INVESTASI PADA PASAR MODAL DAN RISIKONYA Mursidah Nurfadillah STIE Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT Invesment basically aim to get the advantage, but in itself invesment do not be quit of the happening of risk. excelsior Return expected hence risk for itself invesment will be ever greater, so that in invesment of capital market earn in term by high risk high return. Risk in invesment grouped to become the systematic risk, that is risk which cannot be eliminated and risk is not systematic that is risk which can be lessened. Keywords : invesment, risk namun pada kenyataan banyak risiko
PENDAHULUAN Dewasa ini setiap orang yang
yang akan dihadapi, baik risiko dari
memiliki kelebihan dana berusaha untuk
perusahaan industri itu sendiri (kinerja
meningkatkan daya guna dana tersebut
perusahaan ) maupun risiko yang berada
sehingga
diluar
mampu
menghasilkan
perusahaan
(kondisi
makro
pendapatan riil. Banyak cara yang
ekonomi). Oleh karena itu sebelum
dilakukan,
melakukan investasi pada pasar modal,
salah
satunya
dengan
melakukan invesatasi pada pasar modal
investor
dengan membeli istrumen – instrumen
menganalisis secara tepat akan kinerja
dalam pasar modal, misalnya saham,
perusahaan tersebut dan kondisi makro
obligasi. Investasi pada pasar modal
ekonomi atau lingkungan bisnis yang
dipandang
karena
mempengaruhinya. Karena kinerja dan
tidak
prospek sebuah perusahaan atau industri
memerlukan pembelian asset secara
akan sangat dipengaruhi oleh kondisi
langsung
makro ekonomi, dimana hal tersebut
investor
menguntungkan, (penanam
dalam
modal)
investasinya,
tetapi
mereka hanya menanamkan dana pada
merupakan
industri atau perusahan tertentu dengan
perusahaan.
membeli sahamnya dan nantinya akan memperoleh
pengembalian
hasil
Secara umum investasi pada pasar modal dipandang menguntungkan,
memahami
risiko
bagi
dan
sebuah
PEMBAHASAN Investasi dan Jenisnya
keuntungan (return) dari dana yang ditanamkan tersebut.
harus
Investasi
pada
hakekatnya
merupakan penempatan sejumlah dana pada
saat ini dengan harapan untuk
memperoleh
keuntungan
di
masa
mendatang (Halim, 2005 :4). Secara
Secara lebih khusus, beberapa
umum pengeluaran investasi berkaitan
alasan orang melakukan investasi, antara
dengan pengeluaran sumber daya yang
lain : (Tandelilin, 2001:5)
ada saat ini untuk diperoleh penggunaan
a. Untuk mendaptkan kehidupan yang
atau manfaatnya pada saat yang akan
lebih layak di masa datang.
datang. Dilihat dari jenisnya investasi
Seseorang akan berpikir bagaimana
dibedakan menjadi dua macam,yaitu :
meningkatkan
1. Investasi pada asset riil (Real Assets)
setidaknya berusaha mempertahankan
Yaitu investasi terhadap barang –
pendapatan yang ada sekarang agar
barang tahan lama (barang – barang
tidak berkurang dimasa yang akan
modal) yang akan digunakan dalam
datang.
proses produksi, misalnya : tanah, mesin, bangunan. 2. Investasi
pada
taraf
hidup
atau
b. Mengurangi tekanan inflasi Dengan melakukan investasi dalam
asset
finansial
pemilikan atau obyek lain, seseorang
(financial assets)
dapat menghindarkan diri dari risiko
Yaitu investasi pada surat – surat
penurunan nilai kekayaan atau hak
berharga
milik akibat adanya pengaruh inflasi.
a. Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat Bank Indonesia.
Beberapa Negara di dunia banyak
b. Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant .
melakukan
dasarnya investasi
melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat
Tujuan Investasi Pada
c. Dorongan untuk menghemat pajak
melalui
tujuan
orang
fasilitas
adalah
untuk
masyarakat yang melakukan investasi
menghasilkan sejumlah uang. Tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor.
perpajakan
pemberian kepada
pada bidang – bidang usaha tertentu. Analisis dan Investasi
Proses
Keputusan
Kesejahteraan dalam hal ini adalah
Investasi di sektor asset financial
kesejahteraan moneter, yang bisa diukur
dilakukan dalam pasar modal, dimana
dengan penjumlahan pendapatan saat ini
untuk melakukan investasi di pasar
dibandingkan dengan nilai pendapatan
modal diperlukan pengetahuan yang
saat yang akan datang.
cukup , pengalaman serta naluri bisnis untuk menganalisis efek – efek mana
yang akan dibeli, mana yang akan dijual
industri dimana perusahaan itu berada
dan mana yang tetap dipertahankan.
dan perekonomian secara makro,
Oleh karena itu seorang investor dalam
maka untuk memperkirakan prospek
membuat
harga saham dimasa mendatang harus
keputusan
investasi
harus
mempertimbangkan :
dikaitkan dengan faktor fundamental
a.Tingkat pengembalian yang diharapkan
yang mempengaruinya. Jadi analisis
(expected rate of return)
ini
dimulai
dari
siklus
usaha
b. Tingkat risiko (rate of risk)
perusahaan secara umum, selanjutnya
c. Ketersediaan jumlah dana yang akan
ke
diinvestasikan. Apabila mencukupi,
maksimal
industrinya,
dilakukan dana
maka
menginginkan
sektor
yang
tersedia
investor
tentunya
pengembalian
dengan
risiko
yang
evaluasi
akhirnya terhadap
kinerjanya dan saham ayang akan diterbitkan. 2. Pendekatan teknikal
tertentu.
Pendekatan ini didasarkan pada data
Umumnya hubungan antara risiko dan
(perubahan) harga saham dimasa lalu
tingkat pengembalian yang diharapkan
sebagai upaya untuk memperkirakan
bersifat linear, artinya semakin tinggi
harga saham di masa mendatang.
tingkat risiko, maka semakin tinggi pula
Dengan
tingkat pengembalian yang diharapkan
memperkirakan
(Halim, 2003 : 5). Oleh karena itu perlu
penawaran (supply) dan permintaan
dilakukan analisis terhadap suatu efek
(demand) dalam jangka pendek, serta
yang akan dijadikan investasi. Ada dua
mereka berusaha untuk cenderung
pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu :
mengabaikan risiko dan pertumbuhan
1. Pendekatan fundamental
laba dalam menentukan barometer
Pendekatan
ini
didasarkan
pada
informasi
–
informasi
yang
diterbitkan
oleh
emiten
maupun
adaministrator bursa efek. Karena kerja emiten dipengaruhi oleh sektor
analisis
ini
para
analis
pergeseran
permintaan dan penawaran. Adapun
proses
keputusan
investasi dapat dilihat pada gambar berikut:
Proses Keputusan Investasi (merupakan on going process): 1. penentuan tujuan investasi
Keputusan alokasi aset Batasan jumlah dana, Pajak dan biaya pelaporan
2. penentuan kebijakan investasi 3. pemilihan strategi portofolio
strategi investasi aktif strategi investasi pasif
4. pemilihan aset
5. pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
benchmarking terhadap indeks portofolio pasar
Sumber : Eduardus Tandelilin, 2001, “ Analisis Investasi dan manjemen Portofolio 1. Penentuan tujuan investasi
3. Pemilihan strategi portofolio –
Ada dua strategi portofolio yang
masing investor bisa berbeda – beda,
bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif
tergantung pada investor yang membuat
dan strategi portofolio pasif. Strategi
keputusan tersebut.
portofolio
2. Penentuan kebijakan investasi
penggunaan informasi yang tersedia dan
Tujuan
Tahap
investasi
ini
masing
dimulai
aktif
meliputi
kegiatan
dengan
teknik peramalan secara aktif untuk
penentuan keputusan alokasi asset (asset
mencari kombinasi portofolio yang lebih
allocation
baik,sedangkan strategi portofolio pasif
decision).
Keputusan
ini
menyangkut pendistribusian dana yang
meliputi
dimiliki pada berbagai klas –klas asset
portofolio yang seiring dengan kinerja
yang tersedia (saham, obligasi, real
indeks pasar.
estate ataupun sekuritas luar negeri).
4. Pemilihan asset
Investor
juga
harus
memperhatikan
aktivitas
Tahap
ini
investasi
pada
memerlukan
berbagai batasan yang mempengaruhi
pengevaluasian setiap sekuritas yang
investasi seperti seberapa besar dana
ingin dimasukkan dalam portofolio.
yang dimiliki dan porsi pendistribusian
Tujuannya untuk mencari kombinasi
dana tersebut.
portofolio yang efisien, yaitu yang
menawarkan
return
yang
tertinggi
siklus bisnis dan mempengaruhi
dengan tingkat resiko terendah.
semua investasi dan atau faktor-
5. Pengukuran dan evaluasi kinerja
faktor yang menimbulkan perubahan
portofolio
unik yang menimpa suatu perusahaan
Tahap
ini
merupakan
tahap
terakhir dari proses keputusan investasi,
atau industri tertentu. b. Risiko tingat bunga (interest rate
akan tetapi jika kinerja investasi yang
risk).
telah dipilih ternyata kurang baik, maka
adanya perubahan tingkat bunga
proses keputusan investasi harus dimulai
yang berlaku. Risiko tingkat bunga
lagi
demikian
merupakan risiko yang tidak bisa
seterusnya sampai dicapai keputusan
dikurangi dengan cara diversifikasi
investasi yang paling optimal.
karena naik turunnya tingkat bunga
dari
tahap
pertama,
merupakan
penyimpangan pengembalian (expected
besarnya
return)
timbul
karena
jenis investasi.
tingkat
c. Risiko pasar (market risk). Risiko
diharapakan
yang terjadi karena fluktuasi pasar
antara yang
ini
yang berlaku mempengaruhi semua
Resiko investasi dan Jenisnya Resiko
Risiko
dengan
tingkat
(bull
and
bear
market),
pengembalian actual (actual return).
cenderung
Semakin besar penyimpangan berarti
sistematis terhadap semua sekuritas. d. Risiko
semakin besar tingkat resikonya. Terdapat berbagai faktor yang
berpengaruh
yang
manajemen
yang
investasi yang berbeda-beda yang perlu
membuat
dipahami
mengakibatkan
investor
dalam
(managemen
risk). Risiko ini timbul apabila orang
menyebabkan timbulnya jenis risiko
oleh
secara
mengelola
suatu
investasi
kesalahan
yang
turunnya
nilai
merencanakan suatu investasi. Francis
investasi tersebut. Dengan demikian
(1991) mengemukakan beberapa faktor
risiko manajemen merupakan bagian
risiko investasi yang terdiri dari:
dari risiko total yang disebabkan oleh
a. Risiko
kegagalan
(default
risk).
keputusan bisnis yang kurang baik.
Risiko ini terjadi karena perusahaan
e. Risiko daya beli (purchasing power
mengalami kebangkrutan yang dapat
risk). Risiko ini disebabkan oleh
disebabkan oleh faktor-faktor yang
pengaruh
secara sistematis berkaitan dengan
turunnya daya beli mata uang yang
inflasi
diinvestasikan.
yang
berakibat
f. Risiko
kemampuan
memasarkan
untuk
(marketability
b. Risiko kelalaian (default risk) atau
risk).
risiko
kredit.
Merupakan
risiko
Risiko ini timbul karena aktiva yang
dimana penerbit sekuritas tidak dapat
menjadi objek investasi sulit untuk
melakukan pembayaran pokok dan
dipasarkan
bunganya.
atau
tidak
likuid,
sehingga untuk menjualnya perlu
c. Risiko inflasi. Risiko terjadinya
memberikan potongan harga atau
perubahan dalam pengembalian yang
komisi penjualan.
sesungguhnya setelah disesuaikan
g. Risiko politik (political risk). Risiko
dengan tingkat inflasi adalah negatif.
ini timbul karena adanya kebijakan
d. Risiko nilai tukar. Risiko terjadinya
pemerintah bidang
seperti
kebijakan
moneter,
sebagainya
fiskal
yang
mempengaruhi
di
perubahan nilai investasi karena
dan
adanya perubahan dalam nilai tukar
dapat variabilitas
mata uang. e. Risiko reinvestasi. Risiko dimana
pendapatan investasi. h. Risiko
dapat
ditarik
hasil yang diterima dimasa depan kembali
harus diinvestasikan kembali dalam
(callability risk). Merupakan risiko yang
terjadi
karena
pada
suku bunga yang lebih rendah. f.
Risiko
ditarik
kembali.
Risiko
kenyataannya sekuritas yang beredar
ditariknya kembali sekuritas yang
dapat ditarik kembali dengan tujuan
telah
untuk memperkuat penjualan.
penurunan suku bunga di pasar.
i. Risiko dapat dirubah (convertability
diterbitkan
karena
adanya
g. Risiko likuiditas. Risiko yang timbul
risk). Risiko ini terjadi karena suatu
karena
sekuritas
menjual aktiva atau dapat dianggap
dapat
dirubah
menjadi
adanya
kesulitan
sekuritas lain, seperti obligasi dapat
sebagai
dirubah menjadi saham preferen.
sesungguhnya suatu aktiva dengan
Fabozzi (1999 : 134 – 137)
perbedaan
untuk
antara
nilai
harga yag disetujui.
mengemukakan bentuk risiko investasi,
Tandelilin (2001:
48
sumber
–
50)
yaitu :
mengemukakan
yang
a. Risiko harga. Risiko yang terjadi
mempengaruhi risiko suatu investasi,
karena adanya pergerakan harga
yaitu :
pasar, sehingga investor menghadapi
a. Risiko suku bunga. Perubahan suku
risiko menurunnya nilai sekuritas.
bunga
bisa
mempengaruhi
variabilitas return suatu investasi. Perubahan
suku
bunga
akan
e. Risiko finansial. Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk
mempengaruhi nilai investasi secara
menggunakan
terbalik, ceteris paribus. Dimana jika
pembiayaan
suku
besar
bunga
naik
maka
return
hutang
dalam
modalnya.
Semakin
proporsi
hutang
investasi yang terkait dengan suku
digunakan
bunga
besar risiko finansial yang dihadapi
juga
akan
naik,
dan
sebaliknya.
semakin
perusahaan.
b. Risiko pasar. Risiko yang terjadi karena
perusahaan,
yang
adanya
fluktuasi
pasar
f. Risiko likuiditas. Risiko ini berkaitan dengan kecepatan sekuritas yang
sehingga menyebabkan berubahnya
diterbitkan
indeks sekuritas secara keseluruhan.
perdagangkan di pasar sekunder.
Perubahan pasar dipengaruhi oleh
Semakin cepat suatu sekuritas di
banyak faktor, seperti munculnya
perdagangkan
resesi ekonomi, kerusuhan ataupun
sekuritas
perubahan politik.
sebaliknya. Semakin tidak likuid
c. Risiko inflasi. Peningkatan inflasi
perusahaan
yang telah diinvestasikan. Jika inflasi
perusahaan.
investor
menuntut
premium
beli
yang
tukar mata uang domestik dengan
penurunan daya
nilai tukar mata uang negara lain.
dialaminya,
Oleh
Risiko ini juga dikenal sebagai risiko nilai mata uang (currency risk). h. Risiko negara (country risk). Risiko
bisnis
Risiko dalam suatu
Misalnya
tekstil,
dipengaruhi
dihadapi
untuk
jenis
perusahaan
pakaian jadi yang bergerak pada industri
yang
ini berkaitan dengan fluktuasi nilai
bisnis.
industri.
likuiditas
tambahan
risiko daya beli.
menjalankan
demikian
g. Risiko nilai tukar mata uang. Risiko
karenanya risiko ini disebut juga
d. Risiko
likuid
biasanya
inflasi
mengkompensasi
di
suatu sekuritas semakin besar pula risiko
peningkatan
semakin tersebut,
akan mengurangi kekuatan daya beli
mengalami
bisa
oleh
akan
ini disebut juga dengan risiko politik, karena
sangat
berkaitan
dengan
kondisi perpolitikan suatu negara. Dari
berbagai
jenis
risiko
sangat
investasi yang dikemukakan tersebut
karakteristik
terdapat persamaan satu dengan lainnya,
industri tekstil itu sendiri.
sehingga dapat dikelompokkan menjadi :
a. Risiko Sistematis, yaitu risiko yang berpengaruh
terhadap
semua
yang
mampu
pendapatan
tinggi,
menghasilkan tetapi
juga
investasi dan tidak dapat dikurangi
mempunyai risiko yang besar (high
atau
risk high return).
dihilangkan
dengan
cara
melakukan diversifikasi. Risiko ini
2. Sebelum membuat keputusan investasi
terjadi karena kejadian – kejadian
pada pasar modal investor perlu
diluar kegiatan perusahaan. Risiko
melakukan
yang termasuk dalam kelompok ini
kemampuan internal perusahaan yang
adalah
tingkat
dapat dilihat dari kinerja perusahaan
beli,
dan kondisi makro ekonomi yang
:
risiko
bunga,tingkat politik,
pasar,
inflasi,
psikologis
daya dan
risiko
kegagalan karena kondisi ekonomi yang semakin memburuk.
yang melekat pada investasi tertentu karena kondisi yang unik dari suatu perusahaan atau industri tertentu. ini
lebih
terkait
pada
perubahan kondisi mikro perusahaan, dan dapat dikurangi dengan cara melakukan diversifikasi. Risiko yang termasuk kelompok ini adalah : risiko
kegagalan
karena
kondisi
intern perusahaan, risiko kredit atau finansial,
terhadap
mempengaruhinya. 3.Investasi pada pasar modal mempunyai risiko yang tidak dapat dihilangkan
b. Risiko Tidak sistematis, yaitu risiko
Risiko
analisis
risiko
manajemen,
callability risk dan
convertability
risk. KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Investasi pada pasar modal merupakan jenis investasi pada surat berharga
(risiko sistematis) dan dapat dikurangi (risiko tidak sistematis). DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim, 2003, Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta Adler
Haymans Manurung, 2003, Memahami Seluk Beluk Instrumen Investasi, PT. Adler Manurung Press, Jakarta.
Eduardus Tandelilin, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Frank J. Fabozzi, 1999. Manajemen Investasi, Salemba Empat, Jakarta. Indriyo Gitosudarmo, 2008, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta. Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta. Mohamad Samsul, 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Erlangga