eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2014, 2 (4): 1029-1040 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org © Copyright 2014
INVESTASI RUSIA DI KAZAKHSTAN DALAM EKSPLORASI SUMBER URANIUM Tipani Oktapia1 Nim. 0802045220
Abstract The purpose of this study was Investing in Uranium exploration is an activity performed by an actor, in this case Russia, is to make an investment in uranium exploration with the aim to build a power plant with the goal of energy security. Russian goal to invest in Kazakhstan because of several factors, among others, the source of uranium in Kazakhstan is quite large and cater to individual needs required Russia. Large energy generated makes more incentive Uranium mining is done. The analysis technique used is descriptive, with data collection techniques literature review, the data type of this research is secondary data, using qualitative data using content analysis. These results indicate that the reason Russia make investments in Kazakhstan are Russian Domestic demand for Big Enough Uranium resources. Uranium resources investment in Kazakhstan is a Positive Contributions to the State and Society in Russia, and of course there are tradeoffs for Kazakhstan. As a partner in the Russian uranium exploration cooperation provides a positive contribution through the construction of roads, railways, ports trainings and certainly not in the interests of Russia itself but for the smooth and facilitate the mobilization of proficiency level between the two countries. In addition, Russia also contributed to build power plants and receiving power supply from Russia because Kazakhstan does not have a national electricity grid. Investing in Uranium exploration is an activity performed by an actor, in this case Russia, by making investment in uranium exploration with the goal of building a power plant with the goal of energy security Keywords: Russian Investment In Uranium Resources Exploration In Kazakhstan
1
Mahasiswa Program S1 Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UniversitasMulawarman.Email:
[email protected]
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1029-1040
Pendahuluan Kazakhstan merupakan negara terbesar ke-9 di dunia yang memiliki luas 2.717.300 KM2, setara dengan Eropa Timur.Kazakhstan juga merupakan negara penghasil uranium terbesar di dunia dengan nilai cadangan (17.803 ton). Kazakhstan telah memproduksi 17.800 ton Uranium, pada tahun 2010 dan berharap akan mencapai 30.000 ton pada tahun 2018, dibandingkan dengan Negara China yang memproduksi 827 ton uranium pada tahun yang sama. Potensi uranium yang besar ini menyebabkan beberapa negara tertarik untuk terlibat dalam pengelolaannya seperti Rusia, Jepang, China, India, America Serikat, Canada, dan Korea Selatan, dari beberapa negara tersebut, Rusia menjadi negara yang dipilih oleh Kazakhstan untuk bekerja sama dalam mengelola uraniumnya. Rusia merupakan negara konsumen yang potensial untuk mengelola uranium sebagai bahan baku pembuat nuklir dan pembangkit tenaga listrik. Karna letaknya juga strategis dan Kazakhstan berbatasan dengan Rusia yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet dan cadangan uranium di Kazakhstan sangat besar maka dari itu Kazakhstan bersedia menjadi pemasok uranium di Rusia. Sejalan dengan itu bagi Rusia, Kazakhstan memiliki ikatan yang kuat yang tidak hanya memiliki faktor historis dan juga memiliki wilayah terluas di Asia Tengah dan hampir semua sumber daya alam dapat ditemukan di negeri Kazakhstan.Sikap Kazakhstan yang tidak membedakan keanekaragaman yang membuat negara negara di Asia Tengah menganggap Kazakhstan adalah negara yang hebat. (http://www.Kazakhstan _publications.the-world.html. Diakses 14 juni 2013). Kerjasama Kazakhstan dan Rusia ini disepakati dalam Perjanjian antara Pemerintah Federasi Rusia dan Pemerintah Republik Kazakhstan mengenai Pusat Eksplorasi Uranium. Pemerintah Federasi Rusia dan Pemerintah Republik Kazakhstan, selanjutnya disebut sebagai para pihak,memahami kebutuhan setiap kemungkinan penguatan senjata nuklir rezim non proliferasi dan bahaya sensitif teknologi nuklir proliferasi termasuk teknologi eksplorasi uranium,mengakui hak Amerika untuk akses non - diskriminatif dan meyakinkan untuk fasilitas penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai atas kepatuhan mereka dengan kewajiban yang diberikan oleh senjata nuklir rezim non - proliferasi internasional. Berdasarkan judul yang diangkat guna mendapatkan pemahaman yang lebih jelas Artikel berikut akan menjelaskan alasan investasi Rusia di Kazakhstan dalam Eksplorasi Sumber Uranium yaitu untuk membangun pembangkit tenaga listrik dengan tujuan keamanan energy, sumber uranium di Kazakhstan cukup besar dan memenuhi kebetuhan yang diperlukan Rusia selain itu Kebutuhan dalam negeri Rusia terhadap sumber Uranium Cukup Besar. Landasan Teori dan Konsep 1. Konsep Kepentingan Nasional Kepentingan nasional adalah penentu objektif dan akhir mendasar yang memandu para pengambil keputusan negara yang membuat kebijakan luar negeri . kepentingan nasional negara tersebut mempunyai konsepsi yang sangat umum
1030
Investasi Rusia di Kazakhstan Dalam Eksplorasi Sumber Uranium (Tipani Oktapia)
dari elemen-elemen yang membentuk suatu negara yang cerdas dalam memenuhi kebutuhannya. Kepentingan nasional merupakan konsep yang populer untuk mendeskripsikan, menjelaskan, meramalkan, maupun menganjurkan prilaku Internasional. Dengan demikian kepentingan nasional merupakan kunci untuk memahami prilaku politik luar negeri suatu negara dimana negara-negara selalu bertindak untuk tujuan kepentingan nasional (Motiar masoed. Ilmu Hubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi, pusat antar Universitas Studi Sosial universitas Gadjah Mada,Yogyakarta,1989,hal.146). Morgenthau mengatakan bahwa prilaku negara dalam hubungan internasional dituntut oleh pengajaran kepentingan nasional, kepentingan nasional itu adalah memperoleh, mempertahankan atau memperbesar kekuatan negara. konsep tersebut memuat arti minimum yang interen didalam konsep itu sendiri tetapi diluar arti minimum konsep tersebut bisa diartikan berbagai macam hal dengan kata lain hakekat kepentingan nasional menurut Morgenthau adalah Power ( pengaruh, kekuasaan, kekuatan ). Kepentingan nasional juga merupakan konsepsi yang sangat umum yang menjadi kebutuhan vital bagi negara. unsur tersebut antara lain kesejahteraan ekonomi. Kepentingan nasional sebagai sebuah hal yang nyata dimiliki oleh setiap negara dalam berbagai prilakunya dalam hubungan antar bangsa, meskipun dalam implementasinya setiap negara memiliki kepentingan nasional yang berbeda yang di dasarkan oleh berbagai faktor yang membentuk negara itu baik secara historis, politis, ekonomis dan geografis. (J. Holsti, Politik Internasional : Kerangka Analisa, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 19, Hal.135).
Kepentingan nasional sebuah Negara dapat berubah mengikuti pada tingkat prioritas atau agenda ideologis pemimpin ataupun pemerintahan Negara tersebut.Ini menunjukkan bahwa kepentingan nasional dapat di pengaruhi oleh banyak faktor dalam sebuah Negara. Hubungan Internasional kontemporer selain mengkaji hubungan politik juga mencakup tentang interdependensi perekonomian.Kajian ilmu hubungan internasional menjadi luas dengan mengcakup pengkajian mengenai berbagai aspek kehidupan masyarakat (politik, ekonomi, sosial, budaya).Batasannya yakni hubungan internasional mengkaji halhal atau aspek-aspek ini dari segi keterhubungan global (global connections), yang non-domestik, yang melintasi batas wilayah masing-masing negara. Hubungan Internasional tidak dapat dipisahkan dengan segala bentuk interaksi yang berlangsung dalam pergaulan masyarakat internasional, baik oleh pelaku negara-negara (state-actors) maupun oleh pelaku-pelaku bukan negara (non-state actors).Pola interaksi hubungan ini yakni berupa kerjasama (Coorporation). Menurut Roemer – Mahler Uranium politics tersebut mempengaruhi empat bidang secara luas yaitu : kebijakan politik luar negeri suatu negara, lingkungan hidup, pembangunan dan konflik. Kedudukan kritis dalam keseimbangan energi dunia serta ketidakmerataan distribusi sumber-sumbernya, membuat uranium tampil sebagai satu jenis komoditi yang baik secara ekonomis, politis bahkan stategis sedemikian pentingnya.uranium dunia merupakan sesuatu hal yang
1031
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1029-1040
kompleks karena selain tingkat kebutuhannya yang tinggi, para pemain di sektor ini termasuk skala besar baik ditingkat bisnis maupun kekuatan geopolitik suatu negara. hal ini menimbulkan beberapa model analisa dengan melihat uranium sebagai dasar penggerak suatu perpolitikan. Seperti dalam pendapat Noreng mengatakan“Didalamnya terdapat politik penentuan harga dan kendali pengadaannya sering kali menjadi sumber ketegangan internasional yang begitu eksplosif.Singkatnya, uranium mempunyai satu hubungan fungsional dengan berbagai issue penting dalam tertib kehidupan manusia. Hampir semua negara di dunia menjadi pengimpor Uranium sekaligus menggantungkan sebagian besar konsumsi dan kebutuhan energi mereka pada uranium impor, tak dapat dihindarkan bahwa harga dan proses pengendaliannya telah mempengaruhi kemandirian ekonomi dan kebijaksanaan politik luar negeri semua negara tersebut.” (Qystein Noreng, loc.cit. hlm. 33) Dalam kutipan di atas dapat kita katakan bahwa uranium berkaitan secara sistematis dengan sejumlah masalah penting seperti dengan derajat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi, kebijaksanaan perdagangan dan orientasi kebijaksanaan politik luar negeri secara umum.Ia juga tidak dapat dipisahkan dari persoalan kohesi politik dalam suatu persekutuan atau blok politik internasional tertentu dan pembangunan ekonomi disemua negara. Sumber daya alam terjadi secara alami dalam lingkungan yang ada relatif tidak terganggu oleh manusia, dalam bentuk alami.Sebuah sumber daya alam sering ditandai dengan jumlah keanekaragaman hayati dan geodiver.Sumber daya alam yang berasal dari lingkungan.Beberapa dari mereka sangat penting untuk kelangsungan hidup kita sementara sebagian besar digunakan untuk memuaskan keinginan kita. Sumber daya alam dapat diklasifikasikan dengan cara yang berbeda. Sumber daya alam adalah bahan dan komponen (sesuatu yang dapat digunakan) yang dapat ditemukan dalam lingkungan. Setiap produk buatan manusia terdiri dari sumber daya alam (pada tingkat fundamentalnya) Sebuah sumber daya alam mungkin ada sebagai entitas yang terpisah seperti air bersih, dan udara, serta organisme hidup seperti ikan, atau mungkin ada dalam bentuk lainnya yang harus diproses untuk mendapatkan sumber daya seperti bijih logam, minyak, dan sebagian besar bentuk energi. Renewable adalah topik yang sangat populer dan banyak sumber daya alam dapat dikategorikan sebagai terbarukan atau tidak terbarukan: 1. Sumber daya terbarukan adalah orang yang dapat diisi ulang secara alami. Beberapa sumber daya ini, seperti sinar matahari, udara, angin, terus tersedia dan kuantitas mereka tidak terasa dipengaruhi oleh konsumsi manusia. Meskipun banyak sumber daya terbarukan tidak memiliki seperti tingkat pemulihan yang cepat, ini sumber daya yang rentan terhadap deplesi oleh penggunaan berlebihan. Sumber dari perspektif digunakan manusia diklasifikasikan sebagai terbarukan hanya selama tingkat pengisian / pemulihan melebihi tingkat komsumsi 2. Sumber daya tak terbarukan adalah sumber daya yang membentuk sangat lambat dan mereka yang tidak alami membentuk lingkungan. Mineral
1032
Investasi Rusia di Kazakhstan Dalam Eksplorasi Sumber Uranium (Tipani Oktapia)
adalah sumber daya yang paling umum termasuk dalam kategori ini.Pada manusia perspektif, sumber daya yang tidak terbarukan ketika tingkat konsumsi mereka melebihi tingkat pengisian / pemulihan; contoh yang baik dari hal ini adalah bahan bakar fosil, Yang dalam kategori ini karena laju pembentukan sangat lambat (berpotensi jutaan tahun), yang berarti mereka dianggap tidak terbarukan. Dari jumlah tersebut, mineral logam dapat digunakan kembali oleh daur ulang mereka, tetapi batu bara dan minyak bumi tidak dapat didaur ulang. Uranium adalah sumber energi dan energi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.Oleh karna itu tentu ketersediaannya terbatas dan harga yang terus melonjak naik. Energi tersebut juga diperlukan bagi setiap Negara sehingga setiap Negara berusaha memperoleh energi ini. Dari sinilah muncul berbagai upaya dari setiap Negara untuk menjamin ketersediaan dan keamanan pasokan energi contohnya Rusia yang berusahan menjalin hubungan kerjasama dengan Kazakhstan untuk mendapatkan jaminan atas ketersediaan dan keamanan energi. 2. Konsep Keamanan Energy Energy Security merupakan istilah yang melekat erat pada suatu kondisi dimana terjaminnya pasokan kebutuhan energi–minyak dan gas alam suatu negara demi keberlangsungan dan eksistensi negara baik secara ekonomi maupun pertahanan.Pasokan energi tersebut dapat berasal baik dari cadangan domestik maupun suplai energi global. Energi merupakan hal yang vital bagi semua negara dimana kebutuhan tersebut terkait satu sama lain dan saling bergantung pada pasokan energi dunia. (http://www.Theglobal generation-energy security.htm.diakses pada tanggal 14 maret 2013), Hal ini sangatlah fundamental bagi keberlangsungan sistem internasional. Menurut Daniel Yergin (Mafiaby 2006), konsep energy security meliputi dua dimensi (M.Edy Sentosa JK. Welcome To The Global Generation 2010). Kresna Said Jakarta hal.25), yaitu dimensi keindependenan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan energinya yang berasal dari sumber daya domestik, dan dimensi interdependensi global dimana permasalahan energi setia negara tak lepas dari pasokan energi dunia yang berasal dari, khususnya negara-negara pengekspor yang kaya akan sumber Uranium. Melalui dua dimensi ini, nampak bahwa energi security tidak semata merupakan isu domestik suatu negara tetapi meliputi isu global dimana ketiadaan pasokan energi dapat berimplikasi pada stabilitas internasional, baik itu bidang politik dan sosial. Untuk itu dalam isu energy security ini masalah distribusi dan akses yang imbang menjadi perhatian utama, konsep energy security meliputi dua dimensi, yaitu dimensi keindependenan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan energinya yang berasal dari sumber daya energi domestik, dan dimensi interdependensi global dimana pemenuhan energi setiap negara tak lepas dari pasokan energi dunia yang berasal dari negara-negara pengekspor yang kaya akan sumber minyak dan gas. Melalui dua dimensi ini, nampak bahwa energi security tidak semata merupakan isu domestik suatu negara
1033
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1029-1040
tetapi meliputi isu global dimana ketiadaan pasokan energi dapat berimplikasi pada stabilitas internasional, baik itu bidang ekonomi dan perdagangan maupun politik dan sosial. Sehingga, isu energy security ini sangatlah terkait erat dengan hubungan antar negara dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain. Selain itu, isu energy security ini terkait erat dengan masalah efisiensi ekonomi dan pertumbuhan populasi penduduk dunia, dimana semakin tidak efisiennya ekonomi dan pertumbuhan populasi yang meningkat telah menyebabkan kebutuhan dan permintaan akan energi dunia semakin meningkat pula. Sementara, supplai energi sangatlah tergantung pada sifat sumber daya energi yang tak dapat diperbarui, yang pada akhirnya akan menyebakan ketimpangan bahkan kelangkaan energi dunia. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya negara-negara maju baru seperti Rusia dimana kebutuhan energy mereka sangat tinggi. Sehingga persaingan energi (pursuing energy) akan semakin mengarah pada konflik energi antar negara. Energy security bukanlah sebuah kompetisi antar negara untuk memenuhi kebutuhan energinya tetapi lebih pada interdependensi dan equality energy antar negara. Namun, realitasnya, interdependensi dan equality tersebut telah dimanfaatkan oleh negara maju demi kepentingannya sendiri untuk tetap menyokong superiotas mereka akan power ekonomi dan politik serta militer ( Nootsy dalam Al.Wa’le.2008). Investasi pada eksplorasi Uranium merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu aktor, dalam hal ini Rusia, yaitu dengan melakukan penanaman modal dalam eksplorasi Uranium dengan tujuan untuk membangun pembangkit tenaga listrik dengan tujuan keamanan energi. Tujuan Rusia berinvestasi di Kazakhstan karna beberapa faktor anatara lain, sumber uranium di Kazakhstan cukup besar dan memenuhi kebetuhan yang diperlukan Rusia. Energi besar yang dihasilkan membuat penambangan Uranium semakin gencar dilakukan. Proses penambangan Uranium dapat dilakukan secara terbuka (open pit) maupun dari dalam tanah. Pada daerah pertambangan Uranium dapat ditemukan bersama dengan Radium dan Vanadium. Keamanan energi bukanlah sebuah kompetisi antara negara untuk memenuhi kebutuhan energinya tetapi lebih kepada interdependensi dan quality energy antar negara. Namun, realitasnya interdependensi dan quality tersebut telah dimanfaatkan oleh negara maju demi kepentingannya sendiri untuk tetap menyokong superiotas mereka akan power politik serta militer. Metode Penelitian Teknik analisis data yang akan penulis gunakan dalam penulisan ini adalah teknik analisis data kuantitatif.Data kualitatif diperoleh dari berbagai literatur yang dikumpulkan kemudian permasalahan dijelaskan dan dianalisa berdasarkan faktafakta yang ada dan disusun dalam suatu tulisan.Yang menjadi pokok analisis adalah kerjasama Rusia dan Kazakhstan dalam bidang eksplorasi uranium, hambatan, peluang menjalin kerjasama. Pembahasan
1034
Investasi Rusia di Kazakhstan Dalam Eksplorasi Sumber Uranium (Tipani Oktapia)
A. Potensi Uranium di Kazakhstan Kazakhstan adalah produsen uranium terbesar dari pecahan Uni Soviet, Kazakhstan telah memiliki cadangan yang mengandung 450.000ton uranium, yang sebagian besar terletak di lima deposito utama (dari total 53 deposito yang ada). Dalam industri uranium, investasi modal yang besar diperlukan untuk memperbaiki infrastruktur dan teknologi untuk meningkatkan produksi ke tingkat sebelumnya dari 3500 ton / tahun. Kazakhstan mengalami kelemahan dalam pengisian basis sumber daya mineral, sedangkan pembentukan penuh nuklir bahan bakar siklus produksi bisa meningkatkan potensi energi dari cadangan uranium. Uranium dimanfaatkan sebagai bahan bakar PLTN oleh banyak negara maju. Sebagai sumber energi, uranium tergolong murah dan ramah lingkungan, negara yang tidak memiliki cadangan uranium sendiri, mengimpor dari negara-negara produsen.(http://www.Uranium & Thorium Mining in Kazakhstan.htm. diakses pada tanggal 7 November 2014) Uranium adalah komoditas yang digunakan di seluruh dunia, terutama untuk pembangkit energi nuklir memasok sekitar 10-15% dari listrik dunia. Hal ini juga digunakan untuk penelitian dan obat-obatan di rumah sakit, universitas dan untuk perlengkapan militer, persenjataan. Pasar komoditas uranium berkembang sangat signifikan dikarenakan banyaknya permintaan suatu negara akan kebutuhan uranium, perlu diketahui juga bahwa bahan bakar uranium yang sudah habis dipakai dapat didaur ulang kembali menghasilkan bahan bakar baru untuk teknologi di masa depan. Uranium ini adalah unsur yang boleh dibilang langka. Hanya beberapa negara saja yang beruntung memiliki tambang uranium. Kebijakan tentang pertambangan uranium cukup jelas sumber daya berharga yang dapat ditambang dan diangkut dengan aman, asalkan pengaturan regulasi yang tepat.( http://www. Kazakhstan may run out of uranium in 60 years.htm. diakses pada tanggal 7 November 2014) Kazakhstan telah menjadi sumber penting dari uranium selama lebih dari 50 tahun. Selama 2001-2013 produksi meningkat dari 2.022 menjadi sekitar 22.550 ton U per tahun, dan membuat Kazakhstan sebagai produsen uranium terkemuka di dunia. Pengembangan tambang terus dilakukan dengan maksud untuk lebih meningkatkan produksi tahunan pada tahun 2018. Potensi uranium di Kazakhstan memang menjadi salah satu hal penting dalam perekonomian di Kazakhstan. Karena Kazakhstan tidak bisa mengolala sumber uranium yang dimiliki dengan baik maka dari itu setiap negara memiliki kepentingan yang cukup besar untuk mendapatkan uranium yang ada di Kazakhstan. Kepentingan nasional yang berkaitan dengan Power atau pengaruh yang membuat Kazakhstan terlihat sebagai negara yang kaya akan sumber uranium. Dalam penjelasan diatas bisa di simpulkan bahwa Kazakhstan adalah negara yang kaya akan sumber uranium. Kazakstan saat ini menempati urutan kedua setelah Australian yang menepati posisi teratas, sedangkan Rusia menepati posisi dibawah kazakhstan. Rusia memiliki cadangan uranium yang cukup banyak 10 %, dibanding negara-negara dibawahnya yang memiliki 8 hingga 1 persen presentasi dunia, tetapi itu tidak menutupi kebutuhan yang diperlukan oleh Rusia, banyak hal yang di Rusia
1035
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1029-1040
inginkan dalam memperoleh sumber uranium di Kazakhstan slah satunya adalah untuk memenuhi pembangungan PLTN dinegaranya. Uranium sudah dimanfaatkan sebagai bahan bakar PLTN oleh banyak negara maju. Pemanfaatan uranium di negara Kazakhstan sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir, bidang pertanian, dan bidang industry.
B. Investasi Russia dalam Produksi Uranium di Kazakhstan Rusia mulai berinvestasi di Kazakhstan mulai tahun 1997.Sebagai negara yang paling kaya sumber daya di CIS, Rusia dan Kazakhstan telah meningkatkan tingkat kerjasama energi mereka ke tingkat dianggap oleh para ahli sebagai belum pernah terjadi sebelumnya. Karakter gratis perekonomian kedua negara memfasilitasi proses. Rusia dan Kazakhstan telah mewarisi dari Uni Soviet hubungan dekat dalam bidang ekonomi, teknologi, dan transportasi. Mereka memiliki sistem politik yang sama dan elit politik dan bisnis mereka sebagian besar berbagi mentalitas yang sama. Akibatnya kedua negara yang bisa dengan mudah berubah menjadi saingan memberikan contoh integrasi ekonomi sukses dalam ruang pasca-Soviet. Industri nuklir Rusia adalah salah satu pemimpin dunia dalam hal tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang desain reaktor, bahan bakar nuklir, pengalaman operasi pembangkit listrik tenaga nuklir, PLTN kualifikasi personil. Industri nuklir Rusia memiliki sejarah besar mulai dari Uni Soviet dan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama pada tahun 1954 dan memproduksi bahan bakar untuk itu. Rosatom memiliki teknologi eksplorasi paling maju. Pada saat yang sama, reaktor energi nuklir Rusia VVER air dikelola dan reaktor air-cooled telah membuktikan kehandalan mereka. Saat ini industri nuklir Rusia merupakan kompleks yang kuat lebih dari 200 perusahaan dan organisasi yang mempekerjakan lebih dari 250 ribu orang. Struktur Industri mencakup empat penelitian dan produksi kompleks skala besar: perusahaan siklus bahan bakar nuklir, teknik nuklir, aplikasi senjata nuklir, dan lembaga penelitian. JSC Atomenergoprom, yang menggabungkan bagian sipil dari industri nuklir, adalah bagian dari Rosatom Negara Atomic Energy Corporation. Rosatom menyatukan sejumlah perusahaan rekayasa tenaga nuklir, serta keselamatan nuklir dan radiasi, kompleks senjata nuklir, dan riset fundamental. Pada saat ini badan eksekutif federal dan pihak yang berkepentingan telah memulai rencana aksi untuk 2012-2014 realisasi jangka panjang Program Kerjasama Ekonomi antara Federasi Rusia dan Republik Kazakhstan (sampai 2020), ditandatangani pada November 25, 2011 di Astana. Menurut rencana kerjasama dalam mengatur pasar listrik umum untuk Rusia dan Kazakhstan, dalam menyiapkan pelatih-bangunan bersama bekerja di Kazakhstan, inisiasi sendi Ka-226T pabrik perakitan helikopter dan pembangunan pabrik siklus produksi yang lengkap dalam industri otomotif. Sementara itu, langkah yang mungkin akan dipertimbangkan dalam inisiasi usaha patungan, penggalangan
1036
Investasi Rusia di Kazakhstan Dalam Eksplorasi Sumber Uranium (Tipani Oktapia)
dana dan daya tarik teknologi dengan prospek akses bersama untuk pasar negaranegara ketiga dalam metalurgi, pertambangan, kimia, cahaya, medis, farmasi, pengolahan kayu dan teknik industry.Dalam kondisi saat ini teknik tenaga nuklir adalah salah satu sektor yang paling penting dari perekonomian Rusia. Pembangunan yang dinamis industri adalah salah satu syarat utama untuk memastikan kemandirian energi dari pertumbuhan negara dan berkelanjutan perekonomian negara. Tapi Rusia dengan ambisi kepemimpinan dalam industri nuklir harus mengatur berbeda internasional hubungan. Dari arsip Presiden Rusia, Presiden Federasi Rusia VV Putin dan Presiden Republik Kazakhstan Nazarbayev NA percaya bahwa Kazakhstan dan Rusia memiliki sumber daya yang cukup besar dan potensi teknologi di sektor energi nuklir dan industri nuklir. Pada tahun-tahun terakhir, karena kerjasama yang efektif hasil yang signifikan yang dicapai dalam posisi kedua negara di pasar nuklir dunia penguatan. Pada saat yang sama, kerja sama antara Rusia dan Kazakhstan memiliki cadangan menggunakan cadangan ini tidak hanya dapat membantu untuk pembangunan ekonomi yang stabil kedua negara, tetapi juga menciptakan dalam jangka panjang latar belakang yang kuat untuk kerjasama yang lebih efisien dan memecahkan masalah dalam bidang keamanan energi internasional dengan komponen nuklir bahan bakar yang efektif menciptakan basis energi peradaban. 1. Kebutuhan dalam negeri Rusia terhadap Uranium cukup besar. Kazakhstan adalah produsen terbesar bahan baku strategis di bekas Uni Soviet dan menyumbang sekitar 8% dari produksi uranium dunia, selain itu Kazakhstan juga berlimpahSumber Daya Alam yang tidak ternilai dan menempati ke-6 seluruh dunia dalam hal sumber daya mineral. Lokasi Kazakstan sangat strategis terletak tepatdi jantung Eurasia, The Silk Roaddiperpanjangdi seluruhKazakhstan.Rusia pada tahun 2006 – 2013 berada diposisi ke 6 negara penghasil uranium, karena kebutuhan uranium Russia cukup besar untuk kebutuhan energi listrik untuk itu Russia mendapatkan supplay uranium dari Kazakstan dan Kazakhstan menerima supplay energi listirk dari Rusia untuk kebutuhan dalam negeri Kazakstan, sehingga kebutuhan uranium setiap tahunnya selalu meningkat.( http://www.world-nuclear.Nuclear-Fuel-Mining-of-Uranium/World-UraniumMining-Production/. Diakses pada tanggal 15 agustus 2014) Walaupun pada kenyataannya jumlah cadangan uranium diperkirakan masih cukup, namun penggunaan uranium secara terus menerus menyebabkan jumlah cadangannya semakin menipis. Keadaan ini dapat dilihat pada Tabel dimana pada tahun 2011 sudah terjadi defisit uranium di beberapa negara dan hanya Canada yang mengalami surplus Uranium. Kazakhstan meningkatkan produksi uranium sebesar25,7% menjadi 6.637ton(naik dari 5.281ton pada tahun 2006). Proyeksi masa depan bahkan lebih ambisius, dengan produksi nasional diperkirakan tumbuh hingga 15.000 ton per tahun pada tahun 2010 dan 30.000 ton per tahun pada 2030.
1037
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1029-1040
Data Kebutuhan dan Produksi Uranium di Beberapa Negara Negara
USA Perancis Jepang Rusia Jerman Korea UK Ukraina Canada Spanyol Sweden Rest of world Total
Kebutuhan % dari Uranium (2011) kebutuhan dunia 18,376 29 9,254 15 2,805 4 4,912 8 1,934 3 4,029 6
Produksi hasil tambang (2010)
Defisit
1,660 0 0 3,562 0 0
16,716 9,254 2,805 1,350 1,934 4,029
2,093 2,288 1,845 1,379 1,366 12,271
3 3 3 2 2
0 860 9,783 0 0 20
2,093 1,428 -7,938 1,379 1,366
62,552
100
53,663
8,669 (14%) 2. Investasi di Kazakhstan Merupakan Konrtibusi Positif bagi Negara Rusi Pembangunan infrastruktur transportasi kereta api dari Kazakhstan ke Russia dan mengembangkan semua koridor transportasi di Eurasia untuk memberikan produk uranium ke pasar dunia. Untuk lebih tepatnya, Kazakhstan telah membiarkan Rusia menggunakan deposit uranium dengan imbalan akses ke teknologi tinggi Rusia. Rusia juga memperluas kontribusinya dengan melakukan kerjasama di bidang keamanan energi global, yang tidak hanya akan memberi mereka keuntungan financial yang nyata kepada Kazakhstan, tetapi juga akan membuat perusahaan mereka lebih kompetitif di pasar dunia. Kazakhstan adalah mitra yang cocok untuk melakukan investasi, mengingat sangat besar produksi uraniumnya, staf yang sangat terampil, ahli dan infrastruktur nuklir yang komprehensif. Kazakhstan memiliki 15% cadangan uranium dunia dan memiliki sektor pertambangan berkembang, yang bertujuan untuk menghasilkan produksi tahunan 15.000 ton uranium pada tahun 2010. Di bawah sistem Soviet, Rusia dan Kazakhstan berbagi infrastruktur tenaga nuklir yang diperlukan untuk dipulihkan baik untuk tujuan domestik, dan untuk memenuhi permintaan global, selain itu kontribusi yang diberikan Rusia juga siap membantu dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Kazakhstan untuk menciptakan pasar listrik umum untuk Rusia dan Kazakhstan dan mulai mengimplementasikannya dalam waktu dekat.Investasi pada eksplorasi Uranium merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu aktor, dalam hal ini Rusia, yaitu dengan melakukan penanaman modal dalam eksplorasi Uranium dengan tujuan untuk membangun pembangkit tenaga listrik dengan tujuan keamanan
1038
Investasi Rusia di Kazakhstan Dalam Eksplorasi Sumber Uranium (Tipani Oktapia)
energi. Tujuan Rusia berinvestasi di Kazakhstan karna beberapa faktor anatara lain, sumber uranium di Kazakhstan cukup besar dan memenuhi kebetuhan yang diperlukan Rusia. Energi besar yang dihasilkan membuat penambangan Uranium semakin gencar dilakukan. Proses penambangan Uranium dapat dilakukan secara terbuka (open pit) maupun dari dalam tanah. Amerika Serikat adalah salah satu negara yang telah melakukan penambangan Uranium dengan kedua cara tersebut. Pada daerah pertambangan Uranium dapat ditemukan bersama dengan Radium dan Vanadium. Setelah ini, kemitraan nuklir dikembangkan dengan kecepatan yang mengejutkan. Kedua pemerintah mengadopsi program yang komprehensif kemitraan yang adil dan membuat keputusan penting lainnya.Singkatnya, Rusia dan Kazakhstan sepakat untuk membuat kemitraan nuklir mereka dengan perjanjian baru selama bertahun-tahun ke depan. Mengingat kebangkitan masa depantenaga nuklir, kemitraan ini akan menjamin kepemimpinan kedua belah pihak jangka panjang di pasar nuklir dunia. Kontribusi lainnya adalah Russia membangun dan membentuk Bank Uranium untuk pembiayaan dan transaksi di Kazakhstan serta program untuk modernisasi teknologi.(http://archive.kremlin.ru/eng/text/speeches/Excerpts of the Opening Address at the Beginning of Talks Between Russia and Kazakhstan in an Expanded Format.shtml.diakses pada tanggal 29 agustus 2014) Sebagai mitra dalam kerjasama eksplorasi uranium Rusia memberikan kontribusinya yang positif melalui pembangunan jalan, jalur kereta api, pelatihanpelatihan dan pelabuhan tentunya bukan untuk kepentingan Rusia sendiri tapi untuk kelancaran dan mempermudah mobilisasi antar kedua negara tesebut. Selain itu juga Rusia memberikan kontribusi dengan membangun pembangkit listrik dan menerima pasokan listrik dari Rusia karena Kazakhstan tidak memiliki jaringan listrik nasional. Hal ini disebabkan setidaknya dalam beberapa ukuran untuk nonproliferasi keprihatinan, karena tidak ingin pendatang baru ini membangun eksplorasi atau pengolahan tanaman. Sementara Rusia memiliki eksplorasi kapasitas dan kemampuan untuk memperluas kapasitas ini, mereka juga perlu uranium mampu menyediakan negara-negara dengan uranium yang diperkaya. Inilah sebabnya mengapa mereka saat ini berfokus pada sisi uranium dari persamaan. Sebagian besar itu adalah waktu yang diperlukan untuk membangun infrastruktur, termasuk pelatihan pekerja. Kazakhstan memiliki semua investasi di dunia, tetapi masih membutuhkan waktu untuk mendapatkan sesuatu dilakukan, terutama jika infrastruktur juga tidak dikembangkan di tempat pertama. Jika melihat Kazakhstan di peta, itu sangat dekat atau berdekatan dengan Rusia, Cina dan India, di mana sebagian besar pertumbuhan nuklir terjadi. Saya tidak berpikir akan ada kekurangan permintaan untuk output mereka. Kesimpulan Kazakhstan adalah penghasil Uranium terbesar di dunia sehingga mampu memenuhi kebutuhan Uranium dalam negaranya. Rusia memiliki beberapa alasan melakukan investasi uranium di Kazakhstan antara lain :
1039
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1029-1040
Negara pecahan dari uni soviet ini memiliki dorongan yang sangat besar dalam memenuhikebutuhan energi, kebutuhan dalam negeri Rusia tehadap uranium cukup besar. Maka untuk memperoleh sumber – sumber energi dari luar dalam menutupi kebutuhan uranium yang besar maka negara Rusia melakukan penanaman modal di negara Kazakhstan. Investasi pada eksplorasi Uranium merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu aktor, dalam hal ini Rusia, yaitu dengan melakukan penanaman modal dalam eksplorasi Uranium dengan tujuan untuk membangun pembangkit tenaga listrik dengan tujuan keamanan energi. Tujuan Rusia berinvestasi di Kazakhstan karna beberapa faktor anatara lain, sumber uranium di Kazakhstan cukup besar dan memenuhi kebetuhan yang diperlukan Rusia. Energi besar yang dihasilkan membuat penambangan Uranium semakin gencar dilakukan. Proses penambangan Uranium dapat dilakukan secara terbuka (open pit) maupun dari dalam tanah. Amerika Serikat adalah salah satu negara yang telah melakukan penambangan Uranium dengan kedua cara tersebut. Pada daerah pertambangan Uranium dapat ditemukan bersama dengan Radium dan Vanadium. Keamanan energi bukanlah sebuah kompetisi antara negara untuk memenuhi kebutuhan energinya tetapi lebih kepada interdependensi dan quality energy antar negara. Namun, realitasnya interdependensi dan quality tersebut telah dimanfaatkan oleh negara maju demi kepentingannya sendiri untuk tetap menyokong superiotas mereka akan power politik serta militer Daftar Pustaka http://www.Kazakhstan _publications.the-world.html. Diakses 14 juni 2013. Motiar masoed. Ilmu Hubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi, pusat antar Universitas Studi Sosial universitas Gadjah Mada,Yogyakarta,1989,hal.146. J. Holsti, Politik Internasional : Kerangka Analisa, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 19, Hal.135. Qystein Noreng, loc.cit. hlm. 33 http://www.Theglobal generation-energy security.htm.diakses pada tanggal 14 maret 2013. M.Edy Sentosa JK. Welcome To The Global Generation 2010). Kresna Said Jakarta hal.25 Nootsy dalam Al.Wa’le.2008. http://www. Kazakhstan may run out of uranium in 60 years.htm. diakses pada tanggal 7 November 2014 http://www.Uranium & Thorium Mining in Kazakhstan.htm. diakses pada tanggal 7 November 2014 http://archive.kremlin.ru/eng/text/speeches/ Excerpts of the Opening Address at the Beginning of Talks Between Russia and Kazakhstan in an Expanded Format.shtml.diakses pada tanggal 29 agustus 2014 http://www.world-nuclear.Nuclear-Fuel-Mining-of-Uranium/World-UraniumMining-Production/. Diakses pada tanggal 15 agustus 2014
1040