSA EFEK INDONESIA, 28 DESEMBER 2010 Nama saham Sbl.
Kurs Ttg. Trd.
Ptp.
▲/▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Nama saham Sbl.
Volume
PERTANIAN 1.Palawija/Tanaman Pangan BISI..............BISI International Tbk..............................................1.870..............1.900...........1.870 ..........1.880 ...............10 ..........3.674.500 .............6.928.290.000 ...........35,57.............1.890..............314.000 .........1.880...........389.500
YA
m
AALI ............Astra Agro Lestari Tbk ........................................24.850...........25.350.......24.850.......25.000.............150 ..........1.862.500 ...........46.897.350.000...........24,04 .........25.000..................3.500......24.900 ................1.000 BWPT...........BW Plantation Tbk.....................................................1.190..............1.300 ..........1.200...........1.270 ..............80..........9.370.000 ..............11.892.610.000............27,04 .............1.270 ...............66.000..........1.250.............99.000 GZCO...........Gozco Plantations Tbk...............................................405 ................420.............405.............420................15........12.498.500 ...............5.149.257.500 ............15,67 ...............420............1.777.500.............415 ..........436.000 LSIP.............PP London Sumatra Indonesia Tbk. ...................12.000............12.350........12.000........12.350............350..........3.023.000............36.921.600.000 ............19,69...........12.350..............138.500.......12.300 ..........209.500 SGRO...........Sampoerna Agro Tbk ..............................................3.025...............3.125..........3.025...........3.100...............75...........6.361.000 .............19.651.950.000.............17,66 .............3.100...........1.240.500.........3.075.........1.618.500 SMAR ..........SMART Tbk ..............................................................4.950 ..............5.100..........4.975 .........5.000 ..............50.................31.000...................155.787.500............14,25............5.050..................5.000 ........4.950 ...............5.000 TBLA ...........Tunas Baru Lampung Tbk...........................................415 ................430.............420.............430................15 ..........1.480.500.................634.900.000 .............12,31 ...............430..............183.500............425...........887.500 UNSP...........Bakrie Sumatra Plantations Tbk ..............................375.................385 .............375 .............375..................- .......66.975.000............25.413.400.000............15,54 ...............380 ..........1.298.500 ............375......15.822.000 CPDW ..........Cipendawa Tbk.............................................................229.......................-...................-.............229..................-............................-........................................- ..............-1,14......................-............................-..................-.........................MBAI............Multibreeder Adirama Ind. Tbk ...........................13.500............14.250 .........13.100........14.200............700..................2.500....................34.675.000................5,3 ..........14.000 .....................500.......13.600 ................1.000
4.Perikanan CPRO...........Central Proteinaprima Tbk ..........................................53.......................-...................-................53..................-............................-........................................- .............-5,19......................-............................-..................-.........................DSFI.............Dharma Samudera Fishing In Tbk ..............................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................- .............12,61..................50.............255.000..................-.........................IIKP..............Inti Agri Resources Tbk.............................................680.......................-...................-.............680..................-............................-........................................-.......-906,42 ...............640 ...............50.000..................-.........................-
5.Lainnya BTEK ...........Bumi Teknokultura Unggul Tbk.................................700.......................-...................-.............700..................-............................-........................................-..........-175,31......................-............................-..................-.........................-
PERTAMBANGAN 1.Pertambangan Batu Bara ADRO ..........Adaro Energy Tbk....................................................2.525.............2.525 .........2.500 .........2.500 .............-25..........8.293.500 ............20.915.525.000 ...........35,36............2.525...........3.123.000 ........2.500 .......3.235.500 ATPK ...........ATPK Resources Tbk...................................................182..................178 ..............175 ..............178 ...............-4 ...............50.500.......................8.914.000..........-139,61 ................180 ...............25.000 .............178.............24.500 BORN ..........Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk...................1.280..............1.300...........1.260...........1.270 ..............-10 ..........9.775.000 ...........12.502.800.000 ....................- .............1.270 .............576.500..........1.260 .......3.623.000 BRAU...........Berau Coal Energy Tbk ...............................................510 ................520..............510..............510..................-..........3.983.000..............2.034.670.000............33,72 ...............520 ........49.610.500.............510....120.427.500 BUMI............Bumi Resources Tbk................................................2.975..............3.075..........2.975 .........3.050...............75 .......50.087.000 ..........152.081.250.000............27,22 ............3.075 ........14.270.500 ........3.050 ...........194.000 BYAN...........Bayan Resources Tbk .............................................17.100 ...........18.000 ........17.000.........17.900............800.............368.000 .............6.469.625.000............91,58 ..........18.000 .....................500........17.900..............18.000 DEWA ..........Darma Henwa Tbk...........................................................71 ...................73.................71................73.................2 ........10.230.000...................741.925.000.................-10 ..................73...........3.531.000...............72........1.636.000 DOID............Delta Dunia Makmur Tbk.........................................1.500 ..............1.630 ..........1.490 ..........1.600.............100 .........95.110.000..........150.460.720.000.............23,15 ..............1.610.............540.000 .........1.600 .......3.962.500 GTBO...........Garda Tujuh Buana Tbk.................................................73 ...................70.................61 ...............62 ...............-11............1.361.500 ....................88.271.500 ............-5,29..................65..................2.000 ..............63...................500 HRUM..........Harum Energy Tbk ..................................................8.250.............8.500 .........8.250.........8.500............250 ...........3.174.000 ............26.737.225.000 ....................-............8.500 .............389.500........8.450.............48.500 ITMG............Indo Tambangraya Megah Tbk.............................51.850 ..........52.000.......50.900 .........51.100...........-750 .............705.000 ..........36.048.000.000..............26,11............51.100 ...............42.500.......51.050 ...............3.500 KKGI ............Resource Alam Indonesia Tbk...............................2.925..............3.075 .........2.900 .........3.050 .............125...........3.231.500...............9.724.037.500 ............19,64............3.050 ...............60.500.........3.025.............29.500 PKPK...........Perdana Karya Perkasa Tbk .......................................177..................179...............174...............174................-3 ...........1.401.500..................245.691.500.............12,78.................175.............280.000..............174 ...........212.000 PTBA...........Tambang Batubara Bukit Asam Tbk...................21.650 ..........22.000........21.550.......22.000............350 .............678.500............14.869.850.000.............27,91 .........22.000 ...............44.000.......21.950 ................1.000 PTRO...........Petrosea Tbk..........................................................26.000.......................-...................-.......26.000..................-............................-........................................- ..............7,59......................-............................-.......21.550...................500
2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi ARTI ............Ratu Prabu Energi Tbk...............................................280.................275 .............270 .............275 ...............-5................53.500 ....................14.470.000..............19,12................275 ................41.500............265.............23.500 BIPI..............Benakat Petroleum Energy Tbk .................................101 .................104..............102..............103.................2 ..........5.227.000 .................538.067.000 ...........-24,12.................103.............438.500.............102 ..........948.000 ELSA ...........Elnusa Tbk ....................................................................335.................335 .............325.............330 ...............-5 ........23.183.000..............7.695.845.000..........156,26................330.............254.000 ............325 ......12.677.000 ENRG...........Energi Mega Persada Tbk...........................................125..................128 ..............125 ..............126..................1 .......87.998.000................11.120.757.000..........-25,49.................126...........7.267.000 .............125 ........5.133.000 MEDC...........Medco Energi International Tbk.............................3.125...............3.175...........3.100...........3.150 ..............25............2.191.000.............6.862.425.000...........49,05 .............3.150.............486.000..........3.125.............30.000 RUIS ............Radiant Utama Interinsco Tbk....................................191..................196..............189 ...............191..................- ..............133.500 ...................25.552.500 ............12,95.................195..............100.000..............191 ...............5.500
3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya ANTM ..........Aneka Tambang (Persero) Tbk..............................2.400.............2.500 .........2.350..........2.475...............75 ........16.433.000.............40.230.187.500............18,63 ............2.475 ..............751.000 ........2.450 ........1.625.500 CITA.............Cita Mineral Investindo Tbk........................................317.......................-...................- ..............317..................-............................-........................................-..............8,78......................-............................-..................-.........................DKFT ...........Central Omega Resources Tbk.................................550.......................-...................-.............550..................-............................-........................................-...........-14,58......................-............................-..................-.........................INCO ............International Nickel Indonesia Tbk.......................4.700.............4.800 .........4.650.........4.800.............100 .........5.668.000 ...........27.000.362.500...............12,2............4.800.............1.411.500.........4.775............149.000 TINS.............Timah (Persero) Tbk................................................2.700..............2.775..........2.675..........2.750 ..............50..........10.123.000.............27.534.125.000............21,84 ............2.750...........1.394.500.........2.725 ...........190.500
4.Pertambangan Batu-batuan CNKO...........Exploitasi Energi Indonesia Tbk................................154..................156..............154..............154..................- .........3.505.500.................542.849.500 .............11,56.................155..............577.000.............154.........1.087.000 CTTH ...........Citatah Tbk......................................................................72 ...................73................72................72..................- .............756.500 ...................54.473.000............13,08 ..................73 ...............50.000...............72.......2.048.500 MITI .............Mitra Investindo Tbk.....................................................54...................55................53 ...............54..................- .........2.356.000...................127.322.000...........38,99..................54.............354.000...............53 ........2.170.500
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 1.Semen INTP ............Indocement Tunggal Prakasa Tbk.......................16.200 ...........16.300 .........16.100........16.300.............100...........1.555.500.............25.163.675.000............18,89 ..........16.300 ..............139.500.......16.250.............36.500 SMCB...........Holcim Indonesia Tbk .............................................2.200.............2.250...........2.175..........2.225 ..............25..........9.949.000............22.100.300.000...........20,65 ............2.225...................1.000 ........2.200 ........1.245.500 SMGR ..........Semen Gresik (Persero) Tbk..................................9.300.............9.450 .........9.300 .........9.400.............100 .........2.663.500 .............24.951.150.000 ............16,35............9.400 ..............129.000.........9.350..............12.000
2.Keramik, Perselen & Kaca AMFG...........Asahimas Flat Glass Tbk........................................5.350.............5.650 .........5.250 .........5.550............200.............382.000 ................2.121.975.000 ..............8,01............5.600 ................18.000 ........5.550 ...............2.000 ARNA ..........Arwana Citramulia Tbk ..............................................280.................285 .............275.............280..................-.............360.500..................100.272.500 .............5,46 ...............280.............244.000 ............275.............90.500 IKAI..............Intikeramik Alamasri Inds. Tbk..................................144 .................146..............142..............143.................-1.................15.500......................2.232.000..............-1,72 ................146..................2.500.............143 ...............6.500 KIAS ............Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.............................90...................92...............88 ...............90..................- .............389.500 ....................35.210.500..........122,95..................92 ...............92.000 ..............90..............37.000 MLIA............Mulia Industrindo Tbk ................................................420.......................-...................-.............420..................-............................-........................................-..............0,78 ...............450 ................12.500..................-.........................TOTO ...........Surya Toto Indonesia Tbk ...................................39.000.......................-...................-.......39.000..................-............................-........................................-................12,1......................-............................-..................-.........................-
3.Logam & Sejenisnya ALKA...........Alakasa Industrindo Tbk ...........................................800.......................-...................-.............800..................-............................-........................................-...........-381,3................790...................1.500..................-.........................ALMI............Alumindo Light Metal Inds. Tbk ...............................810................800.............800.............800 ..............-10 ...............36.500 ...................29.200.000 .............4,42 ...............890..................3.500............800..............13.500 BTON...........Betonjaya Manunggal Tbk .........................................355.................355.............320.............350 ...............-5..................8.500.......................2.815.000..............8,76................355..................3.500............345 ................1.000 CTBN...........Citra Tubindo Tbk....................................................2.500.......................-...................- .........2.500..................-............................-........................................-............12,89......................-............................-..................-.........................GDST ...........Gunawan Dianjaya Steel Tbk.......................................151..................156 ...............151 ..............153.................2...........1.262.000..................194.458.000...............6,19 ................154.............483.500 .............153 ...............2.500 INAI .............Indal Aluminium Industry Tbk...................................355 ................360.............345.............345 ..............-10...................1.500 .........................525.000 .............4,38................355 ...............28.000............345.............49.500 ITMA............Itamaraya Tbk. .............................................................510.................385.............385.............385............-125...................1.000 .........................385.000 ............-3,68......................-............................-............390 ...............2.500 JKSW...........Jakarta Kyoei Steel Works Tbk...................................161.......................-...................- ...............161..................-............................-........................................-..............3,59.................170................35.000 ..............161...................500 JPRS ...........Jaya Pari Steel Tbk ...................................................590 ................630.............580.............600 ...............10 ..........1.680.500.................1.014.120.000 .............5,83 ...............600..............318.500............580............221.000 KRAS...........Krakatau Steel (Persero) Tbk ..................................1.140................1.170............1.130............1.150 ...............10 .......39.338.500...........45.235.205.000 ...........36,67 ..............1.150 .........2.805.000...........1.140.........1.016.000 LION ............Lion Metal Works Tbk.............................................4.000.............3.800 .........3.800 .........3.800...........-200 .....................500.......................1.900.000..............5,37............4.500..................6.500 ........3.800...................500 LMSH...........Lionmesh Prima Tbk. .............................................4.800.......................-...................-.........4.800..................-............................-........................................-..............6,39............4.900 .....................500..................-.........................NIKL ............Pelat Timah Nusantara Tbk ......................................420 ................430..............415.............425.................5..........5.959.500..............2.527.252.500 ................9,7 ...............425..............148.000............420........2.413.500 PICO ............Pelangi Indah Canindo Tbk.........................................190.......................-...................-..............190..................-............................-........................................- ...................9 ................210 ...............80.000..................-.........................TBMS...........Tembaga Mulia Semanan Tbk................................9.000.......................-...................- .........9.000..................-............................-........................................- ...........29,28......................-............................-..................-.........................-
4.Kimia BRPT...........Barito Pacific Tbk ......................................................1.180 ...............1.190............1.150............1.150 .............-30 ..........4.237.000 ..............4.951.350.000 ........-221,06 ..............1.160.............285.500...........1.150 ..........656.000 BUDI ............Budi Acid Jaya Tbk.....................................................220 ................220.............220.............220..................- ...............50.500........................11.110.000...........25,04................230................35.000............220.............49.500 DPNS...........Duta Pertiwi Nusantara Tbk......................................370.......................-...................- .............370..................-............................-........................................- ....................- ...............405..................2.500............385 ...............2.500 EKAD...........Ekadharma International Tbk...................................250 ................250.............245.............245 ...............-5..............401.500 ....................99.412.500..............5,29................255.............200.000............245.............58.000 ETWA...........Eterindo Wahanatama Tbk ........................................220 ................240.............240.............240 ..............20 .....................500 ..........................120.000 .............14,16................235.................15.000.............215 ...........100.500 INCI..............Intanwijaya Internasional Tbk ..................................245 ................260.............240.............250.................5..........2.936.000.................750.505.000 .............-1,94 ...............250.............538.500............245.......2.428.000 SOBI ............Sorini Agro Asia Corporindo Tbk..........................3.300 .............3.350 .........3.300..........3.350 ..............50...........1.663.000 ..............5.522.212.500 ...........33,96 ............3.350..........2.225.500.........3.325 ...........148.000 SRSN...........Indo Acidatama Tbk......................................................62.......................-...................- ...............62..................-............................-........................................- ...........76,62 ...................61.................15.000 ..............60............124.000 TPIA ............Tri Polyta Indonesia Tbk ........................................3.350 .............3.350 .........3.200..........3.350..................- .............874.500...............2.861.337.500 ..............9,77 ............3.350 ...............28.000 ........3.300...............11.000 UNIC............Unggul Indah Cahaya Tbk .......................................1.830.......................-...................- ..........1.830..................-............................-........................................-............12,83 .............1.990...................1.500..........1.790 ................1.000
5.Plastik & Kemasan AKKU...........Aneka Kemasindo Utama Tbk.....................................101.......................-...................-...............101..................-............................-........................................-............-9,34.................125...................1.000..............101 ................1.500 AKPI ............Argha Karya Prima Inds. Tbk....................................960.......................-...................-.............960..................-............................-........................................-...............12,2 ...............990 ...............60.000............960.............32.500 APLI.............Asiaplast Industries Tbk .............................................89...................92...............88 ...............88.................-1..............277.000....................24.478.500..............4,99...................91 .....................500..............88..............37.000 BRNA ..........Berlina Tbk.................................................................1.530..............1.600 ..........1.540...........1.570 ..............40 ...............121.500 ..................190.975.000 .............6,46 .............1.570..................5.000 .........1.560................7.500 DYNA...........Dynaplast Tbk ..........................................................3.500.......................-...................- .........3.500..................-............................-........................................-.............13,67......................-............................-..................-.........................FPNI.............Titan Kimia Nusantara Tbk.........................................147 .................160 ..............139 ..............139 ...............-8..................2.000 .........................299.500...............-3,2..................151.................15.000 .............139..............37.500 IGAR............Champion Pacific Indonesia Tbk..............................205.................230.............205..............210.................5.............850.500...................183.815.000 ................7,4 ...............220 ................18.500.............210.............58.500 IPOL.............Indopoly Swakarsa Industry Tbk..............................255 ................260.............250.............260.................5........18.804.500 .............4.842.587.500 ....................- ...............260...........2.919.500............255........1.246.500 SIAP ............Sekawan Intipratama Tbk ............................................86.......................-...................- ...............86..................-............................-........................................- ..............8,18 ..................79..................3.500...............74...................500 SIMA............Siwani Makmur Tbk......................................................128.......................-...................-..............128..................-............................-........................................- ..............-1,18.................127 ...............50.000 ..............115..............12.500 TRST............Trias Sentosa Tbk........................................................270.................270 .............270 .............270..................- ...............110.000....................29.700.000 ............10,99 ...............280 ...............50.000 ............270 .............87.500 YPAS ...........Yanaprima Hastapersada Tbk ..................................640 ................650.............630.............640..................-.............1.181.000 ..................758.170.000.............18,77 ...............650...............177.500............640.............20.500
6.Pakan Ternak CPIN ............Charoen Pokphand Indonesia Tbk .........................1.780..............1.980...........1.780...........1.950 .............170.......40.033.000..............76.119.435.000..............2,93 .............1.950 ..............124.000..........1.940 ........1.349.000 JPFA............Japfa Comfeed Indonesia Tbk...............................3.200..............3.275 .........3.200 .........3.200..................- .........4.205.000 ............13.572.650.000 .............8,25 ............3.225 ...............42.500 ........3.200..............71.500 MAIN ...........Malindo Feedmill Tbk..............................................2.800.............2.900 .........2.850 .........2.900.............100................33.000....................94.487.500 .............6,58............2.900..................6.000 ........2.850 ...............2.500 SIPD.............Sierad Produce Tbk.......................................................70 ...................72................70.................71..................1 .......30.476.000................2.144.781.000 .............10,21 ...................71 ..........3.753.500...............70.......4.290.500
7.Kayu & Pengolahannya SULI.............Sumalindo Lestari Jaya Tbk.......................................130..................132..............128 ...............131..................1.............805.000..................104.585.500 ............15,25..................131..................5.500 .............129 ..........354.500 TIRT.............Tirta Mahakam Resources Tbk....................................76 ...................79................75................77..................1...........1.940.000 .................148.380.000 ............-2,96 ..................77..................2.000...............76 ..........433.000
8.Pulp & Kertas FASW...........Fajar Surya Wisesa Tbk...........................................2.925 .............2.925..........2.875..........2.875.............-50.............936.000...............2.713.562.500...........20,83 ............2.875 ...............30.500 ........2.850...........232.500 INKP ............Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. .............................1.650..............1.660...........1.630...........1.630 .............-20...........1.902.000 ...............3.129.965.000 ............15,03.............1.640 ................21.000..........1.630 ..........866.500 INRU............Toba Pulp Lestari Tbk.................................................590.................700.............590.............690.............100 ...............20.000 ....................13.545.000..........166,43 ...............690.................15.000............590 ...............3.000 KBRI ............Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. ....................94...................96 ...............94 ...............95..................1 ...........1.764.500 ..................167.006.500 ..............7,59..................96..............477.500 ..............95 ...........691.000 SAIP ............Surabaya Agung Industry P. Tbk...............................104.......................-...................-..............104..................-............................-........................................-..............3,32.................138..................4.000..................-.........................SPMA ..........Suparma Tbk................................................................225.................245.............240.............245 ..............20..................9.000......................2.200.000.............10,77 ...............250..............105.000............245 ...............4.000 TKIM............Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ..............................3.050 .............3.025..........2.975..........2.975..............-75...........1.356.000..............4.068.512.500 .............4,53............3.000 ..............231.500.........2.975 ...........196.000
ANEKA INDUSTRI 1.Otomotif dan Komponennya ASII..............Astra International Tbk........................................53.500...........53.900.......53.000.......53.450.............-50............1.016.000 ...........54.530.275.000 ............15,66..........53.450..................4.000......53.300...............11.500 AUTO...........Astra Otoparts Tbk................................................14.000.............14.150........14.000........14.000..................-..............104.500 ..............1.468.275.000 ..............9,73 ..........14.050 .....................500.......14.000..............10.000 BRAM..........Indo Kordsa Tbk.......................................................2.400.......................-...................-.........2.400..................-............................-........................................-.............8,84............2.500 .....................500..................-.........................GDYR...........Goodyear Indonesia Tbk.......................................10.200 ...........10.600........10.600........10.600............400..................3.000....................31.800.000 .............8,23...........10.700..................3.500.......10.350...................500 GJTL............Gajah Tunggal Tbk...................................................2.300 .............2.325 .........2.250 .........2.300..................- ...........7.019.500.............16.046.237.500..............9,05............2.300 ..............931.000.........2.275 ........1.576.000 IMAS............Indomobil Sukses Int’l. Tbk ....................................7.600..............7.700..........7.500..........7.600..................- ...............20.000..................152.500.000...............15,7 ............7.650..................6.500.........7.600 ................1.000 INDS ............Indospring Tbk .......................................................10.500.......................-...................-........10.500..................-............................-........................................- .............4,34 ..........10.500...................1.000........8.500...................500 LPIN ............Multi Prima Sejahtera Tbk......................................3.375 .............3.475 .........3.300 .........3.300..............-75 ................14.500...................48.225.000...............5,41............3.300 .....................500.........3.275 ................1.000 MASA ..........Multistrada Arah Sarana Tbk....................................330.................335 .............325 .............335.................5 .........6.264.500 .............2.065.872.500 ............13,38................335 .........2.686.500............330 ..........609.000 NIPS ............Nipress Tbk...............................................................3.600.............4.000 .........3.800.........4.000............400...................1.500......................5.875.000..............5,77.............3.975...................1.000 ........3.650 ................1.000 PRAS...........Prima Alloy Steel Tbk ...................................................93.......................-...................-................93..................-............................-........................................-.............-1,84..................94 ................10.000...............93 ...............6.500 SMSM..........Selamat Sempurna Tbk ...........................................1.070 ..............1.070 ..........1.060...........1.070..................- ................77.500 ....................82.165.000 .............11,27 .............1.070...............127.500 .........1.060.............22.000 SUGI ............Sugih Energy Tbk. ........................................................157.......................-...................- ..............157..................-............................-........................................- .............-12,6......................-............................-..................-.........................-
2.Tekstil & Garmen ADMG..........Polychem Indonesia Tbk.............................................210.................225..............215.............220 ...............10..........2.035.500 ................442.505.000 ............15,99 ...............220.............505.500.............215 ..........250.000 ARGO ..........Argo Pantes Tbk .......................................................1.300.......................-...................- ..........1.300..................-............................-........................................-.............-11,76.............1.300 ...............45.000..................-.........................CNTB...........Saham Seri B (Centex) Tbk....................................5.000.......................-...................- .........5.000..................-............................-........................................-............14,54......................-............................-..................-.........................CNTX...........Centex (Preferen) Tbk ............................................2.650.......................-...................- .........2.650..................-............................-........................................- ............-5,22......................-............................-..................-.........................ERTX ...........Eratex Djaja Tbk.............................................................59.......................-...................- ...............59..................-............................-........................................-...............-0,2..................68..................4.000..................-.........................ESTI.............Ever Shine Tex Tbk. ......................................................95.......................-...................- ...............95..................-............................-........................................-...........48,82......................-............................- ..............90.............35.000 HDTX ...........PanasiaIndosyntec Tbk..............................................250.......................-...................-.............250..................-............................-........................................-............-6,66......................-............................-..................-.........................INDR............Indo-Rama Synthetics Tbk......................................1.700................1.710...........1.690...........1.700..................-.............524.500 ................890.880.000 .............8,34 .............1.700 ...............26.500 .........1.650 ...............5.000 KARW..........Karwell Indonesia Tbk.................................................145.......................-...................-..............145..................-............................-........................................- ...........-19,24......................-............................-..................-.........................MYRX ..........Hanson International Tbk ..........................................189 .................190..............188..............188.................-1 .........4.364.000 .................821.804.500 ............199,3.................189...........1.030.000.............188...........333.500 MYRXP........Saham Seri B Hanson International Tbk...................62...................65 ...............63 ...............63..................1 .............369.000....................23.530.500............-17,87..................65................49.500 ..............63.............85.500 MYTX...........Apac Citra Centertex Tbk ...........................................68 ...................75 ...............69 ...............69..................1.............206.000.....................14.755.500............-0,65 ...................71 .....................500 ..............69.............40.000 PAFI.............Panasia Filament Inti Tbk..........................................250.......................-...................-.............250..................-............................-........................................- ............-4,97......................-............................-..................-.........................PBRX...........Pan Brothers Tbk......................................................1.540 ..............1.630...........1.530 ..........1.600 ..............60.........27.412.000............43.663.315.000..............17,81.............1.600.............586.000..........1.590 ..........1.177.000 POLY............Asia Pacific Fibers Tbk ..............................................220 ................220..............215.............220..................-..............627.500...................137.942.500.....................1 ...............220................93.000.............215 ..........285.000 RICY ............Ricky Putra Globalindo Tbk.........................................181..................185 ..............177..............185.................4.............342.000......................61.817.000 ..............9,74.................183 ................51.000.............180.............30.000 SSTM...........Sunson Textile Manufacture Tbk..............................220 ................220.............220.............220..................- ...............36.000.......................7.920.000 ............19,09................230...................1.500............225........1.000.000 TFCO............Tifico Fiber Indonesia Tbk..........................................510.......................-...................-..............510..................-............................-........................................- .........-102,14 ...............550 .............355.000..................-.........................UNIT ............Nusantara Inti Corpora Tbk........................................137.......................-...................- ..............137..................-............................-........................................- ............16,59 ................158 .....................500.............138 ...............6.000 UNTX...........Unitex Tbk. ................................................................3.700.......................-...................-..........3.700..................-............................-........................................- ....................-............4.500 .....................500..................-.........................-
3.Alas Kaki BATA............Sepatu Bata Tbk....................................................69.000...........67.500 .......67.500 .......67.500........-1.500 ..................7.000.................472.500.000 ............13,29.........68.000 ................10.000......65.000.............52.500 BIMA............Primarindo Asia Infrastr. Tbk ..................................900.......................-...................-.............900..................-............................-........................................- .............5,09......................-............................-..................-.........................SIMM ...........Surya Intrindo Makmur Tbk .......................................148.......................-...................-..............148..................-............................-........................................-............-17,93......................-............................-..................-.........................-
4.Kabel IKBI..............Sumi Indo Kabel Tbk ...............................................1.200.......................-...................- ..........1.200..................-............................-........................................-.........328,92.............1.200..................6.500............900 ................1.000 JECC............Jembo Cable Company Tbk.......................................570.......................-...................- .............570..................-............................-........................................- .............15,91 ...............590 .....................500............560 ...............8.500 KBLI.............KMI Wire & Cable Tbk...................................................80...................83 ...............80 ................81..................1..........6.335.000..................512.985.500 ...................6..................82.............698.500 ..............80 ...........214.500 KBLM...........Kabelindo Murni Tbk ....................................................110...................110...............110...............110..................- ................12.500 .......................1.375.000 ............29,61......................-............................-..............110..............37.500 SCCO ...........Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk 1.950 ..............1.950...........1.950...........1.950..................-...................1.000.......................1.950.000 .............6,25 .............1.950..................3.000 .........1.650 ................1.000 VOKS...........Voksel Electric Tbk ....................................................450.......................-...................-.............450..................-............................-........................................-...........-43,01 ...............450..................5.000............340 ...............5.000
5.Elektronika PTSN ...........Sat Nusapersada Tbk ..................................................80.......................-...................- ...............80..................-............................-........................................-...........-15,98..................85 .....................500...............76...............17.500
6.Lainnya ASIA ............Asia Natural Resources Tbk........................................80....................81................79 ...............80..................-..............718.000....................57.292.500.............47,13..................80 ..............124.000...............79........1.083.500 KBLV ...........First Media Tbk. ..........................................................900.......................-...................-.............900..................-............................-........................................-...........43,52 ...............900..................5.000.............810 ................1.000 MYOH..........Myoh Technology Tbk...................................................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................- ....................-..................50 ...........1.722.500..................-.........................-
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
Q Q
ADES...........Akasha Wira International Tbk ..............................1.620..............1.660...........1.630 ..........1.660 ..............40..............105.000...................172.730.000 ...........76,69.............1.660.................13.500..........1.630 ................1.000 AISA ............Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ..................................780 .................810 .............760 .............770 ..............-10...........7.041.000..............5.532.635.000 ..............41,5................770.............256.500 ............760 ..........552.000 AQUA ..........Aqua Golden Mississippi Tbk. ..........................244.800.......................-...................- ....244.800..................-............................-........................................-...........25,04......................-............................-..................-.........................CEKA...........Cahaya Kalbar Tbk.....................................................1.100.......................-...................-............1.100..................-............................-........................................-...............6,61 ..............1.100..................5.000............950 ...............5.000 DAVO...........Davomas Abadi Tbk.......................................................74 ...................75................74................75..................1 ..........1.054.000 ....................79.037.500 .............6,44 ..................75 ...............42.000...............74............331.000 DLTA............Delta Djakarta Tbk ..............................................108.000.........108.000.....108.000.....108.000..................- .....................500...................54.000.000.............12,73.........114.000 .....................500 ....105.000 ................1.000 ICBP ............Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ......................4.475.............4.600.........4.500..........4.575.............100 ..........7.335.000............33.453.037.500 ............125,4 ............4.575................117.500 ........4.550 ..........602.000 INDF ............Indofood Sukses Makmur Tbk...............................4.650.............4.825.........4.600 .........4.825 .............175 ........19.062.500 ...........90.464.237.500 .............14,14............4.825...........1.323.000........4.800...........253.000 MLBI............Multi Bintang Indonesia Tbk..............................261.000.........261.000......261.000......261.000..................- .....................500..................130.500.000 ..............14,11 .......275.000 .....................500 ...250.000...................500 MYOR ..........Mayora Indah Tbk...................................................10.850.............11.200.........10.750.........11.000.............150...............917.000 ............10.094.925.000 ............19,94............11.000 ...............55.500.......10.950.............46.500 PSDN...........Prasidha Aneka Niaga Tbk ..........................................85.......................-...................- ...............85..................-............................-........................................- .............5,88......................-............................- ..............56..............10.000 ROTI ............Nippon Indosari Corpindo Tbk ..............................2.500.............2.500.........2.400 .........2.500..................- .............275.500 ................684.500.000 ...........30,02............2.525................35.500 ........2.500.............22.000 SKLT............Sekar Laut Tbk ............................................................140 .................140..............140..............140..................-..................2.500 .........................350.000................13,1......................-............................-.............140 ...............2.500 STTP............Siantar TOP Tbk ..........................................................385.......................-...................-.............385..................-............................-........................................-...........34,65................395 ...............50.000............385 ...............5.000 ULTJ ............Ultra Jaya Milk Tbk .................................................1.220..............1.250...........1.220...........1.220..................- ..............149.500 ..................185.075.000 ...........27,48 .............1.240..................5
2 Rokok m HM m
3 Fa mas Km K M
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Volume
m m
4 Kosme k & Ba ang Kepe uan Rumah Tangga MRA D UNVR
M M U
R m
5 Pe a a an Rumah Tangga KD K M
K K
w M m
PROPERTI DAN REAL ESTAT P ope A N AR AA
& Rea Es a e A A m
m R m m
A m w
KD K D KRA OW RA R R DAR D D DU Y M MD RA HD R K A K AM K KR MD N MK OMR RA UD WON W R M RD
m D m
m K
Dm A m m
R
w D D D
A
R m
D D
w D
m
M w M
mD m &D
H R Kw D m
m
N K w
M M
R K m D
Nw
m m
w W R R
m M
V m m D m m mm A
MDM MRA
2 Kons uks Bangunan ADH D K KON
A D
D A O W KA
D
K K
M A m
W
m
K
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI Ene g A D A
N
2 Ja an To Pe abuhan Banda a & Se en snya MN MR M A
M M
N
N
3Te ekomun kas m A RN NV A KM
M
m m m
4 T anspo as A O A M H AA ND M RA RA A R A MDR MA RAM W HA WN RA
A
m O M
Hm
m A
M R R
R R m m M m m m O N
W
m M
5 Kons uks non bangunan NDY R NA
K
U m m M N A mM
w OWR RU
KEUANGAN Bank A RO A AA AK A K N N R N
A m mR A N N R N M D
DMN K R KW MR N A N A N N M WD N V N MAYA M OR M A N N N DRA
m m
D
w
K w M mA M N m m w N V A M W M O
K N
Hm
2 Lembaga Pemb ayaan ADM D N N D N M N RU VRNA WOM
A
D m
M
D M
M
V W
O O m
M
3 Pe usahaan E ek AK HAD KR N O A AN
M HD K
R RM YU
R
NA
m Y
4 Asu ans A DA AHA AMA A A DM A A RM
A A A A A A A
MR NN N
M
D A Am A
H M D
M
Rm R
5 La nnya A AR A A M
A D M
M N RODA MMA
m m
D
m
m R
O D M M
m
A
1.Makanan & Minuman
D
▲/▼ (poin)
m
3.Peternakan
DV A NA KA K M RK
Ptp.
m
2.Perkebunan
RM HM RM A
Kurs Ttg. Trd.
V m m m
PERDAGANGAN JASA DAN NVESTAS Pe dagangan Besa Ba ang P oduks AM AKRA M R
A AKR
D A M H MA RN H A NA ND KARK KON
D
MDRN M OKA D QM KA RA
M M A M A
M m M
m
m
w M
K M m H
A A
D D
R
R m m M m U A • Bersambung ke Hal. f5
DATA REKSA DANA
f6 Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Campuran
N a ak va be h dan ha
Nama /jenis Reksadana
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
IDR Regular Income Plan I (03/12/10).........................................................................1.337,38..................0,60 ...............6,98 ...............6,98 Proteksi Mahanusa Dana Traana (27/12/10) ..................................................................965,70..................-4,73...............-3,27 ..............-4,27 Samuel Dana Obl Terproteksi (30/11/10) ......................................................................806,60...................1,02..............-8,04 ..............-8,96 Terproteksi Net Dana Proteksi I (30/11/10)..................................................................1.500,48..................0,90 ..............12,29 ..............12,29 Terproteksi Net Dana Proteksi II (30/11/10).................................................................1.440,00....................1,10................12,12................12,12 Terproteksi Net Dana Proteksi III (30/11/10)................................................................1.350,80...................1,30..............13,84..............13,84 Terproteksi Net Dana Proteksi IV (30/11/10) .................................................................1.147,09 ..................0,96....................--....................-Terproteksi Net Dana Proteksi V (30/11/10).................................................................1.078,58 ..................0,93....................--....................-Trim Gebyar Terproteksi I (27/12/10)...........................................................................1.367,27.................-0,26...............8,56...............8,02
N
• KUSTODIAN BNI
nve a be baga ek a dana h ngga 28 De embe 20 0
Nm
n
R
n
••
H h un
30 h h
n
m hun R h
Big Dana Likuid Satu................................................................................................1.493,56..................0,83 ...............10,01 ...............10,01 Big Dana Muamalah..................................................................................................1.668,51..................0,89...............13,99...............13,99 Nikko Kalbar Fund......................................................................................................988,81..................-1,02................7,62................7,62
h h
Terproteksi
Rp
%
%
R
n
H
n
m
h 30 h h
hun R h
h h
Saham Nikko Saham Nusantara ...........................................................................................1.583,77.................-0,86 ..............14,32 ..............14,32
KUSTOD AN BANK C MB N AGA
Pendapatan Tetap
n
un
Pendapatan Tetap N
Nm
%
AAA Reksa Premium Proteksi V (30/11/10).................................................................1.000,99.......................--....................--....................-AAA Reksa Premium Proteksi VI (30/11/10).................................................................1.001,05.......................--....................--....................-AIM TRUST MONARCH (30/11/10).............................................................................1.096,23...................0,74..................9,11..................9,11 Gani Proteksi 1 (30/11/10)..........................................................................................1.096,64...................0,76.................9,14.................9,14 Gani Proteksi 2 (30/11/10)..........................................................................................1.094,19...................0,76................9,27................9,27 Gani Proteksi 3 (30/11/10).........................................................................................1.050,93..................0,69....................--....................-HPAM Proteksi Dollar-1 (30/11/10).................................................................................1,0067 ..................0,33....................--....................-Lautandhana Proteksi Dollar (30/11/10)........................................................................1,0085 ..................0,27....................--....................-Lautandhana Proteksi VII (30/11/10) ..........................................................................1.005,67..................0,50....................--....................-Si Dana Proteksi Batavia XI (30/11/10)..........................................................................1.121,50...................0,77................9,23................9,23 Si Dana Proteksi Batavia XII (30/11/10).........................................................................1.115,85...................0,75 ...............8,96 ...............8,96 Si Dana Proteksi Batavia USD I (30/11/10)......................................................................1,0782...................0,51 ................6,21 ................6,21 Si Dana Proteksi Batavia USD II (30/11/10).....................................................................1,0837..................0,54 ................6,61 ................6,61 Trim Syariah Terproteksi Prima II (30/11/10)................................................................1.252,24 ...................1,33................13,14................13,14
Saham Campuran
Pasar Uang Te p o eks
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/11/10)...........................................5.679.316.444,19...............-0,08....................--....................--
• KUSTODIAN BRI Pendapatan Tetap Saham Pasar uang
Campuran
Saham Pasar Uang Terproteksi
• KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap Manulife Dana Tetap Pemerintah...............................................................................1.357,08 ..................-1,53 ..............12,42 ...............3,60
Saham First State Dividend Yield Fund ................................................................................3.055,53.................-0,64..............29,57..............24,49 BNP Paribas Pesona Amanah (d/h Fortis Pesona Amanah)..........................................1.703,44..................0,66..............35,28 ..............31,28 Mandiri Investa Atraktif...........................................................................................3.649,83 ...................1,67..............33,93 .............32,43 Manulife Saham Andalan...........................................................................................1.519,89..................0,63..............37,33 .............35,64 PNM Ekuitas Syariah ...............................................................................................1.606,90 .................-0,67...............19,35...............19,35 Reliance Equity Fund ...............................................................................................1.847,67 ...................3,15..............24,24.............22,88 Schroder Dana Istimewa..........................................................................................4.628,01.................-0,39 ..............38,91 ..............38,21 Manulife Syariah Sektoral Amanah ............................................................................2.792,10..................0,49..............32,32 .............30,34
Campu an
Campuran First State Indonesian Liquid Plus Fund .....................................................................1.463,68 ....................0,11 ................1,24...............-2,73 First State MultiStrategy Fund..................................................................................2.820,21 .................-0,96..............26,97 ..............21,99 BNP Paribas Equitra Amanah (d/h Fortis Equitra Amanah)..........................................1.366,84..................0,02................5,78................1,64 BNP Paribas Komoditas Plus (d/h Fortis Komoditas Plus) .............................................1.212,70 ...................1,37 .............20,56 ..............15,83 Manulife Dana Stabil Berimbang................................................................................1.377,20..................-0,81..............18,29..............16,83 Manulife Dana Tumbuh Berimbang ............................................................................1.539,33...................0,14..............28,78...............27,19 NISP Flexigrowth.....................................................................................................1.334,32..................-0,41................24,11 ..............21,65 Schroder Dana Kombinasi........................................................................................2.190,62.................-0,23 ...............12,61 ...............9,85 Batavia USD Balanced Asia........................................................................................0,9936..................0,00...............0,00...............0,00
Pasar Uang Manulife Flexinvest Plus...........................................................................................1.000,00..................0,22 ...............3,86 ...............3,86 Nikko Kas Management...........................................................................................1.000,00..................0,60 .................8,11 .................8,11 ABF IBI Fund.........................................................................................................20.049,12..................-1,42................19,10................19,10
Terproteksi
Pendapatan Tetap BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) ....................................................1.255,53..................-2,78 .............20,90 ...............9,38 BNP Paribas Prima Asia USD.....................................................................................0,9998.......................--....................--....................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)....................................................................1.431,58..................-1,65 ...............17,79..............15,48 BNP Paribas Prima USD.............................................................................................0,9754..................-1,55....................--....................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II)...................................................1.217,34..................-0,91 ...............9,09................8,01 CIMB-Principal Income Fund A...................................................................................1.725,94 ..................-1,23...............13,52..............12,38 Danareksa JS Optima...............................................................................................1.254,21.................-0,40 ..............13,48................11,23 Danareksa Melati Dollar (US$).........................................................................0,1552985467..................-1,98 ...............4,95................3,39 Danareksa Melati Dollar (Rp) ....................................................................................1.402,65.......................--....................--....................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap...........................................................................1.043,18 ...................1,24....................--....................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (US$).......................................................0,9853931120.......................--....................--....................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (Rp).................................................................8.900,07.......................--....................--....................-Danareksa Melati Premium Dollar (US$)............................................................1,1283347898..................-1,85................7,56...............4,40 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp)........................................................................10.191,12.......................--....................--....................-MRS BOND KRESNA................................................................................................1.291,85...................0,97..............15,48...............10,95 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2.................................................................996,14.......................--....................--....................-Saham
Pasa Uang
BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus) .....................................2.259,40 .................-0,27..............34,73.............30,44 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris).....................................................................1.684,38..................0,89 ..............45,41...............39,71 Dana Ekuitas Prima..................................................................................................3.337,74 ...................0,12..............32,22..............23,76 Danareksa Mawar...................................................................................................6.534,09.................-0,45...............35,21...............33,21 Danareksa Mawar Agresif.........................................................................................1.042,99.................-0,48..............25,24..............20,99 Danareksa Mawar Fokus 10.......................................................................................1.444,90..................-1,22....................--....................-First State IndoEquity Peka Fund...............................................................................1.238,29 .................-0,57....................--................... -NISP Indeks Saham Progresif....................................................................................1.590,97.................-0,58 ..............31,85..............29,24 Schroder 90 Plus Equity Fund...................................................................................1.306,03..................0,50....................--....................--
Te p oteks mm mm
m m
Campuran
M
Bahana Quant Strategy ...........................................................................................1.064,34..................-1,30....................--....................-Danareksa Anggrek................................................................................................4.565,54.................-0,48..............18,62..............16,86 Danareksa Anggrek Fleksibel ...................................................................................2.979,53..................-1,80...............24,14 ..............21,69 Danareksa Syariah Berimbang...................................................................................4.711,98...................1,43 .............28,35.............26,44 MRS FLEX KRESNA.................................................................................................1.572,67..................-1,36...............25,31.............20,40 NISP Dana Handal...................................................................................................1.859,64...................0,61................14,71 ..............13,85 Schroder Dana Prestasi..........................................................................................21.049,57..................0,05..............36,96..............33,92
m
M
Pasar Uang
m m m
Danareksa Seruni Pasar Uang II................................................................................1.000,00..................0,49 ...............6,06 ...............6,06 Danareksa Seruni Pasar Uang III...............................................................................1.000,00..................0,46....................--....................--
m m
Terproteksi Bahana B Optima Protected Fund 28 (30/11/10) .............................................................1.002,34 ..................0,77.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 29 (01/12/10)...............................................................1.016,77...................0,65.....................–.....................– Bahana B Optima Protected Fund 31 (30/11/10).................................................................994,73 ..................0,82.....................-.....................-
Bahana B Optima Protected Fund 33.....................................................................1.014,92 .................-1,59....................--....................-Bahana B Optima Protected Fund 34 (27/12/10) ...........................................................1.011,23.................-0,87....................--....................-Bahana B Optima Protected Fund 36 (30/11/10)................................................................993,94 ..................0,24.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund USD 1 (28/12/10)...............................................0,99845321..................0,55....................--....................-Bahana Optima Protected Fund 8 ................................................................................1.111,08.................-0,23................9,33................1,00
Bahana Reksa Panin Terproteksi VI........................................................................1.133,48 .................0,57..............12,83...............4,24 Bahana Reksa Panin Terproteksi VII (30/11/10).................................................................1.118,64 ..................0,77..............20,54................11,35 Bahana Reksa Panin Terproteksi VIII (30/11/10)...............................................................1.090,95 ...................0,91................8,78................0,49 Bahana Reksa Panin Terproteksi IX (30/11/10).................................................................1.065,92 ..................0,78..............20,99................11,78
m
Bahana Reksa Panin Terproteksi XI.......................................................................1.059,75 .................0,49....................--....................-m m m m
m m m m
Penyertaan Terbatas
• KUSTOD AN DEUTSCHE BANK Pendapatan tetap Bahana Investasi Abadi............................................................................................1.363,83..................-1,20................11,23................7,96 BNP Paribas Rupiah Plus ( D/H Fortis Rupiah Plus).....................................................1.489,34..................0,04 ...............5,52 ...............5,52 First State Ind. Bond Fund..........................................................................................2.017,17 ..................-1,24................14,17................9,70 GMT Dana Obligasi Plus.............................................................................................1.893,13 ....................1,15...............21,93...............21,93 GMT Dana Pasti 2....................................................................................................1.347,89...................0,79 ..............12,55 ..............12,55 Maestrodollar............................................................................................................1,3446..................-0,81...............5,54...............2,44 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II............................................................................960,43 .................-0,97 ...............14,14 ...............14,14 Mandiri Investa Dana Syariah....................................................................................1.564,25...................1,22 ...............11,56 ...............9,08 Mandiri Investa Dana Utama......................................................................................1.144,90.......................-- ...............11,32..................9,11 Mandiri Investa Keluarga............................................................................................1.104,18...................-1,10 ...............8,33 ................6,18 Manulife Obligasi Negara Indonesia II.........................................................................1.320,64 ..................-1,37 ................11,91 ...............10,51 Manulife Obligasi Unggulan......................................................................................1.542,46 ..................-1,37 ...............6,55 ...............5,22 Manulife Pendapatan Bulanan II.................................................................................1.087,65 ..................-0,71 ................8,31................6,96 Mr Dollar (USD)..........................................................................................................1,9635.................-0,02...............4,85................2,78 Panin Dana Utama Plus 2.........................................................................................1.469,36.................-0,89...............13,36...............13,36 PNM Dana Sejahtera II..............................................................................................1.206,41.................-0,94 ...............6,39 ...............6,39 Reksa Dana PNM Amanah Syariah.............................................................................1.515,94 ..................0,67................9,55................7,38 Schroder Dana Andalan II..........................................................................................1.051,57..................-0,18...............4,30................3,78 Schroder Dana Mantap Plus .....................................................................................2.494,01...................-1,70...............17,36 ..............15,03 Schroder Dana Mantap Plus II...................................................................................1.540,27 ..................-1,57 ..............16,56 ..............14,26 Schroder Dana Obligasi Ekstra....................................................................................1.251,19...................1,02................7,89................5,75 Schroder USD Bond Fund (USD)...................................................................................1,2498..................-1,98................7,97................7,97
Saham Bahana Dana Prima ................................................................................................11.657,34.................-0,29..............29,92 .............26,08 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas )...................................................................13.613,16 ...................0,19 .............38,53...............33,15 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham )....................................................1.330,98 ..................-0,13....................--....................-Batavia Dana Saham.............................................................................................38.404,97..................-0,81..............32,47 .............29,86 Batavia Dana Saham Agro.........................................................................................1.185,88..................0,43 .............34,09 ..............28,21 Batavia Dana Saham Optimal....................................................................................1.748,44...................0,01 .............36,50................31,12 Batavia Dana Saham Syariah.....................................................................................1.491,40 ..................-0,17..............24,02 ..............21,56 CIMB-Principal Equity Aggressive.............................................................................2.798,76..................-0,74..............26,57..............23,75 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah.............................................................1.394,70..................0,34..............24,94..............24,94 Cipta Syariah Equity .................................................................................................1.372,76...................1,42..............32,95..............32,95 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham )..........................................................5.933,22.................-0,03..............32,47 .............30,49 First State Indoequity Sectoral Fund..........................................................................4.102,36 .................-0,57................31,31...............26,16 First State Indoequity Value Select Fund ....................................................................1.222,72.................-0,68 .............24,60................19,71 GMT Dana Ekuitas..................................................................................................2.502,09....................1,18 .............34,99 .............34,99 Mandiri Investa Atraktif Syariah.................................................................................1225,56......
Penyertaan Terbatas
Exchange Traded Fund (ETF)
• KUSTODIAN CITIBANK
Bahana Reksa Panin Terproteksi XII (30/11/10)................................................................1.026,65 ..................0,95.....................-.....................Bahana Reksa Panin Terproteksi XIII (30/11/10)................................................................1.004,71 ..................0,88.....................-.....................Bahana Reksa Panin Terproteksi XV (30/11/10)................................................................991,554........................–.....................–.....................– Brent Dana Terproteksi I ...........................................................................................1.196,48..................0,90................10,71................10,71 Danareka Proteksi Melati III .........................................................................................1.084,15....................1,27.................9,61.................9,61 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (US$)(21/12/10)....................1,1001210776..................-0,79 ................7,39 ................7,39 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (Rp)(21/12/10)............................9.946,19.......................--....................-- .....--Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah (13/12/10).......................................................................1.025,71..................-2,26....................--....................-Danareksa Proteksi Global Protektif II............................................................................1.170,38 ..................5,84..............25,92...............22,15 Danareksa Proteksi Melati Optima(28/12/10)...............................................................1.057,01..................0,44...............8,49...............8,49 Danareksa Proteksi Melati Optima V............................................................................1.129,51 ..................4,70 ..............16,49 ..............16,49 Danareksa Proteksi Melati Optima IV (13/12/10) ..............................................................1.053,73....................0,15 ...............8,84 ...............8,84 Danareksa Proteksi Melati Optima VII (4/05/10) .............................................................1.028,73 ...................1,72 ....................— ....................— Danareksa Proteksi Melati Optima VIII (27/12/10).........................................................1.001,38 ..................0,96................7,57................7,57 Danareksa Proteksi Melati Optima X (13/12/10)...............................................................1.053,47..................-0,36................11,24................11,24 Danareksa Proteksi Melati Optima XI (03/11/10) .............................................................1.004,06....................1,03.....................–.....................– Fortis ProtekPlus IX(30/09/09) ....................................................................................1.036,16...................0,90................9,48.................5,14 Fortis Protekplus X(25/09/2009) .................................................................................1.013,49...................0,39................9,83................5,48 Mandiri Dana Protected Berkala................................................................................1.085,59..................0,82...............17,27..............16,68 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (29/10/10)............................................................1.015,27 .................-0,40.....................–.....................– Schroder Regular Income Plan IV (13/12/10)...................................................................1.069,97 ..................0,83................9,40 ...............8,86 Schroder Regular Income Plan VII (15/12/10)......................................................1.153,64 .................0,38 ............22,99............22,38 Schroder Regular Income Plan VIII (15/12/10).....................................................1.165,56..................0,95.............23,32.............23,32 Schroder Regular Income Plan IX (15/12/10)......................................................1.045,43...................0,15....................--....................-Brent Dana Terproteksi I ..............................................................................................1.187,09 ..................0,88................10,71................10,71 Mandiri Dana Protected Berkala ...............................................................................1.084,25...................0,70...............17,42..............16,83 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (30/11/10) ............................................................1.033,73 ...................1,82.....................-.....................–
RD Terproteksi Mahanusa Dana Prestasi (15/12/10)......................................................1.065,10 ..................0,93 ................0,51 ................0,51 RD Terproteksi Manulife Dana Tetap Harapan.............................................................2.212,08.................-2,48..............23,37..............23,37 Mandiri Capital Pro Income Fund 3 (13/12/10).............................................................1.040,46..................-0,75 ................1,35 ................1,35 Mandiri Capital Pro Income Fund 5 (13/12/10)..............................................................1.039,54..................-0,75................1,34...............-3,72 Mandiri Capital Pro Income Fund 11 (13/12/10)..............................................................1.037,25.................-0,25 ...............-1,65 ...............-1,65 Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2 (27/12/10) (*)......................................1.051,91..................0,03...............-3,90...............-3,90 Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3 (27/12/10) (*) .....................................1.026,14.................-0,04 ..............-2,34 ..............-2,34 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar(28/12/10)..............................................1,13575 ..................0,93 ...............3,08 ...............3,08 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 5 (15/12/10)...........................................1.049,81..................-0,70.................3,14.................3,14 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund (17/12/10)......................................1,06987...................1,05................3,97................3,97 RDT Manulife Harapan US Dollar Seri I (30 Nov 2010)....................................................1,12941...................0,41 ...............11,65.................7,76 NISP Proteksi Income Plus III (27/12/10).....................................................................1.339,98...................1,02 ..............21,42 ..............21,42 Terproteksi Schroder Regular Income Plan III (13/12/10).................................................1.124,14..................0,29 ...............0,89 ..............-2,54 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 10 (15/12/10).........................................1.043,43..................-1,02................2,81................2,81 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar 2 (3/12/10)...........................................1,07839..................0,90................7,84................7,84 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund (27/12/10) (*)...............................1.015,55 ..................-1,95.................0,13.................0,13 Reksadana Terproteksi NISP Proteksi Dinamis Seri 8 (30/11/010) .................................1.070,32....................-1,17....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 17 (13/12/10)...........................................986,34..................2,38....................--....................-Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Syariah Seri 1 (23/12/10)......................1.028,16..................-2,72....................--....................-Reksadana Terproteksi Batavia Proteksi Utama 8 (16/12/10).........................................1.000,13...................0,01.....................-.....................-
• KUSTODIAN BII Danamas Dollar (Rp) .............................................................................................12.084,70..................0,28 ...............3,86 ...............3,86 Danamas Dollar (USD) ............................................................................................1,337987..................0,28 ...............3,86 ...............3,86 Investasi Reksa Premium..........................................................................................1.654,41.................-2,05 ..............31,64 ..............31,64 Trim Dana Stabil......................................................................................................1.675,34...................0,81 ..............10,03 ..............10,03 Campuran Harvestindo Istimewa...............................................................................................1.061,65..................-0,15............527,24............527,24 Makara Prima...........................................................................................................1.471,36.................-0,38 ..............10,98 ..............10,98 Reksadana Keraton .................................................................................................1.980,43..................2,36...............51,92...............51,92
Terproteksi Mandiri Capital Protected Income Fund 1 (28/12/10).....................................................1.041,90 ..................-1,39 .................1,61 .................1,61 Danareksa Proteksi Melati IX (29/11/10).......................................................................998,52..................-1,30 ...............-0,51...............-0,51
• KUSTODIAN BANK PERMATA Pendapatan Tetap Batavia Obligasi USD (US$).........................................................................................0,9610..................-1,22................0,07................0,07
Saham
(%)
(%)
Terproteksi Bahana Global Protected Fund 2 (30/11/10)..................................................................902,52 ...................0,16 ...............6,49 ...............6,49 Bahana Optima Protected Fund 16 (30/11/10)...............................................................1.146,28 ..................0,24 ...............3,54 ...............3,54 Danareksa Proteksi Melati Prima (30/11/10)..................................................................1.131,42 ..................0,27................2,96................2,96 Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XI Dollar Amerika Serikat(30/11/10) ..................1,073200..................0,44 ...............5,38...............5,38
KUSTODIAN DBS INDONESIA •Campuran Reksa Dana NATPAC Dana Berimbang ......................................................................1.070,84..................-1,84....................--....................--
Pasar Uang
AAA Reksa Premium Proteksi IV................................................................................1.014,96...................0,97....................--...............10,95 Batavia Proteksi Prima 3 (03/12/10)..........................................................................1.000,00..................0,00....................--....................-Batavia Proteksi Utama 2 (08/12/10).........................................................................1.006,26 ....................1,13....................--....................-Batavia Proteksi Utama 6 (27/12/10)(*).......................................................................1.002,18..................0,83....................--....................-Batavia Proteksi Utama 7 (27/12/10)(*).......................................................................1.001,05..................0,83....................--....................-Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Seri 1 (10/12/10) ..................................1.018,47 ...................1,27....................--....................-Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Seri 2 (30/11/10)....................................1.013,11...................0,72....................--....................-Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Seri 4 (30/11/10)...................................994,18.......................--....................--....................-Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Seri 5 (08/12/10) .................................1.016,17....................1,14....................--....................-Mandiri Protected income Fund Dollar 4 (USD) (30/11/10)...........................................1,086760 ..................0,03 ..............14,99...............13,97 Mandiri Protected income Fund Dollar 5 (USD) (30/11/10)............................................1,037097..................0,04....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 6 (20/12/10).........................................1.008,04 ...................1,07....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 12 (15/12/10)........................................1.043,23..................-1,02 ...............11,03 ...............11,03 NISP Proteksi Dinamis 9 (30/11/10)..............................................................................1.024,11 ....................1,13....................--....................-Si Dana Proteksi Batavia Div.IX (23/12/10)..................................................................1.004,47 ..................0,94 ..............12,06 ..............12,06 Si Dana Proteksi Batavia XV (10/12/10)......................................................................1.004,62...................0,72 ...............8,98 ...............8,98 Si Dana Proteksi Batavia XVI (20/12/10).....................................................................1.005,99..................0,84................10,17................10,17 Si Dana Proteksi Batavia XIX (30/11/10)......................................................................1.007,69..................0,56....................--....................--
• KUSTODIAN BANK MEGA Saham Reksa Dana BNIS Saham Syariah.................................................................................917,06..................-0,15....................--....................--
Campuran Nikko BUMN Plus.....................................................................................................1.448,51...................-1,01...............23,18...............23,18 Ins Dana Kombinasi .................................................................................................1.250,32...................0,78................11,72................11,72
Reksa Dana Pacific Balance Fund..............................................................................1.430,84..................-1,06....................--....................-Terproteksi
Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (22/12/10).........................................................1,0044.................-0,25 ...............0,02 ...............0,02 Batavia Proteksi Nusantara Seri VI (27/12/10).............................................................1.040,77 ...................0,13.................6,15.................6,15 Batavia Proteksi Sriwijaya (28/12/10) .........................................................................1.120,68.................-0,38...............6,00...............6,00 Batavia Proteksi Utama 1 (30/11/10)...........................................................................1.008,22...................0,73....................--....................-Batavia Proteksi Utama 5 (30/11/10) .........................................................................1.004,54 ...................-1,15....................--....................-Lautandhana Proteksi Syariah 1 (30/11/10).....................................................................1.151,71 ..................0,95...............11,46...............11,46 NISP Proteksi Income Plus I (17/12/10) .......................................................................1.254,03...................0,72 ...............12,61 ...............12,61 NISP Proteksi Income Plus VIII...................................................................................1.019,92...................0,41....................--....................-RDT Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (13/12/10) .............................................1.037,44 ..................0,26................3,02 ...............3,02
• KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap
Campuran
Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VI (30/11/10)......................................................1.215,15...................0,74....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VII (30/11/10) ...................................................1.324,60...................1,20....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VIII (25/02/10)....................................................1.150,11...................0,70....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi X (30/11/10).......................................................1.017,90 ..................0,07....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XII (30/11/10)....................................................1.001,43..................0,00....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVI (30/11/10) ...................................................1.212,79..................0,90....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XV (30/11/10)....................................................1.001,27..................0,00....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVII (30/11/10)...................................................1.132,77..................0,80....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXI (30/11/10) .................................................1.047,84..................0,98....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XIX (30/11/10) .................................................1.087,84...................0,77....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XX (30/11/10) ..................................................1.085,29 ..................3,98....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXIII - Ori07 (30/11/10) .......................................1.064,11..................0,52....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXII (30/11/10) .................................................1.024,09 ..................0,37....................--....................-Reksa Dana Danareksa Proteksi Melati Optima XIV (30/11/10).........................................991,33.................-0,06....................--....................-Reksa Dana Danareksa Proteksi Melati Optima XIX (30/11/10)......................................1.032,63..................0,89....................--....................--
Penyertaan Terbatas Campuran
Terproteksi
Indeks
(%)
Reksa Dana Indosurya Balance Fund .........................................................................1.337,47..................0,69...............12,27...............12,27
REKSA DANA MNCAPITAL NUSANTARA SAHAM ......................................................1.492,17..................0,22.................9,61 ...............5,85 Schroder Indo Equity Fund ........................................................................................1.443,10.................-0,45 .............36,20 .............36,20
Danareksa Indeks Syariah..........................................................................................2.185,18 .................-0,67..............24,28.............20,66
(Rp)
Saham Reksa Dana Indosurya Equity Fund............................................................................1.367,44 ...................0,12 .............22,45 .............22,45 Campuran
Terproteksi
Pendapatan Tetap
Exchange Traded Fund (ETF)
• KUSTODIAN BCA
• KUSTODIAN BANK DANAMON
Reksa Dana Mahanusa Dana Kas..............................................................................1.000,00..................0,42 ...............5,58 ...............5,58
Premier ETF LQ-45..........................................................................................654,8315802 ...................-1,13 .............33,34 .............33,34
Pendapatan Tetap
Indeks
• KUSTODIAN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
AAA Mega Fund Penyertaan Terbatas ............................................................5.115.203.709,87..................0,16....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Optimum (23/04/09)........................5.000.000.000,00.................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Garuda (12/10/09)...............................5.012.557.805,20.................0,90....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Obligasi (12/10/09)................................5.014.174.384,16..................-1,19....................--....................-Reksa Dana Gani Penyertaan Terbatas Pendapatan Tetap 1 (30/11/10).................6.357.921.551,07..................1,05....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Bahana Maxima Dinamis (12/08/09)...........5.000.000.000,00.................0,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Bahana Maxima Dinamis USD (15/10/09) ..............500.000,00.................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas I (12/10/09).......................................5.082.604.422,45.................0,38....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Global (17/09/09)........................................500.000,00.................0,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Hpam Maestro Flexi I (30/11/10)....................6.213.283.380,96...................1,15....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Danareksa Investa Fleksi III (22/10/09)........5.000.000.000,00.................0,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Hpam Maestro Flexi II (21/12/09)................5.000.000.000,00.................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas II (21/12/09)......................................5.000.000.000,00.................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Sriwijaya (28/12/09) .........................5.000.000.000,00.................0,00....................--....................-Reksa Dana AAA Souvereign Fixed Income.......................................................5.539.136.169,01.................0,86....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Victoria (23/12/10)..............................5.289.951.562,66................-6,27....................--....................-Reksa Dana Danareksa Investa Fleksi IV Penyertaan Terbatas (30/11/10)...........5.532.235.010,07..................0,91....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Nusantara (17/02/10).........................5.000.000.000,00.................0,00....................--....................-Reksa Dana Danareksa Investa Fleksi VI Penyertaan Terbatas (17/02/10).........5.000.000.000,00.................0,00....................--....................-Reksa Dana Danareksa Sinergi Bumn I Penyertaan Terbatas (19/02/10) ..........5.000.000.000,00.................0,00....................--....................-Reksa Dana Corfina Bima Berimbang Dollar Penyertaan Terbatas (30/11/10) ..............542.579,37.................0,99....................--....................-Reksa Dana Corfina Bima Berimbang Penyertaan Terbatas (30/11/10).................5.409.181.852,19..................1,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Kharisma Flexi Terbatas 3 (30/11/10)............5.204.475.725,50..................1,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Hpam Maestro Dollar I (30/11/10)............................516.510,22.................0,92....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mandiri Terbatas Obligasi Negara (30/11/10).........5.146.237.649,78.................0,86....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Hpam Maestro Flexi III (30/11/10)..................5.078.890.196,02.................0,88....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Hpam Maestro Flexi IV (30/11/10)..................5.051.683.752,97 .................0,73....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Nisp Fleksi Dinamis (30/11/10) .....................4.862.957.852,82.................-2,74....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Hpam Maestro Dollar II (30/11/10) ..........................509.769,07..................1,95....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Hpam Maestro Dollar III (30/11/10) .........................502.241,60.................0,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund II (30/11/10)......5.011.685.583,45.................0,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund I (30/11/10)......5.004.748.267,20.................0,00....................--....................--
Campuran
Saham Pasar Uang
Te p o eks
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN)
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 28 Desember 2010
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi T
0 00
0
95
2 3 4 5 6 7 8 9 0
9
%
85
Y ELD
8 75 7 65
2 3 4 5
6 55
Y % T 28 D 0 27 D 0 6 6 5026 6 5 82 7 5 63 6 5 9598 8 6 2897 6 3204 9 6 6792 6 6468 20 6 85 6 6 86 2 6 9792 7 034 7 33 7 2 23 22 7 3238 7 4097 23 7 5406 7 6233 24 7 769 7 8445 25 7 9974 8 0643 26 8 2 69 8 2759 27 8 4223 8 4744 28 8 6 06 8 6570 29 8 7805 8 8225 30 8 93 9 8 9704
Y % 28 D 0 27 D 0 9 0655 9 05 9 823 9 2 66 9 2838 9 3 69 9 37 4 9 4038 9 4467 9 4788 95 9 5432 9 5660 9 5982 9 6 25 9 6450 9 65 9 9 6848 9 6852 9 7 85 9 7 32 9 7470 9 7367 9 77 0 9 7564 9 79 2 9 7729 9 808 9 7866 9 8223
Seri
45
0
5
0
5
20
25
T S 4 47 FR0027 9 89 FR003 4 73 FR0040 9 64 FR0052 27 56 FR0050
30
T 28 D
0
27 D
0
% 09 5000 22 643 6 0000 09 5480 07 405
YTM % 6 9849 7 6849 90 9 9 42 2 9 7482
K % 9 5000 0000 0000 0 5000 0 5000
Ob gas Nega a R e & Sukuk Nega a R e K
K
J %
OR 003 OR 004 OR 005 OR 006 OR 007 SR00 SR002
9 4000 9 5000 4500 9 3500 79500 2 0000 8 7000
TTM
m 2S 2M 5S 5A 5A 25 0
07 2 2 3 2 72 2 63 3 2 63 2 6 3 2 2
H P W % 28 D 0 27 D 0 C 02 6677 02 3927 27 50 02 9570 03 0806 2 37 0 4576 0 6269 6 93 03 4996 03 4432 5 64 0 99 0 9438 4 73 06 4062 05 724 68 20 02 6273 02 6057 2 6
28 D 0 5 5353 6 9357 7 963 70709 7 76 6 2522 7 3565
YTM % 27 D 0 C % 5 94 5 0 406 6 8360 0 0996 7 350 0 06 3 7 05 0 0396 7 379 0 0203 6 8570 0 6048 7 3689 0 0 24
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 28 Desember 2010 Bond Name
O O
Trade Date
Price Vol. (Bio) Value *) IDR
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
A
A
A
A
A
AA AA AAA
A
O O
m
A
m AA M M O O O
AA AA AA
O M
Da a se u uh B
N N WOM O A
A
P
A m M
Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 28 Desember 2010 Bond Name
O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O
N N N N N N N N N N N N N N N N N
Trade Date
Volume
Value *)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
Yield
Coupon
R R R R R R R R R R R R R R R R R
N N
Harga per unit 28/12/10
27/12/10
m m M
AA AA AAA
Ha ga pe un 27/ 2/ 0 23/ 2/ 0
Commonwea h L e
R R R R m m m m m m m
R R R R R R R
27/12/10
23/12/10
A AA AA N N N N N O M
R R R R R
OR OR OR OR OR AA AA AA AA
R R
AA AA AA
A N N R R
N N
M M M M M M M M
A A AA AA AA AA AA AA AA AA
A
23/12/10
28/12/10
27/12/10
27/12/10
Beli
Jual
23/12/10
Beli
Jual
Secure Money US$.....................................................................................13,0872..................13,7416.................13,0812................13,7353 Secure Money .........................................................................................193,4486 ...............203,1210...............193,5961 ............203,2759 Progressive Money..................................................................................529,5565.............556,0343 .............527,4987............553,8736 Dynamic Money ......................................................................................930,3739..............976,8926 .............926,9253 .............973,2716 Money Market Rp.......................................................................................115,4616 ...............121,2347 ..............115,4500..............121,2225 Syariah Progressive Rp.............................................................................143,2378 ..............150,3997..............142,8955 ............150,0403 Syariah Dynamic Rp..................................................................................161,8362...............169,9280...............161,5862.............169,6655
28/12/10
AJ Manu e ndones a
Jual
Beli
27/12/10
Jual
Beli
m m
PT Av s Assu ance
27/ 2/ 0
23/ 2/ 0
Sun Life Financial Indonesia
27/12/10
23/12/10
Brilliance Aggressive...............................................................................................9.680,00.................................................9.643,63 Brilliance Moderate...................................................................................................5.457,29.................................................5.435,99 Brilliance Conservative ..............................................................................................2.215,91..................................................2.215,32 Brilliance Xtra Aggressive ..........................................................................................1.373,41..................................................1.370,50 Brilliance Xtra Dynamic............................................................................................1.456,08..................................................1.455,37 Brilliance Xtra Prima..................................................................................................1.507,35....................................................1.510,76 Brilliance Xtra Progressive........................................................................................1.205,06..................................................1.205,08 Brilliance USD Managed Fund......................................................................................2,2139.....................................................2,2129 Optima Pricipal Value..................................................................................................1.125,51....................................................1.126,97 Brilliance Aggressive Multi Plus Fund .........................................................................1.812,01 .................................................1.808,69 Brilliance Hasanah Balanced Fund .............................................................................1.071,33 ..................................................1.069,93 Brilliance Hasanah Equity Fund.................................................................................1.295,73 ...................................................1.292,16 Salam Equity Fund.....................................................................................................1.020,72...................................................1.019,56 Salam Balanced Fund.................................................................................................1.000,51....................................................997,00 Maxi Fund 1..................................................................................................................1.001,16..................................................1.000,82
K
m
PT AJ Sequis Life
27/12/10
22/12/10
Sequis Life Rupiah Equity Fund .............................................................................20.299,42.............................................. M
m
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
M
m m m m
m m
M m m m
WM m m m
23/12/10
WM
Harga per unit 28/12/10 27/12/10
m m M
A A A N N M M
A
N
23/12/10
23/12/10
27/12/10
23/12/10
23/12/10
22/12/10
Stable Fund Rupiah ................................................................................................1.470,7210...............................................1.470,2189 Stable Fund Dollar......................................................................................................1,29340...................................................1,29300
27/12/10
Beli
23/12/10
Jual
Beli
Smartlink Rupiah Money Market Fund .......................................................2.026,52.................1.925,19..............2.025,28 ..............1.924,02 Smartlink Rupiah Fixed Income Fund.........................................................2.470,69................2.347,16 ..............2.470,57 .............2.347,04 Smartlink Rupiah Balanced Fund................................................................2.502,71................2.377,57...............2.493,78 .............2.369,09 Smartlink Rupiah Equity Fund....................................................................1.843,00................1.750,85...............1.835,06................1.743,31 Smartlink Dollar Managed Fund....................................................................1,6604...................1,5774..................1,6595 .................1,5766 Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund..........................................................1.395,81................1.326,02...............1.390,03 ..............1.320,53 Smartlink Rupiah Deposit Fund..................................................................1.008,24..................957,82 ...............1.007,86 ................957,46 Allisya Money Market Fund .........................................................................1.245,18.................1.182,92...............1.244,30...............1.182,08 Allisya Rupiah Fixed Income Fund...............................................................1.455,74................1.382,95...............1.445,84...............1.373,55 Allisya Rupiah Balance Fund.......................................................................1.673,00................1.589,35 ...............1.672,20..............1.588,59 Allisya Rupiah Equity Fund.........................................................................1.329,59.................1.263,12................1.323,96 ...............1.257,76 SmartWealth Equity Performa Fund ...........................................................1.270,09 ...............1.206,58.................1.265,71..............1.202,43
27/12/10
23/12/10
SmartWealth Money Market Fund..............................................................................1.154,78...................................................1.154,23 SmartWealth Fixed Income Fund...............................................................................1.205,81..................................................1.204,98 SmartWealth Balanced Fund.....................................................................................1.373,25..................................................1.368,25 SmartWealth Equity Fund..........................................................................................1.739,42...................................................1.732,07 SmartWealth Sectoral Equity Fund............................................................................1.186,54...................................................1.182,00 GroupLink Corporate Fund A......................................................................................1.169,97....................................................1.168,91 GroupLink Money Market Fund..................................................................................1.023,97..................................................1.023,36 GroupLink Fixed Income Fund....................................................................................1.032,91..................................................1.030,40 GroupLink Equity Fund...............................................................................................1.125,46......................................................1.121,71 Allianz Protected Fund A ..........................................................................................1.478,50..................................................1.479,64 Allianz Protected Fund B.............................................................................................1.321,12 ...................................................1.323,61 Allianz Protected Fund C............................................................................................1.016,27...................................................1.015,83 Global Investa Protected Fund A................................................................................1.314,60...................................................1.313,98 Global Investa Protected Fund B...............................................................................1.033,54 ...................................................1.032,71 Global Investa Protected Fund C Rupiah....................................................................1.018,90...................................................1.018,08 Primavest Protected Fund A .....................................................................................1.058,76...................................................1.061,88
Beli
Hasil investasi (%) 30 Hari terakhir
1 Tahun terakhir
Equity Stable Link(Rp) ............................................................................3.320,467 .............3.287,262..................-0,652..................11,328 Equity Safe Link Plus(Rp)..........................................................................1.331,265...............1.331,265..................-0,092..................11,483 Flexi Safe Steady(Rp)..............................................................................2.354,777.............2.354,777..................-0,562..................11,053 Flexi Safe Steady(US$)...............................................................................0,15569 ................0,15569 .................-0,448...................5,753 Flexi Managed Fund(Rp)...........................................................................1.814,483..............1.814,483 ....................-1,177.................19,463 Flexi Safe Equity Fund(US$) ........................................................................1.121,719.................1.121,719...................-1,257................24,502
PT AXA Financial Indonesia
M
27/12/10
Beli
23/12/10
Jual
Beli
27/12/10
23/12/10
MaestroLink/MaestroLink Plus: m
JS LINK JIWASRAYA
M
27/12/10
M M
BPPI Plus Fund-1 .....................................................................................................897,3585................................................897,3585 BPPI Plus Fund-2....................................................................................................770,0000 ...............................................770,0000
Jual
23/12/10
27/12/10
23/12/10
Jual m
Beli
22/12/10
23/12/10
Jual
Beli
(Bio) IDR
O
Signature Link Adventurous......................................................................10.160,57...............9.652,54..............10.219,84 .............9.708,85 Signature Link Balanced............................................................................5.714,09...............5.428,39...............5.723,20..............5.437,04 Signature Link Cautious ............................................................................1.809,24.................1.718,78 ...............1.803,73 ...............1.713,54
m m m
AIA FINANCIAL (d/h AIG LIFE)
W
27/12/10
Jual
Tot. Val.*)
O A
27/12/10
Allianz Life Indonesia
Tot. Vol. (Bio) IDR
A
Ekalink Aggressive......................................................................................................1.723,51.....................................................1.717,41 Ekalink Dynamic........................................................................................................1.439,64..................................................1.434,85 Ekalink Fixed Income..................................................................................................1.176,82....................................................1.177,89
PT Asuransi Jiwa John Hancock
M m
N N N N M N N
N N R R WOM
27/12/10 27/12/10
Freq.
A
Arthalink-Aggressive...............................................................................................1.120,1950................................................1.116,2349 Arthalink-Dynamic................................................................................................1.603,7805 ..............................................1.597,8357 Arthalink-Fixed Income...........................................................................................1.013,9109...............................................1.014,8736 EKALINK SUPER AGGRESSIVE ...........................................................................1.374,9090 .............................................1.372,3040 EKALINK SUPER DYNAMIC.................................................................................1.253,2800...............................................1.248,7130 Excellink-Aggressive Fund....................................................................................2.927,3000..............................................2.915,2470 Excellink-Dynamic.................................................................................................2.935,3120.............................................2.924,7440 Excellink-Dynamic Dollar Fund......................................................................................1,1503......................................................1,1502 Excellink-Fixed Income Fund ...............................................................................2.088,9780...............................................2.087,1610 Excellink-Secure Dollar Income Fund...........................................................................1,0425.....................................................1,0422 Excellink-Aggressive Syariah.................................................................................1.346,1986..............................................1.344,7704 Excellink-Dynamic Syariah.....................................................................................1.399,2821 .............................................1.394,9045 Excellink-Fixed Income Syariah.............................................................................1.024,8353..............................................1.024,8353
Jual PT BNI Life Insurance
Last
N N A
Equity Life Indonesia
M
Low
N M
A
A A
Keterangan: Untuk Harga Unit Produk Premi Tunggal menggunakan Harga Beli
M
Terendah
O O
R R R R R R R R R M A M M OR OR OR OR OR OR O MA N N N N N N
R R
MAA Equity Fund .....................................................................................................2.552,35..................................................2.551,04 MAA Cash Fund ..........................................................................................................1.987,18...................................................1.986,16 MAA Managed Fund...................................................................................................1.671,46..................................................1.673,44 MAA Income Fund......................................................................................................1.537,74...................................................1.537,67 MAA USD Managed Fund..........................................................................................1,08506.................................................1,087078
m
M
Tertinggi
M A
R R R R
27/12/10
PT AXA Life-Indonesia m
Harga
Total volume terakhir
M M
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
Panin Rp Cash Fund ...................................................................................................1.737,85 ...................................................1.737,26 Panin USD Cash Fund ................................................................................................0,13442...................................................0,13443 Panin Rp Managed Fund...........................................................................................4.562,70..................................................4.546,19 Panin USD Managed Fund..........................................................................................0,18356 ..................................................0,18348 Panin Rp Equity Fund...............................................................................................12.124,80................................................12.085,65 Panin Rp Fixed Income Fund......................................................................................1.358,13..................................................1.359,43 Panin Syariah Rp Cash Fund.......................................................................................1.371,73....................................................1.370,71 Panin Syariah Rp Managed Fund..............................................................................1.645,88 .................................................1.640,40 Panin Syariah USD Manage Fund ..............................................................................0,01068 ..................................................0,01068 Panin Syariah Rp Equity Fund..................................................................................2.032,65..................................................2.029,72 Panin MUL Rp Conservative Fund..............................................................................1.707,93..................................................1.708,60 Panin MUL Rp Moderate Fund..................................................................................2.207,33.................................................2.202,82 Panin MUL Rp Aggressive Fund................................................................................2.665,10.................................................2.659,64 Panin MUL USD Aggressive Fund .............................................................................11,53970 .................................................11,54260
PT MAA Life Assurance
High
AA
N N
PT Panin Life
Maturity
AR A A A A A A
R R R R R R R R R R R R R
WOM O A A m A m A m A m A m A m A m A m O A O O
PT Prudential Life Assurance
mm mm mm
Bond ID
A
N N
INSURANCE LINKED
Volume transaksi terakhir
DR
m
R R R R R R R R R R R
M
m N N N N N N N N N N N N N N N N N
M O O O O O O O O
N N
N N N N N N N N N N N
Transaksi terakhir
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 28 Desember 2010 R
AA
N N R R
M M
B
C
A
m
O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O
OR OR OR OR OR
R R
DR
Y
M
R R R R R R R
N N N N N
V
A
NR NR m
R R R R R R R
NR NR
V B
A
O O
R R R R
m m m m m m m
O O O O O
Price
Harga transaksi terakhir
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
A A A
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH
O O O O O O O O O O O
D O O
A A AA
Yield penutupan
ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 28 Desembe 20 0
Nm
AA AA AA AA AA
Harga penutupan
Jual
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
AA m
Beli
Sumber: HIMDASUN
AA A
m
Jatuh Tempo
ZC3 ........................................0......................11/20/2012 ................89.106 ............89.259...............89.182 ...........................6.234 .................................64.50 .............................29-Feb-08.............................105....................................140.............................64.50 ................64.50 ZC5 ........................................0 ......................2/20/2013 ...............87.465 ............87.635..............87.550 ...........................6.394....................................0.00 .............................29-Feb-08................................. - ..................................... - ............................0.00...................0.00 FR15 ..................................13.4 ........................2/15/2011...............101.243............101.257.............101.250 ...........................3.400 ................................104.30 ...............................2-Sep-08 ...............................10 ......................................10 ...........................104.30...............104.30 FR16................................13.45 ........................8/15/2011...............104.971 ..........105.034............105.003 ...........................5.220..................................93.94 ..............................31-Oct-08.................................5 ......................................10 .............................93.94 .................93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012..............107.583...........107.683.............107.633 ............................5.510..................................94.97 ............................26-Nov-08 ................................8........................................8 .............................94.97 ................94.00 FR18...............................13.175........................7/15/2012................110.316............110.472 .............110.394 ...........................6.020 ................................104.90 ...............................2-Sep-08.................................9........................................9 ...........................104.90 ...............104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013.................117.712 ............117.862 ..............117.787 ...........................6.320 .................................115.05 ................................1-Sep-09 ...............................10 .....................................20.............................115.05 ................115.00 FR20 ............................14.275......................12/15/2013..............120.275...........120.475 ............120.375 ...........................6.580 .................................119.80 .................................7-Apr-10 ...............................10 .....................................20.............................119.80 .................119.75 FR22.....................................12 ........................9/15/2011 .............104.358 ..........104.430............104.394 ...........................5.549 ................................106.35 ...............................19-Apr-10.................................3........................................6............................106.35...............106.00 FR23......................................11......................12/15/2012..............108.794 ..........108.944............108.869.............................6.123................................108.50 ...............................19-Apr-10.................................7 ......................................14 ...........................108.50...............108.45 FR25.....................................10.......................10/15/2011 .............103.342 ...........103.421 ............103.382.............................5.551 .................................104.10 ...............................21-Jun-10.................................2........................................4.............................104.10...............104.00 FR26......................................11......................10/15/2014...............113.499 ............113.749 .............113.624 ...........................6.852..................................93.60...............................11-Mar-09.................................3........................................6 .............................93.60.................93.57 FR27................................9 1/2 .......................6/15/2015..............109.324...........109.624.............109.474 ...........................6.989 ................................104.45 ................................3-Mar-10 ................................4........................................9 ...........................104.45...............104.40 FR28 ....................................10 ........................7/15/2017...............113.427 ............113.777 .............113.602 ............................7.343 ................................106.25 ................................5-Mar-10 ...............................10 .....................................20 ...........................106.25 ...............106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 ..............115.489 ...........115.889 .............115.689..............................7.177 .................................110.28 .................................7-Jan-10 ...............................10 .....................................20.............................110.28 ................110.20 FR31 .......................................11......................11/15/2020 ..............122.410 ...........122.910............122.660............................7.682 .................................112.85.................................6-Apr-10 ...............................10 .....................................20.............................112.85 ................112.80 FR32.....................................15........................7/15/2018...............142.331............142.781............142.556 ............................7.507.................................135.25..............................25-Mar-10.................................5 ......................................10............................135.25 ...............135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 ..............112.800 ...........112.950 .............112.875..............................6.161 ...................................111.78.................................9-Jun-10.................................9 .....................................20 ..............................111.78 ..................111.75 FR34.................................12.8 .......................6/15/2021 ...............134.137...........134.637 ............134.387 ............................7.905 ................................126.25.................................8-Apr-10 ..............................50....................................100............................126.25 ...............126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022...............132.871 ............133.371...............133.121 ...........................8.352 .................................90.50 ...............................3-Mar-09 ..............................20 .....................................80.............................90.50 ................90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 ...............123.571............124.021.............123.796 ............................7.695 ................................103.80.............................27-May-09 ...............................10 .....................................20 ...........................103.80................103.75 FR37 .....................................12 ......................9/15/2026 ..............123.729...........124.229.............123.979 ...........................9.098..................................114.70 ..............................14-Sep-07 ...............................10 ......................................10 .............................114.70.................114.70 FR38 ..................................11.6.......................8/15/2018 ..............122.937...........123.387..............123.162 ............................7.547 .................................115.00................................12-Jan-10 ..............................20 .....................................20.............................115.00 ................115.00 FR39...............................11 3/4 ......................8/15/2023..............122.259 ...........122.759............122.509............................8.764..................................95.00 ...............................4-Sep-08.................................2........................................4.............................95.00.................94.90 FR40 .....................................11 ......................9/15/2025 ...............115.782............116.282 .............116.032 ...........................9.008 ................................103.45 .............................23-Oct-09 ..............................20 .....................................40............................103.45 ...............103.40 FR42 ..............................10 1/4 .......................7/15/2027 .............108.365 ..........108.565............108.465............................9.240 ................................103.65................................12-Apr-10 ...............................10 ......................................10............................103.65 ...............103.65 FR43 ..............................10 1/4.......................7/15/2022 .................113.112.............113.612 .............113.362 ............................8.417.................................107.05 .................................7-Apr-10 ...............................15 .....................................30 ............................107.05................107.00 FR44 ....................................10 ......................9/15/2024..............108.373 ..........108.873............108.623 ...........................8.896 ................................100.05 ................................9-Mar-10 ...............................15 .....................................50 ...........................100.05 .................99.75 FR45...............................9 3/4 ......................5/15/2037 .............100.350..........100.600 ............100.475 ...........................9.698 ..................................97.50................................13-Apr-10 ...............................10 .....................................35 ............................107.50 .................97.50 FR46 ...............................9 1/2 .......................7/15/2023 ..............105.661.............106.161 ..............105.911.............................8.715 .................................82.00 ..............................24-Jul-08 ...............................10 .....................................20.............................82.00 .................81.50 FR47.....................................10 ......................2/15/2028 ..............105.516............105.716 .............105.616............................9.334 ................................103.95 ...............................21-Jun-10 ................................4........................................8............................103.95................103.92 FR48......................................9 .......................9/15/2018..............107.800..........108.200 ...........108.000............................7.606 .................................101.00 .................................7-Apr-10..................................1........................................3 ............................101.00 ...............100.90 FR49......................................9 .......................9/15/2013 .............106.245 ..........106.498 .............106.371............................6.393 .................................95.80 ..............................18-Jun-09 ...............................10 .....................................20.............................95.80 .................95.75 FR50..............................10 1/2.......................7/15/2038 ..............107.327 ...........107.827.............107.577 ............................9.705 ..................................97.05...............................22-Feb-10 ..............................50....................................100 .............................97.05 .................97.00 FR51.................................11 1/4 .......................5/15/2014................113.416 ............113.738..............113.577 ...........................6.685 .................................94.50 .............................26-Feb-09 ................................8 ......................................12.............................94.50 .................93.70 FR52 ..............................10 1/2......................8/15/2030...............109.241 ...........109.441 .............109.341 ...........................9.443 ................................102.50................................5-May-10 ...............................10 .....................................40 ...........................104.80 ...............102.45 FR53................................8 1/4 ........................7/15/2021 .............102.062 ..........102.562 .............102.312 ............................7.922 .......................................... - ............................................. - ................................ - ....................................... - .................................... - ........................ FR54 ...............................9 1/2 ........................7/15/2031 .............100.369 ..........100.869 .............100.619 ...........................9.430 .......................................... - ............................................. - ................................ - ....................................... - .................................... - ........................ FR55...............................7 3/8 .......................9/15/2016 ..............100.616 ............101.016.............100.816 .............................7.195 .......................................... - ............................................. - ................................ - ....................................... - .................................... - ........................ FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 ................97.415 ............97.665..............97.540 ...........................8.662 ................................106.85.................................11-Oct-10.................................5 ......................................10 ...........................106.85................106.75 VR17........................................- .......................6/25/2011..............100.372 ...........101.055 .............100.714............................6.325..................................99.87..............................17-Mar-08 ..............................39 .....................................39 .............................99.87.................99.87 VR18........................................-.....................10/25/2012...............100.231 ..........100.949............100.590............................6.332..................................99.00.............................22-Aug-07 ..............................30 .....................................30.............................99.00.................99.00 VR19........................................-.....................12/25/2014 .............100.335.............101.160 ............100.748............................6.322 .................................99.80 .............................14-Mar-08 ...............................91 ......................................91.............................99.80 ................99.80 VR20.......................................- ......................4/25/2015...............101.325............101.427..............101.376 ...........................6.283..................................99.33 ..............................18-Feb-08.............................198 ...................................396 .............................99.33.................99.27 VR21........................................-......................11/25/2015...............100.961 ..........100.986 ............100.974 ...........................6.308 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR22.......................................- ......................3/25/2016................101.015 ...........101.046 ..............101.031 ...........................6.305 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR23.......................................-.....................10/25/2016................101.196 ...........101.229 ..............101.213............................6.293 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR24.......................................- ......................2/25/2017 ..............101.003............101.039 ..............101.021 ...........................6.305 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR25.......................................-.......................9/25/2017 ..............101.000 ...........101.000.............101.000 ...........................6.307 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR26.......................................- .......................1/25/2018 ...............101.188 ...........101.385 .............101.287 ...........................6.289 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR27.......................................-.......................7/25/2018 ..............101.349 ...........101.463.............101.406.............................6.281 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR28.......................................- ......................8/25/2018 ...............101.210 ...........101.405.............101.308 ...........................6.288 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR29.......................................- ......................8/25/2019 ..............101.282 ...........101.505 .............101.393 ...........................6.282 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR30.......................................-.....................12/25/2019................101.319 ...........101.599 .............101.459............................6.278 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR31........................................-......................7/25/2020................101.319 ...........101.599 .............101.459............................6.278 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................-
Benchma k Sun
5
Kupon
Fixed Income Plus(USD) ..............................................................................................1,2805.....................................................1,2800 Fixed Income Plus(IDR).........................................................................................1.703,6473..............................................1.703,4494 Cash Plus(IDR)......................................................................................................1.525,5344..............................................1.524,7686 Equity Plus(IDR) .....................................................................................................4.217,7210.............................................4.208,9375 Balanced (IDR) .......................................................................................................2.135,1987 ...............................................2.129,7716 Dynamic (IDR)..........................................................................................................1.121,1634...................................................1.117,1514 Dollar Protection Plus Fixed Income 03........................................................................1,2913.....................................................1,2906 Maestropiece Platinum(USD)........................................................................................1,1925......................................................1,1909 Maestropiece Platinum 02(USD) ...................................................................................1,1841......................................................1,1826 Maestro Equity Syariah Rupiah ..............................................................................1.558,1918..............................................1.555,7887 Maestro Balanced Syariah Rupiah........................................................................1.282,3342................................................1.279,3121
AXA Mandiri Financial Services
27/12/10
Beli
Jual
23/12/10
Beli
Jual
Mandiri Secure Money US$..........................................................................11,7398 ................12,3268..................11,7275................12,3139 Mandiri Fixed Money.................................................................................155,6031 ..............163,3833 ...............155,7331..............163,5198 Mandiri Secure Money ..............................................................................191,9908..............201,5903 ................192,1175.............201,7234 Mandiri Progressive Money......................................................................432,2754.............453,8892.............430,6294.............452,1609 Mandiri Dynamic Money ..........................................................................696,6974...............731,5323..............694,1609............728,8689 Mandiri Attractive Money..........................................................................138,8661..............145,8094...............138,1997..............145,1097 Mandiri Active Money...............................................................................130,4793...............137,0033...............130,1452.............136,6525 Mandiri Money Market................................................................................115,9142................121,7099...............115,9024..............121,6975 Mandiri Attractive Money Syariah..............................................................156,4122 ..............164,2328...............156,1744..............163,9831 Mandiri Active Money Syariah ...................................................................134,4315..................141,1531................134,1124.............140,8180
PT A.J. Central Asia Raya
27/12/10
23/12/10
CARLink Pro-Fixed ...............................................................................................1.880,7870..............................................1.878,9520 CARLink Pro-Mixed ............................................................................................2.056,8840.............................................2.061,6280 CARLink Pro-Safe..................................................................................................1.542,7180 ..............................................1.541,5690 Century Pro-Fixed..................................................................................................1.313,3520 ..............................................1.312,0560 Century Pro-Mixed ................................................................................................1.494,3190 .............................................1.495,8470
27/12/10
23/12/10
Carlisya Pro Safe....................................................................................................1.026,5513..............................................1.025,8328 Carlisya Pro Mixed................................................................................................1.044,5268..............................................1.043,3526 Carlisya Pro Fixed .................................................................................................1.033,9383...............................................1.033,1848
PT Asuransi Takaful Keluarga
27/12/10
23/12/10
Takafulink Ahsan....................................................................................................1.074,6143...............................................1.073,7739 Takafulink Alia.........................................................................................................1.429,1714..............................................1.420,7720 Takafulink Istiqomah..............................................................................................1.491,8220 .............................................1.478,5882 Takafulink Mizan - Syariah Investa Link.................................................................1.780,7980...............................................1.778,7973
PT Great Eastern Life Indonesia
27/12/10
23/12/10
GreatLink Bond Fund (IDR).....................................................................................1.497,9135 .............................................1.499,0380 GreatLink Equity Fund (IDR)...................................................................................2.387,1515.............................................2.378,2282 GreatLink Optimum Fund (IDR)...............................................................................1.943,6191 .............................................1.936,0060 GreatLink Cash Fund (IDR)...................................................................................1.253,8843 .............................................1.253,8964 GreatLink Fixed Income Fund (IDR)......................................................................1.474,4888..............................................1.475,6038 GreatLink Dynamic Fund (IDR).............................................................................2.255,7394.............................................2.247,3686 GreatLink Balance Fund (IDR)...............................................................................1.887,9234.............................................1.880,5802
PT Asuransi Mega Life
28/12/10
27/12/10
Wealth Maxima Fixed ...........................................................................................1.230,3880..............................................1.229,4797 Wealth Maxima Mixed.............................................................................................1.351,8301..............................................1.350,0876
27/12/10
23/12/10
Mega Link Agressive Fund......................................................................................1.270,1592 ..............................................1.267,6262 Mega Link Balance Fund .......................................................................................1.467,6585.............................................1.465,8028 Mega Link Protected Fund .....................................................................................1.407,3521..............................................1.406,2774
PT Asuransi Jiwa Recapital
27/12/10
Jual
Beli
23/12/10
Jual
Beli
Relife Investlink Fixed Fund ....................................................................1.452,2774............1.379,6635 ............1.452,7815...........1.380,1424 Relife Primelink Balanced Fund..............................................................1.468,5393..............1.395,1123............1.470,7225 ...........1.397,1864 Relife Primelink Equity Fund....................................................................1.697,2021 ............1.612,3420............1.698,9170 ............1.613,9712 Relife Primelink Fixed Fund .....................................................................1.197,9406 ............1.138,0436.............1.197,2409 ............1.137,3789
PT AJ Bumi Asih Jaya
27/12/10
23/12/10
Asih Fixed Income....................................................................................................2.905,20.................................................2.902,66 Asih Mixed Fund.........................................................................................................3.123,35...................................................3.116,34 Asih Equity Fund ......................................................................................................2.807,98.................................................2.805,03 Asih Student Fund ....................................................................................................2.915,04.................................................2.908,03
PT Asuransi CIGNA
27/12/10
23/12/10
CIGNA Money Market................................................................................................1.328,29..................................................1.328,28 CIGNA Fixed Income.................................................................................................1.442,55..................................................1.445,64 CIGNA Equity...........................................................................................................2.042,59..................................................2.038,18 CIGNA Structure Fund ...............................................................................................1.214,87 ...................................................1.213,97
PT ACE Life Assurance
27/12/10
23/12/10
ACE Rupiah Equity Fund........................................................................................2.137,4899..............................................2.129,4955 ACE Rupiah Managed Fund ..................................................................................1.696,0786...............................................1.689,4315 ACE Rupiah Stable Fund ........................................................................................1.213,0764...............................................1.213,9862
Generali Indonesia
27/12/10
23/12/10
Generali Equity..........................................................................................................1.276,66 ..................................................1.273,99 Generali Fixed Income...............................................................................................1.060,99..................................................1.063,29 Generali Money Market .............................................................................................1.025,33..................................................1.024,88 Generali Equity I..........................................................................................................1.107,57...................................................1.105,46 Generali Fixed Income I.............................................................................................1.000,73..................................................1.003,00 Generali Money Market I............................................................................................1.015,64....................................................1.015,21 Generali Equity II.........................................................................................................988,70....................................................986,09 Generali Fixed Income II...............................................................................................976,70.....................................................979,73 Generali Money Market II............................................................................................999,45.....................................................999,31
CIMB Sun Life
27/12/10
23/12/10
CSL Link Ekuitas.........................................................................................................1.167,83...................................................1.163,50 CSL Link Berimbang...................................................................................................1.103,95..................................................1.099,59 CSL Link Pasar Uang ..................................................................................................1.027,12..................................................1.026,63 CSL Link Ekuitas Syariah.............................................................................................1.152,18...................................................1.146,23
f8 Yen(100)/Rp
13.976,64
28,70
22/12
11.948,16
46,59
10.791,43
14.026,79 23/12 27/12 28/12
21/12
22/12
89,93
21/12
22/12
1,17 1.162,49
23/12 27/12 28/12
21/12
22/12
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.382,40
1.160,71
11.864,98 23/12 27/12 28/12
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.932,75
21/12
Komoditas
Rabu, 29 Desember 2010
3.845,00
2,40 1.388,20
23/12 27/12 28/12
21/12
22/12
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
91,00
20,00
21/12
10.310,00
0,51
3.611,00 23/12 27/12 28/12
Olein BBJ (Rp/kg)
200,00
89,82
22/12
23/12 27/12 28/12
21/12
22/12
9.815,00 23/12 27/12 28/12
21/12
22/12
23/12 27/12 28/12
Gula turun drastis NEW YORK: Harga gula mengalami penurunan terbesar dalam hampir 3 pekan setelah China menaikkan suku bunga yang menimbulkan kekhawatiran permintaan komoditas akan turun, sementara harga kopi dan kakao naik. Bank sentral China menaikkan biaya pinjaman setahun dan bunga deposito sebesar 25 basis poin pada 25 Desember. Indeks Thomson Reuters/Jefferies CRB yang mencatat 19 bahan baku mengalami penurunan sebesar 0,8% sebelum naik kembali. Pada 23 Desember, harga gula berjangka mencapai 34,06 sen per pound, harga tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak November 1980. Bursa AS tutup pada 24 Desember karena hari libur. “Pasar bereaksi terhadap kabar dari China,” ujar Jeff Bauml, senior vice president di R.J. O’Brien & Associates, perusahaan pialang di New York, seperti dikutip Bloomberg, kemarin. Harga gula mentah untuk pengiriman Maret turun 0,34 sen atau 1% menjadi 33,64 sen per pound pada pukul 14:00 di bursa ICE Futures US$820 US di New York, penurunan terbesar sejak 7 Desember. Kontrak paling aktif tersebut telah naik 25% sepanjang tahun ini. 800
MENDEKATI US$5 PER KG: Seorang pekerja memanen karet di sebuah perkebunan di Kisaran, Sumatra Utara, pekan lalu. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia menyatakan harga ekspor karet Indonesia di pasar internasional sudah mendekati US$5 per kg atau US$4,933 dan itu langsung memicu harga bahan olah karet di pasar lokal.
750
BISNIS/ANDI RAMBE
700
600 550 500
29 Jun.
450
US$443,20 30 Jun.
30 Jul.
31 Agt.
30 Sept.
29 Okt.
Sumber: Bloomberg
30 Nov.
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kementerian BUMN menunda pelaksanaan privatisasi PT Kliring Berjangka Indonesia (persero) dari rencana semula kuartal I/2011 hingga waktu yang belum dipastikan karena terkendala regulasi.
Kontrak emas naik TOKYO: Harga kontrak berjangka emas di bursa New York naik menyusul spekulasi pelemahan dolar AS telah mendorong permintaan logam mulia sebagai alternatif investasi yang menguntungkan. Menurut Bloomberg kemarin, dolar AS jatuh untuk 4 hari berturut-turut terhadap euro karena spekulasi terhadap data perumahan di AS. Pemerintah AS akan menunjukkan data kejatuhan harga rumah AS sehingga mendorong The Federal Reserve untuk menjaga tingkat suku bunga mendekati nol. Harga kontrak berjangka emas untuk periode pengiriman Februari untung US$15,50 atau 1,1% menjadi US$1.398,40 per ounce pada pukul 11:31 waktu London dalam bursa Comex di New York. Harga kontrak berjangka tersebut mencapai rekor US1.431,5 per ounce pada 7 Desember dan telah tumbuh 28% tahun ini karena pengaruh krisis utang Eropa dan rendahnya suku bunga AS memicu penempatan dana pada komoditas emas.
Achiran Pandu Djajanto, Deputi bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN, mengatakan penundaan privatisasi dilakukan karena belum memadainya regulasi sektoral di kementerian terkait. “Peraturan mengenai PT KBI (persero) itu terkait dengan Kementerian Perdagangan. Kelihatannya regulasi di bidang itu belum memungkinkan untuk mendukung aksi korporasi tersebut,” katanya, kemarin. Dia mengakui pihaknya belum dapat menentukan batas waktu penundaan aksi privatisasi lembaga perusahaan kliring berjangka pertama di Tanah Air itu. “Terkait aksi privatisasi itu, nanti kami akan umumkan pada konferensi pers awal tahun depan”. Achiran menjelaskan Kementerian BUMN berhak terhadap tiga hal yakni penetapan jumlah saham yang
(BISNIS/02)
BISNIS INDONESIA
dilepas dan bentuk privatisasinya seperti apa. Saat ini saham KBI seluruhnya dimiliki oleh pemerintah atau kementerian BUMN. “Bagaimana keputusan selanjutnya, terserah kepada keputusan pemegang saham,” ujarnya.
akan dilepas kepada publik, waktu pelaksanaan, harga yang dapat ditetapkan. Adapun dana yang didapatkan melalui aksi privatisasi itu hanya untuk kepentingan dan pengembangan perusahaan. “Semua dana dari hasil pelepasan saham itu diberikan kepada perusahaan,” tegasnya. Pertengahan bulan ini Dirut KBI Surdiyanto Suryodarmodjo mengungkapkan perusahaan yang dipimpinnya berencana akan melepas sahamnya ke publik. Rencana privatisasi itu sudah dituangkan dalam rencana kerja anggaran pemerintah (RKAP) tahun 2011. Privatisasi adalah penjualan sebagian atau semua saham sebuah perusahaan milik pemerintah kepada publik, baik melalui penjualan langsung ke perusahaan swasta nasional dan asing maupun melalui bursa efek. Menurut dia, program privatisasi itu sedang dalam proses pembahasan dengan perusahaan konsultan. “Nantinya hasil pembahasan dengan konsultan akan dibicarakan dulu dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), selanjutnya diserahkan ke Kementerian BUMN,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini. Karena masih dalam pembahasan, Surdiyanto masih enggan menyebutkan besarnya porsi saham yang akan
Volume transaksi produk Olein di BBJ tahun 2010 (lot)
JAKARTA: Manajemen PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) 478 berupaya optimal men437 dongkrak volume 391 transaksi olein, produk (14*) turunan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada tahun depan agar bisa menjadi acuan 156 harga perdagangan inAgt. Sept. Okt. Nov. ternasional. Direktur BBJ M. BiKet. *) Olien 10 (setara 10 ton) har Sakti Wibowo meSumber: BBJ BISNIS/AGUS TAUFIK ngatakan olein merupakan salah satu produk dagangan baru yang akan BBJ yang paling berpelu- diluncurkan yakni kontrak ang besar untuk dapat se- kopi dan kakao sebagai resgera menjadi acuan harga pons atas permintaan dunia perdagangan internasional usaha untuk mengakomokarena kecenderungan vo- dasi transaksi perdagangan lume transaksinya terus na- kedua komoditas itu. Selama ini, nasabah dan ik. “Kami optimistis target pedagang di dalam negeri itu cukup rasional untuk harus melakukan transaksi tercapai setidaknya dalam perdagangan kopi di bursa 2 tahun ke depan,” katanya London dan kakao di bursa New York. Padahal Indonekepada Bisnis, kemarin. Dia menjelaskan sejak sia termasuk produsen bediluncurkan pada Agustus sar dunia. “Kami sudah meram2010, kontrak olein mencatat volume transaksi lebih pungkan kajian dan hasildari 1.400 lot per Novem- nya positif untuk pengember 2010. bangan kontrak kopi dan Kontrak Olein 10 atau se- kakao,” katanya. tara 10 ton diluncurkan paDia menegaskan bursa da Oktober 2010. Namun, mengembangkan kontrakvolume transaksi kontrak kontrak baru untuk menjaOlein 10 masih rendah. lankan fungsi lindung nilai Menurut dia, pada kuartal terhadap transaksi perI/2011 ada dua produk per- dagangan komoditas. (02)
Regulasi di Kementerian Perdagangan jadi kendala
BISNIS/T04/YUS/AGUS TAUFIK
FLUKTUASI
BBJ dongkrak transaksi olein
Privatisasi Kliring Berjangka ditunda
650
Pergerakan harga gula (US$/ton)
Tingkatkan kinerja Dia menjelaskan privatisasi diperlukan untuk meningkatkan kinerja bidang perdagangan berjangka komoditas sebagai lembaga kliring dan di bidang sistem resi gudang sebagai pusat registrasi. Sekaligus juga melaksanakan amanat Undang-Undang No.32/1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi yang menyebutkan saham lembaga kliring berjangka dapat dimiliki oleh anggotanya, bursa berjangka, pemerintah atau lembaga keuangan yang disetujui oleh Bappebti. Ketua Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (APBI) I Gede Raka Tantra mengatakan privatisasi KBI seharusnya sudah dilakukan sejak tahun pertama pendiriannya yakni pada 2000. Dengan privatisasi, saham KBI dapat dimiliki oleh para anggota yakni pialang dan pedagang berjangka. Menurut Gede, idealnya porsi saham terbesar dimiliki oleh anggota, yakni 70% untuk anggota dan sisanya oleh pemegang saham saat ini. (02) (
[email protected])
KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 28 Desember 2010 (beli/jual): Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Bln
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Jan11....................3.845,00 ...........+20,00 ............3.850,00...........3.805,00................141........3.825,00 Feb11......................3.818,00............ +27,00.............3.824,00...........3.800,00 .............940 .........3.791,00 Mar11.....................3.778,00 ...........+22,00 .............3.792,00 .............3.761,00 ...........7.729........3.756,00 Apr11.....................3.750,00 ...........+22,00..............3.759,00............3.733,00..............993........3.728,00 May11.....................3.727,00 .............+17,00.............3.734,00............3.709,00 .............666 .........3.710,00
SINGAPURA
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
RSS3 (US$cent/kg):
TSR20 (US$cent/kg): Jan11..........................492,80 ...................-2,20.............495,00.............493,00................38...........495,00 Feb11...........................490,00 ...................-3,00.............490,50 ............490,50................20 ...........493,00 Mar11..........................489,00 ...................-2,50.............489,00..............486,10.............205 ............491,50 Apr11..........................488,00 ...................-3,00.............488,00............486,00................54 ............491,00
Sumber: Bloomberg
Jan11....................4.112 ............+4,112 ............4.120............3.992.............51.112...................00 Feb11 ...................4.155 ...........+4,155 ............4.163...........4.040 ..........38.941...................00 Mar11...................4.167 ...........+4,167 ............4.175 ...........4.064 ...........12.615...................00 Apr11 ..................4.168 ..........+4,168 ............4.179 ...........4.070.............7.333...................00
Ttp
Prb
Ttg
......1.373,50 .............. 322...................00 ......1.375,20 .............. 307...................00 ......1.372,70........ 43.409...................00 ......1.375,00 .............1.351...................00
Sumber: Bloomberg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
ASIA
Mar11.......................615,25 .............. +1,25...............619,00...............609,25..................55.133...........614,00 Mei11......................623,00 ..............+1,00 ..............626,75.................616,75 .................10.987 .........622,00 Jul11.......................626,50 ............. +0,75 .............630,50................620,75...................14.122 ..........625,75 Sep11......................579,50.............. +1,00.............582,00...............575,00........................891..........578,50
Kedelai (US$c/bushel): Jan11....................1.373,00 ......... +23,50 ..........1.378,25............ 1.339,25................ 37.382 .... 1.349,50 Mar11 ..................1.384,50.......... +24,50 ...........1.389,75 ........... 1.350,00............. 66.443 .... 1.360,00 May11....................1.391,00 ......... +24,00........... 1.395,75........... 1.358,50................ 10.205 ..... 1.367,00 Jul11 .....................1.392,75.......... +23,50 ...........1.397,50 ............ 1.359,75 ................10.982 .... 1.369,25
Bungkil Kedelai (US$/ton): Jan11 .....................366,40 ............+6,40..............369,00...............356,00.....................11.011 .........360,00 Mar11......................370,30 .............+6,90..............372,80...............359,80 .................22.913 .........363,40 Mei11........................371,00 .............+6,70..............373,40...............360,80..................2.834 .........364,30 Jul11 ........................371,40 ............+6,50..............373,80..................361,10 ...................2.763..........364,90
Sumber: Bloomberg
PT Aneka Tambang Emas Murni (28 Desember) .................Rp408.000/gram Perak Murni (28 Desember)...................Rp8.650.000/kg Sumber: Antam
BBJ
Ttp
Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, 28 Desember 2010.
Kontrak Berjangka Harian di BBJ Bulan
Harga Penyelesaian
OLE .....................................JAN 11..............................10310 OLE ......................................FEB 11.............................10235 OLE .....................................MAR 11 .............................10160 OLE .....................................APR 11............................10085 OLE10 .................................JAN 11..............................10310 OLE10 ..................................FEB 11.............................10235 OLE10 ................................MAR 11 .............................10160 OLE10 .................................APR 11............................10085 KIE...................................................-..............................9020 GOL ....................................DEC 10.........................401500
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Bulan
Volume
KRJ35 ...............................MAR 11 ................................439 KRJ5U ...............................MAR 11...................................38
Harga lada di pasar Asia pada 27 Desember 2010 sebagai berikut: Pntp Sbl
Spot ...............21.950,00........... +514,70 ... 21.950,00........... 21.782,15 .......................- ........21.435,30 Jan11.............22.836,00 ........ +1.331,00... 22.836,00 ....... 22.049,00.............9.098.........21.505,00 Feb11 ...............23.128,00....... +1.268,00..... 23.128,00....... 22.386,00.............2.594.........21.860,00 Mar11 ..............23.351,00............ +811,00 ... 23.351,00........ 22.783,00..................177........22.540,00
Sumber: Bloomberg
Jagung (US$c/bushel):
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 28 Desember 2010 sebagai berikut:
Produk
Transaksi PALN Produk
Bulan
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
ICDX
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 24 Desember 2010 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 28 Desember 2010
Bulan Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Mar’11 ........................2.036.................-4,00.............2.050.................2.014...............2.400 ................2.040 Mei’11.........................2.042 ..................-7,00.............2.046 ...............2.020.....................551.................2.049 Jul’11..........................2.056 .................-5,00........................-..........................-..........................-..................2.061 Sep’11.........................2.062................-10,00.............2.055.................2.041.....................471.................2.072
Gula Putih (US$/ton): Mar’11.....................820,40 .................-0,50 ..........823,00..............819,00......................116..............820,90 Mei’11 ......................784,30.................-0,80........................-..........................-..........................-................785,10 Ags’11......................700,00..................+1,50........................-..........................-..........................-..............698,50 Okt’11......................636,50..................+1,50........................-..........................-..........................-..............635,00
Sumber: Bloomberg
Ttp
Prb
Bln
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Karet (yen/kg) :
Tembaga (US$/metric ton): Jan’11..............................9.388,00........................+47,00 Feb’11................................9.375,00........................+47,00 Mar’11...............................9.357,00........................+47,00 Apr’11...............................9.338,00........................+47,00 Mei’11................................9.321,00.......................+46,00 Jun’11................................9.301,00.......................+46,00
Alumunium (US$/metric ton): Jan’11..............................2.403,50..........................-19,50 Feb’11 ..............................2.408,50..........................-19,50 Mar’11 ...............................2.413,50..........................-19,50 Apr’11 ...............................2.418,50.........................-20,00 Mei’11...............................2.423,00.........................-20,00 Jun’11................................2.427,75.........................-20,00
Alumunium Alloy (US$/metric ton): Jan’11 ..............................2.294,00.........................+10,00 Feb’11................................2.274,00.........................+10,00 Mar’11..............................2.260,00.........................+10,00 Apr’11 ..............................2.244,00.........................+10,00 Mei’11...............................2.232,00.........................+10,00 Jun’11 ..............................2.220,00.........................+10,00
Seng (US$/metric ton): Jan’11...............................2.298,75.........................+10,00 Feb’11 ................................2.301,25.........................+10,00 Mar’11...............................2.307,50.........................+10,00 Apr’11................................2.314,25...........................+9,75 Mei’11...............................2.320,25...........................+9,75 Jun’11...............................2.326,25 ..........................+9,25 Jul’11................................2.332,25..........................+9,00
Feb11......................403,80 .................-9,00....................416,20.................403,50.....................139.....................412,80 Mar11.....................405,00 .................-9,40......................413,10 ................404,50....................553.....................414,40 Apr11......................406,70 .................-9,30....................416,30 ................406,00....................987.....................416,00
Emas (yen/kg): Feb11 ..........................3.691 .......................-3......................3.695 ...................3.686......................64.......................3.694 Apr11.........................3.692 .......................-3......................3.698 ...................3.684....................206.......................3.695 Jun11.........................3.693 .........................-1......................3.698 ...................3.684....................202.......................3.694
Perak (yen/kg): Feb11.........................78,00 ..................unch................................- ............................- .........................- .....................78,00 Apr11..........................77,90 ..................-0,10......................78,20.....................77,90.........................4.......................78,00 Jun11.........................78,30 ..................unch................................- ............................- .........................- .....................78,30 Sumber: Bloomberg
Bln
Ttp
Prb
Nikel (US$/metric ton): Jan’11...............................24.114,00.....................+545,00 Feb’11..............................24.134,00.....................+545,00 Mar’11..............................24.147,00.....................+545,00 Apr’11..............................24.157,00.....................+545,00 Mei’11 .............................24.144,00 .....................+547,00
Timah Hitam (US$/metric ton): Jan’11...............................2.433,00.........................-25,00 Feb’11...............................2.432,00..........................-21,50
Bln
Ttp
Prb
Mar’11...............................2.431,50..........................-21,50 Apr’11...............................2.429,50..........................-19,50 Mei’11...............................2.425,00..........................-19,00
Timah (US$/metric ton): Jan’11............................26.878,00.........................-72,00 Feb’11.............................26.878,00.........................-72,00 Mar’11 ............................26.818,00.........................-72,00 Apr’11.............................26.770,00.........................-75,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO • Astra Agro Lestari 28 Desember 2010 Penjual
Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga
Lokasi penyerahan
Tanggal penyerahan
Paket Riau TPP..........................Inhu..........................................FFA Max 5%........1.000..................CPO....................WNI...................9.740,00 ..................Loco Pabrik Penjual..........................17 Jan 2011 Dumai......................Dumai......................................FFA Max 5%........2.000 ................CPO....................WNI..................9.940,00 ..................FOB Dumai........................................08 Jan 2011 Total Paket Riau .....................................................................................3.000
LONDON
Bln
Bln
Volume
GASJFX ..............................JUN 11......................................2 TCFJFX ...............................MAY 11......................................2 TCFJFX ..............................JAN 12......................................2 TRUJFX .............................MAY 11......................................7
Sumber: BBJ
Gandum (US$c/bushel): Mar11......................780,25............... -2,75...............783,75...............766,00..................11.806..........783,00 Mei11 ......................807,25 ..............-3,00 ...............810,75...............794,00...................2.795...........810,25 Jul11.........................818,75 ..............-4,25.............822,50 ..............808,25....................2.108 .........823,00 Sep11.....................832,00 ..............-4,75 .............835,00................829,75........................192..........836,75
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Transaksi OTC Melalui SPA
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 27 Desember 2010 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Bln
Des10 ...........1.382,40 .... +1.382,40 .....1.384,20 Jan11 ............1.382,50 .... +1.382,50..... 1.385,50 Feb11 .............1.382,90......+1.382,90 ......1.387,00 Apr11..............1.385,10...... +1.385,10 .....1.388,70
Bln
CHICAGO
TOKYO
Komoditas
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): Jan11..........................495,00 ...................-3,50..............497,00.............497,00...................3...........498,50 Feb11...........................493,50 ..................-4,50.............496,00.............492,00................80...........498,00 Mar11..........................493,00 ..................-5,00.............496,00.............492,00................32...........498,00 Apr11 ..........................494,00 ..................-6,00...........................- .........................- ...................- ..........500,00
LONDON Hargaberbagaikomoditaslogampadapenutupan 24 Desember 2010 di London Metal Exchange(LME), sebagai berikut:
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 28 Desember 2010 sebagai berikut: Ttp
Feb11...................91,00 ..........+91,00............91,88 ............90,51 .........96.623...................00 Mar11...................91,74 ...........+91,74...........92,54 ............91,20..........28.746...................00 Apr11..................92,36 ..........+92,36 ...........93,06 ............91,83............2.357...................00 Mei11..................92,82 .........+92,82 ...........93,43............92,27............8.824...................00 Jan11 ................251,66 ........+251,66 ........254,98 .........250,63..........12.488...................00 Feb11 ...............252,66 .......+252,66..........256,01 ..........251,67 ..........24.431...................00 Mar11 ................253,01 ........+253,01 ........256,09.........252,00............5.563...................00 Apr11.................251,93 .........+251,93 ..........253,12 .........250,98..............1.816...................00
Sumber: Bloomberg
Bln
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan 27 Desember 2010 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade(NYBOT), sebagai berikut:
HARGA EMAS & PERAK
Pntp
Paket Medan Belawan..................Medan.....................................FFA Max 5%........1.000..................CPO....................Withdrawn......9.940,00 ..................FOB Belawan.....................................05 Jan 2011 Total Paket Medan .............................................................................................................1.000
Prbh
CPO - CPOTR (Rp/Kg) : Januari, 2011........................................11,085 ........................0 Februari, 2011........................................11,130 ......................76 Maret, 2011.......................................... 11,080 ..................1,132 April, 2011............................................ 11,080 ........................0 May, 2011 ..............................................11,080 ........................0
Paket Timur SRL..........................Mamuju...................................FFA Max 5%........2.000 ................CPO....................SMART ...........9.540,00 ..................FOB Cenoki........................................10 Jan. 2011 Kumai......................Kotawaringin .........................FFA Max 5%........2.000 ................CPO....................SMART ...........9,640,00 ..................FOB Bumiharjo.................................08 Jan 2011 Buluminung ...........Pasir Kaltim...........................FFA Max 5%........1.500..................CPO....................MM...................9.540,00 ..................FOB Buluminung................................17 Jan 2011 Total Paket Timur ..................................................................................5.500
Emas - GOLDGR (Rp/gr) : Desember, 2010................. January, 2011 ...................... Febuary, 2011 ...................... Maret, 2011............................. April, 2011............................
Tender PKO Paket Timur Tg. Bakau................Mamuju...................................FFA Max 3%........1.500..................PKO Super........Withdrawn.....$1.790,00 ..................FOB Tg. Bakau...................................10 Jan. 2011 Total Paket Timur ..................................................................................1.500
408,000 ........................0 408,700 ........................0 409,400 ........................4 410,100 ........................7 409,800 ........................4
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%
Grand Total CPO.....................................................................................9.500 Grand Total PKO.....................................................................................1.500
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 28 DESEMBER 2010 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Kurs Ttg. Trd.
Nama saham Sbl.
Ptp.
▲/▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Minat Volume Beli
Jual
Sbl.
TMPI............AGIS Tbk........................................................................145..................152..............143..............148.................3.......68.589.000..............10.201.755.000.........-221,92 ................148 .............289.000 .............147...........739.000 TRIL.............Triwira Insanlestari Tbk................................................64...................65 ...............63 ...............65..................1 .............607.000 ...................38.699.000...........33,84..................65.............522.500 ..............63 ............717.500 TURI ............Tunas Ridean Tbk........................................................580 ................590.............580.............590 ...............10 ..........2.108.500...............1.222.955.000 ............12,23 ...............590.............496.000............580 ...........401.500 UNTR...........United Tractors Tbk .............................................23.050............24.100.......23.050.......23.450............400...........1.794.000 ..........42.566.850.000.............19,77..........23.450 ...............58.000......23.400..............13.000 WAPO..........Wahana Phonix Mandiri Tbk.......................................100.......................-...................-..............100..................-............................-........................................-..........-25,02......................-............................-..................-.........................WICO............Wicaksana Overseas Int’l Tbk .....................................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................-.............-7,38..................50...........5.138.500..................-.........................ACES ...........Ace Hardware Indonesia Tbk.................................2.650..............2.775 .........2.650..........2.750.............100................53.000..................144.825.000.............29,16.............2.775................32.000.........2.750..............15.500 ALFA............Alfa Retailindo Tbk .................................................2.600.......................-...................- .........2.600..................-............................-........................................- ..........-37,86......................-............................- ........3.200...................500 AMRT ..........Sumber Alfaria Trijaya Tbk....................................2.800.............2.800..........2.700.........2.800..................-.............252.500 ................686.850.000..............47,3............2.800 .............355.000.........2.700..........688.500 CSAP ...........Catur Sentosa Adiprana Tbk. ......................................98...................99................97 ...............99..................1 ...............112.500 .....................10.967.000 .............9,08..................99 ................111.500...............97..............10.000 GOLD...........Golden Retailindo Tbk ................................................370.................370.............360.............360 ..............-10 .............335.000...................121.330.000 ............19,68................365 ................16.000............360 ............157.500 HERO...........Hero Supermarket Tbk...........................................4.300.......................-...................- .........4.300..................-............................-........................................-............74,33............5.300..................4.000 ........4.300..............10.000 KOIN............Kokoh Inti Arebama Tbk.............................................180..................185..............180..............185.................5...................1.000 ..........................182.500 ...........24,28 ................180 ................67.000 ..............131...................500 MAPI............Mitra Adiperkasa Tbk .............................................2.450.............2.600..........2.475..........2.525...............75 ..........1.542.000................3.937.100.000...............21,2............2.550..............813.500.........2.525 ..........386.500 MIDI .............Midi Utama Indonesia Tbk ........................................405 ................405.............395.............400 ...............-5.............928.000 ...................371.120.000.........349,47 ...............405 ..............261.000............400 .............72.000 MPPA...........Matahari Putra Prima Tbk ......................................1.570..............1.590...........1.470...........1.470 ...........-100........13.082.500 ..............19.667.130.000 ..............1,08.............1.480..............196.000..........1.470............197.500 MTSM ..........Metro Realty Tbk ........................................................900.......................-...................-.............900..................-............................-........................................- ............33,01......................-............................-..................-.........................RALS ...........Ramayana Lestari Sentosa Tbk ...............................850 ................860.............840.............850..................-.............380.000.................322.200.000 ............14,23 ...............860.............668.500 ...........840 ...........194.500 RIMO............Rimo Catur Lestari Tbk ................................................52 ....................51 ...............50 ...............50................-2 ...............22.000........................1.102.500 .............-1,26 ...................51.................13.000 ..............50 ..........429.500 SKYB...........Skybee Tbk...................................................................500..................510.............500..............510 ...............10..................6.000.......................3.010.000 ............34,14 ...............520..................9.000.............510.............49.000 SONA...........Sona Topas Tourism Inds. Tbk................................1.600.......................-...................- ..........1.600..................-............................-........................................-...............11,12.............1.900..............198.500..................-.........................TKGA...........Toko Gunung Agung Tbk............................................250.......................-...................-.............250..................-............................-........................................- ............-2,57......................-............................-............250.............94.000 TRIO ............Trikomsel Oke Tbk.......................................................670.................670.............650 .............670..................- ...............45.000....................29.525.000............14,25................670..............154.500............650 ................1.500
M
MN N MA M O
M
A R N DN
A
Minat Volume Beli
Jual
Volume
m
M M K
M
N M M
m
O m
D
m
m M
6 Pe usahaan nves as H MR N R RM M A OO
m m
M & mR
M
M m A
Jenis transaksi
Volume
P BN CP m
Jumlah
2 00 802 000 96 05 5 500 49 55
m S
w
D
PER
m
M M M M
m
4 55 55
Frekuensi
2 288 642 92 500 9 9 0 40 0 566 845 000 920 585 0
56 5 462 24 486
208 980 506 6 0
6 2
2 0 9 0 000 228 202 645
4 246 8
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
N m m
w w
A R &
w
m
28 2 20 0
Nama
Sebelum
Penutupan
Stock Prev Close
Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI..............Astra Agro Lestari Tbk.............................................24,850 .................25,000 .......................150.......................0.6 ..................760 .........................1,862,500...............46,897,350,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk........................................................2,525....................2,500........................-25...................-0.99 ..................423 ........................8,293,500................20,915,525,000 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk..................................2,400 ....................2,475 .........................75......................3.12 ................1,276 .......................16,433,000 ................40,230,187,500 4........ASII ...............Astra International Tbk............................................53,500..................53,450 .......................-50...................-0.09..................642...........................1,016,000...............54,530,275,000 5 ........BBCA............Bank Central Asia Tbk ................................................6,450....................6,450 ...........................0 ..........................0 ...................714 ........................4,904,000................32,031,900,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk.......................................3,650 ....................3,700.........................50......................1.37 ..................833........................14,437,000 ...............53,543,675,000 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk......................................10,200 ..................10,600......................400.....................3.92 ................1,237........................8,438,000 ...............88,186,425,000 8........BDMN ...........Bank Danamon Tbk .....................................................5,650 ....................5,700.........................50....................0.88...................739.........................7,302,500 ...............41,664,350,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk.......................................6,500....................6,450 .......................-50 ...................-0.77 ..................756 .........................11,016,000 ................71,525,225,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk...................................................1,960 .....................1,920 .......................-40...................-2.04..................445.........................2,467,500 ..................4,818,437,500 11........BNII...............Bank International Ind. Tbk...........................................790........................790 ...........................0 ..........................0 ....................116 .........................1,886,000..................1,496,400,000 12.......EXCL.............XL Axiata Tbk...............................................................5,300....................5,300 ...........................0 ..........................0 ...................120 ........................2,052,000 ................10,872,275,000 13.......GGRM ...........Gudang Garam Tbk....................................................39,000 .................40,200....................1,200 ....................3.08...................976...........................1,916,000...............76,888,900,000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk...........................4,700....................4,800 .......................100......................2.13 ...................618 ........................5,668,000 ...............27,000,362,500 15.......INDY .............Indika Energy Tbk........................................................4,500....................4,550.........................50........................1.11....................371 ........................4,655,000.................21,071,025,000 16.......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk...........................16,200 ..................16,300 .......................100 ....................0.62..................407..........................1,555,500.................25,163,675,000 17.......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk.................................51,850....................51,100 .....................-750 ....................-1.45 ..................507............................705,000 ..............36,048,000,000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk...........................................3,275 ....................3,325.........................50......................1.53 ..................286 .........................7,007,500 ...............23,303,075,000 19.......KLBF.............Kalbe Farma Tbk............................................................3,125......................3,125 ...........................0 ..........................0...................918 .........................17,517,000 ...............54,947,950,000 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ........................12,000...................12,350 ......................350.....................2.92...................410.........................3,023,000................36,921,600,000 21.......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk................................................1,120 ......................1,120 ...........................0 ..........................0.....................57...........................1,315,500...................1,473,395,000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk ........................21,650 .................22,000 ......................350 .....................1.62..................288 ............................678,500 ...............14,869,850,000 23......SMCB............Holcim Indonesia Tbk .................................................2,200 ....................2,225.........................25.......................1.14 ..................495.........................9,949,000................22,100,300,000 24......SMGR............Semen Gresik (Persero) Tbk......................................9,300....................9,400 .......................100 .....................1.08 ..................563 ........................2,663,500 .................24,951,150,000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk. ...................................................2,700 ....................2,750.........................50 .....................1.85 ..................599.........................10,123,000.................27,534,125,000 26......TLKM............Telekomunikasi Indonesia Tbk ..................................8,000....................8,000 ...........................0 ..........................0 ...................719..........................3,212,500 ...............25,534,925,000 27......UNTR............United Tractors Tbk ..................................................23,050..................23,450......................400 ......................1.74...................742..........................1,794,000 ..............42,566,850,000
Sumber: BEI
Pe kembangan ndeks bu sa g oba h ngga 28 Desembe 20 0 24-12-10 27-12-10
28-12-10
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG) .............Libur......3,625.27 .....3,659.99 Kuala Lumpur Composite Index...........1,511.58 ........1,511.72 .......1,517.44 Strait Times Index (Singapura)..........3,143.80 ......3,159.36 ......3,183.70 SET (Bangkok)........................................1,021.99 .......1,019.46 .....1,028.33 PSEi (Manila)...............................................Libur.............Libur.......4,163.99
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo)...............................10,279.19 ...10,355.99 ...10,292.63 Hang Seng (Hong Kong)..................22,833.80 ............Libur ....22,621.73 Kospi (Seoul)........................................2,029.60 ......2,022.19 .....2,033.32 Shanghai ................................................2,835.16 ......2,781.40 .....2,732.99 Taipei.......................................................8,861.10 .....8,892.31 .....8,870.76 BSE Sensex-30 (Mumbay) ...............20,073.66 ..20,028.93 ..20,025.42 All Ordinary .........................................4,868.30 ............Libur ............Libur NZX 50 (Wellington).............................3,329.21 ............Libur ............Libur
Indeks
24-12-10 27-12-10
28-12-10
S&P 500 Index............................................Libur .......1,257.54 Nasdaq Composite Index...........................Libur ......2,667.27 S&P/TSX Comp (Toronto)...................13,383.16 ............Libur Meksiko Bolsa Index..........................38,081.07 ...38,132.85 Brazil Bovespa Index .................................Libur.....67,803.16
...............................................................................................-
Eropa
DJIA..............................................................Libur .....11,555.03 ...................-
Sektor
23/12
27/12
28/12
Pertanian...................2181.909........2.197,733......2.231,394 Pertambangan.........3147.285.......3.181,650.....3.225,327 Industri Dasar............381.402........383,028..........389,218 Aneka Industri ............937.551 ........950,704........950,343
FTSE-100 (London)..............................6,008.92 ............Libur.....................CAC-40 (Paris).....................................3,900.39 ......3,862.19 ...................DAX Index (Frankfurt)................................Libur ......6,970.73 ...................IBEX-35 (Spanyol).......................................Libur......9,899.00 ...................FTSE MIB Index (Milan) .............................Libur .....20,513.51 ...................AEX-Index (Amsterdam) ........................355.92 ........355.57 ...................OMX-30 (Stockholm)..................................Libur........1,160.28 ...................Micex Index (Moskow) ...........................1,675.81 ......1,663.55 ...................-
Timur Tengah & Afrika
DBX...............................532.012 ........530,303.........535,722
Infrastruktur..............801.642 .........805,271...........810,187 Keuangan...................459.798...........461,108........464,283 Perdagangan...............463.117.........460,515 .........465,591 Manufaktur................800.703........803,837 .........812,985 LQ 45...........................644.108..........647,591 ........653,853 JII...................................517.606..........521,395 .........526,188 MBX.............................1031.899 ......1.036,798.......1.046,641
Bisnis-27......................315.695..........317,699............319,721 Pefindo25 Index.......357.809.........358,247........365,908 Sri-Kehati Index...........187.106..........187,985..........189,679
Base rate rata-rata tertimbang
10 PIALANG TERAKTIF
Value
Code Freq
ABBA............225........280..........7,095,500..........1,892,350,000 PNSE............870......1,050 ..................1,500..................1,525,000 INRU.............590........690...............20,000 ...............13,545,000 NIPS..........3,600 ....4,000 ..................1,500.................5,875,000 SMDM.............92.........102.............224,500...............22,770,500 CPIN ...........1,780......1,950.......40,033,000.........76,119,435,000 MDRN.........2,100.....2,300...............40,000..............88,525,000 KREN ...........550........600............2,110,000..........1,204,670,000 ETWA ...........220........240.....................500.....................120,000 SPMA...........225........245 .................9,000.................2,200,000
Volume
KZ............1,387..............133,223,000...........927,995,377,000 CS...........4,494...............85,669,500............311,435,033,500 DB............4,166.............193,000,000..........273,429,006,500 ZP ..........5,463..............157,528,000............267,014,976,500 YP.........18,970.............334,407,507..........262,801,522,200 YU............4,517..............189,007,000...........251,287,354,500 PD...........11,577............223,303,500............235,810,769,000 YJ...........2,594 .............731,360,500 ...........175,024,070,500 KS..............1,751..............159,879,500 ............167,900,461,000 OD............5,213 ..............118,553,000...........150,293,034,500
Mata uang
Beli Rp
Premi Swap tertinggi
Premi Swap terendah
Volume
Bank dalam negeri: Swap O/N ...................................................9.070,00 ........9.044,00..........9.053,42 .............2,00..................1,34.......41.500,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next..................................................9.064,00 ........9.064,00 .........9.064,00..............5,00.................5,00........8.000,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........9.050,00 ........9.043,00...........9.045,91 ..............9,75.................5,40 .....98.000,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan...................9.050,00.........9.049,00..........9.049,44...........43,50 ..............42,00.......18.000,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.048,00 ........9.048,00 .........9.048,00..........128,00.............128,00 ........5.000,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Bank luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.040,00 ........9.040,00 .........9.040,00 .........188,00.............188,00............582,29 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Nasabah dalam negeri lainnya: Swap O/N ..................................................9.048,00 ........9.048,00 .........9.048,00...............1,35 ..................1,35........13.785,05 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ..............9.150,00..........9.150,00...........9.150,00.............17,00................17,00 ..............125,41 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ................9.047,00 ........9.045,00 .........9.045,00............74,00...............27,00........10.014,50 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan...................9.050,00 ........9.045,00..........9.049,40..........132,00...............47,00 ........3.398,66 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Nasabah luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.048,00 ........9.048,00 .........9.048,00 .........140,00.............140,00........16.229,95 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Code
Close ▲ / ▼
Date
Value
KARK-W........13/04/2011.........40.........0 .............................0 KBLV-W2....03/05/2013........130.........0 .............................0 KBRI-W.........02/07/2011............7..........1 .............9,301,500 KBRI-W2 .....05/12/2013 ..........51.........0 .............................0 KOIN-W........08/04/2011...........17.........0 .............................0 LAPD-W.......08/04/2011 ..........51.........0 .............................0 META-W.......26/07/2013.......240......-10 ............31,192,500 MIRA-W2........25/11/2011.............1.........0 .............................0 MLPL-W........12/04/2013.........119 .......12....5,536,578,000 POOL-W .........11/07/2014.............1.........0 .............................0 RODA-W.......26/01/2013.........85.........0 .............................0 SMMA-W4...09/07/2013....1,500.........0 .............................0 TBLA-W..........13/07/2011.......330.........0 .............................0 TMPI-W ..........17/03/2011..........77.........0.......1,226,317,000 TRAM-W.......09/09/2011.......435.........0 .............................0 UNSP-W2 ....12/02/2013.........112.........2 ...........18,841,000 WEHA-W.....28/05/2012.........40.........0 .............................0 WINS-W.........30/11/2012 .........59.........2.........50,308,500 Jumlah .............................................................12,039,101,000
Transaksi TOD/TOM/SPOT pada 22 Desember 2010 (US$.000). Jangka waktu
Kurs uang kertas asing
Jual Rp
Beli Rp
Jual Rp
Tertinggi
Terendah
Rata-rata tertimbang
Volume
Bank dalam negeri: TOD ...........................................9.048,00 ................9.039,00 ..................9.043,02..................13.284,20 TOM ...........................................9.040,00................9.040,00..................9.040,00.........................110,62 SPOT .........................................9.050,00................9.045,00 ..................9.049,39 ................151.835,00
Bank luar negeri : TOD............................................9.050,00 ................9.030,65 ..................9.040,45.....................6.170,29 TOM ...........................................9.045,00................9.040,00 ..................9.044,37 ..................19.676,46 SPOT ..........................................9.051,00................9.042,00..................9.048,66 ...................22.691,13
Nasabah dalam negeri asing: TOD .............................................9.130,00 ................8.730,00 ..................8.962,82 ...................4.349,47 TOM...........................................0.000,00................0.000,00..................0.000,00 ...........................0,00 SPOT .........................................0.000,00................0.000,00..................0.000,00 ...........................0,00
Nasabah dalam negeri lainnya: TOD............................................9.330,00 .................8.710,00....................9.033,18..................70.722,03 TOM ...........................................9.065,00 ................9.030,00 ...................9.048,71..................66.852,18 SPOT .........................................9.060,00 ................9.030,00 ..................9.048,70 ...................4.020,55
Nasabah luar negeri: TOD............................................9.065,00................9.000,00...................9.045,74 ................48.440,30 TOM ...........................................9.053,00 .................9.010,00 ...................9.036,01 ...................6.420,07 SPOT...........................................9.100,00 ................9.025,00...................9.050,78 ....................4.544,17
Sumber: PIPU BI
Sumber: Bank Indonesia
SUKU BUNGA ANTARBANK
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 22 Desember 2010 Berlaku
Bank BNI Tbk.................................................................5,50/1,25................5,50/1,25 .............6,00/1,25 ...............6,25/1,25..............27/01/10 Bank Bukopin ................................................................6,00/1,50................6,25/1,50 .............6,50/1,50 ...............6,75/1,50.............21/05/10 Bank Bumi Arta.............................................................7,00/1,00 ................7,00/1,00..............7,00/1,00 ...............7,00/1,00..............14/07/10 Bank Central Asia Tbk................................................5,00/0,20...............5,25/0,20.............5,50/0,20...............5,75/0,35 .............01/09/10 Bank Chinatrust Indonesia.........................................5,00/1,00................5,00/1,00 .............5,00/1,00...............5,00/1,00.............14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk ...................................................5,75/1,75 ................6,00/1,75 ............6,25/2,00..............6,50/2,00 .............20/11/09 Bank Danamon Tbk .....................................................5,25/0,25...............5,50/0,25.............6,00/0,25 ..............6,00/0,25 .............01/03/10 Bank DKI ........................................................................6,50/1,50................6,50/1,50..............6,75/1,50 ...............6,75/1,50 .............28/01/10 Bank ICB Bumiputera...................................................7,00/1,00 ................7,00/1,00..............7,00/1,00 ...............7,00/1,00 ..............15/11/09 Bank Int'l Indonesia Tbk..............................................5,75/0,75 ................5,75/0,75..............5,75/0,75 ...............5,75/0,75............22/02/10 Bank Jabar Banten ......................................................6,50/1,50................6,50/1,50 .............6,50/1,50 ...............6,75/1,50 .............01/09/10 Bank Jasa Jakarta.................................................................7,00 .........................7,00.......................7,00 ........................7,00............07/09/09 Bank Jateng............................................................................7,00 .........................7,00.......................7,00 ........................7,00 ..............09/11/10 Bank Kesawan ...............................................................5,75/0,75 ................5,75/0,75..............5,75/0,75 ...............5,75/0,75..............17/06/10 Bank Mandiri.................................................................5,25/0,25 ...............5,25/0,25 .............5,75/0,25..............6,00/0,50..............01/10/10 Bank Maspion ...............................................................7,00/6,00 ...............7,00/6,00 .............7,00/6,00...............7,00/6,00 ...............11/01/10 Bank Mayapada Tbk.....................................................6,50/1,50................6,50/1,50..............6,75/1,50 ...............6,75/1,50 .............25/01/10 Bank Multiarta Sentosa .......................................................6,00.........................6,00 ......................6,00.........................5,75............21/06/09 Bank Mutiara.................................................................6,50/0,75 ...............6,50/0,75 .............6,50/0,75...............6,50/0,75 ............29/09/10 Bank OCBC NISP..........................................................5,75/0,60 ...............5,75/0,40.............5,75/0,40...............5,75/0,20 .............20/11/09 Bank Panin Tbk .............................................................6,50/1,25................6,50/1,25..............6,50/1,75 ...............6,50/1,75.............15/07/09 Bank Permata ................................................................5,75/1,25.................5,75/1,25 ..............5,75/1,25................5,75/1,25............22/04/10 Bank Rakyat Indonesia...............................................5,50/0,50...............5,50/0,50 ............6,00/0,50..............6,00/0,50.............01/08/10 Bank Saudara................................................................7,00/0,25................7,00/0,25 .............7,00/0,25...............7,00/0,25 ...............14/11/10 Bank Sinarmas .............................................................7,00/2,50 ...............7,00/2,50.............7,00/2,50 ..............7,00/2,50 .............01/03/10 Bank Swadesi Tbk........................................................6,75/2,50 ...............7,00/2,50 .............7,25/2,50...............7,25/2,50 ..............19/01/10 Bank Tabungan Negara ........................................................6,25.........................6,25 ......................6,25........................6,25 ............29/07/09 Bank Yudha Bhakti ................................................................7,00 .........................7,00.......................7,00 ........................7,00 ............15/08/09
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank ABN AMRO Bank NV.........................................5,6000 ...........5,9000 ..........6,3000...........7,0000............7,4000..........7,6000 The Bank of America NT & SA ..................................5,8000 ...........6,0000............6,1500...........6,7000............7,0000..........7,2500 Citibank NA ...................................................................5,5500 ...........5,6900 ..........6,0000 ..........6,5200 ...........6,8200..........7,0500 JP Morgan Chase Bank ...............................................5,7000 ...........5,9000 ..........6,2000 ..........6,6000 .............7,1000..........7,5000 PT.Bank CIMB Niaga Tbk ............................................5,5500 ...........5,5800 ..........6,2000 ..........6,3500 ...........6,5000..........6,7000 PT.Bank Central Asia Tbk ...........................................5,6000............5,7000 ..........6,5000...........6,7500 ............7,2500..........7,5000 PT.Bank Danamon Indonesia Tbk..............................5,6000............5,7000 ..........6,2000..........6,4000............6,7000..........7,0000 PT.Bank Int'l Indonesia Tbk........................................5,5500 ...........5,6000 ..........6,2000..........6,4000 ...........6,8000..........7,0000 PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk..................................5,6000............5,7000 ..........6,4000 ..........6,5000............6,7500..........7,0000 PT.Bank Negara Indonesia 1946................................5,5500 ...........5,6500 ...........6,1000 ..........6,3500 ...........6,8500..........7,0000 PT.Bank Permata Tbk..................................................5,5500 ...........5,6000 ..........6,2500..........6,4000............6,7000 .........6,9500 PT.Bank Rakyat Indonesia..........................................5,6000............5,7000 ..........6,2500...........6,7500............7,0000..........7,2000 PT.Bank Tabungan Negara..........................................6,2500 ...........6,2800 ..........6,4300..........6,8000............7,0000 ...........7,1000 PT.Pan Indonesia Bank Ltd Tbk .................................5,5500 ...........5,6000 ..........6,2000...........6,7500 ...........6,8000.........6,8000 Standard Chartered Bank...........................................5,6500............5,7500 ...........6,1000 ..........6,5000............7,0000..........7,2000 The Bank Of Tokyo-Mitsubishi....................................5,7500 ...........6,0000 ..........6,2500...........6,7500............7,0000..........7,5500 The Hongkong & Shanghai BC...................................5,6000 ...........6,0000 ..........6,5000...........7,0000 .............7,1000..........7,2500
JIBOR Tertinggi.........................................................................6,2500 ...........6,2800 ..........6,5000...........7,0000............7,4000..........7,6000 Terandah ........................................................................5,5500 ...........5,5800 ..........6,0000 ..........6,3500 ...........6,5000..........6,7000 Rata-rata .......................................................................5,6500 ............5,7852 ..........6,2488 ...........6,6188 ............6,9276 ...........7,1558
Suku Bunga Tabungan
Bank Asing
Bank Campuran
Bank Pemerintah Daerah
Bank Pemerintah
Bank Swasta Nasional
Tertinggi....................................................8,0000 .......7,7500.................8,0000....................5,0000 ................10,0000 Terendah.....................................................0,0100 ......0,2500 .................0,2500.....................0,0100..................0,0500 Rata-rata....................................................3,5637.......3,8229..................3,2589 ....................2,7200...................3,6339 PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %) Rupiah ...................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS................................................................................................................................................................................2,75 BPR (Rp) .............................................................................................................................................................................10,25
Nasabah dalam negeri asing: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Value
Sumber: BEI
Dolar Australia ..............................1 ..........9,039.12 ..........9,138.72 .............8,581.49.........9,596.82 Dolar Brunei...................................1 .........6,926.93 ..........7,001.70 .............6,576.23 .........7,352.67 Dolar Kanada .................................1 .........8,930.74.........9,022.86 ............8,478.58 ..........9,475.15 Franc Swiss ....................................1 ........9,390.80 .........9,494.77..............8,915.36...........9,970.71 Yuan Cina .......................................1..........1,356.49 ..........1,370.07............................-........................Kronor Denmark............................1..........1,595.00 .............1,611.14...............1,514.24...........1,691.90 Euro .................................................1 .........11,885.31 ........12,010.69 ............11,283.57 .........12,612.74 Pound Inggris ................................1 .......13,905.59........14,047.57 ............13,201.56 .........14,751.72 Dolar Hongkong.............................1...........1,154.89...........1,166.53 .............1,096.42..........1,225.00 Yen Jepang ...............................100 .......10,876.20.........10,989.10 ...........10,325.55.........11,539.95 Won Korea ......................................1 .................7.83...................7.91............................-........................Ringgit Malaysia............................1 ........2,904.65.........2,936.59............................-........................Kronor Norwegia...........................1 .........1,520.64..........1,536.39 .............1,443.65............1,613.41 Dolar Selandia ..............................1 .........6,742.95..........6,819.55 .............6,401.56............7,161.39 Kina Papua Nugini.........................1 .........3,448.31..........3,757.88..............3,273.73.........3,946.25 Peso Philipina ................................1 ............204.72............206.86............................-........................Kronor Swedia ...............................1 ..........1,322.92..........1,339.86..............1,255.94 ..........1,407.02 Dolar Singapura ............................1 .........6,926.93 ..........7,001.70 .............6,576.23 .........7,352.67 Baht Thailand ................................1 ............297.48 ............300.96................282.42 .............316.05 Dolar AS .........................................1.........8,987.00 .........9,077.00 ............8,532.00.........9,532.00
1 Bulan
Close ▲ / ▼
Date
KURS BANK DEVISA
Kurs Transaksi Nilai
5
AGRO-W.......25/05/2011.........40.........0 ..........27,578,000 BABP-W........03/01/2011.........40.........0 .............................0 BACA-W.........11/07/2012 .........30.........0 .............................0 BAPA-W..........11/01/2013.........80.........0 .............................0 BCIP-W..........10/12/2012........128.........0 ..........12,800,000 BIPI-W ...........11/02/2013 .........30.........2..........76,049,000 BMSR-W.........15/11/2013.............1.........0 .............................0 BNBR-W .......01/04/2011............4.........0..............9,271,500 BRMS-W.......07/12/2012........108.........9 .....2,935,132,000 BSIM-W.........14/12/2015 ......200..........1........447,949,000 BUDI-W.........10/07/2012.........90.........0 .............................0 BVIC-W..........21/06/2011 .........69.........0 .............................0 BVIC-W2.......10/07/2013.........98.........0 .............................0 CKRA-W.......26/01/2013 .........33.........0 .............................0 DILD-W ........12/04/2012.........86.........0........588,193,500 ELTY-W.........25/01/2012 .........34..........1.......498,660,500 ENRG-W........14/01/2013 .........29.........0 ........416,678,000 GREN-W........15/07/2013 ..........15.........0............15,821,000 INDX-W.........15/06/2012.............1.........0 .............................0 INVS-W.......08/05/2015............5.........0 .............................0 IPOL-W ..........10/07/2013.........86.........3........138,430,000
Value
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 28 Desember 2010 (% per tahun). Nama bank
Base rate terendah
Code
Value
10 SAHAM PENCETAK GAIN Volume
80
SUKU BUNGA DEPOSITO
Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 22 Desember 2010 (US$.000). Base rate tertinggi
Volume
ITMA..............510........385 ..................1,000....................385,000 GTBO...............73...........62............1,361,500...............88,271,500 INDX...............130...........113 .........7,044,500............904,720,500 PLIN..........2,050......1,870..............190,000.............361,395,000 MPPA..........1,570......1,470........13,082,500..........19,667,130,000 PUDP............350........330 ...............97,500 ..............32,552,500 KONI ...............90 ..........85................10,000....................850,000 CENT ..............181...........171.....................500 ......................85,500 FPNI...............147 .........139.................2,000....................299,500 LION .........4,000 ....3,800.....................500..................1,900,000
Gabungan....................3611.531.....3.625,266 .....3.659,993
KURS SWAP
Jangka waktu
Prev Close
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 28 Desember 2010.
Properti........................199.963...........198,817..........199,367
Sumber: Bloomberg
Stock
Value
4 254
TRANSAKSI WARAN 28 DESEMBER 2010
10 SAHAM PENCETAK LOSS
CPIN ...........1,780......1,950.......40,033,000.........76,119,435,000 MLPL............285........305.........55,179,000.......16,469,042,500 DOID...........1,500......1,600.........95,110,000.....150,460,720,000 TMPI..............145.........148 ......68,589,000.........10,201,755,000 MIRA.............265........265.......62,595,000..........16,776,172,500 BUMI..........2,975.....3,050.......50,087,000......152,081,250,000 INDF..........4,650.....4,825........19,062,500.......90,464,237,500 LPKR............650........660......154,491,000.....100,778,030,000 KRAS...........1,140.......1,150.......39,338,500......45,235,205,000 MPPA..........1,570......1,470........13,082,500..........19,667,130,000
Stock Prev Close
0 645
22 24 8 0 255
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 28 Desember 2010.
Ind Konsumsi..........1058.208..........1.054,111........1.071,935
DFM General Index (Dubai).......................Libur.......1,603.42 ...................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg)28,582.68 ............Libur.....................-
2 586
KURS VALUTA
Kompas 100...............839.036.........843,510........852,368
Amerika
Volume
484
2 26
INDEKS SAHAM
INDEKS BURSA GLOBAL
Indeks
42 82 029
10 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 28 Desember 2010 Kode
40 0 8 500 2 82 529
A
INDEKS BISNIS-27 No.
A A MK ORU DKM
MA MD
ANTA...........Anta Express Tour & Travel Se Tbk ..........................180.......................-...................-..............180..................-............................-........................................-...........20,04................225 .....................500.............185.............25.000 BAYU...........Bayu Buana Tbk ..........................................................275 ................280 .............270.............280.................5..............184.500...................50.605.000............18,48 ...............280..............471.000 ............275..............111.500 BUVA...........Bukit Uluwatu Villa Tbk .............................................340 ................345 .............335.............340..................- .............748.000.................253.440.000 ............30,13 ...............340 ..............155.000 ............335 ...........749.000 FAST............Fast Food Indonesia Tbk.........................................9.200.......................-...................- .........9.200..................-............................-........................................- ............18,78 ..........10.000..................5.000 ........9.000 ................1.000 GMCW..........Grahamas Citrawisata Tbk........................................860.......................-...................-.............860..................-............................-........................................- ....................-......................-............................-..................-.........................HOME ..........Hotel Mandarine Regency Tbk ..................................100.......................-...................-..............100..................-............................-........................................-..........-200,8 ................105..................2.000...............76...................500 ICON ............Island Concepts Indonesia Tbk ................................470.......................-...................-.............470..................-............................-........................................- .........-118,05......................-............................-..................-.........................INPP ............Indonesian Paradise Property Tbk............................179.......................-...................- ..............179..................-............................-...........................
AA N N A K
H
Transaksi Volume Nilai
5 Jasa Kompu e & Pe angka nya
3.Restoran, Hotel & Pariwisata
m
HD MM
▲/▼ (poin)
Ptp.
4 Adve s ng P n ng & Med a
2.Perdagangan Eceran
MAM MAM ANR D
Kurs Ttg. Trd.
Nama saham Volume
SIBOR
6.00
Nama bank
Valas
6.00
1 Bulan
6.00
3 Bulan
6.00
6 Bulan
01/10/2010
12 Bulan
Amro Bank .....................................................................................Yen...............................0,01..........................0,02 .......................0,05 ............................0,05 Pound ..........................3,12 ..........................3,37 .......................3,50 ............................3,50 Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,87 ............................3,00 Sin$............................0,50...........................0,75 .......................0,87 ............................0,87 EUR..............................1,75............................1,75 .........................1,75 ..............................1,75 EUR............................4,00..........................4,00 .......................4,00 ............................4,00 Bank Chinatrust............................................................................EUR ............................2,00..........................2,00 .........................1,75 ..............................1,75 Bank BRI.........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Bank Kesawan ...............................................................................Sin$............................0,50..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75.............................0,75 Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$............................0,05 ...........................0,10 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25 ..........................0,25 .......................0,35 ............................0,45 Aus$...........................3,00..........................3,00 .......................3,00 ............................3,00 Bank Central Asia .........................................................................SGD..............................1,25 ...........................1,25.........................1,25..............................1,25 EUR .............................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 JPY ............................0,00..........................0,00 .......................0,00 ............................0,00 AUD............................2,50..........................2,50 .......................2,50 ............................2,50 GBP .............................1,50...........................1,50 ........................1,50 .............................1,50 Bank Int’l Indonesia......................................................................Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,50 ............................2,50 Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 .........................................................................................................EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Bank Mutiara Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Aus$...........................2,25 ..........................2,25 .......................2,25 ............................2,25 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00
US$ (21 Des'10) ...........................................................0,26541 .........0,28689........0,30440 .........0,46219 ..........0,61843........0,78708 SIN$ (21 Des'10)...........................................................0,31472.........0,38056........0,44028........0,56389.........0,68000 ........0,77722 SWAP (Sin$, 21 Des'10) ..............................................0,21097...........0,26176 ........0,28795.........0,46861 ..........0,62814........0,80100 Libor ($ 21 Des'10) .....................................................0,26063 .........0,28250 .........0,30281 .........0,45719 ..........0,61594........0,78325
EURO 3 MG 1 Bln 2 Bln 3 Bln 5 Bln 6 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 12 Bln Euribor (03 Des'10).........0,752......0,816.......0,916 ........1,027 ..........1,161........1,256.....1,340........1,394 ........1,434 ..........1,526 Euribor (06 Des'10) ........0,754......0,819.......0,917 ........1,028 .........1,162........1,256 ......1,341........1,392 ........1,432 ..........1,524 Euribor (07 Des'10).........0,762......0,821.......0,918 ........1,029 .........1,163........1,258 ......1,341........1,394 ........1,434..........1,525 Euribor (08 Des'10) ........0,764.....0,822.......0,918 ........1,030 .........1,165........1,260 .....1,343........1,396 ........1,435 ..........1,527 Euribor (09 Des'10).........0,766.....0,822.......0,917 ........1,029 .........1,162 ........1,259 .....1,343 .......1,398 ........1,438..........1,528 Euribor (10 Des'10)..........0,763.....0,822.......0,917 ........1,028 .........1,162 ........1,257.....1,344 .......1,400 ........1,440..........1,530 Euribor (13 Des'10) ..........0,762......0,819.......0,915 ........1,026 .........1,162 ........1,257.....1,346 .......1,403 ........1,442 ..........1,533 Euribor (14 Des'10) .........0,758......0,819.......0,913 ........1,026 .........1,160........1,254 .....1,343........1,399 ........1,440..........1,530 Euribor (15 Des'10) ..........0,749......0,813.......0,913 ........1,025 .........1,159........1,254 .....1,343........1,399 .........1,441 ...........1,531 Euribor (16 Des'10)..........0,744......0,813.......0,912 ........1,024 .........1,160........1,254.....1,344 .......1,400 .........1,441 ..........1,533 Euribor (17 Des'10) ..........0,739.......0,811........0,911 ........1,023 .........1,160........1,254 .....1,345 ........1,401 ........1,442 ..........1,533 Euribor (20 Des'10).........0,736 ....0,809 .....0,909 ........1,022 .........1,160........1,254.....1,344 .......1,400 .........1,441 ..........1,533 Euribor (21 Des'10)..........0,735 .....0,810 .....0,909 ........1,022 .........1,160 ........1,253 .....1,345 ........1,401 ........1,442 ..........1,533 AGREGAT DEPOSITO
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
24 Bln
RUPIAH:
Tertinggi ..................................................................20,0000 .........17,0000 ........14,5000 .........14,5000.............13,2500 Terendah .....................................................................1,0000 ...........1,0000...........1,0000............1,0000...............1,0000 Rata-rata .....................................................................6,6108............6,6719 ..........6,7780 ...........6,8266..............6,5654 DOLAR AS: Tertinggi .....................................................................4,2500 ..........3,0000..........4,2500...........5,0000 ..............3,7500 Terendah......................................................................0,1000..........0,0400...........0,1000 ...........0,0300 ...............0,1000 Rata-rata ................................................................................- ...............1,1116......................- ............0,9155 ...............0,9155 JENIS KREDIT
Dasar kredit
KMK Flat
KI Flat
KK Flat
Rata-rata seluruh bank (Rp)......................................12,0378 ....................9,7678 .....................10,1146 .....................10,6410 Rata-rata seluruh bank (US$).....................................5,0421....................4,4737 .....................5,2160.......................7,0762
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
MNCN
IDKM
950 40
22/12
560 23/12
27/12 28/12
21/12
SHID 280
40
890 21/12
ABBA
680
55 92
22/12
23/12
27/12 28/12
MPPA 1.030
21/12
10
23/12
27/12 28/12
1.800
24/ 12 30/ 12 5/ 1 6/ 1 21/1212 26/ 22/12 23/12 27/12 28/12
MIDI 2.525
100
1.040 22/12
MAPI 1.470
21/12
22/12
75 2.450
23/12
27/12 28/12
TMPI 400
21/12
22/12
148 5
390 23/12
27/12 28/12
21/12
22/12
3 129
23/12
27/12 28/12
21/12
22/12
23/12
27/12 28/12
PU prioritaskan bangun jalan JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum mendapatkan jatah DIPA 2011 sekitar Rp57,9 triliun atau meningkat sekitar 56% dibandingkan dengan alokasi tahun ini Rp 37,09 triliun. Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan hampir 50% dari alokasi daftar isian pelaksana proyek (DIPA) itu terkonsentrasi untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan dan separuhnya lagi untuk kegiatan cipta karya dan sumber daya air. "Sekarang kan
masih melanjutkan waduk Jati Gede [sumber daya air], lalu jalan-jalan baru, seperti Trans-Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Papua," katanya seusai menerima DIPA 2011 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin.
Perkembangan anggaran di Kementerian PU
57,9
(Rp triliun) 36,4
IKD rikraP TPU :rebmuS
35,6
35,9
MENCEGAH PENDANGKALAN:
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek mesin penyaring sampah di sungai sekitar Pesing, Jakarta Barat, kemarin. Pembangunan mesin otomatis di beberapa titik utama tersebut bertujuan mencegah pendangkalan aliran sungai yang dapat mengakibatkan banjir. BISNIS/RAHMATULLAH
2008
2009
2010
2011
Sumber: Kementerian PU, diolah BISNIS /IRS/T. PURNAMA
PONDASI
Jasa Sarana ambil alih pembebasan lahan Tiga ruas jalan tol didanai dari pinjaman luar negeri BISNIS INDONESIA
Tol Kaltim dibangun Jan. 2011 SAMARINDA: Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dipastikan akan meresmikan dimulainya pembangunan jalan tol sepanjang 99 kilometer di Kalimantan Timur. Sekretaris Provinsi Kaltim Irianto Lambrie menyatakan peresmian pembangunan jalan tol yang diperkirakan menelan anggaran RpRp6,2 triliun itu akan dilaksanakan pada 12 Januari 2011. “Peresmian pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kota Samarinda itu akan dihadiri delapan menteri salah satunya pak Djoko Kirmanto dan satu Kepala Badan [Badan Pengatur Jalan Tol],” ungkapnya, kemarin. Pembangunan jalan tol sepanjang 99 kilometer yang diperkirakan rampung pada 2013 itu lanjut Sekprov Kaltim tersebut akan dilakukan dalam lima paket. (ANTARA)
Mutu air PDAM menurun BUTON: Kualitas air PDAM Buton, Sulawesi Tenggara, yang disuplai kepada para pelanggan dalam beberapa bulan terakhir menurun karena airnya keruh. “Intensitas hujan beberapa bulan terakhir sangat tinggi, sehingga beberapa sumber mata air kami menjadi keruh,” ungkap Direktur PDAM Buton Tony Atmajaya, kemarin. Dia menambahkan sumber mata air yang mendapatkan pengaruh signifikan yaitu mata air Bungi. Hampir setiap musim penghujan airnya menjadi keruh. “Namun, PDAM Buton masih memiliki sumber mata air lainnya. Jadi, masih ada alternatif lainnya untuk masyarakat,” tambahnya. Tony mengatakan untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya terus mengadakan perbaikan jaringan air, terutama pada pipa induk. (ANTARA)
JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum menyetujui pengambilalihan seluruh proses pembebasan lahan untuk tiga ruas jalan tol sepanjang 100,80 kilometer oleh Pemprov Jabar melalui BUMD PT Jasa Sarana Jabar. Persetujuan yang tertuang dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara kedua belah pihak itu merupakan lanjutan dari kesepakatan yang pernah dilakukan oleh pemerintah pusat, Pemprov Jabar dan sejumlah pemerintah kabupaten/kota terkait pembebasan lahan, tetapi belum berjalan optimal. Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan penandatanganan kerja sama ini diharapkan menjadi kelanjutan kesepakatan sebelumnya untuk mempercepat realisasi pembangunan tiga proyek jalan tol di wilayah itu yang sudah lama tidak jalan. Ketiga ruas jalan tol tersebut adalah Cileuny—Sumedang—Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 58,50 kilometer, Pasirkoja-Soreang sepanjang 15 kilometer, dan ruas jalan tol Terusan Pasteur-Ujung Berung—Cileunyi—Gedebage atau yang dikenal dengan jalan tol Bandung Intra Urban Toll Road (BI-UTR) sepanjang 27,30 kilometer D ì engan kesepaka tan ini diharapkan pembebasan lahan untuk jalan tol di tiga ruas tol tersebut bisa segera diselesaikan dengan cepat, sehingga pembangunan konstruksinya bisa segera dilakukan,” kata-
nya seusai penanProfil tiga proyek jalan tol di Jabar datanganan MoU pembebasan lahan Ruas Panjang Investasi ketiga ruas jalan (km) (Rp triliun) tol itu di Jakarta, Bandung Intra Urban Toll Road 27,3 6 kemarin. Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) 58 5,1 Dia menuturkan Pasir Koja–Soreang 15 1,02 dalam kesepakatan ini, pihaknya Sumber: Kementerian PU menunjuk PT Jasa Sarana Jabar yang merupakan badan usaha milik dae- tersebut merupakan proyek strategis rah (BUMD) Pemprov Jabar untuk yang sangat dibutuhkan oleh pememembebaskan seluruh tanah yang rintah daerah dan sangat menarik digunakan untuk proyek pada keti- bagi investor, tetapi karena pembega ruas tersebut. basan lahannya relatif sulit, sehingDjoko menambahkan dengan ga saat ini proyek tersebut belum penunjukan tersebut, Jasa Sarana bisa dilanjutkan. Jabar akan mendapatkan saham Gubernur Jawa Barat Ahmad dalam pembangunan jalan tol nanti- Heriawan mengatakan pembebasan nya. Bahkan BUMD itu juga mem- lahan sepenuhnya akan dilakukan punyai hak untuk mengikuti tender oleh PT Jasa Sarana Jabar yang akan sebagai operator dengan keistime- mendapatkan dukungan pendanaan waan tertentu. dari pemda, Bank Jabar Banten dan Meski demikian, lanjut dia, peme- sejumlah mitra lainnya. rintah tetap akan melakukan tender Dia menjelaskan kerja sama terhadap ketiga ruas jalan tol itu dengan pemerintah pusat ini merusesuai dengan ketentuan yang ada. pakan terobosan untuk mendorong Pasalnya, pembangunan jalan tol itu proses pembebasan lahan proyekmerupakan proyek yang didanai proyek infrastruktur yang selama ini oleh pinjaman luar negeri, sehingga masih terkendala karena belum adaharus memperhatikan ketentuan nya kesepakatan khususnya antaryang ditetapkan kreditur. pemkab/pemkot. “Perlu ada terobosan, agar pembebasan lahan ini bisa lebih cepat, Dana hilang Sementara itu, terkait lahan yang karena selama ini kerja sama dengan sudah dibebaskan dengan dana pemda kota/kabupaten juga masih APBN dan APBD selanjutnya akan banyak kendala, dengan adanya dijadikan sebagai dana sunk cost (da- kesepakatan ini bisa lebih cepat na hilang) tidak bisa dikembalikan lagi,” katanya. Deputi Sarana dan prasarana dan dihitung sebagai aset negara. “Jadi dengan kesepakatan terse- Kementerian PPN/Badan Perenbut siapa pun nantinya investor canaan Pembangunan Nasional yang memenangi tender ketiga ruas (Bappenas) Dedy S. Supriatna metol tersebut maka investor harus minta kepada pemda juga untuk bekerja sama dengan PT Jasa Sa- memberikan kepastian kepada rana Jabar sebagai BUMD Jabar,” investor dan pemberi donor dalam masalah pembebasan tanah ini. (06) ujarnya. Menurut dia, ketiga ruas jalan tol (
[email protected])
Penyedia jasa lelang elektronik capai 53.579 OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum mencatat hingga Desember 2010, jumlah penyedia jasa yang telah melakukan lelang kegiatan melalui proses lelang elektronik (e-procurement) mencapai 53.579 penyedia jasa. Dari jumlah tersebut, lelang terbesar dilakukan oleh penyedia jasa bidang usaha konstruksi yakni mencapai 41.166 penyedia jasa, sedangkan untuk konsultan mencapai 3.506, dan nonkonstruksi 8.907 penyedia jasa. Kepala Pusat Data Kementerian Pekerjaan Umum Danis H. Sumadilaga mengatakan angka tersebut akan ditingkatkan mulai tahun depan menyusul telah disahkannya Perpres No. 54/2010 tentang penyediaan barang dan jasa pemerintah. “Mulai tahun depan seluruh kegiatan akan dilaksanakan dengan sistem procurement atau semi procurement, jadi angka penyedia jasa yang menggunakan e-procurement akan naik signifikan,” ujarnya, kemarin. Berdasarkan data Kementerian PU, jumlah penyedia jasa yang menggunakan e-procurement tahun ini hanya mencapai 8.155 penyedia jasa, atau cenderung lebih kecil dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya. Misalnya, untuk 2007 jumlahnya mencapai 21.108 penyedia jasa, pada
2008 mencapai 13.262, dan tahun lalu 11.054 penyedia jasa. Dia mengatakan dengan adanya penerapan e-procurement tersebut diharapkan akan ada penghematan cukup besar dari pelaksanaan lelang yang selama ini umumnya dilakukan melalui iklan di media massa nasional. Selain itu, sistem e-procurement juga membuat kegiatan pembangunan di Kementerian PU lebih transparan karena bisa dipantau oleh masyarakat. “Untuk kontraktor juga akan menguntungkan karena mereka tidak perlu melalui perantara atau pihak ketiga untuk ikut dalam tender yang dilakukan oleh pemerintah,” tambahnya. Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan akhir pekan lalu jika penyerapan anggaran di PU sampai saat ini sudah mencapai 90% untuk kegiatan fisik, dan 83% untuk penyerapan anggarannya. Dia mengharapkan seluruh penyerapan hingga tutup tahun bisa mencapai di atas 90% baik dari sisi fisik ataupun penyerapan anggaran. “Saya rasa penyerapan pelaksanaan kegiatan cukup baik hingga saat ini, kecuali untuk kegiatan yang memang diajukan secara multiyears atau yang terkendala masalah lahan ataupun cuaca yang buruk,” ujarnya.
12
Varia
Rabu, 29 Desember 2010
KRONIKA
15 Menit pertama penentu
Rekening pati Polri sulit dibuka JAKARTA: Mabes Polri menyatakan pembukaan rekening gendut perwira tinggi kepolisian akan mengganggu penegakan hukum dan merupakan hak pribadi sehingga tak dapat diungkapkan ke publik. Hal itu terungkap dalam sidang ajudikasi kedua gugatan Indonesia Corruption Watch (ICW) atas permintaan informasi rekening gendut Mabes Polri. Dalam resume mengenai sidang tersebut, Mabes Polri berkesimpulan pembukaan informasi tentang rekening gendut itu akan mengganggu penyelidikan. “Pasal 17 Huruf (a) Butir (1) UU Keterbukaan Informasi memang mengatur hal ini sebagai pengecualian. Pasal tersebut kurang lebih menyebutkan bahwa ada informasi yang dikecualikan, tidak harus dibuka jika ia bisa membahayakan proses penegakan hukum,” demikian kesimpulan dari Mabes Polri di Jakarta kemarin. Namun, Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Febri Diansyah mengatakan bahwa keterbukaan informasi, khususnya soal rekening gendut penting untuk menunjukkan komitmen pemberantasan korupsi institusi kepolisian. “Polri perlu menghormati Konvensi PBB Melawan Korupsi yang sudah diratifikasi Indonesia pada 2006. Di UNCAC itu dikenal prinsip illicit enrichment, yang menekankan pada prinsip keseimbangan antara kekayaan pejabat publik dengan penghasilannya yang sah,” ujar Febri. (BISNIS/ASA)
Setgab dinilai salahi demokrasi JAKARTA: Ketua MPR Taufiq Kiemas mengatakan Sekretariat Gabungan parpol pendukung pemerintah sebenarnya menyalahi demokrasi karena lembaga itu memisahkan antara siapa kawan dan siapa lawan. “Demokrasi kita adalah demokrasi gotong royong, jadi Setgab itu menyalahi demokrasi,” ujar Taufiq dalam sebuah acara penyampaian refleksi akhir tahun Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kemarin. Selain Taufiq, juga turut menjadi narasumber pada acara itu Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saefuddin dan pengamat politik Yudi Latief. Menurut Taufiq, adanya Setgab telah membuat kelompok minoritas berada pada satu sisi dan kelompok mayoritas ada pada sisi lain. Padahal, ujarnya semua kelompok dalam negara demokrasi mempunyai hak. Kalau kelompok minoritas itu betul, menurut Taufik, harus diterima oleh mayoritas. (BISNIS/JAO)
Indonesia harus mampu bermain lepas OLEH SUTAN ERIES ADLIN Wartawan Bisnis Indonesia
Firman Utina duduk di deret paling belakang dalam bus yang membawa tim nasional Indonesia meninggalkan Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu, seusai Garuda ditundukkan Harimau Melayu, 0-3. edua kaki kapten tim nasional Indonesia itu bertumpu di sandaran kursi di depannya. Tidak pakai sepatu, hanya kaus kaki putih. Dia hanya sesekali menoleh ke luar bus sambil melambaikan tangan menjawab nyanyian Garuda di dadaku, Garuda kebanggaanku… dari pendukung Indonesia yang hadir di Bukit Jalil, dari luar bus. “Masih ada kesempatan, kita balas di Jakarta,” begitu salah satu teriakan yang terdengar dari orang berseragam merah bertuliskan Indonesia. Entah Firman mendengar atau tidak. Saya memaklumi perilaku Firman yang terasa kurang bersahabat karena seperti tidak peduli dengan teriakan dari pendukungnya yang hadir di Bukit Jalil. Garuda yang sudah ‘terbang begitu tinggi’—entah karena
K
memang mampu terbang tinggi dengan sayap yang kokoh atau cuma karena pemberitaan yang lebay dari media massa dan euforia pendukung timnas— harus tersungkur oleh dua tembakan dan satu tandukan Harimau Melayu. Kekalahan 0-3 kala itu jelas menyesakkan apalagi buat Firman, sang kapten. Beban psikologis yang harus dipikul para pemain tim Garuda menjadi kendala utama ketika Indonesia harus menjamu Malaysia pada pertandingan kedua final Piala AFF 2010 malam nanti. Kalau perasaan itu terus bergayut di benak para pemain, sulit mengharapkan timnas Indonesia bisa bermain lepas. Selama penyisihan grup dan semifinal, Indonesia belum pernah bermain dalam kondisi tertekan seperti sekarang ini. Mampu bermain tanpa beban, menurut saya, menjadi persyaratan pertama bagi timnas kita untuk bisa membalikkan keadaan di Stadion Gelora Bung Karno. Untuk urusan ini, peran pelatih Alfred Riedl amat penting. Kepercayaan diri anak asuhnya harus dibangkitkan. Selain Riedl, sang coach, Firman adalah orang yang paling berurusan dengan faktor nonteknis di lapangan. Sebagai kapten, Firman adalah kepanjangan tangan Riedl. Dari sisi kualitas pemain, menurut saya, Indonesia bahkan
masih unggul tipis dibandingkan dengan anak asuh Rajagobal Krishnasamy. Faktanya, Indonesia pernah menang 5-1 pada babak penyisihan grup. Pada pertandingan malam nanti, Oktovianus Maniani harus absen karena terkena hukuman akumulasi kartu kuning. Bagi sebagian orang, dan itu juga di-
perlu diingat, Arif telah mencetak dua gol sepanjang Piala AFF ini. Begitu juga dengan kemungkinan absennya Markus Haris Maulana berada di bawah mistar gawang. Menurut saya, tidak terlalu persoalan apabila gawang Indonesia diserahkan pengawalannya kepada Feri Rotinsulu.
Lini pertahanan
buktikan di Bukit Jalil, Okto cukup mampu memberikan kejutan-kejutan bagi pertahanan kesebelasan Malaysia. Namun, menurut saya, absennya Okto merupakan berkah sendiri bagi timnas Indonesia. Sebelumnya, Arif Suyono diplot menggantikan Okto. Arif, menurut pengamatan saya dalam beberapa pertandingan, lebih memiliki variasi gerakan ketimbang Okto yang lebih mengandalkan kecepatan dan tendangan keras. Lagipula, Okto sudah menjadi ‘incaran’ tim Malaysia untuk diamankan. Kemampuan menggunakan kaki kiri dan kanan menjadi kelebihan Arif dibandingkan dengan Okto yang cenderung hanya menggunakan satu kaki. Dengan begitu, Arif seharusnya bisa lebih bebas bergerak. Dan
Lini pertahanan menjadi persoalan teknis utama dari tim Indonesia. Dua gol pertama Malaysia pada Minggu mutlak merupakan kesalahan pemain belakang yang tidak perlu terjadi. Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, Maman Abdurahman, dan M. Nasuha sebagai orang yang bertanggung jawab tidak boleh lagi tampil seperti di Bukit Jalil. Kesalahan demi kesalahan yang terjadi pada pertandingan pertama, tabu untuk terulang. Keharusan mencetak banyak gol pada pertandingan kedua ini membuat lini tengah Indonesia harus bekerja ekstra keras. Kapten Firman, M. Ridwan, Arif, dan Bustomi mesti banyak melakukan variasi serangan agar mampu memanjakan para penyerang kita. Hanya mengandalkan serangan lewat umpan lambung, menurut saya, tidak efektif karena lebih bernuansa ‘untung-untungan’. Permainan tik tak dan tendangan jarak jauh yang sempat
diperlihatkan dalam pertandingan di babak penyisihan grup layak dicoba berulang-ulang. Ridwan yang tampil kurang maksimal pada pertandingan, menurut saya, menjadi prioritas utama untuk diganti apabila Riedl merasa harus lebih mengefektifkan serangan. Ada Tony Sucitpo dan Eka Ramdani yang bisa dipilih untuk mengisi posisi sayap kanan meski kedua pemain itu lebih sering bermain di tengah. Di lini depan, Yongki Aribowo dipastikan absen karena cedera. Riedl masih punya pilihan untuk memainkan Irfan Bachdim untuk mendampingi Cristian Gonzales seperti yang sering dimainkan Riedl pada babak penyisihan. Agaknya Riedl sulit memainkan Bambang Pamungkas berduet bersama Gonzales karena kedua pemain memiliki karakter yang sama selain juga faktor usia yang sudah cukup tua. Pertandingan malam nanti memerlukan napas panjang dari para pemain. Membalikkan keadaan dengan menang lebih dari tiga gol tanpa balas jelas berat meski bukan mission imposible. Seandainya mampu mencetak gol pada 15 menit pertama pertandingan, asa bahwa Garuda bisa mematuk Harimau Melayu dengan banyak gol menjadi amat terbuka. Dan benarlah kata Iwan Fals dalam bait lagunya, Garuda (semoga) bukan burung perkutut. Sang Saka bukan sandang pembalut. (
[email protected])
AJI: Kebebasan pers 2010 turun BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Aliansi Jurnalis Independen mencatat pada 2010 kebebasan pers Indonesia mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Penurunan tersebut disebabkan meningkatnya kekerasan
pada jurnalis, lemahnya perlindungan bagi jurnalis, serta adanya regulasi yang membatasi kebebasan pers,” tutur Ketua Umum AJI Nezar Patria dalam Catatan Akhir Tahun 2010 di kantor AJI, Jakarta, kemarin. Dari data yang dihimpun AJI, kasus kekerasan yang dialami
jurnalis Indonesia meningkat dari 37 kasus pada 2009 menjadi 46 kasus pada 2010. “Dua kasus pembunuhan belum selesai. Ada pula tiga kematian wartawan yang belum teridentifikasi," ujar Divisi Advokat AJI, Eko Maryadi. Selain kasus pembunuhan, ada 15 kasus serangan fisik berupa
pengeroyokan dan intimidasi; tujuh kasus pengusiran/larangan; tekanan melalui hukum enam kasus; ancaman dan teror lima kasus; pengerusakan kantor dua kasus; sensor dua kasus; perusakan alat dua kasus; demonstran dan pengerahan massa dua kasus; serta lima kasus pem-
bunuhan, di mana hanya dua kasus yang mendapatkan tindakan serius. “Perlu diketahui, pada 2009, Committee to Protect Journalist (CPJ) memasukkan Indonesia dalam daftar 14 negara paling berbahaya bagi jurnalis,” ujarnya. (01)
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
TEKNOLOGI INFORMASI
i3
INOVASI
BHP frekuensi penyiaran bisa naik
Elektromekanis nano dari intan
Pemanfaatan alokasi spektrum belum optimal
OLEH GOMBANG NAN CENGKA Kontributor Bisnis Indonesia
ejak lama intan tidak hanya dikenal sebagai bahan perhiasan, tetapi juga industri. Kini, para ilmuwan dari Jepang menambahkan lagi satu kegunaannya: sebagai bahan untuk mesin elektromekanis nano. Institut Nasional Ilmu Material, Jepang, pekan lalu melaporkan sebuah tim peneliti berhasil membuat saklar sistem nano/mikroelektromekanis atau nano/micro electromechanical system (Nems/ Mems), yang terbuat dari kristal tunggal intan. Ini merupakan saklar sistem Nems intan pertama di dunia. Nems/ Mems adalah mesin mekanis berukuran mikro yang digerakkan oleh arus listrik. Meskipun terdengar futuristis, mesin ini sebenarnya bukan lagi barang impian. Kita sudah dapat menemukannya pada mobil, printer, dan ponsel pintar. Keberhasilan tim asal Jepang ini merupakan kemajuan dalam mencari alternatif terhadap peranti semikonduktor konvensional. Saklar yang dibikin oleh tim ini memiliki keunggulan dalam hal tingkat kebocoran arus listrik dan konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan peranti semikonduktor biasa. Kebanyakan peranti Nems/ Mems yang sudah dibuat sebelumnya menggunakan bahan silikon atau logam. Namun, bahanbahan tersebut memiliki masalah stabilitas termal, mekanis dan kimia, serta keandalan dan ketahanan yang rendah. Dibandingkan dengan silikon dan logam, intan (yang merupakan kristal karbon) sebenarnya adalah bahan ideal untuk Nems/ Mems. Intan memiliki modulus elastik, konduktivitas termal, dan kekerasan mekanis tertinggi. Selain itu, konduktivitas listrik intan juga dapat diubah, dari isolator sampai menjadi penghantar listrik yang baik. Namun, karena kesulitan dalam membuat struktur bergantung pada kristal tunggal intan, material tersebut sulit digunakan dalam suatu sistem nano/elektromekanis. Pada saat ini, arus bocoran saklar Nems intan yang dibuat oleh tim peneliti Jepang tersebut sangat rendah dan konsumsi dayanya lebih kecil dari 10 pikowatt. Saklar Nems intan ini dapat beroperasi pada suhu tinggi sampai 250 derajat Celcius. Karena memiliki modulus Young tinggi, saklar ini dapat beroperasi pada frekuensi tinggi, yaitu pada orde gigahertz. Pada masa datang, saklar Nems dari intan diharapkan memiliki fungsi yang lebih baik, termasuk keandalan, usia, kecepatan, dan kemampuan menangani arus listrik.
S
OLEH SEPUDIN ZUHRI & ARIF PITOYO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah akan menaikkan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi penyiaran untuk mencegah pemborosan penggunaan spektrum, sekaligus meningkatkan penerimaan negara bukan pajak. Direktur Spektrum Frekuensi dan Orbit Satelit Kementerian Komunikasi dan Informatika Tulus Rahardjo mengatakan pemerintah dan regulator akan membebankan biaya frekuensi yang adil terhadap telekomunikasi dan broadcasting (penyiaran) baik televisi tidak berbayar maupun satelit. “Sangat setuju apabila BHP pita segera diterapkan baik kepada sektor telekomunikasi maupun broadcasting untuk mendorong optimalisasi penggunaan frekuensi,” katanya kepada Bisnis kemarin. Berdasarkan data Ditjen Postel
kelemahan terkait deKemenkominfo, sektor ngan pengawasan dan telekomunikasi hanya cost of collection [biaya menguasai sekitar 585 pengumpulan BHP] tingMHz, sementara pePerolehan gi,” ujarnya kepada nyiaran menguasai BHP frekuensi Bisnis. hampir 1.200 MHz. Na2010 Ketua Umum Asosiasi mun, dengan spektrum Nilai (Rp miliar) Telekomunikasi Indonelebih kecil daripada 5.126 sia (ATSI) Sarwoto Atbroadcasting, telekomosutarno mengatakan munikasi menyumperubahan kebijakan bang 90% dari BHP fretersebut akan menjadi kuensi, yaitu mencapai momentum bagi operaRp5,13 triliun pada tator untuk terus meninghun ini. Adapun, sek20 10 katkan jaringan. tor penyiaran hanya menyumbang Rp20 Telekomunikasi Penyiaran BHP satelit miliar. Perlu dikurangi Spektrum (MHz) Grup Media Citra InSebelumnya, pendiri 850 585 1.600 dostar (MCI) misalnya, Center for Indonesia Tehanya membayar BHP Sumber: Ditjen Postel, diolah lecommunications ReguBISNIS/T. PURNAMA frekuensi sebesar Rp2 lation Study Asmiyati miliar per tahun, sedangkan BHP mengatakan pihaknya telah Rasyid menegaskan pemerintah frekuensi yang didapat dari ope- mengajukan perubahan ke- perlu mengurangi alokasi spekrator satelit mencapai Rp10 mili- bijakan BHP berbasis izin stasiun trum penyiaran dan telekomuradio (ISR) menjadi berbasis pita nikasi yang kurang dimanfaatkan ar. Tulus menambahkan terkait sejak 2008 melalui penelitian secara optimal. dengan BHP berbasis pita fre- yang telah dilakukan. “Pemerintah harus tegas, karePola pemungutan BHP frekuen- na pada dasarnya tidak ada opekuensi, kebijakan yang mulai berlaku pada pertengahan De- si berbasis pita dinilai dapat me- rator kecil, yang ada hanya opersember 2010 itu diterapkan bagi ngurangi biaya perpajakan bagi ator yang malas untuk membabesaran pita yang digunakan se- operator telekomunikasi dan da- ngun jaringan. Sosialisasi BHP cara eksklusif dan bernilai lam jangka panjang akan mendo- berdasarkan pita sudah dirong operator untuk memperluas lakukan sejak 1997, jadi sudah ekonomis. Ahli perpajakan dari Univer- cakupan jaringan. cukup bagi pemerintah memberi “Metode ISR memiliki banyak waktu,” tutur Asmiyati. sitas Indonesia Haula Rosdiana
Terkait dengan alokasi pita untuk penyiaran, Asmiyati mengungkapkan MCI terlalu besar menguasai pita 2,5 GHz, padahal sesuai dengan standar International Telecommunication Union (ITU), pita 2,5 GHz diperuntukkan bagi layanan mobile, baik dalam bentuk WiMax maupun long term evolution (LTE). Menanggapi hal itu, Sekretaris Perusahaan PT MCI Arya Mahendra Sinulingga mengatakan fungsi telekomunikasi dan penyiaran adalah berbeda. Dia menjelaskan telekomunikasi dipakai langsung dapat uang, sedangkan penyiaran ada unsur sosial, budaya, dan politiknya yang kental untuk membangun bangsa. “Ini hanyalah lagu lama, usaha-usaha dari telekomunikasi untuk mengambil frekuensi penyiaran. Sebaiknya jangan hanya mikir uang saja,” tegasnya. Namun, Asmiyati menilai sejak liberalisasi televisi asing untuk swasta, layanan publik hanya berisi iklan konsumerisasi, sedangkan dari sisi ekonomi, telekomunikasi lebih bagus meningkatkan pendapatan daerah. (JUNAIDI HALIK) (sepudin.zuhri@bisnis.
co.id/
[email protected])
PASAR PONSEL TUMBUH: Sejumlah pelanggan menunggu pelayanan di pusat perbaikan ponsel di Jakarta, kemarin. Sejumlah distributor optimistis pasar ponsel di Indonesia pada 2011 tetap bertumbuh didorong oleh kualitas perangkat kategori menengah ke atas dan smartphone dari vendor global. BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Operator berpeluang garap cloud computing OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
KLIK Trafik SMS Indosat naik 265% JAKARTA: PT Indosat Tbk mengklaim trafik pesan singkat (SMS) selama Natal tahun ini melonjak 265% menjadi 647,4 juta SMS dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Djarot Handoko, Division Head Public Relations Indosat, mengatakan tren kenaikan trafik telekomunikasi di setiap perayaan Natal dan tahun baru telah diantisipasi jauh-jauh hari dengan meningkatkan kapasitas jaringan, baik untuk SMS, suara, maupun data. ”Persiapan itu untuk memastikan pelanggan dapat melewati masa-masa tersebut dengan komunikasi yang lancar dan nyaman menggunakan semua layanan dari Indosat,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis kemarin. (BISNIS/SEP)
JAKARTA: Operator telekomunikasi berpeluang menggelar layanan cloud computing (komputasi awan) yang akan mengambil alih beban kerja pelanggan korporasi skala kecil, menengah, dan enterprise. Scott Puopolo, Vice President Service Provider Internet Business Solutions Group Cisco Systems, memperkirakan operator pemilik jaringan akan berada pada titik yang menentukan untuk menggelar layanan cloud computing. “Banyak perusahaan akan membuat keputusan untuk beralih ke cloud, terutama pada tingkat aplikasi. Ini berarti operator harus membangun dan memasarkan kelebihan dari cloud yang cocok untuk diterapkan pada aplikasi tertentu,” ujarnya baru-baru ini. Menurut Scott, operator memiliki peluang untuk memilih strategi pembeda dan mengambil pangsa pasar cloud yang juga disebut sebagai layanan utilitas sumber daya teknologi informasi (TI) itu . “Provisi sesuai dengan kebutuhan teknologi informasi dan jaringan, serta
tingkat layanan menjadi pertimbangan utama perusahaan dalam memilih penyedia layanan cloud. Operator memiliki posisi paling baik untuk menawarkannya,” tegasnya. Chandra Herawan, Product Sales Specialist Collaboration Cisco Systems Indonesia, menambahkan operator di Indonesia tergolong sangat siap baik dari sisi kapasitas maupun cakupan untuk menggelar cloud computing, meski belum menjangkau semua daerah di Tanah Air. Menurut dia, dalam penggelaran cloud, ada satu sistem yang dijangkar ke server atau jaringan operator dengan taksiran kebutuhan bandwidth kurang lebih 15 megabit per second (Mbps). Dengan konsep cloud, pasar usaha kecil dan menegah (UKM) dapat menjangkau layanan dan cloud diprediksi dapat menjadi solusi pendorong pertumbuhan bisnis UKM. Cloud computing tergolong konsep baru di Indonesia. Konsep ini memungkinkan perusahaan menyewa atau membayar layanan utilitas sumber daya TI, terutama aplikasi, server, dan pusat data dengan biaya berlangganan sesuai kebutuhan dan kompleksitas bisnisnya.
Penetrasi HSDPA 2011 diprediksi 11,6 juta OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Jumlah pengguna teknologi high speed downlink packet access (HSDPA) pada tahun depan diperkirakan mencapai 11,6 juta sambungan atau lebih besar dibandingkan dengan pengguna fixed broadband yang hanya 4,2 juta pengguna. Sementara itu, jumlah pengguna jaringan pita lebar tetap (fixed broadband) pada tahun ini diperkirakan sebanyak 2,7 juta pengguna, meningkat signifikan dibandingkan dengan realisasi pada tahun lalu dengan 1,7 juta pengguna. Layanan fixed broadband meliputi jaringan kabel telepon atau digital subscriber line (DSL), jaringan televisi kabel, dan jaringan kabel serat optik. Principal Consultant Nokia Siemens Networks Charles Karsten mengatakan penggunaan Internet di Indonesia pada tahun ini belum luas, tetapi tren pengunaannya tumbuh sangat cepat. “Jumlah PC [komputer], ISP [penyedia jasa Internet], dan infrastruktur telekomunikasi yang semakin baik, akan me-
ningkatkan penetrasi Internet pada tahun depan,” ujarnya Senin. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, jumlah pengguna Internet di Indonesia hingga Oktober tahun ini mencapai 45 juta pengguna dan diperkirakan hingga akhir tahun akan menembus 48,7 juta, naik dibandingkan dengan tahun lalu 40,4 juta pengguna. Charles memproyeksikan jumlah pengguna Internet di Indonesia pada 2011 bisa mencapai 58,7 juta orang atau tumbuh 20,5% dibandingkan dengan tahun ini. Dia menjelaskan selama ini penggunaan Internet belum terlalu banyak karena pemerintah kurang mendorong penetrasi Internet, selain masalah pendapatan masyarakat Indonesia yang masih rendah. Namun, paparnya, jumlah komputer dan ISP yang terus meningkat serta infrastruktur telekomunikasi yang semakin baik, akan meningkatkan penggunaan Internet di dalam negeri. “Peluang peningkatan penggunaan Internet didukung oleh berbagai pihak yang semakin menerima Internet,” tutur Charles.
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
Rekomendasi KNKT tidak digubris
MULTIMODA MT Melisa belum ditarik
Maskapai belum berencana bentuk divisi khusus
MERAK: Administrator Pelabuhan Kelas I Banten belum menarik kapal tanker MT Melisa yang kandas sejak Minggu malam 26 Desember. I Nyoman Gede Saputra, Kepala Adpel Kelas I Banten, mengatakan pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan pemilik kapal, karena biaya penarikan dengan kapal tug boat cukup mahal. “Kapal tanker itu bukan angkutan batu bara tetapi, angkutan bahan cair, entah itu bahan bakar minyak atau kimia dan sebenarnya hendak naik docking [perawatan],” ujarnya kemarin. Minggu lalu, MT Melisa terbawa oleh gelombang tinggi akibat angin kencang, sehingga kandas dengan jarak sekitar 0,5 mil dari pelabuhan.(ANTARA)
OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) meminta adanya institusi yang menekan operator angkutan penumpang untuk melaksanakan rekomendasi hasil investigasi kecelakaan. Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengatakan rekomendasi dari pihaknya saat ini baru dijalankan di bawah 40% dari total yang diterbitkan ke instansi terkait, termasuk operator transportasi. “Perlu dipikirkan adanya institusi yang bisa memberi peringatan keras kepada instansi terkait jika rekomendasi tidak dilaksanakan. KNKT tidak bisa menekan, karena bertugas pokok melakukan investigasi dan penelitian terkait kecelakaan,” ujarnya kemarin. Dia menjelaskan rekomendasi
Kerinci akan subsidi maskapai KERINCI: Pemerintah Kabupaten Kerinci akan memberikan subsidi untuk mengaktifkan kembali layanan penerbangan di Bandara Depati Parbo, Kerinci yang saat ini lumpuh total. “Pemkab memang akan kembali menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan Komala Air untuk membuka penerbangan reguler ke Kerinci,” ujar Afrizal, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci, kemarin. Dia menambahkan skema subsidi yang tengah diusulkan ke DPRD Kerinci adalah blocklist 75%, artinya pemkab akan membayar ganti rugi terhadap 75% kapasitas tempat duduk pesawat jika dalam satu kali penerbangan maskapai tidak mendapatkan penumpang. (ANTARA)
untuk mengawal rekomenyang diberikan pihaknya dasi dari KNKT agar ditaati itu untuk mencegah agar Investigasi KNKT selama 2010 oleh maskapai. kecelakaan serupa tidak Moda Jumlah investigasi Rekomendasi “Dalam setiap rapat, berulang. kami selalu menegaskan Adapun, instansi yang Udara 18 33 bahwa keselamatan adalah diberikan rekomendasi Kereta api 10 11 hal yang utama dan tidak oleh KNKT adalah pihak Laut 5 45 bisa dinegosiasikan lagi. yang terkait dengan keceJalan 3 14 Keselamatan menjadi priolakaan, seperti operator Total 36 103 ritas kami. Kami selalu angkutan penumpang mengimbau ke anggota, atau barang, Direktorat Sumber: KNKT jika ada rekomendasi dari Jenderal di Kementerian KNKT harus selalu dipePerhubungan, Dinas Perhubungan, Polisi, dan Peme- mendasi, dan akan diisi oleh nuhi,” paparnya. Dia mengatakan rekomendasi orang-orang yang sangat ahli. Dirintah Kota. Pada tahun ini, KNKT menerbit- harapkan pada Januari sudah ter- dari KNKT tentunya juga akan membuat maskapai lebih baik kan 103 rekomendasi dari 43 in- bentuk,” paparnya. Maskapai penerbangan nasio- dari sisi operasional, terutama vestigasi yang dilakukan terhadap kecelakaan di moda transportasi nal menegaskan bahwa mereka menyangkut keselamatan. “Hasil dari investigasi KNKT senantiasa berupaya menindakudara, laut, kereta api, dan jalan. itu cukup penting. Saya pikir ada “Rekomendasi itu kemungkin- lanjuti rekomendasi tersebut. Ketua Umum Indonesia Na- juga maskapai yang mentaati sean baru dijalankan sebanyak 40%. Karena itu butuh institusi tional Air Carriers Association luruh rekomendasi dari KNKT (INACA) Emirsyah Satar menga- tersebut. Yang jelas, kami ingin yang bisa menekan,” jelasnya. Tatang juga mengatakan pada takan pihaknya selalu mengim- agar keselamatan menjadi selalu awal tahun depan KNKT beren- bau agar maskapai nasional me- yang utama,” kata Direktur cana membentuk Tim Pemantau nindaklanjuti hasil rekomendasi Utama Garuda Indonesia itu. Tindak Lanjut Rekomendasi, un- dari KNKT. Namun, lanjutnya, untuk saat Faktor manusia tuk mengawal pelaksanaan saran ini dia belum bisa mengungkaptersebut oleh instansi terkait. Di sisi lain, Tatang meng“Tim itu akan melakukan kan apakah ke depannya INACA ungkapkan bahwa faktor manupengawasan pelaksanaan reko- akan membentuk divisi khusus sia merupakan penyebab terbesar
kecelakaan transportasi, sepanjang 2007-2010. Data KNKT menyatakan kecelakaan di moda jalan penyebab terbesar adalah faktor manusia yakni 67%, lalu moda udara 52%, moda laut 45%, dan kereta api 18%. “Faktor manusia itu bukan hanya nakhoda, pilot, sopir, atau masinis, tetapi sistemik. Seperti apakah ada pendidikan yang diberikan terhadap SDM, lalu cukupnya waktu istirahat, dan penyelesaian tugas sesuai dengan standar yang berlaku,” jelasnya Tatang. Dia menuturkan faktor manusia menjadi penyebab terbesar kecelakaan sebagai dampak dari kekurangan SDM, seperti yang terjadi di sektor penerbangan dan pelayaran. Pada tahun ini, KNKT melaksanakan investigasi untuk seluruh moda sebanyak 36 kali, yang terdiri dari moda udara 18 kali, kereta api 10 kali, moda laut lima kali, dan moda jalan tiga kali. “Dari yang diinvestigasi itu, jumlah korban meninggal sebanyak 90 orang. Jumlah lukaluka 216 orang,” paparnya. (raydion @bisnis.co.id)
3 Maskapai proaktif yakinkan Uni Eropa OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Tiga maskapai yakni Travira Air, Cardig Air dan National Utility Helicopter, menyatakan siap mengikuti sidang Uni Eropa pada April 2011 untuk lepas dari daftar larangan terbang kawasan itu. Yurlis Hasibuan, Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, mengatakan dipilihnya maskapai-maskapai itu karena ketiganya memang mempunyai peluang lepas dari daftar hitam penerbangan UE. “Maskapai lain menyatakan belum siap, termasuk yang berjadwal. Mereka [maskapai berjad-
Penerbangan di Malang normal MALANG: Penerbangan sipil di Bandara Abdulrachman Saleh Malang tidak dialihkan selama liburan tahun baru kendati aktivitas letusan Gunung Bromo belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Wahyudi, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Abdulrachman Saleh, mengatakan hingga saat ini pihaknya mendapatkan instruksi dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terkait hal tersebut. “Hingga kini penerbangan dari Malang tidak terpengaruh dan masih akan tetap kita buka pada tahun baru nanti,” ujar perwira menengah TNI Angkatan Udara berpangkat mayor itu kemarin.’ (ANTARA)
wal] ingin konsentrasi membenahi diri dulu,” jelasnya kemarin. Dia menuturkan pasar penerbangan pada tahun depan akan cukup bergeliat, dan kemungkinan besar maskapai berjadwal ingin fokus melakukan pembenahan internal. Travira Air sebetulnya juga sudah termasuk maskapai berjadwal menyusul diraihnya surat izin usaha penerbangan (SIUP) berjadwal tahun ini. Sementara itu, Cardig Air merupakan maskapai khusus angkutan kargo yang saat ini beroperasi dengan dua unit pesawat khusus kargo Boeing 737300. Cardig Air juga mempunyai layanan penerbangan berjadwal. Adapun, National Utility Helicopter adalah maskapai carter
yang khusus menyewakan helikopter, yang mempunyai jaringan di Jakarta dan Balikpapan. Yurlis mengatakan tiga maskapai itu menyatakan siap mengikuti sidang UE pada April 2011. Yurlis mengungkapkan permintaan Indonesia agar seluruh maskapai nasional dilepas dari daftar larangan hitam UE sepertinya sulit untuk disetujui oleh negara-negara di Benua Biru itu. “Kami sudah menyampaikan minat tersebut [agar pencabutan larangan terbang berlaku untuk seluruh maskapai nasional]. Tetapi sepertinya belum bisa diterima oleh UE, karena itu kami akan mengikuti sidang lagi pada April tahun depan,” paparnya. Maskapai nasional yang telah lolos dari daftar hitam UE adalah
Garuda Indonesia, Mandala, Airfast, dan Premi Air. Empat maskapai itu lolos pada tahap pertama. Lalu, di tahap kedua ada Batavia Air dan Indonesia AirAsia, sementara Lion Air gagal lolos.
Operasi RAL Sementara itu, Riau Airlines (RAL) siap beroperasi kembali menyusul disertifikasinya satu unit pesawat Boeing 737-500 yang disewa dari PT Aero Nusantara Indonesia, oleh Kementerian Perhubungan. Direktur Produksi RAL Maman Syaifurrohman mengatakan pesawat berbadan sedang (narrow itu) telah mendapat certificate of airworthiness (C of A) dan certificate of registration (C of R). “Faktanya, semua sertifikasi
yang diperlukan sudah kami dapatkan semua, yaktu C of A dan C of R,” jelasnya Selasa 27 Desember. Dia menuturkan belum beroperasinya RAL saat ini lebih dikarenakan belum diperolehnya perizinan rute Jakarta—Pekanbaru—Tanjung Pinang—Natuna-Jakarta, dan Jakarta—Pekanbaru— Dumai—Malaka—Pekanbaru— Jakarta. Dalam melayani rute tersebut, RAL sementara waktu memindahkan basis dari Pekanbaru ke Jakarta supaya pengoperasian pesawat produksi AS itu bisa lebih efektif. “Kami masih terkendala izin rute, karena masih menunggu proses penerbitannya. Diharapkan minggu ini selesai sehingga RAL bisa beroperasi kembali,” katanya.
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 28–29 DES. 2010
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) CARAKA JN III-07 .........................MERATUS ..........................27-Des.............28-Des XUTRA BHUM .................................RCL.....................................27-Des.............28-Des OSHAIRIJ.........................................UASC ..................................27-Des.............28-Des UNI PACIFIC ....................................EVER ..................................28-Des ............29-Des LINTAS MAHAKAM........................WSP ....................................28-Des ............29-Des TMS JADE........................................TMS ....................................28-Des ............29-Des FOREVER PROSPERITY ...............SDL .....................................28-Des ............29-Des CAPE FRANKLIN............................CMA....................................29-Des ............30-Des MEAD PEARL..................................MSL.....................................29-Des ............30-Des CAPE FARO .....................................MSL.....................................29-Des ............30-Des KOTA HARTA...................................PIL ......................................29-Des ............30-Des SINAR SUMBA................................SI.........................................29-Des ............30-Des COSCO DAMMAM ...........................COSCO................................30-Des ............31-Des YANG JIANG HE.............................COSCO................................31-Des .............1-Jan TMS JADE........................................TMS ....................................31-Des .............1-Jan HENRY SCHULTE ...........................WHL....................................31-Des .............1-Jan
Terminal Petikemas Koja MSC AMERICA................................MSC ....................................27-Des.............28-Des KMTC INCHEON..............................KMTC..................................28-Des ............29-Des BF COPACABANA ..........................KMTC/SINOKOR...............28-Des ............29-Des MSC RUGBY ....................................MSC ....................................29-Des ............30-Des ASIAN ZEPHYR..............................NYK LINE ..........................29-Des ............30-Des APL MINNEAPOLIS .......................APL.....................................30-Des ............31-Des (K1)
Nama kapal bendera
Pelayaran agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri TRANS FUTURE 1. MV* .........................PT ADMIRAL LINES................................................. BKJ .....................28/12/10-21:30......................Car Terminal 2 ..........................SINGAPORE.............................................KUCHING/SARAWAK...........................29/12/10 13:00 TIMBER TRADER VIII. MV* ..................PT LIAN LESTARI..................................................... TO02 ..................29/12/10-02:30.....................KADE 109 ...................................KAOSHIUNG/TAIWAN...........................KUCHING/SARAWAK...........................30/12/10 08:00 KANG SAN. MV* ......................................PT SRIJAYA SEGARA UTAMA PEL..................... DMS ....................28/12/10-13:30......................KADE 209..................................POHANG/KORSEL.................................SURABAYA.............................................29/12/10 12:00 ECO PROSPERITY.MV ............................PT GESURI LLOYD................................................... DMS ....................28/12/10-19:00......................KADE 304..................................YAWATA/JEPANG ..................................PORT KELANG/MALAYSIA ...............29/12/10 19:00 FATMAWATI.MT*......................................PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINES ............... - ...........................28/12/10-14:30......................KADE DKP..................................SINGAPORE.............................................MERAK ....................................................29/12/10 01:00 KMTC SHANGHAI. MV* .........................PT SAMUDERA INDONESIA.................................. - ...........................28/12/10-16:00......................KADE UTPK III ..........................PUSAN/BUSAN-KORSEL ....................SURABAYA.............................................29/12/10 23:00 MSC BRASILIA. MV* ..............................PT PEL. NUSANTARA PANURYWAN. ................ - ...........................28/12/10-08:00....................KADE UTPK III ..........................SINGAPORE.............................................JAKARTA................................................29/12/10 12:00 UNI POPULAR. MV* ...............................EVERGREEN SHIPPING AGENCY INDO ............ - ...........................29/12/10-12:30......................UTPK I BARAT..........................SURABAYA ..............................................TANJUNG PELEPAS............................30/12/10 12:00 UNI CONCORD. MV* ...............................EVERGREEN SHIPPING AGENCY INDO ............ - ...........................29/12/10-18:30......................UTPK I BARAT..........................TANJUNG PELEPAS .............................SINGAPORE ...........................................30/12/10 23:00 WARNOW MASTER. MV.........................DJAKARTA LLOYD .................................................. - ...........................29/12/10-16:00......................UTPK.I.UTARA ..........................TANJUNG PELEPAS .............................SEMARANG/JATENG ..........................30/12/10 12:00 ...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Dalam Negeri:
SINDO EAGLE.BG ....................................PT SAMUDERA INDONESIA.................................. PNP ....................28/12/10-15:00......................DERMAGA 004.PNP...............JAMBI........................................................JAMBI ......................................................29/12/10 16:00 GUNA SAMUDERA 168. TK* ................PT PANDE ANUGERAH DEWATA. ....................... MTIN ...................29/12/10-03:30.....................DOK INGGOM ............................PANJANG.................................................PANJANG ...............................................29/12/10 23:59 MERCURY JADE. KM .............................WAHANA BARUNA KHATULISTIWA.................. MKS ....................28/12/10-16:00......................KADE 004..................................PONTIANAK ............................................PONTIANAK...........................................30/12/10 02:00 INTAN DAYA 2. MV..................................PT ARMADA MARITIM NUSANTARA................. MKS ....................28/12/10-19:30......................KADE 004..................................PAKAN BARU .........................................PAKAN BARU........................................30/12/10 23:00 CAHAYA ABADI 201.KM ........................PT ANUGERAH CAHAYAMAS ABADI. ............... MKS ....................28/12/10-13:00......................KADE 005..................................SIAK...........................................................PAKAN BARU........................................30/12/10 06:00 BINTANG JASA 25. KM EX. MAMS ...........PT BINTANG JASA SAMUDRA LINE.................. TO02 ..................28/12/10-13:00......................KADE 101 UTARA .....................BALIKPAPAN ..........................................SAMARINDA ..........................................29/12/10 08:00 ALKEN PAPUA. MV* ..............................ALKAN ABADI PELAYARAN................................. TO02 ..................28/12/10-10:30......................KADE 105 ...................................PONTIANAK ............................................PONTIANAK...........................................29/12/10 16:00 SALVIA.KM ................................................PT BUKIT MERAPIN NUSTR.LINES. ................... TO02 ..................29/12/10-07:00.....................KADE 107 ...................................PANGKAL BALAM.................................PANGKAL BALAM................................29/12/10 14:00 CIREMAI .....................................................PT PELNI..................................................................... - .........................29/12/10-02:00 ....................KADE TP/106 ............................BATAM.......................................................KIJANG....................................................29/12/10 12:00 LAMBELU.KM ...........................................PT PELNI..................................................................... - .........................28/12/10-19:00......................KADE TP/106 ............................TANJUNG PERAK/SUB........................KIJANG....................................................28/12/10 23:59 PERSADA 2488.TK = EX.TMR8 = ..........PT ARMADA SAMUDRA PERSADA.................... WCS ....................28/12/10-20:00 ....................KADE WALIJAYA......................PANJANG.................................................PANJANG ...............................................29/12/10 23:59 DPS 2788. TK...........................................PT ARMADA SAMUDRA PERSADA.................... WCS ....................28/12/10-17:00......................KADE WALIJAYA......................PANJANG.................................................PANJANG ...............................................29/12/10 16:00
Pindah Sandar: PERKASA PRIMA 5. LCT* ....................PT BUNGA NUSA MAHAKAM .............................. MTIN ...................28/12/10-09:00....................KADE 003..................................SEBUKU....................................................SAMARINDA ..........................................29/12/10 08:00 PALEMBANG CJN-III/37.KM.................PT TRESNAMUDA SEJATI..................................... - ...........................28/12/10-21:00......................KADE 009..................................PANJANG.................................................PANJANG ...............................................29/12/10 10:00 MANADO CJN-III/42.KM .......................DJAKARTA LLOYD .................................................. - ...........................28/12/10-18:30......................KADE 104...................................TELUK BAYUR........................................TELUK BAYUR.......................................29/12/10 23:59 WAHANA BAHARI. KM*........................WAHANA BARUNA KHATULISTIWA.................. TO02 ..................28/12/10-17:30 ......................KADE 111......................................PONTIANAK ............................................PONTIANAK...........................................29/12/10 08:00 SOPHIA.KM ...............................................PT SAMUDERA INDONESIA.................................. MTIN ...................28/12/10-14:00 .....................KADE 207 ..................................SURABAYA ..............................................SURABAYA.............................................29/12/10 18:00 HOANG ANH MV......................................PT KARANA LINES.................................................. ANTA ..................27/12/10-23:00......................KADE 209/210..........................LAEMCHABANG/THAILAND..............SINGAPORE ...........................................30/12/10 08:00
(K1)
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
Peti kemas dari Bandung turun 10% BANDUNG: Volume pengangkutan peti kemas dari Bandung menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sepanjang Desember 2010 turun sekitar 10% dibandingkan dengan volume angkutan November. Cece Surakhman, penanggung jawab PT Tanah Selaras Mandiriperusahaan jasa pengangkutan peti kemas di Bandung, mengatakan aktivitas ekspor menjelang akhir tahun biasanya menunjukkan tren menurun. Hal itu disebabkan, kata dia, rata-rata importir meminta pengiriman barang, terutama tekstil dan produk tekstil (TPT), sejak September untuk memenuhi kebutuhan musim dingin. “Pengiriman peti kemas sepanjang Desember
biasanya hanya sisa-sisa dari bulan sebelumnya. Apalagi memasuki pekan terakhir Desember, pengiriman peti kemas sudah tidak terlalu banyak lagi,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Perusahaan trucking tersebut rata-rata mengangkut peti kemas tujuan Tanjung Priok sebanyak 600 TEUs per bulannya. Dari jumlah itu, sekitar 400 TEUs merupakan komoditas TPT dengan tujuan ekspor antara lain Eropa dan Amerika Serikat.
Volume angkutan peti kemas PT Tanas Selara Mandiri 2010* (boks)
Produk tekstil 400
Ket: *) rata-rata volume angkutan peti kemas per bulan Sumber: Data PT Tanas Selara Mandiri, diolah BISNIS/K30/K35/T. PURNAMA
TRANSIT Day Trans ekspansi usaha JAKARTA: Day Trans akan ekspansi usahanya melalui pembukaan dua rute shuttle (angkutan pergi pulang) baru di Thamrin, Jakarta Pusat dan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Januari 2011. Menurut General Manager Day Trans Adi Atmanto, kedua shuttle baru tersebut ditargetkan dapat menambah volume penumpang Day Trans hingga 8.000 penumpang dalam 3 bulan pertama. “Untuk Tanjung Priok, kami siapkan empat unit armada dengan kapasitas 14 seat [tempat duduk], sementara Thamrin sekitar enam hingga delapan unit armada delapan seat,” tuturnya pada Bisnis kemarin. Adi mengatakan untuk rute Thamrin—Bandung akan disediakan 24 perjalanan pergi— pulang (pp) per hari, sementara Tanjung Priok—Bandung akan ada 16 jadwal perjalanan. Dengan tarif rata-rata Rp55.000 per kepala, Day Trans berpotensi meraup tambahan omset sebesar Rp22,88 juta per hari. “Untuk masing-masing shuttle tersebut, kita mengalokasikan dana sekitar Rp300 juta-Rp400 juta dari kas internal,” ujarnya.
i5
Populasi kapal nasional naik 63,5% Usaha kapal tongkang salah antisipasi order OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Implementasi Instruksi Presiden (Inpres) No. 5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran telah menggairahkan usaha angkutan laut domestik, terbukti dengan melonjaknya pertumbuhan jumlah kapal niaga nasional sebesar 63,6%.
Produk nontekstil 200
(BISNIS/18)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
Data terbaru yang dikeluarkan Kemenhub menyebutkan jumlah kapal niaga nasional berbendera Merah Putih sampai dengan Oktober 2010 mencapai 9.884 unit, naik 3.843 unit atau melonjak 63,6% dibandingkan dengan po-
Kondisi pelayaran nasional 2010 Parameter Kapal berbendera RI Angkutan peti kemas Angkutan kargo umum & penumpang Angkutan peti kemas Angkutan tongkang
Perincian Populasinya 9.884 unit Kondisinya sudah pulih pasca krisis ekonomi 2008 Mulai menjukkan tanda-tanda kebangkitan Kondisinya mulai pulih Populasi kapal bertambah 270, tetapi order angkutan batu bara belum melonjak
Sumber: Data Kemenhub, INSA, perusahaan pelayaran, diolah
sisi Maret 2005 sebanyak 6.041 unit kapal. Sejumlah operator pelayaran mengakui dalam 5 tahun terakhir, kinerja pelayaran nasional cenderung meningkat. Khusus selama 2010, operator pelayaran mengakui dampak krisis ekonomi pada 2008 mulai mereda sehingga kinerja pelayaran nasional cenderung positif. Ketua Umum Dewan Pengurus
Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Johnson W. Sutjipto mengatakan kinerja sektor pelayaran nasional selama 2010 tumbuh secara signifikan bahkan terjadi pada hampir semua jenis angkutan laut nasional. Dia memaparkan angkutan kontainer dalam negeri yang sebelumnya paling terkena dampak krisis 2008, kini mulai memperlihatkan kinerja positif yang ditan-
dai dengan kenaikan tarif di sejumlah rute selama semester II tahun ini. “Demikian juga dengan angkutan tongkang di dalam negeri. Ada pertambahan kapal hingga mencapai 270 set dengan total investasi hampir Rp1 triliun meskipun sejumlah proyek PLTU mengalami keterlambatan operasi,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Menurut dia, hampir semua sub sektor transportasi laut mulai tumbuh positif. “Hanya sektor kargo umum dan penumpang yang belum pulih. Namun, meskipun kini masih pada tahap recovery pascakrisis 2008, sektor ini sudah memperlihatkan pertumbuhan dengan tren yang positif,” katanya.
Segmentasi usaha Sementara itu, Direktur PT Samudera Indonesia Tbk. Asmari Herry mengatakan kinerja sektor pelayaran nasional, terutama ang-
kutan kontainer, pada semester II tahun ini mulai pulih setelah sempat terpukul menyusul dampak krisis ekonomi global pada 2008. Menurut dia, pemulihan itu terlihat melalui kenaikan tarif angkutan dan stabilitas permintaan angkutan. “Kondisi pelayaran, khususnya kontainer, sudah menggembirakan sehingga investasi di sektor ini juga terus tumbuh.” Presiden Direktur PT Transpower Marine Teddy Yusaldi mengatakan tahun ini, pertumbuhan angkutan tongkang yang melonjak signifikan akan berpengaruh terhadap kinerja sub sektor pelayaran ini pada 2011. Menurut dia, pertumbuhan kapal tongkang yang tinggi selama tahun ini tidak diimbangi dengan perkembangan pasar. “Operasional proyek PLTU percepatan meleset dari jadwal, sedangkan kapal sudah telanjur dibeli oleh operator pelayaran,” katanya. (
[email protected])
Depo peti kemas cemaskan penurunan tarif over brengen BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Usaha depo peti kemas atau tempat penimbunan sementara (TPS) terancam gulung tikar menyusul pemangkasan 30% tarif over brengen oleh operator terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, usaha depo TPS menjadi penopang kegiatan over brengen atau pindah lokasi penumpukan peti kemas impor tersebut. Mereka mencemaskan langkah TPK (terminal peti kemas) Koja itu akan diikuti operator peti kemas lainnya di Tanjung Priok, seperti JICT. Sumber Bisnis yang juga eksekutif perusahaan depo peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok mengungkapkan, sejak diberlakukannya uji coba tarif tunggal over brengen di TPK (terminal peti kemas) Koja pada 1 Desember 2010, arus kas usaha depo peti kemas terganggu dan sulit merencanakan investasi. “Tarif dipangkas sekitar 30%. Padahal peran depo selama ini sangat membantu pelabuhan terhindar dari kongesti saat okupansi lapangan peti kemas sedang tinggi,” ujarnya kepada Bisnis Senin, 27 Desember. Dia mengatakan, kondisi usaha depo peti kemas akan semakin parah jika langkah TPK Koja tersebut di ikuti oleh manajemen Jakarta International Container Terminal
Tarif over brengen di Tanjung Priok Komponen Moving (dari terminal peti kemas ke TPS tujuan)
Peti kemas (Rp) 20 kaki 40 kaki 800.000
1.000.000
Lift off receiving
155.000
233.000
Gerakan, pengaturan & penumpukan
350.000
450.000
Lift on delivery Administrasi Jumlah
155.000 233.000 100.000 100.000 1.560.000 2.016.000
Sumber: TPK Koja, diolah
(JICT) di Pelabuhan Tanjung Priok. “Padahal selama ini tarif kegiatan over brengen sudah diatur dalam kesepakatan antara penyedia dan pengguna jasa dengan memperhitungkan biaya operasional, investasi peralatan dan sewa lawan di pelabuhan. Kalau tarif hendak direvisi idealnya melalui pembicaraan dengan stakeholders terkait terlebih dahulu,” paparnya. Istiadji, Bussines Development TPK Koja mengatakan, tarif tunggal yang diikuti penurunan biaya jasa over brengen hanya diberlakukan terhadap depo peti kemas yang menjadi mitra kerja sama TPK Koja. “Hal ini kami lakukan untuk memberikan efisiensi dalam penanganan peti kemas impor melalui pelabuhan,” ujarnya saat dikonfirmasi Bisnis. (K1)
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
INVESTASI US$100 MILIAR: Sejumlah penumpang antre di loket check-in sebuah
maskapai di Kuala Lumpur International Airport Malaysia, kemarin. Menurut data sebuah perusahaan konsultan, dalam satu dekade mendatang diprediksi investasi industri penerbangan di Asia Pasifik mencapai lebih dari US$100 miliar.
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6 UKM Jakarta paling banyak serap kredit JAKARTA : Penyerapan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah paling tinggi terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Barat yang memiliki populasi pelaku usaha terbesar dibandingkan dengan daerah lainnya. Penggunaan kredit oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah paling tinggi terjadi di DKI Jakarta di mana pada posisi September 2010 menembus angka Rp205,19 triliun atau naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp147,77 triliun. Begitu juga usaha mikro kecil dan menengah di wilayah Jawa Barat tergolong sangat agresif dalam
memanfaatkan pinjaman perbankan yang mencapai Rp131,18 triliun nai dari sebelumnya Rp107,49 triliun pada periode tersebut. Peningkatan kredit itu menunjukkan tren yang terus meningkat setiap tahunnya seperti di DKI jakarta pada 2006 sebesar Rp97,81 triliun lalu naik menjadi Rp114,98 triliun pada tahun berikutnya, dan pada 2008 terus meningkat menjadi Rp136,82 triliun.
Kredit UMKM di DKI Jakarta & Jabar (Rp triliun)
114,98
97,81 81,15
2006
77,59
DKI Jakarta 205,19 Jawa Barat 155,46 136,82 131,18 112,59 97,33
2007
2008
2009
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
Swasembada daging terancam gagal Impor daging diketahui melebihi kuota yang ditetapkan OLEH DIENA LESTARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Realisasi volume daging impor yang masuk per September 2010 mencapai 104.356 ton, sehingga telah menyalahi skenario program swasembada daging. Dalam program swasembada daging sapi (PSDS) 2014, impor daging yang diperbolehkan hanya 73.700 ton. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperoleh Bisnis, periode Januari-September 2010 jumlah impor daging mencapai 104.356 ton. Impor itu berasal dari sejumlah negara, yakni Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Singapura, Kanada, dan Ukraina. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Perhimpunan Peternak
Sapi dan Kerbau Indonesia Teguh Boediyana meminta Kementerian Pertanian memberikan penjelasan mengenai impor daging yang yang tidak sejalan dengan program yang tercantum dalam PSDS 2014. “Jika angkanya seperti itu, kami perkirakan hingga akhir tahun ini impor dapat mencapai 130.000 ton. Artinya apa, pemerintah tidak konsisten dengan angka yang dibuatnya sendiri [PSDS],” tegasnya kemarin. Menurut dia, banyak hal yang perlu dijawab terkait dengan data realisasi volume daging impor dari BPS tersebut. Pertama, koordinasi antara Badan Karantina Pertanian dan Ditjen Peternakan terkait dengan surat persetujuan pemasukan (SPP). Kedua, dimungkinkan terjadinya pemalsuan SPP seperti kasus sapi ilegal yang belum lama ini terjadi. Menurut dia, dua hal ini perlu dijawab oleh Kementerian Pertanian. Dengan data dari BPS hal itu sangat mencederai target dari
Impor daging dalam program swasembada (ton) Tahun
Volume
2010 2011 2012 2013 2014
73.700 67.200 57.900 45.900 31.200
Sumber: Blueprint Program Swasembada Daging Sapi 2014
program swasembada daging. “Ini sudah dapat dipastikan bahwa capaian target tahun pertama swasembada daging sapi 2010 tidak tercapai.” Teguh menjelaskan jika pada tahun pertama target swasembada tidak tercapai, hal ini akan berpengaruh pada tahun-tahun berikutnya. Dia mengkhawatirkan target swasembada daging 2014 tidak akan tercapai. Jika hal tersebut terjadi, ujarnya, sudah tiga kali Kementerian Pertanian gagal mencapai target swasembada daging.
Dia mengungkapkan kegagalan pemerintah akan berimbas kepada para peternak lokal. Dia mengatakan dengan derasnya impor, daging lokal akan tergerus dan tidak dapat bersaing. Akibatnya, para peternak akan enggan untuk beternak dan berpindah haluan ke pekerjaan lainnya. “Nantinya, Indonesia semakin bergantung pada impor. Hal ini mengkhawatirkan,” keluhnya. Teguh mempertanyakan sejak kapan Singapura menjadi negara asal impor daging daging beku. Selama ini impor daging Indonesia berasal dari Australia dan Selandia Baru.
Tidak keluarkan persetujuan Terkait dengan hal tersebut, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Prabowo Respatiyo Caturroso diketahui telah mengumumkan kepada para pelaku usaha, utamanya para importir karkas, daging, dan jeroan, bahwa pemerintah ti-
Sept 10
Penyaluran dana hutan tanaman rakyat minim
Sumber: Bank Indonesia BISNIS/FSI/T. PURNAMA
BERDIKARI BJB salurkan KUR Aksesterbesar UKM perlu dipermudah
OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah Bank Jabardiminta Bantenmembuka (BJB) mengungguli akses pendanaan 12 bank bagi pembangunan usaha kecil dan medaerah nengah (BPD) (UKM)lainnya yang akan dalam masuk realisasi ke pasar penyaluran China. kredit usaha rakyat (KUR) hingga Ketuamedio UmumDesember Lembaga Kerjasama 2010 sebanyak EkonoRp656,9 mi, Sosial,miliar. dan Budaya Indonesia-China (LIC) Sukam Pemerintah dani Sahid melibatkan Gitosardjono 13 BPD mengatakan dalam penyaluran selama ini fokus KUR periode pemerintah 2010pada untuk perusahamembantu an skala besar, enam padahal bank nasional sebagianyang besar lebih pedulu laku usaha menyalurkan yang masuk dana dengan ke pasarpola China adapenjaminan lah UKM. itu. “BJB “Pendanaan juga unggul untukdalam UKM sangat penyaluran penting dana kepada dan kami debitur harapkan atauakses pelaku untuk UMKM mempermusebanyak 6.854 dah pelaku orang,” usaha ujarUKM Deputi ituBidang dipermudah, miRestrukturisasi salnya dalam haldan pendanaan,” Pengembangan kata Sukam UsahaKemenkop dani, di sela-sela dan UKM Seminar Choirul Prospek Djamhari Hubungan kemarin. Indonesia-China kemarin. Ke-13 BPD ditargetkan menyalurkan dana KUR sebesar Rp2 triliun. Hingga per 14 Desember 2010, total penyaluran sudah i Rp1,8319 triliun atau sekitar 91,6%. Tiga BPD tercatat mampu menyalurkan dana di atas 100%. (BISNIS/MGM)
BISNIS/ANDI RAMBE
KONTRIBUSI EKSPOR UMKM: Seorang perajin menyelesaikan proses akhir pembuatan kursi yang bahannya didatangkan dari Jepara, Jateng di Medan, Sumut, kemarin. Pemerintahber-
OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
JAKARTA: Koperasi Aliansi Tani Nasional (Kopatnas) optimistis pada awal 2011 pembiayaan UMKM bisa terlaksana setelah Bank Mandiri membuka diri menjadi pelaksana transaksi. Kopatnas telah menemukan perusahaan mitra sebagai penyedia dana yakni Transact 24 Pte Limited, perusahaan pembiayaan UMKM yang berbasis di Hong Kong. Perusahaan ini telah mengalokasikan dana awal sekitar Rp3,5 triliun. “Jika Bank Mandiri bersedia melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama (MoU) menjadi mitra penyalur, maka pada Januari 2011 dana sudah bisa dikucurkan,” ujar Ketum Koptanas Insanial Burhamzah, kemarin. (BISNIS/MGM)
ABSENSI SIDIK JARI
harap nilai ekspor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tahun depan meningkat hingga 20% dari total ekspor Indonesia.
Program UKM perlu kinerja terukur
Kopatnas siap biayai UKM
JAKARTA
JAKARTA: Pemerintah harus merumuskan kerangka acuan dan indikator kunci penilaian terhadap kinerja kementerian dalam program pembinaan usaha mikro kecil menengah agar memiliki sasaran yang jelas. Direktur UKM Center Universitas Indonesia Nining I. Soesilo menilai selama ini pendampingan UMKM yang dilakukan kementerian dan lembaga pemerintahan tersebar di setiap lembaga secara terpisah dan tidak memiliki acuan dan sasaran jelas dalam program pembinaan usaha kecil. Kinerja kementerian dan lembaga pemerintahan terkait dengan UMKM hanya bagus secara konsep di atas
Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26.
KAMERA INTERNET
kertas sedangkan realisasinya masih berprinsip proyek rutin untuk menghabiskan anggaran semata. “Untuk itu, diperlukan key performances indicator dalam program pengembangan dan pendampingan UMKM agar lebih tepat sasaran dan memiliki kerangka acuan jelas,” katanya, kemarin. Menurut Nining, anggaran untuk pembinaan dan pengembangan UMKM memang trennya naik setiap tahun yang menunjukan keberpihakan pemerintah dalam menumbuhkan sektor usaha dengan populasi terbesar atau 99,9% terhadap seluruh pengusaha nasional. Namun agar peningkatan anggaran itu lebih efektif dan programnya tepat sasaran diperlukan kerangka besar acuan kinerja setiap kementerian dan lembaga dalam membuat program
pembinaan UMKM sehingga memiliki indikator penilaian kinerja secara jelas. “Diharapkan dengan alokasi anggaran UMKM yang makin naik, bisa efektif meningkatkan kapasitas bisnis dari pelaku usaha kecil dan program yang digulirkan kementerian dan lembaga pemerintah.” Nining menambahkan selain dukungan anggaran, pengusaha kecil juga harus difasilitasi untuk dapat mengembangkan kemampuan kewirausahaan dengan pendampingan dan pembinaan berkelanjutan. Selain itu, dukungan dari sisi permodalan seperti program kredit usaha rakyat, permodalan nasional madani serta dukungan fasilitas teknologi harus bisa diupayakan agar kemampuan produksi bisa meningkat lebih besar.
KUNCI OTOMATIS
PELUANG BISNIS
MOBIL DIJUAL
BTH P/W 26 - 65thn jalankan hak usaha haji & umroh, pensiunan, PNS, pelaut, IRT, kywn, eks PHK, ustd/ah. Guntur 0813 99315899 - 0857 80753537 - 95347688. (OI/563/11/2010)
FILTER AIR
(OI/474/07/2010)
ANTENA
AQUAFILT: jual mcm2 filter u/RT, RS, pabrik, isi ulang, kolam ikan&renang, carbon aktif kualitas prima & trm servis pipa mampet tnp rsk lt.Hub: 5850911 - 70756166 - 0812 80288179 - 41257559 (OI/676/12/2010)
HEWAN QURBAN
Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,Hub: 021-63875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 /
[email protected] (OI/476/07/2010)
AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577 - 97734850. (OI/504/11/2010)
KEAMANAN
KARTU KREDIT
CCTV SPECIALIST. CCTV Specialist. CCTV Specialist. Distributor system keamanan 24jam. Sistem packet. Garansi hub. Shootcam (Henry) 0815 8855971 - 021 98912043 (OI/479/11/2010)
KULIT
BENGKEL
Bth Kary P/W Pos: Op.Produksi, Sopir, Las, Adm, Satpam, OB,Cl. Service. SMP/ SMA/ Sdrjat. Ulet, Rajin, Lembur,Krj Shift. PT .TWO WIN INDONESIA. Bp.Aryo 021-59401283 / 0881 2304657
Khusus menyewakan / Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
(OI/029/10/2010)
(OI/278/03/2010)
MESIN-MESIN
(OI/736/12/2010)
INDEKOS DIJUAL
PENERJEMAH K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
MOBIL KREDIT
PENGEMUDI
Hanya dgn 5 Juta sudah punya isuzu Elf 4/6 ban + pu gratis box/bak, Berhadiah Hp: BB, Laptob, Camera, dll Hub: Darmanto (021) 99671644 / (021) 6240410 (OI/609/11/2010)
Menyediakan DRIVER, Handal & Loyal, dr Jawa, Data & Dom Jls , Phm Jln DKI, Siap Lmbr, hr/bl Personl G.Terjamin & Trprcy Sjk 97. 021 53653841 / 32037623 - 0812 10907510 . (OI/698/12/2010)
PAGAR OTOMATIS PROPERTI APARTEMEN
F o r R e n t ! ! ! B E L L A G I O : 1+1BR=$850 : 2BR+1=$1000 : 3BR=$1400 :4BR=$2700. Rasuna : 1BR=4,5jt : 2BR=5jt :3BR=6,5jt.Call: 0815 - 85252000 / 021 - 92696686.
Dijual Segera KOS2AN, Strategis blkg BRI II jln kaki 5 mnt, LT. 400 LB. 1000, 3 tkt, 26 km + 2 VVIP, Jl. Bendungan Jatiluhur 43. (OI/619/11/2010) Hub Sonny 0811 109777
VILLA SEWA VILLA LOKASI CIPANAS Kap 22 Orang, View bagus , Fas Kolam Renang, Jakuzi , R Kel Besar, Hub 3 4 3 1 4 2 0 1 0858 11227711 (OI/038/12/2010)
TAILOR Dapatkan F R E E 1 celana / 1 kemeja di HARIOM'S TAILOR u/pembuatan 1 stel jas. Telp: 021-3457403, 3859999, 0812 1053811, (OI/024/11/2010) Vanessa.
JAWA TIMUR
(OI/911/12/2010)
(OI/126/12/2010)
"KULIT ASLI" Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
MOBIL DISEWAKAN
Utara, Mandailing Natal, dan Halmahera. “Luas areal yang disetujui untuk pembangunan HTR di lima kabupaten itu adalah 30.823 ha.” Menurut dia, Kementerian Kehutanan mengalokasikan dana penyaluran P3H pada 2010 sebesar Rp1,2 triliun, guna membangun HTR seluas 141.674 ha. “Melihat daya serapnya memang rendah, tetapi perlu diingat penyaluran dana P3H itu kan bukan proyek melainkan dana bergulir yang diperuntukkan bagi pembangunan hutan,” katanya. Hadi menambahkan tidak semua masyarakat yang membangunan HTR ingin memanfaatkan fasilitas P3H. Masyarakat yang membangun hutan itu tidak selalu menggunakan dana pemerintah, tetapi bisa bekerja sama dengan swasta yang menyediakan area dan benih untuk membangun hutan.” Kemenhut, ungkap Hadi, mengembangkan kemitraan industri dengan masyarakat dalam pembangunan hutan rakyat. Kemitraan tersebut meliputi beberapa kegiatan seperti pembangunan persemaian, pembagian bibit, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan, dan pemasaran.
P e l u a n g U s a h a Menjadi Travel Agent, GRATIS System Reservasi Online Untuk Ticketing, Hub 0 8 1 2 7 0 2 6 1 5 6 2 http://travelsakura.com (OI/830/12/2010)
Abadikan perjalanan Anda VMM RENT CAR, Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, 0812 10111137 (OI/128/12/2010)
(OI/277/03/2010)
Dibthkan sgr: STAF PERSONALIA, P/W Pend. S1 Hukum & Psikologi, Meng.Ms.Office, Pglm 2thn, Dpt bkrjsama dlm team, Max.30thn Lmrn krm ke: PO BOX 1434 JKB 11014
Anda b'mslh dg krtu krdt / KTA? mau byr ssuai kmmpuan / bnt tu2p CC / KTA Anda (PEMUTIHAN) Legal.STC senayan LYNA 95749722 / RACHMA 40990356
Anda b'mslh dgn CC/KTA? mau byr ssuai kmmpuan/disc bsr (PEMUTIHAN) legal STC Senayan DEWI 94986428 - 08211 1044728
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
ASTRA DAIHATSU, Xenia, Terios, Luxio, Granmax, Sirion, Pick Up, Free GPS, Antikarat,PSP, Parking Sensor. Bunga 4% prs cpt, ASTRAWORLD. Hub: (OI/127/12/2010) Anto 0 2 1 - 9 4 9 4 . 1 7 7 1
(OI/734/12/2010)
(OI/735/12/2010)
Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/207/11/2010)
(OI/580/04/2010)
LOWONGAN
AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir. (OI/505/11/2010)
"AANTENA SOLUTION" 4675 3000 - 8601188 Antena 100rb, Parabola+-300ch 1.5jt oke/ Telkom/ Indovision, Yes/Top TV Bs prll 2-10Tv Lbr Bk Se (OI/238/11/2010) Jabodetabek
H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk Kuncinya: 021-63875556/63875547/68575763 / 70226695 /
[email protected] Sedia: Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution, CCTV, IP Cam & Wireless Alarm Sys (OI/475/07/2010)
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
JAKARTA: Realisasi penyaluran Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (P3H) untuk pembangunan hutan tanaman rakyat masih minim, hanya Rp126,4 miliar dari rencana Rp1,2 triliun. “Rendahnya penyaluran dana untuk pembangunan hutan tanaman rakyat (HTR) karena memang para pemohonnya tidak banyak. Apalagi sekarang ini untuk pembangunan sektor kehutanan bisa juga memanfaatkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR). Jadi, tidak semuanya memanfaatkan dana tersebut,”ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto kemarin. Kemenhut, katanya, memiliki dana pembangunan hutan yang dikelola P3H sebesar Rp2,6 triliun. Dana tersebut, katanya, tidak hanya diperuntukkan pembangunan HTR. Kemenhut juga telah mengusulkan untuk pembangunan hutan tanaman industri (HTI) dan pembangunan hutan rakyat yang semakin berkembang akhir-akhir ini. Penyaluran dana P3H itu diberikan kepada lima kabupaten, yakni Minahasa Selatan, Minahasa
OTOMOTIF
(OI/208/11/2010)
Fingerprint Tym.neT A81 terbaru dgn fitur: Battery Back Up Internal, Log Data 80.000, Template 3.000, Koneksi lgkp, Include: Proximity Reader, H. mulai dari 2.5jt, plus EM Lock 600 lbs dgn Bracket 4.75jt. Tersedia jg Standalone Mode (Lbh Mrh) 02163875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 .
dak akan mengeluarkan SPP jeroan untuk periode mendatang. Dalam surat dirjen yang dikirimkan pada 30 November 2010, disebutkan bahwa SPP jeroan yang telah dikeluarkan akan dihentikan, kecuali yang dalam perjalanan dan telah berkontrak. Prabowo menjelaskan hal tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan rencana pemerintah cq. Kementerian Pertanian untuk merevisi Peraturan Menteri Pertanian No. 20/2009 tentang Pemasukan dan Pengawasan Peredaran Karkas, Daging, dan Jeroan dari Luar Negeri. “Salah satu substansi materi yang direvisi yaitu menghapuskan jeroan dari daftar jenis komoditas yang disetujui,” katanya. Dia menyatakan rencana revisi itu telah disampaikan kepada World Trade Organization (WTO), dengan nomor notifikasi G/SPS/ N/IDN/43, 18 November 2010, dan akan diberlakukan dalam waktu dekat. (
[email protected])
Dapatkan Kemudahan Dalam membuka & menutup Pintu gerbang Anda Hubungi: PT.ULTRINDO ADIJAYA Jl. Kr Anyar Permai Blok C39 Telp: 021 - 6246973 - 6247404
KEMPINSKI RESIDENCE, Grand Indonesia, luas 153 m2. Hadap Bundaran HI. Full furnished. Hub. Biren Aruan di 0 8 1 6 856858 (OI/140/12/2010)
INDEKOS
PAKAIAN T-SHIRT Rp.12.500/POLO SHIRT Rp.16.500. Terima Pesanan Dg Bordir/Sablon Kemeja, Jaket, Topi, Celana,Dll.Telp/Fax: 6017381 - 96244441. Mangga Dua Gdg ITC Lt.2 Blok A 12 (OI/642/12/2010)
Kost LAGUNA RESIDENCE , Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1,5 - 2,2Jt/bln, Cuci, Indovision, Internet, Shower Panas & Dingin, Fitnes, Parkir & Taman Luas. Ph: 5672265 (OI/515/09/2010)
Dijual segera PUSAT PERBELANJAAN 3 Lt di BANYUWANGI PLAZA pusat kota strategis LB. 8897,43M2 LT .7860M2 Hrg 36M/Nego JEMBER PLAZA LB.7485M2 LT.1831M2 Hrg 21M BANYUWANGI SQUARE LB.6290M2 LT. 14100M2 Sangat strategis pusat kotaHrg 27M PROBOLINGGO PLAZA LB.4863M2 LT.6707M2 Pusat kota Hrg 23M/Nego Hub Dian/Made Hp 0819 99107789 / 0811 3854157 atau email:
[email protected] Hrg nego!!
ENERGI
i2 Arutmin pasok batu bara PLN 7,2 juta ton JAKARTA: PT Arutmin Indonesia akan memasok kebutuhan batu bara ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebesar 7,2 juta ton mulai tahun depan. Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan pihaknya dan Arutmin telah menyelesaikan negosiasi pasokan batu bara untuk 2011 dengan menerapkan sepenuhnya Peraturan Menteri ESDM No. 17/2010 tentang harga batu bara acuan. “Volume yang dipasok Arutmin seluruhnya berjumlah 7,2 juta ton untuk PLTU 10.000 megawatt (MW) yang beroperasi di 2011. Pembangkit-pembangkit tersebut adalah PLTU Labuan, PLTU Suralaya
Baru, PLTU Lontar, PLTU Indramayu, PLTU Rembang, PLTU Pacitan dan PLTU Paiton dengan kapasitas total sekitar 4.500 MW,” jelas Bambang, dalam rilisnya kemarin. Bambang menyebutkan berdasarkan Permen 17/2010 tersebut, harga batu bara yang dipasok Arutmin pada 2011 dihitung dari harga batu bara acuan rata-rata kuartal IV/2010 yang diterbitkan oleh Ditjen Mineral dan Batu Bara. Nilai kalori batu bara yang dipasok Arutmin adalah 4.200 kcal/kg as received.
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
PP Cost Recovery diterbitkan Pengalihan participating interest kena PPh final OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) No. 79/2010 tentang Cost Recovery pada 20 Desember 2010 yang diharapkan dapat memberi kepastian kepada investor migas.
Kinerja BP Migas 2010 Key Performance Indicator Lifting Minyak Bumi (MBOPD)
Target
Realisasi
965
954
Pencapaian 98.9 %
Cost Recovery (US$ miliar)
12,19
11,95
98.1 %
Penerimaan negara (US$ miliar)
26,06
26,18*
100,4%
Laju Penurunan Produksi
<12%
0,25%
99,9%
*) Status per 18 Desember 2010
BISNIS/T. PURNAMA
Komposisi batu bara pembangkit listrik PLN (%) LRC (4000-4500 Kcal/Kg)
Medium Rank (4550-5100 Kcal/Kg)
High Rank (5150-6000 Kcal/Kg) 4
4
38
36
33
34
57
57
59
63
63
2011
2012
2013
2014
9
7
5
44
35
47
2010
4
2015
Sumber: PLN BISNIS/T. PURNAMA
EKSPLORASI ‘Konsesi PTTEP bisa dicabut’ JAKARTA: Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) meminta konsesi yang dimiliki PTT Exploration and Production (PTTEP) Australasia di Indonesia dibatalkan bila perusahaan tetap enggan membayar klaim pencemaran minyak Laut Timor. "RI patut menempuh dan mempersiapkan jalur penyelesaian, antara lain di jalur ekonomi dan investasi dengan membatalkan empat konsesi PTTEP di wilayah hukum Indonesia," kata Sekjen Kiara M Riza Damanik kemarin. Menurut dia, langkah itu harus ditempuh atas dasar kehati-hatian agar tidak pernah terjadi tindakan serupa yang bisa terulang lagi oleh pihak manapun di kemudian hari. Langkah lain yang bisa dilakukan adalah melalui jalur diplomasi untuk memastikan dan mendesak pemerintah Australia memberi tekanan dan sanksi kepada PTTEP. Pemerintah RI juga dinilai layak mempersiapkan upaya hukum dengan merujuk kepada Konvensi Hukum Laut Internasional. (ANTARA)
Pertamina bangun 24 SPBU tahun depan OLEH NURBAITI & RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Pertamina (Persero) akan membangun 24 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) COCO atau company owned company operated tahun depan dengan perkiraan investasi setiap SPBU mencapai Rp10 miliar—Rp20 miliar. Rencana tersebut merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk memiliki 400 SPBU COCO hingga 2013. Pembangunan SPBU COCO itu juga terkait dengan upaya perusahaan untuk menyambut rencana program pembatasan penggunaan BBM bersubsidi oleh pemerintah. Vice President Pemasaran BBM Ritel Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan rencana pembangunan SPBU 2011 mencapai 24 unit, atau tidak jauh berbeda dengan rencana perusahaan pada 2010. Hanya saja, realisasi proyek itu sangat bergantung pada faktor eksternal, seperti perizinan dari pemerintah setempat. “Rencana pembangunan SPBU kami 2011 kurang lebih ada 24 yang tersebar di wilayah Indonesa,” ungkapnya kemarin. Menurut dia, sampai tahun ini, sudah 63 unit SPBU yang beroperasi dari target pembangunan sebanyak 80 unit. Pertamina kemarin meresmikan beroperasinya SPBU COCO di Kemang, Jakarta Selatan dengan investasi Rp8,6 miliar. SPBU dengan nozzle yang didominasi oleh bahan bakar khusus nonsubsidi itu merupakan SPBU COCO ke-63 perusahaan. Pertamina, katanya, menetapkan lokasi penyebaran SPBU berdasarkan kajian keekonomian dengan tingkat perkiraan
konsumsi sekitar 25 juta kiloliter per hari. Untuk tahun depan, investasinya diperkirakan berada pada kisaran Rp10 miliar—Rp20 miliar bergantung pada luasan dan lokasi SPBU. Hingga 2013, sambungnya, Pertamina menargetkan bisa memiliki 400 unit SPBU COCO. Pertamina sebelumnya berencana menggelontorkan dana sebesar US$400 juta untuk membangun SPBU COCO dalam 5 tahun terhitung sejak 2010.
Jaga stok Pada bagian lain, Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun mengungkapkan Pertamina menyiapkan 3,2 juta kiloliter (KL) stok BBM untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan. Dengan kondisi stok BBM saat ini yang berada di level 3,2 juta KL itu, dia yakin pasokan itu cukup sampai akhir tahun. “Ini [3,2 juta KL BBM] adalah stok optimum yang kita siapkan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan menjelang akhir 2010. Kebutuhan masyarakat tentunya akan terpenuhi,” tutur dia. Menurut dia, stok BBM sebesar 3,2 juta KL tersebut, terdiri dari premium 1,15 juta KL atau mampu memenuhi kebutuhan selama 17,2 hari, minyak tanah 456.000 KL atau 54,8 hari, dan solar 1,6 juta KL atau 21,8 hari. Sementara itu, perusahaan migas pelat merah itu juga menyiapkan stok pertamax 107.000 KL atau 37,2 hari dan pertamax plus sebesar 20.000 KL atau cukup untuk 59 hari. Selain bahan bakar untuk moda transportasi darat, Pertamina juga menjaga ketahanan stok avtur di level 240.000 KL atau cukup untuk 23,9 hari.
Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo menegaskan ketentuan baru cost recovery telah dibuat secara berimbang. Dengan begitu, aturan ini tidak akan terlalu memberatkan atau menguntungkan salah satu pihak. Hal ini untuk menghindari kasus lonjakan harga minyak pada 2008-2009 yang mana negara tidak diuntungkan dari fenomena tersebut. “Jangan terlalu tajam, nanti takut seperti 2008—2009, ketika harga minyak US$140 per barel, tapi kita tidak menikmati. Kami perbaiki governance-nya, tapi juga memberi kepastian investor sehingga nyaman dan yang belum masuk mau masuk,” katanya kemarin. Cost recovery merupakan biayabiaya yang dapat dikembalikan kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam melakukan eksplorasi minyak bumi dan gas bumi. Proses perumusan PP tersebut sudah berlangsung selama
2 tahun yang melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, BP Migas, dan para pelaku kepentingan. Pada April 2010, pemerintah dan DPR sepakat untuk menyelesaikan aturan tersebut dalam waktu dekat. Direktur Peraturan Perpajakan Ditjen Pajak Syarifuddin Alsjah menyebutkan salah satu dampak dari berlakunya PP ini, pemerintah akan mengenakan pajak penghasilan final maksimal 7% atas keuntungan dari aktivitas KKKS migas di luar yang disepakati dengan pemerintah. “Kalau kontraktor memperoleh penghasilan lain selain yang ada di dalam kontrak, maka dia dikenakan pajak. Contoh mengalihkan saham pada kontraktor lain, maka gain-nya dikenakan pajak karena asetnya di Indonesia. Participation interest harus kena pajak dan diatur secara final.” Menurut dia, pengalihan participating interest yang sudah diatur akan dikenakan PPh yang
sifatnya final atas gain yang diperoleh sebesar 5% dari jumlah bruto pengalihannya. “Itu pada masa eksplorasi. Dasarnya UU PPh pasal 26 dan rata-rata dideem un-tuk memudahkan pengenaan pajaknya. Tapi kalau pada masa eksploitasi tarifnya naik jadi 7%,” jelasnya. Akan tetapi, tegas Syarifuddin, ketentuan ini dikecualikan untuk pengalihan saham terhadap daerah atau investor lokal. “Kan KKKS wajib mengundang investor lokal untuk ikut dalam partisipasi kontrak KKKS. Karena ketentuan itu wajib menjual kepada lokal, itu dikecualikan.”
Kontrak lama Syarifuddin menyebutkan ada tiga prinsip yang mendasari terbitnya PP tersebut. Pertama, aturan baru cost recovery tidak memengaruhi kontrak kerja sama migas yang sudah ada. Artinya, pemerintah tetap menghormati kesepakatan den-
gan para kontraktor migas lama. Kedua, lanjut dia, kebijakan cost recovery tersebut sesuai dengan Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan baru yang mengamanatkan revisi PP cost recovery. Ketiga, kebijakan baru tersebut dilakukan sesuai dengan harga wajar dan prinsip-prinsip kewajaran atau sesuai dengan praktik bisnis dan keteknikan yang baik. “Ada hal-hal yang tidak boleh dibebankan dalam cost recovery, tadinya ada 17 item, dalam PP ini ditambah menjadi 24 jenis biaya yang tidak boleh dibebankan,” tuturnya. Selain itu, tutur Syarifuddin, dalam rangka meningkatkan produksi migas, kontraktor dibebaskan pungutan bea masuk dan pajak dalam rangka impor pada saat impor barang-barang untuk kebutuhan operasi. Untuk KKKS lama, ada delapan item yang harus disesuaikan dengan PP baru tersebut. “Untuk itu diberikan waktu bagi existing contract menyesuaikan dengan PP baru dalam waktu 3 bulan,” katanya. Pengamat industri migas Kurtubi, yang juga komisaris perwakilan PT Multi Daerah Bersaing di PT Newmont Nusa Tenggara, menilai keberadaan PP yang mengatur cost recovery bisa menghambat tumbuhnya iklim investasi di industri migas Indonesia. Dia berpendapat urusan cost recovery sebaiknya langsung diserahkan kepada pelaku bisnis. “Sejak production sharing ada
di Indonesia 1962, tidak pernah ada cost recovery diatur dengan PP. Ini kebijakan aneh. Timbulnya permasalahan cost recovery melonjak luar biasa di tengah produksi yang anjlok. Penyelesaiannya bukan dengan PP.” Menurut dia, tingginya tingkat cost recovery yang terjadi selama ini yang tidak dibarengi dengan peningkatan produksi lebih disebabkan oleh gagalnya kerja dari BP Migas selaku pihak yang diberi kewenangan untuk mengawasi. Lebih lanjut, Kurtubi berpendapat kalau cost recovery pada dasarnya adalah urusan bisnis antara penanda tangan kontrak KKKS dengan perusahaan minyak asing. Kurtubi pun menyoroti pembubaran BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi) dan kewenangan serta peran dikembalikan saja ke Direktorat Jenderal Migas agar regulatornya tidak tumpang-tindih. Secara terpisah, anggota Komisi VII DPR Satya W. Yudha menilai pendapat kontra terhadap PP terkait cost recovery tetap harus menjunjung tinggi dan menghargai aturan. Pasalnya, PP cost recovery itu diamanatkan dalam UU APBN 2008. “Seharusnya pemerintah sudah mengesahkan pada 2009. Jadi ini [PP terkait cost recovery] sudah ditunggu lama. Dengan adanya pengesahan ini diharapkan bisa memberikan kepastian investasi bagi pemegang kontrak KKKS.” (10/14) (
[email protected])
TAMBAH SPBU: Seorang karyawan melakukan pengisian bahan bakar kepada pengendara motor ketika peluncuran SPBU company owned company operated (COCO) di Kemang, Jakarta, kemarin. SPBU COCO yang dimiliki dan dioperasikan oleh Pertamina tersebut bertujuan memastikan kualitas pelayanan dan takaran yang diberikan kepada konsumen . BISNIS/RAHMATULLAH
NTB ngotot inginkan 7% saham Newmont BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Barat berharap pemerintah pusat berkenan memberikan hak pembelian 7% saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) guna memaksimalkan penerimaan daerah. Ketua DPRD NTB Laku Sujirman mengklaim baik lembaga eksekutif, lembaga legislatif, serta masyarakat NTB sangat berharap kepemilikan 7% saham divestasi NNT tahap akhir bisa jatuh ke tangan pemda setempat. Menurut dia, sejak dimulainya proses divestasi NNT pada 2006, pemerintah pusat sudah menyatakan sikap tidak tertarik pada divestasi NNT. Atas dasar itu, Pemerintah Provinsi NTB bersama dengan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa Barat dan Pemkab Sumbawa sudah melakukan banyak hal untuk mengambil divestasi 31% saham NNT seperti membuat PT Multi Daerah Bersaing (MDB) Indonesia yang saat ini sudah memiliki 24% saham NNT. “Proses ini harus dijaga, Pemerintah pusat tidak boleh seenaknya untuk memotong proses ini. Pemerintah pusat tidak boleh mencaplok daerah pada akhir proses ini,” ujar Lalu, kemarin. Adapun pada konsorsium MDB kepemilikannya dimiliki oleh tiga pemda (25%) bersama dengan PT Multicapital (75%), anak usaha PT Bumi Resources Tbk. Lebih lanjut, dia menyebutkan tujuan utama dari pembelian saham divestasi NNT adalah untuk meningkatkan penerimaan
daerah yang pada akhirnya akan digunakan guna kepentingan masyarakat setempat. Lalu menjelaskan kalau sebelum adanya proses divestasi, NTB hanya mendapatkan pendapatan dari royalti tambang yang nilai Rp35 miliar. Akan tetapi, setelah pemda memiliki 24% saham divestasi NNT, daerah mendapat pemasukan tambahan dari dividen sebesar Rp85 miliar. “Anggaran penerimaan daerah NTB pada 2008 sebesar Rp1,1 miliar, dan jumlah itu terus naik menjadi Rp1,7 miliar pada 2010.”
Bangun infrastruktur Dia mengklaim pemasukan dari NNT akan dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti pembangunan infrastruktur jalan yang untuk periode
2011-2013 sudah dialokasikan dana sebesar Rp500 miliar. Ketika disinggung, siapa yang nantinya akan mengeksekusi 7% saham NNT yang saat ini masih dalam proses, Lalu belum mau bicara detail. Dia hanya menyebutkan pemda akan menggelar beauty contest guna menggandeng pihak swasta. Dia juga enggan menyebutkan peluang MDB untuk mendapatkan saham divestasi tersebut. “Kami tidak akan mengeluarkan dana, kami akan menggandeng pihak lain.” Pihak Pemda NTB, kata dia, punya rencana jika nantinya memiliki 31% saham NNT, pihaknya berniat membangun pabrik smelter di NNT. Lalu berharap produksi hulu dan hilir dari NNT akan ada di NTB, sehingga bisa mendongkrak
pemasukan daerah. Saat ini, pemerintah pusat masih memproses siapa yang akan menjadi pengeksekusi saham 7% saham divestasi NNT. Adapun hitungan nilai yang disepakati untuk saham tersebut adalah berasal dari nilai total aset NNT yang sebesar US$3,88 miliar. Dari angka itu, 7% saham divestasi sekitar US$271,6 juta. Penawaran 7% saham divestasi 2010 merupakan bagian dari komitmen kontrak karya yang untuk wajib mendivestasikan porsi pemegang saham asing NNT sebesar 51% ke pihak nasional secara bertahap hingga 2010. Karena 20% saham NNT saat berdiri telah dimiliki PT Pukuafu Indah, maka Newmont wajib melepas 31% saham NNT dari 2006 hingga 2010 kepada pemerintah. (10)
Rp11 triliun untuk paket konversi lanjutan OLEH BAMBANG SUPRIYANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah mengalokasikan lebih dari Rp11 triliun untuk pengadaan paket kompor dan tabung elpiji gratis kepada masyarakat pada tahun depan sebagai kelanjutan dari program konversi minyak tanah ke elpiji. Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Legowo mengatakan dana itu berasal dari penghematan anggaran program konversi minyak tanah ke gas yang totalnya mencapai Rp37,08 triliun. Adapun program konversi minyak tanah ke elpiji telah digulirkan pada 2007 hingga 2010. “Dengan penarikan 6,9 juta kiloliter minyak tanah, paling tidak terjadi penghematan hingga
Rp37,08 triliun. Dari penghematan Rp25,64 triliun diserahkan kembali ke APBN untuk program subsidi lain. Sisanya lebih dari Rp11 triliun untuk pengadaan paket kompor dan tabung elpiji gratis kepada masyarakat,” ujarnya kepada pers kemarin. Evita menjelaskan meskipun program konversi secara nasional berjalan, pemerintah tetap menyisakan minyak tanah sebanyak 1,5 juta kl hingga 2013. Alokasi minyak tanah itu, terutama untuk kebutuhan kawasan pedalaman yang belum mendapatkan pasokan listrik. Dia menambahkan pada 2010 pemerintah mulai memberlakukan sistem distribusi tertutup elpiji 3 kg yang pembeliannya dengan menggunakan kartu kendali. Proyek itu diterapkan pada
empat kota di empat provinsi. Salah satunya adalah Solo, Jawa Tengah. Menurut Evita, sistem itu akan terus dipantau hingga 2011. Pada 2014, pemerintah menargetkan semua wilayah sudah melaksanakan distribusi tertutup. “Sejak 2009, tren penggunaan elpiji meningkat drastis hingga 166%. Dari implementasi sistem itu kami tidak menargetkan nilai penghematan subsidi, tetapi subsidi dari pemerintah harus tepat sasaran,” tegasnya.
Program contoh Sebelumnya, delegasi parlemen Sudan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Konversi Energi dan Tambang John Gatnyo Ait Howail dalam kunjungan kerjanya ke PT Pertamina (Persero) mengung-
kapkan minat untuk meniru upaya konversi penggunaan minyak tanah ke elpiji. “Konversi elpiji yang dilakukan telah berhasil. Kami akan merekomendasikan konversi yang sama pada Pemerintah Sudan sehingga produksi gas dari perusahaan minyak Sudan dapat ditingkatkan,” ujarnya. Anggota Komisi VII DPR Ali Kastella belum lama ini mengatakan penghematan keuangan negara tersebut sangat diperlukan guna memperkuat pertumbuhan ekonomi. Negara lain yang ikut mengadopsi konversi seperti di Indonesia memperlihatkan program tersebut memiliki keunggulan. “Kita apresiasi terhadap keberhasilan pemerintah dalam program konversi tersebut,” ujar
anggota Fraksi Partai Hanura. Kementerian ESDM sebelumnya mengungkapkan sekitar 3,82 juta paket elpiji ukuran tabung 3 kg akan didistribusikan pada 2011. Paket itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di beberapa wilayah yang belum mendapatkan program konversi minyak tanah ke elpiji pada tahun ini. Paket elpiji 3 kg untuk tahun depan itu akan dibagikan kepada masyarakat di daerah Sumatra Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Rencana pendistribusian 3,82 juta paket elpiji 3 kg tersebut, juga akan diiringi dengan penarikan 7,82 juta kl minyak tanah, serta penambahan 3,52 juta ton elpiji.
i7
Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
SEMINAR & WORKSHOP
BAHAN BANGUNAN
OTOMOTIF
RUPA-RUPA
HOTEL & RESTORAN
PERJALANAN
RUPA-RUPA
TEKNIK
PERANTI KERJA
PERANTI KERJA
REGIONAL Bisnis Indonesia, Rabu, 29 Desember 2010
LPKR
DGIK
660
ELTY 149
10 650 21/12 22/12
157
28/12
21/12 22/12
NUSANTARA
28/12
21/12 22/12
28/12
79
6/ 1 28/12
JSMR 315
3.325
2 260
24/ 12 22/12 26/ 12 23/12 30/ 12 27/12 5/ 1 21/12
21/12 22/12
80 23/12 27/12
28/12
21/12 22/12
-5 330
23/12 27/12
28/12
21/12 22/12
50 3.300
23/12 27/12
28/12
21/12 22/12
23/12 27/12
28/12
Investasi Jabar capai Rp46,6 triliun
PTPN III bantu Tapanuli Selatan MEDAN: PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Medan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatra Utara untuk membangun jalan sepanjang 14,3 km dengan investasi sebesar Rp17 miliar. Dirut PTPN III Medan Amri Siregar mengatakan kerja sama itu merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam membangun infrastruktur di Tapsel. “Kami sudah meneken memorandum saling pengertian untuk membangun jalan tersebut,” ujarnya Senin. Menurut dia, PTPN III menilai pembangunan ruas jalan Ampolu, Muara Upu sepanjang 14.330 m dengan total biaya dari program community development sebesar Rp17 miliar. Amri mengharapkan penyelesaian pembangunan jalan itu bisa mendorong pertumbuhan perekonomian rakyat dan menjadikan wilayah pantai Muara Upu sebagai salah satu tujuan wisata. (BISNIS/MSI)
META
10 395
23/12 27/12
TRUB 265
-1 161
23/12 27/12
MIRA 410
5 144
23/12 27/12
DILD
Penanaman modal 2011 diprediksi tumbuh 10%-12% BISNIS INDONESIA
BANDUNG: Realisasi investasi di Jawa Barat sepanjang tahun ini mencapai Rp46,6 triliun atau melampaui target hingga 30%. Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Jabar Agus Gustiar mengatakan realisasi itu dipicu oleh peningkatan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA). Menurut dia, pihaknya mencatat total serapan investasi itu meliputi 731 unit usaha yang izinnya diterbitkan di Jabar.
“Kalau dibandingkan dengan 2009 yang mencapai Rp30 triliun, nilai investasi pada 2010 ini ada peningkatan sekitar 53%,” katanya, kemarin. Realisasi investasi terbesar, tutur dia, masuk ke Kota Bandung mencapai Rp14,1 triliun, Kabupaten Bekasi sebesar Rp13,5 triliun, Kabupaten Karawang Rp4,5 triliun, Kabupaten Cirebon Rp4,1 triliun, dan Kabupaten Bogor Rp2,7 triliun. Investasi terbanyak ditanamkan di sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi mencapai Rp9,3 triliun, sektor industri logam, mesin, dan elektronik sebanyak Rp8,9 triliun sedangkan investasi di sektor jasa Rp7 triliun. Agus memaparkan investasi asing mendominasi penanaman
Kota Bandung
14,1 Kab. Bekasi
13,5 Kab. Karawang
4,5 Kab. Cirebon
4,1 Kab. Bogor
2,7 Sumber: BKPPMD Jabar, Desember 2010
ngan posisi terbanyak di Kabupaten Bekasi sebanyak 70.733 orang, Kabupaten Bandung 30.111 orang, dan Kabupaten Karawang 26.623 orang.
Investasi Jepang Peringkat realisasi PMA/PMDN Jabar pada 2010 (Rp triliun) BISNIS/HUSIN PARAPAT
modal di Jabar dengan realisasi Rp27,9 triliun sedangkan PMDN sebanyak Rp18,6 triliun. Realisasi penanaman modal di Jabar pada tahun ini, ungkap dia, mampu menyerap jumlah tenaga kerja sebesar 218.239 orang de-
Berdasarkan negara asal investor, dia mengungkapkan Jepang menduduki peringkat teratas dengan nilai investasi Rp12,7 triliun, dan menyerap tenaga kerja 90.999 orang. “Posisi kedua merupakan investasi dari gabungan negara yang mencapai Rp4,8 triliun,” kata Agus. Korsel menempati posisi ketiga dengan nilai investasi sebesar Rp4,4 triliun dengan jumlah unit usaha sebanyak 90 buah. Setelah itu, Malaysia menem-
pati posisi keempat dengan investasi Rp1,7 triliun, sedangkan investasi asal China menempati posisi ke-15 dengan nilai investasi Rp62 miliar dengan jumlah delapan unit usaha. Agus memprediksikan nilai investasi pada 2011 bisa tumbuh 10%-12% dibandingkan dengan realisasi investasi sepanjang 2010. Ahli ekonomi dari Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi menjelaskan nilai investasi yang masuk ke Jabar berpeluang melonjak tajam jika Pemprov Jabar mengoptimalkan potensi di sektor pertanian. “Jabar memiliki potensi yang besar pada sektor pertanian, tinggal bagaimana mengatur dan menyiapkan sektor itu,” katanya. (K45) (
[email protected])
BISNIS/RAHMATULLAH
BARANG BUKTI: Seorang petugas Kepolisian memperlihatkan sejumlah barang bukti berbagai kasus selama 2010 di Polda Metro Jaya, Jakarta, kemarin. Pada kesempatan itu
Polda Metro jaya memperlihatkan sejumlah barang bukti antara lain berbagai jenis narkoba, senjata api, dan VCD bajakan yang diperoleh sepanjang tahun ini.
Apindo DKI ajukan gugatan penetapan upah 2011 OLEH NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta segera menggugat penetapan upah minimum provinsi (UMP) 2011 sebesar Rp1,29 juta atau naik 15,38% dibandingkan dengan tahun ini. Ketua Umum Apindo DKI Jakarta Soeprayitno mengatakan pihaknya akan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menolak pemberlakuan UMP 2011 sebesar Rp1,29 juta mulai 1 Januari 2011. Saat ini, menurut dia, pihaknya tengah memproses pengajuan gugatan ke PTUN menyusul tidak ada jawaban tertulis dari Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo atas permohonan dialog yang diajukan asosiasi itu. “Pengusaha sudah meminta waktu kepada gubernur untuk berdialog mengenai masalah pengupahan tersebut, tetapi sampai sekarang belum dipenuhi sehingga akan diproses melalui jalur hukum,” katanya, kemarin. Dia memaparkan Apindo DKI dan sejumlah asosiasi pengusaha sektoral menolak pemberlakuan Per-
aturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta No.196/2010 tentang UMP 2011 sebesar Rp1,29 juta per bulan yang mulai berlaku 1 Januari 2011. Soeprayitno menyatakan alasan penolakan itu karena penetapan UMP 2011 yang naik 15,38% dari UMP 2010 sebesar Rp1,11 juta per bulan itu lebih besar dari rekomendasi Dewan Pengupahan DKI Jakarta. Dia menuturkan Dewan Pengupahan DKI telah menyampaikan rekomendasi penetapan UMP 2011 sebesar Rp1,19 juta per bulan atau 7,15% ketimbang UMP 2010 kepada gubernur pada 25 Oktober 2010. “[Rekomendasi] itu yang telah disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi di Jakarta,” ujar dia. Soeprayitno mengungkapkan asosiasi pengusaha mempersilakan kepada anggotanya yang tidak keberatan untuk memberlakukan UMP 2011 sebesar Rp1,29 juta per bulan per 1 Januari 2010. Namun, dia menegaskan secara institusional asosiasi tetap menolak dan segera akan mengajukannya ke PTUN. Menurut dia, hasil keputusan dari PTUN itu harus menjadi rujukan
seluruh kebijakan mengenai pengupahan di Jakarta termasuk dalam penetapan upah minimum sektoral Provinsi DKI Jakarta 2011.
Sikap Kadin Jaya Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta (Kadin Jaya) Sarman Simanjorang menyatakan dukungannya kepada Apindo Jakarta untuk mengajukan gugatan atas keputusan gubernur menaikkan UMP 2011 sebesar 15,38%. “Dewan Pengupahan DKI Jakarta yang didalamnya terdapat unsur Apindo DKI Jakarta dan Kadin Jaya sebagai anggotanya telah memberikan rekomendasi kenaikan UMP 2011 sebesar 7,15%,” kata Sarman. Dia meminta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menjelaskan mengenai rumusan dan dasar pertimbangan yang dipakai dalam menetapkan kenaikan UMP 2011 sehingga dapat dipahami para pengusaha. Alasannya, imbuh dia, Pergub DKI Jakarta No.196/2010 tentang UMP 2011 a.l. menyebutkan dasar dan pertimbangan dalam menetapkan UMP yakni rekomendasi dari Dewan Pengupahan DKI.